14
  1 ANALISIS PENGARUH KOMUNITAS MEREK  TERHADAP LOYALITAS MEREK  PADA KOMUNITAS MOTOR YAMAHA V-IXION CLUB CHAPTER MALANG (Studi Pada komunitas pengguna motor Yamaha V-ixion Malang) Muhammad Akib Abdullah  Fakultas Ekonomi dan B isnis Universitas Brawijaya Malang   Jl. MT. Haryono 165 Malang   [email protected]  ABSTRAK Perkembangan teknologi otomotif yang semakin pesat berimbas pada  persaingan di pasar industri otomotif yang semakin ketat. Perusahaan menerapkan  berbagai cara agar dapat mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Salah satu cara tersebut ialah dengan meningkatkan loyalitas merek. Loyalitas merek ialah suatu keterkaitan dan tingaktan dimana pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu merek. Loyalitas merek yang baik juga dapat diperoleh dari komunitas merek yang mendukungnya dari serangan pesaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Motor Yamaha V-ixion Club Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Data dikumpulkan melalui survei menggunakan kuesioner terhadap anggota komunitas Yamaha v- ixion club Malang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah  purposive jenuh / sensus dan diperoleh sampel sebanyak 49 responden . Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reabilitas, uji f, uji t, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedasitas, dan analisis regresi  berganda. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel komunitas merek yaitu legitimasi, loyalitas merek oposisi, merayakan sejarah merek, berbagi citra merek, integrasi dan mempertahankan anggota, membantu dalam penggunaan merek  berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap loyalitas merek dengan F hitung  11,657 > 2,324 F tabel. Diantara keenam variabel tersebut, variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap loyalitas merek adalah variabel merayakan sejarah merek dengan koefisien sebesar 0,314. Kata kunci: komunitas merek, legitimasi, loyalitas merek oposisi, merayakan sejarah merek, berbagi cerita merek, integrasi dan mempertahankan anggota, membantu dalam penggunaan merek, loyalitas merek

Jurnal Analisis Pengaruh Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Motor Yamaha v-ixion Club Chapter Malang

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    ANALISIS PENGARUH KOMUNITAS MEREK TERHADAP

    LOYALITAS MEREK PADA KOMUNITAS MOTOR YAMAHA

    V-IXION CLUB CHAPTER MALANG

    (Studi Pada komunitas pengguna motor Yamaha V-ixion Malang)

    Muhammad Akib Abdullah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

    Jl. MT. Haryono 165 Malang

    [email protected]

    ABSTRAK

    Perkembangan teknologi otomotif yang semakin pesat berimbas pada

    persaingan di pasar industri otomotif yang semakin ketat. Perusahaan menerapkan

    berbagai cara agar dapat mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Salah

    satu cara tersebut ialah dengan meningkatkan loyalitas merek. Loyalitas merek

    ialah suatu keterkaitan dan tingaktan dimana pelanggan memiliki sikap positif

    terhadap suatu merek. Loyalitas merek yang baik juga dapat diperoleh dari

    komunitas merek yang mendukungnya dari serangan pesaing.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komunitas Merek

    Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Motor Yamaha V-ixion Club Malang.

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research

    (penelitian penjelasan) yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal sebab

    akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Data dikumpulkan

    melalui survei menggunakan kuesioner terhadap anggota komunitas Yamaha v-

    ixion club Malang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

    purposive jenuh / sensus dan diperoleh sampel sebanyak 49 responden. Analisis

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reabilitas, uji f, uji t,

    uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedasitas, dan analisis regresi

    berganda.

    Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel komunitas merek yaitu

    legitimasi, loyalitas merek oposisi, merayakan sejarah merek, berbagi citra merek,

    integrasi dan mempertahankan anggota, membantu dalam penggunaan merek

    berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap loyalitas merek dengan

    Fhitung 11,657 > 2,324 Ftabel. Diantara keenam variabel tersebut, variabel yang

    memiliki pengaruh dominan terhadap loyalitas merek adalah variabel merayakan

    sejarah merek dengan koefisien sebesar 0,314.

    Kata kunci: komunitas merek, legitimasi, loyalitas merek oposisi, merayakan

    sejarah merek, berbagi cerita merek, integrasi dan mempertahankan

    anggota, membantu dalam penggunaan merek, loyalitas merek

  • 2

    ANALYSIS OF BRAND COMMUNITY TO BRAND LOYALTY IN

    YAMAHA V-IXON RIDERS CLUB COMMUNITY CHAPTER MALANG

    (The Study at YAMAHA V-ixion Club Malang)

    Muhammad Akib Abdullah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

    Jl. MT. Haryono 165 Malang

    [email protected]

    ABSTRACT

    The development of automotive technology increasingly rapid impact on

    market competition in the automotive industry which is increasingly tight . The

    company implements a variety of ways in order to obtain and retain customers .

    One such way is to increase brand loyalty . Brand loyalty is a relationship and the

    degree to which customers have a positive attitude towards a brand . Good brand

    loyalty can also be obtained from the community that supports the brand of attack

    competitors .

    This study aims to determine the effect of Communities Against Brand

    Loyalty Brand Communities In Motor Yamaha V - Ixion Club Malang . This type

    of research used in this research is explanatory research ( research explanation )

    that aims to explain the causal causal relationships between variables through

    hypothesis testing . Data were collected through a questionnaire survey of the

    members of the Yamaha V - Ixion community club Malang . The sampling

    technique used was saturation of sampling / census and obtained a sample of 49

    respondents . The analysis used in this study is to test the validity , reliability test ,

    f test , t-test, normality , multicollinearity test , heterokedasitas test , and multiple

    regression analysis .

    Regression analysis showed that the variables that brand community

    legitimacy, oppositional brand loyalty, celebrating the history of the brand,

    sharing brand stories, integrating and retaining members, assisting in the use of

    the brand to brand loyalty and significant with F value 11.657 > 2.324 Ftable .

    Among the six variables , variables which have a dominant influence on brand

    loyalty is celebrating the history of the brand with a variable coefficient of 0.314 .

    Keywords: Brand community, legitimacy, oppositional brand loyalty, celebrating

    the history of the brand, sharing brand stories, integrating and

    retaining members, assisting in the use of the brand, brand loyalty.

  • 3

    PENDAHULUAN

    Seiring dengan pesatnnya

    perkembangan teknologi otomotif

    maka semakin pesat juga persaingan

    dalam bidang otomotif tersebut.

    Setiap merek saat ini telah saling

    bersaing memasarkan produk serta

    keunggulan masing-masing.

    Persaingan merek selain dari kualitas

    produk , jaminan mutu, harga yang

    kompetitif, telah meluas hinngga

    identitas produk ataupun prestise

    tersendiri bagi pengguna merek

    tersebut. Peranan merek bukan lagi

    sekedar nama atau pembeda dengan

    produk-produk pesaing, tetapi sudah

    menjadi salah satu faktor penting

    dalam keunggulan bersaing

    (Kotler,2000).

    Diperlukan sebuah cara yang dapat

    menjadi alternatif bagi

    pengembangan dan pembangunan

    bagi sebuah brand yang bertujuan

    untuk menarik perhatian dan

    mempertahankan konsumen. Oliver

    (1999) menyatakan bahwa untuk

    mencapai loyalitas tertinggi

    diperlukan adanya komunitas sosial

    sebagai perlindungan dari serangan

    persaingan. Tumbuhnya berbagai

    komunitas pelanggan belakangan ini

    sedikit banyak berpengaruh terhadap

    strategi pengembangan sebuah

    merek, dimana, komunitas terbukti

    mempunyai pengaruh yang sangat

    besar bagi preferensi merek yang

    digunakan oleh anggota

    komunitasnya.

    Sejumlah produsen yang jeli telah

    berhasil menangkap fenomena

    komunitas ini dan memanfaatkannya

    sebagai alat untuk semakin

    memahami konsumennya, sekaligus

    mendapatkan banyak masukan

    berharga untuk perbaikan kualitas

    maupun produk layanannya. Dengan

    mengunjungi komunitas konsumen,

    akan lebih mudah mengembangkan

    program-program loyalitas, yang

    akhirnya diharapkan mampu

    meningkatkan penjualan. Bahkan,

    seperti yang terjadi di negara maju,

    ide-ide inovasi produk atau jasa

    sering bersumber dari anggota-

    anggota komunitasnya. Saat

    komunitas berkumpul sesungguhnya

    mereka sedang berinteraksi secara

    intens dengan sebuah merek. Merek-

    merek itu bahkan berfungsi menjadi

    pengikat yang menyatukan anggota

    komunitas. Hal ini bisa diindikasikan

    bahwa berinteraksi intens dengan

    sebuah merek adalah salah satu unsur

    dalam loyalitas merek, karena

    menurut Giddens dan Hofmmann

    (2002) konsumen yang loyal

    terhadap suatu merek memiliki ciri

    salah satunya adalah mereka dapat

    menjadi semacam juru bicara dari

    merek tersebut dan mereka selalu

    mengembangkan hubungan dengan

    merek tersebut.

    Istilah brand community sendiri pertama dikemukakan oleh Muniz &

    OGuinn (2001). Menurut McAlexandder, Schouten, dan

    Koenig (2002), brand community

    mensituasikan konsumen ke dalam

    jaring-jaring hubungan yang

    kompleks. Brand Community

    Integration merupakan suatu konsep

    yang berdasar pada pengalaman

    hidup total konsumen dengan suatu

    merek dalam arti selua-seluasnya).

    Dalam hal ini peneliti mengangkat

    komunitas pengguna Yamaha V-

    xion. Yamaha V-xion diluncurkan

    untuk pertama kali di tahun 2007

    sebagai motor injeksi pertama di

    Indonesia dan langsung mendapatkan

    tempat di hati konsumen. Dengan

    kualitas mesin dan model yang

    sangat menjual, Vixion menjelma

    menjadi raja motor sport Indonesia.

    Grafik penjualan V-Ixion terus

    meningkat tiap tahunnya. Pertama

  • 4

    kali di tahun 2007 terjual 28.260

    unit, 104.916 unit di tahun 2008,

    195.990 unit di tahun 2009, 215.321

    unit di tahun 2010, 242.887 unit di

    tahun 2011. Tahun 2012 penjualan

    V-Ixion mencapai titik tertinggi

    terhitung sepanjang 11 bulan

    pertama (Januari hingga November)

    dimana telah terjual 302.898 unit.

    Terhitung sejak dirilis perdana

    hingga September 2012, V-Ixion

    telah mencapai penjualan 1 juta unit

    atau tepatnya 1.029.042 unit

    (www.v-riders.com).

    Persaingan industri otomotif roda

    dua di Indonesia nyaris hanya

    terdapat dua pesaing kuat yaitu

    Honda dan Yamaha yang selalu

    memiliki produk-produk yang saling

    bersaing seperti halnya motor matic

    Yamaha Mio soul GT lawan motor

    matic Honda Vario Tecnho.

    Sedangkaan untuk kelas motor sport

    yaitu Yamaha V-ixion yang menang

    telak melawan megapro. Memiliki

    varian baru yaitu New V-ixion yang

    juga memiliki pesaing dari Honda

    yaitu Honda CB150R. namun terlihat

    pada penjualan sepeda motor sport

    Yamaha meningkat tajam di bulan

    Juli 2013. Paling menonjol adalah

    Yamaha New V-Ixion yang

    penjualannya berdasarkan data AISI,

    meroket hingga 45.346 ribu unit

    hanya dalam satu bulan saja yang

    hanya mampu dilawan oleh Honda

    CB150R sebanyak 19.000 ribu unit

    Perubahan dan inovasipun dijalani

    oleh Yamaha untuk memperkuat

    Yamaha V-xion sebagai pemimpin di

    pasar motor sport. Seperti halnya

    inovasi teknologi serta model yang

    terus berkembang sejak pertama kali

    muncul di pasaran Indonesia hingga

    tersedianya aksesoris modifikasi

    orisinil yang tersedia di dealer

    Yamaha. Guna memperkuat pasar

    yang telah dilakukan sejak lama

    Yamaha pun menaungi komunitas-

    komunitas merek yang terdapat

    disetiap jenis produk seperti

    mio,Jupiter z, Jupiter MX, Yamaha

    V-xion dan lainya.

    Sesuai dengan variabel yang

    digunakan pada penelitian ini alas an

    pemilihan komunitas Yamaha V-

    ixion Club Malang ialah karena

    merupakan satu-satunya komunitas

    pecinta motor yang beranggotakan

    para pengguna Yamaha V-ixion.

    Selain itu Yamaha V-ixion Club

    Chapter N Malang atau sering

    disingkat YVCN merupakan

    komunitas resmi yang logo

    komunitasnya memiliki perlindungan

    hak cipta dan kekayaan intelektual

    berdasarkan SK Ditjen HAKI No.

    053742 sehingga tidak sembarang

    orang dapat menggunakan logo

    komunitas tersebut.

    Penentuan komunitas Yamaha

    dikota malang itu sendiri disebabkan

    oleh hal yang berbeda dari kota lain

    yaitu jumlah komunitas Yamaha V-

    ixion yang hanya satu dan

    dipertahankan tetap satu yaitu hanya

    YVCN saja. Perbedaan ini

    merupakan hal yang sangat berbeda

    dari kota lain yang pada satu kota

    memiliki 2 atau lebih komunitas

    Yamaha V-ixion yang berbeda nama

    serta kepengurusan. Hanya di Kota

    Malang para pengurus serta anggota

    berusaha untuk menekankan pada

    pihak yang ingin membentuk

    komunitas baru untuk lebih baik

    bergabung pada komunitas YVCN

    saja. Tindakan tersebut juga

    memiliki tujuan positif agar mudah

    pengontrolan anggota ataupun

    masalah-masalah mengenai

    pengguna motor Yamaha V-xion

    yang mengira atau menyalahkan

    pada komunitas YVCN itu sendiri

    mudah untuk dikonfirmasi kepada

    para anggota.

  • 5

    Selain sejak lama dan menurut

    pengalaman pribadi penulis itu

    sendiri Yamaha secara serius

    menaungi komunitas motor yang

    menjadi produknya hingga terdapat

    diberbagai kota. Demikian dengan

    acara yang diselenggarakan pula

    selalu memper erat antara komunitas

    merek dan perusahaan atau merek itu

    sendiri.

    Maka dengan munculnya fenomena

    yang ada tentang komunitas merek

    motor Yamaha peneliti mengambil

    judul ANALISIS PENGARUH

    KOMUNITAS MEREK

    TERHADAP LOYALITAS

    MEREK PADA KOMUNITAS

    MOTOR YAMAHA V-IXION

    CLUB CHAPTER MALANG

    LANDASAN TEORI

    Komunitas Merek

    Komunitas merek dapat

    diartikan suatu organisasi individual

    yang berorientasi pada suatu

    kebersamaan, adanya rasa saling

    bertanggung jawab antar sesama

    anggota (Rothaermel & Sugiyama,

    2001).

    Istilah brand community

    pertama dikemukaan oleh Muniz &

    OGuinn dalam Association for Consumer Research Annual

    Conference in Minneapolis. Pada

    tahun 2001 artikel berjudul brand community dipublikasikan dalam jurnal penelitian (SSCI), mereka

    menjelaskan konsep brand

    community sebagai A specialized, non geographically bound

    community, based on a structure set

    of social relation among admires of

    a brand yang artinya suatu bentuk komunitas yang terspesialisai,

    komunitas yang memiliki ikatan

    yang tidak berbasis pada ikatan

    secara geografis, namun didasarkan

    pada seperangkat stuktur hubungan

    sosial diantara penggemar merek

    tertentu. Loyalitas Merek

    Aaker (1997:56) mendefinisikan

    loyalitas merek (brand loyalty)

    sebagai suatu ukuran keterkaitan

    pelanggan kepada sebuah merek.

    Ukuran ini mampu memberikan

    gambaran tentang mungkin tidaknya

    seorang pelanggan beralih ke merek

    lain yang ditawarkan oleh

    kompetitor, terutama jika pada merek

    tersebut didapati adanya perubahan,

    baik menyangkut harga ataupun

    atribut lainnya. Seorang pelanggan

    yang sangat loyal kepada suatu

    merek tidak akan dengan mudah

    memindahkan pembeliannya ke

    merek lain, apa pun yang terjadi

    dengan merek tersebut. Bila loyalitas

    pelanggan terhadap suatu merek

    meningkat, kerentanan kelompok

    pelanggan tersebut dari ancaman dan

    serangan merek produk pesaing

    dapat dikurangi. Dengan demikian,

    brand loyalty merupakan salah satu

    indikator inti dari brand equity yang

    jelas terkait dengan peluang

    penjualan, yang berarti pula jaminan

    perolehan laba perusahaan di masa

    mendatang.

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah penelitian

    eksplanatori (eksplanatory research).

    Menurut Masri Singarimbun dan

    Sofian Effendi (2002:5), explanatory

    research adalah suatu penelitian

    dimana peneliti menjelaskan

    hubungan kausal sebab akibat antara

    variabel-variabel melalui pengujian

    hipotesa.

    Objek Penelitian

  • 6

    Objek penelitian adalah sasaran

    ilmiah untuk mendapatkan data

    dengan tujuan dan kegunaan tertentu

    tentang sesuatu hal secara objektif,

    valid dan reliable (Sugiyono,

    2008:13). Penelitian ini dilakukan

    pada para anggota komunitas merek

    Yamaha V-ixion Club Chapter N

    Malang atau sering disebut YVCN

    yang merupakan satu-satunya

    komunitas Yamaha V-ixion dikota

    Malang.

    Populasi dan Sampel

    Sampel adalah bagian dari

    populasi yang akan dijadikan objek

    dalam melakukan penelitian dan

    pengujian data. Metode yang

    digunakan dalam penarikan sampel

    ini adalah sampling jenuh atau

    sensus. Pengertian dari sampling

    jenuh atau sensus menurut Sugiyono

    (2008:85), adalah sampling jenuh

    atau sensus adalah teknik penentuan

    sampel bila semua anggota populasi

    digunakan sebagai sampel.

    Berdasarkan dari pengertian

    tersebut, maka dapat diketahui

    bahwa sampling jenuh atau sensus

    teknik penentuan sampel dengan

    menggunakan semua anggota

    populasi. Dalam penelitian ini karena

    jumlah populasinya sedikit (terbatas)

    sehingga tidak memungkinkan untuk

    menggunakan sampel, sehingga

    peneliti mengambil jumlah sampel

    sama dengan jumlah populasi yaitu

    sebanyak 49 responden.

    Dalam penelitian ini anggota

    sampel adalah para anggota

    komunitas merek Yamaha V-ixion

    Club Chapter N Malang dengan

    kriteria sampel yang digunakan

    adalah :

    Anggota YVCN Chapter N MALANG

    Lebih dari 6 bulan menjadi anggota YVCN Chapter N Malang

    Usia dewasa minimal 17 tahun Dalam menentukan jumlah

    sampel dalam penelitian ini, peneliti

    berpedoman pada pendapat yang

    dikemukakan oleh Roscoe dalam

    Sekaran (2006:160) yang

    mengusulkan aturan sampel lebih

    dari 30 dan kurang dari 500 adalah

    tepat untuk kebanyakan penelitian

    multivariat (termasuk analisis regresi

    berganda), ukuran sampel sebaiknya

    beberapa kali (lebih disukai 10 kali

    atau lebih) lebih besar dari jumlah

    variabel dalam studi. Berdasarkan

    hal tersebut, sampel yang diambil

    dalam penelitian ini sebanyak 100

    responden

    Jenis Data

    Jenis data yang yang digunakan

    dalam penelitian ini terdiri dari 2

    (dua) macam, yaitu :

    1. Data Primer Dalam hal ini data primer yang

    diperoleh berasal dari anggota

    komunitas merek Yamaha V-

    ixion Club Chapter N Malang

    yang menjawab pertanyaan yang

    berbentuk kuesioner.

    2. Data Sekunder Dalam penelitian ini, data

    sekunder yang digunakan yaitu

    data perusahaan yang berupa

    sejarah dan profil Yamaha V-

    ixiob Club Indonesia, Yamaha V-

    ixion Club Chapter N Malang,

    data penjualan Yamaha V-ixion,

    serta literatur-literatur yang

    relevan dengan penelitian ini.

    Teknik Pengumpulan data

    Dalam penelitian ini teknik

    pengumpulan data yang digunakan

    adalah sebagai berikut:

    1. Kuesioner Teknik pengumpulan data

    dengan menggunakan kuesioner

    ini dilakukan untuk

  • 7

    mendapatkan data langsung dari

    responden dengan cara memberi

    sejumlah pertanyaan tertulis

    kepada responden.

    2. Wawancara Merupakan teknik pengambilan

    data melalui suatu proses

    percakapan langsung/tanya

    jawab antara peneliti dengan

    responden.

    Definisi Operasional

    Menurut Sugiyono (2008:38)

    menyatakan bahwa variabel

    penelitian adalah suatu atribut dari

    obyek atau kegiatan yang

    mempunyai variasi tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

    1. Komunitas Merek (X) Komunitas Merek dapat diartikan

    suatu organisasi individual yang

    berorientasi pada suatu kebersamaan,

    adanya rasa saling bertanggung

    jawab antar sesama anggota

    (Rothaermel & Sugiyama, 2001).

    Muniz dan OGuin (2001), dalam jurnal yang berjudul Brand

    Community, menemukan bahwa

    terdapat dimensi penting dalam

    Komunitas Merek, yaitu :

    X1 = Legitimasi dinyatakan dengan

    4 butir pertanyaan :

    1. Memiliki rasa persaudaraan dan kepedulian lebih antar

    sesama anggota komunitas

    2. Berhak melepas stiker logo komunitas pemakai motor

    Yamaha V-ixion bukan

    anggota yang menempelkan

    pada motornya

    3. Berhak melaporkan pengguna / pengganda logo komunitas

    tanpa persetujuan anggota

    komunitas YVCN Malang

    4. Melarang pengunaan atribut dan logo komunitas kecuali

    anggota YVCN Malang

    X2 = Loyalitas merek oposisi

    dinyatakan dengan 4 butir

    pertanyaan :

    1. Memiliki pengalaman touring yang diselenggarakan YVCN

    malang

    2. Memiliki pengalaman menarik saat mengikuti acara yang

    diselengaraakan oleh Yamaha.

    3. Memiliki pengalaman baik dalam penggunaan Yamaha V-

    ixion

    4. Mengetahui bahwa Yamaha V-ixion lebih unggul

    dibandingakan merek lainya

    X3 = Merayakan sejarah merek

    dinyatakan dengan 4 butir

    pertanyaan :

    1. Selalu mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh YVCN

    Malang

    2. Selalu mengikuti acara Yamaha V-xion yang

    diselenggarakan oleh Yamaha

    3. Selalu hadir saat pertemuan rutin mingguan ataupun

    pertemuan lainya

    4. Ikut serta pada kegiatan sosial yang diadakan komunitas

    maupun kepolisian.

    X4 = Berbagi Cerita Merek adalah

    hal yang penting untuk menciptakan

    dan menjaga komunitas. Berbagi

    cerita merek dinyatakan dengan 3

    butir pertanyaan:

    1. Selalu melakukan berbagi pengalaman tentang

    penggunaan Yamaha V-ixion

    antar anggota YVCN Malang.

    2. Selalu bercerita keunggulan Yamaha V-ixion kepada orang

    lain.

    3. Berbagi cerita pengalaman berada di YVCN Malang saat

    bertemu komunitas lain

    X5 = Integrasi dan mempertahankan

    anggota dinyatakan dengan 3 butir

    pertanyaan:

  • 8

    1. Mengingatkan sesama anggota komunitas jika berlaku salah

    2. Menekankan pada anggota komunitas untuk selalu safety

    riding saat berkendara.

    3. Setiap anggota harus memiliki kartu keanggotaan / atribut

    identitas komunitas ini

    X6 = Membantu dalam penggunaan

    merek dinyatakan dengan 3 butir

    pertanyaan :

    1. Setiap masalah tentang produk Yamaha V-ixion selalu dibantu

    dengan baik oleh anggota lain

    2. Bersedia membantu anggota lain dalam penggunaan motor

    3. Membantu sesama anggota komunitas dalam memperbaiki

    motor Yamaha V-ixion

    2. Loyalitas Merek (Y) Aaker (1997:56) mendefinisikan

    loyalitas merek (brand loyalty)

    sebagai suatu ukuran keterkaitan

    pelanggan kepada sebuah merek.

    Ukuran ini mampu memberikan

    gambaran tentang mungkin tidaknya

    seorang pelanggan beralih ke merek

    lain yang ditawarkan oleh

    kompetitor, terutama jika pada merek

    tersebut didapati adanya perubahan,

    baik menyangkut harga ataupun

    atribut lainnya. Loyalitas Merek

    dinyatakan dengan 4 buitr

    pertanyaan :

    1. Sadar dan percaya akan keunggulan serta fitur Yamaha

    V-ixion.

    2. Suka pada Yamaha V-ixion baik model maupun teknologi

    dibandingkan merek lain.

    3. Selalu menggunakan produk motor Yamaha dimasa yang

    akan datang

    4. Menyarankan orang lain untuk menggunakan motor Yamaha

    Skala Pengukuran Variabel

    Skala pengukuran yang

    digunakan dalam penelitian ini

    adalah Skala Likert. Menurut

    Sekaran (2006;197), skala Likert

    didisain untuk menguji sampai

    sejauh mana tingkat kekuatan

    responden dari setuju sampai tidak

    setuju terhadap pernyataan tersebut

    dalam lima skala. Skala jawaban

    antara 1-5 adalah dengan interpretasi

    yakni, 1 (sangat tidak setuju), 2

    (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), 5

    (sangat setuju).

    Metode Analisis Data

    Uji Validitas

    Validitas adalah derajat

    ketepatan antara data yang

    sesungguhnya terjadi pada obyek

    penelitian dengan data yang dapat

    dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

    2008:455). Valid tidaknya suatu item

    instrumen dapat dilihat melalui cara

    mengkorelasi antara skor butir (X)

    dengan skor total (Y). Bila korelasi

    tiap butir instrumen tersebut positif

    dan besarnya 0,3 ke atas maka tiap

    butir instrumen tersebut merupakan

    construct yang kuat. Sebaliknya bila

    korelasi tiap butir instrumen

    besarnya di bawah 0,3 maka butir

    instrumen tersebut tidak valid

    (Sugiyono, 2008:126).

    Uji Reliabilitas

    Menurut Arikunto (2002:154)

    reliabilitas adalah suatu instrumen

    yang cukup dapat dipercaya untuk

    digunakan sebagai alat pengumpul

    data karena instrumen tersebut sudah

    baik. Suatu instrumen dapat

    dikatakan reliabel jika memiliki nilai

    koefisien keandalan lebih besar atau

    sama dengan 0,6. Sehingga apabila sama dengan 0,6 maka instrumen

    dapat dikatakan reliable (Sekaran 2006:311).

    Uji Asumsi Klasik

    Uji Normalitas

  • 9

    Distribusi normal merupakan

    distribusi teoritis dari variabel

    random yang kontinyu (Dajan,

    1986:399). Untuk menguji apakah

    sampel penelitian merupakan jenis

    distribusi normal, maka digunakan

    pengujian Kolmogorov-Smirnov

    Goodness of Fit Test terhadap

    masing-masing variabel.

    Pengambilan Keputusan.

    Jika Probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.

    Jika Probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak.

    Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas menurut

    Imam Ghozali (2006:91) adalah

    bertujuan untuk menguji apakah model

    regresi ditemukan adanya korelasi

    antar variabel bebas (independen).

    Model regresi yang baik seharusnya

    tidak terjadi korelasi diantara variabel

    independen. Metode yang digunakan

    untuk mendeteksi adanya

    multikolinearitas dalam penelitian ini

    adalah dengan menggunakan

    Tolerance and Variance Inflation

    Factor. Pedoman suatu model regresi

    yang bebas dari multikolinearitas

    yaitu mempunyai nilai VIF < 10.

    Dan sebaliknya apabila VIF > 10

    maka terjadi multikolinearitas.

    Uji Heteroskedastisitas

    Suatu asumsi pokok dari model

    regresi linier klasik adalah bahwa

    gangguan (disturbance) yang muncul

    dalam regresi adalah

    homoskedastisitas, yaitu semua

    gangguan mempunyai varian yang

    sama. Adapun metode yang akan

    digunakan yaitu metode Glejser

    (1969) dalam Sritua (1993:35). Uji

    Glejser dilakukan dengan cara

    meregresikan antara variabel

    independen dengan nilai absolut

    residualnya. Jika nilai signifikansi

    antara variabel independen dengan

    absolut residual lebih dari 0,05 maka

    tidak terjadi masalah

    heteroskedastisitas.

    Alat Analisis dan Uji Hipotesis

    Analisis Regresi Linier Berganda

    Analisis Regresi Berganda

    merupakan teknik analisis yang

    umum digunakan dalam

    menganalisis hubungan dan

    pengaruh satu variabel terikat dengan

    dua atau lebih variabel bebas. Teknik

    analisis regresi berganda dapat

    dihitung dengan menggunakan

    rumus (Rangkuti, 2004:132). Dengan

    formula:

    Y = b1X1 + b2X2+ b3X3+ ..beXe

    Uji Parsial (Uji t)

    Untuk mengetahui pengaruh

    variabel-variabel kualitas pelayanan

    jasa terhadap kepuasan penumpang,

    maka digunakan uji T. Hasil uji T

    untuk masing-masing variabel dapat

    dilihat pada Output Coefficients.

    Pengambilan keputusan dilakukan

    dengan dua cara :

    a. Bandingkan nilai t hitung dengan t

    tabel. Jika nilai t hitung > t tabel,

    maka H0 ditolak.

    b. Bandingkan nilai probabilitas (dalam output SPSS tertulis Sig)

    dengan besarnya nilai alpha (). Jika probabilitasnya lebih kecil

    daripada , maka H0 ditolak. Apabila t hitung > t tabel pada

    taraf uji 5%, berarti hipotesis nol

    (H0) ditolak.

    Uji Pengaruh Dominan

    Untuk dapat mengetahui

    variabel independen yang paling

    berpengaruh terhadap kepuasan

    penumpang, dapat dilakukan dengan

    membandingkan koefisien regresi () antara variabel yang satu dengan

    yang lain. Variabel yang paling

  • 10

    dominan pengaruhnya terhadap

    kepuasan konsumen adalah variabel

    yang memiliki koefisien regresi yang

    paling besar.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karakteristik Responden

    Berdasarkan hasil survey di

    lapangan, didapatkan hasil bahwa

    responden berjenis kelamin pria

    menjadi responden terbanyak yaitu

    sebesar 100%, serta usia 19 hingga

    25 tahun sebanyak 59%. Status

    tempat tinggal rumah orang tua

    sebanyak 53%. Berdasarkan jenis

    pekerjaan, mayoritas responden

    merupakan pegawai swasta /

    wirausaha. Pada kategori ini

    didapatkan jumlah responden sebesar

    51 % dari total responden.

    Berdasarkan karakteristik

    pendapatannya, mayoritas responden

    berpendapatan dalam kategori >Rp

    Rp 2.000.000 sebesar 37 % dari total

    keseluruhan responden. Sedangkan

    menurut periode keanggotaan

    responden >2tahun sebesar 47% dari

    total keseluruhan responden yang

    diambil.

    Uji Validitas dan Reliabilitas

    Dari hasil pengujian validitas

    instrumen, didapatkan hasil bahwa

    keseluruhan variabel yang digunakan

    memiliki nilai signifikansi < = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa instrumen yang digunakan

    untuk dalam penelitian ini sudah

    valid.

    Sedangkan untuk uji reliabilitas

    didapatkan nilai koefisien Alpha

    Cronbach untuk semua variabel

    lebih besar dari nilai 0,6, sehingga

    dapat disimpulkan bahwa instrumen

    yang digunakan untuk semua

    variabel dari penelitian ini dapat

    diandalkan atau reliabel.

    Uji Asumsi Klasik

    Dari hasil pengujian normalitas

    didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-

    tailed) sebesar 0,686 yang berarti

    lebih besar daripada (0.05), sehingga dapat dikatakan bahwa

    residual hasil analisis regresi telah

    memenuhi distribusi normal (asumsi

    normalitas terpenuhi).

    Pada pengujian multikolinieritas

    didapatkan hasil untuk seluruh

    variabel independen (X) tidak terjadi

    multikolinieritas, hal ini dapat dilihat

    dari nilai VIF seluruh variabel

    independen yang memiliki nilai

    kurang dari 10.

    Sedangkan untuk uji

    heterokedastisitas didapatan hasil

    nilai signifikansi masing-masing

    variabel independen lebih besar

    daripada (0.05), sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

    heteroskedastisitas pada data

    penelitian variabel independen

    (asumsi heteroskedastisitas telah

    terpenuhi).

    Analisis Regresi Linier Berganda

    Berdasarkan uji regresi linier

    berganda yang dilakukan, dapat

    diturunkan model regresi sebagai

    berikut:

    Y = 0,309X1 + 0,06X2 + 0,314X3 +

    0,027X4+ 0,217X5 + 0,236X6

    Koefisien regresi untuk enam

    variabel diatas menunjukkan nilai

    positif yang berarti semakin

    meningkat atau baik setiap variabel

    komunitas merek maka akan

    semakin meningkatkan loyalitas

    merek.

    Uji Parsial (Uji t)

    Berdasarkan hasil uji t, terdapat

    4 variabel yang memiliki pengaruh

  • 11

    signifikan terhadap kepuasan

    konsumen, yaitu variabel legitimasi,

    merayakan sejarah merek, integrasi

    dan mempertahankan anggota, dan

    membantu dalam penggunaan merek.

    keampat variabel tersebut memiliki

    nilai thitung yang lebih besar daripada

    nilai dengan ttabel=2,018. Sedangkan

    untuk variabel loyalitas merek

    oposisi dan berbagi cerita merek

    tidak berpengaruh signifikan

    terhadap kepuasan konsumen. Hal ini

    dikarenakan kedua variabel tersebut

    memiliki nilai thitung yang lebih kecil

    daripada nilai dengan ttabel=2,018.

    Uji Pengaruh Dominan

    Berdasarkan hasil penelitian,

    variabel merayakan sejarah merek

    adalah variabel yang paling dominan

    mempengaruhi tingkat loyalitas

    merek, variabel ini memiliki

    Koefisien Standardized yang paling besar yaitu 0,314. Artinya,

    loyalitas merek anggota YVCN lebih

    banyak dipengaruhi oleh persepsi

    merayakan sejarah merek

    dibandingkan dengan variabel lainya

    yang diteliti. Koefisien yang dimiliki

    oleh variabel merayakan sejarah

    merek bertanda positif menunjukkan

    bahwa semakin besar hal yang

    berhubungan dengan merayakan

    sejarah merek semakin besar

    loyalitas merek.

    Pembahasan Hasil Penelitian

    Dari hasil uji t yang dilakukan

    pada 6 variabel yang digunakan

    dalam penelitian ini, terdapat 4

    variabel yang berpengaruh positif

    dan signifikan yaitu legitimasi,

    merayakan sejarah merek, integrasi

    dan mempertahankan anggota, dan

    membantu dalam penggunaan merek.

    Hal ini didapatkan berdasarkan

    pengujian perbandingan t hitung dan

    t tabel, dimana kelima variabel

    tersebut memiliki nilai t hitung yang

    lebih besar t tabel = 2,018 dan

    memiliki nilai signifikansi kurang

    dari = 0,05. Artinya keempat variabel komunitas merek tersebut

    memiliki pengaruh yang besar

    terhadap tingkat loyalitas merek..

    Sedangkan untuk 2 variabel lainnya

    yaitu loyalitas merek oposisi dan

    berbagi cerita merek berpengaruh

    positif namun tidak signifikan

    pengaruhnya terhadap variabel

    loyalitas merek. Kedua variabel

    tersebut memiliki nilai t hitung yang

    lebih kecil dari t tabel = 2,018 dan

    memiliki nilai signifikansi lebih dari

    = 0,05. Hal ini berarti kedua variabel tersebut memiliki pengaruh

    yang kecil terhadap tingkat loyalitas

    merek.

    Diantara keenam variabel yang

    diuji, variabel merayakan sejarah

    merek memiliki nilai koefisien beta

    standardized lebih besar daripada

    koefisien variabel yang lain yaitu

    sebesar 0,314. Hal ini menunjukkan

    bahwa variabel merayakan sejarah

    merek memiliki pengaruh yang

    paling dominan terhadap kepuasan

    penumpang dibandingkan dengan

    variabel bebas lain yang diteliti pada

    penelitian ini. Hasil ini juga

    menunjukan bahwa hipotesis ketiga

    dalam penelitian ini yang

    berpendapat bahwa integrasi dan

    mempertahankan anggota adalah

    variabel yang mempengaruhi secara

    dominan ditolak. Dengan kata lain

    bahwa variabel merayakan sejarah

    merek memiliki pengaruh yang

    paling besar terhadap loyalitas merek

    pengguna motor Yamaha V-ixion

    malang.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan tujuan penelitian,

    hasil dan pembahasan hasil

  • 12

    penelitian, dapat dikemukakan

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pengujian untuk masing-masing variabel didapatkan pengaruh

    yang positif dan signifikan pada

    variabel legitimasi, merayakan

    sejarah merek,integrasi dan

    mempertahankan anggota,

    membantu dalam penggunaan

    merek. terhadap loyalitas merek.

    yang artinya keempat variabel

    tersebut memiliki pengaruh yang

    cukup besar terhadap tingkat

    loyalitas merek. Sedangkan

    pengujian setiap variabel untuk

    variabel loyalitas merek oposisi,

    dan berbagi cerita merek

    didapatkan hasil yang

    berpengaruh positif, namun

    tidak signifikan. Hal ini berarti

    semakin tinggi nilai variabel

    tersebut akan meningkatkan

    loyalitas merek, namun kedua

    variabel tersebut hanya memiliki

    tingkat pengaruh yang cukup

    kecil terhadap tingkat loyalitas

    merek pada komunitas pengguna

    motor Yamaha V-ixion Kota

    Malang.

    2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel

    merayakan sejarah merek

    mempunyai pengaruh dominan

    diantara keenam variabel bebas

    lainnya. Hal ini menunjukkan

    bahwa variabel merayakan

    sejarah merek merupakan

    penyumbang yang paling besar

    terhadap tercapainya Loyalitas

    Merek pada anggota komunitas

    merek Yamaha V-ixion Malang

    dibandingkan dengan variabel

    bebas lainnya, yaitu Legitimasi,

    Loyalitas Merek Oposisi,

    Berbagi Cerita Merek, Integrasi

    dan Mempertahankan Anggota,

    dan Membantu dalam

    Penggunaan Merek. Dengan

    demikian, maka hipotesis kedua

    yang menyatakan bahwa diduga

    variabel Integrasi dan

    Mempertahankan Anggota

    memiliki pengaruh yang

    dominan terhadap kepuasan

    penumpang dibandingkan

    keenam variabel lainnya,

    ditolak.

    Saran

    Saran dimunculkan berdasarkan

    teori-teori yang telah dibangun dan

    didasarkan pada hasil penelitian yang

    diperoleh. Adapun beberapa saran

    yang dapat diberikan oleh peneliti

    adalah sebagai berikut :

    1. Variabel Komunitas merek yang terdiri dari legitimasi, loyalitas

    merek oposisi, merayakan

    sejarah merek, berbagi cerita

    merek, integrasi dan

    mempertahankan anggota,

    membantu dalam penggunaan

    merek. Memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap loyalitas

    merek sehingga harusnya pihak

    Yamaha sangat memperhatikan

    keenam variabel tersebut.

    Selain itu dengan hubungan yang

    baik komunitas merek itu sendiri

    dapat dijadikan sarana promosi

    yang baik dan dengan adanya

    cabang komunitas hamper

    disetiap kota di Indonesia maka

    dapat dijadikan keunggulan

    kompetitif bagi perusahaan pada

    persaingan merek yang sangat

    ketat.

    2. Variabel merayakan sejarah merek merupakan variabel yang

    paling dominan berpengaruh

    pada loyalitas merek pada

    komunitas pegguna motor

    Yamaha V-xion Malang.

    Pengarunya sangat besar pada

    loyalitas merek yang berarti

    sangat besar pengaruhnya pada

    Yamaha itu sendiri dalam

  • 13

    mengarungi persaingan pasar

    industri otomotif di malang pada

    khususnya serta Indonesia pada

    umumnya.

    R,

    DAFTAR PUSTAKA

    Aldhiki Meytena, 2009, The

    Influence Of Brand

    Community Intergration for

    Brran Loyality in The

    Community Of Matic

    Motorcycle Yamaha Mio Fan

    Club Malang, Skripsi, Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Brawijaya.

    Dwi aryani dan Febriana Rosinta ,

    2010, Pengaruh Kualitas

    Layanan terhadap Kepuasan

    Pelanggan dalam Membentuk

    Loyalitas Pelanggan, Skripsi,

    Program Studi Ilmu

    Administrasi Departemen

    FISIP, Universitas Indonesia.

    Fajar Martha Kusuma, 2010,

    Analisis pengaruh brand

    community terhadap loyalitas

    merek penguna motor megapro

    di Surakarta, Skripsi, Fakultas

    Ekonomi, Universitas

    Diponegoro.

    \Singarimbun, Masri dan Sofian

    Effendi, 2002, Metode

    Penelitian Survei, PT. Pustaka

    LP3ES Indonesia, Jakarta.

    Sekaran, Uma., 2006, Metodologi

    Penelitian untuk Bisnis,

    Terjemahan oleh Kwan Men

    Yon, Edisi 4, Buku 2, Salemba

    Empat, Jakarta.

    Kotler, Philip., K.L. Keller., 2009,

    Marketing Management,

    Terjemahan oleh Bob Sabran,

    edisi 13, Penerbit Erlangga,

    Jakarta.

    Kotler, Philip., 2005, Manajemen

    Pemasaran, Edisi Kesebelas,

    Jilid 2, PT. Indeks, Jakarta.

    Anton Dajan, 1986, Pengantar

    Metode Statistik, Jilid 2,

    Cetakan Kesebelas, Penerbit

    PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.

    Sugiyono. 2009. Metode Pelenitian

    Kuantitatif Kualitatif dan

    R&D. Bandung:

    Alfabeta, cv.

    Sugiyono. 2010. Metode Pelenitian

    Kombinasi (Mixed

    Methods). Bandung:

    Alfabeta, cv.

    Rangkuti, F., 2004, The Power of

    Brands: Teknik Mengelola

    Brand Equity dan Strategi

    Pengembangan Merek (Plus

    Analisis Kasus dengan SPSS),

    PT.Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta.

    Roderick J. Brodie , Ana Ilic, Biljana

    Juric, Linda Hollebeek, 2011,

    Consumer engagement in a

    virtual brand community: An

    exploratory analysis, Journal of

    Bisnis research

    Durianto, D., Sitinjak, T. 2001.

    Strategi Menaklukkan Pasar

    Melalui Riset Ekuitas dan

    Perilaku Merek. Jakarta :

    Gramedia Pustaka Utama.

    Imam Ghozali, 2006, Aplikasi

    Analisis Multivarite dengan

    SPSS, Cetakan. Keempat,

    Badan Penerbit Universitas

    Diponegoro, Semarang.

  • 14

    James H. McAlexander, John W.

    Schouten dan Harold F.

    Koenig., 2002, Building of

    Brand Community, Journal of

    Marketing. Vol 66, January p.

    4-7

    Muniz, A.M. Jr. And T.C. OGuinn. 1995. Brand Community,

    Journal of Consumer

    Research, 27(4): 412-32.

    Devasagayam, P Raj; Buff, Cheryl L;

    Aurand, Timothy W; Judson,

    Kimberly M, 2010, Building

    brand community membership

    within organizations: a viable

    internal branding alternative?,

    The Journal of Product and

    Brand Management 19.3

    (2010): 210-217.

    McAlexander, James H; Kim,

    Stephen K; Roberts, Scott D,

    2003, Loyality: The Influence

    of Satisfaction and Brand

    Community Intergration,

    Journal of Marketing Theory

    and Practice 11.4 (Fall 2003):

    1-11.

    Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie

    L. 2004. Consumer Behaviour

    (8th ed). New Jersey: Printice

    Hall.

    Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur

    Penelitian, Suatu Pendekatan

    Praktek, PT. Rineka Cipta,

    Jakarta.

    Swastha, Basu dan Irawan, 2005,

    Manajemen Pemasaran

    Modern, Liberty, Yogyakarta.