14
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI HIGH PASS FILTER Disusun Oleh: Faliq Faza 4.31.14.0.08 TE – 1A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JS 2 High Pass Filter

Embed Size (px)

DESCRIPTION

High Pass Filter (HPF)

Citation preview

Page 1: JS 2 High Pass Filter

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR TELEKOMUNIKASI

HIGH PASS FILTER

Disusun Oleh:

Faliq Faza

4.31.14.0.08

TE – 1A

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 2: JS 2 High Pass Filter

HIGH PASS FILTER

A. Tujuan1. Mengamati karakteristik rangkaian filter pasif2. Menentukan frekuensi cut off dengan grafik semilog

B. Alat dan Bahan1. Oscilloscope : 1 buah 8. Kapasitor 2,2 nF : 1 buah2. Generator Function : 1 buah 9. Kapasitor 100 nF : 1 buah3. Multitester : 1 buah 10. Kabel : 4 utas 4. Protoboard : 1 buah 11. T Connector : 1 buah5. Resistor 39 K Ω : 1 buah 12. Kabel BNC : 1 utas6. Resistor 220 Ω : 1 buah 13. Kabel Penghubung: 2 utas7. Resistor 1 K Ω : 1 buah

C. Teori SingkatHigh pass filter adalah suatu rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat yang

berada diatas frekuensi cut-off (Fc) sampai frekuensi cut-off (Fc) rangkaian tersebut

dan akan menahan isyarat yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc) rangkaian

tersebut. Rangkaian dari high pass filter adalah sebagai berikut :

Prinsip kerja dari high pass filter adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar

komponen C dan R, dimana kapasitor akan mudah melewatkan sinyal AC yang sesuai

dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen resistor yang lebih mudah

melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah. Prinsip kerja utamanya sendiri adalah

dengan cara saat sinyal input dengan frekuensi diatas nilai frekuensi cut-off (Fc) maka

sinyal tersebut akan dilewatkan ke output rangkaian melalui komponen kapasitor.

Kemuadian pada saat sinyal input yang diberikan rangkaian gilter lolos atas atau high

pass filter memiliki frekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc) maka sinyal input

tersebut akan dilemahkan melalui komponen resistor.

Page 3: JS 2 High Pass Filter

Pengertian frekuensi cut-off : Titik frekuensi cutoff adalah 0,707 atau-3dB (dB =-20Log Vout /Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lulus

D. Data PercobaanTabel 1

Keterangan :R = 39 KΩC = 100 nF

Fc =

= 33862,75 Hz

Tabel 2

Keterangan :R = 220 ΩC = 100 nF

Fc =

F

(Hz)

Tegangan

(V) G

Vin Vout

1070 K 12 0,6 0,005

6330 K 12 2 0,016

9100 K 12 2,6 0,21

12000 K 12 3,6 0,3

28000 K 12 8 0,6

F

(Hz)

Tegangan

(V) G

Vin Vout

2540 K 9 0,3 0,03

4770 K 9 0,6 0,06

9070 K 9 1,2 0,13

11300 K 9 1,45 0,16

17600 K 9 2,0 0,22

Page 4: JS 2 High Pass Filter

Tabel 3

Keterangan :R = 1 K ΩC = 100 nF

Fc =

Tabel 4

Keterangan :R = 39 K ΩC = 2,2 nF

Fc =

F

(Hz)

Tegangan

(V) G

Vin Vout

2490 K 9 1,6 0,17

5060 K 9 2,6 0,28

7180 K 9 3,2 0,35

9450 K 9 3,5 0,38

12000 K 9 3,7 0,41

F

(Hz)

Tegangan

(V) G

Vin Vout

395 9 0,6 0,06

647 9 2 0,06

111 9 0,34 0,03

169 9 0,46 0,05

2240 9 0,6 0,2

Page 5: JS 2 High Pass Filter

Tabel 5

Keterangan :R = 220 K ΩC = 2,2 nF

Fc =

Tabel 6

Keterangan :R = 1 K ΩC = 2,2 nF

Fc =

F

(Hz)

Tegangan

(V) G

Vin Vout

1 M 9 0,5 0,05

1,5 M 9 0,6 0,06

2 M 9 1 0,1

2,5 M 9 1,2 0,13

3,2 M 9 1,4 0,15

F

(Hz)

Tegangan

(V) G

Vin Vout

264 K 9 0,6 0,06

621 K 9 1,2 0,13

877 K 9 1,6 0,17

1,3 M 9 2 0,22

1,6 M 9 2 0,22

Page 6: JS 2 High Pass Filter

E. GrafikGrafik 1

Page 7: JS 2 High Pass Filter

Grafik 2

Page 8: JS 2 High Pass Filter

Grafik 3

Page 9: JS 2 High Pass Filter

Grafik 4

Page 10: JS 2 High Pass Filter

Grafik 5

Page 11: JS 2 High Pass Filter

Grafik 6

Page 12: JS 2 High Pass Filter

F. Analisa Data

Dari percobaan diatas maka dapat di analisa bahwa, dilihat bahwa tegangan input selalu sama karena berasal dari sumber tegangan yang sama. Namun seperti yang tampak pada tabel 1 sampai tabel 6, tegangan output bergantung pada frekuensi yang masuk. Seperti pada data pada tabel 1 sampai tabel 4, besarnya tegangan yang keluaran ditentukan oleh besarnya resistor dan kapasitor yang di berikan. Bersama naiknya frekuensi pada saatt fc, tegangan keluarannya diperlemah atau turun. Percobaan diatas dapat di analisa bahawa data yang di sajikan belum sesuai dengan prisip dari High Pass Filter yang mempunyai fungsi menghambat frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi, yang seharusnya grafik sinyalnya semakin lama semakin naik, mulai dari skala paling rendah ‘0’ sampai skala yang paling tinggi yaitu ‘1’. Dari grafik diatas terlihat jelas kalau percobaan yang dilakukan belum sesuai karena tidak diawali dari skala ‘0’, dan berakhir pada skala ‘1’. Data yang disajikan tidak sesuai dengan teori karena disebabkan oleh kesalahan pembacaan pada alat ukur dan keadaan komponen juga dapat mempengaruhi pembacaan hasil percobaan. Untuk grafik 1 sampai gerafik 6, sesuai dengan teori yaitu semakin besar frekuensi maka grafik semakin mendekati 1.

G. KesimpulanDari percobaan di atas dan setelah di analisa maka dapt di simpulkan bahwa, karakter dari rangakain High Pass Filter dapat dilihat dari tegangan outputnya yang semakin diperkuat atau naik, akan tapi dari percobaan yang telah dilakukan hasilnya belum seperti yang diharapkan karena belum sesuai dengan karakteristik High Pass Filter. Ketidak sesuaian dan kesalahan hasil bisa terjadi karena kesalahan hitung, kesalahan pengoperasian alat, kerusakan pada alat, dan human error.

Rangkaian filter pasif dapat dilihat atau dapat di tentukan dari grafik yang tegangan keluarannya diperlemah atau turun. Frekuensi cut off dapat ditentukan dengan rumus

Fc = sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi cut off berbanding terbalik

dengan hasil kali antara resistor dengan kapasitor.