Upload
feralia-eka-putri
View
532
Download
16
Embed Size (px)
Citation preview
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 1
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Difusi Inovasi Dosen Pengampu : Dr. Aisyah. A.R, M.Pd Dr. Sri Sumarni Nama Mahasiswa : Feralia Eka Putri NIM : 06122503052 Kelas : Jumat-Sabtu angkatan 2012
1. Jelaskan yang dimaksud dengan saluran komunikasi dalam
tahapan proses pengambilan keputusan.
Jawaban:
Informasi diperlukan bukan hanya oleh individu dan berbagai
kelompok dalam masyarakat, akan tetapi juga oleh semua jenis
organisasi, termasuk organisasi bisnis, organisasi sosial, organisasi politik,
birokrasi pemerintahan dan organisasi nirlaba, termasuk organisasi
keagamaan. Pentingnya peranan informasi terlihat baik oleh perorangan,
kelompok, maupun semua jenis organisasi yang dalam menjalani
kehidupan dan penghidupan ini selalu dihadapkan kepada keharusan
mengambil berbagai keputusan, baik yang sifatnya rutin, sederhana, dan
repetitif maupun yang insidental, episodik, kritikal, rumit, dan strategis.
Informasi memerlukan saluran untuk berpindah. Saluran tersebut adalah
saluran komunikasi.
Saluran komunikasi memegang peranan penting dalam proses
penyebaran inovasi, karena melalui itulah inovasi dapat tersebar kepada
anggota sistem sosial. Dalam tahap-tahap tertentu dari proses
pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran komunikasi tertentu
juga memainkan peranan lebih penting dibandingkan dengan jenis saluran
komunikasi lain. Ada dua jenis kategori saluran komunikasi yang
digunakan dalam proses difusi inovasi sehingga dapat mempengaruhi
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 2
proses pengambilan keputusan, yakni saluran media massa dan saluran
antarpribadi atau saluran lokal dan kosmopolit.
Saluran lokal adalah saluran yang berasal dari sistem sosial yang
sedang diselidiki. Saluran kosmopolit adalah saluran komunikasi yang
berada di luar sistem sosial yang sedang diselidiki. Media massa dapat
berupa radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan media massa
adalah dapat menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu
sumber. Sedangkan saluran antarpribadi dalam proses difusi inovasi ini
melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara dua atau lebih
individu yang biasanya memiliki kekerabatan dekat.
Hasil penelitian berkaitan dengan saluran komunikasi menunjukan
beberapa prinsip sebagai berikut:
a. Saluran komunikasi masa relatif lebih penting pada tahap
pengetahuan dan saluran antar pribadi (interpersonal) relatif lebih
penting pada tahap persuasi. Hal ini disebabkan saluran
komunikasi massa dapat membentuk awareness secara serempak
dalam waktu yang dikatakan cukup singkat dibandingkan dengen
efek komunikasi antarpribadi.
b. Saluran kosmopolit lebih penting pada tahap pengetahuan dan
saluran lokal relatif lebih penting pada tahap persuasi.
c. Saluran media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan
saluran antar pribadi bagi adopter awal (early adopter)
dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter). Sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing, golongan adopter awal menyukai
ide-ide baru tanpa perlu persuasi yang berlebihan sehingga media
massa saja sudah cukup membuat mereka mau mengadopsi
sebuah inovasi berbeda dengan orang-orang dari golongan adopter
akhir, karakteristik mereka yang kurang menyukai risiko
menyebabkan komunikasi antarpribadi yang paling bekerja dengan
baik. Mereka cenderung melihat atau berkaca pada orang-orang
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 3
disekitar mereka yang sudah menggunakan inovasi tersebut dan
apabila berhasil mereka baru mau mengikutinya.
d. Saluran kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan denan saluran
lokal bagi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan
adopter akhir (late adopter).
Para ahli psikologi mengemukakan bahwa proses pengambilan
keputusan merupakan bagian dari kegiatan otak manusia dan kognitif.
Oleh karena itu saluran komunikasi mesti mencakupi segala pola pikir
adopter. Proses pengambilan keputusan dalam inovasi merupakan suatu
proses dimana individu atau unit berubah dari pengetahuan awalnya
tentang inovasi ke arah pembentukan sikap terhadap inovasi atau ke arah
pengambilan keputusan untuk mengadopsi atau menolak ke arah
implementasi ide baru dan ke arah konfirmasi. Proses pengambilan
keputusan memiliki jenis atau tipenya masing-masing. Disinilah peran
saluran komunikasi yaitu sebagai pintu gerbang untuk masuknya informasi
mengenai inovasi. Oleh karena itu saluran komunikasi sangat erat
kaitannya dengan difusi yang merupakan proses komunikasi untuk
menyebarluaskan gagasan, ide sebagai karya dan produk inovasi maka
aspek komunikasi menjadi yang sangat penting dalam menyebar luaskan
gagasan, ide atau produk tersebut.
2. Rogers mengemukakan 7 langkah tugas dari pembaharu
inovasi, menurut saudara mengapa harus dipenuhi langkah-
langkah tersebut.
Jawaban:
Agen pembaharu (change agent) ialah orang yang bertugas
mempengaruhi klien agar mau menerima inovasi sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh pengusaha pembaharuan (change agency).
Misalnya: guru, penyuluh kesehatan, penyuluh pertanian dan sebagainya.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 4
Rogers mengemukakan ada 7 langkah kegiatan agen pembaharu dalam
pelaksanaan tugasnya memperkenalkan inovasi tunggal kepada sistem
klien, yaitu:
1. Membangkitkan kebutuhan untuk berubah.
Biasanya agen pembaharu pada awal tugasnya diminta untuk membantu
kliennya agar mereka sadar akan perlunya perubahan.Agen pembaharu
mulai dengan mengemukakan berbagaimasalah yang ada, membantu
menemukan masalah yang penting dan mendesak, serta meyakinkan
klien bahwa mereka mampu memecahkan masalah tersebut. Pada tahap
ini agen pembaharu menentukan kebutuhan klien dan juga membantu
caranya menemukan masalah atau kebutuhan dengan cara konsultatif .
2. Memantapkan hubungan pertukaran informasi.
Sesudah ditentukannya kebutuhan untuk berubah, agen pembaharu harus
segera membina hubungan yang lebih akrab dengan klien. Agen
pembaharu dapat meningkatkan hubungan yang lebih baik kepada klien
dengan cara menumbuhkan kepercayaan klien pada kemampuannya,
saling mempercayai dan juga agen pembaharu harus menunjukan empati
pada masalah dan kebutuhan klien.
3. Mendiagnosa masalah yang dihadapi.
Agen pembaharu bertanggung jawab untuk menganalisa situasi masalah
yang dihadapi klien, agar dapat menentukan berbagai alternatif jika tidak
sesuai kebutuhan klien. Untuk sampai pada kesimpulan diagnosa agen
pembaharu harus meninjau situasi dengan penuh emphati. Agen
pembaharu melihat masalah dengan kacamata klien, artinya kesimpulan
diagnosa harus berdasarkan analisa situasi dan psikologi klien, bukan
berdasarkan pandangan pribadi agen pembaharu.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 5
4. Membangkitkan kemauan klien untuk berubah.
Setelah agen pembaharu menggali berbagai macam cara yang mungkin
dapat dicapai oleh klien untuk mencapai tujuan, maka agen pembaharu
bertugas untuk mencari cara memotivasi dan menarik perhatian agar klien
timbul kemauannya untuk berubah atau membuka dirinya untuk menerima
inovasi. Namun demikian cara yang digunakan harus tetap berorientasi
pada klien, artinya berpusat pada kebutuhan klien jangan terlalu
menoinjolkan inovasi.
5. Mewujudkan kemauan dalam perbuatan.
Agen pembaharu berusaha untuk mempengaruhi tingkah laku klien
dengan persetujuan dan berdasarkan kebutuhan klien jadi jangan
memaksa. Dimana komunikasi interpersonal akan lebih efektif kalau
dilakukan antar teman yang dekat dan sangat bermanfaat kalau
dimanfaatkan pada tahap persuasi dan tahap keputusan inovasi. Oleh
kerena itu dalam hal tindakan agen pembaharu yang paling tepat
menggunakan pengaruh secara tidak langsung, yaitu dapat menggunakan
pemuka masyarakat agar mengaktifkan kegiatan kelompok lain.
6. Menjaga kestabilan penerimaan inovasi dan mencegah tidak
berkelanjutannya inovasi.
Agen pembaharu harus menjaga kestabilan penerimaan inovasi dengan
cara penguatan kepada klien yang telah menerapkan inovasi. Perubahan
tingkah laku yang sudah sesuai dengan inovasi dijaga jangan sampai
berubah kembali pada keadaan sebelum adanya inovasi.
7. Mengakhiri hubungan ketergantungan.
Tujuan akhir tugas agen pembaharu adalah dapat menumbuhkan
kesadaran unrtuk berubah dan kemampuan untuk merubah dirinya,
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 6
sebagai anggota sistem sosial yang selalu mendapat tantangan kemajuan
jaman. Agen pembaharu harus berusaha mengubah posisi klien dari
ikatan percaya pada kemampuan agen pembaharu menjadi bebas dan
percaya kepada kemampuan sendiri.
Seluruh langkah tersebut haruslah dipenuhi agar tujuannya agar
inovasi dapat diterima atau diterapkan oleh klien sesuai dengan keinginan
pengusaha pembaharuan. Kunci keberhasilan diterimanya inovasi oleh
klien terutama terletak pada komunikasi antara agen pembaharu dengan
klien. Jika komunikasi lancar dan efektif proses penerimaan inovasi akan
lebih cepat dan makin mendekati tercapainya tujuan yang diinginkan.
Sebaliknya jika komunikasi terhambat makin tipis harapan diterimanya
inovasi. Oleh karena tugas utama yang harus dilakukan pembaharu
inovasi adalah memantapkan hubungan dengan klien. Kemantapan
hubungan antara agen pembaharu dengan klien, maka komunikasi akan
lebih lancer sehingga inovasi yang diinginkan berhasil sampai dan
teraplikasi pada klien.
3. Bagaimana aplikasi dari unsur-unsur inovasi dalam dunia
pendidikan?
Jawaban:
Menurut Rogers, proses difusi inovasi melibatkan empat unsur
utama, meliputi:
1) Inovasi
2) saluran komunikasi
3) waktu
4) sistem sosial.
Dalam dunia pendidikan keempat unsur tersebut dapat
diaplikasikan karena pada hakikatnya kegiatan pendidikan adalah
menyebarkan (difusi) segala pembaharuan (inovasi) yang berkaitan
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 7
dengan pendidikan. Maka berikut ini akan diiuraikan mengenai empat
unsur inovasi dalam pendidikan:
1) Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau
inovasiuntuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi
pendidikan ialah suatu ide,barang, metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup
hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik
sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan
yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya sistem
pendidikan nasional.
Mattew B. Miller menjelaskan pengertian inovasi pendidikan sebagai
berikut:
”To give more concreteness the universe called „educational
innovations‟ some samples are described billow. They are organized
according to the aspect of a social system which they appear to be
most clearly associated. In most cases social system involved should
be taken to be that of a school or cell although some innovations take
place within the context of many larger systems.”
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen
pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang
dikemukakan oleh B. Miles, dengan perubahan isi disesuaikan
dengan perkembangan pendidikan
dewasa ini.
- Pembinaan personalia. Pendidikan yang merupakan bagian dari
sistem sosial tentu menentukan personal (orang) sebagai komponen
sistem. Inovasi yang sesuai dengan komponen personel misalnya:
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 8
peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata tertib
siswa, dan sebagainya.
- Banyaknya personal dan wilayah kerja. Sistem sosial tentu
menjelaskan
tentang berapa jumlah personalia yang terikat dalam sistem serta
dimana wilayah kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan
aspek ini misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah dalam
sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200
artinya satu guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika satu
guru dengan 27 siswa, perubahan besar wilayah kepenilikan, dan
sebagainya.
- Fasilitas fisik. Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan
mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk
mencapai tujuan.
Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya:
perubahan bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja),
perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas antar ruang
dibuat yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan
dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa,
penggunaan CCTV (TVCT- Televisi Stasiun Terbatas), dan
sebagainya.
2) Saluran Komunikasi
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Melalui
proses komunikasi, pesan dapat diterima, diserap, dan dihayati
penerima pesan, maka agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
komuniaksi, perlu digunakan sarana yang dapat membantu proses
komunikasi. Dalam pembelajaran dikelas, sarana/fasilitas alat yang
digunakan untuk memperlancar komunikasi disebut dengan media
pembelajaran. Komponen yang terdapat dalam proses komunikasi
adalah pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 9
Dalam proses pembelajaran, jika dikaitkan dengan komponen
komuniksi diatas, maka komponen yang terdapat pada aktivitas atau
proses pembelajaran pada prinsipnya sama dengan komponen
komunikasi. Artinya pada proses pembelajaran telah menjalankan
proses komunikasi tersebut. Komponen yang terdapat dalam
pembelajaran sebagai komunikasi adalah: (a) pengajar dapat
menjalankan fungsinya sebagai pemberi pesan / komunikator, (b)
pembelajar sebagai penerima pesan, (c) materi pelajaran sebagai
pesan, (d) alat bantu pembelajaran sebagai saluran atau media
pembelajaran, (e) ada faktor lain dalam pembelajaran adalah umpan
balik yang manifestasinya berupa pertanyaan, jawaban, dan
persilangan pendapat, baik dari pembelajar maupun pengajar.
Apabila proses pembelajaran adalah komunikasi, maka pertama, pesan
yang aakan dikomunikasikan adalah isi pelajaran yang terdapat dalam
kurikulum. Kedua, sumber pesan, dapat saja pengajar, pembelajar,
penulis buku, ataupun orang lain. Pada posisi ini, pembelajar, dapat
saja sebagai sumber pesan dalam proses pembelajaran dan pengajar
dapat menerima informasi dari pembelajar dan komunikasi yang terjadi
adalah komunikasi timbale balik dan posisi pengajar tentun saja
sebagai penerima pesan. Ketiga, penerima pesan adalah pembelajar.
Dalam proses belajar dapat saja pembelajar sebagai penerima pesan
dan juga sebagai pemberi pesan kepada pengajar. Keempat, saluran
yang digunakan. Dalam pembelajaran dapat menggunkan alat-alat
Bantu pembelajaran atau media pembelajaran, yang disebut dalam
komponen komunikasi adalah saluran.
Pengajar perlu mengetahui dasar-dasar komunikasi dan keterampilan
dasar mengajar dalam proses pembelajaran. Seorang pengajar
biasanya mampu berkomunikasi secara baik dengan siapapun, baik
dengan pembelajarannya, maupun dengan sesame koleganya. Selain
keterampilan dasar komunikasi pengajar juga harus mampu mendesain
dan menggunakan metode pemberian tugas kepada pembelajar, sebab
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 10
tugas dapat membuat proses belajar menjadi menyenangkan, efektif,
dan efisien.
3) waktu
Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan
waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:
pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan, pembuatan jadwal
pelajaran yang dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk memilih
waktu sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
Dalam hal ini unsur waktu menandakan periode yang dibutuhkan
sebuah inovasi pendidikan untuk bisa diterapkan pada target inovasi itu
sendiri. Misalnya, sebuah kurikulum membutuhkan penerimaan yang
cepat bagi praktisi pendidikan dikarenakan dibutuhkannya kemajuan
pendidikan dalam tempo yang singkat. Hal ini saya coba kaitkan
dengan wacana pemerintah mengenai pemberlakuan kurikulum 2013.
Meskipun ujicoba mengenai kurikulum tersebut masih simpang-siur,
akan tetapi para praktisi pendidikan diharapkan cepat menyerap serta
mampu mengaplikasikan inovasi yang ada dalam kurikulum tersebut.
Lain halnya jika inovasi pendidikan tersebut ditargetkan pada adopter
yang memiliki kelemahan ekonomi. Misalnya, sebuah alat atau media
pembelajaran yang berbasis ICT akan sulit diterima oleh masyarakat
pedalaman yang belum memiliki akses listrik atau internet yang baik.
Sehingga waktu yang dibutuhkan pun cenderung lama dikarenakan
calon adopter memiliki background ekonomi yang lemah.
4) Sistem Sosial
masyarakat adalah suatu bentuk penggabungan kelompok-kelompok
manusia yang memiliki karakteristik berbeda. Sekolah dan masyarakat
memliki peranan penting dalam kemajuan pendidikan. Salah satunya
dengan cara membawa sekolah ke dalam masyarakat atau membawa
masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan, atau sering disebut sebagai kurikulum berbasis
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 11
masyarakat. Dalam inovasi pendidikan, metode mengajar terutama
dititikberatkan pada pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan
perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok. Bentuk hubungan
atau kerjasama sekolah dan masyarakat pun bisa berupa mempelajari
sumber-sumber masyarakat, menggunakan sumber-sumber tersebut,
dan memperbaiki masyarakat tersebut. Misalnya strategi pembelajaran
meliputi karyawisata, manusia (nara sumber), survei masyarakat,
berkemah, kerja lapangan, pengabdian masyarakat, kuliah kerja nyata,
proyek perbaikan masyarakat dan sekolah pusat masyarakat. Intinya
adalah sistem sosial dalam inovasi pendidikan merupakan keterkaitan
masyarakat dalam rangka menerima perubahan (inovasi) di setiap
aspek pendidikan.
4. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan agen
pembaharu, jelaskan menurut pendapat saudara mengapa hal ini
penting?
Jawaban:
Faktor-faktor Keberhasilan Agen Pembaharu Berdasarkan hasil
penelitian maupun pengamatan terhadap berbagai proyek difusi inovasi
dan hasilnya dirumuskan dalam bentuk generalisasi. Adapun factor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu, berkenaan dengan
hal-hal sebagai berikut:
1) Usaha agen pembaharu
Sebagai indikator untuk mengetahui kegigihan usaha yang
dilakukan agen pembaharu. Sebagai indikator untuk mengetahui
kegigihan (besarnya) usaha agen pembeharu ialah : jumlah klien yang
dihubungi untuk berkomunikasi, banyaknya waktu yang digunakan untuk
berpartisipasi di desa (tempat tinggal) klien dibandingkan dengan waktu di
kantor atau di rumah sendiri, banyaknya keaktifan yang dilakukan dalam
proses difusi inovasi, ketepatan memilih waktu untuk berkomunikasi
dengan klien dan sebagainya. Makin banyak jumlah klien yang dihubungi,
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 12
makin banyak waktu yang digunakan di tempat tinggal klien, makin
banyak keaktifan yang dilakukan dalam proses difusi dan makin tepat
agen pembeharu memilih waktu untuk berkomunikasi dengan klien,
dikatakan makin gigih atau makin besar usaha klien untuk kontak dengan
klien.
Dari berbagai bukti dirumuskan generalisasi bahwa Keberhasilan agen
pembaharu berhubungan positif dengan besarnya usaha mengadakan
kontak dengan klien.
2) Orientasi pada klien.
Sebagaimana telah kita ketahui posisi agen pembeharu berada
ditengah-tengah antara pengusaha pembeharuan dan sistem klien. Agen
pembeharu harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada
pengusaha pembeharuan, tetapi dilain pihak ia juga harus bekerja
bersama dan untuk memenuhi kepentingan klien. Agen pembeharu akan
mengalami kesukaran jika apa yang diminta oleh pengusaha pembeharu
tidak sesusai dengan kebutuhan klien. Namun demikian agen pembaharu
akan berhasil melaksanakan tugasnya jika ia mampu untuk mengambil
kebijakan dengan lebih berorientasi pada klien. Agen pembaharu harus
menunjukan keakraban dengan klien, memperhatikan kebutuhan klien,
sehingga memperoleh kepercayaan yang tinggi dari klien. Dengan dasar
hubungan yang baik itu agen pembaharu dapat mengambil kebijakan
menyesuaikan kebutuhan klien dengan kemauan pengusaha
Pembaharuan. Tetapi jika agen pembeharu tampat berorientasi pada
pengusaha pembaharuan, maka akan dianggap lawan oleh klien dan
sama sekali tidak dapat mengadakan kontak atau komunikasi.
Dari berbagai bukti hasil pengamatan dan penelitian dirumuskan
generalisasi. Keberhasilan agen pembaharu berhubungan positif dengan
orientasi pada klien dari pada orientasi pada pengusaha pembaharuan.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 13
3) Sesuai dengan kebutuhan klien
Salah satu tugas agen pembaharu yang sangat penting dan sukar
melaksanakannya ialah mendiagnosa kebutuhan klien. Banyak terbukti
usaha difusi Inovasi gagal karena tidak mendasarkan kebutuhan klien,
tetapi lebih mengutamakan pada target inovasi sesuai kehendak
pengusaha pembaharuan. Sebagai contoh, disebuah desa suku Indian,
mendapat dana dari pemerintah untuk membangu irigasi agar dapat
meningkatkan hasil pertaniannya. Tetapi sangat dibutuhkan orang di desa
itu tendon air untuk minum, karena mereka harus berjalan sejauh 3 km
untuk mendapatkan air sungai. Maka akhirnya penduduk membangun
waduk air bukan di sawah tetapi didekat desa dan menggunakan air itu
untuk minum bukan untuk irigasi. (Rogers, 1983, hal 320).
Dari berbagai bukti itu, dirumuskan generalisasi. Keberhasilan agen
pembaharu berhubungan positif dengan kesesuaian program difusi
dengan kebutuhan klien.
4) Empati
Seperti telah kita ketahui bahwa emphati akan mempengaruhi
efektifitas komunikasi. Komunikasi yang efektif akan mempercepat
diterimanya inovasi. Generalisasi “Keberhasilan agen pembaharu
berhubungan positif dengan emphatic terhadapat klien”.
Perlu diperhatikan bahwa makin banyak perbedaan antara agen
pembaharu dengan klien makin sukar agem pembaharu menunjukan
emphatic. Untuk mengatasi hal ini biasanya diadakan pemilihan calon
agen pembaharu dipilihkan orang yang mempunyai latar belakang
kehidupan sesuai dengan klien dimana agen pembaharu akan bekerja.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 14
5) Homophily
Sebagaimana telah kita ketahui yang dimaksud dengan homophily
ialah pasangan individu yang berinteraksi dengan mimiliki ciri-ciri atau
karakteristik yang sama (sama bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan
sebagainya). Heterophily ialah pasangan individu yang berinteraksi
dengan memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda. Biasanya agen
pembaharu yang berbeda dengan klien lebih disegani, dan lebih suka
mengadakan dengan klien yang memiliki persamaan dengan dia.
Dari pernyataan umum ini melahirkan serangkaian generelisasi yang
ditunjang dengan bukti-bukti berdasarkan pengalaman para ahli.
Generalisasi tersebut berdasarkan pemikiran bahwa kontak komunikasi
antara agen pembaharu dengan klien akan lebih efektif jika homophily‟.
6) Kontak agen pembaharu dengan klien yang berstatus lebih
rendah.
Sebenarnya klien yang kurang mampu ekonominya, rendah
pendidikannya, harus mendapat lebih banyak bantuan dan bimbingan dari
agem pembaharu. Tetapi sesuai dengan prinsip homophily maka justru
agen pembaharu lebih banyak kontak dengan klien yang berstatus lebih
tinggi baik pendidikan maupun ekonominya. Sehingga dapat tibul
pendapat yang kurang benar dari agen pembaharu yang menyatakan
bahwa klien yang berstatus lebih rendah tidak termasuk
tanggungjawabnya dalam pelaksanaan difusi inovasi. Jika ini terjadi maka
akibatnya makin parah, karena makin terbuka kemungkinan klien yang
berstatus lebih rendah tidak terjamah sama sekali oleh bantuan agen
pembaharu. Salah satu cara untuk mengatasi dengan jalan memilih
pembaharu yang sedapat mungkin sama dengan klien atau paling tidak
mendekati, misalnya sama daerahnya, sama bahasanya, sama
kepercayaannya dan sebagainya.
Dengan dasar itu maka dirumuskan generalisasi ‟Keberhasilan agen
pembaharu berhubungan positif dengan klien yang homophily‟.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 15
Dalam pelaksanaan difusi inovasi sering diadakan latihan atau penataran
agen pembaharu. Dalam penataran atau latihan itu diberi petunjuk tentang
cara pelaksanaan penyebaran inovasi dengan berbagai macam teknik
yang dianggap relevan dengan klien. Tetapi tidak selalu menunjukan
bahwa hasil latihan akan meningkatkan kemampuan dalam penampilan
berkomunikasi dengan klien, bahkan makin tinggi jarak pengetahuan agen
pembaharu dengan klien. Jadi terjadi masalah hubungan agen pembaharu
dengan klien heterophily. Salah satu cara mengatasi ini dengan
mengadakan pembantu propesional.
7) Pembantu para-profesional
Pembantu para-propesional ialah orang yang bertugas membantu
agen pembaharu agar terjadi kontak dengan klien yang berstatus lebih
rendah. Pembantu para-propesional dari segi pengetahuan tentang
inovasi dan teknik penyebaran inovasi, kurang dari agen pembaharu.
Tetapi dengan mengangkat pembantu para-propesional ada
keuntungannya yaitu biaya lebih rendah dapat kontak dengan klien yang
berstatus lebih rendah dari agen pembaharu, karena para pembantu para-
propesional lebih dekat dengan klien (homophily).
8) Kepercayaan klien terhadap agen pembaharu (credibility).
Pembantu agen pembaharu kurang memperoleh kepercayaan dari
klien, jika ditinjau dari segi kompentensi professional karena ia memang
kurang professional. Tetapi pembantu agen pembaharu, memiliki
kepercayaandari klien karena adanya hubungan yang akrab sehingga
tidak timbul kecurigaan. Klien percaya pada pembantu agen pembaharu
karena keyakinannya akan membawa kebaikan bagi dirinya, yang dise
but: kepercayaan, keselamatan (Savety, credibility). Pada umumnya agen
pembaharu (professional dan hetrophily) memiliki kepercayaan
kompetensi (competency credibility), sedangkan pembantu agen
pembaharu (tidak professional dan homophily) memiliki kepercayaan
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 16
keselamatan (savety, credibility). Seharusnya agen pembaharu yang ideal
harus memiliki kedua kepercayaan tersebut secara seimbang. Tetapi hal
ini sukar diperoleh, karena jika agen pembaharu itu profesional berarti ia
sarjana yang menguasai ilmu dan teknik, maka timbul perbedaan dengan
klien yang berpendidikan rendah (heterophily). Salah satu cara untuk
mengatasi ini dengan jalan mengangkat orang yang telah menerima dan
menerapkan inovasi, sebagai pembantu agen pembaharu mempengaruhi
teman-temannya (anggota sistem klien yang lain) untuk menerima inovasi.
Cara ini telah terbukti berhasil di India dalam difusi inovasi keluarga
berencana dengan cara pasektomi. Pengusaha pembaharu memberi upah
kepada orang yang sudah melaksanakan vasektomi yang mau dijadikan
Canvasser (membantu mencari pengikut KB) Ternyata canvasser di India
ini memiliki keseimbangan antara kepercayaan kompetensi dan
kepercayaan keselamatan. Ia dimata klien telah memiliki kopetensi karena
telah berpengalaman manjalani operasi vasektomi. Canvasser juga
memperoleh kepercayaan keselamatan, karena ia memiliki banyak
persamaan dengan klien (homophiliy), sama dari status ekonomi lemah,
sama tingkat pendidikannya, sama asal daerahnya, sama bahasanya dan
sebagainya. Jadi canvasser di India berhasil karena pembantu agen
pembaharu memiliki keseinbangan kepercayaan baik kompetensi maupun
keselamatan, dan ditambah lagi biaya honorariumnya lebih murqah dari
pada agen pembaharu yang professional.
Dengan pengalaman itu dirumuskan generalisasi ‟ Keberhasilan agen
pembeharu berhubung positif dengan kepercayaan (credibility) dari sudut
pandang klien “.
9) Profesional semu
Sebagaimana kita ketahui bahwa pembantu agen pembaharu
dapat memberikan beberapa keuntungan seperti biaya operasional
rendah, dan dapat menjembatani kesenjangan heterophily, namun tidak
berarti bahwa agen pembaharu lalu sama sekali tidak diperlukan. Agen
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 17
pembaharu tetap masih sangat dibutuhkan untuk menatar atau mamilih
pembantu agen pembaharu, mengadakan super visi, dan juga membantu
mencegah masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pembantu agen
pembaharu. Satu masalah yang sering dijumpai pembantu agen
pembaharu aialah timbulnya profesional semu yang terjadi karena
pembantu agen pembaharu bergaya seperti agen pembaharu profesional.
Ia memakai pakaian, cara bertindak, dan sebagainya yang menyamai
tenaga agen pembaharu professional. Secara psikologis hal ini wajar,
karena ia mengagumi kehebatan kopetensi professional agen pembaharu,
sehingga berusaha meniru agar menambah wibawa. Tetapi sebenarnya
yang diperoleh justru terbalik, karena dengan bergaya seperti tenaga
profesional akan menghilangkan fungsinya untuk menjebatani
kesenjangan heterophily. Biasanya jika pembantu agen pembaharu
menyadari adanya masalah profesional semu, mereka akan berusaha dan
berhati-hati dalam bertindak sehingga terhindar dari hambatan terjadinya
professional semu tersebut.
10) Pemuka pendapat
Dimuka masyarakat atau sistem sosial sering terdapat orang yang
pendapat-pendapatnya mudah diikuti oleh teman-teman sekelompoknya.
Orang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perubahan
pengetahuan, sikap, dan tingkah laku orang lain secara informal, dengan
tujuan tertentu, disebut pemuka pendapat. Dari berbagai pengalaman dan
pengamatan para ahli menunjukan bahwa banyak difusi inovasi berhasil
dengan cara memanfaatkan pemuka pendapat yang ada didalam sistem
sosial.
Maka dirumuskan generalisasi “Keberhasilan agen pembaharu
berhubungan positif dengan besarnya usaha untuk bekerja sama dengan
pemuka pendapat. Waktu bagi agen pembaharu merupakan sumber yang
sangat berharga. Dengan memusatkan komunikasi pada pemuka
pendapat yang terdapat dalam system social, agen pembaharu dapat
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 18
mempercepat penerimaan inovasi. Usaha ini lebih ekonomis karena akan
menghemat waktu. Agen pembaharu cukup berkomunikasi dengan
beberapa orang pemuka pendapat, tidak perlu berkomunikasi dengan
semua anggota sistem sosial satu persatu. Dan juga banyak difusi inovasi
yang menunjukan jika pemuka pendapat telah menerima dan menerapkan
inovasi akan segera diikuti oleh anggota sistem sosial yang lain, bahkan
mungkin sukar untuk menghentikannya. Berdasarkan pengamatan dan
pengalaman para ahli sering terjadi agen pembaharu salah menunjuk
innovator sebagai pemuka pendapat. Mungkin cirri-cirinya hamper sama,
bahwa innovator mempunyai sifat-sifat lebih terbuka, lebih modern tapi
belum tentu orang itu sebagai pemuka pendapat.Bedanya cukup jelas
bahwa pemuka pendapat tingkah lakunya mudah diikuti oleh orang lain,
sedangkan inovator hanya lebih dulu menerima inovasi. Jika agen
pembaharu lebih memusatkan kegiatan komunikasinya pada inovator dari
pada pemuka pendapat, maka hasilnya akan tampak dapat meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan tentang inovasi, tetapi tidak banyak
pengikutnya. Tingkah laku inovator tidak menjamin diikutinya oleh anggota
klien pada umumnya.
Kesukaran lain yang sering dijumpai agen pembaharu jika agen
pembaharu terlalu ketat dalam menentukan persyaratan untuk memilih
pemuka pendapat dan kemudian perhatian hanya dipusatkan pada
sekelompok pemuka pendapat tersebut, maka yang akan terjadi ialah
pemuka pendapat itu menjadi lebih inovatif dan juga menjadi kelompoknya
agen pembaharu dari sudut pandang klien. Jika ini yang terjadi kasusnya
sama dengan professional semu, yang diperoleh justru merusak
hubungan antara pemuka pendapat dengan pengikutnya dan juga ada
kemungkinan agen pembaharu tidak diperlukan lagi.
11) Kemampuan klien untuk menilai inovasi
Salah satu keunikan agen pembaharu dalam proses difusi inovasi,
ialah memiliki kompetensi teknik, yang menyebabkan ia berwewenang
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 19
untuk bertindak sesuai dengan keahliannya dalamengaruhi klien untuk
menerima inovasi. Tetapi jika agen pembaharu melakukan pendekatan
jangka panjang dalam mencapai tujuan inovasi, maka ia harus berusaha
membangkitkan klien agar memiliki kemampuan teknik dan kemampuan
menilai potensi inovasi yang dicapainya sendiri. Dengan kata lain agen
pembaharu harus berusaha menjadikan klien menjadi agen pembaharu
dirinya sendiri. Bahwa keberhasilan agen pembaharu berhubungan positif
dengan meningkatnya kemampuan klien untuk menilai inovasi. Tetapi
pada umumnya agen pembaharu hanya bekerja dalam jangka pendek,
terutama untuk melancarkan proses kecepatan diterimanya inovasi.
Kesadaran dan kemempuan memperbaharui diri dengan percaya kepada
kemempuan sendiri menjadi tujuan dari pengusaha pembaharuan,
sedangkan seberapa kadar yang dapat dicapai tergantung pada usaha
agen pembaharu.
5. Dimana letak suatu keberhasilan antara komunikasi dengan
keputusan inovasi, untuk memperjelas jawaban berikan contoh.
Jawaban:
Komunikasi memiliki peranan penting menuju perubahan sosial
sesuai dengan yang dikehendaki. Rogers dan Floyed Shoemaker
(1987) menegaskan bahwa “difusi merupakan tipe komunikasi
khusus, yaitu mengkomunikasikan inovasi. Ini berarti kajian difusi
merupakan bagian kajian komunikasi yang berkaitan dengan
gagasan-gagasan baru, sedangkan pengkajian komunikasi meliputi
semua bentuk pesan”. Jadi jika yang dikomunikasikan bukan
produk inovasi, maka kurang lazim disebut sebagai difusi. Oleh
karena itu, komunikasi memiliki fungsi dan peran yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan
mengadopsi inovasi tersebut. Contohnya: bila dalam masyarakat
dibutuhkan seorang ahli atau orang yang mempunyai keterampilan
dalam bidang komputer, maka lembaga pendidikan (atau sekolah)
akan mengadakan program pendidikan dalam bidang komputer.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 20
Jadi jelaslah bahwa hubungan antara lembaga pendidikan sangat
erat dengan komunikasi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa dalam inovasi dibutuhkan komunikasi sebagai pintu gerbang
masuknya inovasi kepada adopter seperti yang dicontohkan tadi,
masyarakat yang membutuhkan tenaga komputer. Maka lembaga
pendidikan (sekolah) dapat diciptakan inovasi-inovasi baru dalam
setiap komponennya.
Teknologi Pendidikan Pascasarjana 2013 Feralia Eka Putri- 21
REFERENSI
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori – Teori Belajar. Erlangga: Jakarta.
Fultz, D.E. 2001. Behaviorism And Neurofeedback: Still Married. Journal
of Neurotherapy. 6. 67-74
Fultz, D.E. 2001. The Current Status Of Behaviorism And Neurofeedback.
International Journal Of Behavioral Consultation And Therapy. 5.
160-162.
Gagne, R.M. 1977. The Conditioning of Learning. New York: Holt,
Rinehart, and Winston.
Hamalik, Oemar. (2004). Inovasi Pendidikan : Perwujudannya dalam
Sistem Pendidikan Nasional, YP. Permindo, Bandung.
Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,
Bumi Aksara: Jakarta.
.