159
ANALISIS PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PEMENUHAN FAKTOR TENAGA KERJA (Studi Kasus Terhadap Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Novi Mela Yuliani NIM: 1110015000005 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

ANALISIS PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN NONFORMAL

DALAM PEMENUHAN FAKTOR TENAGA KERJA

(Studi Kasus Terhadap Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Novi Mela Yuliani

NIM: 1110015000005

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISIS PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM

PEMENUHAN FAKTOR TENAGA KERJA

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AR-RAHMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh:

Novi Mela Yuliani

NIM. 1110015000005

Dibawah Bimbingan

Pembimbing

Drs. H. Nurochim, MM

NIP. 19590715 1984031003

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Novi Mela Yuliani

NIM : 1110015000005

Jurusan : Pendidikan IPS/Ekonomi

Angkatan Tahun : 2010

Alamat : Kp/Ds Eureunpalay RT 01 RW 02, Kecamatan Cibalong, Kabupaten

Tasikmalaya, Jawa Barat

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa Skripsi yang berjudul Analisis Profil Lulusan Pendidikan Nonformal Dalam

Pemenuhan Faktor Tenaga Kerja (Studi Kasus Terhadap Kelompok Belajar

Kejuruan Ar-Rahman) adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama : Drs. H. Nurochim, MM

Dosen Jurusan : Pendidikan IPS

Demikian surat pertanyaan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima

segala konsekuensi apabila terbukti skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, 28 September 2014

Yang Menyatakan

Novi Mela Yuliani

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

i

ABSTRAK

Novi Mela Yuliani, 111001500000 “Analisis Profil Lulusan Pendidikan Nonformal

Dalam Pemenuhan Faktor Tenaga Kerja (Studi Kasus Terhadap Kelompok Belajar

Kejuruan Ar-Rahman)”. Skripsi. Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil para lulusan kelompok

belajar kejuruan Ar-Rahman yang merupakan bagian dari pendidikan nonformal terkait

dengan pemenuhan faktor tenaga kerja berdasarkan standar kompetensi kerja nasional

Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif

dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 (empat) angkatan

yang sudah mendapatkan pekerjaan sedangkan subjek penelitian yang diambil adalah 8

orang dari 69 siswa. Delapan orang tersebut merupakan perwakilan dari setiap

angkatannya yaitu dua orang per angkatan dengan profesi pekerjaan yang berbeda.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, para lulusan kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman

dalam menjalankan profesi pekerjaannya sudah memenuhi kriteria standar kompetensi

kerja nasional Indonesia. Meskipun dalam kegiatan pembelajarannya memiliki sarana

dan prasarana yang sangat terbatas, sehingga standar kompetensi lulusan yang

ditetapkan oleh kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman disesuaikan dengan kemampuan

para siswanya. Banyak kegiatan pelengkap yang diberikan kelompok belajar kejuruan

Ar-Rahman seperti public speaking, training motivasi, seminar dan penyuluhan

narkoba serta kriminalitas.

Kata kunci: Pendidikan, Nonformal, Kelompok Belajar, Profil Lulusan, Tenaga Kerja

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

ii

ABSTRACT

Novi Mela Yuliani, 1110015000005. “An Analysis 0f Nonformal Education Graduate

Profile Towards The Fulfillment of The Manpower Need in Ar-Rahman Vocational

Group Study ”. Thesis. Social Science Education Department. Faculty of Tarbiya and

Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, 2014.

The purpose of this research is to find out the profile of vocational Group Study

graduates which is part of nonformal education related to national working competence

in Indonesia.

The method of this research is descriptive qualitative method, and the approach

used in this research is case study. The subject of this research is four graduate forces

that have got jobs. Only two students of each forces that is are taken as a subject of the

research. So that, total subject of this research is eight students from sixty nine students.

Research instruments used are observation, interview, and documentations.

According to the result of research, the graduates of the vocational Group Study have

met the standard criterion of national working competence in Indonesia. As the school

at which they learnt has a limited facilities, the standard competence that is applied in

the Vocational Group Study is agreed with students’ competency itself. Furthermore,

the Vocational Group Study also give additional activities to their students like public

speaking, training motivation, conference or counseling about drugs and criminalitas.

Keywords: Education, Nonformal, Group Study, Graduate Profile, Employment

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai

ungkapam rasa syukur, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

bail. Skripsi ini berjudul “Analisi Profil Lulusan Pendidikan Nonformal Dlam

Pemenuhan Faktor Tenaga Kerja di Sekolah Menengah Kejuruan Ar-

Rahman”.

Penulis dalam penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dari

keseluruhan kegiatan perkuliahan yang telah dicanangkan oleh UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis menjadi

Mahasiswa UIN Syrif Hidayatullah Jakarta serta untuk memenuhi salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan, kurangnya

pengalaman, banyaknya hambatan serta kesulitan senantiasa penulis temui dalam

penyusunan skripsi ini. Dengan terselesaikannya skripsi ini, tak lupa penulis

menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

arahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D.

2. Bapak Dr.Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Bapak Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

4. Bapak Drs. H, Nurochim, MM, selaku dosen pembimbing yang

senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

iv

5. Bapak Dr.Muhammad Arif, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

6. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pelayanan

selama melaksanakan studi.

7. Bapak H. Rachman Husen, selaku Kepala Sekolah SMK Ar-Rahman

yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

8. Keluarga besar SMK Ar-Rahman yang telah membantu proses

penelitian ini, khususnya kepada ka Anas Murtadho, Ka Anas Malik,

Indri, Rio, Resma, Dimas, Rizki, Mega, Yuni dan Imas.

9. Kedua orang tuaku yang amat kucinta dan ku hormati, yakni Yaya

Rodia dan Yayan Maryani yang telah membesarkan penulis serta

senantiasa memberikan semangat, doa dan bimbingan. Semoga Allah

SWT selalu mencurahkan rahmatNya kepada kalian.

10. Untuk Adikku tersayang (Pipih Ayu Damayanti) yang selalu memotivasi

dan memberikan dukungan.

11. Kanda Wawan Solihin yang selalu memberikan bimbingan, bantuan

serta doa. Dan juga selalu memberikan dukungan baik moril maupun

materil.

12. Sahabat-sahabatku Diah, Iyos, Mata, Rini, Sofi, Yeyen, Nadia, Titin,

Dini dan Risa, yang selalu menyemangati dan memberikan keceriaan

dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

13. Teman-teman seperjuangan dan sejursan IPS ekonomi 2010 yang telah

memberikan warna serta pengalaman dalam menjalani perkuliahan

selama ini.

14. Teman-teman kosan Lubang Semut Iyos, Lia dan Nung yang sudah

memberikan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini

15. Keluarga IRMAFA (Ikatan Remaja Masjid Fathullah) tercinta yang

telah memberikan berbagai ilmu, pengalaman dan rasa kekeluargaan

sehingga penulis sekarang memiliki keluarga baru.

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

v

16. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis

ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Akhirnya tiada kata lain yang lebih berarti selain sebuah harapan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya. Amin

Jakarta, September 2014

Penulis

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH .......................................................

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .....................................................

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ………………………………………………… .................. ix

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… .................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah …………………………… ............................. 11

D. Perumusan Masalah ……………………………............................... 11

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………… ............................. 11

1. Manfaat Teoritis ……………………………. .......................... 11

2. Manfaat Praktis …………………………….. .......................... 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Profil Lulusan

1. Pengertian Profil Lulusan...............................................................13

2. Standar Kompetensi Lulusan ......................................................... 14

B. Hakikat Penddidikan

1. Pengertian dan Peran Pendidikan .................................................. 16

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional ...................................... 17

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam Pendidikan

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

vii

Nasional ........................................................................................ 18

4. Jalur Pendidikan ............................................................................ 19

5. Tujuan Pendidikan dan Pengajaran ............................................... 19

6. Proses Pendidikan .......................................................................... 21

C. Hakikat Pendidikan Nonformal

1. Pengertian Pendidikan Nonformal ................................................ 22

2. Tugas Pokok Pendidikan Nonformal............................................. 23

3. Fungsi Pendidikan Nonformal ....................................................... 24

4. Tujuan Pendidikan Nonformal ...................................................... 27

5. Jalur Pendidikan Nonformal................................... ....................... 28

6. Bentuk-Bentuk Pendidikan Nonformal ......................................... 29

D. Hakikat Pendidikan Kejuruan

1. Pengertian Pendidikan Kejuruan ................................................... 32

2. Fungsi Pokok Pendidikan Kejuruan .............................................. 32

3. Bidang-Bidang Kegiatan Pendidikan Kejuruan ........................... 33

E. Tenaga Kerja

1. Pengertian Tenaga Kerja ............................................................... 34

2. Lapangan Pekerjaan....................................................................... 38

3. Penarikan Pegawai ........................................................................ 39

F. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia .................................. 42

G. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 44

H. Kerangka Berpikir .............................................................................. 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 48

B. Metode Penelitian .............................................................................. 48

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 50

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 54

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 54

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Singkat SMK Ar-Rahman ................................................ 56

2. Struktur Organisasi Sekolah ......................................................... 57

3. Visi dan Misi Sekolah ................................................................... 59

4. Jumlah Siswa ................................................................................. 59

5. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 59

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Pendidikan Nonformal di SMK Ar-Rahman ............ 60

a. Karakteristik Sekolah ................................................................ 60

b. Kegiatan Pembelajaran ............................................................. 63

c. Kegiatan dan Sumber Belajar Penunjang Kompetensi Siswa .. 63

d. Kompetensi Pengajar ................................................................ 65

2. Profil Lulusan SMK Ar-Rahman................................................... 66

3. Kompetensi Lulusan SMK Ar-Rahman Dalam Kaitannya

Dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia .............. 70

a. Strategi Sekolah Dalam Menyalurkan Lulusan

Ke Dunia Kerja ......................................................................... 70

b. Standar Kompetensi Kerja Yang Dimiliki

Oleh Para Lulusan ..................................................................... 72

C. Temuan Utama Penelitian .................................................................. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 78

B. Saran ............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Kepala Pelaksana Kelompok Belajar.................................................. 51

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Lulusan........................................... 52

Tabel 4.1 Data Guru........................................................................................... 58

Tabel 4.2 Jumlah Siswa...................................................................................... 59

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana......................................................................... 59

Tabel 4.4 Kompetensi Lulusan.......................................................................... 69

Tabel 4.5 Daftar Nilai........................................................................................ 73

Tabel 4.6 Tuntutan dan Hambatan Dalam Bekerja........................................... 74

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Sekolah............................................................. 57

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara Kepala Sekolah............................................................. 84

Lampiran 2 Wawancara Lulusan (Indri).............................................................. 93

Lampiran 3 Wawancara Lulusan (Rio)................................................................ 97

Lampiran 4 Wawancara Lulusan (Imas)............................................................. 101

Lampiran 5 Wawancara Lulusan (Resma)......................................................... 105

Lampiran 6 Wawancara Lulusan (Dimas).......................................................... 108

Lampiran 7 Wawancara Lulusan (Rizki)........................................................... 112

Lampiran 8 Wawancara Lulusan (Yuniarti)...................................................... 116

Lampiran 9 Wawancara Lulusan (Mega)........................................................... 119

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya adalah “Proses pematangan kualitas

hidup, yaitu diharapkan melalui proses tersebut manusia dapat memahami

arti dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas

hidup dan kehidupan secara benar”.1 Maka dari itu pendidikan memiliki

peranan yang sangat penting bagi setiap manusia untuk menentukan

bagaimana perilaku manusia dalam menjalankan tugasnya. Tanpa

pendidikan, manusia sulit mengembangkan potensi, keterampilan dan

karirnya. Jalaluddin menyatakan bahwa :

Manusia adalah mahluk yang memiliki berbagai potensi bawaan.

Oleh karena itu manusia disebut juga sebagai homo faber, karena

manusia memiliki kemampuan untuk membuat beragam barang

atau peralatan. Manusia juga disebut homo sacins atau homo

saciale abima, karena manusia adalah mahluk bermasyarakat. Di

lain pihak manusia juga memiliki kemampuan merasai, mengerti,

membeda-bedakan, kearifan, kebijaksanaan serta pengetahuan dan

ilmu pengetahuan. 2

Adapun potensi alamiah manusia tersebut, jika diiringi dengan

keikutsertaan dalam proses pendidikan maka tentunya kualitas sumber

daya manusia akan semakin meningkat. Oleh karena itu, tidak

mengherankan jika banyak negara di dunia lebih memprioritaskan sektor

pendidikan dibandingkan sektor lainnya.

Pendidikan pada negara-negara maju tentunya telah banyak

menghasilkan para lulusan-lulusan yang berkualitas. Berbeda halnya

dengan pelaksanaan pendidikan yang berada di negara berkembang yang

masih banyak mengalami persoalan-persoalan sehingga para lulusannya

pun masih banyak yang kurang berkualitas .

1 Dedy Mulyasana, “Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing”, (Jakarta : Rosdakarya, 2011), h.

2. 2 Jalaludin dan Abdullah, “Filsafat Pendidikan”, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997), h. 160.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

2

Menurut Nizam selaku Sekretaris Jenderal Dewan Tinggi

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

yang dikutip oleh Mohammad Rifai dalam buku Politik Pendidikan

Nasional, mengakui bahwa “Kualitas sumber daya manusia masih menjadi

persoalan utama dalam bidang pendidikan di Indonesia, baik di tingkat

pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar dan menengah”.3 Persoalan

pendidikan yang masih dialami oleh bangsa Indonesia diantaranya kualitas

tenaga pendidik, sarana dan prasarana, mutu pendidikan, kualitas para

lulusan serta pungutan–pungutan yang dimintai oleh pihak-pihak sekolah

yang pada akhirnya persoalan ini akan mempengaruhi kualitas lulusan.

Jika persoalan pendidikan ini tidak diselesaikan, maka kualitas sumber

daya manusia di Indonesia akan semakin menurun dan pada akhirnya

negara ini bisa kembali dijajah oleh bangsa lain.

Sebagaimana dikatakan oleh Amri Sofan dan Ahmad Khoiru dalam

buku Konstruksi Pengembangan Pembelajaran yang menyatakan:

Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan

negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, padahal

dulu Malaysia berguru ke Indonesia. Indonesia memiliki potensi

sumber daya alam yang terbaik. Tetapi mengapa kualitas sumber

daya manusia Indonesia saat ini hanya berada pada peringkat ke

109 dari 174 negara di dunia? bahkan Indonesia sering mengalami

krisis ekonomi. Indonesia sebagaimana negara berkembang lainnya

memiliki permasalahan sosial yang tidak sederhana.4

Masalah yang paling sering dihadapi oleh negara Indonesia

diantaranya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya. Salah

satu penyebab rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh

sistem pendidikan di Indonesia yang masih tidak jelas pelaksanaannya.

Hal tersebut bisa kita lihat melalui peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 80 tahun 2013 BAB IV pasal 5 ayat 1 yang

menyatakan bahwa “Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat

sesuai kewenangannya memfasilitasi warga negara usia 16 (enam belas)

3 Mohammad Rifai, Politik Pendidikan Nasional, (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2011), h. 144

4 Amri Sofan dan Ahmadi Khoiru, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher, 2010), h. 5

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

3

tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun untuk mengikuti pendidikan

menengah”.5 Berdasarkan peraturan menteri tersebut maka pemerintah

baik di tingkat pusat maupun daerah serta masyarakat umum,

berkewajiban untuk memfasilitasi penduduknya dalam memperoleh

pendidikan menengah, namun pada kenyataannya ternyata hanya sebagian

masyarakat saja yang memperoleh pendidikan yang bermutu.

Pada BAB VII Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 80 Tahun 2013 pasal 9 ayat 3 juga dikatakan bahwa “Sumber dana

penyelenggaraan PMU (Pendidikan Menengah Umum) bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD), masyarakat dan/ atau sumber lain yang sah”.6

Hal tersebut, diwujudkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional seperti

yang dilansir oleh Kompas yang memastikan bahwa “Pada 2013 para

siswa sekolah di pendidikan menengah tidak akan lagi dipungut biaya

SPP. Pemerintah telah menyiapkan bantuan operasional sekolah (BOS)

untuk SMA/SMK”.7 Hal ini pun dinyatakan oleh Direktur Pembinaan

SMA seperti yang tertera dalam petunjuk teknis bantuan operasional

Sekolah Menengah Atas yang menyatakan:

Sebagai wujud keberpihakkan terhadap siswa atas pengelolaan

dana BOS SMA tersebut, sekolah diwajibkan untuk membebaskan

(fee waive) dan/ atau membantu (discount fee) siswa miskin dari

kewajiban membayar iuran sekolah dan biaya-biaya untuk kegiatan

siswa. Jumlah siswa dan besaran dana iuran sekolah serta biaya

ekstrakulikuler siswa yang dibebaskan atau mendapat keringanan

biaya pendidikan menjadi kebijakan (diskresi) sekolah dengan

mempertimbangkan faktor jumlah siswa miskin yang ada, dana

yang diterima dan besarnya biaya sekolah.8

5 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 80

Tahun 2013 Tentang Pendidikan Menengah Universal,. h., 3

6 Ibid., h,. 5

7 Indra Akuntono, 2013,” SMA/SMK Gratis Biaya SPP”, Kompas Edukasi, Jakarta, 27

September 2011. (http://edukasi.kompas.com) . Artikel ini diakses pada tanggal 28 Februari 2014.

8 Direktorat Pembinaan SMA, Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Sekolah Menengah Atas, (Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2014), h. iii

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

4

Meskipun pemerintah sudah mencanangkan sekolah gratis seperti

yang sudah dijelaskan diatas, tetapi pada kenyataannya masih ada

pungutan liar yang dilakukan oleh beberapa sekolah jenjang Menengah

Atas, seperti yang terjadi di wilayah Duren Sawit Jakarta yang dilansir

oleh Kompas.Com bahwa “SMA 61, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta

Timur, masih memberlakukan pungutan kepada muridnya. Tercatat, orang

tua murid memberikan uang lebih dari Rp. 14 juta pada pihak sekolah”.9

Hal ini menunjukkan, meskipun sudah dikeluarkannya peraturan

pemerintah terkait pelaksanaan pendidikan di Sekolah Menengah Atas,

namun pada pelaksanaanya masih saja ada beberapa sekolah yang

melanggar peraturan tersebut dengan melaksanakannya pungutan-

pungutan liar yang dikemas seolah-olah pungutan tersebut merupakan

kebutuhan siswa. Peristiwa ini tentunya akan memberatkan bagi siswa

yang kurang mampu dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

Menurut Darmaningtyas, “Pandangan umum yang kita yakini

kebenarannya adalah bahwa kemiskinan merupakan rintangan besar bagi

seseorang untuk memperoleh hak-hak pendidikan mereka. Padahal

pendidikan diyakini sebagai mekanisme untuk melakukan mobilitas

vertikal secara cepat”.10

Jika kemiskinan tidak menjadi penghalang bagi

masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, maka perubahan

positif pun akan tercapai dan bahkan bisa saja Indonesia menjadi negara

yang maju. Pendidikan adalah hal mendasar yang wajib diberikan oleh

sebuah negara kepada masyarakat tanpa mempersulitnya, karena semakin

banyak angka putus sekolah maka akan semakin banyak masalah sosial

yang terjadi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2013, rata-rata

nasional angka putus sekolah usia 7-12 tahun mencapai 0,67% atau

9 Fabian Januarius Kuswado, “ Pungutan Belasan Juta dari Orang Tua Murid”, Kompas

Edukasi, Jakarta, 20 Februari 2013, (http://edukasi.kompas.com). Artikel ini diakses pada tanggal

5 juli 2013. 10

Darmaningtyas, Pendidikan Rusak-Rusakkan, (Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 2005),

h.325

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

5

182.773 anak; usia 13-15 tahun sebanyak 2,21%, atau 209.976 anak; dan

usia 16-18 tahun semakin tinggi hingga 3,14% atau 223.676 anak. 11

Dari

data diatas bisa kita lihat bahwa angka putus sekolah di Indonesia pada

tahun 2013 masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan, karena belum

meratanya biaya pendidikan untuk sekolah gratis. Hambatan sekolah pun

bersumber dari orang tua yang kurang mampu, dimana mereka lebih

memilih anaknya untuk bekerja dibandingkan sekolah, dengan alasan anak

tersebut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

2003 dalam BAB IV pasal 5 ayat 1 dijelaskan bahwa “Setiap warga negara

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu”.12

Sesuai dengan Undang-Undang tersebut, bisa kita katakan

bahwa negara telah menjamin penduduknya untuk mendapatkan

pendidikan yang bermutu tanpa terkecuali. Usaha pemerataan pendidikan

mulai diwujudkan oleh pemerintah Indonesia, salah satunya melalui

Bantuan Operasional Sekolah, Beasiswa Miskin dan Berprestasi, Kartu

Jakarta Pintar yang dilakukan oleh provinsi DKI Jakarta bagi para

warganya.

Sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin maju, yang sedikit

demi sedikit mulai menggeser perekonomian Indonesia dari ekonomi

agraris menjadi ekonomi industri. Perubahan perekonomian ini, lama

kelamaan mengharuskan Indonesia untuk memulai menyiapkan para

tenaga kerja yang memiliki keterampilan di bidang industri karena jika

tidak mampu bersaing dengan negara lain, maka indonesia akan menjadi

negara tertinggal. Untuk memperoleh keterampilan ini maka dibutuhkan

keterampilan yang lebih unggul dibandingkan ketika Indonesia masih

dalam sektor agraris, dan keterampilan ini salah satunya diperoleh melalui

pendidikan.

11 M. Latief, “Si Miskin Tidak Dilarang Sekolah”, Kompas, Jakarta, 16 Oktober 2013.

(http://edukasi.kompas.com). Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret 2014. 12

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan , Edisi Revisi. (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2005), h., 308

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

6

Menurut hasil kajian Sukmadinata dalam buku Masalah Sosial

Anak, “Faktor utama penyebab anak putus sekolah adalah kesulitan atau

karena orang tua tidak mampu menyediakan biaya bagi sekolah anak-

anaknya”.13

Faktor tersebut bukanlah hal mendasar yang menjadikan anak-

anak tersebut tidak bisa sekolah, semua anak-anak memiliki hak yang

sama dalam meperoleh pendidikan tanpa melihat kemampuan

ekonominya. Pendidikan bersifat universal, jika anak-anak banyak yang

putus sekolah justru negara akan dirugikan karena tidak terjadi perputaran

kegiatan ekonomi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Soelaiman Yoesof

bahwa “Hubungan antara sekolah dan masyarakat memang cukup erat oleh

karena sistem pendidikan pada gilirannya bermuara pada persiapan orang-

orang untuk bekerja”.14

Oleh karena itu, pendidikan merupakan sebuah

proses untuk melatih masyarakat agar siap menghadapi dunia kerja.

Masyarakat menganggap bahwa pendidikan itu merupakan sebuah

keharusan. Pendidikan tidak hanya melalui pendidikan formal, akan tetapi

bisa juga dilaksanakan melalui pendidikan nonformal karena keduanya

memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan manusia yang

unggul. Oleh karena itu, seiring dengan terjadinya pungutan-pungutan liar

yang dilakukan oleh pihak sekolah yang tentunya memberatkan

masyarakat yang kurang mampu, sehingga sebagian masyarakat lebih

memilih menyekolahkan anaknya melaui pendidikan nonformal.

Menurut Sismanto “Pendidikan nonformal merupakan usaha sadar

yang dilakukan untuk membentuk perkembangan kepribadian serta

kemampuan anak di luar sekolah atau tepatnya di luar sistem persekolahan

sebagaimana yang kita kenal”.15

Pada dasarnya, pendidikan nonformal ini

mampu memberikan budi pekerti maupun kompetensi yang tidak bisa

mereka peroleh di pendidikan formal.

13

Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, (Jakarta : Prenada Media Group, 2003), h. 342 14

Soelaiman Yoseof, Konsep–Konsep Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,

1992), h.6 15

Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: CV Era

Swasta, 1984), h. 7

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

7

Menurut Soegimin “Pendidikan nonformal lebih banyak berbicara

dan berbuat dari segi realitas hidup dan kehidupan masyarakat,

perhatiannya lebih terpusat pada usaha-usaha untuk membantu

terwujudnya proses pembelajaran di masyarakat”.16

Berdasarkan hal

tersebut, maka pendidikan nonformal merupakan salah satu cara dalam

menyetarakan kesempatan pendidikan bagi semua warga negara yang

memiliki keterbatasan dalam memperoleh pendidikan formal. Adapun

melalui pendidikan nonformal ini, masyarakat dibekali pengetahuan untuk

mengatur dan memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya

sebagaimana sifat dari pendidikan nonformal yang bersifat luas dan

berbuat dari segi realitas hidup .

Meskipun pada kenyataanya, pelaksanaan pendidikan nonformal

itu jauh dari kelengkapan seperti pendidikan formal yaitu memiliki

keterbatasan dalam keenam komponen yang pada hakikatnya harus ada

dalam kegiatan belajar. Komponen belajar tersebut sebagaimana dikatakan

Aminuddin Rasyad yaitu peserta didik, guru, tujuan, isi pelajaran, metode,

media dan evaluasi.17

Namun meskipun memiliki keterbatasan dalam

kegiatan pembelajaran, ternyata pendidikan nonformal mampu

menghasilkan para lulusan yang kompeten.

Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 BAB

V Pasal 26 ayat 6 menyatakan bahwa “Hasil pendidikan nonformal dapat

dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui

proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah

atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan”.18

Namun, tidak semua lembaga pendidikan nonformal

dilakukan penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah atau

pemerintah daerah. Pengakreditasian sekolah oleh Kementrian Pendidikan

16

Sogimin, Gitoasmoro, “Peran Pendidikan Non Formal Dalam Realisasi Wajib Belajar

Pendidikan Dasar”, Jurnal Pendiidkan Dasar, Vol. 6, No. 1, 2005, h. 41 17

Aminuddin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), h. 124 18

Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang

SISDIKNAS, (Jakarta : Departemen Agama Direktirat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003),

h, 46.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

8

membutuhakan biaya besar, persyaratan yang panjang dan pendanaan. Hal

tersebut tidak dimiliki oleh sekolah-sekolah nonformal yang memang

memiliki keterbatasan dalam hal pendanaan.

Berdasarkan sifat terbuka dari pendidikan nonformal itu sendiri,

maka mulailah muncul kelompok belajar kejuruan yang bersifat nonformal

yang merupakan bagian dari pelaksanaan pendidikan nonformal, sebagai

salah satu langkah dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan di

negara ini. Kelompok belajar tersebut berbasis pendidikan kejuruan, yang

bersifat gratis dan bebas biaya tambahan, yang tujuannya untuk

memberikan keterampilan kepada siswanya agar mampu memasuki dunia

kerja. Kelompok belajar tersebut diperuntukkan bagi anak-anak yang

berasal dari kalangan ekonomi lemah, agar nantinya mampu menekan

angka putus sekolah dan mencegah timbulnya masalah sosial.

Menurut Ali Muhson dalam Jurnal Economia mengatakan bahwa

“Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor penting

dalam pengembangan sumber daya manusia”.19

Melalui kelompok

belajar kejuruan, masyarakat diberikan pendidikan dan pelatihan yang

dibutuhkan oleh dunia kerja. Meskipun ditengah keterbatasan dalam

pelaksanaan pendidikan dan pelatihannya, banyak para lulusan kelompok

belajar tersebut yang tidak kalah unggulnya dengan para lulusan

pendidikan formal. Melalui sertifikat yang diberikan, para lulusan

kelompok belajar tersebut mampu bekerja di berbagai perusahaan dan ada

pula yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Pada saat ini

berbagai jenis pendidikan memang dituntut untuk memberikan ijazah

ataupun sertifikat bagi setiap lulusannya, begitupun dengan pendidikan

nonformal. Ijazah merupakan prasyarat bagi para peserta didik untuk

melamar pekerjaan di berbagai instansi ketika mereka sudah lulus dari

berbagai jenis pendidikan. Ijjazah tersebut diperlukan sebagai gambaran

terkait kompetensi yang dimiliki oleh para lulusan, yang nantinya

19

Ali Muhson dkk, “Analisis Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi Dengan Dunia Kerja“,

Jurnal Economia, Vol 8, Nomor 1, April 2012, h. 44

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

9

bermanfaat dalam melamar pekerjaan ataupun melanjutkan ke perguruan

tinggi.

Menurut Uwe Schipper dan Djadjang Madya mengatakan

“Pendidikan kejuruan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, yang merupakan syarat utama untuk meningkatkan

laju pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesempatan dan perubahan

sosial”.20

Karakter dari Kelompok Belajar Kejuruan ini yang lebih

menekankan praktek dibandingkan teori, sehingga anak-anak dibekali

keterampilan-keterampilan untuk langsung masuk ke dunia kerja.

Berdasarkan karakter dari Kelompok Belajar Kejuruan tersebut

serta dengan adanya biaya yang gratis dan tanpa biaya tambahan, tentunya

sangat tepat dilaksanakan di tengah-tengah banyaknya angka putus

sekolah. Hal ini disebabkan karena semakin banyak masyarakat yang

mampu menghasilkan barang dan jasa maka laju pertumbuhan ekonomi

akan semakin cepat dan masalah-masalah sosial akan berkurang, dan hal

itu akan terwujud melalui pendidikan.

Pada saat ini, dunia kerja menuntut agar para karyawannya

memiliki keterampilan yang lebih tinggi agar mampu menghadapi tuntutan

global. Persaingan dalam dunia kerja pun sangat ketat, sehingga tidak

sembarangan orang mampu untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu,

setiap para lulusan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

memadai agar mampu memasuki dunia kerja..

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di Kelompok

Belajar Kejuruan Ar-Rahman yang bersifat nonformal dan bebas biaya.

Hal tersebut menunjukan bahwa ditengah keterbatasan pelaksanaan

pendidikan di Kelompok Belajar tersebut, tetapi mampu menghasilkan

para lulusan yang unggul yang mampu bersaing dengan para lulusan dari

sekolah formal yang lebih lengkap fasilitasnya. Diantara lulusan tersebut,

sebagian besar mereka diterima di dunia kerja dan adapula yang

20

Uwe Schippers dan Djadjang Madya, Pendidikan Kejuruan di Indonesia, (Bandung :

Angkasa, 1994), h. 82

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

10

melanjutkan ke perguruan tinggi swasta. Hal ini menunjukan bahwa ada

kesenjangan antara pelaksanaan pendidikan nonformal dan profil lulusan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diadakan penelitian

tentang “Analisis Profil Lulusan Pendidikan Nonformal dalam Pemenuhan

Faktor Tenaga Kerja (Studi Kasus Terhadap Kelompok Belajar Kejuruan

Ar-Rahman)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka kondisi

yang ada pada saat ini adalah:

1. Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara

lainnya seperti Malaysia dan Singapura.

2. Meskipun pemerintah sudah memprogramkan sekolah gratis pada

tingkat Sekolah Menengah Atas ternyata masih banyak sekolah yang

belum melaksanakan sepenuhnya.

3. Angka putus sekolah terutama pada jenjang Sekolah Menengah Atas

disebabkan oleh faktor ekonomi yaitu adanya anggapan bahwa anak

lebih baik bekerja untuk membantu perekonomian keluarga serta

masih adanya biaya-biaya tambahan bagi siswa kurang mampu di

beberapa sekolah.

4. Rendahnya kualitas sumber daya manusia menyebabkan masalah

sosial ekonomi.

5. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pendidikan

nonformal.

6. Pada zaman modern ini, kualifikasi tenaga kerja yang tinggi

berbanding terbalik dengan kualitas pendidikan yang masih rendah.

7. Banyaknya kompetensi para lulusan yang tidak memenuhi kualifikasi

dalam pemenuhan tenaga kerja.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

11

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini yang akan dibahas meliputi :

1. Pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman.

2. Profil Lulusan Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman.

3. Kompetensi Lulusan Kelompok Belajar Kejuruan Ar- Rahman dalam

kaitannya dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Kejuruan Ar-

Rahman?

2. Bagaimana profil lulusan Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman?

3. Bagaimana kompetensi yang dimiliki para lulusan Kelompok Belajar

Kejuruan Ar-Rahman dalam memenuhi Kriteria Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia dalam pemenuhan faktor tenaga kerja?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman

b. Profil para lulusan Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman

c. Kompetensi yang dimiliki para lulusan Kelompok Belajar Kejuruan

Ar-Rahman dalam memenuhi Kriteria Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia dalam pemenuhan faktor tenaga kerja.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini merupakan bagian dari konsep pendidikan nonformal

dalam pelaksanaan layanan pendidikan di Indonesia.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan

pendidikan nonformal dalam rangka memberikan layanan

pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat.

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Sebagai salah satu wahana dalam menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh, selama belajar di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2) Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan

wawasan yang berguna di masa yang akan datang.

3) Tujuan lain merupakan tujuan khusus untuk memenuhi salah satu

syarat dalam meraih gelar sarjana pendidikan, dari program studi

pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

b. Bagi pengambil keputusan di Sekolah Menengah Kejuruan Ar-

Rahman.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berhubungan dengan profil

lulusan dalam memenui faktor tenaga kerja

c. Bagi Stake Holder Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta (UIN Jakarta).

Penelitian ini dapat dijadikan koleksi perpustakaan dan sumber

referensi bagi penelitian sejenis.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Profil Lulusan

1. Pengertian Profil Lulusan

Setiap manusia memiliki ciri khas yang membedakannya dengan

yang lain begitupun para peserta didik, maka dari itu kompetensi yang

mereka miliki pun akan dipengaruhi oleh profil pribadinya secara

tidak langsung dan kompetensi yang mereka miliki ini akan dijadikan

standar dalam menjalani kehidupannya di masyarakat. Kata profil

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah grafik atau ikhtisar

yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.1 Sedangkan lulusan

adalah yang sudah lulus ujian;tamatan.2 Berdasarkan penjelasan

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa profil lulusan adalah

gambaran terkait dengan hal-hal khusus dari seorang lulusan atau

tamatan.

Menurut Ibnu Syamsi dalam jurnalnya yang berjudul Pendidikan

Luar Sekolah Sebagai Pemberdaya Masyarakat mengatakan bahwa:

Komponen keluaran (output) dimaknai sebagai kuantitas lulusan

yang disertai dengan kualitas perubahan tingkah laku yang

didapat melalui kegiatan belajar pembelajaran. Perubahan

tingkah laku ini mencakup ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor yang sesuai dengan kebutuhan belajar yang mereka

perlukan. Dalam pandangan ini, mencakup hasil lulusan yang

dapat bekerja dengan baik dalam masyarakat, akan tetapi

kebutuhan yang diinginkan masyarakat adalah perubahan

kehidupan. Oleh karena itu, penguasaan keterampilan untuk

penguasaan pekerjaan sangat diutamakan.3

Maka itu, hal utama dari sebuah lulusan adalah bagaimana

seorang lulusan itu dengan keterampilan yang dia miliki yang telah dia

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa:Edisi

Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 1.104 2Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta:

Balai Pustaka, 2001)., h.688 3 Ibnu Syamsi, “Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Pemberdaya Masyarakat”, Jurnal

Pendidikan Luar Sekolah, Volume 14, No 1, Maret 2010. Universitas Negeri Yogyakarta, h. 62

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

14

peroleh dari hasil belajar mampu dia aplikasikan dalam kehidupan

masyarakat maupun profesinya dalam bekerja sehingga pada akhirnya

lulusan tersebut bisa membawa perubahan yang lebih baik di

masyarakat.

2. Standar Kompetensi Lulusan

Menurut Oemar Hamalik “Kompetensi berkenaan dengan

kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks”.4

Kompetensi merupakan gambaran, terkait dengan bagaimana siswa

mampu melakukan sesuatu dalam berbagai hal yang akan dia hadapi

dalam kehidupan masyarakat yang nantinya kompetensi ini akan

menjadi modal siswa ketika hidup di masyarakat. Hall dan Jones

menyatakan bahwa:

Kompetensi merupakan gambaran utuh dari perpaduan antara

pengetahuan dan kemampuan yang diamati dan diukur, seperti

dinyatakan sebagai berikut :

a. Kompetensi lulusan berisikan seperangkat kompetensi yang

harus dikuasai lulusan, yang menggambarkan profil lulusan

secara utuh.

b. Kompetensi lulusan menggambarkan berbagai aspek

kompetensi yang harus dapat dikuasai, yang mencakup

aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

c. Kompetensi lulusan berdasarkan visi dan misi lembaga

penyelenggara pendidikan, tuntutan masyarakat,

perkembangan IPTEK, masukan dari kalangan profesi, hasil

analisis tugas dan prediksi tantangan mendatang.5

Berdasarkan hal tersebut, dapat kita ketahui bahwa kompetensi

merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang

dikuasai oleh setiap lulusan yang mencakup aspek kognitif,

psikomotorik dan afektif. Kompetensi tersebut disesuaikan dengan visi

misi sekolah, tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman.

4 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011)., h. 135 5 Ibid, h. 133-134

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

15

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

54 Tahun 2003 menyatakan bahwa standar kompetensi Lulusan adalah

“Kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan dan keterampilan”.6 Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik standar kompetensi lulusan merupakan ”Pengetahuan

keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak, setelah siswa menyelesaikan suatu jenjang

tertentu”.7 Oleh karena itu, Standar kompetensi lulusan merupakan

kualifikasi para lulusan berupa pengetahuan dan keterampilan yang

tercermin dalam cara bersikap dan berpikir. Standar kompetensi

lulusan ini dijadikan kriteria bagi sekolah sebagai dasar pertimbangan

kelulusan para peserta didiknya. Standar kompetensi lulusan pada

satuan pendidikan menengah umum dan kejuruan juga bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia, serta keterampilan agar peserta didik dapat hidup mandiri

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Menurut Dedy Mulyasana “Standar kompetensi lulusan

pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan nonformal

dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan

ditetapkan dengan peraturan menteri”.8 Hal ini menunjukkan bahwa

setiap siswa yang telah menyelesaikan proses pendidikannya di

lembaga sekolah manapun harus memiliki standar kompetensi yang

telah ditetapkan oleh masing-masing lembaga pendidikannya karena

standar kompetensi itu menjadi salah satu syarat kelulusan dan

menjadi bekal bagi para peserta didik dalam menjalankan

kehidupannya di masyarakat baik untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan selanjutnya maupun untuk memasuki dunia kerja.

6 Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2003

Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. 7 Oemar Hamalik, op.cit, h. 134.

8 Dedy Mulyasana, op.cit,. h. 156

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

16

B. Hakikat Pendidikan

1. Pengertian dan Peran Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti

“Daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan

batin), pikiran (intellect), dan jasmani anak-anak selaras dengan alam

dan masyarakatnya”.9

Sedangkan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan

nasional tahun Nomor 20 Tahun 2003, pada Bab 1 pasal 1 Ayat 1

menjelaskan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.10

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk

meningkatkan kemampuan berpikir, keterampilan, kepribadian

sehingga bisa menjadi manusia yang berkualitas dan mampu

mewujudkan tujuan-tujuan dalam hidupnya serta mampu menjalankan

tugasnya dalam masyarakat.

Pendidikan tidak hanya dilakukan tanpa peranan yang jelas.

Tentunya pendidikan dilaksanakan karena adanya peranan yang begitu

penting dari pendidikan itu sendiri untuk masyarakat. Menurut Andi

Makkulau peranan pendidikan adalah “Untuk mengembangkan

sumber daya insaniyah agar manusia menyadari dan mampu

melaksanakan fungsi kekhalifahannya, maka sasaran pengembangan

adalah meningkatkan daya pikir, daya fisik, dan daya pertimbangan

9 Dedy Mulyasana, op.cit., h. 3

10 Sabri Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 7

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

17

nilai. Ketiga daya tersebut perlu dikembangkan secara optimal, serasi

dan sedini mungkin”.11

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa

pendidikan itu memiliki peranan untuk meningkatkan daya fikir, daya

fisik dan daya pertimbangan manusia, agar manusia itu mampu

melaksakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi, yang tentunya

pengembangan itu harus dilaksanakan secara serasi dan sedini

mungkin. Jika pendidikan itu tidak dilakukan secara serasi dan sedini

mungkin maka daya pikir, daya fisik dan daya pertimbangan manusia

tidak bisa berjalan secara optimal.

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Berdasarkan Tap MPR Nomor IV/MPR/1973 menjelaskan

bahwa tujuan pendidikan nasional adalah:

Membentuk manusia pembangunan ber-Pancasila dan

membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya memiliki

pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan

kreativitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap

demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan

kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur,

mencintai bangsanya, dan sesama manusia sesuai dengan

ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945.12

Sedangkan fungsi pendidikan nasional menurut Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pada Bab II,

Pasal 3,yaitu :

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha, berahlak

11

Andi Makkulau, Strategi Pengembangan Potensi Sumber Daya Insaniyah: Konsep Ideal,

Alumni Jurnal Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni,Vol. 1 No 1, 1991,. h 22. 12

Oemar Hamalik, op.cit,h. 131.

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

18

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.13

Tujuan dan fungsi dari pendidikan nasional hampir sama, yang

intinya untuk membentuk manusia yang cerdas yang tetap

mempertahankan identitasnya sebagai bangsa Indonesia serta selalu

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam Pendidikan Nasional

Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

a. Pasal 6

(1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima

belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

(2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap

keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.

b. Pasal 5 ayat (1) yang berbunyi setiap warga negara mempunyai

hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Ini

berarti bahwa semua anak Indonesia bukan hanya wajib mengikuti

pendidikan yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah, melainkan

juga berhak memperoleh pendidikan yang bermutu.

Dengan PP No. 19 tahun 2005, pengertian bermutu menjadi

jelas, yaitu memenuhi standar sebagai berikut :

1. Standar isi

2. Standar proses

3. Standar lulusan

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

5. Standar sarana dan prasarana

6. Standar pengelolaan

7. Standar pembiayaan

8. Standar penilaian

9. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional.14

13

Ibid., h. 14 14

Soedijarto, Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Gramedia, 2008), h. 59

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

19

Hal ini menunjukan bahwa setiap warga negara Indonesia tanpa

terkecuali berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu dan setiap

masyarakat ikut bertanggung jawab dalam penyelenggaraan

pendidikan sehingga tidak adanya lagi angka putus sekolah dan

kesenjangan pendidikan.

4. Jalur Pendidikan

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang

dikutip oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama

bahwa “Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal

dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.15

Menurut combs dan Ahmad pendidikan formal, nonformal dan

informal adalah:

a. Pendidikan Formal adalah sistem pendidikan yang terstruktur,

hierarkis, dilaksanakan dari sekolah dasar sampai perguruan

tinggi, studi akademik, beragam program spesialis dan beragam

institusi, full time, berupa latihan teknis maupun profesional.

b. Pendidikan informal adalah proses pendidikan sepanjang hayat,

dimana setiap individu memperoleh sikap, nilai keterampilan

dan pengetahuan, dari pengalaman sehari-hari, dan dari

pengaruh pendidikan dan sumber-sumber lingkungannya

seperti dari keluarga, tetangga, pekerjaan dan ketika bermain,

dari pasar dan jalan raya, dari perpustakaan dan media massa.

c. Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang

terorganisasi di luar sistem sekolah formal, apakah

dilaksanakan tersendiri ataukah merupakan bagian dari

kegiatan yang lebih besar, yang dimaksudkan untuk melayani

sasaran didik tertentu dan tujuan belajar.16

5. Tujuan Pendidikan dan Pengajaran

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran tentunya memiliki tujuan,

tanpa tujuan maka pelaksanaan pendidikan dan pengajaran tidak akan

menghasilkan para lulusan yang kompeten.Tujuan pendidikan dan

15

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang – Undang dan

Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, 2006., h. 13 16

Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan,

dan Andragogi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.145.

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

20

pengajaran menurut Ngalim Purwanto dapat dibedakan menjadi

“Tujuan Umum, Tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler, dan Tujuan

Instruksional”.17

Keempat tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tujuan umum

Tujuan umum ialah tujuan pendidikan yang berlaku untuk

seluruh lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu

negara. Tujuan umum yang berlaku di Indonesia disebut tujuan

pendidikan nasional.

b. Tujuan Institusional ialah tujuan pendidikan yang akan dicapai

menurut jenis dan tingkatan sekolah atau lembaga pendidikan

masing-masing. Tujuan ini tercantum di dalam kurikulum

sekola/lembaga pendidikan yang menggambarkan yang harus

dicapai setelah selesai belajar di sekolah itu.

c. Tujuan Kurikuler ialah tujuan kurikulum sekolah yang telah

diperinci menurut bidang studi atau mata pelajaran atau

kelompok mata pelajaran.

d. Tujuan Instruksional

Tujuan pokok bahasan atau subpokok bahasan (topik-topik atau

subtopik) yang akan diajarkan oleh guru. Tujuan ini dibedakan

menjadi tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan

instruksional khusus (TIK).

Keempat tujuan tersebut, dijadikan pedoman dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran sehingga proses

pendidikan dan pengajaran tersebut lebih sistematis dan terararah

berdasarkan penjabaran dari setiap tujuan tersebut.

17

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h. 40

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

21

6. Proses Pendidikan

a. Proses belajar mengajar

Anak manusia yang berhakikat kemerdekaan manusia

menuntut proses pemanusiaan yang menghormati kemerdekaan

manusia. Proses belajar berupa indoktrinasi, menghafal dari buku,

mengikuti sistem bank, sangat bertentangan dengan kemampuan

berpikir peserta didik. Sudah tentu di dalam mengembangkan

kemampuan belajar mandiri serta kreatif diperlukan penguasaan

alat-alat berpikir elementer yang perlu dihafalkan penguasaan

bahasa, abjad, matrikulasi dasar, membaca lancar.

b. Kurikulum

Kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman yang akan

dihayati oleh peserta didik di dalam lingkungan pendidikan.

Kurikulum bukanlah untuk mempersiapkan penguasaan

keterampilan untuk hidup tetapi dasar-dasar keterampilan untuk

menghadapi dunia yang terbuka.

c. Sarana Penunjang

Kurikulum pendidikan formal perlu ditunjang oleh berbagai

sarana modern untuk terjadinya proses pendidikan yang optimal.

Di dalam kemajuan teknologi informasi yang serba cepat dewasa

ini lembaga pendidikan perlu menyiapkan komputer, perpustakaan

sekolah atau perpustakaan publik yang akan menjadi penunjang di

dalam kemerdekaan berpikir peserta didik.

d. Evaluasi pendidikan

Proses pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan.

Meskipun tujuannya bukan merupakan tujuan yang tertutup tetapi

yang terus menerus terarah kepada pemerdekaan manusia, namun

proses pendidikan mempunyai tonggak-tonggak yang digunakan

untuk mengevaluasi jalannya prosesi itu sendiri. Keterarahan

proses pendidikan meminta evaluasi terhadap perjalanan

perkembangannya.

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

22

C. Hakikat Pendidikan Nonformal

1. Pengertian Pendidikan Nonformal

Menurut M. Sudomo, pendidikan nonformal adalah “Setiap

kegiatan pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan formil,

baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi

kebutuhan pelajar (clientele) dan mencapai tujuan-tujuan belajar”.18

Menurut Soelaiman Joesoef pendidikan nonformal adalah

“Pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu

mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat”.19

Menurut Combs dalam buku Penelitian Tindakan Dalam

Pendidikan Nonformal menyatakan bahwa “Pendidikan nonformal

(nonformal education) adalah setiap kegiatan pendidikan yang

diorganisasikan diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan

secara sengaja untuk melayani peserta didik tertentu guna mencapai

tujuan belajarnya”.20

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan

nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang

dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”.21

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dismpulkan bahwa

pendidikan nonformal adalah suatu proses pendidikan yang

dilaksanakan secara terbuka, terstruktur dan berjenjang yang tidak

memiliki aturan-aturan yang baku serta dilaksanakan dalam rangka

memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat tertentu.

18

Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: CV Era

Swasta, 1984), h.7. 19

Soelaiman Joesof, op.cit, h. 79 20

Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 19 21

Moh.Alifuddin, Kebijakan Pendidikan Nonformal:Teori, Aplikasi dan Implikasi, (Jakarta:

Magna Script Publishing, 2011), h. 19

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

23

2. Tugas Pokok Pendidikan Nonformal

Menurut Saleh Marzuki “Kesalingtergantungan antara

pendidikan formal dan nonformal semakin nyata ketika berbagai

negara merasa perlu mengembangkan pendidikan nonformal bagi

warga negaranya. Keperluan itu memang berbeda anatara negara maju

dan negara berkembang”.22

Adapun tugas pokok negara maju dan

berkembang sebagai berikut :

a. Tugas Pendidikan Nonformal di Negara Maju

Negara industri mewajibkan semua anak sebelum usia 15

tahun untuk mengikuti sekolah, maka pendidikan nonformal

memiliki tugas sebagai berikut:

1) Pendidikan nonformal (PNF) membantu menyiapkan anak-

anak prasekolah untuk memasuki sekolah melalui play group,

pusat pengasuhan (day care), program pendidikan melalui TV,

dan sebagainya.

2) PNF bertugas melengkapi atau complements sekolah dengan

memberi pengalaman belajar melalui ekstrakulikuler seperti

olahraga, kegiatan seni dan budaya, organisasi remaja dan

pemuda.

3) PNF menindaklanjuti sekolah dengan menyajikan berbagai

program pendidikan berkelanjutan atau kesempatan pendidikan

lanjut setelah keluar dari sekolah atau menyelesaikan sekolah

b. Tugas Pendidikan Nonformal di Negara Berkembang

Di negara berkembang yang perkembangan ekonomi dan

pendidikannya lebih tinggi, PNF memiliki peranan yang sama

dengan negara industri. Di sebagian besar negara berkembang,

peranan ini sangat berbeda oleh karena banyak anak, khususnya di

pedesaan dan daerah terpencil, yang tidak dapat mengikuti atau

menyelesaikan sekolah baik dasar maupun menengah. Ini

22

Saleh Marzuki, Dimensi-Dimensi Pendidikan Nonformal, (Malang: Rosindo, 2009), h. 139

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

24

menghasilkan banyak sasaran didik remaja ataupun pemuda yang

tidak pernah atau drop out sekolah. Adapun tugas PNF di negara

berkembang sebagai berikut:

1) Sebagai persiapan memasuki dunia sekolah.

2) Sebagai suplemen atau tambahan pelajaran karena mata

pelajaran yang disajikan di sekolah terbatas.

3) Sebagai komplemen atau pelengkap karena kecakapan tertentu

memang tidak diajarkan di sekolah tetapi tetap dipandang

perlu, sementara kurikulum sekolah tidak mampu

menampungnya.

4) Sebagai pengganti (subtitusi) karena anak-anak yang tidak

pernah sekolah harus memperoleh kecakapan sama atau setara

dengan sekolah. Di Indonesia, ini dikenal dengan pendidikan

kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C.

.

3. Fungsi Pendidikan Nonformal

Fungsi pendidikan nonformal adalah membelajarkan individu atau

kelompok agar mampu memberdayakan dan mengembangkan dirinya

sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan/perkembangan

zaman, berdasarkan fungsi tersebut pendidikan nonformal menurut

Soegimin Gitoasmoro dapat melayani kebutuhan sebagai berikut:

a. Pendidikan Suplemen

b. Pendidikan Komplemen

c. Pendidikan Kompensasi/Pengganti

d. Pendidikan Substitusi

e. Pendidikan Alternatif

f. Pendidikan Pengayaan/Penguatan

g. Pendidikan Pemutakhiran/Updating

h. Pendidikan Pembentukan Keterampilan

i. Pendidikan Penyesuaian

j. Pendidikan Pembibitan.23

Fungsi pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

23 Soegimin Gitoasmoro, op.cit, h. 41

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

25

a. Pendidikan suplemen: kesempatan untuk menambah/meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan tertentu di luar pendidikan

sekolah/formal.

b. Pendidikan komplemen: kesempatan untuk menambah/melengkapi

pendidikan sekolah/formal.

c. Pendidikan kompensasi/pengganti: kesempatan untuk memperoleh

pendidikan bagi yang tidak pernah mengalami pendidikan di

sekolah.

d. Pendidikan substitusi: kesempatan untuk belajar pada jenjang

pendidikan tertentu berhubung belum adanya pendidikan sekolah di

sekitar tempat tinggal.

e. Pendidikan alternatif: kesempatan untuk memilih jalur pendidikan

nonformal sehubungan dengan peluang atau waktu yang dimiliki.

f. Pendidikan pengayaan/penguatan: kesempatan untuk

memperkaya/memperluas/ meningkatkan kemampuan yang

diperoleh dari pendidikan sekolah/formal.

g. Pendidikan pemutakhiran/updating: kesempatan untuk

memutakhirkan atau meremajakan pengetahuan dan keterampilan

yang telah dimiliki.

h. Pendidikan pembentukan keterampilan: kesempatan untuk

memperoleh keterampilan baru di samping keterampilan yang telah

dimiliki.

i. Pendidikan penyesuaian: kesempatan untuk memperoleh

pendidikan penyesuaian diri sehubungan adanya mobilitas

teritorial, pekerjaan, dan perubahan sosial.

j. Pendidikan pembibitan: kesempatan untuk memperoleh pendidikan

atau latihan keterampilan tertentu melalui proses belajar bersama

sambil mengadakan usaha bersama dalam kelompok belajar usaha

bersama.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

26

Selain itu Pendidikan nonformal berfungsi mengatasi berbagai

kesenjangan yang ada di masyarakat. Menurut Hunter ada beberapa

kesenjangan yang dapat diatasi melalui pendidikan nonformal yaitu :

a. Kesenjangan Pekerjaan (the job gap)

b. Kesenjangan Efisiensi (the efficiency gap)

c. Kesenjangan Permintaan dan Penyediaan (the demand and supply

gap)

d. Kesenjangan Populasi (population gap)

e. Kesenjangan bayaran sebagai pendapatan (the wage gap)

f. Kesenjangan persamaan hak (the equity gap)

g. Kesenjangan beradaptasi (the adaptability gap)

h. Kesenjangan evaluasi (evaluation gap)

i. Kesenjangan harapan (expectation gap).24

Kesenjangan-kesenjangan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Kesenjangan pekerjaan (the job gap), yaitu adanya ketidaksesuaian

antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja atau

keterampilan kerja yang dibutuhkan.

b. Kesenjangan efisiensi (the efficiency gap), yaitu kurangnya

pemanfaatan secara tepat sumber daya manusia dan sumber

finansial.

c. Kesenjangan permintaan dan penyediaan (the demand and supply

gap), yaitu meningkatnya permintaan pendidikan dan konsekuensi

rendahhnya mutu pendidikan.

d. Kesenjangan populasi (population gap), yaitu gagalnya sekolah

untuk mengatasi pertumbuhan penduduk usia sekolah.

e. Kesenjangan bayaran sebagai pendapatan (the wage gap), yaitu

tingginya bayaran di sektor perkotaan mengakibatkan migrasi dari

desa ke kota.

f. Kesenjangan persamaan hak (the equity gap), yaitu

ketidakmampuan sekolah memberikan kesempatan kepada semua

orang; hanya bagi orang-orang yang punya kemampuan untuk

membiayai karena semakin tinggi tingkatan pendidikannya

semakin tinggi pula ongkosnya.

24

Saleh Marzuki, op.cit.,h. 147

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

27

g. Kesenjangan beradaptasi (the adaptability gap), yaitu kekakuan

atau ketidakluwesan sekolah yang menyebabkan sulitnya mereka

merespons kebutuhan sosial dan ekonomi.

h. Kesenjangan evaluasi (evaluation gap), kesenjangan ini timbul

karena sulitnya menilai kinerja individu dalam pekerjaan karena

keterampilan pekerja lebih cepat daripada supervisornya.

i. Kesenjangan harapan (expectation gap) yang terlihat dari adanya

migrasi dari desa ke kota dan mengejar pendidikan guna mencari

kerja yang sering kali tidak tersedia.

Dari beberapa pernyataan yang telah dikemukakan di atas dapat

kita simpulkan bahwa fungsi dari pendidikan nonformal adalah

memberikan kebutuhan akan pendidikan bagi masyarakat luas baik itu

sebagai pelengkap atau pengganti, sesuai dengan yang masyarakat

butuhkan serta pendidikan nonformal berfungsi untuk menyelesaikan

masalah-masalah kesenjangan di masyarakat baik itu kesenjangan

pendidikan, sumber daya manusia atau kesenjangan lainnya.

4. Tujuan Pendidikan Nonformal

Pada dasarnya, pendidikan nonformal memiliki tujuan yang

sama dengan pendidikan formal pada umumnya. Seperti yang

dinyatakan oleh Soedirjato bahwa :

Pendidikan nonformal mempunyai tujuan nasional yang sama

dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun

2003, BAB II Pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan

nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.25

Berdasarkan hal tersebut, bisa kita lihat bahwa tujuan dari

pendidikan nonformal sama dengan tujuan pendidikan nasional yang

25 Soedijarto, Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Gramedia, 2008), h. 59

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

28

pada intinya memberikan kecakapan dan pengetahuan bagi

masyarakat agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab.

Sedangkan secara operasional, pendidikan nonformal mempunyai

tujuan institusional yang memungkinkan warga masyarakat memiliki:

a. Kesempatan mengembangkan kepribadian dan

mengaktualisasikan diri;

b. Kemampuan menghadapi tantangan hidup baik dalam

lingkungan keluarga maupun dalam lingkungn masyarakat,

c. Kemampuan membina keluarga sejahtera untuk memajukan

kesejahteraan umum;

d. Kemampuan wawasan yang luas tentang hak dan kewajiban

sebagai warga segara;

e. Kemampuan kesadaran berbangsa, bernegara, dan

bermasyarakat dalam rangka pembangunan manusia dan

masyarakat;

f. Kemampuan menciptakan atau membantu menciptakan

lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.26

5. Jalur Pendidikan Nonformal

Pelaksanaan pendidikan nonformal, teridiri dari berbagai jenjang

yang setiap jenjangnya diberikan keterampilan sesuai dengan karakter

siswanya. I Made Candiasa dalam Temu Karya XIII Universitas/IKIP

se Indonesia di Jakarta mengatakan bahwa :

Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menetapkan bahwa jalur pendidikan terdiri

atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat

saling melengkapi dan memperkaya. Ditetapkan disana bahwa

pendididikan nonformal teridiri atas pendidikan dasar,

menengah dan pendidikan tinggi. Sementara itu untuk

pendidikan nonformal ditetapkan bahwa pendidikan nonformal

diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan

layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,

penambah dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat. 27

26

Soegimin Gitoasmoro, loc.cit, h.,41 27 I Made Candiasa, “ Sinergi Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal Untuk Mendukung

Sertifikasi dan Akreditasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”, Makalah disampaikan pada Temu

Karya XIII/FT/FPTK/JPTK Universitas/IKIP Se-Indonesia Di Jakarta Tgl. 13-14 Februari 2004.h.

5

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

29

Berdasarkan hal tersebut, maka antara pendidikan formal,

nonformal dan informal dapat saling bekerjasama dalam rangka

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nonformal pun

dapat dilaksanakan melalui pendidikan dasar, pendidikan menengah

dan pendidikan tinggi. Namun, pendidikan nonformal ini ditujukan

kepada masyarakat yang memang memerlukan layanan pendidikan

baik itu sebagai pengganti, pelengkap dalam rangka memberikan hak

kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat.

6. Bentuk-Bentuk Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal hampir selalu berurusan dengan

bimbingan, pembinaan dan pengembangan warga masyarakat yang

mengalami ketelantaran pendidikan. Menurut Tidar Dwi Septian

bentuk-bentuk pendidikan nonformal, yaitu:

a. Community Development

b. Learning Society

c. Deschooling Society

d. Mass Education

e. Fundamental Education

f. Community Education

g. Adult Education

h. Exention Education

i. Life Long Education

j. Recurent Education

k. Permanent Education

l. Indigenous Education.28

Bentuk-bentuk pendidikan nonformal tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Community Development

Community development merupakan usaha dan kegiatan

pembangunan masyarakat yang dipelopori oleh tokoh-tokoh

masyarakat setempat untuk memecahkan masalah-masalah lokal

28 Dwi, Tidar Septian, “Peranan Rumah Pintar Tresno Asih Dalam Peningkatan Akses Layanan

Program Pendidikan Non Formal Di Kelurahan Bojong Salaman Kecamatan Semarang Barat Kota

Semarang”, Skripsi pada Sekolah Strata Satu Universitas Negeri Semarang, Semarang, h. 25,

dipublikasikan.

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

30

yang dihadapinya, termasuk masalah pendidikan, dengan

mempergunakan kekuatan sendiri.

b. Learning Society

Learning society menggambarkan keadaan suatu masyarakat

dimana warga masyarakatnya suka dan gemar belajar, ingin selalu

meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya dari

sumber maupun tanpa dipaksa, melainkan atas kemauan dan

kesadarannya sendiri.

c. Deschooling Society

Deschooling society merupakan kegiatan-kegiatan pendidikan

yang dilakukan oleh masyarakat dalam usahanya untuk membantu

mengurangi beban pendidikan di sekolah.

d. Mass Education

Mass education adalah kegiatan pendidikan untuk pemuda dan

orang dewasa yang karena satu dan lain sebab tidak pernah

mengikuti pendidikan di sekolah atau meninggalkan sekolah

sebelum tamat, yang diselenggarakan dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, termasuk disini kegiatan pendidikan

pemberantasan buta aksara, buta bahasa, dan buta pengetahuan

dasar.

e. Fundamental Education

Fundamental education mempunyai pengertian hampir sama

dengan mass education, diselenggarakan terutama bagi para wanita,

pemuda, dan orang dewasa dengan maksud agar mereka bisa

menyesuaikan diri dengan masyarakat yang telah maju dan

berkembang.

f. Community Education

Community education merupakan kegiatan pendidikan bagi

kelompok-kelompok dalam masyarakat agar mereka dapat

menolong diri mereka sendiri, dengan cara merubah sikap mental

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

31

dan pola berpikirnya, serta memiliki pandangan dan kebiasaan-

kebiasaan baru.

g. Adult Education

Adult education merupakan kegiatan pendidikan yang

diperuntukkan bagi para pemuda dan orang dewasa baik secara

sendiri-sendiri ataupun bersama-sama, untuk berbagai macam

kebutuhan yang bersifat fungsional karena dalam pendidikan ini

lebih banyak diberikan latihan-latihan praktik dan hanya sedikit

teori.

h. Exention Education

Exention education merupakan kegiatan penyebarluasan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang diselenggarakan oleh perguruan

tinggi bekerjasama dengan pihak yang terkait dalam upaya

memajukan kehidupan bangsa.

i. Life Long Education

Life long education merupakan rangkaian kegiatan belajar yang

dilakukan oleh tiap-tiap orang dimana dan kapan pun ia berada

kegiatan itu dilakukan, karena proses belajar sesungguhnya tidak

hanya terjadi di sekolah tetapi juga berlangsung di dalam keluarga

dan masyarakat.

j. Recurent Education

Recurent education adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk

memberikan pendidikan kembali kepada mereka yang karena satu

dan lain sebab terpaksa meninggalkan sekolah sebelum tamat,

namun mereka masih mempunyai keinginan dan semangat untuk

melanjutkan pada waktu dan kesempatan lain.

k. Permanent Education

Permanent education merupakan upaya untuk mengusahakan

bagaimana agar warga masyarakat tetap mempunyai minat dan

semangat belajar disepanjang kehidupannya sekalipun mereka telah

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

32

menyelesaikan pendidikannya di sekolah, sehingga kegiatan belajar

merupakan kebutuhan yang permanen.

l. Indigenous Education

Indigenous education adalah kegiatan-kegiatan pendidikan

yang bersifat tradisional, yang mengutamakan programnya di atas

sadar nilai-nilai budaya sendiri, meskipun tidak menutup

kemungkinan dikembangkannya nilai-nilai budaya tersebut secara

kreatif dan inovatif.

D. Hakikat Pendidikan Kejuruan

1. Pengertian Pendidikan Kejuruan

House Commitee on Education and Labour menyatakan bahwa:

Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat,

pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang

mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan

keterampilan. Program kejuruan merupakan program

pengembangan, bukan program terminal, mempersiapkan siswa

kepada pilihan maksimal untuk melanjutkan studi atau

mendapatkan pekerjaan.29

Oleh karena itu, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang

memberikan keterampilan dalam rangka menyalurkan siswanya ke

dalam dunia kerja. Pendidikan kejuruan merupakan program

pengembangan yang tidak hanya menekankan teori saja akan tetapi

mengembangngkan dari sebuah teori menjadi praktik, yang nantinya

menghasilkan keterampilan tertentu.

2. Fungsi Pokok Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan memiliki tiga fungsi pokok, yaitu :

a. Fungsi pengembangan bakat, yang berarti berusaha memberikan

pelayanan secara luas bagi para peminat yang ingin

mengembangkan bakat dan minatnya terkait dengan lapangan

pekerjaan tertentu.

29

Uwe Schipeers dan Djadjang Madya., op.cit.h. 24

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

33

b. Fungsi pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan yang

mengarah pada dunia kerja, yang berarti berusaha memberikan

keterampilan-keterampilan dasar serta kebiasaan yang diperlukan,

yang terarah pada dunia kerja yang ada di masyarakat.

c. Fungsi kepelatihan, yakni memberikan latihan keterampilan, baik

bagi yang telah mulai berkembang bakatnya sesuai dengan pilihan

berdasarkan minatnya masing-masing maupun bagi yang telah

memperoleh pendidikan dasar keterampilan tertentu. Fungsi ketiga

ini merupakan perpaduan antara fungsi pertama dan kedua,

sehingga pendidikan kejuruan ini harus mampu memberikan

pelayanan terhadap macam-macam kebutuhan untuk memperoleh

pengalaman melalui pendidikan.

3. Bidang-Bidang Kegiatan Pendidikan Kejuruan

Sasaran utama pendidikan kejuruan adalah para remaja/pemuda

yang putus sekolah, dalam arti mengalami kegagalan belajar, baik dari

sekolah-sekolah kejuruan, sekolah-sekolah umum, maupun putus

sekolah dari tingkat akademi dan perguruan tinggi.

Sehubungan dengan fungsi dan saran yang perlu mendapat

pelayanan pendidikan kejuruan memang khusus, maka programnya

perlu disusun dalam bidang-bidang kegiatan, sebagai berikut:

a. Penelitian dan latihan: Yang bertujuan melakukan penelitian

terhadap pengalaman dan upaya-upaya pengembangan yang

telah dilakukan sebelumnya, dan kemudian disusun suatu

proyek percobaan/percontohan program latihan bagi para

pemuda yang berasal dari golongan ekonomi lemah.

b. Program Ekstension: Yang bertujuan memberikan program

pendidikan kejuruan bagi para siswa yang tidak mampu

menyelesaikan studinya pada tingkat/jenjang pendidikan

tertentu.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

34

c. Pendidikan Kejuruan Daerah: Yang bertujuan menyediakan

pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

pedesaan.

d. Industri Rumah: Yang bertujuan menyediakan program

pendidikan kejuruan bagi para pemuda yang berada di daerah-

daerah di mana tingkat pengangguran lebih tinggi.

e. Program Kerjasama: Yang bertujuan memberikan latihanbagi

para pemuda yang berasal dari daerah-daerah yang lebih tinggi

tingkat putus sekolah dan tingkat penganggurannya.

f. Program Magang: Yang ditujukan bagi para pemuda yang ingin

melanjutkan program pendidikan kejuruannya melalui kegiatan

magang di perusahaan.

g. Latihan dan Pengembangan Personel: Yang ditujukan bagi

tenaga kepemimpinan di bidang pendidikan kejuruan.

E. Tenaga Kerja

1. Pengertian Tenaga Kerja

Menurut Jusuf Enoch tenaga kerja adalah “Setiap orang yang

mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan

kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat”.30

Tenaga kerja yang dimuat dalam Undang-Undang Pokok

Ketenagakerjaan No.14 tahun 1990, yaitu “Setiap orang yang yang

mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan

kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang terdiri dari angkatan dan bukan angkatan kerja”.31

Sedangkan menurut Sedarmayanti tenaga kerja adalah :

Penduduk pada usia kerja (15 tahun ke atas) atau 15 -64 tahun,

atau penduduk yang secara potensial dapat bekerja. Dengan

30

Jusuf Enoch Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h., 274 31

Sonny Sumarono, Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 7

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

35

perkataan lain tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk

dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa

jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka

mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.32

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun yang sudah

mampu menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan

kebutuhan barang atau jasa dari masyarakat.

Sebagaimana dikatakan Sedarmayanti, tenaga kerja itu terdiri

dari:

a. Angkatan kerja: adalah penduduk yang bekerja dan yang tidak

bekerja tetapi siap untuk mencari kerja

b. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang masih sekolah, ibu

rumah tangga, dan para penyandang cacat, serta lanjut usia.33

Ada empat hal yang berkaitan dengan tenaga kerja, yaitu:

a. Bekerja

Jumlah orang yang bekerja sering dipakai sebagai petunjuk

tentang luasnya kesempatan kerja. Dalam pengkajian

ketenagakerjaan kesempatan kerja sering dipicu sebagai

permintaan tenaga kerja.

b. Pencari kerja

Penduduk yang menawarkan tenaga kerja tetapi belum

berhasil memperoleh pekerjaan dianggap terus mencari pekerjaan.

Maka dari itu mereka yang tidak bekerja tidak semata-mata

dikelompokkan sebagai penganggur tetapi lebih tepat sebagai

pencari kerja.

c. Tingkat partisipasi angkatan kerja

32

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Aditama, 2007),h. 1

33

Ibid

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

36

Yaitu seberapa besar jumlah angkatan kerja yang mampu

memproduksi suatu barang atau jasa.

d. Profil angkatan kerja

Terdiri dari:

1) Umur

Angkatan kerja dengan umur muda biasanya sangat rendah,

paling tinggi 30%. Mereka belum stabil dan keterkaitannya

dengan pasar tenaga kerja belum erat. Sedangkan tenaga kerja

dengan umur prima, pada umur ini seseorang harus bekerja

karena tuntutan tanggung jawab keluarga atau karena sudah

terlanjur menginvestasikannya waktunya pada perusahaan atas

jabatan tertentu maka sebagian besar dari mereka harus aktif di

pasar tenaga kerja. Umur 60 tahun ke atas bagi sementara orang

merupakan masa pengunduran diri dari pasar tenaga kerja.

2) Jenis kelamin

Faktor tradisi, kebudayaan dan fisik menyebabkan

perbedaan tenaga kerja antara perempuan dan laki-laki. Laki-laki

ditakdirkan lebih berat daripada wanita. Laki-laki ditempatkan

pada posisi kepala rumah tangga dengan tanggung jawab

menyertainya. Wanita dipandang tidak pantas untuk bekerja.

Kebudayaan mengharuskan mereka untuk memeras tenaganya.

3) Wilayah Kota dan Pedesaan

Corak pemukinan penduduk dapat membawa dampak pada

tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan

kerja di Pedesaan cenderung lebih tinggi daripada perkotaan. Di

kota ragam alternatif penggunaan waktu seseorang individu

lebih beragam daripada pedesaan. Menurut Sedarmayanti

“Sekolah-sekolah sebagian besar menumpuk di kota-kota”.34

Di

desa mau tidak mau mereka harus bekerja. Pilihan lain selain

bekerja sangat terbatas.

34

Ibid

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

37

4) Pendidikan

Menurut Jusuf Enoch dalam bukunya yang berjudul Dasar-

Dasar Perencanaan Sekolah menyatakan bahwa “Pendidikan di

Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD 1945 ditujukan bagi

pemuasan kebutuhan perseorangan dan bagi pemenuhan

tuntutan masyarakat, bangsa dan tanah air”.35

Pada umumnya

jenis dan tingkat pendidikan dianggap dapat mewakili kualitas

tenaga kerja. Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan

untuk memberikan keterampilan, pengetahuan dan

meningkatkan kemandirian maupun pembentukan kepribadian

seseorang individu. Hal-hal yang melekat pada diri orang

tersebut merupakan modal dasar yang dibutuhkan untuk

melaksanakan pekerjaan. Menurut Soemarsono, “Makin tinggi

nilai asset makin tinggi pula kemampuan mereka untuk bekerja.

Produktivitas mereka ditunjang oleh pendidikan. Dengan

demikian pendidikan dapat dipakai sebagai indikator mutu

tenaga kerja”.36

Jusuf Enoch pun mengatakan bahwa “Proyeksi kebutuhan

tenaga kerja dijadikan dasar bagi penyusunan perencanaan

pendidikan di banyak negara dan bahkan sampai sekarang tetap

memainkan peran penting”.37

Maka dari itu sudah sepantasnya

setiap negara sudah mampu mempunyai sistem pendidikan yang

bermutu dan terjangkau. Jusuf menambahkan pula bahwa

“Dalam strategi pembangunan nasional suatu bangsa,

pendidikan dan perencanaan pendidikan memegang peranan

penting dalam pengadaan pekerjaan dan pertumbuhan

ekonomi”.38

35

Jusuf, op.cit., h.249 36

Soemarsono,op.cit., h.7 37

Jusuf. loc.cit 38

Ibid., h, 270

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

38

Salah satu kebijakan pemerintah terkait hubungan antara

pendidikan dengan tenaga kerja adalah salah satunya dengan

menciptkan program Sekolah Menengah Kejuruan, yang salah

satunya memiliki fungsi pendidikan dasar keterampilan dan

kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang berarti

berusaha memberikan keterampilan-keterampilan dasar serta

kebiasaan-kebiasaan yang diperlukan, yang terarah pada dunia

kerja yang ada di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa

program pendidikan yang khusus memberikan pendidikan untuk

mengarah langsung ke dunia kerja adalah melalui Sekolah

Menengah Kejuruan.

Oleh karena itu, kita bisa mengetahui betapa pentingnya

peranan pendidikan dalam kaitan memenuhi faktor tenaga kerja,

karena pendidikan merupakan sebuah proses untuk mencari

pengetahuan, pengalaman dan wawasan sehingga dengan proses

pendidikan bisa menghasilkan para tenaga kerja yang memiliki

kompetensi tinggi.

2. Lapangan Pekerjaan

Menurut Jusuf Enoch, “Lapangan kerja adalah kegiatan/pekerjaan

yang dilakukan dengan maksud memperoleh penghasilan atau

keuntungan dalam jangka waktu tertentu”.39

Penyediaan lapangan

pekerjaan biasanya mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi.

Kalau pada masa awal perkembangan ekonomi, lebih banyak

penduduk yang bekerja di sektor pertanian maka sejalan dengan

perkembangan ekonomi, terjadi transformasi lapangan pekerjaan

menuju lapangan pekerjaan yang semakin kompleks yaitu industri dan

akhirnya menuju tahap jasa.

39

Ibid

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

39

3. Penarikan Pegawai

a. Pengertian Penarikan Pegawai

Menurut Andrew E.Sikula mengemukakan bahwa :

Recruitment is the act or process of an organization

attempting to obtain additional manpower for operational

purpose. Recruiting involves acquiring further human

resources to serve as institutional input. Penarikan pegawai

adalah tindakan atau proses dari suatu usaha organisasi untuk

mendapatkan tambahan pegawai untuk tujuan operasional.

Penarikan pegawai melibatkan sumber daya manusia yang

mampu berfungsi sebagai input lembaga.40

Berdasarkan hal tersebut, maka penarikan pegawai merupakan

kegiatan untuk menambah jumlah personil untuk menjalankan

kegiatan operasional perusahaannya, yang tentunya penarikan

pegawai itu didasarkan pada keahlian yang diperlukan oleh

perusahaan.

b. Sumber-Sumber Penarikan Pegawai

Ada dua sumber dalam penarikan pegawai, yaitu sumber dari

dalam perusahaan yang diupayakan melalui mutasi pegawai yang

mencakup promosi jabatan, transfer dan demosi jabatan, kedua

sumber dari luar perusahaan yang diupayakan melalui iklan media

massa, lembaga pendidikan dan Depnaker.

1) Sumber dari dalam perusahaan

Upaya penarikan pegawai dapat dilakukan melalui proses

memutasikan pegawai berdasarkan hasil evaluasi terhadap

penilaian prestasi kerja dan kondite pegawai yang ada di

perusahaan. Ada tiga bentuk mutasi pegawai yaitu :

a) Promosi jabatan, yaitu pemindahan pegawai dari satu

jabatan tingkat ke jabatan yang lebih tinggi daripada jabatan

sebelumnya.

40

Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Rosdakarya,

2011), h., 33

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

40

b) Transfer atau rotasi pekerjaan adalah pemindahan bidang

pekerjaan pegawai kepada bidang pekerjaan lainnya tanpa

mengubah tingkat jabatannya

c) Demosi jabatan adalah penurunan jabatan pegawai dari satu

jabatan ke tingkat jabatan yang lebih rendah atas dasar

kondite dan prestasi kerjanya, atau akibat terjadinya

penyederhanaan struktur organisasi.

2) Sumber dari luar perusahaan

Upaya penarikan pegawai ini meliputi :

a) Iklan media massa

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan

media massa sebagai sumber penawaran formasi kerja

kepada masyarakat luas. Dengan menggunakan media

massa tersebut dimungkinkan banyak lamaran kerja yang

masuk ke perusahaan. Dengan demikian, memungkinkan

perusahaan dapat menyeleksi calon pegawai yang betul-

betul memenuhi persyaratan kualifikasi sesuai yang

dibutuhkan untuk mengisi formasi yang ada di perusahaan.

b) Lembaga pendidikan

Perusahaan dapat memanfaatkan lembaga

pendidikan sebagai sumber penarikan pegawai. Dengan

melalui lembaga pendidikan, perusahaan dapat

memanfaatkan referensi atau rekomendasi dari pemimpin

lembaga pendidikan mengenai calon yang memenuhi

kualifikasi yang tepat untuk mengisi formasi yang ada di

perusahaan. Calon pegawai yang mendapat rekomendasi

dari pemimpin lembaga pendidikan pada umumnya

merupakan calon pegawai yang mempunyai prestasi

akademik yang tinggi dan mempunyai kepribadian yang

dinilai baik selama mereka menempuh pendidikan di

lembaga pendidikan tersebut.

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

41

c) Depnaker

Perusahaan dapat memanfaatkan calon pegawai

yang mendapat rekomendasi dari Departemen Tenaga

Kerja. Dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan

dalam rangka membantu program pemerintah dalam

menyalurkan penduduk pencari kerja dan pengurangan

pengangguran.

d) Lamaran Kerja Yang Sudah Masuk di Perusahaan

Lamaran kerja yang sudah masuk di perusahaan

perlu dipertimbangkan sebagai sumber penarikan pegawai.

Melalui lamaran kerja yang sudah masuk, perusahaan dapat

langsung menyeleksi lamaran yang memenuhi kebutuhan

untuk mengisi formasi yang ada di perusahaan.

c. Seleksi Calon Pegawai

Menurut Wayne Mondey seleksi adalah :

Proses memilih dari sekelompok pelamar, orang yang

paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk

organisasi. Mencocokan secara tepat orang dengan

pekerjaan dan organisasi adalah tujuan proses seleksi. Jika

orang-orang melebihi persyaratan, kurang memenuhi

persyaratan, atau karena satu hal tidak cocok dengan

pekerjaan atau budaya organisasi, mereka akan menjadi

tidak efektif dan mungkin meninggalkan perusahaan, baik

secara sukarela maupun tidak.41

Sedangkan menurut Andrew E. Sikula penyeleksian

adalah pemilihan. Menyeleksi merupakan suatu pengumpulan dari

suatu pilihan. Proses seleksi melibatkan pilihan dari berbagai objek

dengan mengutamakan beberapa objek saja yang dipilih. Teknik

seleksi calon pegawai meliputi:

1) Tes Pengetahuan Akademik

Bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi

pengetahuan akademik calon pegawai.

41

Wayne Mondy, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 168

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

42

2) Tes Psikologis

Bertujuan untuk mengungkapakn kemampuan potensial dan

kemampuan nyata calon pegawai. Disamping itu pula dapat

diungkap minat, bakat, motivasi, emosi, kepribadian dan

kemampuan khusus lainnya yang ada pada calon pegawai.

3) Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang tau lebih

secara berhadapan (face to face) dalam rangka mencapai suatu

tujuan tertentu. Tujuan wawancara seleksi adalah untuk

mengetahui apakah calon pegawai memenuhi persyaratan

kualifikasi yang telah ditentukan perusahaan.

Oleh karena itu, penyeleksian merupakan proses pemilihan

siapa yang paling tepat diantara semua pelamar kerja yang bisa

menempati formasi yang ditawarkan di perusahaan ataupun

organisasi yang tentunya sudah memenuhi syarat-syarat yang telah

ditetapkan serta tes-tes yang telah dilaksanakan.

F. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 8

Tahun 2014 menyatakan bahwa:

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutya

disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta

sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat

jabatan yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang –

undangan. 42

Berdasarkan hal tersebut maka SKKNI dijadikan pedoman untuk

menilai kompetensi, pengetahuan dan kreativitas yang dimiliki oleh para

tenaga kerja yang tentunya akan menjadi bahan kualifikasi seseorang

dalam menentukan berhak tidaknya bekerja dalam bidang tersebut.

42

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transimgrasi No 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi, h. 3

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

43

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 8

Tahun 2014 bahwa “Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ini

berlaku bagi tenaga kerja Indonesia maupun tenaga kerja asing yang

bekerja di Indonesia”.43

Maka dari itu dengan adanya SKKNI ini, para tenaga kerja Indonesia

harus memiliki kompetensi yang tinggi agar mampu bersaing dengan

tenaga kerja asing.

Menurut Pasal 27 ayat 4 bahwa “Pembinaan terhadap kelembagaan

pendidikan dan pelatihan mencakup penerapan SKKNI dalam

pengembangan kurikulum dan silabus berbasis kompetensi,

pengembangan instruktur berbasis kompetensi, dan proses pembelajaran/

pelatihan dan asesmen berbasis kompetensi”.44

Berdasarkan peraturan menteri diatas, bisa kita ketahui bahwa

pembinaan SKKNI telah dilakukan di dunia pendidikan melalui kurikulum

dan proses pembelajaran. SKKNI ini nantinya akan menjadi acuan atau

pedoman dalam merekrut tenaga kerja maupun pengembangan karirnya,

seperti yang ada dalam peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

No 5 Tahun 2012 pasal 19 bahwa “SKKNI dapat digunakan oleh

perusahaan atau organisasi untuk acuan evaluasi dan asesmen kompetensi

tenaga kerja, baik dalam kaitannya dengan rekrutmen, pengembangan

karier maupun renumerasi”.45

Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang,

maka yang bersangkutan akan mampu:

1. Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan pekerjaan.

2. Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut

dapat dilaksanakan.

3. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang

berbeda dengan rencana semula

43

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 5 Tahun 2012 Tentang Sistem

Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional, h,.8. 44

Ibid.,h. 9 45

Ibid., h., 7

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

44

4. Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk

memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi

yang berbeda.

5. Bagaimana menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila

bekerja pada kondisi dan lingkungan yang berbeda.46

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan

telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan

dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi tentang

Penerapan Standar Kerja Nasional Indonesia menyatakan bahwa

“Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk menyusun uraian

pekerjaan, menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber

daya manusia, menilai unjuk kerja seseorang dan sertifikasi profesi di

tempat kerja”.47

Hal ini menunjukkan bahwa negara Indonesia telah mengatur standar

kompetensi bagi para setiap tenaga kerja agar setiap tenaga kerja itu

memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh masing-masing perusahaan

dan agar para tenaga kerja tersebut mampu bekerja secara berkualitas dan

profesional sesuai dengan standar kerja nasional yang telah ditetapkan oleh

Indonesia.

G. Penelitian Yang Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tidar Dwi Septian dengan

judul “Peranan Rumah Pintar Tresno Asih Dalam Peningkatan Akses

Layanan Program Pendidikan Nonformal di Kelurahan Bojong Salaman

Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang”, menunjukan bahwa

46

Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2011 Tentang

Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Pendidikan

Bidang Pelatihan Mengemudi Kendaraan Bermotor Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia, h. 4 47

Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tentang Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi

Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Bidang Pengeboran Sub Bidang Pengeboran

Darat, 2007.h,.4

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

45

manfaat dari pendidikan nonformal di Rumah pintar Tresno Asih adalah

masyarakat memperoleh wawasan pengetahuan, keterampilan,

pengembangan bakat serta kegiatan yang menyenangkan melalui

berbagai jenis kegiatan diantaranya perpustakaan, pelatihan bahasa

Inggris, posyandu, pelatihan komputer, latihan atau pendidikan musik

dan tari, TPQ, pelatihan pranotocoro, menggambar dan mewarnai.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Syamsi yang berjudul

“Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Pemberdaya Dalam Masyarakat”

menunjukkan bahwa pendidikan luar sekolah sebagai pemberdaya

masyarakat yaitu sebagai suatu cara untuk menggali suatu proses

belajar kelompok masyarakat dan berlatih secara sistematis untuk

meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam pekerjaannya dan

menyiapkan diri untuk peranan dan tanggungjawab yang akan datang,

dengan memaknai belajar untuk mengetahui, belajar berbuat, belajar

hidup bersama, dan belajar menjadi seseorang secara bersamaan dan

berkesinambungan.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soegimin Gitoasmoro

dengan judul “Peran Pendidikan Nonformal Dalam Realisasi Wajib

Belajar Pendidikan Dasar”, menunjukkan bahwa dalam pendidikan

nonformal lebih menekankan pada pembelajaran berbasis kehidupan

manusia secara alamiah. Dalam pendidikan nonformal terdapat

kesamaan pola pembelajaran dengan model-model pembelajaran

pembaharuan. Maka pendidikan nonformal juga sangat relevan dalam

membantu pemerintah untuk mensukseskan wajib belajar 9 tahun

karena karakteristiknya hampir memiliki kesamaan dengan model

pembelajaran pembaharuan yang diinginkan pemerintah bahkan

penyelenggaraan di pendidikan nonformal bisa berlangsung lebih

luwes.

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

46

H. Kerangka Berpikir

Manusia sebagai mahluk yang dianugerahi akal dan pikiran tentunya

bisa meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendidikan. Di dalam

pendidikan, manusia diajarkan berbagai pengetahuan, keterampilan

sehingga dia memiliki kompetensi yang bisa menjadi bekal untuk hidup di

masyarakat.

Negara Indonesia merupakan negara yang terbilang sangat peduli

dengan bidang pendidikan, ini terbukti dengan adanya wajib belajar 12

tahun yang diprogramkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional dan

Kebudayaan sehingga masyarakat yang tergolong ekonomi lemah mampu

menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas.

Namun, meskipun sudah ada program sekolah gratis dari pemerintah tapi

masih ada saja biaya-biaya tambahan yang dilakukan oleh pihak sekolah

sehingga memberatkan bagi siswa yang tergolong ekonomi lemah.

Dengan adanya biaya tambahan di berbagai sekolah, maka masyarakat

mulailah membentuk sebuah lembaga-lembaga pendidikan gratis yang

mampu menampung anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi tanpa

dipungut biaya sedikitpun, salah satunya adalah dibentuknya Kelompok

Belajar Kejuruan Ar-Rahman, kelompok belajar ini dibentuk dengan

tujuan untuk menyalurkan para lulusannya ke dalam dunia kerja sehingga

mampu mengurangi masalah-masalah sosial yang timbul di masyarakat.

Pelaksanaan pendidikan di kelompok belajar yang bersifat gratis

tersebut, tentunya memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam

pelaksanaannya seperti tenaga pendidik, bahan ajar serta sarana dan

prasarana lainnya. Karakteristik dari pendidikan nonformal itu sendiri

yang merupakan pendidikan yang luas bagi seluruh masyarakat dan tidak

adanya peraturan yang ketat seperti di sekolah formal dan disertai dengan

profil para lulusan yang berasal dari keluarga yang kurang mampu yang

tentunya menjadikan motivasi bagi mereka untuk menjadi manusia yang

memiliki kompetensi tinggi sehingga mampu mendapatkan pekerjaan yang

layak, yang tentunya dengan pekerjaan tersebut mampu mengubah nasib

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

47

perekonomian keluarga mereka. Dengan profil mereka yang kurang

beruntung dibandingkan dengan yang lainnya serta ditambah dukungan

dari pihak kelompok belajar tersebut yang selalu menyemangati mereka

tentunya mereka mampu memiliki kompetensi yang bisa bersaing dengan

sekolah formal lainnya baik di perguruan tinggi maupun di dunia kerja.

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Ar-

Rahman yang terletak di Jln. Bulaksarai No 35 Bumi Bintaro Permai,

Pesanggrahan, Jakarta Selatan 12320.

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 4 bulan,

di mulai dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2014.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif Deskriptif,

dengan pendekatan studi kasus. Menurut Syamsir Salam dan Jaenal Aripin

“Studi kasus merupakan penelitian yang kajiannya kepada satu kasus yang

dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif”.1

Penelitian ini dilakukan terhadap satu variabel tanpa harus membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Kajian dalam

penelitian ini adalah Profil Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Ar-Rahman.

“Subjek penelitian dalam studi kasus dapat berupa individu,

kelompok, institusi atau masyarakat”.2 Sedangkan subjek yang diteliti dalam

penelitian ini adalah individu, yaitu para lulusan dari sekolah Ar-Rahman dan

kepala sekolah. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik

purposeful sampling, yaitu “Berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh

subjek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian

yang akan dilakukan”.3 Subjek penelitian yang diambil adalah kepala sekolah

dan para lulusan Ar-Rahman dari 4 (empat) angkatan yang sudah bekerja,

yang seluruhnya berjumlah 67 siswa. Reponden lulusan yang dijadikan

1 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : UIN Jakarta Press,

2006), h., 22 22

Imam Gunawan, Metode PenelitianKualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta : Bumi Aksara,

2013), h. 112. 3 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta :

Salemba Humanika, 2012) ,h. 106

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

49

subjek penelitian berjumlah delapan orang, masing-masing angkatan hanya

diambil dua orang saja dari jenis pekerjaan yang berbeda. Hal tersebut,

dilakukan atas dasar keterbatasan data dari sekolah, karena memang

administrasi sekolahnya tidak tersistematis, sehingga sulit sekali mengetahui

para lulusannya. Meskipun begitu, data yang diperoleh dari delapan lulusan

tersebut sudah mampu mewakili seluruh jumlah angkatan.

Penelitian sudi kasus pada umumnya berguna untuk :

1. Memberikan informasi yang sangat berfaidah bagi perencanaan

evaluasi program yang lebih luas

2. Memberikan penjelasan seperti contoh atau ilustrasi mengenai

temuan lapangan yang digeneralisasikan secara statistik dan

kegiatan tindak lanjut hasil evaluasi program.4

C. Teknik Pengumpulan data

Teknik merupakan alat bantu atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan informasi data. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut S. Margono dalam buku Metodologi Peneitian Sosial

dan Pendidikan menyatakan bahwa “Observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang

tampak pada objek penelitian”.5 Dalam penelitian ini, peneliti akan

mengamati bagaimana pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan di

sekolah tersebut.

2. Wawancara

Wawancara adalah “Percakapan dengan maksud tertentu oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interview) sebagai pengaju/pemberi

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi

jawaban atas pertanyaan itu”.6

4 Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung : Rosdakarya,

2006), h., 157 5 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), h., 173. 6 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),. h. 21

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

50

Menurut Sugiyono, “Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”.7

Wawancara dalam penelitian ini, dilaksanakan dengan menggunakan

pedoman wawancara.

Wawancara dilakukan kepada para lulusan yang sudah bekerja,

untuk mengetahui tentang profil para lulusan Sekolah Menengah

Ar-Rahman serta bagaimana proses belajar mereka. Selain itu,

wawancara juga dilakukan kepada kepala sekolah dan wakil kepala

sekolah untuk mengetahui pelaksanan pendidikan di sekolah

tersebut, keadaan para peserta didik di SMK Ar-Rahman dan

penyaluran tenaga kerja para lulusan SMK Ar-Rahman.

3. Dokumentasi

Menurut Basrowi dan Suwandi dalam bukunya Memahami

Penelitian Kualitatif mengatakan bahwa:

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang

lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini

hanya mengambil data yang sudah ada seperti indeks prestasi,

jumlah anak, pendapatan dan sebagainya.8

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan berupa nilai

ijazah para lulusan.

D. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Observasi

a. Letak geografis SMK Ar-Rahman

7 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 194

8 Basrowi, op.cit., h. 158

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

51

b. Sejarah berdiri dan berkembangnya SMK Ar-Rahman

c. Tata bangunan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki SMK

Ar-Rahman?

d. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah Ar-Rahman

e. Kompetensi lulusan sekolah Ar-Rahman

f. Para lulusan yang sudah bekerja di perusahaan atau berwiraswasta

2. Wawancara dengan Kepala Sekolah

Berikut ini merupakan kisi-kisi wawancara yang akan dilakukan

peneiliti kepada kepala Sekolah.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Kepala Pelaksana Kelompok

Belajar

No Dimensi Indikator No Item Jumlah

1. Perekrutan

Peserta didik

1. Tujuan

berdirinya

sekolah

2. Proses

rekrutmen

peserta didik

1, 2 2

2. Karakteristik

Para Lulusan

1. Kondisi peserta

didik pada saat

pertama kali

masuk sekolah

dan setelah lulus.

2. Latar belakang

siswa

3,14,20,4 4

3. Kurikulum 1. Pelaksanaan

kurikulum

2. Sarana dan

6,5,8,7.9,

15,11,

12,21

9

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

52

Prasrana

3. Kebijakan

Sekolah

4. Kompetensi yang

dimiliki siswa

5. Kompetensi guru

6. Akreditasi

4. Pelaksanaan

kegiatan

Pembelajaran

1. Materi yang

diajarkan

2. Kegiatan

pengembangan

kompetensi siswa

13, 10 2

5. Penyaluran

Lulusan

1. Strategi

menyalurkan para

lulusan ke dunia

kerja

2. Kompetensi siswa

untuk memasuki

dunia kerja

16,17,19,18 4

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Para Lulusan

No Dimensi Indikator No Item Jumlah

1.

2.

Sarana dan

prasarana

sekolah

Karakteristik

Peserta didik

1. Kualitas

Sekolah

2. Kegiatan

pendukung

3. Ijazah

1. Latar belakang

2,6,17

1,3,13,14,

15,16

3

6

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

53

memilih sekolah

Ar-Rahman

2. Kegiatan

Pembelajaran

3. Pekerjaan yang

diinginkan.

3.

4.

Pelaksanaan

pengajaran

Kompetensi

Kognitif,

Afektif dan

Psikomotorik

yang dimiliki

lulusan

1. Cara guru

mengajar

2. Sumber belajar

1. Pengetahuan

untuk

mendukung

kompetensi kerja

2. Bersikap dalam

masyarakat

3. Keterampilan

dalam dunia kerja

4,5

7,9,8

2

3

3. Peran

Keluarga

1. Motivasi belajar

dari keluarga

2. Suasana rumah

yang mendukung

untuk belajar

3. Keadaan

ekonomi keluarga

10,11,12 3

4. Strategi

Dalam

Bekerja

1. Strategi bersaing

dalam dunia kerja

2. Pelaksanaan

20,18,19,21 4

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

54

profesi pekerjaan

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono Analisis data merupakan:

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.9

Penelitian ini menggunakan studi kasus, maka langkah-langkah

analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menyusun dan mengelompokkan data

b. Memilih dan memilah data serta memberi kode

c. Menguraikan secara terperinci mengenai kasus dan konteksnya

d. Menetapkan pola dan mencari hubungan antara kategori

e. Menafsirkan dan mencari makna

f. Mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti

maupun penerapannya pada kasus lain

g. Menyusun laporan secara naratif.10

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Menurut Soegiyono, “Temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa

yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”.11

Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini meliputi

triangulasi, perpanjangan waktu pengamatan dan kecermatan

pengamatan.12

Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Triangulasi

Dalam pengujian keabsahan data diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagi sumber dengan berbagai dan berbagai waktu. Yang

terdiri dari :

9 Soegiyono, op.cit, h. 335

10 Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2011), h. 21

11Soegiyono, op.cit, h. 365

12 Ibid, h. 363

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

55

a. Triangulasi sumber

Yaitu untuk mrnguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

b. Triangulasi Teknik

Yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.

c. Triangulasi Waktu

Yaitu dengan cara melakukan pengecekan dengan

wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda.

2. Perpanjangan waktu pengamatan

Teknik pengujian keabsahan data ini dilakukan dengan cara

peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi

dengan sumber daya yang pernah ditemui maupun yang baru.

3. Kecermatan Pengamatan

Teknik pengujian keabsahan ini dilakukan dengan meningkatkan

ketekunan yaitu melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

56

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Singkat Kelompok Belajar Ar-Rahman

Kelompok belajar Kejuruan Ar-Rahman mengawali kiprahnya di tahun

2008 melalui penyelenggaraan pendidikan gratis untuk anak-anak dari keluarga

pekerja in-formal/kurang mampu di kawasan Bumi Bintaro Permai Jakarta

Selatan. Kelompok belajar kejuruan ini, dalam pelaksanaanya sama dengan

konsep pelaksanaan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, akan tetapi

kelompok belajar ini statusnya belum diakui oleh pemerintah. Meskipun

begitu, kelompok belajar ini telah mengeluarkan sertifikat bagi setiap

angkatannya dalam rangka membantu para siswanya dalam mencari pekerjaan.

Kelompok belajar ini didirikan atas gagasan bapak Rahman Husen. Setelah

beliau berdiskusi dengan masyarakat, akhirnya mereka menyetujui untuk

mendirikan kelompok belajar yang dalam pelaksanaanya seperti Sekolah

Menengah Kejuruan. Pada awalnya yang didirikan adalah pesantren, karena

memang warga komplek perumahan menginginkan ada yang mengurusi

kegiatan di masjid. Akan tetapi seiring dengan kebutuhan masyarakat, akhirnya

didirikanlah kelompok belajar kejuruan yang pelaksanaannya seperti Sekolah

Menengah Kejuruan. Sebelumnya kelompok belajar tersebut melaksanaan

proses pendidikannya seperti Sekolah Menengah Atas, akan tetapi pada

angkatan kedua sekolah tersebut berubah menjadi kelompok belajar yang

bernama Sekolah Menengah Kejuruan Ar-rahman. Kelompok belajar tersebut

berubah, mengingat pentingnya dunia usaha dalam perekrutan tenaga kerja.

Oleh karena itu, kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman memberikan jalan dan

memberikan keluasan dalam menerapkan akuntansi yang sangat berguna baik

bagi pihak perusahaan kecil, menengah ataupun besar.

Sebelum berganti nama, kelompok belajar ini awalnya hanya memiliki

satu kelas/ruang belajar, namun seiring dengan adanya tahun ajaran baru

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

57

sehingga siswa Ar-Rahman pun ikut bertambah akan tetapi ruang kelas hanya

satu. Mirisnya pada saat itu, 1 (satu) kelas dihuni oleh 3 kelas, pihak sekolah

mengaturnya melalui pembagian penggunaan kelas. Jika hari senin kelas 1

masuk pagi, maka siswa kelas 2 masuk siang, dan kelas 3 libur. Hari Selasanya

kelas 3 masuk pagi, kelas 2 masuk siang dan kelas 1 libur, terus berlangsung

seperti itu sampai angkatan kedua.

Pada akhirnya, ada orang-orang yang berjiwa sosial/dermawan yang ingin

membuatkan kelas yang layak dan nyaman untuk tempat belajar siswa/i

kelompok belajar Ar-rahman. Pada saat ini, kelompok belajar Ar-Rahman telah

memiliki beberapa donatur tetap dan tidak tetap. Biaya operasional kelompok

belajar seperti gaji guru, seragam anak-anak dan yang lainnya itu dibiayai oleh

para donatur. Kiprah kelompok belajar Ar-rahman insya Allah akan berlanjut

menjadi sebuah Yayasan Ar-rahman. Ijtihad pendirian kelompok belajar Ar-

rahman untuk anak-anak dhuafa, didasarkan pada harapan agar di masa depan

generasi yang telah terbangun lewat jendela pendidikan gratis ini kiranya dapat

memutus mata rantai kemiskinan.

2. Struktur Organisasi Kelompok Belajar Kejuruan

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kelompok Belajar Kejuruan

Tabel 4.1

Data Pengajar

Sekretaris Pelaksana

Kelompok Belajar

Guru kelas

Wali kelas

Siswa

Kepala Pelaksana

Kelompok Belajar

Komite

Kelompok

Belajar

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

58

Tabel 4.1

Data Guru

No. Nama Jabatan Keterangan

1. H. Rahman Husen, SH.i Komite Sekolah S2 PTIQ

2. H. Harir Rijal Kepala Sekolah dan

Guru Bahasa Arab

Pengajar

Darunnajah

3. Anas Murtadho Wakepsek dan guru

Public Speaking

Mahasiswa STIE

MT

4. H. Aminudin Guru PAI dan

Pendidikan

Kewarganegaraan

Pesantren

5. Ahmad Ghozin Wali kelas XI dan

guru Akuntansi

Mahasiswa STIE-

MT

6. Tono Guru Komputer UPI YAI

7. Dirman Wali kelas X dan guru

akuntansi

Mahasiswa STIE-

MT

8. Hilmi Afif Arrifqi Guru Bahasa Inggris Mahasiswa UIN

Jakarta

9. Irot Rosita Guru Bahasa Inggris Mahasiswa UIN

Jakarta

10. Ma’mun Muannas Wali kelas XII dan

Guru akuntansi

Mahasiswa STIE

MT

11. Mamlu’atul Hikmah

S.Pd

Guru Bahasa

Indonesia

STAIN

Purwokerto

12. Novi Mela Yuliani Guru Ekonomi Mahasiswa UIN

Jakarta

13. Noviatun Setiawan Guru Kewirausahaan Alumni Ar-

Rahman

14. Nurul Khoiriah Guru Matematika Mahasiswa UIN

Jakarta

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

59

15. Rahmat Akbar Guru kewirausahaan Universitas

Pamulang

16. Riswan Guru Komputer dan

Ekonomi

Universitas

Nasional

3. Visi dan Misi

a. Meningkatkan kualitas anak bangsa melalui pendidikan gratis.

b. Memutuskan rantai kemiskinan.

c. Membantu pendidikan anak dhuafa dan miskin.

d. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kerja.

4. Jumlah Siswa

Tabel 4.2

Jumlah Siswa

No Angkatan Jumlah

1. I (Satu) 21

2. II (Dua) 13

3. III (Tiga) 12

4. IV (Empat) 21

5. V (Lima) 17

6. VI (Enam) 10

7. VII (Tujuh) 14

TOTAL 108

5. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah

1. Ruang Kelas 3

2. Papan Tulis 3

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

60

3. Meja dan Kursi 65

4. Lab. Komputer 1

5. Komputer 10

B. Deskripsi Data

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelompok Belajar Kejuruan Ar-

Rahman, dengan merujuk kepada kisi-kisi instrumen, maka diperoleh data

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pendidikan Nonformal di Kelompok Belajar Kejuruan

Ar-Rahman

a. Karakteristik Kelompok Belajar

Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman merupakan salah satu

bentuk pelaksanaan pendidikan nonformal pada jenjang pendidikan

menengah, berupa pendidikan kejuruan dengan program ekstension yang

diperuntukkan bagi para siswa yang tidak mampu menyelesaikan

studinya pada tingkat/jenjang pendidikan tertentu. Kelompok belajar ini

berbentuk Community Education yang merupakan pendidikan bagi

kelompok-kelompok dalam masyarakat agar mereka dapat menolong diri

mereka sendiri, dengan cara merubah sikap mental dan pola berpikirnya,

serta memiliki pandangan dan kebiasaan-kebiasaan baru.

Kelompok belajar tersebut merupakan pendidikan alternatif bagi

mereka yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah

formal, kelompok belajar ini juga merupakan bagian dari solusi dalam

mengatasi permasalahan kesenjangan hak pendidikan bagi masyarakat

yang memiliki keterbatasan biaya untuk sekolah.

Pelaksanaan pendidikan bersifat terbuka, luwes dan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, seperti yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya bahwa pendidikan nonformal merupakan proses

pendidikan yang tidak terlalu terikat aturan yang ketat seperti

pendidikan formal lainnya, karena sifat dari pendidikan nonformal itu

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

61

sendiri yang diselenggarakan memang untuk memenuhi kebutuhan

layanan pendidikan bagi masyarakat tertentu.

Salah satu cara untuk mewujudkan pelaksanaan pendidikan

tersebut, maka kelompok belajar Kejuruan Ar-Rahman ini

menyelenggarakan pendidikan secara gratis dan menerima peserta didik

dengan berbagai latar belakang kehidupan. Menurut Kepala Pelaksana

kelompok belajar, hal tersebut bertujuan:

Untuk memberikan kesempatan kepada fakir miskin yang memiliki

keinginan untuk maju, karena untuk maju itu realitanya

diperlukannya ijazah. Ijazah tersebut diperoleh melalui pendidikan,

akan tetapi mereka terbentur biaya dalam memperoleh pendidikan

tersebut. Jadi kelompok belajar ini, didirikan untuk masyarakat luas

tanpa mengenal latar belakang kehidupannya, yang penting anak

tersebut memiliki motivasi untuk belajar.1

Kegiatan pendidikan dilaksankan layaknya Sekolah Menengah

Kejuruan, akan tetapi banyak hal yang tentunya berbeda dengan

pelaksanaan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan. Kelompok

belajar ini, memberikan ijazah kepada para lulusannya, ijazah tersebut

sama dengan ijazah sekolah formal akan tetapi berbeda dalam logonya.

Ijazah ini digunakan oleh para lulusannya untuk bekerja ataupun

melanjutkan pendidikan. Ijazah tersebut tidak pernah dipertanyakan

akan keasliannya, padahal seharusnya sebagai sebuah kelompok belajar

yang statusnya belum diakui oleh pemerintah, tidak diperbolehkan

untuk mengeluarkan ijazah, dan jika hal tersebut tetap dilakukan maka

nantinya akan menimbulkan pidana. Kelompok belajar tersebut, hanya

cukup mengeluarkan sertifikat saja kepada para lulusannya. Kepala

Pelaksana kelompok belajar menegaskan:

Saya akui, saya telah melakukan tindak pidana karena telah

mengeluarkan ijazah tanpa izin pemerintah, jika memang saya

akan dipidanakan, silahkan saja. Saya punya alasan kuat untuk

menyatakan kebenaran. Pada akhirnya ijazah tersebut tidak

pernah menjadi masalah dan para lulusan diterima saja untuk

bekerja atau belajar di perguruan tinggi swasta.

1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Pada Tanggal 28 Juni 2014

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

62

Meskipun pelaksanaan pendidikannya seperti Sekolah Menengah

Kejuruan, akan tetapi kurikulum yang digunakan adalah kurikulum

tidak tertulis yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tanpa

mengikuti pedoman kurikulum dari Kementrian Pendidikan Nasional.

Standar pelaksanaan pendidikan pun diterapkan seadanya, disesuaikan

dengan kemampuan siswa dan gurunya. Meskipun begitu, dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikannya selalu melihat terhadap kebutuhan

pasar dan tujuan umum pendidikan nasional.

Sarana dan prasarana di kelompok belajar ini pun masih sangat

terbatas, banyak para peserta didik merasa minder dan malas untuk

belajar disini karena kualitas pendidikannya masih sangat kurang, akan

tetapi setelah melalui proses pengenalan, akhirnya mereka mulai

nyaman dengan kelompok belajar tersebut dan merasa bangga dengan

kelompok belajarnya. Kenyamanan mereka dapatkan karena

mendapatkan teman yang senasib, serta di kelompok belajar tersebut

hampir tidak ada jarak antara guru dan siswa, sehingga siswa bisa

bertukar pikiran secara terbuka. Banyak juga siswa-siswanya yang

keluar dari kelompok belajar tersebut karena kelompok belajar tersebut

dianggap tidak memiliki masa depan, meskipun begitu banyak juga

peserta didik yang merupakan pindahan dari sekolah formal lain.

Evaluasi pendidikan jarang sekali dilakukan meskipun ada

pertemuan antara guru dengan pimpinan kelompok belajar, itu pun

hanya dalam rangka silaturahmi atau acara-acara tertentu. Akan tetapi,

jika memang ada hal yang perlu dibacarakan biasanya melalui

musyawarah antara para pimpinan kelompok belajar dengan guru-guru.

Pada dasarnya, pendidikan nonformal bisa disetarakan dengan

pendidikan formal, yaitu melalui akreditasi dari pemerintah yang

bersangkutan. Akan tetapi, pendidkan nonformal ini belum

mendapatkan akreditasi dari pemerintah, para pimpinan kelompok

belajar memang memiliki keinginan dan sedang diusahakan untuk

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

63

akreditasi, akan tetapi selalu mendapatkan hambatan dari para birokrat

terkait dengan persyaratan dan pembiayaan.

b. Kegiatan Pembelajaran

Pada dasarnya, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hampir

sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan, hanya berbeda dari segi

fasilitas yang diberikan kepada peserta didik. Bahkan pada angkatan

pertama dan angkatan kedua, sekolah hanya memiliki dua komputer

dan itu dipakai kurang lebih oleh 20 siswa, sehingga pada saat itu

pembelajaran komputer tidak maksimal. Akan tetapi untuk angkatan 3

dan 4, kelompok belajar tersebut sudah memiliki 15 unit komputer.

Kegiatan pembelajaran dimulai pada hari Senin s/d Jumat pada

pukul 08.00-11.30. Materi yang diajarkan adalah Akuntansi, Ekonomi,

Bahasa Inggris, Matematika, Pendidikan Agama Islam, Kewirausahaan,

Komputer, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Public

Speaking, selain itu mereka juga diajarkan cara bersosialisasi dengan

masyarakat. Akan tetapi, kompetensi keahlian utama yang diberikan

adalah Akuntansi.

Kebanyakan guru di kelompok belajar tersebut masih berstatus

mahasiswa, sehingga terkadang mereka jarang masuk. Ada beberapa

guru yang ketika tidak masuk, dia tidak memberikan tugas sehingga

siswa tidak belajar pada jam pelajaran tersebut.

c. Kegiatan dan Sumber Belajar Penunjang Kompetensi Siswa

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu dan

setiap masyarakat bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan

pendidikan. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku dalam

penyelenggaraan pendidikan di kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman

yang memiliki segala keterbatasan dalam sarana dan prasarananya.

Kelompok belajar ini tidak memiliki kegiatan ekstrakulikuler atau

kegiatan tambahan di luar jam pelajaran. Pada saat angkatan pertama

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

64

dan kedua, kegiatan penunjangnya berupa les bahasa inggris, akuntansi

dan mengaji sedangkan pada angakatan ke 3 dan ke 4 kegiatan

tambahannya berupa mengaji dan pengayaan materi Matematika jika

sudah mendekati Ujian Nasional. Adapun kegiatan lain berupa, latihan

hadroh (jika ada undangan untuk tampil), dan motivasi dari komite

ataupun kepala sekolah kelompok belajar. Untuk kegiatan mengaji,

lebih bersifat bebas yaitu diperuntukkan bagi siswa yang mau belajar.

Meskipun begitu, pihak kelompok belajar tersebut memberikan

Fasilitas penunjang kepada siswa yang benar-benar tidak mampu baik

itu seragam, tas ataupun pekerjaan paruh waktu bagi siswa yang

membutuhkan. Sumber belajar yang digunakan adalah buku KTSP

2006, internet atau sumber lainnya sesuai dengan kreativitas gurunya.

Dalam Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru tidak menggunakan

RPP ataupun silabus. Semua proses pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan kreativitas masing-masing guru tanpa perencanaan secara

tertulis. Buku sumber dipinjamkan kepada siswa secara bergantian,

untuk sumber belajar biasanya mereka juga mencatat atau memfotocopy

buku pelajaran.

Tujuan umum pendidikan dan pengajaran yang dilakukan sama

halnya dengan tujuan umum pendidikan nasional yaitu untuk

mencerdaskan peserta didik baik dari segi moral, agama dan

keterampilan. Sedangkan tujuan institusional dari sekolah tersebut yaitu

untuk mempersiapkan para peserta didik dalam memasuki dunia kerja,

melalui pemberian pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri..

Kompetensi yang diberikan kepada peserta didik meliputi aspek

kognitif, psikomotor dan afektif. Kompetensi tersebut sebagai modal

untuk memenehuhi kompetensi kerja yang disesuaikan dengan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Pada akhirnya, kelompok belajar

ini mempersiapkan peserta didiknya agar siap bekerja dan bersaing

serta siap memenuhi pesanan pasar. Menurut penuturan Kepala

Pelaksana Kelompok Belajar “Terkadang anak yang memiliki

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

65

kompetensi tinggi, ketika sudah bekerja mampu dikalahkan oleh anak

yang memiliki keterbatasan ekonomi”. 2

Berdasarkan penjelasan dari kepala pelaksana, ada beberapa

kegiatan yang dilakukan oleh kelompok belajar tersebut dalam rangka

membekali peserta didiknya untuk mengahadapi dunia kerja meliputi:

1) Mengubah pola pikir anak, dengan menstimulus mereka selama

proses pembelajaran.

2) Seminar tentang narkoba dan kriminalitas dari PUSKESMAS

dan Kepolisian.

3) Mendatangkan motivator, pada saat itu pernah mendatangkan

penulis Novel Negeri 5 Menara yaitu Anwar Fuady.3

Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk menciptakan

pembelajaran yang berdasarkan pengalaman, dan memanusiakan

peserta didik. Apalagi siswa di kelompok belajar Ar-Rahman

merupakan siswa dengan latar belakang beragam, maka diperlukan

adanya suatu kegiatan nyata untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan

mereka.

4) Kompetensi Pengajar

Tenaga pengajar, pada umumnya berasal dari masyarakat umum,

mahasiswa atau para santri Ar-Rahman sendiri. Para peserta didik,

cukup puas dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru karena

mereka memiliki ilmu dan wawasan luas jadi tidak hanya belajar teori

saja tapi juga mempelajari dunia luar. “Sebagian besar guru di

kelompok belajar kejuruan AR-Rahman merupakan mahasiwa, yang

tentunya mereka sudah memahami ilmu-ilmu yang akan diajarkan

kepada siswa di bangku perkuliahan, bahkan ketika ada kekurangan

bahan ajar atau fasilitas pendidikan lainnya, mereka aktif mencari. Ini

terjadi, karena orientasi mereka adalah ibadah”.4

2 ibid

3 ibid

4 ibid

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

66

Secara langsung, kelompok belajar ini tidak memberikan

pembekalan atau kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja para

gurunya. Akan tetapi, pimpinan kelompok belajar selalu menanamkan

kepada para guru, bahwa mereka disini adalah ibadah, atau dikatakan

berjihad. Hal tersebut dilakukan, agar para guru dalam mengajarnya

selalu ikhlas, jika sudah ikhlas maka tanpa disuruh pun mereka akan

kreatif sendiri. Kelompok belajar tersebut tidak pernah menuntut

apapun kepada para guru seperti pembuatan RPP, Silabus dan sejenis

perangkat pemebelajaran lainnya, karena memang mereka disini adalah

relawan. Hanya bermodal keinginan saja, pimpinan kelompok belajar

sudah bersyukur.

2. Profil Lulusan Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman

Para peserta Didik Ar-Rahman memilih belajar di kelompok belajar

tersebut karena memang terkendala dengan biaya, meskipun ada yang

berdasarkan keinginan hati. Mereka mendapatkan informasi sekolah gratis

ini, dari kerabat atau tetangga terdekat.

Karakter utama para siswa ketika masuk kelompok belajar Ar-rahman

adalah karakter orang yang tidak terarah dan tidak memiliki motivasi.

Mereka bisa masuk ke kelompok belajar ini, karena memang tidak ada

persyaratan khusus, yang penting siswa tersebut benar-benar tidak mampu

dan memiliki motivasi untuk maju. Bahkan kelompok belajar tersebut,

menerima siswa yang sudah memiliki anak, siswa yang dikeluarkan dari

sekolah formal dan siswa yang sudah menunda sekolah selama 2 tahun. Hal

tersebut dilakukan, karena pendidikan nonformal di negara berkembang

bertugas sebagai pengganti yaitu untuk memberikan kecakapan kepada

anak-anak yang tidak mengikuti sekolah, sehingga mereka memperoleh

kecakapan yang setara dengan pendidikan formal.

Para siswa di Ar-Rahman, merupakan siswa yang berasal dari keluarga

ekonomi lemah dan keluarga broken home. Meskipun memang di sekolah

negeri biaya sudah digratiskan, akan tetapi masih saja ada biaya tambahan

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

67

dari sekolah dan susahnya masuk ke sekolah negeri karena NEM yang tidak

memadai.

Pada tahun pertama belajar, anak-anak tersebut menunjukan

kenakalannya yang memang sudah terbentuk di lingkungan keluarga seperti

cara berbicara yang kasar, pemalas, mengkonsumsi minuman keras,

merokok dan sebagainya. Akan tetapi ketika mereka memasuki tahun kedua,

kenakalan yang mereka lakukan sudah mulai berkurang, mereka cenderung

memiliki pola pikir yang positif.

Ketika ada siswa yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan,

pengurus dari kelompok belajar tersebut tidak serta merta langsung

mengeluarkannya karena pelanggaran tersebut akan dilihat dari tingkatan

serta latar belakangnya. Pengurus tersebut tidak pernah melihat bahwa anak

tersebut nakal, yang mereka lihat bahwa anak tersebut belum memahami

nilai dan norma. Jika anak tersebut langsung dikeluarkan maka anak

tersebut cenderung akan menjadi orang yang nakal selamanya, tetapi jika

dipertahankan untuk tetap belajar setidaknya anak tersebut suatu saat akan

berubah menjadi pribadi yang lebih baik karena mendapatkan pendidikan

nilai dan norma dari kelompok belajar Ar-Rahman.

Para siswa Ar-Rahman ketika masih belajar di kelompok belajar

tersebut, sebagian dari mereka membantu perekonomian keluarga seperti

berjualan motor, online shop, supir angkot dan bekerja pada saat weekend.

Akan tetapi banyak juga dari siswa Ar-Rahman yang fokus untuk belajar

karena memang kedua orang tuanya melarang mereka untuk bekerja.

Cara bergaul mereka di masyarakat, cenderung mengalami perubahan

yang lebih baik dari segi berkomunikasi, bersosialisasi dan percaya diri. Hal

ini terjadi karena pada dasarnya Ar-Rahman memberikan ilmu agama

sebagai panduan dan pemberi motivasi untuk merubah pola pikir mereka.

Hal ini dilakukan, dalam rangka memenuhi standar kompetensi lulusan yang

meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Meskipun ketiga aspek

yang mereka miliki jauh berbeda dengan para lulusan sekolah formal,

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

68

namun setidaknya mereka memiliki kompetensi yang tidak jauh berbeda

dengan lulusan sekolah formal ketika berada di masyarakat.

Kebanyakan siswa menyukai pelajaran Akuntansi, Kewirausahaan,

Bahasa Inggris, Agama dan Ekonomi. Siswa cenderung lebih banyak

menyukai akuntansi dan ekonomi, karena memang kelompok belajar

tersebut lebih menekankan pada bidang akuntansi. Pendekatan pembelajaran

yang dilakukan oleh kelompok belajar kejuruan tersebut yaitu behavioral

outcome approach seperti yang ditekankan pada pelaksanaan Sekolah

Menengah Kejuruan, maka hasil belajar siswa pun akan terlihat berdasarkan

aktifitas spesifik yang dilakukan oleh siswa tersebut. Oleh karena itu, hasil

belajar mereka pun cenderung lebih unggul pada bidang akuntansi.

Kelompok belajar Ar-Rahman meskipun dalam pelaksanaannya seperti

Sekolah Menengah Kejuruan akan tetapi kelompok belajar ini bersifat

terbuka dan fleksibel sehingga siswa nya pun jarang dibekali tugas rumah.

Hal tersebut menyebabkan siswanya jarang belajar di rumah meskipun ada

sebagian dari mereka yang memang dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar

pada jam-jam tertentu. Tentunya hal ini berakibat pada kemampuan yang

mereka miliki nantinya, maka tidak mengherankan jika mereka memiliki

kompetensi yang tidak sebanding dengan para siswa di sekolah formal.

Ketika mereka sudah lulus dari Ar-Rahman, ternyata mereka menjadi

pribadi yang berbeda ketika mereka awal masuk kelompok belajar tersebut.

Mereka memiliki motivasi yang tinggi dan merasa punya kesempatan untuk

maju. Dalam memilih pekerjaan, mereka selalu memilih pekerjaan yang

memiliki prospek yang bagus kedepannya, tidak lagi ingin menjadi penjaga

toko kecil ataupun juru masak di warung-warung kecil. Adapun kompetensi

yang mereka miliki meliputi:

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

69

Tabel 4.4

Kompetensi Lulusan

No Kognitif Afektif Psikomotorik

1. Ekonomi dan Akuntansi a. Bertanggung

jawab

b.Wirausaha

c. Teliti

Laporan

keuangan

2. Pengetahuan Agama a.Motivasi untuk

Maju

b. Sopan

a.Mengaji

b.Salat

3. Komputer a. Kreatif a.Pengoperasian

Komputer

4. Public Speaking a. Percaya diri

b.Menghargai

perbedaan

pendapat

a.Berkomunikasi

dengan baik

dan efektif

Selain kompetensi yang tertera diatas, kompetensi lain yang mereka

tunjukkan adalah perbaikan sikap yaitu para lulusannya lebih disiplin, tekun

dan memiliki motivasi untuk maju.

Semua kompetensi ini merupakan gambaran profil para lulusan, yang

dapat digunakan ketika mereka memasuki dunia kerja. Hal ini sesuai dengan

fungsi dari pendidikan kejuruan sebagai pendidikan dasar keterampilan dan

kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja, yaitu berusaha memberikan

keterampilan dasar dan kebiasaan yang diperlukan dalam mengarahkan

lulusannya untuk masuk ke dunia kerja.

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

70

3. Kompetensi Lulusan Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman Dalam

Kaitannya Dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

a. Srategi Pengurus Kelompok Belajar Dalam Menyalurkan Lulusan

ke Dunia Kerja

Penduduk yang dikategorikan tenaga kerja adalah mereka yang

berusia 15-64 tahun dan sudah mampu mengahasilkan barang dan jasa.

Salah satu hal penting yang berkaitan dengan tenaga kerja adalah profil

angkatan kerja, salah satu profil angkatan kerja tersebut adalah

pendidikan. Pendidikan memberikan keterampilan dan pengetahun

kepada peserta didik sehingga mereka memiliki modal dasar yang

dibutuhkan sebagai tenaga kerja. Oleh karena itu, pendidikan merupakan

indikator mutu tenaga kerja.

Kelompok belajar Kejuruan ini pun, dalam pelaksanaan

pendidikannya meskipun tidak memiliki kurikulum secara tertulis dan

standar pendidikan seperti prndidikan formal lainnya, akan tetapi

kelompok belajar tersebut tetap memperhatikan komponen-komponen

yang terdapat dalam standar kompetensi kerja nasional Indonesia, atau

yang sering dikatakan oleh pengurus kelompok belajar tersebut yaitu

tenaga kerja yang sesuai pesanan pasar.

Strategi yang dilakukan oleh kelompok belajar dalam menyalurkan

para lulusannya yaitu menyuruh siswa agar melamar pekerjaan secepat

mungkin sebelum sertifikat dikeluarkan, karena biasanya lulusan sekolah

formal melamar pekerjaan ketika mereka sudah mendapatkan ijazah,

sedangkan pihak sekolah tersebut menyuruh siswa melamar dengan

menggunakan surat tanda kelulusan dan jika ada hambatan, para lulusan

dimotivasi untuk menyelesaikan hambatan tersebut. Pada kenyataannya

ketika perpisahan sekolah, hampir 50% peserta didik Ar-Rahman sudah

bekerja, karena kebanyakan mereka setelah mendapat surat kelulusan

langsung melamar pekerjaan.

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

71

Kelompok belajar ini tidak memberikan fasilitas dalam upaya

menyalurkan para lulusannya ke dunia kerja, apalagi bekerjasama dengan

instansi tertentu. Akan tetapi jika memang ada informasi terkait lapangan

pekerjaan, biasanya pengurus kelompok belajar langsung

menginformasikan kepada lulusannya.

Strategi kelompok belajar ini hanya memberikan penanaman

terhadap siswa, bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama seperti

siswa-siswi di sekolah formal lainnya dan memberikan pengarahan

bagaimana mereka bisa bekerja, bagaimana memahami dunia kerja serta

apa yang diinginkan oleh seorang atasan atau perusahaan. Oleh karena

penanaman tersebut, maka para lulusan tampil percaya diri, ketika dia

melamar pekerjaan.

Sesudah menyelesaikan pendidikan kejuruannya di kelompok

belajar Ar-Rahman, para lulusannya mulai mencari pekerjaan dengan

melamar ke berbagai perusahaan. Ada yang bekerja sebagai Telesales

officer XBILL bii may bank yang bertempat di PT infomedia solusi

humanika, Admin Kantor Notaris, Staff Kios PT Pertamina Retail,

Admin Griya Yatim dan Dhuafa, SPG Event di PT Demo Power

Indonesia, Staff Killiney Kopitian, Kasir Mr Beef, dan Security Loss

Prevention Floor Giant CBD Ciledug. Semua pekerjaan yang diperoleh

oleh para lulusan Ar-Rahman, adalah pekerjaan yang ditawarkan bagi

para siswa lulusan sekolah formal juga.

Mereka melamar pekerjaan berdasarkan iklan atau rekomendasi

teman. Jika melalui iklan atau berdasarkan lamaran pekerjaan yang

masuk, maka perusahaan menyeleksi para calon pegawainya yang sesuai

dengan kualifikasi jabatan yang dibutuhkan. Penarikan pegawai yang

dilakukan oleh beberapa perusahaan, biasanya melalui seleksi berupa tes

pengetahuan akademik, tes psikologis, dan wawancara. Hal tersebut

seakan memberikan fakta kepada masyarakat, bahwa lulusan pendidikan

nonformal pun mampu bersaing dengan para lulusan pendidikan formal.

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

72

Ketika melamar pekerjaan, mereka tidak pernah ditanyakan terkait

dengan ijazah yang diterbitkan oleh kelompok belajar Ar-Rahman,

meskipun pada ijazah tersebut terdapat perbedan yang mencolok dengan

ijazah resmi dari negara. Pada saat wawancara yang ditanyakan adalah

kemampuan dan kompetensi, meskipun ada serangkaian tes yang

dilakukan tetapi para lulusan Ar-Rahman mampu untuk

menyelesaikannya.

Selama menjalani pendidikan di Ar-Rahman, mereka memiliki

keinginan untuk bekerja di bidang tertentu, akan tetapi seiring dengan

kebutuhan dan keadaan ekonomi, akhirnya mereka pun memilih

pekerjaan yang ditawarkan kepada mereka.

Upah rata-rata yang mereka dapatkan pun yaitu Upah Minimum

Rata-Rata (UMR), sehingga penghasilannya mampu memenuhi

kebutuhan perekonomian keluarganya.

b. Standar Kompetensi Kerja yang Dimiliki Oleh Para Lulusan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kelompok

belajar ini mengeluarkan ijazah seperti sekolah-sekolah formal lainnya.

Namun, karena kelompok belajar tersebut berbentuk pendidikan

nonformal yang belum diakui oleh pemerintah, maka penulis katakan

bahwa ijazah yang dikeluarkan oleh kelompok belajar tersebut adalah

sertifikat, bukanlah ijazah. Meskipun pihak kelompok belajar tersebut

mengatakan bahwa itu hanya sebagai prasyarat saja untuk mencari

pekerjaan, akan tetapi hal tersebut tetap saja tidak diperbolehkan

menurut hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, untuk

melihat nilai kompetensi yang dimiliki oleh para lulusan bisa dilihat

melalui daftar nilai kompetensi yang tertera dalam sertifikat para

lulusan.

Kompetensi keahlian mereka adalah akuntansi karena memang

kelompok belajar tersebut memiliki tujuan untuk memberikan keahlian

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

73

akuntansi kepada para lulusannya. Adapun nilai kompetensi keahlian

yang dimiliki oleh para lulusan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Daftar Nilai

No Nama Angkatan Ke Nilai Rata-Rata

1. Rio Hendi I 73,6

2. Indri Budi Utami I 66,7

3. Resmawati II 79,5

4. Imas Masykuroh II 78,4

5. Rizki Muthoharoh III 88,6

6. Dimas Prabowo III 70

7. Yuniarti Salamah IV 80,86

8. Rr. Mega Yuniawati IV 79,9

RATA-RATA 77,95

Berdasarkan penilaian tersebut, bisa kita lihat bahwa para lulusan

memiliki nilai kompetensi keahlian yang cukup baik dengan rata-rata

77,95. Nilai tersebut nantinya tentu akan menjadi pertimbangan para

pemilik perusahaan yang akan merekrut mereka menjadi pegawai.

Pimpinan kelompok belajar menyatakan bahwa:

Pengurus kelompok belajar sengaja memberikan nilai yang baik,

meskipun pada kenyataannya keahlian mereka tidak sesempurna

nilai yang tertera di ijazah, karena kami pun menyadari bahwa

sekolah ini terbatas dalam memberikan pengajaran kepada mereka.

Akan tetapi, kesengajaan kami memberi nilai tersebut adalah untuk

memudahkan mereka dalam mencari pekerjaan.5

Hal tersebut menunjukan bahwa sertifikat yang dikeluarkan

tersebut, hanya sebagai formalitas untuk memberikan keleluasaan para

lulusan dalam mencari pekerjaan. Meskipun begitu, para lulusannya

mampu mendapatkan pekerjaan dalam berbagai bidang pekerjaan yang

sama halnya dengan para lulusan sekolah formal lainnya.

5 Ibid

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

74

Akan tetapi, sekolah tetap memotivasi para lulusannya agar mereka

meningkatkan pengetahuannya, sehingga ketika nanti sudah bekerja tidak

terjadi kesenjangan antara nilai yang diperoleh dengan kompetensi yang

mereka miliki. Hal tersebut terbukti, ketika banyak lulusan yang bekerja

di profesi tertentu tetapi para lulusan tersebut tidak pernah mengalami

pemecatan atau masalah besar di perusahaan, justru mereka mampu

bertahan sampai sekarang.

Kompetensi yang diberikan kelompok belajar kepada para

siswanya mengacu pada kebutuhan pasar dan standar kompetensi kerja

nasional Indonesia. Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh

Kepala Pelaksana Kelompok Belajar bahwa “Rata-rata lulusan Ar-

Rahman banyak diserap oleh dunia kerja dan bahkan pada saat melamar

pun mereka bisa mengalahkan para lulsan sekolah formal”.6 Materi yang

paling banyak mereka gunakan di dunia kerja adalah komputer, akuntansi

dan ekonomi. Menjalankan pekerjaan sesuai profesi, tentunya harus

mampu mengikuti tuntutan dari perusahaan, tuntutan yang mereka

dapatkan berupa:

Tabel 4.6

Tuntutan dan Hambatan Dalam Bekerja

No Pekerjaan Tuntutan Hambatan

1. PT. Demo Power Indonesia

sebagai SPG Event

Target Penjulan Teguran dari

konsumen ketika

salah

memperkenalkan

produk

2. Admin Griya Yatim dan

Dhuafa

Sopan santun

dan pengetahuan

agama.

Teguran dari

donatur karena

salah

memberikan

6 ibid

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

75

informasi.

3. Kasir Mr.Beef Disiplin

terhadap

peraturan

Pembukuan

terhadap

penjualan

4. Admin Kantor Notaris Secara langsung

tidak ada, tapi

secara tidak

langsung

dituntut untuk

menguasai

pengetahuan di

bidang hukum.

Kurangnya

pengetahuan

mengenai

hukum dan

notaris

5. Staff Killiney Kopitian

Bintaro Xchange

Jujur dan rajin Tidak ada

6. Security Loss Prevention

Floor Giant CBD Ciledug

Menangkap

pencurian dan

pembuat

kerusuhan di

Toko

Tidak ada

7. Staff Kedai PT. Pertamina

Retail

Harus

menguasai kasir,

bagian

penjualan dan

retur, karena

bekerja

sendirian di kios

kecil.

Sebelum

expected barang

harus diretur dan

dikirimkan ke

pusat dan tidak

boleh terlambat.

8. Telesales officer XBILL bii

may bank di PT infomedia

solusi humanika

Mengejar target

manajemen.

Teguran dari

nasabah, target

manajemen, dan

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

76

program baru

Tuntutan dan hambatan yang para lulusan dapatkan mampu mereka

atasi, mereka menghadapi tuntutan dan hambatan pekerjaannya melalui

peningkatan kualitas diri dalam bekerja yaitu disiplin terhadap

pekerjaannya dan selalu konsisten serta profesional terhadap peraturan

perusahaan.

Para lulusan pun dalam melakukan pekerjaannya pernah

mengalami hal diluar kemampuan yang telah mereka dapatkan

sebelumnya. Akan tetapi hal-hal tersebut bisa mereka atasi karena

sebelum bekerja, mereka pun mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dan

jika masih ada hal yang belum dipahami, maka secepat mungkin mereka

meminta untuk diajarkan sehingga dalam waktu yang singkat mereka

sudah mampu menguasai hal baru dalam pekerjaannya.

Para lulusan juga mampu menyesuaikan kemampuannya jika

mengahadapi kondisi dan lingkungan yang berbeda, karena memang

pengetahuan dasar sudah mereka miliki ketika mendapatkan pendidikan

di Ar-Rahman, sehingga mereka hanya memperluas pemahamannya.

Apalagi para lulusan dibekali dengan motivasi dan public speaking yang

menjadi unggulan dalam cara mereka bekerja dan berkomunikasi bahkan

mereka mampu bekerja di perusahaan-perusahaan yang menuntut mereka

menguasai kompetensi tertentu. Meskipun ada beberapa pengetahuan

yang belum mereka dapatkan, akan tetapi mereka mencoba belajar secara

otodidak dan meminta bantuan senior, sehingga mereka pun tidak

mengalami hambatan yang besar dalam menjalankan pekerjaannya. Hal

ini sesuai dengan tujuan institusional pendidikan nonformal, yaitu untuk

memberikan kemampuan dalam mengahadapi tantangan hidup, baik

tantangan dari keluarga atau masyarakat.

Ketika memasuki dunia kerja, mereka tidak memiliki strategi

khusus untuk bersaing dengan para pencari kerja lainnya, yang para

lulusan miliki hanyalah modal percaya diri, karena memang sekolah Ar-

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

77

Rahman sangat kuat sekali dalam memberikan motivasi kepada peserta

didik.

C. Temuan Utama Penelitian

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka ditemukan hal-hal

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Ar-Rahman identik

dengan pelaksanaan Sekolah Menengah Kejuruan. Akan tetapi,

kelompok belajar tersebut belum menjalankan komponen-komponen

pembelajaran secara maksimal.

2. Penilaian kelompok belajar kejuruan yang berbentuk Ijazah ini tidak

dipermasalahkan legalnya oleh perusahaan ketika para lulusannya

melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.

3. Standar kompetensi lulusan kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman

mampu memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

4. Karakter siswa Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman yang

memiliki pola pikir dan kebiasaan yang buruk, mampu dirubah oleh

pihak kelompok belajar tersebut menjadi pribadi yang positif dan

maju.

5. Para lulusan Ar-Rahman ketika memasuki dunia kerja, mampu

bersaing dengan para lulusan sekolah formal bahkan mendapatkan

pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan para lulusan sekolah formal.

6. Para lulusan Ar-Rahman sebagian besar mampu mendapatakan

pekerjaan dengan gaji setara dengan UMR, sehingga mereka mampu

membantu perekonomian keluarga, dan hal ini merupakan bagian dari

mengatasi masalah sosial ekonomi dalam masyarakat.

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

78

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian, maka dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman

bersifat gratis dan menyediakan fasilitas bagi siswa yang membutuhkan

bantuan baik secara jasmani maupun rohani. Kelompok belajar pun

memberikan kegiatan pelengkap berupa belajar mengaji, pemberian

motivasi, seminar, dan public speaking. Materi pembelajaran yang

diberikan lebih menekankan pada akuntansi, penanaman nilai-nilai agama

serta motivasi hidup, dalam rangka mencapai kompetensi kognitif, afektif

dan psikomotor.

2. Para lulusan Ar-Rahman memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan

mampu berpikir lebih positif dibandingkan dengan karakter mereka ketika

pertama kali masuk sekolah. Kompetensi utama yang mereka miliki yaitu

pengoperasian komputer, pencatatan laporan keuangan. Selain itu mereka

juga memiliki pribadi yang ulet, cekatan, ramah serta mampu beradaptasi

dengan lingkungan baru.

3. Kompetensi yang dimiliki oleh para lulusan, sudah mampu memenuhi

kriteria kompetensi kerja nasional Indonesia sesuai dengan pekerjaan yang

mereka jalani. Mereka mampu mengatasi hambatan-hambatan yang

mereka alami, mampu memenuhi tuntutan pekerjaannya dan mampu

melakukan hal baru diluar apa yang telah direncanakan. Dan tentunya

mampu bersaing dengan para lulusan dari sekolah formal dalam

memperoleh pekerjaan.

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

79

B. SARAN

1. Kelompok belajar tersebut harus terdaftar sebagai lembaga pendidikan di

Kementrian Pendidikan Nasional, agar bisa mengeluarkan ijazah secara

resmi.

2. Daftar nilai akhir yang dikeluarkan oleh kelompok belajar tersebut

haruslah berbentuk sertifikat bukan ijazah karena sekolah tersebut belum

terdaftar secara resmi di Kementrian Pendidikan Nasional.

3. Adanya evaluasi yang rutin terhadap pelaksanaan pembelajaran di

Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman, agar kualitas para lulusannya

semakin meningkat.

4. Adanya kurikulum dan standar proses pembelajaran secara tertulis, agar

pelaksanaan proses pembelajaran lebih tersistematis.

5. Pemerintah harus mengupayakan pendidikan bermutu yang merata bagi

seluruh masyarakat Indonesia.

6. Pemerintah harus mendukung proses pendidikan-pendidikan alternatif

tersebut dan jika diperlukan pemerintah harus membantu pembiayaan

operasional sekolah tersebut.

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

80

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Suprayogi, Ugi. Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan

Nonformal, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.

Alifuddin, Muhammad. Kebijakan Pendidikan Nonformal:Teori, Aplikasi dan

Implikasi, Jakarta :Magna Script Publishing, 2011.

Arifin, Anwar. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-

Undang SISDIKNAS. Jakarta: Departemen Agama Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam, 2003.

Alam, Syamsir dan Aripin, Jaenal. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006.

Alisuf, Sabri. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Anwar, Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:

Rosdakarya, 2011.

Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Darmaningtyas. Pendidikan Rusak-Rusakkan.Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara,

2005.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa:

Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Undang – Undang

dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, 2006.

Enoch, Jusuf. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,

1995.

Gunawan, Imam. Metode PenelitianKualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Tenaga Kerja Nasional: Kejuruan, Kewiraswastaan

dan Manajemen. Citra Aditya Bakti, 1990.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan: Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005.

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

81

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Hayati, Murdiyah dan Suhendra. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006.

Idi, Abdullah. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo, 2011.

Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2005.

Jalaludin, dan Abdullah. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama,

1997.

Marzuki, Saleh. Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,

Pelatihan, dan Andragogi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Marzuki, Saleh. Dimensi-Dimensi Pendidikan Nonformal. Malang: Rosindo,

2009.

Mondy, Wayne. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga, 2008.

Mulyasana, Dedy. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Jakarta: Rosdakarya,

2011.

Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press,

2003.

Rifai, Mohammad. Politik Pendidikan Nasional. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media,

2011.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

Cet.I. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2006.

Sayuti, Wahdi dan Zurinal. Ilmu Pendidikan: Pengantar Dan Dasar-Dasar

Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Aditama, 2007.

Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa,

Jakarta: CV Era Swasta, 1984).

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

82

Sofan, Amri dan Khoiru, Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2010.

Soedijarto. Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Gramedia,

2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.

Soelaiman Joesof, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara, 1992.

Sumarono, Sonny. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Sudjana, Djudju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:

Rosdakarya, 2006.

Undang-Undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-

2004, Jakarta: Tamita Utama, 2004.

Schippers, Uwe dan Madya, Djadjang. Pendidikan Kejuruan di Indonesia.

Bandung: Angkasa, 1994.

Zainal, Arifin. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 2011.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi,

Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tentang Penetapan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan

Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi

Hulu Bidang Pengeboran Sub Bidang Pengeboran Darat, 2007.

Lampiran Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Menengah Universal,.

Akunton, Indra. SMA/SMK Gratis Biaya SPP. Kompas Edukasi, Jakarta, 27

September 2011. http://edukasi.kompas.com. Artikel ini diakses pada

tanggal 28 Februari 2014.

Direktorat Pembinaan SMA, Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Sekolah Menengah Atas. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

83

Januarius, Fabian. Pungutan Belasan Juta dari Orang Tua Murid, Kompas

Edukasi, Jakarta, 20 Februari 2013. http://edukasi.kompas.com. Artikel ini

diakses pada tanggal 5 juli 2013.

Latief. Si Miskin Tidak Dilarang Sekolah. Kompas, Jakarta, 16 Oktober 2013.

http://edukasi.kompas.com. Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret 2014.

Gitoasmoro, Sogimin. Peran Pendidikan Non Formal Dalam Realisasi Wajib

Belajar Pendidikan Dasar, Jurnal Pendiidkan Dasar, Vol. 6, No. 1, 2005.

Muhson, Ali dkk, Analisis Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi Dengan Dunia

Kerja. Jurnal Economia, Vol 8, Nomor 1, April 2012.

Syamsi, Ibnu. Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Pemberdaya Masyarakat. Jurnal

Pendidikan Luar Sekolah, Volume 14, No 1, Maret 2010. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54

Tahun 2003 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Musfiro, Ani. Konsep dan Implementasi Sekolah Kehidupan di Sekolah Dasar

Sanggar Anak Alam (SALAM) Nitiprayan Kasihan Bantul Yogyakarta

Dalam Perspektif Islam. Skripsi pada sekolah Strata Satu UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, 2010.

Andi Makkulau, Strategi Pengembangan Potensi Sumber Daya Insaniyah: Konsep

Ideal, Alumni Jurnal Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan

Seni,Vol. 1 No 1, 1991.

Candiasa, I Made. Sinergi Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal Untuk

Mendukung Sertifikasi dan Akreditasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan”, Makalah disampaikan pada Temu Karya XIII/FT/FPTK/JPTK

Universitas/IKIP Se – Indonesia Di Jakarta Tgl. 13 – 14 Februari 2004.

Tidar Septian, Dwi. Peranan Rumah Pintar Tresno Asih Dalam Peningkatan

Akses Layanan Program Pendidikan Non Formal Di Kelurahan Bojong

Salaman Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang, Skripsi pada Sekolah

Strata Satu Universitas Negeri Semarang, Semarang. Dipublikasikan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transimgrasi No 8 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 5 Tahun 2012 Tentang

Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional.

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

84

Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2011 Tentang

Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Sektor Jasa Pendidikan Bidang Pelatihan Mengemudi Kendaraan Bermotor

Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

85

LAMPIRAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

1. Apa tujuan didirikannya sekolah Ar-Rahman?

Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada fakir miskin untuk

mendapatkan peluang maju, karena realitanya di masyarakat itu menurut

undang-undang orang untuk maju itu sering terbentur dengan ijazah. Sementara

anak-anak kemampuannya ada, kemauannya ada tapi tamatannya hanya

Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Dasar. Mereka kadang-kadang bisa

melakukan pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh sarjana, tapi karena tidak

mempunyai selembar ijazah maka mereka terbentur untuk melamar pekerjaan

tersebut. Oleh karena itu salah satu tujuan dengan didirikannya Ar-Rahman,

yaitu untuk menyekolahkan mereka sehingga mereka mendapatkan ijazah,

maka dengan ijazah itu bisa membuat mereka maju dan kenyataanya pada saat

mereka mendapatkan ijazah mereka mampu melamar pekerjaan dimanapun.

2. Apa syarat-syarat bagi seorang siswa yang ingin masuk ke sekolah ini?

Tidak ada syarat. Yang penting anak tersebut tidak mampu atau dhuafa,

karena di sekolah-sekolah negeri syarat diterima di sekolah tersebut NEM nya

harus tinggi sehingga orang-orang miskin akan tersisih. Hal tersebut terjadi

bukan karena orang miskin bodoh, tapi karena fasilitas pendidikan yang

mereka miliki berbeda sekali dengan orang-orang kaya, misalnya orang-orang

yang kaya bisa les dan seluruh perangkat penunjang pendidikan bisa mereka

miliki sementara orang miskin pulang sekolah membantu orang tua. Pada

akhirnya karena tidak memiliki fasilitas tersebut, mereka tidak bisa masuk di

sekolah negeri meskipun ada beberapa yang masuk tapi tidak bisa dijadikan

tolak ukur.

Saya termasuk orang yang tidak setuju dengan adanya peraturan standar

NEM sebagai prasayarat masuk sekolah negeri, karena realitanya banyak orang

yang jauh-jauh masuk ke sekolah tersebut sementara dibelakang sekolah

sendiri orang miskin tidak bisa masuk ke sekolah tersebut. Konon, sekolah

negeri digratiskan tapi banyak siswanya berasal dari orang kaya yang ke

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

86

sekolah pun menggunakan mobil pribadi, sehingga orang miskin tersisihkan

karena mereka tidak bisa bersaing.

Jadi Ar-Rahman adalah sekolah yang memberikan peluang maju bagi para

fakir miskin yang tidak memperoleh kesempatan maju di sekolah-sekolah lain.

Ironis memang, ketika sekolah negeri itu gratis tapi yang bersekolah di tempat

tersebut orang-orang yang kaya atau mampu, sedangkan orang-orang miskin di

lingkungan sekitarnya tidak bisa mendapatkan pendidikan tersebut dan ini

terjadi di daerah Bulakbakti. Bahkan pada saat itu, ada seorang siswa yang

tidak diterima di sekolah manapun tapi kami tetap menerimanya dan

alhamdulilah ketika anak tersebut lulus, anak tersebut bisa mendapatkan

pekerjaan sehingga punya masa depan. Pada saat itu pun ada anak yang sudah

memiliki anak tapi dia ingin sekolah, kami pun menerimanya sebagai siswa

disini.

3. Bagaimana karakter siswa pada saat pertama kali mengikuti pendidikan di

sekolah ini?

Karakter siswa pada saat pertama kali masuk adalah karakter anak-anak

yang tidak terarah dan tidak memiliki motivasi hidup. Karakter tersebut

menjadi karakter utama sehingga mereka melakukan segalanya saat itu tanpa

berpikir jangka panjang.

4. Bagaimana latar belakang siswa di Ar-Rahman?

Anak-anak disini berasal dari keluarga yang bermasalah seperti faktor

ekonomi, broken home, kenakalan anak sehingga tahun pertama di sekolah ini

sering terjadi masalah. Akan tetapi, pada saat kelas dua mereka sudah mulai

punya pribadi dan karakter yang terbentuk yang jauh lebih baik dari

sebelumnya.

5. Fasilitas apa sajakah yang disediakan sekolah dalam rangka memenuhi

kompetensi kerja siswa?

Pada dasarnya sekolah kita sama seperti sekolah yang lain, yaitu

mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan kementrian pendidikan. Akan tetapi,

sekolah ini juga membaca peluang pasar sehingga ada muatan lokal atau

bentuk lainnya yang tidak dimiliki oleh sekolah lain, contohnya adalah

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

87

motivasi dari semua disiplin ilmu dan semua profesi. Ada seorang pilot, dokter

dan pengusaha memberikan motivasi kepada anak-anak tersebut dan mereka

termotivasi. Pada kenyataannya, yang bisa memberikan pengaruh pola pikir

kepada anak-anak secara langsung adalah motivasi dari mereka yang sudah

bekerja atau yang sudah mengalami realita di lapangan. Pada dasarnya teori

yang diajarkan di sekolah ini, sama dengan sekolah lainnya.

6. Bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah tersebut?

Tidak, justru kita standarnya tidak berstandar. Prinsipnya kita tidak boleh

mundur dan putus asa karena keterbatasan. Kalau kita tidak mampu mengikuti

kesempurnaan kurikulum dari pemerintah maka kita lakukan apa yang kita

punya. Tidak ada kurikulum tersendiri, tapi kurikulum itu muncul ketika

dibutuhkan solusi yaitu ketika dalam kondisi ini, apa yang dibutuhkan. Bisa

disebut juga kurikulum terupdate yang tentunya selalu melihat pasar.

7. Apa yang dilakukan sekolah jika ada siswa yang melanggar aturan sekolah

seperti minum- minuman keras, tawuran dan sebagainya?

Saya menilai anak tersebut bukan anak yang nakal tapi anak yang belum

paham terhadap nilai dan norma. Aturan yang berlaku di sekolah ini bersifat

fleksibel, dalam arti melihat seberapa besar pelanggaran dan latar belakang

siswanya.

Bahkan pada saat itu, saya mempertahankan anak yang sudah jelas nakal

karena selama dia tidak sekolah atau kita keluarkan tanpa kita pantau maka

resiko menjadi anak gagal lebih tinggi. Maka anggaplah saja kita berkorban

untuk dia. Ketika nantinya dia sudah tamat dan memiliki bekal, saya yakin dia

tidak akan menjadi anak nakal lagi. Beberapa anak kita pertahankan seperti itu,

karena saya tahu jika dia dikeluarkan maka akan semakin buruk. Kami punya

niat untuk memperbaiki bukan untuk menikmati. Kebanyakan sekolah ingin

menikmati bukan untuk memperbaiki. Ada satu contoh dulu, bapaknya seorang

preman kelas berat dan menurut warga, anak ini pun sudah termasuk preman

berat. Anak tersebut sekolah disini, kemudian keluar dan mau masuk sini lagi

tapi tetap saya terima. Kemudian tiga bulan keluar lagi dan mau masuk lagi,

tetap saya terima lagi karena berharap dia tamat dan mendapatkan ijazah

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

88

sehingga dia tidak menjadi preman lagi kalau dia tidak mempunyai ijazah

maka dia akan tetap menjadi preman, inilah perjuangan kami. Mungkin

bersebrangan dengan sekolah lain tapi kami tidak peduli karena semata karena

ingin memperbaiki.

8. Fasilitas apa yang diberikan sekolah kepada siswa yang benar – benar tidak

mampu?

Semua fasilitas akan diberikan, jika siswa tersebut benar-benar tidak mampu.

9. Kompetensi apa saja yang diberikan kepada siswa saat menjalani proses

pendidikan di sekolah ini?

Pada dasarnya beranjak ketika kita akan melamar kerja yaitu pada saat

interview tidak pernah ditanya teori yang diajarkan didalam bangku sekolah

seperti siapakah pangeran diponegoro? Paling pada saat interview yang

ditanyakan adalah bisa apa kamu? maka kami ajarkan kepada siswa untuk

menjawab bisa apa saja. Oleh karena itu, kompetensi yang kami tekankan lebih

kepada akuntansi dan kemampuan mengoperasikan komputer.

Pada saat saya mendrikan sekolah ini, saya yakin akan hadir seorang

bupati, anggota DPR dari sekolah ini karena anak-anak disini adalah orang-

orang yang siap bertarung bukan jago kandang dan siap bertarung di lapangan.

Hal tersebut terbukti, dengan adanya salah satu siswa kami yang bernama

Indri. Pada saat melamar pekerjaan dia bersaing dengan empat orang yang

berasal dari sekolah yang bayarannya mahal, pada saat itu yang lainnya

menunggu kabar sampai seminggu sedangkan Indri justru disuruh menunggu

setengah jam, padahal dia dari sekolah yang terbilang belum mendapatkan

akreditasi dan ternyata Indri langsung diterima.

Kemelaratan itu adalah sebuah sekolah yang luar biasa, sebuah perguruan

tinggi yang tidak terakreditasi, tidak terdaftar dan tidak terdidik. Jika anak yang

manja-manja disuruh ngelamar kerja, pasti jawabannya nanti saja nunggu

ijazah keluar, bahkan KTP nya belum ada saja sudah malas sedangkan kita

tidak menanamkan hal tersebut, Jika anak itu tidak punya KTP kita akan suruh

anak itu ke rumah pak RT, menanyakan bagaimana membuat KTP dan jika

kamu tidak diterima di satu perusahaan karena ada hambatan maka kita selalu

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

89

perintahkan pindah, jangan itu terus dan cari peluang yang lain karena pasti

masih ada yang menerima. Sedangkan hal ini, tidak diarahkan di sekolah biasa.

10. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka menunjang

kompetensi siswa?

Berupa kegiatan mengaji tapi ada sebuah fokus kegiatan yang

dilaksanakan di sekolah ini, yaitu mengubah pola pikir anak dan itu dilakukan

dengan menstimulus anak selama mereka menjalankan proses pendidikan

disini. Hal tersebut, tidak hanya dilaksanakn pada saat proses pembelajaran

saja tapi dilakukan secara terus menerus, baik secara terjadwal atau tidak.

Kegiatan ini dilakukan kepada perorangan atau secara bersama-sama yang

dilakukan oleh pihak sekolah.

Jika pola pikir mereka masih pola pikir yang tidak baik siapapun dia,

sekaya apaun dia maka mereka tidak akan pernah maju, yang perlu diingat

adalah bahwa mereka ini adalah anak-anak yang memiliki pola pikir yang tidak

bagus awalnya. Namun setelah kita rubah, rata-rata pola pikirnya berubah

menjadi baik pada kelas dua sedangkan kelas satu masih membawa pola pikir

lama, yaitu pola pikir yang diterapkan dalam keluarga atau lingkungannya

seperti pola pikir pesimis dan sebagainya.

Terkadang ada kegiatan dari luar berupa penyuluhan dari puskesmas dan

kepolisian yang memberikan seminar tentang narkoba dan kriminalitas. Jadi

pada dasarnya kami memperbanyak informasi atau masukan-masukan dari

semua sekmen kehidupan seperti pengusaha dan sebaginya untuk meberikan

ceramah umum di sekolah, seperti waktu itu anwar fuady berkunjung ke

sekolah menceritakan novelnya yang berjudul lima menara. Hal tersebut,

ternyata memiliki dampak yang sangat kuat karena ceramah umum itu mampu

merubah pola pikir dengan waktu yang singkat daripada yang bersifat teortis.

11. Bagaimana kompetensi para pengajar di sekolah ini?

Tentu mereka sudah memahami cara-cara dan teori dalam mengajar

bahkan pengadaan bahan ajar yang belum lengkap, mereka cari sendiri tanpa

disuruh. Tujuan mereka adalah ibadah sehingga mereka mengajar dengan

kesungguhan jika tujuannya mereka adalah uang maka mereka tidak akan

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

90

bertahan. Mereka juga berasal dari mahasiswa perguruan tinggi maupun

swasata bahkan pensiunan sejarawan pun pernah mengjar disini, jadi tentunya

mereka sudah memiliki kemampuan yang baik.

12. Bagaimana cara meningkatkan kinerja guru di sekolah ini?

Tidak ada cara secara langsung untuk meningkatkan kinerja guru, tapi kita

menanamkan kepada guru bahwa ini adalah ladang jihad kita untuk berjuang

meningkatkan derajat hidup kaum dhuafa, sehingga kemauan dan motivasi

tumbuh dari dalam dirinya sendiri.

Kami tidak menuntut karena mereka relawan, dikatakan relawan karena

mereka dibayar tidak semestinya dan dengan keinginan mereka untuk

mengajar disini saja kami sudah berterima kasih.

Ketika kita ikhlas, maka kita akan menampilkan yang terbaik kepada mereka

sehingga guru-guru pun kreatif sendiri.

Untuk pertemuan- pertemuan dengan guru pastilah kita adakan, tapi

pertemuan tersebut lebih kepada untuk meningkatkan keikhlasan kita dalam

mengajar disini dan bersilaturahmi.

13. Apa saja yang menjadi sumber belajar di sekolah ini?

Tergantung kreativitas guru tapi biasanya bersumber dari buku pelajaran

tahun 2006 (KTSP), internet, lingkungan sekitar.

14. Perubahan apa yang paling mencolok dari pribadi siswa ketika lulus dari

sekolah ini?

Pada saat mereka lulus dari Ar-Rahman, mereka memiliki motivasi yang

tinggi dan merasa punya kesempatan untuk lebih maju. Diibaratkan habis gelap

terbitlah terang yaitu ketika belum masuk ke sekolah ini, mereka tidak tau arah

hidupnya kemana tapi ketika keluar dari sekolah ini mereka jadi tahu mau

kemana arah hidup mereka. Bahkan, saya pernah mendapatkan telepon yang

isinya menyatakan bahwa anak Ar-rahman mentalnya tempe masa masuk kerja

jam 09.00 , seminggu libur 3 hari. Ternyata anak tersebut perkerjaanya menjual

pepes ikan. Kemudian saya jelaskan bahwa itu yang salah bukan anaknya, tapi

kamilah yang salah karena mereka diberi motivasi bahwa mereka akan maju

dan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Jadi dia melihat prospek dari

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

91

apa yang dia lakukan, jika prospeknya tidak ada, dia malas-malasan dan

mungkin dia tidak bekerja karena sedang mencari pekerjaan di tempat lain. Hal

tersebut, terjadi pada salah seorang siswa yang bekerja sebagi pembantu, ketika

lulus dari sini dia tidak mau lagi kerja sebagai pembantu malah kerja dimana-

mana.

Akibat adanya motivasi itulah mereka sekarang memilih bekerja sama

seperti teman-teman lainnya yaitu memilih pekerjaan yang memakai sepatu

dan berdasi.

15. Kompetensi apa saja yang diberikan oleh pihak sekolah kepada siswa?

Untuk kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor itu sesampainya saja

kepada anak, yang pasti kita mempersiapkan anak agar siap bekerja dan

bersaing serta siap memenuhi pesanan pasar. Terkadang anak-anak yang

kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor nya sudah diluar kepala ternyata

mereka belum mampu bersaing, sedangkan anak- anak yang memiliki

keterbatasan ekonomi ternyata bagus ketika sudah bekerja.

16. Apa saja yang dilakukan pihak sekolah dalam upaya menyalurkan para

lulusannya ke dunia kerja?

Tidak memfasilitasi secara langsung tetapi memberikan dorongan bahwa

kesempatan itu milik semua orang. Menanamkan terhadap mereka bahwa

mereka memiliki kesempatan yang sama seperti siswa siswi di sekolah lain dan

memberikan pengarahan bagaimana mereka bisa bekerja, bagaimana

memahami dunia kerja, apa yag diinginkan oleh seorang atasan dan perusahaan

mengnginkan para karyawan yang seperti apa. Oleh karena itu, ketika dia

tampil mungkin sudah menarik karena keliatan orang yang mau bekerja dan

penuh percaya diri.

17. Apakah ada kerjasama dengan perusahaan untuk menyalurkan para lulusan?

Kami tidak pernah bekerjasama dengan siapapun dalam hal menyalurkan

lulusan kami ke dunia kerja.

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

92

18. Kompetensi apa saja yang telah diberikan pihak sekolah kepada siswa agar

mereka siap memasuki dunia kerja?

Selain motivasi, kita juga membekali mereka dengan moral agama karena

tanpa agama manusia mudah menyerah, terlalu mudah putus asa dan mudah

stres. Melalui moral agama ini, mereka akan slalu bersyukur dengan apa yang

telah mereka peroleh dan yakin ada kesempatan berikutnya.

19. Bagaimana strategi dari pihak sekolah agar para lulusannya mampu bersaing

di dunia kerja?

Sekolah memperhatikan bahwa anak-anak harus sampai bekerja. Ketika

murid-murid di sekolah lain sedang santai menunggu turunnya ijazah, kami

justru menyuruh anak-anak segera melamar kerja dengan menggunakan surat

keterangan lulus dari sekolah. Bisa dikatakan kami mencuri star maka dari itu

lulusan kami banyak diterima kerja hampir 50% lebih pada saat perpisahan

sekolah dilaksanakan. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mensiasati apa

yang terjadi di lapangan.

Satu angkatan itu kira-kira berjumlah 21 orang, dari 21 orang yang lulus

tersebut paling ada tiga dua orang siswa yang terhenti dan tidak bekerja,

biasanya hal itu terjadi karena mereka mengalami hambatan-hambatan.

Meskipun ada dua orang yang tidak bekerja, tapi selebihnya dalam angkatan

tersebut mampu untuk bekerja bahkan kuliah dan mereka bagus dalam

menjalankan profesinya. Tidak ada strategi khusus, tapi perhatian kita fokus

kepada mengarahkan mereka untuk bisa bekerja dan bersaing di lapangan.

20. Apakah anak-anak Ar rahman sudah ada yang bekerja pada saat sekolah?

Sudah ada seperti jualan motor, pembantu, kuli bangunan, tukang parkir

dan itu dilakukan untuk menopang selama mereka menjalankan pendidikan

disni dan ada juga yang sudah punya anak tetapi mereka ketika lulus dari Ar-

Rahman, semuanya bekerja di berabagai bidang yang tentunya lebih baik dari

sebelum mereka lulus.

21. Apakah ada keinginan untuk akreditasi?

Keinginan pasti ada, akan tetapi tidak ada upaya yang keras dari kami.

Begini, jika yang datang ke sekolah itu pengusaha dan wirausahawan, mereka

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

93

cenderung mendorong kami untuk terus maju, prospektif dan lain sebagainya.

Akan tetapi berbeda halnya dengan para birokrat yang datang, mereka

cenderung menanyakan kesalahan, ketidaklengkapan, legal ilegal, melanggar

hukum dan seterusnya sehingga kami malas. Mereka tidak menanyakan, apa

yang bisa kami bantu agar sekolah ini maju tapi malah membebani. Apalagi

kami haus mengeluarkan uang, daripada mengeluarkan uang untuk mereka

mending membeli kebutuhan buat anak-anak.

Meskipun begitu, kami tetap akan mengakreditasi sekolah ini jika

semuanya sudah memungkinkan. Kami lebih fokus kepada keberlangsungan

proses belajar mengajar dibandingkan akreditasi karena pada faktanya

meskipun tidak terakreditasi tetpai lulusan kami mampu bersaing di lapangan

pekerjaan.

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

94

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Rio Hendi

Pekerjaan : Security Loss Prevention Floor Giant CBD Ciledug

Angkatan Ke : I

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Saya sekolah SMP nya di SMP Kebangsaan dan setelah lulus sempat tidak

melanjutkan sekolah selama tiga tahun. Setelah itu, mulai ada keinginan untuk sekolah

kebetulan ada saudara yang kenal dengan anak ar-rahman terus dia menawarkan saya

untuk sekolah di tempat tersebut. Pada saat itu, saya masih bekerja jadi tukang parkir

dengan rambut gondrong dan pakaian yang tidak rapi. Ketika diajak buat sekolah, saya

mau karena dulu juga ketika melihat orang sekolah, saya menangis karena ingin sekolah

seperti mereka. Kebetulan juga di ar-rahman itu sekolahnya gratis jadi saya bisa sekolah

disini, karena memang saya tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Ketika angkatan pertama, awalnya ada sekitar 36 muridnya. Pada saat kelulusan

murid yang bertahan hanya ada 26 siswa, karena sebagian siswa keluar dari sekolah

dengan alasan bahwa sekolah ini tidak memiliki ijazah yang bisa digunakan ketika

melamar kerja tetapi saya tetap bertahan dan tidak merasa malu, meskipun ada beberapa

siswa yang keluar tapi ada beberapa siswa baru juga yang masuk ar-rahman. Pihak sekolah

sudah menyampaikan kepada kita bahwa jika kita ingin mendapatka ijazah yang diakui

negara, maka kita bisa ikut ujian nasional bersama sekolah lain dengan membayar uang

1,5 juta per orangnya, akan tetapi kami semua menolak karena memang tidak mempunyai

biaya.

Pada saat angkatan pertama, ruangan kelasnya hanya ada satu. Oleh karena itu kita

belajarnya secara bergantian, ada yang pagi dan ada yang siang, kepala sekolahnya juga

sering mengontrol.

Kelebihan sekolah ini adalah bebas biaya dan anak-anaknya bekerja setelah lulus.

Selain itu juga, sekolah ini merupakan tempat bersosialisasi karena dejat sekali dengan

masyarakat dan pihak sekolah.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Semuanya suka, hanya saja saya kurang suka matematika dan akuntansi saja.

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

95

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Memuaskan dan nyaman dalam mengajarnya, seperti membangunkan kita dari tidur.

Guru yang mengajar di sekolah tersebut adalah mahasiswa, lulusan S1 dan ada juga

pensiunan sejarawan. Gurunya juga sering masuk bahkan mereka bela-belain bagi jadwal

kuliahnya agar bisa mengajar disini.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Buku pelajaran dikasih dari sekolah tapi itu juga terbatas dan kita tidak pernah beli

buku karena tidak memiliki uang. Selebihnya kami mencatat materi yang diajarkan saja.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat mendukung

kompetensi kamu?

Pendalaman akuntansi, komputer dan bahasa inggris dan ini berjalan sampai satu

tahun. Ketika saya sekolah disini, saya menjadi ketua kelas dan ketua osis dan kami

pernah mengadakan kegiatan bakti sosial untuk Merapi. Pada saat sekolah disini jika mau

mengadakan kegiatan, siswa-siswi ar-rahman aktif menggalang dana. Pada saat ada

kegiatan, kita jarang mendapatkan pengarahan dari pembina, pembina turun tangan jika

kita mengalami kendala saja dan alhamdulilah kegiatan berjalan lancar dengan

kemandirian kita.

Pada saat itu pernah ada outbod dalam rangka penanaman motivasi tapi itu hanya

dilakukan sekali ketika dulu saya kelas 1.

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar-Rahman?

Akuntansi, bahasa inggris, sosial, etika, komputer dan agama. Pada saat bulan

ramadahan kita mengaji seperti di pesantren. Dulu karena ada guru yang berasal dari

jurnalis, maka anak-anak diarahkan untuk belajar jurnalis dengan cara diperintahkan untuk

membuat berita dan presentasi. Pengetahuan yang paling banyak diberikan adalah agama,

motivasi dan sejarah.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-Rahman?

Untuk keterampilan sih tidak ada paling lebih banyak pengetahuannya. Komputerpun

terbatas, karena hanya ada satu dan itu juga sering rusak.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Menjadi paham bagaimana cara bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain

dengan baik dan sopan. Pada awalnya sebelum masuk ke ar-rahman, saya sering

nongkrong tapi setelah di ar-rahman saya jadi jarang nongkrong karena berpikirnya ingin

cepat kerja atau setelah lulus ingin kuliah, akan tetapi karena orang tua sakit jadi saya

memilih untuk bekerja karena jika dipaksakan kuliah takutnya putus dijalan. Ketika anak-

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

96

anak ada masalah, masyarakat sini juga sering membantu dan itu juga menjadi motivasi

bagi anak-anak dan pada saat sekolah juga kenakalan anak-anak hanya sebatas merokok

saja.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Mendukung karena orang tua mengatakan bagaimanapun caranya saya harus tetap

bisa sekolah.

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Tidak menyuruh anaknya untuk melakukan kegiatan diluar belajar. Saya mengerjakan

PR di rumah, tapi jika tidak bisa mengerjakan saya mengerjakannya di sekolah bersama

teman-teman. Pada saat itu, saya membentuk kelompok belajar bersama teman-teman

berdasarkan keahlian kita masing-masing. Jika saya tidak sekolah di ar-rahman, saya

tidak bisa membayangkan bakal jadi seperti apa dan tidak mungkin saya bisa jadi seperti

ini.

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Saya tidak bekerja tetapi ketika ada kegiatan dari sekolah, saya mengamen agar tidak

meminta uang kepada orang tua.

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu antara belajar

dan bekerja?

Tidak .

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Tidak ada keinginan bekerja apapun karena saya dari dulu bercita-cita ingin kuliah.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Sempat diajakin kuliah tapi karena keadaan orang tu yang tidak memungkinkan jadi

saya tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Sebelum dapat ijazah saya sudah melamar kerja menggunkan SKL. Saya melamar

kerja di alfamidi jadi pramuniaga, akan tetapi pada saat itu ijazah saya pernah jadi

masalah. Pada saat training, ijazah saya ditahan dan dipertanyakan keasliannya karena

pada ijazah tersebut tudak seperti ijazah di sekolah formal sepeti tidak adanya lambang

garuda. Kemudian saya konfirmasi ke kepala sekolah, untungnya ada salah seorang

atasan di kantor tersebut yang rumahnya dekat ar-rahman. Orang tersebut megetahui

bahwa da sekolah yang bernama ar-rahman dan akhirnya saya tetap diterima tapi hanya

bekerja selama 8 bulan. Setelah itu saya bekerja di restoran, akan tetapi yang paling

nyaman adalah menjadi security tanpa seragam di los prevention Giant CBD Ciledug.

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

97

Pada saat itu saya menyadari bahwa ijazah itu adalah senjata, tanpa ada ijazah

sayatidak bisa menjadi seperti yang sekarang.

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Pada saat itu ijazah belum keluar dan aku menggunakan SKL dari sekolah. Akan

tetapi SKL tersebut tidak pernah dipertanyakan meskipun sekolahnya belum

terakreditasi.

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Tidak ada. Akan tetapi pada saat itu pernah mengalami masalah. Masalahnya adalah

ada seorang anak anggota DPR yang jail mengambil barang di toko. Saya melaporkan

tindakan anak kecil tersebut tepai dia malah mennyangkal dan orang tuanya malah

menyalahkan saya bahwa saya telah berbohong. Saya juga sempat dituntut oleh anggota

DPR tersebut atas pencemaran nama baik. Akan tetapi setelah saya jelaskan kepada

kepolisian, akhirnya polisi tersebut percaya karena memang ada buktinya dan akhirnya

setelah anak itu dibawa keruangan anak itu mengakui tindakannya. Meskipun ada

kejadian seperti itu tetapi saya tetap bekerja profesional.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Profesi saya adalah security tanpa seragam jadi seperti intel, tuntutannya adalah untuk

menangkap pencurian atau mencegah kerusuhan di toko yang terdapat di Giant CBD

Ciledug.

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga kerja lain?

Percaya diri saja yang kuat karena memang di ar-rahman juga kita sudah

mendapatkan ilmu kepercayaan diri tersebut karena yang diliat adalah kemampuannya

bukan sekolahnya.

Meskipun dari sekolah lain ada yang melamar dan keterima tetapi saya tetap percaya

diri.

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian yang

sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak melakukan hal tersebut?

Selama ini masih bisa mengikuti. Bekerja di security itu lebih kepada sikap atau

attitude. Pada saat diterima di pekerjaan ini, saya mengikuti pendidikan di Sukabumi

untuk dilatih kedisiplinan yang nantinya menjadi bekal saya dalam bekerja karena

nantinya saya bertugas untuk menyelamatkan ribuan karyawan dan barang.

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

98

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Indri Budi Utami

Pekerjaan : PT. Demo Power Indonesia sebagai SPG Event.

Angkatan ke : I

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Awalnya sekolah di Mts Nurul falah Jakarta, kemudian aku berhenti dulu

tidak melanjutkan selama setahun karena tidak ada biaya. Sebenarnya

yang ditawarin pertama kali masuk sini adalah Nenden, karena dia anak

yatim tapi karena Nenden sekolahnya di SMA 57 dan sudah bayar ke

sekolah jadinya dia tidak mau dan akhirnya aku yang masuk sini. Awalnya

aku tahu Ar-Rahman dari Ibu Pandi, tapi ibu Pandi nawarinnya ke orang

lain dan ibuku denger ada sekolah gratis dari situ ibu nawarin aku masuk

ar-rahman.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Awal-awal masuk Ar-rahman kaget karena sekolahnya hanya satu petak

tapi itu tidak jadi masalah, yang penting aku bisa sekolah. . Saya bersyukur

bisa sekolah disini dan sama sekali tidak ada rasa minder, meskipun dari

segi fasilitas masih sangat kurang sekali malah bersyukur.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Akuntansi karena sampai sekarang pun akuntansi yang terpakai, memang

sesuai dengan bidang saya di penjualan.

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Gurunya asyik, dan terkadang jika mereka tidak masuk suka memberikan

tugas.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Kita belajar hanya dari buku yang dikasih dari sekolah dan itu pun buku

lama serta tidak semuanya mendapatkan buku selebihnya mencatat.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat

mendukung kompetensi kamu?

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

99

Tidak ada

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar-

rahman?

Semua pengetahuan diajarkan meliputi agama, komputer, bahasa inggris,

dan sebagainya. Pengetahuan yang paling terpakai di dunia kerja adalah

akuntansi karena aku membuat laporan penjualan. Bekerja di bidang

penjualan mengharuskan saya membuat laporan penjualan dan itu tiap

orangnya dalam satu tim harus mengerjakan sendiri-sendiri. Dalam

laporan penjualan antara persediaan dan penjualan harus balance. Motivasi

dan kepercayaan diri melalui public speaking pun diajarkan di Ar-rahman.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-Rahman?

Percaya diri dan bersosialisasi.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Sebelum masuk Ar-rahman, saya memiliki sifat seperti anak-anak yang

masih pengen main tapi ketika sudah di SMK pemikirannya jadi berubah

yaitu ingin bekerja. Cara bicara saya pun sudah mulai tertata biar tidak

membuat orang tersinggung. Cara berbicara tersebut diajarkan oleh guru

Ar-rahman untuk bekal dalam bergaul di masyarakat.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Selalu

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Memberikan semangat. Orang tua selalu nyuruh untuk sekolah tidak

pernah melarang dan melakukan hal diluar sekolah.

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Jika libur sekolah aku kerja, kerjanya ikut event tapi event nya untuk acara

ulang tahun. Saya bertugas untuk mengajarkan anak membuat kalung atau

aksesoris lainnya. Saya bekerja untuk memenuhi biaya transportasi

sekolah.

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu

antara belajar dan bekerja?

Tidak ada pembagian waktu belajar karena belajarnya juga jika ada PR.

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

100

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Menjadi seorang wirausaha.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Dulu pernah berjualan online seperti jam dan alat make up tetapi sekarang

sudah berhenti karena sibuk. Aku berhenti berjualan online karena saat itu

mau lebaran dan event numpuk, sampai tidak bisa libur jadi tidak

terpegang.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Melamar kerja ke berbagai perusahaan, diantaranya aku ngelamar ke

cilandak town square sebagai SPG baju dan jeans selama dua hari itu

taunya dari kakak ipar, kasir di ramayana, di lotte mart selama empat

bulan, kemudian sekarang bekerja di PT Demo Power Indonesia sebagai

SPG event sudah delapan bulan dengan sistem kontrak dan nanti suka

diperpanjang.

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Ijazah tidak pernah jadi masalah. Yang penting pengalaman kerja dan jika

sudah lebih dari satu tahun pengalaman kerjanya, dia butuh referensinya.

Bahkan aku ngasih SKL dan Fotocopy ijazah tapi tidak pernah

dipermasalahkan dan tetap saja aku melamar dimanapun selalu dipanggil.

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Hambatannya ketika kita sudah menjelaskan ke konsumen, terkadang

konsumen itu tidak mau beli dan terkadang dia hanya mencoba sampling

saja. Saya juga pernah mendapat teguran dari konsumen karena waktu itu,

menjelaskan tentang produk permen karet Xyltol yang bisa mencegah gigi

berlubang terus konsumen ngomel-ngomel bahwa tidak ada permen karet

yang bisa mencegah gigi berlubang.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Tuntutannya samplingan itu harus menggunakan target penjualan jika

kurang dari target maka tidak mendapatkan bonus.

Page 116: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

101

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga

kerja lain?

Tidak ada strategi, yang penting percaya diri dan niatan mau kerja karena

kerja itu tergantung anaknya. Meskipun dia dari sekolah formal jika

anaknya tidak aktif pasti perusahaan memilih anak yang aktif meskipun

sekolahnya belum diakreditasi. Mungkin ketika sekarang sudah bekerja

strategi bersaingnya dengan meningkatkan penjualan sesuai dengan target

perusahaan.

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan

kalian yang sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak

melakukan hal tersebut?

Tidak pernah menemukan, karena sebelumnya mendapatkan pengarahan

atau training dulu. Kesulitan pernah ada tapi karena diajarin terus-terusan

jadi akhirnya bisa sendiri.

Page 117: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

102

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Resmawati

Pekerjaan : Admin Kantor Notaris Hukum

Angkatan : II

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Dahulu aku sekolah SMP sambil pesantren di Tasik, kemudian setelah lulus aku pergi ke

Jakarta. Saya pergi ke Jakarta untuk mencari kerja dan tidak ada niatan sekolah karena

terbentur ekonomi. Saya tidak meneruskan sekolah selama satu tahun, tetapi saatsetelah itu

saya mendapatkan informasi dari tetangga berupa brosur sekolah gratis yaitu sekolah Ar-

rahman. Awalnya dulu itu bukan SMK tapi SMA dengan jurusannya IPS, setelah tahun

kedua namanya berubah menjadi SMK jursannya akuntansi.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Kualitas belajarnya jika dibandingkan dengan sekolah lain saya sendiri tidak tau, karena

memang saya sendiri belum pernah mengalami sekolah di SMA biasa. Akan tetapi, jika

dilihat dari segi pengajarnya sudah cukup memadai karena memang mereka juga berasal

dar perguruan tinggi terkemuka.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Bahasa inggris, karena dengan bahasa inggris kita bisa pergi kemanapun dan bisa

mengasah kemampuan berbahasa kita.

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Guru-gurunya hampir 80% sering masuk, hanya pelajaran matematika saja yang jarang

masuk. Jika tidak masuk, gurunya suka memberi tugas tapi jika hanya tugas saja tanpa

dijelaskan kita tidak akan mengerti.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Kita terkendala di buku paketnya. Kita dapat buku sebenarnya tapi tidak seperti sekolah

lain. Jika sekolah memberikan buku sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tapi kita

dikasih buku yang seadanya saja dan tidak ada LKS.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat mendukung

kompetensi kamu?

Belum ada.

Page 118: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

103

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar-Rahman?

Akuntansi dan agama.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-rahman?

Tidak ada. Di sana juga komputernya cuma satu dan itu pun sering rusak jadi belajar

komputernya tidak maksimal. Belajar komputernya lebih banyak materi, jadi selebihnya

kita belajar komputer secara otodidak. Saat itu juga pernah ada keterampilan menyablon

dari mahasiswa UI, tetapi hanya beberapa bulan saja.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Secara emosional lebih percaya diri. Dalam berkomunikasi dan bersoialisasi pun lebih

baik daripada sebelumnya.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Mendukung sepenuhnya mungkin karena di sekolah tersebut juga tidak bayar.

Sebenernya orang tua menginginkan sekolah di tempat yang fasilitasnya menunjang,

tetapi karena memang tidak mempunyai biaya jadi terpaksa sekolah di Ar-Rahman.

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Memberikan biaya selama saya belajar di ar-rahman seperti uang jajan dan ongkos.

Selalu mendukung karena sekolah di ar-rahman banyak orang yang menyepelekan,

karena sekolahnya belum terdaftar di kemendiknas. Oleh karena itu, banyak orang yang

bilang, jika lulus dari ar-rahman ijazahnya tidak berlaku ketika nanti melamar kerja atau

kuliah, tetapi ibu tetap menyemangati dan memfasilitasi unuk sekolah disitu.

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Tidak bekerja.

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu antara belajar

dan bekerja?

Tidak.

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Pada saat sekolah, ingin sekali menjadi broadcasting karena memang menyukai dunia

broadcast.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Sempet ikut public speaking ketika di sekolah karena jika ingin di dunia broadcast, kita

harus pandai berbicara di depan umum.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Pertama kali lulus, saya ikut MLM selama beberapa bulan. Kemudian, saya diterima di

kantor swasta selama setahun bagian admin (mengurus legalitas dan formalitas ekspor).

Page 119: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

104

Pada awalnya takut melamar disitu karena ijazahnya tidak seperti sekolah lain, apalagi

langsung diinterview sama direkturnya. Akan tetapi karena ada kenalan di kantor

tersebut yaitu paman, jadi saya diterima bekerja di kantor tersebut. Pada akhirnya,

sekarang saya bekerja sebagai admin di kantor notaris. Saya bekerja di kantor tersebut

juga karena masih satu atasan perusahaannya dengan direktur perusahaan yang bagian

ekspor waktu itu, dan saya ditawarin langsung sama atasannya untuk kerja

disitu.Kebetulan pada saat itu, saya juga sedang membutuhkan pekerjaan dan bahkan

saya melamar pun, tidak memakai surat lamaran karena sistemnya kepercayaan saja.

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan? Sebenarnya tidak

jadi masalah karena sekarang juga ijazah kan hanya formalitas saja. Sekarang lebih

kepada kemampuan jika melamar pekerjaan.

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Sering. Pernah waktu itu ada klien yang ingin mengurus masalah dokumen jual beli

tanah. Pada saat itu kendalanya, karena saya masih kurang paham dengan yang

ditanyakan klien dan belum bisa menjelaskan. Oleh karena itu, saya menyuruh klien

untuk menghubungi notarisnya secara langsung. Kemudian, klien tersebut menjadi agak

kurang percaya dan malas menghubungi saya. Hal tersebut terjadi, karena memang saya

baru dan belum belajar sebelumnya, jadi kurang menguasai materinya. Jika terjadi hal

seperti itu, atasan tidak pernah marah paling mengarahkan.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Tuntutan langsung tidak ada tapi secara otomatis tanpa diberitahui, mau tidak mau saya

harus menguasai tentang hukum karena hanya saya karuawannya.

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga kerja lain?

Awalanya sempat minder karena ijazah. Akan tetapi saya bisa membuktikannya dengan

kerja keras, loyalitas dan seungguh-sungguh.

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian yang

sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak melakukan hal tersebut?

Sangat banyak hal baru yang belum diketahui. Notaris itu kaitannya dengan hukum

sedangkan saya belum mempelajarinya di ar-rahman. Adaptasinya dengan belajar dan

yang punya notaris pun baik, suka meminjamkan buku dan saya membaca bukunya. Saya

pun diajarkan oleh atasan tentang bagaimana menangani klien. Atasan hanya

mengajarkan masalah dokumen saja dan selebihnya aku belajar secara otodidak. Karena

karyawannya hanya aku sendiri, jadi jika ada klien mau tidak mau saya yang menangani

Page 120: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

105

maka dari itu saya harus mempelajari semua hal.. Paling jika ada kendala yang tidak bisa

diwakilkan sama saya baru saya menyerahkannya pada notaris.

Page 121: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

106

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Imas Masykuroh

Pekerjaan : Admin Griya Yatim dan Dhuafa

Angkatan ke : II

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Sebenarnya saya sudah mengambil formulir di sekolah Al-ikhsan, tetapi saat

itu aku melihat siswanya tidak semuanaya memakai jilbab dan saya khawatir

terpengaruh. Pada saat itu juga, ada temen namanya irfan, dia memiliki

saudara yang sekolah di Ar-Rahman namanya anggi dan dia mengajak saya

untuk sekolah di Ar-Rahman. Pada akhirnya, saya mau sekolah di sini karena

membantu meringankan beban orang tua juga.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Namanya sekolah gratis, pastilah fasilitasnya masih kurang. Komputer

memang sudah ada tapi suka ngeheng soalnya cuma ada satu komputer dan itu

juga untuk dipakai semua siswa. Meskipun begitu, pendidikan disini cukup

baik karena pengajarnya juga sambil kuliah jadi mereka wawasannya luas.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Agama dan akuntansi

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Karena gurunya ada yang sambil kuliah jadi mereka punya kepentingan diluar

sehingga terkadang tidak masuk sekolah, akan tetapi meskipun tidak masuk

kita selalu diberi tugas.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Paling kita belajar dari buku, itu juga dipinjemin dan jika sudah berpindah

kelas atau lulus bukunya dibalikin ke sekolah.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat

mendukung kompetensi kamu?

Les bahasa inggris setiap hari sabtu tapi hanya berjalan dua bulan dan ada

belajar baca Al-quran bagi yang belum bisa sepulang sekolah.

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di ar – rahman?

Page 122: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

107

Komputer mulai dari exel dan word kemudian akuntansi, itu pengetahuan

yang terpakai dari semua pengetahuan yang dikasih seperti ekonomi,

Matematika dan sebagainya.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-Rahman?

Komputer, public speaking, menghitung atau membuat laporan keuangan.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Paling ilmu agamanya yang saya dapat buat bergaul di masyarakat untuk

dijadikan panduan bersikap.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Mendukung karena orang tua juga menekankan kepada anaknya agar jangan

sampai buta huruf.

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Selalu menyuruh belajar tetapi aku belajar jika sudah ada keinginan saja dan

ada PR

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Aku tidak kerja, paling hanya bantu-bantu pekerjaan orang tua saja di rumah.

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu

antara belajar dan bekerja?

Tidak

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Saya bekerja sesuai dengan syariah yang Allah tentukan aja, maunya sih

pekerjaan yang menutup aurat. Akan tetapi, memang awalnya saya

berkeinginan menjadi guru TK.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Aku tidak berusaha mewujudkan pekerjaan itu karena memang sudah nyaman

di pekerjaan sekarang.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Tidak pernah melamar kemanapun karena memang ketika sudah lulus

langsung direkomendasikan sama teman, dengan syarat menguasai komputer.

Pada saat melamar pun hanya menggunakan SKL dan surat lamaran saja.

Nama perusahaannya yaitu Griya yatim dan dhuafa, saya bagian customer

service.

Page 123: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

108

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Ijazah belum keluar dan aku menggunakan SKL dari sekolah dan itu juga

tidak dipertanyakan. Sekolahnya tidak pernah dipermasalahkan saat melamar

pekerjaan meskipun belum terakreditasi.

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Pernah mendapatkan teguran dari donatur karena saat idul adha, akibat terlalu

banyaknya donatur yang seharusnya pemotongan dilakukan disini tapi malah

diluar kota. Namun jika di kantor, paling komplennya tentang kesalahan data

dan disarankan lebih teliti lagi. Selain itu, hambatannya adalah ketika

customer ada yang bertanya tapi saya ilmu agamanya masih kurang, maka

saya harus banyak belajar lagi agar bisa menjawab pertanyaan customer.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Sopan, sapa, pengetahuan zakat dan pengetahuan agama lainnya.

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga

kerja lain?

Tidak ada karena bekerja juga direkomendasikan dari teman.

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian

yang sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak

melakukan hal tersebut?

Apa yang dikerjakan sudah pernah didapat di ar rahman karena berkaitan

dengan komputer, yang sudah diajarkan dan juga sebelum bekerja selalu di

training terlebih dahulu.

Page 124: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

109

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Dimas Prabowo

Pekerjaan : Staff Kedai PT Pertamina Retail

Angkatan Ke : III

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Aku berasal dari Mts Manarul Huda. Pertama kali lulus SMP, saya

memang berkeinginan sekolah di ar-rahman tapi setelah melihat sekolahnya,

saya jadi berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak sekolah di tempat

tersebut. Apa yang saya harapkan tidak ada di Ar-Rahman. Begitu saya

menolak untuk sekolah di Ar-Rahman, kemudian saya mencoba mendaftar di

beberapa sekolah yang menurut saya lebih baik daripada Ar-Rahman. Pada

akhirnya saya bersekolah di SMA Muhammadiyah 1. Pada saat kelas 1 sampai

kelas dua, saya masih bertahan di muhammadiyah akan tetapi semakin lama,

saya semakin tidak menemukan semangat belajar di sekolah muhammadiyah

tersebut. akhirnya saya bercerita ke teman saya yang sekolah di Ar-rahman

bahwa saya ingin pindah ke sekolah tersebut dan akhirnya saya pindah ke Ar-

Rahman pada saat kelas dua. Saya masuk Ar-rahman bukan karena sekolah itu

gratis, tapi karena keinginan hati saya saja. Ternyata setelah saya bersekolah di

Ar-rahman saya jadi mendapatkan semangat belajar.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Sangat kurang. Dari segi pelajaran masih banyak kekurangan, seperti tidak

adanya pelajaran olahraga.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Bahasa inggris, karena memang dari SMP suka bermain dengan teman

yang suka bahasa inggris. Pada saat dulu bekerja di restoran, bahsa inggris itu

sangat berguna karena setiap hari saya bertemu dengan orang asing.

Page 125: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

110

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Gurunya jarang masuk. Jika gurunya tidak masuk paling kita main-main

saja di kelas karena memang gurunya juga jarang angasih tugas, tetapi jka

gurunya ngasih tugas kita juga sering mengerjakan.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Buku sih ada dari sekolah, tapi itu juga tidak semuanya kebagian. Paling

kita jika ingin buku suka fotocopy sendiri atau mencatat saja.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat mendukung

kompetensi kamu?

Tidak ada kegiatan. Biasanya jika ada jam pelajaran yang tidak jelas, saya

suka pergi ke taman bersama teman-teman sekelas.

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar- rahman?

Banyak banget, yang paling banyak itu ilmu bersosialisasi dan public

speaking. Pengetahuan yang paling terpakai itu pelajaran akuntansi,

manajemen dsb. Saya juga memegang uang perusahaan belasan juta per

minggu nya.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-Rahman?

Tidak ada yang didapat paling hanya cara bersosialisasi dengan temen-temen.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Sama saja seperti sebelum ke ar-rahman. Saya selalu berinteraksi dengan

tetangga dan lingkungan sekitar dan tidak pernah berbuat yang melanggar

aturan di masyarakat. Merokok pun tidak pernah karena saya mempunyai

penyakit asma.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Pasti, malah dulu mau di sekolahin bulu tangkis.

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Memberikan semangat, apapun yang dimas minta buat sekolah orang tua

selalu memberi.

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Tidak ada, saya tetep fokus sekolah.

Page 126: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

111

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu

antara belajar dan bekerja?

Tidak ada pembagian waktu belajar, belajarnya kalo ada PR.

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Call center karena kerjanya menyenangkan bisa menyelesaikan keluhan

dari masyarakat.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Melamar kerja di berbagai perusahaan dan akhirnya banyak dipanggil,

tetapi bingung mau memilih yang mana. Pada akhirnya, saya tidak bekerja di

call center karena jadwal interviewnya sama semua jadi tidak diambil.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Pertama lulus kerja, saya melamar di toko makanan, toko hari-hari sebagai

staf gudang dan telkom Indonesia sebagai telemarketing. Setelah lulus aku

selalu diterima kerja tapi selalu tidak merasa nyaman sampai akhirnya saya

mendapat pekerjaan yang sekarang yaitu di PT Pertamina Retail di bagian

kios Bright. Waktu itu pun saya pernah dipanggil di bank mandiri sebagai

teller, tapi saya tidak ambil karena sudah nyaman dengan pekerjaan yang

sekarang.

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Ijazah ar-rahman tidak pernah ditanyakan saat melamar. Meskipun banyak

orang bilang ijazah ar rahman tidak jelas tapi buktinya sekarang teman-teman

bisa kerja dan kuliah. Sebenarnya ijazah itu hanya pintu jendela saja, nantinya

tergantung orangnya. Sebenarnya hampir sama antara ijazah ar-rahman

dengan ijazah teman saya yang bersekolah di sekolah biasa. Bedanya, sekolah

biasa ada tulisan ujian nasional diijazahnya sedangkan ar rahman tidak ada,

dari segi format penulisannya pun hampir sama. Padahal di Pertamina retail

itu tidak bisa sembarangan orang masuk, karena Pertamina Retail masih

merupakan bagian dari BUMN. Saat itu, hanya menunggu hasil lamaran

sehari dan besoknya langsung ditempatin kerja.

Page 127: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

112

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Aku kerja menghandle semuanya sendirian seperti penjualan barang, retur

keuangan, kasir karena memang bentuknya kios kecil. Tapi tidak ada

hambatan selama bekerja disitu, alhamdulilah bisa ditangani semua. Paling

hambatannya, seminggu sebelum expected barang itu harus di retur dan

dikirimkan ke pusat jangan sampai terlambat.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Tidak ada tuntutan.

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga

kerja lain?

Strateginya percaya diri saja

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian

yang sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak

melakukan hal tersebut?

Jika tidak tahu paling bertanya dan minta diajarin. Pada saat awal-awal

bekerja juga saya hanya butuh waktu dua minggu untuk mempelajari erbagai

hal yang berkaitan dengan pekerjaan saya.

Page 128: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

113

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Rizqi Muthoharoh

Pekerjaan : Telesales officer XBILL bii may bank tempatnya di PT infomedia solusi

humanika

Angkatan Ke : III

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Awalnya sekolah di SMPN 3 Randudongkol. Tadinya asaya tidak mau sekolah lagi

karena ayah saya ke Malaysia, menikah lagi dengan orang sana.

Saya berasal dari keluarga broken home dan tulang punggung keluarga hanya ibu saja,

maka dari itu saya memilih untuk tidak sekolah lagi. Akan tetapi, tetangga depan saya

mempunyai seorang anak namanya Ema dan baru lulus juga, orang tuanya memberi tahu

ibu saya bahwa ada sekolah gratis. Dan akhirnya mau tidak mau saya sekolah di tempat

tersebut bareng Ema. Kemudian aku daftar duluan, tapi Ema tidak jadi mendaftar di

sekolah tersebut mungkin karena sekolahnya kurang bagus. Awalnya juga saya diajakin

untuk sekolah di Muhammadiyah, tapi karena bayarannya mahal saya tidak jadi

mendaftar.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Ketika melihat sekolahnya saya kaget karena sekolahnya kecil. Ketika hari pertama

sekolah, saya nangis tidak mau sekolah lagi di sini karena sekolahnya itu sanagt kurang

sekali fasilitasnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan saya bertemu dengan

teman-teman yang senasib dengan saya sehingga saya tidak merasa sedih lagi sekolah di

sini. Pernah merasakan minder juga ketika belajar dengan teman yang berbeda sekolah,

saat itu saya ditanya masalah jurnal dan saya tidak isa jawab terus teman saya mengatakan

memang kamu belajar apa saja di sekolah.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Aku belajar tergantung bagaimana gurunya dalam mengajar. Akan tetapai secara garis

besar saya menyukai ekonomi, akuntansi dan kewirausahaan.

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Guru-gurunya sering masuk, hanya kadang-kadang beberapa guru lebih

mementingkan kepentingan pribadinya daripada sekedar mengajar kita dengan ikhlas. Jika

guru-gurunya dari luar pesantren Ar-rahman, mereka suka mementingkan untuk mengajar

Page 129: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

114

ke kelas dan jarang terlambat sedangkan guru-guru yang dari pesantren Ar-rahman suka

jarang masuk dan terlambat jika masuk kelas.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Kita dikasih buku tapi untuk materi tambahan, kita kebanyakn fotocopy. Kita suka

pinjem buku gurunya untuk di fotocopy atau disuruh sama gurunya untuk langsung

fotocopy karena bukunya terbatas.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat mendukung

kompetensi kamu?

Tidak ada.

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar-Rahman?

Saya mendapat pengetahuan dalam pelajaran ekonomi seperti tentang BUMN dan

akuntansi itu yang terpakai pada saat kerja sekarang.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-Rahman?

Mengoperasikan komputer. Aku juga senang dengan guru yang suka memberi tugas

yang umum seperti tugas harus dikirim ke email, facebook dan sebagainya.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Saya bekerja di divisi marketing, ketika bergaul dengan rekan kerja tidak ada rasa

minder karena di sana yang dilihat bukan sekolah atau pengalaman kerja tetapi yang dlihat

adalah angka atau target marketing. Saya berasal dari SMP yang terbilang bagus tapi

memiliki keluarga yang kurang mampu terkadang suka disepelein. Sebelum masuk ar-

rahman saya tidak memakai jilbab setelah saya ke ar-rahman saya menjadi berjilbab dan

memiliki teman yang perhatian.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Iya karena keluarga berpikir bukan saatnya saya bekerja. Mereka menyadari bahwa

jika hanya lulusan SMP, pekerjaan yang didapat paling menjadi pembantu atau menjaga

toko dan itu tidak dibolehkan sama orang tua.

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Memberikan semangat. Jika waktunya sekolah, saya harus sekolah dan mereka

membiayain ongkos dan buku pelajaran.

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Tidak bekerta tapi saat itu pernah kerja di konveksi tas tapi hanya satu bulan saja. Saat

itu juga, saya bekerja hanya untuk bisa membeli HP.

Page 130: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

115

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu antara belajar

dan bekerja?

Pulang sekolah kerja sampai malam, terus sabtu minggu kerja. Sekolah Ar-rahman

jarang memberikan tugas seperti sekolah umum lainnya jadi kita tidak terlalu terbebani

sehingga bisa sambil bekerja. Saya tidak pernah belajar di rumah, jika ada PR saya

mengerjakannya di sekolah.

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Menjadi telemarketing tapi bagian second card.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Tidak ada yang dilakukan karena ketika lulus saya melamar ke mana saja yang

penting bekerja.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Ketika lulus dari Ar-Rahman, saya diberitahu oleh kepala sekolah bahwa ada

saudaranya di SPV Unilever bagian HRD reqruitment dan kita ditawari untuk melamar

disana. Kemudian kita diukur tinggi badan dan berat bada ideal, pada saat itu yang

diterima hanya dua orang, yaitu aku sama ii tapi saya hanya bekerja tiga hari karena saya

ditempatkan di BSD jauh dari rumah saya.

Kemudian melamar di MM juice bersama teman yang berbeda sekolah. Pada saat itu,

saya sudah diterima bagian cooking tapi karena HP nya jatuh jadi aku tidak mau kerja

dan aku berpikirnya buat apa kerja jadi tukang masak karena di rumah aja malas masak.

Saya melamar juga di lotte mart bersama teman-teman satu sekolah, saat itu aku

diterima tapi saat itu saya tidak ambil karena saya inginnya berdiskusi dulu dengan orang

tua tetapi pihak lotte mart mengharuskan mengambil keputusan sekarang.

Kemudian bekerja di SOGO, pekerjaan ini ditawarkan oleh bunda fauzi yang

merupakan pengasuh ar-rahman tapi karena saat itu kerjanya kadang-kadang sampai jam

23.00 dan pulang ke rumah tengah malam, jadi saya disuruh berhenti sama orang

tua.Kebetulan sekali di kantor kaka saya ada yang baru resign jadi saya mencoba

melamar disana, awalnya saya melamar untuk mejadi admin tetapi ternyata saya diterima

sebagai telemarketing di Telesales officer XBILL bii may bank tempatnya di PT

infomedia solusi humanika.

Ketika interview, saya di tes angka yaitu disuruh menghafak no telepon yang muncul

dan alahamdulilah dalam dua menit saya bisa menyebutkannya. Pada saat itu, ada dua

orang yang melamar bekerja disana, mereka pernah bekerja di asuransi dan Bank Niaga

dan lulusan S1 tapi malah saya yang diterima.

Page 131: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

116

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Pernah ada rasa takut jika ijazah ar-rahman tidak diterima ketika melamar kerja. Akan

tetapi, ketika melihat angkatan yang sebelumnya banyak yang kerja dan kuliah akhirnya

saya tidak khawatir. Saya juga bingung kenapa ijazah saya tidak dipermasalahkan.

Padahal ketika melamar di bii itu ada tesnya, yang kelengkapan syarat ktp dan ijazahnya

itu langsung di cek oleh pusat. Mungkin yang diliatnya adalah saya baru lulus dan tidak

memiliki riwayat hutang.

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Hambatan pasti ada tapi alhamdulilah berjalan baik-baik saja. Biasanya hambatannya

yaitu teguran dari nasabah, dikejar target dari manajemen, atau adanya program baru

yang saya sama sekali belum mengetahui. Jika ada program baru atau promo baru

seperti cashback maka aku harus belajar lagi.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Paling tuntutannya harus mengejar target dari manajemen perusahaan.

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga kerja lain?

Tidak ada strategi.

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian yang

sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak melakukan hal tersebut?

Hal baru tersebut yaitu ketika ada program baru yang harus saya tawarkan kepada

nasabah, karen program tersebut baru jadi saya harus memahami dulu programnya

seperti apa agar ketika saya menelpon ke nasabah saya sudah menguasainya. Jika saya

ada kesulitan, paling saya minta diajari oleh senior saya dan alhamdulilah saya sudah

memahaminya dalam waktu singkat.

Page 132: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

117

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Yuniarti Salamah

Pekerjaan : Waitress dan Kasir Killiney Kopitian

Angkatan : IV

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Masuk di sekolah ini karena memang kemauan orang tua. Pertama saya tidak tega melihat

orang tua mengekuarkan biaya terus, akhirnya saya mau sekolah disini yang penting dekat

dengan rumah. Awalnya saya sekolah di SMP Bonjol, Saya mengetahui ar-rahman dari

kaka tingkat angkatan sebelumnya.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Pertama kali melihat sekolah ini saya merasa bingung. Ketika saya pertama kali ke

sekolah, saya pikir itu adalah kontrakan. Kemudian, ketika pertama kali di MOS, saya

sudah merasa nyaman dengan teman-temannya. Disini memang kualitas mengajar dan

fasilitasnya kurang, tetapi disini mendidik banget karena sekolah ini membantu orang-

orang yang tidak mampu. Jika ada yang kekurangan biaya, sekolah ini selalu membantu.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Akuntansi karena memang semenjak mulai sekolah disini, saya selalu memegang

keuangan terus yaitu jadi bendahara infak dan kas. Pada saat bekerja pun, saya memegang

uang kas food court dan juga memang seneng dengan ilmunya akuntansi.

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Gurunya jarang masuk. Jika gurunya tidak masuk, jarang memberikan tugas paling kita

yang suka minta tugas sama pembina sekolah.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran? atau sumber belajar lain?

Hanya kelas dua saja dikasih buku. Kelas 1 dan kelas 3 tidak dikasih, paling fotocopy jika

perlu buku.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat mendukung

kompetensi kamu?

Mengaji. Waktu itu juga pernah ada Anwar Fuady dan dikasih bukunya, tetapi bukunya

tidak sempat dibaca karena hanya dikasih satu dan bergantian dengan siswa lain. Paling

kepala sekolah suka memberi motivasi dan mendatangkan penyuluh dari luar sekolah, tapi

itu juga tidak terjadwal paling hanya satu tahun sekali.

Page 133: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

118

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar-rahman?

Wirausaha. Pada saat itu, pelajaran wirausaha yang paling menguji rasa percaya diri,

karena pada saat itu siswa disuruh keliling jualan pisang dan agar.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-rahman?

Berorganisasi dan bersosialisasi

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Semenjak sekolah disini, saya menjadi pintar berkomunikasi karena di sekolah ini selain

berkomunikasi dengan teman juga dengan lintas angkatan dan guru-guru baik langsung

maupun lewat sosial media. Disini juga, saya mulai memiliki rasa percaya diri jika

berkomunikasi dengan orang lain.

10. Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Mendukung karena pas awal masuk kesini pun orang tua menanyakan terlebih dahulu

apakah saya suka atau tidaknya dengan sekolah ini.

11. Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Disiplin yaitu harus tau kapan waktu main dan belajar. Keluarga selalu menyuruh belajar

dari habis magrib sampai isya dan itu harus dilakukan settiap hari. Jika mengerjakan PR

harus siang karena malam waktu belajar bukan mengerjakan PR.

12. Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Saya tidak bekerja, paling pulang sekolah membantu orang tua. Ayah saya kan jualan

nasi goreng keliling, karena bapak jualannya malam jadi pas siangnya saya bantun

menyiapkan bahan untuk berjualan.

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu antara belajar

dan bekerja?

Tidak.

14. Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Sebenarnya ketika sekolah,saya tidak pernah menginginkan pekerjaan apapun yang

penting saya bisa membanggakan orang tua.

15. Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Tidak ada.

16. Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Sempat melamar ke berbagai perusahaan dan itu juga bareng dengan lulusan sekolah

negeri dan swasta, ternyata tidak ada masalah dengan SKL tkarena yang diperhatikan itu

CV. Sebenarnya ketika melamar di Carefour Blok M, lulusan sekolah negeri dan swasta

itu diterima hanya saja mereka tidak ambil karena capek berdiri kerjanya. Akan tetapi,

Page 134: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

119

saya menerima saja pekerjaan tersebut karena gajinya lumayan besar. Kemudian saya

bekerja di Bintaro Exchange bagian food court di Killiney Kopitian yaitu bagian kasir

dan masak. Saya melamar di Bintaro Exchange karena kebetulan ada temen yang bekerja

disitu. Ketika melamar, besoknya saya langsung dipanggil dan disuruh kerja. Memang

bekerja disitu harus ada orang yang dikenal karena sistemnya kepercayaan. Di pekerjaan

tersebut, tugas saya jika ada yang belanja saya mencatetnya kemudian bon nya harus ada.

Baru setelah itu, aku setorin ke atasan dan aku catet di buku kas, nanti atasannya

mengecek lagi barang yang tersedia.

17. Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Ijazah tidak pernah jadi masalah. Selama interview tidak pernah menanyakan bagaimana

sekolahnya, yang ditanya hanya berasal dari sekolah mana.

18. Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Tidak ada.

19. Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Tidak ada, bebas. Meskipun toko sepi tapi atasannya memaklumi. Tapi harus jujur, rajin

dan bisa segalanya.

20. Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga kerja lain?

Yakin, jujur dan tekun.

21. Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian yang

sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak melakukan hal tersebut?

Belajar. Kebetulan hal baru itu adalah harus pintar berkomunikasi dengan konsumen,

jadi selama bekerja saya selalu belajar cara berkomunikasi yang baik dan alhamdulilah

pengetahuan dasar dalam public speaking sudah dipelajari di ar-rahman.

Page 135: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

120

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Mega Yuniarti

Pekerjaan : Kasir Mr.Beef

Angkatan : IV

1. Mengapa memilih sekolah di Ar-Rahman?

Karena tidak mampu secara ekonomi jika sekolah di tempat yang biasa. Aku tau Ar

rahman dari temen, awalnya orang tua tidak mengizinkan aku sekolah disini, dengan

alasan karena Ar-rahman itu fasilitasnya kurang memadai. Akan tetapi, lama kelamaan

orang tua mengizinkan saya sekolah di Ar-Rahman karena memang deket juga dari rumah.

2. Menurutmu bagaimana kualitas pendidikan di Ar-Rahman?

Awalnya kaget karena hanya ada tiga kelas, saya berpikir gimana nanti belajarnya.

Meskipun begitu, sesudah dijalani ternyata cara belajar dan guru-gurunya sama saja

dengan sekolah lainnya. Awalnya Ar-rahman memang sekolahnya banyak kekurangan,

tetapi semakin kesana sekolah tersebut mulai bisa memperbaiki dan melengkapi.

3. Materi apa yang paling kamu sukai?

Akuntansi dan kewirausahaan, karena memang pelajarannya asyik dan memang gurunya

juga dalam mengajar mudah dipahami.

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

Terkadang ada waktu yang kurang buat belajarnya, karena gurunya jarang masuk dan

tidak ada pemberitahuan sebelumnya alasan guru tersebut tidak masuk kelas, jadinya

sering ketinggalan pelajaran. Tugas pun dikasih jika kita minta ke pesantren, tetapi itu juga

kadang tidak dikasih tugas karena gurunya pergi begitu saja.

5. Apakah kalian mempunyai buku pelajaran?atau sumber belajar lain?

Sekolah memberikan buku secara gratis dan kita juga suka mencatat materi yang

disampaikan.

6. Kegiatan apa yang kalian lakukan di luar jam pelajaran yang dapat mendukung

kompetensi kamu?

Tidak ada, paling jika mau mengadakan acara kita baru latihan seperti latihan hadroh,

vokalis dan drama. Semua latihan itu diipilih sesuai dengan keinginan siswa. Latihan ini

rutin dilakukan setiap harinya dengan latihan di pesantren atau di TPA Masjid. Selain itu

ada juga kegiatan berupa, mengaji yang dilakukan sepulang sekolah mulai dari jam 13.00-

15.00, dengan pengajarnya yaitu guru Ar-Rahman yang tinggal di pesantren.

Page 136: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

121

7. Pengetahuan apa saja yang kamu dapatkan selama bersekolah di Ar-Rahman?

Penanaman nilai-nilai agama, public speaking, akuntansi dan komputer mulai dari exel

dan word.

8. Keterampilan apa saja yang kalian dapatkan selama di Ar-Rahman?

Banyak keterampilan yang diajarkan tapi lebih kepada pribadi siswa, terutama

keterampilan berbicara sehingga membuat siswa percaya diri berbicara di depan umum.

9. Bagaimana cara kalian bersikap ketika bergaul di masyarakat?

Alhamdulilah selama belajar di ar-rahman saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi, baik

dari segi etika berbicara, bersikap dan berpenampilan.

10.Apakah keluarga selalu mendukung kamu untuk belajar?

Mendukung, bahkan nanti adik saya diharuskan sekolah disini kata orang tua. Hal tersebut

dikarenakan, melihat saya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya meskipun

sekolah ini serba kekurangan.

11.Bagaimana cara keluarga mendukung kamu dalam belajar?

Selalu menyuruh saya belajar, apalagi jika saya sedang malas ke sekolah dan menanmkan

sikap optimis meskipun sekolahnya serba terbatas dibandingkan sekolah lainnya. Akan

tetapi ,menurut saya ar-rahman lebih baik dibandingkan sekolah lain.

12.Apa yang kamu lakukan dalam rangka membantu perekonomian keluarga?

Tidak bekerja. Namun, pada saat kelas tiga saya mengajar ngaji di daerah dekat rumah.

13. Jika kamu sekolah sambil bekerja, bagaimana cara kamu membagi waktu antara belajar

dan bekerja?

Pada saat mengajar ngaji, saya pulang dari sekolah pukul 14.00 atau 15.00 (jika saya ikut

belajar mengaji di sekolah). Setelah itu, mengajar ngaji mulai dari pulang sekolah sampai

jam 18.00. Terkadang habis magrib belajar sebentar itu juga jika ada tugas atau sedang

tidak malas.

14.Pekerjaan apa yang sangat kamu inginkan dan dambakan?

Berkeinginan menjadi guru karena pada saat sekolah pernah diajarin sama guru tetapi saya

tidak bisa membalas jasanya dan melihat hal itu, saya menjadi ada keinginan untuk

menjadi seorang guru.

15.Bagaimana cara kamu untuk memperoleh pekerjaan tersebut?

Sempat berkeinginan untuk kuliah di jurusan keguruan tetapi untuk sekarang lebih

memilih kerja dulu.

Page 137: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

122

16.Apa yang kalian lakukan setelah lulus dari Ar-Rahman?

Saya melamar kerja di Pom bensin terus diterima dan ditraining dulu, kemudian di PT

Honda tapi tidak diambil karena kejauhan. Setelah itu, aku melamar di Blok M tetapi

sempat bingung mau milih pekerjaan yang mana tapi aku lebih memilih bekerja di Blok M

jadi kasir restoran Master Beef Ball.

17.Bagaimana dengan ijazah sekolah ketika kalian melamar pekerjaan?

Ijazah tidak pernah ditanyakan karena aku melamar juga hanya menggunakan SKL dan

surat lamaran. SKL juga tidak terlalu diperhatikan karena yang dilihat adalah cara kita

bekerja. Ketika di interview pun yang ditanyakan hanya nama dan sekolahnya, sama sekali

tidak menanyakan SKL ataupun ijazah.

18.Apa hambatan yang dialami selama bekerja?

Awal masuk pernah merasa tidak nyaman karena jadi waitress dan sering diomelin sama

konsumen, hal itu terjadi mungkin karena baru jadi masih salah memberikan menu. Pada

saat itu juga dikira teman-temannya tidak kooperatif ternyata setelah dijalani cukup

nyaman. Dan sampai akhirnya saya diroling di bagian kasir.

19.Tuntutan apa yang ditekankan oleh perusahaan?

Dituntut untuk mengikuti peraturan, jangan membantah apa yang dikatakan senior.

20.Apa strategi yang kamu lakukan agar mampu bersaing dengan para tenaga kerja lain?

Bersaing sih tidak tetapi yang penting percaya diri saja, yakin saja kita pasti diterima di

pekerjaan tersebut meskipun kita hanya lulusan ar-rahman, karena kerja kan bukan diliat

ijazahnya tetapi dilihat dari kemmapuan dan tata cara kerjanya.

21.Apa yang kalian lakukan jika kalian menemukan hal baru di pekerjaan kalian yang

sebelumnya belum kalian dapatkan di sekolah?dan susah tidak melakukan hal tersebut?

Hal baru tersebut berupa pembukuan di kasir. Bekerja di kasir, ilmunya sama saja saat

mempelajari pelajaran akuntasi di sekolah yaitu harus menghitung pembelian dan

penjualan bersih. Meskipun sudah diajarkan, namun masih ada hal yang belum diajarkan

atau mungkin sudah diajarkan tetapi aku lupa dan tidak paham.meskipun begitu, disaat

saya tidak bisa, saya dijarkan oleh senior dan alhamdulilah dengan waktu yang tidak lama

saya sudah menguasai.

Page 138: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

LAMPIRAN FOTO

Ruang Belajar Komputer

Ruang Kelas

Page 139: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman

Sekolah Tampak Dari Depan

Page 140: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 141: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 142: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 143: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 144: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 145: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 146: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 147: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 148: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 149: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 150: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 151: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 152: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 153: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 154: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 155: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 156: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 157: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 158: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman
Page 159: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25259/3/NOVI... · Tugas Pokok Pendidikan Nonformal ... Profil Lulusan SMK Ar-Rahman