11
Laporan Praktikum Anatomi Perkembangan Tumbuhan JARINGAN PENGUAT DAN JARINGAN PENGANGKUT Nama : Elya Agustina Nim : 1210702021 Kelompok : 3 Tanggal Praktikum : 13 April 2012 Tanggal Pengumpulan : 20 April 2012 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012

Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

Laporan Praktikum

Anatomi Perkembangan Tumbuhan

JARINGAN PENGUAT DAN JARINGAN PENGANGKUT

Nama : Elya Agustina

Nim : 1210702021

Kelompok : 3

Tanggal Praktikum : 13 April 2012

Tanggal Pengumpulan : 20 April 2012

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2012

Page 2: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

JARINGAN PENGUAT DAN JARINGAN PENGANGKUT

1. Tujuan

- Mahasiswa mampu melihat adanya mekanik (penguat) pada tubuh

tumbuhan

- Mahasiswa mampu melihat jaringan pengangkut pada batang

tumbuhan

2. Dasar Teori

Jaringan penyokong atau jaringan penguat merupakan jaringan yang

berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.

Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim

(Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih

muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan

sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel

yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun

dalam lapis yang sama di sekitar batas sel. Jaringan sklerenkim merupakan sel

penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan

komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras (Kimball,

1991).

Jaringan skelerenkim merupakan jaringan yang fungsi utamanya adalah juga

sebagai jaringan penguat tumbuhan (jaringan mekanik). Jaringan skelerenkim

hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan

dan perkembangan, jadi pada organ tumbuhan yang telah tetap. Dengan

terdapatnya jaringan ini pada tumbuhan, akan memungkinkan alat-alat

tumbuhannya bertahan menghadapi segala tekanan dan desakan tanpa

menimbulkan akibat atau berpengaruh pada sel-sel/jaringan yang keadaannya

lebih lemah (tekanan, desakan, lentingan, pembentangan, pukulan, berat dan gaya

mekanik lainnya) (Sutrian, 2004).

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil

asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-

garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu

Page 3: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati

maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai

unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid.

Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980).

Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang

mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang

tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan

floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem

berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke

seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa

jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk

tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966). Jaringan ini dalam

melaksanakan fungsinya sebagai jaringan mekanik atau penguat tumbuhan

memegang peranan yang utama, terutama sekali pada organ-organ tumbuhan yang

masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Fungsi xylem yang merupakan bagian dari vascular tissue (jaringan

pengangkut). Hanya akan melangsungkan pengangkutan air dan zat-zat mineral

(hara) dari bagian bawah (akar) ke bagian atas (daun-daunan). Susunan xylem ini

merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba kompleks,terdiri dari berbagai

bentuk sel. Selain itu, ternyata ada sel-sel yang mati dan adapula yang hidup.

Akan tetapi umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dangan dinding sel yang

tebal,mangandung lignin. Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xylem

adalah juga sebagai jaringan penguat (Sutrian, 2004).

3. Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan Jumlah

Mikroskop 1 buah Tangkai daun Apium

gradiviolens (Seledri)

1 batang

Pipet tetes 1 buah Batang Hibiscus sabdariffa

(rosella)

1 batang

Kaca objek 5 buah Batang Ricinus communis

(jarak)

1 batang

Kaca penutup 5 buah Batang Pinus merkusii (pinus) 1 batang

Kuas halus 1 buah Batang Zea mays (jagung) 1 batang

Page 4: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

Jarum preparat 1 buah Batang Cucurbita sp. 1 batang

Silet 1 buah Asam nitrat 10 % Secukupnya

Alkohol 70 % Secukupnya

Alkohol 50 % Secukupnya

Xilol Secukupnya

Larutan safranin Secukupnya

Air secukupnya Secukupnya

Kapas/tissue Secukupnya

4. Prosedur Kerja

a. Jaringan Penguat

- Masrasi

Untuk batang Ricinus communis (jarak) dan batang Pinus merkusii

(pinus) dilakukan masrasi terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut:

dipotong kecil-kecil, direbus setengah lunak

dipindahkan ke dalam larutan asam kromat 10% dan larutan asam nitrat 10%

dipanaskan sampai lunak

diambil potongan tersebut dan dicuci dengan aquades

sayat setipis mungkin dan diberi pewarna safranin

dilakukan dehidrasi 30%, 50%, 70%, 95%, 95%, 100% selama 2-3 menit

dimasukan kedalam xylol murni

organ direkatkan pada kaca objek dan entelan

ditutup dengan cover glass dengan cara direkatkan supaya sel menyebar

Page 5: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

- Pembuatan peraparat Jaringan penguat

- Pembuatan preparat Jaringan Pengangkut

alat dan bahan disiapkan

bahan-bahan disayat dengan silet atau cutter

hasil sayatan disimpan dalam kaca objek

sayatan ditetesi dengan air

ditutup dengan kaca penutup

diamati dibawah mikroskop dan digambar sel trakeid, xylem, floem, cambium yang terdapat pada

prepatat

alat dan bahan disiapkan

bahan-bahan disayat dengan silet atau cutter

hasil sayatan disimpan dalam kaca objek

sayatan ditetesi dengan air

ditutup dengan kaca penutup

diamati dibawah mikroskop dan digambar kedudukan jaringan-jaringan yang terdapat pada

preparat tersebut

Page 6: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

5. Hasil Pengamatan

Pengamatan jaringan penguat

Gambar Keterangan

Tangkai daun Apium gradiviolens (Seledri)

(perbesaran 16 x 10)

1. Parenkim membentuk

2. Kolenkim

3. Xylem

4. Floem

Batang Hibiscus sabdariffa (rosella)

Perbesaran 16 x 10

1. Empulur

2. Xilem

3. Floem

4. Kolenkim

Pengamatan jaringan pengangkut

Gambar Keterangan

Batang Zea mays (jagung)

Perbesaran 16 x 10

1. Sklerenkim

2. Xylem

3. Floem

4

3

2

1

3

4

2

1

3

1

2

Page 7: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

Batang kunyit

Perbesaran 16 x 10

1. Floem

2. Xylem

3. Parenkim

Batang Pinus (Pinus merkusii)

Perbesaran 16 x 10

1. Epidermis

2. Xylem sekunder

6. Pembahasan

Pada praktikum ini bertujuan untuk melihat jaringan penguat dan

pengangkut pada tumbuhan. Adapun spesimen yang digunakan pada pengamatan

jaringan penyokong adalah yaitu Tangkai daun Apium graveolens (seledri),

sedangkan pengamatan jaringan pengangkut spesimen digunakan diantaranya

batang Pinus merkusii (pinus), batang Ricinus comunis (jarak), Batang Zea mays

(jagung), Batang Hibiscus sabdariff (Rosella) dan Batang Curcuma sp.

Telah kita pelajari mengenai materi jaringan penyokong/penguat dan

jaringan pengangkut bahwa aringan penyokong/penguat merupakan jaringan yang

berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.

Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim.

Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang

berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah

jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak elastis

tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibangun dalam lapis yang

2

3

1

1

2

Page 8: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

sama di sekitar batas sel. Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang

lebih umum, dinding sel sangat tebal.

Pada batang pinus dan batang jarak memiliki struktur yang keras oleh sebab

itu sebelum penyayatan dilakukan maserasi, agar batang yang akan dibuat

preparat menjadi lunak dan mudah untuk disayat sehingga jaringan anatomi dalam

dapat terlihat dengan jelas ketika diamati di bawah mikroskop. Maserasi

merupakan proses perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada

temperatur ruangan. Adapun pelarut organic yang digunakan yaitu Asam nitrat 10

%, Alkohol 70 %, Alkohol 50 %, Xilol dan Larutan safranin.

Pengamatan pertama yang dilakukan yaitu mengenai jaringan

penyokong/penguat. Dari hasil pengamatan tangkai daun Apium graveolens

(seledri) dengan perbesaran 16 x 10 terlihat yaitu epidermis yang berfungsi

sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air

terlampau banyak. Epidermis merupan lapisan sel yang paling luar dan epidermis

ini memiliki fungsi sebagai pelindung semua bagian sel tumbuhan yang masih

muda. Lalu ada kambium, floem dan xilem, rongga protoxilem, seludang serat,

ikatan pembuluh, dan tersebar dalam empulur kolenkim. Di antara berkas-berkas

pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek

banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu

ataupun parenkim kelenjar.

Pengamatan selanjutnya yaitu mengenai jaringan pengangkut. Untuk

pengamatai jaringan pengangkut pada batang diamati xylem dan floem. Xylem

merupakan bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan

garam-garam tanah dari akar ke daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut

dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke

bagian-bagian lain yang ada di bawahnya atau di atasnya. Xylem dan floem di

dalam organ tumbuhan berdekatan, bahkan membentuk suatu ikatan atau

pembuluh. Menurut Sutrian (2004) Tipe-tipe berkas pembuluh antara lain yaitu:

1) tipe radial: letak xylem dan berkas pembuluh floem bergantian dan berada pada

jari-jari tubuh yang berbeda. 2) tipe kolateral: dibedakan menjadi kolateral

tertutup (apabila diantara xylem dan floem tidak terdapat cambium dan kolateral

terbuka (apabila dianta xylem dan floem terdapat cambium). 3) tipe bikolateral:

Page 9: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

terdiri atas satu bagian xylem di tengah serta satu bagian floem di sebelah luar dan

satu bagian disebelah dalam. Antara xilem dan floem luar terdapatkambium,

dan antara xilem dan floem dalam terdapat parenkim penghubung. 4) tipe

kosentris: terdiri atas xylem yang dikelilingi floem atau sebaliknya. Apabila floem

dikelilingi oleh xylem disebut kosentris amfivasal. Apabila xylem dikelilingi

floem disebut kosentris amfikribal.

Pada batang Hibiscus sabdariffa (rosela) terlihat epidermis, kolenkim,

sklerenkim, kambium, floem dan xilem. Hibiscus sabdariffa (Rosela) merupakan

tumbuhan dikotil, pada batang dikotil ikatan pembuluhnya tersusun melingkar.

Batang Hibiscus sabdariffa (Rosela) mempunyai jaringan penguat yaitu berupa

kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim, sel-selnya memiliki dinding yang tipis

dengan penebalan di sudut-sudut sel. Bentuk selnya bervariasi, berfungsi sebagai

penyokong bagian-bagian tumbuhan. Sklerenkim, sel-selnya mengalami

penebalan di seluruh bagian sel. Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang

mengalami penebalan lebih lanjut. Terdapat pada tumbuhan yang berkayu, sel-

selnya mati dengan dinding sel darizat lignin dan berfungsi sebagai alat

penyokong. Menurut Maryati (2004) bahwa pada jaringan kolenkim sel-selnya

memiliki dinding yang tipis dengan penebalan di sudut-sudut sel dengan bentuk

sel yang beragam sedangkan jaringan sklerenkim sel-selnya mengalami penebalan

di seluruh bagian sel. Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang mengalami

penebalan lebih lanjut.

Selain itu batang Hibiscus sabdariffa (rosela) mempunyai jaringan

pengangkut yaitu berupa xylem dan floem. Tipe berkas pembuluh pada batang

Hibiscus sabdariffa (rosela) adalah kolateral terbuka, dimana xylem dan floem

terdapat cambium. Xylem dan floem bersama-sama disebut berkas pengangkutan

(berkas vaskuler). Komponen penyusun xilem terdiri dari : unsur trakeal (trakea

dan trakeid), serabut xilem dan parenkim xilem. Letaknya pada bagian kayu

tumbuhan dan berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar

menuju bagian atas tubuh tumbuhan. Komponen penyusun floem terdiri dari

unsur-unsur tapis, sel pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Letaknya

pada bagian kulit kayu dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke

sleuruh tubuh tumbuhan. Pada batang Hibiscus sabdariffa (Rosela) juga

Page 10: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

mempunyai kambium. Kambium adalah lapisan sel atau lapisan jaringan pada

tumbuhan yang aktif membelah.

Pada pemgamatan batang Zea mays (jagung) dengan perbesaran 16 x 10

terdapat tiga komponen jaringan utama, yaitu epidermis, jaringan pembuluh, dan

empulur. Jaringan pembuluh terbentuk dalam lingkaran konsentris dengan

kepadatan jaringan pembuluh yang tinggi dan lingkaran menuju perikarp dekat

epidermis. Didalam jaringan pembuluh terdapat xylem dan floem dengan tipe

radial yaitu xylem dan floem terletak berselang-seling secara radial. Diluar berkas

pembuluh dikelilingi oleh jaringan parenkim, pada parenkim korteks ditemukan

jenis parenkim penimbun, dimana jaringan ini berfungsi untuk penyimpanan

cadangan makanan. Dalam pengamatan pada bagian batang juga terdapat

kolenkim angular (kolenkim sudut). Selain terdapat parenkim, dalam pengamatan

pada bagian batang juga terdapat kolenkim angular (kolenkim sudut): penebalan

dinding sel terdapat pada suddut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel.

Adanya jaringan penangkut makanya tumbuhan dapat berdiri tegak dan batangnya

keras. Zea mays (jagung) merupakan tumbuhan monokotil, pada batang monokotil

ikatan pembuluhnya tersusun menyebar.

Pengamatan berikutnya yaitu batang Pinus merkusii (pinus) dan batang

Ricinus communis (jarak) terlihat epidermis dan xylem sekunder. Xylem sekunder

ini berasal dari kambium merupakan pertumbuhan selanjutnya dari xylem primer.

Berdasarkan proses terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi

protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah xylem primer yang pertama kali

terbentuk sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Protoxilem

berdiferensiasi dalam bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan dan

diferensiasinya. Protoxilem dapat mencapai taraf dewasa diantara jaringan-

jaringan yang aktif memanjang dan akan mendapat beban tekanan, sehingga sel

ini dapat rusak.. Metaxilem biasanya dibentuk dalam tubuh primer yang sedang

tumbuh namun sebagian besar selnya menjadi dewasa setelah pemanjangan

selesai. Berdasarkan hal itu, jaringan ini kurang dipengaruhi oleh peluasan yang

dialami oleh sel-sel sekelilingnya dibandingkan dengan protoxilem. Pada

dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel

yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Xilem juga dapat mempunyai

Page 11: Jaringan Penguat Dan Jaringan Pengangkut Elya

serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup

dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.

Pengamatan selanjutnya yaitu batang Curcuma sp. (kunyit) dengan

perbesaran 16 x 10. Dimana pada batang Curcubita sp. terlihat adanya epidermis,

dinding sel, xylem, dan floem. ikatan pembuluh pada Cucurbita adalah

bikolateral. Seperti kolateral, namun letak floem disebelah dalam xilem. Curcuma

sp. merupakan tumbuhan monokotil memiliki sistem jaringan pembuluh yang

sama halnya dengan batang jagung. Berkas pembuluhnya menyebar dan tidak

memiliki kambium.

7.Kesimpulan

Berdasarkan hasil prktikum yang telah dilakukan mengenai jaringan

penguat dan jaringan pengangkut dengan menggunakan spesimen Tangkai daun

Apium graveolens (seledri) terlihat kolenkim yang merupakan jaringan penguat

pada tumbuhan. Jaringan penyokong/penguat ini berfungsi untuk menyokong agar

tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi

menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim.

Pada pengamatan jaringan pengangkut terdiri dari Pinus merkusii (pinus),

Ricinus comunis (jarak), Batang Zea mays (jagung), Batang Hibiscus sabdariff

(Rosella) dan Batang Cucurbita sp terlihat xylem dan floem dengan jelas dan

memiliki berbagai tipe berkas pembuluh. Xylem merupakan bagian dari jaringan

pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan garam-garam tanah dari akar ke

daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan

yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke bagian-bagian lain yang ada di

bawahnya atau di atasnya.

Daftar Pustaka

Kimball, J.W. 1991. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Maryati. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Phibeta.

Mulyani,Sri. 1980. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Sutrian, Yayan.2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan jaringan).

Jakarta: Rineka Cipta.

Wilson. 1966. Biology. Amerika, USA : Botang Rhinchar and Wington.