9
ISSN 2338-7033 LPPM STIKes Dehasen Bengkulu Journal of Nursing and Public Health Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Volume 1, No. 1 Juli 2014 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kese- hatan di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011 Suhardi, Asmawati & Nur Elly Hubungan Obesitas dengan Gangguan Konsep Diri pada Remaja Putri di SMKN 3 Kota Bengkulu TAHUN 2013 Dilfera Hermiati & Ni Nyoman P Perbandingan Pengaruh Stress dan Perilaku Kesehatan terhadap Keluhan Nyeri Post Operasi Sectio Cecarea antara Kelompok Menetap dan Berkurang Setelah di Berikan Teknik Relak- sasi Nafas Dalam, Massage dan Terapi Musik Di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Beng- kulu Tahun 2013 Murwati Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Klien Minum Obat pada Klien TB Paru di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Kepahyang Ida Samidah, dkk Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani Diet Hipertensi pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Perawatan D6 Ketahun Tahun 2013 Mariza Afrianti Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Produksi Asi Eksklusif pada Buteki di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Tahun 2014 Berliana Kando Sianipar Pengaruh Dukungan Keluarga, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Motivasi Sehat terhadap Perilaku Pencegahan Kanker Payudara pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2013 Ravika Ramlis Hubungan Peran Keluarga dalam Penatalaksanaan Hipertensi terhadap Kejadian Hipertensi Berat di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD dr M. Yunus Bengkulu Tahun 2014 Danur Azissah

Journal of Nursing and Public Health - 103.94.125.242103.94.125.242/files/gabungan.pdfJurnal Ilmu Keperawatan dan ... Pekerjaan dan Lama Kerja Kader Posyandu dengan Pelaksanaan

Embed Size (px)

Citation preview

ISSN 2338-7033

LPPM STIKes Dehasen Bengkulu

Journal of Nursing and Public Health Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat

Volume 1, No. 1 Juli 2014

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kese-

hatan di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011

Suhardi, Asmawati & Nur Elly

Hubungan Obesitas dengan Gangguan Konsep Diri pada Remaja Putri di SMKN 3 Kota

Bengkulu TAHUN 2013

Dilfera Hermiati & Ni Nyoman P

Perbandingan Pengaruh Stress dan Perilaku Kesehatan terhadap Keluhan Nyeri Post Operasi

Sectio Cecarea antara Kelompok Menetap dan Berkurang Setelah di Berikan Teknik Relak-

sasi Nafas Dalam, Massage dan Terapi Musik Di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Beng-

kulu Tahun 2013

Murwati

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Klien Minum Obat pada Klien TB

Paru di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Kepahyang

Ida Samidah, dkk

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani Diet

Hipertensi pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Perawatan D6 Ketahun Tahun 2013

Mariza Afrianti

Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Produksi Asi Eksklusif pada Buteki

di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Tahun 2014

Berliana Kando Sianipar

Pengaruh Dukungan Keluarga, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Motivasi Sehat terhadap

Perilaku Pencegahan Kanker Payudara pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu

Kota Bengkulu Tahun 2013

Ravika Ramlis

Hubungan Peran Keluarga dalam Penatalaksanaan Hipertensi terhadap Kejadian Hipertensi

Berat di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD dr M. Yunus Bengkulu Tahun 2014

Danur Azissah

ISSN: 2338-7033

PENANGGUNG JAWAB

LPPM STIKes Dehasen Bengkulu

PIMPINAN REDAKSI

Ida Samidah

SEKRETARIS PELAKSANA

Dessy Sundari

DEWAN REDAKSI

Demsa Simbolon

Susiwati

Haidina Ali

EDITOR

Feny Martina

Eli Diana

Rita Prima Bendriyanti

Bando Amin C Kader

Dahrizal

Dino Sumaryono

Heru Sularsono

Seftyanti

merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu sebanyak dua

kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Juli dan Desember. Jurnal ini menyajikan kajian analisis-kritis mengenai

ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Artikel penelitian dapat dikirim ke divisi publikasi Jurnal Ilmu Keperawatan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu, Jl.Merapi Raya No. 42 Kebun Tebeng

Bengkulu. Telp. (0736) 21997 Fax.(0736) 22027. Email: [email protected]

Hak cipta dilindungi. Dilarang memperbanyak dan/atau mencetak-ulang seluruh atau sebagian isi dari tanpa

ada izin resmi dari penerbit.

CARA BERLANGGANAN

Untuk berlangganan , pembayaran dapat dilakukan dengan cara berikut.

Pembayaran langsung ke staff LPPM STIKES Dehasen Bengkulu:

Eli Diana/ Feny Martina

LPPM STIKES Dehasen Bengkulu,

Jl. Jl.Merapi Raya No. 42 Kebun Tebeng Bengkulu.

Pembayaran melalui transfer Bank:

Bank BNI

An. Stikes Dehasen

No. rek 0216754498

LPPM STIKES Dehasen Bengkulu Press 2013

http: www.stikesdehasen.ac.id

Penerbit: LPPM STIKES Dehasen Bengkulu

Nomor ISSN : 2338-7068

Design cover oleh Feny Martina

Journal of Nursing and Public Health Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat

EDITORIAL

adalah jurnal yang diterbitkan oleh LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen

Bengkulu. Terbitan ini merupakan elemen penting dalam penyebarluasan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah

yang berkaitan dengan isu-isu ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat, baik yang dilakukan oleh para

penliti di lingkungan STIKES Dehasen maupun pihak-pihak yang terkait lainnya.

Pada volume 1 no1 1 edisi Juli 2014, menyajikan sepuluh tulisan, dengan masing-

masing judul: (1) Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Prelakteal di Wilayah Puskesmas Sawah

Lebar Kota Bengkulu Tahun 2013; (2) Gambaran Status Gizi pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas

Kampung Bali Kota Bengkulu Tahun 2013; (3) Pengaruh Peran Suami dan Motivasi Diri terhadap Perilaku

Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Bekerja di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu Tahun 2013; (4) Hubungan

Pengetahuan dan Pendidikan Akseptor terhadap Pemilihan KB IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ikan

Kecamatan Teluk Segara Tahun 2013; (5) Hubungan Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Malaria pada

Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012; (6) Hubungan Pengetahuan,

Pekerjaan dan Lama Kerja Kader Posyandu dengan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskes-

mas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2013; (7) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan

Pasien Pre Operasi Seksio Sesarea di Ruang C1; Kebidanan RSUD Dr. M.Yunus Kota Bengkulu Tahun 2012;

(8) Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Karakteristik Ibu di

Ruang Mawar RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2013; (9) Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami

dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas

Basuki Rahmat Kota Bengkulu Tahun 2013; (10) Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap

Penggunaan Kartu Menuju Sehat Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun

2012.

Saran dan kritik pembaca guna memperbaiki dan penyempurnaan isi masih diharap-

kan. Sumbangan tulisan dari pembaca juga kami tunggu.

Bengkulu, Juli 2014

Dr. Ida Samidah, S.Kp, M.Kes

Journal of Nursing and Public Health

Volume 1, No. 1 Juli 2014

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kesehatan di

Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011

The Differences of Levels of Knowledge of Hypertensive Patients Regarding Hypertension

After Counseling on Health Education through Audiovisual Media Was Given

in Public Health Center Air Lais North Bengkulu 2011

Suhardi1, Asmawati2, Nur Elly3

[email protected]

1 Suhardi adalah perawat Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara ; 2 Asmawati adalah dosen Prodi D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu ; 3 Nur Elly

adalah dosen Prodi D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Hypertension is an increase in blood pressure which can cause pain and disability. The prevalence of hypertension is increas-

ing every year and a concern in developing countries. In Indonesia, the number of people with hypertension has reached 15

million people and 10.8 million are categorized as uncontrolled hypertension. The purpose of this study is to determine the

differences in knowledge that hypertensive patients might have after counseling on health education about hypertension

through audiovisual media was given. The research design used pre-experimental one group pre and post test. The samples

were hypertensive patients aged over 20 years in Puskesmes Air Lais. They were, in this case, consisted of 30 people and were

selected randomly. The results revealed that the mean score of the patients’ knowledge regarding hypertension before the

counseling was 25.73, yet after the counseling it was 46.20. The results indicated that there were significant differences found

between the mean scores of the hypertensive patients both before and after the counseling, which consisted of 20.47 (p=0.00,

<α = 0.05). It is expected that health workers, especially nurses in health care facilities should provide health education

through a variety of learning methods in order to improve people knowledge about hypertension.

Keywords: hypertension, knowledge, counseling

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah dari normal yang dapat menimbulkan kesakitan dan disability. Prevalensi

hipertensi meningkat setiap tahun dan menjadi perhatian di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah penderita hipertensi

mencapai 15 juta orang dan 10.800.000 merupakan hipertensi yang tidak terkontrol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui

perbedaan pengetahuan penderita hipertensi setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi melalui media audio-

visual. Desain penelitian menggunakan pre-experiment one group pre and post test. Sampel adalah penderita hipertensi yang

berusia diatas 20 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas AirLais berjumlah 30 orang dan diambil secara acak. Hasil

penelitian menunjukkan rerata skor pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan adalah 25,73 dan rerata skor penge-

tahuan setelah penyuluhan adalah 46,20. Terdapat perbedaan signifikan reratapengetahuan penderita hipertensi sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan kesehatan sebesar 20,47(p = 0.00 < α=0,05). Diharapkan petugas kesehatan terutama perawat di

fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan edukasi kesehatan melalui berbagai metode pembelajaran untuk meningkat-

kan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi.

Kata kunci : hipertensi, pengetahuan, penyuluhan

ABSTRAK

ABSTRACT

Volume 1 No. 1 (Juli 2014)

© The Author(s) 2014

1

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan penyakit yang ditan-

dai dengan peningkatan tekanan darah dari normal.

Prevalensi hipertensi meningkat setiap tahun dan

menjadi perhatian dinegara berkembang termasuk

Indonesia. Peningkatan prevalensi penyakit ini,

mencerminkan bahwa kematian penduduk akan

meningkat akibat penyakit kardiovasculer di ne-

gara berkembang (Maher, 2010). WHO (2010)

mengestimasi tahun 2000 terdapat 972 juta orang

penderita hipertensi dan 65 % terjadi di negara

berkembang. Estimasi global diperkirakan 3,45

milyar hipertensi terjadi pada orang dewasa beru-

sia diatas 20 tahun (WHO,2005). Di negara Indo-

nesia, menurut data Depkes RI (2010), jumlah

penderita hipertensi mencapai 15 juta orang dan

10.800.000 merupakan hipertensi yang tidak

terkontrol.

Hipertensi sering mengakibatkan keadaan

yang berbahaya karena sering tidak disadari dan

sering tidak menimbulkan keluhan berarti sampai

suatu saat terjadi komplikasi ke beberapa organ

vital (Depkes RI, 2007). Hipertensi yang tidak

ditangani dapat merusak organ seperti jantung,

otak, ginjal dan mata, dapat menimbulkan kema-

tian prematur (4,5 %), menyebabkan ketidakmam-

puan seumur hidup dalam melakukan aktifitas (WHO,2005).Penataksanaan hipertensi diperlukan

untuk mencegah keberlangsungan kerusakan organ

target dalam waktu lama sehingga menurunkan

kesakitan dan kematian.

Berbagai studi merekomendasikan bahwa

hipertensi dapat diturunkan dengan melakukan

modifikasi gaya hidup, mengontrol berat badan,

tekanan darah, latihan/olah raga, diet sehat, menu-

runkan konsumsi alcohol dan rokok (CDC, 2006).

Akhir-akhir ini direkomendasikan penekanan-

pencegahan, deteksi dini, evaluasi dan penatalak-

sanaan penyakit hipertensi harus dilakukan melalui

promosi kesehatan dan modifikasi gaya hidup se-

hat (Joint National Committee, 2003).

Tindakan promosi kesehatan terbukti sig-

nifikan menurunkan tekanan darah dan cocok un-

tuk segmen populasi yang luas (Doran, 2003).

Peran perawat dalam promosi kesehatan tidak

hanya terbukti mampu dalam penatalaksanaan pen-

yakit tetapi memiliki kontribusi luas untuk pengem-

bangan ilmu keperawatan (Hong, 2010).

Promosi kesehatan yang dilakukan perawat

efektif dalam memanajemen penyakit kronis seperti

hipertensi karena perawat menggunakan pengetahuan

dan skill yang dimiliki untuk memberikan asuhan

proses perawatan (Yura & Walsh, 1983 dalam Hong

20,10). Tindakan promosi kesehatan yang biasanya

dilakukan yaitu edukasi pada klien.

Pendekatan melalui edukasi merupakan salah

satu cara terbaik untuk memberikan informasi yang

dapat dipercaya pada masyarakat dan membantu indi-

vidu mengembangkan kemampuan membuat kepu-

tusan dan memberikan pencitraan pada masyarakat

untuk menggali dan mengembangkan sikap yang se-

mestinya (Kozier & Erb, 2008: Naidono & Wills,

2000). Hal ini dikarenakan sikap dan pengetahuan

masyarakat akan mempengaruhi perilaku kesehatan.

Edukasi kesehatan merupakan hal penting dalam men-

ingkatkan status kesehatan.Salah satu factor pengham-

bat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

mengontrol tekanan darah dan menurunkan kepatuhan

penderita meminum obat hipertensi aantara lain ren-

dahnya tingkat pengetahuan, pengaruh budaya dan

sedikitnya informasi kesehatan yang dimiliki.

Pendidikan kesehatan dinilai dapat meningkat-

kan pengetahuan penderita tentang hipertensi dan

penatalaksanaan perawatan sehingga perlu dilakukan

peneltitian tentang “pengaruh penyuluhan kese-

hatanterhadap peningkatan pengetahuan penderita ten-

tang hipertensi. Rumusan penelitian adalah 1) apakah

penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengeta-

huan penderita tentang hipertensi di Puskesmas Air

Lais?

Tujuan penelitian adalah 1) mengetahui karak-

teristik penderita hipertensi 2) mengidentifikasi penge-

tahuan penderita sebelum dan sesudah dilakukan

penyuluhan kesehatan 3) menganalisis perbedaan

rerata pengetahuan setelah diberikan intervensi penyu-

luhan.

BAHAN DAN METODE

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

Suhardi, Asmawati, Nur Elly

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kesehatan

di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011

2

Dari hasil didapatkan bahwa sebagian besar responden

berada pada usia dewasa pertengahan (60 %), jenis

kelamin perempuan (76,7 %), pendidikan dasar (63,3

%) dan bekerja sebagai petani (53,3 %), hampir seten-

gah responden (42,67 %) mengalami hipertensi ringan.

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan penderita

hipertensi sebelum dan setelah penyuluhan di wilayah Kerja

Puskesmas Air Lais tahun 2011 (n=30)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengeta-

huan penderita hipertensi sebelum diberi penyuluhan

adalah 25,73 dan setelah diberikan penyuluhan men-

jadi 46,20. Terdapat perbedaan signifikan rerata pen-

getahuan sebesar 20.53.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan penderita hiper-

tensi terbanyak usia 40-60 tahun dan lebih banyak

pada perempuan. Shumate dalam Black & Jacobs

(1997) menyatakan bahwa penyakit kardiovaskuler

tidak hanya menyerang pada usia lanjut tetapi dapat

menyerang dibawah usia 60 tahun tidak hanya pada

laki-laki tetapi juga perempuan, lebih dari setengah

kematian terjadi pada perempuan.

Prevalensi tertinggi penyakit hipertensi di

Ghana pada perempuan yaitu sebesar 29,5 % diband-

ing laki-laki sebesar 27,6 %, dinegara berkembang,

lebih dari 500 ribu perempuan yang berada pada ren-

tang usia 19-49 tahun diestimasi meninggal akibat

hipertensi (Kofi, 2012).

Hasil penelitian menemukan derajat hipertensi

sebagian besar hipertensi ringan hingga sedang yakni

sebesar 79,3 %. Kondisi ini sejalan dengan temuan

penelitian Sumiatin, Yanariah dan Christiawan (2012)

di Desa Sumurgung Palang bahwa tingkat hipertensi

dimasyarakat terbanyak adalah hipertensi ringan

hingga sedang sebesar 85 %. Hipertensi merupakan

penyakit gangguan system kardiovasculer yang sering

terjadi pada usia 20-50 tahun. Penyakit ini dipenga-

3

Volume 1 No. 1 (Juli 2014)

© The Author(s) 2014

adalah pre experiment one group pre and post test.

Populasi adalah semua penderita yang terdiagno-

sis hipertensi yang ada diwilayah kerja Puskesmas

Air Lais Bengkulu Utara. Sampel adalah penderita

hipertensi yang berusia > 20 tahun dan bisa baca

tulis .Teknik pengambilan diambil dengan teknik

acak sistematis.Jumlah sampel sebanyak 30 orang.

Variabel penelitian adalah pengetahuan

penderita tentang hipertensi. Data dikumpulkan

melalui pengisian lembar quisioner tertutup yang

berisi 15 item pertanyaan. Pengukuran pengeta-

huan dilakukan sebelum dan sesudah diberikan

penyuluhan kesehatan.Analisis data menggunakan

uji T Paired dengan bantuan computer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Hasil anasisi data univariat dapat dilihat

pada tabel berikut :

Karakteristik Responden

Tabel1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik di-

wilayah Puskesmas Air Lais tahun 2011

No

Variabel

f

%

1 2 3 4 5

Umur 20-39 tahun 40-60 tahun

> 60 tahun Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Pendidikan

Dasar (SD,SMP) Menengah (SMA)

Tinggi (DIII/S1) Pekerjaan

PNS Pedagang

Swasta Petani

Hipertensi Ringan Sedang

Berat

9

18 3

7 23

19 10 1

2 9 3

16

14 11 5

30 60 10

23,3 76,7

63,3 33,3

3,4

6,7 30 10

53,3

42,6 36,7 16,7

Jumlah 30 100

Variabel Mean (SD) Mean (SD) Sig (p value)

Pengetahu

an

25,73 (0,71)

46,20 (14,26) 0,000*

ruhi oleh berbagai factor seperti usia, genetic, ri-

wayat keluarga, diet, gaya hidup dan lainnya

(Kofi, 2011).

Pengetahuan tentang hipertensi masih ter-

golong rendah dikalangan penderita. Dalam

penelitian ini terbukti rerata pengetahuan tentang

hipertensi sebelum diberikan penyuluhan sebesar

25,73. Hipertensi merupakan masalah kesehatan

masyarakatdan istilah untuk menggambarkan

kondisi yang terjadi akibat peningkatan tekanan

darah systole melebih 140 mmHg dan tekanan di-

astole diatas 90 mmHg. Penyakit ini disebut seba-

gai silent killer karena biasanya tanpa gejala. Men-

diagnosis hipertensi membutuhkan waktu lama

dan menjadi penyebab utama masalah kesehatan

seperti stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Efek jangka panjang akibat hipertensi adalah keru-

sakan organ seperti otak, hati, ginjal dan lainnya

(Cunha, 2011 dalam Shaik, 2011).

Rendahnya pengetahuan penderita tentang

hipertensi dalam penelitian ini dapat disebabkan

karena tingkat pendidikan responden sebagian be-

sar adalah pendidikan SD dan SMP. Menurut

Nursalam (1997) bahwa factor pendidikan ber-

peran penting dalam meningkatkan pengetahuan

dalam menerima informasi. Makin tinggi pendidi-

kan maka makin mudah seseorang dalam mene-

rima informasi sehingga akan banyak pengetahuan

yang akan diperoleh.

Perbedaan pengetahuan antar responden

dipengaruhi oleh sumber informasi yang didapat

tentang tekanan darah tinggi. Penelitian Kofi

(2011) menemukan 82 % responden memiliki pen-

getahuan yang tinggi tentang hipertensi, 38 %

reponden dapat mengidentifikasi pre-hipertensi

dan tekanan darah normal tetapi 11 % yang tidak

tau tentang tekanan darah tinggi.Hal ini disebab-

kan rendahnya tingkat pendidikan dan sumber in-

formasi yang didapat.

Didukung Shaikh (2011), pengetahuan ten-

tang hipertensi lebih baik pada responden yang

mendapat informasi tentang hipertensi dibanding-

kan orang yang pendidikan rendah, artinya walau-

pun orang dengan pendidikan rendah dengan

mendapatinformasi lebih banyak akan memiliki

pengetahuan lebih tentang hipertensi. Studi Shaik

(2010) menemukan 10 % informasi tentang tekanan

darah tinggi didapat dari dokter atau tenaga kesehatan

lain, 6 % dari televise, majalah, radio dan 30 % infor-

masi didapat dari keluarga dekat.

Perbedaan rerata pengetahuan tentang hiper-

tensi setelah diberikan penyuluhan kesehatan sebesar

20,47, artinya penyuluhan kesehatan singkat dapat

menambah pengetahuan masyarakat. Pendidikan ke-

sehatan adalah salah satu bentuk promosi kesehatan-

dan merupakan upaya yang dilakukan untuk mem-

berikan kesempatan pada individu untuk belajar den-

gan berbagai bentuk komunikasi yang didesain untuk

mengembangkan pengetahuan tentang kesehatan dan

mengembangkan keterampilan (skill) yang kondusif

untuk kesehatan individu dan komunitas (WHO,

2012).

Pendidikan kesehatan tidak hanya sebatas

penyebaran informasi kesehatan tetapi juga membang-

kitkan motivasi, skill dan rasa percaya diri seseorang-

dalam mengambil tindakan untuk peningkatan kese-

hatan (WHO, 2012).

Sejalan dengan teori HL Bloom dalam Nasrul

Efendi (1998), pendidikan kesehatan merupakan suatu

penerapan konsep pendidikan untuk membantu indi-

vidu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan

kemampuan atau perilaku untuk mencapai derajat ke-

sehatan yang optimal. Hasil yang ingin dicapai adalah

bentuk perilaku yang menguntungkan kesehatan baik

dalam bentuk pemahaman atau diikuti oleh kesadaran

dan sikap positif terhadap kesehatan.

Sacova et al (2009) meneliti pandangan anak

remaja tentang hipertensi danmenemukan bahwa pen-

getahuan anak remaja masih rendah tentang factor

risiko hipertensi. Anak remaja memiliki pandangan

yang sama tentang penyebab hipertensidan upaya un-

tuk mengetahui lebih jauh tentang hipertensi. Seban-

yak 43 % responden menyebutkan bahwa edukaasi

kesehatan lebih efektif dan dibutuhkan untuk mengeta-

hui hipertensi.Pengembangan pengetahuan dapat dila-

kukan oleh dosen, guru, profesi kesehatan, melalui

testimoni dari orang yang mengalami, melalui video,

melalui seminar masyarakat, acara seri televisi atau

program lainnya.

Suhardi, Asmawati, Nur Elly

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kesehatan

di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011

4

5

Volume 1 No. 1 (Juli 2014)

© The Author(s) 2014

cess: Assessing, Planning, Implement

ing, Evaluating. Norwalk,CT: Appleton

-Century-Crofts.

Sumiatin,Yunariyah & Cgristiawan (2013).

Hubungan tingkat hipertensi dengan

tingkat kecemasan. Jurnal keperawatan

Vol. VI pg: 19-21

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian didapatkan pengetahuan

penderita sebelum penyuluhan 25,73 dan ada perbe-

daan peningkatan pengetahuan setelah dilakukan

penyuluhan kesehatan sebesar 20,47. Diharapkan petu-

gas kesehatan melakukan upaya promosi kesehatan

melalui penyuluhan dan lainnya guna meningkatkan

pengetahuan tentang hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI (2010). Angka kejadian hipertensi di Indo-

nesia.http://www.depkes.go.id.di akses 17 april

2011

Hong (2010). Evidence Based Nursing Practice for

health promotion in adults with hypertension :

literature review. Aslan Nursing Research Jour-

nal Vo. 4 (4) pg : 227-243

Doran, D. M. (2003).Nursing-sensitive outcomes:

State ofthe science. Boston

Kofi (2012 ). Prevention and Management of hyper-

tention : a study on knowledge and attitudes of

childbearing. Thesis; Univ. Applied Science of

Ostrobothnia.

JNC (2003).The seventh report of the Joint National

Committeeon Prevention, Detection, Evaluation,

and Treatment ofHigh Blood Pres-

sure.Washington. Department of Health andHu-

man Services. Retrieved February 20, 2007,

Sarcova et al (2009). View of hypertensioan among

young Africa americans who vary in their risk of

developing hypertension .Ethnicity and Desease

Journal Vol.19’pg : 28-35

Shaik, Yakta, Kumar (2012). Hipertension knowledge,

attitude, and Practice in Adult hypertensive patien

at LUMPH. Journal LUMPH Vol.11 (2); pg : 113

-117

WHO (2005).Updated projects ofglobal mortality and

burden of disease, 2002–2030: Retrieved October

15,2007,from ttp://www.who.int/healthinfo/

statistics/

bodprojections2030/en/index.html

WHO (2012).Health education : concept, effective

strategic and core competence. Estearn Meditera-

nian.

Yura, H., & Walsh, M. B. (1983).The nursing proc-