Upload
princess-loveychan
View
84
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul
Citation preview
Kelompok VMODUL2
SINDROMA GERIATRI(JATUH)
NAMA ANGGOTADENNY ARIZAL WICAKSONO 10542015710ARIS EKO SUPRAPTO 10542016210ELISA VINA JAYANTI 10542016310SRI HANDAYANI 10542017810MUH. ADITYA MANULUSI 10542019810NUR FADILLAH AN 10542020610FAJRUL SIYAM ANSAR 10542021210TURY PUDJI CORA GAU 10542021410SYAMSI RIZKI GULKIANKEDI 10542021810NUR ISMI ASTUTY A. 10542023010
SKENARIOSeorang perempuan umur 73 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri terutama bila digerakkan pada pangkal paha kanan sehingga mengganggu dan tidak bisa berjalan. Keadaan ini dialami sejak 3 hari yang lalu dimana sebelumnya penderita jatuh terduduk di dalam kamar mandi. Postur tubuh penderita bungkuk ke depan sejak beberapa tahun terakhir ini. Hasil pemeriksaan fisik; tekanan darah 170/90 mmHg, nadi 92 x/menit, pernapasan 30 x/menit dan suhu 37.1 C. beberapa hari terakhir kedengaran batuk-batuk tetapi sulit sekali mengeluarkan lendirnya terutama malam hari dan juga malas makan. Penderita selam ini minum obat kencing manis, tekanan darah tinggi dan rematik.
Key Words1. Perempuan 73 tahun 2. Nyeri bila digerakkan pada pangkal paha3. Tidak bisa berjalan4. Penderita jatuh terduduk dalam kamar mandi 3 hari yang lalu5. Postur penderita bungkuk kedepan6. Pemfis : a. TD : 170/90 mmHg
b. Nadi : 92 X/menit c. pernafasan : 30 X/menit d. Suhu : 37,1°C
7. Batuk dan sulit mengeluarkan lendir pada malam hari8. Penderita malas makan9. Penderita pernah minum obat kencing manis, tekanan darah tinggi dan
rematik.
PERTANYAAN1. Jelaskan teori dari proses menua !2. Anatomi dan Fisiologi dari geriatri !3. Faktor resiko dari jatuh ?4. Penyebab jatuh ?5. Anamnesis dan PemFis dari skenario ?6. Jelaskan hubungan pengaruh pernafasan dari batuk dan tidak
dapat mengeluarkan lendir ?7. Apa hubungan obat-obatan yang diminum dengan proses jatuh
dari penderita ?8. Kesimpulan ?9. Penatalaksanaan (pemeriksaan penunjang dan pengobatan) ?10. Bagaimana rehabilitasi ?
TEORI PROSES MENUA
Genetik Clock
hgydtvbkuehntlvjtkburyg
Mutasi Somatik (Error Catastrophe)
utyvbjufgkejfhjshf
Teori proses menua :1.Teori biologisa. Genetik clockb.Mutasi somatikc. Rusaknya sistem imun
1.Teori sosial2.Teori psikologi
ANATOMI DAN FISIOLOGIS
1. Sistem pernafasan pada lansia.a. Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara
inspirasi berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.b. Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga
potensial terjadi penumpukan sekret.c. Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah
udara pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang kira kira 500 ml.
d. Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²), Ù menyebabkan terganggunya prose difusi.
e. Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.
f. CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
g. kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.
2.Sistem Muskuloskletal a. Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh. b. Kifosis c. Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas. d. Persendiaan membesar dan menjadi kaku. e. Tendon mengerut dan mengalami skelerosis. f. Atrofi serabut otot ( otot-otot serabut mengecil ).Otot-
otot serabut mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor.
g. Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
3.Sistem Kardiovaskuler. a. Elastisitas dinding aorta menurun. b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku. c. Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal
ini menyebabakan menurunnya kontraksi danvolumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
e. Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
4.Sistem Gastrointestinal. a. Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan
gigi yang buruk dan gizi yang buruk. b. Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf
pengecapm di lidah terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
c. Eosephagus melebar. d. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun. e. Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi. f. Daya absorbsi melemah.
3. Faktor Risiko :
Sistem Sensorik• visus,
pendengaran, fungsi vestibuler, danproprioseptif.
Sistem Saraf Pusat• strok,
Parkinson, hidrosefalus tekanan normal.
Kognitif• depresi,
demensia.
Faktor Risiko :
Faktor IntrinsikFaktor Intrinsik Faktor EkstrinsikFaktor Ekstrinsik
FALLS(jatuh)FALLS(jatuh)
Kondisi fisik danneuropsikiatrikKondisi fisik danneuropsikiatrik
Penurunan visus &pendengaranPenurunan visus &pendengaran
Perubahan neuromuskuler,Gaya berjalan, dan reflekspostural krn proses menua
Perubahan neuromuskuler,Gaya berjalan, dan reflekspostural krn proses menua
Alat-alat bantu berjalanAlat-alat bantu berjalan
Lingkungan yg tdkmendukung (berbahaya)
Lingkungan yg tdkmendukung (berbahaya)
Obat-obatan ygdiminumObat-obatan ygdiminum
FAKTOR PENYEBAB JATUH• KECELAKAAN – merupakan faktor penyebab jatuh yang utama bagi
lansia, yaitu sekitar 30-50 % kasus jatuh
Nyeri kepala dan atau vertigo
• Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
Hipotensi orthostatik
• Hipotensi Ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang berlebihan ketika seseorang sedang berdiri, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan pingsan
Obat-obatan :
• q anti hipertensi, misalnya alfa-bloker• q anti depresan trisiklik• q sedativa• q antipsikotik• q obat-obat hipoglikemik• q alkohol
Proses penyakit yang spesifik.• Kardiovaskuler : • - aritmia• - stenosis aorta• - sinkope sinus karotis• Neurologi : • - TIA• - stroke• - serangan kejang• - Parkinson• - kompresi saraf spinal karena spondilosis• - penyakit cerebelum
Idiopatik ( tidak jelas sebabnya )
Sinkope : kehilangan kesadaran secara tiba-tiba
• drop attack (serangan roboh)• penurunan darah ke otak secara tiba-tiba• terbakar matahari
Faktor lingkungan :• alat-alat atau perabot rumah tangga yang sudah tidak layak pakai karena
sudah tua, tidak stabil, atau tergeletak di sembarang tempat.• tempat tidur atau jamban yang rendah (jongkok) sehingga menyulitkan
lansia ketika akan berdiri.• tempat berpegangan yang tidak kuat / susah dipegang :• - lantai yang tidak datar, baik ada trapnya atau menurun• - karpet yang kurang baik, sehingga bisa membuat jatuh, keset yang
tebal,/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin dan mudah tergeser.
• - lantai yang licin dan basah yang tidak diperhatikan• - penerangan yang kurang baik (kurang terang atau terlalu menyilaukan)• - alat bantu jalan yang ukuran, berat, maupun penggunaannya yang
tidak tepat.
Faktor situasional :
• Aktivitas• Lingkungan• Penyakit akut
5. Anamnesis riwayat jatuh, penyakit yang menyertainya, serta pemeriksaan fisik
Anamnesis:- perempuan 73 tahun jatuh terduduk didalam kamar mandi- sehingga nyeri bila digerakkan pada pangkal paha kanan sehingga mengganggu dan tidak bisa berjalan- dialami sejak 3 hari yang lalu- batuk dan sulit mengeluarkan lendir terutama malam hari- malas makan- riwayat obat: obat kencing manis, darah tinggi dan reumatik
Evaluasi keterangan Anamnesis Riwayat medis umumTingkat mobilitasRiwayat jatuh sebelumnyaObat-obatan yang dikonsumsi terutama antihipertensi dan psikotropikaApa yang dipikirkan pasien sbg penyebab jatuh apakah pasien sadar bahwa akan
jatuh ?Apakah kejadian jatuh tersebut sama skali tak terduga
Lingkungan sekitar tempat jatuh apakah pasien terpleset atau ngantuk ?Waktu dan tempat jatuh, serta saksi
Gejala yang terkait batuk, buang air kecil, dizziness, vertigo, nyeri dada, sesak, gejala neurologis fokal mendadak (lemah, gangguan sensorik, disartria, ataksia,bingung , afasia) aura, inkontinensia urin atau alvi
Hilangnya kesadaran apakah yang langsung diingat segera setelah jatuh?Apakah pasien dpt bangkit setelah jatuh, jika dapat berapa
lama waktu yang dibutuhkan?Apakah hilangnya kesadaran dapat dijelaskan oleh saksi ?
Pemfis :- Kifosis :- Tekanan darah : 170/90mmHg ( tekanan darah tinggi)- Nadi : 92x/menit (normal)- Pernafasan : 30 x / menit (tahipnu)
- Suhu : 37,1 oc (normal)- Batuk-batuk dan susah mengeluarkan lendir- Malas makan Penyakit yang menyertai- Diabetes melitus- Hipertensi- Rematik
Pemfis Tanda vital demam, hipotermia, frekuensi
pernafasan, nadi dan tekanan darah.Kullit turgor, trauma, kepucatanMata visus Kardiovaskular aritmia, bruit karotis, stenosis aorta,
sensitivitas sinus karotisEkstremitas penyakit sendi degeneratif, lingkup gerak
sendi, deformitas, fraktur, masalah podiatrik (kalus, union, ulserasi, sepatu
yang kekecilan atau kebesaran)Neurologis status mental, tanda fokal, otot
(kelemahan, rigiditas, spastis), saraf perifer, proprioseptif, refleks, fungsi saraf kranial, fungsi serebellum (terutama uji tumit ketulang kering), gejala ekstrapiramidal, tremor saat istirahat, bradikinesia, gerakan involunter lain, keseimbangan, cara
berjalan, dan observasi cara pasien berdiri dan berjalan.
aktivitas silia gerakan silia lambat
jika bakteri masuk
silia tidak dapat menyaringnyaSilia sulitmendorong lendir iritasi pada saluran
Untuk keluar pernapasan
Obat
• . Diagnosis Sementara• 1. Fraktur collum femoris• adapun tanda dan gejalanya adalah :• ü Nyeri hebat di tempat fraktur • ü Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah • ü Rotasi luar dari kaki lebih pendek• ü Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada
fraktur terbuka, deformitas.• 2. Pneumonia• Pada usia lanjut apabila menderita infeksi akut, onset berlangsung pelan-pelan, tidak menddak
seperti usia muda. Keluhan utamanya adalah demam ringan, batuk dengan produksi sputum pada 60% kasus. Pada 30% kasus keluhan permulaannya hanya berupa kelemahan dan anoreksia, tanpa demam yang nyata .
• Gambaran klinik penderita pneumonia pada usia lanjut sering-sering tidak menunjukkan gambaran yang nyata. Di laporkan terdapat penurunan kesadaran pada 20% kasus, distensi abdomen 5% kasus, dan tanda dehidrasi pada 50% kasus. Penurunan kesadaran tersebut tidak ada korelasi dengan perubahan tekanan darah. Frekuensi pernafasan 24 kali atau lebih / menit merupakan hal yang bermakna bagi adanya pneumonia pada usia lanjut. Pneumonia pada usia lanjut dapat di sertai syok septic dengan gejala kelelahan, anoreksia, dan penurunan kesadaran ( Mangunegoro, 1992)
PENATALAKSANAAN
Penilaian dan Faktor Resiko Tatalaksana
Lingkungan saat jatuh Perubahan lingkungan
Konsumsi obat-obatan Review dan kurangi konsumsi obat-obatan
Penglihatan- Visus <20/60-Penurunan persepsi kedalaman-Penurunan sensitivitas terhadap kontras-Katarak
Penerangan yang tidak menyilaukan; hindari pemakaian kacamata multifokal saat berjalan
Keseimbangan dan gaya berjalan-laporan pasien atau observasi adanya ketidakstabilan-Gangguan pada penilaian singkat
Diagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika memungkinkan; kurangi obat-obatan yang mengganggu keseimbangan; intervensi lingkungan; rujuk ke rehabilitasi medik untuk alat bantu dan latihan keseimbangan dan gaya berjalan
Tekanan darah postural (setelah >5 menit dalam posisi berbaring, segera setelah berdiri dan 2 menit setelah berdiri) tekanan sistolik turun >20 mmHg, dengan atau tanpa gejala, segera atau setelah 2 menit berdiri
Diagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika memungkinkan; review dan kurangi obat-obatan; modifikasi dari restriksi garam; hidrasi yang adekuat; strategi kompensasi
Pemeriksaan neurologis-gangguan proprioseptif-Gangguan kognitif-Penurunan kekuatan otot
Diagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika memungkinkan; rujuk ke rehabilitasi medik
Pemeriksaan musculoskeletal Diagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika memungkinkan; rujuk ke Rehabilitasi Medik
Penatalaksanaan Fraktur
1. KonservatifObat-obatan dan terapi (rujuk Rehabilitasi Medik)
2. Operatiftindakan operasi (di evaluasi DM dan Hipertensi dulu )