17
 JURNAL ELEKTRONIKA DAYA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO SEMESTER 6 YOHANES WIGIG SARJONO NIM ; 111 644 910 397

Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diode Penyearah Setengah Gelombang dan Gelombang Penuh

Citation preview

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    1/17

    JURNAL

    ELEKTRONIKA DAYA

    FAKULTAS TEKNIK

    ELEKTRO

    SEMESTER 6

    YOHANES WIGIG SARJONO

    NIM ; 111 644 910 397

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    2/17

    APLIKASI DIODE RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH

    GELOMBANG,PENYEARAH GELOMBANG PENUH DAN PENYEARAH

    GELOMBANG PENUH SISTEM JEMBATAN

    YOHANES WIGIG SARJONO ,NIM 111644910397

    UNIVERSITAS WIDYAGAMA FAKULTAS TEKNIK ELECTRO

    ABSTRAK

    Sebagai penyearah (diode rectifier) dioda berfungsi menyearahkan/merubah tegang input yang ac (bolak-balik)

    menjadi dc (searah). Tegangan ac merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari gelombang

    positif ke negative terus menerus. Aplikasi penyearah setengah gelombang sebagai rangkaian Clipper (pemotong)

    dan Aplikasi untuk penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), untuk charger aki serta penyearah

    gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge sebagai catu daya

    Kata kunci: Penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan gelombang penuh sistem jembatan

    I. PENDAHULUANSebagian besar peralatan elektronik memrlukan

    arus searah untuk dapat bekerja. Oleh karena itu

    dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai

    penyearah tegangan bolak balik (AC) dari

    perusahaan listrik PLN menjadi arus searah DC.

    Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan

    baterai sebagai sumber dayanya,namun sebagian

    besar peralatan menggunakan sember daya AC 220

    volt - 50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat

    rangkaian yang sering disebut sebagai adaptor atau

    penyearah yang mengubah sumber AC menjadi DC.

    Bagian terpenting dari adaptor adalah berfungsinya

    diode sebagai penyearah (rectifier). Sebagaian besar

    peralatan elektronik memerlukan arus searah untuk

    dapat bekerja,dalam hal ini yang di maksud adalah

    power supply/ catu daya yang fungsinya sebagai

    rangkaian penyearah. Selain itu, di dalam catu daya

    biasanya diberi tambahan filter agar tegangan

    keluarannya lebih rata.

    II. DASAR TEORI

    2.1. Dasar Teori

    Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat

    melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja,

    dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang

    memiliki dua buah elektroda. Oleh karena itu, dioda

    dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik,

    yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau

    tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau

    tegangan searah (DC).

    Dioda jenis VACUUM tube pertama kali

    diciptakan oleh seorang ilmuwan dariInggris yangbernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

    1904.Dioda daya umumnya digunakan sebagai

    penyearah arus/tegangan (rectifier) dengan

    karakteristik puncak tegangannya maksimum dan

    arus maju maksimum.

    Dioda daya pada umumnya terbuat dari bahan

    silikon.Dioda daya merupakan salah satu komponen

    semikonduktor yang banyak digunakan dalam

    rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian

    penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-

    regulator penyakelaran, rangkaian pemisah,

    rangkaian umpan balik dari beban kesumber, dan

    lain-lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya

    dianggap sebagai saklar ideal walaupun dalam

    prakteknya ada perbedaan.

    Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen

    semikonduktor dioda sering kita jumpai jenis dan

    type yang berbeda beda tergantung dari model dan

    tujuan penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Dioda

    merupakan komponen semiconductor yang paling

    sederhana.Kata dioda berasal dari pendekatan kata

    yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)

    mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan

    katoda

    Gambar 1. Diode Penyearah

    2.2 Konstruksi dioda

    Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P

    dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda

    sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    3/17

    bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan

    dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah

    kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole.

    Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa

    muatan.Apabila kutub P pada dioda (anoda)

    dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan

    terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas

    pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole

    sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila

    sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber,

    maka elektron akan berpindah ke arah terminal

    positif sumber.Didalam dioda tidak akan terjadi

    perpindahan elektron. Konstruksi dioda daya

    samadengan dioda-dioda sinyal sambungan PN. Bedanya

    adalah dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan

    tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal

    biasa, namun kecepatanpenyaklarannya lebih rendah.

    Dioda daya merupakan komponen semikonduktor

    sambungan PN yang mempunyai dua terminal

    sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal

    anoda (A) dan katoda (K).

    Gambar 2. Simbol Dioda

    Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N)

    disebut Katoda. Lambang dioda sepertianak panah

    yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini

    mengingatkan kita pada arus konvensional dimana

    arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

    2.3 Prinsip Kerja Dioda

    Hampir semua peralatan elektronika memerlukan

    sumber arus searah. Penyearah digunakan untuk

    mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.

    Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar ratatidak boleh berdenyut-denyut agar tidak

    menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.

    Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan

    arus pada satu arah saja, yaitu padasaat dioda

    memperoleh catu arah/bias maju (forward bias).

    Karena di dalam dioda terdapat junction (pertemuan)

    dimana daerah semikonduktor type-p dan semi

    konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda

    dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi

    ataumenghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda

    relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catuarah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak

    bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai

    tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit

    mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka

    yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus

    output dioda berupaarus DC. Dari kondisi tersebut

    maka dioda hanya digunakan pada beberapa

    pemakaian saja antara lain sebagai penyearah

    setengah gelombang (Half Wave Rectifier),

    penyearahgelombang penuh (Full Wave Rectifier),

    rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian

    penjepit(Clamper) maupun pengganda tegangan

    (Voltage Multiplier).

    2.4 Karakteristik Dioda

    Karakteristik dasar dioda dikenal dengan

    karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk

    dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasidioda. Dalam karakteristik ini dapat diketahui

    keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika

    mendapat tegangan biasmaju dan tegangan bias

    mundur.

    Gambar 3. Karakteristik Dioda

    Bias Maju Dioda

    Gambar 4. Dioda bias maju

    Adalah cara pemberian tegangan luar ke

    terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan

    kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan

    kutub negative batere, maka keadaan diode ini

    disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari

    anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan

    rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi

    aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang

    diberikan ke diode dan akan selalu positif.

    http://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpg
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    4/17

    Bias Mundur Dioda

    Gambar 4. Dioda bias maju

    Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative

    dan katoda diberi tegangan positif, arus yang

    mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju.

    Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada

    arus maju diperlakukan baterai tegangan yang

    diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak

    ada peningkatan yang cukup significant.

    Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse,nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan

    diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.

    Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan

    tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan

    rusaknya dioda

    .

    Gambar 4. Rangkaian Dioda bias maju dan mundur

    2.5 Penerapan Dioda Dalam Rangkaian Penyearah

    Karena sebuah dioda sambungan PN hanya dapat

    mengalirkan arus listrik dalam satuarah, maka dioda

    dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk

    mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah

    Ada tiga jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu

    a. penyearah setengah-gelombang.b. penyearah gelombang penuhc. penyearah gelombang penuh sistem jembatan

    III. PEMBAHASAN

    3.1. Penyearah setengah gelombang

    Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah

    penyearah setengah gelombang, terdiri dari sebuah dioda

    yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan

    diserikan dengan sebuah beban R, seperti pada gambar

    penyearah setengah gelombang.

    Sebagai penyearah(diode rectifier) dioda

    berfungsi menyearahkan/merubah tegang input yang

    ac (bolak-balik) menjadi dc (searah). Tegangan ac

    merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan

    berganti dari gelombang positif ke negative terus

    menerus. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini

    merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang

    dengan menggunakan satu buah diode. Resistor

    dipasang sebagai tahan beban rangkaian. Prinsip

    kerja rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan

    B negative (-), Dioda dalam kondisi dipanjar maju

    karena kaki anoda mendapat tegangan positif.

    Karena diode dalam kondisi On, maka Arus akan

    mengalir dari titik A Dioda R dan kembali

    ketitik B-. karena arus mengalir melewati R, maka

    pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.386.

    Tegangan yang timbul pada R merupakan

    tegangan output (Vout).

    2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan

    B positif (+), Dioda dalam kondisi dipanjar

    terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan

    negatif. Sehingga diode dalam kondisi off, maka

    tidak ada Arus yang mengalir .Kondisi

    menyebakan tegangan pada keluaran/output sama

    dengan 0/tidak ada.

    Gambar 5. Rangkaian Penyearah setengah gelombang

    Gambar 6. Bentuk sinyal input dan output penyearahsetengah gelombang

    http://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPG
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    5/17

    3.2. Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave)

    Penyearah tegangan dengan menggunakan 2 buah

    diode memerlukan transformator/trafo yang

    mempunyai terminal CT (center tep/titik tengah).

    Dioda akan bekerja secara bergantian. Sehingga

    tegangan pada output akan selalu ada. Prinsip kerja

    rangkaian bias dijelaskan sebagai berikut:

    1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan

    B negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjar

    maju karena kaki anoda mendapat tegangan

    positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik

    (off). Karena diode D1 dalam kondisi On, maka

    Arus akan mengalir dari titik A D1 R dan

    kembali ketitik CT. Karena arus mengalir

    melewati R, maka pada R akan timbul tegangan

    sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul padaR merupakan tegangan output (Vout).

    Gambar 7. Rangkaian Penyearah gelombang penuh

    2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan B positif (+),Dioda D2 dalam kondisidipanjar maju karena kaki anoda mendapattegangan Positif dan D2 dalam kondisi dipanjarmaju (On). Karena diode D2 dalam kondisi On,maka Arus akan mengalir dari titik B D2 Rdan kembali ketitik CT. Karena arus mengalirmelewati R, maka pada R akan timbul tegangansebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul padaR merupakan tegangan output (Vout).

    Gambar 8. Rangkaian Penyearah gelombang penuh

    3.Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) danB negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjarmaju karena kaki anoda mendapat tegangan

    positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik(off). Karena diode D1 dalam kondisi On, makaArus akan mengalir dari titik A D1 R dan

    kembali ketitik CT. Karena arus mengalirmelewati R, maka pada R akan timbul tegangansebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul padaR merupakan tegangan output (Vout).

    4. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan

    B positif (+),Dioda D2 dalam kondisi dipanjarterbalik karena kaki anoda mendapat tegangan

    negative (off) dan D2 dalam kondisi dipanjar

    maju (On). Karena diode D2 dalam kondisi On,

    maka Arus akan mengalir dari titik B D2 R

    dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir

    melewati R, maka pada R akan timbul tegangan

    sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada

    R merupakan tegangan output (Vout).

    Gambar 9. Bentuk sinyal input dan output penyearahgelombang penuh

    3.3. Penyearah Gelombang Penuh sistem Bridge

    (Jembatan)

    Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah diode

    sama dengan penyearah gelombang penuh

    menggunakan 2 buah diode, hanya pada penyearah

    system bridge ini transformator yang digunakan tidak

    harus CT. Dioda akan bekerja secara berpasangan,

    jika D1 &D3 On, D2 & D3 off, begitu juga

    sebaliknya.

    1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan

    B negative (-), Dioda D1 & D3 dalam kondisi

    dipanjar maju karena kaki anoda mendapat

    tegangan positif dan D2 &D3 dalam kondisi

    dipanjar terbalik (off). Karena diode D1 & D3

    dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari

    titik A D1 R- D3 dan kembali ketitik B-.

    Karena arus mengalir melewati R, maka pada R

    akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.

    Tegangan yang timbul pada R merupakan

    tegangan output (Vout).

    http://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1a.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1a.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1a.jpg
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    6/17

    Gambar 10. Rangkaian Penyearah gelombang penuhsistem jembatan

    2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan

    B positif (+),Dioda D2 &D4 dalam kondisi

    dipanjar maju karena kaki anoda mendapat

    tegangan positif (On) dan D1 & D3 dalam kondisi

    dipanjar terbalik (Off). Karena diode D2 & D$

    dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari

    titik B D2 R- D4 dan kembali ketitik A-.

    Karena arus mengalir melewati R, maka pada R

    akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.

    Tegangan yang timbul pada R merupakan

    tegangan output (Vout).

    Gambar 11. Rangkaian Penyearah gelombang penuhsistem jembatan

    Gambar 12. Bentuk sinyal input dan outputpenyearah gelombang penuh

    IV. APLIKASI DIODA PENYEARAH

    4.1. Aplikasi Rangkaian Penyearah Setengah

    gelombang sebagai Rangkaian Clipper Dioda

    Salah satu fungsi dioda adalah sebagai komponen

    utama pada rangkaian clipper yaitu rangkaian yangbisa memotong (clip) suatu bagian dari gelombang

    sinyal input tanpa merusak bagian sisa dari

    gelombang sinyal yang telah terpotong tersebut.

    Rangkaian penyearah setengah gelombang pada

    gambar 13 adalah contoh rangkaian clipper paling

    sederhana yang terdiri dari sebuah dioda dan resistor.

    Arah peletakan dioda dalam rangkaian akan

    menentukan bagian mana dari gelombang sinyal

    tersebut yang akan dipotong, apakah bagian yang

    bernilai positif atau bagian yang bernilai negatif.

    Gambar 13. Rangkaian penyearah setengah

    gelombang adalah rangkaian clipper paling sederhana

    Ada dua kategori umum dari clipper yaitu : seri dan

    paralel. Rangkaian clipper dikategorikan seri apabila

    dioda yang digunakan dirangkai seri dengan beban,

    sedangkan clipper paralel apabila dioda dirangkai

    paralel dengan beban.

    a. Clipper SeriContoh dari rangkaian clipper seri bisa anda

    perhatikan pada gambar 14a yang terdiri dari dioda

    dan beban R. Gambar 14b menunjukkan sinyal input

    dan output dari rangkaian clipper seri ini. Bisa kita

    lihat pada gambar 14b, apabila tegangan sinyal AC

    kotak diinputkan pada rangkaian clipper maka bagian

    negatif dari sinyal kotak itu dipotong sehingga pada

    outputnya hanya menyisakan bagian positifnya saja.

    Hal yang sama juga terjadi apabila sinyal AC segitiga

    diinputkan pada rangkaian clipper tersebut. Analisa

    pada gambar 14, kita mengasumsikan dioda bersifat

    ideal. Tidak ada drop tegangan, VT, pada saat dioda

    mengalami bias maju (forward bias).

    http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpg
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    7/17

    Gambar 14. (a) Rangkaian clipper seri. (b) Sinyal

    input dan output dari rangkaian clipper seri

    Selain terdiri dari dioda dan resistor, terkadang

    sumber tegangan DC juga ditambahkan pada

    rangkaian clipper seperti ditunjukkan pada gambar

    15.

    Gambar 15. Rangkaian clipper seri dengan sumber

    tegangan DC

    Tidak ada prosedur khusus untuk menganalisa

    rangkaian seperti pada gambar 15. Tetapi adabeberapa konsep yang mungkin bisa membantu anda

    dalam menganalisa rangkaian clipper seperti pada

    gambar 15 ini.

    Pertama, perhatikan semua sumber tegangan yang

    ada di dalam rangkaian itu dan arah dari dioda. Kita

    harus bisa menentukan apakah tegangan total yang

    ada dalam rangkaian itu apakah bisa membuat dioda

    menjadi on (bias maju) atau tidak. Untuk gambar

    15, bila kita lihat arah dari dioda maka tegangan vi

    harus bernilai positif agar dioda itu bisa on. Selain

    harus bernilai positif, tegangan vi juga harus lebih

    besar dari tegangan V agar dioda bisa on. Apabila

    tegangan vibernilai negatif, maka dioda jelas berada

    dalam kondisi off.

    Kedua, perhatikan transisi perubahan dari tegangan

    sinyal input yang bisa merubah kondisi dioda. Untuk

    dioda yang ideal, titik terjadinya transisi diantara

    kondisi on atau off adalah pada tegangan nol volt (vd

    = 0) dan arus nol ampere (id = 0). Kita terapkan

    kondisi id= 0 dan vd= 0 ini ke rangkaian gambar 15,

    hasilnya adalah rangkaian pada gambar 16. Jadi, titik

    transisi antara kondisi on atau off pada dioda

    adalah pada saat tegangan input vibernilai

    vi= V

    Gambar 16. Menentukan level transisi dari kondisi

    dioda

    Apabila tegangan input, vi, lebih besar dari tegangan

    V maka dioda menjadi on (diganti rangkaian short

    circuit). Bila tegangan input, vi, kurang dari V maka

    dioda menjadi off (diganti dengan open circuit).

    Ketiga, berhati-hati terhadap polaritas dari tegangan

    output vo. Ketika dioda berada dalam kondisi on

    atau short circuit seperti ditunjukkan pada gambar 17,

    tegangan output vo dapat dihitung dengan

    menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL), bila

    arah arus loop nya searah jarum jam, maka diperoleh

    persamaan

    viVvo= 0

    Dan tegangan outputnya adalah

    vo = viV

    Gambar 17. Menghitung tegangan output pada saat

    dioda on

    Keempat, akan sangat membantu apabila kita bisa

    menggambar bentuk gelombang tegangan output

    dibawah sinyal inputnya untuk menentukan nilai

    sesaat dari tegangan output. Kita bisa menggambar

    bentuk gelombang tegangan output berdasarkan titik-

    titik data dari langkah pertama hingga ketiga dari

    penjelasan di atas seperti didemosnstrasikan pada

    gambar 18.

    http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpg
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    8/17

    Gambar 18 Menggambar tegangan output

    berdasarkan data-data yang sudah didapat

    Anggap saja tegangan sesaat dari sinyal input, vi,

    sebagai sumber tegangan DC terhadap tegangan

    output sesaat yang dihasilkan. Misalkan untuk

    menghitung tegangan sesaat, pada saat kondisi v i =

    Vm (tegangan input mencapai puncaknya) maka

    rangkaian yang dapat dianalisa pada saat kondisi ini

    ditunjukkan pada gambar 19.

    Gambar 19 Menghitung tegangan output (vo) pada

    saat tegangan input bernilai maksimum (vi = Vm)

    Apabila tegangan maksimum dari sinyal input lebih

    besar dari tegangan V (Vm> V), maka dioda menjadi

    on dan diganti menjadi short circuit. Tegangan

    output dapat dihitung sesuai dengan persamaan vo=

    viV = VmV. Kemudian hasil dari perhitungan ini

    dimasukkan ke dalam plot grafik pada gambar 19.

    Pada saat vi= V, kondisi dioda berubah (dari on ke

    off, atau dari off ke on). Pada saat tegangan input

    bernilai minimum (vi = -Vm) maka dioda menjadi

    open circuit dan tegangan output vo = 0V. Maka

    kurva lengkap dari gelombang tegangan outputnya

    ditunjukkan pada gambar 20.

    Gambar 20. Gambar lengkap dari sinyal tegangan

    input dan output

    b. Rangkaian clipper paralelRangkaian clipper paralel paling sederhana

    ditunjukkan pada gambar 21, dengan sinyal input

    sama seperti pada rangkaian clipper seri pada gambar

    21. Analisa rangkaian clipper paralel sama seperti

    pada analisa rangkaian clipper seri. Seperti

    ditunjukkan pada contoh berikut ini.

    Gambar 21 (a) Rangkaian clipper paralel sederhana

    .

    Gambar 21(b) Sinyal input dan output dari rangkaian

    clipper paralel gambar 21a

    Salah satu aplikasi dari rangkaian clipper adalah

    melindungi sinyal percakapan yang sudah dikuatkan

    (di-amplifikasi) agar tidak menindih (over riding)

    sinyal transmitter radio seperti ditunjukkan pada

    gambar 22. Apabila sinyal transmisi ini ditindih oleh

    sinyal percakapan, maka sinyal radio akan berubahbahkan bisa bertabrakan (interferensi) dengan

    sinyal dari stasiun radio lainnya. Clipper digunakan

    sebagai pengaman. Selain itu rangkaian clipper juga

    berfungsi untuk melindungi input dari IC agar tidak

    mendapat tegangan berlebih yaitu dengan cara

    memasangkan sepasang dioda yang saling bertolak

    belakang secara paralel pada input IC.

    http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpg
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    9/17

    Gambar 22. Clipper mencegah sinyal suara agar tidak

    menindih sinyal transmitter radio

    4.2. Aplikasi Rangkaian Penyearah gelombang

    Penuh sebagai Rangkaian Sederhana

    Charger Aki mobil dan motor

    Secara prinsip semua power suplai atau adaptor ac

    ke dc bisa kita gunakan sebagai alat charger aki atauuntuk setrum aki baik aki untuk mobil maupun

    motor, yang penting terdapat tegangan output atau

    tegangan yang dikeluarkan oleh power suplai tersebut

    berada diantara tegangan 12 volt dan 15 Volt untuk

    charger atau mengecas satu buah aki,terutama aki tipe

    basah.

    Prinsip dan Cara Kerja Alat Charger Aki

    Cara kerja charger aki atau adaptor atau power

    suplai adalah dengan merubah arus listrik bolak-balik

    dari PLN sebesar 220v untuk dirubah menjadi listrikarus DC dengan tegangan yang telah ditentukan

    sehingga bisa di gunakan untuk charger accu.

    Didalam Alat Charger aki terdapat komponen utama

    yaitu Trafo atau transformator yang berfungsi untuk

    menurunkan tegangan listrik PLN serta penyearah

    atau rectifier atau disebut juga dioda rectifier/kiprox.

    Gambar dibawah ini adalah gambar rangkaian

    sederhana alat untuk charger aki yang menggunakan

    trafo jenis CT atau trafo yang memiliki titik Tengah

    (Center Tap). Gambar rangkaian nya cukupsederhana hanya diperlukan beberapa komponen saja

    sudah bisa digunakan untuk charging atau setrum aki.

    Gambar 23. Charger aki dengan trafo CT

    Fungsi trafo adalah untuk menurunkan tegangan

    listrik PLN 220 Volt menjadi sekitar 12-15 volt

    sesuai yang di butuhkan. Sedangkan Fungsi Dioda

    atau rectifier adalah untuk menyearahkan tegangan

    yang sudah diturunkan oleh trafo sehingga bisadigunakan untuk carger aki.

    Pada sebuah Alat untuk charger Aki kalaupun

    terdapat saklar atau selektor adalah untuk memilih

    tegangan sesuai dengan banyaknya aki yang

    dicharger. Terdapat alat ukur arus atau Amperemeter

    untuk menunjukan besarnya arus pengisian aki,

    terdapat pula Volt meter yang merupakan alat untuk

    mengukur tegangan.

    4.3. Aplikasi Rangkaian Penyearah gelombangPenuh sistem jembatan sebagai catu daya

    Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian

    yang berfungsi untuk menyediakan daya pada

    peralatan elektronik. komponen utama rangkaian catu

    daya yang akan kita bahas disini yaitu trafo step

    down, dioda silicon dan kondensator elektrolit (elco).

    sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC

    dan transistor yang berfungsi sebagai regulator untuk

    membersihkan arus DC dari paku paku tegangan

    AC yang mana pakupaku ini biasanya memberikan

    efek bunyi dengung dan desis (noise) pada peralatan

    audio.

    Catu daya ada 2 jenis yaitu catu daya simetris dan

    catu daya tunggal. Sedangkan dari bentuknya catu

    daya ada 2 bentuk yaitu catu daya gelombang penuh

    dan setengah gelombang.

    Keterangan Gambar dibawah:

    http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-18.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-18.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-18.jpg
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    10/17

    Gambar 23 jenis trafo step down

    Gambar 24 Catu daya simetris gelombang penuh

    dengan trafo CT

    Catu daya ini biasanya dipakai untuk mensuplai dayapada power amplifier jenis OCL.

    Jika Membutuhkan sebuah catu daya simetris

    gelombang penuh sementara anda hanya mempunyai

    sebuah trafo non CT, maka bisa dibuat rangkaian

    seperti gambar 08 yaitu menggunakan tegangan

    separuhnya sebagai CT. contoh: jika mempunyai

    trafo non CT dengan tegangan keluaran 0,3,6,9,12

    maka output yang digunakan adalah 0 dan 12v

    dengan 6v sebagai CT. maka outputnya adalah

    sebesar 6 volt (Gb.24).

    Gambar 25 Catu daya simetris gelombang penuh

    dengan trafo non CT

    atau anda bisa juga membeli sebuah trafo non CT

    yang sama dengan yang anda punya kemudian buat

    rangkaian seperti gambar 25.

    Gambar 26 adalah catu daya tunggal gelombangpenuh.

    Gambar 27 adalah rangkaian catu daya lengkapdengan regulator.

    disini tidak menuliskan nilai pada C1,C2,C3 dan C4karena angkanya tidaklah mutlak, yang penting nilaivoltnya diatas dari output trafo . untuk C1 semakin

    besar semakin bagus misalnya 4700uF/50v. untukC2,C3 juga tidak mutlak harus ada. jika anda inginmemasangnya yaitu antara 100uF - 1000uF dan untuk

    voltnya sesuaikan dengan IC regulator. jikamenggunakan IC regulator 7812 maka C2 dan C3adalah minimal 16v. untuk C4 minimal 100nF.

    Catatan:

    agar bekerja maksimal, IC regulator 78xx

    membutuhkan tegangan 3v lebih tinggi daripada

    tegangan yang dihasilkan. misalkan: IC regulator

    7812 membutuhkan tegangan kerja antara 15v - 27v

    http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.png
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    11/17

    V. KESIMPULAN1. Pada penyearah setengah gelombang, tegangan yang disearahkan oleh dioda hanya pada gelombang yang

    bernilai positif, sehingga outputnya hanya berupa setengah gelombang.

    2. Sedangkan pada penyearah gelombang penuh, tegangan yang disearahkan oleh 2 dioda dengan nilai nolmenggunakan CT dari transformator, maka didapatkan penyearahan gelombang yang penuh, tidak adategangan input yang hilang. Sehingga nilai Vav yang terukur lebih tinggi dari nilai Vav penyearah setengahgelombang.

    3. Penambahan filter pada penyearah berpengaruh pada nilai Vmin dan Vav karena pengaruh dari kerjakapasitor sebagai penyimpan sementara.

    4. Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda daya merupakan salah satu komponen yang sangat pentingdi dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya,karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkantegangan tersebut umumnya adalah menggunakan dioda daya.

    5. Pada Rangkaian ClipperSebuah resistor dan dioda didorong oleh sebuah sumbertegangan ACmemotong sinyal yangdiamati di

    seluruh dioda.Sepasang anti-paraleldioda Si berpotongan simetris pada 0,7 V Ujungground daridioda clipper (s) dapat memutus dan dihubungkan ke tegangan DC untuk memotong

    pada tingkat berubah-ubah.Pemotong dapat digunakan sebagai ukuran pelindung, mencegah sinyal dari melebihi batas

    pemotongan.

    6. Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda daya merupakan salah satu komponen yang sangat pentingdi dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya,karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkantegangan tersebut umumnya adalah menggunakan dioda daya

    VI. DAFTAR PUSTAKA Lowenberg, C. Edwin. 1995.Rangkaian Elektronik. Jakarta : Erlangga Malvino, Albert Paul. 1985.Prinsip-prinsip ElektronikaJilid 2. Jakarta :Erlangga Sutanto. 1994.Rangkaian Elektronika. Jakarta : UI Tipler, Paul A. 2001.Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta ; Erlangga http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html http://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.html http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.html http://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.html

    http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.htmlhttp://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.htmlhttp://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.htmlhttp://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.htmlhttp://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.htmlhttp://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.htmlhttp://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.htmlhttp://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html
  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    12/17

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    13/17

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    14/17

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    15/17

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    16/17

  • 5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono

    17/17