1
20 C ORPORATE NEWS JUMAT, 16 DESEMBER 2011 Dengan kerja sama ini, diharapkan pengiriman barang ditargetkan meningkat hingga 10%-15% tahun depan.” SEKILAS INFO Ewindo Kenalkan Teknik Budi Daya Tanaman kepada Siswa PETUGAS PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menjelaskan cara pengemasan benih unggul kepada siswa SMP Pangerasan Bogor yang mengunjungi Kantor Ewindo di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/12). Ewindo, produsen benih unggul Cap Panah Merah yang telah memproduksi lebih dari 160 varietas benih sayuran hibrida, membina banyak sekolah di Indonesia untuk mengenalkan teknik budi daya tanaman sayuran kepada siswa sejak dini. Termasuk teknik pemuliaan tanaman guna menghasil- kan benih unggul. Tiap tahun rata-rata Ewindo dapat menghasilkan 150 ton benih jagung manis, 90 ton benih timun, 5 ton benih cabai, dan 3 ton benih tomat. Nilai ekspornya rata-rata Rp20 miliar sampai Rp30 miliar per tahun. Tahun lalu, nilai ekspor Ewindo mencapai Rp22 miliar. (Sas/E-2) JICT Raih Penghargaan Terminal Operator of the Year DIREKTUR Utama PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Helman Sembiring menerima penghargaan dari Ketua Indonesian National Ship-owners Association (INSA) Carmelita Hartoto, di Jakarta, baru-baru ini. JICT kembali menerima INSA Award untuk kategori terminal operator of the year, setelah meraih penghargaan yang sama pada 2010. Pada 2011, JICT secara konsisten melakukan upaya perbaikan yang berkesinambungan dengan menempatkan lima pilar utama, yaitu keunggulan operasional, komitmen investasi berkelanjutan, fokus pada pelayanan pelanggan, kepedulian kepada komunitas, dan komitmen terhadap lingkungan. Pembangunan kanal terbuka, pembelian peralatan baru, perluasan area lapangan penumpukan, serta perbaikan peralatan dan fasilitas yang telah ada merupakan bukti nyata komitmen investasi yang telah dilaksanakan. PT Jakarta International Container Terminal mengalokasikan dana Rp1,5 miliar untuk perbaikan dan pengembangan terminal yang berkesinambungan ke depannya. (Sas/E-2) DANIEL WESLY RUDOLF H ARGA komoditas di pasar global, ter- masuk batu bara, diperkirakan tu- run di 2012. Untuk menjaga pertumbuhan pendapatan, PT Berau Coal Energy Tbk (Berau) akan menggenjot produksi batu baranya tahun depan. Presiden Direktur Berau Ro- san Roeslani mengatakan harga rata-rata batu bara tahun depan diperkirakan turun dari US$87 (Rp783 ribu) per metrik ton (MT) menjadi US$80 (Rp720 ribu) per metrik ton. “Penurunan harga jual batu bara ini tentu akan memenga- ruhi kinerja perusahaan, teruta- ma pendapatan. Dengan indeks harga batu bara yang menurun dan slowing down keseluruhan, kita ambil target harga rata-rata konservatif,” ungkapnya di Ja- karta, Rabu (14/12) malam lalu. Untuk mengatasi permasalah- an itu, kata Rosan, perseroan akan meningkatkan produksi sebesar 3 juta MT menjadi 23 juta MT di tahun depan. “Kalikan saja 3 juta MT kali US$80, tambahannya US$240 juta (Rp2,16 triliun) di 2012,” tuturnya. Dia menambahkan, perse- roan akan menggenjot produksi dari sejumlah sumur eksplorasi di Lati, Binungan, Sambarata, Prapatan, dan Kelay. Pening- katan produksi akan terus di- lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 juta MT di 2014. Rosan melanjutkan, dari total target sebesar 23 juta ton, sebesar 60% akan dijual melalui kontrak, sedangkan sekitar 30% akan dijual lewat pasar spot dan 10% akan diarahkan ke penjualan terkontrak. “Tahun 2011, penjualan spot 35%. Berarti tahun depan turun 5% karena kita melihat harga akan turun sehingga lebih mengejar penjualan kontrak,” katanya. Untuk menggenjot penjualan kontrak, perseroan akan mening- katkan penjualan batu bara ke In- dia. Saat ini permintaan batu bara terbesar berasal dari China. “Mulai tahun depan kita harapkan permintaan dari India juga besar, sama dengan China. Ini dilakukan agar kita mengurangi ketergantungan kepada China,” kata Direktur Berau John Ramos. Dengan rencana tersebut, kata John, diharapkan EBITDA (laba sebelum dipotong pajak) tahun 2012 mencapai US$600 juta (Rp5,4 triliun). Jumlah tersebut lebih tinggi ketim- bang 2011. EBITDA 2011 sebe- sar US$520 juta-US$540 juta (Rp4,68 triliun-Rp4,86 triliun). Bottom line kalau kuartal III sudah 239%, sampai akhir tahun close to three hundred,” katanya. Berau optimistis dapat me- menuhi target produksi batu bara sebesar 20 juta MT pada tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi daripada pencapaian 2010 lalu yang sebesar 17 juta MT. Hingga kuartal III 2011, perseroan ber- hasil mencatatkan produksi sebesar 14,32 juta MT atau 17,1% lebih tinggi daripada produksi pada periode yang sama 2010 sebesar 12,23 juta MT. Selain itu, pada September 2011 lalu perseroan mencatat- kan volume pengiriman per bulan terbesar sejak dimulainya produksi komersial, yaitu sebe- sar 2,02 juta MT. Capex Untuk menunjang peningkat- an produksi, lanjut John, Berau akan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$140 juta-US$160 juta (Rp1,26 triliun- Rp1,44 triliun) pada 2012. Belanja modal digunakan untuk hauling dan infrastruktur seperti pelabuhan dan jalan. Menurutnya, belanja modal tersebut merupakan bagian dari belanja modal sebesar US$400 juta-US$450 juta (Rp3,6 triliun- Rp4,05 triliun) pada 2011-2013. “Dana belanja modal ber- asal dari kas internal. Hingga saat ini kas perseroan menca- pai US$500 juta,” tambahnya. (Ant/E-4) [email protected] PT Bank Internasional Indone- sia (BII) menjalin kerja sama un- tuk layanan baru pembayaran kargo secara daring ( online) antarkorporasi (business to busi- ness/B2B online cargo payment) bagi maskapai penerbangan nasional Lion Air. Kerja sama itu bertujuan untuk mempermudah mitra Lion Air melakukan pemba- yaran jasa pengiriman barang (kargo) melalui platform BII Coolpay. Hadirnya layanan tersebut membuat perusahaan mitra yang mengurusi pengirim- an dan penerimaan barang ( forwarder ) dapat melaku- kan pembayaran secara lebih esien dan berdampak lang- sung pada proses pengiriman barang. “Dengan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki di bidang perbankan elek- tronik (electronic banking) dan layanan cash management , mitra forwarder Lion Mentari dapat melakukan pembayaran kargo secara lebih cepat,” kata Pjs Presiden Direktur BII Rahardja Alimhamzah dalam sambutan acara penanda- tanganan piagam kerja sama tersebut dengan Lion Air di Jakarta, kemarin. Ia menjelaskan, kerja sama ini memberikan manfaat un- tuk meningkatkan manajemen likuiditas perseroan karena seluruh proses pembayaran dilakukan secara online dan realtime. Kedua perusahaan sebe- lumnya sudah menjalin kerja sama cash management antara lain dengan peluncuran kartu kredit dan pembayaran top-up bagi mitra agen perjalanan. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait yang mengung- kapkan kerja sama dengan BII diharapkan dapat mengang- kat mutu pelayanan terhadap mitra-mitra dalam pengiriman kargo ke seluruh rute, baik itu dalam negeri maupun luar negeri. “Mitra forwarder tidak perlu menaruh uang deposit, namun tinggal membuka rekening di BII untuk pembayaran. Ongkos-ongkos barang yang akan diangkut dengan Lion tinggal dibayarkan melalui rekening tersebut pada saat barang-barang diangkut,” paparnya. Pendapatan dari pengirim- an kargo hanya 2% dari total pendapatan Lion Air pada 2011. Untuk nasional, transaksi mencapai 7.000 ton setiap bulannya, sedangkan pro- ses pengiriman di Bandara Soekarno-Hatta setiap harinya sebanyak 300 ton atau 5.000 ton per bulan. “Dengan kerja sama ini, di- harapkan pengiriman barang meningkat hingga 10%-15% tahun depan,” terangnya. (*/E-6) BII Fasilitasi Pembayaran Kargo Lion Air Harga Batu Bara Turun Berau Genjot Produksi ANTARA/HO-ENDA Perseroan akan meningkatkan penjualan batu bara ke India tahun depan. ANTARA/AUDY ALWI INVESTOR AWARD: Direktur Compliance & Risk Management Telkom, Prasetio (kanan), menerima penghargaan Investor Award 2011 dari Tanri Abeng di Jakarta, kemarin. Telkom meraih penghargaan untuk kategori BUMN terbaik bidang telekomunikasi dan penerbitan. ANTARA/HO PERKUAT BISNIS: Director of Advisor Service and Asset Management Department Islamic for the Development of Private Sector Farid Masood (kiri) bertukar nota kerja sama pemberian pembiayaan US$15 juta dengan Direktur PT Manhattan Investama Sudiro Andi Wiguna di Jakarta, kemarin. MI/ATET DWI PRAMADIA

JUMAT, 16 DESEMBER 2011 Harga Batu Bara Turun Berau … filecara pengemasan benih unggul kepada siswa SMP Pangerasan Bogor yang mengunjungi Kantor Ewindo di Purwakarta, Jawa Barat,

Embed Size (px)

Citation preview

20 CORPORATE NEWS JUMAT, 16 DESEMBER 2011

Dengan kerja sama ini, diharapkan

pengiriman barang ditargetkan meningkat hingga 10%-15% tahun depan.”

SEKILAS INFO

Ewindo Kenalkan Teknik Budi Daya Tanaman kepada Siswa

PETUGAS PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menjelaskan cara pengemasan benih unggul kepada siswa SMP Pangerasan Bogor yang mengunjungi Kantor Ewindo di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/12). Ewindo, produsen benih unggul Cap Panah Merah yang telah memproduksi lebih dari 160 varietas benih sayuran hibrida, membina banyak sekolah di Indonesia untuk mengenalkan teknik budi daya tanaman sayuran kepada siswa sejak dini. Termasuk teknik pemuliaan tanaman guna menghasil-kan benih unggul.

Tiap tahun rata-rata Ewindo dapat menghasilkan 150 ton benih jagung manis, 90 ton benih timun, 5 ton benih cabai, dan 3 ton benih tomat. Nilai ekspornya rata-rata Rp20 miliar sampai Rp30 miliar per tahun. Tahun lalu, nilai ekspor Ewindo mencapai Rp22 miliar. (Sas/E-2)

JICT Raih Penghargaan Terminal Operator of the Year

DIREKTUR Utama PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Helman Sembiring menerima penghargaan dari Ketua Indonesian National Ship-owners Association (INSA) Carmelita Hartoto, di Jakarta, baru-baru ini. JICT kembali menerima INSA Award untuk kategori terminal operator of the year, setelah meraih penghargaan yang sama pada 2010.

Pada 2011, JICT secara konsisten melakukan upaya perbaikan yang berkesinambungan dengan menempatkan lima pilar utama, yaitu keunggulan operasional, komitmen investasi berkelanjutan, fokus pada pelayanan pelanggan, kepedulian kepada komunitas, dan komitmen terhadap lingkungan. Pembangunan kanal terbuka, pembelian peralatan baru, perluasan area lapangan penumpukan, serta perbaikan peralatan dan fasilitas yang telah ada merupakan bukti nyata komitmen investasi yang telah dilaksanakan. PT Jakarta International Container Terminal mengalokasikan dana Rp1,5 miliar untuk perbaikan dan pengembangan terminal yang berkesinambungan ke depannya. (Sas/E-2)

DANIEL WESLY RUDOLF

HARGA komoditas di pasar global, ter-masuk batu bara, diperkirakan tu-

run di 2012. Untuk menjaga pertumbuhan pendapatan, PT Berau Coal Energy Tbk (Berau) akan menggenjot produksi batu baranya tahun depan.

Presiden Direktur Berau Ro-san Roeslani mengatakan harga rata-rata batu bara tahun depan diperkirakan turun dari US$87 (Rp783 ribu) per metrik ton (MT) menjadi US$80 (Rp720 ribu) per metrik ton.

“Penurunan harga jual batu bara ini tentu akan memenga-ruhi kinerja perusahaan, teruta-ma pendapatan. Dengan indeks harga batu bara yang menurun dan slowing down keseluruhan, kita ambil target harga rata-rata konservatif,” ungkapnya di Ja-karta, Rabu (14/12) malam lalu.

Untuk mengatasi permasalah-an itu, kata Rosan, perseroan akan meningkatkan produksi sebesar 3 juta MT menjadi 23 juta MT di tahun depan.

“Kalikan saja 3 juta MT kali US$80, tambahannya US$240 juta (Rp2,16 triliun) di 2012,” tuturnya.

Dia menambahkan, perse-roan akan menggenjot produksi dari sejumlah sumur eksplorasi di Lati, Binungan, Sambarata, Prapatan, dan Kelay. Pening-katan produksi akan terus di-lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 juta MT di 2014.

Rosan melanjutkan, dari total target sebesar 23 juta ton, sebesar 60% akan dijual melalui kontrak, sedangkan sekitar 30% akan dijual lewat pasar spot dan 10% akan diarahkan ke penjualan terkontrak.

“Tahun 2011, penjualan spot 35%. Berarti tahun depan turun 5% karena kita melihat harga akan turun sehingga lebih mengejar penjualan kontrak,” katanya.

Untuk menggenjot penjualan kontrak, perseroan akan mening-katkan penjualan batu bara ke In-dia. Saat ini permintaan batu bara terbesar berasal dari China.

“Mulai tahun depan kita harapkan permintaan dari India juga besar, sama dengan China. Ini dilakukan agar kita mengurangi ketergantungan kepada China,” kata Direktur Berau John Ramos.

Dengan rencana tersebut,

kata John, diharapkan EBITDA (laba sebelum dipotong pajak) tahun 2012 mencapai US$600 juta (Rp5,4 triliun). Jumlah tersebut lebih tinggi ketim-bang 2011. EBITDA 2011 sebe-sar US$520 juta-US$540 juta (Rp4,68 triliun-Rp4,86 triliun).

“Bottom line kalau kuartal III sudah 239%, sampai akhir tahun close to three hundred,” katanya.

Berau optimistis dapat me-menuhi target produksi batu bara sebesar 20 juta MT pada tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi daripada pencapaian 2010 lalu yang sebesar 17 juta MT. Hingga kuartal III 2011, perseroan ber-hasil mencatatkan produksi sebesar 14,32 juta MT atau 17,1% lebih tinggi daripada produksi pada periode yang sama 2010 sebesar 12,23 juta MT.

Selain itu, pada September 2011 lalu perseroan mencatat-kan volume pengiriman per

bulan terbesar sejak dimulainya produksi komersial, yaitu sebe-sar 2,02 juta MT.

CapexUntuk menunjang peningkat-

an produksi, lanjut John, Berau akan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$140 juta-US$160 juta (Rp1,26 triliun-Rp1,44 triliun) pada 2012.

Belanja modal digunakan untuk hauling dan infrastruktur seperti pelabuhan dan jalan. Menurutnya, belanja modal tersebut merupakan bagian dari belanja modal sebesar US$400 juta-US$450 juta (Rp3,6 triliun-Rp4,05 triliun) pada 2011-2013.

“Dana belanja modal ber-asal dari kas internal. Hingga saat ini kas perseroan menca-pai US$500 juta,” tambahnya.(Ant/E-4)

[email protected]

PT Bank Internasional Indone-sia (BII) menjalin kerja sama un-tuk layanan baru pembayaran kargo secara daring (online) antarkorporasi (business to busi-ness/B2B online cargo payment) bagi maskapai penerbangan nasional Lion Air.

Kerja sama itu bertujuan untuk mempermudah mitra Lion Air melakukan pemba-yaran jasa pengiriman barang (kargo) melalui platform BII Coolpay.

Hadirnya layanan tersebut membuat perusahaan mitra yang mengurusi pengirim-an dan penerimaan barang (forwarder) dapat melaku-

kan pembayaran secara lebih efi sien dan berdampak lang-sung pada proses pengiriman barang.

“Dengan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki di bidang perbankan elek-tronik (electronic banking) dan layanan cash management , mitra forwarder Lion Mentari dapat melakukan pembayaran kargo secara lebih cepat,” kata Pjs Presiden Direktur BII Rahardja Alimhamzah dalam sambutan acara penanda-tanganan piagam kerja sama tersebut dengan Lion Air di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, kerja sama

ini memberikan manfaat un-tuk meningkatkan manajemen likuiditas perseroan karena seluruh proses pembayaran dilakukan secara online dan realtime.

Kedua perusahaan sebe-lumnya sudah menjalin kerja sama cash management antara

lain dengan peluncuran kartu kredit dan pembayaran top-up bagi mitra agen perjalanan.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait yang mengung-kapkan kerja sama dengan BII diharapkan dapat mengang-kat mutu pelayanan terhadap mitra-mitra dalam pengiriman kargo ke seluruh rute, baik itu dalam negeri maupun luar negeri.

“Mitra forwarder tidak perlu menaruh uang deposit, namun tinggal membuka rekening di BII untuk pembayaran. Ongkos-ongkos barang yang akan diangkut dengan Lion tinggal dibayarkan melalui

rekening tersebut pada saat barang-barang diangkut,” paparnya.

Pendapatan dari pengirim-an kargo hanya 2% dari total pendapatan Lion Air pada 2011.

Untuk nasional, transaksi mencapai 7.000 ton setiap bulannya, sedangkan pro-ses pengiriman di Bandara Soekarno-Hatta setiap harinya sebanyak 300 ton atau 5.000 ton per bulan.

“Dengan kerja sama ini, di-harapkan pengiriman barang meningkat hingga 10%-15% tahun depan,” terangnya.(*/E-6)

BII Fasilitasi Pembayaran Kargo Lion Air

Harga Batu Bara Turun Berau Genjot Produksi

ANTARA/HO-ENDA

Perseroan akan meningkatkan penjualan batu bara ke India tahun depan.

ANTARA/AUDY ALWI

INVESTOR AWARD: Direktur Compliance & Risk Management Telkom, Prasetio (kanan), menerima penghargaan Investor Award 2011 dari Tanri Abeng di Jakarta, kemarin. Telkom meraih penghargaan untuk kategori BUMN terbaik bidang telekomunikasi dan penerbitan.

ANTARA/HO

PERKUAT BISNIS: Director of Advisor Service and Asset Management Department Islamic for the Development of Private Sector Farid Masood (kiri) bertukar nota kerja sama pemberian pembiayaan US$15 juta dengan Direktur PT Manhattan Investama Sudiro Andi Wiguna di Jakarta, kemarin.

MI/ATET DWI PRAMADIA