Upload
ami
View
91
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Journal Reading: PATOFISIOLOGI DAN TATALAKSANA
TERBARU HIPERTENSI INTRAKRANIAL IDIOPATIK
Pembimbing : dr. Maula, Sp.SOleh: Ikhsani Utami Dewi (111.022.1029)
ABSTRAK
Hipertensi intrakranial idiopatik adalah suatu penyakit dengan etiologi yang tidak diketahui
Biasanya terdapat pada wanita muda yang obesitas, yang memproduksi sindrom dari peningkatan tekanan intrakranial yang sebabnya tidak diketahui.
Meskipun telah banyak hipotesis dan publikasi sejak beberapa waktu lalu, etiologi dari hipertensi intrakranial idiopatik masih belum diketahui.
Metabolisme vitamin A dan jaringan lemak sebagai pensekresi aktif jaringan endokrin dan abnormalitas dari vena cerebri adalah bidang yang sering diteliti sehubungan dengan patofisiologi dari hipertensi intrakranial idiopatik.
Masih terus diteliti manajemen dan terapi dari penyakit ini berdasarkan konsensus (kesepakatan umum) dan petunjuk formal.
Penelitian mengenai terapi menunjukkan bahwa diagnosis dengan pungsi lumbal sangat berguna untuk kepentingan diagnosis, dan tatalaksana dalam pengontrolan berat badan juga merupakan hal yang sangat penting. Bagaimanapun juga, masih dipertanyakan mengenai kemanjuran dari penggunaan asetazolamide, prosedur CSF shunting dan pemasangan stent sinus venosus cerebri.
Sindrom dengan karakteristik peningkatan
tekanan intrakranial dengan sebab yang
tidak diketahui
Hipertensi Intrakranial Idiopatik
Terbatas pada pasien dengan
peningkatan TIK
Sindrom peningkatan tekanan
intrakranial yang dipicu oleh obat-
obatan
Seseorang yang memiliki stenosis
sinus vena transversus cerebral (bukan thrombosis)
HII
• Istilah Hipertensi intrakranial digunakan untuk membedakan dengan “pseudotumor cerebri” dan “hipertensi intrakranial benigna”
• Meskipun sudah ditekankan bahwa pencitraan otak harus normal, namun kemajuan dalam pencitraan otak yang non invasif dan pencitraan pembuluh otak telah mengubah deskripsi gambaran dari peningkatan TIK, termasuk Hipertensi Intrakranial idiopatik
Gambaran Otak dan Pembuluh
Darah pada
Pasien dengan
Hipertensi Intrakranial Idiopatik
Temuan Imaging Otak dan Pembuluh Darah pada Pasien dengan Hipertensi
Intrakranial Idiopatik1. Pendataran dari kutub posterior mata
2. Dilatasi dan tortuositas dari selubung saraf optic
3. Pengosongan sella tursica
4. Stenosis salah satu atau kedua sinus vena transversa cerebri
Walaupun sering terjadi pada hipertensi intrakranial idiopatik (HII), temuan
radiologi ini tidak spesifik untuk HII dan juga ditemukan pada pasien dengan kasus
lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Selain itu, pasien dengan
TIK normal kadang tidak sengaja ditemukan memiliki satu atau semua temuan
radiologi di atas.
1. Tanda dan gejala dari peningkatan tekanan intrakranial (sakit
kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan sementara,
papiledem)
2. Tidak ada tanda-tanda neurologis fokal, kecuali paresis nervus VI
unilateral atau bilateral)
3. Tekanan CSF pembukaan ≥ 25 cm of water* namun tanpa
kelainan sitologi atau kimia
4. Neuroimaging yang normal adekuat untuk menyingkirkan
thrombosis venus cerebri – yaitu MRI otak, sering menjadi urutan
tambahan (CT atau MRI venografi)
*jumlah 25 cm of water bukan nilai mutlak cut-off, terutama pada anak yang
tekanan CSF pembukaan yang setinggi 28 cm of water yang telah
didokumentasikan sebagai normal.
Modifikasi Kriteria Dandy untuk Diagnosis dari Hipertensi Intrakranial Idiopatik
Data Epidemiologi yang berkaitan Patofisiologi
Wanita muda yang
obesitas
RAS ASIA populasi terkuat
Obat-obatanObstructive Sleep Apnea
Berkaitan dengan
Prognosis
• Sebuah kasus multisenter terakhir : terdapat hubungan antara tingginya BMI dengan resiko HII
• Pasien yang tidak obesitas, memiliki resiko mengalami HII jika mereka memiliki berat badan terakhir 5-15% lebih dari berat mereka saat ini–Pada HII berulang memiliki BMI yang lebih besar
dibandingkan saat kejadian pertama kali, sedangkan pasien yang tidak mengalami kekambuhan memiliki berat yang stabil
• Peningkatan berat badan juga turut dikaitkan dengan peningkatan resiko kehilangan penglihatan yang berat.
• Studi di Israel : distribusi lemak pada pasien HIII memiliki penumpukan lemak pada tubuh bagian bawah (gynecoid) –Pasien yang tidak obese dan dari gender lain
berisiko memiliki sindrom yg terlihat sebagai hipertensi intrakranial – yang mirip HII
• HII jarang terjadi pada anak-anak yang belum pubertas, dan biasanya memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa– Setelah pubertas, kejadian setiap gender dan
tingkatan obesitas sama dengan populasi HII pd orang dewasa.
• 10% pasien HII adalah laki-laki dengan usia rata-rata sekitar 1 dekade lebih tua dari wanita saat kejadian
• HII jarang terjadi pada pria, namun prognosis visual mereka lebih buruk, karena, pada laki-laki sakit kepala yang merupakan “tanda” bahaya, lebih ringan derajatnya
• Asia merupakan populasi kuat• Ras merupakan faktor penentu prognosis
penglihatan–Kulit hitam memiliki prognosis penglihatan
yang lebih buruk dibanding kulit putih
• Obat diduga merupakan penyebab atau pemicu HII
• OSA faktor lain pemicu HII prognosis lebih buruk
PATOFISIOLOGI PENINGKATAN TIK
pada HII
Metabolisme vit A yang abnormal
Tekanan Vena Intrakranial yang
Meningkat
Mikrotrombosis gangguan absorpsi CSF
• Dari dua penelitian ditemukan pada pasien HII ditemukan kadar retinol yang tinggi dalam CSF dan rendah dalam serum
• Tekanan vena intrakranial mempengaruhi penyerapan pasif dari CSF ke dalam sinus vena intrakranial, sehingga apabila terjadi stenosis dari sinus transversus dapat menyebabkan gangguan drainase vena sehingga mengakibatkan hipertensi vena serebral dan gangguan penyerapan CSF
Stenosis sinus venosus
Obstruksi aliran balik vena
Hipertensi vena
Penurunan absorpsi CSF
Peningkatan TIK
Kompresi sinus venosus
Mekanisme yang Menunjukkan Stenosis Sinus
Tranversus yang Mengarah ke
Peningkatan Tekanan Intrakranial
TERAPI
• Dua tujuan pengobatan di HII adalah untuk mengurangi gejala peningkatan TIK, terutama sakit kepala, dan untuk melindungi penglihatan.
• Rekomendasi umum meliputi evaluasi dan pengobatan faktor potensial (termasuk berat badan dan obesitas, penggunaan obat, anemia dan OSA), penurunan berat badan dan manajemen sakit kepala.
• Manajemen segera terutama didasarkan pada durasi gejala, evaluasi fungsi visual dan karakteristik pasien
Pungsi Lumbal
Obat dan pembedahan
Penurunan berat badan
stenting stenosis sinus vena
transversus
KESIMPULANHII dapat juga terjadi pada pria,
orang dewasa yang tidak obesitas, dan anak-anak yang belum pubertas
Identifikasi subkelompok yang berisiko tinggi untuk kehilangan penglihatan tidak dapat dirubah seperti kulit hitam, jenis kelamin laki-laki dan pasien dengan HII fulminan membantu menentukan pendekatan manajemen dan menyempurnakan strategi tindak lanjut berikutnya
TERIMA KASIH