8
Jurnal Kimia Analisis I 19 Mei 2015 ANALISIS KUALITATIF TERHADAP TURUNAN SALISILAT DAN TURUNAN ANILIN Devita Suba Mairi *) Mahasiswi Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari, Sulawesi Tenggara 93132 Indonesia ABSTRAK Farmasi Analisis terdiri dari prosedur yang diperlukan untuk menentukan identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian obat. Kimia Analitik juga dapat dikatakan sebagai metode untuk menentukan komposisi kimia dari sampel materi. Sebuah hasil metode kualitatif memberikan informasi tentang keberadaan molekul spesies atau kelompok fungsional yang ada dalam sampel, sedangkan metode kuantitatif memberikan informasi numerik untuk jumlah relatif senyawa ini. Percobaan kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur C, H, O, N dilakukan pada beberapa turunan salisilat yaitu asam salisilat dan salisilamida dan salah satu turunan anilin yaitu parasetamol. Dari hasil percobaan didapatkan hasil bahwa sampel obat yang digunakan mengandung C,H,O, dan N. Kata Kunci : C, H, O, N, Kualitatif, Asam Salisilat, Salisilamida, Parasetamol ABSTRAK Pharmaceutical Analysis consists of the procedures necessary to establish the identity, strength, quality and purity of the drug. Analytical chemistry can also be regarded as a method to determine the chemical composition of the sample material. A qualitative method results provide information about the existence of molecular species or functional groups present in the sample, while quantitative methods provide numerical information for the relative Page 1

Jurnal Laporan Kiman Perc. 1 Devita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal C H O N

Citation preview

ANALISIS KUALITATIF TERHADAP TURUNAN SALISILAT DAN TURUNAN ANILIN

Devita Suba Mairi*)Mahasiswi Jurusan Farmasi, Fakultas FarmasiUniversitas Halu OleoKampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari, Sulawesi Tenggara 93132 Indonesia

ABSTRAK

Farmasi Analisis terdiri dari prosedur yang diperlukan untuk menentukan identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian obat. Kimia Analitik juga dapat dikatakan sebagai metode untuk menentukan komposisi kimia dari sampel materi. Sebuah hasil metode kualitatif memberikan informasi tentang keberadaan molekul spesies atau kelompok fungsional yang ada dalam sampel, sedangkan metode kuantitatif memberikan informasi numerik untuk jumlah relatif senyawa ini. Percobaan kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur C, H, O, N dilakukan pada beberapa turunan salisilat yaitu asam salisilat dan salisilamida dan salah satu turunan anilin yaitu parasetamol. Dari hasil percobaan didapatkan hasil bahwa sampel obat yang digunakan mengandung C,H,O, dan N. Kata Kunci : C, H, O, N, Kualitatif, Asam Salisilat, Salisilamida, ParasetamolABSTRAK

Pharmaceutical Analysis consists of the procedures necessary to establish the identity, strength, quality and purity of the drug. Analytical chemistry can also be regarded as a method to determine the chemical composition of the sample material. A qualitative method results provide information about the existence of molecular species or functional groups present in the sample, while quantitative methods provide numerical information for the relative amounts of these compounds. This experiment aims to identify the elements C, H, O, N performed on some derivative of salicylate is salicylic acid and salicylamide and one aniline derivative is paracetamol. From the experimental results showed that the samples containing the drugs used C, H, O, and N.Key Words : C, H, O, N, Qualitative, Salicylic Acid, Salicylamide, Paracetamol

Jurnal Kimia Analisis I19 Mei 2015

Page 1

PENDAHULUANAnalisis merupakan pemeriksaan sesuatu secara rinci untuk memahami lebih baik atau menarik kesimpulan dari suatu sampel. Analisis kimia melibatkan prosedur dan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan dan jumlah komposisi kimia dari suatu sampel kimia. Analisis farmasi mengacu pada analisis kimia terhadap molekul obat atau agen medis dan metabolismenya. Ini terdiri dari perkiraan mengenai kualitas dan kuantitas dari obat dan bahan kimia yang baik, yang mana digunakan dalam persiapan kegiatan kefarmasian [1].Farmasi Analisis terdiri dari prosedur yang diperlukan untuk menentukan identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian obat. Kimia Analitik juga dapat dikatakan sebagai metode untuk menentukan komposisi kimia dari sampel materi. Sebuah hasil metode kualitatif memberikan informasi tentang keberadaan molekul spesies atau kelompok fungsional yang ada dalam sampel, sedangkan metode kuantitatif memberikan informasi numerik untuk jumlah relatif senyawa ini [2].Analisis kimia dibagi menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah atau kadar dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel [3].Acetaminophen atau parasetamol memiliki sifat analgesik dan antipiretik sifat dan aktivitas anti-inflamasi yang lemah yang digunakan dalam pengelolaan gejala rasa sakit dan demam. Ketika dikonsumsi dengan dosis yang direkomendasikan, obat ini memiliki profil keamanan yang sangat baik, terutama kurang sisi (GI) gastrointestinal efek aspirin dan ibuprofen. Namun overdosis, apakah tidak disengaja atau disengaja, dapat menimbulkan efek yang sangat serius. Menelan 10-15 g acetaminophen oleh orang dewasa dapat menyebabkan nekrosis hepatoseluler yang parah dan dosis 20-25 g berpotensi fatal [4].Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek analgetik ringan sampai sedang, dan antipiretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Penambahan parasetamol dengan larutan FeCI3 menghasilkan endapan biru keunguan [5].Dalam farmasi, parasetamol dapat dibuat dalam sediaan bentuk tablet dan bentuk sirup. Untuk melakukan tes parasetamol dapat digunakan metode potensiometri titrasi, titrasi langsung dengan ammonium Ceric sulfat cair tinggi kromatografi, injeksi aliran, dan UV spektroskopi [6].Salisilamida merupakan turunan salisilat sebagai obat analgetika dan antipiretika golongan salisilat yang efeknya lebih lemah dari salisilat itu sendiri. Pada pemberian oral salisilamida cepat diabsorpsi dan segera didistribusikan. Selanjutnya salisilamida mengalami proses eliminasi lintas pertama digastrointestinal dan dihepar sebesar 80%. Akibatnya obat yang tersedia di dalam darah menjadi sangat kecil, lebih lanjut akan mengurangi efek farmakologinya [7].

METODOLOGI PERCOBAANAlatPeralatan yang digunakan dalam percobaan adalah batang pengaduk, lumpang dan alu, pipet tetes, plat tetes, sendok tanduk, dan 4 buah tabung reaksi.BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalahakuades (H2O), asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO3), dan besi (III) klorida (FeCl3). Adapun sampel yang digunakan adalah asam salisilat murni (C7H6O3), Aspilets, NeozepForte, dan Parasetamol. Prosedur KerjaPengujian pada asam salisilat dilakukan dua perlakuan yakni penambahan HCl dengan cara digerus hingga halus sampel obat sebanyak 1 tablet, dimasukkan dalam tabung reaksi, ditambahkan 2-3 tetes HCl dan dikocok hingga larut dan untuk asam salisilat murni yakni dimasukkan secukupnya ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 2-3 tetes HCl dan dikocok hingga larut. Penambahan FeCl3 dengan cara digerus hingga halus sampel obat sebanyak 1 tablet, dimasukkan dalam plat tetes, ditambahkan 2-3 tetes FeCl3 dan diaduk hingga larut. Untuk asam salisilat murni dengan cara dimasukkan secukupnya dalam plat tetes, ditambahkan 2-3 tetes FeCl3 dan diaduk hingga larut. Sedangkan pada pengujian salisilamida, dilakukan perlakukan dengan cara digerus 1 tablet hingga halus, dimasukkan dalam plat tetes, ditambahkan 2-3 tetes FeCl3, dan diaduk hingga larut. Di lain hal, pengujian pada turunan anilin yakni parasetamol dilakukan dua perlakuan yakni penambahan HNO3 dan penambahan air + FeCl3. Penambahan HNO3 dilakukan dengan menggerus 1 tablet sampel obat sampai halus, dimasukkan dalam plat tetes, ditambahkan 2-3 tetes HNO3, lalu diaduk hingga larut. Penambahan air + FeCl3 dilakukan dengan cara menggerus 1 tablet sampel obat, dimasukkan dalam tabung reaksi, ditambahkan akuades secukupnya, ditambahkan 2-3 tetes FeCl3, dan dikocok hingga larut.

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis reaksi-reaksi khusus senyawa C, H, O, N yakni suatu metode analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana reaksi yang terjadi pada senyawa C, H, O, N yang terdapat dalam sampel obat-obatan dengan penambahan reagen tertentu. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Metode ini hanya menentukan ada atau tidak adanya zat yang ingin diketahui di dalam sampel yang diteliti. Pada metode ini lebih mementingkan proses dibandingkan hasil akhir, oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Analisis kualitatif ini tidak menggunakan perhitungan rumus atau aturan absolut untuk menghitung atau menganalisis suatu zat.Cara mengidentifikasi senyawa C, H, O, N adalah dengan menambahkan reagen-reagen yang spesifik dari masing-masing unsur tersebut. Ada tidaknya unsur C, H, O, N di dalam suatu senyawa dapat diketahui berdasarkan perubahan warna larutan sampel atau munculnya endapan setelah ditambahkan reagen tertentu.Percobaan ini, sampel yang akan diidentifikasi mengandung unsur C, H, O, N yaitu paracetamol yang merupakan turunan dari anilin, salisilamida dalam sampel Neozep Forte dan asam salisilat dalam sampel Aspilets yang merupakan turunan dari salisilat. Sedangkan reagen yang digunakan yaitu FeCl3, HCl, dan HNO3.Perlakuan pertama paracetamol yang ditambahkan HNO3 pada plat tetes mengalami perubahan warna menjadi kuning / merah kecoklatan karena NO3 yang bereaksi dengan cincin benzen sehingga menghasilkan warna kecoklatan.

Paracetamol + HNO3Gambar 1. Hasil pengamatan sampel obat yang mengandung paracetamol dengan penambahan HNO3

Kemudian sampel diberi perlakuan penambahan akuades dan pereaksi FeCl3 dalam tabung reaksi yang menghasilkan warna biru-violet pada awal penambahan dan akan berubah menjadi abu-abu. Hal tersebut dikarenakan paracetamol merupakan golongan fenol.

Paracetamol + FeCl3Gambar 2. Hasil pengamatan sampel obat yang mengandung paracetamol dengan penambahan FeCl3

Perlakuan berikutnya peng-identifikasian asam salisilat dalam sampel ditambahkan HCl akan terbentuk kristal putih jarum pada bagian dasar larutan. Kristal tersebut merupakan kristal asam salisilat yang tidak dapat larut dalam HCl. Dari hasil tersebut dapat kita bandingkan dengan menggunakan asam salisilat murni ketika ditambah HCl juga akan terbentuk kristal pada larutan.

A. Salisilat murni +HClA. Salisilat sampel +HCl Gambar 3. Perbandingan hasil sampel obat dan asam salisilat murni dengan penambahan HCl

Sementara itu, zat murni akan menghasilkan warna ungu pekat jika ditambahkan FeCl3. Warna ungu tersebut menandakan bahwa kandungan fenol dari senyawa asam salisilat bereaksi dengan FeCl3. Hasil yang berbeda ditunjukkan pada sampel yang menghasilkan warna kuning ketika diberi reagen FeCl3. Hal tersebut dikarenakan larutan mengikuti warna dasar dari sampel.

A. Salisilat sampel +FeCl3A. Salisilat murni +FeCl3 Gambar 4. Perbandingan hasil sampel obat dan asam salisilat murni dengan penambahan FeCl3

Pengujian pada sampel yang mengandung salisilamida dilakukan satu kali percobaan, dimana hasil yang diperoleh tidak berbeda dengan teori yang ada. Sesuai dengan teori, ketika turunan salisilat atau dalam hal ini salisilamida ditetesi FeCl3 1-3 tetes, maka larutan akan berwarna ungu. Warna ungu tersebut menandakan bahwa kandungan fenol dari senyawa salisilamida bereaksi dengan FeCl3.

Salisilamida + FeCl3Gambar 5. Hasil pengamatan sampel obat yang mengandung salisilamida dengan penambahan FeCl3

Pengidentifikasian unsur C, H, O, N ini dalam ilmu farmasi berguna untuk mengidentifikasi unsur penyusun sehingga para farmasis akan lebih mengetahui kegunaan atau indikasi obat pada tubuh manusia.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,O,N terhadap sampel obat yang digunakan terjadi perubahan warna dan terbentuknya kristal. Hal ini menunjukkan bahwa sampel obat yang digunakan mengandung C,H,O, dan N.

SaranDalam melakukan percobaan diharapkan untuk dilakukan dengan teliti agar diperoleh hasil yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA1.Taiwo, A.E., Audu, S.A., Mohammed, B.F., Musa, S., Bukola, R. Analysis of Different Brands of Paracetamol 500 mg Tablet Used in Maiduguri, Using Ultraviolet Spectrophotometric and High Performance Liquid Chromatographic (HPLC) Method, International Research Journal of Pharmacy. 2012; 3(8).

2. Shah, K., Kumar, S., Upmanyu, N., Mishra, P. Evaluation of an Analytical Method. International Journal of Pharmaceutical Chemistry Research. 2012; 1(1).

3. Gandjar, I.G., Rohman, A. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2014.

4.Kalantzi, L., et al. Biowaiver Monograph for Immediate Release Solid Oral Dosage Forms: Acetaminophen (Paracetamol). Journal of Pharmaceutical Science. 2006; 95(1) : 5.

5. Naid, T., Kasim, S., Pakaya, M. Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Tablet Kombinasi Parasetamol Dengan Kofein Secara Spektrofotometri Ultraviolet - Sinar Tampak. Majalah Farmasi Dan Farmakologi. 2011; 15(2) : 77-78.

6.Qasim, B.H. Quantitative Determination of Paracetamol in Pharmaceutical Formulation by FTIR Spectroscopy. Eng. & Tech. Journal. 2010; 28(15).

7. Darmawan, Endang. Pengaruh Pemberian Merica Putih (Piperis album, L) dan Piperin Terhadap Ketersediaan Hayati Salisilamida pada Tikus. Logika. 2003; 9(10) : 40-41.