24
JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI 1 mustikalukmanarief E-Commerce for UKKM

JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI

  • Upload
    malana

  • View
    110

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI. E-Commerce for UKKM. mustikalukmanarief. 3.2. Government to Business(G2B). Menginovasi Layanan Bisnis 1) Sistem Pengadaaan Terintegrasi ( e-Procurement) E-Procurement Systemof the Public Procurement Service of Korea (KONEPS), - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI

1

mustikalukmanarief

E-Commerce for UKKM

3.2. Government to Business(G2B)2

Menginovasi Layanan Bisnis1) Sistem Pengadaaan Terintegrasi(e-Procurement)

E-Procurement Systemof the Public Procurement Service of Korea (KONEPS),

adalah sistem onlineyang memungkinkan pemrosesan yang nyaman dan cepat untuk seluruh prosedur administratif terkait pengadaan publik, meliputi, pengajuan harga, kontrak, pembayaran, dan penyampaian produk.

Terhubung ke 67 sistem, sistem ini bekerja sebagai pusat untuk e-procurement melalui penyediaan layanan one-stop and non-stop. Saat ini, sekitar 35.000 organisasi publik dan 160.000 perusahaan menggunakan sistem tersebut, sementara lebih dari 180.000 orang mengunjungi portal tersebut setiap hari.

Tahun 1997, pertukaran dan otentikasi sistem diimplementasikan untuk memperkenalkan sistem EDI. Tahun 1999, pengenalan domestic procurement dan sistem akuntansi telah diselesaikan.

Tahun 2001, electronic government procurement system terpilih sebagai salah satu dari pilar utama e-government di Korea.

1) Sistem e-Procurement Terintegrasi e-procurementTerintegrasi: www.g2b.go.kr

3

3.2. Government to Business(G2B)

4

1) Sistem e-ProcurementTerintegrasiProses pengadaan yang sebelumnya bergantung pada surat dan kunjungan personal kini menjadi terkomputerisasi. Hal ini menciptakan sistem pengadaan pemerintah yang paperless sebagai e-marketplaces terbaik bagi sektor swasta.

Informasi pengadaan sepertipermintaan pembelian, pengumuman lelang, pemenangan kontrak dan status kontrak disediakan real-time di Internet.

Sistem EDI pengadaan diimplementasikan dalam 3 fase dari 1997 sampai 2001. Public Procurement Service(PPS) dibentuk untuk menjalankan layanan pengadaan elektronik.

Transaksi online tercatat sebesar 87% dari semua aktivitas perdagangan.

3.2. Government to Business(G2B)

5

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

2) Sistem Aplikasi Kepabeanan

Importir dan eksportir perlu datang ke kantor kepabeanan dan institusi keuangan untuk melewatkan (clear) barang-barang mereka, membayar kewajiban kepabeanan, dan meminta tax refund.

Perizinan, pemantauan, dan pengawasan terhadap bandara dan pelabuhan tidak sistematis dan walaupun cukup baik untuk memenuhi kebutuhan dasar pelanggan, seringkali masih menyebabkan banyak ketidakenyamanan.

Tujuan dari pembangunan sistem e-customsialah untuk: a) mendirikan sistem informasi yang mendukung administrasi kepabeanan; b) menghentikan penyelundupan; c) mengurangi biaya logistikdalam industri ekspor dan impor; dan d) memperbaiki kualitas pelayanan kepabeanan yang ditawarkan.

Prosedur pengurusan kepabeanan seperti laporan ekspor/impor, izin merapat ke dermaga, dan manajemen data kargo semuanya terkomputerisasi.

6

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan2) Sistem Aplikasi Kepabeanan

(Lanjutan)Gambaran

7

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

8

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

9

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

102) Sistem Aplikasi KepabeananHasil

Pelanggan dapat melewatkan barang-barang mereka dari kantor dengan hanya menggunakan mouse.

Hanya membutuhkan 8 hari dari pelabuhan masuk ke pengiriman barang dibandingkan dengan sebelumnya yang membutuhkan 23 hari. Perizinan ekspor hanya membutuhkan 2 menit dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 4 jam.

Penghematan sekitar 2,5 triliun KRW per tahun telah tercapai dengan menggunakan sistem perizinan yang paperless& dengan menghubungkan pihak yang terkait melalui jaringan.

Pengurangan biaya industri hingga sekitar 3.878 miliar KRW per tahun akibat dampak langsung, seperti penghematan waktu/biaya sebesar 709 miliar KRW, efek industri terkait seperti peningkatan produktivitas dari industri terkait dan efisiensi penggunaan fasilitas senilai 2.370 miliar KRW dan dampak tidak langsung sekitar 798 miliar pada sektor industri lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk izin kepabeanan impor menggunakan e-custom (UNI-PASS) berkurang menjadi 3,9 hari tahun 2006 dibandingkan 9,5 hari tahun 2003 (lihat diagram).

Melalui sistem e-custom, penyelesaian urusan ekspor saat ini dapat diproses dalam dua menit dan penyelesaian urusan impor hanya dalam 1,5 jam. Ini adalah salah satu sistem pengurusan kepabeanan tercepat diantara 169 negara anggota World Customs Organization.

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

11

3) Aplikasi e-Commercee-Commercemencakup pembelian, penjualan, pemasaran,

dan pelayanan produk dan jasa melalui Internet dan jaringan komputer lainnya.

Menangani transaksi pembelian dan transfer dana melalui jaringan komputer.

Peran pemerintah dalam e-commerceadalah untuk memungkinkan komunitas bisnis untuk mendapatkan informasi yang berharga dan menerapkannya di waktu yang tepat pada produksi dan penjualan barang dan jasa.

e-Commercedibangun di atas struktur dan keuntungan perdagangan tradisional dengan menambahkan fleksibilitas yang ditawarkan oleh jaringan elektronik (Lihat Gambar 1-2).

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

12

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

13

3) Aplikasi e-Commerce

Salah satu fitur kunci dari e-commerceadalah penyediaan transaksi business-to-business(B2B) untuk memajukan usaha kecil menengah(UKM)karena mayoritas transaksi e-commerce berlangsung di e-commerce B2B(Lihat Studi Kasus).

Dalam e-commerce B2B, pemerintah perlu membangun dan menyediakan layanan dalam bidang e-payment, logistik, keamanan, jaringan e-tradeglobal, dan isu-isu legal

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

14a) Meningkatkan e-commerceB2B (1)e-CommerceB2B dapat meningkatkan produktivitas dan transparansi melalui informatisasi

seluruh kegiatan bisnis, dan menawarkan pertukaran informasi dan kerja sama antar perusahaan yang berlokasi dalam sebuah rantai nilai tunggal untuk merangsang c-commerce (collaborative commerce)(* Referensi).Pemerintah dapat menawarkan pilot projectbagi c-commercedengan prospektif UKM sebagai target dari proyek ini. Budaya korporat saat ini cenderung tertutup dan tidak transparan, dengan demikian, penting bagi pemerintah untuk mempromosikan budaya saling berbagi informasi. Untuk menjamin e-commerce B2B dan pertukaran informasi yang lancar, penting untuk mengembangkan antar muka yang efisien dan menawarkan standarisasi data dan protokol.b) Memperluas Jaringan B2B

Pemerintah perlu memromosikan e-businesske industri jasa dan manufaktur untuk meningkatkan daya saing mereka.

Di Republik Korea,pemerintah menargetkan 30 % rasio dari e-commerceterhadap total transaksi di enam industri utama (elektronik, otomotif, perkapalan, baja, mesin, dan industri tekstil), dan 25 % di industri lainnya. Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur e-commerce B2B, seperti standarisasi dan e-cataloguingdari tiap industri. Sampai 2005, lebih dari 50 industri telah membangun jaringan B2B mereka.

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

15

3) Aplikasi e-Commerce

C-commerce adalah sebuah model bisnis dimana sebuah perusahaan mengintegrasikan sistemnya dengan sistem supplier dan mitra melalui Internet. Hal ini didukung dengan makin banyaknya aplikasi B2B yang mengotomasi proses-proses bisnis utama dalam supply chain dan memperluasnya melebihi batas perusahaan, dari bahan mentah hingga produk akhir.

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

16

3) Aplikasi e-Commercec. Memperbaiki sistem logistikdan pembayaran untuk mendukung e-

commerce B2B.Mendukung pembangunan dan pendirian sistem logistik bersama untuk

memajukan e-commerce B2B di masing-masing industri.Sistem logistik akan terhubung dengan sistem informasi keuangan.

Pemerintah berencana untuk membangun sistem logistik berdasarkan ITS dan GIS, pemerintah akan membangun sebuah infrastruktur baru seperti jaringan telekomunikasi nirkabel menggunakan UHF.

Pemerintah akan merevisi dan mengembangkan hukum dan peraturan terkait dengan e-payment untuk memastikan lingkungan yang terpercaya dan aman untuk e-commerce dengan memperluas infrastruktur untuk e-payment dalam memfasilitasi pertumbuhan e-commerce B2B.

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

17

3) Aplikasi e-Commerced) Membanguninfrastruktur bagi e-trade internasionalMenyediakan informasi rinci tentang e-marketplace di negara lain.Pemerintah berencana menyediakan informasi menyangkut standar

dokumen dan katalog, standar komoditas dari setiap e-marketplace. e-Trade menyediakan lingkungan bagi perdagangan internasional yang paperless melalui pembuatan sistem perdagangan internasional terintegrasi agar cocok untuk dilakukan melalui internet.

Pemerintah akan mengimplementasikan proyek jaringan e-trade global untuk menangani semua proses berkaitan dengan perdagangan internasional, termasuk intermediasi, kontrak, pembayaran, dan logistik.

Jaringan yang dibangun akan dihubungkan dengan sistem perdagangan internasional otomatis dari negara-negara Asia dan Eropa.

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

183) Aplikasi e-Commercee) Mengatasi isu-isu E-Commerce Isu-isu terkait perpajakan atas barang dan jasa melalui jaringan elektronik perlu

diselesaikan segera.Isu keamanan data juga krusial dalam e-commerce baik itu terkait dengan

pembelian tiket penerbangan online, penggunaan kartu kredit dan debit melalui Internet, ataupun perdagangan reksa dana, asuransi, dan layanan deposito secara online.

Area baru di cyberspace dan cybermarket.Perubahan mendasar dalam paradigma ekonomi saat ini.Ketika pasar e-commerce tumbuh dengan cepat, isu-isuberikut menjadi masalah

utama yang perlu dipecahkan. Isu utama e-commerce:Perpajakan

Isu terkait privasiIsu terkait konsumenKriptografi, otentikasi/sertifikasiAkses dan penggunaan infrastruktur informasiDampak kemasyarakatan

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

193) Aplikasi e-Commercef) Memajukan informatisasi sektor UKMMenghubungkan seluruh perusahaan di Republik Korea dengan internetdan

memperluas basis bagi e-business di seluruh negara. Pemerintah memberikan dukungan untuk akses internet bagi UKM.

Menghubungkan UKM akan memromosikan pembentukan pasar yang mandiri bagi UKM dan e-business yang produktif.

Pemerintah membantu UKM yang kekurangan dana dan teknologi untuk mengadoposi IT melalui layanan terintegrasi oleh ASPs (Application Service Providers), dan juga memenuhi kebutuhan informatisasi dari 30.000 UKM.

Pemerintah akan membangun jaringan untuk sistem pendukung e-business yang komprehensif dan menyediakan layanan dalam kompleks industri yang terkonsentrasi.

Membangun sistem penyebaran informasi industri yang akan membantu UKM meningkatkan daya saing mereka dan mengurangi biaya untuk mendapatkan informasi.

Pemerintah akan mendorongindustri besar seperti permesinan dan elektronik untuk membangun basisdata informasi dari industri dan sistem pencarian terintegrasi untuk informasi industri.

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

20

3) Aplikasi e-CommerceStudi Kasus e-Commerce(1)Volume e-commercedi Republik Korea telah mencapai KRW 413.584 triliun di

tahun 2006, menunjukkan peningkatan sebesar 15,4 persen dari tahun 2005. Proporsi tiap jenis transaksi tidak banyak berubah, dengan proporsi B2B agak menurun dan B2G yang semakin meningkat.

Tabel 1 Volume e-commerce berdasarkan jenis transaks

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

21

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

22

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan3) Aplikasi e-CommerceB2GDi pasar B2G tahun 2006, kontrak konstruksi, yang memiliki porsi besar antara

tahun 2002 hingga 2005, berkurang sehingga porsinya lebih kecil dibandingkan dengan pembelian barang dan jasa untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.

Pasar B2G yang melibatkan lembaga pemerintah seperti lembaga administratif pusat, lembaga pemerintah daerah, dan kantor-kantor pendidikan mengambil porsi sebesar 34.436 triliun KRW.

23

3.2. Government to Business(G2B), lanjutan

Terima kasih

24