Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1 Analisis Deskriptif Responden
Pada penelitian ini peneliti telah menyebarkan sebanyak 143 kuesioner.
Data yang terkumpul digunakan sebagai data primer dalam penelitian ini.
Tetapi jumlah kuesioner yang dinyatakan lengkap dan sesuai dengan penelitian
ini dan dapat diolah lebih lanjut hanya 132 kuesioner, hal ini dikarenakan 11
kuesioner lainnya yang telah diisi tidak memenuhi kriteria sampel pada
penelitian ini.
Tabel 4.1 Jumlah Kuesioner
Sumber: Data Yang Diolah, 2018
8%
92%
Jumlah Kuesioner
Kuesioner Tidak Sesuai
Kuesioner YangDigunakan UntukPenelitian
42
Tabel 4.2 Hasil Crosstabulation Jenis Kelamin Dengan Jumlah Menonton
Selama Setahun
Count Menonton
Total < 5 Kali 5 - 10 Kali > 10 Kali
Jenis Kelamin Laki-Laki 18 8 18 44
Perempuan 29 30 29 88
Total 47 38 47 132
Sumber: Lampiran 1
Pada tabel 4.2 diatas merupakan hasil dari crosstabulation jenis kelamin
responden dengan jumlah menonton responden dalam setahun, yang
menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki mayoritas jumlah
menonton dalam jangka waktu setahun <5 kali dan >10 kali, sedangkan untuk
responden perempuan mayoritas jumlah menonton dalam jangka waktu
setahun 5-10 kali.
Tabel 4.3 Hasil Crosstabulation Penghasilan Dengan Jumlah Menonton
Selama Setahun
Count Menonton
Total < 5 Kali 5 - 10 Kali > 10 Kali
Penghasilan <Rp 5.000.000,00 44 36 44 124
Rp 5.000.000,00 - Rp
10.000.000,00
2 2 3 7
Rp 10.000.000,00 - Rp
15.000.000,00
1 0 0 1
Total 47 38 47 132
Sumber: Lampiran 1
Pada tabel 4.3 merupakan hasil crosstabulation penghasilan dengan
jumlah menonton selama setahun, yang menunjukkan bahwa penghasilan
responden per bulannya < Rp 5.000.000,00 sebagian besar menonton bioskop
<5 kali dan >10 kali dalam jangka waktu setahun. Responden yang memiliki
43
penghasilan per bulannya Rp5.000.000,00 – Rp 10.000.000,00 sebagian besar
menonton bioskop lebih dari 10 kali. Dan responden yang memiliki
penghasilan perbulannya Rp 10.000.000,00 – Rp 15.000.000,00 lebih memilih
menonton bioskop <5 kali dalam setahun.
Tabel 4.4 Hasil Crosstabulation Usia Dengan Jumlah Menonton Selama
Setahun
Count Menonton
Total < 5 Kali 5 - 10 Kali > 10 Kali
Usia 15 – 19 13 15 13 41
20 – 22 29 22 33 84
22 – 26 5 1 1 7
Total 47 38 47 132
Sumber: Lampiran 1
Dalam tabel 4.4 merupakan hasil dari crosstabulation penghasilan dengan
jumlah menonton selama setahun, yang menyatakan bahwa responden pada
range usia 15 - 19 tahun lebih banyak menonton bioskop 5 – 10 kali dalam
jangka waktu setahun, responden pada range usia 20-22 tahun lebih banyak
menonton bioskop >10 kali dalam jangka waktu setahun, dan pada responden
dengan range usia 22 - 26 tahun, lebih banyak menonton bioskop < 10 kali
dalam jangka waktu setahun.
44
Tabel 4.5 Hasil Crosstabulation Jumlah Menonton Selama Setahun
Dengan Pemesanan Tiket Bioskop Melalui Online Ticketing
Count
Pemesanan
Total 1 Kali > 1 Kali
Menonton < 5 Kali 22 25 47
5 - 10 Kali 10 28 38
> 10 Kali 4 43 47
Total 36 96 132
Sumber: Lampiran 1
Tabel 4.5 merupakan hasil crosstabulation jawaban responden mengenai
jumlah menonton dalam jangka waktu setahun dengan pemesanan tiket bioskop
yang dilakukan melalui online ticketing, yang menyatakan bahwa responden
yang menonton < 5 kali, 5-10 kali, dan > 10 kali dalam setahun telah
menggunakan pemesanan tiket bioskop > 1 kali melalui online ticketing.
Tabel 4.6 Hasil Crosstabulation Jumlah Menonton Selama Setahun
Dengan Bioskop Yang Sering Digunakan
Count Bioskop
Total Cinemaxx XXI
Menonton < 5 Kali 1 46 47
5 - 10 Kali 4 34 38
> 10 Kali 0 47 47
Total 5 127 132
Sumber: Lampiran 1
Tabel 4.6 merupakan hasil crosstabulation dari jumlah menonton dalam
jangka waktu setahun dengan bioskop yang sering digunakan, yang
menyatakan bahwa responden yang telah menjawab jumlah menonton dalam
45
jangka waktu setahun sebanyak <5 kali, 5-10 kali, dan >10 kali lebih banyak
menonton bioskop di XXI.
4.2 Hasil Analisis Outer Model
Analisis outer model digunakan untuk memastikan data yang telah
dikumpulkan valid dan reliabel untuk dapat diproses lebih lanjut.
4.2.1 Uji Validitas
Pengujian validitas ini digunakan untuk menguji apakah kuesioner
valid ataukah tidak. Kuesioner yang valid merupakan pertanyaan yang
ada pada kuesioner kuesioner yang mampu menggambarkan apa yang
diukur dalam kuesioner tersebut. Validitas ini dapat dilihat dari outer
loading factor > 0,7. Pada running outer model yang pertama
menunjukkan hasil bahwa pertanyaan ATU4, BIU2, KIA1, dan PEOU2
menunjukkan nilai loading factor < 0,7, oleh karena itu maka empat
pertanyaan tersebut dihapuskan karena tidak memenuhi syarat. Pada
tabel 4.7 dibawah merupakan hasil running outer model yang kedua.
Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil bahwa setiap pertanyaan
memiliki nilai loading factor > 0,7, maka dapat disimpulkan semua
pertanyaan pada tabel 4.7 telah memenuhi syarat dari convergent
validity.
46
Tabel 4.7 Hasil Uji Convergent Validity
Loading Factor Valid/ Tidak
ATU1 0.883 Valid
ATU2 0.788 Valid
ATU3 0.915 Valid
BIU1 0.863 Valid
BIU3 0.879 Valid
BIU4 0.887 Valid
KIA2 0.883 Valid
KIA3 0.855 Valid
KIA4 0.820 Valid
PEOU1 0.803 Valid
PEOU3 0.872 Valid
PEOU4 0.844 Valid
PEOU5 0.734 Valid
PEOU6 0.887 Valid
PU1 0.780 Valid
PU2 0.909 Valid
PU3 0.896 Valid
PU4 0.863 Valid
PU5 0.904 Valid
PU6 0.771 Valid
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
47
Pada tabel 4.8 yang mengungkapkan hasil uji convergent validity
jika memiliki nilai AVE > 0,5, maka variabel-variabel tersebut valid.
Oleh karena itu hasil dari pengujian Contruct Reliability and Validity
dibawah ini telah menunjukkan AVE > 0,5 pada variabel Attitude
Toward Using, Behavioural Intention To Use, Keberhasilan
Implementasi Aplikasi, Perceived Ease of Use, dan Perceived
Usefulness.
Tabel 4.8 Hasil Uji Contruct Reliability and Validity
Average Variance Extracted
ATU 0.746
BIU 0.768
KIA 0.728
PEOU 0.689
PU 0.732
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
Pada tabel 4.9 yang terletak dibawah ini merupakan hasil dari
pengujian discriminant validity, akan dikatakan tidak memiliki masalah
pada discriminant validity jika nilai loading dengan kontruk yang dituju
harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk
yang lain. Dari hasil pada tabel tesebut menunjukkan bahwa pertanyaan
yang ada tidak memiliki masalah pada discriminant validity. Karena
pertanyaan-pertanyaan sudah memenuhi ketiga syarat tersebut, maka
48
semua pertanyaan kecuali pertanyaan ATU4, BIU2, KIA1, dan PEOU2
dinyatakan valid.
Tabel 4.9 Discriminant Validity
ATU BIU KIA PEOU PU
ATU1 0.883 0.678 0.604 0.579 0.624
ATU2 0.788 0.613 0.447 0.411 0.443
ATU3 0.915 0.728 0.597 0.646 0.640
BIU1 0.707 0.863 0.707 0.673 0.666
BIU3 0.618 0.879 0.579 0.575 0.485
BIU4 0.720 0.887 0.619 0.548 0.534
KIA2 0.597 0.707 0.883 0.718 0.692
KIA3 0.520 0.556 0.855 0.578 0.667
KIA4 0.518 0.586 0.820 0.449 0.539
PEOU1 0.577 0.594 0.632 0.803 0.587
PEOU3 0.562 0.589 0.567 0.872 0.582
PEOU4 0.514 0.590 0.605 0.844 0.500
PEOU5 0.387 0.405 0.396 0.734 0.449
PEOU6 0.587 0.637 0.631 0.887 0.629
PU1 0.566 0.528 0.632 0.564 0.780
PU2 0.560 0.538 0.637 0.600 0.909
PU3 0.588 0.528 0.647 0.566 0.896
PU4 0.545 0.516 0.602 0.502 0.863
PU5 0.594 0.630 0.703 0.634 0.904
PU6 0.562 0.572 0.587 0.554 0.771
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
49
4.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas ini menguji reliabel dari kuesioner yang telah
disebar. Kuesioner akan dikatakan reliabel jika jawaban responden
konsisten dari waktu ke waktu. Hasil pengujian ini dapat dilihat dari
Cronbach’s Alpha, akan dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha >
0.7. Pengujian ini dapat dilihat juga berdasarkan Composite Reliability,
dengan nilai Composite Reliability > 0.7.
Tabel 4.10 Hasil Uji Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability
Cronbach’s Alpha Composite Reliability
ATU 0.829 0.898
BIU 0.850 0.909
KIA 0.814 0.889
PEOU 0.886 0.917
PU 0.926 0.942
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada variabel ATU, BIU,
KIA, PEOU, dan PU telah memenuhi syarat Cronbach’s Aplha dengan
nilai > 0,7 dan syarat Composite Reliability dengan nilai >0,7. Oleh
karena itu variabel pada penelitian ini dinyatakan reliabel karena telah
memenuhi syarat keduanya.
50
4.3 Statistik Deskriptif
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif
Pertanyaan Modus Mean Standar Deviasi
PEOU1 4
4
4,14
3,97
0,700
0,803
PEOU3 4 4,02 0,736
PEOU4 4 3,92 0,829
PEOU5 4 3,78 0,894
PEOU6 4 3,98 0,810
PU1 4
4
3,95
4,02
0,770
0,810
PU2 4 4,14 0,759
PU3 4 4,16 0,750
PU4 4 3,95 0,809
PU5 4 4,08 0,820
PU6 4 3,84 0,907
ATU1 4
4
3,80
3,85
0,869
0,899 ATU2 4 3,73 1,027
ATU3 4 4,03 0,761
BIU1 4
4
3,92
3,73
0,862
0,899 BIU3 3 3,52 0,945
BIU4 4 3,77 0,846
KIA2 4
4
4,00
3,85
0,801
0,829 KIA3 4 3,90 0,818
KIA4 4 3,64 0,822
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 3
Pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel Perceived Ease Of Use
pengguna aplikasi TIX-ID memiliki nilai modus sebesar 4, yang memiliki arti
51
bahwa kebanyakan responden menyetujui bahwa aplikasi TIX-ID mudah
untuk digunakan dalam bertransaksi. Pada variabel kedua yaitu Perceived
Usefulness pengguna aplikasi TIX-ID memiliki nilai modus sebesar 4, yang
memiliki arti bahwa kebanyakan responden merasa setuju bahwa aplikasi
TIX-ID memiliki manfaat dalam mempercepat pekerjaan dan mempermudah
pekerjaan. Variabel ketiga yaitu Attitude Toward Using yang memiliki nilai
modus sebesar 4, yang memiliki arti bahwa kebanyakan responden
memberikan sikap positif terhadap aplikasi TIX-ID. Variabel keempat yaitu
Behavioural Intention to Use yang memiliki nilai modus sebesar 4, yang
memiliki arti bahwa kebanyakan responden menyetujui akan tetap
menggunakan aplikasi TIX-ID dimasa mendatang. Variabel yang terakhir
yaitu Keberhasilan Implementasi Aplikasi dengan nilai modus sebesar 4,
yang memiliki arti bahwa kebanyakan responden menyetujui bahwa aplikasi
TIX-ID berhasil secara keseluruhan.
Pada tabel 4.11 menunjukkan standar deviasi dari variabel Perceived
Ease of Use sebesar 0,803, yang memiliki arti bahwa sebagian besar data pada
variabel Perceived Ease of Use yang sudah dikumpulkan memiliki jarak plus
atas minus sebesar 0,803 dari nilai mean. Pada variabel Perceived Usefulness
dengan nilai standar deviasi 0,810, yang memiliki arti bahwa sebagian besar
data pada variabel Perceived Usefulness yang sudah dikumpulkan memiliki
jarak plus atas minus sebesar 0,810 dari nilai mean. Pada variabel Attitude
Toward Using dengan nilai standar deviasi 0,899, yang memiliki arti bahwa
sebagian besar data pada variabel Attitude Toward Using yang sudah
52
dikumpulkan memiliki jarak plus atas minus sebesar 0,899 dari nilai mean.
Pada variabel Behavioural Intention to Use dengan nilai standar deviasi
0,899, yang memiliki arti bahwa sebagian besar data pada variabel
Behavioural Intention to Use yang sudah dikumpulkan memiliki jarak plus
atas minus sebesar 0,899 dari nilai mean. Pada variabel Keberhasilan
Implementasi Aplikasi dengan nilai standar deviasi 0,829, yang memiliki arti
bahwa sebagian besar data pada variabel Keberhasilan Implementasi Aplikasi
yang sudah dikumpulkan memiliki jarak plus atas minus sebesar 0,829 dari
nilai mean.
Pada tabel 4.11 dapat dibandingkan antara mean dengan standar deviasi,
jika nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan nilai mean maka
data yang sudah dikumpulkan kurang bervariasi. Maka pada variabel
Perceived Ease of Use yang memiliki nilai mean sebesar 3,97 dan standar
deviasi sebesar 0,803, artinya bahwa data kurang bervariasi karena nilai
standar deviasi lebih kecil daripada mean. Pada variabel Perceived Usefulness
yang memiliki nilai mean sebesar 4,02 dan standar deviasi sebesar 0,810,
artinya bahwa data kurang bervariasi karena nilai standar deviasi lebih kecil
daripada mean. Pada variabel Attitude Toward Using yang memiliki nilai
mean sebesar 3,85 dan standar deviasi sebesar 0,899, artinya bahwa data
kurang bervariasi karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada mean. Pada
variabel Behavioural Intention to Use yang memiliki nilai mean sebesar 3,73
dan standar deviasi sebesar 0,899, artinya bahwa data kurang bervariasi
karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada mean. Pada variabel
53
Keberhasilan Implementasi Aplikasi dengan nilai mean sebesar 3,85 dan
standar deviasi sebesar 0,829, artinya bahwa data kurang bervariasi karena
nilai standar deviasi lebih kecil daripada mean.
Pada statistik rata-rata (mean) dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah,
sedang dan tinggi. Berikut ini adalah rumus dan perhitungan pembagian
ketiga kategori pada mean (Jogiyanto, 2007):
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = nilai tertinggi − nilai terendah
jumlah kategori
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 5 − 1
3
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 1,33
Jadi, rentang yang digunakan untuk masing-masing kategori pada mean
sebesar 1,33. Oleh karena itu, maka mean dengan nilai 1 – 2,33 dapat
dikategorikan rendah, mean dengan nilai 2,34 – 3,66 dapat dikategorikan
sedang, sedangkan mean yang memiliki nilai 3,67 – 5 dapat dikategorikan
tinggi. Pada tabel 4.12 dibawah ini, merupakan tabel yang sudah
mengkategorikan nilai mean berdasarkan pertanyaan maupun berdasarkan
variabelnya.
54
Tabel 4.12 Kategori Mean
Pertanyaan Mean
PEOU1 4,14 Tinggi
3,97 Tinggi
PEOU3 4,02 Tinggi
PEOU4 3,92 Tinggi
PEOU5 3,78 Tinggi
PEOU6 3,98 Tinggi
PU1 3,95 Tinggi
4,02 Tinggi
PU2 4,14 Tinggi
PU3 4,16 Tinggi
PU4 3,95 Tinggi
PU5 4,08 Tinggi
PU6 3,84 Tinggi
ATU1 3,80 Tinggi
3,85 Tinggi ATU2 3,73 Tinggi
ATU3 4,03 Tinggi
BIU1 3,92 Tinggi
3,73 Tinggi BIU3 3,52 Sedang
BIU4 3,77 Tinggi
KIA2 4,00 Tinggi
3,85 Tinggi KIA3 3,90 Tinggi
KIA4 3,64 Sedang
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 3
Pada variabel Perceived Ease Of Use pengguna aplikasi TIX-ID diukur
dengan menggunakan pertanyaan PEOU1, PEOU3, PEOU4, PEOU5, dan
PEOU6. Pada variabel ini diketahui rata-rata jawaban dari responden adalah
55
3,97. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap
persepsi kemudahan dalam penggunaan aplikasi TIX-ID dalam kategori tinggi.
Nilai mean yang tinggi tersebut mengindikasikan bahwa responden merasa
aplikasi TIX-ID mudah untuk digunakan sehingga tidak memerlukan usaha
lebih untuk menggunakannya dan tidak mengalami kesulitan.
Pada variabel Perceived Usefulness pengguna aplikasi TIX-ID diukur
dengan menggunakan pertanyaan PU1, PU2, PU3, PU4, PU5, dan PU6. Pada
variabel ini diketahui rata-rata jawaban dari responden adalah 4,02. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap persepsi
kegunaan dari aplikasi TIX-ID ini dalam kategori tinggi. Nilai mean yang
dikategorikan tinggi ini mengindikasikan bahwa responden merasa bahwa
aplikasi TIX-ID ini memiliki kegunaan yang besar untuk memesan tiket
bioskop sehingga meningkatkan kinerja, mempercepat pekerjaan, peningkatan
efektifitas, peningkatan kualitas, dan mempermudah pekerjaan.
Pada variabel Attitude Toward Using pengguna aplikasi TIX-ID diukur
dengan menggunakan pertanyaan ATU1, ATU2, dan ATU3. Pada variabel ini
diketahui rata-rata jawaban dari responden adalah 3,85. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tanggapan responden tentang sikap penggunaan dari
aplikasi TIX-ID ini dalam kategori tinggi. Nilai mean yang dikategorikan
tinggi ini mengindikasikan bahwa responden semakin menerima aplikasi TIX-
ID ini pada sikap pengunaannya.
56
Pada variabel Behavioural Intention To Use pengguna aplikasi TIX-ID
diukur dengan menggunakan pertanyaan BIU1, BIU3 dan BIU4. Pada variabel
ini diketahui rata-rata jawaban dari responden adalah 3,73. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap perilaku responden untuk
tetap menggunakan aplikasi TIX-ID ini dalam kategori tinggi. Nilai mean yang
dikategorikan tinggi ini mengindikasikan bahwa responden memiliki
keinginan untuk menggunakan aplikasi TIX-ID di masa mendatang.
Pada variabel keberhasilan implementasi aplikasi pengguna aplikasi TIX-
ID diukur dengan menggunakan pertanyaan KIA2, KIA3 dan KIA4. Pada
variabel ini diketahui rata-rata jawaban dari responden adalah 3,85. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap aplikasi TIX-ID
secara keseluruhan ini dalam kategori tinggi. Nilai mean yang dikategorikan
tinggi ini mengindikasikan bahwa responden merasa berguna dan puas akan
aplikasi TIX-ID.
4.4 Hasil Analisis Inner Model
Dalam pengujian inner model ini digunakan untuk melihat hubungan
antar konstruk dan R-square yang ada pada model penelitian ini. Tabel 4.13
dibawah ini merupakan tabel hasil dari pengujian inner model untuk melihat
koefisien determinasi pada konstruk endogen yang disebut R-Square.
57
Tabel 4.13 Nilai R-Square
R-Square
ATU 0.513
BIU 0.639
KIA 0.532
PU 0.447
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan tabel 4.13 mengungkapkan R-square Perceived Usefulness
(PU) dari responden pengguna TIX-ID sebesar 0.447 yang berarti bahwa
44.7% besarnya PU yang dapat dijelaskan oleh Perceived Ease Of Use
(PEOU). R square Attitude Toward Using (ATU) dari responden pengguna
TIX-ID 0.513 yang diartikan bahwa 51.3% besarnya ATU yang dapat
dijelaskan oleh PU dan PEOU. R-square Behavioural Intention to Use (BIU)
dari responden pengguna TIX-ID sebesar 0.639 yang berarti bahwa 63,9%
besarnya BIU yang dapat dijelaskan oleh PU dan ATU. R-square keberhasian
implementasi aplikasi (KIA) sebesar 0.532 yang dapat diartikan bahwa sebesar
53.2% KIA yang dapat dijelaskan oleh BIU.
58
Tabel 4.14 Nilai Q-Square
Variabel Q-Square Kategori
ATU 0.354 Tinggi
BIU 0.456 Tinggi
KIA 0.353 Tinggi
PU 0.296 Sedang
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention to Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
Q-Square ini digunakan untuk melihat apakah model dikatakan layak
memiliki nilai prediktif yang relevan. Berdasarkan tabel 4.14 tersebut layak
dikatakan memiliki nilai prediktif yang relevan karena memiliki nilai Q-Square
> 0. Q-square dikategorikan menjadi tiga yaitu rendah (0,02-0,14), sedang
(0,15-0,34), dan tinggi (>0,35). Q-square pada variabel ATU yang memiliki
nilai 0.354 yang berarti memiliki nilai predictive relevance tinggi. Q-square
pada variabel BIU yang memiliki nilai 0.456 yang berarti memiliki nilai
predictive relevance yang tinggi. Q-square pada variabel KIA yang memiliki
nilai 0.353 yang berarti memiliki nilai predictive relevance tinggi. Dan yang
terakhir nilai Q-square pada PU 0.296 yang berarti memiliki nilai predictive
relevance sedang.
59
4.5 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Perceived Ease of
Use (PEOU) memiliki pengaruh positif terhadap Perceived Usefulness
(PU) dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID. Berikut ini
pada tabel 4.9 hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
SmartPLS:
Tabel 4.15 Hasil Output Bootstrapping Path Coefficient
HIPOTESIS
ORIGINAL
SAMPLE
(O)
SAMPLE
MEAN
(M)
STANDARD
DEVIATION
(STDEV)
T -
STATISTICS
(|O/STDEV|)
P
VALUES
ATU -> BIU 0.629 0.634 0.072 8.788 0.000
BIU -> KIA 0.729 0.729 0.051 14.370 0.000
PEOU -> ATU 0.353 0.350 0.102 3.462 0.001
PEOU -> PU 0.669 0.663 0.073 9.164 0.000
PU -> ATU 0.431 0.428 0.123 3.494 0.001
PU -> BIU 0.228 0.223 0.069 3.284 0.001
* PEOU : Perceived Ease Of Use * ATU : Attitude Toward Using
* PU : Perceived Usefulness * BIU : Behavioural Intention To Use
* KIA : Keberhasilan Implementasi Aplikasi
Sumber: Lampiran 2
Pada tabel 4.15 merupakan hasil dari pengujian hipotesis
menggunakan SmartPLS. Pada hipotesis pertama PEOU terhadap PU
menunjukkan T-Statistics bernilai 9,164 signifikan (>1,645). Nilai
original sample menunjukkan nilai 0,669 yang berarti menunjukkan
arah hubungan yang positif. Maka hasil H1 yang menyatakan Perceived
Ease of Use (PEOU) memiliki pengaruh positif terhadap Perceived
60
Usefulness (PU) diterima. Semakin besar persepsi responden mengenai
kemudahan dalam menggunakan aplikasi TIX-ID maka semakin besar
juga manfaat yang dirasakan responden mengenai aplikasi TIX-ID.
Hasil dari penelitian ini mendukung dari hasil penelitian
sebelumnya, Budiman & Arza (2013) dengan hasil penelitian pengaruh
persepsi kemudahan dalam penggunaan aplikasi SIMDA berpengaruh
signifikan positif terhadap persepsi kemanfaaan aplikasi SIMDA.
Santoso (2012) dengan hasil penelitian persepsi kemudahan sistem
berpengaruh positif terhadap persepsi kemanfaatan dalam pemanfaatan
STI di Kabupaten Sragen. Loanata and Tileng (2016) dengan hasil
penelitian adanya pengaruh positif persepsi kemudahan pada E-
Commerce Traveloka terhadap persepsi kemanfaatan.
4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua pada penelitian Perceived Usefulness (PU)
berpengaruh positif terhadap Atitude Toward Using (ATU) dalam
menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID. Pada tabel 4.15
menunjukkan T-Statistics pada H2 dengan nilai 3,494 yang berarti PU
berpengaruh signifikan (>1,645) terhadap ATU. Original Sample PU
terhadap ATU bernilai positif sebesar 0,431 yang berarti menunjukkan
arah hubungan yang positif. Maka H2 yang menyatakan bahwa
Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif zcterhadap Atitude
Toward Using (ATU) dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi
TIX ID diterima. Semakin besar persepsi responden mengenai besarnya
61
manfaat aplikasi TIX-ID maka semakin positif sikap responden dalam
menggunakan aplikasi TIX-ID.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu
Budiman and Arza (2013) dengan hasil penelitian adanya pengaruh
positif persepsi kemanfaatan aplikasi SIMDA terhadap sikap
penggunaan SIMDA. Karim (2018) dengan hasil penelitian persepsi
kemanfaatan berpengaruh secara signifikan positif terhadap sikap
penerimaan (ATU) konsumen Gojek pada sistem pembayaran Gopay.
Nysveen, Pedersen, and Thorbjornes (2005) dengan hasil penelitian
tersebut menunjukkan adanya pengaruh positif PU terhadap ATU.
4.4.3 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah Perceived Ease of Use
(PEOU) berpengaruh positif terhadap Atitude Toward Using (ATU)
dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID. Pada tabel 4.15
menunjukkan T-Statistics untuk hipotesis ketiga dengan nilai 3,462
yang berarti PEOU memiliki pengaruh signifikan terhadap ATU (>
1,645). Nilai Original Sample yang positif pada hipotesis ini sebesar
0,353 yang berarti menunjukkan arah hubungan yang positif. Maka H3
dari penelitian ini yang menyatakan Perceived Ease of Use (PEOU)
berpengaruh positif terhadap Atitude Toward Using (ATU) dalam
menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID diterima. Semakin besar
persepsi responden mengenai kemudahan dalam menggunakan aplikasi
62
TIX-ID maka semakin positif sikap responden dalam menggunakan
aplikasi TIX-ID.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Budiman
and Arza (2013) dengan hasil penelitian persepsi kemudahan
penggunaan aplikasi SIMDA memiliki pengaruh signifikan positif
terhadap sikap penggunaan aplikasi SIMDA yang diimplementasikan
di SKPD Kabupaten Pasaman. Dalam penelitian Santoso (2012) dengan
hasil penelitian persepsi kemudahan sistem memiliki pengaruh
signifikan positif sikap pengguna dalam pemanfaatan STI di Kabupaten
Sragen. Karim (2018) dengan hasil penelitian persepsi kemudahan
berpengaruh secara signifikan positif terhadap penerimaan konsumen
gojek pada sistem pembayaran Gopay.
4.4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Keempat
Hipotesis keempat pada penelitian ini adalah Perceived Usefulness
(PU) berpengaruh positif terhadap Behavioural Intention to Use (BIU)
dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID. Pada tabel 4.15
menunjukkan T-Statistics pada hipotesis ini dengan nilai 3,284 yang
berarti PU memiliki pengaruh signifikan terhadap BIU karena lebih dari
1,645. Nilai Original Sample yang positif pada hipotesis keempat ini
memiliki nilai 0,228 yang berarti pengaruh PU terhadap BIU memiliki
arah yang positif. Maka H4 pada penelitian ini yang menyatakan
Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif terhadap Behavioural
Intention to Use (BIU) dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi
63
TIX ID diterima. Semakin besar persepsi responden mengenai besarnya
manfaat aplikasi TIX-ID maka semakin besar perilaku pengguna untuk
menggunakan TIX-ID.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, Budiman and
Arza (2013) dengan hasil penelitian persepsi kemanfaatan aplikasi
SIMDA memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku untuk
tetap menggunakan aplikasi (BIU). Loanata and Tileng (2016) dengan
hasil penelitian persepsi kegunaan memiliki pengaruh positif terhadap
BIU pada E-Commerce Traveloka. Sefrika (2018) dengan hasil
penelitian persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan positif
terhadap BIU dalam menggunakan E-Learning sebagai media
pembelajaran.
4.4.5 Hasil Pengujian Hipotesis Kelima
Hipotesis kelima pada penelitian ini adalah Atitude Toward Using
(ATU) berpengaruh positif terhadap Behavioural Intention to Use
(BIU) dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID. Pada tabel
4.15 menunjukkan T-Statistics untuk hipotesis kelima dengan nilai
8,788 yang berarti ATU memiliki pengaruh signifikan terhadap BIU
(nilai T-Statistics > 1,645). Nilai Original Sampel yang positif pada
hipotesis kelima ini sebesar 0,629 yang berarti ATU memiliki pengaruh
positif terhadap BIU. Maka H5 pada penelitian ini yang menyatakan
Atitude Toward Using (ATU) berpengaruh positif terhadap
Behavioural Intention to Use (BIU) dalam menggunakan e-ticketing
64
pada aplikasi TIX ID diterima. Semakin besar persepsi responden
mengenai sikap penggunaan aplikasi TIX-ID maka semakin besar
perilaku pengguna untuk menggunakan aplikasi TIX-ID.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Budiman
and Arza (2013) yang memiliki hasil penelitian sikap penggunaan
(ATU) aplikasi SIMDA berpengaruh signifikan positif terhadap
perilaku untuk tetap menggunakan aplikasi SIMDA (BIU). Karim
(2018) yang memiliki hasil penelitian tingkat penerimaan (ATU)
konsumen Gojek pada sistem pembayaran Gopay berpengaruh secara
signifikan positif terhadap intensitas penggunaan (BIU) layanan Gojek.
Sefrika (2018) memiliki hasil penelitian adanya pengaruh positif ATU
terhadap BIU dalam menggunakan E-Learning sebagai media
pembelajaran.
4.4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Keenam
Hipotesis keenam pada penelitian ini adalah Behavioural Intention
to Use (BIU) berpengaruh positif terhadap keberhasilan implementasi
aplikasi dalam menggunakan e-ticketing pada aplikasi TIX ID. Pada
tabel 4.15 menunjukkan hasil T-Statistics untuk hipotesis keenam
sebesar 14,370 yang berarti BIU memiliki pengaruh signifikan terhadap
keberhasilan implementasi aplikasi (nilai T-Statistics > 1,645). Nilai
Original Sampel yang positif pada penelitian ini sebesar 0,729 yang
berarti BIU terhadap keberhasilan implementasi aplikasi memiliki
pengaruh positif. Maka H6 pada penelitian ini yang menyatakan
65
Behavioural Intention to Use (BIU) berpengaruh positif terhadap
keberhasilan implementasi aplikasi dalam menggunakan e-ticketing
pada aplikasi TIX ID diterima. Semakin besar perilaku responden untuk
tetap menggunakan TIX-ID maka semakin besar keberhasilan dalam
implementasi aplikasi.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, Budiman and
Arza (2013) dengan hasil penelitian perilaku untuk tetap menggunakan
(BIU) aplikasi SIMDA berpengaruh signifikan positif terhadap
keberhasilan implementasi aplikasi SIMDA. Sefrika (2018) dengan
hasil penelitian BIU berpengaruh signifikan positif terhadap
penggunaan nyata (keberhasilan implementasi aplikasi) E-Learning
oleh mahasiswa. Sany (2018) dengan hasil penelitian pengaruh niat
berperilaku (BIU) menggunakan online ticketing pada traveloka
berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan senyatanya
(keberhasilan implementasi aplikasi).