Upload
berkatnu-indrawan-janguk
View
22
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gagal ginjal
Citation preview
1
PENGARUH KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIDIABETIK TERHADAP WAKTU TERJADINYA
PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUD SIDOARJO
2 PADA BULAN JANUARI-FEBRUARY 2014 DI RSUD SIDOARJO
GIBRAEL JIREH
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Bagian Tugas Akhir Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
ABSTRAKJireh, Gibrael. 2014. Perbandingan Efektivitas Pemberian Obat antara Oral Golongan
Biguanid Dengan Kombinasi Golongan Biguanid Dan Golongan Sulfonilurea Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Sidoarjo Pada Bulan Oktober-November 2013. Tugas Akhir, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Pembimbing: dr. Harman Agusaputra, Sp. PA.
Jumlah pasien gagal ginjal kronik (GGK) dengan hemodialisis makin meningkat di setiap negara termasuk Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dini terhadap penyakit ginjal dengan cara mengenali faktor risikonya. Faktor risiko tertinggi untuk penyakit ginjal adalah hipertensi dan diabetes. Kepatuhan penderita Diabetes Mempengaruhi kadar Glukosa dalam darah sehingga menyebabkan kerja ginjal menjadi lebih berat dan merusak kapiler Ginjal . Penelitian ini berupa studi deskriptif analitik dengan metode cross sectional yang dilakukan pada pasien GGK dengan riwayat DM yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialis RSUD Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan Januari hingaa February 2014. Kepatuhan pasien hemodialisis diukur dengan menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan SPSS metode chi square. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tau pengaruh kepatuhan Minum obat pasien terhadap lama waktu terjadinya GGK pada Penderita DM. Dari 28 total responden, 78% diantaranya mempunyai Kepatuhan yang baik mengenai minum obat anti diabetic ,22% dengan kepatuhan yang kurang terhadap minum obat DM hasil anilis data. Hasil anilis adalah analisi nya sebesar 0,026 , p< 0,05 artinya bermakna. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh antara Kepatuhan Minum obat terhadap waktu terjadinya GGK pada penderita DM.
Kata kunci: DM GGK Kepatuhan
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
2
ANTIDIABETIC MEDICATION ADHERENCE EFFECT OF TIMING OF DISEASE PATIENTS ON CHRONIC RENAL FAILURE IN DIABETES MELLITUS Hospital
SIDOARJODIABETES MELLITUS TYPE 2 IN SIDOARJO GOVERNMENT HOSPITAL IN JANUARY-FEBRUARY 2013.
GIBRAEL JIREH
Medical Faculty Student, Doctor Program. Medical Faculty Wijaya Kusuma University. Final Assignment. Wijaya kusuma Surabaya University.
ABSTRACT
Jireh, Gibrael. 2014. Comparison Of Effectiveness Oral Agents Between Biguanid Groups with Biguanid Groups and Sulfonylurea Groups From Patients Diabetes Mellitus Type 2 In Sidoarjo Government Hospital In October-November 2013. Final Assignment, Faculty of Medicine, Wijaya Kusuma Surabaya University. Supervisor: dr. Harman Agusaputra, Sp. PA.
The number of patients with chronic renal failure ( CRF ) with increasing hemodialysis in each country , including Indonesia . Therefore, it is important to do early prevention of kidney disease by identifying risk factors . The highest risk factors for kidney disease are hypertension and diabetes . Compliance with Diabetes Affects Glucose levels in the blood , causing the kidneys to become more severe and damaging the kidney capillaries . This study was a descriptive analytic study with cross-sectional method is performed in patients with a history of DM CRF undergoing hemodialysis at hospitals Hemodialis Installation Sidoarjo . Data collection was conducted in January hingaa February 2014. Hemodialysis patient compliance was measured by using a questionnaire and analyzed using SPSS chi-square method . This study aims at finding out the effect of patient adherence to medication Drinking long time of CRF in Patients with DM . Of the 28 total respondents , 78 % of them have a good compliance regarding taking anti diabetic drugs , 22 % with poor adherence to taking medication DM anilis outcome data. Results anilis is his analysis of 0.026 , p < 0.05 means significantly . The conclusion of this study is the influence of medication adherence to the timing of CRF in patients with DM .
Keywords : DM CRF Compliance
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
3
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik (PGK)
merupakan suatu kerusakan ginjal
(yaitu, albuminuria) atau penurunan
fungsi ginjal (yaitu, glomerulus
filtration rate [GFR] <60 mL / menit
per 1,73 m²) selama 3 bulan atau lebih,
terlepas dari adanya gejala klinis
Karena peran sentral GFR dalam
patofisiologi dan adanya komplikasi,
penyakit ini di klasifikasikan
berdasarkan lima tahap yaitu dengan
melihat GFR: lebih dari 90 mL / menit
per 1,73 m² (tahap 1), 60-89 mL /
menit per 1,73 m² (tahap 2), 30-59
mL / menit per 1,73 m² (tahap 3), 15-
29 mL / menit per 1.73 m² (stadium 4),
dan kurang dari 15 mL / menit per
1,73 m²(tahap 5).(B Schwartz,2011).
PGK mulai muncul setelah terjadi
beberapa macam penyakit yang
merusak massa nefron ginjal.
Beberapa penyakit dasar atau etiologi
pada penderita PGK yang berasal dari
data yang dikumpulkan oleh
Indonesian Renal Registry (IRR) pada
tahun 2007-2008 adalah
glomerulonefritis (25%), diabetes
mellitus (23%), hipertensi (20%), dan
ginjal polikistik (10%) (Roesli, 2008).
Beberapa jenis penyakit yang sudah
disebutkan ini tergolong cukup
berbahaya hingga dapat menyebabkan
kematian.
Insiden PGK kini setinggi 200
kasus per juta penduduk per tahun di
banyak negara . Hal ini hampir 400
kasus per juta di Amerika Serikat ,
Taiwan , dan beberapa daerah di
Meksiko, dan telah meningkat secara
cepat pada orang tua . Dialisis adalah
metode pengobatan utama di sebagian
besar negara. Dengan rata-rata
kelangsungan hidup 3-5 tahun di
Amerika Serikat, prevalensi mendekati
1800 kasus per juta . di Jepang dan
Taiwan.diabetes adalah penyebab
utama gagal ginjal di sebagian besar
negara , akuntansi untuk 40 % atau
lebih baru patients.26 The USA
memiliki tingginy insiden penyakit
pada ras dan etnis minoritas,yang
mungkin merupakan indikator genetic
dan factor lingkungan dalam
kerentanan , dan perbedaan dalam
treatment ).(B Schwartz,2011)
Di Kabupaten Sidoarjo
penderita Penyakit Ginjal Kronik
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
4
yang berobat di RSUD Sidoarjo
selama 3 bulan terakhir, mulai dari
bulan April – Juni 2013 berjumlah
sekitar 750 orang. Data yang
diperoleh di poliklinik penyakit
dalam RSUD Sidoarjo selama
bulan Juni sebanyak 200 orang.
Dari 200 pasien yang menderita
Penyakit Ginjal Kronik ini
didapatkan beberapa penyakit
dasar atau etiologi yang
menyertainya. Dan dari setiap
pasien memiliki pola hidup yang
berbeda-beda.
Diagnosis dini dan
pengobatan penyebab yang
mendasari dan peranan institusi
dengan melakukan tindakan
pencegahan sekunder penting pada
pasien dengan penyakit ginjal
kronis (CKD). Langkah-langkah
ini dapat menunda, atau mungkin
menghentikan, perkembangan
penyakit. Pencegahan awal untuk
nephrologist adalah sangat
penting. Perawatan medis pasien
dengan CKD harus fokus pada hal-
hal berikut: (Conchol,2005)
Menunda atau menghentikan
perkembangan CKD
Mengobati manifestasi patologis
CKD
Perencanaan tepat waktu untuk
terapi pengganti jangka panjang
ginjal
Pasien dengan CKD akut
menyajikan dengan indikasi
untuk terapi dialisis harus
dipindahkan ke rumah sakit di
mana pusat dialisis akut dapat
dilakukan.
PGK saat ini telah menjadi
persoalan kesehatan serius bagi
masyarakat di dunia. Menurut WHO
(2002) dan Global Burden of Disease
(GBD), penyakit ginjal dan saluran
kemih telah menyebabkan kematian
sekitar 850.000 orang setiap tahunnya,
hal ini menunjukkan bahwa penyakit
ini meduduki peringkat ke 12 tertinggi
angka kematian atau peringkat
tertinggi ke 17 angka kecacatan. Saat
ini terdapat satu juta penduduk dunia
yang sedang menjalani terapi
pengganti ginjal (dialisis) dan angka
ini terus bertambah sehingga
diperkirakan pada 2010 terdapat dua
juta orang yang menjalani dialysis
Salah satu penyebab utama
terjadinya gagal ginjal kronis
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
5
adalah nefropati diabetik (ND)
akibat dari penyakit diabetes
mellitus (DM) yang tidak
terkontrol dan merupakan
penyebab kematian terbesar
penderita DM.
Nefropati Diabetik (ND)
merupakan komplikasi
mikrovaskuler yang sering
ditemukan baik pada diabetes
mellitus tipe 1 (DMTS) maupun
diabetes mellitus tipe 2 (DMTD).
Pada saat ini di AS, nefropati
merupakan penyebab utama gagal
ginjal kronis. Seperti yang
diketahui bahwa komplikasi jangka
panjang dari diabetes mellitus yang
paling ditakuti adalah gagal ginjal
kronis.
DM adalah penyakit
menahun yang ditandai oleh kadar
glukosa darah yang melebihi
normal. Pada dasarnya DM
disebabkan oleh hormone insulin
penderita yang tidak mencukupi
atau tidak efektif sehingga tidak
dapat bekerja secara normal.
Padahal insulin mempunyai peran
utama mengatur kadar gula dalam
darah. Jadi pada DM terjadi
kelainan metabolic yang bersifat
kronis, yang ditandai oleh
gangguan metabolism karbohidrat,
lemak, dan protein, yang diikuti
oleh komplikasi baik mikro
maupun makrovaskuler dengan
gejala klinis yang paling utama
adalah intoleransi glukosa.
Jumlah penderita DM dari
tahun ke tahun terus meningkat.
Laporan WHO menyebutkan
bahwa penderita DM pada tahun
1994 di dunia (termasuk di
Indonesia) tercatat 110,4 juta
orang. Jumlah ini meningkat satu
setengah kali pada tahun 2000,
menjadi 175,4 juta orang. Dan
pada tahun 2010 sekitar 239,3 juta
orang menderita DM. sedangkan
kondisi di Indonesia, jumlah
penderita DM tahun 1994 kurang
lebih 2,5 juta orang. Pada tahun
200 melonjak menjadi 4 juta orang.
Dan pada 2010 menunjukkan
terjadi peningkatan menjadi sekitar
5 juta orang penderita DM . Data
ini menunjukkan peningkatan
jumlah penderita DM secara tajam
dan harus diwaspadai, karena
sangat berkaitan erat untuk
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
6
terjadinya suatu kelainan pada
ginjal yaitu nefropati diabetic
dimana akan terjadi suatu
komplikasi kronis diabetes yang
tidak terkontrol diantaranya adalah
gagal ginjal kronis.
Dengan melihat adanya faktor
resiko yang cukup besar dari DM
terhadap terjadinya penyakit gagal
ginjal kronik maka peneliti ingin
mengetahui apakah ada pengaruh
antara keptuhan Minum Obat
antidiabetic Pada pasien Dm Terhadap
Penyakit GGK
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
analitik dengan pendekatan cross
sectional yang bertujuan mencari
pengaruh hubungan Kepatuhan Pasien
DM dalam minum obat dengan waktu
terjadinya Penyakit GGK di di RSUD
Sidoarjo.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi pada penelitian ini
adalah pasien gagal ginjal kronik
dengan riwayat diabetes militus yang
sedang menjalani hemodialisis di
RSUD Sidoarjo pada bulan Januari –
Februari tahun 2014 sebanyak 50
orang.
Sampel
Sampel ditentukan berdasarkan pada
jumlah populasi yang diteliti selama
bulan Februari 2014. Pemilihan
sampel dilakukan dengan
menggunakan yaitu jenis non-
probability sampling dengan cara
purposive sampling. Sampel yang
dipilih memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Adapun kriteria inklusi adalah
sebagai berikut:
a. Penderita penyakit ginjal
kronik yang memiliki riwayat
diabetes militus di RSUD
Sidoarjo pada tahun 2014.
b. Berusia lebih dari 18 tahun,
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
7
c. Bersedia berpastisipasi dalam
penelitian dengan mengisi
dan menandatangani lembar
persetujuan.
Sedangkan kriteria
eksklusi yang digunakan adalah :
a. Penderita gagal ginjal kronis
tanpa riwayat diabetes
militus
Memiliki keterbatasan kondisi fisik
yang tidak memungkinkan untuk
diwawancarai seperti gangguan
penglihatan, gangguan pendengaran,
dan kesulitan untuk mengisi kuesioner.
Besar Sampel
Besar sampel yang mewakili populasi
sebanyak 34 orang. Peneliti
mengambil jumlah sampel berdasarkan
perhitungan menggunakan rumus
(Notoatmodjo, 2005) :
Dimana :
n : Besar sampel
N: Besar populasi
d: Tingkat penyimpangan yang
diinginkan
n = 56___
1 + 56 ( 0,15² )
n = 24.77 = 25 orang
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Instalasi
Hemodialisis RSUD Sidoarjo. Penelitian
ini akan dilakukan tiga hari pada bulan
Februari 2014 atau sampai sampel yang
diinginkan peneliti telah terpenuhi.
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
a. Variabel terikat
Variable terikat dari penelitian
ini adalah gagal ginjal kronis.
b. Variabel bebas
Variable bebas dari penelitain
ini adalah kepatuhan konsumsi obat
Antihipertensi dan waktu terjadinya
gagal ginjal kronis.
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
8
Prosedur Penelitian/Pengumpulan
dan Pengolahan Data
1.Bahan/Alat/Instrumen yang
digunakan
Ada beberapa macam lembar formulir
yang digunakan, yaitu:
1) Lampiran 1
Lampiran I merupakan lembaran
surat pengantar kuesioner
2) Lampiran 2
Lampiran 2 merupakan lembaran
informed consent yang memberikan
penjelasan mengenai penelitian
kepada responden.
3) Lampiran 3
Lampiran 3 merupakan lembar
persetujuan responden
4) Lampiran 4
Lampiran 4 merupakan
kuesioner yang dijawab oleh
responden.
Data yang dikumpulkan merupakan
data primer yang diperoleh dari
responden yang di wawancarai oleh
peneliti dengan menggunakan
instrumen berupa kuesioner :
a. Alat Pengukur Kepatuhan
Untuk pengukuran kepatuhan minum
obat, peneliti menggunakan instrumen
berupa kuesioner selft Reprt Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS),
adalah asesmen yang dilakukan untuk
menilaikepatuhan menggunakan obat
dengan berbagai modifikasi guna
penyesuaian dengan tujuan peneliti
terhadap penilaian kepatuhan minum
obat (Krousel-Wood, 2009).
Kuesioner dengan pertanyaan
tertutup,Penilaian tersebut dengan
rentang nilai 0 sampai 8. Kategori
respon terdiri dari ya dan tidak, item
nomer 1-4 dan 6-7 nilai 1 bila jawaban
tidak, dan terdapat 5 skala Likert
untuk 2 item pertanyaan nomer 5 dan
8, dengan nilai 0 untuk jawaban tidak
pernah, nilai 1 untuk jawaban sesekali,
terkadang dan biasanya.
Untuk kepentingan analisis skala
dikategorikan menjadi :
1. Kepatuhan Tinggi : nilai 8 (patuh)
2. Kepatuhan Sedang ; nilai 6 atau
7(tidak Patuh)
3. Kepatuhan Rendah : nilai ≤ 5.
(tidak patuh)
b. Alat untuk mendapatkan data
waktu terjadinya melalui GGK
pada pasien hipertensi melalui
wawancara dengan kuesioner.
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
9
Untuk kepentingan analisis skala
dikategorikan menjadi :
1.Waktu terjadinya melalui GGK pada
pasien diabetes ≤ 10 tahun
2. Waktu terjadinya melalui GGK
pada pasien hipertensi > 10 tahun
5) Lampiran 5
Lampiran 5 pernyataan telah
melaksanakan informed consent
2. Pengolahan data dilakukan melalui
beberapa tahapan:
a.Editing data
Meneliti nama dan kelengkapan
identitas maupun data responden serta
memastikan bahwa semua jawaban
telah diisi sesuai petunjuk.
b. Coding
Memberi kode atau angka tertentu
pada kuesioner untuk mempermudah
waktu mengadakan tabulasi dan
analisa.
c.Tabulasi data
Memasukkan data dari kuesioner ke
dalam program computer.
Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan,
dianalisa dengan menggunakan
statistika Chi Square yang diolah
dalam program SPSS Windows.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Penelitian
Perkembangan RSUD Sidoarjo sampai
tahun 1972 baik Rawat Jalan maupun
Rawat Inap berlokasi di jalan dr.
Soetomo Sidoarjo yang ada saat itu,
sekarang menjadi gedung DPRD
Kabupaten Sidoarjo. Pelayanan Rawat
Jalan sudah biasa dilaksanakan secara
penuh di Rumah Sakit untuk pasien
yang harus Rawat Inap secara definitif
baru dapat ditampung tahun 1974.
Luas lahan yang dimiliki RSUD
Sidoarjo yakni seluas kurang lebih
50.014 m yang meliputi : Luas
Bangunan Gedung : 32.433 M 2, Luas
Taman : 17.581 M 2.RSUD Sidoarjo
memiliki produk pelayanan yang
disediakan salah satu diantaranya
adalah Pelayanan Hemodialisis yang
merupakan lokasi penelitian yang telah
dilakukan. Jumlah pasien hemodialisa
dari tahun 2010 – 2014, dengan rincian
sebagai berikut
Tabel V.1 Pasien yang menjalani
hemodialisa Tahun 2010-2014 di
RSUD Sidoarjo
Tahun Jumlah pasien
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
10
2010 108
2011 150
2012 213
2013 219
2014 56
Sumber :Litbang Instalasi hemodialis RSUD Sidoarjo 2014
Tabel V.2 Pasein Hemodialisa yang
Mengalami Drop Out di Instalasi
Hemodialisa Sidoarjo
Sumber:Litbang Instalasi Hemodialisa RSUD Sidoarjo.
Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di instalasi
hemodialisis RSUD Sidoarjo pada
januari – February 2014. Responden
berasal dari pasien yang menjalani
hemodialis dan berjumlah 28
responden. Tidak ada prasyarat khusus
untuk usia atau jenis kelamin pada
penelitian ini. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif-
analitik dengan menggunakan
pendekatan Cross sectional, yaitu
melihat bagaimana Pengaruh
Kepatuhan Minum Obat Anti diabetic
dengan terjadinya GGK serta
menghitung rerata waktu di RSUD
Sidoarjo.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil
data dari hasil kuisioner dan
wawancara dengan pasien yang
berjumlah 28 responden. Dari hasil
wawancara dan kuisioner yang diambil
didapat profil responden sebagai
berikut:
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
Tahun Jumlah
2010 73
2011 0
2012 308
2013 188
11
Tabel V.3 Profil Data Responden
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian 2014
Tabel V.4 Distribusi Jenis Kelamin
responden dengan riwayat DM yang
menjalani hemodialisa
Tabel V.5 Distribusi berdasarkan
Usia responden dengan riwayat DM
yang menjalani hemodialisa
Usia Pasien Diabeti
k
Jumlah Presentasi
30-40th 1 4%41-50th 6 21%51-60th 11 39%61-70th 10 36%Total 28 100%
Sumber . Hasil Olah data Penelitian 2014
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
Jumlah Respon
den
28 Responden
Usia (Tahun
)
36-67
Jenis Kelami
n(orang)
Laki-Laki
8
Perempuan20
Lamanya
(Tahun)
1-20th
Pendidikan
SD10
SMP5
SMA6
S17
Kepatuhan
Patuh6
Tidak patuh
22
No
Jenis Kelamin
Jumlah
orang
Presentase
1 Laki-Laki 8 29%
2 Perempuan
20 71%
Total 28 100%
12
Tabel V.6 Distribusi lama waktu
responden menderita diabetes yang
menajalani hemodialisa
Sumber . Hasil Olah data Penelitian 2014
Pada Penelitian ini Penulis
Mengambil data mengenai lamanya
dengan Maksud lama seorang
penderita diabetes Militus jatuh
terkena GGK dihitung mulai pertama
kali di diagnosis menderita DM
hingga Pertama kali Menjalai
hemodialisis .
Pada Penelitian Ini didapati bahwa
penderita DM yang Jatuh ke GGK
diusia 10 tahun kebawah lebih banyak
dari yang 10 tahun ke atas .
Tabel V.7 Distribusi berdasarkan
Pendidikan Responden riwayat DM
yang menjalani Hemodialisa
Sumber : Hasil Olah data Kuesioner 2014
Tabel V.7 distribusi Kepatuhan
Minum Obat anti diabetik yang
menjalani Hemodialisa
N Kepatuha JUMLA PERSENTAS
O n Pasien
Diabet
H E
1 Patuh 6 22%
2 Tidak
Patuh
22 78%
Sumber : Hasil olah data 2014
tabel V.7 diketahui bahwa jumlah
responden yang Tidak Patuh Lebih
banyak Yaitu sebanyak 22 responden
78%.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian di
Hemodialis RSUD Sidoarjo ini
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
NO Lamanya
Pasien Diabe
t
Jumlah
Presentase
1 Kurang dari
10 Tahun
18 64%
2 Lebih dari 10
Tahun
10 36%
Total 28 100%
Pendidikan Jumlah Presentase SD 10 36%
SMP 5 18%SMA 6 21%
S1 7 25%
Total 28 100%
13
didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penyakit Gagal Ginjal Kronis
termasuk dalam penyakit yang
akan terus meningkat jumlah
nya di Indonesia dari Setiap
Tahun hal ini terlihat dari
jumlah pasien GGk yang
meningkat di Sidoarjo dan di
medan.
2. Peneliti ber asumsi bahwa
terjadi peningkatan kasus GGK
karena beberapa yaitu factor
penyakit yang dapat menjadi
komplikasi GGK, penyakit
infeksi dan gaya hidup.
3. Terjadi jumlah pasien Drop
Out yang tinggi pada pasien
intalasi Hemodialis RSUD
Sidoarjo pada Tahun 2013
4. Usia responden diatas 50
Tahun adalah usia terbanyak
yang menderita GGK dan
penelitian lain pun
menyebutkan bahwa usia
terbanyak penderita GGK
terbnayak dia atas 50 tahun dan
ada dua factor yang
mempengaruhi pertama adalah
factor lamanya penderita
menderita sakit yang
menyebabkan komplikasi
kepada GGK seperti diabetes,
kedua adalah karena usia
menyebabkan kerusan pada
sel-sel tubuh sehingga pada
usia tua rentan terjadi
kerusakan organ organ tubuh
termasuk ginjal.
5. Jenis kelamin wanita adalah
yang terbanyak karena pada
wanita dengan usia tua terjadi
perubahan hormon estrogen
yang akan mempengaruhi
perubahan metabolisme pada
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
14
wanita namun secara umu yang
terbanyak adalah laki – laki
6. Terjadi peberdaan antara hasil
peneliti dengan peneliti yang
lain mengenai jenis kelamin
hasil dari ini terjadi karena
peneliti mengambil data secara
random dan jumlah sampel
yang diambil berbeda.
7. .Pada pasien hemdialisa di
RSUD Sidoarjo terbanyak
pendidikan SD, Pendidikan
yang rendah dapat
mempengaruhi kualitas hidup
seseorang dan berpengaruh
juga terhdapa tingakat
kepatuhan seseorang dalam
minum obat dan terapi yang di
berikan instalasi kesehatan.
8. Responden yang tidak patuh
tinggi sebesar 78% hal ini
dipengaruhi oleh keadaan
intelektual seseorang dan
dukungan kluarga yang kurang.
9. Pentingnya peningkatan
dukungan terhadap pasien baik
melalui dokter dan keluarga
pasien sehingga pasien bisa
patuh minum obat dan kualitas
hidupnya dapat meningkat dan
resiko komplikasi dapat
diminimal lisir
10. Adanya pengaruh antara
Kepatuhan Minum obat anti
diabetic dengan waktu
terjadinya GGK karena
ketidakpatuhan menyebabkan
banyak penderita yang sudah
terkena GGK pada waktu
kurang dari 10 tahun
11. Ketidak patuhan menyebabkan
kadar gula darah tidak
terkontrol dan jauh lebih tinggi
dari yang patuh
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]
15
12. Gula darah yang tinggi
menyebabkan ginjal bekerja
lebih berat dan merusak kapiler
–kapiler filter di ginjal
Dengan mengontrol gula darah yang
baik dapat memperlabat kerusakan
pada ginjal
Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan
antara lain:
1. Peneliti belum mengetahui apa yang
menyebabkan meningkat nya jumlah
penderita GGK setiap Tahun secara
pasti karena keterbatasan peneliti dan
hal ini bisa diteliti lebih lanjut.
2. Terjadi keanehan data Pada jumlah
Drop Out pasien Hemodialisa
penderita dan peneliti tidak
mengetahui penyebabnya dan hal ini
bisa di teliti lebih lanjut .
3. Peneliti tidak mengetahui apakah
jenis kelamin merupakan factor resiko
dari Galgal ginjal Kronis karena
keterbatasan data dan kemampuan
peneliti.
4. Pentingnya Pendidikan sebagai
peningkatan Kualitas Hidup seseorang
5. Dibutuhkanya dukungan dari
Keluarga untuk supaya pasien bisa
lebih patuh minum obat dan kuliatas
hidupnya di tingkatkan
6. Perlu diadakanya penyuluhan pada
Pasien RSUD sidoarjo karena banyak
yang tidak patuh supaya para pasien
dapat lebih mengerti mengenai
penyakit dan lebih peduli terhadapt
dirinya sendiri.
7. Pentingnya dokter dan rumah sakit
meberikan penjelasan secara lebih
detail mengenai penyakit pasien dan
member pengarahan pada pasien
supaya patuh minum obat
8. Peneliti tidak menentukan tipe
diabetes apa yang diteliti kedepan
penelitian selanjutnya diharapkan bisa
mengambil penelitian tentang tipe
diabetes yang mempengaruhi resiko
terjadinya GGK
Gibrael Jireh (10700376). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, [email protected]