Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGELOLAAN KURIKULUM RUMPUN PAI
DI MTS AL-HIKMAH TAPOS 2 BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUH. ALFI ALFATH
NIM 1113018200052
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Muh. Alfi Alfath, NIM: 1113018200052. Pengelolaan Kurikulum Rumpun
PAI di MTs al-Hikmah.Skripsi program Strata satu (S-1), Jurusan Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2018
Penelitian ini bertujuan untuuk mendeskripsikan tentang kegiatan dalam
pengelolaan kurikulum rumpun PAI di MTs al-Hikmah Bogor. Penelitian ini
termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, dan keadaan yang terjadi sat penelitian
berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengeolaan kurikulum Rumpun PAI
kegiatan perencanaan, pelaksanan, penilaian atau evaluasi di jalankan dengan
baik. Meskipun demikian terdapat beberapa kekurangan seperti pada aspek
perencanaan, visi dan misi yang di usung lembaga sejak tahun 2000 dan sampai
sekarang tidak mengalami perubahan sehinngga tidak relevan dengan kurikulum
2013. ada sejak tahun 2000 dan belum ada perubahan sampai saat ini, sehingga
pada misi no 2 nampak tidak tepat untuk dipakai pada sekarang ini. Sosialisasi
Kurikulum 2013 yang di terima guru mata pelajaran belum maksimal karena
hanya satu kali saja. Pelaksaan kurikulum yang dilakukan kurang sesuai karena
masih terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan Prota dan Promes, di salabus
mengacu kepada K13 dan di RPP mengacu kepada KTSP. Evaluasi pembelajaran
berupa penilaia proses dan penilaian hasil namun, guru di lembaga ini belum
optimal menggunkan penilaian proses.
Berdasarkan temuan-temuan terebut disarankan kepala madrasah untuk
menyusun program supervisi akademik dan melaksanakannya, menyelenggarakan
atau memfasilitasi pelatihan atau workshop. Guru lebih tertib dalam administrasi
sekolah, melakukan koordinasi yang lenih baik sesama guru PAI.
Kata kunci: Pengelolaan Kurikulum, Kurikulum Rumpun PAI MTs.
ii
ABSTRACT
Muh. Alfi Alfath, NIM: 1113018200052. Curriculum Management of PAI
Clusters in MTs al-Hikmah.Skripsi program Strata one (S-1), Department of
Management Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2018.
This study aims to describe the activities in the management of PAI
curriculum in MTs al-Hikmah Bogor. This research is included into qualitative
descriptive research is research that aims to reveal events or facts, and the
circumstances that occur sat the research took place by presenting what really
happened. Data collection techniques through observation, interview and
document study.
The result of the research shows that the management of curriculum of
clams PAI planning, implementing, assessing or evaluating activities is done well.
Nevertheless there are some disadvantages such as: In curriculum planning,
Vision and mission carried by the institution exist since year 2000 and there has
been no change until now, so that on mission no 2 seems not right to be used at
this time. The socialization of Curriculum 2013 which received by subject
teachers has not been maximized because only one time. The implementation of
the curriculum is less appropriate because there are still some errors in Prota and
Promes writing, in syllabus referring to K13 and in RPP referring to KTSP.
Evaluation of learning in the form of process assessment and outcome assessment
however, teachers in this institution have not been optimal using process
assessment.
Based on the findings it is suggested that the head of the madrasah to
develop an academic supervision program and implement it, organize or facilitate
training or workshops. Teachers are more disciplined in the school administration,
making good coordination among fellow PAI teachers.
Keywords: Curriculum Management, PAI Curriculum MTs.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas segala limpahan Rahmat, Anugrah dan KaruniaNya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Melalui segenap usaha, doa, serta penantian yang tidak sebentar, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan bantuan, arahan, bimbingan,
serta motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya, kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
3. Drs. Muarif SAM, M.Pd. Dosen Pembimbing penulisan skripsi, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing membantu,
mengarahkan, dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini;
4. Dra.Nurdelima Waruwu M.Pd Dosen Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis
selama menjalani perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini;
5. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang
baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan;
6. Kepala Madrasah Tsanawiyah al-Hikmah Hj. Dede Rosadah M.Pd, yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ;
7. Ansor S.Pt, selaku Wakil Bidang Kurikulum serta Guru-guru dan Staff Tata
Usaha yang telah membantu penulis untuk dapat melakukan penelitian,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi;
iv
8. Ayahanda tercinta H. Supardi S.Pd.I dan Ibunda tercinta Rita Rahmawati atas
segala doa, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat, serta dukungan moral
maupun materill sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
9. Kakak tercinta Richa Rachma fadillah S.Pd, Hilman Budiman S.Sos,
Rifa’atul fauziah, Ade juliana, yang telah memberikan kasih sayang, doa,
motivasi serta dukungan baik moral maupun materil kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini;
10. Keponakan tercinta, Kaka Zahran, Dede Ziyan,dan Dede Malik yang telah
memberikan hiburan ketika penulis mulai jenuh dalam penulisan skripsi ini;
11. Rd. Novia Choerunnisa, wanita spesial bagi penulis yang selalu memberikan
motivasi, membantu, mendukung dan memberikan semangat kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini;
12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2013 khususnya kelas B
dan terkhusus sahabat tercinta (Fahmi, Rifki, Fatur, Yuris, Jauhari, Aep,
Reza,Wafi, Zaki, Fikri, Rafli, dan Raden) yang selalu membantu, memberi
semangat dan membuat hari-hari perkuliahan menjadi penuh kenangan;
13. Sahabat tercinta Reiza, Wafi, Apud, dan Irfan dan Teman-teman KKN ROSE
khususnya Randu, Amir, Jafar, Hudzaefi yang selalu memberikan support
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi;
14. Semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini, bisa bermanfaat untuk menambah
wawasan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca
sekalian
Bogor, 2 Juli 2018
Muh. Alfi Alfath
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...........................................................................................................i
ABSTRACT .........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B. Identifikasi Masalah. ...............................................................................7
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................8
D. Rumusan Masalah ...................................................................................8
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................8
F. Manfaat penelitian ...................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs ..........................................9
1. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam ..............................9
2. Kelompok dan Karakteristik Mata pelajaran PAI di MTs ................10
3. Tujuan Mata Pelajaran PAI di MTs ...................................................12
a. Tujuan ..........................................................................................12
1). Alqur’an Hadis .......................................................................12
2) Akidah Ahlak .........................................................................12
3) Fikih .......................................................................................13
4) Sejarah Kebudayaan Islam ....................................................13
B. Pengelolaan Kurikulum ..........................................................................14
1. Perencanaan Kurikulum ......................................................................15
a. Pengertiaan dan fungsi perencanaan kurikulum ............................15
b. Fungsi dan perencanaan Kurikulum ...............................................21
2. Pelaksanaan Kurikulum ......................................................................21
3. Evaluasi Pembelajaran ........................................................................22
vi
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................28
D. Kerangka Berfikir ...................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................31
B. Fokus Penelitian ......................................................................................31
C. Metode Pnelitian .....................................................................................31
D. Sumber Data ...........................................................................................32
E. Teknik Instrumen Pengumpulan Data .....................................................33
F. Kisi-kisi Instument ..................................................................................34
G. Teknik Analisis Data ..............................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data.........................................................................................37
1. Sejarah MTs Al- Hikmah ....................................................................37
2. Sarana dan prasarana sekolah .............................................................38
3. Data Guru PAI ....................................................................................39
4. Data Peserta Didik ...............................................................................40
B. Pengelolaan Kurikulum MTs Al-Hikmah ...............................................40
1. Perencanaan........................................................................................41
2. Pelaksanan Kurikulum .......................................................................45
3. Evaluasi Pembelajaran .......................................................................50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................54
B. Saran........................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Keadaan Guru MTs Tenjolaya
Tabel 3.1 Tabel Waktu Penyusunan Skripsi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
Tabel 3.4 Daftar ceklis dokumen
Tabel 4.1 Data Guru PAI
Tabel 4.2 Data Siswa
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 → Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 2 → Hasil Wawancara Guru kurikulum
Lampiran 3 → Hasil Hasil Wawancara Guru
Lampiran 4 → Hasil Studi Dokumen
Lampiran 5 →Soal UKK
Lampiran 6 → Kalender Pendidikan
Lampiran 7 → Program Tahunan
Lampiran 8 → Program Semester
Lampiran 9 → Silabus
Lampiran 10→ RPP
Lampiran 11→ Dokumentasi Penelitian
Lampiran 12→ Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 13→ Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 14→ Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 15→ Lembar Uji referensi
Lampiran 16→ Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam
ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan islam itu ditandai dengan masyarakat
sekitar lewat kontak kontak informal. Selanjutnya sesuai dengan arus dinamika
berkembangan Islam terbentuklah masyarakat muslim.dengan terbentuknya
masyarakat muslim maka mulailah rumah ibadah (masjid) dijadikan tempat
berlangsungnya proses pendidikan Islam .
Dalam perkembangan berikutnya terciptalah lembaga pendidikan Islam
di luar masjid seperti di pulau jawa disebut dengan pesantren, di Aceh dinamakan
rangkang dan dayah, dan di Sumatera Barat disebut dengan surau. Di lembaga -
lembaga ini diajarkan ilmu ilmu agama lewat kitab-kitab klasik.
Selajutnya, di awal abad ke 20 berdirilah pendidikan yang bernama
madrasah. berdirinya madrasah di Indonesia tak terlepas dari pengaruh ide-ide
atau gagasan pembaruan pemikiran islam yang timbul di Indonesia pada awal
abad ke 20. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang muncul setelah pesantren
dan sekolah maka kelihatannya madrasah mengadopsi sistem pesantren dan
sekolah sekaligus. Madrasah pada zaman kolonial Belanda telah berkembang di
Indonesia tetapi belum terkoordinir dalam satu kesatuan diantara seluruh
madrasah tersebut. Masing - masing madrasah muncul dengan caranya sendiri-
sendiri.1Madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai
andil yang sangat besar untuk mencerdaskan anak bangsa. Karena madrasah
didirikan untuk membina peserta didik yang mempunyai latar belakang
1 Haidar Putra Daulay, Historisitas dan Eksistensi Pesantren,Sekolah dan Madrasah
(Yogyakarta: tiara wacana 2001), hlm,ix.
2
Pendidikan agama Islam yang jenjang sekolahnya dari madrasah ibtidaiyah
sampai madrasah aliyah jika mampu bisa di lanjutkan ke perguruan tinggi Islam.
Masyarakat sekarang sadar bahwa madrasah merupakan kebutuhan
pokok dalam mendapatkan ilmu pengetahuan berciri khas islam dan mendapat
kecakapan tentang ilmu agama dengan harapan dapat bermanfaat untuk kehidupan
sehari-hari demi meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Sesuai dengan
peraturan pemerintah (PP) No. 28 tahun 1990 adalah satuan pendidikan dasar
yang mempunyai tugas yang sama dengan SD dan SMP, yaitu memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai
pribadi,anggota masyarakat, warga negara dan anggota manusia serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.2
Madrasah yang mempunyai ciri khas agama islam khusus dapat memberikan
materi tambahan seperti mata pelajaran praktik ibadah, tajwid, BTA dan Mata
pelajaran lain yang dapat mendukung dan memperdalam ilmu pendidikan agama
Islam. Maka dari itu peran madrasah sebagai lembaga pendidikan sangatlah
penting bagi masyarakat indonesia , untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
madrasah terutama di bidang mata pelajaran berbasis PAI perlu di lakukan upaya
agar pembelajaran PAI di madrasah berdaya guna antara lain : guru sebagai ujung
tombak pendidikan dituntut untuk memiliki kompetensi seperti yang diharapkan
oleh UU dan peraturan pemerintah. Guru juga harus aktif mengaktualisasi diri
yaitu mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif, dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mengembangkan diri. Contoh guru mata pelajaran fiqih harus lulusan
Sarjana Pendidikan Islam dengan begitu guru mengajar sesuai dengan bidangnya
,dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan karena guru
sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak peningkatan proses
pembelajaran di dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu
pendidikan. Selanjutnya, Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan
pengalaman belajar yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan
2 Undang-undang Republik Indonesia No: 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan dasar
3
produktifitas belajar bagi siswa. Dengan demikian, pengelolaan kurikulum adalah
upaya mengoktimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa secara produktif.
Sarana dan prasarana adalah suatu komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran,selain keterampilan guru mengajar
sarana pembelajaran angat penting dalam membantu guru,selain lengkap dan
memadai sarana yang di miliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik,seperti di madrasah misalnya
selain harus adanya sarara yang wajib seperti perpustakaan,sarana olahraga, lab
komputer, lab bahasa, dan lain-lain .harus ada pula sarana yang mendukung dalam
kegiatan KBM di madrasah seperti sarana tempat ibadah ,alat peraga praktek
ibadah dengan demikian proses pembelajaran yang ada di madrasah akan berjalan
dengan maksimal.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kemajuan bidang teknologi
dan informasi membawa banyak manfaat terutama bidang penting seperti
pendidikan. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi para pengajar bisa
mengupdate beberapa informasi seperti kurikulum dan bahan ajar yang sangat
penting untuk mencari hal yang baru demi kemajuan dunia pendidikan seperti :
update inpormasi mengenai kurikulum dan bahan ajar baru,membantu proses
belajar mengajar, memicu kreativitas para guru, menciptakan kegiatan belajar
yang menyenangkan.
Upaya agar madrasah berdaya guna selanjutnya adalah dukungan
masyarakat atau wali murid sangat berperan penting dalam kemajuan suatu
lembaga pendidikan.banyak hal yang bisa disumbangkan dari masyarakat untuk
lembaga pendidikan misalnya dalam bentuk pemikiran, tenaga, bahkan
materi.lembaga pendidikan yang maju biasanya mempunyai hubungan yang erat
dengan masyarakat misalnya di madrasah mengadakan perayaan peringatan hari
besar islam (PHBI) masyarakat turut andil dalam acara tersebut dari segi
partisipasi masyarakat dalam acara tersebut. Dan yang terakhir adalah dukungan
Pemerintah memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan
anak-anak indonesia, utamanya dari ketersediaan sarana dan prasarana minimal
4
berupa gedung sekolah yang layak sampai fasilitas pendukung pendidikan lainya.
Dengan demikian,peran pemerintah sangatlah sentral untuk kemajuan suatu
lembaga pendidikan.
Kedudukan madrasah sama saja dengan sekolah yang jenjangnya
sederajat, hanya saja kurikulum PAI di madrasah dalam setiap aspeknya di
jabarkan menjadi satu sub mata pelajaran yang memiliki jam pelajaran tersendiri,
sementara di sekolah umum ada dalam kesatuan mata pelajaran pendidikan agama
islam (PAI). Struktur kurikulum agama islam pada madrasah terdiri dari mata
pelajaran alquran hadis, akidah akhlak, fiqih,dan sejarah kebudayaan Islam. Hal
tersebut bila dilihat dari kajian disiplin ilmu kurikulum, mata pelajaran yang
sajikan secara terpisah, rinci berdasarkan disiplin ilmu yang berdiri sendiri, di
golongkan pada model kurikulum subjek akademik,yaitu suatu model kurikulum
yang berorentasi pada penguasaan disiplin ilmu sebagai hasil belajarnya.
Gambaran tersebut menunjukan bahwa kurikulum pendidikan agama islam di
madrasah memiliki karakteristik yang berbeda,walau dengan status sama dengan
sekolah sederajat (sekolah umum).
Pengelolaan desain dan implementasi kurikulum PAI di madrasah perlu
didekati secara keagamaan dan juga secara keilmuan. Madrasah berbeda dengan
sekolah umum, di madrasah biasanya ketika murid bertemu dengan guru atau
teman mengucapkan salam (assalamu’alaikum), berbeda dengan sekolah ketika
seorang murid bertemu dengan guru atau sesama biasanya kata sapa yang mereka
ucapkan bukanlah salam dalam bentuk bahasa arab melainkan bahasa sehari-hari
seperti selamat pagi, selamat siang, dan sebagainya. Di madrasah pelajaran agama
islam lebih dominan dan lebih mengutamakan pelajaran agama islam walaupun
pelajaran umumpun dipelajari, hal ini untuk menyeimbangkan antara ilmu agama
sebagai corak dan madrasah sebagai sekolah umum, sedangkan di sekolah umum
pelajaran agama islamnya dijadikan satu durasi waktu yang sangat singkat dalam
seminggu hanya 2 atau 3 jam dan lebih fokus pada pelajaran ilmu umum. Inilah
salah satu perbedaan yang nampak antara madrasah dan sekolah umum, sehingga
dalam penerapan kurikulumnya pun berbeda pula walaupun harus sesuaikan
denga standar pendidikan nasional termasuk kurikulumnya.
5
Dengan di keluarkannya SKB 3 menteri tahun 1975 yang bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas madrasah, dan diterapkannya
kurikulum baru tahun 1976 sebagai realisasi SKB 3 menteri tersebut; SKB 3
menteri memberikan nilai positif dengan menjadikan status madrasah sejajar
dengan sekolah-sekolah umum. Setelah dikeluarkan kebijakan berupa SKB itu
terbit madrasah mengalami kemajuan yang sangat pesat banyak masyarakat yang
semakin percaya menyekolahkan anaknya ke madrasah karena masyarakat
beranggapan bahwa madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas agama
islam dan suasana keagamaannya yang berupa kehidupan madrasah yang Islami,
adanya sarana ibadah, penggunaan metode pendekatan yang Islami dan penyajian
bahan pelajaran bagi setiap mata pelajaran yang memungkinkan,dan kualitas guru
harus beragama Islam dan berakhlak mulia,di samping memenuhi kualifikasi
sebagai tenaga pengajar guru di tuntut untuk bisa membimbing, melatih, dan
menciptakan suasana agar peserta didik lulusannya menjadi manusia muslim yang
berkualitas dalam arti mampu mengembangkan hidup, sikap hidup, dan
keterampilan hidup yang berspektif islam dalam konteks ke indonesiaan.
Kedudukan yang setara dengan sekolah pada umumnya mengharuskan
madrasah mengakomododir dua kurikulum dan dua model kurikulum. Sehingga
apa yang dibelajarkan di sekolah di belajarkan di madrasah dengan tambahan
pelajaran PAI,
Dalam kenyataannya di wilayah kabupaten Bogor khususnya
dikecamatan Tenjolaya masih ada madrasah yang gurunya lulusan SLTA,padahal
sudah jelas diperaturan pemerintah guru yang mengajar minimal berijazah S1 hal
ini membuat mutu madrasah sangat kurang baik, hal ini dapat dilihat dari data
kantor kelompok kerja Madrasah Tsanawiyah kecamatan Tenjolaya kabupaten
bogor pada tahun 2017, yaitu:
6
Tabel 1.1 Tabel Keadaan Guru MTs di kecamatan Tenjolaya
Nama
sekolah
Jumlah
Guru
Status Guru Latar Belakang Pendidikan Guru
PNS Non PNS SLTA D2 D3 S1 S2
Al Hikmah 19 1 18 1 1 13 4
SMI 17 3 14 2 1 11 3
Nurul
Anwar 14 14 1
12 1
Arrahman 15 2 13 3 10 2
Sirojul
kamal 22 1 20 4
18
Data tersebut masih menunjukan bahwa masih ada guru jenjang MTs yang
berlatar pendidikan SLTA (kualifikasi pendidikannya masih dibawah standar).
Permasalahan ini menjadi tambah kompleks,karena bersamaan dengan
permasalahan guru,sarana dan prasarana pendidikan jauh dari kata layak.
Madrasah Tsanawiyah Al hikmah adalah sebuah lembaga pendidikan
Islam yang terletak di desa Tapos kecamatan Tenjolaya kabupaten Bogor .MTs Al
hikmah berada ditengah-tengah perkampungan yang didalamnya terdapat banyak
pondok pesantren hal ini yang membuat daya tarik masyarakat terhadap sekolah
tersebut. Karena masyarakat didaerah tapos ini sangat religius rata-rata hampir 75
% penduduk desa tapos ini menyekolahkan anak-anak nya di madrasah,selain itu
banyak nya santri yang berasal dari luar desa tapos yang masuk pondok pesantren
sambil bersekolah tersebut, hal ini membuat jumlah siswa MTs Al hikmah
banyak, yang menjadi keunggulan di madrasah ini adalah ruang kelasnya cukup
dengan jumlah siswa jadi kegiatan belajar mengajar di laksanakan pagi ,
selanjutnya sumber daya gurunya yang sangat potensial Guru PAI di MTs ini
semuanya S1 jurusan PAI bahkan guru PAI di MTs Al hikmah ini banyak pula
7
yang mengajar di pesantren hal ini yamg menjadi nilai plus yang dimiliki MTs ini.
Dalam perkembangannya Madrasah ini mengalami beberapa kemajuan dari
awalnya berdirinya sampai saat ini telah mengalami 3 kali pegantian kepala
Madrasah namun pada periode yang ketiga inilah madrasah ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat dari segi kuantitas dan kualitas.Namun dari sekian
banyak kelebihan di madrasah ini ada beberapa kekurangan antara lain tidak
adanya mushola, padahal mushola sangat penting mengingat sekolah ini berbasis
agama, di Madrasah ini pula hanya tersedia 1 lapangan olahraga saja padahal
jumlah siswa di madrasah ini sangat banyak. Namun permasalahan yang paling
menonjol ada di bidang kurikulum PAI diantaranya guru PAI di madrasah ini
tidak membuat persiapan pembelajaran seperti RPP dan silabus pembelajaran ,
kurang lengkapnya sarana yang menunjang mata pelajaran PAI, selanjutnya tidak
ada sarana berbagi antar sesama guru PAI masing-masing berjalan sendiri-sendiri
dan tidak ada kordinasi antara sesama guru PAI hal ini yang membuat penulis
tertarik dan ingin meneliti lebih lanjut yang terangkum dalam judul “
Pengengelolaan kurikulum rumpun PAI di MTs Al – Hikmah”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Belum memadainya sarana prasarana yang menunjang untuk proses
pembelajaran
2. Belum terbiasanya guru dalam membuat perangkat pembelajaran
3. Tidak adanya koordinasi antara guru mata pelajaran PAI
4. Minimnya pengetahuan guru tentang pengelolaan Kurikulum
8
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi kejelasan serta terbatasnya masalah yang dibahas dalam
skripsi ini, maka penulis membatasi masalah dalam judul skripsi ini sebagai
berikut: Pengelolaan Kurikulum PAI di MTs Al hikmah
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan
perumusan masalah yakni Bagaimana Pengelolaan Kurikulum PAI di MTs Al
hikmah ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan
bagaimana pengelolaan kurikulum PAI di MTs Al hikmah.
F. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai macam
manfaat, di antaranya :
1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
pengelolaan kurikulum PAI di MTs.
2. Bagi kepala madrasah, sebagai masukan dalam membuat kebijakan
tentang pengelolaan kurikulum di madrasah yang dipimpinnya.
3. Bagi guru, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
menyusun mengembangkan dan mengevaluasi kurikulum mata pelajaran
yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain untuk
mengembangkan peneltian yang lebih luas.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs
MTs sebagai lembaga pendidikan formal yang memiliki kurikulum sebagai
acuan pelaksanaan pembelajaran baik kurikulum mata pelajaran umum maupun
rumpun mata pelajaran PAI. Kurikulum mata pelajaran umum mengacu kepada
Kementerian Pendidikan, sedangkan kurikulum rumpun PAI diterbitkan oleh
Kementrian Agama.
1. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman menyelengarakan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1 Dengan
demikian ada tiga komponen yang dimuat dalam kurikulum yaitu, tujuan, isi
dan bahan ajar berupa strategi pembelajaran serta evaluasi.
Menurut Muhaimin, Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah
satu bagian dari pendidikan Islam. Pendidikan keislaman atau PAI yakni
upaya pendidikan Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way
of life atau pandangan dan sikap hidup seseorang.2 Maka dengan kehadiran
mata ajar agama Islam di sekolah akan membentuk pola pikir siswa untuk
senantiasa berperilaku baik di lingkungan masyarakat.
PAI adalah rumusan tentang tujuan, materi, metode dan evaluasi
pendidikan yang bersumber pada ajaran Agama Islam.3 Sama halnya dengan
kurikulum mata pelajaran lain, kurikulum PAI di sekolah menjadi acuan
dalam kegiatan pembelajaran PAI. Dalam tataran pendidikan Nasional mata
pelajaran PAI termasuk pada kelompok mata pelajaran agama dan ahlak
mulia yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
1 UU Sisdiknas no 27 tahun 2003 .
2 Muhaimin, Rekonstruksi pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2009), hal. 6.
3 Abdul Majid, Pendidikan agama islam berbasis kompetensi, (Bandung : Rosda karya,
2004), hal. 74.
10
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berahlak mulia,
dengan cakupan materi meliputi etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
Perlunya PAI di sekolah dimaksudkan agar peserta didik berkembang
sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki
pengetahuan Islam yang luas, dan berahlakul karimah.4 Untuk itu, dibutuhkan
kurikulum PAI yang kontekstual dan dapat melayani harapan masyarakat.
Kegiatan pembelajaran PAI dan evaluasi hasil belajar PAI harus dirancang
secara kontekstual.untuk itu guna mewujudkan harapan tersebut, kurikulum
disusun dengan berpedoman pada Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian, serta panduan penyusunan kurikulum yang sudah disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dengan mengacu pada prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum. Kurikulum PAI yang telah dikembangkan
di sekolah selanjutnya dilaksanakan oleh guru PAI pada setiap satuan
pendidikan dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
2. Kelompok dan Karekteristik Mata Pelajaran PAI di MTs.
Struktur kelompok mata pelajaran PAI dalam kurikulum madrasah
meliputi; 1) Al-Qur’an-Hadis, 2) Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) yang masing-masing mata pelajaran tersebut pada
dasarnya saling terkait dan melengkapi.
a. Al-Qur’an-Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti
keduanya merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah,
muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut.
b. Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syari’ah/fikih (ibadah,
muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai
manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak
4 Rahmat Raharjo, Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta : Magnum
Pustaka, 2010), hal. 35.
11
merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT. dan hubungan manusia
dengan manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap hidup dan kepribadian
hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik,
ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, Kebudayaan/seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi olahraga/ kesehatan, dan lain-lain) yang
dilandasi oleh akidah yang kokoh.
c. Fikih (syari’ah) merupakan sistem atau seperangkat aturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah SWT. (oablum-Minallwh), sesama
manusia (oablum-Minan-nwsi), dan dengan makhluk lainnya (oablum -
Ma‘al-Gairi).
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan
perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah,
bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu-
pan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.5
PAI merupakan rumpun mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-
ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam ajaran Agama Islam, karena itulah
PAI merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam. Ditinjau
dari segi isinya, PAI merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi salah satu
komponen, dan tidak dapat dipisahkan dari rumpun mata pelajaran yang
bertujuan mengembangkan moral dan kepribadian peserta didik seperti
pendidikan kewarganegaraan. PAI di Madrasah memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Al-Qur’an Hadis menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan
benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Akidah Ahlak menekankan pada kemampuan memahami keimanan dan
keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu
mempertahankan keyakinan/keimanannya serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai al-Asmw’ al-ousnw. Sedangkan akhlak
5 Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 Hal 34-35
12
menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan dan menghiasi diri
akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari
akhlak tercela (mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari.
c. Fikih menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan
hukum dalam Islam serta kemampuan cara melaksanakan ibadah dan
muamalah yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari.
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menekankan pada kemampuan
mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani
tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial,
budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain, untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan
masa yang akan datang6.
3. Tujuan Mata Pelajaran PAI di Madrasah Tsanawiyah
Adapun tujuan keberadaan mata pelajaran PAI di Madrasah Tsanawiyah,
sebagai berikut:
a. Tujuan
1) Al-Qur’an-Hadis
Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dengan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis pada jenjang MI dan
MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur’an-Hadis,
pemahaman surah-surah pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-
hari.
Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah:
a. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis.
b. Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan.
c. Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih
salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan
surah/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.
2) Akidah-Ahlak
Akidah-Ahlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran
PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari
oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan
6 Muhaimin, Rekonstruksi pendidikan Islam, (Jakarta :Raja Grafindo Persada :2009) hal
187-188
13
tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari
iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-
dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asmw’ al-
husnw dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam
realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan
mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak
terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak
al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta
didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama
dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis
multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:
a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT.;
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan
individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai
akidah Islam.
3) Fikih
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kwffah (sempurna).
Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat: (1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum
Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia
dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan
sesama yang diatur dalam fikih muamalah; (2) Melaksanakan dan
mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan
menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
4) Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran
yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah
Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa
14
Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah,
Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial, mata
pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan
kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun
oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
depan.
c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa
lampau.
e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,
dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek
dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban
Islam.7
Berdasarkan 5 mata pelajaran pokok PAI di MTs maka tujuan tersebut
mengarahkan siswa pada penguasaan kompetensi masing-masing bahan ajar.
B. Pengelolaan kurikulum
Pengelolaan kurikulum merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga
pendidikan dan sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran
berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa agar tujuan
pendidikan dapat tercapai8.
7 Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 hal 37-39
8 Sukiman, Pengembangan kurikulum Perguruan tinggi (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya,2005) h.23
15
Segaimana pengelolaan kurikulum pada umumnya, kurikulum pendidikan
agama Islam juga dikelola melalui 3 tahapan, yakni perencanaan,pelaksanaan, dan
evaluasi.
1. Perencanaan kurikulum
a. Pengertian dan fungsi Perencanaan Kurikulum
Perencanaan Kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam
banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai
tujuan tersebut melalui proses belajar mengajar, peserta penelaahan
keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Dengan adanya kurikulum,
siswa mendapatkan tujuan belajar yang jelas. Tanpa perencanaan
kurikulum, sistematika berbagai pengalaman belajar tidak akan saling
berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diharapkan.9 Maka
perencanaan menjadi suatu yang fundamental sebagai pedoman dalam
mencapai kompetensi tertentu. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang di maksudkan untuk membina siswa
ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana
perubahan-perubahan telah terjadi pada diri siswa.10
Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat
manajemen yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu
yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan, tindakan-
tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, dan sarana yang
diperlukan, sistem monitoring dan evaluasi, peran unsur-unsur
ketenagaan untuk menacapai tujuan manajemen lembaga
pendidikan.11
Alat dan pedoman tersebut digunakan sebagai pendukung utama dalam
proses pelaksanaan kurikulum. Sesuai dengan pernyataan di atas, maka
kurikulum perlu dijelaskan kembali.
Perencanaan kurikulum mencakup pengumpulan, pembentukan, sintesis,
penyeleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber. Kemudian
9
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2009), hal. 71.
10 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 21.
11
Ibid, hal. 21.
16
informasi yang dapat digunakan untuk mendesain pengalaman belajar
sehingga siswa dapat memperoleh tujuan kurukilum yang diharapakan
tujuan perencanaan kurikulum dikembangkan dalam bentuk kerangka
teori dan penelitian terhadap kekuatan sosial, pengembangan masyarakat,
kebutuhan, dan gaya belajar siswa.
Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan asas-asas sebagai berikut;
1) Objektifitas ; perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan
spesisifik berdasarkan tujuan pendidikan nasional. 2) Keterpaduan ;
perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua
disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan
internal, serta keterpaduan dalam proses penyampaian. 3) Manfaat ;
perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan
keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan
tindakan. 4) efisiensi dan efektifitas ; Perencanaan kurikulum disusun
berdasarkan prinsip efisiensi dana, tenaga, dan waktu serta efektif
dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan. 5) Kesesuaian ;
Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sarana peserta didik,
kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan iptek, dan
perubahan/perkembangan masyarakat. 6) Keseimbangan; perencanaan
kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis bidang studi,
sumber yang disediakan, serta antara kemampuan dan program yang
akan dilaksanakan. 7) kemudahan; Perencanaan kurikulum
memeberikan kemudahan bagi para pemakainya yang membutuhkan
pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk melaksanakan proses
pembelajaran. 8) Berkesinambungan; perencanaan kurikulum ditata
secara berkesinambungan sejalan dengan tahap-tahap dan jenis jenjang
suatu pendidikan. 9) Pembakuan; perencanaan kurikulum dibaku sesuai
dengan jenjang dan jenis satuan pendidikan, sejak dari pusat
provinsi/kabupaten/kota madya. 10) Mutu; Perencanaan kurikulum
memuat perangkat pembelajaran yang berbentuk, sehingga turut
meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas lulusan secara
keseluruhan. 12
Merencanakan pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam
perencanaan kurikulum. Orang yang bertanggung jawab mengembangkan
kurikulum ke dalam bentuk rencana-rencana pelajaran yang akan diajarkan
kepada siswa di kelas. Perencanaan kurikulum yang menjadi tanggung jawab
guru terkait dengan pembelajaran adalah:13
1) Pengembangan silabus
12 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 55. 13
Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Magnum
Pustaka, 2010), hal. 78.
17
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang di kembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam KTSP, silabus
merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam mata pelajaran,kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian hasil belajar.14
Silabus dikembangkan secara
berkelanjutan dengan memperhatikan hasil dari analisis evaluasi hasil
belajar. Evaluasi proses (pelaksanan pembelajaran), dan evaluasi rencana
pembelajaran (evaluasi program).15
Pengembangan silabus dilakukan dalam
rangka mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik yang meliputi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dipertimbangkan
berdasarkan visi dan misi sekolah serta kebutuhan daerah setempat.
2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu
atau lebih kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran.16
Idealnya, RPP dibuat oleh masing-masing guru secara
individu karena guru lebih paham akan kondisi dan karakteristik peserta didik
yang akan diajarkan sehingga pengembangan kegiatan pembelajaran dan
indikator yang ada pada silabus dapat dikembangkan secara kontekstual agar
pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik.
Berikut prota dan promes sesuai dengan kurikulum 2013 bagi guru MTs ;
Program Tahunan (Prota)
Di awal tahun ajaran baru, seorang guru seharusnya sibuk menelaah
Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar (KD) mata
14 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004,) hal 190
15 Ibid hal 14
16
Ibid., hal 213
18
pelajarannya dan juga Kalender Akademik (Kaldik). Saat itu seorang guru akan
menyusun Prota dan Promes.
Prota merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran
untuk mencapai Kompetensi Inti, kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.
Prota berdasarkan Kurikulum 2013 merupakan program umum pembelajaran
untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana
umum pelaksanaan pembelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran
efektif dalam satu tahun. Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah perancangan Prota:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menelaah jumlah Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran.
3. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif.
Hari-hari libur meliputi:
Jeda tengah semester
Jeda antar semester
Libur akhir tahun pelajaran
Hari libur keagamaan
Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
Hari libur khusus (kegiatan khusus satuan pendidikan)
4. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
Minggu Belajar Efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun
pelajaran berlangsung. Adapun Cara menentukan MBE adalah sebagai berikut ini:
Menentukan jumlah minggu selama satu tahun.
Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun.
Menghitung jumlah minggu efektif dengan cara jumlah minggu dalam satu
tahun dikurang jumlah minggu tidak efektif .
19
Menghitung jumlah jam efektif selama satu tahun dengan cara jumlah
minggu efektif dikali jumlah jam pelajaran per minggu.
5. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam KD,
Materi Pokok, dan Sub Materi Pokok. Penentuan alokasi waktu harus
mempertimbangkan: jumlah jam pelajaran, struktur kurikulum, dan tingkat
kedalaman materi yang harus dikuasai peserta didik
Berikut Dokumen yang diperlukan dalam perancangan Prota dan Promes:
1. Kalender akademik yang dikeluarkan secara resmi oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama
2. Struktur Kurikulum
3. Kompetensi Dasar
4. Silabus
Berikut contoh format Prota.
Program Semester (Promes)
Program semester merupakan penjabaran dari Prota sehingga program tersebut
tidak bisa disusun sebelum tersusun Prota. Program semester berisikan garis-garis
besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut.
Langkah-langkah perancangan program semester setelah menyusun Prota adalah:
a. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif
(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
b. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu KD serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Sedangkan Target yang harus dicapai pada pemahaman KD:
Alquran hadis
20
Materi pokok yang sesuai dengan kompetensi dasar yang bersesuaian
Tingkat kedalaman materi yang dibahas pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang bersesuaian
Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk membuat siswa kompeten
terhadap kompetensi dasar yang bersangkutan
c. Guru selanjutnya menentukan alokasi waktu dari setiap Kompetensi Dasar
(KD), yakni:
Alokasi waktu dirinci untuk setiap Kompetensi Dasar.
Alokasi waktu pembelajaran untuk setiap KD tergantung pada
Kompleksitas KD, Keluasan KD, Strategi/metode pembelajaran, dan Alat,
bahan, dan sumber belajar yang tersedia.
Program Tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti, kompetensi dasar yang ada dalam
kurikulum yang dikembangkan oleh guru. Prota merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan setelah
menganalisis jumlah minggu efektif, jumlah KD, tingkat kedalaman dan kesulitan
Alquran hadis
21
tiap KD, ketersediaan sarana prasarana, sehinnga dapat menentukan alokasi waktu
untuk setiap KD17
.
b. Fungsi perencanaan kurikulum
Perencanaan kurikulum memiliki beberapa fungsi, yaitu:18
1) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen,
yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan,
menjadi penympaiannya, tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya,
tenaga, saran yang diperlukan, sistem kontrol dan evaluasi, peran unsur-
unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen organisasi.
2) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pengerak roda organisasi tata
laksana untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan
tujuan organisasi. Perencanaan kurikulum yang matang besar sumbernya
terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinan, dan oleh karenanya perlu
memuat informsi kebiajakan yang relevan, di samping seni kepemimpinan
dan pengetahuan yang telah dimilikinya.
3) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai motivasi untuk melaksanakan
sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal. 19
2. Pelaksanaan kurikulum
Pelaksanaan kurikulum terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu pelaksanaan
kurikulum tingkat sekolah dan pelaksanaan kurikulum tingkat kelas (rombongan
belajar). Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, maka kepala sekolah yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang di
pimpinnya. Sedangkan pada kurikulum ditingkat kelas, maka yang yang berperan
besar adalah guru.20
Walaupun dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas
guru dalam pelaksanaan kurikulum namun keduanya senantiasa bergandengan dan
17 Materi pelatihan IP kurikulum 2013 kemendikbud
18
Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006) hal 152
19 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006) hal 152 20
Ibid, hal. 187.
22
bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan proses administrasi kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum dikelas merupakan inti dari kegiatan pendidikan di
sekolah. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas, guru menyempatkan perhatian
hanya pada interaksi proses belajar mengajar. Namun demikian, fisik, ruangan,
dan aktivitas kelas tidak luput dari perhatiannya, justru sudah dimulai sejak
memasuki ruang belajar. Oleh karena itu, secara manajemen selama berada dalam
kelas terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahapan persiapan, pelaksanan pelajaran,
dan tahap penutupan.21
Guru sebagai pelaksana kurikulum di kelas mempunyai
tugas untuk mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya pembelajaran
yang efektif sehingga bisa berpengaruh pada perubahan perilaku peserta didik
kearah ke arah yang lebih baik.
3. Evaluasi
Setelah kurikulum dilaksanakan beberapa waktu lamanya maka kurikulum
tersebut perlu diadakan penilaian/evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi/penilaian
kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan yang berdasarkan seperangkat
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat
keputusan mengenai kurikulum.22
Untuk mengetahui ada tindakannya kelemahan
dalam kurikulum yang telah ditetapkan para pengembang kurikulum harus lebih
dulu merumuskan keduanya dengan jelas dimana tingkah laku yang harus di capai
oleh para siswa dapat diukur dan diamati.
Sehubungan dengan aspek yang akan dievalausi maka ditentukan pula
kegiatan evaluasi apa yang dilakukan, yaitu:
a. Evaluasi terhadap tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan
b. Evaluasi terhadap tugas-tugas pengajaran yang telah dilakukan.
c. evaluasi terhadap keterlibatan orang tua dalam pembantu putra putrinya dalam
belajar
d. Evaluasi terhadap rumusan materi (progam)pengajaran
21 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008), hal. 140.
22 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006) hal 237
23
e. Studi terhadap pemberian bimbingan kepada para siswa oleh guru.23
Progam evaluasi kurikulum didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :
Evaluasi kurikulum didasarkan atas tujuan tertentu: setiap progam evaluasi
kurikulum terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara jelas dan
spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan kegiatan-kegiatan sepanjang
proses evaluasi kurikulum itu dilaksanakan
a. Evaluasi kurikulum harus bersifat objektif: pelaksanaan dan hasil evaluasi
kurikulum harus berpijak pada apa adanya dan bersumber dari data yang
nyata dan akurat yang diperoleh melalui instrument yang terandalkan.
b. Evaluasi kurikulum bersifat komprehensif: pelaksanaan evaluasi mencakup
semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang ringkup kurikulum.
c. Evaluasi kurikulum secara kooperatif: tangung jawab dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan keberhasilan suatu progam evaluasi kurikulum merupakan
tanggung jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan
seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua,bahkan siswa.
d. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara efisien: pelaksanaan evaluasi
kurikulum harus memperhatian faktor efisiensi, khususnya dalam penggunaan
waktu, biaya, tenaga, peralatan yang menjadi unsur penunjang, dan oleh
karenanya harus di upayakan agar hasi evaluasi lebih tinggi, atau paling tidak
berimbang dengan material yang digunakan.
e. Evaluasi kurikulum dilaksankan secara berkesinanbungan: peran guru dan
kepala sekolah sangat penting evaluasi kurikulum karena merekalah yang
paling mengetahui tentang keterlaksanaan dan keberhasilan kurikulum serta
permasalahan yang dihadapi.24
Dalam teori dan praktik, evalusi kurikulum merupakan suatu bidang yang
berkembang dengan cepat, termasuk evalusi terhadap implementasi kurikulum.25
Dalam evaluasi implementasi mencakup dua hal, yaitu pertama, melihat proses
23 Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal 10.
24
Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993) hal 13.
25 Oemar Hamalik, Dasar-dasar pengembangan kurikulum, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009), hal 254
24
pelaksanaan yang sedang berjalan sesuai dengan kontrol, apakah pelaksanaan
evaluasi telah sesuai dengan rencana, dan sebagai fungsi perbaikan jika selama
proses terdapat kekurangan. Kedua, melihat hasil akhir yang dicapai. Hasil akhir
ini merujuk pada kriteria waktu yang hasil yang dicapai dibandingkan terhadap
fase perencanaan.26
Penilaian/evaluasi kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:27
a. Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di
sekolah
b. Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulumdi
sekolah. Efektifitas pelaksanaan kurikulum, penggunaan sarana penunjang,
hasil belajar siswa, dan dampak pelaksanan kurikulum.
Proses penilaian memiliki standar untuk mendapatkan idelisme suatu
kurikulum atau objek tertentu, adapaun standar penilaian terbagi atas;
1. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta
didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk
pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
(1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
26
Ibid. Hal. 250-151.
27 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006) hal 15
25
diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku peserta didik yang diamati langsung
oleh pendidik saat proses pembelajaran.
(2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri yang berisi ceklis aspek kepribadian.
(3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik yang berisi cheklis tentang aspek yang dinilai. Jurnal
merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
(4) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan yang dicapai peserta didik
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sebelum melaksanakan
penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik telah menyiapkan instrumen
penilaian yang meliputi; 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen
uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa
daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada peserta didik berserta
pedoman penskoranya. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai
dengan karakteristik tugas yang akan dikerjakan peserta didik.
(5) Penilaian Kompetensi Keterampilan
26
Untuk mengetahui kompetensi keterampilan, seorang pendidik harus
menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Adapun penjelasan masing-masing instrument penilaian keterampilan
yaitu: 1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi. 2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks)
yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 3) Penilaian portofolio adalah
penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas
peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk
tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.
(6) Instrumen penilaian kompetensi keterampilan harus memenuhi
persyaratan berikut yaitu: 1)substansi yang merepresentasikan
kompetensi yang dinilai; 2) konstruksi yang memenuhi persyaratan
teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3)
penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.28
2. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
Berikut ini mekanisme dan prosedur penilaian sebagai pedoman dalam evaluasi,
antara lain:
28
Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 hal 271-272
27
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
madrasah, dan ujian nasional. Penjelasan lebih rinci masing-masing bentuk
penilaian sebagai berikut.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh pendidik secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas
II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI
(tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah.
Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat
4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), kelas XI (tingkat 5) dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui
UN.
h. Ujian madrasah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
28
3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4. Kegiatan ujian madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: a)
menyusun kisi-kisi ujian; b) mengembangkan (menulis, menelaah, dan
merevisi) instrumen; c) melaksanakan ujian; d) mengolah (menyekor dan
menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan e) melaporkan
dan memanfaatkan hasil penilaian.
5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diaturl
dalam Prosedur Operasi Standar (POS).
6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum
mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam
bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan
pemerintah.29
B. Penelitian Relevan
Dari hasil penelurusan literatur, penulis menemukan beberapa hasil penelitian
yang membahas tema antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Intan Wahyuni (2009), dengan judul
“Manajemen Kurikulum dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI di
MTsN Laboratorium UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Hasil penelitian ini
menitikberatkan pada ruang lingkup manajemen kurikulum yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum serta bagaimana peranan
manajemen kurikulum dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI.
Manajemen kurtikulum dalam meningkatkan mutu pembejaran PAI dengan
melihat beberapa prinsip diantaranya prinsip relevansi, fleksibilitas,
kontinuitas, efisiensi, dan efektifitas. Letak perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini menjelaskan tentang cara
29
Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 hal 272-273
29
meningkatkan mutu pembelajaran PAI dengan merujuk pada prinsip-prinsip
seperti relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, dan efektifitas.
Sedangkan penelitian saya membahas pengelolaan kurikulum rumpun PAI .
2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Falah (2012) “ Pengaruh Pelaksanaan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pembinaan Kepribadian Siswa
(PKS)”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa SMP Negeri 16
Tasikmalaya dalam kurikulumnya memuat PAI dan juga program pembinaan
kepribadian siswa. Letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
saya lakukan adalah penelitian ini menjelaskan bahwasannya pelaksanaan
Pembelajaran PAI di sekolah mempengaruhi karakter kepribadian siswa
sedangkan penelitian saya membahas tentang proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kurikulum untuk mengukur sejauh mana Guru
mapel PAI mengelola kurikulum PAI.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Muid (2010) “ Evaluasi Kurikulum PAI
di MTsN Seyegan Sleman Yogyakarta (studi kasus mata pelajaran SKI)”
Penelitian ini membahas Implementasi Kurikulum PAI (mata pelajaran SKI)
kelas VIII di MTsN Seyegan Sleman dari mulai pengembangan program,
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran . Letak perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini
menjelaskan evaluasi kurikulum PAI khususnya mata pelajaran SKI saja
sedangkan penelitian saya membahas tentang pengeloaan kurikulum PAI
yang di dalamnya termasuk mata pelajaran PAI keseluruhan dan membahas
dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi .
C. Kerangka Berfikir
Pada dasarnya kurikulum menjadi suatu yang fundamental dalam
pendidikan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar serta
tujuan dari pembelajaran. Seharusnya kurikulum PAI dimanfaatkan sebagai mata
ajar untuk membantu memperbaiki perilaku siswa menjadi lebih baik.
30
Berdasarkan hal tersebut, maka kurikulum PAI sangatlah besar pengaruhnya
terhadap keberadaan siswa di masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran PAI
dituntut ideal dalam menjabarkan mata pelajaran di Madarasah Tsanawiyah,
seperti Akidah Ahlak, Qur’an-Hadis, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam sehingga
dengan mudah siswa faham menempatkan keilmuannya pada bidang tertentu.
Namun proses mewujudkan kompetensi siswa dalam pembelajaran PAI
memerlukan pengelolaan kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebijakan telah
ditetapkan peraturan kementrian. Sehingga wujud kurikulum PAI yang utuh dan
sesuai kompetensi berdasarkan standar kurikulum Kementerian Agama.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Al-Hikmah, di Jalan Abd
Fatah, Bogor, Tenjolaya, 16620, Jawa Barat. Adapun waktu penelitian
dilakukan dari bulan April 2017 sampai Januari 2018.
Tabel 3.1 rencana penyusunan skripsi
No Kegiatan Waktu
Apr Juni Sept Okt Nov Des Jan
1 Observasi pendahuluan
2 Pengesahan proposal
3 Perbaikan bab 1, 2 dan 3
4 Penyusunan instrumen
penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data dan
analisa data
7 Penyusunan laporan
hasil penelitian
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pengelolaan kurikulum mata
pelajaran PAI di madrasah.sub fokus pelitian ini adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian atau evalasi kurikulum PAI di kelas VII dan
kelas VIII.
C. Metode Penelitian
Mengingat penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis maka pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang
mendeskripsikan dan menjawab persoalan-
313
1yty
persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini.1 Dengan
demikian hasil penelitian ini diuraikan menggunakan analisis dari berbagai
data yang diperoleh dengan menggunakan teknik observasi,wawancara,
dan studi dokumen.
D. Sumber Data
Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini bukan hanya individu namun juga benda sebagai sumber
informasi yang digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat dan
berimbang. Sumber data yang dimaksud, yaitu:
1. Person, sumber data yang berupa person dalam penelitian yakni
kepala sekolah , wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata
pelajaran PAI, dan siswa.
2. Place, sumber data ini berasal dari tempat yang dibutuhkan untuk
menggambarkan tentang pengelolaan kurikulum pada kelas VII dan
VIII MTs Al-Hikmah.
3. Paper, sumber data ini berupa dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan kegiatan guru, meliputi :Visi misi sekolah, program tahunan,
program semester, silabus, RPP, dan instrumen penilaian.
Adapun dalam penelitian di kelompokan menjadi data primer dan
data sekunder ;
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat
dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu
obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain,
peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab
pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode
observasi). diperoleh dari sumber data pertama yakni person dengan
1ZainalArifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 54.
323
1yty
menggunakan prosedur dan teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan,
bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang
tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke
perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku
yang berhubungan dengan penelitiannya. diperoleh dari sumber data
ketiga yakni paper dengan menggunakan teknik studi dokumen.2
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Sesuai sifat penelitian maka data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, mengunakan teknik:
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kebijakan
madrasah yang terkait dengan pengelolaan kurikulum Pada penelitian
ini wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran
guru dalam menyusun RPP.
2. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan
kurikulum dalam wujud kegiatan pembelajaran bimbingan dan
pembinaan siswa dengan akademik siswa
3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 137
331
yty
tertulis, gambar maupun elektronik3 Studi Dokumen dilakukan untuk
mendapatkan data kurikulum yang berupa profil MTs Al-Hikmah,
data siswa dan data guru. Dokumen-dokumen tersebut digunakan
untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan
gambaran tentang objek penelitian secara representatif.
F. Kisi-kisi instrument
Kisi-kisi instrumen penelitian disusun untuk mengetahui pengelolaan
Kurikulum PAI di MTs Al Hikmah Bogor.
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument
3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012) h.221
Dimensi Aspek
Teknik
Pengumpulan Data
Waw
an
cara
Stu
di
Dok
um
en
Ob
serv
asi
Perencanaan 1. Kebijakan Madrasah √ √
2. Visi dan misi madrasah √ √
Pelaksanaan
1. Proses pembelajaran √
3. Penyusunan Silabus √ √
4. Penyusunan RPP √ √
5. Perumusan program semester √ √
6. Perumusan program tahunan √ √ √
Penilaian atau
Evaluasi
7. Penilaian proses dan penilaian
hasil √ √
343
1yty
a. Pedoman Wawancara
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
Obyek Analisis Aspek Indikator
Kepala
madrasah
Sejarah sekolah 1. Sejarah awal berdirinya
sekolah
2. Visi, misi, dan tujuan sekolah
Kebijakan sekolah 1. Bagaimana proses penyusunan
kurikulum PAI
2. Siapa saja yang terlibat dalam
penyusunan kurikulum PAI
3. Adakah pembinaan sekolah
terhadap guru terkait dengan
kurikulum PAI
4. Bagaimana upaya dalam
meningkatkan pemahaman
guru tentang kurikulum PAI
Guru mata
pelajaran PAI
Pelaksana kurikulum
PAI
1. Kesan terhadap diri sendiri
dalam penyusunan kurikulum
PAI
2. Adakah pembinaan sekolah
terhadap guru terkait dengan
kurikulum PAI
3. Adakah keterlibatan guru PAI
dalam penyusunan kurikulum
4. Adakah kerja sama antar guru
PAI di sekolah
5. Seberapa aktif di KKG
6. Seberapa aktif pengawas
datang
Penngelolaan 1. Perencanaan Kurikulum
353
1yty
Guru Bidang
kurikulum
Kurikulum Rumpun
PAI
2. Pelaksanaan Kurikulum
3. Pengawasan dan evaluasi
b. Daftar Ceklis Dokumen Tabel 3. 4 Daftar Ceklis Dokumen
No Dokumen Ada Tidak
1 Profil Sekolah
2 Profil kepala sekolah
3 Data tenaga pendidik
4 Data jumlah murid
5 Data sarana dan prasarana
6 Dokumen kurikulum
7 Silabus
8 Dokumen RPP
9 Instrumen penilaian Pembelajaran
10 Dokumen kegiatan pembinaan
ekstrakulikuler
11 Kalender pendidikan
G. Teknik Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul
dari berbagai sumber yang diproses dari kegiatan wawancara, penyebaran
angket, pengamatan lokasi dan dokumentasi. Kemudian data yang telah
terkumpul, dianalisis, diinterpretasikan/ditafsirkan dan disimpulkan ke dalam
bahasa yang lebih mudah dipahami, logis dan sesuai dengan penelitian yang
dibahas.
Data hasil wawancara dengan kepala sekolah dikonfirmasikan dengan data
hasil pedoman wawancara guru mata pelajaran PAI dan sedapat mungkin
dibuktikan dengan dokumen yang diperoleh peneliti. Untuk memperkuat data
yang telah diperoleh melalui dokumentasi serta wawancara kepada guru mata
363
1yty
pelajaran PAI, peneliti melakukan observasi terkait pelaksanan kurikulum PAI
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI selama penelitian berlangsung.
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui studi dokumen,
wawancara dan observasi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Data Reduction
Data Reduction (Reduksi Data), yakni merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu.4 Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih tajam mengenai hasil
pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencarinya jika sewaktu-
waktu diperlukan.
2. Data Display
Data Display (Penyajian Data), dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.5 Melalui
penyajian data tersebut, akan memudahkan peneliti untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut sehingga peneliti dapat menguasai data yang diperoleh.
3. Conclusion Drawing/Verification
Conclusion Drawing/Verification (Verifikasi) merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori. 6 Untuk membantu temuan baru dilakukan
dengan mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan
menggunakan satu cara atau lebih sehingga memperoleh informasi yang
dapat digunakan untuk membantu menarik kesimpulan dan mendukung
tercapainya tujuan penelitian.
4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 338 5 Ibid., h. 341
6 Ibid., h. 345
373
1yty
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek penelitian
1. Sejarah MTs Al-hikmah
MTs Al-Hikmah Tapos 2 Bogor didirikan pada tanggal 16 Maret tahun
1984, di bangun di atas tanah milik yayasan seluas 2500 m2 oleh bapak H. M
Hasan seorang tokoh masyarakat khususnya di daerah desa Tapos 2, pendirian
madrasah ini dilatarbelakangi atas keperihatinan beliau karena masyarakat di
lingkungan desa Tapos 2 banyak yang tidak melanjutkan pendidikannya
dikarenakan jarak ke SLTP sangat jauh, dan tidak ada sekolah lanjutan tingkat
pertama (SLTP) yang berbasis Pendidikan Agama Islam (PAI) “Madrasah
Tsanawiyah”. Pembangunan gedung pertama ini di buat sebanyak 5 lokal, 3
ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 ruang kepala madrasah dan dibantu oleh
warga setempat. Pada awal berdirinya MTs ini hanya memiliki 30 siswa,
seiring dengan kemajuannya sampai saat ini jumlah siswa-siswi madrasah ini
sebanyak 515 suatu jumlah yang relatif banyak.
Selain sebagai pendiri bapak H. M Hasan juga merupakan kepala MTs.
dalam perjalanan selanjutnya kehadiran madrasah ini mendapat sambutan baik
dari masyarakat. Perjuangan beliau berbuah manis MTs. ini mendapat
kepercayaan masyarakat dengan cepat murid MTs pun semakin banyak dan
berkat bantuan pemerintah dan shadaqoh dari keluarga besar Bapak HM.
Hasan penambahan sarana prasarana (Sarpras) dapat terealisasikan. Setelah
menjabat kurang lebih 5 tahun sebagai kepala madrasah bapak H.M Hasan di
gantikan oleh putranya yaitu bapak Drs. Puad Wahyudi pada tahun 1989
setelah menjabat selama 10 tahun menjadi kepala MTs, Yayasan Pendidikan
Islam Al-hikmah mendirikan SMA Al-Hikmah dan bapak Puad yang menjadi
kepala sekolah SMA Al-Hikmah yang pertama. Dan kepala MTs Al-Hikmah
39
bapak Puad Wahyudi digantikan oleh Hj. Dede Rosadah M.Pd sampai saat ini
MTs Al-Hikmah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat mulai dari
kuantitas maupun kualitas misalnya dalam prestasi sekolah seperti MTs. ini
menjuarai lomba Pramuka tingkat Bogor barat pada tahun 2012, juara 2
Lomba kaligrafi, juara 1 lomba MTQ, juara 1 Futsal, juara 1 Badminton se
bogor barat dalam acara Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) pada tahun
2014.1
2. Sarana dan Prasarana (Sarpras) Sekolah
Sarpras merupakan bagian yang paling penting dalam menunjang proses
pembelajaran. Secara umum, MTs Al-Hikmah Tapos 2 memiliki sarpras yang
cukup lengkap, terutama sarpras yang berkaitan dengan pembelajaran PAI
seperti mushola dan praktikum ibadah yang dapat digunakan sebagai tempat
pembelajaran.
Lembaga pendidikan tersebut mempunyai ruang kelas sebanyak 12 unit
yang terdiri dari 2 lantai,1 ruang kelas menampung sebanyak 35 siswa.Dalam
1 ruang kelas terdapat 4 baris,2 baris untuk siswa dan 2 baris untuk siswi,1
meja dan 1 kursi untuk guru dan 1 lemari untuk buku paket siswa. Selain itu,
lembaga pendidikan ini memiliki prasarana penunjang pembelajaran seperti
Lab komputer untuk praktik komputer, perpustakaan untuk penunjang
pembelajaran yang dapat dipinjam oleh guru maupun siswa, ruang praktikum
ibadah, aula serba guna untuk berbagai kegiatan misalnya rapat dengan wali
murid, dan pentas seni siswa, lapangan futsal bola basket dan bola volly yang
dapat digunakan siswa untuk berolahraga. Dari segi pengelolaan dan
pemanfaatan sudah sangat baik, namun masih terdapat kekurangan dalam segi
jumlah fasilitas seperti lab komputer yang hanya terdapat 20 unit komputer
padahal siswa di madrasah ini berjumlah 515.2
Adapun prasarana lain yang yang dimiliki madrasah ini antara lain ruang
guru, ruang kepala madrasah dan ruang tata usaha, secara keseluruhan ruang
ini kondisinya sangat baik dan letaknya mudah dicapai serta dekat dengan
1Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsawiyah Al-Hikmah Pada tanggal 4
Desember 2017
2Hasil Observasi Pada tanggal 20 oktober 2017
40
ruang kepala madrasah dengan luas cukup memadai sehingga semua tenaga
pendidik dan kependidikan merasa nyaman.
3. Data guru PAI MTs Al-Hikmah
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan pada Pengelolaan
Kurikulum Rumpun PAI di MTs Al-Hikmah, maka berikut ini akan
dijabarkan rekapan data guru PAI di MTs Al-hikmah pada tahun 2017/2018.
Tabel 4.1
Data guru PAI di MTs Al-Hikmah Bogor
No Nama TTl Status
Mata
pelajaran
yang diampu
Lama mengajar
1 Hj. Dede Rosadah,
S.Ag. M.Pd. I
Bogor,
02-12-68 PNS Fiqih
1988-sekarang
(29 tahun)
2 Iis Solihah, SPd.I Bogor,
01-02-86
GTY
Sertifikasi
Akidah
Ahlak
2008-sekarang
(10 tahun)
3 E. Kosasih, S.Ag Bogor,
14-07-74
GTY
Sertifikasi
Sejarah
Kebudayaan
Islam
2002-sekarang
(16 tahun)
4 Yayan sopian,
S.Pd. I
Bogor,
08-02-75
GTY
Sertifikasi Fiqih
1997-sekarang
(21 tahun)
5 Jaji RidwanAruji,
S.Ag
Bogor,
21-11-71
GTY
Sertifikasi
Al-Qur’an
Hadis
1998-sekarang
(20 tahun)
6 U. Badrudin,S.Ag Bogor,
03-07-64
GTY
Sertifikasi
Al-Qur’an
Hadis
1986-sekarang
(31 tahun)
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa adanya keseimbangan
antara jumlah guru dengan kapasitas kelas dan siswa. Dengan jumlah 6 guru
41
PAI, 515 siswa dengan jumlah kelas 12 kelas. Ini dapat dikatakan sesuai
dengan BSNP. Adapun guru fiqih yang merangkap sebagai kepala madrasah
mempunyai peran sama dengan guru lain sebagai tenaga pendidik dan
kependidikan dengan kualifikasi yaitu S1 PAI dan S2 manajemen pendidikan,
sesuai dengan kapasitasnya sebagai kepala madrasah beliau mengajar kurang
dari 24 jam.3
4. Data Peserta Didik/Siswa
Pada tahun pelajaran 2017/2018 jumlah peserta didik/siswa keseluruhan
adalah 515 siswa dengan 12 rombel. Adapun rinciannya seperti berikut:
Tabel 4.2
Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah
TahunPelajaranTahun 2014 s/d 2018
Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Jumlah Rombel
2014/1015 246 244 490 12
2015/2016 245 253 498 12
2016/2017 250 252 502 12
2017/2018 239 276 515 12
Total Jumlah 980 1.025 2.005
Keadaan siswa MTs Al-Hikmah Bogor dari tahun ketahun
mengalami mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit, hal ini dapat
diketahui oleh peneliti dari wawancara dengan kepala madrasah dan melihat
grafik serta sumber data dari tata usaha MTs. Al-Hikmah Bogor.
5. Pengelolaan Kurikulum MTs. Al–Hikmah
Kebijakan yang digunakan MTs. Al-Hikmah pada kurikulum yaitu
kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemdikbud, Kemenag dan Yayasan. Di
madrasah ini kurikulum yang mendominasi adalah kurikulum 2013 (K13),
3 Studi dokumen dan wawancara dengan Wakil.Bid Kurikulum pada tanggal 2 Desember
09.20 WIB
42
mulai menerapkan K13 pada tahun 2016 hal ini dilandaskan pada keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud). Penerjemahan kurikulum
ideal ke dalam kurikulum aktual melibatkan banyak unsur diantaranya kepala
madrasah wakil bidang kurikulum, guru mata pelajaran, dan perwakilan
komite madrasah. Peran kepala madrasah dalam mempersiapkan
implementasi kurikulum PAI dengan mengadakan workshop atau pelatihan
kepada seluruh guru mata pelajaran. Peran wakil bidang kurikulum adalah
merancang pola kurikulum guru menyampaikan aspirasi sementara komite
menandatangani. Upaya yang dilakukan kepala madrasah berupa sosialaisasi
kurikulum secara berkala, pengawasan secara rutin dalam
pengimplementasian kurikulum.4
Pengelolaan kurikulum PAI melibatkan banyak pihak,terutama guru mata
pelajaran. Setiap guru mengemban tanggung jawab secara aktif dalam
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, sejauh mana keterlibatan
guru akan turut menentukan keberhasilan pembelajaran.
Pada bagian ini, fokus analisis terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan kurikulum dimulai dengan merumuskan visi
misi dan tujuan lembaga, karena sesungguhnya kurikulum merupakan
penjabaran dari rumusan visi,misi dan tujuan lembaga pendidikan.
Dengan demikian kurikulum mengemban tugas dari sebuah lembaga
pendidikan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
1) Perumusan Visi, Misi, dan tujuan madrasah
Visi, misi, dan tujuan MTs. Al-Hikmah dibuat oleh kepala
madrasah dan sudah ada pada tahun 2000 dan tidak ada perubahan
sampai saat ini .Visi dan Misi yang usung oleh madrasah ini sesuai
dengan konsep pengelolaan kurikulum rumpun PAI yaitu mencetak
lulusan yang cerdas, mandiri dan berkualitas dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta iman dan taqwa. Visi dan misi ini menggambarkan
4Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsawiyah Al-Hikmah Pada tanggal 4
Desember 2017
43
bahwa madrasah tersebut menciptakan lulusan yang cerdas akan ilmu
pengetahuan umum dan teknologi yang senantiasa beriman dan
bertaqwa kepada Allah serta mempunyai ahlak yang baik sesuai dengan
ajaran islam. Berikut visi dan misi lembaga :
Visi :
“Mewujudkan anak didik yang cerdas, mandiri, dan berkualitas yang
didasari dengan ilmu pengetahuan dan teknoligi (IPTEK) dan iman dan
taqwa (IMTAQ)”
Rumusan visi yang disusun belum mampu menggambarkan capaian
lembaga dan terkesan sangat idealis sehingga sulit terwujud karena
tidak ada rentang waktu pencapaiannya.
Misi :
a) Mendidik siswa-siswi agar agar memiliki ilmu pengetahuan yang
mandiri dan mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan
Berbangsa, Bernegara, dan Beragama.
b) Mengarahkansiswa-siswi agar mampu berkompetisi untuk dapat
pekerjaan yang lebih layak dan mampu melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
c) Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai ajaran islam dan
menjadikanya sebagai benteng moral yang tangguh dalam
menghadapi perubahan budaya sebagaimana yang telahdi wariskan
ulama-ulama salafushalih.5
Secara umum misi yang disusun mengacu kepada visi yang telah
disusun, namun pada misi no 2 nampaknya tidak tepat kerna lulusan MTs
tidak di perbolehkan untuk bekerja, seharusnya melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi
Tujuan Madrasah
Mengacu pada visi dan misi, maka tujuan MTs Al-Hikmah
Kecamatan Tenjolaya dalam mengembangkan pendidikan ini adalah
sebagai berikut ini.
5Buku Profil MTs Al-Hikmah Bogor
44
a) Memenuhi Standar Isi dan Standar Proses
b) Mengembangkan PAIKEM/CTL 80% untuk semua mata pelajaran.
c) Madrasah unggul dalam perolehan nilai UN
d) Meningkatkan mutu kelulusan siswa
e) Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berstandar
nasional6
Berdasarkan tujuan madrasah dan SKL, dapat dilihat bahwa madrasah
berusaha untuk menghasilkan output yang berahlakul karimah, unggul, dan
mampu bersaing dengan peserta didik lain, serta para tenaga pendidik
berkompeten dan ahli dalam bidangnya. Dengan demikian, tujuan
madrasah dapat tercapai.
Untuk mencapai Visi tersebut, maka lembaga pendidikan tersebut
membuat beberapa misi agar rumusan misi dapat dicapai sesuai harapan
maka di selengarakan berbagai program sebagai berikut :
a) Membaca Alqur’an (tadarus) 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran
dilakukan dan melaksanakan sholat dhuha , melaksanakan sholat
dzuhur berjamaah, hal ini dilakukan sebagai bentuk
pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari.
b) Adanya fasilitas yang mendukung dalam menumbuhkan potensi siswa
seperti lab.Komputer ,perpustakaan ,lab.praktikum ibadah ,sarana
olahraga seperti bola voli ,bola basket, dan futsal dari tahun 2002.
c) Mengaitkan pembelajaran dengan pembentukan karakter siswa sesuai
dengan syariat agama islam seperti dalam kegiatan muhadarah yang
diadakan setiap hari sabtu.
d) Melaksanakan pembelajaran yang aktif dengan mengunakan berbagai
metode seperti diskusi observasi langsung ke lapangan ,dll.
e) Mengikutsertakan guru untuk mengikuti berbagai kegiatan baik yang
diselenggarakan pihak sekolah maupun pihak lain untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
6Ibid
45
Secara keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan tersebut sudah sangat sesuai misinya , namun masih terdapat
berbagai kekurangan seperti kurangnya interaksi antara madrasah dengan
lingkungan masyarakat seperti dalam segi sosial dan keagamaan.
2) Sosialisasi Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang mengacu pada
pembelajaran tematik yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas
peserta didik, potensi siswa dalam hal kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Dalam implementasinya kurikulum 2013 lebih mengembangkan kreatifitas
siswa dan penguatan karakter yang tidak hanya menekankan kemampuan
anak dalam hal kognitif tetapi juga psikomotorik dan afektif. Untuk
melaksanakan kurikulum 2013 perlu sosialisasi yang sangat baik agar
kurikulum 2013 berjalan dengan baik.
Sosialisasi kurikulum 2013 di MTs. Al-Hikmah yang pertama di terima
kepala madrasah melalui pelatihan yang diadakan oleh Kemenag Kabupaten
Bogor, setelah itu kepala madrasah mengikut sertakan guru mata pelajaran
untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan KKG tingkat gugus
kecamatan yang menyampaikan materi tersebut pengawas madrasah dan
Kasi Mapenda Kabupaten Bogor. Beberapa guru mengungkapkan masih
belum terlalu paham mengenai sosialisasi kurikulum 2013 yang hanya
diadakan sekali pada waktu itu. Namun, apapun kurikulum yang diterapkan
pada madrasah, maka guru sebagai pelaksana harus selalu siap. Hanya saja
untuk K’13 ini ada beberapa kendala diantaranya sosialisasi dan
ketersediaan buku pelajaran yang masih sangat terbatas, kesiapan guru
dalam menerapkan K’13 masih kurang, seperti penguasaan bahan pelajaran,
metode pembelajaran yang harus dikembangkan dan sistem penilaian yang
akan diterapkan. Di samping itu, kesiapan mental atau merubah mind set
guru maupun peserta didik juga merupakan kendala tersendiri.7 Hal ini tidak
7Hasil wawancara dengan guru PAI MTs al-Hikmah Pada tanggal 4 februari 2018
46
akan maksimal karena sosialisasi kurikulum 2013 hanya 1 kali saja yang di
terima para guru di lembaga pendidikan Al-Hikmah.
3). Proses penyusunan kalender pendidikan
Kalender pendidikan disusun sebelum memasuki tahun ajaran baru
atau menyesuaikan dengan waktu turunya kalender pendidikan dari
kemenag provinsi Jawa Barat. Penyusunan kalender pendidikan dilakukan
pada kegiatan rapat kurikuler yang di pimpin oleh kepala sekolah.
Penyesuaian kalender pendidikan mengacu kepada hari-hari yang sudah di
tetapkan oleh pemerintah, seperti minggu efektif belajar, jeda tengah
semester, jeda antara semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur nasional, hari libur khusus, dan kegiatan khusus
sekolah/madrasah, sehingga sekolah tidak serta merta menetapkan hari
pelaksanaan ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester,
melainkan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh kementyrian agama
provinsi Jawa Barat. Kalender pendidikan yang sudah tersusun selanjutnya
disebarluaskan kepada guru-guru dan orang tua siswa dalam rapat untuk
mengetahui kegiatan sekolah satu tahun kedepan.
Pada penyusunan kalender pendidikan belum nampak jadwal
kegiatan kepala sekolah untuk melakukan supervisi akademik seperti
kunjungan kelas, dan obervasi kelas, dan workshop yang berkaitan dengan
pembelajaran.8
b. Pelaksanaan Kurikulum
Pada proses pelaksanaan guru memiliki peran utama, peran tersebut
seharusnya di dikukung sebagai wujud penerapan kurikulum secara optimal,
uapaya yang dilakukan guru sebagai pelaksana proses pembelajaran yaitu :
1) Penyusunan Program Tahunan
8 Hasil wawancara dengan guru kurikulum pada tanggal 14 Desember 2017 pukul 09.00
WIB
47
Program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti, kompetensi dasar
yang ada dalam kurikulum, prota berdasarkan kurikulum 2013
merupakan program umum pembelajaran untuk setiap kelas dan di
kembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana umum
pelaksanaan pembelajaran setelah di ketahui jumlah jam pelajaran
efektif dalam satu tahun. Prota perlu dipersiapkan oleh guru sebelum
tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya, yakni program semester. Program
tahunan di tentukan setelah adanya evaluasi kegiatan pembelajaran dari
tahun sebelumnya, selanjutnya, dicermati kembali apakah kegiatan
yang dilakukan tahun lalu dilaksanakan kembali di tahun berikutnya,
semua program tahunan berisi semua agenda yang akan dilaksanakan di
lembaga pendidikan tersebut termasuk acara kenaikan kelas, pentas
seni, serta acara latihan dasar kepemimpinan (LDK).9Dalam menyusun
program tahunan hendaknya guru mendapat bimbingan dari kepala
madrasah dan pengawas. Realitanya guru-guru tidak mendapat
bimbingan dari pihak manapun, namun meskipun tidak ada bimbingan
nampaknya penyusanan Prota ini sudah berjalan dengan baik hal ini
terbukti dari penyusunan prota yang sudah sesuai dengan standar.
(dokumen dapat dilihat dilampiran)
2) Penyusunan Program Semester
Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan
sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum Prota, penyunan
program semester dilakukan oleh guru kelas maupun guru bidang studi.
Program semester dibuat untuk memperhitungkan jumlah materi dalam
satu semester beserta alokasi waktunya. Sehingga memudahkan guru
dalam mencapai target pembelajaran yang efektif adan efisien. Namun
9Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsawiyah Al-Hikmah Pada tanggal 4
Desember 2017
48
dalam program semester ini terdapat kekurangan yakni program
remedial yang di tempatkan di akhir tidak di setiap beberapa pokok
bahasan.10
(dokumen dapat dilihat dilampiran)
3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus
Dalam setiap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh
guru harus di persiapkan dengan matang mulai dari kesiapan diri guru
itu sendiri hingga kesiapan administrasi guru yang dapat dilihat dari
kelengkapannya salah satuan administrasi yang harus disiapkan oleh
guru agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik melalui
kesiapan RPP. Sementara silabus yang di gunakan berasal dari
pemerintah. Dalam kenyataannya ada perbedaan yaitu Prota dan
Prosem mengacu kepada KTSP sedangkan penyusunan silabus
mengacu kurikulum 2013 hal ini menjadikan tidak konsisten persoalan
ini terjadi karena lembaga pendidikan ini mencampur adukan
kurikulum. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
pembelajaran peserta didik dalam mencapai Kompetensi Dasar(KD)
setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP cara
lengkap dan sistematis.Pembelajaran dengan kurikulum 2013 di MTs
Al-Hikmah ini dilaksanakan kelas 7 dan 8.Namun perangkat
pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut masih terdapat banyak
kekurangan, seperti penjabaran KD yang kurang tepat, tidak adanya
uraian materi, masih menggunakan penilaian yang lama yang sangat
sulit untuk di terapkan dan terdapat kata kerja yang kurang tepat. Hal
ini menunjukan tidak adanya pemeriksaan oleh kepala madrasah dan
pengawas madrasah.
4) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
10 Hasil wawanacara dengan wakil kepala sekolah bid. Kurikulum pada tanggal 4
Desember 2017
49
Dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan inkonsistensi antara
RPP dengan pelaksanaan pembelajaran. RPP yang disusun mengacu
kepada rancangan RPP 2013 sedangkan pelaksanaan pengajarannya
mengacu kepada KTSP.
a) Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran Akidah ahlak
Pelajaran akidah ahlak dilaksanakan pada jam pertama dan kedua,
sebelum guru masuk tidak ada pembiasaan sekolah sebagai hidden
kurrikulum. Kegiatan hidden kurikulum hanya dilakukan pada hari
jumat meliputi tadarus, pelafalan asmaul husna, dan hafalan surat
pendek dengan waktu 60 sampai 90 menit
1) Kegiatan pendahuluan
Kegiatan awal pembelajaran dimulai mengucapkan salam
dan dilanjutkan dengan mengisi daftar hadir. Selanjutnya guru
memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan
minggu lalu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
Selanjutnya memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan di pelajari.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendahuluan dalam
pembelajaran telah mencapai unsur minimal.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan proses pembelajaran dengan memberikan
penjelasan awal tentang akidah islam, kemudian siswa di bagi
menjadi beberapa kelompok dengan strategi information
search mencari informasi tentang Akidah islam.
Elaborasi
Siswa membaca berbagai sumber tentang akidah islam, lalu
siswa beradu cepat memasangkan kalimat acak tentang
pengertian, dasar, tujuan akidah islam, kemudian siswa saling
menilai hasil pemasangan yang berdasarkan apa yang telah
dibaca tentang pengertian, dasar, tujuan, maanfaat
50
mempelajari, dan mengidentifikasi perilaku yang sesuai
dengan kaidah islam.
Konfirmasi
Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang
belum jelas, kemudian guru memberikan penguatan
penyempurnaan tentang kesimpulan pengertian, dasar, tujuan
manfaat mempelajari, dan identifikasi perilaku yang sesuai
dengan akidah islam.
Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa membuat rangkuman pelajaran,
kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca
doa.
b) Pelaksanaan pembelajaran Fikih
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru menyapa dan mengucapkan salam. kemudian ketua kelas
memimpin doa bersama, kemudian guru mengisi daftar hadir dan
memeriksa kerapihan pakaian dan posisi tempat duduk. Selanjutnya
guru memberikan motivasi serta menjelaskan tujuan manfaat
materi pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Siswa membaca materi sujud syukur dan sujud tilawah di buku
LKS kemudian Siswa mengamati demonstrasi guru tentang
sujud syukur dan sujud tilawah beserta tata caranya .
Elaborasi
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok setiap kelompok
membuat bagan sujud syukur dan tilawah beserta caranya
kemudian bagan tersebut di pasang di depan kelas dan setiap
kelompok saling mengomentari lalu salah seorang siswa
mempraktekkan sujud syukur dan sujud tilawah sememtara
51
siswa yang lain mencatat pokok-pokok penting dari hasil
kegiatan pengamatan.
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan penyempurnaan tentang
kesimpulan sujud syukur dan sujud tilawah
3) Kegiatan Penutup
Guru dan siswa membuat rangkuman pelajaran, guru
mengkondisikan kelas kemudian membaca doa bersama.11
c) Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru menyapa dan mengucap salam, ketua kelas
memimpin doa bersama sebelum pelajaran dimulai kemudian guru
mengisi daftar hadir. Lalu guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang Hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan dan menggali pengetahuan siswa tentang
hijrah nabi Muhamad stelah itu Siswa mengamati dengan
seksama tayangan video tentang hijrah nabi Muhammad Saw
ada di lcd proyetor smbari
Elaborasi
Siswa mendiskusikan materi dengan teman sebangku lalu
mencatat dan menyimpulkan kemudian siswa memaparkan
temuan-temuan di depan kelas
Konfirmasi
Guru memberikan respon positif terhadap hasil diskusi siswa
kemudian guru menjawab pertanyaan hal-hal yang belum siswa
ketahui
3) Kegiatan Penutup
11
Hasil Observasi pada tanggal 8, dan 14 Desember 2017
52
Guru mengkondisikan kelas kemudian memberi tugas PR kepada siswa
kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa.
d) Pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam, kemudian ketua kelas memimpin doa
bersama, kemudian guru mengisi daftar hadir.Selanjutnya guru
menjelaskan tujuan manfaat materi pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi tentang alquran dan hadis sebagai
pedoman hidup.siswa mendengarkan dengan seksama penjelasan
dari guru sambil mencatat
Elaborasi
Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang alquran dan hadis
sebagai pedoman hidup kepada teman-temanya
Konfirmasi
Guru memberikan respon positif terhadap diskusi siswa. Guru
menjawab hal-hal yang belum diketahui siswa
3) Kegiatan Penutup
Guru memberi penguatan, sekaligus mengajak siswa untuk merangkum
dan menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama-sama. Selanjutnya
guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.12
4) Evaluasi Pembelajaran
12
Hasil obervasi pada tanggal 10 Desember 2017
53
Evaluasi pembelajaran PAI yang dilakukan lembaga pendidikan al-
Hikmah adalah penilaian hasil belajar. Adapun Penilaian hasil belajar
tingkat kelas yang di dilakukan guru mata pelajaran PAI meliputi:
a) Penilaian Proses
Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan ketika proses
pembelajaran berlangsung, yakni saat guru telah menyelasaikan satu
KD mata pelajaran. Adapun penilaian proses yang dilakukan lembaga
pendidikan tersebut adalah
Akidah Akhlak
Penilaian proses yang dilakukan pada pelajaran akidah ahlak
nampak belum optimal, hal ini dikarenakan belum dilakukannya
berbagai macam penilaian yang meliputi pengamatan peserta didik
yang aktif dalam bertanya, penilaian sikap siswa dalam mengikuti
diskusi, penilaian sikap diri, penilaian praktik, sebagaimana yang
tercantum di dalam RPP. Adapun penilaian yang dilakukan oleh
guru hanya berupa pertanyaan lisan yang diberikan kepada siswa
secara random dan guru mencatat siswa yang mampu menjawab,
dalam hal ini guru tidak membuat instrumen terlebih guru.13
Fikih
Penilaian proses yang dilakukan pada pelajaran fikih sudah cukup
optimal, hal ini dikarenakan guru melakukan penilaian proses
secara benar sesuai dengan yang terdapat di dalam RPP yang
meliputi pengamatan peserta didik yang aktif dalam bertanya,
penilaian sikap siswa dalam mengikuti diskusi, penilaian sikap diri,
penilaian praktik, sebagaimana yang tercantum di dalam RPP.
Adapun penilaian yang dilakaukuan oleh guu hanya berupa
pertanyaan lisan yang diberikan kepada siswa secara random dan
guru mencatat siswa yang mampu menjawab, dalam hal ini guru
tidak membuat instrumen terlebih guru.14
13 Hasil obervasi pada tanggal 10 Desember 2017
14
Hasil obervasi pada tanggal 10 Desember 2017
54
Sejarah kebudayaan Islam (SKI)
Peniaian proses pada pembelajaran SKI belum nampak hal ini
dikarenakan penilaian proses hanya tercantum dalam RPP seperti
penilaian sikap berupa obsrvasi sikap siswa yang meliputi (religius,
percaya diri, dan santun).15
Alqur’an Hadis
Penilaian proses pada mata pelajaran Alqur’an Hadis belum
nanpak hal ini di karenakan penilaian proses hanya tercantum
dalam RPP yang meliputi penilaian sikap (aktif, kerja sama, dan
toleran) penilaian pengetahuan berupa tes tulis uraian/pilihan
ganda, penugasan, keterampilan berupa penilaian praktik. Namun
dalam pelaksanaanya, semua penilaian ini tidak dilakukan dengan
baik.16
Berdasarkan uraian tersebut dapat di garisbawahi bahwa
penilaian proses belum dilakukan secara optimal dalam setiap mata
pelajaran (akidah ahlak, alqur’an hadis, dan SKI) hanya baru
dilakukan pada mata pelajaran fikih. Hal ini dikarenakan
kurangnya supervisi akademik oleh kepala sekolah.
b) Penilaian Hasil
Ulangan Harian
Ulangan harian yaitu bentuk evaluasi yang diberikan pada siswa
setelah selesai mengajar beberapa pokok bahasan. Diberikan dalam
bentuk test lisan, tertulis, hafalan maupun praktik. Hal ini bertjuan
untuk mengukur pemahaman dan ingatan serta penguasaan siswa
tentang materi beberapa pokok bahasan sekaligus yang kadang
15
Hasil observasi pada tanggal 11 Desember 2017
16
Hasil observasi pada tanggal 11 Desember 2017
55
digunakan untuk latihan mengerjakan soal ualangan
umum/semester.17
Ulangan Umum Mid / Tengah semester
Ulangan mid semester tengah semester dilaksanakan MTs al-
Hikmah pada mata pelajaran PAI dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah di
sampaikan.didalam pelaksanaan umum mid semester tidak ada
ujian lisan, sebab ujian lisan diberikan kepada siswa ketika
pelaksanan ujian semester ganjil dan genap saja berarti dalam satu
tahun dua kali yang termasuk materi yang tertulis mata pelajaran
PAI adalah fikih,SKI,akidah ahlak,dan quran hadits.adapun soal
dibuat oleh guru mata pelajaran masing-masing,bentuk soal
berpareasi terdiri dari pilihan ganda,uraian dan essay.
Ulangan Akhir Semester (UAS)
Ulangan umum semester yang dilakukan di MTs al-hikmah pada
mata pelajaran pendidikan agama islam pada khususnya dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu:
Tes lisan, yaitu suatu jenis tes dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah di sampaikan,yang
termasuk tes lisan mata pelajaran pendidikan agama islam adalah
fiqih dan qurdist.
Tes tertulis,yaitu tes yang di berikan kepada semua siswa untuk
semua materi pada mata pelajaran PAI yang pelaksanaannya dalam
satu tahun dua kali yaitu semester ganjil dan semester genap yang
termasuk materi tes tertulis pada mata pelajaran PAI adalah
fiqih,akidah ahlak, qurdits, dan SKI. Adapun soal ulangan tersebut
langsung dari KKM MTs kabupaten bogor.18
17 Hasil wawancara dengan Guru (Iis Solihah) pada tanggal 13 Desember 10.11 WIB
18
Hasil wawancara dengan dengan Wakil bid.Kurikulum (Ansor) Pada tanggal 13
Desember 11.00 WIB
56
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa
pengelolaan kurikulum PAI di MTs al-Hikmah dilaksanakan melalui 3 tahap
kegiatan yaitu:
1. Perencanaan kurikulum. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
sosialisasi kurikulum yang di selengarakan oleh kementrian agama
Kabupaten Bogor, kemudian pengikutsertaan guru mata mata pelajaran
untuk mengikuti pelatihan yang selenggrakan tingkat gugus kecamatan.Dua
kegiatan tersebut belum memadai untuk membekali guru PAI memahami
dan terampil menyusun perangkat pembelajaran sebagai wujud rancangan
kurikulum. Visi misi sebagai cita-cita lembaga tidak dirumuskan karena
sudah ada pada tahun 2000 sehingga kepala madrasah hanya melanjutkan
visi misi yang ada yang sesungguhnya tidak sesuai dengan visi misi
kurikulum 2013 yang memang agak berbeda dengan kurikulum sebelumnya
sehingga di khwatirkan para guru tidak terampil dalam menyusun perangkat
pembelajaran sebagai wujud pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan kurikulum. Diwujudkan dengan menyusun program tahunan,
menyusun program semester penyusunan perangkat pembelajaran (Silabus
dan RPP), dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
a. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester
Pada kegiatan ini guru tidak mendapat bimbingan dari kepala madrasah
dan pengawas. Realitanya guru-guru tidak mendapat bimbingan dari
pihak manapun, namun demikian tidak ada bimbingan nampaknya
penyusunan Prota dan Promes ini sudah berjalan dengan baik hal ini
terbukti dari penyusunan Prota dan Promes yang sudah sesuai dengan
standar.
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus
57
Perangkat pembelajaran disusun oleh masing-masing guru mata
pelajaran. Antar guru PAI melakukan koordinasi dengan namun tidak
pemeriksaan dari kepala madrasah sehingga masih terdapat banyak
kekurangan, seperti Silabus yang digunakan menggunakan kurikulum
2013 sementara RPP mengacu kepada KTSP ini menunjukan tidak
adanya inkonsistensi dalam penggunaan kurikulum sehingga menjadi
kesalahan yang sangat fatal.Selanjutnya penjabaran KD yang kurang
tepat, tidak adanya uraian materi, masih menggunakan penilaian yang
lama yang sangat sulit untuk di terapkan dan terdapat kata kerja yang
kurang tepat. Hal ini menunjukan tidak adanya pemeriksaan oleh kepala
madrasah dan pengawas madrasah.
c. Pelaksanaan Kegiatan Belajar pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan inkonsistensi antara RPP
dengan pelaksanaan pembelajaran.RPP yang disusun mengacu kepada
rancangan RPP 2013 sedangkan pelaksanaan pengajarannya mengacu
kepada KTSP.
3. Penilaian atau evaluasi meliputi penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses tidak dilakukan guru ketika kegiatan belajar mengajarhal
ini sangat fatal karena hendaknya guru melakukan penilaian proses
terlebih dahulu sebelum melakukan penilaian hasil berlangsung guna
mengetahui pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang
telah diberikan oleh guru. Kemudian penilaian hasil belajar yang
dilakukan oleh guru yaitu ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS)
dan ulangan akhir semester
Berdasarkan beberapa temuan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa Pengelolaan kurikulum rumpun PAI di MTs Al-
Hikmah belum berjalan secara optimal, hal ini dapat dilihat dari belum
adanya kerja sama antara guru pengampu mata pelajaran PAI dalam
menyusun kurikulum, belum optimalnya kepala madrasah dan pengawas
madrasah dalam melaksanakan supervisi pembelajaran
58
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan dan simpulan hasil penelitian, maka terdapat
beberapa saran yang perlu disampaikan guna perbaikan di masa yang akan
datang yaitu:
1. Bagi kepala madrasah, hendaknya :
a. Menyusun program supervisi akademik agar pembinaan guru jelas dan
terukur untuk sekolah yang memuat perencanaan terkait kegiatan
supervisi yang dilakukan.
b. Melaksanakan supervisi akademik secara intensif baik melalui
kegiatan observasi kelas atau kunjungan kelas dan supervisi klinik
c. Menyelenggarakan/memfasilitasi pelatihan atau workshop
pengembangan kurikulum 2013 bagi guru PAI guna meningkatkan
kemampuan merancang pembelajaran yang baik sesuai dengan
kurikulum 2013
d. Melakukan pengawasan terhadap perangkat kerja yang dbuat oleh
guru
2. Bagi guru, hendaknya :
a. Melakukan koordinasi yang lebih baik sesama guru PAI untuk
saling memberi informasi dan melengkapi terkait pemahaman
kurikulum 2013
b. Menginisiasi untuk belajar tanpa harus difasilitasi oleh kepala
sekolah karena mempelajari hal-hal yang baru tentang kurikulum
sangat di haruskan
c. Lebih tertib dalam administrasi, seperti dalam pembuatan perangkat
pembelajaran yakni silabus dan RPP agar sesuai dengan kaidah
yang berlaku
d. Melakukan penilaian proses dalam setiap pembelajaran
3. Bagi Pengawas, hendaknya :
a. Rutin dalam melakukan pembinaan dan pengawasan melalui
kegiatan supervisi akademik minimal 2 kali dalam satu semester
59
b. Menindaklanjuti hasil pengawasan yang dilakukan dengan kegiatan
nyata yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru
PAI dlam mengimplementasikan kurikulum melalui kegiatan
pembelajaran, seperti mengadakan workshop kurikulum,
memberikan informasi terkait pengembangan kurikulum dan
mendorong guru PAI untukmengikuti berbagai pelatihan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Republik Indonesia No 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan
Dasar
Daulay, P Haidar , historisitas dan eksistensi pesantren,sekolah dan madrasah
Yogyakarta: tiara wacana, 2001
Undang-Undang Sisdiknas No 27 Tahun 2003
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo, 2009
Majid, Abdul, Pendidikan agama Islam berbasis kompetensi, Bandung: Rosda
Karya, 2004
Raharjo, Rahmat, Inovasikurikulum Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta:
Magnum Pustaka, 2010
Peraturan Menteri Agama No 912 Kurikulum Pendidikan Agama Islam Madrasah
Tahun 2013
Sukiman. Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015.
Hamalik, Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006
Mulyasa,E. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004
Pendidikan dan pelatihan IP kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2015
Yuliana, Arikunto, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008
Hamalik, Oemar, Evaluasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993
Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2011
Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012
LAMPIRAN 1
HASIL WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH
HASIL WAWANCARA
Nama : Hj.Dede Rosadah, M.Pd.I
Jabatan : Kepala Madrasah
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Desember 2017
Waktu/Tempat: 08.00-10.00 WIB/Ruang Kepala Sekolah
1. Kurikulum apa yang di terapkan di MTs Al-hikmah ini?
Jawab:
Kebijakan yang digunakan MTs Al-hikmah pada kurikulum yaitu kurikulum
yang dikeluarkan oleh kemendikbud, kemenag dan yayasan. Di madrasah ini
yang kurikulum yang mendominasi adalah kurikulum 2013 (K13), mulai
menerapkan K13 Pada tahun 2016 hal ini dilandaskan pada keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan.
2. Bagaimana Proses sosialisasi kurikulum 2013 ?
Jawab:
Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang mengacu pada pembelajaran
tematik yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik,
potensi siswa dalam hal kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam
implementasinya kurikulum 2013 lebih mengembangkan kreatifitas siswa
dan penguatan karakter yang tidak hanya menekankan kemampuan anak
dalam hal kognitif tetapi juga psikomotorik dan afektif. Untuk
melaksanakan kurikulum 2013 perlu sosialisasi yang sangat baik agar
kurikulum 2013 berjalan dengan baik.
Sosialisasi kurikulum 2013 di MTs. Al-Hikmah yang pertama di terima saya
selaku kepala madrasah melalui pelatihan yang diadakan oleh Kemenag
Kabupaten Bogor, setelah itu saya mengikut sertakan guru mata pelajaran
untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan KKG tingkat gugus
kecamatan yang menyampaikan materi tersebut pengawas madrasah dan
Kasi Mapenda Kabupaten Bogor.
.
3. Bagaimana proses perancangan
kurikulum?
Jawab:
Proses perancangan kurikulum itu kita lakukan di awal semester 2 kita
sudah bentuk panitianya, kita juga bikin penanggungjawabnya, terus kita juga
bikin programnya apa saja, disitu kita bicarakan. Nah nanti implementasinya
seperti apa kita evaluasi di pelaksanaannya.
4. Siapa saja yang terlibat dalam proses perancangan kurikulum
itu? Jawab:
Seluruh guru, staff dan karyawan sekolah Jadi mereka terlibat bukan
dalam konsep tapi dia harus tau, gitu. Jadi kami menghargai mereka, nanti
ketika berkumpul dalam masalah konsep segala macam mereka tidak
dilibatkan tapi ketika langsung di implementasi mereka dilibatkan.
5. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam proses perancangan
kurikulum Pembelajaran PAI?
Jawab:
Kalau dalam perancangan kurikulum mereka tidak terlibat, tetapi kita
berikan kesempatan mereka untuk memberikan masukan yang nantinya kita
pertimbangkan.
6. Adakah pembinaan sekolah terhadap terhadap guru terkait kurikulum
PAI ?
Jawab :
Ada, Karena keberhasilan sutu sekolah bergantung pada profesionalisme
guru dalam membelajarkan peserta didiknya melalui proses belajar mengajar
yang berkualitas. Pelaksanaan pembinaan kurikulum yang berkaitan dengan
penyusunan kurikulum sekolah dengan mendasarkan pada implementasi
kurikulum satuan pelajaran melalui 4 tahap yakni menelaah kurikulum
sekolah, menyusun dan membentuk koordinator mata pelajaran.
Pewawancara Informan
Muh.Alfi Alfath Hj. Dede Rosadah,M.Pd.I
HASIL WAWANCARA
Nama : Hj.Dede Rosadah,M.Pd.I
Jabatan : Kepala Madrasah
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Desember 2017
Waktu/Tempat: 09.59-10.30 WIB/Ruang Kepala sekolah
1. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan draf awal perencanaan
kurikulum?
Jawab:
Yang terlibat guru, kepala sekolah dan beberapa pendukungnya seperti
office boy terus juga bagian admin. Semua juga terlibat tetapi ya mereka-
mereka itu tdk semuanya sampai khatam. Karenakan kan kita butuh
dukungan.
2. Terkait kegiatan Pembiasaan hafalan surat Alqur’an dan alsmaul husna
kenapa dilaksanakan setiap hari jumat saja?
Jawab:
Ya, di sekolah kita ini pembiasaan hafalan qur’an dan asmaul husna hanya
di hari jumat karena kita lebih fokus dan khusyuk jadi di hari jumat ini
dijadikan hari alqur’an dan asmaul husna, karena di hari-hari lain tetap siswa
dan siswi membaca alqur’an 15 menit sebelum KBM di mulai.
3. Terkait penilaian, untuk di MTs Al-Hikmah penilaiannya seperti apa?
Jawab:
Bentuk penilaian di Madrasah ini udah jelas ada ulangan harian, ada
ulangan semester, KKM nya jelas. Standarnya juga sudah cukup jelas.dan
untuk penilaian keseharian siswanya guru melakukan penilaian proses dan
penilaian hasil.
4. Apakah Ibu melakukan kegiatan supervisi akademik?
Jawab :
Ya tentu saja, Saya melakukan penilaian kepada guru-guru tiap semester,
dari dinas juga. Dari mulai opening, aktivitas, manajemen kelasnya,
evaluasinya sesuai atau tidak.
5. Apakah ada supervisi dari pengawas Madrasah?
Jawab:
Ya ada, tapi tidak tentu waktunya, Mungkin ada 6 bulan atau 1 tahun
sekali mereka datang membawa intrumen supervisi tapi biasanya mereka
sudah percaya dengan madrasah kami
6. Apa saja instrumen yang terdapat dalam supervisi tersebut?
Jawab:
Pastinya tentang proses belajar mengajar, tentang kendala dengan anak-
anak, orang tua. proses KBM itu berjalan dengan baik atau tidak. Sarprasnya
seperti apa, menyupport tidak dalam pembelajaran. Dari gurunya seperti apa
dalam pembelajaran.
Pewawancara Informan
Muh. Alfi Alfath Hj.Dede Rosadah,M.Pd.I
LAMPIRAN 2
HASIL WAWANCARA
GURU KURIKULUM
HASIL WAWANCARA
Nama : Ansor, S. Pt
Jabatan : Guru Kurikulum
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Desember 2017
Waktu/Tempat: 09.00-10.00 WIB/Ruang Guru
1. Apa tugas bagian
kurikulum? Jawab:
Tugas saya menjalankan program pemerintah yang berkaitan dengan
kurikulum, melakukan administrasi kegiatan pembelajaran seperti RPP dan
silabus, jadi guru yang membuat kita yang mengkoordinir
2. Apa saja yang anda dilakukan dalam perencanaan
kurikulum? Jawab:
Perencanaan kurikulum biasanya berpedoman pada hal-hal yang sudah
dilakukan sebelumnya. Misalnya kegiatan ekstrakulikuler apakah masih
diadakan atau tidak, Kemudian nanti ada rapat sebelum tahun ajaran baru,
disitu biasanya saya membuat program semester, kalender akademik yang di
dalamnya terdapat perencanaan kapan kegiatan-kegiatan tersebut akan
dilakukan selama satu tahun kedepan seperti program LDK, pengembangan
karakter, yang memang biasanya kegiatan ini dilakukan setiap satu tahun
sekali. Nanti kepala sekolah yang yang menentukan, kalau ini masih ada dan
ditetapkan tanggal pelaksanaannya. Intinya perencanaan ini dilakukan atas
kesepakatan bersama.
3. Kapan waktu perencanaan dan bagaimana proses
perencanaannya?
Jawab:
Biasanya di awal tahun ajaran, kita melakukan rapat kerja setiap satu
tahun sekali. Pada saat itu kita membahas semua yang berkaitan dengan
kekurikuluman, mulai dari sarana prasarana yaitu apa yang sudah ada dan apa
yang perlu diperbaiki, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan harian dari mulai
anak-anak masuk sampai anak-anak pulang, termasuk evaluasi kegiatan
selama satu tahun belakangan ini. Kemudian kita juga melakukan kegiatan
rapat sebelum masuk tahun ajaran baru. Biasanya kalender akademik turun
dari pemerintah, kemudian kita sesuaikan kalender akademik tersebut sesuai
dengan jadwal pemerintah seperti waktu pelaksanaan UAS, ulangan harian
yang tidak bisa sembarangan, setelah itu ada hari-hari yang diluar kedinasan,
barulah kita masukan perencanaan kegiatan kita.
4. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan
kurikulum?
Jawab:
Semuanya terlibat, baik guru, kepala sekolah, bagian administrasi dan
termasuk komite. Kalau komite itu kan kita ada kegiatan family gathering dan
orang tua harus tau kegiatan kita ini.
5. Apa tugas bagian kurikulum dalam pelaksanaan
kurikulum?
Jawab:
Saya yang bagian sistemnya, saya yang meramu mereka yang
menjalankan. Kalau dicontohkan misalnya guru-guru membuat RPP dan
silabus kemudian dikumpulkan ke saya, kemudian saya melihat, dari segi
administrasi apakah sudah sesuai atau belum.
6. Apa kendala yang dihadapi dalam penerapan kurikulum PAI
yang mengacu kepada K 13?
Jawab:
Kendalanya banyak diantaranya belum tersedia buku-buku yang
menunjang dalam pembelajaran k 13, kurang fahamnya guru-guru terkait k
13,
Pewawancara Informan
Muh. Alfi Alfath Ansor, S.Pt
LAMPIRAN 3
HASIL WAWANCARA
GURU
HASIL WAWANCARA
Nama : E.Kosasih, S.Ag
Jabatan : Guru Mata pelajaran SKI
Hari/Tanggal : Jum’at, 21 November 2017
Waktu/Tempat: 12.15-14.07 WIB/Ruang Kelas
1. Bapak sejak kapan mengajar di MTs Al-Hikmah
Jawab:
Sejak tahun 2002
2. Bagaimana perencanaan guru sebelum melaksanakan
pembelajaran? Jawab:
Untuk perencanaan sama seperti pada umumnya, membuat RPP disertai
dengan perangkat pembelajaran untuk mendukung pembelajaran seperti alat
peraga.
3. Apakah anda membuat RPP sebelum melaksanakan
pembelajaran?
Jawab:
Iya, membuat tentunya.
4. Apakah bapak memanfaatkan sarana dan prasarana dalam proses
pembelajaran?
Jawab:
Iya, Karena pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam selalu dianggap pelajaran
membosankan oleh siswa, oleh karena itu, saya selalu membuat menarik
pelajaran tersebut dengan salah satu cara memutar film sejarah islam
menggunakan LCD proyektor agar para murid lebih bersemangat dalam
belajar.
5. Adakah keterlibatan guru PAI dalam penyusunan kurikulum?
Jawab:
Ada, semua guru terlibat dalam proses penyusunan kurikulum.
6. Adakah kerja sama antara guru PAI?
Jawab:
Ada, tapi tidak begitu intens walaupun kita membentuk grup whatssap
khusus guru PAI itu salah satu wadah komunikasi untuk membahas semua hal
yang berkaitan tentang PAI tapi itu kurang berjalan maksimal
7. Seberapa aktif di KKG?
Jawab:
Saya sendiri terlibat di KKG namun tidak aktif
8. Apakah kepala sekolah melakukan pengawasan terkait kegiatan
pembelajaran?
Jawab:
Kepala sekolah selalu memberi peringatan kepada guru-guru agar dalam
melakukan pembelajaran jangan sering meninggalkan kelas, dan harus peka
terhadap murid-murid
9. Apakah guru-guru senantiasa diberikan pelatihan?
Jawab:
Kadang-kadang, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembelajaran 2
tahun yang lalu sampai saat ini belum ada lagi pelatihan
10. Bagaimana bentuk dan waktu pelaksanaan penilaian?
Jawab:
Penilaian proses, dalam setiap kegiatan dinilai yaitu sikapnya, prilakunya.
Kemudian penilaian yang berhubungan dengan akademik, seperti setiap
selesai kegiatan ada evaluasi untuk mengatahui seberapa besar pemahaman
mereka, kemudian juga penilaian seperti ulangan harian 1, ulangan harian 2,
mid semester, lalu semester.
Pewawancara Informan Muh. Alfi Alfath E. Kosasih,S.Ag
HASIL WAWANCARA
Nama : Iis Solihah, S. Pd.I
Jabatan : Guru Mata pelajaran Aqidah Ahlak
Hari/Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017
Waktu/Tempat: Pukul 09.30-10.18 WIB/Ruang Perpustakaan
1. Ibu sejak kapan mengajar di MTs Al-Hikmah?
Jawab:
2018
2. Bagaimana perencanaan guru sebelum melaksanakan
pembelajaran?
Jawab:
Pertama kan RPP kemudian diawal tahun kita membuat program semester
dan program tahunan, artinya dari program tahunan dan semester itu untuk
menentukan setiap per pertemuan nanti disesuaikan ke RPP nya masing-
masing. Kita yang membuat karena kita yang bisa menentukan sampai sejauh
mana materi itu akan selesai. Jadi kita buat dalam satu tahun.
3. Apakah anda membuat RPP sebelum melaksanakan
pembelajaran?
Jawab:
Iya, membuat.
4. Apakah ibu memanfaatkan sarana dan prasarana yang berkaitan
dengan proses pembelajaran PAI?
Jawab:
Iya, setiap saya mengajar saya selalu menggunakan sarana prasana dan
prasarana yang berkaitan dengan pembelajaran aqidah ahlak seperti
penggunaan LCD proyektor dan alat peraga yang lainnya agar KBM lebih
menarik dan optimal.
5. Adakah keterlibatan guru PAI dalam penyusunan kurikulum?
Jawab:
Ada, Tentu saja guru terlibat karena yang menjalankan kurikulum di
sekolah adalah kami para guru-guru.
6. Adakah kerja sama antara guru PAI?
Jawab:
Ada sih, tapi tidak terlalu kuat paling kami berkumpul kalau waktu istirahat
saja di ruang guru itupun tidak selalu membahas tentang pembelajaran PAI.
7. Seberapa aktif di KKG?
Jawab:
tidak aktif, karena memang KKG di tingkat gugus kecamatan saja tidak
aktif dan jarang sekali mengadakan acara
8. Apakah kepala sekolah melakukan pengawasan terkait kegiatan
pembelajaran?
Jawab:
Tentu saja ada, Kepala sekolah secara berkala mengawasi para guru-guru
dalam melaksanakan tuygasnya yaitu mengajar
9. Apakah guru-guru senantiasa diberikan pelatihan?
Jawab:
Jarang deh, terakhir saya ikut pelatihan 1 tahun yang lalu waktu itu yang
mengadakan KKMTS tingkat kabupaten Bogor
10. Bagaimana bentuk dan waktu pelaksanaan penilaian?
Jawab:
Dalam pembelajaran ada penilaian. Pada praktek juga ada penilaian proses
dan penilaian hasil, kemudian sikap anak juga dinilai. Apalagi khusus
pelajaran aqidah ahlak lebih mengedepankan penilaian etika dan sikap
Kemudian kita ada ulangan harian 1, ulangan harian 2, ulangan tengah
semester, baru ujian akhir semester. Jadi satu semester ada empat kali
pelaksanaan penilaian. Kemudia penilaian sikap, sikap itu penting. Kita tidak
hanya mengajarkan keilmuan, melainkan akhlaknya juga harus dibenahi.
Pewawancara Informan Muh. Alfi Alfath Iis Solihah,S.Pd.I
LAMPIRAN 4
HASIL STUDI DOKUMEN
DAFTAR CEKLIS DOKUMEN
No Dokumen Ada Tidak Ket.
1 Profil Sekolah √
2 Profil kepala sekolah √
3 Data tenaga pendidik √
4 Data jumlah murid √
5 Data sarana dan prasarana √
6 Dokumen kurikulum √
7 Silabus √
8 Dokumen Rencana Pelaksanaan
√
Pembelajaran (RPP)
9 Instrumen penilaian
√
Pembelajaran
11 Dokumen kegiatan pembinaan
√
Ekstrakulikuler
12 Kalender pendidikan √
LAMPIRAN 5 SOAL UKK
LAMPIRAN 6
KALENDER PENDIDIKAN
SEMESTER GASAL
Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
1 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11
9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 28 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25
23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31 26 27 28 29 30
30 31
Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 30 HL : 6 HE : 24 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 30 HL : 4 HE : 26
1-16 17 Libur Nasional Hari Kemerdekaan RI ke 72 1
17 18-23
17-19 Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 21
SEMESTER GENAP
Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13 14
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 31 25 26 27 28 25 26 27 28 29 30 31 29 30
31
Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE :26 Jml. Hari: 28 HL : 5 HE : 23 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 30 HL : 6 HE : 24
1 Maulid Nabi Muhammad SAW 1 16 17 2-5
4-9 Penilaian Akhir Semester Ganjil 2 19-24 13 Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
16 3 30 16-21
25Hari Raya Natal 23-26 UN Utama MTs
26 30
18-30 Libur Semester Ganjil TP 2017/2018
Ahad Senin Selasa Rabu KamisJum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu HE = Hari Efektif …….. Hari (Sem.I ……. dan Sem.II …..)
1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7 HL = Hari Libur……. Hari Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)
6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14 HK = Hari Kalender ……. Hari (Juli 2013 s.d. Juni 2014) Al-Hikmah
13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31Prakiraan Pelaksanaan Ujian Nasional akan
dilaksanakan menunggu Surat Edaran
dan POS UN dari BSNP TP. 2013/2014. Hj. Dede Rosadah, S.Ag, M.Pd.I
Jml. Hari: 31 HL : 6 HE : 25 Jml. Hari: 30 HL : 7 HE : 23 Jml. Hari :31 HL : HE : NIP. 196812021991032001
1 Hari Buruh Internasional 1 Hari Lahir Pancasila
7-9 Prakiraan UN SMP/MTs Tahun 2018 7 Pembagian Rapor Semester Genap
10 Kenaikan Isa Al Masih 15-16 Hari Raya Idul Fitri
14-16 Libur Awal Ramadhan 9-21 Libur Sebelum dan Sesudah Hari Raya Idul Fitri
17-19 Pesantren Ramadhan
29 Hari Raya Waisak
21-31 Penilaian Akhir Tahun TP 2017/2018
NOPEMBER 2017
Wafat Isa Al Masih
J U L I 2017 AGUSTUS 2017 SEPTEMBER 2017 OKTOBER 2017
Libur Semester Genap TP 2016/2017 Hari Raya Idul Adha 1438 H
Prakiraan USBN dan UAMBN MTs
Hari Pertama Masuk Madrasah/Awal TP. 2017/2018 Ulangan Tengah Semester Ganjil
Tahun Baru Islam 1439 Hijriah
Perkiraan UN Utama MA
DESEMBER 2017 JANUARI 2018 PEBRUARI 2018 MARET 2018
Pembagian Raport
Hari Pertama Masuk Madrasah Sem. Genap Perkiraan USBN dan UAMBN MA
KALENDER PENDIDIKAN
MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-HIKMAH
TAPOS II TENJOLAYA BOGOR
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
HAB Kemenag RI Ke-72
JUNI 2018 JULI 2018
Bogor, 17 Juli 2017
Catatan :
MEI 2018 Keterangan :
US MI/SDCuti Bersama
Tahun Baru 2018 M Tahun Baru Imlek 2569 Hari Raya Nyepi
APRIL 2018
LAMPIRAN 7
PROGRAM TAHUNAN
LAMPIRAN 8
PROGRAM SEMESTER
LAMPIRAN 9
SILABUS
LAMPIRAN 10
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
LAMPIRAN 11
DOKUMENTASI PENELITIAN
Tadarus dan sholat dhuha
Muhadaroh
Proses KBM
Kegiatan LDK
Praktikum Ibadah
Prakti kum Ibadah
Tadabur Alam
LAMPIRAN 12
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 13
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELTIAN
LAMPIRAN 14
SURAT KETERANGAN PENELTIAN
LAMPIRAN 15
UJI REFERENSI
LAMPIRAN 16
BIODATA PENULIS
Biodata Penulis Muhammad Alfi Alfath, lahir di Bogor
pada tanggal 13 Desember 1994. Putra dari
pasangan Bpk. H Supardi dan Ibu Rita
Rahmawati merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di
RA Nurul Anwar pada tahun 2000 kemudian
melanjutkan ke MI darul Hikmah pada tahun
2002-2007 kemudian melanjutkan
sekolahnya di MTs Sirojul Kamal selanjutnya menempuh pendidikan di MAN 1 Kota Bogor
dengan jurusan IPS. Saat ini penulis merupakan mahasiswa semester akhir Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama
menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai organisasi Intrakampus seperti pada tahun 2014
menjabat sebagai staf ahli sosial dan keagamaan HMJ MP dan pada tahun 2015 menjadi staf
ahli seni dan olahraga DEMA Fakultas Tarbiyah, selama kuliah penulis sangat senang
berbagai kegiatan kampus, sehingga penulis seringkali mengikuti berbagai kepanitiaan baik di
HMJ maupun DEMA sebagai ketua pelaksana OPAK Jurusan 2014. selain aktif di organisasi
kampus, penulis merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam
.