Upload
jojoname
View
783
Download
157
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Diode Penyearah Setengah Gelombang dan Gelombang Penuh
Citation preview
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
1/17
JURNAL
ELEKTRONIKA DAYA
FAKULTAS TEKNIK
ELEKTRO
SEMESTER 6
YOHANES WIGIG SARJONO
NIM ; 111 644 910 397
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
2/17
APLIKASI DIODE RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH
GELOMBANG,PENYEARAH GELOMBANG PENUH DAN PENYEARAH
GELOMBANG PENUH SISTEM JEMBATAN
YOHANES WIGIG SARJONO ,NIM 111644910397
UNIVERSITAS WIDYAGAMA FAKULTAS TEKNIK ELECTRO
ABSTRAK
Sebagai penyearah (diode rectifier) dioda berfungsi menyearahkan/merubah tegang input yang ac (bolak-balik)
menjadi dc (searah). Tegangan ac merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari gelombang
positif ke negative terus menerus. Aplikasi penyearah setengah gelombang sebagai rangkaian Clipper (pemotong)
dan Aplikasi untuk penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), untuk charger aki serta penyearah
gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge sebagai catu daya
Kata kunci: Penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan gelombang penuh sistem jembatan
I. PENDAHULUANSebagian besar peralatan elektronik memrlukan
arus searah untuk dapat bekerja. Oleh karena itu
dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai
penyearah tegangan bolak balik (AC) dari
perusahaan listrik PLN menjadi arus searah DC.
Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan
baterai sebagai sumber dayanya,namun sebagian
besar peralatan menggunakan sember daya AC 220
volt - 50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat
rangkaian yang sering disebut sebagai adaptor atau
penyearah yang mengubah sumber AC menjadi DC.
Bagian terpenting dari adaptor adalah berfungsinya
diode sebagai penyearah (rectifier). Sebagaian besar
peralatan elektronik memerlukan arus searah untuk
dapat bekerja,dalam hal ini yang di maksud adalah
power supply/ catu daya yang fungsinya sebagai
rangkaian penyearah. Selain itu, di dalam catu daya
biasanya diberi tambahan filter agar tegangan
keluarannya lebih rata.
II. DASAR TEORI
2.1. Dasar Teori
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat
melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja,
dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang
memiliki dua buah elektroda. Oleh karena itu, dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik,
yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau
tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau
tegangan searah (DC).
Dioda jenis VACUUM tube pertama kali
diciptakan oleh seorang ilmuwan dariInggris yangbernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun
1904.Dioda daya umumnya digunakan sebagai
penyearah arus/tegangan (rectifier) dengan
karakteristik puncak tegangannya maksimum dan
arus maju maksimum.
Dioda daya pada umumnya terbuat dari bahan
silikon.Dioda daya merupakan salah satu komponen
semikonduktor yang banyak digunakan dalam
rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-
regulator penyakelaran, rangkaian pemisah,
rangkaian umpan balik dari beban kesumber, dan
lain-lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya
dianggap sebagai saklar ideal walaupun dalam
prakteknya ada perbedaan.
Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen
semikonduktor dioda sering kita jumpai jenis dan
type yang berbeda beda tergantung dari model dan
tujuan penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Dioda
merupakan komponen semiconductor yang paling
sederhana.Kata dioda berasal dari pendekatan kata
yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan
katoda
Gambar 1. Diode Penyearah
2.2 Konstruksi dioda
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P
dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda
sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
3/17
bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah
kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole.
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa
muatan.Apabila kutub P pada dioda (anoda)
dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan
terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas
pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila
sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber,
maka elektron akan berpindah ke arah terminal
positif sumber.Didalam dioda tidak akan terjadi
perpindahan elektron. Konstruksi dioda daya
samadengan dioda-dioda sinyal sambungan PN. Bedanya
adalah dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan
tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal
biasa, namun kecepatanpenyaklarannya lebih rendah.
Dioda daya merupakan komponen semikonduktor
sambungan PN yang mempunyai dua terminal
sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal
anoda (A) dan katoda (K).
Gambar 2. Simbol Dioda
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N)
disebut Katoda. Lambang dioda sepertianak panah
yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana
arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
2.3 Prinsip Kerja Dioda
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan
sumber arus searah. Penyearah digunakan untuk
mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar ratatidak boleh berdenyut-denyut agar tidak
menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan
arus pada satu arah saja, yaitu padasaat dioda
memperoleh catu arah/bias maju (forward bias).
Karena di dalam dioda terdapat junction (pertemuan)
dimana daerah semikonduktor type-p dan semi
konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda
dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi
ataumenghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda
relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catuarah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak
bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai
tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit
mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka
yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus
output dioda berupaarus DC. Dari kondisi tersebut
maka dioda hanya digunakan pada beberapa
pemakaian saja antara lain sebagai penyearah
setengah gelombang (Half Wave Rectifier),
penyearahgelombang penuh (Full Wave Rectifier),
rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian
penjepit(Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).
2.4 Karakteristik Dioda
Karakteristik dasar dioda dikenal dengan
karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk
dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasidioda. Dalam karakteristik ini dapat diketahui
keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika
mendapat tegangan biasmaju dan tegangan bias
mundur.
Gambar 3. Karakteristik Dioda
Bias Maju Dioda
Gambar 4. Dioda bias maju
Adalah cara pemberian tegangan luar ke
terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan
kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan
kutub negative batere, maka keadaan diode ini
disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari
anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan
rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi
aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang
diberikan ke diode dan akan selalu positif.
http://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-ik7oc3PqMBA/UXFMtKQQUSI/AAAAAAAAAvs/7GuwjXf6nhM/s1600/dioda2-tugasku-4u.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s400/Dioda-tugasku-4u.jpg5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
4/17
Bias Mundur Dioda
Gambar 4. Dioda bias maju
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative
dan katoda diberi tegangan positif, arus yang
mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju.
Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada
arus maju diperlakukan baterai tegangan yang
diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak
ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse,nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan
diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan
tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan
rusaknya dioda
.
Gambar 4. Rangkaian Dioda bias maju dan mundur
2.5 Penerapan Dioda Dalam Rangkaian Penyearah
Karena sebuah dioda sambungan PN hanya dapat
mengalirkan arus listrik dalam satuarah, maka dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk
mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah
Ada tiga jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu
a. penyearah setengah-gelombang.b. penyearah gelombang penuhc. penyearah gelombang penuh sistem jembatan
III. PEMBAHASAN
3.1. Penyearah setengah gelombang
Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah
penyearah setengah gelombang, terdiri dari sebuah dioda
yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan
diserikan dengan sebuah beban R, seperti pada gambar
penyearah setengah gelombang.
Sebagai penyearah(diode rectifier) dioda
berfungsi menyearahkan/merubah tegang input yang
ac (bolak-balik) menjadi dc (searah). Tegangan ac
merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan
berganti dari gelombang positif ke negative terus
menerus. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini
merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang
dengan menggunakan satu buah diode. Resistor
dipasang sebagai tahan beban rangkaian. Prinsip
kerja rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan
B negative (-), Dioda dalam kondisi dipanjar maju
karena kaki anoda mendapat tegangan positif.
Karena diode dalam kondisi On, maka Arus akan
mengalir dari titik A Dioda R dan kembali
ketitik B-. karena arus mengalir melewati R, maka
pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.386.
Tegangan yang timbul pada R merupakan
tegangan output (Vout).
2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan
B positif (+), Dioda dalam kondisi dipanjar
terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan
negatif. Sehingga diode dalam kondisi off, maka
tidak ada Arus yang mengalir .Kondisi
menyebakan tegangan pada keluaran/output sama
dengan 0/tidak ada.
Gambar 5. Rangkaian Penyearah setengah gelombang
Gambar 6. Bentuk sinyal input dan output penyearahsetengah gelombang
http://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-MAKOvVL7K-k/UXFMshWshvI/AAAAAAAAAvk/VVwsN4SPZQI/s1600/dioda1-tugasku-4u.JPG5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
5/17
3.2. Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave)
Penyearah tegangan dengan menggunakan 2 buah
diode memerlukan transformator/trafo yang
mempunyai terminal CT (center tep/titik tengah).
Dioda akan bekerja secara bergantian. Sehingga
tegangan pada output akan selalu ada. Prinsip kerja
rangkaian bias dijelaskan sebagai berikut:
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan
B negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjar
maju karena kaki anoda mendapat tegangan
positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik
(off). Karena diode D1 dalam kondisi On, maka
Arus akan mengalir dari titik A D1 R dan
kembali ketitik CT. Karena arus mengalir
melewati R, maka pada R akan timbul tegangan
sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul padaR merupakan tegangan output (Vout).
Gambar 7. Rangkaian Penyearah gelombang penuh
2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan B positif (+),Dioda D2 dalam kondisidipanjar maju karena kaki anoda mendapattegangan Positif dan D2 dalam kondisi dipanjarmaju (On). Karena diode D2 dalam kondisi On,maka Arus akan mengalir dari titik B D2 Rdan kembali ketitik CT. Karena arus mengalirmelewati R, maka pada R akan timbul tegangansebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul padaR merupakan tegangan output (Vout).
Gambar 8. Rangkaian Penyearah gelombang penuh
3.Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) danB negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjarmaju karena kaki anoda mendapat tegangan
positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik(off). Karena diode D1 dalam kondisi On, makaArus akan mengalir dari titik A D1 R dan
kembali ketitik CT. Karena arus mengalirmelewati R, maka pada R akan timbul tegangansebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul padaR merupakan tegangan output (Vout).
4. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan
B positif (+),Dioda D2 dalam kondisi dipanjarterbalik karena kaki anoda mendapat tegangan
negative (off) dan D2 dalam kondisi dipanjar
maju (On). Karena diode D2 dalam kondisi On,
maka Arus akan mengalir dari titik B D2 R
dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir
melewati R, maka pada R akan timbul tegangan
sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada
R merupakan tegangan output (Vout).
Gambar 9. Bentuk sinyal input dan output penyearahgelombang penuh
3.3. Penyearah Gelombang Penuh sistem Bridge
(Jembatan)
Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah diode
sama dengan penyearah gelombang penuh
menggunakan 2 buah diode, hanya pada penyearah
system bridge ini transformator yang digunakan tidak
harus CT. Dioda akan bekerja secara berpasangan,
jika D1 &D3 On, D2 & D3 off, begitu juga
sebaliknya.
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan
B negative (-), Dioda D1 & D3 dalam kondisi
dipanjar maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif dan D2 &D3 dalam kondisi
dipanjar terbalik (off). Karena diode D1 & D3
dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari
titik A D1 R- D3 dan kembali ketitik B-.
Karena arus mengalir melewati R, maka pada R
akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.
Tegangan yang timbul pada R merupakan
tegangan output (Vout).
http://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1a.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1a.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-1a.jpg5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
6/17
Gambar 10. Rangkaian Penyearah gelombang penuhsistem jembatan
2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan
B positif (+),Dioda D2 &D4 dalam kondisi
dipanjar maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif (On) dan D1 & D3 dalam kondisi
dipanjar terbalik (Off). Karena diode D2 & D$
dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari
titik B D2 R- D4 dan kembali ketitik A-.
Karena arus mengalir melewati R, maka pada R
akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.
Tegangan yang timbul pada R merupakan
tegangan output (Vout).
Gambar 11. Rangkaian Penyearah gelombang penuhsistem jembatan
Gambar 12. Bentuk sinyal input dan outputpenyearah gelombang penuh
IV. APLIKASI DIODA PENYEARAH
4.1. Aplikasi Rangkaian Penyearah Setengah
gelombang sebagai Rangkaian Clipper Dioda
Salah satu fungsi dioda adalah sebagai komponen
utama pada rangkaian clipper yaitu rangkaian yangbisa memotong (clip) suatu bagian dari gelombang
sinyal input tanpa merusak bagian sisa dari
gelombang sinyal yang telah terpotong tersebut.
Rangkaian penyearah setengah gelombang pada
gambar 13 adalah contoh rangkaian clipper paling
sederhana yang terdiri dari sebuah dioda dan resistor.
Arah peletakan dioda dalam rangkaian akan
menentukan bagian mana dari gelombang sinyal
tersebut yang akan dipotong, apakah bagian yang
bernilai positif atau bagian yang bernilai negatif.
Gambar 13. Rangkaian penyearah setengah
gelombang adalah rangkaian clipper paling sederhana
Ada dua kategori umum dari clipper yaitu : seri dan
paralel. Rangkaian clipper dikategorikan seri apabila
dioda yang digunakan dirangkai seri dengan beban,
sedangkan clipper paralel apabila dioda dirangkai
paralel dengan beban.
a. Clipper SeriContoh dari rangkaian clipper seri bisa anda
perhatikan pada gambar 14a yang terdiri dari dioda
dan beban R. Gambar 14b menunjukkan sinyal input
dan output dari rangkaian clipper seri ini. Bisa kita
lihat pada gambar 14b, apabila tegangan sinyal AC
kotak diinputkan pada rangkaian clipper maka bagian
negatif dari sinyal kotak itu dipotong sehingga pada
outputnya hanya menyisakan bagian positifnya saja.
Hal yang sama juga terjadi apabila sinyal AC segitiga
diinputkan pada rangkaian clipper tersebut. Analisa
pada gambar 14, kita mengasumsikan dioda bersifat
ideal. Tidak ada drop tegangan, VT, pada saat dioda
mengalami bias maju (forward bias).
http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-1.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/untitled-31.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge2.jpghttp://kibogowonto.files.wordpress.com/2010/10/bridge1.jpg5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
7/17
Gambar 14. (a) Rangkaian clipper seri. (b) Sinyal
input dan output dari rangkaian clipper seri
Selain terdiri dari dioda dan resistor, terkadang
sumber tegangan DC juga ditambahkan pada
rangkaian clipper seperti ditunjukkan pada gambar
15.
Gambar 15. Rangkaian clipper seri dengan sumber
tegangan DC
Tidak ada prosedur khusus untuk menganalisa
rangkaian seperti pada gambar 15. Tetapi adabeberapa konsep yang mungkin bisa membantu anda
dalam menganalisa rangkaian clipper seperti pada
gambar 15 ini.
Pertama, perhatikan semua sumber tegangan yang
ada di dalam rangkaian itu dan arah dari dioda. Kita
harus bisa menentukan apakah tegangan total yang
ada dalam rangkaian itu apakah bisa membuat dioda
menjadi on (bias maju) atau tidak. Untuk gambar
15, bila kita lihat arah dari dioda maka tegangan vi
harus bernilai positif agar dioda itu bisa on. Selain
harus bernilai positif, tegangan vi juga harus lebih
besar dari tegangan V agar dioda bisa on. Apabila
tegangan vibernilai negatif, maka dioda jelas berada
dalam kondisi off.
Kedua, perhatikan transisi perubahan dari tegangan
sinyal input yang bisa merubah kondisi dioda. Untuk
dioda yang ideal, titik terjadinya transisi diantara
kondisi on atau off adalah pada tegangan nol volt (vd
= 0) dan arus nol ampere (id = 0). Kita terapkan
kondisi id= 0 dan vd= 0 ini ke rangkaian gambar 15,
hasilnya adalah rangkaian pada gambar 16. Jadi, titik
transisi antara kondisi on atau off pada dioda
adalah pada saat tegangan input vibernilai
vi= V
Gambar 16. Menentukan level transisi dari kondisi
dioda
Apabila tegangan input, vi, lebih besar dari tegangan
V maka dioda menjadi on (diganti rangkaian short
circuit). Bila tegangan input, vi, kurang dari V maka
dioda menjadi off (diganti dengan open circuit).
Ketiga, berhati-hati terhadap polaritas dari tegangan
output vo. Ketika dioda berada dalam kondisi on
atau short circuit seperti ditunjukkan pada gambar 17,
tegangan output vo dapat dihitung dengan
menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL), bila
arah arus loop nya searah jarum jam, maka diperoleh
persamaan
viVvo= 0
Dan tegangan outputnya adalah
vo = viV
Gambar 17. Menghitung tegangan output pada saat
dioda on
Keempat, akan sangat membantu apabila kita bisa
menggambar bentuk gelombang tegangan output
dibawah sinyal inputnya untuk menentukan nilai
sesaat dari tegangan output. Kita bisa menggambar
bentuk gelombang tegangan output berdasarkan titik-
titik data dari langkah pertama hingga ketiga dari
penjelasan di atas seperti didemosnstrasikan pada
gambar 18.
http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-5.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-4.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-3.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-2.jpg5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
8/17
Gambar 18 Menggambar tegangan output
berdasarkan data-data yang sudah didapat
Anggap saja tegangan sesaat dari sinyal input, vi,
sebagai sumber tegangan DC terhadap tegangan
output sesaat yang dihasilkan. Misalkan untuk
menghitung tegangan sesaat, pada saat kondisi v i =
Vm (tegangan input mencapai puncaknya) maka
rangkaian yang dapat dianalisa pada saat kondisi ini
ditunjukkan pada gambar 19.
Gambar 19 Menghitung tegangan output (vo) pada
saat tegangan input bernilai maksimum (vi = Vm)
Apabila tegangan maksimum dari sinyal input lebih
besar dari tegangan V (Vm> V), maka dioda menjadi
on dan diganti menjadi short circuit. Tegangan
output dapat dihitung sesuai dengan persamaan vo=
viV = VmV. Kemudian hasil dari perhitungan ini
dimasukkan ke dalam plot grafik pada gambar 19.
Pada saat vi= V, kondisi dioda berubah (dari on ke
off, atau dari off ke on). Pada saat tegangan input
bernilai minimum (vi = -Vm) maka dioda menjadi
open circuit dan tegangan output vo = 0V. Maka
kurva lengkap dari gelombang tegangan outputnya
ditunjukkan pada gambar 20.
Gambar 20. Gambar lengkap dari sinyal tegangan
input dan output
b. Rangkaian clipper paralelRangkaian clipper paralel paling sederhana
ditunjukkan pada gambar 21, dengan sinyal input
sama seperti pada rangkaian clipper seri pada gambar
21. Analisa rangkaian clipper paralel sama seperti
pada analisa rangkaian clipper seri. Seperti
ditunjukkan pada contoh berikut ini.
Gambar 21 (a) Rangkaian clipper paralel sederhana
.
Gambar 21(b) Sinyal input dan output dari rangkaian
clipper paralel gambar 21a
Salah satu aplikasi dari rangkaian clipper adalah
melindungi sinyal percakapan yang sudah dikuatkan
(di-amplifikasi) agar tidak menindih (over riding)
sinyal transmitter radio seperti ditunjukkan pada
gambar 22. Apabila sinyal transmisi ini ditindih oleh
sinyal percakapan, maka sinyal radio akan berubahbahkan bisa bertabrakan (interferensi) dengan
sinyal dari stasiun radio lainnya. Clipper digunakan
sebagai pengaman. Selain itu rangkaian clipper juga
berfungsi untuk melindungi input dari IC agar tidak
mendapat tegangan berlebih yaitu dengan cara
memasangkan sepasang dioda yang saling bertolak
belakang secara paralel pada input IC.
http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13b.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-13a.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-8.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-7.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-6.jpg5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
9/17
Gambar 22. Clipper mencegah sinyal suara agar tidak
menindih sinyal transmitter radio
4.2. Aplikasi Rangkaian Penyearah gelombang
Penuh sebagai Rangkaian Sederhana
Charger Aki mobil dan motor
Secara prinsip semua power suplai atau adaptor ac
ke dc bisa kita gunakan sebagai alat charger aki atauuntuk setrum aki baik aki untuk mobil maupun
motor, yang penting terdapat tegangan output atau
tegangan yang dikeluarkan oleh power suplai tersebut
berada diantara tegangan 12 volt dan 15 Volt untuk
charger atau mengecas satu buah aki,terutama aki tipe
basah.
Prinsip dan Cara Kerja Alat Charger Aki
Cara kerja charger aki atau adaptor atau power
suplai adalah dengan merubah arus listrik bolak-balik
dari PLN sebesar 220v untuk dirubah menjadi listrikarus DC dengan tegangan yang telah ditentukan
sehingga bisa di gunakan untuk charger accu.
Didalam Alat Charger aki terdapat komponen utama
yaitu Trafo atau transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan listrik PLN serta penyearah
atau rectifier atau disebut juga dioda rectifier/kiprox.
Gambar dibawah ini adalah gambar rangkaian
sederhana alat untuk charger aki yang menggunakan
trafo jenis CT atau trafo yang memiliki titik Tengah
(Center Tap). Gambar rangkaian nya cukupsederhana hanya diperlukan beberapa komponen saja
sudah bisa digunakan untuk charging atau setrum aki.
Gambar 23. Charger aki dengan trafo CT
Fungsi trafo adalah untuk menurunkan tegangan
listrik PLN 220 Volt menjadi sekitar 12-15 volt
sesuai yang di butuhkan. Sedangkan Fungsi Dioda
atau rectifier adalah untuk menyearahkan tegangan
yang sudah diturunkan oleh trafo sehingga bisadigunakan untuk carger aki.
Pada sebuah Alat untuk charger Aki kalaupun
terdapat saklar atau selektor adalah untuk memilih
tegangan sesuai dengan banyaknya aki yang
dicharger. Terdapat alat ukur arus atau Amperemeter
untuk menunjukan besarnya arus pengisian aki,
terdapat pula Volt meter yang merupakan alat untuk
mengukur tegangan.
4.3. Aplikasi Rangkaian Penyearah gelombangPenuh sistem jembatan sebagai catu daya
Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian
yang berfungsi untuk menyediakan daya pada
peralatan elektronik. komponen utama rangkaian catu
daya yang akan kita bahas disini yaitu trafo step
down, dioda silicon dan kondensator elektrolit (elco).
sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC
dan transistor yang berfungsi sebagai regulator untuk
membersihkan arus DC dari paku paku tegangan
AC yang mana pakupaku ini biasanya memberikan
efek bunyi dengung dan desis (noise) pada peralatan
audio.
Catu daya ada 2 jenis yaitu catu daya simetris dan
catu daya tunggal. Sedangkan dari bentuknya catu
daya ada 2 bentuk yaitu catu daya gelombang penuh
dan setengah gelombang.
Keterangan Gambar dibawah:
http://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-18.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-18.jpghttp://elkaasik.com/wp-content/uploads/2014/01/clipper-18.jpg5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
10/17
Gambar 23 jenis trafo step down
Gambar 24 Catu daya simetris gelombang penuh
dengan trafo CT
Catu daya ini biasanya dipakai untuk mensuplai dayapada power amplifier jenis OCL.
Jika Membutuhkan sebuah catu daya simetris
gelombang penuh sementara anda hanya mempunyai
sebuah trafo non CT, maka bisa dibuat rangkaian
seperti gambar 08 yaitu menggunakan tegangan
separuhnya sebagai CT. contoh: jika mempunyai
trafo non CT dengan tegangan keluaran 0,3,6,9,12
maka output yang digunakan adalah 0 dan 12v
dengan 6v sebagai CT. maka outputnya adalah
sebesar 6 volt (Gb.24).
Gambar 25 Catu daya simetris gelombang penuh
dengan trafo non CT
atau anda bisa juga membeli sebuah trafo non CT
yang sama dengan yang anda punya kemudian buat
rangkaian seperti gambar 25.
Gambar 26 adalah catu daya tunggal gelombangpenuh.
Gambar 27 adalah rangkaian catu daya lengkapdengan regulator.
disini tidak menuliskan nilai pada C1,C2,C3 dan C4karena angkanya tidaklah mutlak, yang penting nilaivoltnya diatas dari output trafo . untuk C1 semakin
besar semakin bagus misalnya 4700uF/50v. untukC2,C3 juga tidak mutlak harus ada. jika anda inginmemasangnya yaitu antara 100uF - 1000uF dan untuk
voltnya sesuaikan dengan IC regulator. jikamenggunakan IC regulator 7812 maka C2 dan C3adalah minimal 16v. untuk C4 minimal 100nF.
Catatan:
agar bekerja maksimal, IC regulator 78xx
membutuhkan tegangan 3v lebih tinggi daripada
tegangan yang dihasilkan. misalkan: IC regulator
7812 membutuhkan tegangan kerja antara 15v - 27v
http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.pnghttp://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/power-supply.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Z5lo3RxQ4xc/UKMPFHnIApI/AAAAAAAAAKY/hhVYC93rF_g/s1600/pwr+supply.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-7J4N096nw7I/UKOUh4zs-_I/AAAAAAAAAKo/8V1bZ1_37VE/s1600/non+CT+simetris+full+wave.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nWajL2uDk_0/UKMNgC5tJII/AAAAAAAAAJ4/Fwy6OcTuDvw/s1600/trafo01.png5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
11/17
V. KESIMPULAN1. Pada penyearah setengah gelombang, tegangan yang disearahkan oleh dioda hanya pada gelombang yang
bernilai positif, sehingga outputnya hanya berupa setengah gelombang.
2. Sedangkan pada penyearah gelombang penuh, tegangan yang disearahkan oleh 2 dioda dengan nilai nolmenggunakan CT dari transformator, maka didapatkan penyearahan gelombang yang penuh, tidak adategangan input yang hilang. Sehingga nilai Vav yang terukur lebih tinggi dari nilai Vav penyearah setengahgelombang.
3. Penambahan filter pada penyearah berpengaruh pada nilai Vmin dan Vav karena pengaruh dari kerjakapasitor sebagai penyimpan sementara.
4. Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda daya merupakan salah satu komponen yang sangat pentingdi dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya,karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkantegangan tersebut umumnya adalah menggunakan dioda daya.
5. Pada Rangkaian ClipperSebuah resistor dan dioda didorong oleh sebuah sumbertegangan ACmemotong sinyal yangdiamati di
seluruh dioda.Sepasang anti-paraleldioda Si berpotongan simetris pada 0,7 V Ujungground daridioda clipper (s) dapat memutus dan dihubungkan ke tegangan DC untuk memotong
pada tingkat berubah-ubah.Pemotong dapat digunakan sebagai ukuran pelindung, mencegah sinyal dari melebihi batas
pemotongan.
6. Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda daya merupakan salah satu komponen yang sangat pentingdi dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya,karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkantegangan tersebut umumnya adalah menggunakan dioda daya
VI. DAFTAR PUSTAKA Lowenberg, C. Edwin. 1995.Rangkaian Elektronik. Jakarta : Erlangga Malvino, Albert Paul. 1985.Prinsip-prinsip ElektronikaJilid 2. Jakarta :Erlangga Sutanto. 1994.Rangkaian Elektronika. Jakarta : UI Tipler, Paul A. 2001.Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta ; Erlangga http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html http://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.html http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.html http://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.html
http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.htmlhttp://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.htmlhttp://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.htmlhttp://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.htmlhttp://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.htmlhttp://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.htmlhttp://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.htmlhttp://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
12/17
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
13/17
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
14/17
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
15/17
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
16/17
5/27/2018 Jurnal Elektronika Daya - Yohanes Wigig Sarjono
17/17