14
JARINGAN PADA HEWAN Di dalam tubuh hewan, tidak terkecuali hewan vertebrata, terdapat berbagai macam organ. Namun demikian, berbagai organ ini tidak serta merta terbentuk bila tidak ada jaringan menyusunnya. Secara umum, sel hewan memiliki struktur yang berbeda dengan sel tumbuhan. Karena itu, kedua makhluk hidup ini mempunyai jaringan yang berbeda. Uraian berikut akan menjelaskan berbagai macam jaringan hewan dan fungsinya. Ahli histologi mengelompokkan jaringan hewan menjadi empat macam, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat/pengikat, jaringan syaraf, dan jaringan otot. Bahasan berikut hanya mempelajari jaringan pada hewan vertebrata. Mari kita simak. 1. Jaringan Epitel Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam, yaitu epitel pipih, epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tengah. Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel pipih 1

Jaringan Pada Hewan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

Page 1: Jaringan Pada Hewan

JARINGAN PADA HEWAN

Di dalam tubuh hewan, tidak terkecuali hewan vertebrata, terdapat berbagai macam organ. Namun demikian, berbagai organ ini tidak serta merta terbentuk bila tidak ada jaringan menyusunnya. Secara umum, sel hewan memiliki struktur yang berbeda dengan sel tumbuhan. Karena itu, kedua makhluk hidup ini mempunyai jaringan yang berbeda. Uraian berikut akan menjelaskan berbagai macam jaringan hewan dan fungsinya. Ahli histologi mengelompokkan jaringan hewan menjadi empat macam, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat/pengikat, jaringan syaraf, dan jaringan otot. Bahasan berikut hanya mempelajari jaringan pada hewan vertebrata. Mari kita simak.

1. Jaringan Epitel

Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim.

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam, yaitu epitel pipih, epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tengah. Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, dan epitel transisi. Kalian dapat memahaminya dengan memerhatikan ulasan berikut.

a. Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses fi ltrasi, sekresi, dan difusi osmosis. Perhatikan Gambar 3.1 supaya kalian mengetahui bentuk epitel pipih selapis.

b. Epitel Pipih Berlapis

Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh

1

Page 2: Jaringan Pada Hewan

jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Epitel pipih berlapis dapat kalian simak pada Gambar 3.2.

c. Epitel Batang Selapis

Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas.Epitel ini dapat kalian cermati pada Gambar 3.3. Jaringan ini berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran.

d. Epitel Batang Berlapis Banyak

Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian mata yang berwarna putih, faring, laring, dan uretra. Bentuk epitel ini dapat kalian simak pada Gambar3.4. Fungsinya yaitu sebagai tempat sekresi yakni penghasil mukus, dan ekskresi, misalnya kelenjar ludah dan kelenjar susu.

e. Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Perhatikan Gambar 3.5 supaya kalian mengetahui bentuk epitel kubus selapis dengan tepat. Fungsinya adalah tempat sekresi.

f. Epitel Kubus Berlapis Banyak

Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Cermatilah bentuk epitel kubus berlapis banyak pada Gambar 3.6. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.

g. Epitel Transisi

Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapis-lapis. Epitel ini dapat ditemukan ada organ saluran pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu atau silindris. Epitel transisi pada kandung kemih dapat kalian cermati pada Gambar 3.7. Sementara berdasarkan fungsinya, jaringan hewan memiliki salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar.

Epitel kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid. Bentuk epitel kelenjar endokrin terdapat pada Gambar 3.8. Sedangkan kelenjar eksokrin terdapat pada saluran keluar tubuh. Misalnya, kelenjar

2

Page 3: Jaringan Pada Hewan

keringat dan kelenjar ludah. Fungsinya adalah sebagai tempat sekresi zat dalam metabolisme. Supaya kalian mengetahui bentuk epitel kelenjar eksokrin, perhatikan Gambar 3.9.

2. Jaringan Ikat

Saat kalian menyambung tali yang putus menjadi dua bagian, kemudian kalian mengikatnya, maka tali tersebut akan menjadi kuat kembali. Sama seperti tali, organ dan jaringan tubuh kita dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga menjadi kuat. Karena itu, jaringan ikat disebut juga jaringan penyambung atau jaringan penyokong. Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi antarjaringan, membungkus organ, menghasilkan energi, menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di antara organ. Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat jarang dan tersebar dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan ikat memiliki bentuk yang tidak teratur. Sebagian besar matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa cairan. Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna, tidak berbentuk (amorf ), dan homogen. Bahan dasar ini berasal dari asam mukopolisakarida yaitu asam hialuronat. Akibatnya, matriks menjadi lentur dan semakin banyak air.

Di dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida sulfan yang menjadikan struktur jaringan ikat bersifat kaku. Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein dan sebagai penyusun matriks memiliki berbagai jenis serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler. Serat kolagen berwarna putih atau disebut serat putih. Seratnya tersusun atas protein kolagen, sehingga memiliki sifat kuat, daya regang tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak terdapat pada kulit, tulang, dan tendon. Perhatikan Gambar 3.10.

Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau disebut serabut kuning. Serat elastis terbuat dari protein elastin dan mukopolisakarida, sehingga memiliki elastisitas tinggi. Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah. Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun atas kolagen dan terhubung pula dengan serat kolagen. Karena itu, serat retikuler mempunyai sifat yang sama dengan serat kolagen. Bahan dasarnya mengandung glikoprotein.

3

Page 4: Jaringan Pada Hewan

Serat ini berfungsi sebagai penghubung jaringan pengikat dengan jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limfa. Cermatilah Gambar 3.11.

Selain ciri-ciri tersebut, jaringan ikat memiliki berbagai jenis sel meliputi, sel fi broblas, sel makrofaga, sel tiang, sel lemak, berbagai jenis jaringan sel darah putih, dan sel plasma. Fibroblas merupakan sel jaringan ikat berbentuk serat dengan fungsi mensekresikan protein. Makrofaga merupakan sel jaringan ikat yang bentuknya tidak tetap, memiliki fungsi fagositosis (memakan zat buangan, sel-sel mati, dan bakteri) dan letaknya dekat pembuluh darah.

Sel tiang (mast cell) berperan menghasilkan hormon heparin dan histamin. Heparin berfungsi dalam pembekuan darah, sedangkan histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel jaringan ikat juga tersusun dari sel lemak (sel adiposa) dan berfungsi menyimpan lemak. Untuk melawan patogen (bakteri, virus, dan protozoa), sel jaringan ikat mengandung sel darah putih (leukosit). Leukosit terbagi atas dua jenis sel, yaitu sel bergranula (granulosit), misalnya eosinofi l, basofi l, dan netrofi l dan sel tak bergranula (agranulosit), contohnya monosit dan limfosit. Jaringan ikat tersusun pula dari sel plasma. Sel ini kerapkali ditemukan di bawah membran epitel, misalnya pada saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Sel plasma berfungsi mem produksi antibody untuk melawan antigen (protein asing).

Berdasarkan jenisnya, jaringan ikat dikelompokan dalam tiga tipe, yakni jaringan ikat sebenarnya, jaringan tulang rangka, jaringan darah dan jaringan limfa.

a. Jaringan Pengikat Sebenarnya

Jaringan ikat sebenarnya dibedakan menjadi jaringan peng ikat berserat (fi brosa), jaringan ikat elastis, jaringan ikat lemak dan jaringan ikat longgar.

1) Jaringan Ikat Berserat

Matriks jaringan ikat berserat mengandung serat putih berkolagen, namun kolagennya tidak elastis. Kita dapat temui jenis jaringan ini pada tendon yang melekatkan otot ke tulang dan ligament yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian. Jaringan ini berfungsi menghubungkan tulang dengan tulang dan otot dengan tulang. Perhatikan bentuk jaringan ini pada Gambar 3.12.

2) Jaringan Ikat Elastis

Matriks jaringan ikat elastis mengandung serabut elastis kuning. Bisa kita temukan pada ligamen dan dinding arteri. Jaringan pengikat ini berfungsi sebagai pelindung elastisitas jaringan. Jaringan ikat elastis dapat kalian simak pada Gambar 3.13.

3) Jaringan Ikat lemak

4

Page 5: Jaringan Pada Hewan

Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Di dalamnya banyak tersimpan sel lemak berbentuk bulat. Jaringan adiposa berfungsi melapisi dan menginsulasi tubuh, kemudian juga me nyimpan molekul bahan bakar. Letaknya berada pada epidermis kulit, sumsum tulang, sekitar sendi dan ginjal. Selain itu, jaringan ini berfungsi sebagai penyimpan lemak, dan berperan sebagai bantalan. Cermatilah bentuk jaringan ikat lemak pada Gambar 3.14.

4) Jaringan pengikat longgar

Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya amat longgar. Jenis seratnya berkolagen, elastis, dan juga berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah kulit, di dekat pembuluh darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan ini berperan dalam mengikat jaringan epitel dan jaringan di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi menjaga organ tetap berada di tempatnya. Perhatikan bentuk jaringan ikat longgar pada Gambar 3.15.

b. Jaringan Tulang/Rangka

Jaringan tulang rangka meliputi jaringan tulang rawan dan tulang sejati. Matriks jaringannya tersusun atas kondrin jernih seperti kanji, yang terbuat dari fosfat dan mukopolisakarida. Kondrin dihasilkan oleh sel-sel kondroblast yang terdapat pada laluna. Sel tulang rawan ini dinamakan kondrosit dengan fungsi mensintesis matriks. Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fi brosa yang dinamakan perikondrium. Berikut penjelasannya satu persatu.

1) Jaringan Tulang Rawan

Jaringan tulang rawan disebut pula kartilago yang terbagi menjadi 3 jenis, yakni kartilago hialin, kartilago elastis, dan kartilago fi broblas. Tulang rawan hialin memiliki berwarna putih kebiruan dan transparan. Di dalam matriksnya terdapat serat elastis. Cermati Gambar 3.16. Jaringan ini banyak ditemukan dalam tubuh. Ketika masih embrio, tulang ini berfungsi sebagai rangka sementara. Sementara pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada persendian, ujung tulang rusuk, dan saluran pernafasan. Di dalam tulang rawan elastis terdapat serat elastis berwarna kuning. Perhatikan Gambar 3.17.

Selain itu, di dalamnya juga terdapat perikondrium. Serat elastis ini berfungsi memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang rawan

5

Page 6: Jaringan Pada Hewan

ini terdapat pada embrio, laring, telinga luar, dan epiglotis. Pada tulang rawan fi broblas terdapat matriks yang tersusun atas kolagen dengan warna gelap dan keruh. Simaklah Gambar 3.18.

Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar tulang belakang dan tendon. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penyokong jaringan. berasal dari fi broblas. Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam proses pembentukan tulang. Osteosit tersusun dalam lapisan kon sentris yang disebut lamela. Lamela yang mengelilingi kapiler disebut saluran Havers. Di dalam saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan arteri. Diantara lamela terdapat ruang tempat osteosit yang disebut lakuna. Sementara, antar saluran Havers dihubungkan oleh sebuah saluran yang dinamakan saluran Volkman. Osteosit yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh kapiler kanalikuli. Saat mengalami kematian, osteosit ini akan diserap oleh suatu bagian yang disebut osteoklas. Agar kalian paham mengenai jaringan tulang sejati, simak Gambar 3.19.

Tulang mengandung senyawa kalsium klorida (CaCl sium fosfat (Casulfat (BaSO42PO4), magnesium klorida (MgCl22), kal), dan barium). Bagi tubuh, tulang ini berfungsi sebagai penyokong, tempat melekatnya otot, dan pelindung organ yang lunak. Tulang sejati berbeda dengan tulang rawan, sebab tulang sejati mengalami mineralisasi yaitu proses perubahan penyusunan materi organik menjadi materi anorganik. Mineral yang dominan pada tulang ini adalah kalsium dan fosfat. Di dalam tubuh, tulang sejati dikelompokkan menjadi tulang kompak dan tulang spongiosa. Tulang kompak mempunyai ciri tidak berongga, sedangkan tulang spongiosa (spons) memiliki struktur yang berongga. Kalian akan lebih memahami struktur tulang rawan dann tulang sejati dengan melakukan rubrik Percobaan berikut secara kelompok. Selesaikan bersama kelompok kalian.

c. Jaringan darah dan limfa

Saat bagian tubuh kita ada yang tergores dengan benda yang tajam atau keras, boleh jadi darah akan keluar dari bagian tubuh tersebut. Darah yang keluar itu disebut sebagai jaringan darah. Disebut demikian, karena darah termasuk pula jaringan ikat. Penge lompokkan ini didasarkan pada fakta bahwa sel darah dan sel jaring an pengikat berasal dari sel yang sama. Darah tersusun dari matriks yang berupa cairan yang disebut plasma dan bagian padat yang disebut sel-sel darah. Plasma darah tersusun atas air, garam-garam, dan berbagai jenis protein terlarut. Sementara itu, sel-sel darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

6

Page 7: Jaringan Pada Hewan

Sel darah merah vertebrata mengandung pigmen merah yang disebut hemoglobin. Adapun sel darah putih tidak memiliki hemoglobin dan memiliki jenis yakni limfosit, monosit, neutrofil, eosinofi l, dan basofi l. Sedangkan, keping darah merupakan fragmen sel yang berada dalam sumsum tulang. Jaringan darah ini memiliki berbagai fungsi. Sel darah merah berperan membawa oksigen yang dialirkan ke seluruh bagian tubuh, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan tubuh untuk melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, dan keping darah bermanfaat saat penggumpalan darah. Selain jaringan darah, terdapat pula jaringan limfa atau getah bening.Getah bening terdiri atas sel-sel dan serat retikuler. Sel-selnya berupa limfosit dan granulosit seperti neutrofi l, eosinofi l, dan basofi l. Supaya kalian mengetahui bentuk sel-sel darah putih dan limfosit, cermati Gambar 3.22. Cairan getah bening ini beredar melewati pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh balik. Fungsi getah bening adalah mengangkut cairan jaringan, lemak, protein, dan zat-zat dari jaringan ke sistem peredaran. Getah bening ini banyak terdapat pada timus, tonsil, dan kelenjar limfa.

3. Jaringan Saraf

Coklat dan susu manis, bila kita nikmati saat bersantai akan terasa nikmat di lidah, terutama rasanya yang manis. Sebaliknya saat sakit, lidah akan terasa pahit terhadap semua makanan yang masuk ke mulut, lebih-lebih lagi bila obat yang dimasukkan. Rasa manis atau pahit dapat dirasakan karena lidah terdapat jaringan saraf.

Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf berperan dalam menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sel saraf ini berbentuk unik, dengan sitoplasma yang menjulur dan memanjang. Sel saraf memiliki bagian utama yaitu badan sel (perikarion) dan penjuluran sitoplasma (prosesus) yang meliputi dendrit dan neurit (akson).

7

Page 8: Jaringan Pada Hewan

Dendrit merupakan serabut pendek yang berperan dalam menerima dan memasukkan rangsangan ke badan sel. Adapun neurit (akson) adalah serabut panjang, yang berfungsi menghantarkan impuls/rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Akson ini biasanya dibungkus oleh sel Schwann. Antara akson suatu neuron dengan dendrit neuron lainnya ditautkan oleh suatu bagian yang disebut sinapsis. Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadineuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat. Kemudian, neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls dari saraf pusat keefektor. Sementara, neuron asosiasi menyam paikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.

4. Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serabut otot. Serabut otot ini mampu menggerakkan tulang dan memiliki kemampuan untuk berkontraksi, karena terdapat protein kontraktil yang disebut miofi bril. Miofi bril ini disusun oleh aktin dan miosin. Otot adalah jaringan terbanyak pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot juga banyak dilakukan pada kerja seluler oleh hewan yang aktif. Lebih-lebih lagi saat kita melakukan kerja berat. Pada tubuh vertebrata, jaringan otot dibedakan menjadi tiga, meliputi jaringan otot rangka, jaringan otot polos, dan jaringan otot jantung. perhatikan penjelasan berikut.

a. Jaringan Otot Rangka

Jaringan otot rangka disebut juga otot lurik. Sebab, otot ini memiliki serabut-serabut kontraktil gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang saling bertindih. Sehingga, penampakan otot ini di bawah mikroskop seperti lurik. Cermati Gambar 2.26.

8

Page 9: Jaringan Pada Hewan

Selain itu, sel otot rangka berbentuk silindris dan berinti banyak di tepi. Otot rangka ini memiliki sifat volunter. Artinya, otot bekerja di bawah kesadaran, berkontraksi secara cepat, namun rasa lelah juga cepat diperoleh. Dikatakan otot rangka, karena otot tersebut melekat pada rangka atau tulang, kemudian juga pada bibir, lidah, dan kelopak mata. Pada tulang, otot rangka melekat pada otot bisep-trisep.

b. Jaringan Otot Polos

Dinamakan otot polos, karena serabut kontraktilnya tidak gelap (terang), sedangkan sarkoplasma (sitoplasma sel otot)-nya tampak polos atau tanpa penampakan lurik. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan satu buah inti pipih terletak di tengah. Perhatikan Gambar 2.27. Otot ini dapat ditemukan dalam dinding saluran pencernakan seperti usus dan lambung, kemudian pada kandung kemih, dan pembuluh darah. Otot polos disebut pula otot otonom. Sebab, otot ini bertanggungjawab atas aktivitas tidak sadar, seperti gerakan lambung atau penyempitan pembuluh darah. Selain ciri tersebut, otot polos memiliki kontraksi sangat lambat, tidak cepat lelah, dan tahan lama.

c. Jaringan Otot Jantung

Jaringan otot jantung merupakan penyusun jantung dan vena kava yang menuju jantung. Jaringan otot ini tersusun oleh serabutserabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Inti selnya terletak di tengah dan dapat berjumlah lebih dari satu. Simak Gambar 2.28. Jaringan otot jantung memiliki diskus interkalaris yaitu pertemuan antara dua sel otot. Kontraksinya tidak di bawah kesadaran (involunter). Akan lebih jelas bila kalian memahami perbedaan otot lurik, otot polos, dan otot jantung berdasarkan tabel berikut.

Perbedaannya Otot Lurik Otot Polos Otot JantungTempat Melekat pada rangka Dinding organ dalam,

seperti lambung, susu, dan sebagainya. Juga pada kandung kemih dan pembuluh darah

Dinding jantung

Bentuk serabut (sel) Memanjang, silindris, ujung tumpul

Memanjang, berbentuk gelendong, ujung lancip

Memanjang. Silindris, serabut (sel) bercabang dan menyatu

Jumlah nucleus tiap serabut (sel)

Banyak Satu Satu

9

Page 10: Jaringan Pada Hewan

Letak nucleus Tepi (perifer) Tengah TengahGaris melintang Ada Tidak ada Ada Kecepatan kontraksi (berkerut)

Paling cepat Paling lambat Sedang (intermediet)

Kemampuan tetap kontraksi

Sebentar Lama Sedang

Tipe kontrol Sadar Tak sadar Tak sadar

10