Upload
acihsopiah
View
793
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Judul buku : Kurikulum & Pembelajran Pengarang : Drs. Asep Herry Hermawan , M. Pd. Dan Cepi Riyana M.Pd.
REFLEKSI BAB 1Dalam ini membahas tentang pengetian
kurikulum. Fungsi kurikulum dan peran kurikulum , dimana dalam pngertian kurikulum ini perkembangan dan pengembangan pendidikan senantiasa berkembang terus berjalan karena di dalam kurikulum ini danya suatu perencanaan pebelajaran yang akan seorang guru berikan kepada siswanya agar para siswa mengikuti semua kurikulum yang telah dinerikan oleh guru tersebut, disamping ini juga terdapat adanya suatu fungsi kurikulum di antaranya itu adanya fungsi penyesuaian, fungsi integrasi, fungsi diferensasi. Fungsi persiapan dan fungdsi pemilihan. Fungsi tersebut sangatlah penting untuk suatu kurikulum.
BAB 1KONSEP DASAR KURIKULUM
Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan pengembangan teori dan praktek pendidikanMenurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan pengertian kurikulum ditinjau dari 3 dimensi :
1. Sebagai ilmuDikaji konsep- konsep, asumsi, teori-
teori dan prinsip-prinsip dasar tentang kurikulum
2. Kurikulum sebagai systemDijelaskan kedudukan kurikulum dalam
hubungannya dengan system – system lain. Dalam berbagai jalur, jenjang jenis pendidikan, manajemen pendidikan dan sebagainya
3. Kurikulum sebagai rencanaDiungkap beragam rencana dan
rancangan / desain kurikulum, rencananya bersifat menyeluruh untuk semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan atau khusus untuk jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
FUNGSI KURIKULUM
Fungsi penyesuaian
Fungsi integrasi
Fungsi diferensiasi
PERAN KURIKULUM Peran konservatif Pengembangan kreatif Peran kritis dan evaluative Fungsi persiapan Fungsi pemilihan Fungsi diagnostic
Refleksi BAB 2
Di dalam BAB ini terdapat landasan pengembangan kurikulum yang diantaranya itu adanya lendasan filosofis dalm pengembangan kurikulum. Dimana landasan ini mempunyai asumsi-asumsi atau rumusan yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam jadi didalam kurikulum itu harusadanya suatu rumusan agar dalam perkembangan seorang siswa bisa berfikir secara teratur agar dalam proses pembelajaran bisa diikuti dengan baik
BAB 2
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Landasan filosofi dalam pengembangan kurikulum
Yang dimaksud dengan landasan filosofi dalam pengembangan kurikulum ialah asumsi-asumsi atau rumusan yangdidapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analisis, logis dan sistematis (filosofi) dalam merencanakan, melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurilkulum.
Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum
Pada hakikatnya setiap individu mengalami pengembangan yaitu perubahan-perubahan yang teratur sejak dari pembuatan sampai mati
Perubahan pada individu dapat terjadi melalui proses kematangan dan karena proses belajar termasuk kedalam kajian psikologi yaitu psokologi pengembangan dan pdokologi belajar.
Psikologi pengembangan diperlukan terutama dan menetukan isi kurikulum yang diberikan kepada siswa baik tingkat kedalam dan keluasan materi.
Psikolog belajar memberikan sumbangan terhadap pengembanga kurikulum terutama berkenaan dengan bagaimana kurikulum itu diberikan kepada siswa dan bagaimana siswa harus mempelajarinya.
Kebudayaan dan kurikulum
Individu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasan, cita-cita,sikap pengetahuan dan keterampilan, semua itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat dan lembaga sekolah
Kurikulum dalam setiap masyarakat dasarnya merupakan refleksi dari cara orang berpikir, berasa, bercita-cita atau kebiasaan-kebiasaan, karena itu dalam hal mengembangkan, suatu kurikulum perlu memahami kebudayaan.
Seluruh nilai yang telah disepakati masyarakat dapat pula disebut kebudayaan, oleh karena itu kebudayaan dapat dikatakan sebagai suatu konsep yangmemiliki kompleksitas tinggi.
Kebudayaan dan kurikulum
MASYARAKAT DAN KURIKULUM
Masyarakat adalah suatu kelompok individu yang
diorganisasikan mereka sendiri kedalam
kelompok-kelompok berbeda dan pengembangan
kurikulum jendaknya memperhatikan kebutuhan
dan perkembangan masyarakat .
Menurut Calhoun, Light dan Keller (1997) menerapkan 7 fungsi social pendidikan yaitu :
1. Mengajarkan keterampilan2. Mentransimisikan kebudayaan 3. Mendorong adaptasi lingkungan 4. Membentuk kedisiplinan5. Mendorong kerja kelompok 6. Meningkatkan perilaku etik7. Memilih bakat dan penghargaan
prestasi
Refleksi bab 3
Dalam BAB ini adanya komponen dan prunsip-prinsip pengembangan
kurikulum , pengembangan kurikulum ini bisa diberikan kepada kepad siswa
agar suatu pembelajaran bisa dipahami dan dimengerti, agar kemampuan siswa
itu bisa terlihat oleh seorang guru apakah siswa tersebut bisa mengerti /
tidak dalam proses suatu pembelajaran tersebut
BAB 3
KOMPONEN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Komponen-komponen pengembangan kurikulum
a. Komponen tujuan
1) Domain kognitif
Domain kognitif adalah tujuan
pendidikan yang berhubungan
dengan kemampuan intelektual
atau kemampuan berpikir sepeti k
emampuan mengingat dan
kemampuan memcahkan masalah
Dalam BAB ini adanya komponen dan prunsip-prinsip pengembangan kurikulum , pengembangan kurikulum ini bisa diberikan kepada kepad siswa agar suatu pembelajaran bisa dipahami dan dimengerti, agar kemampuan siswa itu bisa terlihat oleh seorang guru apakah siswa tersebut bisa mengerti / tidak dalam proses suatu pembelajaran tersebut
REFLEKSIBAB 3
Menurut Doloom domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan :1. Pengetahuan (knowledge)
Adalah kemampuan mengungkapkan dan kemampuan mengukapkan kembali informasi yang sudah dipelajari.
2. Pemahaman (comprehension)Adalah kemampuan untuk
memahami suatu objek/subjek pembelajaran kemampuan untuk memahami akan mungkin terjadi manakala didahuluii oleh sejumlah pengetahuan, oleh sebab itu pamahaman lebih tinggi tingkatannya dari pengetahuan.
3. Penerapan (application)Adalah kemampuan untuk menggunakan konsep prinsip, prosedur pada situasi tertentu. Kemampuan menerapkan merupakan tujuan kognitif yang lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dengan pengetahuan dan pemahaman
4. AnalisaAdalah kemampuan menguraikan / memecahkan suatu bahan pelajaran kedalam bagian-bagian unsur-unsur serta hubungan antar bagian bahanitu.
5. SotesisAdalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian kedalam suatu keseluruhan yang bermakna , seperti merumuskan tema, rencana, atau melihat hubungan abstrak dan berbagai informasi yang tersedia.
6. EvaluasiAdalah tujuan yang paling tinggi dalam domain kognitif. Tujuan ini berkenaan dengan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu.
Menurut Doloom domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan :
Penerimaan
Adalah sikap kesadaran / kepekaan seseorang terhadap gejala,kondisi, keadaan / suatu masalah.
Menghargai
Tujuan ini berkenaan dengan kemauan untuk member penilaian/kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.
Domain afektif
REFLEKSIBAB 4
Di BAB ini terdapat suatu model dan
organisasi kurikulum, diantaranyta itu
adanya kekurangan dan kelebihan dalam
suatu proses kurikulum mata pelajaran
karena ini sangat erat kaitannya dengan
suatu proses model pembelajaran
BAB 4MODEL DAN ORGANISASI
KURIKULUM
Yang dimaksud dengan model konsep kurikulum yaitu suatu model kurikulm tertentu yang dilahirkan dari suatu faham filsafat, psikologi,sosiologi (termasuk didalamnya system politik)
Model-model konsep kurikulum
Dalam BAB ini adanya suatu evaluasi kurikulum dalam bab ini adanya pembahasan tenteang tujuan evaluasi kurikkulum diantaranya itu adanya suatu perbaikan program, pertanggungjawaban kepada berbagai pihak dan penentuan tindak lanjut hasil pengembangan karena perencanaan agar proses pembelajaran lancar tidak ada hambatan apa-apa.
Refleksi BAB 5
BAB 5EVALUASI KURIKULUM
Perbaikan program
Pertanggung jawaban kepada berbagai
pihak
Penentuan tindak lanjut hasil
pengembangan
Tujuan evaluasi kurikulum
MEASUREMENT
Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan atau cara-cara :◦Menempatkan kedudukan ◦Membanting hasil belajar antara dua / lebih
kelompok yang digunakan program / metode pengajaran yang beda-beda,melalui analisis secara kuantitatif
◦Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk objektif, yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang reliable dan validx
Beberapa konsep / model evaluasi
REFLEKSI BAB 5
Didalam BAB ini membahas tentang konsep dasar pembelajaran , didalam proses pembelajaran ini adanya perubahan karena setiap proses belajar siswa harus bisa merubah tingkah lakunya / proses belajarnya agar bisa terjadi perubahan tingkah laku. Dimana siswa belajar yang tadinya tidak tahu menjadi tahu maka dalam proses belajarnya ada perubahan.