20
JARING INSANG (Gillnet) Pengertian : Jaring Insang ( Gillnet ) adalah suatu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian jaring utama ukurannya sama. Jumlah mata jaring ke arah panjang / horizontal ( Mesh Length / ML ) jauh lebih banyak dari pada jumlah mata jaring ke arah vertikal atau ke arah dalam ( Mesh Depth / MD ). Pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung ( floats ) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat ( sinkers ), sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak. Jenis jaring insang di Indonesia: Jaring insang satu lembar (single gillnet) Jaring insang dua lembar (double gillnet atau semi trammel net) Jaring insang tiga lembar (trammel net). Penamaan dari ketiga jaring ini bisa berbeda menurut daerah atau

Jaring Insang (Gillnet)

Embed Size (px)

Citation preview

JARING INSANG (Gillnet)

JARING INSANG (Gillnet)Pengertian :Jaring Insang ( Gillnet ) adalah suatu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian jaring utama ukurannya sama. Jumlah mata jaring ke arah panjang / horizontal ( Mesh Length / ML ) jauh lebih banyak dari pada jumlah mata jaring ke arah vertikal atau ke arah dalam ( Mesh Depth / MD ). Pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung ( floats ) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat ( sinkers ), sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak.

Jenis jaring insang di Indonesia: Jaring insang satu lembar (single gillnet) Jaring insang dua lembar (double gillnet atau semi trammel net) Jaring insang tiga lembar (trammel net).

Penamaan dari ketiga jaring ini bisa berbeda menurut daerah atau penamaannya menurut daerah atau penamaannya disesuaikan dengan nama ikan yang akan dijadikan target tangkapan. Metode pengoperasian dar jaring insang pada umumnya dilakukan secara pasif, tetapi ada juga yang dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif.

Untuk jenis jaring yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan pada malam hari, baik itu dioperasikan dengan alat bantu cahaya atau tanpa alat bantu cahaya dengan cara dipasang di perairan / daerah penangkapan yang diperkirakan akan dilewati oleh ikan atau hewan air lainnya, kemudian dibiarkan untuk beberapa lama supaya ikan mau memasuki mata jaring.

Lamanya pemasangan jaring insang di daerah penangkapan disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang mengoperasikannya.

Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau yang dioperasikan secara aktif, pemasangan jaring di daerah penangkapan umumnya dilakukan pada siang hari yaitu dengan mengaktifkan jaring supaya ikan tertangkap atau dengan kata lain tidak menunggu supaya ikan memasuki mata jaring.

Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya hanya ikan yang mempunyai ukuran keliling belakang penutup insang (operculum girth) lebih kecil dari keliling mata jaring dan keliling tinggi maksimum (maksimum body girth) dari ikan lebih besar dari keliling mata jaring (mesh size).

Cara tertangkapnya ikan pada mata jaring biasanya terjerat pada bagian belakang penutup insang (operculum) atau terjerat di antara operculum dan bagian tinggi maksimum (maximum body) ikan.

Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya terdiri dari dua lembar dan tiga lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya selain ikan yang mempunyai ukuran keliling bagian belakang penutup insang lebih kecil dan keliling tinggi maksimum lebih besar darui keliling mata jaring bagian dalam (inner net).

Cara tertangkapnya ikan pada kedua jenis jaring ini, selain terjerat pada bagian belakang operculum atau terjerat di antara operculum dan bagian tinggi maksimum pada mata jaring bagian dalam, juga tertangkap secara terpuntal, maka ikan yang tertangkap dapat dengan terjerat atau juga terpuntal pada jaring.

Target tertangkapnya ikan sebagai berikut :a. Targer tertangkapnya ikan oleh jaring satu lembar :- Ikan-ikan yang mempunyai bentuk streamline, seperti bentuk ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis), Kembung (Rasreliger spp), Sarden (Sardinella spp) dan Ikan Salem (Onchorhynchus spp) .Ikan-ikan yang mempunyai sifat bergerombol, baik itu bergerombol secara agregation, school atau bergerombol secara food.- Besar individu dari gerombolan ikan hampir merata,- Mempunyai kecepatan / kekuatan untuk menusuk mata jaring dan- Jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming) seperti model berenang subcarangiform, carangiform, thunniform dan yang menyerupainya.

b. Target tertangkapnya ikan dengan jaring insang dua lembar dan tiga lembar :

- Ikan-ikan yang menjadi target tertangkapnya jaring satu lembar,- Ikan-ikan yang tidak mempunyai bentuk sreamline, seperti bentuk beberapa jenis ijkan dasar, ikan lindung, kepiting, udang dan jenis lainnya,- Ikan yang mempunyai sifat soliter,- Ikan yang mempunyai ukuran besar, seperti layaran, hiu, tuna dan jenis lainnya,- Besar individu dan gerombolan ikan tidak merata dan- Tidak mempunyai kecepatan / kekuatan untuk memasuki dan menusuk mata jaring seperti jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming) seperti model berenang angiulsform, balistiform, gymnotiform dan rajiform dan yang menyerupainya.

KLASIFIKASI JARING INSANGKlasifikasi berdasarkan Konstruksi ( 2 klasifikasi ) :a. Berdasarkan jumlah lembar jaring utama :1) Jaring insang satu lembar ( single gillnet )2) Jaring insang dua lembar ( double gillnet atau semi trammel net ) dan3) Jaring insang tiga lembar ( trammel net )

1) Jaring insang satu lembar ( single gillnet ) Jaring utamanya terdiri dari hanya satu lembar jaring Tinggi jaring ke arah dalam ( mesh depth ) dan ke arah panjang ( mesh length ) disesuaikan dengan : target tangkapan, daerah penangkapan dan metode pengoperasian.

Pengoperasian jaring insang ini ada yang di permukaan, di tengah ( kolom ) perairan atau di dasar perairan dengan cara diset menetap atau dihanyutkan.

2) Jaring insang dua lembar ( double gillnet atau semi trammel net ) Jaring utamanya terdiridari dua lembar jaring. Di Indonesia disebut jaring lapis dua ( jaring lapdu ) untuk menangkap udang. Di luar negeri dipakai untuk penelitian ( tidak untuk komersial ). Dioperasikan di dasar air secara aktif atau pasif. 3) Jaring insang tiga lembar ( trammel net )Jaring utamanya terdiri dari tiga lembar ; dua lembar jaring bagian luar ( outer net ) dan satu lembar jaring bagian dalam ( inner net ).

Mata jaring bagian luar umumnya lebih besar dari pada mata jaring bagian dalam. Perbandingannya antara 5 6 kali dari mata jaring bagian dalam.

Tinggi jaring bagian dalam berkisar antara 1,1 1,9 kali tinggi jaring bagian luar.

Pengoperasian jaring ini ada yang di permukaan, di kolom dan di dasar perairan dengan cara diset menetap atau dihanyutkan.

Berdasarkan jumlah lembar jaring utama, masing-masing jaring insang mempunyai keuntungan dan kelemahan sbb:

Jaring insang satu lembar dibanding 2 lbr dan 3 lbrKeuntunganKelemahan Biaya bhn lbh murah Pembuatan dan perbaikan jaring lbh mudah Melepaskan hsl tangkapan tdk lama Kualitas hsl tangkapan lbh bagus Lebih selektif thd ukuran dan jenis ikan Jml hsl tangkapan lbh sedikit dan tdk bervariasi Tdk bisa menangkap ikan yg hanya ditangkap olh jrg insang 2 lbr atau jrg insang 3 lbr Selang kls panj. Ikan dari satu jenis ikan yg tertangkap tdk bervariasiKeuntungan dan Kelemahan jaring insang dua lembar dengan jaring insang satu lembar :

Keuntungan dan Kelemahan jaring insang tiga lembar dengan jaring insang satu lembar :

KeuntunganKelemahanJmlh hsl tangkapan bisa lbh banyak dan bervariasi, Selang kls panjang ikan yg tertangkap bisa bervariasi

Biaya bhn lbh besar Pembuatan dan perbaikan jaring lebih rumit Waktu utk melepaskan ikan hsl tangkapan dari jaring lebih lama Kualitas hsl tangkapan kurang bagus Tdk selektif thd ukuran dan jenis ikanKeuntunganKelemahanJmlh hsl tangkapan bisa lbh banyak dan bervariasi, Bisa menangkap ikan atau habitat lainnya yg tdk bisa ditangkap olh jrg insang satu lbr dan dua lbr, Selang kls panjang ikan jenis habitat perairan yg tertangkap bisa bervariasi Cocok utk pengambilan contoh ( sampling ) ikan atau habitat lain dari satu perairan.Biaya bhn lbh besar Pembuatan dan perbaikan jaring lebih rumit Waktu utk melepaskan ikan hsl tangkapan dari jaring lebih lama Kualitas hsl tangkapan kurang bagus Tdk selektif thd ukuran dan jenis ikan

Klasifikasi jaring insang berdasarkan jumlah lembar jaring utama

Klasifikasi Berdasarkan Metode PengoperasianJaring insang tetap ( fixed gillnet atau set gillnet )Jaring insang hanyut ( drift gillnet )Jaring insang lingkar ( encircling gillnet )Jaring insang giring ( frightening gillnet atau drive gillnet )Jaring insang sapu ( rowed gillnet )

Gambar sbb. :Jaring insang tetap ( fixed gillnet atau set gillnet )

2. Jaring insang hanyut ( drift gillnet )Gambar :

3. Jaring insang lingkar ( encircling gillnet )Gambar :

4. Jaring insang giring (frightening gillnet atau drive gillnet)

5. Jaring insang sapu ( rowed gillnet )Gambar :

BAGIAN-BAGIAN JARING INSANGBagian-bagian dari jaring insang baik itu jaring insang satu lembar, dua lembar maupun tiga lembar terdiri dari :

Pelampung ( float ) Tali Pelampung ( float line ) Tali Ris Atas dan Bawah (head and ground rope) Tali penggantung badan jaring bagian atas dan bawah ( upper and under bolch line ) Srampad Atas dan Bawah ( upper and under selvedge ) Badan jaring atau jaring utama ( main net ) Tali Pemberat ( sinker line ) Pemberat ( sinker )

1. Pelampung ( float )Terbuat dari bahan yang mempunyai daya apung dengan bentuk beraneka ragam.Nelayan jaring insang yang masih belum maju, ukuran, bentuk bahan dan daya apung dalam satu tingting (piece) berbeda-beda meskipun target tangkapannya sama.

2. Tali Pelampung ( float line )Adalah tali untuk memasang pelampung, terbuat dari bahan sintetis seperti haizek, vinylon, polyvinyl chloride, saran atau bahan lain yang bisa dipakai untuk tali pelampung.Arah pintalan tali pelampung dengan arah pintalan tali ris atas umumnya berlawanan ( pintal kanan atau S dan pintal kiri atau Z )

3. Tali Ris Atas dan Bawah (head and ground rope)Tali ris atas fungsinya untuk menggantungkan badan jaring yang dipasang dibawah tali pelampung. Tali ris bawah untuk menggantungkan badan jaring dibagian bawah yang dipasang di atas tali pemberat. Panjang masing-masing tali ris ditambah sekitar 30 50 cm, untuk menyambung antara piece yang satu dengan piece yang lainnya.

4. Tali penggantung badan jaring bagian atas dan bawah ( upper and under bolch line )Untuk mnggantungkan badan jaring pada tali ris.

5. Srampad Atas dan Bawah (upper and under selvedge )Adalah susunan mata jaring yang ditambahkan pada badan jaring utama. Tujuannya adalah sebagai penguat badan jaring untuk mempermudah pengoperasian jaring.Bahan serampad atas dan bawah sama dengan bahan badan jaring utama, nomor benangnya biasanya 2-3 kali lebih besar dari nomor benang jaring utama.6. Badan jaring atau jaring utama ( main net )Badan jaring utama pada jaring satu lembar terdiri satu lembar. Badan jaring utama pada jaring dua lembar terdiri dari dua lembar jaring yang ukuran mata jaring dan tinggi mata jaring berbeda satu sama lain. Jenis jaring insang tiga lembar, terdiri dari satu lembar jaring bagian dalam dan dua lembar jaring bagian luar. Besar mata jaring bagian luar berkisar sekitar 5 6 kali besar mata jaring bagian dalam. Bahan jaringnya umumnya dari bahan amilan, nylon, tengus atau bahan sintetis lainnya.

7. Tali Pemberat ( sinker line )Dipakai untuk memasang pemberat yang bahanya dari tali sintetis. Arah pintalan tali pemberat dengan arah pintalan tali ris bawah.

8. Pemberat ( sinker )Terbuat dari bahan yang mempunyai daya tenggelam dengan bentuk yang beraneka ragam.

Gambar-gambar gillnet :

SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI OLEH GILLNETKekuatan dari benang (rigidity of twine)Ketegangan Rentangan Tubuh JaringTingkat Pengkerutan (shortening / shringkage)Tinggi jaringUkuran mata jaring (mesh size) dan Besar IkanWarna Jaring.

Kekuatan dari benang (rigidity of twine)Seharusnya lembut tidak kakuTerutama untuk menangkap ikan dengan cara entangled.Bahan yang digunakan biasanya; cotton, hennep, linen, amylan, nylon, koremona dll. Yang mempunyai fibres yang lembut.Caranya dengan memperkecil diameter benang atau jumlah pintalan dikurangi.2. Ketegangan Rentangan Tubuh JaringKetegangan rentangan, akan mengakibatkan terjadinya tension baik pada float line maupun pada tubuh jaring, maka akan ada pengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan (catch).Jika jaring direntangkan terlalu tegang, maka ikan sukar terjerat dan ikan yang sudah terjeratpun akan mudah lepas.Ketegangan rentangan jaring akan ditentukan oleh bouyancy dar float, berat tubuh jaring. Tali temali, sinking force dari sinker dan shortening.

3.Tingkat Pengkerutan (shortening / shringkage)Yaitu beda panjang tubuh jaring dalam keadaan tegang sempurna (stretch) dengan panjang jaring setelah diikatkatkan pada float line dan sinker line.Shortening disebutkan dalam persen (%).Contoh :Panjang jaring utama (webbing) = 100 m. Setelah jadi jaring yang panjang float line dan sinker linenya = 70 m, maka shorteningnya adalah 30 %. ( 100 70 ) / 100 x 100 % = 30 %( L l ) x 100 % L L = panjang jaring, l = panjang taliUntuk gillnet yang ikannya tertangkap secara gilled, nilai shortening sekitar 30 40 %, sedangkan untuk ikan yang tertangkapnya secara entangled shorteningnya sekitar 35 60 %.

4.Tinggi jaring (mesh depth)Ialah jarak dari float line ke sinker line pada saat jaring dipasang di perairan. Disebut dalam jumlah mata jaring ataupun meter.Persamaannya :Md = m x n 2 S S

Dimana :Md = tinggi jaringm = mata jaringn = jumlah mata jaring ke arah dalamS = shortening

5. Ukuran mata jaring (mesh size) dan Besar Ikan Webbing yang terbuat dengan simpul Plat knot, maka jumlah twine akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan simpul yang dibuat dengan Trawler knot.Dengan semakin tebal diameter twine dan semakin kecil mesh size yang dipergunakan.Akibat bentuk simpul, maka mata jaring pada webbing dengan bebas akan membuka/melebar baik ke arah tegak maupun ke arah mendatar.6. Warna Jaring.Warna jaring maksudnya adalah warna dari pada webbing jaring utama. Warna pelampung, tali dan pemberat dll. diabaikan.Warna jaring di dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor kedalam dari suatu perairan, transparancy, sinar matahari, sinar bulan dan faktor lainnya.Dengan demikian, maka warna jaring hendaknya sama dengan warna perairan, atau janganlah kontras dengan baik terhadap warna air atau pun terhadap dasar perairan dimana jaring dipasang.

TEKNIK PENGOPERASIAN

Setelah tiba di fishing ground yang telah ditentukan (sebaiknya daerah yang bukan merupakan alur pelayaran). Pertama, turunkan pelampung tanda dan jangkar. Berikutnya turunkan jaringnya (setting). Setelah semua jaring diturunkan, maka dalam waktu sekitar 2 5 jam dibiarkan di air. Selanjutnya dilakukan penarikan jaring ke kapal (hauling). Pada waktu hauling, jaring diataur lagi untuk siap diturunkan pada setting berikutnya.Operasi penangkapan banyak dilakukan pada malam hari, tetapi pada pagi haripun penangkapan bisa dilakukan. Yang penting warna jaring tidak terlihat oleh ikan. Jadi warna jaring disesuaikan dengan warna perairan.