Upload
kevin-van-damme-simarmata
View
129
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jenis tanaman
Citation preview
Lampiran 1.
JENIS - JENIS TANAMAN LOKAL DAN ENDEMIK
DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Morus macroura Miq.
Famili : Moraceae
Genus : Morus
Species : macroura
Bahasa Daerah : Andalèh
Tinggi hingga 35 m dan diameter 150 cm, banyak didapati di Sumatra dan
Jawa sampai ketinggian 900 – 1.600 m. Tumbuhan ini mudah sekali
diperbanyak dengan cara stek dapat digunakan pucuk-pucuk batang dengan
beberapa daun. Tumbuhan andalas sebagai tumbuhan tinggi dan berat
tersebar di daerah dataran tinggi Padang dan ke Selatan. Tumbuhan
tersebut menghasilkan salah satu jenis kayu yang awet di Pantai Sumatera
Barat, dapat memberikan balok ukurannya 60 kaki.
Sifat-sifat kayu andalas sedang, berat, kuat dan keras tahan terhadap rayap
tetapi mudah sekali dikerjakan terutama digunakan untuk tiang, balok lantai
dan papan lantai pada bangunan perumahan. Ciri-ciri lainnya kalau masih
segar dipotong warnanya kuning muda dan akhirnya menjadi coklat, kayu
andalas yang tua hampir tidak dapat dibedakan dari kayu jati.
2. Diospyros pseudoebenum K. & V.
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Species : pseudoebenum
Bahasa Daerah : Balun balun ijuk
Pohon yang tinggi sampai 30 m dan diameter hingga 60 cm. Gubalnya adalah
putih kemerah-merahan kotor, tanpa bercak-bercak hitam dan pada banyak
tempat menembus teras yang tebalnya kira-kira 10 cm. Teras ini sangat
digemari untuk gagang senjata, maka pohon ini hampir punah. Dianjurkan
untuk dibudidayakan. Kayu yang dari pohon tanpa teras disebut sebagai yang
sangat tahan lama.
3. Shorea glauca King.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : glauca
Bahasa Daerah : Balau Bunga, Rasak, Rasak bamban
Tumbuhan ini merupakan raksasa rimba yang diameter batangnya 2,5 m
lebih, batangnya bundar dengan banir-banir hebat, kadang-kadang lebarnya
lebih dari 8 m hingga 10 m tingginya. Sedangkan tajuk-tajuknya relatif kecil
dengan bentuk seperti telur bagian yang bebas cabang dapat mencapai
ukuran panjang 45 m. Panjang batang yang lazim ditemukan ialah 18-25 m
pada garis tengah. Jenis pohon ini menuntut persyaratan yang khas pada
tempat tumbuhnya. Rasak hidup tumbuh di ketinggian hingga 600 mdpl.
Batangnya hampir semua terdiri atas kayu teras gubalnya hanya beberapa
cm saja tebalnya dan cukup keras, gubal ini dibuang karena tidak sekeras
kayu terasnya tadi. Kayunya dalam keadaan segar berwarna kuning muda,
tetapi jika mengering warnanya menjadi coklat tua.
Damarnya yang mengalir keluar dari individu-individu geronggang tua,
berupa suatu ketul damar homogen yang berwarna merah tua tembus
cahaya, kemurniannya di atas jenis-jenis damar lainnya yang berasal dari
marga Shorea.
4. Shorea atrinervosa Sym.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : atrinervosa
Bahasa Daerah : Balau Hitam, Rasak, Rasak bamban
Pohon lebat, tinggi hingga 35 m dengan lingkar batang 3 m, tumbuh pada
tanah gembur. Tebal gubalnya sampai 10 cm, warnanya kuning muda, jayu
terasnya coklat muda tetapi setelah terkena udara warnanya menjadi
seperti kayu jati.
Kayunya sedang kerasnya, sangat kuat, akan tetapi sangat sukar diketamnya
hingga licin. Kayu ini cocok untuk perancah, jembatan, gelegar dan pada
umumnya untuk segala tujuan yang memerlukan kekuatan.
5. Shorae maxwelliana King.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : maxwelliana
Bahasa Daerah : Balau Minyak, Rasak Minyak
Pohon, tinggi hingga 35 m dan diameter batangnya 1,5 m, batangnya lurus
dan bertajuk sangat tinggi. Tersebar di seluruh bagian barat Nusantara.
Kayunya kasar, lunak, merah keruh gelap, tergolong kayu yang baik.
Menghasilkan damar juga seperti meranti lainnya.
6. Parashorea aptera V.SI.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Parashorea
Species : aptera
Bahasa Daerah : Balau Tembalun, Meranti hitam, suranti
Pohon tinggi dari Sumatera Barat, banyak terdapat di sepanjang teluk
Trusan, diketahui ada juga di Lubuk Basung dan Duabelas Kota (Pariaman).
Pohon ini menghasilkan jenis meranti yang baik, warnanya luar biasa gelap
sangat cocok untuk papan. Kayu ini dipakai untuk pembuatan perahu.
7. Turpinia sphaerocarpa Hassk.
Famili : Staphyleaceae
Genus : Turpinia
Species : sphaerocarpa
Bahasa Daerah : Kayu Bangkong, Sibaruas, sibasah
Pohon yang tingginya hingga 20 m dan besar batangnya 60 cm, tumbuh
tersebar di Asia Tenggara. Terdapat pada ketinggian 200 – 1750 m dpl.
Kayunya kurang awet hanya pada beberapa pengecualian digunakan untuk
bangunan rumah dan mudah di serang rayap, akan tetapi dapat digunakan
untuk membuat perkakas rumah dan peti-peti pembungkus.
8. Polyalthia hypoleuca Hk. F.et Th
Famili : Anonaceae
Genus : Polyalthia
Species : hypoleuca
Bahasa Daerah : Benitan Tepis, Tapih ketam, Tapih siluang
Pohon dengan tinggi sampai 15 m -25 m dan diameter 40 cm tetapi pada
umumnya lebih kecil, batang di bagian kaki memiliki alur yang dalam sedang
di atas batang berbengkok-bengkok. Kayunya memiliki siafat-sifat warna
kuning muda, tanpa kayu teras, serat halus ringan. Kulit dipisahkan dari
kulit luar dapat digunakan untuk membuat tambang karena bahan tersebut
sangat tahan air laut.
9. Manglietia glauca BI.
Famili : Magnoliceae
Genus : Manglietia
Species : glauca
Bahasa Daerah : Baros, Bungo, Madang limpaung
Tumbuhan ini merupakan pohon yang memiliki tinggi 25 – 30 m dan besar
batang 80-100 cm. Batangnya berbentuk tiang, bulat torak, hampir tidak
memiliki jalur-jalur dan dengan banir-banir yang kecil sekali, batang
bercabang seperti garpu, kayu gubal tipis dan berwarna putih, kayu teras
yang masih segar baru dipotong berwarna coklat dengan sedikit warna hijau
yang sangat jelas.
10. Pterospermum javanicum Jungh.
Famili : Sterculiaceae
Genus : Pterospermum
Species : javanicum
Bahasa Daerah : Bayur
Raksasa rimba, tinggi sampai 50 m dan besar batang 80 – 100 cm, biasanya
setinggi 25 – 30 m dengan besar batang 50 – 60 cm. Batangnya yang
bercabang sangat tinggi diatas tanah menjulang tegap, tetapi sering juga
agak melengkung, dengan gubal ciut yang berwarna putih keruh, kayu
terasnya yang coklat muda keungu-ungan mengkilat agak ringan, lunak,
berstruktur agak padat dan kasar.
Kayunya merupakan salah satu dari keenam jenis pohon, tidak termasuk
jati, dapat memenuhi kebutuhan pasaran kayu dalam negeri. Banyak dipakai
untuk membuat jembatan, bangunan rumah, papan dan sebagainya karena
kekuatan dan keawetannya.
11. Eusideroxylon zwageri T. et B.
Famili : Lauraceae
Genus : Eusideroxylon
Species : zwageri
Bahasa Daerah : Belian, Bulian
Tumbuhan yang termasuk pohon sedang, dalam keadaan dewasa umumnya
ukuranya tidak banyak berbeda dari pohon jati dewasa. Bentuk batang pada
umumnya baik sampai baik sekali, banir-banir dan mata kayu kurang jika
dibandingkan dengan jati, sampai dekat tanah dapat menghasilkan batang
berbentuk bulat torak. Tumbuh di daerah Sumatera dan Kalimantan.
Kayu paling berat, keras dan paling awet yang di hasilkan oleh alam.
Penggunaan yang paling penting adalah untuk bangunan pelabuhan dan
bantalan kereta api.kayu ini menghasilkan papan yang baik untuk dek
jembatan.
Biji yang memiliki kulit keras digunakan sebagai obat, setelah diremas-
remas halus dioleskan pada luka yang bengkak. Ada perbedaan penting
mengenai bentuk buah. Di Sumatera ditemukan buah yang panjang, tipis
dengan ujung yang runcing dan ada juga buah pendek dan lebih tebal
dengan ujung yang tumpul. Di Bangka ditemukan suatu varietas dengan buah
berbentuk bulat peluru. Juga sifat-sifat kayunya menunjukkan perbedaan.
12. Neesia malayana Bl.
Famili : Bombacaceae
Genus : Neesia
Species : malayana
Bahasa Daerah : Bengang Gunung, Punggai
Pohon dengan tinggi sampai 30 m dan diameter 70 cm. dengan batang lurus,
bulat tersangga banir-banir tebal, dan bertajuk yang terbentang tinggi.
Pohon ini tumbuh di Semenanjung Malaya dan Sumatera, di daerah Kubu
tumbuh di tempat-tempat yang berawa di sepanjang sungai-sungai.
Kayunya yang berwarna coklat tua mudah dikerjakan dan tidak cenderung
membelah. Di bawah naungan atap dan bebas dari tanah cocok untuk
gelegar, tiang, kasau dan papan.
13. Octomeles sumatrana MIQ
Famili : Datiscaceae
Genus : Octomeles
Species : sumatrana
Bahasa Daerah : Benuang, Binuang
Raksasa rimba tingginya sampai 60 m dan diameternya 2 m. Batang bagaikan
tiang, tersebar di seluruh Nusantara. Kayunya lembut dan rapuh, sangat
kasar uratnya. Mudah dikerjakan, dipakai untuk bangunan atap dan awet
jika tidak bersentuhan dengan tanah.
Di Kalimantan seduhan dari bengkudu, kulit kayu benuang, dan daun jirek
yang ditumbuk dipakai sebagai celupan warna merah pada rotan yang
dibelah. Di tanah Batak daunnya dimakan, dan di daerah Minangkabau
Selatan duh dari daunnya yang muda diminum untuk obat sakit perut.
14. Castanopsis javanica A.DC.
Famili : Fagaceae
Genus : Castanopsis
Species : javanica
Bahasa Daerah : Berangan Jawa, Ibur ibur, Kandika kurus
Pohon tinggi hingga 40 m dan diameter 1,5 m. Terdapat di bagian barat
Nusantara, di jawa hanya terdapat dibagian barat pada ketinggian 90-1650
mdpl.
Kayu beratnya sedang, bernilai tinggi untuk bahan-bahan bangunan rumah.
Buah yang sudah masak kadang dimakan. Tapi ada yang menyebutkan bisa
menimbulkan murus dan pembengkakan, rasanya pahit.
15. Castanopsis acuminatissima A.DC.
Famili : Fagaceae
Genus : Castanopsis
Species : acuminatissima
Bahasa Daerah : Berangan Pagar Anak, Paning-paning Sibanyak Anak
Tinggi pohon sampai 25 m, diameter 1,5 m, pada ketinggian 1400 – 1800
mdpl. Tersebar di bagian barat Nusantara.
Kayu agak ringan sampai berat, agak keras sampai keras, agak padat sampai
padat, serat kasar, putih, kelabu sampai kecoklat-coklatan. Digolongkan
dalam kelas kekuatan II dan ketahanan III.
16. Castanopsis argentea A.DC.
Famili : Fagaceae
Genus : Castanopsis
Species : argentea
Bahasa Daerah : Berangan saninten, Paning-paning
Pohon tinggi sampai 25 m dan diameternya sampai 1 m, tersebar di bagian
barat Nusantara, pada ketinggian 200 – 1600 mdpl.
Kayu baik untuk pembangunan rumah karena tahan lama dan kuat tapi tidak
sebagus C. javanica. Rebusan kulit kayunya digunakan untuk memberi warna
hitam pada rotan yang telah dikupas kulitnya.
17. Castanopsis tungurrut A.DC.
Famili : Fagaceae
Genus : Castanopsis
Species : tungurrut
Bahasa Daerah : Berangan Tungurut, Rasak bulu
Tinggi pohon hingga 40 m dan diameter 1 m, merupakan raksasa rimba
dibebelah barat Nusantara, di Jawa hanya terdapat di bagian barat pada
ketinggian 300-1600 m. Batang berbentuk tiang bundar dengan mahkota
daun yang tinggi, kayunya berat dan keras untuk pembangunan rumah.
Buahnya bisa dimakan namun rasanya agak pahit. Biji tengurut dapat
menyebabkan murus dan muntah-muntah bahkan sampai menyebabkan
kematian, kecuali kalau makan sedikit saja.
18. Adina minutiflora Val.
Famili : Rubiaceae
Genus : Adina
Species : minutiflora
Bahasa Daerah : Barumbung
Pohon barumbung ialah pohon istimewa, besar dan gemang, tumbuh
tersebar di seluruh Sumatra. Batangnya berbunyi jika gemang telah
mencapai 30-40 cm, sementara itu mulai timbul lubang-lubang sebab
pertumbuhan jaringannya terhenti. Pada umur pohon yang telah lanjut
diameternya bisa mencapai 2 m, kebanyakan batangnya hampa jadi tak
ubahnya seperti tabung yang dilubangi dengan dindingnya yang agak tipis.
Kayu pohon yang muda dan utuh berwarna kuning tua indah, setempat
seperti kayu gubalnya bertanda merah agak lunak, seratnya halus dan rurus
serta mudah dikerjakan digunakan untuk alas tiang. Pohon ini dapat tumbuh
di tanah pasir yang kurus dan bahkan tunggul-tunggul pohon yang sudah tua
sekali dapat tumbuh dengan mudah.
19. Bischofia javanica Bl.
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Bischofia
Species : javanica
Bahasa Daerah : Bintungan
Pohon ini memiliki tinggi 40 m dengan diameter batang 95 – 150 cm, tumbuh
menyebar dia Asia tenggara, Australia tropis, dan di Jawa umumnya.
Batangnya lurus, tanpa mata kayu ataupun banir akar dan biasanya tidak
beralur. Di daerah pegunungan padang kayu bintungan sangat disukai untuk
tiang rumah.
Daunnya digunakan untuk menghalau serangga yang merugikan padi dan
jagung, juga digunakan untuk memberi warna merah kepada bahan
anyaman, seperti pandan dan mendong. Buahnya rasanya asam dan tidak
dimakan.
20. Palaquium Ridleyi K. Et G.
Famili : Sapotaceae
Genus : Palaquium
Species : ridleyi
Bahasa Daerah : Bitis, Balam rambai
Tumbuhan ini merupakan pohon yang pada umumnya tinggi 20 – 30 m dan
besar batang 50 cm. Di Sumatra, Semenanjung Malaka dan Bangka tumbuh
tersebar di hilir baik di lapangan yang kering maupun yang berawa atau
tergenang berkala. Batangnya lurus, lazim dilengkapi dengan banir-banir
kecil dan dengan tajuk yang sangat tinggi tumbuhnya.
Dikatakan bahwa kayunya berwarna coklat merah tua, padat, keras, tidak
mudah membelah dan kurang disukai serangga yang digolongkan dalam kelas
awet II. Dalam penggergajian untuk dibuat papan dianggap tidak berguna,
namun untuk balok dan tiang di nilai sangat tinggi berguna juga untuk sirap,
pendduduk hanya mempergunakannya sebagai tiang yang tidak diolah.
21. Dysoxylum densiflorum MIQ
Famili : Meliaceae
Genus : Dysoxylum
Species : densiflorum
Bahasa Daerah : Cempaga, Tumbawa rendai
Tumbuhan ini merupakan pohon yang tingginya mencapai 30 m - 40 m dan
besar batang 100 cm – 120 cm terdapat pada ketinggian < dari 1100 mdpl
tetapi ditempat ini masih jarang. Kayu terasnya yang berat, padat dan
cukup halus berwarna coklat kuning muda hingga merah muda atau coklat
merah muda mengkilat. Harganya yang tinggi karena ke indahannya, awet
dan kekuatannya digunakan untuk perabot rumah, pembangunan rumah dan
jembatan.
22. Artocarpus champeden Merr.
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : champeden
Bahasa Daerah : Cempedak, Cubadak
Pohon buah-buahan dengan tinggi ± 15 m, merupakan tumbuhan liar di
bagian barat Nusantara dan di Jawa dibudidayakan dengan nama Cempedak.
Dibudidayakan di hutan karena lebih baik dari A. integra, karena merupakan
kayu rimba yang memiliki batang berbentuk baik sebagai kayu. Dapat
digolongkan kelas awet II atau III, baik untuk bangunan rumah dan mebel.
Kayunya berwarna kuning dan akhirnya menjadi coklat menyerupai kayu besi
(Intsia), juga agak keras dan awet kalau berasal dari kayu yang tua.
Kulit pohon yang tumbuh liar dijadikan tambang sedang getahnya bisa diolah
menjadi lem burung. Buah semu berbentuk panjang seperti silinder, hampir
licin, lebih harum baunya dari A. integra. Biji setelah digoreng dapat
dimakan, cara pengolahannya sama dengan biji nangka.
23. Hopea sangal Kort.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Hopea
Species : sangal
Bahasa Daerah : Cengal, Damar cangar, Damar mata kucing
Pohon yang tingginya 40 m dan besar batang 1.00 m, tetapi biasanya tidak
lebih dari 30 m besar batangnya hanya sampai 60 cm. Batangnya agak lurus,
tanpa alur-alur, tidak berpilin dan sedikit saja berbonggol. Pohon ini
tersebar di seluruh bagian barat Nusantara di Sumatera pohon terendah
hingga ± 1000 mdpl terutama di dataran rendah dan di daerah-daerah
penggunungan rendah.
Kayu gubalnya mempunyai ukuran tebal 2 hingga 10 cm, berwarna putih
hingga kuning muda atau semua coklat sangat muda sedangkan kayu
terasnya kuning tua atau kecoklat-coklatan kadang sedikit berwarna merah
jika kering menjadi coklat muda atau putih semu coklat mengkilat. Kayu ini
agak berat hingga berat, agak padat hingga padat, agak keras, berurat agak
kasar hingga kasar sehingga sukar digergaji dan diketam.
Kulit kayu digunakan untuk memperlambat pemasaman. Sementara suatu
batang besar dapat menghasilkan 15 hingga 20 kati damar, damar cengar
dikumpulkan untuk penerangan.
24. Dracontomelon mangiferum
Famili : Anacardiaceae
Genus : Dracontomelon
Species : mangiferum
Bahasa Daerah : Dahu, Kasai Bukit
Raksasa rimba mencapai tinggi sampai 40 m dan besar batang melebihi 4 m,
terdapat dari dataran rendah sampai ketinggian ± 900 m dpl, tersebar di
seluruh Nusantara, di Maluku dan Bali ditanam demi buahnya yang sangat
enak.
Kayunya yang kurang awet dan uliran seratnya kasar hampir tidak pernah
dipergunakan.
Cairan dari daun muda dapat diberikan pada penderita demam sebagai obat
minum untuk menurunkan panas.
Buahnya sebesar jeruk nipis, mula-mula hijau kemudian menjadi kuning.
Daging buahnya lunak dan mengandung cairan, tetapi rasanya asam dan
sepat.
25. Parashorea lucida Kurz.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Parashorea
Species : lucida
Bahasa Daerah : Meranti hitam, suranti
Pohon tinggi dari Sumatera Barat banyak terdapat di sepanjang teluk
Trusan, juga terdapat di Lubuk Basung dan Duabelas Kota (Pariaman). Pohon
ini menghasilkan jenis meranti yang baik, wananya luar biasa gelap, sangat
cocok untuk papan dan juga untuk pembuatan perahu.
26. Shorea gibbosa Brandis.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : gibbosa
Bahasa Daerah : Damar Buah, Kepala Tupai
27. Shorea javanica K. et V.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : javanica
Bahasa Daerah : Damar Kaca, Damar Cermin
28. Shorea bracteolata Dyer.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : bracteolata
Bahasa Daerah : Damar Kedontang, Meranti sogar, Rasak damar
Pohon tingginya hingga 35 m – 40 m dengan batang lurus, lampai bundar
panjang yang ditunjang oleh banir-banir setinggi 3 m dan bertanjuk yang
sangat tinggi, hihup dibawah ketinggian 160 mdpl. Kayunya dipakai untuk
papan, untuk individu-individu besar sering digunakan untuk sampan yang
katanya dapat bertahan bertahun-tahun. Maka jenis ini mewakili kelompok
meranti putih yang termasuk golongan klas awet dan kuat III – IV.
Adapun kayu-kayu tipe kedontang mempunyai warna merah gading semu
kuning ataupun putih kekuning-kuningan semu merah gading, penampang
uratnya kemerah-merahan. Sehingga kayu-kayunya agak ringan hingga agak
berat, tidak padat hingga agak padat.
29. Shorea hopeifolia Sym.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : hopeifolia
Bahasa Daerah : Damar Kunyit, Rasak Limau Manis
Pohon tingginya hingga 35 m – 40 m dengan batang lurus, lampai bundar
panjang yang ditunjang oleh banir-banir setinggi 3 m dan bertanjuk yang
sangat tinggi, hihup dibawah ketinggian 160 mdpl. Kayunya dipakai untuk
papan, untuk individu-individu besar sering digunakan untuk sampan yang
katanya dapat bertahan bertahun-tahun. Maka jenis ini mewakili kelompok
meranti putih yang termasuk golongan klas awet dan kuat III – IV.
30. Shorea sororia V. Sl.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : sororia
Bahasa Daerah : Damar Mansegar, Ataraan
Pohon tingginya hingga 35 m – 40 m dengan batang lurus, lampai bundar
panjang yang ditunjang oleh banir-banir setinggi 3 m dan bertanjuk yang
sangat tinggi, hihup dibawah ketinggian 160 mdpl. Kayunya dipakai untuk
papan, untuk individu-individu besar sering digunakan untuk sampan yang
katanya dapat bertahan bertahun-tahun. Maka jenis ini mewakili kelompok
meranti putih yang termasuk golongan klas awet dan kuat III – IV.
31. Shorea retinodes V. Sl.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : retinodes
Bahasa Daerah : Damar Munsarai, Balam Sarai
Pohon tingginya hingga 35 m – 40 m dengan batang lurus, lampai bundar
panjang yang ditunjang oleh banir-banir setinggi 3 m dan bertanjuk yang
sangat tinggi, hihup dibawah ketinggian 160 mdpl. Kayunya dipakai untuk
papan, untuk individu-individu besar sering digunakan untuk sampan yang
katanya dapat bertahan bertahun-tahun. Maka jenis ini mewakili kelompok
meranti putih yang termasuk golongan klas awet dan kuat III – IV.
32. Shorea multiflora Sym.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : multiflora
Bahasa Daerah : Damar Tanduk, Rasak Bamban
Pohon tingginya hingga 35 m – 40 m dengan batang lurus, lampai bundar
panjang yang ditunjang oleh banir-banir setinggi 3 m dan bertanjuk yang
sangat tinggi, hihup dibawah ketinggian 160 mdpl. Kayunya dipakai untuk
papan, untuk individu-individu besar sering digunakan untuk sampan yang
katanya dapat bertahan bertahun-tahun. Maka jenis ini mewakili kelompok
meranti putih yang termasuk golongan klas awet dan kuat III – IV.
33. Agathis rhomboidalis Warb.
Famili : Pinaceae
Genus : Agathis
Species : rhomboidalis
Bahasa Daerah : Damar Sigi
Penyebaran di Maluku, Sumatera, Bangka, Kalimantan, Sulawesi dan Irian
Jaya. Batangnya berat, tegak, bulat, dari luar berwarna keabu-abuan
dengan sedikit merah, hingga atas tidak bercabang, puncak daun kecil.
Kayunya putih dan memiliki benang panjang seperti kayu api, mudah
digergaji menjadi papan dan mudah digarap hingga lancip. Karena sifatnya
tidak lama, tidak digunakan untuk pertukangan.
Dari batang mengalir getah yang jernih, mula-mula lunak dan mudah lengket
akan tetapi dalam beberapa hari menjadi keras seperti batu. Di
Semenanjung Malaya biasa disebut Damar Minyak.
34. Shorea gratissima Dyer.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : gratissima
Bahasa Daerah : Damar Tawei, Balam Sarai Banirawan
Pohon tingginya hingga 35 m – 40 m dengan batang lurus, lampai bundar
panjang yang ditunjang oleh banir-banir setinggi 3 m dan bertanjuk yang
sangat tinggi, hihup dibawah ketinggian 160 mdpl. Kayunya dipakai untuk
papan, untuk individu-individu besar sering digunakan untuk sampan yang
katanya dapat bertahan bertahun-tahun. Maka jenis ini mewakili kelompok
meranti putih yang termasuk golongan klas awet dan kuat III – IV.
35. Parashorea stellata Kurz.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Parashorea
Species : stellata
Bahasa Daerah : Damar Timbalun, T. Gadang
Tumbuhan ini merupakan pohon tinggi, tinggi 100 - 150 kaki atau 35 m dan
diameter batngnya sampai 1 m. Dapat menghasilkan kayu lunak, coklat
muda warnanya, agak ringan dan cukup baik mutunya. Dengan demikian
kayu ini jenis kayu ringan dan tidak begitu awet. Tersebar di Semenanjung
Malaya dan Sumatera.
36. Gonystylus forbesii Gilg.
Famili : Gonystylaceae
Genus : Gonystyllus
Species : forbesii
Bahasa Daerah : Gaharu Minang, Pangatutup
Raksasa rimba tinggi sampai 45 m dan besar batang sampai 100 cm, terdapat
di bagian barat Nusantara dibawah ketinggian 600 mdpl.
Batangnya berbentuk pilar dan hampir bulat, baik untuk dijadikan papan dan
tiang tapi tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca.
Yang jauh lebih penting adalah pohon ini penghasil kayu aloe atau kayu
agel. Kayu wangi yang dilukiskan sebagai kayu yang berwarna kuning dengan
bintik-bintik hitam tanpa urat-urat berdamar. Jika dibakar kayunya tidak
memancarkan bau sperti kulit limau tapi lebih mirip bau teh kembang. Kayu
garu yang duperdagangkan di Jawa biasanya dari jenis Gonystylus.
37. Gonystylus maingayi Hk, F.
Famili : Gonystylaceae
Genus : Gonystyllus
Species : maingayi
Bahasa Daerah : Gaharu Bemban, Tapia, Tapih
Raksasa rimba tinggi sampai 45 m dan besar batang sampai 100 cm, terdapat
di bagian barat Nusantara dibawah ketinggian 600 mdpl.
Batangnya berbentuk pilar dan hampir bulat, baik untuk dijadikan papan dan
tiang tapi tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca.
Yang jauh lebih penting adalah pohon ini penghasil kayu aloe atau kayu
agel. Kayu wangi yang dilukiskan sebagai kayu yang berwarna kuning dengan
bintik-bintik hitam tanpa urat-urat berdamar. Jika dibakar kayunya tidak
memancarkan bau sperti kulit limau tapi lebih mirip bau teh kembang. Kayu
garu yang duperdagangkan di Jawa biasanya dari jenis Gonystylus.
38. Lucuma malaccensis Dub.
Famili : Sapotanceae
Genus : Lucuma
Species : malaccensis
Bahasa Daerah : Gamai, Ampalu
Pohon tinggi hingga 30 m dan diameter batangnya 60 cm, di Sumatera
terdapat di dataran rendah hingga ± 900 m di atas permukaan laut di
lapangan kering, umum setempat. Batang yang lurus digalang banir-banir
setinggi 3 m – 4 m, dari bawah bersudut, ke atas menjadi bulat torak dengan
mahkota yang tumbuh tinggi. Kayunya sukar untuk dikerjakan dan oleh
penduduk hanya dipergunakan untuk tiang atau balok bertarah, kayu banir
dipakai sebagai dayung.
39. Aglaia ganggo Miq.
Famili : Meliaceae
Genus : Aglaia
Species : ganggo
Bahasa Daerah : Ganggo, Lotong
Pohon yang agak tinggi, di Jawa sangat jarang terdapat, juga dijumpai
Sumatra Barat dan di Ambon, kayunya digunakan untuk perabot rumah.
Termasuk jenis kayu yang tingkat keawetannya termasuk kelas II.
Terdapat pada ketinggian 150 mdpl, tinggi hingga 25 m dan diameter sampai
70 cm, dengan banir akar kecil, batangnya biasanya lurus. Kayu terasnya
berwarna coklat-merah, keras dan berat, awet dan tidak mudah belah. Ia
digunakan untuk membuat tiang, balok dan papan.
40. Cratoxylon arborescens Bl.
Famili : Guttiferae
Genus : Cratoxylon
Species : arborescens
Bahasa Daerah : Garunggang
Pohon tinggi 30 m - 35 m dan besar batang sampai 90 cm, dengan batang
lurus, acapkali meluntir, pada individu-individu muda berduri dengan tajuk
terpampang tinggi. Pohon ini tersebar di seluruh Asia Tenggara dan di
Palembang. Kayu dinyatakan cocok untuk bangunan rumah,akan tetapi
terlalu jarang untuk diketahui sifat-sifatnya dengan baik, keras dan lentur.
Mengingat keawetannya tergolong dalam kelas III.
Rebusan kulit kayunya yang masih segar dapat merupakan obat terhadap
sakit perut. Kulit kayu di bagian bawah batangnya mengeluarkan titik-titik
getah berwarna kuning emas, kemudian menjadi merah darah dan akhirnya
hitam yang selalu likat, dan biasa dipakai obat kudis dan tukak pada kaki.
Daunnya dikunyah dipakai untuk menyejukkan dan menyembuhkan luka
bakar.
41. Vatica songa V. Sl.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Vatica
Species : songa
Bahasa Daerah : Giam seminyak, Rasak Abu
Pohon yang tingginya sampai 35 m dan diameternya 45 cm dengan batang
yang lurus, bundar, lancap, hingga kini hanya diketahui dari pulau Norsala
(Sumatera Barat). Kayu gubal maupun terasnya sangat keras dan padat.
Gubalnya berwarna coklat kekuningan, kayu terasnya warna merah tua.
Karena kerasnya kayu digunakan untuk perahu, bangunan rumah dan untuk
tiang.
42. Engelhardia spicata Bl.
Famili : Junglandaceae
Genus : Engelhardia
Species : spicata
Bahasa Daerah : Ki hujan, Madang Parabe, Talanan
Pohon yang besar sekali, umumnya sampai 30 m tingginya dan diameter 1 m.
tersebar di seluruh Asia Tenggara pada ketinggian 200 – 1000 mdpl.
Ketahanan kayunya rendah jadi jarang digunakan sebagai kayu pertukangan.
43. Xilopia spp.
Famili :
Genus : Xilopia
Species :
Bahasa Daerah : Jangkang, Damar
44. Dyera costulata HK. F.
Famili : Apocynaceae
Genus : Dyera
Species : costulata
Bahasa Daerah : Jelutung, Labui, Lampuh
Pohon yang tumbuh besar tingginya mencapai hingga 45 m dan diameternya
2 m. kayunya lunak, putih dan tidak tahan lama, mudah di kerjakan dan
dapat digunakan sebagai papan dan peti.
Pemanfaatan getah jelutung di Kalimantan Tengah menggunakan tata cara
yang diatur sedemikian rupa mulai dari adanya izin penguasa, pengumpulan
jelutung, pengolahan dan hasilnya. Dengan cara eksploitasi yang sedemikian
rupa menyebabkan banyak pohon-pohon jelutung yang rusak bahkan
musnah.
45. Podocarpus imbricatus Bl.
Famili : Taxaceae
Genus : Podocarpus
Species : imbricatus
Bahasa Daerah : Jemuju, Ambun
Tinggi pohon raksasa ini hingga 48 m, diameternya 2 m, tumbuh di seluruh
Nusantara. Di Jawa terutama terdapat antara 1400 - 1750 mdpl, sering
dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Kayunya indah kuning keabuan atau coklat keabuan atau kuning. Di
pegunungan yang tinggi di Jawa kayunya memiliki nilai yang tinggi, di
daerah pegunungan Padang kayu Ambun sangat di gemari penduduk sebagai
kayu yang baik.
46. Elaocarpus sphaericus K. Schum.
Famili : Elaocarpaceae
Genus : Elaocarpus
Species : sphaericus
Bahasa Daerah : Jenitri, Madang api-api
Tumbuhan ini merupakan pohon dengan tinggi sampai 30 m, besar
batangnya sampai 40 cm, tersebar di Asia Tenggara. Terdapat pada
ketinggian sampai 1000 mdpl.
Kayunya kurang awet, agak ringan hingga sedang beratnya, agak lunak,
padadt dan cukup halus strukturnya, berwarna coklat kelabu.
Buahnya tergantung jarang pada tangkai-tangkai kecil panjang, berukuran
seperti bola kecil, bila masak berwarna biru indah tercampur ungu. Rasanya
agak seperti minuman anggur.
47. Durio griffithii Bakh.
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Species : Griffithii
Bahasa Daerah : Durian Anggang
Pohon buah-buahan yang banyak dikenal, tinggi kurang lebih 20 m dan besar
batangnya 60 cm - 80 cm tersebar di seluruh bagian sebelah barat
Nusantara. Kayunya yang keras dan cukup awet dipakai untuk bangunan
rumah.
48. Garcinia cowa
Famili : Guttiferae
Genus : Garcinia
Species : cowa
Bahasa Daerah : Kandis, Manggis
Sejenis pohon yang tingginya 14 m dan diameternya hingga 22 cm, terdapat
di bagian barat kepulauan Malaysia. Kayu berwarna kekuning-kuningan yang
menjadi coklat jika kering, yang dapat dimakan, rasanya enak manis.
Buahnya yang berwarna jingga dan sebesar zaitun mempunyai biji-biji
dengan selaput biji yang dapat dimakan, rasanya enak manis.
49. Dryobalanops aromatica Baertn.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Dryobalanops
Species : aromatica
Bahasa Daerah : Kapur, Kayu kapur
Raksasa rimba yang tersebar di Sumatera dan Semenanjung Malaya, dengan
tinggi hingga 60 m. Terdapat pada ketinggian sampai 1200 mdpl.
Sebagai salah satu jenis kayu rimba yang terbaik untuk membuat bangunan
rumah di bawah atap, papan, tiang dan gelegar. Kayu ini kasar seratnya,
mudah terbelah dan mengerut.
Selain kayu, juga menhasilkan tambahan lain yaitu kapur barus atau kamfer,
minyak atsiri, serta buah yang dapat dibuat manisan.
50. Pometia pinnata J.R. & G. Forest
Famili : Sapindaceae
Genus : Pometia
Species : pinnata
Bahasa Daerah : Kasai Besar Daun, Langsek Anggang
Pohon tingginya hingga 47 m dengan besar batang 135 cm, tersebar di
seluruh Jawa pada ketinggian antara 100 – 1400 mdpl, dan di bagian timur
dari pulau ini terdapat sangat umum, akan tetapi tumbuhnya tidak
berkelompok. Batangnya berbentuk tiang, tetapi agak terpilin dengan
banyak alur-alur lebar dan dalam berbentuk spiral yang naik meninggi, dan
tajuk yang letaknya tinggi.
Kayunya yang terdapat dalam ukuran-ukuran besar, karena kuat dan awet
disukai untuk bangunan rumah dan jembatan.
51. Pometia tomentosa Kurz.
Famili : Sapindaceae
Genus : Pometia
Species : tomentosa
Bahasa Daerah : Kasai Daun Kecil, Bati
Raksasa rimbayang tingginya 47 m dengan diameter 135 cm, tersebar di
seluruh pulau Jawa pada ketinggian 100-1400 mdpl. Batang berbentuk tiang
agak terpilin dengan alur-alur banyak dan dalam berbentuk spiral yang naik
meninggi.
Kayunya yang terdapat dalam ukuran besar karena kuat dan awetnya disukai
untuk bangunan rumah dan pembuatan jembatan besar.
52. Shorea sumatrana Sym.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : sumatrana
Bahasa Daerah : Kedawang, Rasak kuning
Pohon besar, tinggi hingga 40 m dan diameter 70 cm, dengan batang yang
bundar dan tajuk yang lebar, banyak terdapat di Sumatera sepanjang
sungai-sungai yang mengandung air gambut.
Kayunya berwarna coklat, berat, keras, untuk bangunan rumah dan
jembatan. Keawetannya masuk ke dalam kelas I atau II. Jenis ini tidak
menghasilkan damar dalam jumlah yang banyak. Lemaknya yang dikempa
dari biji-bijinya yang telah dikeringkan dipakai sebagai lemak masakan atau
sebagai obat terhadap seriawan.
53. Anthocephalus cadamba Miq.
Famili : Rubiaceae
Genus : Anthocephalus
Species : cadamba
Bahasa Daerah : Klampaian, Klampian
Sejenis kayu hutan raksasa yang tumbuh cepat sekali, tumbuh baik di daerah
pegunungan maupun di tempat-tempat yang datar. Kayu berwarna kuning
kemerahan, kasar, lunak dan kurang tahan, kulitnya digunakan sebagai obat
saguer, rebusan kulit pohon di campur dengan Calophyllum inophyllum dan
Instsia amboinensis dapay mengobati flour albus. Orang ambon
menggunakan daun sebagai piring dan serbet.
54. Artocarpus lanceifolius Rokb.
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : lanceifolius
Bahasa Daerah : Keledang
Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi 27 m – 34 m dengan batang yang
tegak, tumbuh di bagian barat Nusantara dan di Semenanjung Malaya, hidup
di kaki lereng-lereng bukit dan daerah dataran.
Kayu gubal berwarna kuning muda, kayu teras kuning tua, lambat laun
menjadi coklat kemerah-merahan, bergaris, agak keras dan padat, awet dan
baik untuk digilapkan. Kayu ini merupakan salah satu jenis kayu dari
semenanjung Malaya yang banyak digunakan untuk membuat mebel serta
baik dibuat sebagai lapisan luar perahu yang kayunya mudah melengkung
dan tahan terhadap pengaruh air laut.
55. Daeryodes rostrata H.J.L.
Famili : Burseraceae
Genus : Daeryodes
Species : rostrata
Bahasa Daerah : Kembayau, Paduija
56. Daeryodes rugosa H.J.L.
Famili : Burseraceae
Genus : Daeryodes
Species : rugosa
Bahasa Daerah : Kembayau Putih, Kabau
57. Styrax benzoin Driand.
Famili : Styracaceae
Genus : Styrax
Species : benzoin
Bahasa Daerah : Kemenyan, Talanan
Pohon tinggi hingga 18 m dan diameter 35 cm, tumbuh liar hanya di bagian
yang paling Barat pada 200-300 mdpl, namun langka. Kayunya sebagai kayu
yang bermutu tinggi, sebagai kayu yang berwarna coklat muda, lunak dan
bernilai rendah meski kadang-kadang dipergunakan untuk bahan bangunan
dan untuk jembatan.
Kayu ini menghasilkan sejenis damar yg disebut benzoe atau kemenyan.
Setelah kemenyan diperoleh dari hasil pohon yang disadap, lalu dibersihkan
dengan cara direndam dengan air dan dibilas. Dimasukkan dalam tahang
dan disiram dengan air panas sehingga lunak kembali. Ditutup rapat dengan
sepotong pelepah daun pinang.
58. Koompassia malaccensis Maing.
Famili : Leguminosae
Genus : Koompassia
Species : malaccensis
Bahasa Daerah : Kempas, Medang koran
Tumbuhan ini sangat besar, pohonnya tegak lurus dengan kulit yang mudah
terlepas dan berwarna kelabu, pohon ini mencapai tinggi lebih dari 35 m
dengan garis tengah batang 1,6 m atau lebih, sering pada penebangan di
hutan tumbuhan ini disisakan karena sifat kayunya yang keras. Sering
tumbuhan ini ditemukan di daerah yang sudah dibuka.
Kayunya keras sekali, berat, seratnya kasar, tapi tidak awet (Kelas III).
Sangat sukar dikerjakan maka tidak digunakan oleh penduduk kecuali untuk
balok serut dan perabot rumah.
59. Canarium commune Linn.
Famili : Burseraceae
Genus : Canarium
Species : Commune
Bahasa Daerah : Kenari, Damarkiu
Kayunya putih, rapat dan keras, tetapi tidak awet, dalam keadaan kering
pun tidak kuat. Bila pohonnya tua akan menghasilkan harsa yang agak putih,
dan buahnya akan berkurang.
Buahnya berlainan bentuk dan besarnya, di dalam buahnya hanya terdapat
satu isi. Buah yang belum masak benar, yaitu yang kulit arinya belum
berwarna merah, menyebabkan murus dan berak darah, sehingga kurang
cocok dimakan mentah.
60. Dialium platysepalum Baker.
Famili : Leguminosae
Genus : Dialium
Species : platysepalum
Bahasa Daerah : Kalek tinggi banir
Pohon yang besar sekali dengan tinggi 45 m dengan diameter 90 cm, batang
ditunjang dengan banir-banir yang tingginya 3 sampai 7 m, batang
berbentuk bulat torak sedang tajuknya tinggi dan lebar.kayu terasnya indah
berwarna coklat tua, berat sekali, keras sekali dan sangat awet.
Buahnya berwarna hitam seperti beludru, berambut dengan daging buah
berwarna coklat yang rasanya asam, sehingga sering dimakan sebagai
makanan ringan.
61. Dipterocarpus hasseltii BL.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Dipterocarpus
Species : hasseltii
Bahasa Daerah : Koga, Lagan
Raksasa rimba setinggi 45 m dengan diameter 1.5 m dengan batang
merunjau seperti tiang. Apabila tumbuh ±200 mdpl menghasilkan kayu
dengan kualitas sangat baik.
62. Dipterocarpus retusus BL.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Dipterocarpus
Species : retusus
Bahasa Daerah : Lagan
Raksasa rimba dengan tinggi sampai 40 m dengan diameter 80 cm. Dapat
tumbuh hingga 1000 mdpl. Kayunya dipergunakan untuk bangunan rumah
tetapi tidak begitu awet.
63. Dipterocarpus gracilis BL.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Dipterocarpus
Species : gracilis
Bahasa Daerah : Lilin
Raksasa rimba dengan tinggi sampai 50 m dan diameter 1.80 m, dengan
banir-banir kecil, berbatang lurus dan bertajuk terpampang tinggi. Kayunya
cukup berat dan agak keras, berserat kasar dan warnanya coklat pudar.
Kayunya selain untuk perahu juga dipergunakan untuk bahan bangunan
terutama untuk tiang dan gelagar.
Getahnya berwarna kelabu, lama-kelamaan menjadi hitam, dapat dipakai
sebagai minyak cat
64. Dipterocarpus baudii KORTH.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Dipterocarpus
Species : baudii
Bahasa Daerah : Lagan sanduk
Pohon tegak lurus dengan tinggi hingga 34 m seperti tiang tumbuh di
Sumatera Utara di hutan heterogen di daerah pegunungan rendah. Kayunya
baik untuk pertukangan dan tidak menghasilkan balsam.
65. Terminalia gigantea
Famili : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : gigantea
Bahasa Daerah : Katapang
Raksasa rimba dengan tinggi hingga 40 m, banyak terdapat di bagian selatan
pulau Simaur terpencar di rawa-rawa. Kayunya lembut, mutu dan awetnya
kurang, banyak digunakan untuk bangunan rumah, biduk dan triplek. Buah-
buahnya dapat dimakan.
66. Sandoricum koetjape KERR
Famili : Meliaceae
Genus : Sandoricum
Species : koetjape
Bahasa Daerah : Santu
Pohon buah dengan tinggi hingga 25-30 m dengan diameter 70-90 cm
tumbuh liar di Jawa pada ketinggian kurang dari 1000 mdpl. Akarnya harum
seperti rempah digerus dengan air dan cuka ditambah sedikit irisan jahe
untuk obat sakit pinggang dan sakit perut (mual dan masuk angin). Kayunya
ringan dan awet, berserat kasar digunakan untuk papan, perabotan dan
bahan bangunan rumah bagian atas.
Buahnya dapat dimakan tanpa dimasak dan yang mentah cocok dibuat
manisan. Bila dimasak dalam keadaan segar dan dikeringkan sebagai limau.
67. Sandoricum emarginatum HIERN.
Famili : Meliaceae
Genus : Sandoricum
Species : emarginatum
Bahasa Daerah : Setu
Pohon yang tingginya mencapai 32 m den diameter 55 cm dengan batang
yang lurus yang pada pangkalnya beralur dan tidak mempunyai banir akar,
tajuknya tinggi. Kayunya berwarna merah-kuning muda, seratnya halus,
lunak, mudah dikerjakan, kayunya cukup baik dan awet. Dipergunakan
untuk papan-papan untuk bahan bangunan dan bahan perahu.
68. Nyssa javanica WANG
Famili : Cornaceae
Genus : Nyssa
Species : javanica
Bahasa Daerah : Madang Tui, Sikibai
Raksasa hutan yang tingginya hingga 50 m dan diameter 1.50 m dengan
batang agak bersudut, berbentuk tugu dan pangkal tajuk yang sangat tinggi.
Di Jawa tumbuh antara 100 dan 1300 m. Kayunya agak berat, cukup keras,
padat, struktur yang halus dan berwarna coklat kelabu. Buahnya dapat
dimakan.
69. Scorodocarpus borneensis BECC
Famili : Santalaceae
Genus : Scorodocarpus
Species : borneensis
Bahasa Daerah : Kulim
Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi sampai 36 m dan diameter lebih dari
80 cm. Batangnya tegak, bulat torak, dibagian kaki batang sedikit berjalur
atau bersiku. Kayu teras yang lebar berat sekali, padat, keras agak halus dan
berwarna merah tua atau coklat keabu-abuan dengan sedikit ungu. Sifat
kuat dan awet digolongkan kelas I, mudah dikerjakann halus, tidak mudah
retak, mengkerut dan menarik.
Buahnya dapat digunakan sebagai pengganti knoflook pada masakan dan biji
setelah dipanggang digunakan untuk obat cacingan.
70. Ficus variegata BL.
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Species : variegata
Bahasa Daerah : Aro
Raksasa rimba, tinggi sampai 40 m dengan diameter 1.75 m. Tumbuh sampai
dengan 1500 mdpl. Kayu tumbuhan ini berat tetapi lunak dan tidak baik
untuk pertukangan, lebih cocok untuk tiang di laut atau di pantai. Akarnya
dapat dimakan sebagai anti racun setelah makan ikan beracun. Kayu yang
kering baik untuk menyalakan api terus menerus seperti pada pembuatan
arak dan pembakaran kapur.
Rebusan kulit dapat menghentikan murus darah dan dapat dimakan sebagai
pengganti pinang muda sebagai sirih. Daunnya dapat dumakan mentah
dengan bokasan dan setelah dimasak dengan kacang ijo. Buahnya dapat
dimakan langsung atau sebagai obat disentri dengan cara minum rebusan
buah dicampur dengan sedikit garam.
71. Santiria laevigata BL.
Famili : Burseraceae
Genus : Santiria
Species : laevigata
Bahasa Daerah : Bintanak, Katuko lagan, Lalan
Pohon yang agak besar, kayunya yang berwarna coklat muda agak berat dan
kualitasnya baik, dapat digunakan untuk membuat perabot rumah tangga
dan popor bedil.
72. Lansium dosmeticum CORR
Famili : Meliaceae
Genus : Lansium
Species : dosmeticum
Bahasa Daerah : Lasengsek tupai
Pohon buah buah yang terkenal tingginya mencapai 15 – 20 m dengan besar
batang antara 35 – 40cm, dikenal karena alur-alur yang dalam dan menjulur
tinggi pada batangnya, tandan buah yang menyerupai tandan buah anggur
yang besar. Dibudidayakan pada ketinggian 1-600 mdpl dari bijinya yang
dikeringkan sebelumnya, semaiannya dapat dipindahkan sesudah setengah
tahun dan pada umur kira-kira 15 tahun mulai berbuah. Selain dari biji juga
dapat dari cangkokan.
Batang dari Lansium terdiri dari kayu yang cukup awet, keras, padat, berat
dan berwarna pucat banyak digunakan untuk tangkai perkakas dan
digunakan untuk tiang rumah.
Air rebusan dari kulit batang bagian dalam dengan kulit batang bisa
digunakan sebagai obat terhadap disentri., Menurut Boorsma kulit batang
dan kulit buahnya mengandung asam lansium 50 mgr dari zat ini bisa
disuntikan pada seekor kodok, setelah 3 – 4 jam akan mengalami
kelumpuhan pada jantung. Kulit buahnya yang kering bila dibakar di atas
api, berbau harum seperti harsa dan oleh karenanya dicampurkan dalam
setanggi untuk menghalau nyamuk. Bijinya berwarna hijau berasa pahit
berguna obat cacingan dan penolak demam.
73. Vitex pubescens VAHL
Famili : Verbenaceae
Genus : Vitex
Species : pubescens
Bahasa Daerah : Leban, Laban tanduk, Neban
Pohon, tinggi hingga 25 m dengan diameter batang hingga 70 cm, tumbuh
pada tanah gersang, berkarang bahkan tidak lebih dari pohon yang bengkok
kecil setinggi 4 m diameter 20 cm, tersebar di seluruh Asia tropis. Pada
umumnya batang bengkok, bercabang tidak teratur dekat pada tanah dan
agak beralur dalam sehingga tidak pernah menghasilkan kayu dalam ukuran
yang panjang.
Sifat kayu : berat, cukup keras, padat dan susunannay cukup halus, seratnya
lurus, warna berselang-seling coklat kuning dan coklat pudar tua. Digunakan
sebagai perkakas karena warnanya indah dan tidak mudah dimakan
serangga. Sebagai bahan perahu karena tahan terhadap air laut. Rebusan
kulit batang sebagai warna alami berwarna hijau. Kikisan kulit kayu leban
dapat digunakan pada luka-luka, air rebusan yang kuning dari kulit atau dari
bagian-bagian dari cabang dapat diminum terhadap sakit pinggang. Daun
muda dapat diperas dalam air dan diminum untuk mengobati sakit lambung
dan kurang nafsu makan.
74. Sapium baccatum ROXB
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Sapium
Species : baccatum
Bahasa Daerah : Ludai
Pohon yang tingginya hingga 25 m dan besar batangnya 1 m, bentuk
batangnya lurus dengan tajuk yang letaknya agak rendah. Kayunya ringan,
lunak dan sangat tidak awet akan tetapi digunakan untuk membuat papan.
Buahnya yang menggantung pada pohonya dalam gugusan basar berwarna
hitam dan rasanya seperti mengandung tepung dan sangat manis.
75. Macaranga rhizinoides MUUELL. ARG.
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Macaranga
Species : rhizinoides
Bahasa Daerah : Mail
Pohon tingginya 15 - 40 m dan besar batangnya sampai 20 cm – 70 cm,
umumnya tumbuh di daerah pegunungan. Kayunya digunakan untuk
bangunan rumah, sedangkan ditempat lain digunakan sebagai peti-peti.
76. Macaranga gigantea MUUELL. ARG.
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Macaranga
Species : gigantea
Bahasa Daerah : Madang tapak gajah
Pohon tinggi hingga 20 m dan besar batang 25 cm, tumbuh biasanya tumbuh
di hutan sekunder dan didataran rendah.
Kayunya tidak awet, akan tetapi mudah dikerjakan, sehingga untuk kelom-
kelom kayu, sarung pisau dan lain-lain. Kulit batang digunakan sebagai
bahan untuk mengubar dan mengecat, jenis ini getahnya berwarna coklat-
merah dan digunakan untuk bahan perekat barang-barang dari kayu.
Sedangkan daunnya digunakan sebagai pembungkus lauk pauk dan
sebagainya.
77. Macaranga triloba MUUELL. ARG.
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Macaranga
Species : triloba
Bahasa Daerah : Sape
Pohon kecil atau perdu, biasanya 3 m – 6 m kadang-kadang 13 m tingginya
dan besar batang 6 cm – 12 cm kadang-kadang 23 cm tumbuh tersebar di
bagian barat Nusantara.
Kayunya yang berwarna putih lunak dan berkualitas rendah, kadang-kadang
digunakan untuk membuat sarung alat-alat pemotong, getahnya digunakan
untuk perekat sarung pisau, air rebusan daun dan buahnya diminum
terhadap murus. Daun kalau dikeringkan di udara mengandung tidak kurang
dari 14% asam penyamak yang dapat diikat dengan bedak kulit.
78. Mazzettia leptopoda Oliv.
Famili : Anonaceae
Genus : Mazzetti
Species : leptopoda
Bahasa Daerah : Tapih
Tumbuhan ini merupakan pohon, tingginya sampai 30 m dan besar batang 90
cm sering ditemukan di daerah pantai. Batang tegak, bulat torak,
menghasilkan kayu yang agak berat tetapi mudah dikerjakan, warna kayu
putih kotor, dari kayu tersebut dapat dibuat papan yang digunakan di dalam
ruangan. Untuk di pakai dibawah atap kayu ini agak awet, dan oleh karena
itu kadang-kadang digunakan, biarpun hanya didapat dalam ukuran yang
sangat kecil.
Kulit kayunya tebal mudah dikupas digunakan dinding rumah. Buahnya
dapat menyebabkan pusing dan muntah.
79. Parastemon urophyllus DC
Famili : Rosaceae
Genus : Parastemon
Species : urophyllus
Bahasa Daerah : Galam tambaga
Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi sampai 35 m dan besar batangnya 70
cm, tersebar di bagian barat Nusantara, didapat di daerah dataran aluvial di
rawa gambut dan di tanah gegisik. Batang tumbuhan ini pada umumnya
tegak dengan benjol-benjol kecil, di tanah rawa sering memiliki banir,
bagian yang tidak memiliki cabang dapat mencapai panjang 25 m, pada
umumnya panjang 15 – 20 m.
Kayu teras sifat-sifatnya sangat berat sampai luar biasa berat, keras, agak
halus sampai agak kasar, warna merah tua, merah kecoklat-coklatan pudar
atau agak coklat kemerah-merahan, kadang-kadang dengan garis-garis
berwarna hampir. Masuk golongan klas kuat I dan klas awet II-III, di dalam
tanah memiliki sifat awet pula, sukar dikerjakan, mengkerut dan menarik
serta agak mudah retak. Umumnya digunakan sebagai tiang rumah dan
jembatan, juga tiang perancah di laut atau di air payau.
80. Cratixylon formosum DYER
Famili : Guttiferaceae
Genus : Cratixylon
Species : formosum
Bahasa Daerah : Sulung-sulung
Pohon dengan tinggi 35 m dan diameter mencapai 90 cm, dengan batang
lurus, acapkali melintir, pada individu muda berduri dengan tajuk
terpampang tinggi. Tersebar di seluruh Asia Tenggara dan di Palembang.
Kayunya sukar dikerjakan dan tidak begitu awet. Rebusan kulit yang segar
merupakan obat sakit perut. Getahnya untuk mengobati kudis dan tukak
pada kaki. Daunnya dikunyah lalu dilulurkan pada luka bakar.
81. Gordonia exelsa BL.
Famili : Theaceae
Genus : Gordonia
Species : exelsa
Bahasa Daerah : Madang ketayung, Ubah banca
Pohon dengan tinggi 20-40 m dan diameter 25 cm, di Jabar dan pegunungan
Ijen tumbuh antara 1000-1700 m. Kayunya cukup berat, agak keras,
berstruktur padat dan halus, warnanya coklat merah gading kehitam-
hitaman. Gelam kayu dapat menghitamkan anyaman.
82. Mangifera foetida LUOR.
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Species : foetida
Bahasa Daerah : Ambacang
Pohon yang tingginya hingga 30 m sering di tanam untuk buahnya juga
tumbuh liar, dari jenis ini getah batangnya dapat menyebabkan radang pada
kulit. Daunnya dapat diseduh sebagai teh.
Buahnya yang muda tidak pernah dimakan, bahkan tidak sebagai rujak pun
karena getah dari kulitnya menyebabkan peradangan pada selaput lendir
ruang mulut. Akan tetapi orang dapat menghindari bahaya ini dengan jalan
mengupas buahnya tebal-tebal, dan tidak takut membuat rujak dari pakel,
nama untuk buah yang muda. Isi biji dari pakel digoreng dengan garam dan
dipakai sebagai obat luar terhadap sakit kruma, yaitu gatal yang disebabkan
hewan-hewan halus.
83. Cinnamomum parthenoxilon MEISSN
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Species : parthenoxilon
Bahasa Daerah : Laso, Rejang
Pohon yang tinggi sampai 35 m dan diameter 80 cm, terdapat di bagian
barat Nusantara mulai daratan rendah sampai pegunungan. Kayu teras
dengan batas nyata pada umumnya agak ringan hingga agak berat, serat
agak kasar, warnanya merah kecoklatan mengkilat terasa berlemak dan
memiliki bau aromatis seperti adas.
Keawetan kayu masuk kelas III, sifat kuatnya sama tapi kadang satu kelas
rebih rendah, tahan terhadap cacing dan lebah kayu dan pembusukan. Bau
kulit seperti daunnya sangat aromatis kadang-kadang seperti minyak tapi
tidak mengandung minyak atsiri. Kulit kayu digunakan sebagai obat penyakit
hati.
84. Litsea odorifera VAL.
Famili : Lauraceae
Genus : Litsea
Species : odorifera
Bahasa Daerah : Madang perawas
Tumbuhan ini merupakan pohon yang tumbuh di Sumatra, juga ditemukan di
Karimunjawa (mungkin didapat di seluruh bagian Barat Nusantara), Daun
yang dikeringkan dapat digunakan untuk macam-macam keperluan, rebusan
daun trawas dicampur dengan temu lawak sebagai obat penyakit empedu.
Minyak atsiri pada daun muda dari Litsea odorifera VAL.
85. Litsea firma HOOK. P.
Famili : Lauraceae
Genus : Litsea
Species : firma
Bahasa Daerah : Madang karisik
Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi sampai 80 m dan besar batang 80
cm, di Palembang ditemukan pada ketinggian ± 550 mdpl. Kayu teras yang
berwarna kuning tua mudah dikerjakan, tidak mudah retak dan tidak
diserang bubuk. Digunakan untuk papan, karena struktur yang halus sangat
digemari untuk bangunan rumah, harus digunakan di bawah atap.
86. Litsea cubeba Pers.
Famili : Lauraceae
Genus : Litsea
Species : cubeba
Bahasa Daerah : Pulago
Tumbuhan ini merupakan pohon perdu atau pohon kecil, tinggi 5 m atau
paling tinggi 15 m dengan besar batang 6 cm-20 cm, tersebar di seluruh
Jawa pada ketinggian 700-2.300 mdpl, pada umumnya jarang didapat di
tempat-tempat tertentu kadang-kadang ditemukan dalam jumlah banyak
sekali. Kayu ini digunakan untuk membuat alat-alat kecil.
Semua bagian dari tumbuhan ini berbau harum sekali, kulitnya sebagai salah
satu bahan untuk membuat parem, minyak atsiri 25 cc dari 20 gram kulit
segar kering angin. Minyak atsiri tersebut terdiri dari citronella dan citral
yang nilainya sama, kulitnya yang mengandung 0,4% alkaloid, laurotetanine.
Daunnya mengandung alkaloid beracun, tetapi sedikit sekali 0,05% dan juga
minyak atsiri mengandung lebih dari 30% cineol. Sedangkan buahnya yang
muda dan bau harum banyak digunakan sebagai sambal untuk membuat
bumbu bandrek.
87. Persea gratissima GAERTN
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Species : gratissima
Bahasa Daerah : Maang pirawah, Tarun landis
Tumbuhan ini merupakan pohon buah kecil yang telah banyak dikenal, asli di
Amerika Tengah, sekarang didapat di semua negara beriklim panas.
Tumbuhan ini dibudidayakan dari biji di daerah pegunungan rendah. Buah
yang berwarna hijau pada umumnya berat tidak lebih dari 200 gram. Daging
buahnya terasa seperti bubur untuk campuran es, dibuat jus buah atau
dimakan langsung dicampur dengan gula atau sirup. Banyak dijual dipasar-
pasar.
88. Gnetum Gnemon LINN
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnemon
Bahasa Daerah : Batang baguak
Pohon tegak lurus, mulai dari bawah bercabang, tingginya sampai 22 m dan
besar batang tengahnya 40 cm, umumnya dibudidayakan hingga ± 1200 m
dpl, terutama daerah datar.
Daun muda, perbungaan dan buah merupakan sayur yang sangat digemari,
buahnya seperti buah eikel. Kulit buah mula-mula hijau, kemudian kalau
masak warnanya berturut-turut berubah menjadi kuning, merah dan
akhirnya ungu.
Di bawah kulit buah terdapat lapisan yang berdaging dari pohon liar
terdapat rambut yang kaku dan mengikat, disamping sebagai sayur melinjo
dan kalau di masak bisa dibuat emping untuk makanan ringan.
89. Litsea roxburghii Hassk.
Famili : Lauraceae
Genus : Litsea
Species : roxburghii
Bahasa Daerah : Madang ampalu
90. Dehaasia cuneata BL
Famili : Lauraceae
Genus : Dehaasia
Species : cuneata
Bahasa Daerah : Medang telut
91. Noolitsea cassifolia Merr
Famili : Lauraceae
Genus : Noolitsea
Species : cassifolia
Bahasa Daerah : Medang kumbangi
92. Dysoxilum acutangulun Miq
Famili : Meliaceae
Genus : Dysoxilum
Species : acutangulum
Bahasa Daerah : Sungkai
Pohon ini mencapai tinggi lebih dari 30 m, serat kayu sangat indah sehingga
dipergunakan sebagai perabot rumah tangga, peti mati, bahan bangunan
rumah dan jembatan. Struktur kayunya ruwet dan keras sehingga sukar
dipahat, keawetannya diantara kayu besi dan kayu merbau. Di dalam kulit
batangnya terdapat zat penyamak, phobafen warna hijau-muda lunak,
mengkilat dengan rasa agak pahit.
93. Quercus lucida ROXB
Famili : Fagaceae
Genus : Quercus
Species : lucida
Bahasa Daerah : Sipanuh
Pohonnya tinggi, banyak tumbuh di semenanjung malaya di derah
perbukitan. Kayunya memiliki penampakan yang indah dengan warna coklat
kekuningan.
94. Myristica spp.
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Species : -
Bahasa Daerah : Mendarahan
Pohon dengan tinggi hingga 45 m, diameter batang mencapai 100 cm, dapat
tumbuh pada ketinggian 1 sampai dengan 1.200 mdpl. Kayu berwarna putih
sampai merah, berserat halus, mudah dikerjakan dan cocok untuk bahan
bangunan.
Kulit batang dan daunnya berbau harum mengandung minyak atsiri.
Buahnya dapat untuk manisan, dilalap dan dimakan secara langsung. Biji
buah banyak mengandung lemak.
95. Xanthophylum spp
Famili : Polygalaceae
Genus : Xanthophylum
Species : -
Bahasa Daerah : Rabung
Pohon dari perdu sampai tinggi 25 m, dapat tumbuh kurang dari 1.200 mdpl.
Kayunya berat agak keras namun tidak mudah retak, kayu berwarna
kekuningan biasanya digunakan sebagai alu, sarung dan tangkai keris serta di
beberapa tempat untuk bangunan rumah.
Buah yang masak dapat dimakan. Kulit bagian dalam dapat digunakan
sebagai obat sakit perut atau mules. Daunnya mengandung suatu saponim
yang beracun.
96. Ilex cymosa BL.
Famili : Sapotaceae
Genus : Ilex
Species : cymosa
Bahasa Daerah : Balam macik, B tikus
97. Callophyllum Spp.
Famili : Guttiferae
Genus : Callophylum
Species : -
Bahasa Daerah : Bintangu
98. Callophyllum pulcherrium Wall.
Famili : Guttiferae
Genus : Callophylum
Species : pulcherrium
Bahasa Daerah : Bintangur bareh
Pohon raksasa yang bisa mencapai tinggi 40 m dan diameter batang 1,3 m,
dengan batang bundar lurus tanpa banir dan tajuk yang terpampang tinggi.
Kayu berwarna agak muda dengan serat padat. Kayu biasanya digunakan
sebagai tiang, gelagar rumah dan tiang perahu karena tahan terhadap
perubahan cuaca. Buahnya terasa agak asam dan dapat dimakan.
99. Vernonia arborea HAM
Famili : Compositae
Genus : Vernonia
Species : arborea
Bahasa Daerah : Marambueng
Tumbuhan ini merupakan pohon dengan tinggi sampai 30 m dan diameter
batang 80 – 100 cm, tumbuh tersebar di Asia Tengara dari dataran rendah
sampai dataran tinggi 2.500 mdpl. Kayunya ringan, lunak dan kasar,
warnanya putih agak kotor, dimanfaatkan sebagai korek api. Kulit kayu
dapat digunakan sebagai obat sariawan.
100. Shorea platyclados V.Sl.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : platyclados
Bahasa Daerah : Banio
101. Shorea ovalis BL
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : ovalis
Bahasa Daerah : karai, Meranti kambung
102. Shorea dasyphylla Foxw.
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : dasyphylla
Bahasa Daerah : Meranti sabut
103. Shorea lepidota BL
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : lepidota
Bahasa Daerah : Meranti
Pohon tinggi hingga 35 m dan diameter batang 1,5 m, dengan batang lurus
bertajuk sangat tinggi, tumbuh di Nusantara bagian Barat. Kayunya kasar
agak lunak berwarna merah, tidak pecah saat dikeringkan, tidak dimakan
serangga dan mudah dikerjakan buat kayu pertukangan. Umumnya untuk
papan dan bahan perahu.
Buahnya dapat dimakan, bijinya menghasilkan lemak, sehingga disukai oleh
penduduk. Getah menghasilkan damar warnanya agak keruh tidak tembus
cahaya.
104. Shorea pauciflora King
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : pauciflora
Bahasa Daerah : Katuko
105. Shorea ovata Dyer
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : ovata
Bahasa Daerah : Banirawani
106. Shorea acuminata DYER
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : acuminata
Bahasa Daerah : Meranti ambai
Pohon tinggi 30-35 m berdiameter batang mencapai 50 cm, tumbuh dibawah
100 mdpl biasanya banyak tumbuh di rawa. Kayunya keras dan padat sangat
baik untuk papan, jembatan dan bahan bangunan rumah. Damarnya
berwarna agak kuning tembus cahaya, di bagian dalamnya agak kecoklatan.
107. Shorea parvifolia DYER
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : parvifolia
Bahasa Daerah : Meranti tampalo
Pohon tingginya mencapai 35 m berdiameter batang mencapai 40 cm.
Kayunya berwarna kemerah-merahan, agak lunak, tidak amat berat, dengan
lekah-lekah berisi damar, baik untuk papan.
108. Shorea leprosula DYER
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : leprosula
Bahasa Daerah : Meranti bungok
Pohon, tinggi mencapai 45 m berdiameter batang mencapai 120 cm, dengan
batang lurus atau agak lurus, berbanir kecil kuat, bertajuk tinggi tumbuh di
Nusantara bagian barat di dataran rendah di hutan-hutan tanah kering.
Kayunya mudah dikerjakan, gampang dimakan serangga, biasanya untuk
papan lantai, atau bahan peti kemas.
Getahnya dinamakan damar daging, karena mudah lapuk dan lunak, aroma
seperti kapur dan bagian dalam lembek. Damar daging digunakan sebagai
campuran obat.
109. Hopea ferruginea Parija
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Hopea
Species : ferruginea
Bahasa Daerah : Lantia daun
110. Hopea dryobalancideae Miq
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Hopea
Species : dryobalancideae
Bahasa Daerah : Bayang gunung
111. Hopea mangarawan Miq
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Hopea
Species : mangarawan
Bahasa Daerah : Rangau
Pohon, tinggi mencapai 40 m berdiameter batang mencapai 100 cm, dengan
batang bebas cabang sampai 25 m, biasanya jika diameter batang lebih dari
50 cm, pangkal batang berongga. Berbatang lurus, tidak banyak menyerpih
bundar panjang dengan kulit batang beralur memanjang jelas, keras dan
berwarna coklat tua. Berbanir sampai setinggi 1 meter, seringkali berakar
tunjang pipih. Tumbuh di Nusantara bagian barat di dataran rendah di
hutan-hutan tanah kering dengan ketinggian 160 – 500 mdpl.
Kayunya agak keras, padat dan agak halus, berurat sangat lurus, warna
coklat rata. Bersifat mudah dikerjakan, gampang diketam dan dibelah.
Selain untuk papan juga untuk sirap. Kelas keawetannya digolongkan kelas
awet II sedangkan kelas kekuatannya dalam kelas II dan III. Sangat baik
untuk bahan bangunan rumah.
Kulit kayu juga bisa digunakan sebagai papan / tembok rumah. Getahnya
damar tembus cahaya, cepat kering dan harganya mahal.
112. Instia palembanica Miq
Famili : Leguminosae
Genus : Instia
Species : palembanica
Bahasa Daerah : merbau
Merupakan pohon yang besar dan berat, batangnya bundar lurus. Tumbuh
tersebar mulai dari 35 mdpl, dekat air tawar atau tanah-tanah yang lembab,
tumbuh tinggi mencapai 45 m dengan diameter batang mencapai 240 cm.
Kayunya yang berwarna coklat muda sampai tua. Kayu yang telah tua
sangat keras, tetapi mudah retak. Digunakan sebagai bantalan rel, tiang
jembatan dan bangunan serta tahan terhadap air laut. Kulit kayu yang
berwarna kelabu dan mudah lepas dari batang, dapat digunakan sebagai
obat untuk menghentikan murus.
113. Santiria rubiginosa BL.
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Santiria
Species : rubiginosa
Bahasa Daerah : Sasapan tupai
114. Santiria oblongifolia BL.
Famili : Burseraceae
Genus : Santiria
Species : oblongofolia
Bahasa Daerah : Kadungdung
115. Scaphilum macropodium J. B.
Famili : Sterculiaceae
Genus : Scaphilum
Species : macropodium
Bahasa Daerah : kapencong
Pohonnya anggun, tinggi sampai 40 m, besar batang 80 cm, dengan batang
bundar lurus dan bertajuk terpampang tinggi, tumbuh tersebar di tanah
kering. Kayunya agak kasar, tidak begitu awet dan berwarna agak gelap,
biasanya untuk papan di bawah atap dan untuk dinding di dangau-dangau.
116. Anisoptera costata KORTH
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Anisoptera
Species : costata
Bahasa Daerah : Tairak
Pohon, tinggi sampai 40 m dengan diameter batang 0,70 – 1,5 m, berbatang
lurus, menjulang bagaikan tiang yang ditumpu oleh banir-banir kuat serta
bertajuk tinggi. Kayu gubalnya berwarna kuning banyak mengandung damar,
kayu teras agak keruh berwarna kemerahan, mempunyai batas yang jelas
dengan kayu gubalnya.
Kayu mempuyai berat sedang dan agak berat, berurat agak kasar, sukar
dibelah, sukar digergaji karena mengandung banyak damar. Tergolong kelas
kuat II dan kelas awet IV, tidak tahan lembab, sihingga jarang dipakai
penduduk. Penghasil damar yang banyak.
117. Madhuca sericea H.J.L.
Famili : Sapotaceae
Genus : Madhuca
Species : sericeae
Bahasa Daerah : Madang tarum
Pohon, tinggi sampai dengan 29 m dan besar batang 60 cm, biasanya di
pulau Sumatera sedikit lebih kecil, tumbuh baik di bawah 600 mdpl.
Batangnya lurus dari bawah agak menyudut dengan kayu gubal yang tebal.
Kayu teras yang keras, sesuai sebagai bahan bangunan, seperti papan dan
tiang, termasuk ke dalam kelas awet II.
118. Payena acuminata Pierre
Famili : Sapotaceae
Genus : Payena
Species : acuminata
Bahasa Daerah : Balam
Pohon dengan tinggi hingga 27 m dengan diameter batang mencapai 90 cm,
tumbuh tersebar dari 100 – 1.300 mdpl. Kayunya dapat diperoleh dengan
ukuran cukup serta terkenal kuat dan tahan lama, biasanya untuk bahan
bangunan dalam bentuk papan. Kelas ketahanan lama masuk ke dalam kelas
IV. Buahnya tidak dapat dimakan.
119. Payena lucida DC
Famili : Sapotaceae
Genus : Payena
Species : lucida
Bahasa Daerah : Balam mansiro
120. Planchonilla firma Dub
Famili : Sapotaceae
Genus : Planchonilla
Species : firma
Bahasa Daerah : Medang kayu balam
Pohon, tumbuh tersebar di seluruh Nusantara, dengan ketinggian tempat
tumbuh sampai dengan 2000 mdpl. Batangnya lurus dan tinggi tumbuh di
tanah kering, dengan tinggi bebas cabang mencapai 25 m atau lebih.
Kayunya tidak keras dan mudah dikerjakan, digunakan untuk kasau, tiang
dan pintu bangunan, dengan corak serat indah sehingga cocok untuk
perkakas rumah tangga. Kulit batangnya dapat digunakan untuk obat
sariawan.
121. Palaquium sumatranum Burck
Famili : Sapotaceae
Genus : Palaquium
Species : sumatranum
Bahasa Daerah : Nyatuh sudu
Pohon, tinggi mencapai 40 m, dengan diameter sampai dengan 80 cm,
tumbuh baik di hutan-hutan Kalimantan dan Sumatera di tanah kering sanpai
dengan 1.200 mdpl. Batang berbanir setinggi 2 m, agak berkeluk tanpa alur
atau bonggol dan mempunyai tajuk mahkota sangat tinggi. Kayu teras
berwarna coklat muda, dapat dipergunakan hanya untuk balok dan reng di
bawah atap.
122. Sarcosperma paniculatum Stspf
Famili : Sapotaceae
Genus : Sarcosperma
Species : Paniculatum
Bahasa Daerah : Nyatuh rambung
Pohon, tinggi mencapai 35 m dengan diameter batang mencapai 80 cm,
terdapat di Padang – Hulu dengan ketinggian mencapai 1.200 mdpl.
Batangnya bersudut , biasanya agak bengkok, tinggi bebas cabang 10 – 16
mdpl. Teras kayu agak lunak, digolongkan dalam kelas ketahanlamaan IV,
dipergunakan sebagai balok dan papan.
123. Palaquium hexandrum Baill
Famili : Sapotaceae
Genus : Palaquium
Species : hexandrum
Bahasa Daerah : Nyatuh papat
Pohon, tinggi mencapai 35 m, dengan diameter sampai dengan 60 cm,
kadang-kadang mencapai 90 cm. Tumbuh baik di hutan-hutan Sumatera di
tanah kering dataran rendah sampai dengan 600 mdpl.
Kadang-kadang hidup juga di tanah lumpur dan rawa air tawar. Batang lurus
dan bulat, dengan rnahkota tumbuh tinggi, mempunyai teras berwarna
merah tua dan kasar, mudah dikerjakan, tetapi tidak tahan lama, sehingga
hanya dipergunakan sebagai papan di bawah atap.
Getahnya sangat banyak tetapi tidak berharga, biasanya untuk memalsu
damar yang lain. Buah dapat dimakan sebagai panganan dan bijinya kadang-
kadang dibuat lemak.
124. Irvingia malayana Oliv.
Famili : Simarubaceae
Genus : Irvingia
Species : malayana
Bahasa Daerah : Kalek kasik
Merupakan raksasa rimba, tingginya mencapai 40 m dan besar batang 1.300
cm , batangnya bulat penuh dengan banir sangat tipis dan besar mencapai 8
m dari tanah. Tumbuh tersebar di dataran rendah dan tanah yang kering.
Kayunya yang berwarna kuning bening, dan sangat keras sehingga sukar
dikerjakan dan tidak tahan angin dan hujan, jarang dipakai penduduk.
Bijinya menghasilkan lemak berwarna putih kadang-kadang kuning sebagai
bahan pembuat lilin.
125. Radermachera giganatum Miq
Famili : Bignoniaceae
Genus : Radermachera
Species : giganatum
Bahasa Daerah : Tui
Pohon besar dan tinggi mencapai 38 m dan besar batang sampai 80 cm,
tumbuh dari pantai hingga ketinggian kurang lebih 1.500 mdpl.
Kayunya dijadikan balok dengan ukuran sepanjang 6 – 10 m dan tebal 30 - 40
cm, terkenal kuat dan tahan lama, karena tidak diserang oleh bubuk, tidak
mudah retak sehingga cocok untuk bangunan rumah dan jembatan, biasanya
dipergunakan dalam bentuk papan, kasau, kusen-kusen pintu, perabotan
rumah tangga dan bahan korek api. Berdasarkan keawetannya ternasuk kelas
awet IV.
126. Santiria tomentosa BL
Famili : Burseraceae
Genus : Santiria
Species : tomentosa
Bahasa Daerah : Legan saba
Pohon, tinggi hingga 22 m dan besar batang 80 cm, batang tumbuh lurus.
Kayunya mudah dikerjakan dan digunakan untuk papan, hanya cocok untuk
di bawah atap dan tidak menyentuh tanah. Buahnya direbus dimakan
sebagai panganan, dari daging buahnya diperoleh minyak, dengan cara
daging buah dijemur di sinar matahari, kemudian dikukus lalu diperas.
127. Tristania spp.
Famili : Myrtaceae
Genus : Tristania
Species : -
Bahasa Daerah : Sibelusui
Pohon, tinggi 28-30 m dan besar batang hingga 80 cm, dengan batang
lazimnya bersudut, tegak, menonjol, kulit mengelupas seperti pita panjang,
licin dan berwarna kelabu. Kayunya yang keras dan berat untuk tiang dan
balok. Sangat tahan lama, tahan dalam segala cuaca.
128. Solenospermum spp
Famili : Leguminasae
Genus : Solenospermum
Species : -
Bahasa Daerah : Madang api-api
129. Parkia speciosa Hassk
Famili : Leguminosae
Genus : Parkia
Species : speciosa
Bahasa Daerah : Petai
Tumbuhan ini merupakan pohon yang sedang, sudah biasa dibudidayakan
untuk diambil bijinya. Tumbuh baik pada ketinggian 100 – 500 mdpl, bila
ditanam dibawah ketinggian tersebut biasanya mudah diserang hama
penggerek batang.
Kayunya yang berwarna kemerah-merahan pucat, agak berat tetapi tidak
keras, tidak awet sehingga hanya untuk peti-peti. Daun yang masih muda
dapat dimakan dan sebagai obat cacar monyet. Bunga yang baru gugur
dapat dimakan mentah.
Namun secara umum diambil bijinya untuk lalap atau campuran sayuran,
harganya cukup mahal. Biji tersebut bermanfaat pula sebagai obat bagi
pederita kencing manis, cacingan dan penyakit limpa.
130. Pentace triptera Mast.
Famili : Tiliaceae
Genus : Pentace
Species : triptera
Bahasa Daerah : Katuko kapih panji
Pohon, tinggi 30-40 m, besar batang 100 – 150 cm, tumbuh baik dibawah 250
mdpl. Batangnya tegak seperti tiang dan baru bercabang setelah tinggi dari
tanah. Kayunya banyak dipuji karena kekuatan dan keawetannya,
dipergunakan sebagai bangunan rumah dan jembatan.
131. Artocarpus kemando Miq
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : kemando
Bahasa Daerah : Cubadak air
Pohon, dengan tinggi 18-20 m, besar batang 60 cm, tumbuh di sebelah
barat Nusantara di bagian pantai. Kayunya yang berwarna kecoklat-
coklatan, dipakai sebagai papan lantai, perabotan rumah tangga, kasau,
papan dan tiang bangunan rumah. Digolongkan pada kelas awet III.
Getahnya yang baru keluar dari batang berwarna putih seperti susu dan
dapat diminum, juga dimakan berbentuk bubur. Selain itu juga sebagai
pembuat lilin. Buah yang telah masak dapat dimakan.
132. Alstonia spectabilis R.Br.
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Species : spectabilis
Bahasa Daerah : Pulai
133. Alstonia scholaris R.Br.
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Species : scholaris
Bahasa Daerah : Pulai gadang
Pohon, tinggi anatara 20 – 25 m dengan besar batang 40 cm – 60 cm,
tumbuh tersebar di seluruh Nusantara dengan ketinggian tempat di bawah
900 mdpl. Kayunya yang pahit, berwarna putih polos, lunak dan tidak tahan
lama, walau dapat diperoleh kayu yang besar namun jarang dipergunakan
penduduk. Biasanya hanya untuk papan acuan beton, mudah dimakan ulat,
dapat dipergunakan sebagai pengganti gabus.
Akarnya berasa agak pahit berguna untuk mengurangi sakit dada dan tukak
hidung. Kulit batangnya tidak berbau, berwarna kelabu dimanfaatkan
sebagai obat yang menyembuhkan berbagai penyakit, diantaranya sakit
perut kembung, limpa bengkak, kencing manis, sakit malaria, dan cepat
menyembuhkan luka luar.
Getahnya untuk obat yang berguna mempercepat matangnya bengkak
bisulan dan mematikan kuman. Daun juga digunakan sebagai campuran obat
seperti sipilis dan beri-beri.
134. Alstonia angustiloba Miq
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Species : angustiloba
Bahasa Daerah : Pulai
Pohon, sebagai penghasil bahan bangunan terutama untuk bagian dalam
rumah, agar tidak mudah retak, sebelum dipakai dikering anginkan dahulu.
Kayunya yang berwarna merah, halus berserat rapat, keras, liat dan berat.
Sangat cocok untuk bahan bangunan dan jembatan.
135. Alstonia pneumatophora Back
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Species : pneumatophora
Bahasa Daerah : Basung
Pohon raksasa hutan dengan tinggi mencapai 45 m serta besar batang hingga
100 cm, batangnya dari batang muda ramping dan lurus kemudian bagian
bawah bersudut, bagian atas bulat lingkar. Khas jenis tumbuhan ini adalah
akar nafasnya yang besar dan panjang, melingkar-lingkar di atas tanah.
Batangnya ditunjang banir agak lebar ke atas hingga 10 meter di atas tanah.
Kayu akar nafas dimanfaatkan sebagai gabus, untuk apung-apung dan
sebagai tangkai parang, selain ringan, juga keras lebih keras dari kayu pulai.
Kayu batangnya yang ringan berwarna putih hingga kuning digunakan untuk
kayu ukiran, pusara dan korek api.
Kulit batangnya lunak bila diparang keluar getanya seperti getah jelutung
dan dipergunakan sebagai bahan pembuat lem.
136. Nephelium mutabile BL.
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Species : mutabile
Bahasa Daerah : Kalek
Pohon buah, tingginya 10 m – 15 m, tumbuh di Jawa Barat dan semenanjung
Malaya. Kayunya agak baik, lebih padat dari kayu rambutan, pohon ini
jarang ditebang karena diambil buahnya. Buahnya banyak digemari
penduduk. Biji buah untuk minyak lampu. Biji tersebut mengandung minyak
hingga 64 %, berupa minyak keras yang akan meleleh pada suhu 40 - 420 C,
minyaknya berwarna kuning.
137. Coelostegia griffithii Benth.
Famili : Bombacaceae
Genus : Coelostegia
Species : griffithii
Bahasa Daerah : Pungai
Pohon tinggi, tumbuh tersebar di semenanjung Malaya, Sumatera dan P
Bangka. Kayunya yang berwarna coklat kemerah-merahan, keras dan awet
dan cenderung mudah belah, bisa dipakai untuk papan. Gelam kayunya
dipakai sebagai bahan mengubar jala, buahnya pahit tidak bisa dimakan,
tetapi bijinya bisa dimakan setelah direndam dalam air.
138. Sycopsis dunii Hemsi
Famili : Guttiferae
Genus : Sycopsis
Species : dunii
Bahasa Daerah : Kalek beringin
139. Mastixia pentandra BL.
Famili : Combretaceae
Genus : Mastixia
Species : petandra
Bahasa Daerah : Jao
140. Vatica wallichii Dyer
Famili : Hamamelidaceae
Genus : Vatica
Species : wallichii
Bahasa Daerah : Kiau
Pohon, tingginya hingga mencapai 32 m, besar batang 40 cm – 50 cm dengan
batang biasanya bersudut dan bengkok, tumbuh tersebar di dataran rendah
Sumatera bagian pantai.
Kayu terasnya yang lebar dan berwarna coklat termasuk jenis kayu
berkualitas rendah, kadang-kadang digunakan untuk membuat bahan
bangunan dan rumah walau jarang. Dari kulitnya keluar getah damar.
141. Vatica bancana Scheff
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Vatica
Species : bancana
Bahasa Daerah : Rasak saluangi
Pohon, tingginya hingga mencapai 25 m, besar batangnya hingga 60 cm,
tumbuh tersebar di dataran rendah seluruh Nusantara bagian barat.
Batangnya berbanir kecil, memiliki tajuk lebar dan tinggi, kayu terasnya
berwarna coklat tua yang berbatas tak teratur. Kayunya keras dan berat
dipergunakan sebagai tiang, gelagar, dan kasau. Kayunya tahan terhadap
cuaca dan bebas dari serangan bubuk.
142. Diosphyros buxifolia Hiern.
Famili : Ebenaceae
Genus : Diosphyros
Species : buxifolia
Bahasa Daerah : Ribu-ribu
Pohon tinggi sampai dengan 37 m dan besar batang mencapai 72 cm, di P.
Jawa tumbuh kurang dari 300 mdpl. Kayunya terlalu kecil dan pada
umumnya bengkok sehingga jarang dipergunakan orang. Urat kayunya
bagus, hanya tidak tahan terhadap serangan serangga.
143. Weinmannia blumei Planch.
Famili : Cunoniaceae
Genus : Weinmannia
Species : blumei
Bahasa Daerah : Resak kero
Pohon, tingginya hingga 25 m, besar batang sampai dengan 75 cm tumbuh
tersebar di seluruh P Jawa di daerah pegunungan lebih tinggi dari 800 mdpl.
Kayu terasnya agak berat sampai berat, agak keras, halus, seratnya lurus
atau berombak, pada irisan membujur terlihat indah, mudah dikerjakan dan
memiliki kilau seperti satin. Warna kayu merah, lambat laun berubah
menjadi merah ungu kecoklatan. Agak tahan terhadap serangan serangga
dan pembusukan dan digolongkan dalam kelas awet III dan kelas kuat III.
Karena keindahan kayunya, biasanya digunakan sebagai perkakas rumah
tangga seperti meubel. Kulit kayunya dapat dipakai sebagai campuran obat.
144. Rhodoleia tysmannii Miq.
Famili : Hamamelidaceae
Genus : Rhodoleia
Species : tysmannii
Bahasa Daerah : Kasih beranak
Pohon, berdaun indah sehingga cocok untuk tanaman peneduh jalan,
kayunya halus, keras dan awet, termasuk ke dalam kelas awet III dan dapat
dipergunakan sebagai kayu bangunan. Pada daun dan kulit batang
mengandung minyak atsiri yang harum baunya.
145. Cratoxylon ligustrium BL
Famili : Guttiferae
Genus : Cratoxylon
Species : ligustrium
Bahasa Daerah : Sibalusui
Pohon, biasanya bengkok, tinggi sampai 25 m dan besar batang 80 cm
tumbuh tersebar di bagian barat Nusantara pada tanah berawa-rawa.
Kayunya yang lembut, cocok digunakan untuk papan, tak banyak merekah,
tahan terhadap pengaruh cuaca, jarang dimakan bubuk atau rayap.
146. Shorea singkawang Burock
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : singkawang
Bahasa Daerah : Singkawang, Meranti
Pohon besar, tumbuh tersebar di Sumatera, semenanjung Malaya dan
Kalimantan pada tanah kering dan daerah pantai dengan ketinggian di
bawah 300 mdpl.
Batangnya berwarna merah, serat halus, mudah dikerjakan, sangat cocok
untuk bahan bangunan. Namun karena mengasilkan buah tengkawang dalam
jumlah besar, maka jarang ditebang. Dari buah tengkawang didapatkan
minyak tengkawang.
147. Cinnamomum sintok BL.
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Species : sintok
Bahasa Daerah : Madang lawang
Pohon, tingginya mencapai 35 m dan besar batang hingga 70 cm, banyak
tumbuh di Jawa Barat dan Jawa Tengah pada ketinggian 700 – 1.700 mdpl.
Batangnya bengkok, banyak banir, membulat dan tajuk agak tinggi. Kayunya
mempunyai sifat agak ringan, lunak, agak padat dan struktur halus, warna
coklat, merah gading dengan semu coklat keabu-abuan. Berbau menyerupai
adas dan lada, digunakan sebagai bahan bangunan, kurang awet.
Kulit kayu dijual untuk obat dengan nama sintok, yaitu untuk mengobati
radang usus, sakit kejang perut bagian bawah, penyakit murus yang
menahun, serta untuk obat luar sebagai penutup luka.
148. Peltophorum grande Jack
Famili : Leguminocae
Genus : Peltophorum
Species : grande
Bahasa Daerah : Sago
Pohon yang sangat besar, tingginya hingga 40 m dan besar batang mencapai
65 cm, tumbuh tersebar di bagian barat Nusantara pada tanah yang kering
di bawah 600 mdpl.
Batangnya agak bengkok didukung oleh banir-banir yang tingginya ± 2 m,
tajuknya tidak teratur dan tidak lebat. Kayu terasnya lebar dengan batas
yang nyata, agak keras, berat, padat berwarna coklat muda. Kayunya
digolongkan ke dalam Kelas kuat I atau II dan kelas awet III. Kayunya mudah
dikerjakan, retak sedikit, menarik dan mengkerut sedikit. Dapat digunakan
sebagai bahan perabot rumah tangga.
149. Haplophoragma macrolobum Sten.
Famili : Bignoniaceae
Genus : Haplophoragma
Species : macrolobum
Bahasa Daerah : Sungkai rimbo, Cirit
Pohon, sangat besar, tumbuh bayak sekali di Padang darat, makin rendah ke
arah Lubuk Basung makin jarang. Kualitas kayunya sangat baik, berwarna
putih kecoklatan, seratnya halus, kukuh dan rapat. Digunakan dalam bentuk
balok atau papan, juga sebagai bahan pembuat perahu.
150. Toona sureni Merr.
Famili : Meliaceae
Genus : Toona
Species : sureni
Bahasa Daerah : Suren, Ingu
Pohon cepat tumbuh tingginya hingga mencapai tinggi 35 – 40 m, besar
batang mencapai 2-3 m, dapat tumbuh 1 – 2000 mdpl, namun sangat baik
tumbuh di bawah 1.200 mdpl, tersebar di seluruh P. Jawa dan Bali.
Kayunya berserat putih hingga agak kemerahan, halus, berurat indah,
bergaris-garis memanjang sangat indah untuk perabotan rumah tangga dan
tempat cerutu, juga untuk bahan pembuat perahu. Kayu waktu dibelah
berbau harum.
Kulit batangnya berbau harum seperti cendana. Digunakan sebagai
campuran obat terhadap sakit demam, diare, desentri.
151. Toona sinensis M Room.
Famili : Meliaceae
Genus : Toona
Species : senensis
Bahasa Daerah : Surian nadi
Pohon besar mencapai tinggi 35 m dan besar batang besar sekali, banyak
tumbuh tersebar di daerah Padang. Kayunya agak ringan hingga berat, agak
empuk, berstruktur rapat dengan lingkaran-lingkaran tahun dalam keadaan
segar seperti daging. Apabila dipakai untuk perahu selain ringan juga makin
keras, hingga semakin lama tidak tertembus oleh cacing.
Selain itu, karena bentuknya sangat indah dimanfaatkan untuk perabotan
rumah tangga seperti mebel dan papan pintu. Pohon jenis ini sudah biasa
dibudidayakan masyarakat sejak dahulu di lahan kampung-kampung atau
batas-batas ladang.
152. Elateriospermum tapos BL.
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Elateriospermum
Species : tapos
Bahasa Daerah : Tapus, Kedung cuko
Pohon sedang dengan tinggi hingga 20 m dan besar batang sampai 40 cm,
tumbuh tersebar di bagian barat Nusantara.
Kayunya keras dan awet, berserat halus sehingga sangat cocok untuk kayu
perkakas, kayu gubalnya lebar dan berwarna agak coklat . Termasuk
kedalam kelas awet I.
Getahnya digunakan untuk obat luka agar cepat mengering. Biji tapos
dimasak dapat dimakan atau sebagai bumbu sambal. Bijinya mengasilkan
minyak untuk lampu.
153. Sloanea sigun Szysz.
Famili : Elaeocarpaceae
Genus : Sloanea
Species : sigun
Bahasa Daerah : Tebe, Madang
Pohon tingginya 10 – 30 m, besar batang hingga 80 – 120 cm dengan batang
lurus sering bermata kayu dengan atau tanpa banir, tumbuh tersebar di
bagian barat Nusantara pada ketinggian 1.000 – 1.750 mdpl.
Kayunya yang berwarna coklat pudar, agak ringan sampai sedang,
berstruktur rapat dan halus. Tidak begitu awet sehingga hanya dipakai
sebagai peti-peti kemas..
154. Fagraea fragrans Roxb
Famili : Loganiaceae
Genus : Fragraea
Species : fragrans
Bahasa Daerah : Tamosu
Pohon dengan ukuran sedang berdiameter mencapai 100 m, batang
umumnya bergelombang lemah tanpa banir, tajuk mahkota berbentuk
kerucuk sempit, berwarna hijau muda. Kulit batangnya tebal cukup keras
dengan lukisan berbentuk jaring dan sudut yang tajam.
Daunnya rata, buahnya bila telah masak berwarna merah, menghasilkan
buah yang melimpah. Kayunya berbau keasam-asaman, warna kekuning-
kuningan muda, mudah dikerjakan, tidak mudah retak, kuat dan tahan
lama, tahan berpuluh-puluh tahun dan tahan terhadap angin dan udara.
Kayunya untuk bahan bangunan.
155. Fagraea sororia J.J.S
Famili : Loganiaceae
Genus : Fragraea
Species : sororia
Bahasa Daerah : Tamusu
Hampir sama Fagraea fragrans yaitu tinggi pohon 40 m dengan berdiameter
batang mencapai 250 m, batang umumnya bergelombang lemah tanpa banir,
tajuk mahkota berbentuk kerucuk sempit.
Kulit batangnya lunak dan rapuh dan bersisir tegak, tinggi, tipis, rapat
letaknya satu sama lain. Daunnya keriting, buahnya bila telah masak
berwarna jingga kotor, menghasilkan buah yang melimpah. Kayunya agak
ringan, mudah dikerjakan, tidak begitu tahan lama, sehingga kayunya lebih
cocok untuk bahan peti kemas.
156. Sletia elongata Kds.
Famili : Moraceae
Genus : Sletia
Species : elongata
Bahasa Daerah : Tempinis, Kayu besi
Tinggi pohon mencapai 30 m dengan besar batang hingga 75 cm, tumbuh
tersebar di P Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya, pada ketinggian tanah
sampai dengan 700 mdpl.
Kayu gubalnya agak tebal, keras dan baik. Sedangkan terasnya berwarna
coklat kemerahan atau coklat tua, keras. Liat, tidak diserang oleh rayap,
cacing tiang dan jamur. Kayunya cocok untuk bahan bangunan rumah dan
jembatan, sering pula sebagai jari-jari roda pedati. Termasuk ke dalam
kelas awet I.
157. Pygeum parviflorum T. et. B
Famili : Rosaceae
Genus : Pygeum
Species : parviflorum
Bahasa Daerah : Madang kepinding
Tinggi pohon mencapai 25 m dengan diameter batang hingga 60 cm, batang
lurus, bulat torak, banyak tumbuh di Jawa Barat, pada ketinggian 300 –
1.500 mdpl.
Kayu agak berat, tidak keras, agak padat, seratnya tidak halus, serat lurus,
warna coklat muda mengkilat. Umumnya kayu sebagai bahan bangunan
rumah. Kulit batang untuk bahan obat.
158. Aquilaria malaccensis Lamk.
Famili : Thymelaeceae
Genus : Aquilaria
Species : malaccensis
Bahasa Daerah : Tengkaras, Kareh
Tinggi pohon kira-kira 15-18 m dengan diameter batang mencapai 50 cm,
tumbuh tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. Sangat terkenal penghasil
minyak gaharu yang berbau sangat harum dan berharga mahal untuk
diekspor ke negara-negara Timur Tengah dijadikan minyak gaharu. Minyak
gaharu terletak di gubalnya biasanya dekat pangkal batang.
Getah seperti damar dengan nama gaharu berwarna kuning, makin-tua
umurnya makin coklat kehitaman dan semakin keras. Kulit batang bagian
dalam digunakan sebagai tali, bahan anyaman untuk keranjang bagi suku
Dayak, bahan tenun bagi suku Batak, bahan tulisan bagi suku lampung,
karena talinya liat dan mengkilap sangat indah untuk kerajinan tangan.
159. Campnosperma macrophylla Hk.f.
Famili : Anacardiaceae
Genus : Campnosperma
Species : macrophylla
Bahasa Daerah : Ambacang
Tinggi pohon mencapai 20-25 m dengan besar batang hingga 50 cm, tumbuh
tersebar di bagian barat Nusantara di kawasan rawa-rawa gambut yang asin.
Kulit batang berwarna agak gelap, beralur membujur, tajuknya jarang, daun
berwarna hijau kecoklatan bertumpuk-tumpuk. Warna kayu sepintas seperti
meranti yaitu merah kelabu, lunak, ringan dan halus serta kurang awet.
Digunakan sebagai papan pembuat peti.
160. Campnosperma auriculata Hk.f.
Famili : Anacardiaceae
Genus : Campnosperma
Species : auriculata
Bahasa Daerah : Terantang
Mirip C. macrophiyla yaitu pada tinggi pohon maupun dengan besar
batangnya, tumbuh baik di kawasan rawa-rawa gambut. Namun kualitas
kayunya lebih awet dan warna kayu lebih putih, ringan, halus, lurus seratnya
dan mudah dikerjakan, serta bebas dari serangan bubuk dan rayap. Cocok
untuk papan bahan bangunan rumah, bahan pembuat kano dan kincir angin.
161. Armandendron elegans BL
Famili : Lauracecae
Genus : Armandendron
Species : elegans
Bahasa Daerah : Utep-utep, Madang