16
TERM PAPER Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia) Mata Kuliah : Seminar Manajemen Biaya Dosen: DRA.SRI DEWI EDMAWATI, M .Si , AK Waktu Penyerahan : 23 Mei 2013 Oleh : Kelompok 5 SHINTA MILATINA 1010532052 DEFI YENTI 1010533029 NOFRIZAL 1010531035

Jit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jit

TERM PAPER

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

(bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

Mata Kuliah : Seminar Manajemen Biaya

Dosen: DRA.SRI DEWI EDMAWATI, M.Si, AK

Waktu Penyerahan : 23 Mei 2013

Oleh :

Kelompok 5

SHINTA MILATINA 1010532052

DEFI YENTI 1010533029

NOFRIZAL 1010531035

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2013

Page 2: Jit

Seminar ManajemenBiaya

1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Saat ini, persaingan global antar perusahaan terus mengalami perubahan, yaitu

menjadi semakin ketat dan kompetitif. Di tengah tekanan persaingan tersebut,

manajemen perusahaan di seluruh dunia mulai berfikir kreatif dan inovatif untuk

menemukan teknologi baru yang mampu mengarahkan perusahaan, sehingga

dapat meningkatkan fleksibilitas produksi, menghasilkan produk yang berkualitas

baik, dan mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dalam pasar global

yang kompetitif, sebagian besar perusahaan manufaktur mulai membangun

komitmen terhadap perbaikan proses produksi secara kontinu dengan tujuan agar

produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan dapat berkompetisi dengan

kompetitor yang identik, baik dari segi harga dan kualitas maupun dari segi

barang substitusi produk perusahaan. Kondisi pasar yang terus berubah

mengharuskan perusahaan tidak hanya menekankan pada produk dengan harga

rendah tetapi juga harus disertai dengan kualitas tertentu yang memenuhi

ekspektasi pelanggan. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat

mempertahankan dan memperkuat posisinya di pasar.

Sebuah perusahaan sebagai satu organisasi pada umumnya mempunyai tujuan

dan strategi tertentu dalam mempertahankan dan memperkuat posisinyadi pasar.

Keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut merupakan prestasi bagi manajemen

dan merupakan indikasi bahwa kinerja perusahaan tersebut baik. Dalam mengukur

kinerja perusahaan, banyak indikator yang bisa digunakan. Salah satunya adalah

indikator keuangan. Oleh karena itu terdapat istilah “kinerja keuangan”.

Kinerja keuangan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan

yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan sehingga dapat diketahui baik

buruknya keadaan keuangan perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam

periode tertentu. Bentuk penilaian kinerja ini, biasanya digunakan oleh perusahaan

yang berorientasi pada laba (profit-oriented firms).

Untuk mencapai kinerja yang baik, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan

oleh perusahaan. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep just-in-time.

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

2

Page 3: Jit

Seminar ManajemenBiaya

Konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi yang dibutuhkan dalam

bersaing di pasar.

Salah satu bentuk persaingan yang ada di lingkungan bisnis saat ini adalah

persaingan dalam hal kecepatan waktu merespon kebutuhan pelanggan atau

dikenal dengan time-based competition. Dalam hal ini, konsep JIT memainkan

peran penting di era industri modern. JIT sendiri merupakan filosofi

organisasional yang bersifat inklusif yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk

mencapai volume produksi yang tinggi dan tepat pada waktunya dengan menjaga

jumlah persediaan baik bahan baku maupun barang jadi dalam jumlah minimum

dan pengeliminasian didasarkan pada pengeliminasian pemborosan yang

direncanakan serta perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis. JIT fokus pada

pencapaian keunggulan melalui perbaikan proses bisnis secara berkelanjutan. JIT

menghendaki adanya sistem pengukuran kinerja yang mampu mengevaluasi

perubahan yang terjadi pada kualitas, waktu set-up, tingkat kerusakan, pengerjaan

ulang (rework) dan waktu throughput.

JIT telah mulai diterapkan oleh sebagian besar perusahaan sebagai alat untuk

memperoleh keunggulan kompetitif dalam industrinya. Tujuan perusahaan yang

menerapkan sistem produksi JIT adalah untuk meminimumkan jumlah persediaan

dan untuk dapat mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tepat pada

waktunya. Dalam hal ini, penggunaan teknologi informasi sangat membantu

dalam kaitannya dengan penerapan sistem produksi JIT sehingga sistem ini dapat

berjalan lebih efektif dan menghasilkan manfaat sesuai dengan ekspektasi

manajemen perusahaan. Dengan demikian, JIT akan berdampak relatif besar

terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Agar dapat diterapkan dengan sukses, penerapan JIT harus memperhatikan

faktor-faktor penentu keberhasilan penerapannya (critical success factors) pada

semua level organisasional. Filosofi JIT pada manajemen produksi perusahaan

mendapatkan banyak perhatian selama beberapa dekade belakangan ini dan masih

memainkan peranan penting di era manufaktur modern. JIT juga dikenal sebagai

‘Toyota Production System (TPS)’, namun dalam perkembangannya konsep ini

telah diadopsi secara luas oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Salah satu

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

3

Page 4: Jit

Seminar ManajemenBiaya

prioritas utama dari sistem produksi JIT adalah untuk memahami filosofi dan

elemen JIT itu sendiri.

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk membantu memahami dampak

dari penerapan konsep just-in-time terhadap kinerja keuangan perusahaan yang

beroperasi di Indonesia serta untuk mengidentifikasi bagaimana perbaikan dengan

penerapan JIT mempengaruhi kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan

manufaktur di Indonesia.

2. Pembahasan

a. JIT: Konsep dan Definisi

Sistem kendali persediaan JIT pertama kali dikembangkan di Jepang oleh

Taiichi Okno, Vice President Toyota. Pada awalnya sistem ini disebut sistem

Kanban, sesuai dengan nama kartu yang ditempatkan pada wadah komponen

yang telah dipakai untuk memperlihatkan kebutuhan akan pasokan barang.

Gagasan di balik sistem ini adalah bahwa perusahaan seharusnya menjaga

persediaan pada tingkat minimal dan mengandalkan pemasok untuk mengisi

kembali persediaan “seketika = just in time” persis sebelum dipakai di jalur

perakitan atau produksi.

Menurut William J. Stevenson dalam bukunya yang berjudul

“Production/operations Management” mendefinisikan sistem Just In Time

sebagai “a repetitive production system in which processing and movement of

materials and goods occur just as they are needed, usually in small batches”

(Christine A.Swanson dan William M. Kankford, 2005).

Sedangkan menurut Ptak (1997), Just In Time merupakan suatu filosofi

yang mendorong organisasi untuk meningkatkan produk dan proses

produksinya dengan mengeliminasi pemborosan-pemborosan (Christine

A.Swanson dan William M. Kankford, 2005).

Pada tahun 1996 dan 1997, Abrahamson menyatakan bahwa filosofi-

filosofi manajemen seperti JIT, Total Quality Management (TQM), lingkaran

kualitas (quality circles), business process re-engineering (BPR), management

by objectives (MBO), dan pemberdayaan karyawan merupakan “fashions”

bagi manajemen. Krafcik (1988) berpendapat bahwa salah satu basis lahirnya

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

4

Page 5: Jit

Seminar ManajemenBiaya

konsep Toyota Production System (TPS) yang kemudian lebih dikenal dengan

sistem produksi just-in-time (JIT). Produksi dengan menggunakan JIT

merupakan suatu manajemen operasi berdasarkan atas rencana mengeliminasi

semua pemborosan untuk tujuan mengurangi biaya dan perbaikan

berkelanjutan dari kualitas, produktivitas, dan kepuasan konsumen.

Chakravorty dan Atwarter (1995) menyatakan bahwa “inti dari filosofi JIT

adalah perbaikan berkelanjutan melalui eliminasi pemborosan.” Manajer

mencoba untuk mengurangi waktu yang dipakai dalam proses produksi dan

mengeliminasi waktu pemakaian produk atas aktivitas yang tidak bernilai

tambah.

Pada intinya, JIT adalah suatu sistem yang dapat mengurangi aktivitas

pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan

konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.

Sistem JIT digerakkan oleh permintaan produk akhir, dimana setiap item

diproduksi, dibuat dan dikirim dalam jumlah yang dibutuhkan JIT untuk

memenuhi permintaan pada tahap selanjutnya dari rantai suplai atau pasar

(Sadhwani, et al., 1985).

b. Keuntungan JIT

Ada banyak keuntungan dari JIT. Giunipero et al (2005) mengatakan bahwa JIT

mempunyai beberapa manfaat yang mencakup biaya produksi yang semakin rendah,

throughput lebih tinggi dan lebih cepat, kualitas produk yang lebih baik,

mengurangi biaya persediaan, dan waktu tunggu yang pendek dalam

pembelian.

Fullerton mcwartters (2001) meringkas manfaat dalam 5 kategori: manfaat

kualitas, manfaat atas waktu, fleksibilitas karyawan, penyederhanaan

akuntansi dan profitabilitas perusahaan. Peningkatan kinerja biasanya

diperoleh dengan mengurangi tingkat persediaan, arus produksi yang lancar,

dan biaya penyimpanan yang rendah dan mengurangi biaya rata-rata per unit.

Manfaat utama dari JIT adalah sebagai berikut:

1) Mengurangi waktu proses, waktu set up dan waktu tunggu.

2) Mengurangi bahan baku, WIP, dan tingkat persediaan barang jadi.

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

5

Page 6: Jit

Seminar ManajemenBiaya

3) Mesin yang lebih baik dan mengurangi kerusakan mesin dan downtime.

4) Meminimalisasi kebutuhan ruang.

5) Meningkatkan aliran produk.

6) Biaya produksi rendah.

7) Proses produksi yang sederhana.

8) Peningkatan kualitas.

9) Meningkatkan fleksibelitas, kemampuan multifungsional, motivasi, dan

kemampuan pemecahan masalah karyawan.

10) Meningkatkan produktivitas dan kinerja.

11) Meningkatkan konsistensi penjadwalan produksi.

12) Meningkatkan tekanan atas integrasi pemasok.

c. Kelemahan JIT

Kelemahan dari metode ini adalah sulitnya mencari pemasok, biaya

pengiriman tinggi, kesulitan menghadapi perubahan permintaan, tuntutan

sumber daya manusia yang multifungsi, dan adanya perlengkapan teknologi

yang membutuhkan biaya besar.

d. Faktor pendukung JIT

Sistem produksi JIT memiliki beberapa faktor pendukung yang berperan

penting dalam keberhasilan penerapan sistem tersebut. Terdapat beberapa

faktor penting dalam JIT, yaitu:

1) Faktor pemasok. Sistem JIT memerlukan jumlah pemasok yang sedikit,

pemasok dekat dengan pabrik, peningkatan frekuensi pengiriman dalam

jumlah kecil, dilakukannya kontrak jangka panjang, pemasok dibantu

dalam peningkatan kualitas serta penerapan JIT yang dibangun secara

bersama-sama.

2) Faktor Persediaan. Jit memerlukan teknik dalam mengelola persediaan

antara lain penggunaan pull system untuk pergerakan persediaan,

pengurangan variabilitas, pengurangan persediaan, ukuran lot yang kecil,

dan pengurangan waktu set up.

3) Faktor penjadwalan. JIT mensyaratkan dan mengkomunikasikan

penjadwalan kepada pemasok.

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

6

Page 7: Jit

Seminar ManajemenBiaya

4) Faktor tata letak. Tata letak atau layout merupakan susunan dari mesin-

mesin dan peralatan serta semua komponen yang menunjang produksi

dalam suatu pabrik. Tata letak yang baik memungkinkan pengurangan

pemborosan, yaitu pergerakan, misalnya pergerakan bahan baku maupun

manusia.

5) Faktor Quality Management. JIT memiliki prinsip utama dalam

pengendalian kualitas, yaitu output yang bebas cacat lebih penting dari

ouput itu sendiri, segala kesalahan dan kerusakan dapat dicegah sehingga

dapat menghemat biaya.

6) Faktor Preventive Maintenance. JIT memerlukan adanya pemeliharan

rutin harian untuk menjaga peralatan dan mesin tetap bekerja dengan baik

dan mencegah kerusakan.

e. Dimensi JIT

Pada tahun 1999, Claycomb mendiskripsikan bahwa ada tiga dimensi yang

mencakup system JIT, yaitu:

1) JIT pembelian,

2) JIT produksi, dan

3) JIT penjualan.

f. Akuntansi Biaya JIT

Untuk membebankan biaya ke produk, sistem JIT menggunakan metode penelusuran langsung. Namun demikian, ada beberapa biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk. Ada beberapa biaya yang tetap merupakan biaya umum, seperti biaya penyusutan pabrik, biaya asuransi dan pajak, dan lain-lain. Untuk biaya-biaya tersebut, perusahaan akan tetap menggunakan metode alokasi. Akibatnya, keakuratan perhitungan harga pokok produk meningkat.

Dalam perusahaan yang menerapkan sistem Just In Time, laporan keuangannya tidak akan memuat akun persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Bahan baku yang datang akan langsung masuk ke dalam proses, kemudian setelah diproses dan menjadi barang jadi akan langsung dikirim ke konsumen. Backflush accounting akan menghilangkan akun persediaan bahan baku dan barang dalam proses dan memunculkan akun baru yaitu raw material and in process (RIP). Demikian juga untuk akun

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

7

Page 8: Jit

Seminar ManajemenBiaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead akan digabung menjadi akun biaya konversi.g. Contoh penerapan JIT pada perusahaan-perusahaan di Indonesia

PT. Astra Honda Motor telah menerapkan JIT sejak tahun 1980.

Perusahaan ini menerapkan JIT untuk operasi perusahaan agar tidak terjadi

banyak pemborosan. Penerapan JIT pada perusahaan otomotif besar ini

dibantu dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Sasaran

implementasi yang dilakukan perusahaan ini yaitu meminimalisasi persediaan

sehingga biaya penyimpanan menjadi rendah, memangkas waktu tunggu dan

aliran produk menjadi lebih efisien. Perusahaan ini memproduksi satu unit

produk hanya membutuhkan waktu 13 menit. Produksi dilakukan dengan

mesin sehingga tenaga manusia dialihkan untuk mengawasi dan menganalisis

jalannya produksi.

Selain itu, PT. Astra Honda Motor dapat berkembang dengan pesat karena

adanya perbaikan yang berkesinambungan. Sistem komputerisasi perusahaan

ini perusahaan ini dapat mendeteksi barang cacat sehingga akan segera

dilakukan perbaikan terhadap penyebab terjadinya barang cacat tersebut,

sehingga tidak ada barang cacat yang melewati tahap selanjutnya. Dengan

waktu tunggu yang minimum, produksi yang tidak menyisakan persediaan,

meminimalisasi terhadap barang cacat, sehingga perusahaan ini telah

menghapuskan pemborosan dengan penerapan JIT.

h. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan alat ukur keberhasilan suatu perusahaan dari

segi biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan. Kinerja keuangan dapat

dinilai dari analisa laporan keuangan yang dilakukan, baik dari analisis rasio

maupun analisis lainnya. Semua analisis tersebut rata-rata menggunakan laba

sebagai indikator pengukuran. Laba yang tinggi akan mengindikasikasikan

adanya kinerja keuangan perusahaan yang baik. Hal ini dikarenakan oleh

semakin besarnya manfaat yang diperoleh, maka semakin baik pula kinerja

perusahaan. Berbeda halnya dengan biaya, semakin banyak biaya yang

dikeluarkan daripada manfaat yang diperoleh, maka semakin buruk pula

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

8

Page 9: Jit

Seminar ManajemenBiaya

kinerja keuangannya, karena terdapat kemungkinan bahwa perusahaan akan

menderita kerugian.

i. Hubungan Penggunaan JIT dengan Kinerja Keuangan

Secara langsung, JIT memang tidak memiliki pengaruh yang nyata

terhadap kinerja perusahaan. Akan tetapi JIT mampu meningkatkan kinerja

perusahaan, terutama kinerja keuangan melalui kinerja operasional. Dengan

menggunakan JIT, perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh pemasaran

rantai pasokan, distribusi, pelayanan pelanggan, pembelian, dan produksi ke

dalam satu proses kontrol sehingga operasional perusahaan pun membaik.

Kinerja operasional yang lebih baik akan membuat perusahaan menghasilkan

profitabilitas yang lebih baik pula.

Disamping itu, dengan menggunakan JIT, perusahaan juga dapat

menghemat biaya penyimpanan yang nantinya akan mengurangi biaya-biaya

pada laporan keuangan, sehingga laba pun akan menigkat. Hal ini lah yang

akan meningkatkan kinerja perusahaan, karena hasil kerja yang harus

digunakan sebagai ukuran keberhasilan perusahaan yang berorientasi pada

laba adalah kemampuan untuk menghasilkan laba yang cukup agar

kelangsungan hidupnya terjamin.

Berdasarkan contoh penerapan JIT pada PT. Astra Honda Motor, maka

dapat kita ketahui bahwa JIT dapat mengurangi berbagai pemborosan pada

perusahaan, baik dari segi waktu tunggu maupun dari segi biaya. Dengan

berkurangnya biaya yang perlu dikeluarkan, maka perusahaan dapat

meningkatkan labanya yang kemudian dapat meningkatkan kinerja

perusahaan, terutama perusahaan yang berorientasi pada laba.

3. Kesimpulan

JIT (Just In Time)  merupakan suatu system yang dikembangkan untuk

mengeliminasi pemborosan-pemborosan biaya yang timbul akibat banyaknya

waktu yang digunakan dalam memproduksi suatu barang  sehingga perusahaan

dapat meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan perusahaan.

Peningkatan laba yang terjadi di perusahaan tersebut dapat dijadikan indikator

penilaian kinerja keuangan perusahaan karena laba yang diperoleh tersebut

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

9

Page 10: Jit

Seminar ManajemenBiaya

banyak digunakan pada analisis rasio keuangan yang menggambarkan kinerja

keuangan perusahaan secara umum. Kemampuan JIT dalam memperbaiki posisi

persaingan juga merupakan gambaran dari kinerja manajemen, walaupun tidak

memberikan pengaruh langsung yang nyata bagi kinerja keuangan, melainkan

melalui perantara kinerja operasional.

Referensi

Abrahamson, E. (1996), Management fashion. Academy of Management Review,

21(1), pp. 254 - 285.

Chakravorty and Atwater. 1995. Do JIT lines perform better than traditionally

balanced lines? International Journal of Operations & Production

Management. 15(2). pp. 77-88.

Fullerton and McWatters. 2001. The production performance benefits from JIT

implementation. Journal of Operations Management. 19(1). pp. 81-96.

Giunipero, Pillai, Chapman and Clark. 2005. A longitudinal examination of JIT

purchasing practices. The International Journal of Logistics Management.

16(1). 51-70.

Mahdi, Mehrdad, and Morteza. 2010. Impact of JIT on Firms’ Financial

Performance Some Iranian Evidence. Vol. 10 Issues 4 (Ver 1.0).

Krafcik.1988. Triumph of the lean production system. Sloan Management Review.

30(1). pp. 41 – 52.

Serang, Serlin dan Surachman. 2012. Implementasi Just In Time dan Pengaruhnya

terhadap Kinerja Operasional dan Kinerja Perusahaan Manufaktur di Kota

Makassar (Studi pada Kawasan Industri Makassar). Jurnal Aplikasi

Manajemen. Vol. 10

http://freetoups.blogspot.com/2012/07/keterbatasan-sistem-just-in-time-

dalam.html

http://indraputrabintan.blogspot.com/2013/03/just-in-time.html

Dampak Penerapan Just-in time terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (bukti dari perusahaan-perusahaan di Indonesia)

10