18
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TENTANG HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS IV SDN 21 TUNGKAL ILIR HEMISYAH 819559582 Ema! " #$m%&a#'ma!*+m  Abstrak   Penulisan ini berangkat dari latar belakang perlunya dilahirkan pembaharuan dalam meningkatkan kreativitas mengajar gu ru. Setiap kegiatan proses pend idikan diarahkan kepada tercapainya pribadi pribadi yang berkembang secara optimal dengan potensi masi ng masing untuk dapat mencapai hal tersebut. Maka kegiatan  pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan instru ksiona l (pen gajara n) akan tetapi melip uti kegia tan yang menjamin bahwa  setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga dapat mendi pribadi  yang optimal. da tiga faktor yang mempengaruhi terhadap proses pembelajaran  yaitu !aw "nputs (peserta didik dengan segala karakteristiknya minat# bakat# kemampuan# kebia saan) . "nstru menta l "nput s (mas alah sarana # kurikulum# media # metode). $nvironment "nputs (masukan lingkungan# sosial budaya). bin Syamsudin (%&& '). ari seluru h permas alaha n dan pemba hasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran "P perlu dilakukan percobaan eks per imen aga r sisw a lebih senang dan ter tari k bel ajar "P. engan mengg unaka n metod e eksper imen hasil belaja r siswa terlihat semakin meningka t dari rata rata kelas *+#, menja di ,-#+ . emik ian juga aktivitas guru semakin meningkat yakni mampu mengelolah proses pembelajaran "P lebih aktif# inovatif dan kreatif# menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa usia Sekolah asar.  Kata Kunci :  asil /elajar# Metode $ksperimen#Makhluk idup 1

jurnal hemisyah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal pkp

Citation preview

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TENTANG HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS IV SDN 21 TUNGKAL ILIR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TENTANG HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS IV SDN 21 TUNGKAL ILIRHEMISYAH

819559582

Email : [email protected]

Penulisan ini berangkat dari latar belakang perlunya dilahirkan pembaharuan dalam meningkatkan kreativitas mengajar guru. Setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi pribadi yang berkembang secara optimal dengan potensi masing masing untuk dapat mencapai hal tersebut. Maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan instruksional (pengajaran) akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga dapat mendi pribadi yang optimal. Ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap proses pembelajaran yaitu Raw Inputs (peserta didik dengan segala karakteristiknya minat, bakat, kemampuan, kebiasaan). Instrumental Inputs (masalah sarana, kurikulum, media, metode). Environment Inputs (masukan lingkungan, sosial budaya). Abin Syamsudin (2003). Dari seluruh permasalahan dan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA perlu dilakukan percobaan / eksperimen agar siswa lebih senang dan tertarik belajar IPA. Dengan menggunakan metode eksperimen hasil belajar siswa terlihat semakin meningkat dari rata rata kelas 58,6 menjadi 69,8. Demikian juga aktivitas guru semakin meningkat yakni mampu mengelolah proses pembelajaran IPA lebih aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa usia Sekolah Dasar.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Eksperimen,Makhluk Hidup I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi pribadi yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing masing untuk dapat mencapai hal tersebut maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan instruksional ( pengajaran ) akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga dapat menjadi pribadi yang optimal.

Proses pendidikan disekolah terutama terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung, yang keberhasilannya dipengaruhi oleh berbagai faktor menurut Abin Syamsudin ( 2003 ) profesi keguruan Universitas Terbuka memiliki tiga faktor yang mempengaruhi terhadap proses pembelajaran yaitu pertama dengan raw inputs ( peserta didik dengan segala karakteristiknya minat, bakat, kemampuan, kebiasaan, dan sebagainya ) kedua instrumental inputs ( masalah sarana, kurikulum, media, metode, dan sebagainya ) ketiga environment inputs ( masukan lingkungan, sosial budaya dan sebagainya).

Brown.GD.(1975:35) proses pembelajaran adalah proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan peranan guru dan siswa didalamnya.baik keterlibatan guru maupun siswa adalah faktor utama yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar didalam kelas, keduanya ikut ambil bagian dalam aktifitas pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran biasanya menghadapi kendala atau hambatan menurut Fairchild.H.P.(1964:290) permasalahan mengenai hambatan tersebut perlu diselesaiakan karena permasalahan tersebut mempengaruhi pencapaian pembelajaran dan juga tugas guru dalam mengatur proses belajar mengajar bagaimanapun juga usaha penyelesaian terhadap masalah tersebut bukanlah hal yang mudah dilakukan karena melibatkan banyak komponen,serta dilakukan secara bertahap.

Pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 21 Tungkal Ilir penguasaan materi siswa masih rendah.karena siswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran siswa cenderung beranggapan bahwa pelajaran IPA merupakan pelajaran yang rumit dan sulit karena karena banyaknya penelitian yang membuat tidak sabar dalam melakukannya.

Rendahnya penguasaan materi siswa ini dapat kita lihat dari hasil ulangan harian, dari hasil ulangan harian tersebut hanya 7 orang siswa dari 25 siswa kelas IV yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 28% untuk itu dilaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan penguasaan materi pengajaran siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dinyatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai 75 ( DEPDIKBUD 1995 : 6 )

Selama pembelajaran berlangsung,kebanyakan siswa kurang aktif,tidak memperhatikan penjelasan guru dan jarang bertanya,pembelajaran yang penulis lakukan masih banyak permasalahan yang harus diperbaiki yaitu:

1.Metode yang digunakan hanya metode ceramah.

2.Media / alat peraga tidak konkrit.

3.Kurangnya konsentrasi siswa pada saat belajar.

4.Tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan perco baan / eksperimeni

Karena metode yang penulis berikan kurang menarik dan kurang mendapat respon dari siswa,maka perlu diterapkan suatu metode yang dapat meningkatkan belajar dan minat siswa dalam belajar IPA.misalnya dengan menggunakan metode eksperimen.

B.Rumusan Masalah

Dengan berdasarkan identifikasi masalah dan melihat kenyataan dikelas permasalahannya maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

"Bagaimana penggunaan Metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang terjadinya perubahan wujud benda pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 21 Tungkal Ilir kec. Tungkal Ilir kab. Banyuasin.

C.Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk :

1.Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

2.Mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran IPA.

3.Memusatkan perhatian siswa pada materi yang sedang diajarkan

4.Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud benda.

5.Meningkatkan keterampilan dan kemampuan guru dalam menggunakan metode eksperimen.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi h berbagai pihak antara lain :

1.Bagi guru,yaitu sebagai bahan masukkan khususnya bagi IPA tentang pentingnya metode eksperimcn dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar.

2.Bagi siswa,meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran IPA dengan metode eksperimen dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari yang berkaitan dengan pembelajaran TPA.

3.Bagi kepala sekolah,ia akan mernahami tugas berat seorang guru serta mengetahui lebih jauh permasalahan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran disekolah.

4.Bagi sekolah,hasil perbaikan akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA.

II. KAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Wikipedia (www.id wikipedia. Org/wiki/Belajar ) Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti,tidak bisa menjadi bisa,untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.Menurut teori dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar,sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur,yang dapat diamati adalah stimulus dan respon,oleh karena itu apa yang diberikan guru ( stimulus ) dan apa yang diterima oleh pelajar ( respon ) harus dapat diamati dan diukur.

Menurut John Dewey ( www.ilmugreen.blogspot.com ) Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui penguatan ( reinforcement ) sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan resisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman ( Learning is a change of behaviour as a result of experience ) demikian pendapat John Dewey,salah seorang ahli p endidikan dari aliran Behavioural Approach.

Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat proses belaiar bersifat progesif dan akumulatif,mengarah kepada kesempurnaan misalnya dari tidak mampu menjadi mampu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti,baik mencakup aspek pengetahuan ( cognitive domain ) aspek afektif (afektive domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotorik domain).

Menurut Ernest R.Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata,1984:252) Belajar merupakan prosed perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan,yang keadaanya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Sedangkan pengertian belajar menururt Gagne dalam bukunya The conditions of learning 1977 Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaanya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.Berbeda dengan perubahan serta merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naluriah.

B.Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar

Perubahan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu merupakan hasil belajar yang terpenting sebenamya dalam belajar adalah proses belajarnya karena didalam proses itulah murid bisa belajar banyak hal.dibawah ini ada beberapa pengertian hasil Belajar menurut para ahli.

Menurut Sudjana dalam ( Sajana : 2011 : 22 ( www.Hayardin.blogspot. com>Home>Artikel/pendidikan ) Mengemukakan bahwa " Pengertian hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya."

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250-251) Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa,hasil belajar merupakan tingkat perkembangar, mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.tingkat perkembangan tersebut pada jenis jenis ranah kognitii,afektif,dan psikomotor,sedangkan dari sisi guru,hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Senada dengan Dimyati menurut Oemar Hamalik (2006:30) Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesionalisme yang dimiliki guru baik dibidang kognitif (intelektual) bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku ( psikomotorik )

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan,sikap,yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan / pendidikan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari hari.

C.Metode

Metode ( method ),secara harfiah berarti cara.Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka,metha,(melalui atau melewati),dan hodos yang berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar.

Menurut Prof.Dr.Winamo Surachmad (1961, www.Sarjanaku.com. ) Pengertian metode mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara - cara pelaksanaan dari pada murid - murid disekolah. Menurut Max Siporin ( 1975,wvw.Yahoo.Answer.com) Metode adalah suatu orientasi aktivitas yang mengarah kepada persyaratan tugas tugas dan tujuan tujuan nyata.

Senada dengan Prof.Dr.Winarno, menurut Dra. Suprayekti.M.Pd. ( 2003 : 13 ) "metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan."

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.D.Metode Eksperimen

Tujuan utama pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari hari,memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar,serta mampu untuk memecahkan masalah masalah yang dihadapinya dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam semesta.

Menurut Joseph Mbulu (2001:58,www. Dhia Suprianti wordpress. Com ) Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan eksperimen ( percobaan ) dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen siswa diberi pengalaman untuk mengalami sendiri, tentang suatu objek,menganalisis,membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu objek keadaan.Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri,mencari suatu kebenaran,mencari suatu dalil atau hukum dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.

Unsur terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar.Belajar dapat dirangsang dan diarahkan dengan berbagai macam cara yang mengarah kepada tujuan.oleh karena itu dengan metode eksperimen akan menimbulkan rasa ingin tahu siswa dan menyenangkan dalam proses mengajar.

Senada dengan Joseph Mbulu,menurut Boediningsih (1995) (http://abilyudi.wordpress.com/2009/10/30/metode-eksperimen,/)siswa yang hanya mendengarkan saja akan memperoleh pengetahuan sebesar 20% sedangkan melaksanakan eksperimen maka akan melakukan kegiatan melihat,mendengarkan,dan mengungkapkan sendiri mereka akan memperoleh pengetahuan 80%. Dan data itu dapat diketahui betapa besar pengetahuan jika melaksanakan eksperimen.Dengan melaksanakan eksperimen diharapkan :

1.Siswa akan termotivasi,lebih aktif belajar,berfikir dan berbuat,serta meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar

2.Ketika melaksanakan eksperimen siswa akan lebih banyak memperoleh pengalaman serta keterampilan praktis dalam menggunakan alat alat percobaan.

3.Selesai percobaan siswa akan melaporkan hasil pengamatannya dimuka kelas dan untuk didiskusikan sehingga dengan berdiskusi siswa akan lebih aktif belajar dan berargumentasi menyampaikan pendapatnya.

4.Pengetahuan diperoleh dart hasil belajar,hasil eksperimen atau menyelidiki yang banyak berhubungan dengan minat mereka dan yang mereka rasakan berguna untuk hidup mereka dan ini akan lebih lama dapat diingat.

5.Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,bertanggung jawab dan berdiri sendiri.

Menurut Sri Anitah W.dkk.(2008:5.27) Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses.Eksperimen sulit dipisahkan dengan demonstrasi karena keduanya kemungkinan dapat digunakan secara bersamaan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen ialah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih, melakukan proses percobaan secara mandiri, sehingga siswa sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta dan mengumpulkan data, memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata melalui eksperimen.

E.Penelitian Tindakan Kelas

Mills (2000) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai "systematic inquiry yang dilakukan oleh guru,kepala sekolah,atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.Informasi mi digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan Reflective Practice" yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang diiakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut I GAK.Wardhani dan Kuswaya Wihardit ( 2009:1.4) karakteristik penelitian tindakan kelas adalah

1.Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada din guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.

2.Self reflective inquiry,atau penelitian melalui refleksi diri merupakan ciri PTK yang paling essensial berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau obyek atau tempat lain sebagai respoden,maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas,sehinngga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, penelitian dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama penelitian dilakukan.

F.Materi Ajar

Mata pelajaran yang diteliti / diperbaiki adalah IPA dengan standar kompetensi Benda dan Sifatnya

1.Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

2.Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Perubahan Wujud Benda

Semua benda yang berada di alam raya mengalami perubahan tidak ada satu benda pun abadi dan tidak mengalami perubahan.perubahan di alam ada dua macam yaitu perubahan tetap dan perubahan sementara.

1. Perubahan wujud padat menjadi cair

Jika es batu diletakkan / ditempatkan di udara terbuka,apakah yang terjadi ? ya,es batu akan meleleh dan berubah menjadi cair perubahan ,vujud padat menjadi cair disebut melebur / meleleh contohnya es yang berubah menjadi air dan mentega yang menjadi minyak ketika dipanaskan dalam penggorengan.2.Perubahan wujud cair menjadi padat disebut membeku,contohnya air yang dimasukkan kedalam kulkas menjadi es batu.3. Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap contohnya air yang direbus lama kelamaan akan habis.4. Perubahan wujud padat menjadi gas,contohnya kapur barus / kamper habis didalam lemari pakaian.III. PELAKSANAAN PENELITIANA.Subyek Penelitian

1.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 21 Tungkal Ilir dengan alamat sekolah di Dusun VI Keluang Banyuasin Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

2.Waktu

Penelitian Tindak Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dalam 2 Siklus yaitu pada bulan September Oktober 2013.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan

HARI / TANGGALSIKLUSKETERANGAN

Senin, 23 September 2013Pra SiklusSesuai Jadwal Pelajaran Di Sekolah

Senin, 30 September 2013Siklus I

Senin, 7 Oktober 2013Siklus II

3.Mata Pelajaran

Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD,standar kompetensi :

Memahami:Hubungan Antara Makhluk Hidup dengan lingkungannya.

Kompetensi Dasar:Mendiskrifsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

4.Kelas dan Karakteristik Siswa

Siswa kelas IV SD Negeri 21 Tungkal Ilir yang berjumlah 25 orang siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki laki dan 14 siswa perempuan dengan latar belakang social dan ekonomi yang berbeda beda.

B.Deskripsi Per Siklus

Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui Penelitian Tindak Kelas ( PTK ) yang berlangsung dalam 2 siklus, dalam setiap siklus kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan rekleksi.

Pra Siklus

Data awal yang diperoleh peneliti sebelum melakukan perbaikan pembelajaran atau sebelum melakukan PTK adalah sebagai berikut yaitu nilai ulangan harian siswa yang masih rendah.

Tabel 3.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

NONILAIJUMLAH SISWAKETERANGAN

171 80-

267 706Rata rata Kelas Masih

361 651Rendah Yaitu 59,4 Hanya

456 6087 Orang Siswa yang tuntas

551 552( Yang Nilainya memenuhi

640 508KKM )

Jumlah25 Siswa

Dari table di atas terlihat hasil belajar siswa masih rendah, dari 25 siswa hanya 7 orang yang tuntas, sedangkan 18 siswa nilainya masih rendah. Krateria Ketuntasan menimal ( KKM ) untuk mata pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 21 Tungkal Ilir adalah 65 untuk itu perlu dilakukan penelitian tindak kelas.

Siklus. IKegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

1.Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :

a.Menyusun rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) dengan materi ajar Hubungan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya.

b.Mempersiapkan apa apa yang akan di gunakan.

c.Memeriksa Skenario pembelajaran yang akan di lakukan

d.Mempersiapkan lembar pengamatan seperti APKG I dan APKG II dan lain lain.

e.Menyakinkan teman sejawat yang akan membantu.

2.Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 23, September 2013,dengan materi mendeskripsikan Bahwa hewan dan tumbuhan saling membutuhkan :

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

a.Guru mengucapkan salam,berdoa,dan mengabsen siswa.

b. Guru mengkondisikan kelas untuk belajar,murid-murid menyiapkan buku dan alat tulis.

c. Apersepsi : guru bertanya pada siswa " Anak anak sebutkan 2 contoh benda padat.. !

d. Guru memotivasi siswa dengan bertanya " Anak anak pernahkah kalian melihat seekor kerbau yang dihinggap burung apa yang terjadi?...

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

f.Guru menempelkan alat peraga / gambar hewan hewan dan tumbuhan

g. Guru meminta siswa mengamati dan memperhatikan alat peraga

h. Dengan menggunakan alat peraga guru menjelaskan bahwa makhluk hidup saling membutuhkan

i. Tanya jawab dan memberikan penguatan.

j. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

k. Guru membagikan lembar LKS pada siswa.3. Observasi / Pengamatan.

Pada tahap ini pengamatan menggunakan lembar observasi, lembar APKG I dan APKG II. Berdasarkan hasil observasi / pengamatan ternyata pada siklus pertama, belum semua siswa aktif dalam kerja kelompok. Hasil pengamatan siklus4. Refleksi Siklus I

Berdasarkan observasi dan pengamatan ternyata belum semua siswa ikut terlibat aktif Dilihat dari hasil tes yang dilakukan hanya 11 siswa yang dinyatakan tuntas hal ini disebabkan oleh:

a. Guru tidak menggunakan metode eksperimen/percobaan sehingga siswa kurang paham tentang materi perubahan wujud benda

b.Ada 3 orang siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

Dari hasil refleksi siklus I penulis memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus ke 2Siklus 2

1.Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu:

a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) ke dua.

b. Mempersiapkan alat peraga gambar macam-macam gambar hewan dan tumbuhan

c.Mempersiapkan LKS ( Lembar Kerja Siswa ).

d.Memeriksa skenario pembelajaran yang akan dilakukan.

f.Mempersiapkan lembar pengamatan / observasi APKG I dan APKG II

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 30 September 2013, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Guru mengondisikan kelas untuk belajar mengguapkan salam,berdoa,dan mengabsen siswa.

b. Guru memotivasi siswa dengan bertanya "Anak-anak pernahkah kalian melihat kerbau yang di hinggapi burung ?

c.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d.Guru meminta siswa memperhatikan alat peraga yaitu gambar hewan dan tumbuhan

e.Guru menjelaskan terjadinya hubungan antara makhluk hidup dengan hubungannya.

f.Siswa membentuk 5 kelompok.

g.Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melakukan percobaan / eksperimen tentang terjadinya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

h.Siswa secara individu dan berkelompok mengisi LKS berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan.

i.Setiap kelompok mengumpulkan hasil percobaan / eksperimen.

j.Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan pengamatan kelompoknya didepan kelas dan kelompok lainnya dipersilahkan untuk menyampaikan pendapatnya (berdiskusi).

k.Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

l.Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-haI yang belum dipahami.

m.Guru membagikan lembar LKS,

n.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini r. Guru meminta siswa mengerjakan PR(tindak lanjut).

3. Pengamatan / Observasi.

Pengamatan terhadap pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Dari hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung aktivitas siswa mengalami peningkatan. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam melakukan eksperimen tentang terjadinya hubungan antara makhluk hidup. Walaupun sudah baik pengamat ( teman sejawat ) masih menyarankan untuk lebih memaksimalkan dan mempertahankan dalam penggunaan alat peraga dan metode eksperimen agar siswa lebih termotivasi dan semangat dalam belajar tentang proses terjadinya hubungan antara makhluk hidup.Karena dengan menggunakan metode ceramah siswa kurang tertarik dan kurang memahami materi yang disampaikan.

4.Refleksi sikius II

Pada siklus II, melihat dari hasil pengamatan ibu Umi Sholihah terhadap aktivitas guru yang sudah baik, hal ini membuat hati lega, tetapi penulis belum merasa puas karena masih ada 4 orang siswa yang nilainya masih belum tuntas yaitu masih dibawah nilai ketuntasan minimal 65 ( KKM IPA = 65 ) karena nilai ketuntasan minimal di SD Negeri 21 Tungkal Ilir pada mata pelajaran IPA adalah 65.Penulis berharap agar dikemudian hari dapat melaksanakan PTK lebih baik lagi.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.Hasil Deskripsi

HasilPerbaikan Pembelajaran

1.Penjelasan Umum

Penelitian telah dilakukan dari tanggal 19 september 2013 sampai tanggal30 Oktaber 2013 hasil penelitian sebagai berikut :

Siklus 0 / Prasiklus

Data awal adalah hasil belajar siswa yang masih sangat rendah, dari siswa hanya 7 orang siswa yang mendapat nilai yang memenuhi KKM ( Kriteria Ketuntasa Minimal )

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Prasiklus

NoNilaiJumlah SiswaKeterangan

171 80 -Rata Rata Kelas Masih Rendah Yaitu 58,6

Hanya 7 orang siswa yang tuntas ( yang nilainya memenuhi KKM )

267 70 6

361 65 1

456 60 8

551 55 2

640 50 8

Jumlah25 Siswa

Dari table diatas terlihat hanya 7 orang siswa yang tuntas, sedangkan 18 siswa yang lain nilainya masih rendah.

Sedangkan pada siklus ke I

Terjadi peningkatan hasil belajar siswa, tetapi tidak ada siswa yang mendapat nilai 8,5.

Tabel 4.2 Nilai / Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1

NoNilaiJumlah SiswaKeteranga

181 90 -Terjadi peningkatan 11 anak mendapat nilai 65 75

276 80 3

371 75 2

461 70 9Rata rata kelas meningkat dari 58,6 menjadi 61,6

556 60 5

650 55 9

Jumlah Siswa25 Siswa

2.Hasil Penelitian Sikius II

Sikius II

Setelah melakukan perencanaan, observasi, dan melaksanakan perbaikan. maka hasil perbaikan pada siklus II yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa.Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 11

NoNilaiJumlah SiswaKeteranga

181 90 5Terjadi peningkatan 21 anak mendapatkan nilai 65 85

275 806

365 70 10Rata rata kelas meningkat dari 58,6 menjadi 69,8

456 60 2

550 55 2

Jumlah Siswa25 Siswa

Pada pembelajaran siklus ke II upaya perbaikan menggunakan metode eksperimen. Hasil observasi dan hasil evaluasi pada siklus ke II menunjukan hasil yang memuaskan hal ini disebabkan siswa termotivasi untuk ikut melakukan percobaan / eksperimen tentang terjadinya perubahan wujud benda pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 21 Tungkal Ilir. ketuntasan belajar yang diinginkan secara keseluruhan juga tercapai.B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan

Dengan membandingkan hasil belajara siswa dari prasiklus, Siklus I dan Siklus II setelah dilakukan perbaikan pembelajaran melalui penerapan metode eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

Pada setiap sikius terjadi perubahan perilaku baik berupa pengetahuan Kognitif) sikap, ( Afektif) dan keterampilan ( Psikomotor ) dalam mengikuti kegiatan pada setiap sikius.

berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan metode eksperimen selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung, tampak siswa termotivasi dan semangat untuk belajar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Dari seluruh permasalahan dan pembahasan yang telah diuraikan serta berdasarkan hasil penelititan yang telah dilakuka, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA perlu dilakukan percobaan / eksperimen agar siswa lebih senang dan tertarik belajar IPA.

Dengan menggunakan metode eksperimen hasil belajar siswa terlihat semakin meningkat dari rata - rata kelas 58,6 menjadi 69,8 demikian juga aktivitas guru semakin meningkat yakni mampu mengelolah proses pembelajaran IPA lebih aktif, inovatif, dan kreatif dan menyenangkan serta tidak membosankan bagi siswa usia Sekolah Dasar.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, sehubungan dengan sangat pentingnya penggunaan media dan metode dalam proses pembelajaran maka sebaiknya :

a. Guru mempersiapkan semaksimal mungkin media / peraga yang akan digunakan

b. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari.

DAFTAR PUSTAKABSNP 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta Denah Taman Pendidikan NasionalBurney, David. 1994. Concise Encyclopedia Nature. London : Dorling KindersleyCoin. R.D. 1995. The Animal Word. New York. Word Book Hewitt, Samy.et.at 2006. Menjelajahi dan Mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terjemahan. Bandung. Pakar RayaTim FKIP UT. (2007 ). Pemantapan Profesional. Jakarta Universitas Terbuka.Wardani. I.G.A.K ( 2008 ) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.

Wardani. I.G.A.K. Julaeha. S dan Maursinah. N ( 2005 ) Buku Materi Pokok : Pemantapan Kemampuan Profesional ( Panduan ) Jakarta Universitas Terbuka.

PAGE 1