Upload
duongtruc
View
229
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO
TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
(Studi pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ISMAH
NIM. 1112015000071
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
ABSTRACT
Ismah (NIM. 1112015000071). Influence Model Portfolio Assessment Against
Enhanced Learning Achievement Economics (A Study IPS Students
SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta).
This research aims to determine the effect of the portfolio valuation model
to increase student learning achievement economy IPS. The research was
conducted at the State Islamic University (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. The
method used is the correlation method with quantitative approach and using
simple linear regression analysis of the data. Sampling was conducted using a
populated sampling. These samples included 63 students of IPS semesters 5 and 7
semesters of economic concentration.
The data analysis using t-test results obtained tcalculate equal 0,371 and ttable
1,999624, with a probability value 0,05 so this shows thattcalculate equal< t-table = Ho
be accept and Ha rejected. This show that there is no positive influence between
judging of the model portfolio assessment enhanced learning achievement
economics (A Study IPS Students SyarifHidayatullah State Islamic University
Jakarta).The reason lecturers using the model portfolio assessment for the
purpose, vision, and mission IPS that the study should produce a product or the
work produced by the students of IPS, and the assessment is not only in terms of
cognitive, but also the process of learning activities, including output, portfolio
assessment can measure students' potential. The steps that made a lecturer in the
model portfolio assessment is the First, the learning plan where in the contract
include lectures and set learning goals, standards and basic competencies.
Second, the learning process where professors choose what learning methods will
be used. Third, select the type of portfolio will be used and their agreement or
commitment of students in lectures.
Keyword :portfolio assessment, learning achievement
ABSTRAK
Ismah (NIM. 1112015000071). Pengaruh Model Penilaian Portofolio
Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model penilaian
portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi mahasiswa IPS.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan
pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis data regresi linear sederhana.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik populated sampling
yaitusemua populasi dijadikan sampel. Sampel penelitian berjumlah 63
mahasiswa IPS semester 5 dan semester 7 konsentrasi ekonomi. Teknik
pengumpulan data dan instrumen penelitian menggunakan angket dan wawancara.
Angket diberikan kepada mahasiswa semester 5 dan 7 sedangkan wawacara
dilakukan kepada Dosen Pendidikan IPS yang menggunakan model penilaian
portofolio. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear sederhana.
Hasil dari analisis data menggunakan uji-t diperoleh hasil t-hitung sebesar
-0,657 dan t-tabel sebesar 1.999624, dengan nilai probabilitas 0,05 maka thitung <
ttabel = Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (Studi
Pada Mahasiswa IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Alasan dosen
menggunakan model penilaian portofolio karena tujuan, visi, dan misi IPS bahwa
dalam pembelajaran harus menghasilkan sebuah produk atau karya yang
dihasilkan oleh mahasiswa IPS, dan penilaian tidak hanya dilihat dari segi
kognitif, tetapi juga proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya,
penilaian portofolio dapat mengukur potensi mahasiswa. Langkah-langkah yang
yang dilakukan dosen dalam menggunakan model penilaian portofolio adalah
Pertama, perencanaan pembelajaran dimana didalamnya termasuk kontrak
perkuliahan dan menetapkan tujuan pembelajaran, standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Kedua, proses pembelajarannya dimana dosen memilih metode
pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa yang
akan digunakan dan adanya kesepakatan atau komitmen mahasiswa dalam
perkuliahan.
Kata Kunci: Penilaian portofolio, prestasi belajar
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skrispsi yang
berjudul “Pengaruh Model Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta)” dapat terselesaikan. Tak lupa pula sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri
tauladan bagi manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga akhir nanti.
Aamin.
Selesainya skripsi ini tak luput dari do’a, kesungguhan hati, kerja keras
dan bantuan dari berbagai pihak, baik saran, bimbingan maupun bantuan lainnya.
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bantuan ini semua, dan lebih khusus ucapan terima kasih saya
ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
4. Drs. Syaripulloh, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
5. Ulfah Fajarini, DR., M.Si., Dosen Penasehat Akademik yang selalu memberi
arahan selama 9 semester.
6. Dr. Abdul Rozak, M.Si., dan Neng Sri Nuraeni, M.Pd., selaku Dosen
pembimbing skripsi, terima kasih atas segala bimbingan, saran, pengarahan,
ilmu, waktu dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan
ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan kepada penulis dapat
bertambah dan bermanfaat.
ii
8. Bapak dan Ibu petugas Perpustakaan Utama (PU) dan Perputakaan FITK UIN,
dan Perpustakaan UNJ yang telah berjaga dan bertugas untuk meminjamkan
buku kepada penulis.
9. Kedua Orang Tua penulis, ayahanda Ismail dan ibunda Siti Aminah, dan
semua sepupu yang tiada henti setiap hari bahkan setiap waktu untuk
senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi serta dorongan moril atau
materiil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
10. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS 2012 dan terutama konsentrasi
Ekonomi yang telah memberikan suka maupun duka, dan memberikan
inspirasi kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat “OTEWE” Cut Aja Muliasari, Nenda Muslihah, Fildzah
Octaviani, Nurhikmalasari, Herawati Suherli, Nurwidi Oktaria, Dede Tiara
Rachmawaty, Agustina Permatasari, Iis Mawati dan Hani Pertiwi, yang
senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan doa, semangat,
motivasi, dan dorongan sehingga penulis bersemangat juga mengerjakan
skripsi sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat “Gengs” Aliyah Al-Falah, Rabiatul Jannah, Sausan Aulia Fitri, Nur
Amelya, Raudotur Rizqiah, Emi Fahmiah, Lia Farhiyah, Bachraini, Rosliyati
yang selalu mendengarkan keluh kesah, memberikan motivasi, semangat dan
doa kepada penulis.
13. Teman-teman PPKT MTS. Al-Falah, Inayati Ma’rifah, Sofyan Sauri, Haiza
Hazrina, Ahmad Fairuzabadi, Hani Pertiwi, Rizka Amelia, dan Nur Hidayat,
yang selalu memberikan semangat dan semoga silaturahmi kita tetap berjalan
dengan baik.
14. Teman bimbingan bareng, Nur Aini dan Nita Chairunnisa yang selalu menjadi
teman ketika bimbingan dengan Dosen Pembimbing I (baik bimbingan siang,
sore atau malam hari) dan memberikan semangat kepada penulis
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, semoga
segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT (Aamiin).
iii
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan
ketidaksempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Jakarta, 14 Oktober 2016
Ismah
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………….. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………… iv
Daftar Gambar …………………………………………………………………... vii
Daftar Tabel ……………………………………………………………….. …… viii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………………... 6
C. Pembatasan Masalah…………………………………………………….. 6
D. Perumusan Masalah……………………………………………………… 7
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 7
F. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS…………….. 9
A. Deskripsi Teoritik……………………………………………………….. 9
1. Penilaian Portofolio…………………………………………………….. 9
a. Pengertian Penilaian Portofolio…………………………………….. 9
b. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio………………………………... 11
c. Cara Penggunaan Penilaian Portofolio……………………………... 11
d. Karakteristik Penilaian Portofolio………………………………….. 13
e. Jenis-jenis Penilaian Portofolio…………………………………….. 13
f. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio……………………………. 13
g. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio…………………. 14
2. Hakikat Prestasi Belajar………………………………………………... 17
a. Taksonomi Hasil Belajar…………………………………………… 21
b. Ranah Kognitif Menurut Anderson………………………………... 23
c. Ranah Afektif Menurut Anderson…………………………………. 26
d. Ranah Psikomotor Menurut Anderson…………………………….. 27
3. Hakikat IPS dan Mata Pelajaran Ekonomi…………………………….. 28
B. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………………. 31
C. Kerangka Berpikir……………………………………………………… 34
v
D. Hipotesis Penelitian……………………………………………………. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………….. 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………. 38
B. Metode Penelitian……………………………………………………… 38
C. Populasi dan Sampel…………………………………………………… 39
D. Operasional Variabel Penelitian………………………………………... 39
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………... 40
F. Instrumen Penelitian……………………………………………………. 40
G. Teknik Analisis Data…………………………………………………… 44
H. Hipotesis Statistik………………………………………………………. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………… 49
A. Deskripsi Data………………………………………………………….. 49
1. Gambaran Umum IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta………………. 49
a. Sejarah Berdirinya IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta………….. 49
b. Visi, Misi, Tujuan, IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta………….. 51
2. Karakteristik Responden……………………………………………….. 52
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……………… 52
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Semester…………………… 53
c. Tabulasi Angket Penilaian Portofolio………………………………. 54
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis………………. 64
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………... 64
2. Uji Asumsi Klasik………………………………………………………. 66
a. Uji Normalitas………………………………………………………. 66
b. Uji Heteroskedositas………………………………………………... 67
c. Uji Linearitas…………………………………………....................... 68
3. Uji Koefisien Determinasi………………………………………………. 68
4. Uji Hipotesis…………………………………………………………….. 69
5. Hasil Wawancara………………………………………………………... 70
C. Pembahasan Penelitian…………………………………………………... 71
D. Keterbatasan Penelitian………………………………………………….. 75
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………………………. 76
vi
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 76
B. Implikasi……………………………………………………………….. 77
C. Saran…………………………………………………………………… 78
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Dokumentasi
Profil Penulis
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Semester
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Ekonomi
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedositas
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara penilaian portofolio dengan penilaian baku
Tabel 2.2 Isi Penilaian Portofolio
Tabel 2.3 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Tabel 2.4 Norma pengukuran keberhasilan siswa
Tabel 2.5 Taksonomi Hasil Belajar
Tabel 2.6 Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 3.1 Waktu penelitian
Tabel 3.2 Instrumen penilaian portofolio dan prsetasi belajar
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen angket penilaian portofolio
Tabel 3.4 Pedoman wawancara
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester
Tabel 4.3 Penugasan Pembuatan Makalah dalam Kegiatan Belajar Ekonomi
Tabel 4.4 Penugasan Makalah Secara Kelompok
Tabel 4.5 Penugasan Makalah Secara Individu
Tabel 4.6 Dosen Memberikan Acuan dalam Penugasan Makalah
Tabel 4.7 Pengumpulan Makalah dan Pembuatan Buku
Tabel 4.8 Dosen Meminta Mahasiswa Presentasi Hasil Pembuatan Makalah
Tabel 4.9 Dalam Kegiatan Presentasi, Mahasiswa Berperan Aktif
Tabel 4.10 Dosen Menyimpulkan Materi Setelah Mahasiswa Presentasi
Tabel 4.11 Penugasan Resume untuk Materi Selanjutnya
Tabel 4.12 Penugasan Resume Secara Kelompok
Tabel 4.13 Mempresentasikan Hasil Resume Depan Kelas
Tabel 4.14 Dosen Mengadakan Kuis Dadakan Pembelajaran Ekonomi
Tabel 4.15 Dosen Membagikan Hasil Kuis
Tabel 4.16 Dosen Mengadakan Remedial Jika Hasil Kuis Kurang Baik
Tabel 4.17 Mahasiswa Mengajukan Tanya Jawab Saat Presentasi
Tabel 4.18 Dosen Mendorong Mahasiswa untuk Aktif dalam Presentasi
Tabel 4.19 Dosen Memberi Kebebasan Berkreativitas dalam Pengerjaan Tugas
Tabel 4.20 Mengerjakan Tugas Dengan Tanggung Jawab
Tabel 4.21 Mahasiswa Memahami Materi Dengan Baik
Tabel 4.22 Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar Ekonomi dan Penilaian Portofolio
ix
Tabel 4.23 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penilaian Portofolio
Tabel 4.24 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.25 Hasil Uji Linearitas
Tabel 4.26 Uji Hipotesis (Uji T)
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Daftar Nilai Ekonomi Makro
LAMPIRAN 2 Angket Penelitian
LAMPIRAN 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
LAMPIRAN 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
LAMPIRAN 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Semester
LAMPIRAN 6 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar dan Hasil Uji
Heteroskedositas
LAMPIRAN 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi dan Hasil Uji Linearitas
LAMPIRAN 8 Hasil Uji Hipotesis (Uji T)
LAMPIRAN 9 Transkip Wawancara
LAMPIRAN 10 Dokumentasi Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bisa bermula dari sebelum bayi lahir, seperti yang dilakukan
oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum
kelahiran.
Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal dan nonformal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.1
Menurut GBHN (Ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1973) dikatakan
bahwa pendidikan adalah “usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup”.
Menurut Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pada Bab I pasal 1
ayat 1, menjelaskan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spiritual
kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.2
Berbicara mengenai pendidikan, para ahli memberikan definisi
pendidikan yang berbeda-beda sebagaimana yang dikutip dari buku Muhibbin
Syah, sebagai berikut:
a. Lengeveld: pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam upaya
membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah
usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Oleh karena itu,
1 PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 2 Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1
2
pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang
dewasa dengan anak yang diarahkan kepada tujuan pendidikan.
b. Hoogveld: pendidikan membantu anak supaya ia cukup cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
c. S.A. Branata: pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan, baik
langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak
dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
d. Ki Hajar Dewantara: pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya. 3
Berdasarkan pernyataan yang terkandung dalam pengertian pendidikan
yang dikemukakan dalam Undang-Undang Sisdiknas dan para ahli, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dari seorang individu yang
dewasa untuk membantu, mengarahkan dan membimbing pertumbuhan dan
perkembangan anak atau peserta didik ke arah yang lebih baik dan dewasa.
Dalam proses pembelajaran, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa (dalam hal ini mahasiswa), diantaranya adalah ”1).
Faktor internal mahasiswa, seperti fisik dan psikologis mahasiswa, 2). Faktor
eksternal mahasiswa, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.4
Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen pada bab 1 pasal 1, bahwa dosen adalah “pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.5
Menurut bab 2 pasal 3, bahwa “Dosen mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai
3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2010, Cet.15,
h.8 4 Ibid, h.129 5 Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab I pasal I
3
tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan
sertifikat pendidik, sedangkan menurut pasal 6 Kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.6
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi berbagai faktor, seperti
motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan
verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam
berkomunikasi. Jika faktor-faktor tersebut dipenuhi, maka melalui
pembelajaran, peserta didik dapat belajar dengan baik.7
Sebagai seorang dosen sangat perlu memahami perkembangan
mahasiswa. Perkembangan mahasiswa tersebut meliputi, perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, dan perkembangan sosial dan moral mahasiswa.
Perkembangan tersebut sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran
yang kondusif dan mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang
diinginkan.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tergantung pada beberapa
aspek, yaitu sarana prasarana, pendidik (dosen), peserta didik (mahasiswa),
metode, strategi, dan model penilaian. Dosen sebagai motivator dan fasilitator
sedangkan mahasiswa sebagai penerima informasi yang diharapkan lebih aktif
dalam pembelajaran.
Dosen hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup dalam merancang
kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memilih bahan, metode
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, sistem penilaian, dan lain sebagainya.
Salah satu upaya yang dilakukan dosen untuk meningkatkan mutu pendidikan
melalui peningkatan prestasi belajar mahasiswa adalah dengan menggunakan
6 Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab II pasal 3 dan 6 7 Mulyasa,Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2015, h 39
4
sistem penilaian berbasis portofolio yang diterapkan oleh dosen-dosen kreatif.
Sebaliknya, dosen menyadari bahwa sistem penilaian dapat dikatakan sebagai
komponen yang turut berperan dalam peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
Menurut Oemar Hamalik, penilaian (Assessment) adalah serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar peserta didik sebagai
hasil dari suatu program instruksional. Rumusan ini menunjukkan, bahwa
hasil penilaian terhadap pserta didik dapat digunakan sebagai bukti yang patut
dipertimbangkan dalam rangka evaluasi pengajaran.8
Dengan kata lain, penilaian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran sudah baik atau masih perlu
perbaikan.
Di dalam ruang kelas, penilaian mempertimbangkan kinerja peserta
didik pada tugas-tugas dalam berbagai setting dan konteks. Pengumpulan data
dalam penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti observasi perilaku,
presentasi tugas, dan merekam tanggapan peserta didik dalam menulis atau
pemeriksaan produk yang dihasilkan.9
Penilaian hasil belajar essensial bertujuan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan sekaligus mengukur
keberhasilan mahasiswa dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan.
Dengan demikian, penilaian hasil belajar itu sesuatu yang sangat penting,
karena dengan penilaian dosen bisa melakukan evaluasi terhadap kualitas
pembelajaran yang telah dilakukan.
Namun yang terjadi dilapangan adalah model penilaian peserta didik
yang masih sering terjadi di sekolah atau universitas hanya sebatas
memberikan nilai dan tanda benar atau salahnya saja tanpa ada tindak lanjut
oleh pendidik (dalam hal ini dosen), sehingga mahasiswa tidak tahu pasti letah
kesalahannya. Penilaian yang masih sering digunakan adalah jenis penilaian
tes konvensional (uraian). Hal ini dipilih karna mempunyai kelebihan dapat
8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara: 2008,h.146 9Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group:2013,h.178
5
menjangkau materi yang luas dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif
singkat.
Hal ini terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, berdasarkan daftar nilai teori ekonomi mikro dan makro, mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN ini rata-rata mendapat nilai A tetapi ada beberapa
mahasiswa juga yang mendapat nilai B bahkan C10
, dalam hal ini dosen
menugaskan mahasiswa untuk mengerjakan tugas (berupa resume, makalah,
presentasi, atau kuis) dan karya-karya lain untuk meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa yang kemudian karya-karya tersebut akan dijadikan satu
dan dibuat menjadi buku.
Berdasarkan observasi dan pengalaman penulis, bahwa pada masa
perkuliahan banyak mahasiswa yang kurang aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran dan mengerjakan tugas, kemudian pada mata kuliah teori
ekonomi mikro dan teori ekonomi makro, dosen tersebut dalam memberikan
materi perkuliahan meminta mahasiswa untuk mengerjakan makalah, tugas
resume dan kegiatan presentasi.
Berkaitan dengan hal ini, maka pendekatan nilai yang digunakan oleh
dosen adalah penilaian portofolio. Karena dengan penilaian portofolio inilah
prestasi belajar mahasiswa akan meningkat dan dapat terukur dan ternilai, baik
dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Portofolio merupakan koleksi pekerjaan-pekerjaan siswa. Portofolio
menampilkan pekerjaan siswa yang terbaik atau karya siswa yang paling
berarti sebagai hasil kegiatannya. Portofolio dapat menampilkan pekerjaan
terdahulu dan pekerjaan terbaru sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar
siswa.11
Portofolio sebagai salah satu alat penilaian memiliki sifat lebih
objektif, terbuka dan menyeluruh akan menjadi alat penilaian yang efektif.
Langkah-langkah dalam menggunakan portofolio ada tiga, pertama,
melakukan persiapan penilaian porotofolio. Kedua, mengatur penilaian
10 Lampiran Nilai Teori Ekonomi Makro Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 11 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,h.275-277
6
portofolio selama proses pembelajaran. Ketiga, mengatur penilaian portofolio
pada akhir dari pemberian nilai.12
Maka dari latar belakang diatas membuat penulis ingin mengetahui dan
mengadakan suatu penelitian mengenai “Pengaruh Model Penilaian
Portofolio Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Ekonomi (Studi pada
Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Rendahnya nilai ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Mahasiswa kurang aktif pada saat pembelajaran ekonomi di kelas
3. Mahasiswa kurang kreatif dalam mengerjakan tugas dan karya-karya
dalam pembelajaran ekonomi
4. Penilaian yang digunakan masih menggunakan jenis tes konvensional
(uraian)
5. Masih minimnya dosen yang menggunakan model penilaian portofolio
terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Pengaruh model penilaian berbasis portofolio terhadap peningkatan
prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio terhadap
peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12 Ibid, h.287
7
3. Langkah-langkah dosen dalam menggunakan model penilaian portofolio
terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh model penilaian berbasis portofolio terhadap
peningkatan prestasi belajar ekonomi pada Mahasiswa Pendidikan IPS
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
2. Mengapa dosen menggunakan model penilaian portofolio untuk
meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian
portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, maka
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:
1. Pengaruh model penilaian berbasis portofolio terhadap peningkatan
prestasi belajar ekonomi pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio untuk
meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio
terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang model penilaian
portofolio
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan alasan untuk lebih kreatif, terampil, dan
melibatkan mahasiswa dalam berpikir untuk memecahkan masalah dalam
berbagai situasi.
b. Bagi Dosen, dapat dijadikan salah satu alternatif dalam sistem penilaian
agar dapat mengetahui perkembangan dan prestasi mahasiswa
c. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan mengenai sistem penilaian
berbasis portofolio untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi
d. Bagi pembaca, dapat dijadikan bahan informasi untuk membuka wawasan
tentang sistem penilaian portofolio
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Penilaian Portofolio
a. Pengertian Penilaian Portofolio
Penilaian merupakan bagian integral dalam pembelajaran. Penilaian
(assessment) adalah proses pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif yang
dilakukan dengan sengaja di dalam ruang kelas. Penilaian mencakup kegiatan
mendiagnosis kesulitan, memverifikasi belajar setelah pelaksanaan
pembelajaran, mengidentifikasi pengetahuan prasyarat dalam belajar dan
menentukan pada bagian mana harus mengawali pembelajaran dengan
memerhatikan urutan pembelajaran berdasarkan kemampuan awal peserta
didik.1
Penilaian juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya
proses pembelajaran. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan
dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran
sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan
penyempurnaan.2
Berbagai macam bentuk penilaian menurut Sudaryono yang biasa
dilakukan untuk peserta didik, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian portofolio, penilaian proyek, penilaian proses dan produk, dan
penilaian diri.3
Salah satu alternatif bentuk pengukuran yang dapat digunakan dalam
mengukur kompetensi seseorang adalah penyusunan portofolio.
Portofolio merupakan terjemahan dari bahasa Inggris portfolio, yang
berarti kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan berbentuk
1 Muhammad Yaumi, op. cit., h.174 2 Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h.72 3 Ibid, h.71
10
jilid (bundle) ataupun arsip dalam file khusus (map). Tetapi dalam Kamus
Inggris-Indonesia , portofolio diartikan sebagai tas surat dan jabatan (menteri).
Sedangkan dalam The Contemporary Dictionary, diartikan sebagai tas surat,
daftar stok, surat berharga, dan jabatan menteri.4
Portofolio menurut Depdiknas, sebagai instrument penilaian, difokuskan
pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu „bukti‟ tentang apa
yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan
(dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan
wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya: cara
berpikirnya, pemahamannya atas pelajaran yang bersangkutan, dan
sebagainya. Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil siswa kerja,
melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk
menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa dalam
mata pelajaran tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang
perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
langkah-langkah perbaikan pembelajaran atau peningkatan belajar siswa.5
Beberapa pengertian portofolio menurut pendapat para ahli yang dikutip
oleh Yuliani Nurani Sujiono dalam buku Mengajar dengan Portofolio, sebagai
berikut:6
a. Winter, portofolio merupakan suatu rangkaian kerja untuk membahas
suatu permasalahan yang harus berisikan deskripsi tentang pengalaman
yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
seseorang yang dibuat tertulis
b. Herman, portofolio diakui keberadaannya apabila terdapat pembahasan
dari sebuah proses pengumpulan, penggabungan dan interpretasi
informasi untuk mengambil keputusan
c. Kolb, portofolio termasuk belajar dengan mengalami secara langsung
(learning by experience)
4 Trianto, loc. cit 5 Ibid, h.276 6 Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: PT. Indeks, 2013, h.3
11
Jadi, portofolio merupakan koleksi dari bukti-bukti kemajuan siswa atau
kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan, dan sikap siswa. Dengan kata
lain, dari kutipan diatas, tergambar bahwa portofolio merupakan koleksi
pekerjaan-pekerjaan siswa. Portofolio menampilkan pekerjaan siswa yang
terbaik atau karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatannya.
Portofolio dapat menampilkan pekerjaan terdahulu dan pekerjaan terbaru
sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar siswa.
b. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Beberapa prinsip-prinsip dalam penilaian portofolio, yaitu: saling
percaya, keterbukaan, kerahasian, milik bersama, kepuasan dan kesesuaian,
budaya pembelajaran, refleksi, berorientasi pada proses dan hasil.7
Maksud dari prinsip-prinsip tersebut adalah siswa harus memiliki
kepercayaan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh guru bukan semata-mata
untuk menilai hasil pekerjaan tetapi juga untuk peningkatan hasil belajar, dan
untuk menciptakan keterbukaan siswa harus aktif dalam kegiatan
pembelajaran dikelas. Sebelum dilakukan pameran, guru harus menjaga setiap
dokumen-dokumen siswa dan dalam hal ini baik guru maupun siswa harus
merasa bahwa dokumen itu milik bersama agar menjaga dokumen itu dengan
baik karna jika kompetensi itu telah tercapai maka guru dan siswa akan
merasa puas. Dengan demikian portofolio tidak hanya sekedar menilai hasil
akhir yang dimiliki siswa akan tetapi juga menilai proses pembelajaran yang
dilakukan siswa.
c. Cara Penggunaan Penilaian Portofolio
Aspek-aspek penting dari peran guru dalam menggunakan portofolio
terjadi pada: sebelum pengajaran atau pemberian nilai dimulai, selama
pengajaran dan pemberian nilai berlangsung, dan setelah pengajaran atau
pemberian nilai.
7 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2005, h.198
12
Langkah pertama adalah persiapan untuk menggunakan portofolio.
Pedoman ini diberikan sebagai berikut:
a. Putuskan jenis portofolio apa yang akan digunakan. Apakah secara
individu atau kelompk
b. Identifikasi tujuan dari portofolio
c. Pilihlah kategori-kategori pekerjaan apa yang akan dimasukkan dalam
portofolio
d. Mintalah siswa memilih hal-hal yang akan dimasukkan dalam portofolio
e. Putuskan bagaimana portofolio tersebut dinilai dan dievaluasi8
Jadi, seorang guru atau dosen harus meyiapkan jenis tugas apa yang akan
dikerjakan oleh peserta didik dan jenis portofolio apa yang akan digunakan
sebelum penilaian nanti dilakukan.
Langkah kedua adalah mengatur portofolio selama pembelajaran.
Portofolio diatur dengan cara berikut ini:
a. Proses portofolio. Guru menjelaskan kepada siswa kategori contoh
pekerjaan siswa yang akan dimasukkan ke dalam portofolio
b. Rubrik. Guru mengembangkan rubrik penilaian untuk menilai dan
mengevaluasi pekerjaan siswa
c. Tugas-tugas. Siswa menyelesaikan tugas-tugas mengetahui bahwa
beberapa atau semua dari mereka akan dimasukkan ke portofolio final.
Semua tugas-tugas mengukin dapat ditempatkan di portofolio
d. Penilaian diri. Siswa merefleksi dan menilai dirinya sendiri tentang
kualitas dan kuantitas pekerjaannya dan kemajuannya dalam mencapai
tujuan pembelajaran9
Setelah guru atau dosen meyiapkan tugas dan jenis portofolio apa yang
akan digunakan, selanjutnya ialah mengatur dan menjelaskan kepada peserta
didik mengenai tugas yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan
pemebelajaran.
Langkah ketiga adalah mengatur proses portofolio pada akhir dari
pemberian nilai. Portofolio harus lengkap, penilaian terhadap portofolio harus
dibuat, dan diorganisir dalam suatu representasi atau kerja kelompok.10
8 Trianto, op.cit., h.287 9 Ibid, h.288 10 Ibid, h.289
13
d. Karakteristik Penilaian Portofolio
a. Mengukur prestasi siswa secara individual dan menyadari perbedaan antar
siswa
b. Merupakan suatu pendekatan kerjasama yang melibatkan guru dan siswa
c. Mempunyai tujuan untuk melakukan refleksi dan menilai kemampuan diri
d. Memperbaiki dan mengupayakan prestasi kerja siswa yang terbaik
e. Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran11
e. Jenis-jenis Penilaian Portofolio
a. Portofolio Proses
Menunjukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan kurikulum, serta
menunjukan semua hasil dari awal sampai akhir selama kurun waktu
tertentu.12
b. Portofolio Produk
Portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang
dituntut dalam standar kompetensi, komptensi dasar dan indikator pencapaian
hasil belajar, serta hanya menunjukan evidence tersebut diperoleh.13
f. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio
Fungsi Penilaian Portofolio:
a. Informasi bagi guru
b. Alat pembelajaran
c. Alat penilaian autentik
d. Self-assessment bagi peserta didik
Tujuan Penilaian Portofolio:
a. Menghargai perkembangan peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran
11 Fajar Arnie, Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009, h.91 12 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h.206 13 Ibid, h.206
14
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja
d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi
e. Mengingkatkan efektivitas proses pembelajaran
f. Bertukar informasi antaraorang tua pesera didik dengan guru lain
g. Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta didik
h. Membantu peserta didik merumuskan tujuan
i. Meningkatkan kemampuan refleksi diri14
g. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio
Menurut Maesuri dalam buku mendesain model pembelajaran inovatif-
progresif beberapa keuntungan menggunakan portofolio dalam pembelajaran
antara lain:
a. Siswa dapat menggambarkan pembelajaran mereka sendiri dan cara-cara
memperbaikinya
b. Siswa dapat terlibat bekerja pada tingkat kompleksitas yang berbeda atau
mendukung bekerja komplit di dalam maupun di luar kelas
c. Memberi lebih banyak informasi tentang apa dan bagaimana siswa belajar
dibandingkan siswa lainnya
d. Menjadi media bagi siswa, guru, orang tua, dan penilai eksternal untuk
mengomunikasikan dan menyampaikan harapannya tentang pembelajaran
siswa
e. Memberikan gambarannya yang akurat dari program pembelajaran yang
diikuti siswa.
f. Dapat digunakan untuk mendokumentasikan prestasi siswa.
g. Mendemonastrasikan kemampuan siswa menerapkan pengetahuan
pemecahan masalah, kemampuan menggunakan bahasa ilmiah,
mengomunikasikan ide, kemampuan memberi alasan atau pun
menganalisis
h. Dapat meningkatkan kemampuan evaluasi diri siswa
14 Ibid, h.199
15
i. Berguna bagi guru dalam mengidentifikasi letak kelemahan dan kelebihan
siswa atau memberi nilai diagnostik yang berarti bagi guru
j. Umpan balik yang diberikan siswa akan membangun pemahaman siswa
k. Guru dapat mendeteksi variabel afektif siswa, atau memantau status afektif
siswa. Antara lain kejujuran, percaya diri, ketekunan, sikap positif
terhadap pembelajaran dan lain-lain.15
Disamping kelebihan, penilaian portofolio memiliki kelemahan diantaranya:
1. Memerlukan Waktu dan Kerja Keras
Guru dituntut untuk dapat memerhatikan setiap siswa secara individual,
memantau perkembangannya, mendorong agar mereka lebih banyak
beraktivitas, mengumpulkan setiap pekerjaan siswa untuk diberi komentar.
2. Memerlukan Perubahan Cara Pandang
Guru yang terbiasa melaksanakan proses pembelajaran dengan
menyampaikan materi pelajaran untuk diingat dan dihapal siswa, kini siswa
didorong untuk lebih banyak beraktivitas, mencari dan menemukan sendiri
hingga kompetensi tercapai sesuai dengan tujuan yang dirumuskan dalam
kurikulum, setiap perkembangan dan perubahan siswa dimonitor dan diberi
catatan secara terus-menerus.
3. Memerlukan Perubahan Gaya Belajar
Mengubah pola belajar siswa bukanlah pekerjaan mudah, namun
memerlukan kesabaran dan kesungguhan. Tidak sedikit guru yang merasa
frustasi, ketika siswa sulit untuk diajak bertanya jawab, sulit untuk diberi
tanggung jawab penyelesaian tugas, dan lain sebagainya.
4. Memerlukan Perubahan Sistem Pembelajaran
Selama ini sistem pembelajaran di kelas memiliki siswa sekitar 40-45
orang, sistem yang seperti ini akan sulit untuk penilaian portofolio, belum lagi
setiap guru harus mengajar banyak kelas.16
15 Trianto, op. cit., h. 288 16 Fajar Arnie, op. cit., h.99
16
Tabel 2.1
Perbedaan Hasil Nyata Antara Penilaian Portofolio dengan Penilaian
Baku:
Penilaian Portofolio Penilaian Baku
Menggambarkan tingkat
pencapaian siswa dalam membaca
dan menulis.
Menilai siswa melalui tugas menulis
dan membaca dalam jangkauan
terbatas yang mungkin tidak sesuai
dengan yang dikerjakan siswa
Menempatkan siswa dalam
penilaian kemajuan mereka atau
prsetasi mereka dan
memperlihatkan tujuan belajar
yang berkelanjutan
Di skor secara mekanik atau di skor
oleh guru yang hanya memiliki sedikit
masukan
Mengukur kemampuan setiap
siswa sekaligus memberikan
perbedaan individu antar siswa
Menilai seluruh siswa dalam dimensi
yang sama
Menggambarkan suatu pendekatan
kolaboratif pada penilaian
Proses penilaian tidak kolaboratif
Mempunyai tujuan untuk penilaian
diri sendiri pada siswa
Penilaian siswa bukan suatu tujuan
Bertujuan perbaikan karya dan
pengajaran terhadap pembelajaran
Bertujuan hanya untuk kemampuan
Mengaitkan penilaian dan
pengajaran terhadap pembelajaran
Memisahkan pembelajaran pengujian
dan pengajaran
17
Tabel 2.2
Isi dari penilaian portofolio:
Pekerjaan rumah, tugas-
tugas kelas
Tes (buatan guru,
curriculum supplied)
Komposisi (essay, laporan,
cerita)
Presentasi (rekaman dan
observasi)
Investigasi, penemuan,
proyek
Buku harian atau jurnal
Ceklis observasi (guru dan
teman sekelas)
Seni visual (melukis,
pahatan, puisi)
Reflesi diri dan ceklis
Hasil-hasil kelompok
Bukti kecakapan sosial
Bukti kebiasaan dan sikap kerja
Catatan anekdot, laporan naratif
Hasil-hasil tes baku
Foto, sketsa autobiografi
Kinerja (menari, thespian
activies) 17
2. Hakikat Prestasi Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Beberapa pengertian belajar menurut para ahli:
a. Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif.
b. Hintzman, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
17 Trianto, op. cit., h.280-281
18
c. Witting, belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam atau keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil
pengalaman.18
Menurut Bruner, inti belajar adalah cara bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Belajar
melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yaitu:
memperoleh informasi baru, transformasi baru, dan menguji relevansi dan
ketepatan pengetahuan.19
Proses menurut psikologi pendidikan adalah cara-cara atau langkah-
langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga
tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai
tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi
dalam diri siswa.
Jadi, prestasi belajar merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan
dalam proses belajar mengajar. Menurut Tardif yang dikutip oleh Muhibbin
Syah, bahwa evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk
menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. Berarti prestasi belajar merupakan hasil evalusasi dari
kegiatan belajar.Jadi, prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil dari
evaluasi yang kriterianya sudah ditetapkan meliputi perubahan serta
perkembangan dalam segi pengetahuan, sikap serta psikomotorik siswa dari
kegiatan belajar-mengajar.
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi
tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau
diukur. Berikut ini adalah tabel dari jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi
Prestasi.20
18 Muhibbin Syah, op.cit., h.87 19 Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., h.27 20 Ibid, h.148
19
Tabel 2.3
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah / Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta
(Kognitif)
1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Aplikasi/penerap
an
5. Analisis
(Pemeriksaan
dan pemilahan
secara teliti)
6. Sintesis
(Membuat
panduan utuh
dan baru)
1. Dapat menunjukan
2. Dapat
membandingkan
3. Dapat
menghubungkan
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan
kembali
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat
mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan
contoh
2. Dapat menggunakan
secara tepat
1. Dapat menguraikan
2. Dapat
mengklasifikasikan/
memilah-milah
1. Dapat
menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip
umum)
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Obeservasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Obeservasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
3. Observasi
1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
B. Ranah Rasa
(Afektif)
20
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi (Sikap
menghargai)
4. Internalisasi
(Pendalaman)
5. Karakterisasi
(Pendalman)
1. Menunjukkan sikap
menerima
2. Menunjukkan sikap
menolak
1. Kesediaan
berpartisipasi/terlibat
2. Kesediaan
memanfaatkan
1. Menganggap penting
dan bermanfaat
2. Menganggap indah
dan harmonis
3. Mengagumi
1. Mengakui dan
meyakini
2. Mengingkari
1. Melembagakan atau
meniadakan
2. Menjelmakan dalam
pribadi dan perilaku
sehari-hari
1. Tes
Tertulis
2. Tes skala
sikap
3. Observasi
1. Tes skala
sikap
2. Pemberian
tugas
3. Observasi
1. Tes skala
penilaian
sikap
2. Pemberian
tugas
3. Observasi
1. Tes skala
sikap
2. Pemberian
tugas
ekspresif
(yang
menyataka
n sikap)
dan tugas
proyektif
(yang
menyataka
n perkiraan
atau
ramalan)
1. Pemberian
tugas
ekspresif
dan
proyektif
2. Observasi
C. Ranah Karsa
(Psikomotor)
1. Keterampilan
bergerak dan
Kecakapan
mengkoordinasikan gerak
1. Observasi
2. Tes
21
bertindak
2. Kecakapan
ekspresi verbal
dan non-verbal
mata, tangan, kaki, dan
anggota tubuh lainnya
1. Kefasihan
melafalkan/menguca
pkan
2. Kecakapan membuat
mimik dan gerakan
jasmani
tindakan
1. Tes lisan
2. Observasi
3. Tes
tindakan
Setelah mengetahui indikator prestasi belajar, guru perlu menetapkan
batas minimal prestasi belajar para siswanya. Ada beberapa alternatif norma
pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar-
mengajar. Diantara beberapa norma pengukuran tersebut adalah:21
Tabel 2.4
Norma Pengukuran Prestasi Belajar
Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf
Predikat Angka Huruf
8 – 10 = 80 – 100 = 3.1 – 4
7 – 7.9 = 70 – 79 = 2.1 – 3
6 – 6.9 = 60 – 69 = 1.1. 2
5 – 5.9. – 50 – 59 = 1
0 – 4.9 = 0 – 49 = 0
A
B
C
D
E
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
a. Taksonomi Prestasi Belajar:
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, tassein yang berarti untuk
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi adalah suatu
klasifikasi atau pengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu. Dalam
bidang pendidikan, taksonomi digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan
instruksional.22
Berikut adalah tabel taksonomi menurut para ahli:
21 Ibid, h.148 22 Siyamita, Skripsi: Ranah Kognitif dalam Pembelajaran, 2013, Malang, Program Studi
S3 Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Negeri Malang
22
Tabel 2.5
Taksonomi Belajar Menurut Para Ahli
Bloom Gagne Ausubel Anderson Merril Reigeluth
Knowledge Verbal
Information
Rote
learning
Declarative
knowledge
Remember
verbatim
Momorize
information
Comprehension Intellectual
skill
Meaningful
learning
Procedural
knowledge
Remember
paraphrased
Understand
relationship
Application Cognitive
strategy
Use a
generality
Apply skill
Analysis Find a
generality
Apply generic
skills
Synthesis
Evaluation
Taksonomi Bloom memiliki hierarki yang paling banyak, yaitu 6.
Taksonomi Gagne terdapat 5 komponen, bahwa hasil belajar yang berbeda
memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula. Gagne membagi hasil belajar
menjadi lima kategori: informasi verbal: kemampuan untuk
mengomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang fakta-fakta.
Keterampilan intelektual: kemampuan membedakan, menguasai konsep,
aturan dan memecahkan masalah. Strategi kognitif: kemampuan
mengkoordinasikan dan mengembangkan proses berpikir dengan cara
merekam, membuat analisis dan sintesis. Taksonomi Ausubel, bahwa dalam
diri seorang pelajar sudah ada organisasi dan kejelasan tentang pengetahuan
dibidang subjek tertentu. Anderson membagi 2 pengetahuan, pengetahuan
deklaratif: pengetahuan yang bisa dideklarasikan dalam bentuk kata,
sedangkan pengetahuan procedural: pengetahuan tentang tahapan yang harus
dilakukan. Taksonomi Merril berisi fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
Terakhir, taksonomi Reigeluth, berkaitan dengan bagaimana informasi akan
23
masuk dalam memori seseorang dan bagaimana keahlian diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.23
Setelah adanya taksnonomi pembelajaran Bloom, kemudian muncul
berbagai usaha untuk memperbaharui taksonomi tersebut. Salah satu usaha
perbaikan yang paling dekat dan terkenal adalah perbaharuan taksonomi yang
dilakukan oleh Anderson dan Krathwol. Perubahan utama yang dilakukan
Anderson dan Krathwol adalah perubahan pada tingkat pembelajaran kesatu,
dimana menurut Bloom adalah penguasaan pengetahuan. Hal ini menurut
Anderson sering menyebabkan kerancuan dengan aspek pengetahuannya,
sehingga pada peringkat kesatu ini dari penguasaan kemampuan diubah
menjadi kalimat kerja aktifnya yaitu mengingat.
Perbedaan kedua adalah, Anderson dan Krathwol menambahkan satu
tipe kognitif yaitu metacognitive. Oleh karenanya tipe kognitif Anderson
menjadi (1) factual knowledge, pengetahuan dasar sebuah ilmu, berisi fakta,
terminologi, dan unsur-unsur sebuah pengetahuan; (2) pengetahuan
konseptual, berisi klasifikasi, prinsip, kesimpulan umum, teori, model dan
struktur; (3) pengetahuan prosedural, yang berisi metode, cara, prinsip
prosedural, dan (4) metakognitif, yang berisi kesadaran seseorang akan
kemampuan kognitifnya yang merupakan pengetahuan reflektif.24
a. Ranah Kognitif Menurut Anderson:
1. Knowledge / Remember (C1)
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk
mengkondisikan agar “mengingat” dapat menjadi bagian belajar
bermakna, maka tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan
aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan
terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu
mengenali (recognizing) dan mengingat. Beberapa kata kerja operasional
yang berkaitan dengan mengingat antara lain Mengetahui, Mengutip,
23 Ibid, h.10-12 24 Buku Kurikulum Pendidikan Tingkat Tinggi, Tim Kurikulum dan Pembelajaran
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
24
Menjelaskan, Menggambar, Menyebutkan, Membilang, Mengidentifikasi,
Memasangkan, Menandai, Menamai, Mengutip, Menyebutkan,
Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Mengidentifikasi, Mendaftar,
Menunjukkan, Memberi label, Memberi indeks, Memasangkan, Menamai,
Menandai, Membaca, Menyadari, Menghafal, Meniru, Mencatat,
Mengulang, Mereproduksi, Meninjau, Memilih, Menyatakan,
Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode, Menelusuri, Menulis.
2. Comprehension / Understanding (C2)
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa agar dapat menunjukkan bahwa
mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk
mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui.
Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan.
Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus
menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Kata kerja
operasional yang berkaitan dengan memahami antara lain Menafsirkan,
Meringkas, Mengklasifikasikan, Membandingkan, Menjelaskan,
Membeberkan, Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkategorikan,
Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung,
Mengkontraskan, Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin,
Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan,
Mengemukakan, Mempolakan, Memperluas, Menyimpulkan,
Meramalkan, Merangkum, Menjabarkan.
3. Application / Applying (C3)
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur untuk
menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun
tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan
prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu
menjalankan dan mengimplementasikan. Kata kerja oprasionalnya antara
lain Melaksanakan, Menggunakan, Menjalankan, Melakukan,
Mempraktekan, Memilih, Menyusun, Memulai, Menyelesaikan,
25
Mendeteks, Menugaskan, Mengurutkan, Menerapkan, Menyesuaikan,
Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghitung,
Membangun, Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan,
Menggunakan, Menilai, Melatih, Menggali, Mengemukakan,
Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan, Mempersoalkan,
Mengkonsepkan, Melaksanakan, Meramalkan, Memproduksi,
Memproses, Mengaitkan, Menyusun, Mensimulasikan, Memecahkan,
Melakukan, Mentabulasi, Meramalkan.
4. Analysis / Analysing (C4)
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-
unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur
tersebut. Kata kerja oprasionalnya antara lain Menguraikan,
Membandingkan, Mengorganisir, Menyusun ulang, Mengubah struktur,
Mengkerangkakan, Menyusun outline, Mengintegrasikan, Membedakan,
Menyamakan, Membandingkan, Mengintegrasikan, Menganalisis,
Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi, Mendiagnosis,
Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan, Megkorelasikan,
Merasionalkan, Menguji, Mencerahkan, Menjelajah, Membagankan,
Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah, Memaksimalkan,
Memerintahkan, Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengukur, Melatih,
Mentransfer.
5. Sintesis / Evaluation (C5)
Teori Bloom Sebelum direvisi
Dengan kata kerja operasional Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi,
Mengumpulkan, Mengkategorikan, Mengkode, Mengombinasikan,
Menyusun, Mengarang, Membangun, Menanggulangi, Menghubungkan,
Menciptakan, Mengkreasikan, Mengoreksi, Merancang, Merencanakan,
Mendikte, Meningkatkan, Memperjelas, Memfasilitasi, Membentuk,
Merumuskan, Menggeneralisasi, Menggabungkan, Memadukan,
Membatas, Mereparasi, Menampilkan, Menyiapkan Memproduksi,
Merangkum, Merekonstruksi.
26
Teori Bloom Setelah direvisi
Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria
dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup
dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata operasionalnya
antara lain Menyusun hipotesis, Mengkritik, Memprediksi, Menilai,
Menguji, Membenarkan, Menyalahkan.
6. Evaluation / Creating (C6)
Teori Bloom Sebelum direvisi
Dengan kata kerja operasional Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai,
Mengarahkan, Mengkritik, Menimbang, Memutuskan, Memisahkan,
Memprediksi, Memperjelas, Menugaskan, Menafsirkan,
Mempertahankan, Memerinci, Mengukur, Merangkum, Membuktikan,
Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih, Memproyeksikan.
Teori Bloom Setelah direvisi
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori
ini yaitu Membuat, Merencanakan, dan Memproduksi. Kata kerja
oprasionalnya antara lain: Merancang, Membangun, Merencanakan,
Memproduksi, Menemukan, Membaharui, Menyempurnakan,
Memperkuat, Memperindah, Mengubah.25
b. Ranah Afektif Menurut Anderson:
Indikator pada ranah afektif merupakan sikap yang diharapkan saat dan
setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,
indikator afektif disusun dengan menggunakan kata kerja operasional dengan
objek sikap ilmiah. Beberapa contoh sikap ilmiah adalah: berlaku jujur, peduli,
tanggungjawab dan lain-lain. Selain itu, indikator Afektif juga perlu
memunculkan keterampilan sosial misalnya : bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi dan lain
sebagainya. Beberapa hal yang berkaitan dengan ranah afektif antara lain:
25 Siyamta, Skripsi, h.12
27
1. Menerima (A1) : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi,
Menganut, Mematuhi, Meminati
2. Menanggapi (A2) : Menjawab, Membantu, Mengajukan,
Mengompromika, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui,
Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak
3. Menilai (A3) : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan,
Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang,
Menggabungkan, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang
4. Mengelola (A4) : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan,
Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk
pendapat, Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk
5. Menghayati (A5) : Mengubah perilaku, Berakhlak mulia,
Mempengaruhi, Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani,
Menunjukkan, Membuktikan, Memecahkan26
c. Ranah Psikomotorik Menurut Anderson:
Hal-hal yang berkaitan dengan ranah Psikomotor, antara lain :
1. Menirukan (P1) : Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan,
Melamar, Mengatur, Mengumpulkan, Menimbang, Memperkecil,
Membangun, Mengubah, Membersihkan, Memposisikan, Mengonstruksi
2. Memanipulasi (P2) : Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang,
Memilah, Melatih, Memperbaiki, Mengidentifikasikan, Mengisi,
Menempatkan, Membuat, Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur
3. Pengalamiahan (P3) : Mengalihkan, Menggantikan, Memutar,
Mengirim, Memindahkan, Mendorong, Menarik, Memproduksi,
Mencampur, Mengoperasikan, Mengemas, Membungkus
4. Artikulasi (P4) : Mengalihkan, Mempertajam, Membentuk,
Memadankan, Menggunakan, Memulai, Menyetir, Menjeniskan,
Menempel, Menseketsa, Melonggarkan, Menimbang.27
26 Ibid, h.16 27 Ibid, h.17
28
b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial dan Mata Pelajaran Ekonomi
a. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu mata pelajaran yang
diajarkan disekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar, sampai ke
pendidikan menengah. Dapatlah dinyatakan yang dimasukkan dalam studi ini
adalah “suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya
didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan
tata negara. Dengan mendapat sumber materi dari berbagai ilmu sosial.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Manusia, tempat dan lingkungan
2. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
3. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
4. Sistem sosial dan budaya28
Tujuan mata pelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dalam dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global29
d. Mata Pelajaran Ekonomi
Istilah Ekonomi berasal dari kata Yunani “oikos” yang berarti keluarga,
rumah tangga, dan “nomos” yang berarti aturan, hukum, peraturan dan secara
garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah
28 Pengembangan Pendidikan IPS, Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2014 29Pengembangan Pendidikan IPS, Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2014
29
tangga.30
Ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau
masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi
kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi.31
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama
berkembang sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith menerbitkan
bukunya yang berjudul An Inquiry intu the Nature and Causes of the Wealth
of Nations. Adam Smith dapat dianggap sebagai bapak ilmu ekonomi..32
Ruang lingkup ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu: Pertama, ilmu
ekonomi deskriptif, adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya
tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.
Misalnya ekonomi Indonesia pada tahun 1970 dan ekonomi Jepang pasca
perang dunia II. Kedua, ilmu ekonomi teori, yang terdiri dari mikro ekonomi
dan makro ekonomi. Mikro ekonomi mempelajari perilaku ekonomi dari
satuan-satuan pengambilan keputusan individu seperti konsumen, pemilik
sumber daya dan badan-badan usaha dalam suatu perekonomian yang bebas
(free enterprise). Sedangkan makro ekonomi mempelajari tingkat keseluruhan
(agregat) kegiatan ekonomi seperti seluruh tingkat keluaran (output) tingkat
pendapatan nasional, tingkat tenaga kerja, serta tingkat harga umum dalam
perekonomian sebagai suatu kesatuan.
30Khairu Ahmadi, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya), 2011, h. 105 31 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada,
2014, h.2 32 Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT . Raja Grafindo
Persada, 2012, Cet.27, h.3
30
1. Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang
dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan
jasa, yang akan menentukan harga dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu
yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-
sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam
skala makro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris
paribus).33
2. Ilmu Ekonomi Makro
Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa
ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Baik ilmu ekonomi
mikro ataupun ekonomi makro pada hakikatnya adalah ilmu ekonomi,
karennya substansi pembahasan kedua cabang ilmu ekonomi tersebut adalah
masalah kelangkaan, bagaimana manusia sebagai individu yang rasional dan
juga sebagai makhluk sosial mencoba mengatasi masalah kelangkaan. Dalam
ekonomi mikro, fokus analisisnya adalah perilaku individu seperti perusahaan
tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas. Sementara
dalam ekonomi makro, fokus analisisnya adalah bagaimana perilaku para agen
ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).34
33 Sukirno Sadono, loc.cit,. 34 Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Edisi KeEmpat,
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008, h.4
31
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Tabel 2.6
Hasil Penelitian Yang Relevan
No Nama, Judul,
Tahun
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
1. Zuhrotul
Badriyah,
Skripsi, dengan
judul
“Efektivitas
Penilaian
Portofolio
Terhadap Hasil
Belajar
Matematika
Materi Pokok
Relasi Dan
Fungsi”, 2010.
Eksperimen thitung = 3,388 sedangkan
ttabel = 1,66. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung
> ttabel artinya penilaian
portofolio efektif terhadap
hasil belajar matematika
materi pokok relasi dan
fungsi pada peserta didik
kelas VIII MTs NU Nurul
Huda Semarang
Perbedaan: Skripsi
Zuhrotul Badriyah
menggunakan metode
eksperimen dan
penelitiannya mengenai
penilaian portofolio
terhadap hasil belajar
matematika. Sedangkan
peneliti menggunakan
metode penelitian
kuantitatif dengan
analisis regresi linear
sederhana, dan
penelitiannya mengenai
penelitian portofolio
terhadap prestasi
belajar ekonomi.
2. Arie Prihandono,
Skripsi, dengan
judul “Efektifitas
Penerapan
Penilaian
Berbasis
Portofolio dalam
Meningkatkan
Hasil Belajar
pada Mata
Pelajaran
Ekonomi Siswa
Kelas XI IPS 2
SMAN 3 Blitar”,
2010.
Penelitian
Tindakan
Kelas (PTK)
Melalui pembelajaran
dengan metode penilaian
berbasis portofolio,
kemampuan siswa dalam
menyampaikan materi di
depan kelas dan belajar
mandiri di rumah dapat
ditingkatkan. Variasi
penerapan pembelajaran
dengan metode penilaian
portofolio ini dapat juga
menghindari kebosanan
siswa dalam mengikuti
pembelajaran Ekonomi
sehingga hasil evaluasi
belajar siswa pada siklus I
nilai 77,56% dan nilai
pada siklus II sebesar
93,7%. Jadi pada siklus I
dan siklus II mengalami
peningkatan sebesar
Perbedaan: Skripsi Arie
menggunakan metode
penelitian tindakan
kelas. Sedangkan
peneliti menggunakan
metode penelitian
kuantitatif dengan
analisis regresi linear
sederhana.
32
16,14%.
3. Kintoko, Skripsi,
judul “ Pengaruh
Penerapan
Penilaian
Portofolio
Terhadap
Prestasi belajar
matematika
Pokok bahasan
Pythagoras Pada
Siswa Kelas 2
Semester I SMP
Negeri I Bojong
Pekalongan
Tahun Ajaran
2005/2006”,
2005
Kuantitatif Ada pengaruh antara
penerapan penilaian
portofolio terhadap
prestasi belajar
matematika pokok
bahasan teorema
phythagoras pada peserta
didik kelas 2 semester 1
SMP Negeri I Bojong
pekalongan tahun ajaran
2005/2006 , dengan
besarnya pengaruh
mencapai 19,277 %
Perbedaan: Skripsi
Kintoko menggunakan
judul pengaruh
penilaian portofolio
terhadap prestasi
belajar matematika
pokok bahasan teorema
phythagoras,
sedangkan peneliti
menggunakan judul
pengaruh penilaian
portofolio terhadap
prestasi belajar
ekonomi.
4. Yuliani, Skripsi,
model
pembelajaran
portofolio yang
sesuai dengan
satuan kredit
semester yang
berlaku bagi
pelaksanan
proses
pembelajaran di
perguruan tinggi
khususnya di
Universitas
Negeri Jakarta
(UNJ). 2010
Kuantitatif Terbukti dari uji
keefektifan model
pembelajaran bahwa
peserta didik yang
menggunakan model
pembelajaran penugasan
portofolio hasilnya lebih
tinggi dari peserta didik
yang menggunakan model
pembelajaran
konvensional
Perbedaan: Skripsi
Yuliani mengadakan
penelitian tentang
satuan kredit semester
yang berlaku bagi
pelaksanan proses
pembelajaran di
perguruan tinggi di
UNJ, sedangkan
peneliti mengadakan
penelitian
menggunakan judul
pengaruh penilaian
portofolio terhadap
prestasi belajar
ekonomi di UIN
Jakarta.
1. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang telah dilakukan
penelitipeneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan kesahihannya.
Diantaranya yang pertama, yaitu skripsi yang disusun oleh Zuhrotul
Badriyah (NIM: 053511329) dengan judul “Efektivitas Penilaian
Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Relasi Dan
Fungsi”, diperoleh t hitung = 3,388 sedangkan t tabel = 1,66. Hal ini
33
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel artinya ratarata hasil belajar
matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang dinilai
dengan penilaian portofolio lebih besar dari pada ratarata hasil belajar
matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang dinilai
dengan penilaian konvensional (uraian). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar
matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII
MTs NU Nurul Huda Semarang.35
2. Penelitian kedua, skripsi yang ditulis oleh Arie Prihandono dengan judul
“Efektifitas Penerapan Penilaian Berbasis Portofolio dalam Meningkatkan
Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN
3 Blitar”, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui
pembelajaran dengan metode penilaian berbasis portofolio, kemampuan
siswa dalam menyampaikan materi di depan kelas dan belajar mandiri di
rumah dapat ditingkatkan. Selain itu siswa menjadi lebih berani
mengemukakan pendapat dan dapat menerapkan ilmu ekonomi dalam
kehidupan bermasyarakat. Variasi penerapan pembelajaran dengan
metode penilaian portofolio ini dapat juga menghindari kebosanan siswa
dalam mengikuti pembelajaran Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar
siswa pada siklus I nilai 77,56% dan nilai pada siklus II sebesar 93,7%.
Jadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,14%.36
3. Penelitian ketiga, dalam skripsi Zuhrotul Badriyah, terdapat penelitian
yang disusun oleh Kintoko, mahasiswa UNNES yang berjudul “ Pengaruh
Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi belajar matematika
Pokok bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I
Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006”, telah membuktikan ada
pengaruh antara penerapan penilaian portofolio terhadap prestasi belajar
matematika pokok bahasan teorema phythagoras pada peserta didik kelas 2
35 Zuhrotul Badriyah, Skripsi, 2010, Fakultas Tarbiyah, Semarang: Institut Agama Islam
Negeri Walisongo 36 Arie prihandono, Skripsi, 2010, Fakultas Ekonomi, Malang: Universitas Negeri Malang
34
semester 1 SMP Negeri I Bojong pekalongan tahun ajaran 2005/2006 ,
dengan besarnya pengaruh mencapai 19,277 %.37
4. Penelitian keempat, Penelitian lainnya tentang keefektifan model
pembelajaran penugasan portofolio telah dilakukan oleh Yuliani Nurani.
Dalam tesisnya terbukti bahwa model pembelajaran penugasan dengan
sistem penilaian portofolio merupakan suatu model pembelajaran yang
sesuai dengan satuan kredit semester yang berlaku bagi pelaksanan proses
pembelajaran di perguruan tinggi khususnya di Universitas Negeri Jakarta
(UNJ). Mengingat semua komponen yang terdapat dalam SKS, yaitu
pembelajaran tatap muka, terstruktur dan mandiri dapat diaplikasikan ke
dalam model pembelajaran portofolio yang terdiri dari empat fase, yaitu
fase pemberian tugas, pelaksanaan tugas, reses dan pertanggungjawaban
tugas. Selain itu terbukti dari uji keefektifan model pembelajaran bahwa
peserta didik yang menggunakan model pembelajaran penugasan
portofolio hasilnya lebih tinggi dari peserta didik yang menggunakan
model pembelajaran konvensional.38
Berangkat dari penelitian yang telah ada, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan menggunakan penilaian portofolio untuk
pembelajaran ekonomi. Peneliti akan mengadakan penelitian di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan penelitian yang akan
dilaksanakan ini tergolong penelitian kuantitatif.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir adalah argumentasi-argumentasi logis, rasional dan
kritis mengenai hubungan atau keterkaitan antar variabel penelitian yang
disusunn peneliti berdasarkan hasil komparasi, analisis, dan sintesis teori.39
37 Zuhrotul Badriyah, Skripsi, 2010, Fakultas Tarbiyah, Semarang: Institut Agama Islam
Negeri Walisongo 38 Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, (Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 12. 39 Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, h.58
35
Menurut Sudaryono, penilaian dibagi menjadi tiga, yaitu penilaian unjuk
kerja, penilaian sikap, penilaian portofolio, penilaian proyek, dan penilaian
proses & produk.
Penilaian portofolio adalah penilaian koleksi dari bukti-bukti kemajuan
siswa atau kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan dan sikap siswa.
Penilaian portofolio juga dibagi menjadi dua macam yaitu, portofolio produk
dan portofolio proses.
Menurut Bruner, inti belajar adalah cara bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Belajar
melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yaitu:
memperoleh informasi baru, transformasi baru, dan menguji relevansi dan
ketepatan pengetahuan.40
Proses menurut psikologi pendidikan adalah cara-
cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan
ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi, proses belajar dapat
diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor
yang terjadi dalam diri siswa.
Menurut Tardif yang dikutip oleh Muhibbin Syah, bahwa evaluasi
adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Berarti prestasi belajar merupakan hasil evalusasi dari kegiatan belajar. Jadi,
prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil dari evaluasi yang kriterianya
sudah ditetapkan meliputi perubahan serta perkembangan dalam segi
pengetahuan, sikap serta psikomotorik siswa dari kegiatan belajar-mengajar..
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh yang lain, salah
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Arie Prihandono, yaitu
“Efektivitas Penerapan Penilaian Portofolio dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 3 Blitar, didapatkan hasil
bahwa penerapan pembelajaran dengan metode penilaian portofolio ini dapat
juga menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran
Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai 77,56% dan
40 Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., h.27
36
nilai pada siklus II sebesar 93,7%. Jadi pada siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan sebesar 16,14%.
Berangkat dari penjelasan dan penelitian yang telah ada, maka penulis
membuat bagan kerangka berpikir sebagai berikut.
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
PENILAIAN
a. Penilaian Unjuk
Kerja
b. Penilaian Sikap
c. Penilaian
Portofolio
d. Penilaian
Proyek
e. Penilaian Proses
dan Produk
Penilaian Portofolio
adalah penilaian
koleksi dari bukti-
bukti kemajuan
siswa atau
kelompok siswa,
bukti presentasi,
keterampilan dan
sikap siswa.
a. Portofolio
produk
b. Portofolio
Proses
Salah satu
penelitian yang
dilakukan oleh
Arie Prihandono,
2010
Prestasi
Belajar
Langkah-langkah
Penilaian
portofolio:
a. Persiapan
b. Menjelaskan
portofolio yang
akan digunakan
c. Pemberian nilai
37
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian menurut Sugiyono adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan41
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha: Terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap
prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ho: Tidak terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio
terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta, 2011, h.64
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 7 (tujuh) bulan
dengan rincian:
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Kegiatan Feb Mar Jun Jul Ags Sept Okt
1 Pengerjaan Bab I √ √
2 Pengerjaan Bab II √ √
3 Pengerjaan Bab III √ √
4 Pengerjaan Bab IV √
5 Pengerjaan Bab V √
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1
Penelitian ini
menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis
deskripsi.
Analisis regresi linear sederhana adalah analisis yang didasarkan pada
hubungan satu variabel dependen dengan satu variabel independen.2 Analisis
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta, 2011. h. 7 2 Dewi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta:
Gaya Media, 2013, h.40
39
ini dilakukan untuk mengetahui pengearuh satu variabel terhadap variabel
lainnya (Penilaian Portofolio: Variabel bebas) dan (Prestasi Belajar: variabel
terikat). Deskripsi dalam penelitian ini dalah mendeskripsikan tentang alasan
dosen yang menggunakan model penilaian portofolio dan mengetahui
langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio tersebut.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi IPS FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 63 orang dengan membagi dua
kelompok, yaitu mahasiswa semester 5 dan mahasiswa semester 7 konsentrasi
ekonomi.
Sampel adalah pengambilan subjek penelitian dengan cara menggunakan
sebagian dari populasi yang ada. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah populated sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel.4 Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi IPS FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta semester 5 dan semester 7 konsentrasi ekonomi
yang berjumlah 63 orang.
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.5
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang
memberi pengaruh kepada variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel
dependen adalah variabel yang mendapat pengaruh dan menjadi akibat dari
adanya variabel bebas.
3 Sugiyono, op. cit., h. 80,81 4 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta : Erlangga, 2009), h.96. 5 Sugiyono, op. cit., h. 38
40
Karenanya, dalam penelitian yang menjadi indikator dari variabel ini adalah :
1. Variabel Bebas (X) : Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang digunakan oleh dosen dengan
cara memberikan tugas kepada mahasiswa berupa makalah, jurnal, artikel,
power point, dan ringkasan yang kemudian tugas tersebut dijilid menjadi
satu atau dibuat menjadi sebuah buku dan akan di nilai bahkan jika bagus
akan di pamerkan. Penilaian portofolio ini bertujuan agar mahasiswa
menjadi aktif dan kreatif dalam membuat tugas, tidak hanya mengcopy-
paste dari internet atau dari teman sebaya.
2. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil akhir dari proses evaluasi pembelajaran yang
dilakukan oleh dosen. Dosen biasanya memberikan indikator atau kriteria
ketuntasan belajar mahasiswa, (berupa aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor) dan untuk penelitian ini, prestasi belajar dapat dilihat dari
nilai ekonomi yang diberikan dosen kepada mahasiswa.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Selanjutnya, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik
pengumpulan data melalui kepustakaan dan melalui lapangan.
1. Field Research (penelitian lapangan)
a. Angket
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi butir-butir
pertanyaan untuk mengetahui informasi mengenai perencanaan,
implementasi, analisis, dan pelaporan mengenai pelaksanaan penilaian
portofolio yang telah dilakukan dosen IPS. Lembar angket ini juga
menggunakan validitas isi dengan pertimbangan ahli, (dalam hal ini dosen
pembimbing skripsi).
b. Wawancara
Wawancara akan dilakukan kepada dosen untuk mengetahui alasan
mengapa dosen memilih menggunakan model penilaian portofolio kepada
41
mahasiswa dan mengetahui bagaimana langkah-langkah yang digunakan
dalam menggunakan model penilaian portofolio.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa daftar nilai teori ekonomi makro
mahasiswa Pendidikan IPS semester 5 dan semester 7 konsentrasi
ekonomi.
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh
dari para para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang
sama.6 Instrumen hasil belajar yang akan digunakan berupa nilai ekonomi
mikro dan ekonomi makro mahasiswa dan angket. Berikut ini merupakan
instrumen untuk angket penilaian portofolio.
Tabel 3.2
Instrumen Penilaian Portofolio dan Prestasi Belajar
No Konsep Variabel Definisi
Operasional
Dimensi
Variabel
1. Penilaian portofolio
adalah penilaian yang
difokuskan pada
dokumen tentang kajian
siswa yang produktif
yang sengaja dibuat
berupa koleksi tugas dari
bukti kemajuan siswa
atau kelompok siswa,
bukti presentasi,
keterampilan dan sikap
siswa yang dapat
menghasilkan
pengetahuan,
keterampilan dan
Penilaian
Portofolio
Penilaian portofolio adalah
penilaian yang berisi
koleksi karya siswa, baik
individu atau kelompok,
dengan cara menyatukan
tugas individu atau
presentasi, dengan tujuan
mencapai pengetahuan,
keterampialan, kompetensi,
pemahaman, dan capaian
hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran tertentu
(ekonomi)
1. Koleksi
karya siswa
2. Perubahan
gaya belajar
siswa
3. Capaian
belajar siswa
6 Syofian Siregar,op. cit.,h..46
42
kemampuan siswa yang
dibuat tertulis untuk
menunjukan kompetensi,
pemahaman dan capaian
siswa dalam mata
pelajaran tertentu
(ekonomi). Portofolio
juga perlu diketahui guru
sebagai bahan
pertimabangan dalam
menentukan langkah-
langkah perbaikan atau
peningkatan belajar siswa
2. Prestasi belajar adalah
hasil dari evaluasi yang
dilakukan dalam proses
belajar mengajar yang
kriterianya sudah
ditetapkan meliputi
perubahan serta
perkembangan dalam
segi pengetahuan, sikap
serta psikomotorik siswa
dalam kegiatan belajar-
mengajar dengan
menetapkan batas
minimal prestasi belajar
siswanya.
Prestasi
Belajar
Prestasi belajar adalah
evaluasi yang dilakukan
dalam proses belajar
mengajar dengan membagi
tiga aspek, aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Nilai ekonomi
mikro dan makro
yang berupa:
1. Aspek
kognitif
2. Aspek afektif
3. Aspek
psikomotorik
43
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Angket Penilaian Portofolio
Variabel Dimensi Indikator No. Soal Jumlah
soal
Penilaian
Portofolio
1. Koleksi karya
mahasiswa
(Pengertian Penilaian
Portofolio, menurut
Depdiknas)
1. Penugasan makalah
2. Penugasan presentasi
3. Penugasan resume
4. Pengerjaan kuis
1,2,3,4,5
6,7,8,9,10
11,12,13
14,15,16
5
5
3
3
2. Perubahan gaya
belajar mahasiswa
(Kelemahan Penilaian
Portofolio menurut
Fajar Arnie)
1. Keaktifan di kelas
2. Kreativitas dalam
pengerjaan tugas
17,18,19
20,21,22
3
3
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara
Konsep Variabel Indikator Pertanyaan
Penilaian portofolio
adalah penilaian yang
difokuskan pada
dokumen tentang kajian
siswa yang produktif
yang sengaja dibuat
berupa koleksi tugas dari
bukti kemajuan siswa
atau kelompok siswa,
bukti presentasi,
keterampilan dan sikap
siswa yang dapat
menghasilkan
pengetahuan,keterampilan
dan kemampuan siswa
yang dibuat tertulis untuk
menunjukan kompetensi,
pemahaman dan capaian
siswa dalam mata
Penilaian
portofolio
Alasan
penggunaan model
penilaian
portofolio
Langkah-langkah
dalam penggunaan
model penilaian
portofolio
Aspek penilaian
kognitif, afektif,
psikomotorik
Mengapa Bapak/Ibu
menggunakan model
penilaian portofolio?
Apa saja langkah-langkah
yang dilakukan Bapak/Ibu
dalam menggunakan model
penilaian portofoio?
Apakah Bapak/Ibu dalam
menilai memperhatikan
aspek kognitif, afektif dan
psikomotirk?
Bagaimana cara penilaian
yang dilakukan oleh
44
pelajaran tertentu
(ekonomi). Portofolio
juga perlu diketahui guru
sebagai bahan
pertimabangan dalam
menentukan langkah-
langkah perbaikan atau
peningkatan belajar siswa
Prestasi belajar
Bapak/Ibu, untuk aspek
kognitif, afektif, dan
psikomotorik?
Apakah setelah dilakukan
penilaian portofolio
prestasi belajar mahasiswa
lebih baik?
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul.7 Teknik analisis data penelitian
pendekatan kuantitatif menggunakan statistik. Dan untuk penelitian yang
akan dilakukan ini, menggunakan metode regresi liner sederhana.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penganalisisan data
adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian yang berupa
angket yang digunakan, hal ini menjadi ukuran untuk mengetahui baik atau
tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
Maka dalam Uji validitas dan reliabilitas penelitian ini, angket yang akan
diujikan untuk menentukan valid serta memliki reliabilitas yang baik, angket
ini dibagikan kepada responden sebanyak 42 orang. Hasil uji validitas dari
variabel penilaian portofolio dinyatakan valid sebanyak 23 pernyataan.
Namun, untuk item yang tidak valid sebanyak 11 pernyataan, penulis
mengganti soal dan menguji kembali dengan menggunakan validitas content
atau validitas isi sehingga terdapat 30 pernyataan yang valid.
7 Sugiyono, op. cit., h. 147
45
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian harus data yang memliki distribusi normal.8
b. Uji Heteroskedositas
Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual
untuk semua pengamatan pada model regresi. Tujuannya adalah untuk melihat
ada atau tidaknya penyimpangan heteroskedastisitas pada model regresi.
c. Uji Linearitas
Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas
(independent) dan satu variabel terikat (dependent). Tujuan dari metode ini
adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat
(dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).9
Rumus regresi Linier Sederhana:
Y = a + b(X)
Dimana: Y : Variabel terikat
X: Variabel bebas
a dan b : Konstanta
Persamaan regresi liner sederhana:
Data (n) Variabel
bebas (X)
Variabel
Terikat (Y)
XY
X2
1
2
3
Jumlah ∑X ∑Y ∑XY ∑X2
8 Nuraida, op.cit., h.123 9Syofian Siregar, op. cit., h.284
46
b = n .∑XY - ∑X . ∑Y
n . ∑X2 – (∑X)
2
a = ∑Y – b . ∑X
n
dimana : n = jumlah data
Membuat persamaan regresi: Y = a + b . X
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
nilai Adjusted R-Square, dimana persentase pengaruh didapat dari nilai
Adjusted R-Square dikali 100.
4. Uji Hipotesis (Uji T)
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan
teknik regresi linear sederhana ini adalah menggunakan uji-t (t-Test).
Penggunaan uji t sebagai pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen,
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
5. Deskripsi Hasil Wawancara
Deskripsi dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan Dosen
mengenai alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio dan
bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio
untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
47
G. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh adanya penilaian portofolio
terhadap prsetasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, maka hipotesis statistiknya adalah:
a. H0 : = 0; Terdapat pengaruh positif model penilaian portofolio terhadap
prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
b. Ha : ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh positif model penilaian portofolio
terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
a. Sejarah Berdirinya Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berawal dari dibentuknya
Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) sebagai akademi dinas Departemen
Agama pada tanggal 1 Juni 1957, berdasarkan Ketetapan Menteri Agama,
Nomor 1 Tahun 1957. Dalam Putusan Pemerintah No II Tahun 1960
disebutkan bahwa tujuan pembentukan IAIN adalah memberikan pengajaran
tinggi dan menjadi pusat untuk mengembangkan dan memperdalam Ilmu
pengetahuan tentang agama Islam.
Pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Harun Nasution (1973-1984) IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal sebagai “Kampus Pembaharu”, karena
beliau banyak mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam Pemikiran
Islam dengan pemikiran-pemikirannya yang rasional, bahkan cenderung
controversial (pada saat itu mengundang reaksi masyarakat).
Langkah pengembangan ini mulai diintensifkan pada masa
kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra MA. Tahun 1988 dengan konsep
“IAIN with wider mandate” atau IAIN dengan mandat yang lebih luas menjadi
dasar menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta .
Pada tahun akademik 1998/1999. dibuka Jurusan Psikologi dan
Matematika pada Fakultas Tarbiyah serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan
Islam pada Fakultas Syari’ah. Pada tahun selanjutnya Rancangan Keppres
tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mendapat Rekomendasi dan Pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-
49
PAN/I/2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14
Februari 2002, dan ini menjadi dasar bagi perubahan IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi menjadi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 031
Tanggal 20 Mei 2002. Keppres itu menjadi landasan legalitas formal
perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat itu
terdiri dari 9 fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas
Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan
Hukum, Fakultas Dakwah dam Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah,
Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan
Teknologi, dengan jumlah jurusan/prodi sebanyak 41 dengan bidang studi
ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama.1
Salah satu fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dalam fakultas ini terdapat 8 Jurusan
dan program studinya, antara lain Jurusan Pendidikan Agama Islam, Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan IPA dengan program studi
Biologi, Fisika, Kimia, Jurusan Kependidikan Islam dengan program studi
Manajemen Pendidikan dan PGMI, Jurusan Pendidikan IPS dengan program
studi Ekonomi, Geografi dan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Bahasa
Indonesia.2
Mata kuliah dalam Jurusan Pendidikan IPS dengan program studi
Ekonomi salah satunya adalah mata kuliah Teori Ekonomi Mikro dan Teori
Ekonomi Makro dengan memiliki ciri khas yang menggunakan model
1 (http://www.uinjkt.ac.id/id/tentang-uin/) diakses pada kamis, 1 september, 2016.
Pkl.12:30
2 Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Strata I 2012/2013
50
penilaian portofolio, yaitu model penilaian dimana mahasiswa diminta untuk
aktif dan memiliki kreativitas dalam melakukan proses pembelajaran.
b. Visi, Misi, Tujuan dan Motto Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
a) Visi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“Menjadi program studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang unggul,
kompetitif, professional, dan berwawasan keislaman, kemanusiaan dan
keIndonesiaan”.
b) Misi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Buku Pedoman Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I 2012/2013, misi Jurusan Pendidikan IPS
adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 Program Studi Pendidikan
IPS untuk mewujudkan guru IPS yang memiliki kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan
kompetensi sosial yang berwawasan ke-Islaman, kemanusiaan dan ke-
Indonesiaan.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk kemajuan
ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan menyebarluaskan
hasil kajian keilmuan dan inovasi bidang ilmu sosial dan pendidikan
ilmu pengetahuan sosial melalui program seminar, workshop, dan
berbagai program pelatihan sebagai wujud tanggung jawab sosial
akademik perguruan tinggi.
c) Tujuan Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Buku Pedoman Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I 2012/2013, misi Jurusan Pendidikan IPS
adalah:
1. Menyiapkan tenaga ahli ilmu sosial dan guru ilmu sosial yang
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
professional dan kompetensi sosial.
51
2. Mengembangkan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu-ilmu sosial
untuk tingkat SLTP/MTs, SMA/MA, dan SMK.
3. Menyiapkan tenaga ahli ilmu/ilmuan sosial yang Islami, nasionali, dan
berprikemanusiaan.
4. Menyiapkan tenaga ahli untuk mengadakan penelitian ilmu-ilmu
sosial
5. Mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu sosial dan ilmu
pendidikan sosial.
6. Menciptakan S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
guru SLTP/MTs, SMA/MA, dan SMK.3
2. Karakteristik Responden
Berdasarkan teknik populated sampling, mka penelitian ini disebarkan
kepada responden yang merupakan mahasiswa-mahasiswi IPS semester 5 dan
semester 7 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 63 angket. Berikut
akan lebih dijelaskan mengenai data yang telah diperoleh dari hasil penelitian
yang dilakukan sebagai berikut:
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, data ini dapat menggambarkan perbandingan
antara jumlah laki-laki dan perempuan pada mahasiswa-mahasiswi IPS
semester 5 dan semester 7 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.1
Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for Windows 20, 2016
3 Ibid, h.70
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Pria 14 22.2 22.2 22.2
Wanita 49 77.8 77.8 100.0
Total 63 100.0 100.0
52
Gambar 4.1
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat digambarkan bahwa jumlah
responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu laki-laki sebanyak 14 orang
dengan persentase 22,2% dan perempuan sebanyak 49 orang dengan
persentase 77,8%.
b. Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas
Berdasarkan pembagian kelas/semester, maka dapat diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas
SEMESTER/KELAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
5 33 52.4 52.4 52.4
7 30 47.6 47.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diperoleh dengan SPSS for windows 20, 2016
22,2 %
77,8 %
GRAFIK DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN
JENIS KELAMIN
Laki-laki
Perempuan
53
Gambar 4.2
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas
Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel dan grafik di atas dapat
digambarkan bahwa dalam penelitian ini responden yang berasal dari semester
5 sebanyak 33 orang dengan persentase 52,4% dan semester 7 sebanyak 30
orang dengan persentase 47,6%.
c. Tabulasi Angket Model Penilaian Portofolio
Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap
jawaban responden beserta persentasenya dari setiap item pernyataan yang ada
dalam penelitian ini.
Tabel 4.3
Penugasan Pembuatan Makalah dalam Kegiatan Belajar Ekonomi
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
35
24
4
0
55,55%
38,10%
6,35%
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penugasan pembuatan makalah
telah membantu mereka dalam belajar dapat dilihat pada responden yang
52,4 % 47,6 %
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi
Semester /Kelas
Semester 5
Semester 7
54
menjawab selalu dengan persentase 55,55%, menjawab sering sebesar 38,10%,
kadang sebesar 6,35% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka, dari hasil tersebut
penulis dapat menganalisis bahwa dalam pelajaran ekonomi, dosen selalu
menugaskan mahasiswa untuk membuat makalah.
Tabel 4.4
Penugasan Makalah Secara Kelompok
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
2 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
32
24
7
0
50,79%
38,10%
11,11%
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penugasan makalah
secara kelompok dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 50,79%, menjawab sering sebesar 38,10%, kadang sebesar 11,11%
dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis
bahwa dalam pelajaran ekonomi, dosen selalu menugaskan pembuatan
makalah secara kelompok.
Tabel 4.5
Penugasan Makalah Secara Individu
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
3 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
3
18
39
3
4,76%
28,57%
61,90%
4,76%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penugasan makalah
secara individu dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 4,76%, menjawab sering sebesar 28,57%, kadang sebesar 61,90%
dan tidak pernah sebesar 4,76%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis
55
bahwa dalam penugasan makalah dosen jarang meminta mahasiswa untuk
mengerjakannya secara individu.
Tabel 4.6
Dosen Memberikan Acuan dalam Penugasan Makalah
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
4 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
9
23
28
3
14,29%
36,51%
44,44%
4,76%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dosen memberikan
acuan dalam penugasan makalah, dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 14,29%, menjawab sering sebesar
36,51%, kadang sebesar 44,44% dan tidak pernah sebesar 4,76%. Maka dari
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa jika dosen jarang memberikan
acuan dalam penugasan makalah.
Tabel 4.7
Pengumpulan Makalah dan Pembuatan Buku
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
5 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
20
28
14
1
31,75%
44,44%
22,22%
1,59%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada saat pengumpulan
makalah kemudian dibuat menjadi buku, dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 31,75%, menjawab sering sebesar
44,44%, kadang sebesar 22,22% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka dari
56
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering menugaskan
mahasiswa membuat buku setelah pengumpulan makalah.
Tabel 4.8
Dosen Meminta Mahasiswa Presentasi Hasil Pembuatan Makalah
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
6 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
43
14
6
1
68,25%
22,22%
9,52%
1,59%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen meminta
mahasiswa untuk presentasi dari hasil pembuatan makalah, dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 68,25%, menjawab sering
sebesar 22,22%, kadang sebesar 9,52% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka
dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen selalu meminta
mahasiswa untuk presentasi dari hasil pembuatan makalah ekonomi.
Tabel 4.9
Dalam Kegiatan Presentasi, Mahasiswa Berperan Aktif
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
7 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
33
24
6
1
52,38%
38,10%
9,52%
1,59%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika kegiatan presentasi,
mahasiswa berperan aktif dari hasil pembuatan makalah, dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 52,38%, menjawab sering
sebesar 38,10%, kadang sebesar 9,52% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka
57
dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa selalu berperan
aktif dalam kegiatan presentasi.
Tabel 4.10
Dosen Menyimpulkan Materi Setelah Mahasiswa Presentasi
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
8 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
20
34
9
1
31,75%
53,97%
14,29%
1,59%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen
menyimpulkan materi setelah mahasiswa presentasi, dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 31,75%, menjawab sering
sebesar 53,97%, kadang sebesar 14,29% dan tidak pernah sebesar 1,59%.
Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering
menyimpulkan materi setelah mahasiswa presentasi.
Tabel 4.11
Penugasan Resume untuk Materi Selanjutnya
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
9 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
4
12
42
5
6,35%
19,05%
66,67%
7,94%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menugaskan
resume, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase
6,35%, menjawab sering sebesar 19,05%, kadang sebesar 66,67% dan tidak
pernah sebesar 7,94%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa
58
dosen jarang menugaskan mahasiswa untuk meresume untuk materi
selanjutnya.
Tabel 4.12
Penugasan Resume Secara Individu
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
10 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
5
16
39
3
7,94%
25,40%
61.90%
4,76%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menugaskan
resume secara individu, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu
dengan persentase7,94% %, menjawab sering sebesar 25,40%, kadang sebesar
61,90% dan tidak pernah sebesar 4,76%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa dosen jarang menugaskan mahasiswa meresume secara
individu untuk materi selanjutnya.
Tabel 4.13
Penugasan Resume Secara Kelompok
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
11 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
0
6
34
23
0%
9,52%
53,97%
36,51%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menugaskan
resume secara kelompok, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu
dengan persentase 0%, menjawab sering sebesar 9,52%, kadang sebesar
53,97% dan tidak pernah sebesar 36,51%. Maka dari hasil tersebut penulis
59
menganalisis bahwa dosen jarang menugaskan resume secara kelompok untuk
materi selanjutnya.
Tabel 4.14
Mempresentasikan Hasil Resume Depan Kelas
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
12 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
1
8
27
27
1,59%
12,70%
42,86%
42,86%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa
presentasi hasil resume, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu
dengan persentase 1,59%, menjawab sering sebesar 12,70%, kadang sebesar
42,86% dan tidak pernah sebesar 42,86%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa mahasiswa jarang mempresentasikan kembali hasil
resume.
Tabel 4.15
Dosen Mengadakan Kuis Dadakan Pembelajaran Ekonomi
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
13 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
0
50
6
7
0%
79,37%
9,52%
11,11%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosenmengadakan
kuis dadakan, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 0%, menjawab sering sebesar 79,37%, kadang sebesar 9,52% dan
tidak pernah sebesar 11,11%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis
bahwa dosen sering mengadakan kuis dadakan dalam pembelajaran ekonomi.
60
Tabel 4.16
Dosen Membagikan Hasil Kuis
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
14 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
1
12
27
23
1,59%
19,01%
42,86%
36,51%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen membagikan
hasil kuis, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 1,59%, menjawab sering sebesar 19,01%, kadang sebesar 42,86%
dan tidak pernah sebesar 36,51%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa dosen jarang membagikan hasil kuis dalam mata
pelajaran ekonomi.
Tabel 4.17
Dosen Mengadakan Remedial Jika Hasil Kuis Kurang Baik
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
15 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
1
14
25
23
1,59%
22,22%
39,68%
36,51%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dosen mengadakan
remedial ketika hasil kuis kurang baik, dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 1,59%, menjawab sering sebesar 22,22%,
kadang sebesar 39,68% dan tidak pernah sebesar 36,51%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa dosen jarang mengadakan remedial
ketika hasil kuis kurang baik.
61
Tabel 4.18
Mahasiswa Mengajukan Tanya Jawab Saat Presentasi
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
16 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
13
24
25
1
20,63%
38,10%
39,68%
1,59%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa
mengajukan tanya jawab saat presentasi, dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 20,63%, menjawab sering sebesar
38,10%, kadang sebesar 39,68% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka dari
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa jarang mengajukan
tanya jawab saat presentasi mata pelajaran ekonomi.
Tabel 4.19
Dosen Mendorong Mahasiswa untuk Aktif dalam Presentasi
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
17 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
27
23
13
0
42,86%
36,51%
20,63%
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen mendoronh
mahasiswa untuk aktif dalam presentasi, dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 42,86%, menjawab sering sebesar
36,51%, kadang sebesar 20,63% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa dosen selalu mendorong mahasiswa
untuk aktif dalam kegiatan presentasi mata pelajaran ekonomi.
62
Tabel 4.20
Dosen Memberi Kebebasan Berkreativitas dalam Pengerjaan Tugas
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
18 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
14
38
11
0
22,22%
60,32%
17,46%
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen memberi
kebebasan berkreativitas dalam pengerjaan tugas, dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 22,22%, menjawab sering sebesar
60,32%, kadang sebesar 17,46% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering memberi kebebasan kepada
mahasiswa untuk berkreativitas dalam pengerjaan tugas ekonomi.
Tabel 4.21
Mahasiswa Mengerjakan Tugas Menggunakan Ide dan Kreativitas
Sendiri
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
19 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
32
26
5
0
50,79%
41,27%
7,94%
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa
mengerjakan tugas dengan berkreativitas sendiri, dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 50,79%, menjawab sering sebesar
41,27%, kadang sebesar 7,94% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa selalu megerjakan tugas
dengan menggunakan kreativitas sendiri.
63
Tabel 4.22
Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tanggung Jawab
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
20 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
11
30
22
0
17,46%
47,62%
34,92%
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa
mengerjakan tugas dengan tanggung jawab, dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 17,46%, menjawab sering sebesar
47,62%, kadang sebesar 34,92% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa sering mengerjakan tugas
dengan tanggung jawab.
Tabel 4.23
Mahasiswa Dapat Memahami Materi Ekonomi Dengan Baik
No Alternatif Jawaban N F P (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
21 a. Selalu
b. Sering
c. Kadang
d. Tidak Pernah
18
29
16
0
28,57%
46,03%
25,40
0%
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa dapat
memahami materi dengan baik, dapat dilihat pada responden yang menjawab
selalu dengan persentase 28,57%, menjawab sering sebesar 46,03%, kadang
sebesar 25,40% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa mahasiswa sering memahami materi pelajaran ekonomi
dengan baik.
64
Tabel 4.24
Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar Ekonomi dan Penilaian Portofolio
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Prestasi Belajar Ekonomi 81.63 6.743 63
Penilaian Portofolio 58.29 7.065 63
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Salah satu ciri dari penelitian kuantitatif adalah terdapat uji validitas dan
reliabilitas terhadap instrumen penelitian yang berupa angket yang digunakan,
hal ini menjadi ukuran untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian. Maka dalam penelitian ini, angket
yang akan diujikan untuk menentukan valid serta memliki reliabilitas yang
baik, angket ini dibagikan kepada responden sebanyak 42 orang. Berikut
deskripsi hasil uji validitas dan reliabilitas.
Tabel 4.25
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penilaian Portofolio
Item No r hitung Kesimpulan
1 .345 Valid
2 .317 Valid
3 .246 Tidak Valid
4 .551 Valid
5 .386 Valid
6 .376 Valid
7 .546 Valid
8 .180 Tidak Valid
9 .393 Valid
10 .298 Tidak Valid
11 .469 Valid
12 .341 Valid
13 .280 Tidak Valid
65
14 .378 Valid
15 .396 Valid
16 .273 Tidak Valid
17 .442 Valid
18 .349 Valid
19 .446 Valid
20 .334 Valid
21 .175 Tidak Valid
22 .104 Tidak Valid
23 .255 Tidak Valid
24 .192 Tidak Valid
25 .212 Tidak Valid
26 .368 Valid
27 .369 Valid
28 .299 Tidak Valid
29 .519 Valid
30 .351 Valid
31 .308 Valid
32 .566 Valid
33 .405 Valid
34 .445 Valid
Reliabilitas 0,706 Reliabel
N = 34, a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0.304)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji validitas dari
variabel penilaian portofolio dinyatakan valid sebanyak 23 pernyataan.
Namun, untuk item yang tidak valid sebanyak 11 pernyataan, penulis
mengganti soal dan menguji kembali dengan menggunakan validitas content
atau validitas isi sehingga terdapat 30 pernyataan yang valid. Sedangkan hasil
dari uji reliabilitas yaitu sebesar 0.711 dinyatakan reliable karena memenuhi
kriteria > 0.6.
66
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for wimdows 20, 2016
Berdasarkan grafik normal P-Plot di atas, dapat diketahui bahwa data
prestasi belajar ekonomi mahasiswa berdistribusi normal. Artinya, data
berdistribusi normal jika titik-titik (lingkaran kecil) berada di sekitar garis dan
tidak jauh dari garis, maka penelitian ini data yang diperoleh berdistribusi
normal.
67
b. Uji Heteroskedositas
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedositas pada Grafik Scatterplot
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan grafik scatterplot diatas, dapat diketahui bahwa lingkaran
kecil menyebar dengan pola yang tidak jelas berada di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Sehingga model regresi ini tidak terjadi masalah
heteroskedositas, karena dalam penelitian yang mengguanakan regresi
penelitian dikatakan baik jika penelitian tidak terjadi masalah
heteroskedositas.
68
c. Uji Linearitas
Tabel 4.34
Hasil Uji Linearitas
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel di atas, nilai uji signifikansi diperoleh sebesar 0,514
lebih besar dari nilai probabilitas yaitu 0,05. Artinya 0,514 > 0,05 maka dapat
ditafsirkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikansi antara variabel
X (Model Penilaian Portofolio) dengan variabel Y (Prestasi Belajar Ekonomi).
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.34
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F ChangeS Sig F. Change
1 .084a .007 -.009 6.774 .007 .431 1 61 .514 1.365
a. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Adjusted R-Square atau
Koefisien Determinasi (KD) yang menunjukan angka -0.009. Nilai Koefisien
yang diperoleh ditafsirkan sebesar -0,9% (didapat dari -0,009 x 100 %). Jadi,
tidak ada pengaruh model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 19.781 1 19.781 .431 .514b
Residual 2798.822 61 45.882
Total 2818.603 62
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
b. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio
69
ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta) adalah -0,9%.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan
teknik regresi linear sederhana ini adalah menggunakan uji-t (t-Test).
Penggunaan uji t sebagai pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen,
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
Tabel 4.35
Uji Hipotesis (Uji T)
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat diketahui koefisien regresi
yang diperoleh pada harga komponen a = 86,295 dan harga komponen b = -
0.080. Maka dapt diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar 86,295. Hal
ini menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel prestasi belajar
(Y) adalah 86,295.
Koefisien regresi pada variabel penilaian portofolio (X) sebesar -0,080,
sehingga dapat diartikan setiap pengurangan (karna ada tanda -) satu skor atau
nilai dari penilaian portofolio akan memberi penurunan skor sebesar -0,080
satuan.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Correlations Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Zero-
order
Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 86.295 7.148 12.073 .000
Penilaian Portofolio -.080 .122 -.084 -.657 .514 -.084 -.084 -.084 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
70
Selanjutnya nilai thitung dapat diketahui sebesar -0,657. Koefisien regresi
regresi dikatakan linear jika thitung > ttabel. Dalam penelitian ini diketahui ttabel =
1.999624. Berikut ini akan dijelaskan pengujian hipotesis menggunakan t-Test
sebagai berikut:
Ho : Tidak ada pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap
prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta)
Ha : Terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap
prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta)
Nilai yang di analisis adalah ttabel = 1.999624 dan thitung = -0,657. Maka
dapat diambil keputusan thitung < ttabel = Ho diterima dan Ha ditolak.
Maka tidak terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio
terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Dapat diketahui juga bahwa nilai
probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi
belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta).
5. Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu
dosen Pendidikan IPS (mata kuliah teori ekonomi makro) yang menggunakan
model penilaian portofolio, dapat diambil kesimpulan bahwa alasan dosen
menggunakan model penilaian portofolio karena tujuan, visi, dan misi
Pendidikan IPS bahwa dalam pembelajaran harus menghasilkan sebuah
produk atau karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Pendidikan IPS, seperti
makalah, resume dengan tujuan agar sebelum mahasiswa mau membaca
memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian, langkah-langkah yang dilakukan
dalam menggunakan penilaian portofolio, Pertama, menetapkan tujuan
71
pembelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kedua, memilih
metode pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis
portofolio apa yang akan digunakan. Dalam menggunakan penilaian
portofolio, dosen juga memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dimana untuk aspek kognitif dapat dilihat dari pemahaman
mahasiswa ketika pembelajaran, aspek afektif dapat dilihat dari
pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari, dan aspek psikomotorik
dapat dilihat dari keterampilan mahasiswa dalam membuat produk menjawab
soal-soal ekonomi.
Hasil wawancara lain dengan dosen Pendidikan IPS (mata kuliah teori
ekonomi mikro) yang menggunakan model penilaian portofolio, dapat diambil
kesimpulan bahwa alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio
karena Pertama, karena penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi
juga proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya. Kedua,
termasuk gambaran setiap potensi mahasiswa. Ketiga, sebagai bukti bahwa
mahasiswa telah mengerjakan tugas dan berbentuk produk. Kemudian,
langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan penilaian portofolio,
Pertama, perencanaan pembelajaran dimana termasuk didalamnya kegiatan
kontrak perkuliahan. Kedua, proses pembelajaran dimana didalamnya
termasuk kehadiran mahasiswa dan pengumpulan tugas. Ketiga, kesepakatan
atau komitmen mahasiswa dalam perkuliahan. Dalam menggunakan penilaian
portofolio, dosen juga memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Segi kognitif, dilihat dari hasil kerja mahasiswa. Segi afektif,
dilihat dari kehadiran mahasiswa, dan penyajian atau pengumpulan tugas
apakah tepat waktu atau tidak, mengenai sistematika penulisan (kerapihan,
kecermatan dalam pengerjaan tugas). Segi psikomotorik, dilihat dari gerak
secara keseluruhan (dari awal).
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa nilai Sig = 0,514 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Maka Ho
72
diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa koefisien regresi tidak cukup
signifikan. Dapat disimpulkan bahwa model penilaian portofolio tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa. Model penilaian
portofolio berupaya meningkatkan keaktifan dan kreativitas mahasiswa dalam
mengikuti proses pembelajaran terutama dalam proses mengerjakan tugas,
memiliki nilai Adjusted R-Square sebesar -0,9% yang ada pada hasil uji
koefisien determinasi, sisanya prestasi belajar ekonomi mahasiswa
dipengaruhi oleh faktor lainnya (selain faktor penilaian).
Selanjutnya, jika dikaitkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Arie Prihandono4 dalamnya skripsinya yang berjudul “Efektifitas Penerapan
Penilaian Berbasis Portofolio dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 3 Blitar”, Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan
metode penilaian berbasis portofolio, kemampuan siswa dalam menyampaikan
materi di depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Selain
itu siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapat dan dapat
menerapkan ilmu ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat. Variasi
penerapan pembelajaran dengan metode penilaian portofolio ini dapat juga
menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti
pembelajaran Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai
77,56% dan nilai pada siklus II sebesar 93,7%. Jadi pada siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan sebesar 16,14%.
Hal ini bertentangan dengan penelitian yang peneliti lakukan di Jurusan
Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa model penilaian
portofolio tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa IPS,
dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Salah satunya tidak adanya pengaruh antara penilaian portofolio
terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa mengandung pengertian bahwa
dosen Pendidikan IPS masih banyak yang tidak menggunakan model penilaian
portofolio atau masih menggunakan jenis penilaian konvensional yang berupa
4 Arie prihandono, Skripsi, 2010, Fakultas Ekonomi, Malang: Universitas Negeri Malang
73
soal tes atau uraian, berupa evaluasi pre-test dan post-test, yaitu dengan
mengadakan tes evaluasi sebelum dan sesudah menyajikan materi baru, atau
berupa evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilakukan setiap akhir penyajian
satuan pelajaran atau modul, hal ini dapat dilihat pada saat UTS ataupun UAS
masih banyak dosen yang melakukan tes tertulis, bukan dalam bentuk produk
yang dihasilkan oleh mahasiswa.
Penilaian portofolio memiliki banyak kelebihannya, menurut Maesuri,
kelebihan dari penilaian portofolio ini adalah: mahasiswa dapat
menggambarkan pembelajaran mereka sendiri, dapat menjadi aktif dalam
belajar baik di dalam maupun diluar kelas, mendapat banyak informasi
tentang apa dan bagamaina mahasiswa belajar, dapat meningkatkan
kemampuan evaluasi diri mahasiswa dan dapat digunakan untuk
mendokumentasikan prestasi mahasiswa.5
Selain penilaian portofolio memiliki kelebihan, menurut teori Fajar
Arnie6, penilaian portofolio juga banyak memiliki kelemahan, diantaranya
memerlukan waktu dan kerja keras, disini dosen dituntut agar dapat
memperhatikan setiap mahasiswa secara individual, memantau perkembangan,
mendorong agar mereka lebih banyak beraktivitas, dan memberi komentar
setiap mahasiswa mengumpulkan pekerjaannya. Hal ini tidak mungkin para
dosen lakukan, karena dosen tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan
itu semua, biasanya para dosen memperhatikan mahasiswa secara menyeluruh.
Kelemahan kedua, yaitu memerlukan perubahan cara pandang.
Maksudnya adalah dosen yang sudah terbiasa melaksanakan proses
pembelajaran dengan cara menyampaikan materi pelajaran hanya untuk
diingat dan dihapal oleh mahasiswa kini mahasiswa didorong untuk lebih
banyak beraktivitas, mencari dan menemukan sendiri hingga tercapai semua
kompetensi dan tujuan sesuai kurikulum dan setiap perkembangannya
mahasiswa dimonitor dan diberi catatan secara terus-menerus.
5 Ibid, h.288 6 Fajar Arnie, Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009, h.99
74
Kelemahan ketiga, memerlukan perubahan gaya belajar. Karena
mahasiswa sudah terbiasa dengan cara belajar yang simpel dan tidak banyak
melakukan aktivitas, maka dengan menggunakan penilaian portofolio ini
mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan
lain sebagainya.
Kelemahan selanjutnya, memerlukan perubahan sistem pembelajaran.
Karena biasanya setiap kelas memiliki mahasiswa dengan jumlah banyak,
diatas 30, maka sistem ini akan sulit dilakukan model penilaian portofolio,
belum lagi dosen yang harus mengajar banyak kelas.
Berdasarkan pertimbangan kelemahan-kelemahan dalam penilaian
portofolio, maka para dosen banyak yang tidak melakukan penilaian dengan
jenis penilaian portofolio tersebut.
Hal lain terkait tidak adanya pengaruh yang diberikan variabel penilaian
portofolio terhadap prestasi belajar mahasiswa ini bisa saja datang dari faktor
lain, faktor lain tersebut berupa faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa
(internal) seperti intelegensi, minat, bakat, emosi dan motivasi yang dimiliki
oleh mahasiswa tersebut yang tidak peneliti gunakan dalam penelitian ini.
Selain itu, terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar
mahasiswa tersebut (teman sebaya misalnya).
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen Pendidikan IPS, bahwa
faktor lain selain yang berasal dari dalam diri mahasiswa atau luar (internal
dan eksternal) juga terdapat faktor dalam pemilihan metode pembelajaran
yang digunakan oleh seorang dosen. Jika seorang dosen menggunakan model
pembelajaran yang bervariatif, dapat membangkitkan keaktifan dan kreativitas
mahasiswa maka mahasiswa akan merasa nyaman dalam mengikuti proses
pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bukan hanya jenis penilaian
portofolio yang menjadi faktor prestasi belajar mahasiswa, tetapi banyak
faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.
75
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan
tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis
menyadari bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan
dalam penyusunannya, antara lain:
1. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari
penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa.
Dengan demikian akan lebih baik jika penelitian selanjutnya, lebih
lengkap untuk memperhatikan variabel lain yang akan dijadikan
penelitian yang tidak ada dalam penelitian ini.
2. Satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini
belum cukup untuk membuktikan faktor utama yang mempengaruhi
prestasi belajar ekonomi mahasiswa.
76
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model penilaian
portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa
Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), alasan dosen menggunakan
model penilaian portofolio, dan langkah-langkah yang dilakukan dalam
menggunakan penilaian portofolio.
1. Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi linear sederhana, dapat ditarik kesimpulan bahwa thitung < ttabel = Ho
diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh
positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi
(studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta).
2. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa alasan dosen
menggunakan model penilaian portofolio karena tujuan, visi, dan misi
Pendidikan IPS bahwa dalam pembelajaran harus menghasilkan sebuah
produk atau karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Pendidikan IPS, dan
penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga proses dari
kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya, penilaian portofolio dapat
mengukur potensi mahasiswa.
3. Langkah-langkah yang yang dilakukan dosen dalam menggunakan model
penilaian portofolio adalah Pertama, perencanaan pembelajaran dimana
didalamnya termasuk kontrak perkuliahan dan menetapkan tujuan
pembelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kedua, proses
pembelajarannya dimana dosen memilih metode pembelajaran apa yang
akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa yang akan digunakan
dan adanya kesepakatan atau komitmen mahasiswa dalam perkuliahan.
77
B. Implikasi
Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara penilaian portofolio
dengan prestasi belajar memberikan implikasi tehadap jenis penilaian yang
digunakan oleh semua pendidik baik dosen ataupun guru untuk lebih optimal.
Kemudian, memberikan evaluasi terhadap jenis penilaian agar lebih
diperhatikan dan dikembangkan. Selain itu, memberikan kesadaran kepada
semua pedidik baik guru ataupun dosen yang ada untuk dapat melaksanakan
jenis penilaian dengan sebaik-baiknya.
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan di atas,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, hendaknya mengerjakan tugas dengan penuh tanggung
jawab, aktif dalam kegiatan proses pembelajaran, dan menggunakan
kreativitas sendiri dalam mengerjakan tugas
2. Bagi dosen, hendaknya dalam menggunakan proses penilaian lebih
memperhatikan kelebihan dan kelemahannya, jika suatu penilaian banyak
kelebihannya dan sedikit kekurangannya, maka dosen lebih baik
menggunakan model penilaian tersebut dan memperhatikan yng dapat
mengembangkan tanggung jawab, keaktifan, dan daya kreativitas
mahasiswa dalam proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya sebelum melakukan penelitian lebih
memperhatikan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar, jangan hanya mengambil satu variabel saja yang akan diteliti
mengenai yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ahmadi, Khairu, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, Jakarta: PT.
Prestasi Pusta karya, 2011
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009
Buku Kurikulum Pendidikan Tingkat Tinggi, Tim Kurikulum dan Pembelajaran
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
Buku Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I,
Jakarta 2012/2013
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008
Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta: Erlangga, 2009
Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Priyatno,Dewi, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS,
Yogyakarta: Gaya Media, 2013
Rahardja Prathama, dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Edisi
KeEmpat, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2008
Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenamedia
Group, 2013
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta,
2011
Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
Yaumi, Muhammad, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Prenada media Group, 2013
Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: PT Indeks, 2013
Internet
http://www.uinjkt.ac.id/id/tentang-uin/
Skripsi, Tesis, Disertasi
Badriyah, Zuhrotul, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, Semarang: Institut Agama Islam
NegeriWalisongo, 2010
Prihandono, Arie, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Malang: Universitas Negeri
Malang, 2010
Siyamta, Skripsi, Teknologi Pembelajaran Pasca Sarjana, Malang: Universitas
Negeri Malang, 2013
Peraturan Pemerintah, Undang-undang
Anonim, PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Undang
Anonim, undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Anonim, Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
LAMPIRAN
1
ANGKET
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan saya Ismah, mahasiswi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi dengan judul Pengaruh Model
Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi (Studi Pada Mahasiswa
Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Untuk Itu, Saya akan sangat berterima kasih jika Saudara/i dapat meluangkan waktu
untuk mengisi semua pertanyaan dalam angket berikut. Saya menjamin kerahasiaan data-
data dari angket ini dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata.
Nama Saudara/i tidak perlu dicantumkan. Semua jawaban Saudara/i akan dihimpun dan
diolah menjadi satu kesatuan. Dengan kata lain jawaban Saudara/i tidak diolah secara
individual. Jawaban Saudara/i tidak ada yang benar atau salah karena pengalaman
Saudara/i tidak ada yang sama. Maka diharapkan semua pertanyaan diisi dan tidak ada
yang dikosongi.
Terima kasih atas partisipasi, bantuan, dan kesediaan Saudara/i mengisi angket ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
A. Petunjuk Pengisian Angket
1. Pengisian angket ini digunakan untuk kepentingan penelitian skripsi.
2. Mohon di isi identitas Saudara/i.
3. Bacalah dengan seksama pernyataan yang sudah disediakan, kemudian pilihlah
bagaimana pendapat dan sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan memberi
tanda check list (√) pada setiap pernyataan, dengan ketentuan:
SL : Selalu (Skor 4)
SR : Sering (Skor 3)
K : Kadang (Skor 2)
TP : Tidak Pernah (Skor 1)
2
B. Identitas Responden
Nama :
Jurusan/Semester : P.IPS (3 /5 /7 /9) *lingkari
Jenis Kelamin : (L / P) *lingkari
No. Pernyataan SL SR K TP
1 Dosen menugaskan mahasiswa untuk membuat makalah dalam
kegiatan belajar ekonomi
2 Dosen menugaskan mahasiswa membuat makalah secara kelompok
3 Dosen menugaskan mahasiswa membuat makalah secara individu
4 Dalam pembuatan makalah, Dosen memberikan acuan/tahapan
dalam pembuatan makalah yang baik dan benar
5 Pada saat pengumpulan makalah, Dosen menugaskan kembali untuk
menyatukan seluruh makalah dan dibuat menjadi sebuah buku
6 Setelah mengerjakan makalah, Dosen meminta mahasiswa
mempresentasikan kembali hasil dari makalah tersebut
7 Dalam kegiatan presentasi, mahasiswa ikut berperan aktif
8 Setelah kegiatan presentasi, Dosen menjelaskan kembali materi
yang telah mahasiswa sampaikan
9 Selain penugasan makalah dan presentasi, Dosen menugaskan juga
resume kepada mahasiswa untuk materi selanjutnya
10 Dosen menugaskan mahasiswa mengerjakan tugas resume secara
individu
11 Dosen menugaskan mahasiswa mengerjakan tugas resume secara
kelompok
12 Dosen meminta mahasiswa mempresentasikan kembali hasil dari
resume di depan kelas
13 Dosen mengadakan kuis secara dadakan dalam proses pembelajaran
14 Dosen membagikan hasil dari kuis kepada mahasiswa
15 Dosen mengadakan remedial jika hasil kuis mahasiswa kurang
bagus
16 Saya mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban ketika
proses presentasi/diskusi berlangsung
17 Dosen mendorong mahasiswa untuk berperan aktif melakukan
dalam proses presentasi/diskusi
18 Dosen menjelaskan kembali dan memberi kesimpulan setelah
mahasiswa selesai presentasi/diskusi
19 Dosen memberikan kebebasan berkreativitas pada mahasiswa dalam
mengerjakan tugas
20 Saya mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab
3
No Pernyataan SL SR K TP
21 Setelah pembelajaran selesai, saya dapat memahami materi dengan
baik
22 Dosen mengadakan remedial ketika nilai mahasiswa kurang dari
batas minimal
Ket : SL : Selalu (Skor 4)
SR : Sering (Skor 3)
K : Kadang (Skor 2)
TP : Tidak Pernah (Skor 1)
1
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 20, yaitu
dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation, yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item
dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada r tabel.
Berikut ini hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada variabel Penilaian Portofolio:
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 183.86 311.345 .345 . .699
P2 184.98 313.975 .317 . .701
P3 183.74 315.125 .246 . .702
P4 184.90 307.942 .551 . .694
P5 184.74 312.832 .386 . .699
P6 183.40 314.930 .376 . .701
P7 184.76 305.357 .546 . .692
P8 183.67 316.813 .180 . .704
P9 183.83 311.703 .393 . .698
P10 183.88 312.595 .298 . .700
P11 184.74 309.808 .469 . .697
P12 183.98 311.048 .341 . .698
P13 184.83 310.289 .280 . .699
P14 184.90 308.039 .378 . .696
P15 184.64 311.406 .396 . .698
P16 185.00 312.585 .273 . .700
P17 184.57 306.690 .442 . .694
P18 185.19 309.426 .349 . .697
P19 184.88 311.473 .446 . .698
P20 183.98 312.121 .334 . .699
P21 183.98 317.146 .175 . .704
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.706 .847 35
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100.0
Excludeda 0 .0
Total 42 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
2
P22 184.00 317.902 .104 . .705
P23 184.12 314.449 .255 . .701
P24 185.40 316.149 .192 . .703
P25 184.67 316.179 .212 . .703
P26 184.21 313.002 .368 . .700
P27 184.19 313.280 .369 . .700
P28 184.43 314.202 .299 . .701
P29 184.57 308.885 .519 . .695
P30 184.55 311.132 .351 . .698
P31 184.19 312.987 .308 . .700
P32 184.45 303.620 .566 . .691
P33 184.79 311.294 .405 . .698
P34 184.79 309.782 .445 . .697
Total 93.67 76.569 .981 . .824
3
Item No r hitung r tabel Kesimpulan
1 .345 0.304 Valid
2 .317 0.304 Valid
3 .246 0.304 Tidak Valid
4 .551 0.304 Valid
5 .386 0.304 Valid
6 .376 0.304 Valid
7 .546 0.304 Valid
8 .180 0.304 Tidak Valid
9 .393 0.304 Valid
10 .298 0.304 Tidak Valid
11 .469 0.304 Valid
12 .341 0.304 Valid
13 .280 0.304 Tidak Valid
14 .378 0.304 Valid
15 .396 0.304 Valid
16 .273 0.304 Tidak Valid
17 .442 0.304 Valid
18 .349 0.304 Valid
19 .446 0.304 Valid
20 .334 0.304 Valid
21 .175 0.304 Tidak Valid
22 .104 0.304 Tidak Valid
23 .255 0.304 Tidak Valid
24 .192 0.304 Tidak Valid
25 .212 0.304 Tidak Valid
26 .368 0.304 Valid
27 .369 0.304 Valid
28 .299 0.304 Tidak Valid
4
29 .519 0.304 Valid
30 .351 0.304 Valid
31 .308 0.304 Valid
32 .566 0.304 Valid
33 .405 0.304 Valid
34 .445 0.304 Valid
Keterangan :
Soal Valid : 23 Soal
Tidak Valid : 11 Soal
5
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Ini adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas untuk beberapa instrumen
yang tidak valid sebelumnya, uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
SPSS 20, yaitu dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total
Correlation, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item.
Sebuah item dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada r tabel
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100.0
Excludeda 0 .0
Total 42 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.711 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P3 26.07 12.897 .245 .709
P8 27.19 13.134 .301 .699
P10 27.12 12.059 .503 .670
P13 26.95 12.534 .475 .678
P16 25.62 13.949 .182 .711
P21 26.95 11.998 .418 .681
P22 26.79 11.587 .408 .683
P23 27.40 11.661 .392 .686
P24 27.10 12.479 .476 .677
P25 26.19 13.621 .119 .725
P28 26.67 11.447 .456 .674
6
Item No r hitung r tabel Kesimpulan
3 .245 0.304 Tidak Valid
8 .301 0.304 Tidak Valid
10 .503 0.304 Valid
13 .475 0.304 Valid
16 .182 0.304 Tidak Valid
21 .418 0.304 Valid
22 .408 0.304 Valid
23 .392 0.304 Valid
24 .476 0.304 Valid
25 .119 0.304 Tidak Valid
28 .456 0.304 Valid
Keterangan :
Soal Valid : 7 soal
Tidak Valid : 4 soal
Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for Windows 20, 2016
Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas
SEMESTER/KELAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
5 33 52.4 52.4 52.4
7 30 47.6 47.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diperoleh dengan SPSS for windows 20, 2016
22,2 %
77,8 %
GRAFIK DISTRIBUSI RESPONDEN
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Pria 14 22.2 22.2 22.2
Wanita 49 77.8 77.8 100.0
Total 63 100.0 100.0
Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar
Hasil Uji Heteroskedositas
52,4 % 47,6 %
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan
Klasifikasi Semester /Kelas
Semester 5
Semester 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F ChangeS Sig F. Change
1 .084a .007 -.009 6.774 .007 .431 1 61 .514 1.365
a. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Hasil Uji Linearitas
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Uji Hipotesis (Uji T)
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 19.781 1 19.781 .431 .514b
Residual 2798.822 61 45.882
Total 2818.603 62
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
b. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Correlations Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Zero-
order
Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 86.295 7.148 12.073 .000
Penilaian Portofolio -.080 .122 -.084 -.657 .514 -.084 -.084 -.084 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara ini dilakukan kepada dosen IPS yang menggunakan model
penilaian portofolio, berikut ini hasil wawancara:
D : Dosen (Neng Sri Nuraeni, M.Pd)
P : Peneliti
NO PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. P : Mengapa Ibu menggunakan model penilaian portofolio?
D : Pertama, terkait dengan tujuan/visi-misi IPS bahwa kepala Jurusan
Pendidikan IPS (Pak Iwan) ingin pembelajaran berbentuk produk. Kedua,
agar proses pembelajaran lebih terlihat output/karyanya, seperti yang saya
lakukan untuk menugaskan resume, dengan tujuan agar mahasiswa mau
membaca, terutama sebelum kegiatan proses pembelajaran dilakukan
2. P : Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Ibu dalam menggunakan model
penilaian portofolio?
D : Pertama, menetapkan tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Karena jika kita tidak mengetahui tujuan pembelajarannya, belum tentu bisa
menggunakan model penilaian portofolio. Kedua, memilih metode
pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa
yang akan digunakan, kalo saya menggunakan portooflio produk karena saya
minta mahasiswa untuk mengumpulkan makalah atau kegiatan pembelajaran
selama satu semester kemudian buat satu buku. Keempat, publikasikan atau
cetak dalam bentuk buku untuk dokumentasi dan akan disimpan di jurusan,
atau tempat lain.
3. P : Apakah Ibu dalam menilai memperhatikan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik?
D : He’eh, pastinya saya memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor dalam memberikan penilaian.
4. P : Bagaimana cara penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu, untuk aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik?
D : Pertama, kognitif, melalui penjelasan saya dan pemahaman mereka dalam
membaca itu. Kedua, afektif, mereka dapat mengaplikasikan teori ekonomi
makro dalam kehidupan sehari-hari yang dia tau itu. Keterampilan, mereka
dapat membuat produk dan keterampilan dalam menjawab soal-soal SMA
dalam ekonomi makro. Jadi, kognitifnya pemahaman, afektifnya keaktifan
mereka dan pengaplikasian ekonomi makro dalam kehidupan sehari-hari,
keterampilannya ya dapat menjawab soal-soal.
5. P : Apakah setelah dilakukan penilaian portofolio prestasi belajar mahasiswa
lebih baik?
D : Ada perubahan yang saya rasakan sebelum melakukan penilaian
portofolio kan hanya melihat kognitifnya aja tapi setelah portofolio terlihat
lebih aktif dan kreativitas. Yang tadinya dia di dalem kelas diem, tapi kalo
diliat outputnya bagus. Karena kan kemampuan orang beda-beda ya.
6. P : Jika ada mahasiswa yang setelah menggunakan penilaian portofolio,
prestasi belajarnya tidak berubah, menurut Ibu, faktor penyebabnya apa saja?
D : Yang pertama, bisa dari dalam diri mahasiswanya. Kedua, dari dosennya.
Mungkin dosennya kurang tepat dalam memilih metode pembelajarannya
atau penjelasan dosennya yang kurang dimengerti oleh mahasiswa itu.
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara ini dilakukan kepada dosen IPS yang menggunakan model
penilaian portofolio, berikut hasil wawancara:
D : Dosen (Dr. Iwan Purwanto, M.Pd)
P : Peneliti
NO PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. P : Mengapa Bapak menggunakan model penilaian portofolio?
D : Pertama, karena penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga
proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya. Kedua, termasuk
gambaran setiap potensi mahasiswa, karena mahasiswa memiliki potensi yang
beda-beda. Ketiga, sebagai bukti bahwa mahasiswa telah mengerjakan tugas
dan berbentuk produk.
2. P : Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Bapak dalam menggunakan
model penilaian portofolio?
D : Pertama, perencanaan pembelajaran dimana termasuk didalamnya
kegiatan kontrak perkuliahan. Biasanya kan sebelum memulai kegiatan
perkuliahan mahasiswa diminta untuk tanda-tangan dan mengisi kontrak
perkuliahan. Kedua, proses pembelajaran dimana didalamnya termasuk
kehadiran mahasiswa dan pengumpulan tugas, apakah mahasiswa tepat waktu
atau tidak dalam pengumpulan tugas. Ketiga, kesepakatan atau komitmen
dalam perkuliahan, karena yang paling penting itu adalah komitmen yang
dimiliki mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. P : Apakah Bapak dalam menilai memperhatikan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik?
D : Iya pasti saya memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
4. P : Bagaimana cara penilaian yang dilakukan oleh Bapak, untuk aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik?
D : Segi kognitif, dilihat dari hasil kerja mahasiswa atau konsep yang dibuat
dalam pengerjaan tugas. Segi afektif, dilihat dari kehadiran mahasiswa dalam
perkuliahan, dan penyajian atau pengumpulan tugas apakah tepat waktu atau
tidak, mengenai sistematika penulisan (kerapihan, kecermatan dalam
pengerjaan tugas). Segi psikomotorik, dilihat dari gerak secara keseluruhan
(dari awal).
5. P : Apakah setelah dilakukan penilaian portofolio prestasi belajar mahasiswa
lebih baik?
D : Betul, mahasiswa benar-benar ada peningkatan dalam prestasi belajarnya.
Jika ada mahasiswa yang tidak ada peningkatan dalam prestasi belajarnya
maka ada faktor lain yang mempengaruhi, bisa dari mahasiswa yang sering
copas kalo ngerjain tugas, ga serius dalam perkuliahan, atau dari dosennya
yang menilai tidak tepat waktu
DOKUMENTASI WAWANCARA
PROFIL PENULIS
ISMAH, lahir di Jakarta, 24 November 1994 dari pasangan Ismail dan Siti
Aminah. Putri tunggal ini menyelesaikan pendidikan dasar di MI Al-Barkah tamat
pada tahun (2006), lalu melanjutkan pendidikan di MTs. Al-Falah tamat pada
(2009), lalu melanjutkan pendidikan di MA. Al-Falah tamat pada (2012) di
Jakarta Barat. Pada saat berada di Aliyah, penulis mengikuti kegiatan Palang
Merah Remaja (PMR).
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
pendidikan IPS dan memilih konsentrasi Ekonomi tahun 2012.
Saat ini penulis tinggal di Jl. Kemandoran VIII RT 10/11, Kebayoran
Lama, Grogol Utara, Jakarta Selatan (12210), penulis pernah melakukan Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di MTs. Al-Falah Kebayoran Lama.