14
Jurnal Tata Kota & Daerah OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Jurnal Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

  • Upload
    nusa

  • View
    115

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG. Kelompok 10. Anggota : Anindita Putri Eratikasari Dian Sari Rachmawati Dina Ayu Fitriani Melinda Dwi Anggraeni M. Alfian Hery Wahyudi. Pendahuluan. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Jurnal Tata Kota & Daerah

OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Page 2: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Kelompok 10

Anggota :Anindita Putri EratikasariDian Sari RachmawatiDina Ayu FitrianiMelinda Dwi AnggraeniM. Alfian Hery Wahyudi

Page 3: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Pendahuluan

Keberadaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kawasan perkotaan sangat penting dalam mendukung keberlangsungan sebuah kota ditinjau dari segi ekologis. Fungsi utama RTH yaitu sebagai produsen (penghasil O2).

Dalam perkembangannya lahan yang seharusnya diperuntukkan sebagai RTH di Kota Malang telah banyak mengalami pengalihfungsian sebagai lahan terbangun, yang menyebabkan penurunan produksi oksigen.

Page 4: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Lanjutan…

Pada penelitian ini akan dibahas karakteristik hutan Kota Malang, produksi oksigen vegetasi dari masing-masing hutan kota, dan menentukan model pengembangannya dalam mengoptimasi produksi oksigen dari masing-masing hutan Kota Malang.

Page 5: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Analisis Jurnal

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian jurnal tersebut antara lain:a) Metode pengumpulan data

Survey primer Survey sekunder

b) Lokasi Penelitian: diperoleh 5 kawasan hutan kota Malang, yaitu (1) hutan kota Malabar, (2)

hutan kota Jakarta, (3) hutan kota Velodrom, (4) hutan kota Indragiri, dan (5) hutan kota Buper Hamid Rusdi.c) Metode analisis

Metode Analisis DeskriptifMetode Analisis EvaluatifMetode Analisis Development

Page 6: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Lanjutan...

Dari hasil pengamatan diperoleh:a) Karakteristik Hutan Kota Malang

Elemen pada hutan kota didominasi oleh elemen lunak (soft element) berupa vegetasi yang terbagi menjadi 3 hingga 4 stratum , sementara Elemen keras (hard element) merupakan elemen minoritas pada hutan kotab) Produksi Oksigen Hutan Kota

Diketahui bahwa Hutan Kota Malabar sebagai penghasil O2 tertinggi sebesar 7.868.795,46 gram/hari, dan hutan kota Indragiri merupakan hutan kota dengan

kemampuan menghasilkan oksigen terendah sebesar 946.941,24 gram/hari.

Page 7: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Lanjutan...

c) Model Pengembangan Vegetasi Hutan KotaSecara horizontal kerapatan vegetasi sangat

berpengaruh terhadap besar kecilnya O2 yang mampu dihasilkan oleh hutan kota. Ada 3 cara metode pengembangan vegetasi Hutan Kota, yaitu penanaman secara persegi, peregi panjang,dan segitiga. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa metode penanaman segitiga (silang) paling efektif dalam pengembangan O2 di hutan Kota Malang.

Page 8: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Peran Statistika

Peran statistika dalam jurnal ini membantu mencari hasil perbandingan karakteristik elemen lunak berupa vegetasi stratum Hutan di Kota Malang.

Membantu mencari hasil perbandingan atau proporsi karakteristik elemen lunak (soft elemen) dengan elemen keras (hard elemen) Hutan di Kota Malang.

Memudahkan mengetahui penghasil oksigen tertinggi di Hutan Kota Malang.

contoh

contoh

Page 9: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Lanjutan…

Dapat mengetahui tata cara penanaman vegetasi tegakan (stratum B,C, D) secara efektif.

Dapat mengetahui Kerapatan Relatif Vegetasi Tegakan (Stratum B, C Dan D) Hutan Kota Malang

contoh

contoh

Page 10: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Proporsi Elemen Keras terhadapElemen Lunak pada Hutan Kota Malang

Keterangan:

1) Elemen keras (hard element)

2) Elemen lunak (soft element)

Page 11: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Kemampuan Hutan Kota Malangsebagai Penghasil Oksigen

No Hutan Kota Jumlah Produksi Oksigen

(gram/hari)

1.

2.

3.

4.

5.

Malabar

Jakarta

Indragiri

Velodrom

Buper Hamid Rusdi

7.868.795,46

4.884.104,58

946.941,24

7.373.751,54

5.777.439,40

Page 12: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Tata Cara PenanamanVegetasi Tegakan (stratum B, C dan D)

Keterangan:(a) Cara penanaman persegi(b) Cara penanaman persegi panjang(C) Cara penanaman segitiga (silang)

Page 13: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Kerapatan Relatif Vegetasi Tegakan(Stratum B, C Dan D) Hutan Kota Malang

No Hutan Kota Kerapatan elatif

1 2 3

1 Malabar 0,617 0,247 0,653

2 Jakarta 3,670 1,468 4,116

3 Indagri 1,697 0,672 1,829

4 Velodrom 0,687 0,257 0,727

5 Buper Hamid Rusdi 0,864 0,345 0,955

Page 14: Jurnal  Tata Kota & Daera h OPTIMASI HUTAN SEBAGAI PENGHASIL OKSIGEN KOTA MALANG

Kesimpulan

Statistika sangat mempunyai peran yang penting dalam penelitian jurnal ini.

Dengan upaya optimasi seperti metode yang telah disebutkan di atas, akan lebih meningkatkan produksi O2 di hutan kota Malang.