50
JASA ASSURANCE LAINNYA DAN AUDIT KEUANGAN INTERNAL DAN PEMERINTAH DAN AUDIT OPERASIONAL BERDASARKAN KERANGKA UNTUK PERIKATAN KHUSUS 1. Kresnanda Rahmanto 108 694 217(2010 ULS) 2. lona Inneke Wati 110 694 268 3. Debi Aprillitawati 110 694 280

JASA ASSURANCE LAINNYA DAN AUDIT KEUANGAN INTERNAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JASA ASSURANCE LAINNYA DAN AUDIT KEUANGAN INTERNAL

Citation preview

Slide 1

JASA ASSURANCE LAINNYA DAN AUDIT KEUANGAN INTERNAL DAN PEMERINTAH DAN AUDIT OPERASIONAL BERDASARKAN KERANGKA UNTUK PERIKATAN KHUSUS1.Kresnanda Rahmanto108 694 217(2010 ULS)2.lona Inneke Wati110 694 2683.Debi Aprillitawati110 694 280

Standar Atestesi Membagi Tiga Tipe Penugasan AtestesiPemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati bersama.Salah satu pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan SAK di Indonesia.Asersi adalah deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas deklarasi tersebut.STANDAR ATESTASIStandar UmumStandar Pekerjaan LapanganStandar PelaporanINFORMASI KEUANGAN INTERIMPSAT No. 01 (2002) memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lunas prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan review atas informasi keuangan interim.Tujuan review informasi keuangan interim adalah untuk memberikan dasar bagi akuntan publik dalam melaporkan apakah perlu dilakukan modifikasi material atas informasi tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik yaitu:1.Meminta keterangan mengenai pengendalian internal dan perubahan signifikan dalam pengendalian intern.2.Menerapkan prosedur analitis atas informasi keuangan interim.3.Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris dan komite.4.Membaca informasi keuangan interim.5.Menanyakan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi.

Laporan akuntan yang melampiri informasi keuangan interim yang telah di review harus mencakup:1.Judul yang berisi frasa Laporan Akuntan Independen.2.Identifikasi informasi keuangan interim yang di review.3.Pernyataan bahwa informasi keuangan adalah tanggung jawab manajemen.4.Pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan IAPI.5.Uraian mengenai prosedur review atas informasi keuangan interim yang dilakukan.6.Pernyatan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan dengan luas.7. Pernyataan apakah akuntan menemukan indikasi perlunya modifikasi material yang harus dilakukan agar informasi keuangan interim sesuai dengan SAK.8. Tanda tangan akuntan, nama dan nomor register negara akuntan.9. Tanggal laporan review berdasarkan tanggal selesainya review.

STANDAR JASA AKUNTANSI DAN REVIEWPSAR No.01 mendefinisikan kompilasi laporan keuangan dan review atas laporan keuangan yaitu:Kompilasi Laporan KeuanganReview atas Laporan Keuangan

JASA REVIEW DAN KOMPILASI Sebuah telaah akan memberikan assurance terbatas pada laporan keuangan, sedangkan kompilasi tidak memberikan assurance atas laporan yang disajikan.Standar untuk kompilasi dan telaah laporan keuangan disebut Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). PSAR merujuk pada akuntan publik tersebut tidak melakukan jasa review dan kompilasi sebagai akuntan, bukan auditor.Jasa ReviewSebuah penugasan jasa review memungkinkan keterlibatan akuntan dalam memberikan assurance terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan SAK, termasuk pengungkapan informatif yang tepat.Akuntan publik harus independen dari klien untuk dapat melakukan jasa review.Prosedur yang Disarankan dalam Jasa ReviewBukti untuk penugasan jasa review terdiri atas tanya jawab atas prosedur analitis dalam manajemen. PSAR merekomendasikan prosedur berikut ini:Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri klien.2.Memperoleh pemahaman mengenai klien.3.Melakukan tanya jawab dengan manajemen4.Melakukan prosedur analitis.5.Mendapatkan surat representasi.Formulir LaporanTiga aspek yang harus diperhatikan dalam laporan:1.Paragraf pertama sama dengan laporan audit.3.Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas.2.Paragraf kedua menyatakan bahwa telaah terutama yang berisi tanya ajwab dan prosedur analitis.Kesalahan dalam Mengikuti GAAPJika dalam telaah tersebut klien diketahui tidak mengikuti GAAP, maka laporan harus dimodifikasi.Laporan ini harus dapat mengungkapkan dampak dari perbedaan seperti yang telah ditentukan oleh manajemen atau prosedur telaah akuntan.Bahkan jika dampak tersebut belum ditentukan, pengungkapan harus muncul pada laporan dalam paragraf terpisah. Jasa KompilasiJasa Kompilasi adalah satu hal yang dipersiapkan akuntan saat membuat dan menyajikan laporan keuangan kepada klien atau pihak ketiga tanpa memberikan assurance dari akuntan publik tentang laporan keuangan tersebut.Persyaratan KompilasiDalam penugasan kompilasi, akuntan harus menjalankan prosedur berikut ini:17Bentuk LaporanKompilasi dengan pengungkapan penuh.2.Kompilasi yang menghilangkan seluruh pengungkapan.3.Kompilasi tanpa independensi.TELAAH ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM UNTUK PERUSAHAAN PUBLIKTelaah Interim Perusahaan Publik terdiri atas 5 persyaratan dalam penugasan jasa peninjauan yaitu:Memperoleh pemahaman atas prinsip akuntansi dalam industri klien.2.Memperoleh pemahaman atas klien.3.Melakukan tanya jawab dengan manajemen.4.Melakukan prosedur analitis.5.Mendapatkan surat representasi.PENUGASAN INVESTIGASIDalam penugasan investigasi, akuntan melaporkan keandalan informasi atas asersi yang dibuat oleh pihak lain. Standar asersiStandar audit yang berlaku umumStandar umum1. Penugasan harus dilakukan oleh praktisi dengan penelitian teknis yang memadai dan kemahiran dalam fungsi atestasi.1. Audit harus dilakukan oleh satu atau beberapa orang dengan pelatihan teknis yang memadai dan kemahiran sebagai auditor.2. Penugasan harus dilakukan oleh praktisi yang memiliki pengetahuan yang cukup di bidang ini.2. Dalamsemua hal yang berhubungan dengan penugasan, auditor harus mempertahankan sikap mental independen.Standar pekerjaan lapangan1. Pekerjaan harus cukup direncanakan dan jika terdapat asisten, maka harus disupervisi dengan saksama.1. Auditor harus merencanakan secara memadai dan mengawasi setiap asisten dengan saksama.2. Bukti yang diperoleh telah cukup untuk memberikan dasar memadai dalam menyimpulkan pengungkapan dalam laporan.2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang memadai tentang entitas dan lingkungannya.Jenis penugasan atestasiIAPI telah mengembangkan standar atestasi yang spesifik dalam bidang :Laporan keuangan prospektifInformasi keuangan pro formaLaporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan umtuk perusahaan tertutupKepatuhan kepada hukum dan regulasiKesesuaian dnegan prosedur penugasanDiskusi dan anlisis manajemenTingkat pemberian jasa

UjianPeninjauanProsedur yang disepakatiDalam suatu telaah, akuntan publik memberikan kesimpulan berisi assurance negatif. Laporan assurance negatif dikeluarkan jika terdapat informasi yang menarik perhatian akuntan publik yang menujukkan bahwa pernytaan tidak disajikan sesuai kriteria yang berlaku. STANDAR LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporankeuangan dalambeberapa masa yang akan datang atau suatu tanggal di masa depan (neraca).Perkiraan dan proyeksi

LanjutanPenggunaan laporan keuangan prospektifLanjutan.Jenis penugasanPOTENSI KEWAJIBAN HUKUM DALAM LAPORAN KEAUNGAN PROSPEKTIFPemeriksaan laporan keuangan prospektifTerdapat empat elemaen :Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektifMengevaluasi hal-hal yang mendukung asumsiMengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya dengan panduan dari IAPIMenerbitkan laporan pemeriksaanPENUGASAN DAN ASSURANCE TERBATAS LAINNYABasis akuntansi komprehensif lainnyaDasar akuntansi selain GAAP, berlaku untuk laporan yang mungkin diterbitkan dengan mencakup hal-hal berikut : Basis kas atau modifikasi kasBasisi yang digunakn untuk mememnuhi persyaratan dari badan pengawasBasis pajak penghasilanKriteria pasti atas hal-hal pendukungElemen, akun, atau bagian tertentuTerdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau bagian tertentu dan audit laporan keuangan yang lengkap, yaitu :

Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit, bukan laporan secara keseluruhan.akibatnya biasanya dibutuhkan bukti lebih banyak dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan keseluruhan.Standar pelaporan GAAS yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian elemen,akun, atau bagian bukan merupakan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan GAAP.Surat kepatuhan utang dan laporan sejenisAuditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan penugasan sejenis dalam laporan terpisah atau dengan menambahkan paragraf setelah paragraf opini sebagai bagian dari laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Dalam hal ini, Auditor harus memperhatikan hal-hal dalam penugasan seperti berikut :Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi penugasanAuditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang laporan keuangannya secara keseluruhan telah diauditOpini auditor adalah assurance negatif, yang menyatakan bahwa audit tidak melihat adanya hal yang mengindikasikan ketidapatuhanAUDIT KEUANGAN INTERNALAudit internal membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis dan ketat agar dapat melakukan evaluasi dan peningkatan efektivitas terhadap manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.

Mereka diharapkan dapat menambah nilai suatu organisasi melalui peningkatan efektivitas operasional sekaligus menjalankan tanggung jawab yang biasanya dilakukan, misalnya:Menelaah reliabilitas dan integritas informasiMemastikan kepatuhan atas kebijakan dan regulasiMenjaga aset

Hubungan Antara Auditor Internal dan EksternalKeduanya harus kompeten sebagai auditor dan tetap objektif dalam menjalankan pekerjaan dan melaporkan hasilnya

Keduanya menjalankan metodologi yang sama dalam menjalankan audit, termasuk merencanakan dan menjalankan pengujian pengendalian dan pengujian substantif

Keduanya mempertimbangkan risiko dan materialitas dalam memutuskan perluasan pengujian dan mengevaluasi hasilnya. Auditor eksternal bergantung pada auditor internal saat menggunakan model risiko audit untuk menilai risiko pengendalian. Jika auditor internal bekerja secara efektif, maka auditor eksternal dapat mengurangi risiko pengendalian secara signifikan dan mengurangi pengujian substantif.

Auditor eksternal biasanya menganggap auditor internal bekerja efektif bila:Independen dari unit operasi yang dievaluasinyaKompeten dan telah mendapatkan pelatihan memadaiMelakukan pengujian audit secara relevan atas pengendalian internal dan laporam keuangan

AUDIT OPERASIONALAudit operasional digunakan selama tujuan pengujian yang dilakukan adalah untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dari unit-unit organisasi.

Pengujian efektivitas pengendalian internal oleh auditor internal dapat dianggap sebagai bagian dari audit operasional, jika tujuannya adalah untuk membantu perusahaan mengoperasikan bisnis secara lebih efektif atau efisien.Perbedaan Antara Audit Operasional dan Audit KeuanganTujuan AuditDistribusi LaporanArea Non KeuanganAudit Operasionalmenekankan pada efektivitas dan efisiensi

berfokus pada peningkatan kinerja masa depan.ditujukan terutama kepada manajemenmeliputi aspek efektivitas dan efisiensi dalam organisasiAudit Keuangan

menekankan pada ketepatan pencatatan informasi historis

berorientasi pada masa lampaudidistribusikan kepada pengguna laporan keuangan eksternalterbatas hanya pada hal-hal yang langsung mempengaruhi kewajaran laporan keuanganEfektivitas Versus EfisiensiEfektivitasDalam audit operasional untuk efektivitas, seorang auditor misalnya, mungkin perlu menilai apakah seorang agen pemerintah memenuhi tujuan penugasannya untuk menguji keamanan tangga berjalan untuk suatu kota.

Untuk menentukan efektivitas kinerja agen tersebut, auditor harus menentukan kriteria tertentu untuk keamanan tangga berjalan.

EfisiensiMisalnya terdapat dua proses produksi dengan kualitas yang sama, maka proses dengan biaya lebih rendah akan lebih efisien. Audit operasional biasanya menemukan beberapa jenis inefisiensi tertentu.

Hubungan Antara Audit Operasional dan Pengendalian InternalManajemen melakukan pengendalian internal untuk membantu pencapaian tujuannya. Terdapat tiga hal penting untuk mencapai pengendalian internal yang efektif, yaitu:Keandalan pelaporan keuanganEfektivitas dan efisiensi operasiKepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Misalnya, manajemen memerlukan informasi akuntansi biaya yang handal untuk memutuskan jenis dan harga jual produk yang dilanjutkan produksinya. Sama halnya dengan ketidaktaatan pada hukum yang berlaku, yang akan mengakibatkan perusahaan dikenakan denda.Jenis Audit Operasional

Audit operasional terdiri atas tiga kategori utama, yaitu:

Audit FungsionalYang dimaksud denga fungsional adalah kategori aktivitas dalam suatu bisnis, misalnya fungsi penagihan atau fungsi produksi.

Audit OrganisasionalAudit organisasional menekankan pada efektivitas dan efisiensi dalam interaksi fungsi tersebut. Rencana organisasi dan metode untuk koordinasi aktivitas merupakan hal penting dalam audit ini.

Penugasan KhususDalam audit operasional, penugasan khusus muncul atas permintaan dari manajemen dengan bermacam-macam jenis audit

SOAL 24 - 11Standar atestasi memungkinkan akuntan publik untuk setiap penugasan atestasi, termasuk jenis penugasan bary.Perbedaan antara standar atestasi dan standar akuntansi berlaku umum :Penugasan harus dilakukan oleh praktisi yang memiliki pengetahuan yang cukup di bidang ini. Jadi disini mensyaratkan bahwa akuntan publik memilki pengetahuan yang meamdai tentang subjek atestasinya.Praktisi harus melaksanakan penugasan hanya jika ia yakin bahwa pihak yang berkepentingan dapat dievaluasi sesuai kriteria yang memadai dan sesuai bagi pengguna. Jadi disini mensyaratkan bahwa akuntan publik dapat mengevaluasi materi agar lebih memahami kriteria yang cocok dan tersedia bagi pengguna.Pelaksana Audit OperasionalAuditor InternalUntuk memaksimalkan efektivitas dalam menjalankan audit keuangan dan operasional, departemen audit internal harus melapor kepada dewan direksi atau direktur utama. Auditor internal juga harus memiliki akses dan komunikasi berkelanjutan dengan komite audit dari dewan direksi.

2. Auditor Pemerintah

Kelompok auditor pemerintah yang paling dikenal adalah BPK, namun auditor pemerintah lainnya juga harus melakukan audit keuangan dan operasional.

Buku kuningmendefinisikan dan menetapkan standar untuk audit kinerja, yang pada dasarnya sama dengan audit operasional. Audit kinerja tersebut meliputi:

1. Audit ekonomi dan efisiensi

Tujuan dari audit ekonomi dan efisiensi adalah untuk menentukan:Apakah entitas sudah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber daya secara ekonomis dan efisienApa penyebab inefisiensi atau ketidakekonomisan tersebutApakah entitas telah mematuhi hukum dan peraturan tentang hal-hal ekonomis dan efisiensi dalam program audit

2. Program audit

Tujuan dari program audit ini adalah untuk menentukan:Sejauh mana hasil yang diinginkan atau manfaat yang ditetapkan oleh badan legislatif atau yang ditetapkan badan otoritas lainnyaBagaimana efektivitas organisasi, program, kegiatan, atau fungsi tersebutApakah entitas telah mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

3. KAPKlien umumnya melibatkan KAP untuk melakukan audit operasional dalam satu atau lebih bagian-bagian tertentu dari bisnisnya. Sebagai contoh, perusahaan dapat meminta KAP untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi sistem komputernya.Independensi dan Kompetensi Auditor OperasionalAuditor harus melapor pada tingkat manajemen yang sesuai untuk memastikan bahwa investigasi dan rekomendasi yang dibuat tidak bias.Jika auditor memiliki kewenangan atas pelaksanaan rekomendasi mereka, maka independensi mereka akan berkurang.Kompetensi tentunya diperlukan untuk menentukan penyebab masalah operasional dan untuk membuat rekomendasi yang tepat. Ketika audit operasional berurusan dengan masalah operasional yang meluasKriteria Evaluasi Efisiensi dan EfektivitasPSAK memberikan kriteria yang luas untuk mengevaluasi penyajian secara wajar, dan tujuan audit dapat memfasilitasi kriteria yang lebih spesifik dalam memutuskan apakah PSAK sudah dilaksanakan. Dalam audit operasional tidak ada kriteria yang ditentukan dengan jelas.

Untuk menetapkan kriteria audit operasional, auditor dapat menentukan apakah beberapa aspek dari entitas dapat dibuat lebih efektif atau efisien dan merekomendasikan perbaikan.

Kriteria Khusus.Kriteria yang lebih spesifik diperlukan sebelum memulai audit operasional.Sumber Kriteria.Untuk mengembangkan kriteria evaluasi khusus, auditor operasional dapat menggunakan berbagai sumber, meliputi:Kinerja historisPembandinganStandar rekayasa produksiDiskusi dan kesepakatan

Tahapan dalam Menjalankan Audit OperasionalTerdapat tiga fase dalam audit operasional, yaitu:tiga fase dalam audit operasionalPerencanaanHal-hal yang perlu diperhatikan adalah:Melakukan penugasan dengan benarMendapatkan informasi latar belakang mengenai unit organisasiMemahami pengendalian internalMemutuskan bukti yang memadai untuk diakumulasi

Akumulasi Bukti dan EvaluasiPengendalian internal dan prosedur operasi merupakan bagian penting dari audit operasional, maka biasanya dilakukan dokumentasi, penyelidikan atas klien, prosedur analitis, dan observasi secara ekstensif.

Pelaporan serta Tindak LanjutDua perbedaan utama antara laporan audit keuangan dan operasional yang mempengaruhi laporan audit operasional adalah:

Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirimkan hanya kepada manajemen, dengan tembusan kepada unit yang diaudit. Pengguna pihak ketiga tidak memerlukan susunan kata-kata baku untuk pembuatan laporan audit operasional.

Banyaknya jenis audit operasional memerlukan laporan yang berbeda-beda untuk mencakup ruang lingkup audit, temuan, dan rekomendasi.

TERIMA KASIH