1
14 | Ekonomi Nasional JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA RUU AP Lemahkan Posisi Akuntan Sulsel Gandeng Lion Air Promosi Kunjungan Wisata KEBERADAAN Rancangan Undang-Undang (RUU) Akun- tan Publik (AP) dinilai akan menyulitkan posisi akuntan pu blik di Tanah Air. Selain cenderung pro terhadap akun- tan publik asing dan tidak melindungi akuntan publik lokal, RUU AP dapat memicu kriminalisasi terhadap profesi strategis tersebut. Demikian disampaikan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tia Adityasih saat berkunjung ke kantor Media Group di Jakarta, Rabu (25/8). “Risiko mereka untuk dikriminalisasi semakin besar karena tidak mendapatkan per- lindungan,” ungkap Tia. Pernyataan Tia tersebut me- PEMERINTAH Provinsi Sula- wesi Selatan (Sulsel) menggan- deng maskapai penerbangan Lion Air mempromosikan Visit South Sulawesi 2012. Kerja sama itu diwujudkan dengan branding logo Visit South Sula- wesi di badan pesawatnya. Peresmian branding dilaku- kan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Di- rektur Utama Lion Air Rusdi Kirana di Apron Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, kemarin. Pemasangan logo tersebut ditandai prosesi adat mappassili, yaitu menyucikan badan pesawat dengan cara menyiraminya dengan air. “Dengan pemasangan logo tersebut, Lion Air dan Wings Air diharapkan mampu me- ningkatkan pencitraan dan pertumbuhan sektor pariwisata Sulsel, mengingat dua maskapai ini memiliki rute penerbangan terbesar di seluruh wilayah In- donesia,” ujar Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana. Gubernur Sulsel Syahrul Ya- sin Limpo menambahkan, kerja sama yang dilakukan dengan Lion Air tersebut tak mengelu- arkan dana sama sekali. “Na- rujuk pada pencantuman pasal- pasal ketentuan pidana bagi akuntan publik. Menurutnya, jika terdapat kesalahan, regula- tor cukup mencabut izin kerja akuntan publik bersangkutan dan mengumumkannya di media massa. Ia khawatir undang-undang baru itu akan mempersu lit akuntan publik dalam menja- lankan profesi mereka. Adapun jumlah akuntan publik di Indo- nesia saat ini tidak lebih dari 905 orang. “Itu pun sekitar 65% di antaranya berusia di atas 51 tahun,” ungkap Tia. Untuk itu, IAPI siap meng- ajukan judicial review apabila RUU AP disahkan menjadi UU. mun, manfaatnya besar.” Dengan branding logo Visit South Sulawesi, frekuensi pe- nerbangan Lion Air tidak hanya terbatas wilayah domestik, tapi ke luar negeri seperti Malay- sia, Singapura, Penang, dan Vietnam. Bahkan untuk Singapura, penerbangan Lion dari dan menuju Makassar yang tadinya Selain itu, IAPI mempertim- bangkan untuk memobilisasi akuntan publik agar mengem- balikan izin kerja mereka ke- pada pemerintah. Pihak IAPI juga membagikan informasi mengenai maraknya pemalsuan laporan auditor independen dengan menga- tasnamakan kantor akuntan publik (KAP) tertentu. Biasanya, pemalsuan itu un- tuk keperluan persyaratan kre- dit di bank tertentu atau untuk keperluan tender atau lelang. Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Emir Moeis me- nyatakan seluruh fraksi siap membahas keberatan yang diajukan IAPI dan melakukan penyesuaian. (*/E-4) sekali seminggu akan dijadikan empat kali seminggu. Ketua Asosiasion of The In- donesia Tour and Travel (Asita) Sulsel Irham Ilyas menyambut baik program kerja sama ini. “Ini adalah promosi yang luar biasa, setidaknya bisa mengun- dang orang bertanya siapa dan apa itu South Sulawesi,” jelas Irham. (LN/E-3) RI Jangan cuma Jadi Tukang Jahit I NDONESIA perlu mengembangkan merek produk fesyen nasional yang berdaya saing tinggi sehingga mampu merambah pasar ekspor. Hal tersebut un- tuk mendorong pertumbuhan industri tekstil dan produk tek- stil (TPT) dari dalam negeri. “Saat ini Indonesia belum memiliki merek nasional yang kuat. Harus lahir merek Indo- nesia di pasar internasional, agar Indonesia bisa lepas dari stigma sebagai tukang jahit dari merek-merek dunia,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Publik Hariyadi B Sukamdani pada Indonesia Fashion World, di Balai Sidang, Jakarta, Rabu (25/8). Ia menilai sangat ironis bagi Indonesia yang dikenal sebagai eksportir TPT, tidak memiliki merek nasional yang kuat. Pa- dahal Hong Kong dan Jepang yang industri TPT-nya masih mengandalkan China, telah memiliki merek-merek mendu- nia. Namun, Hariyadi menga- kui memang tidak mudah mengembangkan merek fesyen yang mampu dikenal pasar du- nia. Karena selain butuh niat yang kuat, butuh pendanaan yang tidak kecil serta sinergi dengan industri TPT nasional. Namun, dalam penilaiannya, saat ini industri TPT sudah le- bih terbuka untuk mendukung industri fesyen, yang memberi nilai tambah pada TPT nasio- nal. “Kalau generasi pertama dulu lebih fokus pada produk massal, tapi pada generasi ke- dua saat ini sudah bicara me- ngenai nilai tambah.” Ketua Umum Asosiasi Per- tekstilan Indonesia (API) Ben- ny Sutrisno menambahkan, produk fesyen memiliki potensi besar untuk masuk pasar in- ternasional, meskipun saat ini dari sisi volume maupun nilai ekspor masih sangat rendah. “Produk fesyen kita hanya sedikit yang diproduksi secara besar. Yang lain cenderung eksklusif, membuat satu baju seharga Rp10 juta. Mengapa tidak membuat produk dengan merek seharga Rp200 ribu, tapi membuat sampai satu juta po- tong, misalnya,” ujar Benny. Ia memperkirakan, kontri- busi ekspor produk fesyen ti- dak lebih dari 20% dari ekspor TPT nasional yang tahun lalu mencapai US$9,26 miliar, dan tahun ini diperkirakan akan mencapai US$10,4 miliar. Lapangan kerja Senada, Menteri Perindus- trian (Menperin) MS Hidayat mengatakan kontribusi ekspor produk fesyen perlu ditingkat- kan guna mendorong pertum- buhan ekspor TPT. “Kontribusi produk fesyen masih sekitar 20% dari ekspor TPT nasional,” ujarnya. Ia mengatakan peningkatan industri produk fesyen yang menyasar pasar kelas mene- ngah atas akan berdampak signifikan tidak hanya pada ekspor TPT, tapi juga pertum- buhan ekonomi dan pening- katan lapangan kerja. “Produk fesyen memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan karena kita memiliki kekayaan alam dan warisan budaya yang bisa men- jadi inspirasi dan punya nilai kreativitas tinggi.” Industri produk fesyen, lan- jut dia, tidak terbatas pada pakaian dan aksesori, tapi juga memiliki keterkaitan dengan industri pemintalan, perajutan, pertenunan, dan finishing untuk menghasilkan produk berkuali- tas tinggi. Oleh karena itu, kata Hi- dayat, kemampuan perancang mode yang bersinergi dengan industri terkait itu akan men- jadi daya dorong yang kuat untuk meningkatkan kinerja industri TPT nasional yang ma- sih menjadi tulang punggung perekonomian. Adapun Indonesia Fashion World yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta, tidak hanya diikuti para perancang busana nasional, tapi juga in- dustri TPT, asosiasi perancang dan pengusaha mode Indone- sia, dan sekolah mode seperti Esmod dan Lassale. (Ant/E-1) [email protected] Sangat ironis bagi Indonesia yang dikenal sebagai eksportir TPT, tetapi tidak memiliki merek fesyen nasional yang kuat. VISIT SOUTH SULAWESI 2012: Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kanan) bersama Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana saat peresmian logo Visit South Sulawesi 2012 di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. INDUSTRI FESYEN: Pengunjung memperhatikan pakaian pada pameran Indonesia Fashion World 2010 di Jakarta, kemarin. Industri fesyen dalam negeri perlu mengembangkan merek produk fesyen nasional yang berdaya saing tinggi. Generasi kedua saat ini sudah bicara mengenai nilai tambah.’’ Hariyadi B Sukamdani Wakil Ketua Umum Kadin Marchelo MI/ROMMY PUJIANTO MI/M IRFAN

JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA RI Jangan … · stigma sebagai tukang jahit dari merek-merek dunia,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA RI Jangan … · stigma sebagai tukang jahit dari merek-merek dunia,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia

14 | Ekonomi Nasional JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

RUU AP Lemahkan Posisi Akuntan

Sulsel Gandeng Lion Air Promosi Kunjungan Wisata

KEBERADAAN Rancangan Undang-Undang (RUU) Akun-tan Publik (AP) dinilai akan me nyulitkan posisi akuntan pu blik di Tanah Air. Selain cen derung pro terhadap akun-tan publik asing dan tidak melindungi akuntan publik lokal, RUU AP dapat memicu kriminalisasi terhadap profesi strategis tersebut.

Demikian disampaikan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tia Adityasih saat berkunjung ke kantor Media Group di Jakarta, Rabu (25/8). “Risiko mereka untuk dikriminalisasi semakin besar karena tidak mendapatkan per-lindungan,” ungkap Tia.

Pernyataan Tia tersebut me-

PEMERINTAH Provinsi Sula-wesi Selatan (Sulsel) menggan-deng maskapai penerbangan Lion Air mempromosikan Visit South Sulawesi 2012. Kerja sama itu diwujudkan dengan branding logo Visit South Sula-wesi di badan pesawatnya.

Peresmian branding dilaku-kan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Di-rektur Utama Lion Air Rusdi Kirana di Apron Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, kemarin. Pemasangan logo tersebut ditandai prosesi adat mappassili, yaitu menyucikan badan pesawat dengan cara menyiraminya dengan air.

“Dengan pemasangan logo tersebut, Lion Air dan Wings Air diharapkan mampu me-ningkatkan pencitraan dan pertumbuhan sektor pariwisata Sulsel, mengingat dua maskapai ini memiliki rute penerbangan terbesar di seluruh wilayah In-donesia,” ujar Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana.

Gubernur Sulsel Syahrul Ya-sin Limpo menambahkan, kerja sama yang dilakukan dengan Lion Air tersebut tak mengelu-arkan dana sama sekali. “Na-

rujuk pada pencantuman pasal-pasal ketentuan pidana bagi akuntan publik. Menurutnya, jika terdapat kesalahan, regula-tor cukup mencabut izin kerja akuntan publik bersangkutan dan mengumumkannya di media massa.

Ia khawatir undang-undang baru itu akan mempersu lit akuntan publik dalam menja-lankan profesi mereka. Adapun jumlah akuntan publik di Indo-nesia saat ini tidak lebih dari 905 orang.

“Itu pun sekitar 65% di antaranya berusia di atas 51 tahun,” ungkap Tia.

Untuk itu, IAPI siap meng-ajukan judicial review apabila RUU AP disahkan menjadi UU.

mun, manfaatnya besar.”Dengan branding logo Visit

South Sulawesi, frekuensi pe-nerbangan Lion Air tidak hanya terbatas wilayah domestik, tapi ke luar negeri seperti Malay-sia, Singapura, Penang, dan Vietnam.

Bahkan untuk Singapura, penerbangan Lion dari dan menuju Makassar yang tadinya

Selain itu, IAPI mempertim-bangkan untuk memobilisasi akuntan publik agar mengem-balikan izin kerja mereka ke-pada pemerintah.

Pihak IAPI juga membagikan informasi mengenai maraknya pemalsuan laporan auditor independen dengan menga-tasnamakan kantor akuntan publik (KAP) tertentu.

Biasa nya, pemalsuan itu un-tuk keperluan persyaratan kre-dit di bank tertentu atau untuk keperluan tender atau lelang.

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Emir Moeis me-nyatakan seluruh fraksi siap membahas keberatan yang diajukan IAPI dan melakukan penyesuaian. (*/E-4)

sekali seminggu akan dijadikan empat kali seminggu.

Ketua Asosiasion of The In-donesia Tour and Travel (Asita) Sulsel Irham Ilyas menyambut baik program kerja sama ini.

“Ini adalah promosi yang luar biasa, setidaknya bisa mengun-dang orang bertanya siapa dan apa itu South Sulawesi,” jelas Irham. (LN/E-3)

RI Jangan cuma Jadi Tukang Jahit

IN D O N E S I A p e r l u mengembangkan merek produk fesyen nasional yang berdaya saing tinggi

sehingga mampu merambah pasar ekspor. Hal tersebut un-tuk mendorong pertumbuhan industri tekstil dan produk tek-stil (TPT) dari dalam negeri.

“Saat ini Indonesia belum memiliki merek nasional yang kuat. Harus lahir merek Indo-nesia di pasar internasional, agar Indonesia bisa lepas dari stigma sebagai tukang jahit dari merek-merek dunia,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Publik Hariyadi B Sukamdani pada Indonesia Fashion World, di Balai Sidang, Jakarta, Rabu (25/8).

Ia menilai sangat ironis bagi Indonesia yang dikenal sebagai eksportir TPT, tidak memi liki merek nasional yang kuat. Pa-dahal Hong Kong dan Jepang yang industri TPT-nya masih mengandalkan China, telah me miliki merek-merek mendu-nia.

Namun, Hariyadi menga-kui memang tidak mudah mengembangkan merek fesyen yang mampu dikenal pasar du-nia. Karena selain butuh niat yang kuat, butuh pendanaan yang tidak kecil serta sinergi dengan industri TPT nasional.

Namun, dalam penilaiannya, saat ini industri TPT sudah le-bih terbuka untuk mendukung

industri fesyen, yang memberi nilai tambah pada TPT nasio-nal. “Kalau generasi pertama dulu lebih fokus pada produk massal, tapi pada generasi ke-dua saat ini sudah bicara me-ngenai nilai tambah.”

Ketua Umum Asosiasi Per-tekstilan Indonesia (API) Ben-ny Sutrisno menambahkan, produk fesyen memiliki potensi besar untuk masuk pasar in-ternasional, meskipun saat ini dari sisi volume maupun nilai ekspor masih sangat rendah.

“Produk fesyen kita hanya sedikit yang diproduksi secara besar. Yang lain cenderung eks klusif, membuat satu baju seharga Rp10 juta. Mengapa tidak membuat produk dengan merek seharga Rp200 ribu, tapi membuat sampai satu juta po-tong, misalnya,” ujar Benny.

Ia memperkirakan, kontri-busi ekspor produk fesyen ti-dak lebih dari 20% dari ekspor TPT nasional yang tahun lalu mencapai US$9,26 miliar, dan tahun ini diperkirakan akan mencapai US$10,4 miliar.

Lapangan kerjaSenada, Menteri Perindus-

trian (Menperin) MS Hidayat mengatakan kontribusi ekspor produk fesyen perlu ditingkat-kan guna mendorong pertum-buhan ekspor TPT. “Kontribusi produk fesyen masih sekitar 20% dari ekspor TPT nasional,” ujarnya.

Ia mengatakan peningkatan industri produk fesyen yang menyasar pasar kelas mene-ngah atas akan berdampak signifikan tidak hanya pada ekspor TPT, tapi juga pertum-buhan ekonomi dan pening-katan lapangan kerja.

“Produk fesyen memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan karena kita memiliki kekayaan alam dan warisan budaya yang bisa men-jadi inspirasi dan punya nilai kreativitas tinggi.”

Industri produk fesyen, lan-jut dia, tidak terbatas pada pakaian dan aksesori, tapi juga memiliki keterkaitan dengan industri pemintalan, perajutan, pertenunan, dan fi nishing untuk menghasilkan produk berkuali-tas tinggi.

Oleh karena itu, kata Hi-dayat, kemampuan perancang mode yang bersinergi dengan industri terkait itu akan men-jadi daya dorong yang kuat untuk meningkatkan kinerja industri TPT nasional yang ma-sih menjadi tulang punggung perekonomian.

Adapun Indonesia Fashion World yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta, tidak hanya diikuti para perancang busana nasional, tapi juga in-dustri TPT, asosiasi perancang dan pengusaha mode Indone-sia, dan sekolah mode seperti Esmod dan Lassale. (Ant/E-1)

[email protected]

Sangat ironis bagi Indonesia yang dikenal sebagai eksportir TPT, tetapi tidak memiliki merek fesyen nasional yang kuat.

VISIT SOUTH SULAWESI 2012: Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kanan) bersama Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana saat peresmian logo Visit South Sulawesi 2012 di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

INDUSTRI FESYEN: Pengunjung memperhatikan pakaian pada pameran Indonesia Fashion World 2010 di Jakarta, kemarin. Industri fesyen dalam negeri perlu mengembangkan merek produk fesyen nasional yang berdaya saing tinggi.

Generasi kedua saat ini sudah bicara mengenai nilai tambah.’’

Hariyadi B SukamdaniWakil Ketua Umum Kadin

Marchelo

MI/ROMMY PUJIANTO

MI/M IRFAN