Upload
dhea-ramareta
View
220
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
j w 3
Citation preview
Jawaban LO Dhea Ramareta
1. Langkah-langkah kegiatan program kapsul vitamin A- Pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan- Pemantauan anak usia 12-59 bulan minimal 8x dalam setahun- Pemantauan perkembangan anak usia 12-59 bulan minimal tiap 6 bulan sekali- Melakukan intervensi bila dijumpai gangguan pertumbuhan dan kelainan perkembangan- Melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah dilakukan intervensi- Penyediaan skrinning kit SDIDTK- Pengadaan vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) sesuai sasaran- Pengadaan formulir pendukung pencatatan pelaporan- Monitoring dan evaluasi- Pelatihan
(Depkes RI, 2008)
2. –3. Faktor2 penyebab
- Tingkat keinerja petugas puskesmas kurang optimal sehingga cakupan program pemberian kapsul vitamin A masih dibawah target
- Ketersediaan vitamin A tidak sesuai kebutuhan sehingga ada balita yang tidak mendapat kapsul vitamin A, serta pelaksanaan droping tidak sesuai dengan bulan promosi vitamin A (febuari dan agustus).
- Rapat koodinasi yang diadakan setiap bulan sekali kurang efektif
(Joko, 2012)
4. Jenis-jenis instrumen
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan. Metodenya antara lain :
1. Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan : mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat
bekerja.
Sasaran : tiap individu kader, bersifat self report.
Langkah - langkah penggunaan :
Sudah terstandar tinggal mengisi, selanjutnya dilakukan skoring.
Kelebihan:
Lebih akurat, valid, reliable
Kelemahan:
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui
perubahan perilaku.
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan
sehingga mempengaruhi jawaban
Komponen hal – hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada
dalam kuesioner
Minat, bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader
terhadap materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk
meningkatkan minat kader terhadap materi penyuluhan.
Sikap, untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan.
Konsep diri, dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan
kelebihan diri mereka sendiri.
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan
keyakinan indivdu dari kader.
Moral, bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral
individu. Informasi moral seseorang diperoleh melalui pengamatan
perbuatan yang ditampilkan dan laporan diri melalui kuisoner.
Skala pengukuran instrumen:
Skala thorstone
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan
minat, yang paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1.
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju,
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah :
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner: penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus
normal dengan dua kategori yaitu positif atau negatif.
(Mardapi, 2011)
2. Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai. Instrument yang
digunakan antara lain :
a. Checklist : checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang
berisi kolom jawaban ya atau tidak. Pengamat melihat perilaku sasaran
apakah perilakunya sesuai atau tidak dengan pedoman kemudian
mencentang kolom check ya atau tidak.
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus :
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100%
Apabila tingkat kepatuhan bernilai >80% berarti telah memenuhi standar
atau pedoman perubahan perilaku.
Kelebihan instrument checklist : pengamat dapat mengamati realitas yang
ada
Kekurangan instrument checklist : membutuhkan pengamat yang ahli dan
tidak subyektif
b. Participation chart : digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat
partisipasi dalam suatu kegiatan. Instrument ini lebih menilai kehadiran
dan partisipasi sasaran.
Kelebihan participation chart : sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart : tidak dapat memberikan informasi
mengenai alasan terlibat dalam suatu kegiatan
3. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara pengamat melakukan tanya jawab secara
langsung dengan sasaran. Materi pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan
indikator dan pedoman perubahan perilaku yang dimaksudkan. Instrument yang
digunakan dapat berupa kuesioner.
(Depkes RI, 2006)(Moerdiyanto, 2011)
5. –6. Evaluasi cakupan program pemberian kapsul vitamin A
cakupanbalita mendapat kapsul vitamin A= jumlahbalita yangmendapat kapsul vitamin Adosis tinggibalita yangadadi satuwilayah kerja
x 100%
(Depkes RI, 2004)
Daftar pustaka
1. Depkes RI.2008.Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan dikabupaten atau kota
2. Joko.2012.cakupan program pemberian kapsul vitamin studi kasus dipuskesmas kampung sawah kota bandar lampung
3. Mandarpi, djemari.2011.penilaian pendidikan karakter universitas negeri yogyakarta4. Moerdiyanto.2011.teknik monitoring dan evaluasi5. Depkes RI.2006.standar pemantauan balita 6. Depkes RI.2004.petunjuk teknis standar pelayanan minimal (SPM) penyelenggaraan
perbaikan gizi masyarakat