15
1 Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung Madung Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang Siti Nurbaya Mahasiswa, Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected] Winny Retna Melani,SP,MSc Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected] Tengku Said Raza’i, S.Pi, MP Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 April 2016 di perairan kampung Madung, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang. Penentuan titik pengamatan dilakukan dengan menggunakan Visual random sampling. Dari hasil penelitian, didapatkan 5 kelas dan 7 spesies jenis zooplankton di perairan Kampung Madung. Diantara 5 kelas zooplankton yang dijumpai antara lain: Bacteria, Oligochaeta, Rotifera, Ciliophora, dan Mollusca. Kemudian 7 spesies yang dijumpai untuk semua titik pengamatan diantaranya: Achromatium, Tetradinum sp, Caetogaster sp, Brachionus sp, Platyias sp, Trachelophyllum sp, dan Saipingorhiza. Hasil analisis korelasi antara Kelimpahan Zooplankton dan kualitas perairan dengan nilai koeffisisen korelasi sebesar r=0.42 dengan tingkat keeratan data antara variabel X dan Variabel Y tergolong sedang. Nilai r (koeffisien korelasi adalah positif sehingga menunjukkan antara kelimpahan zooplankton dengan kandisi parameter perairan adalah positif. Kata kunci: Kelimpahan Zooplankton, Kualitas air, Koeffisien Korelasi, Kampung Madung.

Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

  • Upload
    doannga

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

1

Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung Madung Kelurahan Kampung

Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang

Siti Nurbaya

Mahasiswa, Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

Winny Retna Melani,SP,MSc

Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

Tengku Said Raza’i, S.Pi, MP

Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 – April 2016 di perairan kampung

Madung, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang.

Penentuan titik pengamatan dilakukan dengan menggunakan Visual random sampling. Dari hasil

penelitian, didapatkan 5 kelas dan 7 spesies jenis zooplankton di perairan Kampung Madung.

Diantara 5 kelas zooplankton yang dijumpai antara lain: Bacteria, Oligochaeta, Rotifera,

Ciliophora, dan Mollusca. Kemudian 7 spesies yang dijumpai untuk semua titik pengamatan

diantaranya: Achromatium, Tetradinum sp, Caetogaster sp, Brachionus sp, Platyias sp,

Trachelophyllum sp, dan Saipingorhiza. Hasil analisis korelasi antara Kelimpahan Zooplankton

dan kualitas perairan dengan nilai koeffisisen korelasi sebesar r=0.42 dengan tingkat keeratan

data antara variabel X dan Variabel Y tergolong sedang. Nilai r (koeffisien korelasi adalah

positif sehingga menunjukkan antara kelimpahan zooplankton dengan kandisi parameter perairan

adalah positif.

Kata kunci: Kelimpahan Zooplankton, Kualitas air, Koeffisien Korelasi, Kampung Madung.

Page 2: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

2

Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung Madung Kelurahan Kampung

Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang

Siti Nurbaya

Mahasiswa, Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

Winny Retna Melani,SP,MSc

Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

Tengku Said Raza’i, S.Pi, MP

Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRACT

This research was conducted in January 2016 - April 2016 in the waters Madung

village, Kampung Bugis, District Tanjungpinang Tanjungpinang City. Determination of the point

of observation is done using Visual random sampling. From the research, obtained a class 5 and

7 to the type species of zooplankton in the waters of Kampung Madung. Among the five classes

of zooplankton were found among others: Bacteria, Oligochaeta, Rotifera, Ciliophora, and

molluscs. Then seven species common to all observation points include: Achromatium,

Tetradinum sp, Caetogaster sp, Brachionus sp, sp Platyias, Trachelophyllum sp, and

Saipingorhiza. The results of the analysis of correlation between the abundance of zooplankton

and water quality with value koeffisisen a correlation of r = 0:42 with a data level of closeness

between the variables X and Y variables moderate. The value of r (correlation coefficient is

positive, and shows the abundance of zooplankton in the waters kandisi parameter is positive.

Keywords: Abundance of Zooplankton, water quality, correlation coefficients, Kampung

Madung.

Page 3: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

3

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zooplankton memegang peranan

penting dalam rantai makanan diperairan

karena zooplankton merupakan sumber

makanan bagi ikan – ikan kecil dan

kelompok crustaceae (Nontji, 2007).

Zooplankton tidak dapat memproduksi zat-

zat organik dari anorganik, oleh karena itu

mereka harus dapat tambahan bahan-bahan

organik dari makanannya. Hal ini dapat

diperoleh baik secara langsung ataupun

tidak langsung dari tumbuh-tumbuhan.

Zooplankton merupakan organisme

fototaksis negative. Banyak zooplankton

yang melakukan gerakan naik turun secara

berkala harian atau dikenal dengan migrasi

vertikal. Pada malam hari zooplankton naik

keatas menuju kepermukaan asal saja

tersedia cukup zat asam dan detritus (Nontji,

2007). Nybakken 1988, dalam Rahayu 2013

mengatakan bahwa Zooplankton di muara

perairan umumnya didominasi oleh genera

copepod, eurytemora, acartia,

pseudodiaptomus, dan centropages. Untuk

mengetahui keberadaan Zooplankton pada

suatu perairan biasanya dilakukan dengan

melihat kelimpahannya.

Perairan sekitar kampung Madung

secara administratif terletak pada Kelurahan

Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang

Kota adalah perairan yang tergolong

kedalam perairan estuari, telah dimanfatkan

untuk kegiatan perikanan budidaya beberapa

jenis ikan ekonomis. Selain aktifitas

tersebut, terdapat beberapa aktifitas lain

berupa pemukiman dan bekas penambangan

bauksit yang tidak aktif. Dari beberapa

aktifitas tersebut, menghasilkan buangan

bahan organik keperairan yang akan

berpengaruh terhadap kelimpahan

zooplankton diperairan. Untuk itu perlu

melihat keberadaan jenis dan kelimpahan

Zooplankton tersebut guna menggambarkan

kondisi lingkungan perairan sekitar

Kampung Madung. Seperti yang telah

diketahui bahwa kelimpahan Zooplankton

menandakan kesuburan dan kestabilan suatu

perairan.

B. Rumusan Masalah

Perairan kampung Madung selama

ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat yang

didampingi oleh Instansi pemerintah untuk

pengembangan kawasan budidaya ikan.

Namun secara keseluruhan, akifitas pesisir

lainnya yang dapat mengakibatkan

penurunan kualitas perairan Kampung

Madung adalah aktifitas pemukiman serta

bekas penambangan bauksit yang limbahnya

masih dapat masuk keperairan melalui aliran

air hujan. Secara geografis, perairan

kampung Madung sangat strategis dan

Page 4: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

4

potensial untuk pengembangan budidaya

perairan. Namun kondisi ini belum didukung

oleh data mengenai parameter biologi salah

satunya adalah Zooplankton yang

dimanfaatkan oleh larva ikan/ikan kecil

sebagai makanan, dan juga berkaitan dengan

kondisi perairan. Dengan demikian, maka

perlu dilakukannya suatu kajian tentang

jenis dan kelimpahan Zooplankton sebagai

indikator biologi untuk menggambarkan

kondisi perairan kampung Madung.

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui Jenis dan Jumlah

Zooplankton yang terdapat di

perairan Kampung Madung.

2. Untuk mengetahui Kelimpahan

Zooplankton di perairan Kampung

Madung.

3. Untuk Mengetahui kondisi fisika

kimia perairan Kampung Madung.

4. Untuk melihat hubungan antara

Kelimpahan dengan Parameter

kualitas perairan Kampung Madung

dengan Regresi Linier Berganda.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan mampu

memberikan informasi mengenai jenis dan

kelimpahan Zooplankton di perairan

kampung Madung yang menggambarkan

kondisi perairannya kepada masyarakat.

Memberikan masukan untuk upaya

pengelolaan perairan kampung Madung

berdasarkan jenis dan kelimpahan

Zooplankton bagi instansi terkait untuk

pengembangan kegiatan perikanan.

Memberikan stimulus ataupun media bacaan

bagi akademisi guna penelitian atau riset

lanjutan mengenai jenis dan kelimpahan

Zooplankton di kampung Madung.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Zooplankton disebut sebagai plankton

hewani dan merupakan suatu grup

(kelompok) yang terdiri dari jenis-jenis

hewan yang sangat banyak macamnya

termasuk protozoa, coelenterate, molusca,

annelida, crustacea. Plankton hewan, pada

umumnya tersusun dari organisme bersel

satu walaupun ada pula oganisme ber sel

banyak didalam kelompok ini.

Zooplankton memanfaatkan

fitoplankton sebagai makanan utamanya, hal

ini terjadi karena zooplankton tidak

memiliki kemampuan untuk menghasilkan

makanan sendiri (fotosintesis) dan

memproduksi zat organik. Zooplankton

menghindari sinar matahari yang terlampau

kuat dipermukaan pada siang hari dan

karenanya mereka menyusup ke lapisan

yang lebih dalam baru pada malam hari

mereka kembali keatas.

Page 5: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

5

III. METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan

Januari 2016 – April 2016 di perairan

kampung Madung, Kelurahan Kampung

Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota

Kota Tanjungpinang.

B. Bahan Penelitia

Tabel 1. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan

Sampel air/Zooplankton

Aquades

Tissue

Lugol 4 %

C. Alat Penelitian

Tabel 2. Alat yang digunakan

No. Alat yang

digunakan

Keterangan

1. Pengambilan

Sampel plankton

- Planktonnet

ukuran 40

µm

- Bandul

- Botol sampel

kaca 100 ml

- Ice Box

- Kertas label

Menyaring

Zooplankton

Pemberat

planktonnet

Wadah sampel

Zooplankton

Wadah Botol

Sampel

Zooplankton

Menandai

sampel

Zooplankton

2. Pengamatan

Zooplankton

- Mikroskop

Binokuler

- Glass Objek - Cover glass

- Pipet

Pengamatan

Zooplankton

Menghitung

kelimpahan

Zooplankton

Kaca penutup

Volumetrik

Manual

- Hand counter - Buku

identifikasi

Mengambil

sampel

Zooplankton

Menghitung

jumlah

Zooplankton

Mengidentifikasi

jenis

Zooplankton

D. Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode survei, yaitu

pengambilan data dilakukan secara langsung

dilapangan. Prosedur penelitian meliputi

metode pengumpulan data, penentuan titik

pengamatan, pengambilan sampel

zooplankton, pengawetan sampel

zooplankton, pengawetan sampel

zoopankton, dan pengukuran parameter

perairan.

E. Pengolahan Data

Untuk pengolahan data lapangan

terdiri dari datajenis , jumlah dan

kelimpahan Zooplankton di perairan

kampung Madung.

1. Kelimpahan Zooplankton

Untuk menghitung jumlah individu

per jenis persatuan liter (ind/l) digunakan

rumus berdasarkan (Greenberg, 1987 dalam

Nulya 2011) dengan persamaan

N = ni x 1/Vd x Vt/Vs x 1000

Page 6: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

6

Dengan ketentuan :

N = Jumlah total individu atau

sel plankton per Liter (ind/L)

ni = Jumlah individu atau sel

spesies ke-i yang tercacah (ind)

Vd = Volume air yang disaring

Vt = Volume air tersaring

(100ml)

Vs = Volume sampel di bawah

gelas penutup (0,05 ml)

1000 = Konversi dalam ml ke Liter

Vd = ( π.r ) x t.

( π= 3,14 ), ( r = 10 cm ), ( t = 200

cm)

F. Analisis Data

Data yang didapat meliputi data jenis

dan jumlah serta kelimpahan zooplankton

ditabulasikan dan digambarkan dalam grafik

dan gambar diagram agar lebih mudah

dalam pembacaan. Data kualitas air

ditabulasikan dandi rata – rata kan untuk

setiap parameter dan di bahas untuk setiap

parameter.

Hubungan antara variabel X

(Parameter Perairan) dan Y (Kelimpahan

zooplankton) digambarkan dalam hubungan

korelasi. Hubungan yang digunakan

merupakan korelasi linier sederhana, yaitu

menghubungkan antara Kelimpahan

Zooplankton dengan Suhu, Kelimpahan

Zooplankton dengan Salinitas, Kelimpahan

Zooplankton dengan kecerahan, Kelimpahan

Zooplankton dengan oksigen terlarut,

Kelimpahan Zooplankton dengan derajat

keasaman. Korelasi merupakan suatu

pengukuran derajat keeratan antara variabel

X dan Y. Variabel X dan Y dapat dikatakan

berkorelasi secara statistik jika terdapat

batasan antara dependen dan independen

sempurna. Metode analisis ini menggunakan

rumus (Sugiono, 2005) dengan persamaan:

Y = a + Bx1+Bx2+Bx3+Bx4+Bx5

Dimana Y : Kelimpahan Zoolpankton

(ind/l)

X1 : pH

X2:kecerahan

X3 :nitrat

X4:fosfat

X5: DO

a : slope (kemiringan)

b : intercept (titik potong)

Menurut Sugiyono (2005), tingkat hubungan

nilai Indeks Korelasi dinyatakan

sebagaimana pada tabel 3:

Tabel 3. Tingkat hubungan nilai Indeks

Korelasi

Interval Koeffisien Tingkat

Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Page 7: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis – jenis Zooplankton

Diperairan Kampung Madung

Jenis – jenis zooplankton yang

berhasil diidentifikasi oleh pengamatan

mikroskop secara lengkap dapat dilihat pada

tabel 4.

Tabel 4. Jenis – jenis zooplankton di

perairan Madung

Dari pengamatan dan menurut gambar

diatas, jenis Achromatiummemiliki

komposisi sebesar 33%, jenis Tetradinum sp

memiliki komposisi sebesar 19%,

Caetogaster memiliki komposisi sebesar

10%, Brachionus sp memiliki komposisi

sebesar 11%, Platyias sp memiliki

komposisi sebesar 11%, Trachelophyllum

memiliki komposisi sebesar 8%, dan

Saipingorhiza memiliki komposisi sebesar

8%. Dari amatan tersebut, diketahui bahwa

komposisi jenis yang tertinggi terjadi pada

jenis Achromatium dari kelompok

zooplankton kelas bacteria

B. Kelimpahan Zooplankton Diperairan

Kampung Madung

Kelimpahan zooplankton di perairan

Kampung Madung dari ke 7 spesies yang

dijumpai dinyatakan dalam satuan ind/L.

kelimpahan jenis achromatium diperoleh

hasil sebesar 1305.73ind/L. Jenis

Tetradinum sp memiliki kelimpahan jenis

sebesar 764,53 ind/L, Jenis Caetogaster sp

memiliki kelimpahan jenis sebesar 382,17

ind/L, Brachionus sp memiliki kelimpahan

jenis sebesar 445,86 ind/L, Platyias sp

memiliki kelimpahan jenis sebesar 414,01

ind/L, Trachelophyllum sp memiliki

kelimpahan jenis sebesar 318.47 ind/L, dan

Saipingorhiza Memiliki kelimpahan jenis

sebesar 318.47ind/L. dan Saipingorhiza

Memiliki kelimpahan jenis sebesar

318.47ind/L. Kelimpahan jenis zooplankton

juga disajikan dalam diagram batang seperti

pada gambar 1.

1335,50

390,88 456,03 423,45 325,73 325,73

781,76

0

500

1000

1500 kelimpah…

KELAS SPESIES

JUMLA

H

(Individ

u)

KOMP

OSISI

(%)

Bacteria Achromatium 41 33,06

Tetradinum 24 9,68

Oligochaeta Caetogaster 12 11,29

Rotifera Brachionus 14 10,48

Platyias 13 8,06

Ciliophora Trachelophyllum 10 8,06

Mollusca Saipingorhiza 10 19,35

JUMLAH 124 100

Page 8: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

8

Gambar .1 Kelimpahan jenis zooplankton

di perairan Kampung

Madung

Kelimpahan jenis yang tertinggi

terjadi pada jenis Achromatium dari

kelompok zooplankton kelas bacteria

dengan kelimpahan sebesar 133,55 ind/L.

Dari amatan tersebut, total kelimpahan

zooplankton diperairan kampung madung

sebesar 4039 ind/L.

Tingkat kesuburan perairan dapat

ditentukan dengan karakteristik perairan,

salah satunya adalah kelimpahan

Zooplankton (Madinawati, 2010). Basmi,

(1987) dalam Madinawati (2010), membagi

tingkat kesuburan perairan menjadi beberapa

kategori seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Kategori kesuburan perairan

berdasarkan kelimpahan Zooplankton.

Sumber: Basmi, (1987) dalam

Madinawati, (2010).

Kelimpahan total zooplankton di

perairan Kampung Madung termasuk

kedalam kategori perairan Mesotropik

artinya kesuburan perairannya tergolong

kesuburan sedang atau dapat dikatakan

kelimpahan zooplanktonnya sedang.

Kelimpahan yang tidak termasuk kedalam

perairan eutrotrofik dipengaruhi oleh kondisi

cuaca yang kala itu sangat terik sehingga

kelimpahan zooplankton tergolong sedang.

Sebagaimana diketahui bahwa zooplankton

memiliki sifat fototaksis negatif yaitu sifat

alami zooplankton untuk cenderung

menghindari cahaya matahari secara

berlebihan. Sehingga dapat dikatakan

kelimpahan nya sangat sedikit pada

permukaan perairan dan lebih banyak pada

kolom air, sedangkan pda penelitian ini

pengambilan sampel zooplankton dilakukan

pada area kecerahan yang masih di tembus

oleh sinar matahari.

Seperti pendapat Sachlan, (1982)

dalam Rahayu dkk, (2013) Zooplankton

melakukan distribusi vertikal menuju kolom

air air pada siang hari dan cenderung

menuju ke permukaan pada malam hari

karena sifatnya yang cenderung menghindari

cahaya atau fototaksis negatif atau

N

o.

Kelimpa

han

(Ind/l)

Kategori Keterangan

1. ≤ 2000 Perairan

Oligotrofik

Kesuburan

perairan

rendah

2. >2000 –

15000

Perairan

mesotrofik

Kesuburan

perairan

sedang

3. > 15000 Perairan

Eutrotrofik

Kesuburan

Perairan

tinggi

Page 9: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

9

cenderung memiliki sifat menghindari

kontak langsung dengan cahaya.

C. Data Hasil Pengukuran Parameter

Perairan

Hasil pengkuran parameter perairan

secara lengkap untuk semua parameter dapat

dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Data Pengukuran Kualitas

Perairan

1. Kecerahan

Berdasarkan tabel 6, hasil pengukuran

kecerahan perairan berkisar antara 138 - 215

cm dengan rata-rata 167,87 cm. nilai

kecerahan tertinggi terjadi pada titik 31

dengan nilai kecerahan 215 cm. Menururt

KEPMEN LH (2004) kecerahan yang

optimal adalah sebesar>5. Dengan demikian

kondisi kecerahankurang baik, karena

kampung madung merupakan daerah aliran

sungai dengan substrat lumpur dengan arus

sungai yang cukup deras mengakibatkan

terjadinya pengadukan sehingga kecerahan

perairan akan berkurang.

2. Derajat Keasaman (pH)

Nilai pH merupakan hasil

pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam

larutan dan menunjukkan keseimbangan

antara asam dan basa air. Adanya karbonat

hidrogen dan bikarbonat akan meningkatkan

keasaman (Saeni, 1989 dalam Sudarsono

2014). Boyd dan Linchtkoper (1979) dalam

Sudarsono (2014) menyatakan bahwa pH air

sangat dipengaruhi oleh karbondioksida

sabagai substansi asam. Fitoplakton dan

vegetasi alam lainnya mempengaruhi

kosentrasi karbondioksida dalam air selama

proses fotosintesis seningga pH air akan

turun pada malam hari.

3. Oksigen Terlarut (DO)

Berdasarkan tabel 6, hasil

pengukuran DO perairan berkisar antara

5,2- 215 Mg/l dengan rata-rata 7,44 Mg/l.

nilai kecerahan tertinggi terjadi pada titik 21

dengan nilai DO 8,8 Mg/l. Menurut KEP

MEN LH (2004) menyebutkan bahwa

kondisi oksigen terlarut perairan yang

optimal bagi kehidupan organisme akuatik

sebesar > 5 mg/L. Dengan demikian, kondisi

oksigen terlarut masih baik di perairan

Kampung Madung.

Faktor lain yang mempengaruhi

penyebaran plankton adalah faktor kimiawi.

Parameter satuan

Hasil

rata -

rata kisaran

KepMen

LH

No.51

Thn

2004

Kecerahan cm

167.8

7

138 -

215

Alami

Derajat

Keasaman - 7.44

6.15 -

7.65

7 – 8.5

Oksigen

Terlarut mg/L 6.97

5.2 -

8.8

> 5

Nitrat mg/L 0.93

0.80 -

1.12

0.008

Pospat mg/L 0.01

0.01 -

0.05

0.015

Page 10: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

10

Menurut Sachlan (1972), penyebaran

plankton dalam perairan dipengaruhi oleh

sifat fototaksis. Fitoplankton bersifat

fototaksis positif, dan zooplankton bersifat

fototaksis negatif. Kandungan DO adalah

jumlah oksigen terlarut dalam air pada

temperature dan tekanan udara tertentu.

Pada temperature 20oC dan tekanan udara

normal,konsentrasi oksigen maksimum

adalah 9 ppm (Purnomo,2006).

4. Nitrat

Berdasarkan tabel 6 hasil

pengukuran nitrat perairan berkisar antara

0,80 – 1,12 Mg/l dengan rata-rata 0.9342.

Berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan

Hidup No.51 Tahun 2004, baku mutu nitrat

(NO3-N) air laut adalah 0,008 mg/l. Hasil

sampling menunjukan bahwa konsentrasi

nitrat air laut seluruhnya tidak memenuhi

baku mutu.

5. Pospat

Berdasarkan tabel 6, hasil

pengukuran nitrat perairan berkisar antara

0,00 – 1,05 Mg/l dengan rata-rata 0.9342.

nilai kecerahan tertinggi terjadi pada titik 5

dengan nilai kecerahan 0,05 Mg/l, menurut

KEPMEN LH No.51 Tahun 2004

disebutkan bahwa baku mutu

konsentrasimaksimum fosfat yang layak

untuk kehidupan biotalaut adalah 0,015 mg

/L. Dengan demikian secara umum

kondisiair laut di perairan Kampung

Madung masih baik. mungkin disebabkan

tingginya difusi fosfat dari sedimen.

Sedimen merupakan tempat penyimpanan

utama fosfor dalam siklus yang terjadi di

lautan, umumnya dalam bentuk partikulat

yang berikatan dengan oksida besi dan

senyawa hidroksida. Senyawa fosfor yang

terikat di sedimen dapat mengalami

dekomposisi dengan bantuan bakteri

maupun melalui proses abiotik

menghasilkan senyawa fosfat terlarut yang

dapat mengalami difusi kembali ke kolom

air (Paytan dan McLaughlin, 2007).

D. Hubungan antara Kelimpahan

Zooplankton dan kualitas perairan

Hasil analisis hubungan antara

parameter perairan dengan kelimpahan

Zooplankton dapat dilihat pada gambar 2.

5002500-250-500

99

95

90

80

70

60

50

40

30

20

10

5

1

Residual

Pe

rce

nt

Normal Probability Plot(response is Kelimpahan)

Gambar 2. Uji Normalitas Data

Dari ujiu kenormalan data dilihat

bahwa data yang diambil menggambarkan

Page 11: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

11

kenormalan yang cukup normal untuk

menggambarkan hubungan antara

kelimpahan zooplankton dengan parameter

perairan. Dari hasil analisis diperoleh nilai

statistik regresi seperti pada tabel 7.

Tabel 7. Hasil uji statistik hubungan

antara kelimpahan zooplankton dengan

parameter perairan Predictor Coef Se

Coef

T P

Constant -581.3 991.5 -0.59 0.563

Nitrat 721.8 530.1 1.36 0.186

Pospat -2789 4211 -0.66 0.514

DO 46.71 49.03 0.95 0.351

pH -154.0 142.5 -1.08 0.291

Kecerahan 6.458 3.033 2.13 0.044

S =

264.302

R-Sq =

21.0%

R-Sq(adj)

=3.8%

Hasil analisis menunjukkan bahawa

nilai p-value untuk parameter nitrat, pospat,

DO, dan pH memiliki nilai lebih besar dari

selang kepercayaan (0,05) sehingga dapat

dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan kondisi parameter tersebut pada

setiap titik samplingnya. Sedangkan

kecerahan dengan nilai p-value

0.04<0.05(selang kepercayaan)

Menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan kondisi kecerahan pada

setiap titik sampling. Nilai regresi dengan

persamaan Kelimpahan = - 581 + 722

Nitrat - 2789 Pospat + 46.7 DO - 154 pH +

6.46 Kecerahan. Hasil analisis

menunujukkan nilai hubungan yang positif

diantaranya Nitrat, DO, dan kecerahan,

sedangkan pospat dan pH berhubungan

secara negatif. Diketahui bahwa peningkatan

nitrat sebesar 1 satuan akan menaikkan

kelimpahan zooplankton sebesar 722

individu/L, setiap peningkatan 1 satuan DO

akan meningkatkan kelimpahan zooplankton

sebesar 46.7 individu/L, dan setiap

peningkatan 1 satuan kecerahan akan

meningkatkan kelimpahan zooplankton

sebesar .6.46 individu/L dengan kondisi

parameter lainnya tetap.

Kelimpahan plankton juga memiliki

hubungan terahap perubahan faktor

lingkungan. Sehingga kondisinya seringkali

dijadikan sebagai penentu kondisi perairan.

Menurut Sebagaimana organisme lainnya,

eksistensi dan kesuburan plankton di dalam

suatu ekosistem sangat ditentukan oleh

interaksinya terhadap faktor-faktor fisika,

kimia, dan biologi. Tingginya kelimpahan

plankton pada suatu perairan adalah akibat

pemanfaatan nutrien, dan radiasi sinar

matahari, disamping suhu, dan pemangsaan

(Basmi, 1988). Hubungan antara komunitas

plankton dengan perairan adalah positif, Bila

kelimpahan plankton di suatu perairan

tinggi, maka dapat diduga perairan tersebut

memiliki produktivitas perairan yang tinggi

pula (Raymont, 1981 dalam Wulandari,

2009).

Nilai (koeffisien regresi adalah

positif sebesar (r=0,21) sehingga

menunjukkan hubungan antara kelimpahan

Page 12: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

12

zooplankton dengan parameter perairan

adalah sebesar 21%. Menurut Arikunto

(2006)Besarnya nilai r =-1≤ r ≤ +1, nilai r

mendekati +1 atau r mendekati-1 makaX

dan Y memiliki korelasi yang kuat. Nilai r =

+1 atau r =-1 maka X dan Ymemiliki

korelasi sangat kuat (sempurna), jika nilai r

= 0 maka X dan Y tidakmemiliki korelasi.

Apabila nilainya antara 0,20 - 0,399 kondisi

hubungannya Rendah. Sehingga dari data

yang diperoleh nilai r=0.21 tergolong

dengan tingkat hubungan yang lemah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan untuk melihat jenis dan

kelimpahan zooplankton di perairan

kampung madung, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Selama penelitian dilakukan

ditemukan 5 kelas zooplanktondan 7

spesies jenis zooplankton. Kelas

zooplankton yang ditemukan adalah

kelas Bacteria yang terdiridari 2

jenis zooplankton, Oligochaeta yang

terdiridari 1 jenis zooplankton,

Rotifera yang terdiridari 2 jenis

zooplankton, Ciliophorayang terdiri

dari 1 jenis zooplankton, dan

Mollusca yang terdiri dari 1 jenis

zooplankton.

2. Kelas yang paling banyak ditemukan

yaitu kelas Bacteria dengan

kelimpahan sebanyak 41 individu,

dari kelas Bacteriaj enis zooplankton

yang paling banyak di temukan yaitu

Achromatium sp. Dengan demikian

perairan kampung madung termasuk

kedalam kategori perairan tergolong

rendah atau dapat dikatakan

kelimpahan zooplanktonnya rendah.

3. Nilai regresi dengan persamaan

Kelimpahan = - 581 + 722 Nitrat -

2789 Pospat + 46.7 DO - 154 pH +

6.46 Kecerahan. Hasil analisis

menunujukkan nilai hubungan yang

positif diantaranya Nitrat, DO, dan

kecerahan, sedangkan pospat dan pH

berhubungan secara negatif.

Diketahui bahwa peningkatan nitrat

sebesar 1 satuan akan menaikkan

kelimpahan zooplankton sebesar 722

individu/L, setiap peningkatan 1

satuan DO akan meningkatkan

kelimpahan zooplankton sebesar

46.7 individu/L, dan setiap

peningkatan 1 satuan kecerahan akan

meningkatkan kelimpahan

zooplankton sebesar .6.46 individu/L

Page 13: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

13

dengan kondisi parameter lainnya

tetap.

4. Nilai (koeffisien regresi adalah

positif sebesar (r=0,21) sehingga

menunjukkan hubungan antara

kelimpahan zooplankton dengan

parameter perairan adalah sebesar

21%. Menurut Arikunto

(2006)Besarnya nilai r =-1≤ r ≤ +1,

nilai r mendekati +1 atau r

mendekati-1 makaX dan Y memiliki

korelasi yang kuat. Nilai r = +1 atau

r =-1 maka X dan Ymemiliki

korelasi sangat kuat (sempurna), jika

nilai r = 0 maka X dan Y

tidakmemiliki korelasi. Apabila

nilainya antara 0,20 - 0,399 kondisi

hubungannya Rendah. Sehingga dari

data yang diperoleh nilai r=0.21

tergolong dengan tingkat hubungan

yang lemah.

B. Saran

Perlu adanya penelitian lanjutan

mengenai jenis dan kelimpahan zooplankton

dalam jangka waktu tertentu dengan

penambahan waktu lebih lama dan titik

pengamatan lebih banyak, hal ini agar

memperoleh jenis-jenis zooplankton lebih

banyak dari yang ditemukan peneliti.

Kepada para pemangku kebijakan agar dapat

menyusun rencana pengelolaan perairan

Kampung Madung agar selalu menjaga

kualitas perairannya untuk masa yang akan

datang.

Page 14: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

14

DAFTAR PUSTAKA

Baku Mutu Kep.MenLH No.51 tahun 2004.

Baku Mutu Air Laut Untuk Biota

Laut

Davis, C.C. 1955. The Marine and

Freshwater Plankton. Michigan

State University Press,Chicago: 1-

562.

Effendi. H.2003.Telaah Kualitas Air Bagi

Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan.Kanisius:

Yogyakarta

Effendi, H.2003. Telaah Kualitas Air Bagi

Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius.

Yogyakarta.258hal.

Fachrul, M. F, 2007. Metode Sampling

Bioekologi. Jakarta

Fuadi.N.A.2013.Keanekaragaman dan

kelimpahan Zooplankton teluk

sabang pulau weh provinsi aceh

berdasarkan distribusi vertikal.

Skripsi. Universitas Syiah Kuala

Darussalam: Banda Aceh.

Handayani D. 2009. Kelimpahan Dan

Keaneragaman Plankton Di Perairan

Pasang Surut Tambak Blanakan

Subang. Skripsi. Fakultas Sains Dan

Teknologi : Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah

Handayani, S. dan M.P. Patria. 2005.

Komunitas zooplankton di perairan

waduk Krenceng, Cilegon, Banten.

Makara Sains, 9(2):75-80.

Hutabarat, S. dan S.M. Evans. 1986.

Pengantar Oseanografi. Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Nontji A. 2008. Plankton Laut. LIPI Press :

Jakarta

1987. Laut Nusantara. Penerbit

Djambatan. Jakarta.

Nulya, S., E. A. Lestari,dan S.W. Arsyad.

2001.Keanekaragaman Dan

Kemelimpahan Zooplankton Di Kolam

Jorong Barutama Greston Kecamatan

Jorong Kabupaten Tanah Laut

Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal

Wahana-Bio. Halaman : 42

Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut; Suatu

Pendekatan Ekologi, PT. Gramedia,

Jakarta

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut : Suatu

Pendekatan Ekologi. PT Gramedia,

Jakarta.

Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. Saunders

College Publishing, New York.

(1993). Dasar-dasar Ekologi,

Penerbit Gadjah Mada

UniversityPress, Terjemahan

Tjahjono Samingan, Yogyakarta.

Rahayu, S., Efawani dan Yuliati. 2013.

Diversity of Plankton in the Part of

Upstream Siak River Palas Village,

Pekanbaru City, Riau Province.

Student of the Fisheries and Marine

Science Faculty Riau University :

Lecturers of the Fisheries and Marine

Science Faculty Riau University

Rahayu.S, Tri Rima Setyawati, Masnur

Turnip.2013.Struktur komunitas

zooplankton di muara sungai

mempawah Kabupaten pontianak

berdasarkan pasang surut air laut.

Page 15: Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Kampung

15

Universitas Tanjungpura:

Pontianak.

Romimohtarto, K, Juwana, S, 2007. Biologi

laut:Ilmu pengetahuan tentang biota

laut: Djambatan, Jakarta.

Romimohtarto. K . dan S. Juwana. 1999.

Biologi Laut Ilmu Pengetahuan

tentang Biologi Laut. P3O-LIPI.

Jakarta.527 Hal.

Rubiati. 2011.Pengaruh Kondisi Fisik Kimia

Lingkungan

TerhadapKeanekaragaman Jenis

Plankton Di Sungai Benowo Yang

Berada Di Objek Wisata Nglimut Di

Desa GonoharjoKecamatan

Limbangan Kabupaten

Kendal.Skripsi. Fakultas Pendidikan

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Alam : IKIP PGRI Semarang.

Sari E.P, Falmi Yandri Khodijah dan Nancy

William.2008. Keanekaragaman

Plankton Di Kawasan Perairan Teluk

Bakau.Jurnal.

Setyobudiandi. I., Sulistiono., F. Yulianda.,

C. Kusmana., S. Hariyadi., A.

Damar., A. Sembiring., Bahtiar.

2009. Sampling dan Analisis.

Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. IPB

Wiadnyana, N.N. 2000. Kemelimpahan

Plankton di Perairan Selat Sele,

Sorong, (Irian Jaya). Majalah

Ilmu Kelautan 17(5):19 –28.

Wijayanti, H. M. 2007. Kajian Kualitas

Perairan di Kota Bandar

Lampung Berdasarkan Komunitas

Hewan Makrobenthos. Program

Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro. Semarang.