JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK …rudy-wawolumaja.lecturer.maranatha.edu/wp-content/uploads/2012/08/... · Kedua turunan diatas biasa disebut turunan parsial orde pertama

  • Upload
    vokhue

  • View
    289

  • Download
    16

Embed Size (px)

Citation preview

  • Diktat ini disusun berdasarkan Calculus III oleh Paul Dawkins, Lamar University dengan penyesuaian berupa penerjemahan, pengurangan dan penambahan dari sumber-sumber lainnya.

    DIKTAT KULIAH

    KALKULUS PEUBAH BANYAK

    (IE-308)

    BAB 3 TURUNAN PARSIAL

    Diktat ini digunakan bagi mahasiswa

    Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

    Universitas Kristen Maranatha

    Ir. Rudy Wawolumaja M.Sc

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

    BANDUNG

    2012

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 44 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    BAB 3 TURUNAN PARSIAL

    3.1. Limit

    Dalam fungsi peubah tunggal, dikatakan :

    jika,

    Dimana,

    Adalah limit sebelah kanan dan nilai x ditinjau hanya untuk nilai x yang lebih besar dari a.

    Demikian juga,

    Adalah limit sebelah kiri dilihat hanya untuk nilai x yang lebih kecil dari a.

    Dengan kata lain kita akan mendapatkan bila mendekati L bila x

    bergerak menuju (sangat mendekati namun tidak sampai mencapai ) dari kedua

    arah (kiri & kanan).

    Untuk fungsi peubah ganda, konsepnya sama, hanya proses pengerjaannya agak lebih

    panjang dan rumit. Untuk notasi ditetapkan sbb. :

    Misal ingin didapat limit dari fungsi dimana x mendekati a dan y mendekati b.

    Dapat dituliskan dengan notasi sbb.:

    Dalam kuliah dan buku ini akan digunakan notasi yang kedua.

    Dengan mencari limit fungsi peubah ganda berarti mencari nilai bila titik

    bergerak makin dekat dan lebih dekat lagi ke titik sedemikian sangat mendekati

    namun tidak sampai mencapai . Dan seperti konsep limit pada fungsi peubah tunggal,

    maka agar suatu limit ada maka fungsi tersebut mencapai suatu nilai yang sama dari segala

    arah pendekatan yang ditempuh menuju . Masalahnya bila pada limit fungsi peubah

    tunggal hanya ada 2 arah yaitu kiri dan kanan untuk mencapai batas x, maka pada fungsi

    peubah ganda/dua ada banyak sekali bahkan tak hingga cara untuk menuju .

    Gambar 3.1.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 45 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Dengan kata lain, untuk menunjukkan apakah limit suatu fungsi peubah ganda ada atau tidak

    secara teknis perlu di cek melalui cara yang tak berhingga. Tetapi dengan menggunakan

    konsep kontinuitas / kesinambungan fungsi hal tersebut tidak perlu dilakukan.

    Definisi

    Suatu fungsi adalah kontinu/sinambung pada titik jika,

    Sehingga apabila diketahui suatu fungsi tidak kontinu dititik maka

    adalah salah.

    Tafsiran fisis secara geometris suatu fungsi kontinu bila graphik garis atau permukaan fungsi

    tersebut tidak lubang atau terpotong pada titik tersebut.

    Dalam kalkulus 1, bila kita mengetahui suatu fungsi adalah kontinu maka nilai limit fungsi

    tersebut didapatkan dengan memasukkan nilai titik kedalam fungsi.

    Semua fungsi standard yang kita ketahui kontinu tetap kontinu walaupun sekarang kita

    memasukkan lebih dari satu variabel. Yang perlu diperhatikan adalah pembagian dengan 0,

    akar bilangan negatif dan logaritma nol atau negatif.

    Contoh 3.1.1. Tentukan apakah limit berikut ada atau tidak. Bila ada berapa nilai limit nya.

    (a) (b)

    (c) (d)

    Jawab

    (a) Fungsi diatas adalah kontinu pada titik yang diminta, sehingga kita tinggal memasukkan nilai

    titik tersebut kedalam fungsi.

    (b)

    Dalam kasus ini fungsi tidak kontinyu sepanjang garis karena pada garis tersebut kita

    akan mendapatkan nilai penyebut pembagian = 0. Tapi karena titik yang diminta (5,1) tidak

    terdapat dalam garis tersebut, maka

    (c) Dalam kasus ini fungsi tersebut tidak kontinyu pada titik yang diminta. Jadi tidak ada limit

    pada titik tersebut.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 46 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Pendekatan sepanjang garis sumbu x,

    Sepanjang garis sumbu y-axis.

    Sepanjang garis . Didapat

    Menunjukkan tidak ada limit.

    (d) Fungsi tidak kontinyu pada titik yang diminta, jadi tidak ada limit.

    Hal ini juga dapat ditunjukkan dengan berbedanya nilai limit dengan pendekatan arah yang

    berbeda. Kita coba dekati melalui sepanjang garis menuju (0,0) .

    Kita coba dengan jalur . Didapat,

    Nilai limit tidak ada, karena melalui pendekatan yang ada nilai limit berbeda.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 47 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    3.2. Turunan parsial

    Prolog:

    Diketahui sebuah fungsi peubah ganda dan akan ditentukan laju perubahan

    fungsi pada titik . Penentuan laju perubahan dilakukan dua tahap; tahap pertama

    dengan menahan y tetap (fixed) dan membolehkan x berubah kemudian pada tahp kedua

    menahan x tetap dan membolehkan y berubah.

    Tahap pertama kita menahan y=b dan membiarkan x bergerak, sehingga kita mendapatkan

    Kita mendapatkan fungsi variabel tunggal dan menentukan laju perubahan g(x) pada x=a

    dengan menghitung g(a) yaitu g(a) = 4a3.

    adalah turunan parsial / partial derivative terhadap x pada titik dan

    dinyatakan sebagai

    Tahap kedua kita menahan x = a dan membiarkan y bergerak sehingga mendapatkan

    adalah turunan parsial / partial derivative terhadap y pada titik dan we

    dinyatakan sebagai

    Kedua turunan diatas biasa disebut turunan parsial orde pertama / first order partial

    derivatives.

    Rumusan Formal :

    Bila kita melakukan proses turunan parsial fungsi seperti diatas dengan tidak menggunakan

    notasi tetapi dengan tetap menggunakan , kita dapat menuliskannya sebagai:

    , = 43 dan , = 6

    22, yaitu pertama menahan y tetap dan melakukan turunan terhadap x, setelah itu menahan x tetap dan melakukan turunan terhadap y.

    Definisi formal dari kedua turunan parsial tsb adalah sbb.:

    Berikut ini beberapa alternatif notasi untuk menyatakan turunan .

    Untuk fungsi notasi berikut dapat digunakan sebagai turunan parsial :

    Contoh 3.2.1. Dapatkan turunan parsial orde pertama untuk fungsi

    (a) (b)

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 48 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    (c) (d)

    Jawab :

    (a)

    (b)

    (c)

    Untuk memudahkan penurunan persamaan diatas ditulis ulang sebagai,

    Petunjuk untuk turunan fungsi natural logarithms, gunakan .

    (d)

    Gunakan aturan rantai/chain rule yang pernah dipelajari di kalkulus 1 &2, dalam contoh ini

    bagaimana menurunkan fungsi eksponensial.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 49 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Contoh 3.2.2. Dapatkan turunan parsial orde satu fungsi berikut ini:

    (a) (b) (c)

    Jawab:

    (a)

    (b)

    (c) Dengan menggunakan prinsip aturan rantai/chain rule didapat,

    Turunan implisit dalam turunan parsial

    Dari contoh-contoh yang diberikan diatas, dengan menguasai turunan fungsi peubah tunggal

    dari kalkulus 1 & 2 maka proses turunan parsial fungsi peubah banyak tidak sulit.

    Selanjutnya akan dibahas proses turunan implisit dalam turunan parsial fungsi peubah

    banyak.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 50 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Contoh 3.2.3. me- review turunan implisit pada fungsi peubah tunggal dan pada contoh

    3.2.4. bagaimana penerapannya dalam fungsi peubah banyak.

    Contoh 3.2.3. Dapatkan untuk persamaan .

    Jawab:

    Dengan selalu mengingat bahwa y adalah fungsi dari x, atau dan dengan demikian

    setiap kali menurunkan suatu suku/term yang melibatkan y terhadap x maka diperlukan

    untuk menggunakan aturan rantai, berarti perlu dituliskan pada suku/term tersebut.

    Langkah ke 1: menurunkan suku/term yang ada pada sisi kiri dan kanan tanda( = )terhadap x.

    Langkah ke-2: mendapatkan .

    Perlakuan untuk proses turunan implisit fungsi peubah banyak, berlaku serupa dengan proses

    turunan implisit pada fungsi peubah banyak. Dalam fungsi yang melibatkan variabel

    x, y, dan z dan misal z adalah fungsi x dan y, . Maka ketika kita memproses

    turunan z / differensiasi z terhadap x maka aturan rantai/chain rule digunakan dan

    dituliskan . Demikian juga dalam proses turunan z / differensiasi z terhadap y maka

    perlu ditulis.

    Contoh 3.2.4. Dapatkan dan untuk fungsi berikut ini:

    (a) (b)

    Jawab:

    (a)

    Untuk mendapatkan . Kedua sisi kiri kanan persamaan kita turunkan terhadap x dengan

    selalu menuliskan setiap kita menurunkan z.

    Ingat karena maka setiap perkalian x dan z merupakan perkalian dua fungsi x

    sehinga teorema aturan turunan perkalian fungsi harus dipakai.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 51 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Untuk mendapatkan .

    Untuk mendapatkan dilakukan proses yang sama

    .

    (b)

    Untuk mendapatkan .

    Untuk mendapatkan .

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 52 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    3.3. Interpretasi Geometris Turunan Parsial

    Dalam Kalkulus Peubah tunggal, adalah kemiringan (slope) dari garis singgung /

    tangent line terhadap pada atau dapat juga dikatakan sebagai kemiringan

    kuva pada x=a. Demikian juga, dan juga adalah kemiringan (slope)

    dari garis singgung/tangent lines . Pada Kalkulus Peubah tunggal tangent line menyinggung

    lengkungan kurva, dalam kalkulus peubah ganda kita tahu fungsi berupa bidang permukaan,

    sehingga ada banyak garis singgung yang dapat menyinggung bidang permukaan pada suatu

    titik. Jadi pertanyaannya turunan parsial fungsi ganda merepresentasi kemiringan sudut garis

    singgung yang mana? Dalam hal ini turunan parsial adalah kemiringan garis singgung pada

    traces atau dapat dikatakan kemiringan dari irisan/traces. (Untuk trace lihat lagi bab fungsi

    multivariable)

    Definisi traces: Bila level curve adalah irisan permukaan dengan bidang datar

    , maka traces suatu permukaan adalah kurva/garis lengkung yang merupakan

    penampang irisan dengan bidang datar atau .

    Jadi turunan parsial adalah kemiringan trace yaitu irisan dengan bidang

    datar pada titik . Demikian juga partial derivative adalah

    kemiringan trace yaitu irisan dengan bidang datar pada titik .

    Contoh 3.3.1. : Dapatkan kemiringan traces untuk fungsi pada titik

    .

    Solusi

    Gambar sketsa trace untuk irisan bidang dan adalah sbb.:

    Gambar 3.2.

    Turunan parsial fungsi adalah sbb.:

    Dengan memasukkan titik singgung kedalam persamaan kita mendapatkan:

    Jadi, garis singgung/ tangent line pada untuk irisan/trace permukaan

    dengan bidang datar mempunyai kemiringan/slope sebesar -8. Dan garis singgung/

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 53 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    tangent line pada untuk irisan/ trace permukaan dengan bidang datar

    mempunyai kemiringan sebesar -4.

    Menentukan persamaan garis singgung dan bidang singgung fungsi peubah ganda.

    Kita telah pelajari bahwa garis, bidang dalam 3 Dimensi dapat dinyatakan dalam tiga bentuk

    persamaan:

    1. bentuk vektor persamaan garis / vector form of the equation of a line. 2. bentuk parametric persamaan garis / parametric form of the equation of a line. 3. Bentuk simetrik persamaan garis / symmetric equations of the line.

    Dalam bab Fungsi Vektor telah dibahas bahwa : Semua Fungsi Multivariabel dapat

    dinyatakan dalam Fungsi Vektor !!!!!!!.

    Untuk menyatakan persamaan suatu garis dalam bentuk vector, maka kita membutuhkan

    suatu titik pada garis tersebut dan vector arah. Untuk menentukan titik dalam 3 D kita

    memasukkan kedalam koodinat (a,b, f(a,b)).

    Berikut kita menentukan garis singgung pada titik tersebut:

    Bila kita mempunyai permukaan / surface yang dinyatakan dengan z= f(x,y), maka kita

    dapat menyatakan nya dalam bentuk fungsi vector: , = , , = , , (, ) . Kita akan mendapatkan tangent vector dengan mendifferensiasi fungsi vector terhadap x ,

    yang berarti dalam persoalan kita dengan mendifferensiasi fungsi irisan permukaan

    , = , , = , , (, ) dengan bidang datar y=b. Irisan yang kita dapat adalah: , = , , = , , (, )

    Vektor tangent untuk trace/irisan dengan y constant (y=b) adalah:

    (, ) = 1,0, (, ) .

    Dengan mendifferensiasi fungsi vector terhadap y , yaitu mendifferensiasi fungsi irisan

    permukaan , = , , = , , (, ) dengan bidang datar x=a. Irisan yang kita dapat adalah: , = , , = , , (, ) Vektor tangent untuk trace/irisan dengan x constant (x=a) adalah:

    (, ) = 0,1, (, ) .

    Kedua tangent vector , = 1,0, , , (, ) = 0,1, (, ) yang didapat adalah vector arah yang dari garis singgung yang ingin dicari.

    Persamaan garis singgung dengan irisan fungsi vector dan y=b adalah:

    = , , (, ) + 1,0, (, ) Persamaan garis singgung dengan irisan fungsi vector dan x=a adalah:

    = , , (, ) + 0,1, (, )

    Menentukan bidang singgung:

    Dalam bab persamaan bidang, persamaan bidang dinyatakan sebagai dot product:

    . 0 = 0, dimana adalah vector normal bidang dan 0 adalah titik pada bidang. = , , , = , , , 0 = 0, 0, 0 , , . , , 0, 0 , 0 = 0 , , . 0 , 0, 0 = 0 0 + 0 + 0 = 0

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 54 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Dalam persoalan kita mencari bidang singgung, perlu dicari titik pada bidang 0 dan vector normal bidang . Titik pada bidang yang merupakan titik singgung dengan permukaan adalah: (a,b, f(a,b))

    yang kita tuliskan (0 , 0, 0) . Vektor posisi 0 = 0, 0, 0 . Vektor normal didapat dengan perkalian silang (cross product) dari vector tangent: = x , sehingga didapat

    =

    1 0 0 1

    = - - + 1 = , , 1

    . 0 = 0 , , + 1 . 0, 0, 0 = 0

    0 0 + 0 =0

    Sehingga persamaan bidang singgung adalah : 0 = 0 + 0

    Contoh 3.3.2.

    Tuliskan persamaan bidang singgung dengan permukaan di titik .

    Titik singgung adalah:

    Persamaan garis singgung pada irisan/trace permukaan dengan bidang datar .

    Persamaan garis singgung pada irisan/trace permukaan dengan bidang datar .

    Bidang singgung:

    = , , = 8,4,1 , sehingga persamaan bidang singgung : 8 0 + 4 0 + 0 = 0

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 55 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    3.4.Turunan parsial orde tinggi.

    Untuk fungsi variable ganda, dapat diturunkan beberapa kali, misal turunan parsial

    orde satu adalah fungsi dari x dan y, maka turunan itu bisa diturunkan lagi. Berikut ini notasi

    yang digunakan :

    Contoh 3.4.1. Dapatkan turunan orde dua untuk .

    Turunan orde satu adalah:

    Turunan orde satu diturunkan lagi sehingga didapat turunan orde dua:

    Dari contoh diatas kita mendapatkan : . Hal ini bukan kebetulan dan untuk semua

    kasus berlaku, dan hal ini dinyatakan dalam Teorema Clairut.

    Teorema Clairaut

    Bila f didefinisikan pada D dan memiliki titik . Bila fungsi dan adalah

    kontinu pada D maka,

    Contoh 3.4.2. Verifikasi Teorema Clairaut untuk .

    Keduanya sama.

    Teorema Clairut dapat diperluas untuk turunan orde ketiga dan seterusnya untuk orde yang

    lebih tinggi.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 56 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Sehingga

    Teorema ini juga berlaku tidak hanya untuk fungsi variable ganda, tetapi juga untuk fungsi

    variable 3 , 4 dan seterusnya (multivariable umumnya).

    Sehingga bila memenuhi syarat kontinu berlaku Secara umum bila memenuhi syarat kontinuitas, Teorema Clairut berlaku untuk fungsi

    multivariable dan turunan orde tinggi.

    Contoh 3.4.3. (a) Dapatkan untuk

    (b) Dapatkan untuk

    Jawab

    (a) , , , ,

    (b) , ,

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 57 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    3.5. Differentials

    Diketahui fungsi maka differential dz atau df adalah :

    dz = dx + dy atau df = dx + dy

    Rumusanl diatas dapat diperluas kefungsi variable 3 atau lebih..

    Contoh diketahui fungsi maka differential dw adalah:

    Contoh 3.5.1. Hitung differential untuk fungsi berikut ini

    (a)

    (b)

    (a)

    (b)

    Catatan : Terkadang differential disebut juga total differentials.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 58 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    3.6. Aturan Rantai Berikut notasi pada single variable, yang menyatakan bila F fungsi x yang dapat dinyatakan

    sebagai F fungsi dari g dan g fungsi dari x , maka turunannya dinyatakan sebagai F(x)

    dengan rumusan:

    Notasi alternatif adalah sbb.:

    Bila y = f(x) dan x = g(t) maka

    =

    Untuk fungsi dua variabel, ada beberapa kemungkinan.

    Kasus 1 : , , diminta untuk menghitung .

    Aturan rantai untuk kasus ini adalah sbb.:

    Contoh 3.6.1. Hitung untuk (a) , ,

    (b) , ,

    Solution

    (a) , ,

    Dengan men substitusi x dan y dengan t kita mendapatkan:

    Soal diatas lebih mudah dikerjakan dengan mensubstitusi x dan y dengan t dari awal,

    pengerjaan diatas adalah untuk menunjukkan penggunaan aturan rantai.

    Dengan mensubstitusi x dan y dengan t dari awal, kita mendapatkan:

    Hasilnya sama.

    (b) , ,

    Dalam kasus ini menggunakan aturan rantai akan lebih mudah daripada mensubstitusi x dan

    y dari awal.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 59 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Berikut ini variasi dari kasus, dimana

    Maka aturan rantai untuk adalah:

    Dimana :

    Contoh 3.6.2. Hitung untuk ,

    Kasus 2 : , , dan diminta dan .

    Contoh 3.6.3. Dapatkan dan untuk , , .

    Aturan rantai untuk .

    Aturan rantai untuk .

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 60 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Berikut ini rumusan umum Aturan Rantai

    Jika z adalah fungsi n variabel, , dan variabel tersebut adalah fungsi dari m

    variabel, . Maka untuk setiap variabel , maka:

    Untuk memudahkan pengerjaan aturan rantai untuk setiap situasi maka diagram pohon

    sebaiknya digunakan.

    Contoh penggunaan diagram pohon dalam pengerjaan aturan rantai / chain rule untuk

    diketahui bahwa , , .

    Berikut diagram pohon untuk kasus ini:

    =

    +

    =

    +

    Contoh 3.6.4. Gunakan tree diagram untuk menuliskan chain rule untuk turunan.

    (a) untuk , , , dan

    (b) untuk , , ,dan

    (a)Diagram pohon untuk dimana , , , dan

    Sehingga:

    (b) Diagram pohon untuk

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 61 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    dimana , , dan

    Sehingga :

    Contoh 3.6.5. Dapatkan untuk bila dan .

    Solution Turunan pertama:

    Turunan kedua :

    Dengan menggunakan aturan perkalian turunan didapat:

    Kita perlu menentukan dan .

    Kita menulis ulang hasil aturan rantai pertama, sebagai:

    (1)

    Rumusan persamaan (1) diatas dapat ditafsirkan sebagai rumusan untuk men differensiasi

    sembarang fungsi x dan y terhadap yang memenuhi syarat dan .

    Dan kita tahu bahwa turunan parsial orde satu, dan , adalah fungsi x dan y dan syarat

    dan berlaku, sehingga kita dapat menggunakan persamaan (1) dengan

    mensubstitusi f dengan

    dan

    :

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 62 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    persamaan (1)

    Sehingga kita dapat menghitung .

    Dan dapat menghitung .

    Dengan memasukkan dan kedalam persamaan yang telah didapat:

    Kita mendapatkan:

    Turunan Implisit.

    Suatu fungsi dituliskan dalam bentuk dimana . Untuk mendapatkan

    dengan mendifferensi sehingga didapat :

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 63 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Contoh 3.6.6. Dapatkan untuk .

    Persamaan diatas dituliskan dalam bentuk F(x,y) = 0.

    Sehingga dengan menggunakan formula

    =

    diperoleh

    Untuk kasus fungsi dituliskan dalam dimana z = f (x,y) ,dicari dan .

    Untuk mendapatkan maka dilakukan differensiasi terhadap x dan memperlakukan y

    sebagai konstan. Kita melakukan pernurunan dengan menggunakan aturan rantai, sehingga

    didapat:

    Dengan memasukkan

    = 1 dan

    = 0 kedalam persamaan didapat:

    Contoh 3.6.7. Dapatkan dan untuk .

    Persamaan diatas dituliskan dalam bentuk F(x,y,z) = 0.

    Maka

    sehingga

    Dan sehingga

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 64 KALKULUS PEUBAH BANYAK

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 65 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    3.7. Turunan Berarah

    Turunan parsial dan , menyatakan laju perubahan dari f bila kita merubah

    x (dengan menahan y tetap) dan merubah y (dengan menahan x tetap). Pada bagian ini kita

    akan mempelajari bagaimana perubahan f bila kita membolehkan x dan y berubah bersamaan.

    Ada banyak cara untuk membolehkan x dan y berubah bersamaan. Misalnya x berubah lebih

    cepat dari y. Misalnya pada suatu titik . Kita merubah x dengan laju positif dua kali

    lebih cepat dari laju perubahan positif y.

    Dalam turunan parsial kita mendefinisikan bahwa laju perubahan f yang dinyatakan dengan

    adalah dalam arah vector 1,0 , sedangkan laju perubahan f yang dinyatakan dengan

    adalah dalam arah vector 0,1 . Dan misalnya ingin diketahui laju perubahan f

    dalam arah . Ada banyak vektor yang menyatakan arah 2,1 , bisa vektor

    ,

    Maka agar tetap konsisten maka kita nyatakan vektor arah perubahan dinyatakan dalam unit

    vektor. Definisi unit vektor adalah vektor yang memiliki panjang =1.

    Bila kita mempunyai vektor , maka panjang vektor (magnitude) dinyatakan

    sebagai : .

    Jadi untuk contoh , unit vektor yang panjang =1 dan arah yang sama adalah 2

    5,

    1

    5 .

    Terkadang kita menyatakan arah perubahan x dan y sebagai suatu sudut. Misalnya, berapa

    laju perubahan f dalam arah .

    Unit vektor yang mewakili arah ini adalah: .

    Berikut definisi dari Turunan Berarah:

    Definisi

    Laju perubahan dalam arah vektor unit disebut turunan berarah dan

    ditulis dengan notasi . Definisi dari turunan berarah adalah,

    Definisi diatas secara teknis dan praktis akan sangat sulit menghitung limitnya. Perlu dicari

    suatu cara agar dapat lebih mudah menghitung turunan berarah.

    Berikut ini diuraikan proses penurunan suatu rumusan yang lebih praktis untuk menghitung

    directional derivatives.

    Suatu fungsi peubah tunggal didefinisikan :

    dimana , , a , dan b adalah suatu bilangan tetap.

    Maka berdasarkan definisi turunan fungsi perubah tunggal didapat,

    dan turunan pada adalah:

    Bila kita substitusi didapat,

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 66 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Jadi kita mendapatkan hubungan sbb.:

    (1)

    Bila ditulis ulang sebagai:

    Dari aturan rantai didapat:

    (2)

    Dengan memasukkan didapat dan sehingga bila kita masukkan

    kedalam persamaan (2), kita mendapatkan :

    (3)

    Persamaan (1) sama dengan persamaan (3), sehingga:

    Bila 0 dan 0 disubstitusi dengan x dan y (sebagai variabel) kita mendapatkan rumus / formula sbb. :

    Rumusan diatas lebih praktis dan sederhana dari definisi limit turunan berarah.

    Rumusan yang sama dapat diperluas untuk fungsi lebih dari 2 variabel.

    Misal untuk fungsi , turunan berarah dari dalam arah unit vektor

    adalah,

    Contoh 3.7.1. Tentukan turunan berarah untuk soal dibawah ini .

    (a) dimana dan adalah unit vektor dengan arah .

    (b) dimana dengan arah .

    Jawab :

    (a) . Unit vektor arah adalah:

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 67 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    Jadi,

    Dengan memasukan titik (2,0) kepersamaan didapat:

    (b) Perlu dicari unit vektor arah, vektor dicari panjangnya.

    Jadi vektor diatas bukan unit vektor. Sehingga perlu vektor arah tersebut

    dikonversi menjadi unit vektor arah, yaitu dengan membaginya dengan panjang vektor,

    sehingga didapat:

    Maka turunan berarah adalah:

    Rumusan turunan berarah dapat dituliskan dalam beberapa versi :

    Turunan berarah ditulis sebagai dot product antara gradient vektor f dengan unit vektor arah

    . Dimana gradient f atau gradient vektor f didefinisikan sebagai,

    = , , atau = , Atau bila menggunakan notasi basis vektor dituliskan:

    = + + atau = + +

    Dengan definisi gradient , maka turunan berarah dapat dituliskan sebagai:

    Atau juga dengan notasi sbb.: dimana atau

    Contoh 3.7.2. Tentukan turunan berarah.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 68 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    (a) untuk dalam arah .

    (b) untuk at arah

    .

    Solusi

    (a)

    Jadi :

    (b)

    Unit vektor arah:

    Jadi, directional derivative pada titik yang dimaksud adalah:

    Teorema 1

    Nilai maximum dari (atau laji perubahan maximum fungsi ) adalah

    dan terjadi dalam arah .

    Bukti

    Karena adalah unit vector, bentuk perkalian titik adalah

    dimana adalah sudut antara gradient dan .,

    maka nilai maximum yang mungkin adalah pada nilai = 1 yaitu pada . Jadi nilai

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 69 KALKULUS PEUBAH BANYAK

    maximum adalah dan terjadi pada sudut antara gradient dan adalah

    nol, dengan kata lain pada kondisi mempunyai arah yang sama dengan gradient, .

    Contoh 3.7.3. Misalkan ketinggian bukit diatas permukaan laut dinyatakan dalam fungsi

    . Pada titik dalam arah manakah yang paling menanjak

    atau menurun ? Berapakah nilai maximum kemiringan pada titik ini?

    Jawab Persamaan fungsi diatas menunjuk pada bentuk elliptic paraboloid dengan mulut terbuka

    kebawah.

    Perubahan maximum laju perubahan kemiringan adalah pada

    Nilai kemiringan maximum pada titik ini adalah,

    Vektor arah , mempunyai kedua komponen negative artinya arah perubahan

    maximum adalah kearah pusat.

    Teorema 2

    Vektor gradient adalah orthogonal (atau tegak lurus) terhadap level curve

    pada titik . Demikian juga, vektor gradient adalah

    orthogonal terhadap level surface pada titik .

    Bukti

    Bila S adalah level surface yang dinyatakan dan bila dimana P

    ada di S. Dan bila C adalah suatu kurva pada S dan melewati P , yang dinyatakan dalam

    bentuk persamaan vektor . Sehingga pada t = sehingga

    , yaitu vektor posisi P . Dan karena C ada pada S sehingga setiap titik

    pada C harus memenuhi persamaan S. Yaitu,

    Dengan menerapkan Aturan Rantai / Chain Rule didapat kan :

    (4)

    dan sehingga persamaan (4) menjadi,

    At, this is,

    Perkalian titik diatas menyatakan, bahwa vektor gradient pada P , , adalah

    orthogonal terhadap vektor tangent , , untuk setiap kurva C yang melewati P dan

    terletak pada permukaan S dan karena itu harus juga orthogonal terhadap permukaan S.

  • Rudy Wawolumaja Multivariable Calculus UK Maranatha 2012

    Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 70 KALKULUS PEUBAH BANYAK