45
REHABILITASI RAWAT JALAN PETUNJUK TEKNIS

JUKNIS RAJAL PLRIP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

juknis

Citation preview

Page 1: JUKNIS RAJAL PLRIP

REHABILITASI RAWAT JALAN

PETUNJUK TEKNIS

Page 2: JUKNIS RAJAL PLRIP

KRITERIA KLIEN REHABILITASI RAWAT JALAN

Rehabilitasi rawat jalan diberikan pada klien dengan salah satu atau lebih kriteria di bawah ini:

Memiliki pola penggunaan zat yang sifatnya rekreasional dan situasional;

Zat utama yang digunakan adalah ganja atau stimulansia; atau

Zat utama yang digunakan adalah opioida, namun yang yang bersangkutan telah secara aktif menjalani program terapi rumatan sebelumnya;

Berusia diatas 18 tahun; dan/atau

Tidak mengalami komplikasi fisik dan atau psikiatrik.

Page 3: JUKNIS RAJAL PLRIP

ALUR LAYANAN

KLIEN DATANG

LOKET

PENDAFTARAN

ADMINISTRASI

Menyerahkan Identitas Diri/KTP/SIM

Mengisi Formulir Pendaftaran Klien

PEMERIKSAAN TANDA VITAL

ASESMEN DOKTER

PEMERIKSAAN URIN TEST ZAT

RENCANA TERAPI & PEMBERIAN

MEDIKASI

RUJUK RAWAT INAP

RAWAT

JALAN

Page 4: JUKNIS RAJAL PLRIP

PELAKSANAAN REHABILITASI RAWAT JALAN

Durasi : 8-12 kali

Bentuk layanan: individual/kelompok.

Kebutuhan layanan rawat jalan meliputi :

ATK,

tes urin zat,

obat-obatan.

Page 5: JUKNIS RAJAL PLRIP

I. ASESMEN

Asesmen narkotika adalah suatu proses mendapatkan informasi menyeluruh pada individu dengan gangguan penggunaan zat/narkotika, baik pada saat awal masuk program, selama menjalani program dan setelah selesai program.

Page 6: JUKNIS RAJAL PLRIP

TUJUAN

Menginisiasi komunikasi dan interaksi terapeutik

Mendapat gambaran klien secara lebih menyeluruh dan akurat

Meningkatkan kesadaran tentang besar dan dalamnya masalah yang dihadapi oleh klien terkait penggunaan narkotika

Menegakkan diagnosis

Memberikan umpan balik

Memotivasi perubahan perilaku

Menyusun rencana terapi

Page 7: JUKNIS RAJAL PLRIP

Riwayat Penggunaan Narkotika

Asesmen penggunaan zat/narkotika menggunakan formulir wajib lapor meliputi :

Data Demografis

Status Medik

Status Pekerjaan/ Dukungan Hidup

Status Penggunaan /Zat

Status Legal

Status Keluarga

Status Psikiatris

Pemeriksaan Urin Zat (Rapid Test)

Resume

Rencana Terapi

Page 8: JUKNIS RAJAL PLRIP

Menggunakan Formulir Asesmen Medis Wajib Lapor dan Rehabilitasi Medis

Petugas klinik IPWL BNN yang terlatih dan telah memiliki sertifikasi asesor.

Penegakkan diagnosa hanya dilakukan oleh Dokter

Penandatanganan Formulir Asesmen Wajib Lapor dan Rehabilitasi Medis harus dilakukan oleh Dokter, petugas asesor, dan klien.

Page 9: JUKNIS RAJAL PLRIP

Metode yang digunakan dalam asesmen pada klinik IPWL BNN mengacu pada Asesmen Medis Wajib Lapor dan Rehabilitasi Medis.

Jam operasional sesuai jam layanan klinik IPWL BNN/BNNP/BNN Kab/Kota atau Balai/Loka rehabilitasi BNN.

Asesmen awal dilakukan pada kunjungan pertama dan asesmen lanjutan dapat dilakukan pada periode perawatan.

Pelaksanaan asesmen dapat berlangsung lebih dari 1 (satu) hari tergantung kesiapan klien (kondisi klinis)

Page 10: JUKNIS RAJAL PLRIP

II.PEMERIKSAAN FISIK

Adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh oleh dokter pada klien yang datang berobat.

Klinik Pratama

Dokter dan Perawat terlatih

KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Layanan terapi dan Rehabilitasi komprehensif pada gangguan penggunaan Napza berbasis Rumah Sakit.

KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan Napza.

Page 11: JUKNIS RAJAL PLRIP

Anamnesa yang dilakukan adalah bagian atau lanjutan dari hasil asesmen medis

Pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada klien

yang datang berobat meliputi : • Keadaan umum dan tanda-tanda vital

(kesadaran, tekanan darah, nadi, suhu) • Tanda-tanda Intoksikasi • Kepala : mata, hidung, mulut dan tenggorokan • Dada/thorax : paru dan jantung • Perut/Abdomen : lambung, hati dan ginjal • Tungkai atas dan bawah/ekstrimitas: motorik • Kulit : warna, peradangan, pembengkakan, tanda-

tanda jejas/bekas suntikan/sayatan, kekenyalan • Tanda-tanda ganguan neurologis

Page 12: JUKNIS RAJAL PLRIP

Penilaian psikiatri dasar : oMenggunakan instrumen status mini mental oMenggunakan instrumen status MINI ICD

Simpulan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, penilaian komordibitas fisik dan komordibitas psikiatrik dasar.

Pemeriksaan penunjang:

oPemeriksaan laboratorium dan radiologi dilakukan kepentingan diagnostik yang tidak dapat ditegakkan hanya melalui pemeriksaan fisik. oPemeriksaan dapat melalui sistem rujukan ke laboratorium terdekat atau yang bekerja sama dengan klinik pratama oPermintaan pemeriksaan harus ditanda tangani oleh dokter oLakukan rujukan pada fasilitas layanan kesehatan yang lebih tinggi bila dibutuhkan.

Page 13: JUKNIS RAJAL PLRIP
Page 14: JUKNIS RAJAL PLRIP

III. PEMERIKSAAN URIN ZAT Adalah pemeriksaan urin pada klien untuk

mendeteksi zat spesifik yang digunakan.

Laboratorium sederhana pada klinik pratama

Dokter, perawat terlatih, laboran

Pedoman Layanan terapi dan Rehabilitasi komprehensif pada gangguan penggunaan Naza berbasis Rumah Sakit.

KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan Napza.

Page 15: JUKNIS RAJAL PLRIP

Dilakukan sesuai SOP yang berlaku.

Tes urin zat sesuai hasil anamnesa atau minimum 3 zat

Hasil tes urin digunakan sebagai dasar terapi pada klien putus zat (withdrawal)

Lakukan rujukan pada fasilitas layanan kesehatan yang lebih tinggi bila dibutuhkan

Page 16: JUKNIS RAJAL PLRIP

Pemberian pengobatan yang diberikan kepada klien atas indikasi medis atau berdasarkan diagnosa yang ditetapkan dokter.

Klinik Pratama

Dokter dan perawat terlatih

KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Layanan terapi dan Rehabilitasi komprehensif pada gangguan penggunaan Naza berbasis Rumah Sakit.

KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan Napza.

IV. TERAPI MEDIS

Page 17: JUKNIS RAJAL PLRIP

Konsensus Tatalaksana Adiksi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia

Mengacu pada Konsensus Tatalaksana Adiksi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.

Page 18: JUKNIS RAJAL PLRIP

V. SIMTOMATIK

Pengertian Adalah pemberian medikasi simtomatik (mengurangi gejala-

gejala klinis yang muncul) pada kondisi putus zat.

Ruang Lingkup Tindakan Klinik Pratama

SDM Dokter dan perawat terlatih

Pedoman Terapi/Referensi •KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman

Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan Napza •Instrumen penilaian putus zat opioid (untuk ketergantungan

opioid)

Tata Laksana 1.Jam atau waktu pelaksanaan klinik sesuai dengan keputusan

internal institusi 2.Pemberian terapi simtomatik sesuai dengan gejala fisik dan

psikis yang muncul akibat penggunaan zat 3.Lamanya terapi simtomatik maksimal satu minggu, dengan

frekuensi kunjungan minimal dua kali 4.Bila gejala tidak teratasi lebih dari satu minggu, lakukan

rujukan pada fasilitas layanan kesehatan yang lebih tinggi

Page 19: JUKNIS RAJAL PLRIP

VI.PEMERIKSAAN PENY.PENYERTA Ruang Lingkup Tindakan Klinik Pratama dan Laboratorium

SDM Konselor HIV terlatih dari berbagai profesi

Pedoman Terapi/Referensi •Pedoman Nasional Konseling dan Tes HIV Kementerian

Kesehatan RI Tahun 2013

Tata Laksana 1.Komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dengan klien

dengan membina kepercayaan dari klien 2.Waktu konseling 30 – 60 menit 3.Pemberian Informulirasi tenang HIV dan IMS 4.Penawaran tes HIV untuk diagnostik 5.Memberikan penjelasan prosedur 6.Menjamin konfidensialitas 7.Menyakinkan kesediaan klien untuk menjalani Tes dan

meminta Persetujuan Klien (informed consent 8.Pemberian Informasi tambahan 9.Pemeriksaan laboratorium HIV dan IMS 10.Konseling penyampaian hasil 11.Informulirasi untuk tes ulang bedasarkan hasil penilaian

risiko klinis 12.Merujuk ke layanan RS yang memiliki fasilitas CST bila

hasil tes Positif 13.Pendokumentasian menggunakan formulir rawatan lanjut

Page 20: JUKNIS RAJAL PLRIP

VII. KOMORBIDITAS PSIKIATRIK

Pengertian Adalah diagnosis ganda atau multiple pada klien

ketergantungan narkotika dan terdapat bersama-

sama dengan gangguan psikiatri lain secara

independen.

Ruang Lingkup Tindakan Klinik Pratama

SDM Dokter dan perawat terlatih

Pedoman

Terapi/Referensi •KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010 tentang

Pedoman Layanan terapi dan Rehabilitasi

komprehensif pada gangguan penggunaan Naza

berbasis Rumah Sakit. •KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang

Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan

Penggunaan Napza.

Page 21: JUKNIS RAJAL PLRIP

Pendekatan terintegrasi dalam suatu sistem layanan :

Melakukan skrining untuk ke dua bidang gangguan

Penatakasanaan gejala putus zat dan asesmen ulang bila diperlukan

Tinjauan ulang diperlukan dalam waktu tertentu

Tanyakan gejala mana yang lebih dulu muncul apakah gejala psikotik

Observasi kondisi jiwa sebagai efek setelah melewati fase intoksikasi, bila gejala gangguan jiwa akibat diinduksi zat/narkotika, maka akan hilang dengan sendirinya

Bangun motivasi dengan menggunakan tehnik ME (motivational enhancement)

Page 22: JUKNIS RAJAL PLRIP

• Pemberian farmakoterapi untuk kedua kondisi tergantung

dari jenis zat/narkotika yang digunakan

• Terapkan strategi minimalisasi dampak buruk

• Gunakan tujuan jangka panjang

• Pelibatan klien dalam menjalankan pengobatan jangka

panjang

• Rujukan ke psikiatri atau layanan kesehatan yang lebih

tinggi

• Pendokumentasian menggunakan formulir rawatan lanjut

• Pemberian farmakoterapi untuk kedua kondisi tergantung

dari jenis zat/narkotika yang digunakan

• Terapkan strategi minimalisasi dampak buruk

• Gunakan tujuan jangka panjang

• Pelibatan klien dalam menjalankan pengobatan jangka

panjang

• Rujukan ke psikiatri atau layanan kesehatan yang lebih

tinggi

• Pendokumentasian menggunakan formulir rawatan lanjut

Page 23: JUKNIS RAJAL PLRIP

VIII. KONSELING ADIKSI

Pengertian Adalah intervensi psikologis berupa pendekatan

melalui suatu kolaborasi antara konselor adiksi

dengan klien dalam perencanaan yang didiskusikan

dan disetujui bersama.

Ruang Lingkup Tindakan Klinik Pratama

SDM Konselor adiksi terlatih dari berbagai profesi

Pedoman

Terapi/Referensi •KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010 tentang

Pedoman Layanan terapi dan Rehabilitasi

komprehensif pada gangguan penggunaan Naza

berbasis Rumah Sakit. •KMK Nomor 422/ MENKES/SK/III/2010 tentang

Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan

Penggunaan Napza.

Page 24: JUKNIS RAJAL PLRIP

Tata laksana Konseling secara umum harus meliputi: 1.Mengantisipasi dan mengembangkan strategi

bersama klien untuk menghadapi berbagai

kesulitan 2.Memberikan intervensi spesifik berdasarkan fakta 3.Fokus pada sumberdaya yang positif baik secara

internal atau eksternal 4.Melibatkan berbagai dukungan 5.Menghubungkan klien dengan layanan sesuai

kebutuhan 6.Waktu yang dibutuhkan dalam 1 sesi pertemuan

30 – 60 menit 7.Proses konseling yang optimal dilakukan minimal

8 kali pertemuan untuk setiap klien, dalam proses

konseling harus terbangun suatu hubungan

terapeutik 8.Resume dan pendokumentasian menggunakan

formulir rawatan lanjut

Page 25: JUKNIS RAJAL PLRIP

IX. WAWANCARA MOTIVASIONAL (MOTIVATIONAL INTERVIEWING)

Pengertian Adalah wawancara dimana interaksinya

berpusat kepada klien dan bertujuan untuk

menggali dan mengatasi ambivalensi tentang

penggunaan zat/narkotika melalui tahapan

perubahan.

Ruang Lingkup

Tindakan Klinik Pratama

SDM Konselor adiksi terlatih dari berbagai profesi

Pedoman

Terapi/Referensi •KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010

tentang Pedoman Layanan terapi dan

Rehabilitasi komprehensif pada gangguan

penggunaan Naza berbasis Rumah Sakit. •KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010

tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik

Gangguan Penggunaan Napza.

Page 26: JUKNIS RAJAL PLRIP

Tata laksana 1.Dilakukan sesuai jam operasional klinik 2.Tahapan wawancara meliputi : 3.Mengekspresikan empati 4.Membantu untuk melihat dan membuka besarnya

antara tujuan dan perilaku klien saat ini dengan

pemakaian zat/narkotika 5.Berikan dukungan keyakinan diri (kepercayaan) 6.Gunakan keterampilan khusus dalam menggali

ambivalensi terhadap pengunaan zat dan alasannya

dalam mengurangi atau berhenti menggunakan zat 7.Lima ketrampilan khusus dalam MI adalah: •OAR (open ended question) •Penegasan (affirmation) •Mendengarkan dan refleksi (reflective listening) •Menyimpulkan (summarizing) •Komunikasi perubahan 8. Dalam proses wawancara MI, motivasi harus muncul

dari klien, tanpa paksaan dari konselor, tidak menghakimi,

tidak berargumentasi. 9. Pendokumentasian menggunakan formulir rawatan

lanjut

Page 27: JUKNIS RAJAL PLRIP

X.COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY

Pengertian Adalah psikoterapi yang digunakan dalam

menghadapi berbagai persoalan-persoalan

psikologis individual dalam konteks juknis

ini adalah Adiksi.

Ruang Lingkup

Tindakan Klinik Pratama

SDM Konselor adiksi terlatih dari berbagai profesi

Pedoman Terapi/Referensi

•KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010

tentang Pedoman Layanan terapi dan

Rehabilitasi komprehensif pada gangguan

penggunaan Naza berbasis Rumah Sakit. •KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010

tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik

Gangguan Penggunaan Napza.

Page 28: JUKNIS RAJAL PLRIP

CBT untuk adiksi didasari atas asumsi pendekatan biopsikososial. Dimana konselor melakukan penilaian :

Klien memiliki gangguan atau penyakit tertentu sebelum menggunakan zat/narkotika

Klien memiliki dual diagnosis (komordibitas psikiatrik)

Ada gangguan psikologis klien dengan menggunakan perangkat asesmen yang disepakati

Tingkat keparahan klien

Penilaian faktor risiko bila klien harus menjalani rawat inap

Sejauh mana motivasi klien untuk berhenti menggunakan zat/narkotika

Adakah pendampingan yang tersedia (contoh peer konselor)

Fasilitas klinik dan kemampuan petugas dalam memfasilitasi CBT

Pendokumentasian menggunakan formulir rawatan lanjut

Page 29: JUKNIS RAJAL PLRIP

XI. PENCEGAHAN KEKAMBUHAN (RELAPSE PREVENTION THERAPY)

Pengertian Adalah pencegahan kekambuhan yang terjadi dalam

proses pemulihan pada klien pengunaan zat/narkotika.

Ruang Lingkup Tindakan Klinik Pratama

SDM Konselor adiksi terlatih dari berbagai profesi

Pedoman Terapi/Referensi •KMK Nomor 420/MENKES/SK/III/2010 tentang

Pedoman Layanan terapi dan Rehabilitasi

komprehensif pada gangguan penggunaan Naza

berbasis Rumah Sakit. •KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang

Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan

Penggunaan Napza.

Page 30: JUKNIS RAJAL PLRIP

Tata laksana 1.Dilakukan dalam jam praktek klinik 2.Menggunakan wawancara memotivasi untuk

meningkatkan komitmen berubah 3.Melakukan identifikasi risiko kekambuhan pada klien

(kapan, dimana, dengan siapa, dan bagaimana

penggunaan zat/narkotika terjadi) 4.Mengajarkan kemampuan menghadapi masalah

(coping skill) seperti managemen diri, monitoring diri

dalam pemakaian zat/narkotikanya, dan keterampilan

sosial 5.Gali kondisi keluarga dan lingkungan untuk

mengembangkan strategi dalam menghadapi situasi

yang rentan mengakibatkan kekambuhan 6.Proses tidak dapat dilakukan hanya dengan satu kali

pertemuan, buatlah kontrak seberapa cepat klien harus

datang kembali untuk sesi lanjutan 7.Pendokumentasian menggunakan formulir rawatan

lanjut

Page 31: JUKNIS RAJAL PLRIP

Sistem Rujukan pelayanan kesehatan rawat jalan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan rawat jalan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib dilaksanakan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Badan narkotika nasional

Page 32: JUKNIS RAJAL PLRIP
Page 33: JUKNIS RAJAL PLRIP

Pelayanan rujukan dapat dilakukan secara : Rujukan Horizontal Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar

pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan, apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan klien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.

Rujukan Vertikal Rujukan Vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar

pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.

Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke

tingkatan pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:

Page 34: JUKNIS RAJAL PLRIP

Ruang Lingkup Kegiatan

menggunakan formulir rujukan BNN ;

merujuk ke layanan yang bekerjasama dengan BNN atau layanan kesehatan setempat.

Pelaksana

Surat Rujukan harus ditandatangani oleh Dokter di layanan klinik pratama BNN/BNNP/BNN Kab/Kota atau Balai/Loka rehabilitasi milik BNN.

Page 35: JUKNIS RAJAL PLRIP

PEMBIAYAAN RAWAT JALAN

NO. KEGIATAN ANGGARAN

Rehabilitasi Rawat Jalan (Biaya Rp.1.200.000)

a. Rincian :

Pemeriksaan kesehatan (1 x 175.000)

Asesmen (1 kali x 75.000)

Konseling (8 kali x 50.000)

Group Terapy(2 kali x 75.000)

Tes Urin zat ( 2 kali x 100.000)

Transport Rujukan (1 kali x 100.000)

ATK (1kali x 100.000)

b. Dukungan layanan rehabilitasi di 505 lokasi Rumah Sakit

Umum/Daerah

b. Dukungan layanan rehabilitasi di 70 Puskesmas

Page 36: JUKNIS RAJAL PLRIP

ALUR KLAIM DUKUNGAN

Berkas administrasi klaim dukungan meliputi :

Data klien yang akan di klaim

Laporan kegiatan per bulan

Berkas pertanggungjawaban terdiri dari :

• Pelaporan Penyelenggara Rehabilitasi : Bon Pembelian Alat Tulis Kantor atau bon fotocopy/penggandaan berkas atau laporan

• Nominatif dan fotocopy resume assesmen

• Nominatif dan fotocopy resume hasil konseling

• Nominatif dan otocopy resume hasil kegiatan psikoedukasi

• Kwitansi pemeriksaan medis (bila ada)

• Nominatif transport dan fotocopy surat rujukan (bila ada)

• Kwitansi pembelian alat tes urin zat

• Kwitansi/bon makan per orang/bulan (diatas 1 juta, kwitansi menggunakan materai 6000)

Page 37: JUKNIS RAJAL PLRIP

Mekanisme Pembayaran Klaim Pembiayaan Layanan Rehabilitasi Medis Dan Sosial Mencakup Rehabilitasi Rawat Inap Dan Rehabilitasi Rawat Jalan :

Klaim akan dibayarkan jika administrasi klaim yang diajukan telah di verifikasi oleh tim verifikasi Dit.PLRIP

Tim verifikasi melampirkan surat hasil verifikasi yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat komitmen Dit. PLRIP

Pembayaran klaim akan dilakukan oleh Bendahara Dit. PLRIP melalui transfer ke rekening atas nama Tim asesmen rehabilitasi penyelenggara rehabilitasi

Bukti pembayaran klaim (SP2D/copy transfer) yang telah dibayarkan akan dikirimkan oleh bendahara Dit. PLRIP kepada penyelenggara rehabilitasi melalui fax atau email.

Page 38: JUKNIS RAJAL PLRIP

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Jenis Laporan Laporan adalah dokumen yang berisi tentang

pertanggungjawaban kegiatan/tahapan kegiatan yang disusun dan dilaporkan secara sistematik.

Jenis-jenis laporan yang digunakan dalam Pedoman Rehabilitasi Rawat Jalan meliputi :

Laporan Bulanan Laporan meliputi data kunjungan klien tiap bulan berdasarkan

kunjungan klien baru dan lama yang meliputi data demografi, diagnosa, pemeriksaan urin zat, terapi yang diberikan serta rujukan jika ada (lampiran 12)

Selain itu dilaporkan juga data rekapan tiap bulan yang meliputi jumlah klien lama, klien baru, diagnosa, bentuk layanan dan rujukan (lampiran 13 dan 14)

Laporan dari Klinik Pratama BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka rehabilitasi milik BNN disampaikan kepada Deputi Rehabilitasi BNN c.q. Direktur PLRIP, dan untuk klinik BNN Kab/Kota laporan ditembuskan ke BNNP di masing-masing wilayah.

Page 39: JUKNIS RAJAL PLRIP

Laporan Hasil Akhir Kegiatan (out put)

Merupakan Laporan Hasil Akhir pelaksanaan kegiatan rehabilitasi rawat jalan, yaitu laporan yang disusun pada akhir tahun dan merupakan hasil dari seluruh tahapan kegiatan yang berisi rekapan jumlah klien, diagnosa, bentuk layanan dan jumlah rujukan (lampiran 15).

Jadwal Pelaporan

Dalam penyusunan laporan, jadwal pelaksanaan disesuaikan dengan jenis laporan yang sudah ditentukan yaitu:

Laporan Bulanan

Laporan bulanan dari Klinik Pratama BNN/BNNP/Kab/Kota dan Balai/Loka milik BNN disampaikan kepada Deputi Rehabilitasi BNN c.q Direktur PLRIP.

Laporan bulanan BNN Kab/Kota ditembuskan ke Kepala BNN Provinsi di masing-masing wilayah.

Laporan bulanan disampaikan pada hari ke 5 di bulan berikutnya.

Laporan Hasil Akhir Kegiatan (out put)

Waktu penyelesaian laporan ini adalah sesudah semua tahapan kegiatan selesai dilaksanakan dan disampaikan kepada Deputi Rehabilitasi BNN c.q Direktur PLRIP.

Laporan akhir kegiatan dari klinik pratama BNN Kab/Kota ditembuskan kepada Kepala BNN Provinsi masing-masing wilayah.

Laporan Akhir Kegiatan disampaikan pada hari ke 20 bulan Desember tahun kegiatan.

Page 40: JUKNIS RAJAL PLRIP

ALUR PELAPORAN BNN

Page 41: JUKNIS RAJAL PLRIP

FORM REKAP PELAPORAN BULANAN

Page 42: JUKNIS RAJAL PLRIP

FORM PELAPORAN DATA PASIEN BARU

Page 43: JUKNIS RAJAL PLRIP

FORM PELAPORAN DATA PASIEN LAMA

Page 44: JUKNIS RAJAL PLRIP

FORM REKAP PELAPORAN TAHUNAN

Page 45: JUKNIS RAJAL PLRIP

TERIMA KASIH