11
APLIKASI PELAYANAN DAN KELUHAN GANGGUAN TELEPON PELANGGAN DI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk KANCATEL SUBANG Bakhtiar Dwi Arianto [email protected] Falahah, ST. MT. [email protected] Wardani Muhamad, ST. [email protected] Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Telkom Bandung Tahun Pelaksanaan Sidang ABSTRAK PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang. Di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang sendiri memiliki pelanggan yang setiap saat dapat mempunyai keluhan gangguan terutama gangguan telepon. Untuk itu, akan dibuat sebuah Aplikasi Pelayanan dan Keluhan Gangguan Telepon Pelanggan Di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang yang dapat membantu dalam pencatatan keluhan gangguan telepon pelanggan. Perancangan aplikasi ini menggunakan Undified Modeling Language (UML) sedangkan untuk perancangan database menggunakan Entitiy Relantionship Diagram (ERD). Aplikasi ini menggunakan framework CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu proses penanganan keluhan gangguan telepon pelanggan dengan mencatat data-data keluhan pelanggan, menyajikan grafik keluhan dan membuat dokumen keluhan. Kata kunci: Aplikasi, Gangguan Telepon, Framework CodeIgniter

Jurnal telkom

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lkjlohoh

Citation preview

Page 1: Jurnal telkom

APLIKASI PELAYANAN DAN KELUHAN GANGGUAN TELEPON PELANGGAN DI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk KANCATEL SUBANG

Bakhtiar Dwi Arianto [email protected]

Falahah, ST. MT. [email protected]

Wardani Muhamad, ST. [email protected]

Program Studi Manajemen Informatika

Politeknik Telkom Bandung Tahun Pelaksanaan Sidang

ABSTRAK

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang. Di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang sendiri memiliki pelanggan yang setiap saat dapat mempunyai keluhan gangguan terutama gangguan telepon.

Untuk itu, akan dibuat sebuah Aplikasi Pelayanan dan Keluhan Gangguan Telepon Pelanggan Di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang yang dapat membantu dalam pencatatan keluhan gangguan telepon pelanggan.

Perancangan aplikasi ini menggunakan Undified Modeling Language (UML) sedangkan untuk perancangan database menggunakan Entitiy Relantionship Diagram (ERD). Aplikasi ini menggunakan framework CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu proses penanganan keluhan gangguan telepon pelanggan dengan mencatat data-data keluhan pelanggan, menyajikan grafik keluhan dan membuat dokumen keluhan.

Kata kunci: Aplikasi, Gangguan Telepon, Framework CodeIgniter

Page 2: Jurnal telkom

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sendiri memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu dikarenakan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sendiri memiliki jumlah pelanggan yang banyak yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang, yang merupakan salah satu cabang dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan juga memiliki pelanggan yang kadang kala memiliki keluhan gangguan yang dimiliki, terutama gangguan telepon.

Pelanggan itu sendiri memiliki keluhan atau pengaduan gangguan yang berbeda-beda. Dimana setiap pelanggan dalam penyampaiannya pun juga berbeda-beda. Ada yang datang langsung ke tempat pengaduan ataupun melalui telepon. Dan dalam menangani masalah tersebut, pihak PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang masih menggunakan cara pencatatan di buku.

Untuk menyelesaikan gangguan yang di adukan oleh pelanggan tersebut, pihak PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang menanganinya dengan cara melalui pemberian dokumen yang diberikan oleh bagian customer service ke bagian teknisi yang kemudian di lakukan perbaikan.

Berbagai analisis dapat disampaikan untuk memecahkan masalah tersebut, salah satu cara pemecahan adalah pencatatan keluhan atau pengaduan gangguan berbasis web. Oleh karena itu, penulis membuat Aplikasi Pelayanan Dan Keluhan Gangguan Telepon Pelanggan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kancatel Subang.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa perumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana menyediakan media untuk mencatat keluhan pelanggan dengan secara terkomputerisasi.

2. Bagaimana menyajikan jumlah grafik gangguan telepon.

3. Bagaimana membuat dokumen tindak lanjut atas gangguan yang ditujukan untuk teknisi.

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan dari aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan media untuk mencatat keluhan pelanggan dengan secara terkomputerisasi

2. Menyajikan grafik gangguan telepon 3. Membuat dokumen tindak lanjut atas

gangguan yang ditujukan untuk teknisi

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Hasil dari penanganan tidak difasilitasi oleh aplikasi.

2. Hasil dari konfirmasi terhadap data keluhan tidak dicatat.

3. Tindak lanjut dari gangguan telepon ditangani oleh teknisi melalui pemberian dokumen keluhan.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode pengembangan yang digunakan yaitu dengan menggunakan waterfall model yang merupakan sebuah metode pengembangan sistem informasi yang bersifat sekuensial.

Tahap Waterfall yaitu meliputi : 1. Requirement Definitions (Analisa

Kebutuhan) Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi.

2. System and software design (Desain) Membuat rancangan sistem yang akan dibuat serta bagaimana sistem tersebut berjalan.

3. Implementation and Unit Testing (Coding) Pembuatan kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman.

Page 3: Jurnal telkom

4. Integretion and system testing (Pengujian) Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan pada system tersebut. hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahn ketika digunakan.

5. Operation and maintenance (Implementasi dan perawatan) Pada kegiatan implementasi pengembang akan menyerahkan aplikasi kepada pengguna dan Kegiatan pemeliharaa hanya kegiatan tambahan. Kegiatan ini dilakukan diluar pengembangan system..

1.6 Jadwal Pengerjaan

Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apliaksi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi

satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah. (Wikipedia n.d.)

2.1.1 Apliaksi Web

Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web (bahasa Inggris: web application atau sering disingkat webapp) adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.

Aplikasi web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien untuk mengaksesnya, penjelajah web, yang kadang disebut sebagai suatu thin client (klien tipis). Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang umum misalnya webmail, toko ritel daring, lelang daring, wiki, papan diskusi, weblog, serta MMORPG. (Wikipedia n.d.)

2.2 Pemrograman Web

2.2.1 HTML (HyperText Markup Language)

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang digunakan untuk membuat suatu situs web atau homepage. Setiap dokumen dalam Web ditulis dalam format HTML. Semua format dokumen, hyperlink yang dapat di klik, gambar, dokumen multimedia, form yang dapat di isi dan sebagainya didasarkan atas HTML. (Suryatinigsih and Muhamad 2007) 2.2.2 PHP

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada serverside. Artinya semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. Ketika seorang pengguna internet membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server side scripting PHP, maka terlebih dahulu server bersangkutan akan memproses semua perintah

Page 4: Jurnal telkom

PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web server pengguna.

PHP merupakan software yang open source bebas. Jadi anda dapat merubah source code dan mendistribusikan secara bebas dan gratis. PHP juga dapat berjalan lintas platform, yaitu dapat dihgunakan dengan system operasi (Windows dan Linux) dan web server apapun (misalnya: PWS, ISS, Apache). (Kadir 2003)

2.2.3 Framework CodeIgniter

Framework dapat diartikan sebagai koleksi atau kumpilan potongan-potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal. Saat ini ada banyak framework PHP, diantaranya Zend Framework, Cake PHP, Trax, Symfony dan sebagainya.

CodeIgniter adalah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal.

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. sebuah perusahaan yang memproduksi sebuah CMS (Content Management System) yang sudah cukup handal, yaitu ExpressionEngine.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

a. Gratis. b. Ditulis menggunakan PHP 4. c. Berukuran kecil. d. Menggunakan konsep MVC. e. URL yang sederhana. f. Memiliki paket library yang lengkap. g. Extensible. h. Tidak memerlukan template engine. i. Dokumentasi lengkap dan jelas. j. Komunitas. (Basuki 2010)

2.3 Apache Web Server Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache

mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT.

Nama Apache diambil dari kata "A Patchy Server", server perbaikan yang penuh dengan tambalan (patch). Tambalan yang dimaksud adalah penambahan fitur dan penambalan bug dari NCSA httpd Versi 1.3.

Saat ini Apache dipergunakan secara luas. Hal ini disebabkan karena programnya yang gratis, dengan kinerja relatif stabil. Dalam pengembangannya pun mempergunakan sistem Bazaar, yakni tiap orang dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan program. (Sidik 2006)

2.4 Database MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan oleh MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang bersifat shareware atau Anda perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan digunakan untuk keperluan produksi)

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational DBMS). Itulah sebabnya istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. (Sidik 2006)

2.5 Model Waterfall Model waterfall menggambarkan pembangunan perangkat lunak seperti aliran air terjun, mulai analysis requirement sebahai awal proses sampai dengan deployment dan maintenance di akhir proses.

Model waterdall berisi rangkaian aktivitas proses. Setiap tahapan disajikan dalam proses yang terpisah secara ketat, seperti spesifikasi kebutuhan, desain, implementasi perangkat lunak, uji coba, dan seterusnya. Walaupun langkah mundur ke tahapan sebelumnya masih dimungkinkan, namun pada dasarnya tahapan ini tidak menghendaki adanya langkah mundur. Setelah sebuah langkah didefinisikan, langkah

Page 5: Jurnal telkom

tersebut di sign off dan pengembangan dilanjutkan pada langkah berikutnya..

Model ini adalah model klasik yang bersidat sistematis dan berurutan dalam membangun perangkat lunak. Secara umum dalam pengembangunan perangkat lunak pada model waterfall terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut: (Hendraputra, et al. 2009)

Gambar 2.1 Waterfall Model

2.6 ERD (Entity Relationship Diagram) ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entiti Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3. Hubungan / Relasi Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B)

dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) : a. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

b. Satu ke banyak (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke banyak (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. (Rahmat Blog n.d.)

2.7 UML (Unified Modeling Language) UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek. Selain itu, UML juga merupakan bahasa bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah system dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat UML. (Shalahudidin and S 2008)

2.7.1 Use Case

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) system informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuaj interaksi antara satu atau lebih actor dengan system informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use caswe digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah system informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimple mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case

Page 6: Jurnal telkom

yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case.

1. Aktor merupakan orang, proses, atau system lain yang berinteraksi dengan system informasi yang akan dibuat di luar system informasi yang akan dibuatitu sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.

2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan system sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. (Shalahudidin and S 2008)

2.7.2 Class Diagram Class diagram atau diagram kelas menggambarkan struktur system dari segi pendefinisiankelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Kelas-kelas yang ada pada struktur system harus dapat melakukan funhsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan system. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis berikut:

1. Kelas main, yaitu kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika system dijalankan.

2. Kelas yang menangani tampilan sistem, yaitu kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case, yaitu kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case.

4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data, yaitu kelas yang digunakan unruk memegang atau membungkus data menjadi sebuh kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. (Shalahudidin and S 2008)

2.7.3 Sequence Diagram

Sequence diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu.

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. (Shalahudidin and S 2008)

2.7.4 Activity Diagram

Activity diagram atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah system atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas system bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh system. (Shalahudidin and S 2008)

Gambar 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram

2.7.5 State Diagram

State diagram atau diagram status menunjukkan kondisi yang dapat dialami atau

Page 7: Jurnal telkom

terjadi pada sebuah objek sehingga setiap objek memiliki sebuah diagram status. Diagram status diadopsi dari penggambaran kondisi mesin status (state machine) yang menggambarkan status apa saja yang dialami oleh mesin, misalnya mesin pembelian kopi dengan uang koin. (Shalahudidin and S 2008)

Gambar 2.3 Simbol-simbol State Diagram

2.7.6 Activity Diagram

Activity diagram atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah system atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikasn disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Shalahudidin and S 2008)

2.7.7 Component Diagram

Component diagram atau diagram komponen dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah system. Diagram komponen focus pada komponen system yang dibutuhkan dan ada di dalam system. (Shalahudidin and S 2008)

Gambar 2.3 Simbol-simbol Component Diagram

2.7.8 Deployment Diagram

Deployment diagram atau diagram komponen menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deploymen

juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware.

2. Sistem client/server. 3. System terditribusi murni. 4. Rekayasa ulang apliaksi. (Shalahudidin

and S 2008)

3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

3.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam membangun aplikasi ini, dibutuhkan perangkat keras untuk mendukung proses pengembangan dan implementasi sebagai berikut:

3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Tahap Pengembangan

Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras Tahap Pengembangan

3.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras Tahap Implementasi

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Keras Tahap Implementasi

3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap pembangunan dan implementasi aplikasi pelayanan pelanggan ini, dibutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung, diantaranya :

3.2.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Tahap Pengembangan

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Keras Tahap pengembangan

Page 8: Jurnal telkom

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Tahap Implementasi

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Keras Tahap pengembangan

3.3 Perancanan Sistem

3.3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Analisis sistem pelayanan dan keluhan gangguan telepon di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kancatel Subang yang sudah berjalan sebagai berikut : - Customer Complaints By Phone

Pelanggan mengadukan keluhannya via telepon dengan menyebutkan nama, alamat, nomor telepon dan keluhan yang dialaminya. Setelah itu petugas mencatat semua data-data pelanggan yang mengalami gangguan telepon di buku. Kemudian petugas memberikan berkas keluhan gangguan tersebut kepada supervisor yang kemudian akan diserahkan kepada teknisi yang ditunjuk untuk menangani gangguan tersebut. Dan setelah teknisi selesai menangani gangguan tersebut, teknisi mengisi solusi yang dilakukan untuk menangani gangguan tesebut pada berkas yang sudah didapat dan memberikan nya kembali kepada supervisor.

- Customer Walk in Pelanggan mengadukan keluhannya langsung datang ke plasa telkom subang dengan menyebutkan nama, alamat, nomor telepon dan keluhan yang dialaminya. Setelah itu petugas mencatat semua data-data pelanggan yang mengalami gangguan telepon di buku. Kemudian petugas memberikan berkas keluhan gangguan tersebut kepada supervisor yang kemudian akan diserahkan kepada teknisi yang

ditunjuk untuk menangani gangguan tersebut. Dan setelah teknisi selesai menangani gangguan tersebut, teknisi mengisi solusi yang dilakukan untuk menangani gangguan tesebut pada berkas yang sudah didapat dan memberikan nya kembali kepada supervisor.

3.3.2 Analisis Pengguna Pengguna terdiri dari 5 jenis yaitu pelanggan, petugas, supervisor, teknisi dan admin.

3.3.3 Desain Sistem Sistem dirancang menggunakan diagram UML (Undifiend Modeling Language). UML memiliki beberapa jenis diagram antara lain : use case, class diagram, object diagram, sequence diagram, collaboration diagram, activity diagram, state diagram, component diagram, dan deployment diagram.

3.3.3.1 Use Case

Gambar 3.1 Use Case

3.3.3.2 Class Diagram

Gambar 3.2 Class Diagram

MenambahDataKeluhanpelanggan

MengelolaDataJenisKeluhan

Kelola Data Teknisi

MengelolaDataUser

admin

MengelolaDataTeknisi

MengelolaDataKeluhan

MelihatRekapKeluhan

MencariDataKeluhan

teknisi

petugasMelihatDataTeknisi

MengubahDataKeluhan

MengubahDataUser

MelihatGrafikKeluhanMelihatRekapTeknisi

supervisor

Page 9: Jurnal telkom

3.3.3.3 Sequence Diagram

Gambar 3.3 Sequence Diagram Login

3.3.4 Collaboration Diagram

(Dapat dilihat di halaman Lampiran)

3.3.5 Activity Diagram

(Dapat dilihat di halaman Lampiran)

3.3.6 State Diagram

Gambar 3.4 State Diagram Login

3.3.7 Component Diagram

Gambar 3.5 Component Diagram

3.3.8 Deployment Diagram

Gambar 3.6 Deployment Diagram

3.4 Perancangan Antarmuka

Topologi antarmuka menjelaskan skema atau alur halaman website sehingga memperjelas user pada saat menelusuri website.

3.4.1 Topologi Antarmuka Admin

Login

Menu

Home Petugas Teknisi Supervisor Admin Logout

Gambar 3.7 Topologi Antarmuka Admin

3.4.2 Topologi Antarmuka Petugas

Login

Menu

Home Keluhan Teknisi Petugas LogoutGrafikPencarianRekap

Keluhan Gambar 3.8 Topologi Antarmuka Petugas

3.4.3 Topologi Antarmuka Supervisor

Login

Menu

Home Keluhan Supervisor LogoutGrafik TeknisiRekap Teknisi

Gambar 3.9 Topologi Antarmuka Supervisor

3.4.4 Topologi Antarmuka Teknisi

Login

Menu

Home Keluhan Teknsi Logout

Gambar 3.10 Topologi Antarmuka Teknisi

3.5 Perancangan Basis Data

3.5.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

jenis

keluhan teknisi

memiliki

ditangani

m

1

m 1

keluhan_nama keluhan_alamat keluhan_telepon

teknisi_id

teknisi_pass

teknisi_nama

teknisi_alamat

teknisi_telepon

jenis_id jenis_jenis

keluhan_id

keluhan_tanggal

keluhan_keluhan

keluhan_status

keluhan_konfirmasi

keluhan_solusi

tugas_id

tugas_konfirmasi

Gambar 3.11 Entity Relationship Diagram

admin/petugas/teknisi/supervisor : Main : Login

<<create>>

username dan password

validasiLogin( )

true / false validasi

pesan tidak valid jika tidak valid

menunggu masukan

username dan password

menerima masukan

username dan password

username dan password

validasiLogin()

server

user interface

business process

data

security

client

aplikasi

client

system

PHP

MySQL

Page 10: Jurnal telkom

3.5.2 Relasi Tabel

Jenis

PK jenis_id

jenis_jenis

keluhan

PK keluhan_id

jenis_id

keluhan_tanggal

keluhan_nama

keluhan_alamat

keluhan_telepon

keluhan_keluhan

keluhan_konfirmasi

keluhan_status

keluhan_solusi

teknisi

PK teknisi_id

teknisi_pass

teknisi_nama

teknisi_alamat

teknisi_telepon

tugas

PK tugas_id

keluhan_id

teknisi_id

tugas_konfirmasi

user

PK user_id

user_pass

user_nama

user_alamat

user_telepon

Gambar 3.12 Relasi Tabel

4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

Gambar 4.1 Halaman Login

4.2 Pengujian

Tabel 4.1 Pengujian Login

5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan diatas antara lain sebahai berikut:

1. Dengan menggunakan aplikasi ini data pelayanan dan keluhan gangguan dapat disimpan secara terkomputerisasi.

2. Pencarian data atau berkas dapat dilakukan dengan mudah.

3. Dapat dengan mudah melihat pertambahan keluhan pelanggan dengan melihat grafik.

5.1.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka penulis mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Desain dari aplikasi ini sebaiknya diperbagus atau diperindah agar menarik.

2. Fungsionalitas dan modul-modul ditambah lagi agar dapat melengkapi aplikasi ini.

6 REFERENSI Basuki, Awan Pibadi. Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia, 2010.

Codeigniter. http://codeigniter.com/user_guide/ (accessed April 01, 2010).

Hendraputra, Ade, Agus Pratondo, Dedy Rahman Wijaya, Eko Darwiyanto, Edy Prasetyo Nugroho, and Guntur Prabawa Kusuma. Jaminan Mutu SIstem Informasi. Bandung: Politeknik Telkom, 2009.

Kadir, Abdul. Pemrograman Web Mencakup : HTML, CSS, JavaScript & PHP. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2003.

Rahmat Blog. http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram.htm (accessed April 01, 2010).

Shalahudidin, M, and Rosa A S. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Bandung: Politeknik Telkom, 2008.

Sidik, Betha. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung: Informatika, 2006.

Suryatinigsih, and Wardani Muhamad. Pemrograman Web. Bandung: Politeknik Telkom, 2007.

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi (accessed April 01, 2010).

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi_web (accessed April 01, 2010).

Page 11: Jurnal telkom

LAMPIRAN

Gambar 1. Diagram Collaboration

Gambar 2. Diagram Activity

: Login

: Main

: MengelolaDataKeluhan

: MengelolaDataJenisKeluhan

: MengelolaDataTeknisi

: MengelolaDataUser

: TKeluhan

: TJenis

: KoneksiBasisData

: TTeknisi

: TUser

1: validasiLogin( )

2: melihatDataKeluhan( )3: mencaiDataKeluhan( )

4: memasukkanDataKeluhan( )5: mengubahDataKeluhan( )6: menghapusDataKeluhan( )

7: memasukkanDataJenisKeluhan( )8: mengubahDataJenisKeluhan( )9: menghapusDataJenisKeluhan( )

10: melihatDataJenisKeluhan( )

11: melihatDataTeknisi( )12: memasukkanDataTeknisi( )

13: mengubahDataTeknisi( )14: menghapusDataTeknisi( )

15: melihatDataUser( )16: memasukkanDataUser( )

17: mengubahDataUser( )18: MenghapusDataUser( )

19: setKeluhanId( )20: setPelangganId( )

21: setJenisId( )22:

23: setKeluhanTanggal( )24: setKeluhanKeluhan( )

25: setKeluhanKonfirmasi( )26: setKeluhanStatus( )27: setKeluhanSolusi( )

41: membukaKoneksi( )42: eksekusiQuerySelect( )43: eksekusiQueryUpdate( )

44: tutupKoneksi( )

28: setJneisId( )29: setJenisJenis( )

45: membukaKoneksi( )46: eksekusiQuerySelect( )47: eksekusiQueryUpdate( )

48: tutupKoneksi( )

30: setTeknisiId( )31: setTeknisiPass( )32: setTeknisiNama( )33: setTeknisiAlamat( )34: setTeknisiTelepon( )

49: membukaKoneksi( )50: eksekusiQuerySelect( )51: eksekusiQueryUpdate( )

52: tutupKoneksi( )

35: setUserId( )36: setUserPass( )37: setUserNama( )38: setUserAlamat( )39: setUserTelepon( )

40: setUserLevel( )

53: membukaKoneksi( )54: eksekusiQuerySelect( )55: eksekusiQueryUpdate( )

56: tutupKoneksi( )