1
Seorang pasien wanita berusia 50 tahun dirujuk ke klinik Oral Medicine, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, mengeluh adanya lesi yang menyakitkan yang terletak pada bagian kanan atas mukosa bukal, pada mukosa palatal. Pasien pernah mengalami sakit pada jaringan mukosa sekitar gigi 17 beberapa hari sebelumnya. Pasien menceritakan pernah memberi cotton roll yang telah di redam dalam propolis untuk meringankan nyeri di daerah mukosa. Cotton roll dibiarkan berkontak dengan mukosa sepanjang malam. Pasien melihat lesi di dalam mulutnya pecah dan terasa sakit pada pagi berikutnya, yang menyebabkan kesulitan untuk makan. Pecahya lesi tidak disertai oleh gejala sistemik, dan keteribatan bagian tubuh lainnya. Pasien juga menceritakan bahwa dia mengkonsumsi propolis yang diencerkan dalam air minum setiap hari. Sebuah tinjauan medis mengungkapkan sejarah alergi terhadap kloramfenikol dan nyeri lambung sesekali. Jika tidak, pasien sehat dan tidak berada di bawah pengaruh obat apa pun. Pemeriksaan klinis menunjukan terdapat beberapa ulseras dangkal dan tidak teratur pada mukosa bukal kanan, kanan langit-langit mukosa keras, dan daerah gingiva sekitar gigi 17. Ukuran dari ulser berkisar 0,3-1,5 cm (Gambar 1). Gigi 17 berada di tengah- tengah perawatan endodontik untuk lebar dan dalam karies lesi, dan radiografi menunjukkan tidak ada periapikal lesi (Gambar 2). Palpasi dan perkusi gigi 17 berada dalam batas normal. Namun, pasien dianggap harus mengekstraksi gigi 17. Selanjutnya, terjadi perbesaran dan terasa sakit pada kelenjar getah bening submandibular yang didapat dari palpasi yang mungkin terjadi akibat peradangan yang terkait dengan gigi 17. Diperoleh diagnosis untuk luka bakar pada mukosa diinduksi oeh propolis. Pasien disarankan untuk menghentikan penggunaan propolis dan diresepkan obat kumur tetrasiklin tiga kali sehari selama 3 hari dan Doloneurobion dua kali sehari selama 7 hari ntuk menghilangkan rasa sakit. Pasien disarankan untuk melakukan konsultasi lanjutan setelah 5 hari.

Jurnal Readingfew

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rewqrtyhujk

Citation preview

Seorang pasien wanita berusia 50 tahun dirujuk ke klinik Oral Medicine, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, mengeluh adanya lesi yang menyakitkan yang terletak pada bagian kanan atas mukosa bukal, pada mukosa palatal. Pasien pernah mengalami sakit pada jaringan mukosa sekitar gigi 17 beberapa hari sebelumnya. Pasien menceritakan pernah memberi cotton roll yang telah di redam dalam propolis untuk meringankan nyeri di daerah mukosa. Cotton roll dibiarkan berkontak dengan mukosa sepanjang malam. Pasien melihat lesi di dalam mulutnya pecah dan terasa sakit pada pagi berikutnya, yang menyebabkan kesulitan untuk makan. Pecahya lesi tidak disertai oleh gejala sistemik, dan keteribatan bagian tubuh lainnya. Pasien juga menceritakan bahwa dia mengkonsumsi propolis yang diencerkan dalam air minum setiap hari. Sebuah tinjauan medis mengungkapkan sejarah alergi terhadap kloramfenikol dan nyeri lambung sesekali. Jika tidak, pasien sehat dan tidak berada di bawah pengaruh obat apa pun. Pemeriksaan klinis menunjukan terdapat beberapa ulseras dangkal dan tidak teratur pada mukosa bukal kanan, kanan langit-langit mukosa keras, dan daerah gingiva sekitar gigi 17. Ukuran dari ulser berkisar 0,3-1,5 cm (Gambar 1). Gigi 17 berada di tengah-tengah perawatan endodontik untuk lebar dan dalam karies lesi, dan radiografi menunjukkan tidak ada periapikal lesi (Gambar 2). Palpasi dan perkusi gigi 17 berada dalam batas normal. Namun, pasien dianggap harus mengekstraksi gigi 17. Selanjutnya, terjadi perbesaran dan terasa sakit pada kelenjar getah bening submandibular yang didapat dari palpasi yang mungkin terjadi akibat peradangan yang terkait dengan gigi 17. Diperoleh diagnosis untuk luka bakar pada mukosa diinduksi oeh propolis. Pasien disarankan untuk menghentikan penggunaan propolis dan diresepkan obat kumur tetrasiklin tiga kali sehari selama 3 hari dan Doloneurobion dua kali sehari selama 7 hari ntuk menghilangkan rasa sakit. Pasien disarankan untuk melakukan konsultasi lanjutan setelah 5 hari.