15
APLIKASI RFID SMART CARD UNTUK E–SUPERMARKET A. PENDAHULUAN Dalam memasuki era globalisasi,kemajuan Teknologi perkembangan sangat pesat dan juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja dulu kebanyakan manusia bekerja masih menggunakan cara yang manual , lambat dan hasilnya belum tentu akurat.Sering waktu berjalan Teknologi juga berkembang dengan cepatnya.dari hasil itu Teknologi sudah terasa manfaatnya. Sekarang manusia lebih mudah dalam melakukan pekerjaan tanpa harus menyita waktu. Apalagi dalam dunia transaksi kita dituntut untuk bekerja cepat dan akurat. Perkembangan teknologi sudah sangat maju.Salah satunya adalah smart card,jika bebicara smart card,tentunya saja anda berbicara tentang sebuah chip kecil yang telah program untuk menangani fungsi – fungsi tertentu maupun untuk menyimpan informsi yang ditanam di dalam suatu kartu.Munculnya teknologi ini,membuka jalan yang seluas– luasnya bagi munculnya aplikasi-aplikasi berbasis smart card,tak terlepas juga dalam dunia penjualan seperti di supermaket. Dengan hadirnya supermaket memang memberikan kemudahan. Termasuk dalam melakukan proses transaksi pembayaran yang menggunakan teknologi RFID. Hal ini akan membantu transaksi suatu barang dapat berjalan dengan aman,cepat dan akurat. 1

JUDUL PROYEK AKHIR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JUDUL PROYEK AKHIR

APLIKASI RFID SMART CARD UNTUK E–SUPERMARKET

A. PENDAHULUAN

Dalam memasuki era globalisasi,kemajuan Teknologi perkembangan sangat pesat

dan juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.

Bayangkan saja dulu kebanyakan manusia bekerja masih menggunakan cara yang

manual , lambat dan hasilnya belum tentu akurat.Sering waktu berjalan Teknologi juga

berkembang dengan cepatnya.dari hasil itu Teknologi sudah terasa manfaatnya. Sekarang

manusia lebih mudah dalam melakukan pekerjaan tanpa harus menyita waktu. Apalagi

dalam dunia transaksi kita dituntut untuk bekerja cepat dan akurat.

Perkembangan teknologi sudah sangat maju.Salah satunya adalah smart card,jika

bebicara smart card,tentunya saja anda berbicara tentang sebuah chip kecil yang telah

program untuk menangani fungsi – fungsi tertentu maupun untuk menyimpan informsi

yang ditanam di dalam suatu kartu.Munculnya teknologi ini,membuka jalan yang seluas–

luasnya bagi munculnya aplikasi-aplikasi berbasis smart card,tak terlepas juga dalam

dunia penjualan seperti di supermaket. Dengan hadirnya supermaket memang

memberikan kemudahan. Termasuk dalam melakukan proses transaksi pembayaran yang

menggunakan teknologi RFID. Hal ini akan membantu transaksi suatu barang dapat

berjalan dengan aman,cepat dan akurat.

Teknologi ini muncul sebagai media identifikasi otomatis yang mampu mengatasi

kelemahan teknologi barcode yang masih banyak digunakan oleh supermaket.Hal ini di –

mungkinkan karena teknologi ini tidak memanfaatkan medium optis melainkan

menggunakan media udara melalui perantara gelombang elektromagnetik (GEM). Oleh

karena itu pada proses identifikasi RFID tidak disyaratkan hal semacam Barcode. Jarak

bacapun lebih jauh ketimbang Barcode, tidak dibutuhkan posisi pembacaan khusus dan

mampu mengidentifikansi lebih dari 100item per detik. Teknologi ini jauh lebih canggih

dibandingkan barcode yang hanya bisa mengindentifikasi per item.

1

Page 2: JUDUL PROYEK AKHIR

B. PERUMUSAN MASALAH DAN BATASAN

Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam proyek TA ini yaitu:

1. Bagaimana suatu Teknologi bisa mengidentifikasi jenis barang ?

2. Bagamana suatu Teknologi bisa mendeteksi multi item ?

Permasalahan pada proyek TA ini akan dibatasi pada analisa. bahwa

identifikasi barang saat transaksi di supermaket yaitu dengan RFID.yang

memungkinkan pembacaan muti item . Teknologi ini tidak membutuhkan kondisi

LOS,jarak baca lebih jauh. Barang atau media yang ingin diidentifikasi cukup sekilas

melewati suatu alat pembaca (Reader).seperti terlihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Automasi Identifikasi

(a) Barcode,identifikasi per item,(b) RFID,identifikasi multi item.

Batasan masalah

Untuk dapat menyelesaikan proyek akhir ini kami menggunakan batasan masalah

Sebagai berikut.

1. Teknologi identifikasi suatu barang dengan menggunakan teknologi RFID.

2. Pembacaan smart card yang digunakan ACR 120,dengan jangkau ± 5cm.

3. Kartu ID digunakan sebagai simulasi barcode RFID.

Sebagai pengenal pada masing –masing produk yang dipasang pada

supermaket.

2

Page 3: JUDUL PROYEK AKHIR

C. TINJUAN PUSTAKA

Di tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni

Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara.

Gelombang suara menggetarkan sebuah diafrakma (diaphragm) yang merubah sedikit

bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun

alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label

identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi

RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada

semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa

sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.

Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting

Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected

Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–

1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa "...riset dan pengembangan yang

lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi

tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini)

dieksplorasi lebih jauh."

Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo di tahun 1973

adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan

memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan di tahun 1971

kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna

potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk

digunakan sebagai alat pembayaran bea.

Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan

cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para

investor di tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi

(identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik,

manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan

kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang

3

Page 4: JUDUL PROYEK AKHIR

keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang

kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).

Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif

maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini

dioperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.

Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton di

tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).

Teknologi RFID pada dasarnya merupakan teknologi identifikasi secara mandiri

(baca: automatis). Pembahasan mengenai teknologi ini tak lepas dari teknologi

identifikasi automatis lainnya yang sudah ada khususnya Barcode. Barcode merupakan

teknologi Identifikasi yang cukup luas digunakan dan kini mulai tergeser fungsinya oleh

teknologi RFID. Sehingga, pembahasan RFID tidak akan lepas dari keberadaan Barcode

khususnya pada bidang manajemen barang dan produk.

Cara kerja dari RFID

Cara kerja untuk tag yang tidak memiliki energi antenalah yang mengambil tenaga dari

reader akan memodulasi medan magnet untuk berkomunikasi mengirim data ke reader.

Data yang diterima reader akan diteruskan menuju host komputer atau server database.

Data yang masuk pada host komputer akan diolah sesuai dengan program aplikasi yang

ada di komputer

Gambar 1.2. Bagan rangkaian reader

4

Page 5: JUDUL PROYEK AKHIR

Gambar 1.3. Bagan Rangkaian RFID

Reader yang digunakan oleh RFID memiliki bagian antena yang berfungsi untuk

menyalurkan frekuensi. RF module yang mengatur frekuensi dan control module

memproses data. Pada Gambar 1.2. dan Gambar 1.3. terlihat bagan rangkaian reader dan

bagan rangkaian sistem RFID.

G. Metode Proyek Akhir

Metode yang digunakan dalam penyusunan proyek akhir ini adalah :

1. Melakukan Studi Literatur.

5

Page 6: JUDUL PROYEK AKHIR

Pada tahap ini dilakukan pemahaman konsep dengan cara mencari referensi buku

dan dar berbagai sumber lain seperti internet dan paper yang bisa menunjang proyek

akhir ini. Dan juga melakukan perencanaan sistem yang baik.

2 Melakukan perancangan suatu sistem

Pada tahap ini adalah suatu konsep dan rencana awal untuk merancang ide dalam

menyelesaikan proyek ini. Dimana suatu kartu bisa dideteksi oleh reader sehingga

menghasilkan informasi. Adapun cara kerja secara terperinci adalah suatu kartu yang

telah di isi kode – kode tertentu yang di daftar pada database yang nantinya bisa di kenali

oleh reader sebagai alatnya.database ini memungkinkan koneksi antara kartu dengan

reader,sebagai Gambar 1.4 menjelaskan rancangan sistem proyek akhir ini.

Gambar 1.4 Perencanaan sistem

Untuk perancangan basis data dibuat diagram yang menggambarkan entitas

entitas data yang terlibat beserta relasi yang terjadi antar entitas tersebut

database

Cek Data Barang

Cek Data Barang

Proses TransaksiProses

Transaksi

SelesaiSelesai

ReaderReader

Sebuah chip dipasang pada setiap produk

Sebuah chip dipasang pada setiap produk

Detail Transaksi

6

Page 7: JUDUL PROYEK AKHIR

identifikasi barangmengecek transaksi

Melakukan

Mempunyai

barang

id barangNama barangharga barang

IVA30VA20

id barang <pi>

Transaksi

id fakturtanggal

IDT

<M>

id faktur <pi>

pegawai

id pegawainama

IVA30

Identifier_1 <pi>

Pembelian

id pembelian I <M>

Identifier_1 <pi>

detail transaksi

id barangid fakturtanggaljumlah

IIDTVA12

Gambar 1.5 Desain rancangan entity relationship

Dari desain rancangan entity relationship tersebut kemudian akan di generate akan

menghasilkan rancangan sebagai berikut :

FK_BARANG_IDENTIFIK_TRANSAKSFK_TRANSAKS_IDENTIFIK_BARANG

FK_TRANSAKS_MENGECEK__PEGAWAI

FK_PEMBELIA_MELAKUKAN_TRANSAKS

FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_PEMBELIA

FK_TRANSAKS_MEMPUNYAI_DETAIL_TFK_DETAIL_T_MEMPUNYAI_TRANSAKS

barang

id barangid fakturNama barangharga barang

integerintegervarchar(30)varchar(20)

<pk><fk>

Transaksi

id fakturid pegawaiid pembelianid barangtanggal

integerintegerintegerintegertimestamp

<pk><fk2><fk3><fk1>

pegawai

id pegawainama

integervarchar(30)

<pk>

Pembelian

id pembelianid faktur

integerinteger

<pk><fk>

detail transaksi

id faktur2id barangid fakturtanggaljumlah

integerintegerintegertimestampvarchar(12)

<fk>

Gambar 1.6 Desain hasil generit entity relationship

7

Page 8: JUDUL PROYEK AKHIR

Dari apa yang telah dijelaskan pada gambar 1.5 dan 1.6 adalah suatu transaksi pada suatu

supermarket yang memberikan keterangan pembelian.dan juga akan mencatat data hasil

penjualan harian , bulanan dan tahunan sebagai data supermarket.

DFD level 0

Pada gambar berikut akan ditunjukkan gambaran proses secara global dari sistim yang

akan dibuat secara keseluruhan.

Pembeli Proses Transaksi DATABASESimpan Database

Membeli Barang

Mendapatkan Barang

Gambar 1.6 DFD Level 0

DFD Level 1

Proses dekomposisi diatas akan menghasilkan suatu proses sebagai berikut.

membeli barang

mendapatkan barang

Pembeli

Pembeli

Proses Transaksi DATABASE

Simpan Data

Gambar 1.7 DFD Level 1

3. Pembuatan sistem

Pada tahap ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

nantinya akan digunakan untuk pembuatan sistem

8

Page 9: JUDUL PROYEK AKHIR

Perangkat Keras.

i. Kartu

Kartu di sini adalah sebagai alat yang akan di jadikan pengenal dalam proses RFID

dalam suatu sistem.

Kartu ID digunakan sebagai simulasi barcode RFID , Sebagai pengenal pada masing –

masing produk atau barang yang di pasang pada supermaket.

ii. Reader

Adalah alat pembaca untuk mengenali suatu jenis barang, yang telah terkoneksi dengan

database sebelumnya. Card reader yang digunakan adalah acr 120 versi 1.5 adapun

fiturnya dari acr 120,sebagai berikut

- Interface usb PnP atau Serial (RS323)

- Read dan write functionality

- Built – in Antena

- Compact size : 120 X 73 X 20mm

- SAM slot (on request)

Gambar 1.6 adalah contoh fisik dari reader acr 120 , sebagai berikut :

Gambar 1.6 acr 120

9

Page 10: JUDUL PROYEK AKHIR

iii.PC (Personal Komputer)

Digunakan sebagai media perantara / pemroses data dengan spesifikasi sebagai berikut

- Pentium 4 2,4ghz

- Ram 512

- Harddisk 40 gb.

Perangkat Lunak

operating system yang bisa digunakan windows 98 , NT, ME yang menggunakan serial

sebagai interfacesnya. Dan windows 2000, XP dengan menggunakan usb interfaces.

Untuk bahasa pemrograman menggunakan VB (visual basic).dan juga untuk merancang

database menggunakan Mysql.

Keunggulan dari sitem RFID ini adalah

- Barang langsung bisa terdeteksi ketika di dekatkan pada Reader.

- Kasir tidak perlu entry data lagi.

- Memberi kemudahan dalam transaksi.

- Menghemat biaya produksi.

Perbandingan RFID dengan barcode dilihat dari kemampuannya.Tabel 1

BARCODE RFID Pasif

Kondisi Baca Line of Sight (LOS) Non-Los

Posisi baca Vertikal atau horisontal

dengan toleransi tertentu

Bebas, segala kondisi

memenuhi

Kecepatan Baca Relative (2-5 detik) < 100 milidetik per item

Kemampuan Baca saja Baca dan/atau tulis

Kapasitas memori kecil hingga 64kB atau lebih

Proses pembacaan Per item, proses satu per

satu

Multi item per proses

Kondisi buruk (debu, air )

Merusak label barcode,

pembacaan error

Tidak berpengaruh

Kemudahan duplikasi Mudah hampir mustahil

10

Page 11: JUDUL PROYEK AKHIR

Tabel 1 menunjukkan secara jelas perbedaan kemampuan teknologi Barcode dengan

RFID. Tabel tersebut sekaligus menegaskan keunggulan RFID dibanding dengan

Barcode.

Langkah – Langkah Implementasi sistem flowchart.

Gambar 1.7 sistem flowchat

11