Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH DANA ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN
MUSTAHIK (Studi Kasus Pada Laz El Zawa Kota Malang)
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Tubagus Rafiiuddin Iman
155020507111039
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
Judul : PENGARUH DANA ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP
PENDAPATAN MUSTAHIK (Studi Kasus Laz El-Zawa Kota Malang)
Tubagus Rafiiuddin Iman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Email: [email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan guna menganalisis pengaruh dana zakat produktif terhadap
pendapatan usaha mutsahik, karena potensi dana zakat di Indonesia potensinya sagat besar
pada tahun 2017 dana yang dihimpun oleh Baznas mencaapai 101,9 triliun angka ini
diharapkan bisa menjadi solusi untuk ketimpangan pendapatan dan menjadi solusi untuk
menurunkan angka kemiskinan .LAZ El-Zawa melalui program Hibah UMKM Jatim Makmur
memberikan pembiayaan menggunakan dana zakat kepada usaha mikro mustahik. Penelitian
ini bertujuan untuk menjelaskan skema dana zakat produktif di LAZ El-Zawa, karakterisitik
usaha mustahik, serta menganalisis dampak zakat dan factor lainnya yang berpengaruh positif
terhadap pendapatan usaha mikro mustahik. Penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dengan total respoden sebanyak 44 orang. Metode analisis yang digunakan ialah
regresi linier berganda. Pendapatan usaha mikro mustahik dilihat melalui dana zakat
produktif, tingkat pendidikan, dan lama usaha. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dana
zakat produktif, tingkat pendidikan, dan lama usaha secara simultan dan parsial berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan mustahik.
Kata kunci: Kemisikinan, dana zakat produktif, tingkat pendidikan, lama usaha.
A. PENDAHULUAN
Kemiskinan menjadi permasalahan di setiap negara dan selalu mendapatkan porsi yang
tinggi untuk setiap kebijakan. Begitupula dengan pembangunan ekonomi, 2 hal ini merupakan
hal yang sangat berkaitan. Bagi Negara-negara berkembang pembangunan ekonomi yang
ditujukan untuk mengatasi persoalan kemiskinan malah seringkali menciptakan proses
kemiskinan itu sendiri. Masalah kemiskinan selalu menjadi focus utama.
Dalam menanggulangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan UMKM memiliki peran
yang cukup penting karena menurut World Bank (2005), UMKM memiliki peran yang cukup
vital dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Dalam prosesnya
UMKM bisa dikatakan cukup dinamis dan sangat adaptatif dalam pergolakan dan pasang surut
dalam mengahadapi permintaan pasar. Walaupun berdasarkan pernyataan diatas data
menunjukan bahwa UMKM sangat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan
penyerapan tenaga kerja, dalam prosesnya UMKM masih memiliki banyak kendala untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat yang lebih luas.
Menurut Bappenas, UMKM masih memiliki banyak kendala yang berkaitan dengan rendahnya
kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, keterbatasan akses kepada sumber daya produktif
seperti modal, bahan baku, informasi dll
Masalah yang paling popular dari UMKM adalah penyediaan modal, salah satu alasan
mengapa UMKM sangat sulit mengakses permodalan adalah karena sulitnya prosedur yang
dihadapi serta masih banyaknya UMKM yang belum bankable. Apalagi BI tidak lagi
membantu usaha kecil dalam bidang permodalan secara langsung dnegan diberlakukannya UU
No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Konsep zakat, infaq, shodaqoh (ZIS) ternyata memliki potensi besar dalam membantu
program pemerintah baik dari besarnya dana yang terkumpul maupun dampaknya bagi
masyarakat miskin dan UMKM. Pemberdayaan ekonomi lemah dan multiplier dalam
pertumbuhan ekonomi nasional (Pujiyono dkk, 2009). Menurut UU No. 23 Tahun 2011 pasal
27 tentang Pendayagunaan Zakat, disebutkan bahwa zakat dapat didayagunakan untuk usaha
produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.. Pengelolaan
ZIS yang produktif diharapkan bisa menjadi instrumen untuk mengentaskan kemiskinan,
dengan mengubah mustahik menjadi muzaki dalam jangka waktu tertentu.
B. LANDASAN TEORI
Pengertian Kemiskinan
Pengertian kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak
mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. (soekanto,
1982:320). Keadaan miskin dan kaya menurut sejarah bukan merupakan masalah social yang
cukup besar pada masanya, tetapi dengan berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan
diberlakukannya taraf kehidupan tertentu sebagai standar kebiasaan masyarakat, akhirnya
kemiskinan muncul sebagai masalah social. Dari perkembangan perdagangan tersebur
akhirnya tiap individu sadar akan kedudukan ekonomisnya sehingga mereka mampu untuk
membedakan apakah dirinya kaya atau miskin.
Menurut Supriatna (1997:90), bahwa kemiskinan adalah situasi yang serba terbatas
yang terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan. Suatu penduduk dikatakan miskin
bila ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan
dan gizi serta kesejahteraan hidupnya, yang menunjukkan lingkaran ketidakberdayaan.
Kemiskinan bisa disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia yang ada, baik lewat jalur
pendidikan formal maupun nonformal yang pada akhirnya menimbulkan konsekuensi terhadap
rendahnya pendidikan informal.
Teori Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa
kegiatan produksi adala mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan
output. Hubungan teknis antara input atau output tersebut dalam bentuk persamaan, table atau
grafik merupakan fungsi produksi (Tati Suharyati, 2012:87).
Adapun pengertian produksi menurut Sukirno (2002:193) yaitu hasil dari proses atau
aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini
dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilkan
output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk mengolah atau memproses input
sedemikian rupa.
Konsep Pendapatan
Pendapatan merupakan semua penerimaan seseorang sebagai balas jasanya dalam
proses produksi. Balas jasa tersebut bisa berupa upah, bunga, sewa, maupun, laba tergantung
pada factor produksi pada yang dilibatkan dalam proses produksi (Yuliana, 2007:133). Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah nilai omzet usaha yang dihitung menggunakan konsep Penerimaan Total
atau Total Revenue (TR). Total Revenue adalah penerimaan total yang diperoleh dari hasil
penjualan output atau produk melalui pengalian kuantitas output yang terjual dengan harga per
unit output. Penerimaan total dari penjualan satu macam barang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Zakat Produktif
Zakat produktif secara Bahasa, berasal dari Bahasa inggris “productive” yang berarti
banyak menghasilkan, memberikan banyak hasil, banyak menghasilkan barang-barang
berharga, yang mempunyai hasil baik. Zakat produktif dengan demikian adalah pemberian
zakat yang dapat membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus,
dengan harta zakat yang telah diterimanya. Zakat produktif dengan demikian menurut Asnaini
(2008:134) adalah secara umum, zakat produktif adalah pendayagunaan zakat secara produktif
yang pemahamannya lebih kepada bagaimana cara atau metode menyampaikan dana zakat
kepada sasaran dalam pengertian yang lebih luas, sesuai dengan ruh dan tujuan syara. Cara
pemberian yang tepat guna, efektif manfaatnya dengan sistem yang serba guna dan produktif,
sesuai dengan pesan syariat dan peran serta fungsi social ekonomis dari zakat.
Tingkat Pendidikan
Menurut Samsudin (2006:110) pendidikan adalah usaha secara sadar untuk
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dana tau latihan bagi
perannya dimasa yang akan datang. Pendidikan sebagai objek dan juga subjek pembangunan
perlu diperhatikan karena pendidikan merupakan penggerak utama dari pembangunan. Tingkat
atau jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan.
Sesuai dengan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
cukup berperan dalam pengembangan kemampuan, dan pengetahuan seseorang dalam
persiapan untuk bekerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi
juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut Simanjuntak (1985:99).
Lama Usaha
Lama usaha merupakan indikator penting dalam peningkatan pendapatan dalam
sebuah usaha. Semakin lama seseorang berkecimpung dalam menjalankan usaha, maka
pengalaman atau kemampuan pelaku usaha akan semakin baik. Semakin lama menekuni
bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera ataupun
perilaku konsumen. Keterampilan berdagang makin bertambah dan semakin banyak pula relasi
bisnis maupun pelanggan yang berhasil di jaring (Wicaksono, 2011). Pengalaman dan relasi
pelaku bisnis merupakan factor-faktor yang sangat penting untuk peningkatan usahanya.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analisis regresi data
cross section untuk mengetahui pengaruh dan arah pengaruh dari dana zakat produktif, tingkat
pendidikan, dan lama usaha terhadap pendapatan mustahik di LAZ El-Zawa di Kota Malang.
Penelitian ini menggunakan data cross section dengan total populasi 44 mustahik di LAZ El-
Zawa Kota Malang di tahun 2019.
Definifi Operasional
Variabel yang digunakan dalam peneitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dana zakat
produktif, tingkat pendidikan, dan lama usaha. Variabel-variabel tersebut dikelompokkan
menjadi dua, antara lain:
1. Variabel tak bebas (dependent variable).
Variabel tak bebas atau terikat (y) adalah pendapatan mustahik, yaitu variabel yang besarnya
dipengaruhi oleh variabel lain. Pendaptan dalam penelitian dihitung dengan total pendapatan
kotor tiap bulan dari mustahik.
2. Variabel bebas (independen variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang besarannya tidak tergantung pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan antara lain:
A. Dana Zakat Produktif (x1)
Dana Zakat Produktif diukur melalui besaran dana yang diterima mustahik dari LAZ
El-Zawa tiap periodenya
B. Tingkat Pendidikan (x2)
Tingkat Pendidikan diukur melalui seberapa lama mustahik menempuh pendidikan
formal di masa hidupnya.
C. Lama Usaha (X3)
Lama Usaha mustahik diukur melalui sebarapa lama mustahik menjalankan usahanya
sebelum dan sesudah menerima dana zakat produktif.
D. HASIL DAN ANALISIS PENGUJIAN
Hasil pengujian data panel menggunakan Regresi Linear Berganda, berupa pengaruh dana
zakat produktif, tingkat pendidikan, dan lama usaha terhadap pendapatan mustahik di LAZ El-
Zawa Kota Malanng dan hasilnya sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Untuk melihat keberhasilan datan dan memperoleh persamaan regresi yang
valid untuk melakukan prediksi, maka pada penelitian ini dilakukan uji normalitas,
autokorelasi, multikolinearitas,dan heterokedestastitas.
1. Uji Normalitas
uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji residual error apakah memiliki
distribusi normal atau tidak dalam suatu model regresi. Seperti diketahui bahwa
uji t mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi
tersebut dilanggar, maka uji statistik akan menjadi tidak valaid dalam jumlah
sampel yang kecil. Untuk mengetahui atau mendeteksi apakah residual
terdistribusi normal atau tidak yaitu melalui analisis grafik dan uji statistik. Jika
nilai sig. (p-value) > 0,05 maka H0 diterima yang artinya normalitas terpenuhi.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas
Dari hasil perhitungan didapat nilai sig. sebesar 0.672 (dapat dilihat pada Tabel
4.6) atau lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi
normalitas terpenuhi. 2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ini untuk mengetahui korelasi antara sisaan yang diurutkan
menurut waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang (seperti dalam data cross
section). Dalam konteks regresi, model regresi linier klasik mengasumsikan bahwa
tidak terdapat autokorelasi dalam sisaan ( ). i ε
diketahui nilai uji Durbin Watson sebesar 1,967 yang terletak antara 1.665 dan
2.335, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terdapat autokorelasi telah
terpenuhi.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak terjadi
hubungan yang sangat kuat atau tidak terjadi hubungan linier yang
sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa antar variabel bebas tidak saling
berkaitan. Cara pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai
Tolerance yang didapat dari perhitungan regresi berganda, apabila nilai
tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
44
.0000000
.54855824
.109
.104
-.109
.724
.672
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Model Summaryb
.738a .545 .511 .56876 1.967
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), X3, X1, X2a.
Dependent Variable: Yb.
Pada hasil pengujian didapat bahwa keseluruhan nilai tolerance > 0,1 sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
4. Uji Heterokedestasitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan
nilai simpangan residual akibat besar kecilnya nilai salah satu variabel bebas. Atau
adanya perbedaaan nilai ragam dengan semakin meningkatnya nilai variabel
bebas. Prosedur uji dilakukan dengan Uji scatter plot.
Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa diagram tampilan scatterplot
menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam
homogen (konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heterokedastisitas.
Uji Signifikansi Berdasarkan hasil regresi data cross section, nilai signifikansi adalah sebagai berikut :
1. Koefisien Determinasi R-Square
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh atau
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variable lain diluar model. Berdasarkan hasil yang didapatkan
diketahui nilai R Square 0,545 kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
Coefficientsa
.958 1.044
.905 1.105
.927 1.079
X1
X2
X3
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
varians dari variabel terikat sebesar 54,5%, 45,5% dipengaruhi variabel lain
diluar model dan errorterm.
2. Uji F
Pengujian F atau pengujian model digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari
analisis regresi signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang diduga tepat/sesuai
atau tidak. Jika hasilnya signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Untuk menguji
hipotesis simultan atau tidak dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas F
hitung.
Dalam table diatas menunjukan nilai Prob (F-Statistic) 0.000 dimana nilai ini lebih
kecil dari alpha 0.05 dapat disimpulkan seluruh variable independen berpengaruh
signifikan terhadap variable dependen.
3. Uji T
t test digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan
jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel maka
hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diteima dan H1 ditolak.
a. t test antara X1 (Pembiayaan Dana ZIS) dengan Y (Pendapatan Usaha Mustahik)
menunjukkan t hitung = 2,594. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 40)
adalah sebesar 2,021. Karena t hitung > t tabel yaitu 2,594 > 2,021 atau nilai sig t
(0,013) < α = 0.05 maka pengaruh X1 (Pembiayaan Dana ZIS) terhadap
Pendapatan Usaha Mustahik adalah signifikan
b. t test antara X2 (Tingkat Pendidikan) dengan Y (Pendapatan Usaha Mustahik)
menunjukkan t hitung = 3,047. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 40)
adalah sebesar 2,021. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,047 > 2,021 atau nilai sig t
(0,004) < α = 0.05 maka pengaruh X2 (Tingkat Pendidikan) terhadap Pendapatan
Usaha Mustahik adalah signifikan pada alpha 5%.
c. t test antara X3 (Lama Usaha) dengan Y (Pendapatan Usaha Mustahik)
menunjukkan t hitung = 4,044. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 40) adalah sebesar 2,021. Karena t hitung > t tabel yaitu 4,044 > 2,021 atau nilai sig t (0,000) < α = 0.05 maka pengaruh X3 (Lama Usaha)
Model Summaryb
.738a .545 .511 .56876 1.967
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), X3, X1, X2a.
Dependent Variable: Yb.
terhadap pendapatan usaha Mustahik adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pendapatan Usaha Mustahik dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Lama
Usaha.
B. Analisis Pengujian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari dana zakat produktif, tingkat
pendidikan, dan lama usaha terhadap pendapatan mustahik di LAZ El-Zawa. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara, penyebaran kuisioner, dan
dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan regresi data cross section
dengan menggunakan aplikasi SPSS. Berikut merupakan penjelasan secara rinci mengenai
pengaruh dana zakat produktif (X1), tingkat pendidikan (X2), dan lama usaha (X3),
terhadap pendapatan (Y) di LAZ El-Zawa.
1. Pengaruh Dana Zakat Produktif terhadap Pendapatan
Koefisien regresi total output X1 sebesar 0,910 dengan nilai Sig.t sebesar
0,013 < 0,05 atau 5% yang artinya bahwa variable Dana Zakat Produkitf (X1)
Berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Mustahik (Y). Koefisien regresi bernilai
positif 0,910 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan Dana Zakat produktif
sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pendapatan Mustahik sebesar 0,910. Hal ini
sesuai dengan teori produksi. Dalam teori produksi jumlah zakat produktif adalah
factor produksi modal, jika jumlah zakat produktif meningkat maka produksi akan
meningkat yang dampaknya akan meningkatkan pendapatan mustahik, yang pada
akhirnya usaha mustahik akan semakin berkembang. Jumlah zakat produktif yang
diberikan kepada mustahik digunakan sebagai modal usaha, semakin besar jumlahnya
maka jumlah produksi yang dihasilkan semakin meningkat.
2. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap pendapatan
Koefisien regresi Tingkat Pendidikan (X2) sebesar 1,268 dengan nilai Sig.t sebesar
0,004 < 0,05 atau 5% yang berarti bahwa variable Tingkat Pendidikan (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Mustahik (Y). Koefisien regresi yang
bernilai positif sebesar 1.268 menjelaskan bahwa apabila peningkatan Tingkat
Pendidikan (X2) sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Pendapatan Mustahik (Y)
sebesar 1.268. ini sesuai dengan teori Simanjuntak (1985) bahwa tingkat pendidikan
yang tinggi akan berpengaruh pada produktivitas yang tinggi yang pada akhirnya bisa
diimplementasikan pada tingkat pendapatan seseorang, dalam hal ini mustahik.
3. Pengaruh lama usaha terhadap pendapatan
Koefisien regresi Lama Usaha (X3) sebesar 0,520 dengan nilai Sig.t sebesar
0,00 < 0,05 atau 5% yang berarti bahwa variable lama usaha (X2) berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan Mustahik (Y), koefisien regresi yang bernilai positif
sebesar 0,520 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan Lama Usaha (X2) sebesar
1 satuan maka akan meningkatkan Pendapatan Mustahik (Y) sebesar 0,520. ini sesuai
dengan penelitian (Wicaksono, 2011) semakin lama seseorang menekuni bidang
usahanya maka akan semakin meningkatkan pengetahuan tentang selera atau perilaku
konsumen. Keterampilan berdagang akan semakin bertambah dan relasi bisnis akan
semakin bertambah.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis pengujian data statistic dan pembahasan melalui teori yang ada serta
fenomena ekonomi terkait maka dapat disimpulkan bahawa hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Model pengelolaan dan pendistribusian dana zakat di LAZ El-Zawa Kota Malang
dengan bentuk pendistribusian dana zakat produktif dan disalurkan dalam bentk
permodalan kepada mustahik dengan memberikan bantuan dana dan alat penunjang
lainnya untuk meningkatkan produktifitas usaha pedagang atau pengussaha kecil. Dan
pada akhir dari pemberian bantuan dana zakat produktif kepada mustahik. LAZ El-
Zawa malang tidak menarik kembali uang atau dana yang dijadikan modal oleh para
mustahik tetapi hanya menghimbau para mustahik agar infak atau shodaqoh minimal
Rp. 30.000 per bulan. Program dari LAZ El-Zawa adalah program Hibah UMKM
Jatim Makmur untuk membantu para mustahik menciprakan usaha yang mandiri dan
akan memberikan dampak kepada perekonomiannya. 2. Skema penyaluran dana zakat produktif di LAZ El-Zawa malang kepada
mustahik yang memiliki usaha kecil dengan diharapkan kedepannya
pendapatannya meningkat dan tidak ada pengembelian dana zakat produktif
oleh mustahik kepada LAZ El-Zawa hanya diwajibkan bersedekah Rp. 30.000
perbulannya.
3. Hasil regresi menunjukan variable Dana Zakat Produktif, Tingkat Pendidikan,
dan Lama Usaha secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap
Pendapatan Mustahik.
F.SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan
antara lain:
1. Dalam prosesenya perlu dilakukan screening terhadap mustahik yang ingin
diberikan dana zakat produktif, karena beberapa mustahik ada yang kurang
mampu mengelola usahanya dan pendapatan yang diterima kurang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga usaha yang dilakukan mustahik tidak
bertahan lama.
2. Perlunya controlling terhadap usaha mustahik yang telah diberikan bantuan dana
zakat produktif sehingga mampu mengetahui apa kekurangan dan kesulitan apa
yang sedang dihadapi oleh mustahik dalam kegiatan usahanya. Dan mampu
memberikan pelatihan non formal dalam melaksanakan kegiatan usahanya
sehingga kemampuan manajerial dan marketing dari mustahik makin meningkat
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
srhingga panduan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepads
Asosiasi Dosesn Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa
diterbitkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mustafa dan Soekanto. 1982.Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Bumi Aksara
Asnaini. 2006. Zakat Produktif, dalam Persepektif Hukum Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset, cet 1
Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian Untuk Skripsi,
Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponogoro
Cox, David. 2004. Outline of Presentation on Poverty Alleviation Programs in the Asia-Pacific
Region. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Duwi Priyatno, 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta : Mediakom
Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghazali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi edisi VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Joesron, Tati Suhartati dan M. fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Kuncoro, Mudrajad. 2003.Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga
Kuncoro, Mudrajad. 2014. Otonomi Daerah: Menuju Erabaru Pembangunan Daerah Edisi 3.
Jakarta: Erlangga
Miller, R. L. dan Meiners E, R. 2000. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi Beberapa Bentuk
Fungsi Produksi: Jakarta: Salemba Empat
Mursyidi. 2006. Akuntansi dan Zakat Kontemporer. Bandung.: PT. Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rahmana, A. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil
Menengah. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), ISSN: 1907-
5022, Yogyakarta, 2009
Riduwan dan Kuncoro. 2012 . Cara menggunakan dan Memaknai Path Analysis ( Analisis
Jalur). Bandung : Alfabeta
Sadano, Sukirno. 1994. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Raja Grasindo Perseda,
84
Sadano, Sukirno. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Sadili, Samsudi. 2006. Manajemen sumber daya manusia. Bandung. Pustaka setia.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo
Sjechul Hadi Permono. 1992. Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional.
Jakarta: Pustaka Firdaus
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta cet ke-
8
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta cet ke-
8
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta
Suharto, Edi. 2006.Panduan Praktif Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung:
Alfabeta
Suharyadi dan Purwanto. 2015. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 3 jilid
2. Jakarta : Salemba Empat.
Sukino. 2012. Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaa Masyarakat Tani. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Yuliana sudremi. 2007. Pengetahuan Sosial Ekonomi kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.