JUDUL

Embed Size (px)

Citation preview

Praktikal Konstruksi Baja

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERALMANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JAKARTA 2007

Praktikal Konstruksi Baja

PRAKTIKAL KONSTRUKSI BAJAHarsoadi Amin Zainullah

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERALMANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JAKARTA 2007

Praktikal Konstruksi Baja

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadiratNya, karena atas karuniaNya penulisan buku ini akhirnya dapat diselesaikan. Maksud penyusunan buku ini adalah untuk menambah dan memperkaya buku pegangan guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terutama yang berkaitan dengan pelajaran praktek konstruksi baja. Buku praktikal konstruksi baja ini disusun mengacu pada tuntutan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Program Keahlian Teknik Konstruksi Baja, dimana pada standar ini terdapat 7 (tujuh) Standar Kompetensi (SK) yang dibagi menjadi 37 Kompetensi Dasar (KD). Ke tujuh standar kompetensi tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menggambar rencana pekerjaan baja Membuat gambar kerja Mengelola material dan peralatan Melakukan pekerjaan fabrikasi dan pengecatan Melakukan pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan Mengerjakan portal baja Melakukan pengawasan pemasangan rangka atap baja

Untuk memenuhi tuntutan standar kompetensi tersebut harus diakui bukanlah pekerjaan yang mudah, karena buku-buku refrensi yang ada lebih banyak terfokus pada perencanaan dan perhitungan konstruksi baja dan belum ada yang berbicara tentang praktek konstruksi baja, sehingga untuk penyusunan buku ini bahan refrensinya banyak diambil dari dunia maya (internet), terutama dari American Institute of Steel Construction (AISC). Dengan tersusunnya buku ini paling tidak bertambah lagi satu refrensi buku yang mudah-mudahan dapat digunakan dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Indonesia dan kami mengharapkan masukan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan buku ini. penyusun, Harsoadi

Praktikal Konstruksi Baja

DAFTAR ISIKata Pengantar Daftar isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Istilah BAB I PENDAHULUAN i ii v xvii xviii 1 1 2 4 9 9 11 13 17 18 20

1.1 Baja dalam kehidupan sehari-hari 1.2 Sifat-sifat logam 1.3 Sifat-sifat mekanis logam BAB 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 BAB 3 3.1 3.2 3.3 3.4 BAB 4 PENGENALAN BAHAN BAJA Sejarah penggunaan baja Keunggulan dan kelemahan baja Produksi baja Klasifikasi baja Baja paduan dengan sifat khusus Sifat-sifat mekanis baja

JENIS-JENIS PROFIL BAJA DAN PENGGUNAANNYA 23 Komponen baja struktur Pelat baja Baja profil Penerapan pada komponen struktur SAMBUNGAN LAS, BAUT DAN RIVET 23 24 25 28 34 34 55 64 68 69 70 78 81

4.1 Sambungan las 4.2 Sambungan baut 4.3 Sambungan rivet BAB 5 PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA

5.1 Perencanaan konstruksi baja 5.2 Proses desain sampai dengan ereksi 5.3 Pertimbangan khusus dalam perencanaan konstruksi baja 5.4 Persyaratan umum perencanaan

Praktikal Konstruksi Baja BAB 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 BAB 7 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 SAMBUNGAN-SAMBUNGAN BAJA Keadaan batas Sambungan geser sederhana Sambungan momen Sambungan kolom Macam-macam jenis sambungan lainnya GAMBAR KERJA 96 96 105 117 124 128 133 133 134 134 135 136 139 142 146 164 205 205 207 209 211 219 222 224 227 228 238 254 254 255 259 261 264 267

Gambar sebagai bahasa teknik Fungsi gambar Pengembangan gambar dan keadaan teknik Sifat-sifat gambar Gambar konstruksi Perencanaan pada proses pembuatan gambar fabrikasi 7.7 Aturan penggambaran Standar Nasional Indonesia 7.8 Contoh-contoh gambar Konstruksi baja 7.9 Gambar AutoCAD BAB 8 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 8.7 8.8 8.9 8.10 BAB 9 PEKERJAAN FABRIKASI Fabrikasi komponen struktur baja Kualitas pembuatan Sistem perencanaan dan pengendalian proses pengadaan material Proses pembuatan lubang Proses perakitan Proses penyelesaian Proses pengiriman Peralatan dan perlengkapan Perlindungan baja struktur PENDIRIAN BANGUNAN BAJA

9.3 9.4 9.5 9.6

9.1 Pekerjaan pondasi dan baut angker 9.2 Pra pendirian bangunan baja Bongkar muat, penanganan dan penyimpanan bahan bangunan Rigging Pemasangan struktur primer dan skunder Mendirikan rangka kaku

Praktikal Konstruksi Baja 9.7 Sambungan baut 9.8 Menyelesaikan, memeriksa ketegakkan satu bagian rangka bangunan 9.9 Mendirikan kerangka bagian ujung bangunan 9.10 Menyelesaikan pendirian kerangka bangunan 9.11 Pemasangan penahan beban angin 9.12 Pemasangan penutup atap dan dinding 9.13 Pemasangan sekrup atap dan dinding 9.14 Meluruskan pemasangan balok dinding 9.15 Pemasangan talang, flashing dan trim 9.16 Mendirikan bangunan baja sederhana (contoh) 9.17 Konstruksi komposit 9.18 Cambering 9.19 Bracing BAB 10 KONSTRUKSI BAJA RINGAN 10.1 10.2 10.3 10.4 10.5 10.6 Latar belakang Elemen baja ringan Rumah prefab Rangka dinding baja ringan Perakitan kuda-kuda baja ringan Pemasangan rangka atap baja ringan

269 271 271 272 272 273 274 276 280 281 291 297 302 308 308 310 310 313 313 320 326 326 326 333 338 343 347 350 351 353 358 363 387 388 419 423

BAB 11 MANAJEMEN KONSTRUKSI BAJA 11.1 11.2 11.3 11.4 11.5 11.6 11.7 11.8 11.9 Pendahuluan Pengadaan bangunan baja Tanggungjawab pihak yang terkait dalam pekerjaan Gambar-gambar baja struktur Sub kontraktor fabrikasi dan ereksi Keselamatan kerja Perubahan dan modifikasi Penjadwalan dan perkiraan Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan fabrikasi dan ereksi 11.10 Pengendalian material 11.11 Pengawasan Lampiran TABEL BAJA ISYARAT TANGAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR

Praktikal Konstruksi Baja1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. Nomor gambar Judul Halaman 1.1 Bangunan konstruksi baja 3 1.2 Pemeriksaan kabel pengangkut baja 3 1.3 Proses pendirian bangunan baja 4 1.4 Tegangan yang terjadi pada bahan 5 1.5a Pondasi kolom 5 1.5b Proses pengangkatan baja 6 1.6 Proses memilah-milah baja 7 1.7 Tahapan pemasangan baja 8 2.1 Pemasangan kolom pertama 9 2.2 Penyambungan kolom 10 2.3 Pemasangan kolom-kolom 11 2.4 Penyiapan pondasi kolom 12 2.5 Pengecoran lantai beton 13 2.6 Proses pemurnian biji besi 14 2.7 Proses pembuatan baja profil 15 2.8 Dapur Tinggi 15 2.9 Pemasangan kolom pada pondasi 16 2.10 Hubungan jenis sambungan terhadap momen 17 2.11 Penggunaan baja pada bangunan 18 2.12 Penggunaan baja pada sambungan siku ganda 19 2.13 Penggunaan baja pada sambungan pelat tunggal 20 2.14 Mobil krane 21 2.15 Stress Strain relationship 21 2.16 Penggunaan baja pada lantai decking 22 3.1 Bentuk-bentuk penampang baja struktur 23 3.2 Baja siku-siku 24 3.3 Baja batangan 24 3.4a Pelat baja 24 3.4b Pelat baja 25 3.5a Baut angker 28 3.5b Sambungan pelat dasar kolom 28 3.6 Pelat bantalan kolom 28 3.7 Leveling pelat bantalan 29 3.8 Balok girder di atas kolom-kolom 30 3.9 Bentuk penampang kolom gabungan 30 3.10 Sambungan kolom tanpa perubahan 30 3.11 Sambungan kolom dengan perubahan kolom 30 3.12 Balok girder terpasang di atas kolom 31 3.13 Sambungan dudukan 31 3.14 Sambungan balok anak dan induk 31 3.15 Sambungan balok coped dan blocked end 31

Praktikal Konstruksi Baja42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 3.16 3.17 3.18 3.19 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24 3.25 3.26 3.27 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30 4.31 Pemasangan bar joist Dudukan bar joist Kuda-kuda yang terbuat dari siku-siku Berbagai jenis kuda-kuda Penguat diagonal Penguat diagonal Kerangka penahan goyangan Kasau Ridge struts Gording Balok dinding Eave struts Pengelasan sambungan kolom Pengelasan komponen struktur Pengelasan sambungan kolom Pengelasan siku-siku pada beam Peralatan pendukung las SMAW Peralatan las FCAW Proses pengelasan Sambungan butt joint Sambungan sudut dan Tee Sambungan lap joint Sambungan tepi Bagian-bagian sambungan Daerah pengelasan Daerah pengelasan Las sudut Las Tumpul Las temu (butt) las temu Single butt joint Double butt joint Tambahan las tumpul Flush corner Sambungan sudut setengah terbuka Sambungan sudut Sambungan T Single bevel Tee Double bevel tee Sambungan lap joint Sambungan double fillet lap joint Sambungan flanged edge Posisi Flat 31 31 32 32 32 32 32 33 33 33 33 33 34 34 35 35 36 36 37 38 38 39 39 39 39 40 40 40 41 41 42 42 43 43 43 44 44 44 44 45 45 45 46

Praktikal Konstruksi Baja85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 4.32 4.33 4.34 4.35 4.36 4.37 4.38 4.39a 4.39b 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44 4.45 4.46 4.47 4.48 4.49 4.50 4.51 4.52 4.53 4.54 4.55 4.56 4.57 4.58 4.59 4.60 4.61 4.62 4.63 4.64 4.65 4.66 4.67 4.68 4.69 4.70 4.71 4.72 4.73 4.74 4.75 Posisi horizontal Posisi Vertikal Posisi diatas kepala Posisi horizontal berputar Posisi vertical Posisi horizontal tetap Simbol las standar Simbol las pada garis refrens Simbol dasar las Lokasi pengelasan Sambungan bevel Dimensi pada simbol las Dimensi pada sambungan las Simbol tambahan Infomasi tambahan pada symbol las Simbol las Multiple Simbol las dalam penggunaannya Kaca mata las Kacamata las listrik Sarung tangan Baju las Pemasangan baut Ring baut Baut struktur Baut hitam Ring baut Baut terpasang Bearing joint Slip critical joint Pecah dan luluh pada pelat Patah dan luluh pada baut Sambungan bearing Ulir-ulir masuk dalam bidang geser Ulir-ulir tidak masuk dalam bidang geser Sambungan kritikal slip Penggunaan sambungan kritikal slip Pemasangan snug tight menggunakan pengencang Pemasangan snug tight dengan tenaga manusia Pemasangan baut dengan metode turn of nut baut ASTM F 1852 Pemasangan baut F 1852 Proses pemasangan baut ASTM F 1852 Direct tension indicator Pemasangan DTI pada baut Kunci pas dan besi pengatur lubang baut 46 46 47 47 47 47 48 48 48 49 49 49 50 50 51 51 51 52 53 54 55 56 56 57 57 57 57 58 58 58 59 59 59 59 60 60 61 61 61 61 62 62 62 62 63

Praktikal Konstruksi Baja130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 4.76 4.77 4.78 4.79 4.80 4.81 4.82 4.83 4.84 4.85 4.86 4.87 4.88 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 6.10 6.11 6.12 6.13 6.14 6.15 6.16 6.17 6.18 6.19 6.20 Mesin pengunci kejut Kompressor dan mesin diesel Tempat penyimpanan komponen Wadah penyimpanan baut Pengelingan Jenis-jenis paku keeling Sambungan keeling Sambungan Lap joint Sambungan Butt Joint Kegagalan paku keeling akibat gaya geser Kegagalan pelat akibat gaya geser Kegagalan pelat akibat gaya tarik Kegagalan tumpuan Denah bangunan Truss Sambungan kompleks Komponen penguatan sekunder Sambungan geser sederhana Sambungan dengan pelat pengaku Contoh rencana bahan Bentuk umum penampang baja Gambar pemasangan-penempatan komponen baja Detail balok Sambungan siku-siku ganda Sambungan momen Sambungan pelat tunggal Sambungan siku tunggal Pecahan geser satu blok Bantalan baut luluh Baut keadaan luluh Baut putus Tekuk setempat pada flens Tekuk pada Web Tekuk pada Web Yielding pada web Deformasi pada Tee Deformasi pada siku-siku Tindakan mengumpil Bengkok memar Bengkok retak Putus karena tarikan Retak pada sambungan las Keadaan batas tekuk 63 63 64 64 65 65 66 66 66 66 67 67 67 72 72 72 73 74 75 76 76 77 78 96 96 97 98 98 99 100 100 100 100 101 101 101 101 102 102 103 103 104 104

Praktikal Konstruksi Baja173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. 210. 211. 212. 213. 214. 215. 6.21 6.22 6.23 6.24 6.25 6.26 6.27 6.28 6.29 6.30 6.31 6.32 6.33 6.34 6.35 6.36 6.37 6.38 6.39 6.40 6.41 6.42 6.43 6.44 6.45 6.46 6.47 6.48 6.49 6.50 6.51 6.52 6.53 6.54 6.55 6.56 6.57 6.58 6.59 6.60 6.61 6.62 6.63 Potensi keadaan batas pada sambungan geser Potensi keadaan batas pada sambungan momen Potensi keadaan batas pada sambungan tarik Potensi keadaan batas pada sambungan tarik Tampak sebelah utara Sambungan siku ganda Tampak sebelah selatan Sambungan siku ganda Tampak sebelah timur Tampak sebelah barat Sambungan siku ganda- baut las Sambungan siku ganda- baut las Sambungan siku ganda- baut las Sambungan siku ganda- baut las Sambungan siku ganda- baut las Sambungan siku ganda dengan las Sambungan siku ganda dengan las Sambungan siku ganda dengan las Sambungan baut diujung balok penopang Sambungan baut diujung balok penopang Sambungan geser: las dudukan Sambungan geser: las dudukan Sambungan geser: pelat tunggal Sambungan geser: pelat tunggal Sambungan geser:baut- las siku tunggal Sambungan geser:baut- las siku tunggal Sambungan geser:baut- las Tee Sambungan geser:baut- las Tee Sambungan momen: baut plat flens Sambungan momen: baut plat flens Sambungan momen: las plat flens Sambungan momen: las plat flens Sambungan momen: plat flens langsung las Sambungan momen: plat flens langsung las Sambungan momen: plat ujung diperluas Sambungan momen: plat ujung diperluas Sambungan momen: semua baut Sambungan momen: semua baut Sambungan kolom: pertemuan kolom Sambungan kolom: pertemuan kolom Sambungan kolom: pelat dasar Sambungan kolom: pelat dasar Sambungan kolom: pelat dasar 104 104 104 104 105 106 108 108 109 109 110 110 110 111 111 111 111 111 112 113 115 115 116 116 117 117 118 118 119 119 120 120 121 121 123 123 124 124 125 125 126 126 127

Praktikal Konstruksi Baja216. 217. 218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. 226. 227. 228. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249. 250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257. 258. 6.64 6.65 6.66 6.67 6.68 6.69 6.70 6.71 6.72 6.73 6.74 6.75 6.76 6.77 6.78 6.79 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7 7.8 7.9 7.10 7.11 7.12 7.13 7.14 7.15 7.16 7.17 7.18 7.19 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 8.7 8.8 Sambungan kolom: pelat dasar Sambungan kolom: pelat dasar (kolom penguat) Sambungan kolom: pelat dasar (kolom penguat) Sambungan lain: clevis, pelat dan batang Sambungan lain: clevis, pelat dan batang Sambungan lain: clevis, pelat dan batang Sambungan lain: clevis, pelat dan batang Sambungan lain: baut- las pelat bengkok Sambungan lain: baut- las pelat bengkok Sambungan lain: joist yang di las Sambungan lain: joist yang di las Sambungan lain: gording Z Sambungan lain: shear stud Sambungan lain: shear stud Sambungan lain: kuda-kuda Sambungan lain: kuda-kuda Rencana tapak kolom Contoh detail angker rod Contoh Pelat dudukan kolom Tipe-tipe pelat dasar Detail konstruksi kuda-kuda Konstruksi ikatan angin Macam konstruksi sambungan sudut Macam sambungan sudut Konstruksi tumpuan engsel dan rol Konstruksi pelat kaki kolom Konstruksi kolom dan kaki Konstruksi kolom Macam sambungan balok anak dan induk Konstruksi sambungan dan peletakan balok Konstruksi kolom baja ringan Macam konstruksi dari lip channel Konstruksi kolom baja ringan Konstruksi joist dan sambungan Konstruksi Joist Bahan struktur baja selesai diproses fabrikasi bahan struktur baja dalam proses fabrikasi Proses pengelasan komponen baja struktur Proses las MIG pada komponen baja Hasil pengelasan pelat gusset Pengelasan SMAW Pengelasan baja struktur Penyimpanan bahan 127 127 127 128 129 129 129 130 130 130 130 131 132 132 132 132 147 148 148 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 205 207 207 209 210 211 212 213

Praktikal Konstruksi Baja259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267. 268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275. 276. 277. 278. 279. 280. 281. 282. 283. 284. 285. 286. 287. 288. 289. 290. 291. 292. 293. 294. 295. 296. 297. 298. 299. 300. 301. 8.9 8.10 8.11 8.12 8.13 8.14 8.15 8.16 8.17 8.18 8.19 8.20 8.21 8.22 8.23 8.24 8.25 8.26 8.27 8.28 8.29 8.30 8.31 8.32 8.33 8.34 8.35 8.36 8.37 8.38 8.39 8.40 8.41 8.42 8.43 8.44 8.45 8.46 8.47 9.1 9.2 9.3 9.4 Pengelasan SAW Proses pembengkokan baja struktur Proses penandaan dengan template Baja struktur yang telah ditandai untuk dipotong Kertas dan bahan template lainnya Proses pemasangan baut Penandaan potongan-potongan baja Pengeboran dengan mesin portable Pengiriman bahan ke lokasi proyek Cambering dengan proses dingin Proses penandaan pada baja struktur Proses detail penandaan Layout sambungan siku-siku Penyemprotan pelindung api Hasil penyemprotan pelindung api Pengiriman baja Penandaan komponen baja Mesin gerinda bangku Mesin gerinda pedestal Mesin gerinda pedestal tipe basah Kaca pelindung mata Penahan benda kerja Perawat roda gerinda Pengencang baut pneumatic Mesin kombinasi Mesin bor listrik Radial drill press Mata bor Ujung mata bor Sudut mata bor Mata bor masuk ke dalam benda kerja Mata bor dengan sudut mata bor yang berbeda Ukuran web mata bor Pengukuran sudut mata bor Sudut pengeboran Posisi pengasahan mata bor Gergaji pita vertical Alat penyambung mata gergaji Gergaji horizontal Pondasi Menentukan kesikuan pondasi Pemasangan baut angker Jalan masuk ke lokasi proyek 213 214 214 215 215 217 218 219 220 221 222 223 223 225 226 228 228 229 229 230 230 230 231 232 232 233 233 234 234 234 235 235 235 235 235 235 237 237 238 254 255 255 256

Praktikal Konstruksi Baja302. 303. 304. 305. 306. 307. 308. 309. 310. 311. 312. 313. 314. 315. 316. 317. 318. 319. 320. 321. 322. 323. 324. 325. 326. 327. 328. 329. 330. 331. 332. 333. 334. 335. 336. 337. 338. 339. 340. 341. 342. 343. 344. 9.5 9.6 9.7 9.8 9.9 9.10 9.11 9.12 9.13 9.14 9.15 9.16 9.17 9.18 9.19 9.20 9.21 9.22 9.23 9.24 9.25 9.26 9.27 9.28 9.29 9.30 9.31 9.32 9.33 9.34 9.35 9.36 9.37 9.38 9.39 9.40 9.41 9.42 9.43 9.44 9.45 9.46 9.47 Lokasi penempatan alat angkat Mobil krane Pengangkutan bahan Penempatan bahan di lokasi proyek Penyimpanan bahan di lokasi proyek Penempatan Komponen bangunan baja Penempatan bahan dilokasi proyek Penyimpanan bahan Penyimpanan panel-panel Penempatan posisi panel-panel Pengangkutan batang baja dengan forklift Pengkaitan ujung kolom baja Proses pengangkatan kolom baja Kolom siap diangkat Pengangkatan balok baja Proses pengangkatan multiple balok baja Proses penempatan balok baja Static of rigging Beberapa contoh peralatan yang digunakan Mendirikan rangka kaku Pengangkatan kaki kuda-kuda Memasang kaki kuda-kuda Detail sambungan rangka primer Sambungan rangka primer Detail sambungan rangka sekunder Sambungan rangka dinding dengan kolom Pemeriksaan ketegakan bangunan Pemeriksaan ketegakan Pemasangan kerangka ujung Penyelesaian kerangka bangunan Pemasangan ikatan angina Sambungan atap dan dinding Jenis sekrup yang digunakan Pemasangan sekrup Pengecekan lubang sekrup pada balok gording Meluruskan balok dinding Pemasangan selimut penyekat dinding Detail pemasangan penyekat dinding Pemasangan penyekat atap Pemasangan panel dinding Pemasangan panel dinding seluruhnya Pemasangan panel penutup atap Detail pemasangan panel atap 257 257 258 258 259 259 259 260 260 261 261 262 262 262 262 263 263 263 264 265 268 268 269 270 270 270 271 271 272 272 273 275 275 276 276 276 277 278 278 278 278 279 279

Praktikal Konstruksi Baja345. 346. 347. 348. 349. 350. 351. 352. 353. 354. 355. 356. 357. 358. 359. 360. 361. 362. 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380. 381. 382. 383. 384. 385. 386. 387. 9.48 9.49 9.50 9.51 9.52 9.53 9.54 9.55 9.56 9.57 9.58 9.59 9.60 9.61 9.62 9.63 9.64 9.65 9.66 9.67 9.68 9.69 9.70 9.71 9.72 9.73 9.74 9.75 9.76 9.77 9.78 9.79 9.80 9.81 9.82 9.83 9.84 9.85 9.86 9.87 9.88 9.89 9.90 Arah pemasangan panel atap Pemasangan panel bubungan Pemasangan Flashing Pemasangan trim Pemasangan talang Kolom dibaut pada jarak 8 cm dari sisi luar lantai Sambungan balok diujung bangunan Detail sambungan balok diujung bangunan Batang ikatan angin yang sudah terpasang Pemasangan ikatan angin pada kolom Memasang batang penguat Tali angker digunakan untuk penguat Meletakkan kaki kuda-kuda pada lift Menggunakan lift untuk menaikkan tiang penopang Batang penguat sambungan untuk gording Batang-batang penguat sambungan gording Pemasangan kuda-kuda Memasang gording-gording pada kuda-kuda Detail sambungan gording Pemasangan ikatan angin pada atap Sambungkan batang penahan gording Konstruksi fascia clips Konstruksi gable fascia di ujung dinding Kontruksi jendela Konstruksi pintu Panel dinding Meratakan tumpukan panel Pengeboran panel Pemasangan isolasi Pengecekan ketegakkan Pemasangan trim Memasang panel atap pertama Atap tambahan (overhang) Atap tambahan (overhang) Finishing pada dinding Finishing atap bangunan Bangunan yang sudah selesai Lantai metal decking Besi penguat lantai Lantai siap dicor beton Pemasangan shear studs Jenis metal decking Decking dengan permukaan berpola 280 280 280 281 282 283 283 284 284 284 284 284 285 285 285 285 285 286 286 286 286 287 287 288 288 288 289 289 289 290 290 290 290 291 291 291 291 292 292 292 292 293 293

Praktikal Konstruksi Baja388. 389. 390. 391. 392. 393. 394. 395. 396. 397. 398. 399. 400. 401. 402. 403. 404. 405. 406. 407. 408. 409. 410. 411. 412. 413. 414. 415. 416. 417. 418. 419. 420. 421. 422. 423. 424. 425. 426. 427. 428. 429. 430. 9.91 9.92 9.93 9.94 9.95 9.96 9.97 9.98 9.99 9.100 9.101 9.102 9.103 9.104 9.105 9.106 9.107 9.108 9.109 9.110 9.111 9.112 9.113 9.114 9.115 9.116 9.117 9.118 9.119 9.120 9.121 9.122 9.123 9.124 9.125 9.126 9.127 9.128 9.129 9.130 9.131 9.132 9.133 Potongan lantai metal decking Pemasangan decking Pengelasan setempat Paku yang dilaskan ke struktur Shear connector Shear connector yang sudah terpasang Pemasangan shear connector Rencana pemasangan shear connector Pemasangan shear connector Pengecoran lantai beton Meratakan beton basah Sambungan beton Proses merapihkan lantai beton Proses cambering Balok yang dicambering Balok dicamber dan setelah dicor Balok tidak di camber dan setelah di cor Sambungan momen dan sederhana Balok camber dicor beton Balok tidak dicamber (alternative) Shoring Balok di camber Balok yang tidak dicamber Balok pendek Titik-titik yang akan dipanaskan Proses pemanasan Bekas camber pada balok Proses Camber dingin Natural mill camber Lokasi balok yang dicamber Penunjukkan jumlah balok yang dicamber Pemasangan balok camber Gaya-gaya yang bekerja pada bangunan Jenis penguat struktur Kerangka kaku Bangunan di bracing Pemasangan penguat Bangunan telah dipasang penguat Penguat X dan cevron Bracing X Sambungan sudut pada penguat X Beberapa penguat bangunan Penguat chevron 293 294 294 294 294 295 295 295 296 296 296 296 297 297 297 297 298 298 298 299 299 299 300 300 300 300 300 301 301 301 301 302 302 302 303 303 303 303 304 304 304 305 305

Praktikal Konstruksi Baja431. 432. 433. 434. 435. 436. 437. 438. 439. 440. 441. 442. 443. 444. 445. 446. 447. 448. 449. 450. 451. 452. 453. 454. 455. 456. 457. 458. 459. 460. 461. 462. 463. 464. 465. 466. 467. 468. 469. 470. 9.134 9.135 9.136 9.137 9.138 10.1 10.2 10.3 10.4 10.5 10.6 10.7 10.8 10.9 10.10 10.11 10.12 10.13 10.14 10.15 10.16 10.17 10.18 10.19 10.20 10.21 10.22 10.23 10.24 10.25 10.26 10.27 10.28 10.29 10.30 10.31 10.32 10.33 10.34 10.35 Penguat eksentrik 305 Penguat eksentrik 306 Penguat diagonal 306 Pengaruh gaya terhadap penguat bangunan 306 Hubungan perubahan bentuk dengan banyaknya Lantai 306 Profil C untuk truss dan rafter 314 Screw 12 -14 x 20 HEX untuk pemasangan truss dan usuk 314 Contoh hasil pemasangan screw yang dilengkapi karet 314 Screwdriver dan kepala kunci bentuk segi enam 315 Gambar detail kuda-kuda dilengkapi part-list 315 Detail sambungan apex 315 Gambar detail sambungan heel joint 316 Gambar detail sambu ngan panel point 316 Mesin pemotong baja 316 Perlengkapan kesela matan dan kesehatan kerja 317 Mengukur dan memberi tanda 317 Penandaan batang kuda-kuda 317 Pemotongan dalam posisi batang tetap rata 318 Pengecekan hasil pemotongan 318 Pembuatan coakan (notching) dengan gergaji besi 318 Hasil coakan (notch) 318 Perakitan batang terluar kuda-kuda 319 Kontrol overhang 319 Pemberian tanda untuk posisi web 319 Pemasangan screw dengan bor 2500 rpm 319 Pembersihan setelah melakukan pengontrolan ulang320 Tumpuan dengan Wall-plate 321 Contoh sistem tumpuan Wall-Plate 321 Kontrol siku dan leveling ring balok 321 Pemberian tanda posisi perletakan kuda-kuda 322 Pengangkat kuda-kuda secara manual 322 Pemasangan kuda-kuda di atas ring balok 322 Kontrol posisi kuda-kuda tegak lurus 323 Pengecangan kuda-kuda di atas ring balok 323 Kontrol ketinggian kuda-kuda (Apex) 323 Pemasangan screw pada reng (Roof Battens) 324 Pemasangan outrigger overhang pada kuda-kuda 324 Contoh hasil pemasangan outrigger 324 Pemasangan ceiling battens 325 Sambungan ceilling battens atau top span overlap 325

Praktikal Konstruksi Baja471. 472. 473. 474. 475. 476. 477. 478. 479. 480. 481. 482. 483. 484. 485. 486. 487. 488. 489. 490. 491. 492. 493. 494. 495. 496. 497. 498. 499. 500. 501. 502. 10.36 11.1 11.2 11.3 11.4 11.5 11.6 11.7 11.8 11.9 11.10 11.11 11.12 11.13 11.14 11.15 11.16 11.17 11.18 11.19 11.20 11.21 11.22 11.23 11.24 11.25 11.26 11.27 11.28 11.29 11.30 11.31 Pemasangan penutup atap Dokumen proyek Denah lokasi proyek Contoh denah lokasi proyek Contoh isi kontrak Contoh denah lokasi proyek Salah satu pasal dalam dokumen kontrak Pengiriman bahan baja Gambar detail balok Detail pelat dasar kolom Pengelasan di bengkel fabrikasi Pemasangan baja struktur Proses pemasangan baja struktur dengan krane Proses pengadaan bangunan baja Maket denah lokasi proyek Lokasi proyek Penyimpanan bahan di lokasi proyek Detail lantai decking Rencana kerangka struktur Jadwal rencana kolom Detail baut angker Contoh penjadwalan Toleransi pada suatu penampang melintang Toleransi pada badan Toleransi pada bentuk dari suatu penampang .. Toleransi untuk penyimpangan badan .. Toleransi terhadap ketidakrataan suatu flens Toleransi ketidak sikuan suatu pemotongan Pengukuran lawan lendut dan lendutan ke samping Toleransi peletakan baut angker Penyimpangan terhadap panjang Penyimpangan terhadap ketinggian 325 326 327 327 328 329 329 330 331 331 332 332 333 334 335 335 338 339 340 341 342 344 372 372 373 373 373 373 374 380 383 383

DAFTAR TABELNomor Tabel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1.1 1.2 2.1 4.1 4.2 5.1 Judul Simbol logam dasar Sifat mekanis dari logam / campurannya Sifat mekanis baja struktur Ukuran lensa kaca mata las Dimensi lubang baut Batas lendutan maksimum Halaman 4 8 22 53 63 85

Praktikal Konstruksi Baja7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 7.1 7.2 9.1 9.2 11.1 11.2 11.3 Ukuran Meja Gambar Ukuran Kertas Gambar Daftar kebutuhan alat Prosedur pengencangan baut Kekasaran permukaan potongan maksimum Gaya tarik baut minimum Putaran mur dari kondisi kencang tangan 143 144 265 269 368 378 378

DAFTAR ISTILAH1) aksi adalah penyebab terjadinya tegangan atau deformasi pada struktur; 2) beban adalah suatu gaya yang bekerja dari luar; 3) daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bo-lak-balik berulang di luar batas titik leleh pertama, sambil memperta-hankan sejumlah besar kemam-puan daya dukung bebannya; 4) faktor reduksi adalah suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana;

Praktikal Konstruksi Baja5) keadaan batas adalah setiap kondisi batas, yang di luar batas ini struktur tidak akan dapat lagi memenuhi fungsi yang direnca-nakan; 6) ketentuan yang berlaku adalah ketentuan yang memenuhi persya-ratanpersyaratan yang berlaku 7 komponen struktur tak ber-goyang adalah komponen struktur, yang perpindahan trans-versal satu ujung terhadap ujung lainnya pada komponen struktur vertikal, dike-kang secara efektif; 8) kondisi terekspos api tiga sisi adalah komponen struktur baja yang salah satu bidang sisinya bersentuhan dengan beton atau lantai atau dinding pasangan; 9) kondisi terekspos api empat sisi adalah suatu komponen struktur baja yang menghadap api pada seluruh bidang sisinya; 10) kuat perlu adalah kuat yang diperlukan oleh komponen struk-tur yang ditentukan oleh persya-ratan bangunan tahan gempa; 11) kuat rencana adalah perkalian antara kuat nominal dengan fak-tor reduksi; 12) las tumpul penetrasi penuh a-dalah suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las; 13) las tumpul penetrasi sebagian adalah suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambung-an; 14) pengaruh aksi atau pengaruh beban adalah gaya-dalam atau momen lentur akibat aksi atau beban-beban yang bekerja; 15) pengaruh aksi beban rencana adalah efek aksi atau efek beban yang dihitung dari aksi rencana atau beban rencana; 18) pengencangan penuh adalah su-atu metode memasang dan menarik suatu baut 19) pembebanan gaya sebidang ada-lah pembebanan yang gayagaya rencana dan momen lenturnya bekerja pada bidang sambungan, sehingga efek aksi rencana yang bekerja pada komponen sam-bungan hanya berbentuk gaya-gaya geser saja; 20) panjang batang tekan adalah pan-jang sebenarnya (L) suatu komponen struktur yang dibebani gaya aksial tekan, diambil dari panjang antara pusat-kepusat perpotongan dengan komponen struktur penyangga atau panjang kantilever dalam kasus komponen struktur yang berdiri bebas;

Praktikal Konstruksi Baja21) rangka kaku adalah suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan ambungansambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncana-kan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi; 22) rasio kelangsingan geometri ada-lah rasio kelangsingan geometri (Lk/r), diambil sebagai panjang efektif (Lk), dibagi dengan jari-jari girasi (r), yang dihitung untuk penampang kotor terhadap sumbu yang relevan; 23) rasio luas permukaan ekspos adalah rasio atau perbandingan luas permukaan yang menghadap api terhadap massa baja; 24) sambungan tipe tumpu adalah sambungan yang terjadi dengan menggunakan baut atau baut mutu tinggi yang dikencangkan menurut batas tarik baut minimum tertentu, sehingga gaya-gaya rencana dipindahkan dengan tumpuan dan gesekan pada baut dan elemen-elemen sambungan pada keadaan kekuatan batas; 25) sambungan tipe geser adalah sambungan yang didapat dengan menggunakan baut mutu tinggi yang dikencangkan menurut batas tarik minimum tertentu sedemikian hingga hasil aksi jepitan menyalurkan gaya geser rencana pada keadaan batas layan yang bekerja pada bidang kontak bersama akibat gesekan yang terjadi antara bidang-bidang kontak; 26) sistem ganda terdiri dari a) rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi, b) pemikul beban lateral berupa dinding geser atau rangka bresing dengan rangka pemikul momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah dan mampu memikul sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral, c) kedua sistem harus direncanakan mampu memikul secara bersamasama seluruh beban lateral dengan memperhatikan interaksi sistem ganda suatu sistem struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh rangka ruang pemikul momen daktail, yang bekerja sejajar dengan dinding geser atau rangka diperkaku dan yang memenuhi persyaratan untuk suatu sistem pengaku ganda; 27) sistem perlindungan api adalah material pelindung kebakaran beserta metode pelapisannya pada komponen struktur baja; 28) tingkat ketahanan api adalah periode atau derajat ketahanan terhadap api bagi kelayakan struktur baja, dinyatakan dalam menit, yang harus dipenuhi untuk dicapai dalam pengujian api standar; 29) umur bangunan adalah periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap ber-fungsi seperti yang

Praktikal Konstruksi Baja