4
Banyak jenis bakteri yang dapat menjadi etiologi Infektif Endokarditis. Streptococcus viridans, Enterococcus faecalis, Enterococcus faecium, Enterococcus durans, Staphylococcus aureus, Staphylococcus lugalunensis, Haemophilus parainfluenza, Haemophilus ophrophilus, Haemophilus paraphrophilus, Haemophilus influenza, Actinobacillus actinomycetemcomitans, Cardiobacterium hominis, Eikenella corrodens, Kingela kingae, Kingela denitrificans (kelompok HACEK) (Baddour et al., 2007). Istilah Infektif Endokarditis menjelaskan adanya infeksi pada selaput jantung, terutama pada katup katupnya (Karchmer, 2006). Infektif Endokarditis disebabkan oleh mikroorganisme yang melekat dan bereplikasi pada bagian terdalam dari ruang jantung dan katupnya (endokardium). Infeksi sering terjadi pada katup jantung yang abnormal yang sebelumnya rusak karena demam rheumatik, plak athisosklerosis, atau katup palsu (buatan). Frekuensi yang jarang, infeksi juga terjadi pada kelainan jantung kongenital seperti defek septum atau shunt arteri. Hal ini sangat penting diingat karena infeksi juga dapat terjadi pada katup jantung yang normal (Gould et al., 2012). Meskipun bukan merupakan faktor predisposisi yang jelas, namun juga bisa berasal dari karies dental. Banyak spesies bakteri dan jamur penyebab episode sporadis endokarditis, tetapi hanya beberapa spesies bakteri yang menyebabkan sebagian besar kasus (Limited, 2008).

Jurnal Tinjauan Translate

Embed Size (px)

DESCRIPTION

h

Citation preview

Banyak jenis bakteri yang dapat menjadi etiologi Infektif Endokarditis. Streptococcus viridans, Enterococcus faecalis, Enterococcus faecium, Enterococcus durans, Staphylococcus aureus, Staphylococcus lugalunensis, Haemophilus parainfluenza, Haemophilus ophrophilus, Haemophilus paraphrophilus, Haemophilus influenza, Actinobacillus actinomycetemcomitans, Cardiobacterium hominis, Eikenella corrodens, Kingela kingae, Kingela denitrificans (kelompok HACEK) (Baddour et al., 2007).

Istilah Infektif Endokarditis menjelaskan adanya infeksi pada selaput jantung, terutama pada katup katupnya (Karchmer, 2006). Infektif Endokarditis disebabkan oleh mikroorganisme yang melekat dan bereplikasi pada bagian terdalam dari ruang jantung dan katupnya (endokardium). Infeksi sering terjadi pada katup jantung yang abnormal yang sebelumnya rusak karena demam rheumatik, plak athisosklerosis, atau katup palsu (buatan). Frekuensi yang jarang, infeksi juga terjadi pada kelainan jantung kongenital seperti defek septum atau shunt arteri. Hal ini sangat penting diingat karena infeksi juga dapat terjadi pada katup jantung yang normal (Gould et al., 2012).

Meskipun bukan merupakan faktor predisposisi yang jelas, namun juga bisa berasal dari karies dental. Banyak spesies bakteri dan jamur penyebab episode sporadis endokarditis, tetapi hanya beberapa spesies bakteri yang menyebabkan sebagian besar kasus (Limited, 2008).

Gambaran klinis dapat dibagi menjadi manifestasi awal infeksi; peristiwa emboli; dan komplikasi akhir sepsis dan peradangan. Gejala paling awal biasanya demam dan murmur jantung, dengan atau tanpa malaise dan kelelahan. Gejala embolisasi muncul setelah beberapa hari atau minggu. Emboli awal terlihat pada endokarditis yang lebih agresif. Efek jangka panjang dari endokarditis, sekarang jarang terlihat. Efek imunologi termasuk splenomegali, nefritis, Rahes vaskulitis atau lesi mata dan kulit (Karchmer, 2010).

Sumber:

Baddour LM, et al., 2007. Infective Endocarditis Diagnosis, Antimicrobial Therapy, and Management of Complications. American Heart Association: 395-434

Gould FK, Denning DW, Elliott TSJ, Foweraker J, Perry JD, Prendergast BD, et al., 2012. Guidelines for the diagnosis and antibiotic treatment of endocarditis in adults: a report of the Working Party of the British Society for Antimicrobial Chemotherapy. Journal Antimicrob Chemotheraphy

Limited TG., 2008. Prevention of endocarditis. West Melbourne, Victoria Australia: Therapeutic Guidelines Limited

Wahyutomo, Ridha. 2013. Endokarditis Infektif pada Laki-laki Berusia 60 Tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sains Medika: 5(1)