Upload
ekaputriwidya
View
173
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
1) Diet Jantung I
Diet Jantung I diberikan kepada pasien jantung akut atau gagal jantung seperti Myocard
Infact (MCI). Dasar dari diet jantung I karena fungsi jantung terganggu maka aliran darah
ginjal juga akan terganggu. Agar kadar ureum darah tidak meningkat maka perlu diberikan
protein yang rendah. Kegagalan jantung bisa menyebabkan timbulnya oedema. Untuk
mengurangi oedema, pemberian garam harus dibatasi.
2) Diet Jantung II
Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I atau setelah fase akut dapat
diatasi. Walaupun fungsi jantung terganggu, pengaruh terhadap fungsi ginjal belum
tampak, sehingga dapat diberikan tinggi protein. Untuk mencegah terjadinya oedema perlu
diberikan diet rendah garam.
3) Diet Jantung III
Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada pasien jantung
dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Bentuk makanan lunak atau biasa perlu diberikan
makanan tinggi protein dan tinggi kalori.
4) Diet Jantung IV
Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada pasien jantung
dengan kondisi yang ringan.
2.4.3. Jenis Diet Jantung
Menurut Arief (2002), jenis diet jantung berdasarkan indikasi pemberiannya
terdiri dari empat jenis diet jantung yaitu :
1. Diet jantung I, diberikan kepada pasien dengan infark miokard akut (IMA)
atau gagal jantung kongestif berat dengan gejala dan tanda: nyeri dada, mual
dan muntah, adanya perangsangan sistem saraf pusat, dan diikuti oleh
pembengkakan hati, edema periphenal, penurunan cardiac output, dan output
urine menurun. Diberikan makanan berupa 1-1,5 liter cairan sehari selama 1-2
hari pertama bila pasien dapat menerimanya.
Universitas Sumatera Utara2. Diet jantung II diberikan secara berangsur dalam bentuk makanan lunak
setelah fase akut IMA teratasi. Menurut beratnya hipertensi atau edema yang
menyertai penyakit, makanan diberikan sebagai diet jantung II rendah garam.
3. Diet jantung III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung II
atau kepada pasien penyakit jantung yang tidak terlalu berat seperti rasa sakit
pada bagian dada, adanya masalah pencernaan, adanya gejala flu, serta nafas
pendek. Makanan diberikan dalam bentuk makanan mudah cerna bentuk
lunak. Menurut beratnya hipertensi atau edema yang menyertai penyakit,
diberikan sebagai diet jantung III rendah garam.
4. Diet jantung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung III
atau kepada pasien penyakit jantung ringan dengan gejala nyeri di bagian
dada, sesak nafas, jantung berderbar kencang, pingsan atau terasa mau
pingsan. Diberikan dalam bentuk makanan biasa. Menurut beratnya hipertensi
atau edema yang menyertai penyakit, makanan diberikan sebagai diet jantung
IV rendah garam.
Pada setiap jenis diet jantung memiliki komposisi zat gizi utama yang sama.
Komposisi zat gizi utama yang harus terkandung pada setiap jenis diet jantung adalah
zat gizi kalori, protein, lemak, karbohidrat, dan natrium. Komposisi zat gizi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3. Komposisi Zat Gizi Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Dan
Natrium Dalam Diet Jantung
Jenis Diet
Komposisi Zat Gizi Utama
Kalori
(kkal)
Protein
(gr)
Lemak
(gr)
Karbohidrat
(gr)
Natrium
(mg)
Jantung I 835 21 24 140 304
Jantung II 1325 44 35 215 248
Jantung III 1756 64 41 290 172
Jantung IV 2023 67 51 329 172
Sumber : Arief, 2002
RSU Bandung merupakan salah satu rumah sakit swasta yang menyediakan
makanan bagi pasien yang dirawat inap. Dalam hal ini, RSU Bandung memberikan
diet jantung IV untuk penderita hipertensi komplikasi jantung. Hal ini dikarenakan
oleh keterbatasan jumlah tenaga medis dan sarana yang tersedia untuk memberikan
pelayanan kepada penderita jantung dengan keluhan komplikasi jantung berat (RSU
Bandung Medan, 2011).