1
8 | Nusantara JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Te- ngah, mengerahkan puluhan ekskavator untuk mengeruk material vulkanis di sejumlah sungai utama di wilayah itu yang berhulu di puncak Gu- nung Merapi, kemarin. Ekskavator diturunkan di sejumlah sungai, seperti Kali Putih dan Kali Pabelan, untuk mengeruk material vulkanis. Alat berat itu mulai bekerja se- jak pagi. Hal itu dimaksudkan untuk menormalisasi aliran sungai agar tidak tambah me- luap ketika terjadi banjir lahar dingin susulan. Sebagaimana diketahui, ban- jir lahar dingin merupakan ancaman serius sebagai dampak sekunder dari bencana letusan Gunung Merapi. Dari Kali Pa- belan dan Kali Putih, sebelum- nya banjir lahar dingin sempat meluap ke jalan, sehingga me- mutus jalur Magelang-Yogya- karta, yakni pada Minggu (5/12) dan Rabu (8/12). Sementara itu ahli geologi UGM (Universitas Gadjah Mada) menyosialisasikan pena- nganan antisipasi bencana la- har dingin hasil erupsi Merapi kepada ratusan pengungsi kor- ban lahar dingin di Balai Desa Jumoyo, Magelang, Selasa (14/12) malam. Sosialisasi tersebut disampai- kan lewat pementasan wayang waton dari padepokan Cipto Budoyo Merapi Tutup Ngisor. Di sela-sela itu, kepada ma- syarakat dibagikan poster pan- duan antisipasi bahaya lahar dingin. Dua geolog UGM, Bambang Widjaya Haryadi dan Sudarno MT, secara bergantian mem- berikan informasi tentang be- berapa tindakan tanggap daru- rat yang perlu dilakukan ma- syarakat Jumoyo untuk meng- antisipasi bahaya banjir lahar dingin. Termasuk beberapa hal yang dipersiapkan warga saat mengungsi dan meninggalkan rumah. Ia menyarankan kepada masyarakat Desa Jumoyo yang tinggal di bantaran sungai agar selalu memperhatikan semua informasi yang disampaikan perangkat desa atau tokoh masyarakat. Lalu, mereka me- ngumpulkan semua anggota keluarga lansia, wanita, dan anak-anak untuk mulai menuju titik kumpul. “Selalu perhatikan komando dari ketua kelompok, tetap te- nang, dan siaga,” ungkapnya. Warga yang melakukan evakuasi juga harus menyela- matkan surat-surat berharga dan perlengkapan selama me- ngungsi seperti sertifikat ru- mah, pakaian, obat-obatan, dan masker. Adapun Sudarno menegas- kan masyarakat untuk terus selalu waspada, karena saat ini sangat sulit memastikan kapan bencana lahar dingin ini akan berakhir selama musim peng- hujan masih akan terus ber- langsung hingga bulan Februa- ri atau Maret 2011. “Hujan yang turun di lereng merupakan pemicu adanya la- har dingin tersebut,” ungkap- nya. Ia juga meminta masya- rakat untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi di luar 300 meter dari bantaran sungai. (TS/OL/WJ/N-1) S ATU kapal motor kecil (kelotok) yang mengangkut 21 pe- numpang dan awak kapal tenggelam setelah di- hantam angin puting beliung di perairan Su ngai Awang Landas, Desa Su ngai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Hulu Sungai Te- ngah, Kalimantan Se latan (Kalsel). Tujuh pe numpang tewas tenggelam dan 14 lain- nya selamat. Peristiwa tenggelamnya ka- pal motor sarat penumpang itu terjadi Rabu (15/12) malam sekitar pukul 19.00 Wita. ‘’Teng- gelamnya kapal ini akibat diter- jang angin puting beliung,’’ tutur Zainal Ariffin, Kepala Badan Penanggulangan Ben- cana Daerah (BPBD) Kalsel, kemarin. Kapal motor carteran itu mengangkut satu keluarga be- sar warga Desa Keliling Ben- teng, Martapura, Kabupaten Banjar, yang berencana meng- hadiri resepsi pernikahan kera- bat mereka di Desa Rantau Bujur, Hulu Sungai Utara. Desa Rantau Bujur merupa- kan salah satu desa terpencil yang hanya dapat dijangkau dengan perahu. Gelombang besar dan kuat- nya terjangan angin membuat kapal motor terangkat beberapa kali dari permukaan sungai dan akhirnya terhempas hingga pe- cah. Para penumpang kapal pun ikut tercebur ke sungai. Peristiwa itu sempat diketa- hui warga yang bermukim di tepi sungai dan kemudian men- coba menolong korban. ‘’Lima orang ditemukan tewas tadi malam dan dua orang baru ditemukan Kamis pagi dalam keadaan tewas.’’ Tujuh korban tewas adalah Raihan, 5, Rizal, 10, Sarkani, 34, Mujimah, 40, Asrani, 45, Ar- bayah, 45, dan Kamil, 10. Telantar Dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dilaporkan ratusan penumpang kapal dari berba- gai tujuan di Indonesia Timur telantar di Dermaga Gapura Sur ya, Pelabuhan Tanjung Perak, setelah sejumlah kapal tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk. Sebagian besar penumpang bertujuan Balikpapan dan Mau- mere. Mereka hanya duduk- duduk di dermaga sambil me- nunggu kapal berangkat. Keberangkatan tiga kapal dipastikan tertunda, yaitu KMP Mahkota dari Surabaya tujuan Maumere, Marina Nusantara dan Kirana tujuan Balikpapan. ‘’Kapal menunda keberangkat- an karena tidak mau ambil risiko, cuacanya terlalu buruk, ketinggian ombak di atas 4 meter,’’ kata petugas informasi Gapura Surya, M Soleh. Karena batal, pemilik kapal mengembalikan secara penuh tiket yang sudah dibeli penum- pang. Namun, penumpang masih tetap memilih tinggal di Gapura Surya. Gelombang tinggi yang me- landa perairan Maluku juga mengakibatkan Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon se- jak kemarin mengeluarkan la- rangan berlayar bagi kapal- kapal antarpulau di Maluku. Langkah itu dilakukan me- nyusul peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Pattimura Ambon hingga Senin (20/12) tentang cuaca buruk dan tinggi gelombang di perairan Maluku yang berbahaya bagi setiap pelayaran kapal. Meski demikian, larangan tersebut akan disesuaikan de- ngan kondisi cuaca saat kapal hendak berangkat. ‘’Kita akan melihat situasi. Pada peringatan dini ini kita akan memberlakukan sistem buka tutup. Artinya, kalau saat jadwal kapal berangkat cuaca membaik, kita izinkan kapal tersebut berlayar. Namun jika memang cuaca buruk, kita tidak izinkan kapal berlayar,’’ kata Kepala Bidang Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Adpel Ambon, Benny Manupu- ty, kepada wartawan di kan- tornya kemarin. Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang. Ma- syarakat dan armada pelayaran terutama kapal nelayan dim- inta waspada. Meski begitu, kondisi terse- but belum mengganggu pener- bangan dan pelayaran feri. (FL/PO/HJ/LD/N-1) deni_susanto@ mediaindonesia.com Perahu Terbalik 7 Orang Tewas Cuaca buruk mengganggu pelayaran di wilayah timur. Sejumlah pelayaran dihentikan. Deni Susanto Puluhan Ekskavator Keruk Lahar Dingin BESI BEKAS: Dua warga mengumpulkan besi bekas fondasi bangunan yang telah hancur akibat erupsi Merapi, di Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, kemarin. Besi bekas tersebut dijual Rp3.000/kg untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lima orang ditemu- kan tewas tadi malam dan dua orang baru ditemu- kan Kamis pagi.” Tanggap Darurat Mentawai Diberlakukan Lagi PEMERINTAH daerah terbukti tidak mampu menangani pe- ngungsi di Mentawai, Sumatra Barat, dengan baik. Karena itu, Rabu (15/12) malam, Badan Nasional Penanggulangan Ben- cana memutuskan mengemba- likan status tanggap darurat bagi daerah yang terguncang gempa dan tersapu tsunami itu. Status tanggap darurat dite- rapkan hingga 31 Desember. Sebelumnya, setelah bencana datang pada 25 Oktober, masa tanggap darurat dinyatakan berakhir pada 22 November. Dengan kembalinya status tanggap darurat, penanganan korban akan dilakukan badan nasional lagi. “Saya menyesalkan penca- butan masa tanggap darurat terdahulu. Pencabutan itu mempersulit penyaluran ban- tuan dari pusat,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulang- an Bencana Syamsul Maarif di Padang. Dalam rapat koordinasi pe- nanganan Mentawai di rumah dinas Gubernur Sumatra Barat, Syamsul mengatakan setelah dicabut, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai ternyata kelabakan menangani pe- ngungsi. Dengan dibukanya kembali masa tanggap darurat, pemkab bisa berkonsentrasi penuh menuntaskan pemba- ngunan hunian sementara un- tuk korban tsunami. Bupati Kepulauan Mentawai Edison Saleuleubaja mengakui masih banyak warga yang hi- dup dalam kondisi darurat. “Mereka masih tinggal di tem- pat pengungsian yang kondisi- nya tidak layak. Sedangkan hunian sementara yang kita siapkan juga belum selesai di- bangun,” tandasnya. Ia meminta para aktivis LSM tetap bertahan di Mentawai untuk membantu para korban. Bersama-sama pemerintah, LSM diminta membantu warga untuk bangkit lagi. Lebih jauh, Syamsul Maarif mengakui pemberlakuan tang- gap darurat kembali sangat pen ting karena banyak pro- gram penanganan pascaben- cana tidak sesuai target. Salah satunya, pembangunan hunian sementara. “Dalam setiap bencana, yang paling sulit adalah pendataan. Selalu ada pergerakan dalam jumlah korban dan pengungsi.” Penanganan pengungsi Men- tawai sempat mengkhawatir- kan karena awal pekan ini stok beras menipis, tersisa 1 ton dan hanya cukup untuk satu hari. Mulai Rabu (15/12) bantuan beras mulai masuk lagi ke Men- tawai. (YH/HR/N-2) PULUHAN penyandang cacat kaki di Kota Jambi dan bebera- pa kabupaten di Provinsi Jambi mendapat bantuan kaki palsu dari Media Group dan Kick Andy Foundation, kemarin. Sugeng Siswoyudono, sang pencipta, hadir untuk ikut mengukur dan membuat kaki palsu, sejak Rabu (15/12) sam- pai Jumat (17/12). “Ini baru pertama kali di- lakukan. Pengukuran dan pem- buatan langsung dilakukan di Jambi, di bawah kendali Mas Sugeng. Ia juga memberi advice dan pelatihan singkat kepada penerima kaki palsu,” kata pengurus Kick Andy Founda- tion, Sugiarto, kemarin. Di Jambi, gerakan kemanu- siaan ini mendapat dukungan dari keluarga Trini Yos Soemar- sono, anggota DPRD Kabu- paten Muarojambi. Ia menye- diakan bengkel untuk pembuat- an bengkel kaki palsu. Perempuan ini juga bekerja keras mencari dan mengum- pulkan para penyandang cacat yang membutuhkan kaki palsu. “Saya hanya peduli pada kema- nusiaan. Apalagi ini buat warga Jambi,” tutur Trini. Pembuatan dan pembagian kaki palsu dilakukan di rumah Trini di Jl Empu Gandring, Te- lanaipura, Jambi. Dalam tiga hari aksi, ada 34 penyandang cacat yang mendapat kaki pal- su. Sebelum menggunakan kaki palsu, para penerima bantuan datang untuk pengukuran. Dalam waktu satu atau dua hari proses pencetakan kaki palsu dilakukan. Para penerima datang dari sejumlah kabupaten, yang se- bagian besar tinggal di pelosok. Waktu tiga hari mungkin untuk mereka bisa datang ke Kota Jambi. Kesan mendalam diungkap- kan Aiman, 25, penerima kaki palsu. Ia mengaku tengah me- ngemis di simpang lampu merah Jelutung, Kota Jambi, saat ditarik Trini dan diikutkan dalam program bantuan. “Saya bersyukur dan berte- rima kasih karena mendapat rezeki kaki palsu ini. Saya akan berbuat yang terbaik dengan kaki palsu yang saya dapat,” kata Aiman. (SL/N-2) Kick Andy Tebar Kaki Palsu di Jambi BANTUAN KAKI PALSU: Pembuat kaki palsu Sugeng Siswoyudono (kiri) memasang kaki palsu. Puluhan penyandang cacat kaki di Jambi mendapat bantuan kaki palsu dari Kick Andy Foundation, kemarin. MI/ROMMY PUJIANTO ANTARA/WAHYU PUTRO

JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Perahu … file8 | Nusantara JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Te-ngah, mengerahkan puluhan

  • Upload
    vudung

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Perahu … file8 | Nusantara JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Te-ngah, mengerahkan puluhan

8 | Nusantara JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Te-ngah, mengerahkan puluhan ekskavator untuk mengeruk material vulkanis di sejumlah sungai utama di wilayah itu yang berhulu di puncak Gu-nung Merapi, kemarin.

Ekskavator diturunkan di sejumlah sungai, seperti Kali Putih dan Kali Pabelan, untuk mengeruk material vulkanis. Alat berat itu mulai bekerja se-jak pagi. Hal itu dimaksudkan untuk menormalisasi aliran sungai agar tidak tambah me-luap ketika terjadi banjir lahar dingin susulan.

Sebagaimana diketahui, ban-jir lahar dingin merupakan ancaman serius sebagai dampak sekunder dari bencana letusan Gunung Merapi. Dari Kali Pa-belan dan Kali Putih, sebelum-

nya banjir lahar dingin sempat meluap ke jalan, sehingga me-mutus jalur Magelang-Yogya-karta, yakni pada Minggu (5/12) dan Rabu (8/12).

Sementara itu ahli geologi UGM (Universitas Gadjah Mada) menyosialisasikan pena-nganan antisipasi bencana la-har dingin hasil erupsi Merapi kepada ratusan pengungsi kor-ban lahar dingin di Balai Desa Jumoyo, Magelang, Selasa (14/12) malam.

Sosialisasi tersebut disampai-kan lewat pementasan wayang waton dari padepokan Cipto Budoyo Merapi Tutup Ngisor. Di sela-sela itu, kepada ma-syarakat dibagikan poster pan-duan antisipasi bahaya lahar dingin.

Dua geolog UGM, Bambang Widjaya Haryadi dan Sudarno

MT, secara bergantian mem-berikan informasi tentang be-berapa tindakan tanggap daru-rat yang perlu dilakukan ma-syarakat Jumoyo untuk men g-antisipasi bahaya banjir lahar dingin. Termasuk beberapa hal yang dipersiapkan warga saat mengungsi dan meninggalkan rumah.

Ia menyarankan kepada masyarakat Desa Jumoyo yang tinggal di bantaran sungai agar selalu memperhatikan semua informasi yang disampaikan perangkat desa atau tokoh masyarakat. Lalu, mereka me-ngumpulkan semua anggota keluarga lansia, wanita, dan anak-anak untuk mulai menuju titik kumpul.

“Selalu perhatikan komando dari ketua kelompok, tetap te-nang, dan siaga,” ungkapnya.

Warga yang melakukan evakuasi juga harus menyela-matkan surat-surat berharga dan perlengkapan selama me-ngungsi seperti sertifikat ru-mah, pakaian, obat-obatan, dan mas ker.

Adapun Sudarno menegas-kan masyarakat untuk terus selalu waspada, karena saat ini sangat sulit memastikan kapan bencana lahar dingin ini akan berakhir selama musim peng-hujan masih akan terus ber-langsung hingga bulan Februa-ri atau Maret 2011.

“Hujan yang turun di lereng merupakan pemicu adanya la-har dingin tersebut,” ungkap-nya. Ia juga meminta masya-rakat untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi di luar 300 meter dari bantaran sungai. (TS/OL/WJ/N-1)

SA T U k a p a l m o t o r kecil (kelotok) yang mengangkut 21 pe-numpang dan awak

kapal tenggelam setelah di-hantam angin pu ting beliung di perairan Su ngai Awang Landas, Desa Su ngai Buluh, Kecamatan La buan Amas Selatan, Hulu Sungai Te-ngah, Kalimantan Se latan (Kalsel). Tujuh pe numpang tewas tenggelam dan 14 lain-nya selamat.

Peristiwa tenggelamnya ka-pal motor sarat penumpang itu terjadi Rabu (15/12) malam sekitar pukul 19.00 Wita. ‘’Teng-gelamnya kapal ini akibat diter-jang angin puting beliung,’’ tutur Zainal Ariffin, Kepala Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) Kalsel, kemarin.

Kapal motor carteran itu mengangkut satu keluarga be-sar warga Desa Keliling Ben-teng, Martapura, Kabupaten Banjar, yang berencana meng-hadiri resepsi pernikahan kera-bat mereka di Desa Rantau Bujur, Hulu Sungai Utara.

Desa Rantau Bujur merupa-kan salah satu desa terpencil yang hanya dapat dijangkau dengan perahu.

Gelombang besar dan kuat-nya terjangan angin membuat kapal motor terangkat beberapa kali dari permukaan sungai dan akhirnya terhempas hingga pe-cah. Para penumpang kapal pun ikut tercebur ke sungai.

Peristiwa itu sempat diketa-hui warga yang bermukim di tepi sungai dan kemudian men-coba menolong korban. ‘’Lima

orang ditemukan tewas tadi malam dan dua orang baru ditemukan Kamis pagi dalam keadaan tewas.’’

Tujuh korban tewas adalah Raihan, 5, Rizal, 10, Sarkani, 34, Mujimah, 40, Asrani, 45, Ar-bayah, 45, dan Kamil, 10.

TelantarDari Surabaya, Jawa Timur

(Jatim), dilaporkan ratusan penumpang kapal dari berba-gai tujuan di Indonesia Timur telantar di Dermaga Gapura

Sur ya, Pelabuhan Tanjung Perak, setelah sejumlah kapal tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk.

Sebagian besar penumpang bertujuan Balikpapan dan Mau-mere. Mereka hanya duduk-duduk di dermaga sambil me-nunggu kapal berangkat.

Keberangkatan tiga kapal dipastikan tertunda, yaitu KMP Mahkota dari Surabaya tujuan Maumere, Marina Nusantara dan Kirana tujuan Balikpapan. ‘’Kapal menunda keberangkat-an karena tidak mau ambil risi ko, cuacanya terlalu buruk, ketinggian ombak di atas 4 meter,’’ kata petugas informasi Gapura Surya, M Soleh.

Karena batal, pemilik kapal mengembalikan secara penuh

tiket yang sudah dibeli penum-pang. Namun, penumpang masih tetap memilih tinggal di Gapura Surya.

Gelombang tinggi yang me-landa perairan Maluku juga mengakibatkan Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon se-jak kemarin mengeluarkan la-rangan berlayar bagi kapal-kapal antarpulau di Maluku.

Langkah itu dilakukan me-nyusul peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Pattimura Ambon hingga Senin (20/12) tentang cuaca buruk dan tinggi gelombang di perairan Maluku yang berbahaya bagi setiap pelayaran kapal.

Meski demikian, larangan tersebut akan disesuaikan de-ngan kondisi cuaca saat kapal hendak berangkat.

‘’Kita akan melihat situasi. Pada peringatan dini ini kita akan memberlakukan sistem buka tutup. Artinya, kalau saat jadwal kapal berangkat cuaca membaik, kita izinkan kapal tersebut berlayar. Namun jika memang cuaca buruk, kita tidak izinkan kapal berlayar,’’ kata Kepala Bidang Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Adpel Ambon, Benny Manupu-ty, kepada wartawan di kan-tornya kemarin.

Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dilanda cuaca ekstrem berupa hujan de ras dan angin kencang. Ma-syarakat dan armada pelayaran terutama kapal nelayan dim-inta waspada.

Meski begitu, kondisi terse-but belum mengganggu pener-bangan dan pelayaran feri. (FL/PO/HJ/LD/N-1)

[email protected]

Perahu Terbalik7 Orang Tewas

Cuaca buruk mengganggu pelayaran di wilayah timur. Sejumlah pelayaran dihentikan.

Deni Susanto

Puluhan Ekskavator Keruk Lahar Dingin

BESI BEKAS: Dua warga mengumpulkan besi bekas fondasi bangunan yang telah hancur akibat erupsi Merapi, di Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, kemarin. Besi bekas tersebut dijual Rp3.000/kg untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Lima orang ditemu-kan tewas tadi malam dan dua orang baru ditemu-kan Kamis pagi.”

Tanggap Darurat Mentawai Diberlakukan Lagi

PEMERINTAH daerah terbukti tidak mampu menangani pe-ngungsi di Mentawai, Sumatra Barat, dengan baik. Karena itu, Rabu (15/12) malam, Badan Na sional Penanggulangan Ben-cana memutuskan mengemba-likan status tanggap darurat ba gi daerah yang terguncang gempa dan tersapu tsunami itu.

Status tanggap darurat dite-rapkan hingga 31 Desember. Sebelumnya, setelah bencana datang pada 25 Oktober, masa tanggap darurat dinyatakan berakhir pada 22 November. Dengan kembalinya status tang gap darurat, penanganan korban akan dilakukan badan nasional lagi.

“Saya menyesalkan penca-butan masa tanggap darurat terdahulu. Pencabutan itu mem per sulit penyaluran ban-tuan dari pusat,” kata Kepala

Badan Nasional Penanggulang-an Bencana Syamsul Maarif di Padang.

Dalam rapat koordinasi pe-nanganan Mentawai di rumah dinas Gubernur Sumatra Barat, Syamsul mengatakan setelah dicabut, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai ternyata kelabakan menangani pe-ngungsi. Dengan dibukanya kembali masa tanggap darurat, pemkab bisa berkonsentrasi penuh menuntaskan pemba-ngunan hunian sementara un-tuk korban tsunami.

Bupati Kepulauan Mentawai Edison Saleuleubaja mengakui masih banyak warga yang hi-dup dalam kondisi darurat. “Me reka masih tinggal di tem-pat pengungsian yang kondisi-nya tidak layak. Sedangkan hu nian sementara yang kita siapkan juga belum selesai di-bangun,” tandasnya.

Ia meminta para aktivis LSM tetap bertahan di Mentawai untuk membantu para korban. Bersama-sama pemerintah, LSM diminta membantu warga untuk bangkit lagi.

Lebih jauh, Syamsul Maarif mengakui pemberlakuan tang-gap darurat kembali sangat pen ting karena banyak pro-gram penanganan pascaben-cana tidak sesuai target. Salah satunya, pembangunan hunian sementara.

“Dalam setiap bencana, yang paling sulit adalah pendataan. Selalu ada pergerakan dalam jumlah korban dan pengungsi.”

Penanganan pengungsi Men-tawai sempat mengkhawatir-kan karena awal pekan ini stok beras menipis, tersisa 1 ton dan hanya cukup untuk satu hari. Mulai Rabu (15/12) bantuan be ras mulai masuk lagi ke Men-tawai. (YH/HR/N-2)

PULUHAN penyandang cacat kaki di Kota Jambi dan bebera-pa kabupaten di Provinsi Jambi mendapat bantuan kaki palsu dari Media Group dan Kick Andy Foundation, kemarin. Sugeng Siswoyudono, sang pencipta, hadir untuk ikut mengukur dan membuat kaki palsu, sejak Rabu (15/12) sam-pai Jumat (17/12).

“Ini baru pertama kali di-lakukan. Pengukuran dan pem-buatan langsung dilakukan di Jambi, di bawah kendali Mas Sugeng. Ia juga memberi advice dan pelatihan singkat kepada penerima kaki palsu,” kata peng urus Kick Andy Founda-tion, Sugiarto, kemarin.

Di Jambi, gerakan kemanu-siaan ini mendapat dukungan dari keluarga Trini Yos Soemar-sono, anggota DPRD Kabu-paten Muarojambi. Ia menye-diakan bengkel untuk pembuat-an bengkel kaki palsu.

Perempuan ini juga bekerja

keras mencari dan mengum-pulkan para penyandang cacat yang membutuhkan kaki palsu. “Saya hanya peduli pada kema-nusiaan. Apalagi ini buat warga

Jambi,” tutur Trini. Pembuatan dan pembagian

kaki palsu dilakukan di rumah Trini di Jl Empu Gandring, Te-lanaipura, Jambi. Dalam tiga

hari aksi, ada 34 penyandang cacat yang mendapat kaki pal-su.

Sebelum menggunakan kaki palsu, para penerima bantuan datang untuk pengukuran. Dalam waktu satu atau dua hari proses pencetakan kaki palsu dilakukan.

Para penerima datang dari sejumlah kabupaten, yang se-bagian besar tinggal di pelosok. Waktu tiga hari mungkin untuk mereka bisa datang ke Kota Jambi.

Kesan mendalam diungkap-kan Aiman, 25, penerima kaki palsu. Ia mengaku tengah me-ngemis di simpang lampu merah Jelutung, Kota Jambi, saat ditarik Trini dan diikutkan dalam program bantuan.

“Saya bersyukur dan berte-rima kasih karena mendapat rezeki kaki palsu ini. Saya akan berbuat yang terbaik dengan kaki palsu yang saya dapat,” kata Aiman. (SL/N-2)

Kick Andy Tebar Kaki Palsu di Jambi

BANTUAN KAKI PALSU: Pembuat kaki palsu Sugeng Siswoyudono (kiri) memasang kaki palsu. Puluhan penyandang cacat kaki di Jambi mendapat bantuan kaki palsu dari Kick Andy Foundation, kemarin.

MI/ROMMY PUJIANTO

ANTARA/WAHYU PUTRO