Upload
davidson-nudibranchia
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
1/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
SIPUT GASTROPODA PADA ALGA MAKRODI TANJUNG ARAKAN DAN PANTAI PULAU NAIN
PROVINSI SULAWESI UTARA
Davidson Rato Nono
1
, Farnis B. Boneka
2
dan Grevo S. Gerung
2
ABSTRACTSamples were collected in Bunaken National Park which Nain Island Beach and
Arakan Cape in February 2012. The study begins by snorkeling and following thecoastline in the morning, when the water is receding. This study found 15 species ofsnails from nine families and five species of macro algaes from three families.Community of gastropod snails in both research stations have similarity index value of63%. While the macro algae community similarity index value of 75%. Case indicatedthat the gastropod snails and macro algaes both have the same research stationrelative to the composition of species. For snails of Strombus labiatus, Strombus sp 1,Strombus urceus, Pyrene scripta, Cerithium rostratum, Cymatium vespacium,
Phasianella solida, Vexillum vulpecullum, Gyrineum bituberculare and Clanculusatropurpureus more likely to choose the macro algae Halimeda Opuntia as a habitat.Ecological niche ofPyrene scripta on the island of Nain and in Arakan Cape have, thehighest value (maximum). This indicates that Pyrene scripta are generalists that spreadto nearly all types of macro algae.
Keywords : Bunaken National Park, Gastropoda Snails, Macro Algaes, SimilarityCommunity, Ecological Niche
RINGKASAN
Pengambilan sampel dilakukan di Taman Nasional Bunaken yakni Pantai PulauNain dan Tanjung Arakan pada bulan Februari 2012. Penelitian dimulai denganmenyusuri pantai pada pagi hingga siang hari saat air sedang surut denganmenggunakan alat snorkeling. Penelitian ini berhasil menemukan 15 jenis siput dari 9famili dan 5 jenis alga makro dari 3 famili. Komunitas siput gastropoda di keduastasiun penelitian memiliki nilai indeks kesamaan sebesar 63 %. Sedangkankomunitas alga makro memiliki nilai indeks kesamaan sebesar 75 %. Hal tersebutmenyatakan bahwa siput gastropoda dan alga makro di kedua stasiun penelitian relatifmemiliki kesamaan dalam komposisi jenis. Untuk siput jenis Strombus labiatus,Strombus sp 1, Strombus urceus, Pyrene scripta, Cerithium rostratum, Cymatiumvespacium, Phasianella solida, Vexillum vulpecullum, Gyrineum bituberculare danClanculus atropurpureus lebih cenderung memilih alga makro jenis Halimeda opuntiasebagai habitatnya. Relung ekologi Pyrene scripta di Pulau Nain dan di TanjungArakan memiliki, nilai yang tertinggi (maksimum). Hal ini menandakan bahwa siputPyrene scripta merupakan siput yang generalis karena tersebar pada hampir seluruhjenis alga makro
Kata Kunci : Taman Nasional Bunaken, Siput Gastropoda, Alga Makro, KesamaanKomunitas, Relung Ekologi
1Mahasiswa S-1 Program Studi Ilmu Kelautan, 2Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara
1
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
2/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
PENDAHULUAN
Pantai Pulau Nain dan TanjungArakan yang terletak di kawasan Taman
Nasional Bunaken bagian utara danselatan ini memiliki karakteristik yanghampir sama. Kedua lokasi tersebutmemiliki daerah laguna serta didominasioleh hamparan padang lamun sehinggabanyak biota laut yang berasosiasidengannya termasuk alga makro danmoluska.
Moluska merupakan salah satukomponen dalam ekosistem laut dengankeanekaragaman spesies yang tinggi danmenyebar luas di berbagai habitat laut
(Abbot 1991 dan Dance 1992).Kelompok hewan bertubuh lunak ini dapatdijumpai mulai dari daerah pinggiranpantai hingga laut dalam dan banyakmenempati daerah terumbu karang(Dharma 1988), sebagian membenamkandiri dalam sedimen, beberapa dapatdijumpai menempel pada tumbuhan lautseperti mangrove, lamun dan alga.Sebagaimana halnya moluska, algamakro juga merupakan salah satukomponen dalam ekosistem laut. Alga
makro merupakan tumbuhan laut yangbanyak ditemukan di daerah intertidal dansubtidal serta menancap atau melekatpada substrat.
Siput merupakan nama umum yangdiberikan pada anggota moluska darikelas gastropoda. Gastropodamerupakan kelas terbesar dalam filumMollusca dengan sekitar 77.000 jenisyang teridentifikasi (Radiopoetro dkk1977). Sejauh ini studi tentang interaksimaupun keberadaan siput gastropoda dimangrove, terumbu karang maupunlamun sebagai tiga ekosistem utama dilingkungan laut telah banyak dilakukan.Sementara studi yang menyangkutmoluska pada alga makro masih kurang.
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui jenis dan kesamaan darikomunitas siput gastropoda dan algamakro serta menganalisa kecenderunganmemilih serta relung ekologi (Nichebreadth) dari siput gastropoda yang
berada di kedua stasiun penelitian.
METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan di
dua lokasi, yaitu pantai Pulau Nain(Gambar 1), Kabupaten Minahasa Utara(146'32,46"LU dan 12447'5,02"BT) danTanjung Arakan (Gambar 2), KabupatenMinahasa Selatan (122'35,09"LU dan12433'5,78"BT) pada bulan Februari2012. Kedua lokasi ini termasuk dalamkawasan perlindungan atau TamanNasional Bunaken.
Gambar 1. Pulau Nain
Gambar 2. Tanjung Arakan
b. Prosedur Kerja dan Penanganan
Sampel
Salah satu alat yang digunakandalam penelitian ini yaitu alat snorkeling.Alat snorkeling digunakan untukmemudahkan pengambilan sampel dibawah air. Bahan yang digunakan yaitualkohol 70 % untuk mengawetkan sampel
siput.
2
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
3/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
Pengambilan sampel dimulaidengan menyusuri pantai pada pagihingga siang hari saat air sedang surutdengan menggunakan alat snorkeling.Setiap spesimen siput yang ditemukandimasukkan dalam botol sampel berisilarutan alkohol 70 % untukpengawetannya. Untuk spesimen algamakro diawetkan dengan cara herbarium.
c. Analisa Data
Kesamaan Komunitas
Untuk mengetahui kesamaankomunitas siput gastropoda antar stasiunpenelitian maka digunakan rumus Indeks
Sorensen (Odum 1996) sebagai berikut :
Dimana,IS = Indeks SorensenC = Jumlah spesies yang sama dan
terdapat pada kedua komunitasA = Jumlah spesies dalam komunitas
AB = Jumlah spesies dalam komunitas
BDengan kriteria keputusan: dua komunitastidak berbeda jika nilai IS > 50 %
Poporsi
Untuk mengetahui kecenderunganjenis siput gastropoda memilih jenis algamakro sebagai habitat didapat darimenghitung proporsinya berdasarkanFrekuensi Kehadiran (FK).
Rumus Frekuensi Kehadiran (Krebs1985) dapat ditulis dalam bentukpersamaan berikut ini :
Kriteria penilaian FrekuensiKehadiran (FK) antara lain :0 25 % = Sangat Jarang26 50 % = Jarang51 75 % = Sering 76 % = Sangat Sering
Kisaran nilai antara 0 hingga 50 %(sangat jarang dan jarang) memiliki artibahwa siput tersebut cenderung hadirdan memilih hampir jenis alga makrosebagai habitatnya. Sedangkan kisarannilai antara 51 hingga 76 %, berartibahwa siput tersebut cenderung hadirdan memilih satu jenis alga makrosebagai habitat mikronya.
Relung Ekologi Jenis Siput
Gastropoda
Relung ekologi (niche) adalahtoleransi terhadap berbagai faktor yangmempengaruhi pertahanan hidup darisuatu spesies dalam lingkungan (Krebs
1985). Untuk mengetahui nilai relungekologi atau niche breadth tiap jenissiput pada alga makro maka digunakanrumus menurut Levins dalam Krebs(1999) sebagai berikut:
Dimana,B = Relung Ekologi atau relung
habitat (Niche breadth)pj = Proporsi tiap spesies siput yang
ditemukan pada alga makroKisaran nilai B mulai dari 1 sampai
ke n dimana n adalah jumlah totalsumberdaya habitat yang tersedia. NilaiB maksimum ketika jumlah individu(spesies siput gastropoda) seimbangpada tiap habitat (jenis alga makro). Halini berarti suatu spesies memiliki relungekologi yang luas. Sementara nilai Bminimum ketika semua individu terdapat
hanya dalam satu habitat. Hal ini berartiterjadi spesialisasi suatu spesies padahabitat tertentu (maximum specialization)(Krebs 1999).
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Jenis Siput Gastropoda
Dari kedua stasiun penelitiandiperoleh 15 jenis siput gastropoda yangtergolong ke dalam 9 famili yakniStrombus lubiatus, Strombus sp 1,Strombus urceus, Pyrene scripta,
3
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
4/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
Cerithium rostratum, Cymatiumvespacium, Cerithium sp 1, Phasianellasolida, Vexillum vulpecullum, Gyrineumbituberculare, Clanculus atropurpureus,Chicoreus brunneus, Strombus mutabilis,
Astraea calcar, dan Tectus sp (Gambar3.
Gambar 3.Jenis Siput Gastropoda. (a) Strombus labiatus; (b) Strombus mutabilis; (c) Strombus sp 1; (d)
Strombus urceus; (e) Chicoreus bruneus; (f) Pyrene scripta; (g) Cerithium rostratum; (h) Cerithium sp 1;
(i) Cymatium vespaceum; (j) Gyrineum bituberculare; (k) Phasianella solida; (l) Vexillum vulpeculum; (m)
Tectus sp; (n) Clanculus atropurpureus; (o)Astraea calcar
4
a b
c d
e f
g h i
j k l
m n
o
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
5/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
5
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
6/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
Jenis Alga Makro
Dari kedua stasiun penelitiandiperoleh 5 jenis alga makro yangberasal dari 3 famili, yakni
Chlorophyceae, Rhodophyceae danPhaeophyceae. Kelima jenis algamakro tersebut yakni Halimedamacroloba, Halimeda opuntia, Padinaaustralis, Hypnea cervicornis danSargassum sp (Gambar 4).
Gambar 4. Jenis Alga Makro. (a) Halimedamacroloba; (b) Halimeda opuntia; (c) Hypnea
cervicornis; (d) Padina australis; (e) Sargassum
sp
b. Kesamaan Komunitas Siput
Gastropoda dan Alga Makro
Nilai koefisien kesamaankomunitas (IS) siput gastropoda antaraPulau Nain dengan Tanjung Arakan
yaitu sebesar 63 % (Tabel 1).
Berdasarkan kriteria keputusanperhitungan Indeks Sorensen (IS)bahwa dua komunitas yangdibandingkan tidak berbeda jika nilaiIndeks Sorensen atau koefisienkesamaan (IS) yang diperoleh > 50 %,maka nilai yang diperoleh keduastasiun penelitian tersebut memilikikomunitas yang relatif sama.
Tabel 1. Kesamaan Komunitas Siput
Gastropoda
Stasiun I II
Lokasi NainTanjungArakan
I. Nain - 63 %
Untuk nilai koefisien kesamaankomunitas (IS) alga makro antarastasiun Pulau Nain dengan TanjungArakan yaitu sebesar 75% (Tabel 2).Berdasarkan kriteria keputusan IndeksSorensen (IS), maka komunitas algamakro yang berfungsi sebagai habitatmikro dari moluska gastropoda antarkedua stasiun penelitian adalah samadalam komposisi jenis.
Tabel 2. Kesamaan Komunitas Alga Makroantar Stasiun Penelitian
Stasiun I II
Lokasi NainTanjungArakan
I. Nain - 75 %
c. Proporsi dan Relung Ekologi
Jenis Siput Gastropoda
ProporsiNilai proporsi jenis siput
gastropoda didapat dari menghitung
proporsinya berdasarkan frekuensi
kehadiran (FK) dan kriteria
penilaiannya.
Pada Pantai Pulau Nain diperoleh8 jenis siput gastropoda dengan 5 jenisalga makro sebagai habitat mikro(Gambar 5). Tujuh spesies diantaranya
memperoleh nilai proporsi tertinggi,
6
a b
c d
e
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
7/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
yakni 100 %. Ketujuh siput tersebut,yaitu Astraea calcar pada alga makroHalimeda macroloba, Cerithiumrostratum pada Hypnea cervicornis,Cerithium sp 1 pada Padina australis,Phasianella solida pada Halimedaopuntia, Strombus sp 1, Cymatiumvespacium dan Gyrineum bitubercularepada Halimeda opuntia. Berdasarkankriteria penilaian Frekuensi Kehadiran(FK), ketujuh jenis siput tersebutcenderung memilih dan hadir pada 1jenis alga makro sebagai habitatnya.Akan tetapi nilai tersebut tidakrepresentatif, karena jumlah individudari masing-masing jenis masih sangat
sedikit.Untuk siput Pyrene scripta,
cenderung hadir dan memilih 2 jenisalga makro sebagai habitatnya.Pyrene scripta yang diperoleh padaalga makro Hypnea cervicornis memilikinilai proporsi sebesar 25 %.Sedangkan pada alga makroSargassum sp memiliki nilai sebesar 75%. Berdasarkan kriteria penilaian,dapat dikatakan bahwa siput Pyrenescripta cenderung hadir dan memilih
alga makro Sargassum sp sebagaihabitatnya.
Gambar 5. Proporsi Jenis Siput GastropodaBerdasarkan Frekuensi Kehadiran (FK) di PulauNain
Pada Tanjung Arakan diperoleh14 jenis siput gastropoda dengan 3jenis alga makro sebagai habitat mikro(Gambar 6). Siput Pyrene scripta padaalga makro Halimeda macroloba,Padina australis dan Halimeda opuntiamemiliki nilai proporsi sebesar 33 %.Berdasarkan kriteria penilaianFrekuensi Kehadiran (FK), siput Pyrenescripta cenderung tidak memilih danhadir di salah satu jenis alga makro,melainkan terdistribusi pada seluruhhabitat (alga makro).
Sedangkan siput Strombuslabiatus ditemukan pada 2 jenis algamakro. Untuk nilai proporsi tertinggi dari
siput Strombus labiatus, yaitu padaalga makro Padina australis sebesar 66%. Dengan demikian dapat dikatakanbahwa siput Strombus labiatuscenderung hadir dan memilih algamakro Padina australis sebagai habitatmikronya.
Kedua belas jenis siput yanglainnya memiliki nilai proporsi tertinggi,yakni sebesar 100 %. Berdasarkannilai tersebut, dapat dikatakan bahwasiput-siput tersebut cenderung memilih
dan hadir pada 1 jenis alga makro.Meskipun nilai proprosi dari siput-siputtersebut adalah 100 %, namun belumrepresentatif karena jumlah individudari masing-masing jenis sangatsedikit.
Gambar 6. Proporsi Jenis Siput Gastropoda
Berdasarkan Frekuensi Kehadiran (FK) diTanjung Arakan
7
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
8/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
Relung EkologiKisaran nilai relung ekologi
dimulai dari 1 sampai total jumlahsumberdaya (alga makro) yang tersedia
(Levins dalam Krebs 1999). Totalsumberdaya yang tersedia di keduastasiun penelitian yaitu 5 sumberdaya.Stasiun Pulau Nain mempunyai 5sumberdaya yang tersedia, sedangkanstasiun Tanjung Arakan mempunyai 3sumberdaya (Gambar 7).
Gambar 7. Relung Ekologi (B) Jenis Siput(Gastropoda)
Pada Stasiun Pulau Nain, nilairelung ekologi tertinggi diperolehPyrene scripta dengan nilai sebesar1,60. Berdasarkan kriteria penilaianrelung ekologi, nilai tersebut berartibahwa siput Pyrene scripta tersebardan terdistribusi di seluruh jenis algamakro (sumberdaya) atau tidak terjadi
spesialisasi. Sedangkan spesies lainyang memiliki nilai relung ekologi 1memiliki arti bahwa siput-siput tersebuthanya terdistribusi pada satu jenis algamakro atau terjadi spesialisasi.
Sama halnya dengan stasiunpertama di Pulau Nain, pada stasiunTanjung Arakan Pyrene scriptamemiliki nilai relung ekologi tertinggijika dibandingkan dengan spesies lain,yaitu 3,06. Kemudian Strombuslabiatus memiliki nilai relung ekologi
kedua tertinggi, yaitu 1,83, diikuti oleh
spesies lain dengan nilai relungekologi 1. Nilai yang dimiliki siputPyrene scripta menandakan bahwasiput tersebut tidak terjadi spesialisasi.Hal ini dikarenakan siput Pyrenescripta terdistribusi pada totalkeseluruhan jenis alga makro yangterdapat di stasiun penelitian TanjungArakan. Sedangkan siput Strombuslabiatus terdistribusi pada 2 jenis algamakro. Untuk 12 siput yang lain terjadispesialisasi, karena memiliki nilairelung ekologi 1.
Dari kedua stasiun penelitianPyrene scripta memililiki nilai relungekologi tertinggi, sehingga dapat
dikatakan siput gastropoda inimerupakan organisme generalis yangtersebar hampir pada semuasumberdaya yang tersedia pada keduastasiun penelitian.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yangdilakukan di Pantai Pulau Nain danTanjung Arakan untuk mengetahuikeberadaan siput gastropoda padaalga makro, dapat disimpulkan bahwa :
Siput gastropoda yang berasosiasipada lima jenis alga makrosebanyak 15 jenis siput, yakniStrombus lubiatus, Strombus sp 1,Strombus urceus, Pyrene scripta,Cerithium rostratum, Cymatiumvespacium, Cerithium sp 1,Phasianella solida, Vexillumvulpecullum,Gyrineumbituberculare, Clanculus
atropurpureus, Chicoreus brunneus,Strombus mutabilis,Astraea calcar,dan Tectus sp.
Kelima jenis alga makro yangdimanfaatkan sebagai habitat darisiput gastropoda, yakni Halimedamacroloba, Halimeda opuntia,Padina australis, Hypneacervicornis dan Sargassum sp.
Komunitas siput gastropoda yangberasosisasi dengan alga makromemiliki nilai kesamaan sebesar 63
% dan komunitas alga makro
8
7/22/2019 Jurnal Davidson Rato Nono
9/9
JurnalPerikanan danKelautanTropis
memiliki nilai kesamaan sebesar 75%. Berdasarkan nilai tersebut,dapat disimpulkan bahwakomunitas siput dan alga makroyang terdapat di kedua lokasipenelitian memiliki kesamaan dalamkomposisi jenis.
Strombus labiatus, Strombus sp 1,Strombus urceus, Pyrene scripta,Cerithium rostratum, Cymatiumvespacium, Phasianella solida,Vexillum vulpecullum, Gyrineumbituberculare dan Clanculusatropurpureus cenderung hadir danmemilih alga makro jenis Halimedaopuntia sebagai habitatnya.
Nilai relung ekologi Pyrene scriptadi Pulau Nain adalah 1,60 dan diTanjung arakan sebesar 3,06.Berdasarkan hal ini, dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadispesialisasi pada siput Pyrenescripta. Dengan kata lainmerupakan organisme yanggeneralis karena terdistribusi padaseluruh jenis alga makro.Sedangkan jenis siput yangmemiliki nilai 1 hanya terdistribusi
pada satu jenis alga makro, atauterjadi spesialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abbot, R. T. 1991. Seashell of SouthEast Asia. Graham Brash.Singapore.
Dance, P. S. 1992. SHELLS. The visualguide to more than 500 species ofseashells from around the world.Photography by Matthew Ward.Published in United States byDorling Kindersley, INC. NewYork.
Dharma, B. 1988. Siput dan KerangIndonesia (Indonesian Shells).P.T. Sarana Graha. Jakarta. 111hal.
Krebs, C. J. 1985. Ecology.HarperCollins Publishers.800 hal.
Krebs, C. J. 1999. EcologicalMethodology. Addison-WelseyEducational Publishers, Inc. CA,Second Edition. 581 hal.
Odum, E. P. 1996. Dasar-DasarEkologi. Edisi Ketiga.Diterjemahkan oleh Ir.T.Samingan. Gajah Mada Univ.Press. Yogyakarta. 657 hal.
Radiopoetro, Suhartono, Djalal ST,Suntrono SH dan Muljo. 1977.Zoologi. Erlangga. Jakarta
9