12
Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 75 GAMBARAN MINAT MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESA UNGGUL BERDASARKAN TINJAUAN TEORI J. HOLLAND Bimantya Arya Nugroho Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta 11510 ABSTRAK Dewasa ini pendidikan tinggi sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan masyarakat. Masuk perguruan tinggi dan memilih jurusan yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa yang sedang merencanakan masa depannya. Pada umumnya mahasiswa yang masuk Perguruan Tinggi berharap dengan memilih bidang studi tertentu, mereka bisa menjadi mahasiswa yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan mereka dapatkan. Begitu pula dengan mahasiswa yang berkuliah di Universitas Esa Unggul yang memilih bidang studi psikologi. Setiap mahasiswa memiliki minat yang berbeda dalam mempelajari sesuatu. Dengan kata lain, minat menjadi faktor yang membuat mahasiswa mau menerima dan menjalankan perkuliahan dengan baik. Kata Kunci : Minat Pendahuluan Dewasa ini pendidikan tinggi sudah men- jadi hal yang sangat dibutuhkan, bagi masyarakat. Apalagi dengan adanya kebijakan wajib belajar 9 tahun dan program pendidikan gratis dari pemerin- tah yang bertujuan untuk meminimalisir jumlah anak putus sekolah dan meningkatkan mutu pendi- dikan di Indonesia (Bellalita, 2009). Bukan hanya sebatas jenjang SMP saja, masyarakat Indonesia su- dah cukup banyak yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan seperti ke SMA maupun hingga Perguruan Tinggi. Masuk perguruan tinggi dan memilih juru- san yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa yang sedang merencanakan masa depannya. Pada umumnya mahasiswa yang masuk Perguruan Tinggi berharap dengan memilih jurusan pendidikan tertentu, mereka bisa menjadi maha- siswa yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan ia dapatkan nantinya (wawancara pribadi). Begitu pula dengan mahasiswa yang ber- kuliah di Universitas Esa Unggul. Mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas Esa Unggul sebe- lumnya telah dihadapkan pada berbagai pilihan ju- rusan pendidikan yang ada di Universitas ini. Setiap jurusan memiliki ciri khas materi kuliah dan kom- petensinya masing-masing, yang membuat ma- hasiswa tertarik untuk memilih jurusan tersebut. Dari setiap jurusan itu, memiliki kurikulum yang menuntut mahasiswa untuk dapat meguasai keahlian tertentu. Misalnya saja di jurusan ekonomi yang menuntut lulusannya untuk memiliki keahlian entre- preneurship, jurusan teknik informatika yang menuntut lulusannya memiliki kemampuan analisis yang tinggi di bidang komputer (www.unsa.ac.id). Sedangkan lulusan psikologi khususnya di Universitas Esa Unggul dituntut untuk mempunyai bekal konsep-konsep teoritis dan mengetahui teknik interview dan observasi, memahami teknik peng- amatan tingkah laku manusia, peka terhadap per- masalahan biopsikososial dan moral. (www.indo- nusa.ac.id ). Artinya mahasiswa lulusan psikolgi dituntut untuk memiliki pengetahuan psikologi, wawasan dan minat yang tinggi dibidang sosial. Menurut J. Holland minat yang sesuai me- rupakan faktor penting yang menentukan individu da-pat berprestasi. Sedangkan menurut Reber (1995) dalam Purnawan (2001) menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki minat yang sesuai akan mengembangkan hal-hal seperti atensi, keingintahu- an, keberartian, dan hal lainnya yang akan mem- bantunya mencapai hasil yang optimal dalam ber- prestasi. Blair dkk (1975) juga mengatakan bahwa minat sering pula diartikan sebagai perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu kegiatan atau ob- jek. Dengan perkataan lain, mahasiswa yang me- miliki minat sesuai dengan jurusan psikologi diha- rapkan mereka merasa senang, dapat mengem- bangkan atensi, keingintahuan, keberartian yang akan membantunya untuk dapat optimal dalam ku- liahnya sehingga dapat berprestasi dan lulus tepat waktu. Namun yang menarik di Fakultas Psikologi, dari data DAA (Departemen Administrasi Akade- mik) Universitas Esa Unggul tahun 2008, jumlah lu- lusan mahasiswa psikologi kelas reguler dan ek- sekutif dari angkatan 2001, 2002, 2003, dan 2004 hanya sebanyak 70 orang dari 203 mahasiswa aktif. Ini berarti tingkat kelulusan Fakultas Psikologi adalah 34,5 %, dan tergolong rendah dibandingkan dengan target kelulusan Universitas yang baik, yaitu

jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 75

GAMBARAN MINAT MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESAUNGGUL BERDASARKAN TINJAUAN TEORI J. HOLLAND

Bimantya Arya NugrohoFakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Jakarta

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta 11510

ABSTRAK

Dewasa ini pendidikan tinggi sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan masyarakat. Masukperguruan tinggi dan memilih jurusan yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswayang sedang merencanakan masa depannya. Pada umumnya mahasiswa yang masuk PerguruanTinggi berharap dengan memilih bidang studi tertentu, mereka bisa menjadi mahasiswa yangmemiliki keahlian yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan mereka dapatkan. Begitu puladengan mahasiswa yang berkuliah di Universitas Esa Unggul yang memilih bidang studi psikologi.Setiap mahasiswa memiliki minat yang berbeda dalam mempelajari sesuatu. Dengan kata lain, minatmenjadi faktor yang membuat mahasiswa mau menerima dan menjalankan perkuliahan dengan baik.

Kata Kunci : Minat

PendahuluanDewasa ini pendidikan tinggi sudah men-

jadi hal yang sangat dibutuhkan, bagi masyarakat.Apalagi dengan adanya kebijakan wajib belajar 9tahun dan program pendidikan gratis dari pemerin-tah yang bertujuan untuk meminimalisir jumlahanak putus sekolah dan meningkatkan mutu pendi-dikan di Indonesia (Bellalita, 2009). Bukan hanyasebatas jenjang SMP saja, masyarakat Indonesia su-dah cukup banyak yang melanjutkan ke jenjangpendidikan lanjutan seperti ke SMA maupun hinggaPerguruan Tinggi.

Masuk perguruan tinggi dan memilih juru-san yang tepat merupakan hal yang sangat pentingbagi mahasiswa yang sedang merencanakan masadepannya. Pada umumnya mahasiswa yang masukPerguruan Tinggi berharap dengan memilih jurusanpendidikan tertentu, mereka bisa menjadi maha-siswa yang memiliki keahlian yang sesuai denganbidang pekerjaan yang akan ia dapatkan nantinya(wawancara pribadi).

Begitu pula dengan mahasiswa yang ber-kuliah di Universitas Esa Unggul. Mahasiswa yangmenuntut ilmu di Universitas Esa Unggul sebe-lumnya telah dihadapkan pada berbagai pilihan ju-rusan pendidikan yang ada di Universitas ini. Setiapjurusan memiliki ciri khas materi kuliah dan kom-petensinya masing-masing, yang membuat ma-hasiswa tertarik untuk memilih jurusan tersebut.Dari setiap jurusan itu, memiliki kurikulum yangmenuntut mahasiswa untuk dapat meguasai keahliantertentu. Misalnya saja di jurusan ekonomi yangmenuntut lulusannya untuk memiliki keahlian entre-preneurship, jurusan teknik informatika yangmenuntut lulusannya memiliki kemampuan analisisyang tinggi di bidang komputer (www.unsa.ac.id).

Sedangkan lulusan psikologi khususnya diUniversitas Esa Unggul dituntut untuk mempunyaibekal konsep-konsep teoritis dan mengetahui teknikinterview dan observasi, memahami teknik peng-amatan tingkah laku manusia, peka terhadap per-masalahan biopsikososial dan moral. (www.indo-nusa.ac.id). Artinya mahasiswa lulusan psikolgidituntut untuk memiliki pengetahuan psikologi,wawasan dan minat yang tinggi dibidang sosial.

Menurut J. Holland minat yang sesuai me-rupakan faktor penting yang menentukan individuda-pat berprestasi. Sedangkan menurut Reber(1995) dalam Purnawan (2001) menyatakan bahwamahasiswa yang memiliki minat yang sesuai akanmengembangkan hal-hal seperti atensi, keingintahu-an, keberartian, dan hal lainnya yang akan mem-bantunya mencapai hasil yang optimal dalam ber-prestasi. Blair dkk (1975) juga mengatakan bahwaminat sering pula diartikan sebagai perasaan senangatau tidak senang terhadap suatu kegiatan atau ob-jek. Dengan perkataan lain, mahasiswa yang me-miliki minat sesuai dengan jurusan psikologi diha-rapkan mereka merasa senang, dapat mengem-bangkan atensi, keingintahuan, keberartian yangakan membantunya untuk dapat optimal dalam ku-liahnya sehingga dapat berprestasi dan lulus tepatwaktu.

Namun yang menarik di Fakultas Psikologi,dari data DAA (Departemen Administrasi Akade-mik) Universitas Esa Unggul tahun 2008, jumlah lu-lusan mahasiswa psikologi kelas reguler dan ek-sekutif dari angkatan 2001, 2002, 2003, dan 2004hanya sebanyak 70 orang dari 203 mahasiswa aktif.Ini berarti tingkat kelulusan Fakultas Psikologiadalah 34,5 %, dan tergolong rendah dibandingkandengan target kelulusan Universitas yang baik, yaitu

Page 2: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 76

mencapai 75%. Selain itu, data IPK yang diperolehmahasiswa Fakultas Psikologi Universitas EsaUnggul menunjukkan bahwa jumlah mahasiswayang mendapatkan IPK kurang dari 2,5 mencapai46%, IPK 2,5 s.d 3,0 sebanyak 25%, sedangkanmahasiswa yang mendapat IPK lebih dari 3,0sebanyak 29%.

Persentase ini menunjukkan persentase nilaiIPK mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas EsaUnggul masih banyak yang rendah. Di samping itupula, penulis melihat fenomena dimana mahasiswaPsikologi Esa Unggul masih banyak yang secarasengaja tidak mengikuti perkuliahan yang sedangberjalan saat itu. Mahasiswa tersebut lebih memilihberada di kantin kampus atau malah berada dirumah. Berdasarkan fenomena tersebut banyakfaktor yang mempengaruhinya, antara lain motivasiyang rendah, minat yang kurang sesuai, persepsiyang negatif terhadap perkuliahan, kemampuanyang terbatas, dll.

Metode PenelitianRancangan Penelitian

Rancangan yang akan digunakan dalam pe-nelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang bersifatnon eksperimental. Pada penelitian ini menggu-nakan metode deskriptif yang bertujuan untuk me-nggambarkan minat subjek.

Variabel PenelitianVariabel dalam penelitian ini adalah minat.

Definisi konseptual minat yaitu aktivitas terpilihyang tumbuh menjadi kemampuan tertentu yangkhusus yang terbentuk dari hasil interaksi berbagaihal, diantaranya peran kebudayaan, orangtua, temansebaya, kelas social dan lingkungan fisik. Definisioperasional dari minat yaitu realistic, investigative,artistic, social, entrepreneurship, conventional.

Populasi dan Sampel PenelitianDikarenakan ada beberapa mahasiswa yang

jarang terlihat dikampus karena kesibukannya dansedang mengambil skripsi, sehingga sulit untuk me-lakukan penelitian populasi. Oleh karena itu padapenelitian ini peneliti hanya menggunakan sampeldari populasi tersebut. Sampel dalam penelitian iniadalah sampel yang memenuhi kriteria yang telahditetapkan, yaitu mahasiswa aktif psikologi EsaUnggul regular angkatan 2006-2009.

Teknik Pengambilan SampelMetode pengambilan sampel dalam peneli-

tian ini menggunakan probability sampling Denganteknik Proportionate Random Sampling.

Berdasarkan rumus penghitungan jumlahsampel maka dengan jumlah populasi sebanyak 164

orang dan taraf kesalahan sebesar 5%, maka dida-patkan jumlah sampel sebanyak 114 orang. Jumlahtersebut dianggap jumlah sampel yang representatifdalam penelitian ini. Untuk menentukan sampelpenelitian yang sejumlah 114 dari populasi 164 pe-neliti menggunakan teknik kocok sederhana.

Jumlah SampelUntuk mendapatkan sampel sebanyak 114

responden, maka peneliti melakukan teknik randomdengan cara kocok sederhana. Dengan cara seluruhsampel didata melalui daftar nama masing-masingangkatan, lalu diberikan nomor dan nomor tersebutdikocok dengan menggunakan kertas yang digulungsampai menemukan jumlah sampel sebanyak 114.Dengan demikian masing-masing sampel untuk tiapangkatan harus proporsional sesuai denganpopulasi. Jadi jumlah sampel dalam penelitian inidapat diuraikan sebagai berikut:

33Angkatan 2006 : n = ___ x 114 = 23

164

40Angkatan 2007 : n = ___ x 114 = 28

164

36Angkatan 2008 : n = ___ x 114 = 25

164

55Angkatan 2009: n = ___ x 114 = 39

164

Jadi jumlah responden yang terpilih dandigunakan dalam penelitian ini adalah 23 + 28 +25+ 39 = 114 responden. Setelah sampel sudahdapat diperoleh, kemudian peneliti melakukan pe-milihan mahasiswa secara acak (random) dari setiapkelompok untuk menentukan mahasiswa yang akanmenjadi sampel, dan banyaknya sesuai dengan pro-porsi yang telah ditentukan. Random dapat di-lakukan dengan cara purpose random sampling,yaitu megambil sample mahasiswa Fakultas Psiko-logi Universitas Indonusa Esa Unggul dengan caradiundi berdasarkan NIM yang keluar.

Alat Ukur PenelitianProses pengambilan data yaitu dengan me-

milih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian.Instrumen penelitian diadaptasi dari vocational pre-ference inventory dari J. Holland yang terdiri 2bagian, bagian I berisi identitas subjek, seperti na-ma, usia, jenis kelamin, suku bangsa, agama, ang-

Page 3: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 77

katan, tempat dibesarkan, pendapatan orangtua/sendiri, urutan kelahiran, pernah mengikuti organi-sasi, dimana mengikuti organisasi, berapa lama me-ngikuti organisasi, dan hobi.

Bagian II terdiri dari 216 pernyataan,terbagi dalam 3 kelompok pernyataan, yaitu:

1. Pernyataan mengenai kegiatan-kegiatan yangdapat dipilih sesuai dengan kesukaan subjekterdiri dari 66 pernyataan. (aktivitas).

2. Pernyataan mengenai kemampuan-kemam-puan yang dapat dipilih sesuai dengan peng-hayatan kemampuan pribadi terdiri dari 66pernyataan. (kompetensi).

3. Pernyataan mengenai pekerjaan-pekerjaanyang dapat dipilih sesuai dengan minat subjekterdiri dari 88 pernyataan. (karir).

Tiap kelompok terbagi dalam 6 sub kelom-pok, yaitu R, I, A, S, E, dan C, yang merupakansingkatan dari 6 tipe kepribadian. Hasil berupaangka dan angka yang terbesar merupakan tipe ke-pribadian subjek.

HasilSesuai dengan tujuan penelitian, pada bab

ini akan dijelaskan tentang tipe minat berdasarkanHexagonal Model for Defining the PsychologicalResemblances Among Type and Environment andTheir Interactions dari J. Holland. Selain itu, jugaakan diuraikan gambaran umum yang disajikan ber-dasarkan data tambahan responden penelitian yangdidapatkan melalui lembar identitas diri pada kue-sioner.

Gambaran Umum Responden PenelitianPenelitian ini melibatkan 114 responden

penelitian yang didapatkan dari sampel mahasiswapsikologi Universitas Esa Unggul. Adapun gam-baran mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggultersebut diperoleh dari hasil sebagai berikut:

1. Jenis KelaminPada penelitian ini, terdapat 26 responden

(23%) yang berjenis kelamin laki-laki dan 88 res-ponden (77%) yang berjenis kelamin perempuan.

2. Suku BangsaDari hasil pengumpulan data yang dilaku-

kan, diketahui bahwa terdapat 38 responden (33%)yang berasal dari suku Jawa, 20 responden (18%)yang berasal dari suku Sunda, 16 responden (14%)yang berasal dari suku Tionghoa, 3 responden (3%)yang berasal dari suku Dayak, 7 responden (6%)yang berasal dari suku Batak, 24 responden (21%)yang berasal dari suku Betawi, dan sebanyak 6 res-ponden (5%) yang berasal dari suku lainnya.

3. Urutan KelahiranPada penelitian ini, terdapat 10 responden

(9%) yang statusnya sebagai anak tunggal, 39 res-ponden (34%) yang statusnya sebagai anak sulung,26 responden (23%) yang statusnya sebagai anak te-ngah, dan 39 responden (34%) yang statusnya seba-gai anak bungsu.

4. Pekerjaan AyahPada penelitian ini, terdapat 3 responden

(3%) yang ayahnya bekerja sebagai psikolog, 52responden (45%) yang ayahnya bekerja sebagaiwiraswasta, 4 responden (4%) yang ayahnya bekerjasebagai TNI/ POLRI, 6 responden (5%) yang ayah-nya bekerja sebagai guru, 46 responden (40%) yangayahnya bekerja sebagai staff, 2 responden (2%)yang ayahnya bekerja sebagai pelaut, dan sebanyak1 responden (1%) yang ayahnya bekerja sebagaidesain interior.

5. Pekerjaan Yang DiinginkanPada penelitian ini, terdapat 93 responden

(81%) yang berkeinginan untuk menjadi psikolog, 4responden (4%) yang berkeinginan untuk menjadiseniman, 10 responden (9%) yang berkeinginan un-tuk menjadi wiraswasta, 5 responden (4%) yangberkeinginan untuk menjadi guru, 1 responden (1%)yang berkeinginan untuk menjadi staff, dan 1 res-ponden (1%) yang berkinginan untuk menjadipengacara.

6. HobiPada penelitian ini, terdapat 45 responden

(38%) yang hobi membaca, 12 responden (11%)yang hobi menggambar, 13 responden (11%) yanghobi menata ruang, 4 responden (4%) yang hobimekanika, 1 responden (1%) yang hobi berdagang,4 responden (4%) yang hobi diskusi, 35 responden(31%) yang memiliki hobi lainnya.

Gambaran Umum MinatTipe minat yang digunakan pada penelitian

ini adalah tipe realistic, investigative, artistic,social, enterprising, dan conventional yang dipa-parkan J. Holland (1990). Untuk menentukan tipeminat yang paling dominan dari setiap respondendengan menentukan modus dari kuesioner yang te-lah dibagikan. Penyebaran responden berdasarkantipe minat dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan pengambilan data, diketahuibahwa terdapat 2 responden (2%) realistic, 5responden (4%) investigative, 11 responden (10%)artistic, 76 responden (67%) social, 7 responden(6%) enterprising, 13 responden (11%) convention-al.

Tabel 1.

Page 4: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 78

Gambaran Umum Minat pada Mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul

Minat JumlahR 2I 5

A 11

S 76

E 7

C 13

Jumlah 114

Keterangan tabel:R : RealisticI : InvestigativeA : ArtisticS : SocialE : EnterprisingC : Conventional

Tipe minat social mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul tampak mendominasi de-ngan jumlah 76 responden. Hal ini menunjukkanmahasiswa psikologi Universitas Esa Unggul memi-liki minat yang sesuai dengan tipe lingkungannya,yakni lingkungan sosial. Seperti diketahui bahwa bi-dang studi psikologi merupakan jurusan ilmu sosialyang menuntut mahasiswanya untuk dapat mela-kukan persuasi, memberdayakan dan mengembang-kan orang lain.

Menurut Holland (1990), pengalamandalam lingkungan ini pula yang mengasah kemam-puan mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggulyang bertipe minat social menjadi lebih mudah ter-motivasi pada hal-hal yang bersifat sosial, kema-nusiaan dan religius, lebih tertarik pada kegiatandan peran sosial yang memungkinkan merekamengekspresikan diri dalam kegiatan sosial, lebihsenang bersahabat, tolong menolong dan kooperatif.Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwamahasiswa yang memiliki tipe minat social menyu-kai kegemaran pada aktivitas-aktivitas yang ber-hubungan dengan orang lain, seperti menolong, me-layani, memberikan masukan atau nasihat, dan ber-sosialisasi.

Jika mengacu pada data penelitian, makamahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul palingbanyak terdiri dari mahasiswa yang senang mem-bantu orang yang kurang mampu, merasa mampumenenangkan hati orang yang sedang marah, daningin memiliki pekerjaan sebagai pengajar di daerahterpencil. Mahasiswa Psikologi Universitas EsaUnggul yang memiliki tipe social juga lebih mudahterlibat dan lebih senang berbincang bersama temansebayanya saat perkuliahan.

Sedangkan, tipe minat realistic merupakantipe minat dari mahasiswa Psikologi Universitas EsaUnggul yang paling sedikit. Hal tersebut berati,bahwa hanya sedikit dari mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang senang melakukankegiatan seperti merakit miniatur mobil balap,merasa mampu menggunakan peralatanperbengkelan, dan menyukai profesi menjadi teknisimesin. Menurut Holland (1990), tipe minat realistictidak sesuai dengan tuntutan lingkungan bidangstudi psikologi yang tergolong tipe lingkungansosial karena karakteristik pada tipe minat realisticbertolak belakang dengan tuntutan yang terdapatpada tipe lingkungan sosial.

Untuk mengetahui gambaran minatmahasiswa Psikologi Universitas Esa Ungguldengan lebih lengkap, maka peneliti melakukankategorisasi terhadap tipe minat. Tipe minat tersebutdikategorisasikan berdasarkan jenis kelamin, sukubangsa, angkatan, pekerjaan ayah, urutan kelahiran,hobi, dan pekerjaan yang ingin ditekuni.

Gambaran Tipe Minat Berdasarkan JenisKelamin Responden

Dari kategorisasi tipe minat berdasarkanjenis kelamin, maka diketahui bahwa padaresponden laki-laki terdapat 2 responden (7,7%)realistic, 1 responden (3,8%) investigative, 2responden (7,7%) artistic, 15 responden (57,7%)social, 4 responden (15,4%) enterprising, 2responden (7,7%) conventional.

Sedangkan pada responden perempuan,terdapat 0 responden (0%) realistic, 4 responden(4,5%) investigative, 9 responden (10,2%) artistic,61 responden (69,3%) social, 3 responden (3,4%)enterprising, 11 responden (12,5%) conventional.

Gambaran Tipe Minat Berdasarkan SukuBangsa

Kebudayaan adalah salah satu faktor yangmenentukan minat seseorang (J.Holland, 1990).Dalam penelitian ini mahasiswa Psikologi Univer-sitas Esa Unggul memiliki suku bangsa yangberagam. Dari 38 mahasiswa Psikologi Esa Unggulyang terdapat dalam kelompok suku Jawa, minatsocial memiliki jumlah terbesar yaitu 27 responden(71,1%), urutan kedua pada tipe minat conventionaldengan jumlah 4 responden (10,5%), urutan selan-jutnya pada tipe investigative, artistic, enterprisingyang masing-masing memiliki persentase 5,3%,sedangkan pada urutan terakhir minat realisticdengan persentase 2,6%.

Dari 20 responden yang terdapat dalamkelompok suku Sunda, minat social memiliki jum-lah terbesar yaitu 13 responden (65%). Di urutankedua adalah minat conventional dengan jumlah 3

Page 5: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 79

responden (15%). Di urutan ketiga adalah tipe minatenterprising dengan jumlah 2 responden (10%).Tipe minat realistic dan investigative memi-likijumlah yang sama yaitu 1 responden (5%). Sedang-kan terendah adalah tipe minat artistic dengan jum-lah 0 responden (0%).

Dari 16 responden yang terdapat dalam ke-lompok suku Tionghoa, minat social memiliki jum-lah terbesar yaitu 7 responden (43,8%). Di urutankedua adalah minat conventional dengan jumlah 4responden (25%). Di urutan ketiga adalah tipe minatartistic dengan jumlah 3 responden (18,8%). Tipeminat enterprising dan investigative memiliki jum-lah yang sama yaitu 1 responden (6,3%). Dan teren-dah adalah tipe minat realistic dengan jumlah 0 res-ponden (0%).

Dari 3 responden yang terdapat dalam ke-lompok suku Dayak, minat social memiliki jumlahterbesar yaitu 2 responden (66,6%). Di urutan keduaadalah minat artistic dengan jumlah 1 responden(33,3%). Di urutan terendah adalah tipe minat rea-listic, investigative, enterprising, conventional de-ngan jumlah 0 responden (0%).

Dari 7 responden yang terdapat dalamkelompok suku Batak, minat social memiliki jumlahterbesar yaitu 5 responden (71,4%). Di urutan keduaadalah minat artistic, dan enterprising denganjumlah 1 responden (14,3%). Di urutan terendahadalah tipe minat realistic, investigative, dan con-ventional dengan jumlah 0 responden (0%).

Dari 24 responden yang berasal dari sukuBetawi, memiliki minat social yang terbesar yaitu16 responden (66,7%). Di urutan kedua adalah mi-nat artistic dengan jumlah 4 responden (16,7%), di-urutan ketiga adalah minat conventional denganjumlah 2 responden (8,3%), kemudian diurutan ke-empat adalah minat investigative dan minat enter-prising dengan jumlah 1 responden (4,2%), dan di-urutan terendah adalah minat realistic denganjumlah 0 responden (0%).

Minat social pada Sunda juga memilikijumlah terbesar yaitu 13 responden (65%), karenasuku Sunda mempunyai nilai-nilai budaya sepertisilih asih, silih asah, dan silih asuh yang berartiinteraksi religious-sosial yang menekankan sapaancinta kasih Tuhan, mengembangkan diri dan salingmenghormati.(http://menjawab dengan hati. (www.wordpress.com/2010/ 06/ 13/ makna-silih-asih-silih-asah-dan-silih-asuh/). Artinya mereka yang berasaldari suku Sunda diajarkan nilai-nilai tentang reli-giusitas, mencintai sesamanya, dan terus berusahamenjadi pribadi yang lebih baik.

Begitu pula minat social pada sukuTionghoa, responden ini memiliki jumlah terbesaryaitu sebanyak 7 responden (43,8%), karena sukuThionghoa dalam kehidupan sehari-hari menganut

dan menerapkan nilai-nilai ajaran Taoisme danKonfusianisme yang mengajarkan tentang per-damaian, hubungan antar manusia, cinta kasih, dankewajiban.(http://members.fortunecity.com/makincimanggis/khonghucudankonfusianisme.htm).

Itu berarti mereka yang berasal dari sukuTionghoa memiliki nilai-nilai ajaran tentang mem-berikan kasih sayang sesama manusia, dan men-cintai perdamaian. Minat social pada suku Dayakpun memiliki jumlah terbesar yaitu 2 responden(66,7%), karena masyarakat Dayak memegang limaprinsip kehidupan yang ditetapkan berdasarkanperaturan adat, yaitu: hidup harus saling tolong me-nolong, harus hidup mempertahankan keamanan,tidak boleh hidup tipu menipu, harus jujur, dan adil,harus hidup setali sedarah. (http://www.supergreat.-org/showthread.php?t=1410).

Hal tesebut menunjukkan bahwa merekayang berasal dari suku Dayak dikonstruksikan untukselalu hidup tolong-menolong, jujur, dan adil.Sama halnya dengan minat social pada suku Batak,responden yang berasal dari suku ini pun memilikijumlah terbesar yaitu sebanyak 5 responden(71,4%), karena nilai budayanya yang mengajarkantentang kekerabatan yang mencangkup hubunganpre-mordial suku, kasih sayang atas dasar hubungandarah, kerukunan unsur-unsur Dalihan Na Tolu(Hula-hula, Dongan Tubu, Boru), Pisang Raut(Anak Boru dari Anak Boru), Hatobangon (Cende-kiawan) dan segala yang berkaitan hubungankekerabatan karena pernikahan, solidaritas margadan lain-lain. (Sihombing’s site: Nilai BudayaBatak). Artinya mereka yang berasal dari suu Batakmengajarkan nila-nilai tentang menjaga kerukunansesamanya.

Minat sosial pada suku Betawi juga memi-liki jumlah terbesar yaitu sebanyak 16 responden(66,7%), karena budaya Betawi memiliki karak-teristik antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi,walaupun terkadang terlalu berlebih dan cenderungtendensius. Karena sebagian besar masyarakat darisuku ini beragama Islam, masyarakat Betawi jugasangat menjaga nilai-nilai agama Islam, menghargaipluralisme, dan menghormati budaya yang merekawarisi. (kehidupan Budaya Betawi,, 2009). Artinyamereka yang berasal dari suku Betawi menjaga danmenghormati kerukunan dalam perbedaan.

Adapun dari suku-suku yang lainnya,keseluruhan responden memiliki minat yang samayaitu minat social dengan jumlah 6 responden(100%). Karena pada dasarnya tiap suku diIndonesia memiliki budaya yang mengajarkan padaajaran yang meliputi aktivitas-aktivitas yang terkaitdengan karakteristik dari minat social sepertikerukunan, menghormati, dan membantu orang lain.

Page 6: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 80

Dari semua suku bangsa, sebagian besardari mereka senang melakukan aktivitas sepertimemberikan sumbangan pada orang yang kurangmampu dan memberikan pertolongan pada teman .Mayoritas dari responden juga akan cenderunguntuk menyukai pekerjaan yang berhubungandengan kararteristik dari tipe minat social seperti,perawat, psikolog, guru, konselor, dll.

Gambaran Tipe Minat Berdasarkan UrutanLahir

Pada penelitian ini, urutan lahir pada res-ponden dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok ter-sebut adalah kelompok tunggal, sulung, tengah,bungsu. Urutan lahir dalam keluarga mempunyaiperanan penting dalam membentuk kepribadian se-seorang, urutan-urutan tersebut mempunyai per-bedaan-perbedaan dalam menginterpretasikan setiappengalaman yang didapat, termasuk dalam menen-tukan minat (Adler, 1981). Ia menganggap bahwapotensi untuk minat sosial telah dibawa sejak lahir.Namun tingkat potensi bawaan lahir bagi perasaansosial dicapai tergantung pada sifat dasar penga-laman sosial anak sejak dini. Tidak ada manusiayang bisa melepaskan diri sama sekali dari oranglain. Menurut Adler sejak awal hidupnya, manusiatelah berhubungan dengan manusia lain dalam ke-luarga, suku dan bangsa. Sebuah komunitas sangatdiperlukan manusia untuk perlindungan dan untukmencapai tujuan pertahanan. Jadi, hal itu selaludibutuhkan oleh manusia untuk bekerjasama, dankerjasama ini adalah apa yang Adler maksud seba-gai minat sosial. Jadi artinya, potensi minat sosialtelah ada sejak seseorang lahir dan kemudian ber-kembang sejalan dengan pengalaman yang dialamiseseorang. (Adler dalam Schultz, Duane. 1981.Theories of Personality California: Brooks/ColePublishing Company). Dari 10 responden yangberada pada kelompok anak tunggal terdapat 0orang (0%) yang bertipe minat realistic, 0 orang(0%) bertipe minat investigative, 0 orang (0%) ber-tipe minat artistic, 9 orang (90%) bertipe minatsocial, 0 orang (0%) bertipe minat enterprising, 1orang (10%) bertipe minat conventional.

Dari 39 responden yang berada pada kelom-pok anak sulung terdapat 1 orang (2,6%) yang ber-tipe minat realistic, 1 orang (2,6%) bertipe minatinvestigative, 5 orang (12,8%) bertipe minat artistic,26 orang (66,7%) bertipe minat social, 3 orang(7,7%) bertipe minat enterprising, 3 orang (7,7%)bertipe minat conventional.

Dari 26 responden yang berada pada kelom-pok anak tengah terdapat 0 orang (0%) yang bertipeminat realistic, 3 orang (11,5%) bertipe minatinvestigative, 3 orang (11,5%) bertipe minat artistic,15 orang (57,7%) bertipe minat social, 1 orang

(3,8%) bertipe minat enterprising, 4 orang (15,4%)bertipe minat conventional.

Dari 39 responden yang berada pada kelom-pok anak tunggal terdapat 1 orang (2,6%) yang ber-tipe minat realistic, 1 orang (2,6%) bertipe minatinvestigative, 3 orang (7,7%) bertipe minat artistic,26 orang (66,7%) bertipe minat social, 3 orang(7,7%) bertipe minat enterprising, 5 orang (12,8%)bertipe minat conventional.

Pada kelompok anak sulung mahasiswaPsikologi Universitas Esa Unggul yang berada padatipe minat social paling besar dengan jumlah 26 res-ponden (66,7%) dibandingkan dengan jumlah tipeminat yang lainnya. Menurut Adler, anak pertamamemiliki karakteristik cenderung diberi tanggungjawab oleh orangtuanya untuk menjaga adiknya, le-bih sensitif, belajar bertanggung jawab dan mandirimelalui kegiatan sehari-hari, dan menjadi contohteladan bagi adiknya. Sehingga menghasilkan anakpertama memiliki minat tipe social lebih besar daritipe minat lainnya. Dari data diperoleh bahwa lebihbanyak anak sulung yang senang memberi nasihatpada orang lain.

Pada kelompok anak tengah, mahasiswaPsikologi Universitas Esa Unggul yang berada padatipe minat social memiliki jumlah paling besar yaitu15 responden (57,7%). Hal tersebut dikarenakananak tengah biasanya memulai hidup dalam situasiyang lebih baik untuk mengembangkan kerjasamadan minat sosial (Adler dalam Alwisol, 2004). Se-suai dengan data penelitian lebih banyak anak te-ngah yang merasa mampu bekerja kelompokdengan baik.

Dan anak bungsu seringkali dimanja, se-hingga beresiko tinggi menjadi anak bermasalah.mudah terdorong pada perasaan inferior yang kuatdan tidak mampu berdiri sendiri (Adler dalamAlwisol, 2004). Namun begitu, anak bungsumemiliki pembawaan yang menyenangkan sepertipandai bergaul, populer, dan mudah membuat orangjatuh hati. Mungkin karena hal tersebutlah yangmenjadikan mahasiswa Psikologi Universitas EsaUnggul pada penelitian ini yang paling banyak be-rada pada tipe minat social. Karena jika dilihat darijawaban kuesioner, mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul pada kelompok anakbungsu lebih senang untuk dapat memperkenalkandiri pada lingkungan baru.

Gambaran Tipe Minat BerdasarkanPekerjaan Ayah

Tipe minat menurut Holland salah satunyaterbentuk dari hasil interaksi dengan orangtua.Karena pekerjaan ayah adalah sebagai significantperson yang merupakan salah satu faktor untukmempengaruhi pengambilan keputusan pada

Page 7: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 81

mahasiwa yang umumnya berada pada rentang usiaremaja.(Hurlock, 1980). Pada penelitian ini, peker-jaan ayah dibagi menjadi 6 kelompok sesuai denganpekerjaan ayah dari seluruh mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ada dalam penelitianini. Kelompok tersebut ialah psikolog/ guru, wira-usaha, TNI, karyawan, pelaut, dan desain interior.

Dari 9 responden yang ayahnya bekerja se-bagai psikolog/ guru terdapat 0 orang (0%) yangbertipe minat realistic, 1 orang (11,1%) bertipeminat investigative, 0 orang (0%) bertipe minatartistic, 7 orang (77,7%) bertipe minat social, 1orang (11,1%) bertipe minat enterprising, 0 orang(0%) bertipe minat conventional.

Dari 9 responden yang ayahnya bekerjasebagai wiraswasta terdapat 0 orang (0%) yang ber-tipe minat realistic, 2 orang (3,8%) bertipe minatinvestigative, 5 orang (9,6%) bertipe minat artistic,34 orang (65,4%) bertipe minat social, 4 orang(7,7%) bertipe minat enterprising, 7 orang (13,5%)bertipe minat conventional.

Dari 4 responden yang ayahnya bekerjasebagai TNI terdapat 0 orang (0%) yang bertipe mi-nat realistic, 0 orang (0%) bertipe minatinvestigative, 0 orang (0%) bertipe minat artistic, 3orang (75%) bertipe minat social, 0 orang (0%) ber-tipe minat enterprising, 1 orang (25%) bertipe minatconventional.

Dari 46 responden yang ayahnya bekerjasebagai staff administrasi terdapat 2 orang (4,3%)yang bertipe minat realistic, 2 orang (4,3%) bertipeminat investigative, 6 orang (13%) bertipe minatartistic, 29 orang (63%) bertipe minat social, 2orang (4,3%) bertipe minat enterprising, 0 orang(0%) bertipe minat conventional.

Dari 2 responden yang ayahnya bekerjasebagai pelaut terdapat 0 orang (0%) yang bertipeminat realistic, 0 orang (0%) bertipe minat inves-tigative, 0 orang (0%) bertipe minat artistic, 2 orang(100%) bertipe minat social, 0 orang (0%) bertipeminat enterprising, 0 orang (0%) bertipe minat con-ventional.

Dari 1 responden yang ayahnya bekerjasebagai desain interior terdapat 0 orang (0%) yangbertipe minat realistic, 0 orang (0%) bertipe minatinvestigative, 0 orang (0%) bertipe minat artistic, 1orang (100%) bertipe minat social, 0 orang (0%)bertipe minat enterprising, 0 orang (0%) bertipeminat conventional.

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ayahnya bekerja seba-gai wiraswasta, jumlah paling banyak terdapat padatipe minat social yaitu sebanyak 34 responden(65,4%). Hal tersebut bisa saja terjadi, karena sejakkecil, dalam keluarga responden terbiasa hidup da-lam lingkungan enterprising. Menurut Holland

(1990), dalam lingkungan enterprising juga kuatakan hubungan interpersonal dimana individu ditun-tut untuk mengatur dan membujuk orang lain dandalam beberapa lingkungan individu dapat diper-caya dan asertif dan mereka diharapkan mampumembujuk orang lain untuk membeli barang da-gangannya. (item no 95).

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ayahnya bekerja se-bagai TNI, jumlah paling banyak terdapat pada tipeminat social yaitu sebanyak 3 responden (75%).Hal tersebut berkaitan dengan peran TNI yang ber-tugas untuk melayani dan melindungi masyarakat.Sesuai dengan pernyataan mereka yang bertipe mi-nat social, memiliki kegemaran untuk dapat mela-yani orang lain.

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ayahnya bekerja seba-gai guru, jumlah paling banyak terdapat pada tipeminat social yaitu sebanyak 5 responden (83,3%).Hal tersebut karena lingkungan pekerjaan guru me-rupakan tipe lingkungan sosial dan aktivitas peker-jaannya pun berhubungan dengan karakteristik tipeminat social. Menurut sebagian besar mahasiswaPsikologi Universitas Esa Unggul yang bertipe mi-nat social menyatakan kegemarannya dalam mem-berikan nasihat dan sebagian juga bercita-cita men-jadi guru BK atau guru TK.

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ayahnya bekerja se-bagai staff administrasi memiliki jumlah yang pa-ling banyak pada tipe minat social yaitu, 29 respon-den (63%). Hal tersebut bertentangan dengan apayang dipaparkan oleh teori Holland. Karena peker-jaan staff administrasi berada pada tipe lingkunganconventional, yang memiliki tuntutan dan kesem-patan untuk memanipulasi data secara eksplisit, te-ratur, dan sistematis, seperti pencatatan, pendataanbahan, pengaturan data tertulis dan angka sesuaidengan rencana. Sedangkan menurut data penelitianmahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul yangbertipe minat social senang berbincang-bincangdengan orang lain.

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ayahnya bekerja seba-gai pelaut memiliki jumlah yang paling banyak be-rada pada tipe minat social yaitu, 2 responden(100%). Hal tersebut berhubungan dengan peker-jaan pelaut yang lebih sering berpergian dan mene-mui lingkungan yang baru. Sehingga interaksi de-ngan orang lain akan semakin banyak pula. Dankemudian mampu untuk dapat beradaptasi dimanapun. Jika melihat pada data penelitian, mahasiswaPsikologi Universitas Esa Unggul yang bertipeminat social senang memperkenalkan diri dalamlingkungan yang baru.

Page 8: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 82

Pada mahasiswa Psikologi Universitas EsaUnggul yang ayahnya bekerja sebagai design inte-rior juga memiliki tipe minat social yang paling ba-nyak (100%). Hal tersebut karena pekerjaan sebagaidesign interior berada pada lingkungan artistic yangdapat dikatakan agak sesuai dengan tipe minatsocial. Karena lingkungan artistic juga memilikituntutan dan kesmpatan untuk melakukan aktivitasyang tidak pasti, bebas, tidak sistematis. Jika dilihatdari data penelitian mereka yang bertipe minatsocial merasa mampu menyesuaikan diri dimana-pun. Jadi mereka tidak harus bekerja dalam suatutempat yang pasti setiap harinya.

Gambaran Tipe Minat berdasarkanPekerjaan yang Diinginkan

Menurut J.P Chaplin (1979), minat meru-pakan keadaan dari motivasi dan merupakan suatukesiapan yang membawa tingkah laku kepada suatuarah atau goal tertentu. Jika individu memiliki ke-inginan dalam suatu bidang pekerjaan tertentu, me-reka akan memiliki kesiapan untuk bisa mengarah-kan tingkah lakunya tersebut pada tingkah lakuyang sesuai dengan tuntutan di bidang pekerjaanyang akan mereka jalani nantinya. Pada penelitianini, pekerjaan yang diinginkan responden dibagimenjadi 6 kelompok. Kelompok tersebut ialah pe-kerjaan sebagai psikolog, seniman, wiraswasta,guru, staff, dan pengacara.

Dari 93 responden yang ingin bekerja seba-gai psikolog/ guru terdapat 0 orang (0%) yang ber-tipe minat realistic, 1 orang (11,1%) bertipe minatinvestigative, 0 orang (0%) bertipe minat artistic, 7orang (77,7%) bertipe minat social, 1 orang (11,1%)bertipe minat enterprising, 0 orang (0%) bertipeminat conventional.

Dari 4 responden yang ingin bekerja seba-gai seniman terdapat 0 orang (0%) yang bertipe mi-nat realistic, 0 orang (0%) bertipe minat inves-tigative, 1 orang (25%) bertipe minat artistic, 3orang (75%) bertipe minat social, 0 orang (0%) ber-tipe minat enterprising, 0 orang (0%) bertipe minatconventional.

Dari 10 responden yang ingin bekerja seba-gai wiraswasta terdapat 1 orang (10%) yang bertipeminat realistic, 0 orang (0%) bertipe minat inves-tigative, 1 orang (10%) bertipe minat artistic, 5orang (50%) bertipe minat social, 2 orang (20%)bertipe minat enterprising, 10 orang (10%) bertipeminat conventional.

Hanya ada 1 orang yang ingin bekerja se-bagai staff administrasi, dan ia memiliki tipe minatsocial. Dan hanya ada 1 orang yang ingin bekerjasebagai pengacara, dan ia memiliki tipe minatenterprising.

Pada kelompok mahasiswa Psikologi Uni-versitas Esa Unggul yang ingin bekerja sebagaiseniman juga memiliki dominasi pada tipe minatsocial dengan jumlah 3 responden (75%). Jika me-lihat pada model hexagonal dari teori Holland, tipeminat tersebut agak sesuai dengan lingkunganpekerjaan yang diinginkan. Karena tipe minat socialmemiliki karakteristik yang agak sesuai dengankarakteristik dari tipe lingkungan artistic sepertituntutan lingkungan yang memberikan kesempatanuntuk melakukan aktivitas yang tidak pasti, bebas,dan tidak sistematis. Mahasiswa Psikologi Univer-sitas Esa Unggul dengan tipe minat sosial ini akanmerasa sesuai misalnya jika mereka bekerja dalambidang seni yang juga melibatkan interaksi denganorang lain. Jika dilihat dari data penelitian, ma-hasiswa yang ingin bekerja sebagai seniman merasamampu untuk bermain musik dalam satu band.

Pada kelompok mahasiswa Psikologi Uni-versitas Esa Unggul yang ingin bekerja sebagai wi-raswasta memiliki jumlah yang paling banyak padatipe minat social, yaitu 5 responden (50%). Jika me-lihat pada model hexagonal dari teori Holland, ber-dasarkan tuntutan aktivitasnya, lingkungan peker-jaan sebagai wiraswasta tergolong sebagai tipe ling-kungan enterprising. Sama halnya dengan tipe ling-kungan artistic, tipe minat social juga memiliki ka-rakteristik yang agak sesuai dengan karakteristikdari tipe lingkungan enterprising seperti menuntutuntuk memanipulasi orang lain, dan memiliki ke-mampuan dalam interpersonal yang baik. Ma-hasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul dengantipe minat social ini jika bekerja sebagai wiraswastaakan dengan mudah untuk dapat berinteraksi de-ngan calon pembeli. Namun, tidak memiliki tujuanpada kekuasaan dan kurang mampu untuk dapatmendominasi orang lain dalam mencapai tujuan dipekerjaannya, sedangkan pada tipe lingkungan en-terprising diharapkan mereka merasa mampu mem-buat orang membeli dagangannya.

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ingin bekerja sebagaistaff administrasi juga memiliki tipe minat social,dengan jumlah 1 responden (100%). Jika dililihatpada model hexagonal dari teori Holland, ber-dasarkan tuntutan aktivitasnya, pekerjaan staff ad-ministrasi merupakan pekerjaan yang tergolong pa-da tipe lingkungan conventional. Mahasiswa Psi-kologi Universitas Esa Unggul dengan tipe minatsocial agak tidak sesuai bila bekerja pada tipe ling-kungan conventional. Mahasiswa Psikologi Univer-sitas Esa Unggul dengan tipe minat social cen-derung ingin mengadakan interaksi sosial denganorang lain dan tidak menyukai akan keteraturan.Dalam lingkungan kerja sebagai staff administrasi,kelompok mahasiswa Psikologi Universitas Esa

Page 9: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 83

Unggul dengan tipe minat social akan merasa sulituntuk menyesuaikan diri mereka dengan tuntutanpekerjaannya yang lebih banyak melibatkan diridengan data, serta melakukan aktivitas yang teraturdan sistematis padahal dalam lingkungan conventi-onal mereka diharapkan untuk mampu menyele-saikan laporan dengan waktu singkat.

Terdapat 1 orang mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang ingin bekerja sebagaipengacara dan memiliki tipe minat enterprising.Jika dilihat pada model hexagonal dari teoriHolland, berdasarkan tuntutan aktivitasnya, peker-jaan pengacara merupakan pekerjaan yang tergo-long pada tipe lingkungan enterprising, yang ditan-dai dengan adanya tuntutan untuk mengarah-kanorang lain dalam mencapai tujuan organisasi ataudiri sendiri. Jika mengacu pada pernyataan Hurlock,bisa saja mahasiswa tersebut memilih bidang studipsikologi lebih karena pengaruh significant person(misal: teman-teman, keluarga, atau pacar) atau per-timbangan pekerjaan yang banyak dibutuhkansetelah ia lulus seperti saat ini. Namun demikian,peneliti menduga mahasiswa tersebut tidak akan op-timal menjalankan perkuliahan di bidang studiPsikologi ini.

Mahasiswa Psikologi Universitas EsaUnggul dengan tipe minat enterprising akan sesuaijika mereka bekerja dalam lingkungan enterprising.Karena tuntutan dari lingkungan ini menghasilkankarakteristik yang sesuai dengan karakteristik padatipe minat enterprising seperti, membuat orang me-mandang dirinya agresif, populer, percaya diri, so-sial, dan memiliki kemampuan memimpin dan ke-mampuan berbicara. Dengan demikian, mahasiswaPsikologi Universitas Esa Unggul dengan tipe minatenterprising akan dengan mudah untuk me-nyesuaikan diri dalam tuntutan aktivitas pekerjaantersebut. Menurut pernyataan mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang memiliki tipe minatenterprising menyatakan merasa mampu memimpinorang lain untuk mengerjakan tugas-tugas kelom-pok.

Gambaran Tipe Minat Berdasarkan HobiLayton, (dalam Handoyo, 2001) mengarti-

kan minat sebagai kesukaan atau ketidaksukaan ter-hadap sesuatu. Dengan kata lain, minat dapat dilihatberdasarkan rasa suka atau tidak suka terhadap se-suatu hal, pekerjaan, atau kegiatan. Begitu pula de-ngan hobi, individu yang menyukai hobi tertentuakan cenderung untuk lebih meluangkan waktunyadengan aktivitas yang berhunbungan dengan ho-binya. Hobi merupakan kegiatan rekreasi yang dila-kukan pada waktu luang untuk menenangkan piki-ran seseorang. Tujuan hobi adalah untuk memenuhikeinginan dan mendapatkan kesenangan (wikipedia.

org). Karena hobi merupakan aktivitas yang dilaku-kan untuk mendapatkan kesenangan, maka hobimenjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhiminat seseorang.

Pada penelitian ini, hobi mahasiswa Psiko-logi Universitas Esa Unggul dikelompokkan men-jadi 8 kelompok. Kelompok tersebut ialah kelom-pok membaca, menggambar, menata ruang, me-kanik, dagang, diskusi, jalan-jalan, dan lainnya. Ak-tivitas yang sebagian besar individu terfokus pa-daobjek atau aktivitas tertentu merupakan ciri dariminat (McDaniel & Shaftel, 1958). Dari 45 maha-siswa yang hobi membaca terdapat 0 orang (0%)bertipe minat realistic, 2 orang (4,4%) bertipe minatinvestigative, 3 orang (6,7%) bertipe minat artistic,32 orang (71,1%) bertipe minat social, 3 orang(6,7%) bertipe minat enterprising, dan 5 orang(11,1%) bertipe minat conventional.

Dari 12 mahasiswa yang hobi menggambarterdapat 0 orang (0%) bertipe minat realistic, 0orang (0%) bertipe minat investigative, 4 orang(33,3%) bertipe minat artistic, 7 orang (58,3%) ber-tipe minat social, 1 orang (8,3%) bertipe minatenterprising, dan 0 orang (0%) bertipe minat con-ventional.

Dari 13 mahasiswa yang hobi menata ruangterdapat 0 orang (0%) bertipe minat realistic, 1orang (7,7%) bertipe minat investigative, 0 orang(0%) bertipe minat artistic, 9 orang (69,2%) bertipeminat social, 0 orang (0%) bertipe minat enter-prising, dan 3 orang (23,1%) bertipe minat con-ventional.

Dari 4 mahasiswa yang hobi mekanika ter-dapat 0 orang (0%) bertipe minat realistic, 0 orang(0%) bertipe minat investigative, 0 orang (0%) ber-tipe minat artistic, 2 orang (50%) bertipe minatsocial, 1 orang (25%) bertipe minat enterprising,dan 1 orang (25%) bertipe minat conventional.

Hanya ada 1 mahasiswa yang memiliki hobiberdagang, dan ia bertipe minat enterprising. Dari 4mahasiswa yang hobi diskusi terdapat 0 orang (0%)bertipe minat realistic, 1 orang (25%) bertipe minatinvestigative, 0 orang (0%) bertipe minat artistic, 3orang (75%) bertipe minat social, 0 orang (0%) ber-tipe minat enterprising, dan 0 orang (0%) bertipeminat conventional.

Dari 45 mahasiswa yang hobi lain-lain ter-dapat 2 orang (5,7%) bertipe minat realistic, 1orang (2,9%) bertipe minat investigative, 4 orang(11,4%) bertipe minat artistic, 23 orang (65,7%)bertipe minat social, 1 orang (2,9%) bertipe minatenterprising, dan 4 orang (11,4%) bertipe minatconventional.

Pada kelompok mahasiswa Psikologi Uni-versitas Esa Unggul yang menyukai hobi meng-gambar memiliki jumlah responden paling banyak

Page 10: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 84

pada tipe minat social dengan jumlah 7 responden(58,3%). Menggambar adalah kegiatan memben-tuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihanteknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolahgoresan dari alat gambar (wikipedia.org). Aktivitastersebut juga bertentangan dengan teori Holland,karena aktivitas menggambar cenderung seorangdiri, dimiliki oleh individu yang memiliki tipe minatartistic dan membawa pada kemahiran dalam ke-mampuan artistic. Dari data penelitian, merekayang memiliki hobi menggambar juga senang ber-main bersama teman.

Pada kelompok mahasiswa Psikologi Uni-versitas Esa Unggul yang menyukai hobi me-nataruang, memiliki jumlah paling banyak pada tipe mi-nat social yaitu sebanyak 9 responden (69,2%).Aktivitas tersebut bertentangan dengan teoriHolland, karena menata ruang cederung dimilikioleh individu dengan tipe minat artistic dan mem-bawa kemahiran dalam kemampuan artistic. Me-nurut data penelitian, mereka yang memiliki hobimenata ruang juga merasa mampu berbincangdengan orang yang lebih tua.

Pada kelompok mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul yang menyukai hobi me-kanika, memiliki jumlah paling banyak pada tipeminat social yaitu sebanyak 2 responden (50%).Hobi mekanika adalah jenis ilmu khusus yang mem-pelajari fungsi dan pelaksanaan mesin, alat ataubenda yang seperti mesin. Aktivitas tersebut ber-tentangan pula dengan teori Holland, karena ak-tivitas hobi mekanika cenderung dimiliki oleh indi-vidu dengan tipe minat realistic dan membawa ke-mahiran dalam kemampuan realistic seperti mampumenggunakan peralatan perbengkelan. Nyatanya pa-da data penelitian, mahasiswa yang gemar mekanikajuga merasa mampu membuat orang lain tertawa.

Pada kelompok mahasiswa Psikologi Uni-versitas Esa Unggul yang menyukai hobi dagang,memiliki jumlah paling banyak pada tipe minatenterprising yaitu sebanyak 1 responden (100%).Aktivitas tersebut sesuai dengan teori Holland, ka-rena aktivitas berdagang cenderung dimiliki olehindividu dengan tipe minat enterprising dan mem-bawa kemahiran dalam kemampuan enterprising.Sesuai dengan pernyataan mereka yang memilikihobi berdagang, mereka gemar dalam menjual ba-rang yang dimiliki membawa mereka merasa mam-pu dalam membujuk orang lain untuk membeli ba-rang dagangannya .

Pada kelompok mahasiswa Psikologi Uni-versitas Esa Unggul yang menyukai hobi diskusi,memiliki jumlah paling banyak pada tipe minatenterprising yaitu sebanyak 3 responden (75%).Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komu-nikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa sa-lah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnyaakan memberikan rasa pemahaman yang baik danbenar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnyadisebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembangdan diperbincangkan yang pada akhirnya akanmenghasilkan suatu pemahaman dari topik ter-sebut(wikipedia.org). Aktivitas tersebut sesuai de-ngan teori Holland, karena aktivitas diskusi cen-derung dimiliki oleh individu dengan tipe minatenterprising dan membawa kemahiran dalam ke-mampuan enterprising. Berdasarkan data penelitian,mereka yang memiliki hobi diskusi merasa mampumemimpin organisasi UKM atau BEM. Kemudianpada kelompok mahasiswa Psikologi UniversitasEsa Unggul lainnya memiliki jumlah respondenpaling banyak pada tipe minat social yaitu denganjumlah 23 mahasiswa Psikologi Universitas EsaUnggul (65,7%). Sebagian besar sesuai dengan teoriHolland, karena hobi para mahasiswa PsikologiUniversitas Esa Unggul masih berkaitan denganaktivitas yang terdapat pada karakteristik dari tipeminat social.

KesimpulanDari pembahasan yang sudah dipaparkan

dapat disimpulkan bahwa tipe minat social merupa-kan tipe minat yang memiliki jumlah paling banyak(66,7% dari 114 responden) diantara keenam tipeminat yang digunakan pada penelitian ini. Jika me-ngacu pada data penelitian, dapat disimpulkan bah-wa mahasiswa Psikologi lebih menyukai kegiatanmembantu orang lain, melakukan kegiatan ver-kelompok, dan merasa mampu bekerja dalam ke-lompok. Sedangkan tipe minat realistic merupakantipe minat dengan jumlah paling sedikit (1,8% dari114 responden) diantara keenam minat yang di-gunakan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkanpula bahwa hanya sedikit mahasiswa Psikologiyang menyukai kegiatan memanipulasi objek, be-kerja dengan mesin, dan berhubungan dengan alat.

Dari penelitian yang telah dilakukan jugadiperoleh gambaran umum mahasiswa Psikologi.berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwamahasiswa Psikologi lebih banyak yang berjeniskelamin perempuan (77% dari 114 responden) dari-pada yang berjenis kelamin laki-laki (23% dari 114responden). Pada tipe minat dari mahasiswa Psi-kologi yang berjenis kelamin perempuan, tipe minatsocial merupakan yang paling banyak (69,3%),begitu pula pada laki-laki (57,7%).

Selain dari itu, dari hasil penelitian yangdisimpulkan bahwa mahasiswa Psikologi lebihbanyak yang berasal dari suku Jawa (33% dari 114responden) dimana tipe minat social memiliki jum-

Page 11: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 85

lah terbanyak (71,1%) dan tipe realistic memilikijumlah paling sedikit (2,6%). Sedangkan mahasiswaPsikologi yang paling sedikit berasal dari sukuDayak (3% dari 114 responden) dimana tipe minatsocial memiliki jumlah terbanyak (66,7%) dan tipeminat realistic, investigative,enterprising, conven-tional paling sedikit (0%).

Hal lain juga dapat disimpulkan dari pene-litian ini bahwa jumlah mahasiswa psikologi se-suai urutan lahir. Pada mahasiswa psikologi, anaksulung dan bungsu memiliki jumlah terbanyak (34%dari 114 responden). Pada mahasiswa ini, tipe minatyang paling banyak terdapat pada tipe minat social(66,7%). Sedangkan tipe minat paling sedikit ter-dapat pada tipe minat realistic dan investigative(2,6%). Pada mahasiswa psikologi, anak tunggalyang memiliki jumlah paling sedikit (9% dari 114responden). Pada mahasiswa ini, tipe minat yangpaling banyak terdapat pada tipe minat social(90%). Sedangkan tipe minat paling sedikit terdapatpada tipe minat realistic, investigative, artistic,enterprising (0%), sedangkan tipe minat conven-tional (10%).

Dari penelitian ini juga dapat disimpulkanbahwa mahasiswa Psikologi yang ayahnya bekerjasebagai wiraswasta memiliki jumlah terbanyak(45% dari 114 responden), dimana tipe minat socialmemiliki jumlah terbanyak (2,63%). Sedangkan tipeminat realistic, investigative, artistic, dan conven-tional memiliki jumlah terkecil (0%). Pada maha-siswa yang ayahnya bekerja sebagai desain interiormemiliki jumlah paling sedikit (1% dari 114 respon-den). Pada tipe minat social memiliki jumlah ter-banyak (100%). Sedangkan pada tipe minat realis-tic, investigative, artistic, enterprising, dan conven-tional memiliki jumlah terkecil (0%).

Kemudian, hal lain yang dapat disimpulkanbahwa mahasiswa psikologi yang ingin bekerja se-bagai psikolog memiliki jumlah terbanyak (81%dari 114 responden). Pada mahasiswa ini tipe minatpaling banyak terdapat pada tipe minat social(66,7%) dan tipe minat realistic memiliki jumlahpaling sedikit (1,1%). Sedangkan pada mahasiswayang ingin bekerja sebagai staff administrasi danpengacara memiliki jumlah paling sedikit (1% dari114 responden). Pada mahasiswa yang ingin bekerjasebagai staff administrasi tipe minat paling banyakterdapat pada tipe minat social (100%) dan maha-siswa yang ingin bekerja sebagai pengacara tipeminat enterprising memiliki jumlah paling banyak(1,1%).

Selain itu, dari hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa mahasiswa psikologi yang me-nyukai hobi membaca memiliki jumlah terbanyak(38% dari 114 responden). Pada mahasiswa ini tipeminat yang paling banyak memiliki minat social

paling banyak (71,1%), sedangkan minat paling se-dikit adalah minat realistic (0%). Pada mahasiswapsikologi yang menyukai hobi dagang memilikijumlah sedikit (4% dari 114 responden). Pada ma-hasiswa ini tipe minat yang paling banyak memilikiminat interprising paling banyak (100%), se-dangkan minat paling sedikit adalah minat realistic,investigative, artistic, social, dan conventional se-besar (0%).

Daftar PustakaAfrianto, F. 2008. “Hubungan Kecerdasan Emosi

Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa/iSekolah Menengah Kejuruan di JakartaTimur”. Skripsi (tidak diterbitkan). FakultasPsikologi Universitas Esa Unggul. Jakarta,2008

Alwisol. “Psikologi Kepribadian”. Penerbit: UMM,2004

Chaplin, J.P. “Kamus Lengkap Psikologi”. Jakarta:CV. Rajawali, Jakarta, 2002

Creasoft. 2010. “Konsep Minat.”<http://creasoft.wordpress.com/2010/03/18/konsep-minat/>

Holland, John L. “Making Vocational Choice; ATheory of Vocational Personality & WorkEnvironment”. 2nd edition, New Jersey:Prentice – Hall, Englewood Cliffs.

Hurlock, EB. “Child Development,Tokyo:McGraw-Hill Kogakusha. Skripsi. Tidakditerbitkan. 1978.

Hurlock, EB. (edisi ke 5). “PsikologiPerkembangan”. Penerbit Erlangga. Jakarta,1980

Maniar. 2010. “Makna Silih Asih, Silih Asah danSilih Asuh”.<http://menjawabdenganhati.wordpress.com/2010/06/13makna-silih-asih-silih-asah-dan-silih-asuh/>

Maryanti, S. “Hubungan Antara Kesesuaian Minatdangan Pekerjaan dan ”VocationalAdjusment”. Bandung: Fakultas PsikologiUniversitas Padjadjaran. Bandung 1993

Megawangi, R. “Membiarkan Bekerja? SudutPandang Baru Tentang Relasi Gender”.Penerbit Mizan, Bandung, 1999

Page 12: jppsikologikepribadiandd080001.pdf

Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland

Jurnal Psikologi Vol 6 No 2, Desember 2008 86

Peter, H.J & G.F. Farwell. “Guidence: ADevelopment Approach”. Rand McNally &Company, Chicago, 1967

Sugiarti. 1992. Hubungan antara “Social Motive danPilihan Kerja”. Skripsi (tidak diterbitkan).Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran,Bandung, 1992

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D”. Alfabeta, Bandung, 2007

Sukardi, D.K. “Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah”. Jakarta: Ghalia Indonesia, Jakarta,1994

Tambunan, R. 2001. “Peran Keluarga dalamPembentukan Harga Diri”. <http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp>

Sihombing, “9 Nilai Budaya yang Utama padaOrang Batak Toba”.<http://jltoruan.multiply.com/jurnal/item/54/Nilai_Budaya_Batak_Toba>

Widyatwati. “Refleksi Nilai-Nilai Budaya Jawadalam Serat Wulangreh”<http://staff.undip.ac.id/sastra/ken/2009/10/15/reflesi-nilai-nilai-budaya-jawa-dalam-serat-wulangreh/>

Wongalus. 2009. “Mesu Budi Manusia Dayak”<http://www.supergreat.org/showthread.php?t=1410>