81
SEJARAH POLITIK ISLAM INDONESIA: STUDI KASUS PARMUSI TAHUN 1967-1971 Sk,"ipsi Diajukan Kcpada Fakultas Adab Dan Humaniora Untuk Mcmcnuhi Syarat-syarat Mcncapai Cclar Sarjlina Humaniora Oleh NOVI ANDRIAWAN 102022024378 JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIFHIDAYA TULLAH JAKARTA 1428H12007

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

  • Upload
    ngothu

  • View
    248

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

SEJARAH POLITIK ISLAM INDONESIA: STUDI KASUSPARMUSI TAHUN 1967-1971

Sk,"ipsiDiajukan Kcpada Fakultas Adab Dan Humaniora

Untuk Mcmcnuhi Syarat-syarat McncapaiCclar Sarjlina Humaniora

OlehNOVI ANDRIAWAN

102022024378

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAMFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA1428H12007

Page 2: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

SEJARAH POLITIK ISLAM INDONESIA: STUDI KASUSPARMUSI TAHUN

1967-1971

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniom

Untuk Memenuhi Syarat-syaloat MencapaiGelar Saljana Humaniom

OleliNOVIANDRIAWANNIM : 102022024378

OJ bawali Bimbingan

4/~~~

!r. B i Sulistiono M. Hnm

NIP. 150 236 276

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN [SLAMFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1428 H12007 M

Page 3: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "SEJARAH POLITn( ISLAM: INDONESIA :

STUDI lUSUS PARMUSI TAHUN 1967-1971" telah diujllkan dalam sidang

Munaqosah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 8 Maret 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S]) pada Jurusan Sejacrah Dan Peradaban

Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakairta, 23 Mei 2007

Sidang Munaqosah

Ketua Sidang

I/I~v{l;Drs. H.M.Ma'ruf Misbah, MANIP. 150247010

Sekretaris Merangkap Anggota

~~~.-- .

Drs. UseR Abdul Matm, MA,MANIP. 150288391

Pembimbing

Yr--··~·······

/' ,~r---".';;'-#

,'. "(Ii Sulistiono, M.HumNIP. 150236276

Page 4: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini,

denganjudul "SEJARAH POLITIK ISLAM INDONESIA: STUDI KASUS PARMUSI TAHUN

1967-1971"

Shalawat serta salam penulis persembahkan ke pangkuan Nabi Muhammad saw,

yang telah menunjukan semua umatnya kepada jalan yang lurus. Demikian juga penulis

haturkan ke hadapan keluarga, sahabat, serta para tabi'in yang senantiasa meneruskan

perjuangan beliau.

Kemudian, seiring dengan penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, baik bantuan moral

maupun material, demi terselesaikannya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

I. Bapak Dr. H. Abdul Khair, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UrN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. H. M. Ma'ruf Misbah, MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam.

3. Bapak Drs. Usep Abdul Matin, MA, MA, selaku Sekretaris Jurusan Sejarah

Peradaban Islam

4. Bapak Dr. Budi sulistiono, M.Hum, selaku Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

selama proses penulisan skripsi.

Page 5: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

5. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, dan juga

plmpman dan seluruh staf perpustakaan Utama urN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi penulis untuk

mendapatkan buku-buku yang digunakan sebagai referensi dalam penulisan

skripsi ini.

6. Ayahanda dan ibunda tercinta yang dengan penuh keikhlasan, kasih sayang,

dan kesabaran membimbing dan mendidik penulis dari kecil sampai sekarang.

7. Teman- temanku jurusan SPI angkatan 2002 yang telah rnenciptakan canda

tawa dan yang banyak memberikan kritik dan sarannya sewaktu di kelas:

sahabatku Inshums, Paradise yang selalu menCQba mengerti dan selalu

memberi masukan selama berteman dengan penulis, juga kepada teman­

temanku yang lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

8. kepada teman-teman pemuda Kolexi yang selalu dukung penulis untuk selalu

tetap semangat

Demikian ucapan terima kasih penulis, semoga amal baik bapak-bapak, saudara-saudari,

dan teman-teman yang telah penulis sebutkan di atas di tel;ma oleh Allah SWf. Dan,

semoga skripsi ini dapat berrnanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang

memeriukannya. Amin ya rabbal alamin.

Jakarta, 24 Februari 2007

Penulis

Page 6: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

DAFfARISI

Kata Penganta ..

lafta.. lsi ...

~AB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .

D. Metode Penelitian ..

E. Survey Pustaka .

F. Sistematika Penulisan .

lAB II : SEKILAS TENTANG SEJARAH PARMUSI

A. Kondisi Sosial Politik Indonesia Menjelang Berdirinya Parmusi ."

B. Sejarah Berdirinya Parmusi . , .

C Biografi tokoh-tokoh yang Terlibat di dalam Sejarah Parmusi

C 1 Fakih Usman '" .. , , .

C2 Lukman Hamn .

C.3 Muhamad Roem .

C4 Muhammad Sjafa'at Mintaredja .

lAB III: MASALAH INTERNAL DI DALAM PARTAI PARMUSI

A. Golongan Pendukung Masyumi ditubuh Parmusi ....

III

5

5

6

8

9

I I

17

27

30

31

34

36

B. Golongan Pro Pemerintah ditubuh Parmusi 40

Page 7: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

C. Konfrontasi antara 1. Naro dengan Djamawi Hadikusumo ..

BAB IV: SIKAP PEMERINTAH TERHADAP PARMUSI

A. Sikap Militer terhadap Parmusi pada tahun 1967-1971 .....

B. Sikap Birokrasi Pemerintah Orde Baru terhadap Parmusi

Tahun 1967-1971

C. Sikap politik pemerintah Terhadap Parmusi Tahun 1967-1971 .

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .

B. Saran-saran ....

LAMPIRAN

DAFfAR PUSTAKA

45

48

53

57

61

63

Page 8: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Politik Islam Indonesia yang' dijalankan pemerintah Orde Baru lebih

dikembangkan untuk memobilisasi seluruh kekuatan massa, termasuk umat Islam

yang secara statistik merupakan bagian terbesar masyarakat Indonesia, Wajar jika

suatu pemerintah yang berkuasa berusaha mempertahankan selama mungkin

kekuasaan mereka baik atas nama cita-cita bangsa maupun cita-cita lain, dengan

mengerahkan seluruh potensi masyarakat ke arah usaha tersebut I .

Akan tetapi, wajar jika umat Islam yang keml1dian mendorong mereka l1ntuk

sadar terhadap potensi sosial dan politik yang mereka miliki l1ntuk diarahkan secara

maksimal dalam mencapai dan merealisasikan ide, cita-cita dan gagasan besar dalam

kerangka perjl1angan Islam,

Mengaitkan Agama Islam dengan politik Indonesia merupakan hal yang

sangat esensiaL Karena, sebagai agama yang dominan dalam rnasyarakat, Islam telah

menjadi unsur yang paling berpengaruh dalam bl1daya Indonesia dan merupakan

salah satu unsur terpenting dalam kehidl1pan politik Indonesia2

I Abdul Munir Mulkhan, Runluhnya Milos Palilik Sanlri Siralegi Kehudayaan Dalam Islam,(Yogyakarta: Siperss, 1994), hal .252 Din Syamsudin, Islam Dan Palilik Era Orde /Jar", (Jakarta: Logos, 2001),hal. 21

Page 9: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

2

Salah satu partai politik Islam, yaitu Pannusi3 Partai ini berdiri atas dasar

persetujuan pemerintah, untuk bernsaha mencari jalan keluar dengan mengusulkan

dibentuknya partai barn sebagai wadah dan penyalur aspirasi politik umat Islam yang

belum tertampung dalam partai Islam dan golongan politik yang ada. Berdasarkan

usul tersebut, memungkinkan pemerintah memberikan rekomendasi untuk melahirkan

sebuah partai politik Islam yang barn yaitu Pannusi.

Jika kita kembali melihat bagaimana Sejarah berdirinya Pannusi, berawal dari

sikap pemerintah atas penolakan terhadap tuntutan umat Islam agar menggagalkan

pemberontakan PKI pada tahun 1965. Pada waktu itu, semua umat Islam bersama

Militer dan kekuatan sosial lain berhasil menggagalkan pemberontakan tersebut,

namun keduanya berbeda pendapat dala~ rehabilitasi kembali pa.rtai Masyumi 4

Gambaran di atas didasarkan pada pandangan yang menyatakan bahwa

bubamya Masyumi mernpakan bagian dari gerakan politikPKI. Sementara

pemerintah bersama umat Islam telah berhasil menumpas ipemberontakan partai

tersebut. Berdasarkan hal tersebut logika elit Islam dan massa umat menganggap

bahwa rehabilitasi Masyumi adalah suatu konsekuensi logis sikap pemerintah

terhadap bubamya PKI itu sendiri. Namun demikian, temyata logikatidak berlaku

bagi pemerintah khususnya Militer sehingga antusiasme yang tinggiterhadapharapan

rehabilitasi Masyllmi akhimya mengalami kegagalan. Suatlilogika yang dilatar

3 Parlai Muslimin Indonesia, disingkal PMikemudian Parmusi, adalah partai yang didirikan padamasa Orde Barn. Ensiklopcdi Nasional Indonesia (Jakarta: PT. Delta IPamungkas, 2004) jilid-12.hal -207.4 Runluhnya Milos Polilik Santri Slrategi Kebudayaan Dalam Islam, op.cit. hal.28.

Page 10: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

3

belakangi oleh kekhwatiran pemerintah' terhadap sikap oposan dan pembangkang

golongan Islam yang terwakili dalam Masyumi yang selama ini telah mengakibatkan

berbagai konflik politik khusunya mengenai dasar Negara yang merugikan dan

menghambat terciptanya Pembangunan Nasional.

Pembentukan Parmusi diharapkan memberikan suatu yang baru bagi politik

Islam, terutama Parmusi yang dipandang mewakili aspirasi politik Islam modernis.

Akan tetapi, apakah keterlibatan pemerintah dalam proses pernbentukan partai baru

tersebut melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan pernerintah sendiri atau

mengambil kebijakan-kebijakan politik yang independen.

Salah satu hal yang mungkin menjadi sebuah pembahasan yang lebih dalam

atas penulisan ini, yaitu berbagai masalah politik yang terjadi eli dalam Parmusi yaitu

terdapat beberapa masalah antara golongan Reformis dengan Akomodasionis di tubuh

Parmusi sendiri yang membuat Parmusi mendapatkan kesulitan dalam berpolitik yang

kemudian banyak menimbulkan konflik diantara pemimpin Parmusi sendiri dan

bahkan dengan pemerintah Orde Baru yang banyak dikendalikan oleh militer.

Keterlibatan pemerintah tersebut, bagaimanapun, rnenimbulkan masalah

internal di dalam Parmusi bagi pendukung rezim Orde Baru, c1iantara anggota partai

Parmusi terjadi sebuah konfrontasi internal. Apakah benar perbedaan talah tampak

bahkan sejak awal, ketika panitia persiapan pembentukan Palfmusi membahas cara­

cara yang tepat untuk berunding dengan pemerintah.

Page 11: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

4

Akan tetapi, terdapat beberapa tokoh dalam paratai PanTIusi yang terlalu pro

pemerintah dan kehilangan daya intelektual dan keritisisme terhadap pemelintah5.

Ada sebuah unsur politik yang dinginkan oleh pemerintah Orde Barn yaitu sebuah

ideologi yang hendak ditetapkan oleh pemerintah Orde Barn yaitu ideologi Pancasila.

Dalam hal ini, pemerintah Orde Barn ingin dikenal sebagai pemerintah yang

berketuhanan, berprikemanusiaan, berkesatuan nasional, berkerayatan, dan

berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila sebagai dasar Negara. Lagi pula,

pemerintah ingin menegaskan bahwa golongan "eks/rim", seperti orang-orang yang

mendambakan Negara Islam, tidak akan ditolelir lagi6

Di kalangan politik Islam Indonesia sendiri khususnya pada masa Orde Barn

terdapat, beberapa masalah mengenai kecendernngan politik atau aliran mengenai

hubungan antara Islam dengan ketatanegaraan7 Dengan demikian pellTIasalahan yang

terdapat di dalam Parmusi, adalah bahwa Pemerintah saat itu memandang politik

Islam PallTIusi bellTIaksud untuk merehabilisasi partai Masyumi yang dipandang

pemerintah sangat bertentangan dengan ideolgi pemerintah Orde Barn. Oleh karena

itu, yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk tidak merehabilitasi Masyumi yaitu

menginginkan sebuah Negara yang berideologikan Islam.

5 Kunrowijoyo, Identitas Palitik Umat Islam (Bandung : Penerbir Mizan, 1997) hal. 198(, R. William Liddel, Partisipasi dan Partai polilik Indonesia Pada Awal Orde Baru (Jakarta: Timr.nerjemah Pustaka Vtama Grafiti, 1992) hal. 8

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara (Jakarta: VI Perss, 1993) hal. 1-2

Page 12: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

5

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas pada penulisan skripsi ini ialah mengenal

Sejarah politik Islam Indonesia studi kasus Parmusi. Yakni, membahas mengenal

masalah yang terjadi pada lingkungan intern Parmusi, yakni konflik antara golongan

pendukung Masyumi dengan golongan pro pemerintah di tubuh Parmusi, dan sikap

politik pemerintah Orde Baru terhadap Parmusi sekitar tahun 1967-1971.

Mengingat judul di atas, maka skripsi ini akan memfolcuskan kepada sejarah

politik Islam Indonesia studi kasus Parmusi pada tahun 1967-1971. Agar penelitian

ini tidak meluas, maka penulis melakukan pembatasan permasalahan sebagai berikut :

I. Konflik yang terjadi dalam internal Parmusi pada tahun 1967-1971

. 2. Sikap politik Pemerintah Orde Baru terhadap Parmusi pada tahun 1967-1971

Dari sanalah, maka dibuat rumusan masalah dengan pertanyaan sebagai

berikut :

I. Bagaimana konflik yang terjadi dalam internal Parmusi pada tahun 1967­

197I?

2. Benarkah Parmusi merupakan sebuah partai yang pro dengan pemerintah

Orde Baru?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

I. Mengetahui sejarah politik Islam Indonesia khususnya yang terjadipada Parmusi

seperti konflik intern antara golongan pendukung Masyumi dan golongan yang

Page 13: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

6

pro dengan pemerintah di tubuh Parmusi. Dan kemudian mengetahui bagaimana

sikap politik Pemerintah terhadap Parmusi.

2. Memberi kontribusi penulisan mengenai sejarah politik Islam Indonesia

khususnya Parmusi, yang menurut penulis masih sangat minim dibanding kajian­

kajian skripsi yang hanya berfokus pada kajian sejarah semat8..

D. Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan pendekatan Historis dan metode deskriptif

yakni dengan menguraikan dan menjelaskan berbagai permasalahan yang didasari

oleh data yang terkumpul. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sumber­

sumber Primer untuk mendapatkan sebuah data yang akurat didapat dari hasil bukti

data seperti hasil laporan Mukhtamar I, data-data Koran seperti Kompas, Sinar

Harapan yang membahas langsung Parmusi, kemudian data-data tersebut

memberikan informasi mengenai data-data sekunde:r yang membahas mengenai

Parmusi untuk membantu penulisan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini, juga

penulis menggunakan Library Research (penelitian kepustakaan) seperti

Perpustakaan Vtama, Perpustakaan Nasional, Arsip Nasional, Perpustakaan Iman

Jama. Oleh kama itu, penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan, baik dari

data primer maupun sekunder.

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi 1m adalah menggunakan

tahap-tahap sebagai berikut :

Page 14: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

7

I. Pengumpulan data, di dalam pengumpulan data penulis mencari

sumber-sumber yang terkait dengan pembahasan skripsi ini, baik

sumber primer yaitu berupa bukti data Parmusi kemudian sumber

skunder berupa buku-buku yang membahas mengenai parmusi. Proses

ini dilaksanakan dengan menggunakan metode bahan dokumen.

Metode ini dapat digunakan karena ditemukan :;umber-sumber tertulis

yang memberikan informasi mengenai masalah-masalah yang teljadi

pada partai Parmusi.

2. Klasifikasi data, yaitu data-data yang diperoleh diklasifikasikan

berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

Kemudian dibaca dan dipahami mengenai permasalahan-permasalahan

tersebut.

3. Analisa data, analisa dilakukan secara internal maupun ekstemal,

yakni melalui pembacaan terhadap sumber secara kritis, kemudian

setelah itu dilakukan interpretasi terhadap sumber. Dan dianalisa

secara deskriftif historis yakni menganalisa dengan menggunakan

analisa sejarah.

Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman

Penlllisan Skripsi, Tesis dan Disertasi U1N SyarifHidayatll11ah Jakarta.

Page 15: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

8

E. Survey Pustaka

Setelah melakukan survey pustaka yang berkaitan dengan pembahasan

mengenai Partai Permusi dan bahkan setelah penulis melakukan sebuah tinjauan

pustaka secara intensif, penulis dapat menemukan buku yang lebih fokus membahas

mengenai Parmusi, oleh karena itu penelitian ini menjadi amat penting untuk dikaji

oleh penulis. Akan tetapi, dapat ditemukan beberapa buku yang mengangkat tema

mengenai permasalahan politik Islam pada masa Orde Baru studi kasus Parmusi

yaitu, antara lain :

Laporan Pimpinan Partai Pal'mllsi Pada Mllk/amar Di Ma/ang, Pada

Tangga/ 2-7 November 1968.

Dalam laporan tersebut memberikan beberapa data mengenai perkembangan

yang te~adi pada Partai Muslimin Indonesia tersebut. Dan dalam laporan Muktamar

tersebut memberikan data yang menyebutkan di dalamnya yaitu mengenai

perkembangan partai mulai dari masalah organisasi, perkernbangan wilayah dan

cabang-cabang, hubungan dengan ormas-ormas pendukung, sidang dewan partai dan

kemudian mengenai keuangan partai.

Kemudian dalam laporan terasebut juga mernberikan informasi mengenaI

pokok-pokok kebijaksanaan partai mengenai pembentukan !cabinet pembangunan.

Dalam hal ini penulis menjadikan arsip laporan pimpinan partai yang diketuai oleh

Dzarnawi Hadikusumo dengan wakil Lukrnan Harun.

Page 16: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

9

Solihin Salam, Sejarah Partai Muslimin Indonesia, Jakarala: Yayasan

Kesejahleraan dan Pembendaharaan Islam, 1968.

Buku ini ditulis oleh Solihin Salam, yaitu dalam bukunya menggambarkan

sejarah Parmusi. Bagai mana proses berdirinya Parmusi dengan masalah-masalah

yang terjadi dengan Partai Masyumi tersebut. Kemudian dalam buku ini pula terdapat

bagaiman Masyumi dalam rehabilitasi kembali yang kemudian ada sebuah

pertentangan atau tidak disetujui oleh pemerintah Orde Barn.

Di dalam buku tersebut juga, membicarakan mengenai pemerintahan Orde

Barn yang tidak menginginkan kembali mantan-mantan tokoh Masyumi didalam

partai barn yang disetujui oleh Pemerintah Yaitu Parmusi.

Demikian penulis melakukan sebtiah survey pustaka untuk menjadi sebuah

patokan penulisan yang membahas mengenai parati politik yang lahir pada awal Orde

Barn, yang kemudian banyak yang harus dikaji oleh penulis di dalam partai Parmusi

tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan, penulis menyusul1 skripsi ini dengan

sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab terdiri

dari beberapa sub-bab. Adapun perinciannya sebagai berikut :

Page 17: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

10

BAB I. Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah yang berkaitan

dengan judul skripsi ini, kemudian rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

metode penelitian, survey pustaka, yang kemudian sistematika penulisan.

BAB II. Dalam bab ini penulis mencoba untuk mengurankan Kondisi Sosial

Politik Indonesia Menjelang Berdirinya Parrnusi, sejarah berdr.rinya Parmusi dan

yang terakhir dalam bab ini yaitu membahas tentang biografi tokoh-tokoh yang

Terlibat di dalam sejarah Parmusi.

BAB III. Dalam bab ini menguraikan masalah internal di dalam partai

Parmusi yang terdiri dari sub-bab yang membahas Golongan pendukung Masyumi di

tubuh Parmusi, ·golongan pro pemerintah di tubuh Parmusi. Dan yang terakhir pada

sub bab III ini adalah Konfrontasi antara J. Naro dengan Djarnawi Hadikusumo.

BAB IV. Untuk mendalami masalah Partai Parmusi yang merupakan inti dari

skripsi ini, dalam bab ini penulis menguraikan permasalah;m mengenai sikap

Pemerinh terhadap Parrnusi. Di sini di uraikan mengenai SiblP Militer terhadap

Parmusi tahun 1967-1971, Sikap Birokrasi pemerintah terhadap Parmusi tahun 1967­

1971, dan pada sub terakhir pada bab IV adalah Sikap politik Pemerintah Orde Baru

Terhadap Parrnusi Tahun 1967-1971.

BAB V. Selain berisi kesimpulan dari uraian-uraian pada bab-bab

sebelumnya, bab ini juga memuat saran-saran yang berkaitan dengan gagasan umum

dalam skripsi ini.

Page 18: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

BABII

SEKILAS TENTANG SEJARAH PARMUSI

A. Kondisi Sosial Politik Indonesia Menjelang Berdirinya Parmusi

Berbicara bagaimana kondisi sosial politik Indonesia menjelang berdirinya

Parmusi tidak lepas dari bagaimana kondisi sosial politik Masyumi. Karena

berdirinya Parmusi berawal dari proses rehabilitasi kembali Masyumi yang telah

dibubarkan oleh pemerintah Soekamo, karena Masyumi dipandang sebagai organisasi

yang menginginkan sebuah dasar Negara yang berdasarkan Islam dan hal tersebut

bertentangan dengan pemerintah.

Kondisi tersebut berawal ketika berdirinya partai Masyumi di Yogyakarta

pada tanggal 7-8 November 1945, sebagai respons umat Islam terhadap imbauan

pemerintah melalui pengumuman 3 Oktober 1945, yang mengajak rakyat untuk

mendirikan partai. Imbauan yang ditandatangani wakil Presiden Mohammad Hatta

tersebut diulangi lagi pada tanggal 3 Novenber 1945. kemudi~U1, Berdirilah partai

Masyumi yang diputuskan dalam kongres Muslimin Indonesia di Madrasah

Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kongres tersebut juga mengikrarkan :

Pertama, Masyumi adalah satu-satunya partai politik Islam di Indonesia. Kedua,

bahwa Masyumilah yang akan memperjuangkan nasib umat Islam Indonesia. Tidak

mengakui keberadaan partai Islam lain. I

I Syaifullah, Gerakan PolilikMllhammadiyah Da/am Mas.wmi, (Jakarata: Grafiti, 1997), hal 141­142.

Page 19: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

12

Pendukung Masyumi selain organisasi politik seperti PSI!, juga dua organisasi

kemasyarakatan terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah da.n NU Pendukung

lainnya adalah Perikatan Umat Islam dan Persatuan Umat Isla.m yang pada tahun

1951 keduanya memfusikan diri menjadi Persatuan Umat Islam (PUI) Indonesia.

Perkembangan pesat anggota istimewa Masyumi ditandai dengan masuknya

organisasi-organisasi Islam, antara lain Persatuan Islam (Per"is) Bandung pada

tahun 1948; Persatuan Ulama seluruh Aceh (pUSA) pada tahun 1949; Al-Irsyad pada

1950; AI-Jami'iah Al-Washiliyah dan AI:lttihadiyah Sumatra Utara sesudah tahun

1949; Mathla'ul Anwar, Banten dan Nahdlatul Wathan, Lombok 2

Dilihat dari komposisi personal yang terlibat dalam kepengurusan Masyumi,

tampak sekali bahwa partai ini melibatkan seluruh fungsionaris Islam pasca

kemerdekaan. Kepengurusan dalam Majlis Syuro di ketuai oleh Hasyim Asy'ari

(wakil dari kalangan Tradisionalis), sementara wakil-wakilnya adalah Wahid Hasyim

(anaknya sendiri), Agus Salim (PSII), Djamil Djambek (wakil dan golongan reformis

dari Sumatra Utara) dan lain-lain. Sedangkan pengurus besar dikEltuai oleh Sukiman,

Abikusno Tjokrosujoso, dan kemudian melibatkan M. Natsir, Mohammad Roem, dan

juga Kartosuwirjo (pemimpin pemberontakan Darul Islam).'

Sebagaimana dijelaskan mengenai penolakan atas dasar Negara Islam (Islam

sebagai dasar dan ideologi Negara), setelah umat Islam berjuang bahu membahu

meninggalkan perbedaan paham keagamaan antar mereka, terutama antara kalangan

'Deliar Nocr, Pmtai Islalll Di Pentas Nmional, (Jakarata : Grllfiti PefS, 1987). Hal. 48.3 Faehri Ali, Bahtiar Ffend;, Mel'Qlllhah .Ialan Ram Islam Indonesia Maw Orde Ram. (Bnndung:Miznn, 1986). Hal. 85.

Page 20: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

13

tradisionalis dan modern is. Kerjasama yang tercermin dalam Badan Penyelidik

Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI), kemudian dilanjutkan dalam kongres Umat Islam di

Yogyakarat, pada permulaan memang memperlihatkan suatu bentuk persatuan umat

yang dirindukan. Dalam kongres Yogyakarta telah tercapai kesepakatan bahwa

Masyumi merupakan satu-satunya partai umat Islam. Namun dalam

perkembangannya, baik dalam teon maupun praktek, kesepakatan itu tidak bertahan

lama. Artinya benih-benih persatuan, yang mulai mereka rajuk kembali, tidak

mengesankan adannya bangunan kokoh persatuan. Alasan perpecahan yang

mengancam persatuan umat ini, pada' umumnya, tidak sulit ditemukan. Syafi'I

Ma'anf melihat bahwa secara umum perpecahan datang karena mekanisme

penjatahan kedudukan. Atau peran politik tidak berjalan baik, dalam pengertian tidak

berjalan baik yaitu tidak memuaskan masing-msing pihak yang membentuk fusi

dalam Masyumi 4

Perpecahan yang diawali PSII dan kemudian NU merupakan indikasi yang

baik untuk menjelaskan alasan Syafi'i Ma'arif di alas. Namun demikian,

kemungkinan adanya faktor lain yang menyebabkan , atau bahkan mempercepat

munculnya perpecehan bukan tidak ada faksionalisme tradisonalis- modemis, yang

pada gilirannya membentuk watak keagamaan tertentu pada masing-masing pihak

dan bukan mustahil berperan dalam perpecahan umat Islam ketika itu. Secara

sederhana, kalangan tradisionalis, karena latar belakang pendidikan mereka, dipahami

'Syafi'i Ma'arif,Islam DaliMasalah Kellegamall (Jakarta: LP3ES, 1984), hal. 114-116.

Page 21: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

14

sebagai suatu kelompok yang buta politik dalam pengertian s,mgat luas. Artinya,

mereka dianggap hanya mampu berpikir tentang persoalan-persoalan keagamaan

mumi, sementara kalangan modemis, karena latar belakang pendidikan modem yang

mereka terima dianggap sebagai kalangan yang hanya sedikit memiliki pengetahuan

keislaman, namun mempunyai kemampuan-kemampuan lebih untuk berbicara

tentang persoalan-persoalan politik kenegaraan 5

Asumsi terakhir ini, jika dapat dibenarkan, maka benih-benih perpecahan

sesungguhnya merupakan implikasi alokasi peran yang telah dirancang sebelumnya.

Misalnya, kalangan tradisionalis menduduki kubu Majlis Syuro, yang sering kali

hanya bergelut dengan persoalan-persoalan keagamaan mumi, sehingga, kurang

mendapatkan peran politiknya, seperti kalangan modemis menduduki kubu pengurus

Eksekutif, yang sehari-hari menjalankan kepengurusan Masyumi 6

Tidak lagi bergabungnya PSI! (1947) dan NU (1952) dalam Masyumi

tampaknya memang harus dijelaskan melalui pendekatan sebagaimana yang telah

disebutkan di atas, terutama menyangkut urusan alokasi peran politik antara berbagai

kekuatan yang "terfusikan" dalam Masyumi. Untuk kasus PSII, Soemarso

Soemarsono melihat bahwa hal itu disebabkan oleh tak kunjung datangnya

kesempatan bagi PSII untuk duduk dalam kabinet. 7 Namun demikian, persoalan ini

tidak begitu mempengaruhi peIjalanan Masyumi, karena kecilnya kekuatan PSII itu

'Op.cil, hal. 86.6 Op cil, hal. 87.1 Soemarso soemursono (cd), Afoeltammad Roem 70 Tahun; Pejuang-Penmding. (Jakarta: Bulan13inlang, 1978), hal. 68

Page 22: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

15

sendiri. Akan tetapi, di sisi lain, hal ini rnerupakan awal lernahnya kekuatan Islam

dalam diri partai Masyumi.

Melemahnya Masyumi sebagai kekuatan politik Islam leblh terasa lagi setelah

NU mengikrarkan diri keluar dan partai Masyurni. Hal ini disebabkan NU

mempunyat rnassa sangat besar, terutaina di Jawa Tengah, Jawa Timur dan

Kalimantan Selatan. Sejak itu (1952) NU mengubah dinnya dari Jami'iyah sebuah

organisasi sosial keagamaan, menjadi partai politik. Kebesaran massa NU tersebut

dibuktikan pada pemilu 1955, dimana NU muncul sebagai partai terbesar nomor tiga

setelah PNI dan Masyumi dengan meraih 18,4 persen suara dari keseluruhan jurnlah

'1 'peserta peml u.

Perpecahan politik Islam, sebagaimana telah disebutkan, tampaknya tidak

mengubah onentasi perjuangan sebagai umat Islam untuk tetap memperjuangkan

gagasan Negara Islam. Di dalam berbagai sidang Dewan Kon~;tituante, khususnya

Masyumi, tetap menyuarakan ide-ide Negara Islam. Sernentara itu, masa Demokrasi

Liberal yang ditandai dengan jatuh bangunnya sebuah kabinet, baik oleh alasan-

alasan politis sekuler maupun politis keagamaan, telah mendorong Presiden Soekamo

untuk mernbubarkan Konstituante. Memalui dekrit Presiden 5 Juli 1959, Dewan

Konstituante di bubarkan, dan Presiden rnendekritkan berlakunya kernbali UUD

1945. Dengan dekrit tesebut, otomatis persoalan Piagarn Jakart, terungkit kembali.

Untuk itu, presiden rnernutuskan bahwa Piagarn Jakarta rnernpunyai hubungan

kesejarahan kasus dengan Undang-Undang Dasar (UUD), dianggap sebagai suatu

8 Fachn Ali, Op cit, hal. 88.

Page 23: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

16

bagian integral dari UUD itu sendiri. Pengekuan semacam ini, terhadap Piagam

Jakarta dapat diartikan sebagai indikasi adanya posisi khusus yang dimiliki Umat

Islam. Dan tampaknya umat Islam, baik dikarnakan oleh problematika intern yang

mereka hadapi, seperti konflik-konflik keagamaan, konsepsi politik yang tidak begitu

jelas dan lain sebagainya, yang membuat mereka tidak begitu tanggap dalam

mempergunakan kemunculan pengakuan terhadap Piagam Jakarta yang keduakalinya

itu9

Sementara itu Soekarno, sejak memberlakukan sistem Demokrasi Terpimpin,

justru membenkan keluasan lebih besar kepada Partai Komunis Indonesia (PKI)

untuk bergerak dan menguasai panggung politik Nasional. Hal ini mendatangkan

implikasi cukup senus terhadap seluruh aspek kebijakan pemerinlah yang mempunyai

relevansi dengan kehidupan keagarnaan umat Islam. Berbagai aSlimsi tentang

kebijaksanaan Soekarno yang demikian ini boleh saja mllncul, misalnya, bahwa hal

itu disebabkan oleh kekhwatiran kemllngkinan munculnya Islam sebagai kekuatan

politik yang mendominasi panggung politik nasional atau oleh keinginan Soekarno

untuk tetap mempertahankan konsepsi Nasakomnya.

Kebijakan lain Soekamo yang dinilai sangat merugikan Islam adalah

keputusannya llntuk membubarkan Masyllmi yang pemah bekerjasama dengan Partai

Sosialis Indonesia (PSI) untuk membuat Demokrasi Tandingan yang diben nama

Liga Demokrasi, karena keterlibatan sebagian pemimpinnya dalam pemberontakan

'Ibid.

Page 24: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

17

PRRI. 10 Dengan dibubarkannya Masyumi pada bulan Agustus 1960 itu, NU yang

telah menjadi partai politik dan keluar dari keanggotaannya sebagai salah satu partai

pendukung Masyumi, tampil sebagai wakil politik Islam.

Data perjuangan umat Islam yang terentang di atas ini, sesungguhnya ingin

menggambarkan pergolakan pemikiran dan perjuangan politik umat Islam. Pada

priode itu, terutama pada priode menjelang kemerdekaan dan pada masa Demokrasi

Liberaal, perhatian sebagian besar pemimpin umat Islam terpusatkan pada persoalan-

persoalan Islam dan hubungannya dengan pembangunan poliitik-ideologi. Yang

berkembang ketika itu, misalnya, konsepsi bahwa Islam itu adalah dinlln wa dalilah

(agama sekaligus terlibat dalam persoalan.,persoalan kenegaraan); Islam itu meliputi

kehidupan dzmya wa al-akhirah dan lain sebagainya. 11

B. Sejarah Berdidnya Parmusi

Untuk melacak sejarah berdirinya Partai Muslimin Indonesia (Pannus i) maka

perlu melihat lembali kepada pembentukan Badan Koordina.di Amal Muslimin

(BKAM) yang berdiri pada bulan Desember 1965, yang keanggotaannya terdiri dari

kelompok sosial dan kelompok pendidikan Islam, yang mana dari mereka dahulunya

adalah anggota Masyumi. Berdirinya Badan Kooordinasi Amal Muslimin awalnya

mempunyai dua tujuan. Per/ama, tujuan yang bersifat sosial budaya, kedlla, bertujuan

untuk memperbaiki politik pemerintah Soekamo. Akan tetapi, pada awal tahun 1966

'0 Ibid, hal. 89.II Ibid, hal. 90.

Page 25: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

18

tujuan tersebut berubah menjadi sebuah tujuan untuk memlllihkan nama baik

MasyumiII

Pada tahun yang sarna, proses rehabilitasi Masyumi telah dipertimbangkan

oleh para wakil Badan Koordinasi Amal MlIslimin dan mantan wakil Presiden

Moehammad Hatta yang telah mengetahui akan terbentuknya sebuah Partai Muslmin

baru. Kemudian pada bulan Oktober 1966 pertimbangan untuk membentuk partai

MlIslimin baru di setujui oleh wakil Presiden Moehammad Hatta. Akan tetapi, dua

bulan kemudian pada bulan Desember pemyataan Angkatan Bersenjata diikuti oleh

ucapan Soeharto dari kebijakan pemerintah mengenai Badan Koordinasi Amal

Muslimin· s'ebagai kebutuhan' akan adanya badan Koordina,;i organisasi untuk

menyediakan partai baru sebagai wadah politik. Selanjutnya, pada akhir bulan Maret

1967, Prawoto menyatakan banyak kesalah pahaman dengan pihak Soeharto sebagai

sebab kegagalan rehabilitasi Masyumi13

Hal tersebut dikarnakan oleh angkatan tua Golongan Modernis, terutama yang

pernah menjadi tokoh-tokoh dalam kepengurusan Masyumi, yang lebih menekankan

repolitisasi Islam sebagai upaya menumbuhkan kekuatan politik. Caranya adalah

dengan mendesak pemerintah Orde Baru untuk merehabilitasi Masyumi, sesudah

partai ini dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang oleh rezim Soekamo,

karena Masyumi dipandang oleh pemerintah sebagai organisasi atau partai yang

menginginkan sebuah dasar negara yang berdasarkan Islam dan hal tersebut

12 Ward, K.E, l1,e Foundanon Oj17,e Partai Mlulimin l"daresia. New York, Shoticst Asia Program CornellUniversity IlachlL 1970. hal. 23.13 Ibid, haL 24.

Page 26: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

19

bertentangan dengan pemerintah. Oleh karena itu, rehabilitasi Mlsyumi ini diajukan

sebagai syarat pemberian dukungan terhadap peml~rintah Orde Baru, dengan

pertimbangan bahwa mereka telah memberikan andil dalam me1negakan demokrasi

serta melawan komunisme pada masa Orde Lama. Sementara :tlu, kelompok yang

lebih muda atau mereka yang mendukung akan pemerintahan Orde Baru yang berada

di luar kepengurusan Masyumi, cenderung untuk mempetjuangkan rehabilitasi

material. Dengan kata lain, mereka yang pro dengan pemerintah berpendapat, tidak

merasa perlu untuk menghidupkan partai lama yang sudah dilarang, tetapi yang lebih

penting adalah dapat ikut serta kegiatan politik Orde Baru.14

Namun demikian, usaha-usaha merehabilitasi Masyumi tersebut pada masa

awal Orde Baru Itu tampaknya terus bergulir dan bahkan mendapat dukungan kuat

dari para simpatisannya. Bahkan ketika para pemimpin Masyumi masih dalam

penjara, sejumlah fungsionaris Masyumi yang tidak ditahan telah terlihat dalam

usaha-usaha untuk merehabilitasi partai tersebut. Usaha ini cukup membawa hasil, di

antaranya dengan berdirinya Badan Kordinasi Amal Muslimin (BKAM), yang

mempersatukan 16 organisasi Islam seperti, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persatuan

Umat Islam, Alumni HMl, Djamiatul Al-wasliyah dU, delngan tujuan pokok

merehabilitasi Masyumi. Puncak dari proses rehabilitasi tersebUit ketika diadakannya

acara lasyakur yang di selenggarakan di Masjid Agung AI-Azhar, kebayoran Baru,

Jakarta Selatan, tanggal 15 Agustus 1966. Acara syukuran yang dihadiri sekitar

50.000 orang.

\., M. Syafi'i Anwar, Pemikiran Don Aksi Is/am Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1995), h. 25-26

Page 27: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

20

Adapun tokoh-tokoh yang hadir dan berbicara dalam acam syukuran itu antara

lain adalah Sjafruddin Prawiranegara, Assaat, Prawoto Mangkusasmito, Mohammad

Roem, Kasman Singodimedjo, Hamka,' dan Muhammad Natsir. Upaya untuk

merehabilitasi Masyumi secara eksplisit baru dikemukakan oleh prawoto pada acara

silaturrahmi keluarga besar Bulan Bintang'di Jakarta tanggal 24 Oktober 1966. dalam

acara tersebut Prawoto mengatakan:

,,' berbicara di muka saudara-saudara sekalian pada malam han ini, ingin saya

pergunakan untuk memberi keterangan tentang usaha yang sedang dijalankan

oleh beberapa ternan dan saya, untuk memperjuangkan supaya alat perjuangail

kita bisa dipergunakan kembali seperti sediakala, Yang saya maksudkan ialah

usaha yang sekarang lazim dinamakan usaha "Rehabilitasi Masyumi"

... Rehabilitasi itu mempunyai taraf yang bertingkat, ibarat pohon yang tumbuh.

Di dalam pertumbuhannya ini ada Yang membantu, ada pula yang menghalangi.

Yang membantu temyata tiap hari tambah banyak. Dan organisasi Islam yang

tadinya ada 14, jumlah pendukungnya itu sekarang sudah meningkat dengan

adanya keputusan HMI Dulunya HMI tidak menyongkong rehabilitasi, tetapi

didalam kongresnya di Solo diputuskan menyongkongkan rehabilitasi.. 15

15 Prawoto Mangkusasmito, Alam Pikiran Dan Jejak Peljuangan, SU::'1..man S.U. Bayasut(Surabaya: Documenta, 1972) hal. 202-2003.

Page 28: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

21

Dukungan yang luas berbagai lapisan umat muneul terhaclap partai baru yaitu

Parmusi. suatu dukungan yang didasarkan pandangan bahwa Parmusi

diidentifikasikan sebagai kelanjutan Masyumi. Namun sikap pemerintah terhadap

tokoh-tokoh Masyumi yang ditolak untuk duduk sebagai pimpinan partai Parmusi

tersebut beranggapan bahwa mereka merupakan bibit konflik baru umat dengan

penguasa Orde Baru.

Akan tetapi, para delegasi dari Badan Koordinasi Amal Muslimin akhimya

memutuskan untuk membentuk suatu panitia guna menyiapkan k'elahiran suatu partai

yang menjadi wadah aspirasi politik masyarakat Islam, yang telah menjadi eita-eita

politik umat Islam saat itu.

Untuk mendirikan sebuah organisasi, maka dibutuhkan sebuah panitia

penyelenggara pembentukan yang disebut sebagai Panitia l'ujuh. Panitia tujuh

tersebut memiliki anggota inti. Yakni ketuanya seorang tokoh Masyumi yaitu Faqih

Usman, wakil ketua Anwar HaIjono, Sekretaris Agus Sudono dan anggota yang

lainnya adalah Syamsurizal, Hasan Basri, Muttaqin, Marzuki Jatim. Dan untuk

anggota yang lainnya terdaftar sebagai anggota biasa.

Pada tangal 15 September 1966, diajukan suatu draf nama panitia tujuh untuk

melaksanakan negosiasi dengan Presiden untuk proses rehabilitasi Masyumi. Namun,

tidak menemukan persetujuan pemerintah.Kemudian dilanjutkan kembali drafnama­

nama panitia tujuh tersebut kembali bemegosiasi pada tanggal 13 Oktober 1966. Draf

nama-nama Panitia l'ujuh tersebut

Page 29: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

22

. 16yaltu :

15 September

Fakih Usman (Masyumi)

A.D Sjahrudin (Masyumi)

Anwar Harjono (Masyumi)

Djamawi H (Muhammadiyah)

Hasan Basri (Masyumi)

EZ Muttaqien (Masyumi)

M. Sulaeman (Muhammadiyah)

Chadijah Razak (Wanita Islam)

Hasbillah (Muhammadiyah)

Lukman Harun (Muhammadiyah)

Umaruddin (?)

Ketua Urnurn

Fakih Usman (Muhammadiyah)

Anwar Harjono (Masyumi)

H..M Sanusi (Muhammadiyah)

A.D Sjahrudin (Masyumi)

Hasan Basri (MasyuPli)

Agus S (Gasbiindo)

Djamawi H (Muhammadiyah)

E.Z Muttaqie:n (Masyumi)

Sekretaris Umum

M. Sulaeman (Muhammadiyah)

Skretaris

Umaruddin (?)

Chadijah Razak (Wanita Islam)

Lukrnan Harun (Muhammadiyah)

Hasbillah (Muhammadiyah)

Maizir Achmadyns (KBIM)

16 Solihin Salam, Sejarah Pmtai Ail/slim ill Indonesia, (Jakarala: Yayasan KesejahleraandanPembendaharaan Islam, 1968), hal. 71-73.

Page 30: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

Anggota

Afandi Ridwan (Persatuan Umat Islam)

Agus Sudono (Gasbiindo)

Aisyah Amini (HSBI)

A. Djuwaeni (Masyumi)

Amelz (Masyumi)

AW.Sujiso (Masyumi)

Daris Tamin (Muhammadiyah)

Djamaluddin (Masyumi)

E. Sar'an (Persatuan Islam)

Faisal (AI-Irsyad)

Ismail Hasan (Alumni HMI)

Wasliyah)

Maftuch Jusuf (Muhammadiyah)

Maizir Achmadyns (KBIM)

H. M. Sanusi (Muhammadiyah)

Buchori (?)

SjarifUsman (Porbiisi)

Omar Tusin (SNII)

Uwes Abubakar (Mathl'aul Anwar)

23

Afandi Ridwan (Persatuan Umat

Islam)

Aisyah Amini (HSBI)

A. Djuwaeni (Masyumi)

Amelz (Masyumi)

A.W.Sujiso (Masyumi)

Djamaluddin (Masyumi)

Djazman (Muhammadiyah)

E. Sar'an (Persatuan Islam)

Faisal (AI-Irsyad)17

Ismail'Hasan (Alumni HMl)

O. K. Azis (Djarniatul AI-

Omar Tusin (SNII)

Rohana Ahmad (Muhammadiyah)

Buchori (?)

SjarifUsman (P'orbisi)

Uwes Abubakar (Malhl'aul Anwar)

Setelah itu lahirlah Partai muslimin baru yaitu Partai Muslimin Indonesia

disingkat PM! yang kemudian berubah menjadi Parmusi, merupakan sebuah partai

Islam yang dibentuk pada masa pemerintahan Orde Baru. Paltai ini berdiri pada

17 AI-Irsyad yang didirikan pada langgal I 1 Agustus 1915.

Page 31: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

24

tanggal 7 April 1967 oleh para anggota Badan Koordinasi Amal Muslimin (BKAM)

yang dibentuk untuk menampung kegiatan pendukung partai Masyumi. 1K

Kemudian setelah terbentuknya partai Parmusi dengan panitia tujuhnya. Pada

tanggal II Mai 1967 para Panitia Tujuh berkumpul untuk mendiskusikan masalah

yang berkaitan dengan kepemimpinan partai, program dan konstitusinya 19

Partai ini dibentuk sebagai usaha membangun kembali sebuah partai Islam

baru semacam Masyumi yang telah di bubarkan. Ketua umum pertama Parmusi

adalah Djamawi Hadikusuma beliau merupakan salah seorang tokoh

Muhammadyah?O Dalam hal ini, bahwa Djarnawi sebagai pemimpin Partai Muslimin

Indonesia yang ditetapkan oleh Panitia Tujuh pada tanggal 16 Februari 1968.

Kemudian pada kepemimpinan Djarnawi ini mempunyai draf anggota-anggota di

dalamnya, draf tersebut yaitu sebagai berikut:

Ketuaumum

$ekretaris umum

: Djarnawi Hadikusuma (Muhammadiyah)

: Agus Sudono (Gasbindo)

H.M.Sanusi (Muhammadiyah)

J.Naro (Djamiatul Al-washliyah)

Daud Badarudin (KBIM)

Ckadijah Razak (Wanita Islam)

Oemar Tusin (SNII)

: Lukman Harun (Muhammadiyah)

18 Abdul Munir Mulkhan, op.cit. hal. 24.19 K.E. Ward, The Foundation O/The Partai Musliminlndonesia,(Ncw York, Shoticst AsiaProgram Cornell University Itacha, 1970) hal 29-30.20 Ensiklopcdi Nasional Indonesia (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004) .Iilid-12. h -207

Page 32: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

Skretaris

Anggota

: Amura (HSBI)

Imran Kadir (AI-Ittihadiyah)

Siregar Pahu (Djamiatul al-washliyah)

Anwar Bey (Persatuan Umat Islam)

Said Suncar (Mathl'aul Anwar)

M. Sjariki (Nadlatul Wathan)

Rafilus Ishak (Porbisi)

Darussamin (?)

: Daris Tamin (Muhammadiyah)

Djazman (Muhammadiyah)

Rohana Ahmad (Muhammadiyah)

OX Azis (Djamiatul Al-washliyah)

Ibrahim Usman (Gasbiindo)

Maizir Achmadyns (KBIM)

Mrs. Latjuba (Wanita Islam)

Afandi Ridwan (Persatuan Umat Islam)

Aisyah Aminy (HSBI)

Fraisal (Al-Irsyad)

Uwes Abubakar (Mathl'aul Anwar)

Ichsanuddin (Porbiisi)

Abdul Karim (Persatuan Islam Tionghua Indonesia)

Saleh Suaidy (Masbi)

Muhammad Said (Nadlatul Wathan)

Hasbullah (Muhammadiyah)

Gazal (AI- Ittihadiyah)21

25

21 Organisasi yang hcrasal dari Sumatra Utara yang bcrdiri puda tahun 194.9.

Page 33: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

26

Ismail Hasan Metarem (HMI Alumni)

Alala (HMI Alumni)

Setelah kepemimpinan Djamawi dengan Lukman Harun, tidak lama setelah

pembentukan Parmusi, kemudian diadakan Muktamar Parmusi pertama di Malang

Pada November 1968, yang menghasilkan struktur pimpinan baru dengan ketua

umum Muhammad Roem, seorang Tokoh Masyumi, dan Sekretaris Jenderal

Hasbullah, dari Muhammadyah22

Akan tetapi, kepemimpinan bekas tokoh Masyumi temyata masih merupakan

obsesi yang terus dihidupkan dalam tubuh Parmusi. para anggota dan pendukung

diberbagai daerah yang menjadi pengurus cabang Parmusi, temyata masih terus

menginginkan tampilnya bekas tokoh Masyumi dalam puncak k,epemimpinan partai.

Walaupun pemerintah sudah memberikan sinyal untuk tidak membenarkan, usaha-

usaha untuk menampilkan kembali bekas tokoh Masyumi terus dilakukan. Mereka

mengambil sikap tidak menentang pemerintah, tetapi pada saat yang sarna tidak

menginginkan adanya Parmusi tanpa spirit Masyumi.

Tetapi, oleh karena kaum muslimin masih tetap ingin memunculkan para

bekas pimpinan Masyumi seperti yang terlihat pada kongres Muhammadyah di

Yogyakarta tahun 1968, hubungan Parmusi dengan pemerintah menjadi dingin.

Kemudian kepemimpinan ini di tolak oleh pemerintah dan menimbulkan kuderta oleh

22 Djarnawi Hadikusumo, Laporan Pimpinan Partai Pannusi Pada A1ulaamar Di Alalang, PadaTanggal2-7 November 1968.

Page 34: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

27

John Naro dan Imran Kadir. Akhirnya berdasarkan surat keputusan Presiden no.

77170 ditetapkan Mintaredja sebagai ketua Umum.

C. Biografi Tokoh-Tokoh Yang Terlibat di Dalam Sejarah Parmusi

C.l Fakih Usman

Fakih Usman dilahirkan pada 2 Maret 1904 di Gersik Tepatnya di jalan

Kemuteran yang sekarang telah diganti dengan namanya sendiri, yakni jalan Fakih

Usman. Lingkungan keluarga Fakih Usman adalah perpaduan santri dan pedagang.

Ibunya adalah anak seorang ulama. Sedangkan ayahnya, Usman Iskandar, adalah

seorang pedagang. Sebagai keluarga ulama, ayali-ibunya simgat memperhatikan

pendidikan agamanya. Karena itu, Fakih Usman kecil sudah dapat membaca al-Quran

dan dasar-dasar agama dari orang tuanya. Dari usia 10-14 tahun (atau sekitar tahun

1914-1918), ia melanjutkan pelajaran ke beberapa pesantren yang ada di sekitar

Gersik. 23

Kemudian pada 1918-1922, ia belajar ke pesantren yang berada diluar Gersik.

Di antaranya, ke pondok pesantren Maskumambang di kecamatall Bungah, kabupaten

Gersik, yang sekarang telah menjadi pesantren modem Muhamrnadiyah. Pendidikan

pesantren Fakih Usman hanya di daerah-daerah Gersik. la tidak melanjutkan ke

pesantren-pesantren besar yang ada di luar Jawa. Hal itu barangkali karena orang

tuanya tidak memimpikan anaknya untuk menjadi ulama atau kiyai besar model jawa

23 Azumardi Azrn, Umam (cd.) Menteri-Menteri Agama Ri Biografl Sosial-Politik. (Jakarata:PPIM, 1998), hal. I 18-1 19.

Page 35: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

28

Timur. Karena ayahnya adalah sebagai pedagang kayu dan pengusaha galangan kapal

yang banyak mempercayakan usahanya kepada Fakih Usman, pad.ahal ia mempunyai

tiga kakak dan seorang adik.

Pada saat Fakih Usman aktif dalam dunia dagang dan tekun belajar secara

otodidak, sekitar 1920-an dan I930-an, di Surabaya, seperti juga di Jakarta dan

Bandung, dinamika pergerakan kebangsaan tengah berkembang, baik dikalangan

nasionalis sekuler maupun nasionalis Muslim.

Organisasi- organisasi seperti Budi Utomo (1908), Serikat Dagang Islam

(1911), kemudian Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya (1912), dan lalu NU

yang didirikan pada tanggal 30 Januari 1926, dan organisasi- organisas i tersebut

kemudian merupakan basis keanggotaannya. Muhammadiyah Surabaya terus

memperluas kegiatannya ke kota Gersik, yang saat itu masih menjadi bagian

Surabaya. Fakih Usman adalah salah seorang yang pertama menyambut kedatangan

Muhammadiyah di Gersik. Sejak 192224 Pada 1925, Fakih Usman muda

dipercayakan menjadi ketua Group Muhammadiyah Gersik. Ia pun semakin terlibat

dalam wacana keagamaan Muhammadiyah yang lebih berorientasi pembaharuan

berdasarkan al-Quran dan al-Hadits dan berorientasi sosial. Dengan demikian Fakih

Usman bisa dengan mudah menyesuaikan diri dengan pergerakan di Surabaya.

Fakih Usman sebagai tokoh umat Islam Surabaya dan pemah menduduki

kepengurusan MIAI (Majelis Islam A'ia Indonesia) beliau turut hadir dalam

Mukhtamar Islam Indonesia di Yogyakarata pada tanggak 8 November 1945. Bahkan

24 EllsikJopedi Islanl! di Indonesia, Jilid I, hal 273.

Page 36: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

29

ia diangkat menjadi anggota plmpman pusat Masyumi bersama Moh.Natsir, Mr.

Mohamad Roem. Kemudian pada tanggal 6 September 1950 Fakih Usman menjadi

Jurisdiksi Kementrian Agama Pada Kabinet Halim pada Priode kepemimpinan

Sukamo, di bawah kepemimpinannya yang terbatas pada wilayah Republik Indonesia

yang berpusat di Yogyakarta. Meski demikian, posisi kementrian ini sangat penting

karena ia mewarisi kementrian agama yang didirikan pada 1946.

Kemudian pada masa Orde Baru Fakih Usman dengan para tokoh Masyumi

yang menginginkan kembali rehabilisasi partai Masyumi tersebut, pada tanggal 15

september 1966, beliau menjadi salah satu ketua Umum Panitia Tujuh sebagai usaha

untuk merehabilisasi partai Masyumi, aka!! tetapi proses rehabilisasi ini ditolak oleh

pemerintah Orde Baru. Oleh karena itu, Fakih Usman banyak terlibat dalam proses

Rehabilitasi kembali Partai Masyumi yang kemudian menjadi salah satu partai baru

yaitu Parmus i.

Dalam hal ini Fakih Usman sangat berperan aktif atas berdirinya Parmusi.

yang dapat diterima keberadaannya dengan syarat bahwa diclalam kepengurusan

Parmusi tidak terdapat tokoh-tokoh mantan Masyumi.

C.2 Lukman Harun

Lukman Harun dilahirkan pada tanggal 6 Mai 1934 di Limbanang,

Minangkabau Sumatra Barat. Ayahanda Lukman Harun adalah Haji Harun yang

waktu mudanya bemama Zaid, dilahirkan di Jorong Kampung Dalam. Ayahanda

Lukman dibesarkan dalam keluarga dengan latar belakang agama Islam yang teguh

Page 37: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

30

dan faa!. Keluarga ayahnya dari keluarga petani tulen, mereka hidup dari hasil kebun

dan sawah.

Pada tahun 1947 Lukman menamatkan "Sekolah Sambungan", yakni Sekolah

Rakyat (SR), dan masuk SMP Muhammadiyah di Payakumbuh. Lukaman Harun

dibesarkan dari lingkungan keluarga besar Muhamadiyah. Kakak sayalah yang

memperkenalkan Muhammadiyah kepada saya dengan cara memlbawa saya ke acara-

acara yang diadakan Muhammadiya. 25

Lukman Harun menjabat sebagai sekretaris umum mendampingi Djamawi

Hadikusumo pada tahun 1968 di dalam partai Parmusi. Beliau aktif sebagai politisi

Islam yang berasal dari Muhammadiyah, bersama rekan-rekannya'dia berkecimpung

dalam partai baru yang pada waktu itu untuk partai Islam yang didirikanpada awal

Orde Baru untuk menampung segala aspirasi masyrakat Islam pac1a waktu itu.

Lukman harun Juga terlibat pada proses rehabilitasi Masyumi, hal tersebut

terlihat ketika terjadi sebuah konfrontasi J. Noro dan rekan rekannya dengan

djamawi dan Lukman Harun di dalam kepemimpinan Parmusi. Dalam hal ini,

Lukman Harun yang didukung oleh para tokoh-tokoh Muhammadiyah dan para

mantan tokoh Masyumi tidak di setuju di dalam kepemimpinannya pada masa Orde

25 Ibid. hal. 23.26 M. Syafi'i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1995) eet.!,hal.35.

Page 38: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

31

C.3 Mohamad Roem

Muhamad Roem dilahirkan dari latar belang keluarga yang biasa. Beliau

tinggal di rumah yang terbuat dari kayu dengan tiga buhungan atap di Desa

Klewongan Parakan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di tempat itulah

Muhamad Roem di lahirkan. Rumah tersebut tentunya dikenal oleh masyarakat

setempat, sebab rumah lurah (kepala desa) Klewongan Dulkamen Djojosasmito,

adalah ayah Muhamad Roem.

Mohamad Roem dilahirkan pada hari Sabtu, tanggal 16 Mai 1908, masa muda

Muhamad Roem menunjukan suatu perjalanan yang dinamis bagi seorang pemuda

desa di jamannya. Isteri beliau adalah Ibu Pudjotomo, salah seora.ng tokoh organisasi

wanita Muslimat, dan Muhamad Roem mempunyai dua orang anak yang tertua

bemama Roemoso roem yang lahir pada tanggal 30 November 1933, di Jakarta dan

kemudian anak yang kedua adalah Rumiesa Roem dan dilahirkan pada tanggal 26

Mai 1939 pada hari Sabtu 27

Muhammad Roem adalah salah satu anggota Masyumi, beliau tercantum

dalam kepengurusan Masyumi pertama pada tahun 1945 menjabat sebagai anggota.

Dari 24 pengurus besar Masyumi, II adalah perwakilan dari Muhammadiyah

termasuk di dalamnya adalah Muhammad Roem. Dan pada kepengurusan masyumi

yang ke dua pada tahub 1949, yang tetap masih bertahan dari 24 menjadi 14 salah

satunya adalah Muhammad Roem yang tetap masih bertahan menjadi pengurus besar

Masyumi. Dan pada kepengurusan Masyumi yang ketiga pada tahun 1951

21 Ibid. hal. 2.

Page 39: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

Muhammad Roem menjabat sebagai wakil ketua

32

dua, dan perwakilan

Muhammadiyah yang masih bertahan sampai kepengurusan terakhir Masyumi salah

satunya adalah Muhammad Roem 28

Tidak lama setelah pembentukan Parmusi, diadakan Muktamar Parmusi Pada

November 1968 yang menghasilkan struktur pimpinan baru dengan ketua umum

Muhammad Roem, seorang Tokoh Masyumi, dan Sekretaris Jenderal Hasbullah, dari

Muhammadyah. 29 Dengan struktur kepengurusan sebagai berikut :

Ketua Umum

Ketua

Sekretaris Umum

Sekretaris

Anggota

: Muhammad Roem (Masyumi)

: Anwar Harjono (Masyumi)

Hasan Basri (Masyumi)

Djamawi Hadikusumo (Muhammadiyah)

Omar Tusin (7)

: Hasbullah (Muhammadiyah)

: Lukman Harun (Muhammadiyah)

M.Sulaeman (Muhammadiyah)

: Aisyah Aminy (HSBI)

Abdul Mukti (Muhammadiyah)

Alala (HMI alumni)

A.R. Baswaden (Masyumi)

'" Deliar Noer, Partai Islam, hal, 102·103.29 Djamawi Hadiku~'Umo. Laporan Pimpinan Porta; Pontius; Pada .A-luktamar Di Malang, PadaTanggnl2·7 November 1968.

Page 40: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

33

Chadijah Razak (Wan ita Islam)

Djamaludin (Masyumi)

Gusti Abdul Muis (Masyumi)

Ismail Hasan Metareum (HMI alumni)

Mrs. Latjuba (Wanita Islam)

Maizir Achmadyns (KBIM)

Misbach (Masyumi)

Andi Mapasala (Gasbiindo)

Sanusi (Muhammadiyah)

Rohana Ahmad (Muhammadiyah)

Siregar Pahu (Djamiatul Al-washliyah)

SyarifUsman (Masyumi)

Mrs. Sunarjo Mangunpuspito (Masyumi)30

Dan dalam catatan kehidupannya Muhamad Roem pemah menjadi ketua

umum sebuah partai yaitu Parmusi. beliau terpilih menjadi ketua umum parmusi pada

tahun 1968 pada Mukhtamar pertama Partai Muslimin Indonesia. akan tetapi campur

tangan pemerintah yang tidak menghendaki mantan tokoh Masyu.mi berkecimpung di

dunia politik maka dengan keputusan soeharto pada waktu mukhtamar pertama yang

diadakan Parmusi, tidak disetujui oleh pemerintah Orde Bam. Mtlka, sebagai gantinya

Djamawi menggantikan Posisi Muhammad Roem sebagai ketua Partai. Dan oleh

kama itu, dalam skripsi ini Muhamad Roem menjadi salah satu tokoh Parmusi yang

ikut serta dalam politik Orde Barn.

30 Ward, K.E, The Foundation OJThe Pm·ta; M~slimin Indonesia, New York, Sholicst Asia ProgramCornell University Hacha, I970.hal,52-53 .

Page 41: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

34

CA. Muhammad Sjafaat Mintaredja

Mintaredja adalah putra dari ayah bemama Muhammad Syafei atau biasa

disebut Edeng. Behau dilahirkan di Desa Lebak pasar Bogor pada Tanggal 17

Februari 1921. Madrasah AI-Chariyah yang didirikan ayahnya menjadi tempat

memmpa pendidikan dasar dibidang keagamaan, serta membiasakan kehidupan

bersosial. Mintaredja dididik sebagai mana anak-anak asuhan lainnya, tanpa

keistimewaan, dia juga mendapat kewajiban untuk ilut mengumpulkan setakar dua

takar beras dan giliran menjaga warung koperasi yang sedianya untuk kepentingan

. sosial.

Ayahnya berjiwa ortodok dalam bidang agama, tetapi juga berpikiran modem.

Beliau diajar oleh seorang kiay yang terkenal pada waktu itu di Bogor, Cianjur dan

Kuningan, dan juga memasuki kepanduang Bangsa Indonesia. Sejak kecil telah

tertanam dalam jiwanya bagaimana berorganisasi dan bersosial.

Pada masa mudanya memasuku "Indonesia Mudan dan pada masa mahasiswa

ikut mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bahkan pada tahun 194711950

menjadi ketua umum HMI. Dan beliau terlibat dalam perjuangan bersenjata

menghadapi tentara Jepang dan Belanda. Beliau adalah sarjana hukum yang melalui

pendidikan di Universitas Gajah Mada (Jogyakarata), Universitas Leiden (negri

Belanda) dan Universitas Indonesia (Jakarata), pernah menjadi hakim, kemudian

bekerja di Sekretariat pemilu Jogyakarata, Institut Devisen (Jakarata) serta pernah

pula menjadi pengusaha swasta.

Page 42: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

35

Jenjang kariernya menanjak terus sewaktu sarJana beliau terpanggil untuk

memrmpm Perusahaan Bangunan Negara pada tahun 1962 sambiI menjadi asisten

menteri sosial, pada tahun 1968 menjadi menteri Negara dan pada bulan September

1971 beliau diangkat menjadi mentri sosia!. Hal tersebut dikarenakan beliau aktif

dalam organisasi sosisal dan perguruan tinggi Muhammadiyah, mengambil peran

penting dalam Paratai Muslimin Indonesia dan Partai Persatuan P,~mbangunan.31

JI Dikutif dari biograti bakunyu Mintaredja yang beIjudul, Kehidupan BeI7l1nah Tallgga dan NaikHaji, (Jakarta: Tunas Jaya, 1976).

Page 43: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

36

BABUI

MASALAH INTERNAL 01 OALAM PARTAI PARMUSI

A, Golongan Pendukung Masyumi Oi Tubuh Pal'musi

Pada awalnya, sejarah para pendukung Masyumi yang berada di tubuh

Parmusi, dilakukan oleh kelompok muslim Indonesia, timbul akibat pengaruh

gerakan Pan-Islamisme Jamaluddin AI-Afgani (1839-1897), yang merupakan

perwujudan Reformasi pemikiran politik Islam, dalam usaha mempersatukan umat

Islam di seluruh dunia, yang kemudian mendapatkan kerangka ideology dan teologi.'

Dengan mengemukakan pendapat bahwa ajaran-ajaran Islam sepenuhnya

sesual dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Kendatipun masing-

masing bergerak pada berbagai bidang kehidupan umat, para tokoh reformis Islam

tersebut mendorong umat Islam untuk melakukan penelaahan ulang serta menjelaskan

kembali doktrin-doktrin Islam dalam bahaS3 dan rumusan yang dapat diterima oleh

pemikiran-pemikiran modern. Hal ini dikarnakan Islam merupakan satu-satunya

agama yang meletakan akal pada posisi c~kup Baik2 Dan menganjurkan penerapan

temuan-temuan ilmiah. Demikian pula, menurut mereka, AI-Quran dan Sunah

merupakan satu-satunya rujukan yang mampu memberikan dasar doctrinal atau

legitimasi seluruh tindakan kehidupan umat Islam.

I Fachri Ali, Bahliar Efcndi, Merambah Ja/anBalU Is/am Indonesia Masa Orde Bani, (Bandung :Mizan, I986).haJ. 63.2 Nabi pernaJl brsabda : "lidal< ada agama bagi orang yang tidak berakal" begilu pula al-quransaral al<an ungkapan "ufala la' qilun" dan lain scbagainya.

Page 44: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

37

Semangat dan isi pemikiran Islam Indonesia ini pada mulanya mendapatkan

perhatian dari umat Islam di daerah perkotaan. Secara geografis dan cultural,

masyarakat kelas kota lebih cepat berhadapan dengan pengaruh luar dari pada

masyarakat desa. Dengan mengikuti alam reformasi yang sedang berkembang di awal

abad kesembilan belas, mereka menempatkan diri sebagai kelompok Islam.

Munculnya berbagai organisasi yang dikelola oleh kelompok reformis Islam, seperti :

Al-Irsyad, Jamiatul Khaer, Muhammadiyah, Serikat Dagang Islam (SOl) yang

kemudian menjadi Serikat Islam (SI), dan berbagai lembaga pendidikan modem

lainnya, menunjukan betapa kuatnya pengaruh tokoh Reformis Islam yang di pelopori

oleh Al-Afgani dan lain,sebagainya3

Kemudian awal dari gerakan reformis pemikiran Islam d\, Indonesia terjadi di

awal abad ke-19, terutama di Sumatra Barat dan Jawa, pada umumnya berkisar pada

dimensi gerakan pendidikan sosial dan gerakan politik. Salah seorang gerakan

Reformis di Sumatra Barat yang mula-mula mengenalkan lembaga pendidikan Islam

dan sistem modem adalah Zaenuddin Labai AI-Junusi, dengan membuka sekolah

guru Diniyah (1915) yang mengenalkan sebuah penggabungan kurikulum yang

berbasis umum dengan kurikulum yang berbasis agama Islam4 Sementara itu, di

Jawa, sebelum lahimya organisasi Muhammadiyah, kelompok Islam yang pertama

kali muncul dan paling menentukan pada waktu itu, adalah organisasi pendidikan

3 Op cit, hal. 64.'Deliar Noer, Gerakan Modem Islam Di Indonesia 1900-1942, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal. 41­46.

Page 45: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

38

yang dikelola oleh masyarakat Arab Indonesia, yaitu : Jamiatul Khaer yang berdiri

pada tanggal 17 Juli 1905 di Jakarta.

Pentingnya kehadiran Jamiatul Khaer, yang kemudia ditemskan oleh AI­

Irsyad (1915), bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia, terletak pada kenyataan

bahwa al-Irsyad adalah yang memulai membentuk sebuah organisasi modem dalam

masyarakat Islam Indonesias

Berbeda dengan yang dihadapi oleh kalangan Islam di Sumatra Barat,

tantangan yang dihadapi golongan Refonnis di Jawa lebih lcepada menghadapi

tradisionalisme Islam di Jawa yang relatif lebih berat Hal ini disebabkan oleh

dalamnya pengaruh nilai-nilai Hindu-Budha serta nilai lainnya yang ada pada

masyaralcat Islam Jawa ketika itu. Kenyataan akan Islam kurang mumi inilah yang

dihadapi Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Muhammadiyah (1912) di

Yogyakarta.dalam hal ini, untuk melawan tradisionalisme Islam, Muhammadiyah

tidak menggunakan cam-cara otoriter melainkan menggunakan pendekatan lebih

rasionalistik.

Kemudian organisasi-organisasi yang mempelopori s(~buah pembaharuan

Islam tersebut melakukan Fusi atau menggabungkan diri kepada sebuah organisasi

Islam yaitu Masyumi melalui Kongres Umat Islam yang diselenggarakan di

Yogyakarata sebagai upaya memperjuangkan politik umat Islam.

Dalam hal ini, golongan pendukung Masyumi di tubuh Pannusi di pelopori

oleh para tokoh mantan Masyumi yang menginginkan kembali r'3habilitasi Masyumi.

'Fachri Ali, Op cil, hal. 70-85.

Page 46: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

39

Dalam hal ini, Golongan pendukung dari partai Muslimin-Masyumi lebih mendukung

mengenai Piagam Jakarta yang menghendaki pengakuan Negara dan kemungkinan

pelaksanaan hukum Islam. Seperti pada tahun 1959, tuntutan ideologi mereka

menjadi semakin intensif karena menghadapi rintangan politik dari pemerintah.

Apakah persetujuan pemerintah akan ikut sertanya tokoh-tokoh Masyumi dalam

Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) akan mencairan tuntutan ideologis pendukung

Masyumi di dalam perdebatan-perdebatan mengenai Piagam Jakarta itu, masih

menjadi tanda tanya. Dengan tidak diizinkannya Partai Parmusi untuk berkembang

kearah ini, maka pertanyaan ini menjadi suatu pertanyaan Akademis. Namun

ketegasan Militer untuk "menjinakan" Partai Parmusi didasarkan atas penilaian

bahwa suatu modemisme Islam yang dipolitikan dengan gigih yang merupakan citra

Masyumi akan dengan sendirinya mengisyaratkan suatu perhatian ideologis yang

jauh melampaui dunia simbolis pada umumnya.

Golongan pendukung Masyumi yang berpendapat bahwa kelemahan politik

Islam hanya disebabkan oleh rintangan ekstmal dan tidak mencerminkasn semua

kekuatan Islam di dalam masyarakat yang sesungguhnya. Perbedaan antara

kelemahan politik Islam dan kecenderungan para pemimpin Islam untuk menilai

terlalu tinggi semua kekuatan dan sosial mereka, memperh(~bat dimensi politik

perjuangan umat Islam. Menjelang tahun 1971, kesemua hal ini membantu

memperkuat persepsi politik sebagai perjuangan yang tak henti-hetinya, ideologi

sebagai tuntutan imperatif, "PeIj uangan Islam" sebagai persaingan politik yang

Page 47: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

40

menentukan, kekuasaan politik sekuler sebagai kekuasaan yang hanya setengah sah,

dan umat Islam sebagai konsep politik yang ekslusif".

Bahwa kebijakan pendukung Masyumi bersifat pragmatis dan realis apabila

kebanyakan tujuan dan tuntutan politik yang penting dari partai--parati Islam sudah

tercapai. Tetapi, karena perkiraan para pemimpin Islam yang berlebihan terhadap

kekuatan sosial Islam yang sebenarnya, maka kegagalan dalam mencapai tujuan-

tujuan politik ditimpakan kepada komplotan-komplotan minoritas anti-Islam yang

berkedudukan baik dibanding pada status Islam sendiri yang minoritas.

B. Golongan Pro Pemerintah Di Tubuh Parmusi

Tumbuhnya Golongan yang pro pemerintah di tubuh PamlUsi berawal ketika

runtuhnya Orde Lama dan bangkitnya Orde Baru yang merupakan persoalan yang

amat penting bagi bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, lahirnya Orde Baru

melahirkan dampak pisikologis yang amat kuat dikalangan "kaum menengah kota"

yang umumnya mereka yang terdidik secara Barat, di kalangan umat Islam dan para

Mahasiswa. Secara sederhana, dampak pisikologis ini ditandai oleh timbulnya rasa

optimisme yang meluap-Iuap akan kebebasan dan Demokrasi yang selama ini, di

masa Demokrasi Terpimpin, ditekan oleh mitos revolusi 7

Optimisme tersebut kemudian diikuti oleh "penghancuran". halusnya,

pengbapusan orientasi pemikiran lampau tentang masalah sosial politik dan ekonomi

6 Ahmad Ibrahim, Islam Di Asia Tellggara Perkemhallgall KO/1/emporer, (Jukarata: LP3ES, 1990),hal.75-76.77 Faehri Ali, Op ci~ hal. 93.

Page 48: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

41

yang berkembang di masa Orde Lama. Dalam pandangan pendukung Orde Baru,

orientasi pemikiran sosial-politik elit pemimpin Orde Lama terlalu bersifat Ideologis

dan politis'" Sementara persoalan-persoalan praktis secara langsung bisa mengatasi

masalah-masalah kebutuhan dasar rakyat banyak tidak diprioritaskan.

Menurut para pendukung Orde Baru, eara berpikir Orde Lama ini harns

dibayar mahal oleh bangsa Indonesia. Tetjadi berbagai kerisis politik sejak zaman

Demokrasi Parlementer, atau juga disebut Demokrasi Liberal, sampai zaman

Demokrasi Terpimpin Dalam hal ini, telah menyebabkan berbagai persoalan

pembangunan sebagai mana dihayati dewasa ini terbengkalai. Karena itu, para

pendukung Orde Baru berusaha menciptakan Counter ideas (pemikiran-pemikiran

tandingan). Dari sinilah muncul sebuah ide "Pragmatisme",9 "de-ideologisasi", de-

politisasi". Ide-ide positif yang lahir dari para pendukung Orde Baru adalah "Program

Oriented", "Pembangunan Oriented", dan lain sebagainya. Semua selogan yang

bersifat negasi dan positif ini merupakan respon terhadap ide-ide lampau, sekaligus

juga sebagai alat untuk membenarkan kehadiran Orde Baru.

Di atas telah dijelaskan bagaimana pemerintah Orcte Baru berusaha

melakukan restrukturisasi umum, terutama yang menyangkut bidang pembangunan

ekonomi dan sosial politik. Pergolakan-pergolakan ideologi-politik Orde Lama, yang

8 Tcntang pola dan jalan pcmikiran Orde Lama. Lihat AlbCI1 wijaya, Budaya polilik dallfembanglillall ekallomi, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal.l-I O.

Sualu ide yang, secara konscptual sebenamya tidakjelas. Tapi, arti "pragmatisme" biasdilacakpada keccnderungan para pendukung Orde Barn untuk segera mclaksanakarl "pembangunan" danpenekanan kuat pada "peJtumbuhan ekonomi" dan "industrialisusi". Dulam beberapu hul,scbennmyn, mereka merindukan suntu "Modernisasi" bcsar-besaran di tingk.nt nasional yangmencakup berbngai aspek social-ekonomi, politik·budaya dan leknologi.

Page 49: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

42

pada akhimya seringkali menciptakan ketidak setabilan kl~hidupan nasional,

diusahakan benar oleh Orde Baru agar tidak berulang kembali. Untuk itu, Trilogi

pembangunan yang dicanangkan berkisar tentang stabilitas nasional, pertumbuhan

ekonomi dan pemerataan.

Latar belakang pemerintah Orde· Baru, yang didukung sepenuhnya oleh

Angkatan Besenjata, untuk mengambil kebijaksanaan perlunya pembangunan

ekonomi dan restrukturisasi kehidupan politik Nasional, tak pelak merupakan upaya

keluar dari situasi lama (Orde Lama) yang ditandai dengan kerisls ekonomi berlarut-

larut serta pembanunan nasional yang tersendat-sendat; inflasi yang tinggi dan

stabilitas nasional yang tidak pemah mantap. Karenanya, 'penempatan pembangunan

ekonomi dan stabilitas politik Nasional, sebagaimana tampak dalam rumusan Trilogi

pembangunan di atas merupakan langkah wajar. 10

Sementara itu kedatangan pemerintah Orde Baru, yang berarti jatuhnya

kekuasaan Orde Lama, di sambut gembira oleh pemimpin politik Islam. Sebab,

besamaan dengan munculnya Orde Baru terkandung harapan kemungkinan

kembalinya Islam dalam panggung politik nasional, terutama harapan untuk

tampilnya kembali partai politik Islam Masyumi yang oleh penguasa Orde Lama di

bubarkan. Namun, harapan itu tidak pemah menjadi kenyataan. Sebab, diluar dugaan

partai Masyumi tidak direhabilitasi. 11

10 Op cit, hal. 94.11 Op cit, hal. 94.

Page 50: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

43

Sebagai gantinya, Partai Muslimin Indonesia (parmusi) didirikan, tetapi

dengan kontrol cukup ketat oleh pemerintah. Oleh karena itu, di tubuh Parmusi

sendiri terdapat golongan yang pro dengan pemerintah yang didukung oleh Angkatan

Bersenjata dengan tidak diijinkannya mantan tokoh Masyumi berada di dalam Partai

Muslimin Indonesia. 12

Kemudian para golongan yang pro dengan pemrintah yang dalam hal ini yaitu

1. Naro dan kawan-kawan yang berpikiran menyangkut kepada rekonstruksi partai

berlangsung setelah hak kekuasaan telah diperoleh dan kemudian para pemimpin bisa

mengambil tempat sah mereka. Mereka lebih mengutamakan apa yang teIjadi di

dalam partai demi kepentingandunia. Yang mengunginkan sebuah kekuasan di dalam

politik.

Kemudian strategi pemerintah adalah mendorong golongan yang pro dengan

pemerintah dari Partai Muslimin sambi I merintangi golongan pendukung Masyumi

yang berada di tubuh Parmusi. Untuk tujuan ini, kudeta kedalam Partai Muslimin

yang digerakan Oleh Militer pada bulan Oktober 1970 menghasilkan kepemimpinan

H. M. S. Mintaredja, yang menganjurkan penyesuaian diri pada penguasa sekuler dan

pergeseran perhatian agama dari yang besifut politis menjadi bersifat pribadi.

Penyesuaian ini telah dilakukan dengan mudah sekali oleh pimpinan golongan

pro pemerintah dari Partai Parmusi, sebagai kelompok··kelompok yang justru sedang

memlmpm. Golongan yang pro pemerintah dari Partai Parmusi, yang paling luwes

12 Samson, " religion belief and political aclion in Indonesian islamic modernism", dalam R.William Liddle (cd), political participation in modem Indonesian, (New baven : 1972), hal 118.

Page 51: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

44

dalam pendirian ideologisnya, selalu berada pada posisi defensif dalam perdebatan di

dalam Partai. Persepsinya mengenai politik sebagai pencapaian kepentingan-

kepentingan sosial dan ekonomi teI1entu, bukannya sebagai pernyataan tuntutan

agama. Karena, para anggota yang propemrintah berada di pihak defensive, maka

berkurangnya intensitas ideologis tetap tak terwujud 13 Bagi golongan yang pro

dengan pemerintah di dalam Partai Muslimin yang didukung militer, terliat pada

hasil-hasil pemilihan umum pada tahun 1971 itu mernbenarkan apa yang telah lama

mereka pikirkan, yaitu mengurangi luasnya tujuan politik Islam

*Termasuk 100 kursl pengangkatan

Tabel pemilihan umum 1971 14

PEMILlH % KURSI %GOLKAR 34.348.673 62.80 336* 730,

NU 10.213.650 18.67 58 12.69

PNI 3.793.650 6.94 20 4.2

Parmusi 2.930.746 5.36 24 5.2

PSll 1.308.237 2.39 10 2.1

Parkindo 733.359 134 7 1.5

Partai Katolik 603.740 1.10 3 0.6

Perti 381.309 0.70 2 0.4

IPKI 338.403 0.62 - -

Murba 48.126 0.09 - -

..._.~...

l.1 Ibid. hal.78 .'" Sumber: Masashi Nishira. Golkar and Indonesian Elcclion of 1971, Monograf Series No.56.Cornel Modem Indonesia Project. (!taeha: 1972). Akan tetapi. diamsil dlari bukunya DinSyamsudin yang berjudu!. Islam f)aa I'olilik Fro Orde lJam. Jakarta: Logos. 200 I.ha!. 4 I.

Page 52: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

45

C. Konfrontasi antara J. Nam dengan Djarnawi Hadikusumo

Konfrontasi anatar 1. Naro dengan Djarnawi Hadi Kusllmo ketika parmusi

sudah mendapatkan pengesahan dati pemerintah, kemudian para pendukung Parmusi

selanjutnya bergerak untuk membangun dukungan massa, Namun, dalam sususnan

komposisi pengurusan Parmusi, ternyata muneul ketidak kesepakatan antara

pendukung Masyumi dan pimpinan Muhammadiyah yang waktu itu mendukung

posisi yang dominan dalam hirarki. Dalam konflik internal ini, militer tampaknya

lebih bisa menerima tampilnya tokoh-tokoh Muhammadiyah untuk memimpin

Parmusi, Itu terbukti ketika Djarnawi dan Lukman Harun sebagai ketua dan sekretatis

Jendral Parmusi, Kepemimpinan mereka dianggap sementara sampai dengan adanya

penyempurnaan lewat Kongres yang direneanakan berlangsung bulan November

1968. 15 Penunjukan Djarnawi dan Lukman tersebut ternyata belum memuaskan para

pendukung Parmusi yang berasal dari "Keluarga Bulan Bintang", Sebab dalam

beberapa bulan hingga menjelang pelaksanaan kongres, desak-desakan agar Parmusi

dipimpin oleh para mantan tokoh Masyllmi masih kuat. Keinginan ini akhirnya

memang terlaksana ketika kongres memilih Moehammad Roem sebagai ketua,

walaupun akhirnya, seperi telah diuraikan sebelumnya, pemerintah tidak menyetujui

keputusan kongrestersebut. Timbul pertikaian yang serius dalam tubuh partai antara

mereka yang pro dan kontra keputusan pemerintahI6

1.' Djamawi Hadikusumo, Lapomn Pimpinan Partai PannuS! Pada Muklanlar Di Ma1ang, PadaTanggal2-7 November 1968.16 M. Syafi'i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia, (Jakarta: Parumadina, 1995) oct.!,hal,36,

Page 53: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

46

Dalam suasana seperti ilu, munculah 1.Naro dan 1mran Khadir yang secara

liba-tiba mengecam duet kepemimpinan Djamawi dan Lukman Harun yang dianggap

tidak akrab dengan pemerintah. Djarnawi dan Lukman Harun akhirnya memecat 1.

Naro dengan [mran Khadir. Di luar dugaan banyak pihak, 1.Naro dan [mran Khadir

kemudian berbalik memecat Djamawi dan Lukman Harun dari kepemimpinan Partai.

Keadaan ini menyebabkan turuntangannya pemerintah dengan menggantikan

pimpinan lama Parmusi oleh H.M.S. Mintaredja. Keputusan pemerintah ini jelas

mengecewakan, bukan hanya para pendukung kepemimpinan Djamawi dan Lukman

Harun, tetapi juga para pendukkung partai itu dari "Keluarga Bel.an Bintang". Tetapi

b~berapa tokoh Parmusi lainnya seperti agus sudono dari Gasbindo, J. Naro dari AI-

Wasliyah, serta H.M. Sanusi dan Mintaredja justru bersikap Akomodatif dan

mendukung keputusan pemerintah untuk "menyelamatkan" perpecahan dalam tubuh

Parmusi. 17

Tindakan Naro, Imran Kadir, dan kawan kawan ini mendapat reaksi keras dari

pimpinan Parmusi baik dipusat maupun di daerah-daerah, tennasuk ormas-ormas

pendukllng Parmllsi. Kemudian, pada 10 November 1970 pemerintah melailli SK No.

7711970 menetapkan pimpinan pusat Parmusi yang bam, yaitu s,ebagai ketua umum

adalah H.M.S. Mintareja, SHIH

Keadaan seperti itu berlangsung hingga menjelang dilaksanakannya pemilihan

umum pertama dalam Orde Baru. Dan ketika Djamawi sedang menyusun sebuah

17 Ibid, hill 36.18 Bedu Amang. "Vmal Akan Memutuskan", dalam Lukman Hanm Do/am Litas Sejarah DanPolitik. (Jmcarnln: yaynsan Luknman Harun, 20(0) hnl-239

Page 54: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

47

konsep mengenai pengelompokan partai-partai Islam berbentuk "Konfederasi

kepemimpinan" yang pada waktu itu terdiri dari dewan pimpinan, sekretariat dan

Badan Pemikir di DPR-GR, yang menggabungkan fraksi-fraksi Islarn. 19

'9 Lihatlcbih lanjut baea Kompas, Rabu II Maret 1970.

Page 55: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

48

BABIV

SIKAP PEMERINTAH TERHADAP PARMUSI

A, Sikap Militer Terhadap Pa,'musi Tahun 1967-1971

Sejumlah pengamat menyimpulkan bahwa sikap pemerintah Orde Barn

terhadap geliat politik Islam, didasarkan atas latar belakang budaya militeristik para

elitnya yang kebanyakan berlatar belakang ABRI. Sebagian besar dari mereka

berasal dari kelompok abangan dan priyai (Aristokrat dan birokrat Jawa), kemudian

sikap pemerintah tersebut juga didukung oleh para intelektual sekuler dan non-

muslim yang amat mengkhawatirkan gerak politik Islam. Sebagaimana penguasa

kolonial dan rezim Soekamo. Pemerintah Orde Barn juga mengkhwatirkan akan

teljadinya dominasi politik Islam dan kemampuannya mengerahkan gerakan massa,

yang dalam waktu singkat dapat bergerak melawan mereka1.

Keterlibatan militer dalam politik bukanlah hal yang barn dalam sejarah

politik Indonesia, karena sejak pembentukan Tentara Nasional Indonesia (fNl)pada

saat revolusi kemerdekaan, militer telah memainkan peran politik, disamping

perannya dalam pertahanan dan keamanan. Peran-peran itu kemudian dikenal sebagai

Owi Fungsi ABRl. 2

Oleh karena itu, militer memperoleh kekuasaan dan mernpakan suatu tujuan

di dalam kehidupan politik Orde Barn. Oi samping itu juga militer mempertahankan

I Dewi Fortuna Anwar, "Ka'bah dan Gamda: Dilcma 13agi Islam di Indonesia", dal3l11 Prisma, N.4, April 1984.2 AIfian, Pemikiron dan Pembohan Po!ilik di Indonesia, (Jakarata: Gramedia, 1983), hal. 50.

Page 56: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

49

kekuasaan yang sudah dipunyai untuk digunakan sebagai pusat kegiatan penting.

Pada masa Orde Baru mereka berperan sebagai aktor utama di arena perpolitikan

Indonesia. Oleh karena itu, mil iter terus menjaga kelangsungan p,eranannya di bawah

simbol-simbol program pembangunan Orde Baru yang sedang dalam proses.

Kemunculan militer dipanggung politik, sosial dan ekonomi Negara-negara

berkembang, berpangkal kepada lemahnya pihak sipil untuk mengendalikan kesemua

unsur-unsur kehidupan masyarakat. Politisi sipil yang dengan relatif cepat

dihadapkan kepada segala masalah seperti penyusunan undang-undang yang sesuai

sistem politik, yang sarna sekali lepas dan kekuasaan asing, mengorganisir

masyarakat yang relatiftergesa-gesa berhadapan dengan modemisasi,masih mencoba

model-model yang mungkin dipergunakan untuk melayani tuntutan-tuntutan

masyarakatnya sendiri'.

Gejala kelemahan tersebut di atas lahir di dalam berbagai bentuk, misalnya

relatif mudahnya timbul perpecahan di dalam partai politik, untuk itu perlu

pertimbangan dikalangan pemimpin militer Orde Barn, untuk pertimbangan yang

agak sederhana pemimpin-pemimpin tersebut, yaitu membentuk partai baru, dalam

hak ini koalisi yang menunjang suatu pemenntah cepat sekali pecah oleh adanya

keterlibatan militer.

Seperti pada awal rehabilitasi Masyumi mengalami hambatan senus karena

ada keberatan dari kalangan militer Orde'Baru. Keberatan itu makin tampak setelah

) Arhi San it., Sis/em PaUtik Indonesia Kesetabilan,Peta KeA..'uasaan Dan Pembangunan, (Jakarata:Rajawali, 2003) hal- 49-50

Page 57: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

50

pada tanggal 12 Desember 1966, muneul " Pemyataan Desember ABRl" yang

diarahkan kepada Soekamo untuk mencegah kegiatannya lebih lanjut. Namun

pernyataan itu juga menekankan bahwa militer akan mengambil tindakan tegas

terhadap siapa pun, dari pihak manapun, dan golongan apa pun yang menyimpang

dari paneasila dan UUD 1945 seperti yang telah dilakukan oleh pemberontakan partai

Komunis di Madiun, Darul Islam dan Masyumi-Partai Sosialis Indonesia'

Misalnya pada keputusan Mukhtamar I Parmusi (1968) yaitu atas terpilihnya

Mohammad Roem sebagai ketua umum partai Parmusi, itu bukanlah dibuat secara

tergesa-gesa, tetapi melalui pertimbangan yang matang dari hasil Musyawarah

, komando. para pemimpin dan panglima ABRI. Soeharto sendiri dalam forum

musyawarah itu diyakini oleh para pengamat dihadapkan pada pilihan antara

memenuhi keinginan para pendukung Parmusi dan sikap militer. Akan tetapi militer

temyata lebih kuat pengaruhnya. Para pemimpin Parmusi hasil Kongres Malang itu

kemudian kembali ke Jakarata, dan kembali menegaskan pendirian bahwa mereka

tidak bermaksud melakukan konfrontasi dengan pemerintah. Mereka juga

menyatakan bahwa pada dasamya kedua belah pihak mempunyai kepentingan dan

tujuan yang sama untuk menjaga persatuan nasional. Tetapi sikap mil iter temyata

lain. Dalam sebuah laporan intem yang diberi judul "tentang Hasil Muktamar

Parmusi" militer justru berpendirian bahwa, "Tokoh-tokoh Masyumi tidak akan

• Prawoto Mangkusasmito,op.cit. hal. 210-213.

Page 58: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

51

tinggal diam dan akan terus menyusun kekuatan melalui cabang-cabang Parmusi di

daerah.'

Dengan demikian menurut laporan para elit militer, massa Islam akan tetap

dikuasai para man tan tokoh Masyumi tersebut. Laporan itu juga menyatakan tokoh­

tokoh Masyumi berusaha meyakinkan umat Islam, bahwa sikap militer terhadap

Parmusi secara keseluruhan bertentangan dengan Islam. Parmusi sendiri, menurut

kalangan elit militer tidak ingin berkonfrontasi dengan pemerintah. Tetapi, lanjut

laporan tersebut "beberapa kelompok ekstrim bekas Masyumi boleh jadi berusaha

mendiskriditkan pemerintah dan Angkatan Bersenjata."

Dua tahun setelah. Muktamar Parmusi di Malang yaitu pada tahun 1970,

belum tampak tanda-tanda adanya perubahan sikap militer terhadap Islam.

Kecurigaan terhadap para mantan tokoh Masyumi dan kelompok-kelompok Islam

yang mempunyai afinitas dengan mereka tetap berlanjut. S,~benamya, sesudah

penolakan Soeharto untuk memberikan penyelesaian terhadap para mantan tokoh

Masyumi itu, sudah ada usaha-usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak. Para

mantan tokoh Masyumi seperti Roem, P'rawoto, dan Natsir telah bertemu dengan

sejumlah tokoh militer yang mempunyai hubungan dekat dengan Jendral Soeharto,

yakni Alamsjah, Yoga Sugama, dan Sudjono Humardani. Mereka berharap, melalui

pertemuan-pertemuan itu, Soeharto akan lunak hatinya. Tetapi sampai menjelang

pemilihan umum 1971, Soeharto tetap pada pendiriannya tidak mengijinkan para

mantan tokoh Masyumi muncul dalam pentas politik.

'M. Syafi 'r Anwar,op.cit. hal. 32.

Page 59: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

52

Persoalan yang muncul ialah mengapa sikap militer begitu keras menentang

kembalinya para mantan tokoh Masyumi dalam percaturan politik. Dalam analisa

Allan Samson, munculnya ketidak percayaan golongan militer itu erat kaitannya

dengan faktor-faktor historis dan cultural. Menurut Samson, para perwira militer yang

ikut mengendalikan kekuasaan pada mas.a awal Orde Baru umumnya mempunyai

ikatan yang kuat pada tradisi Jawa. Seperti apa yang tergambar pada Islam yang hadir

di Jawa pada abad ke-15, dalam peIjalanannya kemudian dipandang sebagai ancaman

serius bagi integritas budaya Jawa. Ini karena Islam dilihat mempunyai watak yang

ekslusif dan agresif dalam mengembangkan pengaruhnya. Pada masa awal Orde

Baru, para perwira militer yang dekat dengan presiden Soe.harto dan menjadi

penasehatnya serta memegang jabatan yang berpengaruh, berasal dari divisi

Diponogoro dan Brawijaya. Dan menu rut para pengamat mereka itu adalah para

penguasa pusal.

Selain itu, kepemimpinan militer pusat dipersatukan oleh isu persatuan

nasional, yang dimotivasi oleh keunggulan posisinya sewaktu revolusi kemerdekaan.

Militer mendefinisikan peranannya sebagai pengawal bangsa dan cita-cita

revolusioner.

Oleh karena itu, demi stabilitas nasional, rezlm militer memilih untuk

menolak setiap bentuk politik kerakyatan (civic politics). Bentuk yang dimaksud

ialah, politik kerakyatan dengan rivalitas ideologi dalam Orde Lama yang dipandang

telah menghalangi pemerintah melaksanakan pembangunan bangsa, yang kemudian

diikuti oleh sebagian ormas atau partai pada masa Orde Baru. Pe:nolakan mil iter atas

Page 60: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

53

prinsip "supremasi sipil" dapat dilihat mempunyai dua arah yang saling berkaitan.

Pertama, lewat kebijakan itu militer dapat mengakumulasi kekua>aan; kedua, militer

dengan demikian akan mengurangi kekuatan dua kelompok politisi sipil yang kuat,

yakni kelompok nasionalis dan Islam modernis,6

B. Sikap Birokrasi Pemerintah O.'de Baru TCI'hadap Parmusi Tahun 1967-1971

Salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh pemerintah Orde Baru ketika

mulai memegang tampuk kekuasaan, adalah mengatasi birokrasi yang tidak

bertanggung jawab dan kekuasaan otoriter warisan rezim lama, yang dianggap telah

membawa ke.merosotan parah bagi ekonomi rakyat. Untuk itu, pemerintah Orde Baru

disamping bertekad melaksanakan reforrnasi ekonomi sec:ara radikal, juga

mengusahakan terlaksananya program pemerintah di seluruh wilayah Negara agar

berfungsi efektif dan fungsional serta tidak diselewengkan oleh aparat birokrasi, Agar

rezim barn itu bisa berfungsi, terutama dalam menangani program modernisasi,

diperlukan suatu birokrasi yang efektif dan tanggap terhadap kehendak pucuk

pimpinan eksekutiC

Karenanya, pemerintah Orde Baru kemudian berusaha menggunakan birokrasi

sebagai primum mobile atau penggerak utama program modernisasi dan

pembangunan, Untuk itu diupayakan langkah-Iangkah kearah reformasi birokrasi

dengan jalan, (1) mengalihkan wewenang pemerintah ketingkat: birokrasi yang leih

6 Din Syamsudin, Is/am Dall Politik Era Orde'Bal1l, (Jakarta: Logos, 200 I).h. 39-40.'Mochlar Mas'oed, Ekollomi Dall Stl1lkn,r Politik: Orde Bam 1966-1971 (Jakarta: LP3ES, 1986),hal. 150.

Page 61: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

54

tinggi, yakni pemusatan proses pembuatan kebijakan pemerintah, (2) membuat

birokrasi efektif dan tanggap pada pemerintah pimpinan pusat; (3) memperluas

wewenang pemerintah dan mengendalikan pemerintah di dalam mengendalikan

daerah-daerah. Ketiga langkah tersebut diikuti dengan proses pembuatan kebijakan

pemerintah yang penting. Kemudian menempatkan para teknokrat sipil dan perwira

mil iter yang berorientasi reformasi dan bisa diawasi dalam jabatan-jabatan birokrasi.

Selanjutnya menempatkan orang yang bisa dikendalikan dari Jakarta dalam jabatan­

jabatan penting di pemerintahan daerah, baik sebagai gubl~mur atau bupati.

Kebanyakan yang ditempatkan di daerah ini adalah para perwira ABRI8

Dengan langkah-Iangkah dan kebijakan seperti itu, terciptalah birokrasi Orde

Barn yang kuat dan berporos pada eretnya hubungan militer dengan sipil. Dalam

rangka melaksanakan pembangunan serta mewujudkan pemerinr.ah yang stabil dan

kuat, birokrasi Orde Barn kemudian melebarkan fungsinya dengan menjadi mesin

politik yang tangguh dalam merekayasa kehidupan sosial-politik masyarakat. Sebab

di samping menjadi alat administrasi pemerintah, birokrasi di bawah pemerintah

Soeharto telah berkembang menjadi wadah kekuasaan untuk mernpertahankan slatus

quo maupun melaksanakan suksesi terencana di antara jaringan kekuasaan yang

mengitarinya.

Menurut Emmerson, ada tiga upaya yang dilakuakan oleh Soeharto untuk

membangun birokrasi yang kuat itu. Perlama, Soeharto mampu mengontrol jaringan

pemerintah yang amat besar. Ia membersihkan ribuan orang yang terlibat dalam

'Ibid, hal. 174-175.

Page 62: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

55

kegiatan Partai Komunis . kedua, Soeharto membuat semua aparatnya lebih loyal.

Perwira-perwira direkrut untuk memperkuat jajaran birokrasi dengan cara komando

mil iter. Departemen-departemen yang tidak fungsional di masa k€:jayaan partai-partai

politik diisi dengan pejabat-pejabat sipil yang mudah diatur secara terpusat. Partai-

partai politik, kaum buruh, petani dan kelompok-kelompok mahasiswa yang

diperkirakan bisa menjadi kekuatan altematif terhadap birokrasi dilarang, dilebur,

atau diganti dengan Iembaga-Iembaga resmi yang keanggotaannya diatur secara

otomatis. Ketiga, Presiden Soeharto menjadikan birokrasi lebih aktif. Pendapatan dari

pajak terus meningkat, dan secara proposional digunakan untuk pembiyaan

pembangunan. Untuk meningkatkan kineljanya, pegawai negeri dinaikan gajinya.

Belajar dari kegagalan Orde Lama yang sangat mengutamakan orientasi

ideologi bagi pembangunan, birokrasi Orde Baru menempuh pendekatan yang

orientasi pada program. Ketidak setabilan politik yang menyebabkan kehancuran

ekonomi di masa rezim Orde Lama, dianggap sebagai dampak dari pertentangan

ideologis yang lahir dari kebijakan "politik sebagai panglima." Akibatnya semua

aspek non-politik, seperti pembangunan ekonomi, industrialisasi, atau pemenuhan

kebutuhan dasar rakyat terabaikan 9

Seperti sulitnya proses birokrasi untuk merehabilisasi Masyumi yang

kemudian menjadi sebuah partai baru Parmusi (1967-1971 ) yacng melalui banyak

permasalahan. Akan tetapi, birokrasi pemerintah didasari atas adanya sebuah unsur

9 Fachl}' Ali dan Bahliar Effendi, Merambah Jolon Bmulslam: Rekonsm/ksi Pemikiran IslamIndinesia Masa Orde Bam, (Bandung: Mizan, 1962) hal-294.

Page 63: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

56

politik yang dinginkan oleh pemerintah Orde Bam yaitu sebuah ideologi yang utama

yang ditetapkan oleh pemerintah Orde Baru yaitu ideologi pancasila. Dalam hal ini,

pemerintah Orde Bam ingin dikenal sebagai pemerintah yang berketuhanan,

berprikemanusiaan, berkesatuan nasional, berkerayatan, dan berkeadilan sosial

berdasarkan Pancasila sebagai dasar Negara. Lagi pula, pemerintah mgm

menegaskan bahwa golongan yang menentang akan p(~merintah Orde Baru, seperti

orang-orang yang mendambakan Negara Islam, tidak akan ditolelir lagi tO

Di kalangan birokrat Indonesia sendiri khususnya pada masa Orde Baru

terdapat beberapa masalah mengenai kecenderungan politik atlu aliran mengenai

hubungan antara Islam dengan ketatanegaraan". Dengan demikian' permasalahan

yang terdapat di dalam Parmusi sendiri adalah bahwa Pemerintah Orde Baru

memandang politik Islam Parmusi bermaksud untuk merehabilisasi partai Masyumi

yang dipandang pemerintah sangat bertentangan dengan ideolgi pemerintah Orde

Bam. Oleh karena itu, yang menjadi pertimbangan pemeirintah untuk tidak

merehabilitasi Masyumi yaitu menginginkan sebuah Negara yang berideologikan

Islam.

Oleh karena itu, kelahiran Parmusi (1967-1971) dn pentas Birokrasi

pemerintah menghambat stabilitas politik. Maka dengan itu, pemerintah tidak

mengijinkan para tokoh Masyumi untuk terlibat dalam politik pada masa kekuasaan

10 R. William Liddel, Parlisipasi dan Pal1ai po/itik Indonesia Pada Awa/ Orde Bam ( Jakarta;Tim penetjcmah Pustaka Vtama Grafiti, 1992) hal. 8" Munawir Sjadzali, f.</am dan Tala Negam (Jakarta: VI PCfSS, 1993) hal. 1-2

Page 64: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

57

Orde Baru. Karena pemerintah menganggap eks-Masyumi adalah sebuah partai yang

lebih menginginkan ideologi Islam sebagai dasar Negara, Oleh kama itu, didalam

birokrasi pemerintah Orde Baru banyak dipersulit dalam proses birokrasinya.

Untuk itu pemerintah Orde Baru berusaha meyakinkan rakyat dan para

pendukungnya, bahwa masa depan Indonesia haruslah bebas dari politik yang

didasarkan pada ideologi. Konflik ideologi dianggap sebagai warisan masa lalu yang

harus disingkirkan. Sebagai gantinya, aparat birokrasi dan intelektual yang

mendukung Orde Baru mengajukan argument tentang perlunya pembentukan suatu

masyarakat yang bebas dari konflik ideologis dan memprioriwskan pembangunan

ekonomi yang "Berorientasi keluar".

C. Sikap Politik Pemel"intah Tel'hadap Pannusi Tahon 1967-1971

Agenda politik rezim Orde Baru mencakup depolitisasi Islam, Proyek ini

didasarkan pada anggapan bahwa Islam yang kuat secara politik akan menjadi

hambatan bagi modemisasi. Ada beberapa orang dikalangan elit pemerintah yang

kecewa dengan kualitas dan kemampuan para pemimpin Islam tradisional. Lepas dari

masalah phobia Islam tertentu di antara kebanyakan anggota kelompok yang

berkuasa yang secara kebetulan terdiri dari para intelektual sE~kuler (ElitMiliter,

Sosial dan kristen), pandangan demikian mengandung logika politiknya sendiri, yaklli

bahwa dengan mendepolitisasi Islam mereka akan mempertahankankekuasaandan

melindungi kepentingan-kepentingan mereka.

Page 65: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

58

Oengan mempertimbangkan asumsi tersebut orang dapat melihat dimensi

politik tertentu dari "Ideologi" modemisasi atau pembangunan yang dijalankan oleh

rezim Orde Baru. Penerangan "Ideologi" ini merupakan keputusan strategis yang

sekurang-kurangnya mempunyai dua impIikasi politik. Pertama, rezim Orde Baru

akan mempunyai suatu basis ideologi yang kuat yang menyentuh kebutuhan pokok

rakyat sehingga rakyat akan memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam politik.

Kedua, dukungan politik dan partisipasi rakyat pada gilirannya akan

mempertahankan kontinuitas proses pembangunan dan kekuasaan rezim Orde Baru.

Interaksi dinamis antara partisipasi politik dan pelembagaan politik kemudian

diharapkan teIjadi melalui rekayasa politik, termasuk depolitisasi Islam, bisa

diimplementasikan l2.

Oalam hal Inl Parmusi (1967-1971) dijadikan sebagal alat politik

pembangunan otoritarianisme militer, dengan mengatasnamakan stabilitas nasional

telah membatasi partisipasi politik di satu pihak, dan dipihak lain para pemimpin

partai-partai politik sipil Islam tidak mampll mendapatkan dukungan dari massa

untuk memperkuat kekuasaan dan pengaruh. Ketidak mampuan para elit politik Islam

itu, terlihat jelas ketika mereka cenderung mencari dukllngan dari elit yang berkuasa

untuk mengamankan posisi mereka sendiri di dalam partai yang mereka pimpin dari

pada berusaha menaikan posisi melalui dukungan para pengikutnya.

12 Din Syamsudin, Islam DOll Palilik Era Orde Bam, (Jakarta: Logos, 2001) h- 63

Page 66: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

59

Rekayasa politik yang dijalankan oleh pemerintah ini mengambil bentuk

pelembagaan melalui pembatasan sejumlah parta politik, mempertahankan konsep

massa mengambang, mengontrol setiap agen politik, termasuk intelektual, kaum

muda, mahasiswa, dan media massa. Ini dikonsepsikan oleh pemerintah sebagai satu

keniscayaan, karena stabilitas politik akan menjamin pelaksanaan ideologi yang

diterapkan pemerintah yaitu pembangunan dengan menekankan pada pembangunan

ekonomi.

Meskipun demikian, pemerintah Orde Baru tampaknya menyadari tidak

mungkin sarna sekali mengabaikan Islam sebagai kekuatan politik yang rill.

Persoalannya ialahbagaimana mengeliminasi kekuatan politik itu sehingga tidak

muneul sebagai kekuatan yang menonjol dan berpengaruh dalarn pereaturan politik

seeara nasional. Apalagi keingina bagi adanya partai Islam juga mendapatkan

dukungan yang kuat dari ormas-ormas Islam yang ada pada waktu itu. Karena itu

ditempuh strategi untuk di satu pihak mengakomodasi keinginan seperti itu, tatapi di

lain pihak tetap dapat melakukan control yang efektif terhadap kekuatan politik

Islam.

Dengan demikian, pada tanggal 20 Pebruari 1968, Presiden Soeharto akhimya

melegalisir berdirinya Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). berdirinya Parmusi ini

mendapat dukungan penuh dari para anggota dan simpatisan Masyumi, meskipun

dalam kepengurusan partai tersebut tak satupun bekas tokoh partai tersebut diikut

sertakan. Kondisi seperti ini akhirnya diterima oleh para pengorganisir Parmusi

Page 67: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

60

dengan perhitungan bahwa hal itu akan bersifat sementara, dan semangat Masyumi

akan tetap memberi motivasi kepada Parmusi. 13

Sesudah mendapatkan pengesahan, para penclukung parmusi selanjutnya

bergerak membangun dukungan massa. Namun dalam hal susunan komposisi

pengurus Parmusi, temyata muncul ketidak sepakatan anatara eks pendukung

Masyumi dan pimpinan Muhammadiyah yang waktu itu menduduki posisi yang

dominan dalam hirarki.

Kemudian, dengan lahirnya Parmusi dengan memperoleh tempat kembali

sesuai dengan hak-hak umat Islam pada .waktu itu. Dengan berdirinya partai baru

tersebut, akan memenuhi harapan-harapan pemerintah. bagi umat Islam. Yaitu

Pertama, membangun kembali image sebagai Partai yang cocok bagi umat Islam

yang dahulunya tidak mempunyai partai. Kedua, sebagai partai baru yang

menampilkan dirinya sebagai unsur penting buat bangsa dan Nega.ra. 14

" Ibid, hal. 64.14 Lihallebih lanjut baca Kampas, kamis 22 Fcbruari 1968.

Page 68: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah politik Islam yang terjadi pada Parmusi, terutama sejarah politik

Islam pada masa Orde Baru, merupakan sebuah fenomena politik Islam yang banyak

menimbulkan beberapa masalah di dalamnya. Masalah yang terjadi dikalangan politik

Islam sendiri terutama masalah yang terjadi di dalam atau luar dari Parmusi.

Masalah yang terjadi ketika pertama kali berawal dati sikap pemerintah

sebelum berubah ditunjukan oleh kasus penolakan yang terjadi pada masyarakat

Indonesia, peristiwa tersebut setelah gagalnya pemberontakan G.30.SfPKI tahun

1965. Pada waktu itu semua umat Islam bersama ABRl dan kekuatan sosial lain

berhasil menggagalkan pemberontakan tersebut, namun keduanya berbeda pendapat

mengenai rehabilitasi partai yang di bubarkan oleh Sukamo yaitu Masyumi.

Tuntutan masyarakat Muslim di atas didasarkan pada pandangan yang

menyatakan bahwa bubamya Masyumi !l!erupakan bagian dari gerakan politik PKl.

Sementara pemerintah bersama umat Islam telah berhasil menumpas pemberontakan

partai tersebut. Berdasarkan hal tersebut logika elit Islam dan massa umat

menganggap bahwa rehabilitasi Masyumi adalah suatu kons'ekuensi logis sikap

pemerintah terhadap bubamya PKI itu sendiri.

Kemudian masalah pada sikap elit birokrat khuswmya Militer dalam

menghadapi prilaku politik berbagai segmen masyarakat merupakan penjabaran

Page 69: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

62

konsep umum pemerintah terhadap Islam sebagai agama dan kondisi Obyektif umat

yang fregmentatif yang menjelaskan pergolakan politik Islam pada masa awal Orde

Bam.

Masalah juga terjadi pada kepemimpinan yang terjadi pada Parmusi yaitu

sebagian besar pemimpinnya terpilih dari orang-orang Masyumi yang dalam hal ini

Militer beranggapan bahwa Masyumi adalah sebuah partai yang bermasalah,

menginginkan sebuah pemberontakan. Maka komposisi pengurus partai tersebut tidak

diterima oleh pemerintah Orde Bam. Akan tetapi, keterlibatan para pengikut

Masyumi mendukung partai baru yaitu Parmusi, mereka bemnggapan dengan

mendukung paratai baru ini akan menjadi kelanjutan dariparatai Masyumi.

Pemerintah juga menerima partai baru ini, tetapi tidak mengizinkan para mantan

pimpinan Masyumi untuk memegang posisi ketua dalam organisasi ini. Sikap ini

bermula dari pemyataan kepemimpinan ABRI tanggal 5 Mai 1966 dan beberapa

pemyataan serupa yang menekankan penolakan militer terhadap kemungkinan

berkembangnya sifat radikal dalam kehidupan politik Indonesia.

Kemudian masalah tetjadi pada intem Parmusi antara 1. Nato dengan

Djamawi, yaitu ketika 1. Naro dan kawan kawan antara lain adalah telah terjadi

penyimpangan pada strategi partai, pimpinan partai telan membawa partai kedalam

oposisi melawan pemerintah dan telah menimbulkan sebuah pertentangan diantara

keduanya. Masalahpun terjadi di dalam Parmusi yang terdapat pada dua golongan di

dalamnya, yaitu Golongan Reformis adalah mereka yang rnenekankan pada

permintaan untuk rehabilisasi Masyumi, yaitu adalah keadilan yang harus

Page 70: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

63

dilaksanakan kepada pemimpin yang terdahulu. Kemudian golongan Akomodasionis

berpendapat bahwa paling utama dari Amal Muslimin adalah seblJah perwakilan dari

Orde Baru, dan berpendapat bahwa wadah politik harus ditemukan secara cepat

mungkin, bahwa wadah politik mencakup semua harapan dari anggota Masyumi.

Masalah selanjut yaitu dengan militer yang ternyata lebih kuat pengaruhnya.

Dengan demikian menurut pemikiran para elit militer, massa Islam akan tetap

dikuasai para mantan tokoh Masyumi tersebut Laporan itu juga menyatakan tokoh­

tokoh Masyumi berusaha meyakinkan umat Islam, bahwa sikap militer terhadap

Parmusi secara keseluruhan bertentangan dengan Islam.

Parmusi dijadikan sebagai alat· politik pembangunan otoritarianisme militer,

dengan mengatasnamakan stabilitas nasional telah membatasi partisipasi politik di

satu pihak, dan dipihak lain para pemimpin partai-partai politik sipil tidak mampu

mendapatkan dukungan dari massa untuk memperkuat kekuasaan dan pengaruh.

B. Saran-samn

Ketika membahas sejarah politik Islam khususnya politik Islam Parmusi,

maka dalam pembahasannya tidak luput dari masalah-masalah yang terjadi pada

Parmusi baik masalah yang teljadi di dalam Parmusi maupun masalah yang terjadi

dengan pemerintah. Oleh karena itu. masalah-masalah yang terjadi di dalam Parmusi

membuat partai ini berdiri tidak begitu lama pada masa pemerintahan Orde Baru.

Hal ini merupakan masalah yang besar dan sulit bagi Parmusi dari awal

berdirinya lalu melakukan fusi dengan beberapa partai. Masalah yang terjadi ini

Page 71: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

64

merupakan sebuah peIjalanan partai yang rumit butuh sebuah penelitian yang akurat

dan konsisten mengenai masalah-masalah yang teIjadi didalam Parmusi. Oleh karena

itu. Para peneliti Parmusi selanjutnya harus lebih akurat dalam pencarian data

mengenai Partai Muslimin Indonesia ini.

Maka, bagi para pengkaji Parmusi dalam bidang politik Islam Indonesia,

seyogyanya harus lebih teliti dan berhati-hati dalam membedakcm masalah-masalah

yang terjadi pada Partai Parmusi ini. Sebab masalah yang teIjadi dikaitkan dengan

beberapa masalah didalamnya. Oleh karena itu para pengkaji Parmusi selanjutnya

harus lebih fokus dan bisa membedakan masalah-masalah yang terjadi didalam

Parmusi.

Page 72: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

Lampiran 1

LAPORAN PIMP.INAN PARTAI

"PARTAI MUSLIMIN INDONESIA"

PADA

MUKHTAMAR KE-I PARTAI MUSLIMIN

Tanggall sId 7 November 1968

Di

MALANG

Untuk memudahkan pengikutnya, maka laporan ini kami susun sebagai berikut :

I. Perkembangan Partai.

a. Masalah Organisasi

b. Perkembangan wilayah

c. Kunjungan ke daerah-daerah

d. Media komunikasi

e. Dewan pertimbangan Partai

f. Konsolidasi keluarga Bulan Bintang

g. Hubungan dengan Ormas-ormas penduktmg

h. Sidang dewan partai

I. Keuangan

II. Pokok-pokok kebijaksanaa Partai.

a. Pembangunan Kabinet Pembangunan

b. D.P.R.G.R - M.P.R.S - D.P.R.D

c. Sekber Golkar

Page 73: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

d. Ekonomi dan keuangan

e. Hubungan luar negeri

III. Masalah-masalah yang perlu diperhatikan.

a. Kerjasama dengan pemerintah

b. Kerjasama dengan golongan islam

c. Toleransi Agama

d. Piagam Jakarta

e. Pengkikisan sisa-sisa Gestapu/ PKI

PENUTUP

Wasalam

Djakarata, 27 Oktober 19684 Sja'ban 1388

Pimpinan Partai

Partai Muslimin Indonesia

t.t.d t.t.d

H. Djamawi Hadikusumo

Ketua Umum

Drs. Lukman Harun

Sekretaris Umum

Page 74: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

DjRk, 10 Marc:t (1{(}mfl(l·~).

Parta! Mllslimin sudah mempl10jni k~II\""Jl plluLk.'l;lns.:m pI'!ng'elOmPOltl~11 Va-eta! -pl11'tftiISll\,m-;.., Demi-klan diut~rakan

oleh ket~a um'lmnja. Djarna­wi Hadikocsof'ma kepada"Kom,pns" St':lf\~ll ~Ia.nlt.

Dirnmuskan deng"an .!o\lllglcat,pengelompoku.n itu aka.n bel'­

r bentuk kottfedern-8i p1?npi'?IUn: l'l\ol'tai2 Islam jRng bersangkut'

an, masing2 : NH, Pn-rtai Mus!irnin, PSII d~n P<!rti. Susunannja sbh : piinpinan tprting~

gi berada ditangan DewanPimpillun P11.sn.t, jang- lerdir!dnl'i ke-tuf\2 kp.e'mpat vartait,f;b. Kl'tun masing2 p:tl·tni dupat mengetuai d~wftn set-iM'libe-rllalltian, Sf'."Jn8_i ctenganwflktu jang ditentu'k<\n.

Dibawah Dewan PimpinanIlda, Se1.Tda'ri(lt. jang It'rdiridan para S(>kr('laris Djendc·ral kPempat partn.L Disan)·ping Sekretn-riat masih adaBmio-n P"milM.1', terdiri darlpara sardjana dan ulama, jgbera.sal dari. tingk'lUlgan pa.r.....tat maupun tidak. Sf>dRn-gkfl:ndllembaga~lembag·n. porwakilan nkfln dtwu<1jlld-kan "Ga.bttttg11-». jra.ksi Islam"'. Mf'Skipnn

Lampirall II

KONSEP PARTAI MUSLlMIN

Peug,e!umpokan PartaFlslam Ser-b tk"K f d .. hi'" "Ien q on ,eerast rdupman I* TERDIRI DAR 1 DEWAN P1MPINAN;'-SE~RETARIAT& IBAOAN PEMIKIR * 01 DPR·GR: GABUNGAN FRAKSI21ISLAM " .

sfI)qURng' diantRl'f\ frllbi pRJ'!tai..pn.rlai J~'llaln ell DPJ{ njuf;fl:.sudaIh sering ul'ke-rdjas:unfl~rfl.t: n{l,mUn .d~ng-an lcrhen.(lWts.unllJ. ke tw,!. VlI \{It!. !H);

Page 75: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

)kan Partoi? Islam Ber­)nfedera<;i Pimpinan"M6UNGA~ DARI JlAL. I)

Pllrlfdpaling

Permcn·12.Menj:-nt!V\lnIY rn:lsalnh I~.. r

rr.C'n.l~ j:lnt:' l1\i1.dh t,Nnp hn.ngat Scknnill)r \ai. r.jill'h.\\\'\

mengutarakll.n. bahwa menu·n'~ pernilabw r"rt~dnju PNmen~12 tltlnlc rt.t1a status hukumnja, l'll'b;'lln\lmnnA tprt1<tnt1.Ull dal:llli \I~1l1 tc~"i.l~i

Ishak Morn Jg djlllrA. dltnndata.lgan~ o\(>.hnnt'g'ol:12 rn.rt..-l.lMu~lIm\n di DPR

Menurut Djarnawl,Muslimin ada1.ah jang

Gllhtumkpp..~a dS2D:tl:l;<1 pemilihan umum {tu

nanti, keempRt p{\ff&l" 'tAb da'pat menggabungk,~,. .fl,l;luasill>.. jang <llp...ro1~h"'.11lIllJ;R~2partal, 8eh1np:gn 'tld.o.J( a1cimada. sunrn jllng terbuang \l(lr·tjumn. R,'hnllknjn . M1QITlP{).\t:.Islam akan mendapat tambn.hnn wnldl dl1embllga perwl1kn·JIll. B"plimfllHI f"nf'ntllfln hll·Illl ~\lltrJt2 .'lIsa nng dlgflbungknn ltll dn-J)ll.t iHllltjl\rflKnnb<lrMl.l1\;l ni',)llt.hlf\ Djarnllwl.

Ketlkll dlll1nja, hllgatmano..ka.h prospl'k 1I0sl1 ppmillhnnumt;m nnnH, apakflh d.lumlahkP..9I'.luruhan wakll plirtnt2 dlDPR akan kalah ban~lt de·ngan diumlah wakH2 Golkardan ABRI, Djamawll.1 bel'·pendapat, bahwa d,tumlah W!Lkl1 galong-An notltlk maslhnknn l(>blh banjalt.

Tetanj In. menambahkfll'l. bahw:~ sediklt sokaU kemunzklnan"in nkan to>rbentll'k f:Olonl!M'onrtai2 oroslsl (fonnl!) donnartnl2 Prm. "In~. Inl dlsC!­hllbkan kl1re\1 m.(5 mengatur adnn,111 Kf'b. t rr~ldlm

alil, bllkannja par~tntef.

LlIndll.<mn mnslQ\"-.rab unmt< mufnknf 8np~ dl·g2Utt.

Opos\.<ll jang akan tllrdjadlndllJah opoalsl Insldentll, tBr~

gantung dl\.r1 pprmll!lllahan~

nin.. Untuk men~hlndarkl\ll t",rd.1adlnja -produk2 jtl.nS!: ltUrangmemuaskan olltmtbagn.-lembaga perwakllan, Partat M1181t~'mtn bprpendn:pat retlll dlg8Jl~tlnfa llU'ldasan "mtl.'ljawarahIlntuk mutn.kll.t" d('lt'lgan landasan jang It!hlh dn:pnt mendja.~min dlhA.,,-llkAnnia produk jang1('bih mn.nta:p dan reprtoBPnta.­tit. Malumon.1s tantu endjll dengan l'It9tlm pemungutanltQarn.

Dltan'a., Ilpakah da.aa.t·azaslnj~. Partal MUslimtn ..,erset'llame1A.ksnnnkan pe-ngop.lompokan.Djarnowi menegagkan. bah­Wll. hal itu semM dgn azasadfarnn Islam. jaknl aga.ru~at Islam bersatu. DtS9.m~

ping ftu. dll'andang dart 8udutpoiitlk, pnt1latuan dlantllraum:tt Islam dalam rangka persalulln na810nal sa.ng-atlahmer.guntungltan.

Dlpllndanj( drlrl aegi prllkUfl

Struklllr dllJam plmplnHllru.sal ltu akan dltllrnplum pu­la pada. pimpina.n ditln~ht2i:'ln~ Jehih hH.Wl~h. TI1[M 'plmplnnn gllbungnn" Itu tcrutamallntllk nlp-nlb... likan plmplnandalam hnl2 tertentu. Mtsn.1nj~.~;\Ji;, dalam mMalcli llnrln.ng'~

pl'rl,awinnn.ChUEUS sehubunga.n dengan

neinksnnnnn pemlllhnn umum,Djltrnnwl mengatakAn, bah­wa pengl'lompokan lt1J untukmenghindarkan agar "kampanja d1o.ngan klBruh" (sasar-aug~r) dan BekllUgu.s "untukmf':.mheri semRngat".

SO!'tTlll, jgdengan

lldl\mpln-gi~tarls. rna)arU:isam!nl!o.ndjutnja

pR.ra angItu HankInk an le-

semula.,kan terwuI pen\lh",

traltsirna akan

dan dibe

Page 76: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

Lampirall III

OJARNAWl HAOIKUSUMO.Stkdi~!\ PMI

MwdiminJ(p]Jwlu ParlaiI I

. I '"j,iHfi\\.;ali~ :;ed<ll1~ hel";\llg.';~lr'

Jl( OIJeSI(1 :1~lg:-;ur nlt·l1\1I~.U~idl\all. gaia-hi'

\

dlJpIlJ~-l. Jill,g lollll .. t ". JII,t'hC'l:I!aOlch: GOl'naw:tll iVluhamad k: atau lidal.; Kila 1>1::11 11lendJi't

di SWllU IlIlSUI' pe\l1hanlll dalallllwda!, :~tll"h \.~ll"U:~h 1l11'IIIl' proses pemhangU.lltlll. fap~ kil,'trUl. he/,Hill .....'I.i'l ;-;~:-.II.t\<I.il1:l.a tl \ diuga bls<l llH.ndl'HII. pf'l:ghum'sebnllkilll IU.~it <:,;(.;-6";' ~~~;tl1l., \11" hat IIrdam pr(),,('s IlU· 1m ad<~l<ll~ncr'rn:1 rb''I;';!I1 h:lll lH'huk:! pt:' Uiri ,bng \Olk l~rl'li1kkilll \l;l11ngenlaIL'pl'rd,lllll1gutl <lta~ tl,l' I nUlsing2 i-;'UI, .wi. li\,;l.1: [\;~~., "ilsal' progrwn pembanglILl<\ll ekC! \ tUll.n ~o5iologlS tn;\lllt I,lta her'110nll··. N;lil\;l" i,.lg,"1.1,lll:q111'~.. !I-:tll. tak pl'duli dn l '! !';f'!o,l1f\o\{L:tntang<ll1 ll!\lUk 'll'llg;-Ha.si. S,;lg \ Il.gamn .mana kltrl (J:bC;-'dl"iL':'naSi ekollol11i hlta h:trl lnl, hU'1 Bagn..:,m'lI1apun. kau\ "pemba:kunl;lh ta.,l1tallg;!I: I,U:!4 dlllll,I'l \Ilgunall . tel~h .dlsiogank:lll, Iii pIhikill' s(>IIi\l"~1 obJcl';t:t. l3 n.dnli.ll1 pengertlannj:\ Jatlg bella)' ,,(la1ah.sonl mold hidup ]\'ia dcwasa \111, sesuatu jang bart! bagl mH'i.ldl'a

1,;1l kitn. K:uel1a sifatnja .lang,hnru ttU, ia dhlKIl ll1Cl1Ullf\lt si- '['kap~ \J,HU dalam hidup I,!rilrerlcpa~ dad soal bahwa pl'(!I'sip2 Islam :'l.taupuL\ Krii'lcll £Ii·

Kelu~ I MI

Harapan2

~

1 I .MAKIN IwS,Jf KC::'C'lnpillHl1 un

[uk p;lrtisipa~i h:lgi umrnal Islam da1,lln Hlllsaluh:! ~I\a dewa \

1 • . sa ini, makin baik haillja. DariACHIRNJA keputusan lang sinilah kit'a hartls rneniambul

definitif tental'lg Partai Muslimi~ Jahlrnia Partal Mllslimin 11l(\OllCllldonesia diberikan kepada kl- sia. Tak ada SUiltu u~aha PCIlItao 5udah wadjar. djika dengan bflngullRn eli Indonesia ,ian:; h:lsClldil'inja harap<'11l2 banj~k d~' knl lh'rhil'i,j lallpa mengadja\;tUl1tpahkiln kepada .partlll polr ul11m:n' hl,un kiw.. Pada hemalUk baru ini. sebagal suatu par saja, kell.iata<ln lsb, seharusnj"tai iang ~etjara objektif dlbutuh tidak d:tanggapi sf'bagai ,l;Uallikail: unatl, menjusun sua,tu kon SUll1bel' kcbangga:.lll llmmnt [~;:.telaSI ke~uatan2 masJaraka~ Jam semat3-mUtfJ. taj1i d.illg'\sf:t!ara \eh;h l'cpresentatif dan sumber pC'l"t:ll'ggu"gf'lwdjawab.~~\1f?'hm1n,la_ Tak bisa dilngka Sllllggllh hc.:i;I'U S:k,lp .:allg:1 o!ch siaprij,ull, bnhwa ~a mengangg:lp, banw,l ki.lr":ll(l Ii'I1WK 51>k,d: ha~:an nari masJa lam :\(1:11:1h m~l.1rrnln~ tnak;,J";l,kat kita 'ang sebelutnllja a6~k hak-haknja ~adl;l Ft:l~ h,tnl;-' 'l'

:cl'!ij.;;:h. ki;,i - dengan lahirnJl.I hih b:mi:lk. l:-t-"pa 1l1el)~aklllPl\lI l.~b. -- nW;"l1j,c r o;eh tel1l b,J!1\':;' diug:l d.lus:ru kl\n~O\(ll\')id.t kembali sesuai dengctll hak:l kc\\'adjib'1ll2 d:ln I;Ulg,gU;';.:dirl11lcrd~a. O:ch sehab ilulah, pa wah"l:l 1111l'U') \e});h hl· .....,r. T:d:,ill hcmiil snja. l<1hir'lja PMI me t~~rh:d:i; /;:\'1 oleh s:11,1 !k',IO;1

nl;1<l~:;W b\~l;ta l~cmhira. lil;d'::11 '.I"'.',-lnjJ. sC'nrlfl;l" d;lk;'Killi lll<tsalahnJil. ;ld<'llah: do. U1ll1l1"1i bl,\lll lllC-,llihd. ,,'.I:1! .

patkah partai ba·ru tsb· Illcmenu hrlmbat,w J)dei pemh:ll:gull"II,!hi hi'lrapiln2 jang ditumpukall Seallc!,I;llj,1 dCll1ikiJll, kita "iphn' 1!;cpadClnja? Harapao pertanw" g'.l; h.all!!.sa h<l:1ja ,bi,-;<! l1lellj:{<.tr;.\!1 1\'I'lY,Ai:,tP .,;-,t:II.11IL.t~a bel'sif~1t b,l­paling tidak PMI a~~n de~g~Jl kepacl:l .,tl::Jtu l)l'o~es hllllllh.dlrl fl.1. gnlollgan2 agama di Indosegera. membangun Image -OJ3 sp,j;,r:l pt~r1aha·Il'lah<ln. Ilh;ia, sebag;,i .,ua:ll bilgiflll dad':;)cbagai pan<ti jang tiotjok ha l1iJsinrakat tnlnsisi kila, ma:J;.:i ban.\ak 1111ll11at Islam jang sc Dj'\.;;l ldtn :nelH'l'gu!\ del1ijall' ~al, IllUU ditlhHUl ,;;l\uk mengguhf>lumll:a tidak berpartai atlHl h;~l: ll'l'lml,;.\ j·:t:1ja\itjlll:. kilil 11,1 nakall sikap2 hanl djll~a.

sud<lh iid,'1k bel'partai lagi. Ha r: ill~. ,"<\:1!,l 'ieknli s:llah un:uk KehrlTl.ia!"an oari K![a, jangr'.pan kedua. pRrtai baru tsb di sel.!'l!'" l-',illllp<.Llig 1ll';lIj;mpull.;all melljatlariscj)('.lluhnja ~\lw,]\ ke·s3.mp:ng memhilligun "image". bGhwR il"1'11.-1.\ Islam dllll.'geri ini pcrluan lerhndap .<;ikap2 banl11;0 sl'hi'lgni alte-nlUt.i,f lain baW dCllga:, ",'''(Iillnia Ill"l'Iip:lkai' illl d.i:kn p~mbal1g11llal1 harus oiUr:'lrr:" , l ... iril11 dcwas:\ ini. diug(l hamhiltij" h.I~:1 'i1l.ilU 1lsaha pt'1l\ 1 mulni. OIt'll klirP.l1flld::l bc.radail:{;ln,dnggup ..nrl1ampilkan di h.ln.!.'lI'l:l11 >\;\'<11'1<1; ~~,""i;I' ,~(' i ',I:dan' "';1.1 l1 1t! ,ct:c~?tom:_ Di!'>fltullnld ... l helgal U'~Slll' penting bu nll:11t,lra :ru IlIllJl1il1 bLlI!1 d, j,11 ~.h:lJ.:. kll;l {l!tarlk 01('11 urgen',It b'''ngsa leila d:lbm. mel1dw I dl\OJ"<';I;1 ,Jf.':lg:1I1 <;l':H.l:rit1.ia lidllk I .,;2 Z;'l11Wn illi dilain fiha.~ ki.tr\\',ab masa'ah2 pnkokllJil dewaSJ .1:-:1" :·"L:I"U[.';1!:;t'· '~'~'hl'1l1 <h:"l')I I d:lar:k ulvh ~.ng.l(un:?a" \(1\.1 ;g.ini,)"l';:ll pembal1gunall." II)f'Ld';":Il':l'ln !Wlllf.,jl tlgllll;: 11. ~ belum nH:'l1.t'HIllrl ul'g,ell1>i2 :al

h.o.,., pemhangun3n sudah . . ,., ';;:nl h~ll1m meng'Juuakan si-Sr.j.:i:\;l 1.:\111:1 dj;lfli s!0,llan, se'l 1'1,'1 ...,.j\lU.l, b"lk Li.liO .llUll . ~,'ip2 1):uu jang seSU/li untilkb,ng/::" It:rl.;adr.'ig 1'.:lapull IUPd ~,,;:, ;;.1. ..::', :,Ih·f' d.,. :-':,'hlp (\;1 I llH:ll,clinwA.:'h tlrgen~i2 itu,.h:lh'Y;;1 >:';b d·p,.'1'·<;u{lkan dc' Inm ~\H1fU mas.1aral.;;:1t ;ang be' I Kalau bolch saja memberij.ni·'I~an kat~ Illl 111~lllpllU~ai imp:~ lur.! 1"~1 nWlllhtJll':;,,1 :lin .. ::t :::w dirj, ~;'1.iH.kinl p<1rtai.Musli}.;;\:->:2 j;lIl:} tN:1mat ruwet, Apa Inlunv.i'.,d:1pi ~~h:.I·'I~·I·<~ 'In': min Indfl-'e~:;j pllll \,1'.;: 'r:rlepnsL'~;i rl.i'k!l diing:lt, bah~a achir2 1ll:l:1 i::l, K~la ad,d,lli <lllggOla2 dnri tJ:Ch{"f""'; t1di. scpc-rti. d,iu IInl l-:etJUI'lgatln ~dt\h tunbul tcr' Sll:tt~l !Ilj'-:oJMak(lt traoslsi, rna· (tl-6Jt&AMB_ K£: HAL, IIJ KOL, 1.:J)a •• ..-..-.. __.,"_

Page 77: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

HiARAPAN2 KEPADA ............iU'NOAN 10AR,1 HAL " Islam Jg baru untuk temp mefl1

I pertahankan idcntitasnJa dan sodB. k~tan2 sos:1A:1 poll kalifP.JS merupalmn pelopor hagi" -J~,~:~l~8lb.; sementara kim pentJL1'ltaan sikap2 baru dima-l :':btihw,p, pemimpln.2nJa slarakat ,kitH. Barangkali lnilnhakAn: kd>utuhAn untlUk hnrapan kitn. padn Partai Musil

rbal\anlt ,bebumpa .ik4p min: indonesia ': tetap tan.p.a \<e­It:apun taPu bAhwa~' bllangan identitasnja. dan sereo"",jarakatIndonesla 'Jll: ink itengan itu merupakan unsur,~ aAa'langbe penring dalam proses pemhahadar tentnng kebutuhan ruan _ BU'atu kebutuhan zamant \lldJ. ',ChU!l\jlln;fa hag! Wa jang tak hisa dihindafLMWlIln11D \IOdonesl~ hal Namun dengan <:femlkian n"n rJl~tuPaikan ~~oalBD d:ak sebarusnia. d}ika PartaiL1k. .ka.reD4\ la bersaugkUi Muslknin Indonesia lantas dla"'ll'I!.',' '" pr~lp2 Islam, ',48.n ril lenllah, terhadap d;chotoml<l~ '.epagian: l>e&iu' jangdlfeb9tki\n iliatas. la ber-

I : '~J'lI\\?'tlnd?nejoi. hil<lapen ·deng~n sebagO.n besnrl1lil..I!4.dranSlsl Inl. ' ',' anggotal··rt1asj~rakat IndoneSial ,JdtA m~~tja :karj.a, jang m~SJh,'transiBional !nL Ia I~Rus1i·jang :terkenal, .;Sitl berhadapan del1ga~l ::.ehJnlpunia·...dan.djika· kita k& kelompol<2 sosiologis jang tidakIn kemhali; k1,t.da2 Ham· semuanja rela !nl:::::lggalkan:to bisa melihat bagaiman8 sikap2rlJa jang: l.am;'!.. la berha' I2 Islam mt:Vupakan Sen- ,dapan,dengan S':·~l1\l~i. '!ll, bu).;.an Il-Utuk.mela'N.a.Q sistem ni· dalam pen~el't;al: bermusuhau,na, melawa4 tradislooal1s tapi dalam, pengt-ni'l:l sebagai I:g kaltu Jang benVlldjud &llatu kOlldlSI ob,ickd. Dalam'ndat. P'nin.sip2 Islam tela-h' dichOtomi il-u, hanls~;uh :(1 diSe~" .._~ndd.b~aJ~: k~arah ret ktmlbllli kepallgku<lll sikap2IlnJ4 ·sikAp2 <baru dJni.~ ~ama .:jg be-rsifat kon~ervatif,~. ,jang,'b6rsangkutan, 'ataukah )a biga mellgadjak aug&ntohdiata..s, rasanJa. t1. gota2 inasjarnkatn;a unttlk ma­ramat 8ulit bagl zenerasJ diu!

Pada hemat saja, seoogai bekal untuk mellgatasi dichotomiitu pertama2 harus ditimbulkall

: Sou'atu "commitment" kepadaI p-embangunan dalam diri kitaI rnasing2. Suatu ,.commitment"

kc-arah pembaharunn. Kita 8U­oah mempurijai K,H. AchmaoDahlan. h:ita sudah banJak bela'

Idjar dari Mohammad Abduhdan IUsu! bes.r lqbnl. Tokoh­I tokoh ini adalah tOkoh2 ,jangberani 'untuk bila perlu bersifatkontroversifil terhadap masjara'ktltm,erektt sendiri. Adalaha.gnk'Tjienjedd,hkan, djika de.llganmempe\a4Jan Iqbal. misa!ri]n.kita'hanja makin menina·bobokknit dIrt sendiri, ranja memud;4­nilidji, diri sendlrJ terus-menerus'dan .. tidak mendap'atkan 1l11amuntuk'terani berHkir bebas:dan

Ima~.ju·, u.ntu1< mendjadi kreatitsetiap .kn·U.(II _

Page 78: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

Lampiran IV

Page 79: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

DAFTAR I'USTAKA

• Alfian, Pemikiran dan Perubahan Polilik di Indonesia, Jakarata: Gramedia, 1983.

• Ali, Faehry dan Effendi, Bahtiar, Merambah lalan Baru Islam: Rekonslruksi

Pemikiran Islam Indinesia Masa Orde Baru, Bandung: Mizan, 1962.

• Ali, Saimima, Iqbal Abdurrauf, "Analisa Kekuatan Politik Di Indonesia,"

Kumpulan Arlikel Prisma, No.1, Jakarta:LP3ES, 1985.

• Amang, Bedu, "Urnat Akan Memutuskan", dalam Lukman Harun Dalam Lilas

Sejarah Dan Polilik, Jakarata: yayasan Lukaman Hamn, 2000.

• Anwar, Dewi Fortuna, "Ka'bah dan Garuda: Dilema Bagi Islam di Indonesia",

dalam Prisma, N. 4, April 1984.

• Anwar, Syafi'i, M, Pemikiran Dan Aksi Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina,

1995.

• Azumardi Azra, Umam (ed.) Menleri-Menteri Agama Ri Biograji Sos/al-Polilik,

Jakarata: PPIM, 1998.

Boland, BJ, Pergumulan Islam Di Indonesia, terjemahan Saafroedin Bahar, eet.

Pertama, Jakarta: Grafiti Press, 1985.

Chaidar,Al, Pemilu 1999 perlarungan ideology partai-parlai islam versus parlai­

parlai sekuler, Jakarta: Daml Falah, 1999.

Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004 jilid-I.

Hadikusumo, Djamawi, Laporan Pimp/nan Parlai Parmusi Pada Muklamar Di

Malang, Pada Tanggal 2-7 November 1968.

Page 80: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

• Haryono, Anwar, (Panitian penulisan) ,Mohamad Roem 70 Tahun Pejuang

Perundingan, Jakarata: Bulan Bintang, 1978.

• Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Bandung: Penerbit Mizan, 1997.

• Liddle, William,R, Partisipasi dan Partai politik Indonesia Pada Awal Orde Bani

,Jakarta: Tim penerjemah Pustaka Utama Grafiti, 1992.

• ----------------------, "Models of Indonesian Politics," (Makalah disajikan dalam

suatu seminar di Monash University, 1997), dikutip oleh Richard Robinson dalam

"Culture, Politics and economy in the political history of the new order,"

Indonesia, 31 (1981).

• Mangkusasmito, Prawoto, Alam Pikiran Dan Jejak Peljuangan, Susunan S.U.

Bayasut, Surabaya: Documenta, 1972.

• Mas'oed, Mochtar, Ekonomi Dan Struktur Politik: Orde Ba!'u 1966-1971 Jakarta:

LP3ES, 1986.

Mulkhan, Abdul Munir, Runtuhnya Mitos Politik Sant!'i Strategi Kebudayaan

Dalam Islam, Yogyakarta: Siperss, 1994.

Raharjo, Dawam, M, "Basis Sosia1 Pemikiran Islam Di Indonesia Sejak Orde

Bam," Prisma, No.3, Tahun XX, Maret 1991.

Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara, Jakarta: UI Perss, 1993.

Solihin Salam, Sejarah Partai Muslimin Indonesia, Jakarata: Yayasan

Kesejahteraan dan Pembendaharaan Islam, 1968.

Syamsudin ,Din, Islam Dan Politik Era Orde Baru, Jakarta: Logos, 200 I.

Page 81: JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15239/1/NOVI... · Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Adab dan Hurnaniora, ... Sejarah

• Ward, K.E, The 1'{J1Indalion Of The I'arlai Muslimin Indonesia. New York,

Shotiest Asia Program Cornell University ltacha, 1970.

Data-data:

Djarnawi Hadikusumo, Laporan Pimpinan Partai Parmusi Pada Muktamar Di

Malang, Pada Tanggal 2-7 November 1968.

Lihat lebih lanjut baca Kompas, kamis 22 Februari 1968.

Lihat lebih lanjut baca kompas, Rabu II Maret 1970.