23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak memiliki suatu cirri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukan cirri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya (panji, 2003). Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai factor yang saling berkaitan, yaitu factor genetik, lingkungan dan prilaku, serta rangsangan atau stimulasi yang berguna ( Kusnandi, 2008). Pijat merupakan salah satu bentuk terapi rangsang yang berfungsi sebagai salah satu tehnik pengobatan penting yang sudah dikenal sejak lama (Roesli. U., 2001). Melalui sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot peredaran darah

Jurnal Inovasi Pijat Bayi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak memiliki suatu cirri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak

konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan

dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukan cirri-ciri pertumbuhan dan

perkembangan yang sesuai dengan usianya (panji, 2003). Tercapainya pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai factor yang saling

berkaitan, yaitu factor genetik, lingkungan dan prilaku, serta rangsangan atau stimulasi

yang berguna ( Kusnandi, 2008).

Pijat merupakan salah satu bentuk terapi rangsang yang berfungsi sebagai salah

satu tehnik pengobatan penting yang sudah dikenal sejak lama (Roesli. U., 2001). Melalui

sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot peredaran darah dapat meningkatkan jaringan

otot ataupun posisi otot dapat dipulihkan dan diperbaiki sehingga dapt meningkatkan

fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik-baiknya (Widyani, 2007).

Pijatan bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan

ketegangan dan kerewelannya. Karena pijatan lembut akan membantu mengendurkan

otot-ototnya sehingga ia menjadi tenang dan tertidur (Rahayu, 2005). Pemijatan bayi

merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya. Sejak awal

kelahirannya bayi mengenali seseorang memalui sentuhan, dan memijat memberikan

Page 2: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

rasa aman dan nyaman pada bayi. Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang

dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak (Astuti, 2005).

Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia adalah ketika lahir, saat

melewati jalan lahir. Proses kelahiran menjadi pengalaman traumatik bagi bayi karena

harus meninggalkan kandungan yang aman dan nyaman, dan dengan keterbatasan ruang

gerak menuju ke suatu dunia dengan kebebasan bergerak tanpa batas.

Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di papyrus ebers, yaitu

catatan kedokteran pada zaman mesir kuno. Di india juga ditemukan Ayur-Veda, buku

kedokteran tertua (sekitar 1800sebelum masehi) yang menuliskan tentang pijat iet, dan

olahraga, sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Selain itu, sekitar 5000 tahun yang

lalu para dokter di cina dari Dinasti Tang meyakina bahwa pijat adalah salah satu dari

teknik pengobatan yang penting.

Sebuah penelitian tentang pijat bayi premature dilakukan oleh psikologi T. Field

dan Scafidi tahun 1986 dan 1990, menunjukkan bahwa pada 20 bayi premature berat

badan 1280 dan 1176 gram yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari mengalami berat

badan per hari 20% sampai 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada

bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan yang dipijat 15 menit 2 kali seminggu selama 6

minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol (Roesli, 2001).

Pijat bayi tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi,

jika pijat bayi dilakukan oleh ayahnya, maka bisa meningkatkan produksi ASI pada tubuh

ibu. Ini dinyatakan dalam suatu penelitian di Australia yang mengatakan bahwa ketika

seorang ayah berinisiatif memijat bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada

Page 3: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

istri. Inisiatif ini akan membuat istri merasa disayang dan nyaman sehingga akan

merangsang produksi oksitosin, sehingga berguna untuk memperlancar ASI (Panji, 2005)

Selain memberikan gizi lengkap secara alami, air susu ibu memberikan juga

banyak keuntungan penting. Keseimbangan yang tepat antar protein, karbohidrat, lemak,

dan mineral menyebabkan air susu ibu mudah dicerna, sehingga jarang sekali

menimbulkan ganggaun pencernaan seperti diare dan konstipasi. Bayi-bayi yang disusui

jarang sekali mengalami kelebihan berat badan. Kemungkinan menderita dehidrasi serta

akibat-akibat lainnya.

Namun sayangnya masih banyak mitos-mitos di masyarakat khususnya pada

perawatan bayi yang tetap dipercaya,contohnya : masih banyak ibu-ibu yang enggan

untuk melakukan pemijatan secara rutin kepadanya apalagi di awalawal kelahirannya

karena mereka beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering di pejet,badannya masih

lemah atau alasan lain yang tidak pernah di buktikan kebenarannya.padahal sentuhan

pada bayi pada awalawal kelahirannya bisa memberikan pengaaruh positif pada

pertumbuhan bayi (Rahayu, 2005).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di ruang perinatal RSUD

Purworejo di dapatkan bahwa rata-rata bayi yang mendapatkan perawatan di ruang

perinatal mengalami penurunan berat badan,terutama pada kasus premature. Hal terjadi

bisa karena bisa jadi perawat kurang memahami kondisi bayi, atau kondisi kesehatan bayi

yang tidak stabil. Hal ini memerlukan perhatian dan inovasi agar penurunan berat badan

bayi premature tidak mengalami penurunan. Dengan demikaian pijat bayi berpotensi

Page 4: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

untuk diterapkan guna mengurangi penurunan berat badan ketika dirawat di ruang

perinatal RSUD purworejo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan apakah ada manfaat

terapi terapi pijat bayi terhadap peningkatan berat badan dan kualitas tidur bayi.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui penerapan pijat bayi di ruang perinatal RSUD Saras Husada

Purworejo ?

2. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi dalam meningkatkan barat badan bayi?

3. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi

D. Manfaat

Untuk meningkatkan berat badan bayi dan kualitas tidur bayi di ruang perinatal

RSUD Saras Husada Purworejo.

Page 5: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

BAB II

INOVASI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pijat Bayi

Pijat bayi biasa disebut dengan stimulasi touch. Pijat bayi dapat diartikan sebagai

sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat bayi sudah dikenal sejak

berabad-abad yang lalu, pada berbagai bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk

terapi dan tujuan. Pijat bayi merupakan merupakan pengungkapan rasa sayang antara

orangtua dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang berdampak sangat luar biasa

(Maharani, 2009, p.35-36). Sentuhan dan pelukan adalah salah satu kebutuhan dasar bayi

(Purnamasari, 2005, p.18).

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang

mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibanding dengan

anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi (Soetjiningsih, 1995, p.9). Sentuhan ibu

juga akan direspon oleh bayi sbagai bentuk perlindungan, perhatian, dan ungkapan cinta.

Semakin padat frekuensi sentuhan, semakin dekat hubungan batin yang terjalin. Oleh

sebab itu, pemijatan sebaiknya dilakukan oleh ayah, kakek atau nenek agar bayi tidak

semakin tinggi ketergantungannya hanya terhadap ibu (Subakti & Anggraini, 2008, p.12).

Masalahnya sampai saat ini, masih ada orangtua yang menganggap pijat bukanlah

bentuk sebuah terapi ilmiah sekaligus alamiah bagi bayi. Sebagian ibu berpendapat pijat

hanya perlu dilakukan ketik si kecil mengalami flu dan masuk angin. Namun fakta

Page 6: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

sejarah mengatakan bahwa pijat bayin merupakan metode terapi sentuh tertua di

Indonesia. Para ahli kesehatan menemukan pijatan dengan teknik yang tepat kepada anak

dan balita bisa dilakukan saat mereka dalam kondisi kesehatan yang baik (Maharani,

2009, p.37)

Namun, pemijatan juga mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan resiko

tinggi, misalnya berat lahir kurang dari 2000 gram atau bayi prematur. Lebih dari itu,

pijat bayi juga dapat mengurangi kambuhnya penyakit kronis seperti asma dan juga

dapat membantu bayi mengusir gejala kembung atau kolik (Maharani, 2009, p. 39-40).

Menurut Subakti dan Anggraini (2008, p.18-19) ada beberapa perbedaan antara pijat

bayi tradisional dan modern sebagai berikut:

a. Pijat tradisisonal dilakukan oleh dukun pijat dengan ilmu yang katanya turun temurun.

Sedangkan, pijat modern justru dilakukan oleh ibunya sendiri, ayah, nenek, atau

kakek yang merupakan orang terdekat dengan si kecil.

b. Pijat tradisional menggunakan ramuan-ramuan pemijatan yang kadang tidak terjamin

aman bagi kulit bayi, misalnya parutan jahe, bawang, atau dedaunan yang

dihancurkan. Ramuan ini mengandung minyak astiri yang dapat menyebabkan rasa

gatal, panas, atau perih pada kulit bayi. Berbeda dengan pijat modern yang hanya

menggunakan baby oil (minyak bayi), minyak zaitun murni, atau lotion yang

dianjurkan oleh dokter.

c. Pijat tradisional hanya ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan kadang disertai

dengan jamu. Sedangkan, pijat modern adalah terapi sehat tanpa jamu atau obat

apapun.

d. Karena ditujukan untuk mengatasi penyakit, pijat tradisional sering dipaksakan.

Page 7: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

Akibatnya, bayi menangis keras dan meronta-ronta. Setelah dipijat, bayi tidur lelap

karena kelelahan menangis, bukan karena tenang. Sedangkan modern justru ibu yang

menunggu kesiapan bayi. Hal ini akan membuat bayi senang. Setelah itu, menjadi

santai dan tidur karena puas dan nyaman.

2. Fisiologi Pijat Bayi

Fisiologi pijat bayi atau mekanisme dasar pemijatan memang belum banyak

diketahui, namun saat ini pakar sudah mempunyai beberapa teori yang menerangkan

mekanisme dasar pijat bayi, menurut Roesli (2001, p.10-12) antara lain:

a. Betha endhorpin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, pijatan akan

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari

Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus dan

ditemukan bahwa jika hubungan taktil (jilat-jilatan) ibu tikus kepada bayinya

terganggu akan menyebabkan hal-hal berikut ini:

1) penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase) suatu enzim yang menjadi

petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan

2) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan

3) Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan.

Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu

neurochemical betha-endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormon

pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan

b. Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan

Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat

mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan

Page 8: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan

demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa

berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat

c. Aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI

Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus

menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya.

Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin

banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat

bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan

volume ASI.

d. Produksi serotonin meningktkan daya tahan tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu

meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid

(adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan

kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan

meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.

e. Pijatan dapat mengubah gelombang otak

Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaaan

(alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang

otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan

Page 9: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

meningkatan gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan

EEG (electro encephalogram)

B. Program Inovasi

1. Macam/tipe inovasi

Prosedur cara melakukan pijat bayi

2. Tujuan Inovasi

a. Untuk mengetahui penerapan pijat bayi di ruang perinatal RSUD Saras Husada

Purworejo ?

b. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi dalam meningkatkan barat badan bayi?

c. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi

3. Cara kerja/ prosedur inovasi

Lampiran 01

Page 10: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

BAB III

HASIL EVALUASI PIJAT BAYI

Sebelumnya terapi pijat bayi belum pernah dilakukan oleh perawat di ruang perinatal

RSUD Saras Husada Purworejo. Kriteria responden yang di berikan pijat bayi adalah responden

yang memiliki berat badan lahir yang cukup dan suhu tubuh yang stabil (36,5°C-37,5°C). Berat

badan responden sebelum di berikan pijat bayi yaitu responden pertama 2950 gram, responden

kedua 3200 gram, responden ketiga 3000 gram. Setelah dilakukan pijat bayi selama 3 hari di

dapatkan hasil yaitu rata-rata berat badan responden bertambah 100 gram, responden tidur lebih

nyenyak dan lebih banyak minum atau menyusu.

Page 11: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

BAB IV

KESIMPULAN

Dari uraian diatas didapatkan bahwa pentingnya dilakukan pijat bayi terutama pada bayi

BBLR selama perawatan di rumah sakit maupun di rumah. Dari hasil penelitian ini diharapkan

dapat dilakukan selama perawatan di rumah sakit dan di rumah. Peran perawat tidak lepas dari

pemberi informasi atau pendidikan kesehatan terkait pijat bayi. Oleh karena itu, diperlukan

kerjasama antara perawat dan keluarga untuk memaksimalkan keefektifan pijat bayi.

Page 12: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

RESUME JURNAL

1. Judul Penelitian

Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-3 Bulan di BPS

Saraswati Sleman Yogyakarta Tahun 2010.

2. Nama Peneliti

Tri Sunarsih

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta pada bulan juni sampai

dengan bulan Juli 2010

4. Populasi dan Sampel

Sampel pada penelitian adalah semua bayi umur 0-3 bulan di BPS Saraswati Sleman

berjumlah 30 orang bayi

5. Tujuan Penelitian

Tujuan untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi

Umur 0-3 Bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta Tahun 2010.

6. Metode Penelitian

Rancangan atau desain penelitiannya adalah Intact-Group Comparison. Dalam

penelitian ini variabel independennya adalah pijat bayi dan variabel dependennya

adalah kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan. Dalam analisis ini dapat dilakukan

pengujian statistik dengan paired t-test untuk menguji efektifitas suatu perlakukan

terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan.

Page 13: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

7. Hasil Penelitian

Terdapat pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan di

BPS Saraswati Sleman Yogyakarta tahun 2010 secara bermakna.

Rata-rata berat badan bayi pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan pemijatan

adalah 4560 gram dan rata-rata sesudah dilakukan pemijatan adalah 5350 garm yang

berarti mengalami peningkatan berat badan sebesar 17,32%, sedangkan pada bayi

kelompok kontrol rata-rata berat badan diawal penelitian adalah 4556 gram dan rata-

rata berat badan di akhir penelitian adalah 5170 gram yang berarti mengalami

peningkatan berat badan sebesar 13,48%.

8. Saran Penelitian

a. Untuk ibu-ibu yang memiliki bayi umur 0-3 bulan disarankan agar mengikuti

pelatihan cara memijat bayi yang benar sehingga bisa melakukan sendiri

pemijatan pada bayinya dirumah

b. Agar ibu dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi

c. Untuk tenaga kesehatan diharapkan pijat bayi dijadikan suatu program dalam

perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang bayi berjalan optimal

Page 14: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

Kritisi Jurnal

CRITICAL APPRAISAL

POINT CRITICAL APPRAISAL

YA TIDAK KETERANGAN

Judul -Apakah judul memenuhi kaidah penulisan judul

-Apakah penulisan judul menggunakan tanda tanya (?)

-Apakah penulisan judul menggunakan tanda seru (!)

-Variabel yang diteliti jelas. Judul singkat, padat, dan jelas. Variabel dependennya juga sudah tercantum dijudul

-Tidak ada tanda tanya (?) di dalam penulisan judul

-Tidak ada tanda seru (!) di dalam penulisan judul

Penulis -Apakah nama penulis dicantumkan?-Apakah asal institusi penulis dicantumkan?-Apakah asal institusi penulis sesuai dengan topik penelitian

-Tri Sunarsih

Bidang Ilmu -Apakah bidang ilmu yang tercantum dalam judul penelitian-Apakah latar belakang penulis (institusi tempat bekerja) sesuai dengan bidang ilmu topik penulisan

Metodologi Penelitian

-Apakah tujuan penelitian disebutkan?

-Apakah desain penelitian yang digunakan?

-Apakah desain penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?-Bagaimana level of evidence dari desain penelitian?

-Bagaimana pemilihan sampel dalam penelitian tersebut?

-tujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta Tahun 2010 -Desain penelitian ini menggunakan Intact-Group Comparison

- Desain penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian

-Level of evidence:

-semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi

Page 15: Jurnal Inovasi Pijat Bayi

Daftar Pustaka

-Dalam bentuk apa hasil penelitian disajikan?-Apakah uji statistik yang digunakan?-Apakah daftar pustaka yang digunakan up to date ?

-apakah daftar pustaka yang digunakan sesuai topik penelitian

-apakah daftar pustaka yang digunakan dari sumber yang terpercaya?

-dalam bentuk tabel dan paragraph pembahasan-Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test-dari 16 daftar pustaka, terdapat 5 referensi yang tidak up to date. Dari tahun 2001 2002 2003

A. KELEMAHAN DAN KEKUATAN PENELITIAN

1. Kelemahan Penelitian

Jalan penelitian, prosedur dan tata cara pemijatan tidak dijantumkan

2. Kekuatan Penelitian

Jumlah sampel cukup banyak dan criteria yang di ambil dari berbagai usia dan berat

badan

B. KEMUNGKINAN UNTUK DIAPLIKASIKAN DI KEPERAWATAN

1. Pilihan Pasien

Tidak ada pertentangan dengan budaya Indonesia, adat istiadat dll yang akan

mempengaruhi pilihan pasien sehingga mungkin untuk diterapkan.

2. Sumber Daya

Sumber daya manusia (perawat dan keluarga pasien) yang ada di RS cukup memadai

untuk menerapkan jurnal ini. Teknik pijat bayi cukup mudah di ajarkan kepada

keluarga pasien. Perawat juga dapat membantu dalam praktek ataupun pemberian

pendidikan kesehatan pada keluarga pasien.

Page 16: Jurnal Inovasi Pijat Bayi