29
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia paranoid berkelanjutan. Klien bernama Ny. S umur 48 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan klien SD, dan bekerja sebagai pedagang, klien tinggal di Cangkiran, RT 2 RW I, Mijen, Semarang dan klien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh adiknya Tn. S Jenis kelamin laki-laki sebagai penanggung jawab dari klien selama di Rumah Sakit Jiwa. Klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa pada tanggal : 22 Desember 2007 B. Riwayat Keperawatan 1. Alasan Masuk Klien bingung, cemas, kadang di tanya diam saja, dan sulit tidur. 2. Faktor Predisposisi Dianggota keluarga klien, tidak ada yang sakit yang diderita klien saat ini. Pada bulan Oktober 2007 klien pernah mengalami gangguan jiwa dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Amino Gondhohutomo 1 kali, dengan gejala bicara nglantur dan marah-marah tanpa sebab, klien dirawat selama 16 hari tetapi setelah pulang klien tidak pernah kontrol untuk berobat lagi.

Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lailatulla

Citation preview

Page 1: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro

Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan

diagnosa medik : Skizofrenia paranoid berkelanjutan. Klien bernama Ny. S umur 48

tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan klien SD, dan bekerja sebagai pedagang,

klien tinggal di Cangkiran, RT 2 RW I, Mijen, Semarang dan klien dibawa ke Rumah

Sakit Jiwa oleh adiknya Tn. S Jenis kelamin laki-laki sebagai penanggung jawab dari

klien selama di Rumah Sakit Jiwa. Klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa pada tanggal :

22 Desember 2007

B. Riwayat Keperawatan

1. Alasan Masuk

Klien bingung, cemas, kadang di tanya diam saja, dan sulit tidur.

2. Faktor Predisposisi

Dianggota keluarga klien, tidak ada yang sakit yang diderita klien saat ini.

Pada bulan Oktober 2007 klien pernah mengalami gangguan jiwa dan dirawat di

Rumah Sakit Jiwa Amino Gondhohutomo 1 kali, dengan gejala bicara nglantur

dan marah-marah tanpa sebab, klien dirawat selama 16 hari tetapi setelah pulang

klien tidak pernah kontrol untuk berobat lagi.

Page 2: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Pengalaman yang tidak menyenangkan dari klien adalah waktu sekolah dulu

klien pernah dipukuli oleh gurunya sampai klien tidak mau sekolah lagi. Klien

mengatakan dari tahun 1998 hidup sendiri karena suaminya sudah meninggal 10

tahun yang lalu, selama menikah kurang lebih 20 tahun klien juga tidak dikaruniai

anak.

2. Faktor Presipitasi

Klien dimarahi oleh adik kandungnya dan sebagai kakak klien tidak pernah

dianggap oleh adiknya sehingga klien mengamuk dan akhirnya dibawa ke Rumah

Sakit Jiwa Amino Gondho Utomo Semarang.

3. Riwayat Penyakit sekarang

Kurang lebih 1 minggu tanggal 14 Desember 2007 klien marah-marah tanpa

sebab, mondar-mandir dalam rumah kadang keluyuran tapi masih pulang.

Hubungan dengan keluarga dan tetangga renggang, klien juga sering mengamuk

dan melukai orang lain, minum, mkan, ganti baju atas inisiatif sendiri.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital : Tekanan Darah : 140/80 mmHg, Nadi : 80 kali/menit

2. Ukur : Tinggi Badan : 155 cm, Berat Badan : 50 kg

3. Keadaan Fisik :

Kepala : rambut kelihatan kotor, kurang rapi, bergelombang, warna hitam.

Mata : tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Hidung : tidak ada polip,

kebersihan cukup, riwayat alergi tidak ada. Mulut : Mukosa bibir kering, gigi

kurang bersih, tidak ada stomatitis. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

Page 3: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Kulit : warna sawo matang, kulit kerin, turgor kulit baik. Abdomen : datar,

simetris, tidak ada keluhan. Ekstremitas: tidak ada oedem, bebas gerak, tidak

kelemahan dan kelainan. Keluhan Fisik : klien mengeluh bagian dada dan

pinggang terasa sakit.

D. Psikososial

1. Genogram

Gambar 1: Genogram Keluarga Ny. S

Klien anak ke 1 dari 6 bersaudara, klien tinggal 1 rumah dengan anak angkat,

menantu dan cucunya. Terjadi komunikasi tidak baik antara klien dengan anggota

keluarga karena menurut keluarga terutama adik klien walaupun tidak tinggal satu

rumah dengan klien menganggap kalau pendapat klien tidak bisa dipercaya dan

selalu diremehkan karena menurut keluarga klien orangnya pelit, padahal

pendapatan klien tidak seberapa sebagai pedagang. Yang menafkahi klien dan

keluarga setiap harinya adalah menantu. Dalam mengambil keputusan sesuatu

dikeluarga adalah anak angkat dari klien dan klien dirumah hanya dimintai

bantuan saja.

2. Konsep Diri

Page 4: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

b. Gambaran diri : klien mengatakan menyukai semua bagian anggota tubuhnya

dan senang dengan keadaan tubuhnya yang sekarang.

c. Identitas : klien seorang wanita, sudah menikah 20 tahun tetapi tidak

dikaruniai anak dan kurang lebih 10 tahun yang lalu suaminya meninggal

dan itu sangat menjadi beban bagi klien, karena selain menjadi kepala

keluarga klien juga menjadi ibu rumah tangga.

d. Peran : Klien dalam keluarganya berperan sebagai Ibu rumah tangga selama

pernikahannya 20 tahun klien merasa sedih dan kesepian karena 10 tahun

suaminya meninggal dan tidak dikaruniai anak. Tetapi klien tetap tegar dan

tetap melakukan perannya sebagai ibu dengan mengasuh anak yang bisa

membantu klien dirumah sebagai seorang pedagang dan penjual bensin.

Dilingkungan sosial klien jarang mengikuti organisasi di tingkat masyarakat,

serta klien di RS tidak pernah dimintai bantuan oleh perawat. Klien

mengatakan ingin segera pulang kerumah dan mencari nafkah untuk

keluarganya.

e. Ideal diri : Klien mengharapkan kalau keluarga lebih memperhatikan dirinya.

Klien juga ingin kembali ke masyarakat dan di terima oleh keluarga serta

dapat berkumpul kembali dengan keluarga.

f. Harga diri : Klien merasa minder dengan keluarga termasuk adiknya karena

klien selalu dikucilkan dan sebagai kakak klien merasa tidak berguna bagi

adik-adiknya sebab klien selalu diperlakukan kasar dan jahat.

3. Hubungan Sosial

Page 5: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Klien menyatakan orang yang sangat berarti dalam kehidupannya adalah

anak angkatnya, Hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat kurang baik.

Klien mengatakan kadang sering diajak ngobrol oleh tetangganya dan klien

mengatakan jarang berorganisasi di kelompok masyarakat. Di Rumah Sakit juga

klien tidak pernah bergaul dengan temannnya

4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan jarang cerita dengan keluarga bila ada masalah klien lebih

senang menyendiri daripada berkumpul dengan tetangga karena mereka sering

ngomongin klien dari belakang dan itu yang tidak disukai dari klien. Hambatan di

Rumah Sakit klien merasa tidak bisa seperti teman yang lain bisa membantu

kegiatan.

E. Status Mental

1. Penampilan

Klien kurang bersih, rambut kotor, pakaian dan penampilan kurang rapi.

2. Pembicaraan

Nada bicara klien keras waktu berinteraksi, kontak mata kurang.

3. Aktivitas Motorik

Klien gelisah, sering berdiam diri, mudah marah, jarang ngobrol dengan teman

sekamar dan melamun, klien tidak pernah melakukan kegiatan di Rumah Sakit.

4. Alam Perasaan

Klien mengatakan sedih, karena keluarga belum ada yang menjenguknya.

5. Afek

Page 6: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Afek klien datar, roman muka klien tidak ada perubahan saat bicara tentang

masalah yang dihadapi. Saat diajak berinteraksi tentang masalahnya klien tidak

terlihat sedih ataupun gembira.

6. Interaksi selama wawancara

Klien cukup kooperatif, mau menceritakan masalahnya kepada perawat, kontak

mata ada, mau menatap lawan bicaranya, mau menjawab apa yang ditanya oleh

perawat.

7. Persepsi : saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi.

8. Proses pikir

Klien mampu bercerita secara urut dan menjawab pertanyaan perawat tanpa

berbelit-belit dan diulang-ulang.

9. Isi pikir : Saat dikaji klien tidak mempunyai gangguan isi pikir ataupun waham.

10. Tingkat kesadaran

Selama wawancara klien tidak mengalami disorientasi tempat, waktu dan orang-

orang, klien mengatakan dirinya sadar dengan apa yang terjadi padanya. Orientasi

klien terhadap tempat tidur dan waktu baik, klien tahu bahwa dirinya sedang

berada di Rumah Sakit untuk berobat, klien dapat mengingat orang yang sudah

dikenal.

11. Memori

Daya ingat klien jangka panjang baik karena klien masih ingat kejadian masa lalu

dan baru saja terjadi, klien mengatakan bulan Oktober 2007 sudah pernah dirawat

di Rumah Sakit Jiwa, daya ingat jangka pendek juga bagus, klien mampu

Page 7: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

mengingat nama perawat yang jaga di ruangan. Dan kejadian sekarang, klien

dapat menceritakan riwayat kehidupannya secara berurutan dan konsisten.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien tidak bisa berkosentrasi, mudah beralih karena merasa dikejar-kejar

perasaan bersalah. Klien masih dapat berhitung sederhana, ketika diberi

pertanyaan 10 + 10 : klien menjawab : 20

13. Kemampuan Penilaian

Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan orang lain, contohnya :

saat klien diberi kesempatan untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau

makan dulu sebelum mandi.

14. Daya Tilik Diri

Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita dan tidak menyalahkan siapapun.

F. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Klien makan 3 kali sehari, klien selalu menghabiskan seluruh porsi makan yang

disediakan, variasi makan sesuai menu yang disajikan Rumah Sakit, Klien tidak

punya pantangan makan-makanan apapun

2. Buang air besar/Buang air kecil

Klien BAB di WC dan BAK di Kamar mandi, klien ke kamar mandi sendiri.

Klien mampu berganti pakaian dan merapikan pakaian sesuai sesuai aturan

Rumah Sakit.

1. Mandi

Page 8: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Klien mandi 2 kali sehari dengan sabun mencuci rambut bila ada shampo, gosok

gigi 2 kali sehari. Rambut rapi berpakaian cukup rajin, klien jarang memotong

kuku sendiri.

2. Berpakaian

Klien mampu berpakaian mandiri, ganti pakaian 1 kali sehari sesuai aturan

Rumah Sakit

3. Istirahat tidur

Klien tidak mengalami gangguan saat tidur, klien selalu tidur siang karena tidak

ada kegiatan.

4. Kebersihan diri

Kebersihan diri klien kurang bersih klien mandi 2 kali kalau klien ingin mandi,

jadi perawatan diri klien juga kurang.

5. Penggunaan Obat

Selama di Rumah Sakit Jiwa pasien mendapatkan terapi obat dengan bantuan oleh

perawat.

6. Mekanisme Koping

Klien mengatakan kalau ada masalah pada dirinya sering dipendam sendiri dan

banyak menyendiri, karena dia merasa bicaranya tidak digunakan atau dipercaya

oleh keluarga. Klien seorang yang berkepribadian tertutup dan bila ada masalah

jarang di ungkapkan.

Page 9: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

G. Penatalaksanaan

1. Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid berkelanjutan

2. Therapi obat :

1. Peroral

Promacytil : 2 x 100 mg

Stelasin : 2 x 5 mg

Triheksilprihardil : 2 x 2 mg

ECT : 1 kali

3. Injeksi

CPZ : 100 mg 1 M

Valdimex : 10 mg 1 M

3. Laboratorium tanggal : 23 Desember 2007

No Pemeriksaan Hasil Normal

1 Glukosa sewaktu 210 mg/100 ml < 140 mg/ 100 ml

2 Ureum 17 mg/ 100 ml 10-50 mg/ 100 ml

4 Creatinin 0,8 mg/ 100 ml L : 0,6-1,1 D : 0,5-0,9

5 Cholesterol total 141 mg/ 100 ml 150-220

6 Trigliserid 60 mg/ 100 ml s/d 150

7 Protein total 6,5 mg/ 100 ml 6,3-8,0

8 Albumin 3,5 mg/ 100 ml 3,8-5,1

Page 10: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

9 SGOT 15 unit /c L : s/d 37 P : s/d 31

10 SEPT 15 unit/c L : s/d 42 P: s/d 32

11 Uric Acid 5,2 mg/100 ml L : s/d 3,5-7 P: 2,5-5,7

H. PENGELOMPOKAN DATA

Tanggal

Pengkajian

Data Subyektif Data Obyektif

26

Desember

2007

DS:

Klien mengatakan kadang menyendiri di

kamar.

Klien tidak mau bergaul dengan temannya.

Klien mengatakan kalau ada masalah pada

dirinya sering dipendam sendiri dan banyak

menyendiri, karena dia merasa bicaranya tidak

digunakan atau dipercaya oleh keluarga. Klien

seorang yang berkepribadian tertutup dan bila

ada masalah jarang di ungkapkan.

Klien mengatakan merasa minder dengan

keluarga termasuk adiknya karena klien

selalu di kucilkan dan sebagai kakak klien

amerasa tidak berguna bagi adik-adiknya

sebab klien selalu di perlakukan kasar dan

jahat.

DO :

Klien sering tiduran

Klien sering duduk

sendiri

Klien makan terpisah

dari temannya

Klien hanya mau

menjawab apabila di

tanya

Klien banyak berdiam

diri

Klien sering melamun

Tatapan mata kurang.

Klien terlihat bingung

dan gelisah

I. ANALISA DATA

Tanggal 26 Desember 2007

No. Data Masalah

1.

DS:

Klien mengatakan kadang menyendiri di kamar,

tidak mau bergaul dengan temannya.

DO :

Klien sering duduk – duduk sendiri, klien sering

tiduran, klien makan terpisah dari teman –

temannya, Klien hanya mau menjawab bila ditanya,

Isolasi sosial: menarik diri

Page 11: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

tatapan mata kurang.

2.

DS :

Klien mengatakan kalau ada masalah pada dirinya

sering dipendam sendiri dan banyak menyendiri,

karena dia merasa bicaranya tidak digunakan atau

dipercaya oleh keluarga. Klien seorang yang

berkepribadian tertutup dan bila ada masalah jarang

di ungkapkan.

DO :

Klien hanya mau menjawab apabila di tanya,

tatapan mata kurang.

Koping individu tidak

efektif

3.

DS :

Klien merasa minder dengan keluarga termasuk

adiknya karena klien selalu di kucilkan dan sebagai

kakak klien amerasa tidak berguna bagi adik-

adiknya sebab klien selalu di perlakukan kasar dan

jahat.

DO :

Klien sering melamun , klien terlihat bingung dan

gelisah, tatapan mata kurang.

Gangguan konsep diri :

harga diri rendah.

J. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial : menarik diri

Page 12: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Koping individu tidak efektif

K. POHON MASALAH

Isolasi sosial : menarik diri Akibat

core problem gangguan konsep diri : harga diri rendah

Koping individu tidak efektif Penyebab

Skema 2 : Pohon Masalah Klien Ny. S

L. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan koping individu

tidak efektif

M. INTERVENSI

Page 13: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Perencanaan Tgl Diagnosa

Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi

Intervensi

26-12-

07

Isolasi sosial

: menarik diri

berhubungan

dengan

gangguan

konsep diri

harga diri

rendah

Tujuan Umum :

Klien tidak

menarik diri

Tujuan Khusus

1:

Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

Ekspresi wajah

bersahabat

menunjukan rasa

senang, ada kontak

mata, mau berjabat

tangan, mau

menyebutkan

nama, mau

menjawab salam,

klien mau duduk

berdampingan

dengan perawat,

mau mengutaraan

masalah yang

dihadapi.

Bina hubungan saling

percaya dengan

menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik.

a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun non verbal.

b. perkenalkan diri dengan

sopan.

c. tanyakan nama lengkap

klien dan nama

panggilan yang disukai

klien.

d. jelaskan tujuan – tujuan

pertemuan

e. jujur dan menepati janji

f. Tunjukan sikap empati

dan menerima klien

apa adanya

g. beri perhatian kepada

klien

dan perhatikan

kebutuhan dasar klien

Tujuan Khusus

2:

Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan dan

aspek positif

yang dimiliki

daftar kemampuan

yang dimiliki klien,

di Rumah Sakit, di

rumah, sekolah,

dan tempatkerja

a. Diskusikan

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

klien, buat daftarnya.

b. setiap bertemu klien

hindarkan dari

penilaian negatif

c. utamakan memberi

pujian yang realistik

pada kemampuan dan

aspek positif klien.

Page 14: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Tujuan Khusus

3:

Klien dapat

menilai

kemampuan

yang digunakan

Klien menilai

kemampuan yang

dapat digunakan di

Rumah Sakit.

Klien menilai

kemampuan yang

dapat digunakan di

rumah.

a. Diskusikan dengan

klien kemampuan yang

masih dapat digunakan

selama sakit.

b. Diskusikan

kemampuan yang dapat

dilanjutkan

penggunaan di Rumah

sakit.

c. Beri pujian.

Tujuan Khusus

4:

Klien dapat

menetapkan dan

merencanakan

kegiatan sesuai

kemampuan

yang dimiliki.

Klien mau

mencoba,

Susunan jadwal

harian.

a. Bantu klien untuk

memilih satu kegiatan

yang mau dilakukan

dirumah sakit.

b. Bantu klien

melakukannya bila

perlu beri contoh.

c. Berikan pujian atas

keberhasilan

d. Diskusikan jadwal

kegiatan harian atas

kegiatan yang telah

dilatih

Tujuan Khusus

5:

Klien dapat

melakukan

kegiatan sesuai

kondisi sakit dan

kemampuannya

klien melakukan

kegiatan yang telah

dilatih ( mandiri,

dengan bantuan

atau bergantung.)

a. beri kesempatan pada

klien untuk menjaga

kegiatan yang telah

direncanakan

b. Beri ujian atas

keberhasilan klien

c. Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan dirumah

Page 15: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Tujuan Khusus

6:

Klien dapat

memanfaatkan

sistem

pendukung

yang ada.

Keluarga memberi

dukungan dan

pujian

Keluarga

memahami jadwal

kegiatan harian

klien

a. Beri pendidikan

kesehatan pada

keluarga tentang cara

merawat klien dengan

harga diri rendah.

b. bantu keluarga

memberi dukungan

selama klien dirawat

c. Bantu keluarga

menyiapkan

lingkungannya

dirumah.

d. jelaskan cara

pelaksanaan jadwal

kegiatan klien dirumah.

e. Anjurkan memberi

pujian pada klien setiap

berhasil

Tujuan umum :

klien dapat

meningkatkan

harga diri .

Tujuan khusus I

: klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan dan

aspek positif

yang dimiliki

Daftar kemampuan

yang dimiliki klien,

dirumah sakit,

dirumah, sekolah

dan tempat kerja

a. Perkuat hubungan

saling percaya

b. Diskusi aspek positif

klien

c. Setiap bertemu klien

hindarkan dari

penilaian negatif

d. Ciptakan lingkungan

yang aman

e. Bantu klien untuk

meningkatkan harga

diri

f. Dorong klien untuk

berhubungan dengan

orang lain

Page 16: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Gangguan

konsep diri :

harga diri

rendah

berhubungan

dengan

koping

individu

tidak efektif

Tujuan khusus 2

: Klien dapat

mengenali dan

mengekspresi-

kan emosinya

Ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan rasa

senang, kontak

mata ada, mampu

mengekspresikan

emosinya secara

spontan, mau

menyatakan

masalah yang

dihadapi

a. Tunjukkan respon

emosional dan

menerima klien

b. Gunakan tehnik

komunikasi terapeutik

c. Bantu klien untuk

mengekspresikan

perasaannya

d. Dorong untuk

menyatakan secara

verbal perasaannya

yang berhubungan

dengan

ketidakmampuan

Tujuan khusus

3: Klien dapat

menyakini

tentang manfaat

mekanisme

koping

Klien kooperatif,

Menghindari

penilaian yang

bersifat negatif

pada saat berbicara

dengan klien, klien

dapat menyakini

manfaat

mekanisme koping

a. Terima apa adanya

dan jangan

menentang

keyakinannya

b. Kenalkan realitas

yang berhubungan

dengan mekanisme

koping klien dan

tidak memfokuskan

pada masa cemas,

takut dan keluhan

fisik lainnya

c. Beri klien umpan

balik tentang perilaku,

stressor, penilaian

koping dan sumber

koping

d. Kuatkan ide-ide

bahwa kesehatan fisik

berhubungan dengan

kesehatan emosional

Page 17: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

Tujuan khusus

4: Klien dapat

melakukan

kegiatan yang

menarik dan

aktifitas yang

terjadwal

Klien melakukan

aktivitas sesuai

dengan

kemampuannya

a. Beri klien aktivitas

yang mendukung dan

menguatkan perilaku

sesuai yang

produktifitas

b. Beri klien latihan

fisik yang sesuai

dengan bakatnya

c. Libatkan anggota

keluarga dan sistem

pendukung lainnya

Tujuan khusus

5: Klien dapat

menggunakan

dukungan sosial

dan keluarga

secara efektif

Keluarga dapat

menjelaskan

perasaannya,

keluarga dapat

menjelaskan

tentang manfaat

mekanisme koping,

keluarga

memahami jadwal

kegiatan harian

klien

a. Bantu keluarga untuk

memberi dukungan

selama klien dirawat

b. Jelaskan cara

mengekspresikan

emosi secara spontan

c. Jelaskan cara

pelaksanaan jadwal

kegiatan klien

dirumah

Page 18: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

N. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Ny S

Ruang : III

No Tgl/Bln

/ Waktu

Diagnosa

Tujuan

Khusus

Implentasi Evaluasi TT

1. 26-12-

07

09.00

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus :

1,2

1. Membina hubungan

saling percaya

dengan menggunakan

prinsip terapeutik.

a. Menyapa klien

dengan ramah baik

dengan verbal

maupun non verbal.

b. Memperkenalkan

diri dengan sopan.

c. Menanyakan

nama lengkap klien

dan nama

panggilannya yang

disukai klien.

d. Menjelaskan

tujuan pertemuan.

e. Menunjukkan

sikap empati dan

menerima klien apa

adanya.

f. Memberikan

kesempatan pada

klien klien untuk

mengungkapkan

perasaannya

g. Mendiskusikan

dengan keluarga

S : Klien menyebutkan nama

saya Ny. S dan senang

dipanggil S.

- Klien mengatakan “ saya itu

malu dan bosan kalau harus

bergabung dengan mereka “

- Klien mengatakan “ saya

disini habis bangun tidur

langsung mandi, makan,

membersihkan sendok dan

menata kursi “

O : Kontak mata klien kurang.

klien membalas salam dan

membalas jabat tangan,

klien senang menyendiri.

A : Tujuan Tujuan Khusus 1

tercapai :

Klien dapat membina

hubungan saling percaya,

Tujuan Khusus 2 belum

tercapai klien belum dapat

mengidentifikasi

kemampuan yang dimiliki.

P : Klien : klien mengingat-

ingat nama perawat.

Perawat : Mengulang Tujuan

Khusus 2 mengidentifikasi

kemampuan dan aspek

Laila

Page 19: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

h. Mendiskusikan

dengan klien

kemampuan yang

masih dapat di

lakukan selama

dirawat di rumah

sakit

i. Membantu klien

mengenali

kekuranga dan

kelebihannya

positif yang dimiliki.

2.

26-12-

07

12.30

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 2,3

1. Mendiskusikan

kemampuan yang

masih digunakan selama

sakit.

2. Setiap bertemu

klien menghindarkan

dari memberi perhatian

negatif.

3. Mengutamakan

memberikan pujian

yang realistik pada

kemampuan dan aspek

positif klien.

S : Klien mengatakan senang

olah raga, klien senang

menyapu rumah sebelum

berangkat kerja.

O : Saat bicara klien menatap

perawat, klien cukup

kooperatif.

A : Tujuan Khusus 2 tercapai :

Klien dapat

mengidentifikasikan

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

P : Klien : Menganjurkan klien

untuk menyebutkan

kelebihan dan kekurangan

yang dimiliki

Perawat : Lanjutkan tujuan

Khusus 3: Menilai

kemampuan yang dapat

digunakan.

Laila

3.

27-12-

07

09.30

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 3

1. Mendiskusikan dengan

klien kemampuan yang

dapat digunakan di rumah

sakit.

S : Klien mengatakan kegiatan

yang dapat saya lakukan di

Rumah Sakit yaitu

menyapu, mencuci gelas

Laila

Page 20: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

2. Mendiskusikan dengan

klien kemampuan yang

dapat digunakan setelah

pulang nanti sesuai degan

kondisi sakit klien.

3. Memberi pujian kepada

klien

dan sendok, menyiapkan

peralatan untuk makan,

merapikan tempat tidur.

O : Klien menyebutkan

kemampuan yang mampu

digunakan di Rumah Sakit.

A : Tujuan khusus 3 tercapai :

Klien mampu menyebutkan

kemampuan yang dapat

dilakukan di Rumah Sakit

Jiwa dan dirumah.

P : Klien : Menganjurkan

kepada klien kemampuan

lain yang belum disebutkan.

Perawat: Meminta klien

untuk memilih salah

satu kegiatan yang

mau dilakukan,

membantu klien

melakukan kegiatan

itu dan jika perlu

beri contoh.

Lanjukan Tujuan Khusus 4:

Klien dapat menetapkan

dan merencanakan kegiatan

sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

4.

27-12-

07

11.00

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 4

1. Meminta klien untuk

memilih salah satu

kegiatan yang mau

dilakukan di Rumah

Sakit.

2. Membantu

klien melakukan kegiatan

S : Klien mengatakan "Saya

memilih merapikan tempat

tidur

O : Klien merapikan tempat

tidur setelah mendapat

bimbingan dari perawat.

A : Tujuan Khusus 4 belum

laila

Page 21: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

yang dipilih dan jika

perlu diberi

contoh.

tercapai : Klien belum

dapat merencanakan

kegiatansesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

P : Klien: Menganjurkan

kepada klien untuk

menerapkan rencana

kegiatan yang telah dibuat

bersama.

Perawat: Mengulang

Tujuan Khusus 4 : Melatih

klien

untuk kegiatan yang

lainnya (mencuci sendok,

gelas, menyapu,

menyiapkan peralatan

untuk makan).

5.

28-12-

07

08.00

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 4

Melatih klien untuk kegiatan

yang lainnya (mencuci

sendok dan gelasnya,

menyapu menyiapkan

peralatan untuk makan).

S : Klien mengatakan "Saya

merasa senang bisa

melakukan kegiatan

mencuci gelas, menyapu

dan mengepel lantai

O : Klien merencanakan

kegiatan dengan bantuan

perawat

A : Tujuan 4 belum tercapai :

Klien belum dapat

menetapkan dan

merencanakan kegiatan

sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki.

P : Mengulang Tujuan Khusus 4

: Perawat bersama klien

menyusun jadwal kegiatan

harian.

Laila

Page 22: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

6. 28-12-

07

11.00

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 4

Menyusun jadwal kegiatan

harian

S : Klien mengatakan "Saya

akan mencoba

melaksanakan kegiatan

sesuai jadwal."

O : Klien tampak menyusun

jadwal

A: Tujuan Khusus 4 tercapai :

Klien dapat menetapkan

merencanakan kegiatan

sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki.

P : Klien : Mencoba melakukan

kegiatan yang ada

pada jadwal.

Perawat: Menganjurkan dan

memberikan

kesempatan kepada

klien untuk mencoba

kegiatan yang seuai

dengan jadwal yang

telah direncanakan

secara rutin setiap

hari.

Lanjutkan Tujuan Khusus

5: Klien dapat melakukan

kegiatan sesuai kondisi

sakit dan kemampuannya.

Laila

7. 29-12-

07

08.00

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 5

Menganjurkan dan memberi

kesempatan kepada klien

untuk mencoba kegiatan

sesuai dengan jadwal yang

telah direncanakan secara

rutin setiap hari.

S : Klien mengatakan "Saya

akan mencoba melakukan

sesuai dengan jadwal

kegiatan harian."

O : Klien mau melakukan

kegiatan sesuai jadwal

dengan bantuan perawat

A : Tujuan Khusus 5 belum

tercapai tercapai : Klien

belum dapat melaksanakan

laila

Page 23: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

kegiatan sesuai kondisi

sakit dan kemampuannya.

P : Klien : Melakukan kegiatan

secara rutin di Rumah Sakit

sesuai jadwal

kegiatan harian.

Perawat : Ulangi Tujuan

Khusus 5.

8. 29-12-

07

11.30

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 5

Memonitor klien untuk

melaksanakan kegiatan

sesuai jadwal kegiatan

harian.

S : Klien mengatakan "Saya

sudah melakukan kegiatan

sesuai jadwal."

O : Klien mampu melakukan

kegiatan secara mandiri dan

mendapatkan beberapa

bimbingan parsial

A : Tujuan Khusus 5 belum

tercapai : Klien belum

dapat melaksanakan

kegiatan sesuai kondisi

sakit dan kemampuannya.

P : Klien : Laksanakan kegiatan

sesuai jadwal kegiatan

harian.

Perawat: Tetap anjurkan

untuk melaksanakan

kegiatan sesuai jadwal

kegiatan. Ulangi Tujuan

Khusus 5.

Laila

Page 24: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

9.

10.

30-12-

07

09.30

5-01-

2008

10.00

Diagnosa 1

Tujuan

Khusus 5

Diagnosa 2

Tujuan

khusus 1,2

Menganjurkan klien,

memonitor klien untuk

melaksanakan kegiatan

sesuai jadwal kegiatan.

1. Menyapa klien dengan

ucapan selamat pagi

2. Mendiskusikan dengan

keluarga kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki

3. Mendiskusikan dengan

klien kemampuan yang

masih dilakukan selama

dirawat di Rumah Sakit

4. Membantu klien

mengenali kekurangan

dan kelebihannya

5. Menunjukkan sikap

S : Klien mengatakan "Saya

sudah melakukan kegiatan

sesuai jadwal."

O : Klien mampu melaksanakan

kegiatan secara mandiri

A : Tujuan Khusus 5 tercapai :

Klien dapat melaksanakan

kegiatan sesuai kondisi

sakit dan kemampuannya.

P : Klien : Lakukan kegiatan

sesuai jadwal

kegiatan harian

secara rutin setiap

hari.

Motifasi untuk

melakukannya baik di

rumah sakit ataupun di

rumah.

Perawat : optimalkan

Tujuan Khusus 5,

Lanjutkan Tujuan Khusus

6.

S : Klien menjawab salam

”selamat pagi nama saya

Ny. S, saya suka di

panggil S

- klien mengatakan “ saya

kalau di rumah habis

bangun tidur langsung

mandi, membersihkan

rumah, dan habis itu baru

jualan sampai malam “

- klien mengatakan “saya

disini itu tidak bisa apa-

apa, saya hanya bisa

duduk-duduk saja dan

Laila

Laila

Page 25: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

6. empati kepada klien

7. Memberikan kesempatan

pada klien untuk

mengungkapkan

perasaannya

membereskan gelas sehabis

makan. Makannya saya

malu dengan mereka

karena saya tidak bisa apa-

apa

O : Klien kooperatif, kontak

mata klien kurang, klien

senang menyendiri

A : Tujuan khusus 1 tercapai :

klien dapat

mengidentifikasikan

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

Tujuan khusus 2 belum

tecapai klien belum dapat

mengenali dan

mengekspresikan

emosinya.

P : Klien :

Perawat : Mengulang

Tujuan khusus 2 dapat

mengenali dan

mengekspresikan

emosinya

Page 26: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

11.

6-01-

2008

10.00

Diagnosa 2

Tujuan

khusus 2,3

1. Menunjukkan sikap

empati dan menerima

klien apaadanya

2. Memberikan kesempatan

pada klien untuk

mengungkapkan

perasaannya

S : Klien mengatakan akan

memanfaatkan

ketrampilam yang dimiliki

untuk mengisi waktu luang

dan akan berusaha untuk

menceritakan masalah

yang dialami dengan

teman atau perawat

O : Klien cukup kooperatif,

kontak mata ada, klien

mampu mengekspresikan

emosinya secara spontan

A : Tujuan khusus 2 tercapai :

klien dapat mengenali dan

mengekspresikan

emosinya

P : Klien : klien

mengekspresikan dan

mengungkapkan

perasaannya .

Perawat : lanjutkan tujuan

khusus 3: klien dapat

menyakini tentang manfaat

mekanisme koping

Laila

Page 27: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

12.

6-01-

2008

12.00

Diagnosa 2

Tujuan

Khusus 3,4

Kenaikan realitas yang

berhubungan dengan

mekanisme koping klien dan

beri klien umpan balik

tentang perilaku, penilaian

dan sumber koping, Beri klien

aktivitas yang mendukung

sesuai kemampuannya

S : - Klien mengatakan saya

senang olah raga dan

menyapu

- klien mengatakan saya

senang menyapu tapi di

sini saya tidak pernah

menyapu karena sudah ada

yang menyapu”

O : Klien kooperatif, kontak

mata kedepan menghadapi

perawat

A : Tujuan khusus 3 tercapai

Klien dapat menyakini

tentang manfaat

mekanisme koping

Tujuan khusus 4 belum

tercapai klien belum dapat

melakukan kegiatan yang

menarik dan aktivitas

yang terjadwal.

P : Klien : Menganjurkan

klien menyebutkan

kelebihan dan kekurangan

yang dia miliki

Perawat :

Mengulang tujuan khusus 4

: Klien dapat melakukan

kegiatan yang menarik dan

aktifitas yang terjadwal

Laila

13.

7-01-

2008

11.00

Diagnosa 2

Tujuan

khusus 4

- Beri klien aktivitas yang

mendukung sesuai

kemampuannya

- Memberi kesempatan

kepada klien untuk

mencoba kegiatan sesuai

jadwal

S : Klien mengatakan “Saya

merasa senang bisa

melakukan kegiatan

seperti menyapu, dan

mengepel lantai, saya

akan mencoba kegiatan ini

setiap hari”

laila

Page 28: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

O : Klien mau melakukan

kegiatan sesuai dengan

kemampuannya

A : Tujuan khusus 5 tercapai :

klien dapat melakukan

kegiatan yang menarik dan

aktivitas yang terjadwal

P : klien : lakukan kegiatan

sesuai dengan

kemampuannya secara rutin

setiap hari.

Perawat : Anjurkan klien

untuk tetap melaksanakan

kegiatan setiap hari.

Optimalkan Tujuan

Khusus 4, lanjutkan tujuan

khusus 5

O. EVALUASI

Tanggal 8 Januari 2008

Evaluasi akhir dari diagnosa pertama Isolasi Sosial : Menarik Diri

berhubungan dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah yaitu pada data

subjektif Ny. S mengatakan bahwa klien masih minder, dan malu untuk kembali

kelingkungan masyarakat karena klien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Pada

data objektif klien kooperatif, klien mau menjawab salam, klien duduk berdampingan

dengan penulis, klien mau menjawab semua pertanyaan yang diajukan penulis dan

klien mau mengungkapkan perasaannya. Masalah keperawatan ini belum teratasi

sepenuhnya karen Ny. S masih minder dan malu untuk kembali kelingkungannya.

Evaluasi yang diharapkan yaitu klien dapat mengungkapkan perasaannya klien dapat

Page 29: Jtptunimus Gdl Lailatulla 5192 3 Bab3

memodifikasi pola kognitif yang negatif, klien dapat memanfaatkan koping yang

konstruktif dan klien dapat melakukan kegiatan yang menarik dan aktifitas yang

terjadwal.

Diagnosa kedua Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah berhubungan

dengan Koping Individu Tidak Efektif yaitu data respon subjektif klien mengatakan

akan memanfaatkan ketrampilan yang dimiliki untuk mengisi waktu luang dan akan

berusaha untuk menceritakan masalah yang dialami dengan teman ataupun penulis.

Data objektif yang tercapai adalah klien mampu mengekspresikan emosi secara

spontan, klien mempertahankan kontak mata dan klien dapat diajak bekerjasama.

Masalah keperawatan ini belum teratasi sepenuhnya, klien belum bisa memanfaatkan

sistem pendukung sosial dan keluarga untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Evaluasi yang diharapkan klien dapat melakukan cara pengambilan keputusan yang

efektif untuk mengendalikan situasi kehidupannya, dengan demikian dapat

menurunkan perasaan rendah diri, klien dapat mengenali dan mengekspresikan

emosinya, klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negatif, klien dapat menyakini

tentang manfaat mekanisme koping, klien dapat melakukan kegiatan yang menarik

dan aktifitas yang terjadwal, klien dapat mengunakan dukungan sosial dan keluarga

secara efektif.