K AATALLOOGG KKKKNNII PRROOGGRRAAMM SSTTUUDDII …pmsyariah.radenfatah.ac.id/tampung/pengumuman/KATALOG-KKNI-PM-2017.pdf · Di samping empat jurusan di atas, sejak tahun 2001 Fakultas

Katalog KKNI Prodi Perbandingan Mazhab Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang Tahun 2017-2018

Visi PM: Ahli dalam bidang perbandingan Mazhab, Hukum Positif dan Fikih Kontemporer di kawasan Asia Tenggara Tahun 2017 1

KKAATTAALLOOGG KKKKNNII

PPRROOGGRRAAMM SSTTUUDDII

PPEERRBBAANNDDIINNGGAANN MMAAZZHHAABB

FFAAKKUULLTTAASS SSYYAARRII’’AAHH DDAANN HHUUKKUUMM

UUIINN RRAADDEENN FFAATTAAHH 2017





KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG

NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG

PEMBERLAKUAN KATALOG KKNI PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2017

DEKAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN RADEN FATAH PALEMBANG

MEMUTUSKAN

Membaca : Surat Ketua Program Studi Perbandingan Mazhab Nomor : B- /Un.09/Kp.02/7/2017 tanggal 7 November 2017 perihal permohonan penerbitan Surat Keputusan Dekan tentang Pemberlakuan Katalog KKNI Proram Studi Perbandingan Mazhab Tahun Akademik 2017 -2018;

Menimbang : a. Bahwa untuk kepentingan penyelenggaraan perkuliahan pada Program Studi Perbandingan Mazhab perlu diterbitkan Surat Keputusan Dekan tentang Pemberlakuan Katalog KKNI 2017 Proram Studi Perbandingan Mazhab Tahun Akademik 2017 -2018;

b. Bahwa katalog yang tersusun telah melalui serangkaian kajian dalam kegiatan Workshop dan FGD yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Tahun 2017;

c. Bahwa pentingnya penerbitan Katalog KKNI pada Program Studi Perbandingan Mazhab Tahun Akademik.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 Tentang KKNI. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 5. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 6. Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama; 7. Permen Nomor 44 Tahun 2015 Tentang SNPT 8. PMA Nomor 62 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang; 9. Rekomendasi FGD Klinik Borang Fakultas Syari’ah dan Hukum 10. Rekomendasi Workshop Kurikulum Fakultas Syari’ah Tahun 2017 11. Rekomendasi Workshop Akademik Fakultas Syari’ah dan Hukum Perguruan Tinggi Islam Se-Indonesia Tahun 2017.

Menetapkan : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM TENTANG PEMBERLAKUAN KATALOG KKNI PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2017



Ditetapkan di Palembang Pada Tanggal, 10 November 2017 Dekan,

Prof. Dr. Romli SA, M.Ag

Tembusan :

1. Rektor UIN Raden Fatah Palembang; 2. Ketua Program Studi Perbandingan Mazhab FSH UIN Raden Fatah Palembang; 3. Arsip

Pertama : Memberlakukan Katalog KKNI Program Studi Perbandingan Mazhab sebagai acuan dalam penyelenggaraan perkuliahan bagi mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab Tahun Akademik 2017;

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan untuk dilaksanakan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan seperlunya.



TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Prof. Dr. Romli SA, M.Ag

(Dekan Fak.Syari’ah)

Konsultan Penasehat : Dr. Marsaid, M.A

: Dra. Fauziah, M. Hum

: Drs. M Rizal, M.H

Ketua Tim : Dr. H. Muhammad Torik, LC., M.A

Sekretaris : Syahril Jamil, M. Ag

Anggota : Muhammad Sadi Is, M.Hum

Lusiana, ME.Sy

Gita Astrid, M.Si



KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Dengan limpahan rahmat dan karunia tersebut jua, di tangan kita telah tercipta karya yang dapat dipedomani bersama dalam peran kita sebagai civitas akademika Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah palembang untuk mencapai hasil akademik yang lebih baik dan terarah.

Katalog ini disusun dalam rentang waktu yang relatif panjang. Perubahan orientasi kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi KKNI menuntuk Program Studi untuk mereorientasi dan menyusun ulang konten dan format kurikulum. Serangkaian kegiatan seperti Worskhop Kurikulum, FGD telah dilakukan Program Studi Perbandingan Mazhab untuk menghasilkan rumusan katalog ini. Pelibatan para pakar kurikulum KKNI, praktisi hukum, user dan alumni telah dilkakukan untuk menjadikan katalog ini bermakna dan visibel.

Akhirnya dengan telah terbitnya katalog ini, atas nama Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mencurahkan segenap kemampuannya dalam penerbitan katalog ini. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan imbalan yang setimpal atas dedikasi yang telah diberikan.

Palembang, November 2017 Dekan FSH,

Prof. Dr. Romli, SA M.Ag NIP. 19571210 198603 1 004



DAFTAR ISI



BAB I

PROFIL FAKULTAS SYARI’AH

A. Sejarah Ringkas Fakultas Syari’ah dan Hukum

Fakultas Syari’ah dan Hukum adalah Fakultas tertua di lingkungan UIN Raden Fatah. Fakultas ini berawal dari gagasan yang dicetuskan oleh 3 (tiga) orang ulama, yaitu: K.H.A. Rasyid Siddiq, K.H. Husin Abdul Mu’in dan K.H.Siddiq Addim, pada saat berlangsung Muktamar Ulama se-Indonesia di Palembang tahun 1957 untuk membangun sebuh Lembaga Pendidikan Tinggi yang khusus bergerak dalam kajian keislaman. Gagasan itu mendapat sambutan baik dari pemerintah propinsi. Sehingga pada hari terakhir Muktamar, tanggal 11 September 1957 segera dilakukan peresmian pendidikan Fakultas Hukum Islam dan Pengetahuan Masyarakat dengan K.H.A.Gani Sindang sebagai Ketua Fakultas dan Muchtar Effendi sebagai sekretaris. Untuk menyantuni Fakultas, setahun kemudian dibentuk Yayasan Perguruan Islam Tinggi Sumatera Selatan yang pengurusnya terdiri dari pejabat pemerintah, Alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat.



Melihat penyelenggaraan Fakultas berjalan lancar, tiga tahun kemudian Gubernur Sumatera Selatan bersama pengurus Yayasan mengusulkan kepada Kementrian Agama, agar Fakultas di tingkatkan kedudukannya menjadi pendidikan tinggi negeri. Dalam waktu singkat usulan tersebut diterima dengan baik, dengan lahirnya Keputusan Menteri Agama Nomor 21 tahun 1961 tanggal 1 Maret 1961 yang menetapkan bahwa sejak tanggal 25 Mei 1961 Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat dinegerikan menjadi Fakultas Syari’ah IAIN cabang Palembang. Pada waktu itu, pusat kedudukan IAIN ada di Yogyakarta. Ketika pada tahun 1963 diadakan pemecahan IAIN, Fakultas Syari’ah berubah induk dan berpusat di IAIN Jakarta. Akhirnya ketika pemerintah pada tahun 1964 meresmikan IAIN tersendiri untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, yang berpusat di Palembang,barulah Fakultas Syari’ah menjadi bagian dari IAIN Raden Fatah.

Berkat kerja keras pemimpin dan staf pengajar, Fakultas Syari’ah sudah berhasil meluluskan Sarjana Muda secara teratur sejak tahun 1963, sedangkan Program Sarjana belum berlangsung selancar itu. Kekurangan pengajar, khususnya Guru Besar, menyebabkan program ini berjalan tersendat-sendat dan baru pada tahun 1971, Fakultas dapat mengatasinya dan berhasil meluluskan sarjananya yang pertama. Untuk waktu yang lama, Fakultas Syari’ah hanya menyediakan program pendidikan tunggal dengan titik berat pada bidang Peradilan Agama.

Pemekaran jurusan baru baru dilakukan sejak tahun akademik 1980/1981 dengan membuka Jurusan Peradilan Agama (Qadha dan sering disingkat dengan sebutan jurusan PA) dan Jurusan Perdata dan Pidana Islam (sering disingkat dengan sebutan jurusan PPI).

Dalam upaya memenuhi tuntutan perkembangan dan perubahan kemasyarakatan, terutama perkembangan dan perubahan sosial keagamaan, maka mulai tahun akademik 1990/1991 dibuka jurusan Perbandingan Mazhab (Muqarah al-Mazhab).

Mengikuti perubahan dan penataan UIN secara Nasional, mulai tahun Akademik 1995/1996 Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah melakukan perubahan-perubahan. Jurusan-jurusan lama tidak lagi menerima mahasiswa. Sementara untuk mahasiswa baru dibuka empat jurusan, yaitu Jurusan Ahwal asy-Syakhsyiah (AS), Jurusan Muamalat, Jurusan Perbandingan Mazhab (PM) dan Jurusan Jinayah Siyasah (JS).

Di samping empat jurusan di atas, sejak tahun 2001 Fakultas Syari’ah, dengan berpedoman kepada surat Keputusan Direktur Jenderal Depag Sk. No. B/276/2001 tanggal 21 November 2001 kembali membuka satu Program Studi setingkat Diploma 3 dengan spesifikasi keahlian dalam bidang Perbankan Syariah. Program studi ini dinamakan dengan Program Studi Perbankan Syari’ah. Akan tetapi program tersebut menjadi fakultas tersendiri yang disebut dengan Fakultas Bisnis dan Ekonomi Islam.

B. Tujuan Pendidikan Fakultas

Sebagai bagian dari UIN khususnya UIN Raden Fatah yang didirikan atas dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan tinggi yang menekuni kajian Islam. Fakultas Syari’ah dan Hukum bertujuan untuk membentuk sarjana Syari’ah dan Hukum yang berciri kreatif dan bertanggunga jawab dalam mengembangkan kehidupan bangsa yang adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai penjabaran lanjutan dari tujuan tersebut, lulusan Fakultas Syari’ah dan Hukum diarahkan untuk memiliki:

1. Kadar ketaqwaan yang pekat dengan pola kepribadian Islam yang memegang teguh atas kebenaran, keadilan dan kebajikan.

2. Jiwa Pancasila dengan kadar kewarganegaraan yang utuh, stabil dan tanggap terhadap lingkungan.

3. Kesadaran sosial budaya yang tinggi dengan sikap solidaritas sosial yang bertanggung jawab terhadap perkembangan masyarakat.

4. Taraf keilmuan, khususnya dalam kajian Syari’ah dan Hukum dengan kemampuan yang pakar dalam memberi sumbangan pikiran terhadap upaya pembinaan dan pengembangan peradilan di Indonesia khususnya peradilan agama.



5. Taraf keilmuan, khususnya dalam kajian Syari’ah dan Hukum dengan kemampuan yang pakar dalam memberi sumbangan pikiran terhadap upaya mengkontekstualisasikan aturan-aturan Ahwal asy-Syakhsiyah (Hukum Keluarga), Perbandingan mazhab dan Hukum, Jinayah Siyasah (Hukum Pidana), Muamalat (Hukum Bisnis) bagi terwujudnya kemajuan dalam bidang hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia.

6. Taraf keilmuan, khususnya jurusan Perbandingan Mazhab dalam kajian Syari’ah dan Hukum dengan kemampun yang pakar dalam memberi sumbangan pikiran terhadap mengaktualisasikan Muqarannah al-Mazahib al-Qanun bagi tumbuh dan berkembangnya masyarakat yang berwawasan luas dalam menghadapi perubahan sosial dan modernisasi di Indonesia.

7. Taraf manajerial yang berwawasan, dengan kemampuan menjadi pemimpin dan pembuat keputusan di berbagai jabatan, karir dan profesi dalam masyarakat.

C. Pemimpin Fakultas dan Jurusan/Program Studi

Pemimpin Fakultas dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang dengan rincian nama dan jabatan masing-masing sebagai berikut:

No Nama Jabatan

1. Prof. Dr. Romli, SA M.Ag Dekan 2. Dr. Marsaid, M.A Pembantu Dekan I 3. Dra. Fauziah, M.Hum Pembantu Dekan II 4. Drs. M. Rizal, M.Ag Pembantu Dekan III 5. Dr. Holijah, SH., MH Ketua Jurusan AS 6. Nafisah, M.H.I Sekretaris Jurusan AS 7. Dr. H. M. Torik, LC., M.A Ketua Jurusan PM 8. Syahril Jamil, M.Ag Sekretaris Jurusan PM 9. Dr. Abdul Hadi, M.Ag Ketua Jurusan JS 10. Fatah Hidayat, M.H.I Sekretaris Jurusan JS 11. Dr. Atika, M.Hum Ketua Jurusan MUA 12. Armasito, S.Ag. M.H Sekretaris Jurusan MUA 13. Drs. Teguh Ali, M.Si Kabag. Tata Usaha 18. Suharto, S.Ag Kasubbag Akademik 19 Dra. Ramziah Kasub Bag. Umum



BAB II PROFIL PROGRAM STUDI

PERBANDINGAN MAZHAB

A. Identitas Program Studi

Nama Program Studi : Perbandingan Mazhab

Fakultas : Syari’ah dan Hukum

Universitas : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Nomor SK Pendirian : Nomor 1 Tahun 1995

Tanggal SK Pendirian : 2 Januari 1995

Nomor SK Izin Operasional : DJ.I/385/2008

Tanggal Izin Operasional : 27 Oktober 2008

Peringkat Akreditasi : B



Alamat : Jl. Prof. KH. Z. Abidin Fikri Km. 3.5 Palembang

Telp : 0711 – 362427

e-mail : pmsyariah_uin

Homepage : http://pmsyariah.radenfatah.ac.id

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi Ahli Perbandingan Mazhab, Fiqh Kontemporer dan Hukum Positif di Kawasan Asia Tenggara Pada Tahun 2025

Misi 1. Melaksanakan pembelajaran perbandingan mazhab, fiqih kontemporer dan hukum positif;

2. Melaksanakan kajian dan penelitian perbandingan mazhab, fiqih kontemporer dan hukum positif;

3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui peran lembaga-lembaga khusus fakultas dan kelompok serta perorangan civitas akademik yang berinteraksi dengan masyarakat;

4. Memberikan landasan moral terhadap perbedaan mazhab dam pandangan hukum di masyarakat;

5. Meningkatkan kualitas manajemen program studi yang berorientasi pada prinsip transpran, akuntabel dan profesional;

6. Melaksanakan kerjasama dalam skala lokal, nasional dan internasional untuk pengembangan perbandingan mazhab, fiqih kontemporer dan hukum positif;

Tujuan Menghasilkan lulusan yang ahli di bidang Perbandingan Mazhab, Fiqih Kontemporer dan Hukum Positif

C. Profil Lulusan

NO PROFIL DESKRIPTOR

(1) (2) (3)

http://pmsyariah.radenfatah.ac.id/



NO PROFIL DESKRIPTOR

(1) (2) (3)

1

Praktisi Hukum Sarjana Hukum yang berkepribadian baik, memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan melaksanakan kegiatan sebagai praktisi hukum sesuai dengan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.

2 Mufti Sarjana Hukum yang berkepribadian baik, berpengatahuan luas dan mutakhir yang mempu melaksanakan tugas umum sebagai Mufti berdasarkan pendekatan perbandingan mazhab Hukum Islam sesuai dengan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.

3 Mediator menjadi mediator yang mampu mengindentifikasi masalah hukum dan memediasi persengketaan yang terjadi dalam masyarakat.

4 Legal Drafter menjadi legal drafter yang mampu memberikan pendampingan hukum terhadap masyarakat melalui jalur litigasi.

5 Peneliti Pemula Sarjana Hukum yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas dan bertanggungjawab sebagai asisten peneliti bidang hukum Islam berdasarkan pendekatan mazhab berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.



BAB III

STRUKTUR KURIKULUM

a. Mata Kuliah Penciri Nasional

KODE MATA KULIAH

KOMPETENSI YANG DIBELAJARKAN

BO BOT SKS

KET Pengeta-

huan Sikap Ketera

mpilan



UIN 1013 Studi Keislaman √ √ - 3

UIN 1022 Pancasila √ √ - 2

UIN 2032 Kewarganegaraan √ √ - 2

UIN 1042 Bahasa Indonesia √ √ - 2

Jumlah SKS 9

b. Mata Kuliah Penciri Universitas

KODE MATA KULIAH

KOMPETENSI YANG DIBELAJARKAN

BO BOT SKS

KET Pengeta-

huan Sikap Ketera

mpilan

UIN 1052 Bahasa Arab √ √ - 2

UIN 1062 Bahasa Inggris √ √ √ 2

UIN 3072 Islam dan Ilmu Pengetahuan

√ √ √ 2

UIN 5112 Islam dan Peradaban Melayu

√ √ √ 2

UIN 6094 KKN √ √ √ 4

UIN 7106 Skripsi √ √ √ 6

Jumlah SKS 18

c. Mata Kuliah Program Studi

KODE MATA KULIAH KOMPETENSI YANG

DIBELAJARKAN BO

BOT KET



Pengetahua

n

Sikap Keteram pilan

SKS

MPM 2012 Bahasa Arab Menengah

√ √ √ 2

MPM 3012 Bahasa Arab Lanjutan

√ √ √ 2

MPM 2042 Bahasa Inggris Lanjutan

√ √ √ 2

MPM 1042 Ulumul Qur'an √ √ √ 2

MPM 1052 Ulumul Hadits √ √ √ 2

MPM 2O62 Ayat Ahkam √ √ √ 2

MPM 2O72 Hadis Ahkam √ √ √ 2

MPM 2082 Tarikh Tasyri' √ √ √ 2

MPM 2102 Pengantar Ushul Fikih

√ √ √ 2

MPM 3102 Ushul Fiqih Lanjutan

√ √ √ 2

MPM 6112 Qowaid Fiqhiyah √ √ √ 2

MPM 1122 Pengantar Perbandingan Mazhab

√ √ √ 2

MPM 1132 Pengantar Ilmu Hukum

√ √ √ 2

MPM 1142 Fikih Ibadah √ √ √ 2



MPM 2152 Fikih Muamalah √ √ √ 2

MPM 2162 Fikih Munakahat √ √ √ 2

MPM 3172 Fiqih Siyasah √ √ √ 2

MPM 3162 Fiqih Jinayah √ √ √ 2

MPM 4192 Fikih Mawaris √ √ √ 2

MPM 4202 Filsafat Hukum Islam

√ √ √ 2

MPM 3212 Logika Penalaran Hukum

√ √ √ 2

MPM 4222 Perbandingan Sistem Hukum

√ √ √ 2

MPM 2232 Hukum Perdata √ √ √ 2

MPM 2242 Hukum Pidana √ √ √ 2

MPM 5252 Hukum Internasional

√ √ √ 2

MPM 5262 Hukum Adat √ √ √ 2

MPM 4272 HTN √ √ √ 2

MPM 3282 Hukum Acara Perdata

√ √ √ 2

MPM 3292 Hukum Acara Pidana

√ √ √ 2

MPM 5302 Hukum Acara Peradilan Agama

√ √ √ 2



MPM 5312 Hukum Acara TUN √ √ √ 2

MPM 3322 Ushul Fiqih Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 4332 Fikih Ibadah Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 4342 Fikih Munakahat Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 4352 Fikih Mu'amalah Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 5362 Fikih Mawarits Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 5372 Fikih Jinayah Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 5382 Fikih Siyasah Perbandingan

√ √ √ 2

MPM 5402 Fiqih Ibadah Kontemporer

√ √ √ 2

MPM 6401 Fiqih Muamalah Kontemporer

√ √ √ 2

MPM 6412 Kompilasi Fatwa √ √ √ 2

MPM 6422 Ibadah Kemasyarakatan

√ √ √ 2

MPM 4432 Hukum Perdata Islam di Indonesia

√ √ √ 2

MPM 3442 Peradilan Agama di √ √ √ 2



Indonesia

MPM 3452 Metodologi Penelitian

√ √ √ 2

MPM 4462 Metodologi Penelitian Hukum

√ √ √ 2

MPM 3472 Pengantar Ilmu Falak

√ √ √ 2

MPM 4482 Ilmu Falak Lanjutan √ √ √ 2

MPM 5492 Praktikum Falak √ √ √ 2

MPM 6502 Praktik Membahas Kitab Fiqih

√ √ √ 2

MPM 1512 Komputer √ √ √ 2

MPM 6522 Kewirausahaan √ √ √ 2

MPM 5532 Konseling Keluarga √ √ √ 2

MPM 6542 KKL √ √ √ 2

MPM 7556 PLKH √ √ √ 6

Jumlah SKS 114

d. Mata Kuliah Pilihan (Wajib diambil minimal 2 matakuliah setara dengan 4 SKS)

KODE MATA KULIAH

KOMPETENSI YANG DIBELAJARKAN BO

BOT SKS

KET Pengeta-

huan Sikap

Keteram- pilan

MPP 6012 Hukum √ √ √ 2



Ketenagakerjaan

MPP 6022 Hukum Agraria √ √ √ 2

MPP 6032 Studi Fikih Melayu √ √ √ 2

MPP 6042 Sosiologi dan Antropologi Hukum

√ √ √ 2

MPP 6052 Hukum Humaneter √ √ √ 2

Jumlah SKS 10



BAB IV PENAWARAN

MATA KULIAH TIAP SEMESTER

Semester I

No KODE MATA

KULIAH MATA KULIAH SKS PRASYARAT

1 UIN 1022 Pancasila 2

2 UIN 1042 Bahasa Indonesia 2 3 UIN 1013 Studi Keislaman 3



4 UIN 1052 Bahasa Arab 2 5 UIN 1062 Bahasa Inggris 2 6 MPM 1142 Fikih Ibadah 2 7 MPM 1042 Ulumul Qur’an 2 8 MPM 1052 Ulumul Hadis 2 9 MPM 1512 Komputer 2

10 MPM 1132 Pengantar Ilmu Hukum 2 11 MPM 1122 Pengantar

Perbandingan Mazhab 2

J U M L A H 23

Semester II

No KODE MATA


1 MPM 2082 Tarikh Tasyri’ 2 2 MPM 2012 Bahasa Arab

Menengah 2

3 Bahasa Inggris Menengah

2

4 MPM 2O62 Ayat Ahkam 2 5 MPM 2O72 Hadis Ahkam 2 6 Ushul Fiqih I 2 7 MPM 2232 Hukum Perdata 2 Pengantar Ilmu

Hukum 8 MPM 2242 Hukum Pidana 2 Pengantar Ilmu

Hukum 9 MPM 2152 Fiqih Muamalah 2

10 MPM 2162 Fiqih Munakahat 2 11 UIN 2032 Kewarnegaraan 2 Pancasila

J U M L A H 22



Semester III

No KODE MATA


1 Ushul Fiqh II 2 Ushul Fiqh I

2 MPM 3442 Peradilan Agama Islam 2 Pengantar Ilmu Hukum

3 MPM 3162 Fikih Jinayah 2 4 MPM 3172 Fikih Siayah 2 5 MPM 4482 Ilmu Falak I 2 6 MPM 3012 Bahasa Arab Lanjutan 2 Bahasa Arab

Menengah 7 MPM 3452 Metodologi Penelitian 2 8 MPM 3212 Logika Penalaran Hukum 2 Pengantar Ilmu

Hukum 9 UIN 3072 Islam dan Ilmu

Pengetahuan 2

10 MPM 3282 Hukum Acara Perdata 2 Hukum Perdata 11 MPM 3292 Hukum Acara Pidana 2 Hukum Pidana

J U M L A H 22 Semester IV

No KODE MATA


1 MPM 4192 Fikih Mawaris 2 2 MPM 4352 Muqarranah Mazahib

Fil Mu’amalah 2

3 MPM 4342 Muqarranah Mazahib Fil Munakahat

2

4 MPM 4222 Perbandingan Sistem Hukum

2 Pengantar Ilmu Hukum



5 MPM 4202 Filsafat Hukum Islam 2 6 Ilmu Falak II 2 7 MPM 3322 Muqarranah Mazahib

Fil Ushul 2

8 MPM 4332 Muqarranah Mazahib Fil Ibadah

2

9 MPM 4272 Hukum Tata Negara 2 Pengantar Ilmu Hukum

10 MPM 4432 Hukum Perdata Islam di Indonesia

2 Pengantar Ilmu

Hukum 11 MPM 4462 Metodologi Penelitian

Hukum 2 Pengantar Ilmu

Hukum J U M L A H 22

Semester V

No KODE MATA


1 UIN 5112 Islam dan Peradaban Melayu 2 2 MPM 5532 Konseling Keluarga 2 3 MPM 5372 Muqarranah Mazahib Fil

Jinayah 2

4 MPM 5382 Muqarranah Mazahib Fil Siasyah

2

5 MPM 5362 Muqarranah Mazahib Fil Mawarist

2

6 MPM 5492 Praktikum Falak 2 Falak I dan II 7 Fikih Kontemporer I 2 8 MPM 5302 Hukum Acara Peradilan

Agama 2 Peadilan

Agama di Indonesia

9 MPM 5252 Hukum Internasional 2 Pengantar Ilmu Hukum



10 MPM 5262 Hukum Adat 2 Pengantar Ilmu Hukum

11 MPM 5312 Hukum Acara TUN 2 Hukum Tata Negara

J U M L A H 22

Semester VI

No KODE MATA


1 MPM 6502 Praktikum Membahas Kitab Fikih

2

2 Fiqih Kontemporer II 2 3 MPM 6112 Qowaid Fiqhiyah 2 4 MPM 6412 Kompilasi Fatwa 2 Fikih Kontemporer

dan Fikih Perbandingan

5 MPM 6522 Kewirausahaan 2 6 Mata Kuliah Pilihan I 2 7 Mata Kuliah Pilihan II 2 8 MPM 6542 KKL 2 9 UIN 6094 KKN 4

J U M L A H 20

Semester VII

No KODE MATA


1 MPM 7556 PLKH 6 J U M L A H 6



Semester VIII

NO. KODE MATA


1. UIN 7106 Skripsi 6 J U M L A H 6



BAB V

DESKRIPSI MATAKULIAH

A. MATA KULIAH PENCIRI NASIONAL

Nama Mata Kuliah : Studi Keislaman

Kode Mata Muliah : UIN 1013

Bobot SKS : 3 (Tiga)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengetahui dan memahami dasar-dasar akidah islamiyah, memahami pokok

syari‟ah Islam, memahami ahlak terpuji dan tercela serta memahami perkembangan ilmu kalam periode klasik dan

moderen.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sub Capaian Materi Kriteria dan Bentuk Metode Referensi Bobot



Mingg

u

Ke-

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Pembelajaran Penilaian (Indikator) Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Penilaian

1 Kesepakatan kontrak

belajar selama satu

semester.

Kontrak

perkuliahan dan

perkenalan.

- Mahasiswa memahami

tujuan perkuliahan.

- Mahasiswa menyepakati

sistem penilaian.


rincian materi perkuliahan

selama satu semester.

- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 3 Mahasiswa menge-

tahui Sifat dan Ke-

Esaan Allah

1. Sifat-sifat wajib

Bagi Allah (wujud,

qidam, baqa, dll).

2. Keimanan kepada

Allah.

3. Keimanan kepada

rasul

4. Keimanan kepada

kitab-kitab Allah.

5. Keimanan kepada

malaikat.

6. Keimanan kepada

hari akhir

7. Qada dan qadhar

- Mahasiswa mengetahui

sifat-sifat wajib Bagi Allah

(wujud, qidam, baqa, dll).

- Mahasiswa mampu men-

jelaskan keimanan kepa-da

Allah.



rasul



kitab-kitab Allah.



malaikat.



hari akhir

- Mahasiswa dapat mema-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

‟Abd al-Jabbar, al-Qadhi, Syarh al-Ushul

al-Khamsah, (Kairo, t.p: 1965)

‟Abduh, Muhammad, Risalat al-Tauhid,

(Mesir, tp: 1969)

Abdul Muin, M. Thahir, Ilmu Kalam,

(Djakarta, tp: 1966)

Abu Hanifah, Imam, Fiqh al-Akbar

Abu Zahrah, Muhammad, Tariks al-

Mazahib al-Islamiyah, jilid I & II

(Mesir, Dar al-Fikr al-Arabi, t.th)

Ahmad Amin, Fajr al-Islam (Kairo, tp: 1965)

-------, Dhuha al-Islam, III (Kairo, tp:

1965)

-------, Zuhr al-Islam, IV (Kairi, tp: 1964)

Dahlan, Abdul Aziz, Teologi dan Akidah

dalam Islam, (Padang, IAIN IB

Press: 2001)

Hasan, Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, I

(Kairo, tp: 1979)

Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa

(Riyadh, tp: 1381 H) Nasution Harun, Teologi Islam, (Jakarta,

UI Press: 1972)



hami Qada dan qadhar Syalabi, Ahmad, Sejarah dan

Kebudayaan Islam II, (Jakarta, tp: 1971)

Dan lain-lain

4 – 5 Mahasiswa mengeta-

hui tentang ajaran

pokok Syari‟ah Islam.

1. Fiqh Ibadah

2. Fiqh Muamalah

3. Fiqh Munakahat.

4. Fiqh Mawarits

5. Fiqh Jinayah

6. Fiqh Siyasah


jelaskan mengenai fiqh

ibadah



muamalah



munakahat.



mawarits



jinayah



siyasah

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




(Mesir, tp: 1969)







Ahmad Amin, Fajr al-Islam (Kairo, tp: 1965)


1965)




Press: 2001)


(Kairo, tp: 1979)


(Riyadh, tp: 1381 H) Nasution Harun, Teologi Islam, (Jakarta,

UI Press: 1972)

Syalabi, Ahmad, Sejarah dan

Kebudayaan Islam II, (Jakarta, tp:

1971)

Dan lain-lain


hui pemahaman akh-

lak terpuji dan akhlak

1. Akhlak Terpuji :

a. Siddiq / jujur


hami akhlak terpuji :

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


al-Khamsah, (Kairo, t.p: 1965) ‟Abduh, Muhammad, Risalat al-Tauhid,

(Mesir, tp: 1969)



tercela. b. Amanah/

terpercaya

c. Tabligh/

menyampaika

n kebenaran

2. Akhlak Tercela :

a. Kidzib /

pendusta

b. Khianat /

ingkar janji

c. Kidzman/

menyembunyi

kan kebenaran

a. Siddiq / jujur

b. Amanah / terpercaya

c. Tabligh/

menyampaikan

kebenaran


hami akhlak tercela :

a. Kidzib / pendusta

b. Khianat / ingkar janji

c. Kidzman/

menyembunyikan

kebenaran

- Tanya jawab Abdul Muin, M. Thahir, Ilmu Kalam,

(Djakarta, tp: 1966) Abu Hanifah, Imam, Fiqh al-Akbar




Ahmad Amin, Fajr al-Islam (Kairo, tp:

1965)


1965)




Press: 2001) Hasan, Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, I

(Kairo, tp: 1979)


(Riyadh, tp: 1381 H)

Nasution Harun, Teologi Islam, (Jakarta,

UI Press: 1972)



1971)

Dan lain-lain

8 Ujian Tengah Semester (UTS) - Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 – 10 Mahasiswa

mengetahui dasar-

dasar akidah

islamiyah

1. Sifat-sifat Allah:

a. Maha Esa

b. Maha Pengasih

dan Maha

Penya-yang

c. Maha

berkehendak

dan Maha


sifat-sifat Allah:

a. Maha Esa

b. Maha Pengasih dan

Maha Penyayang

c. Maha berkehendak

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




(Mesir, tp: 1969)


(Djakarta, tp: 1966) Abu Hanifah, Imam, Fiqh al-Akbar





1965)



Berku-asa

d. Maha Adil

2. Kisah kerasulan

Muhammad SAW

dan Rasul-rasul

lainnya

a. Al-Qur‟an dan

kitab suci

lainnya

b. Keimanan

kepada

malaikat

c. Keimanan

kepada hari

akhir

d. Takdir,

kebebasan dan

tanggung

jawab

e. Takdir, kadar

baik dan kadar

buruk

f. Akidah pokok

dan akidah

dan Maha Berkuasa

d. Maha Adil


hami kerasulan Muham-

mad SAW dan Rasul-rasul

lainnya

a. Mahasiswa mengetahui

Al-Qur‟an dan Kitab

suci lainnya

b. Mahasiswa mengetahui

Keimanan kepada

malaikat

c. Mahasiswa mengetahui

keimanan kepada hari

akhir

d. Mahasiswa mengetahui

takdir, kebebasan dan

tanggung jawab

e. Mahasiswa mengetahui

Takdir, kadar baik dan

kadar buruk

f. Mahasiswa mengetahui

Akidah pokok dan

akidah cabang


1965) -------, Zuhr al-Islam, IV (Kairi, tp: 1964)



Press: 2001)


(Kairo, tp: 1979)




UI Press: 1972)


Kebudayaan Islam II, (Jakarta, tp: 1971)

Dan lain-lain



cabang

11 – 13 Mahasiswa

mengetahui

pemikiran-pemikiran

pokok aliran kalam

klasik.

1. Sejarah awal

kemunculan aliran

kalam

2. Aspek-aspek

perdebatan kalam:

a. Perbuatan

manusia

b. Status pelaku

dosa besar

c. Sifat dan dzat

Tuhan

d. Kekalaman al-

Qur‟an

e. Nubuwwah

3. Tokoh, aliran dan

pemikiran aliran

kalam:

a. Khawarij

b. Murji‟ah

c. Mu‟tazilah

d. Asy‟ariyah

e. Maturudiyah

f. Syi‟ah


sejarah awal

kemunculan aliran

kalam

- Menerangkan aspek-

aspek perdebatan kalam:

a. Perbuatan manusia

b. Status pelaku dosa

besar

c. Sifat dan dzat Tuhan

d. Kekalaman al-Qur‟an

e. Nubuwwah


jelaskan tokoh, aliran

dan pemikiran aliran

kalam:

a. Khawarij

b. Murji‟ah

c. Mu‟tazilah

d. Asy‟ariyah

e. Maturudiyah

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

‟Abd al-Jabbar, al-Qadhi, Syarh al-Ushul al-Khamsah, (Kairo, t.p: 1965)


(Mesir, tp: 1969)








1965) -------, Dhuha al-Islam, III (Kairo, tp:

1965)




Press: 2001)


(Kairo, tp: 1979)




UI Press: 1972) Syalabi, Ahmad, Sejarah dan


1971)

Dan lain-lain



f. Syi‟ah


hui perkembangan

pemikiran kalam

kontemporer dan

pengaruhnya dalam

kehidupan

masyarakat.

1. Pemikiran-

pemikiran teologi

modern:

1. Pemikiran

Ibnu Taimiyah

2. Pemikiran

Muhammad

Abduh

3. Pemikiran

Sayyid Ahmad

Khan

4. Pemikiran

Muhammad

Iqbal

5. Pemikiran Ali

Syariati dan

Mur-thadha

Muttahari

6. Pemikiran

Kho-meini

7. Pemikiran


hami pemikiran-pemikir-

an teologi modern:

a. Pemikiran Ibnu Tai-

miyah

b. Pemikiran Muham-

mad Abduh

c. Pemikiran Sayyid

Ah-mad Khan

d. Pemikiran

Muhammad Iqbal

e. Pemikiran Ali

Syariati dan

Murthadha Mutta-hari

f. Pemikiran Khomeini

g. Pemikiran Hasan Ha-

nafi


hami corak teologi Islam di

Indonesia

a. Pemikiran Ahmad

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

‟Abd al-Jabbar, al-Qadhi, Syarh al-Ushul al-Khamsah, (Kairo, t.p: 1965)


(Mesir, tp: 1969)








1965) -------, Dhuha al-Islam, III (Kairo, tp:

1965)




Press: 2001)


(Kairo, tp: 1979)




UI Press: 1972) Syalabi, Ahmad, Sejarah dan


1971)

Dan lain-lain



Hasan Hanafi

2. Menerangkan

corak teologi Islam

di Indonesia

a. Pemikiran

Ahmad Hasan

b. Pemikiran

Hamka

c. Pemikiran

Harun

Nasution

Ha-san

b. Pemikiran Hamka

c. Pemikiran Harun

Nasution

16 Ujian Akhir Semester (UAS) - Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Pancasila


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dapat mengaktualisasikan dalam sikap dan

perilaku sehari-hari.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)

Materi Pembelajaran Kriteria dan Bentuk

Penilaian (Indikator)

Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 5 Mahasiswa dapat

memahami sejarah

lahir dan perkem-

bangan Pancasila

1. Perkembangan

singkat kerajaan-

kerajaan kuno dan

kerajaan-kerajaan

Islam di Indonesia.

2. Masa penjajahan

Belanda, Jepang dan

- Mahasiswa dapat

mence-ritakan

perkembangan singkat

kerajaan-kerajaan kuno

dan kerajaan-kerajaan

Islam di Indonesia.

- Mahasiswa mampu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

A. Syafi‟i Ma‟arif, “Islam as the

Basis of State: A Study of

the Islam Political Ideas as Reflected in the Constituent

Assembly Debates in

Indonesia,” Disertasi Ph.D., University of

Chicago, 1983

Ann Lambton K. S., State and

Government in Medieval



penjajah lainnya.

3. Pergerakan nasional

4. Proses perumusan

dasar Negara

5. Penyusunan batang

tubuh UUD 1945

dan amandemen.

6. Proklamasi dan

pembukaan

7. Perkembangan

historis negara

Republik Indonesia

8. Penafsiran-

penafsiran Pancasila

9. Pancasila sebagai

dasar negara dan

pandangan hidup

bangsa.

men-jelaskan masa

penjajahan Belanda,

Jepang dan penjajah

lainnya.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pergerakan na-sional

- Mahasiswa dapat mene-

rangkan proses perumu-

san dasar Negara

- Mahasiswa dapat me-

nerangkan penyusunan

batang tubuh UUD

1945 dan amandemen.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

Proklamasi dan

pembukaan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

Perkembangan historis

negara Republik

Indonesia


Islam (London: Oxford

University Press, 1981). Alfian, Politik, Kebudayaan dan

Manusia Indonesia,

Jakarta: LP3ES, 1980

Bachtiar Effendy, Islam dan Negara: Transformasi

Pemikiran dan Praktik

Politik Islam di Indonesia,

Jakarta: Paramadina, 1998Boland, B.J., The

Struggle of Islam in

Modern Indonesia, The Hague: Martinus Nijhoff,

1982

Claire Holt, ed., Culture and

Politics in Indonesia, Ithaca: Cornell University

Press, 1972

Daniel S. Lev, The Transition to Guide Democracy, Ithaca:

Modern Indonesia Project,

Cornell University, 1966 Harun Nasution, Pembaharuan

dalam Islam: Sejarah

Pemikiran dan Gerakan

(Jakarta: Bulan Bintang, 1986).

Hasyim Wahid, Telikung

Kapitalisme Global

dalam Sejarah

Kebangsaan Indonesia,

Jakarta: LkiS, 1999



rangkan penafsiran-

penafsiran Pancasila


rangkan Pancasila

sebagai dasar negara

dan pandangan hidup

bangsa.


memahami pola

keta-tanegaraan

negara Indonesia.

1. Kedudukan

pembukaan UUD

1945

2. Pokok-pokok

pikiran dalam

pembukaan

a. Paham negara

kesatuan

b. Negara berdasar-

kan Ketuhanan

Yang Maha Esa

atas dasar

kemanu-siaan

yang adil dan

beradab.

c. Negara berke-

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

kedudukan pembukaan

UUD 1945

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan pokok-

pokok pikiran dalam

pembukaan

a. Paham negara

kesatu-an

b. Negara berdasarkan

Ketuhanan Yang

Maha Esa atas dasar

kema-nusiaan yang

adil dan beradab.

c. Negara berkeadilan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Bachtiar Effendy, Islam dan

Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik

Politik Islam di Indonesia,

Jakarta: Paramadina, 1998Boland, B.J., The

Struggle of Islam in

Modern Indonesia, The

Hague: Martinus Nijhoff, 1982

Claire Holt, ed., Culture and

Politics in Indonesia, Ithaca: Cornell University

Press, 1972

Daniel S. Lev, The Transition to Guide Democracy, Ithaca:


Cornell University, 1966

Deliar Noer, “Islam as a Political Force in Indonesia,” Mizan,

No 39, 1984

Donald Hindley, The Communist Party of Indonesia 1951-

1963, Berkeley: University



adilan sosial

d. Negara berke-

daulatan rakyat,

musyawarah per-

wakilan

e. Negara merdeka

berdaulat anti

pen-jajahan.

sosial

d. Negara

berkedaulatan

rakyat, musyawarah

perwakilan

e. Negara merdeka ber-

daulat anti

penjajahan.

of California Press, 1964 Emmerson, Donald K.,

Indonesia’s Elite: Political

Culture and Cultural Politics, Ithaca: Cornell

University Press, 1976

Fachry Ali dan Bachtiar Effendy,

Merambah Jalan Baru Islam, Bandung: Mizan,

1986

-------------, Islam, Pancasila dan Pergumulan Politik,

Jakarta: Pustaka Antara,

1984

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah




Kapitalisme Global dalam Sejarah Kebangsaan

Indonesia, Jakarta: LkiS,

1999

8 Ujian Tengah Semester ( UTS )

- Test Lisan/

Tertulis 30 %


me-mahami

prinsip-prinsip

yang ter-kandung

dalam batang

tubuh.

1. Negara kesatuan

ber-bentuk republik.

2. Hak Asasi Manusia

berdasarkan

Pancasila


jelaskan negara kesatuan

berbentuk republik.


jelaskan Hak Asasi

Manusia berdasarkan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah




Kapitalisme Global dalam

Sejarah Kebangsaan



berwawasan gender.

3. Sistem politik RI

4. Sistem sosial budaya

5. Sistem pertahanan

6. Sistem ekonomi

7. Sistem pemerintahan

Pancasila berwawasan

gender.


jelaskan Sistem politik RI


jelaskan Sistem sosial

budaya


jelaskan Sistem per-

tahanan


jelaskan Sistem ekonomi


jelaskan Sistem peme-

rintahan

Indonesia, Jakarta: LkiS, 1999

Howard M Federspeil, Muslim

Intelectuals and National Development in Indonesia,

Commack: Nova Science,

1991

J. Suyuti Pulungan, Fiqih Siyasah: Ajaran, Sejarah,

dan Pemikiran (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 1994).

Jose Casanove, Public Religion in

the Modern World,

Chicago: The University of Chicago Press, 1994

Kuntowijoyo, Dinamika Sejarah

Umat Islam Indonesia, Yogyakarta: Salahuddin

Press, 1985

---------------, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi,

AE. Priyono (ed),

Bandung: Mizan, 1991

16 Ujian Akhir Semester ( UAS )

- Test Lisan/

Tertulis

40 %



Nama Mata Kuliah : Kewarganegaraan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memiliki rasa kesadaran nasional yang tinggi, berfikir komprehensif integral, analitis dan kritis

sehingga menjadi warga negara yang cerdas, bertanggung dan berkeadaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.


rincian materi

perkuliahan selama satu

semester.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

- Silabus/ Katalog

-


memahami dan

me-ngetahui

hakekat

kewarganegaraan

1. Pemahaman makna

Identitas Nasional

2. Konsep dasar

tentang negara,

teori negara, bentuk

negara dan


makna Identitas

Nasional.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan mengenai

konsep dasar tentang

negara, teori negara,

bentuk negara dan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan

Gerakan (Jakarta: Bulan

Bintang, 1986). Hasyim Wahid, Telikung Kapitalisme

Global dalam Sejarah


Jakarta: LkiS, 1999 Howard M Federspeil, Muslim



hubungan Agama

dan Negara

3. Mengenai kewarga-

negaraan serta Hak

dan Ke-wajiban

warga negara.

hubungan Agama dan

Negara.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan mengenai

kewarganegaraan serta

Hak dan Kewajiban

warga negara.


Commack: Nova Science, 1991

J. Suyuti Pulungan, Fiqih Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan

Pemikiran (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 1994).

Jose Casanove, Public Religion in the Modern World, Chicago: The

University of Chicago Press,

1994


memahami hakekat

demokrasi

1. Konsep dasar

Kons-titusi,

pentingnya

konstitusi dalam

suatu Negara, dan

Kons-itusi

Demokrasi.

2. Makna Demokrasi,

unsur penegak

demo-krasi, sejarah

per-kembangan

demokrasi serta

Islam dan

Demokrasi

3. Arti Otonomi

Daerah

4. Urgensi dan Arti

- Mahasiswa mampu

menjelaskan konsep

dasar Konsitusi, pen-

tingnya konstitusi dalam

suatu Negara, dan

Konsitusi Demokrasi.


makna Demokrasi, unsur

penegak demokrasi,

sejarah perkembangan

demokrasi serta Islam

dan Demokrasi


Arti Otonomi Daerah

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Urgensi

dan Arti Penting Good

Governance.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

A. Syafi‟i Ma‟arif, “Islam as the

Basis of State: A Study of the

Islam Political Ideas as Reflected in the Constituent

Assembly Debates in

Indonesia,” Disertasi Ph.D.,

University of Chicago, 1983

Ann Lambton K. S., State and

Government in Medieval

Islam (London: Oxford

University Press, 1981). Alfian, Politik, Kebudayaan dan

Manusia Indonesia, Jakarta:

LP3ES, 1980 Bacharach, Peter, The Theory of

Democratic Elitism: A

Critique, New York, London: University Press of America,

1980

Daniel S. Lev, The Transition to

Guide Democracy, Ithaca: Modern Indonesia Project,




Penting Good Gover-

nance.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


memahami hakekat

hak asasi manusia

1. Pengertian dan arti

penting Hak Asasi

manusia.

2. Perkembangan dan

bemntuk-bentuk

Hak Asasi

Manusia.

3. HAM dalam

Tinjauan Islam

4. Pelanggaran,

Pengadilan HAM

5. Penanggung jawab

dalam Penegakan,

Pemajuan dan Per-

lindungan HAM


pengertian dan arti

penting Hak Asasi

manusia

- Mahasiswa mampu

menjelaskan perkem-

bangan dan bentuk-

bentuk Hak Asasi

Manusia.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan HAM

dalam Tinjauan Islam

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

Pelanggaran,

Pengadilan HAM

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

Penanggung jawab

dalam Penegakan,

Pemajuan dan Perlin-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Guide Democracy, Ithaca: Modern Indonesia Project,


Deliar Noer, “Islam as a Political Force in Indonesia,” Mizan, No

39, 1984

Donald Hindley, The Communist Party of Indonesia 1951-1963,

Berkeley: University of

California Press, 1964

Emmerson, Donald K., Indonesia’s Elite: Political Culture and

Cultural Politics, Ithaca:

Cornell University Press, 1976 Fachry Ali dan Bachtiar Effendy,

Merambah Jalan Baru

Islam,Bandung: Mizan, 1986

-------------, Islam, Pancasila dan Pergumulan Politik, Jakarta:

Pustaka Antara, 1984

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan

Gerakan (Jakarta: Bulan

Bintang, 1986). Hasyim Wahid, Telikung Kapitalisme



Jakarta: LkiS, 1999



dungan HAM Howard M Federspeil, Muslim Intelectuals and National

Development in Indonesia,


12 – 15 Mahasiwa dapat

memahami masya-

rakat madani

1. Pengertian

Masyarakat Madani

2. Sejarah dan Karak-

teristik masyarakat

madani

3. Pilar dan Penegak

masyarakat madani

4. Masyarakat Madani

dan Demokrasi

5. Masyarakat Madani

di Indonesia


Pengertian Masyarakat

Madani


Sejarah dan

Karakteristik

masyarakat madani

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Pilar dan

Penegak masyarakat

ma-dani

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

masyarakat Ma-dani

dan Demokrasi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

Masyarakat Ma-dani di

Indonesia

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Guide Democracy, Ithaca:


Cornell University, 1966 Deliar Noer, “Islam as a Political

Force in Indonesia,” Mizan, No

39, 1984 Donald Hindley, The Communist

Party of Indonesia 1951-1963,

Berkeley: University of California Press, 1964

Emmerson, Donald K., Indonesia’s

Elite: Political Culture and

Cultural Politics, Ithaca: Cornell University Press, 1976

Fachry Ali dan Bachtiar Effendy,

Merambah Jalan Baru Islam,Bandung: Mizan, 1986

-------------, Islam, Pancasila dan

Pergumulan Politik, Jakarta: Pustaka Antara, 1984

Hasyim Wahid, Telikung Kapitalisme


Kebangsaan Indonesia, Jakarta: LkiS, 1999

Howard M Federspeil, Muslim



Kuntowijoyo, Dinamika Sejarah

Umat Islam Indonesia,



Yogyakarta: Salahuddin Press, 1985

---------------, Paradigma Islam:

Interpretasi untuk Aksi, AE. Priyono (ed), Bandung: Mizan,

1991

Lemhanas, Bunga Rampai Wawasan

Nusantara.

-------------, Konsepsi Ketahanan

Nasional


- Test Lisan/

Tertulis

40 %



Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Bobot SKS : 2 (Tiga)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam tulisan

maupun lisan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 Mahasiswa dapat

mengetahui pola

ejaan yang berlaku

1. Ragam bahasa dan

ejaan yang disem-

purnakan.

2. Latar belakang pema-

kaian ejaan.


hami ragam bahasa dan

ejaan yang disem-

purnakan.


jelaskan latar belakang

pemakaian ejaan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Pedoman

Umum ejaan yang

Disempurnakan, Balai

Pustaka, Jakarta, 1994.

Gorys Keraf, Komposisi, Nusa

Indah,Ende Flores, 1980.

----------------, Diksi dan Gaya

Bahasa, Gramedia, Jakarta,



1983.

Badudu, Membina Bahasa

Indonesia, Pusttaka Prima,

Bandung, T.t.


mengetahui bentuk

kosa kata dan

kalimat

1. Makna dan ciri-ciri

kata dasar.

2. Pembentukan kata

turunan.

3. Macam-macam dan

pembagian kalimat.

4. Cara membuat

kalimat yang baik dan

benar sesuai dengan

kaidah.

- Mahasiswa dapat

menerangkan makna dan

ciri-ciri kata dasar.


jelaskan pembentukan kata

turunan.

- Mahasiswa bisa

enerangkan macam-

macam dan pembagian

kalimat.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan cara membuat

kalimat yang baik dan

benar sesuai dengan

kaidah.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Kebudayaan, Pedoman

Umum ejaan yang





----------------, Diksi dan Gaya


1983.



Bandung, T.t.

Sudarno dan Eman A. Rahman,

Kemampuan Berbahasa

Indonesia, Syahid Indah,

Jakarta, 1986.

.


memahami ragam

tulisan resmi dan

tanda baca.

1. Ragam bahasa resmi

dan tidak resmi.

2. Contoh ragam bahasa

resmi dan tidak resmi.

3. Bentuk-bentuk tanda

baca.

4. Pelatihan penggunaan

tanda baca dalam

kalimat.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan ragam bahasa

resmi dan tidak resmi.

- Mahasiswa dapat membuat

contoh ragam bahasa resmi

dan tidak resmi.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan bentuk-

bentuk tanda baca.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Kebudayaan, Pedoman

Umum ejaan yang





----------------, Diksi dan Gaya


1983.



- Mahasiswa mengadakan

pelatihan penggunaan

tanda baca dalam kalimat.



Bandung, T.t.


Kemampuan Berbahasa


Jakarta, 1986.

.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


memahami Tema,

Topik, Judul, dan

hal-hal yang berke-

naan dengan peng-

gunaan bahasa da-

lam berbagai karya

tulis.

1. Tema, topik, dan

judul dalam tulisan.

2. Pelatihan menemukan

tema dan topik dan

judul dalam suatu

tulisan.

3. Narasi, deskripsi dan

argumentasi.

4. Pengertian abstrak

dan kesimpulan.

- Mahasiswa dapat

menjelaskan tema, topik,

dan judul dalam tulisan.


pelatihan menemukan

tema dan topik dan judul

dalam suatu tulisan.

- Mahasiswa dapat

menerangkan narasi,

deskripsi dan argu-

mentasi.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan penger-tian

abstrak dan kesimpulan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Kebudayaan, Pedoman

Umum ejaan yang





----------------, Diksi dan Gaya


1983.



Bandung, T.t.


Kemampuan Berbahasa


Jakarta, 1986.

.


mengerti makna

sinonim, antonim,

1. Pengertian sinonim,

antonim, dan homo-

nim.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan pengertian

sinonim, antonim, dan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


Kebudayaan, Pedoman

Umum ejaan yang



dan homonim. 2. Pelatihan membuat

beberapa sinonim,

antonim dan

homonim.

homonim.


pelatihan membuat bebe-

rapa sinonim, antonim dan

homonim.

- Tanya jawab Disempurnakan, Balai




----------------, Diksi dan Gaya


1983.



Bandung, T.t.


Kemampuan Berbahasa


Jakarta, 1986.


- Test Lisan/

Tertulis

40 %



B. MATA KULIAH PENCIRI UNIVERSITAS

Nama Mata Kuliah : Bahasa Arab

Kode Mata Kuliah : UIN 1025

Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami Nahwu Sharaf tingkat dasar serta mampu mengaplikasikannya ke dalam tulisan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)

Materi Pembelajaran Kreteria dan Bentuk


Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan dan

Perkenalan


tujuan perkuliahan


sistem penilaian

- Mahasiswa memahami rincian materi perkuliahan

selama satu semester

Ceramah Silabus/ Katalog

2-3 Mahasiswa dapat

memahami

pengertian

alkalimaa, unsur-

unsur alkalimaa

serta contoh-

contohnya.

a. Menerangkan pengertian

kalimat b. Menjelaskan unsur-unsur

kalimat dan menerangkan

bagian-bagian penting dalam kalimat

c. Menjelaskan tentang

contoh-contoh kalimaa

yang sempurna


pengertian kalimat - Mahasiswa mengetahui

unsur-unsur kalimat dan

menerangkan bagian-bagian penting dalam

kalimat

- Mahasiswa bisa

mengetahui tentang

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan

- Fu‟ad Ni‟amah,

Mulakhkhash Qawaid al-

Lughah al-Arabiyah

- Ali Hazim dan Ahmad

Amin, al-Nahwu al-

Wadih

- Ma‟had Ta‟lim al-



contoh-contoh kalimaa yang sempurna

Lughah al-Àrabiyah,

- Silisilah al-Ta’lim

alLughah alÀrabiyah

- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in

4-5 Mahasiswa dapat

memahami Al-Ismu

warna yusamma

bihi, serta Al fi’lu wa

anwa’uhu serta

mengaplikasikannya

dalam kalimat.

a. Menerangkan

pengertian Al-Ismu, dan

pembagianny

b. Menjelaskan tentang

contoh-contoh al-Ismu

dalam kalimat


pengertian al-fi’lu serta

pembagianny

d. Menjelaskan tentang

contoh-contoh al-fi’lu

dalam kalimaat

e. Mengevaluasi

penerapan Al-Ismu dan

Al-fi'lu dalam bentuk

soal-soal


pengertian Al-Ismu, dan

pembagiannya

- Mahasiswa mampu

membuat contoh-

contoh al-Ismu dalam

kalimat

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

pengertian al-fi'lu serta

pembagiannya

- Mahasiswa dapat

membuat tentang

contoh-contoh al-fi'lu

dalam kalimat

- Mahasiswa dapat

mengevaluasi penerapan

Al-Ismu dan Al-fi'lu

dalam bentuk soal-soal

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in



6-7 Mahasiswa dapat

memahami al fi'il

madhi,

pengertiannya,

penggunaannya, ciri-

cirinya, perubahan-

perubahan dalam fi'il

madhi' karena

dimasuki beberapa

fungsi.

a. Menerangkan tentang

pengertian dan ciri-ciri

al-fi'lu madhi


penggunaan al fi'lu

madhi

c. Menjelaskan

perubahan-perubahan

al fi'il madhi karena

dimasuki beberapa

fungsi

d. Mengevaluasi

penerapan macam-

macam al-fi'il madhi



tentang pengertian dan

ciri-ciri al-fi'lu madhi

- Mahasiwa mengetahui

tentang penggunaan al

fi'lu madhi


perubahan-perubahan al

fi'il madhi karena

dimasuki beberapa

fungsi

- Mahasswa dapat


macam- macam al-fi'il

madhi dalam bentuk

soal-soal

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in

8 Ujian Tengah Semester ( UTS) Test

tertulis/Lisan 40%

9-11 Mahasiswa dapat

memahami al fi'il

mudhari',

pengertiannya,


cirinya, perubahan-


mudhari karena

dimasuki beberapa

fungsi.



al-fi'lu mudhari'


penggunaan al fi'lu

mudhari'

c. Menjelaskan

perubahan-perubahan

al fi'il mudhari karena

dimasuki beberapa

fungsi


tentang pengertian dan

ciri-ciri al-fi'lu mudhari'

- Mahasiwa mengetahui


fi'lu mudhari'


perubahan-perubahan al

fi'il mudhari karena

dimasuki beberapa

fungsi

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah



d. Mengevaluasi

penerapan macam-

macam al fi'il mudhari'

dalam bentuk soal-soal.

- Mahasiswa dapat


macam-macam al fi'il

mudhari' dalam bentuk

soal-soal.

Li an-Nasyi’in


memahami al fi'il

Amr, pengertiannya,

ciri-cirinya,

perubahan-


Amr karena

dimasuki beberapa

fungsi.



al-fi'lu Amr


penggunaan al fi'lu

Amr.

c. Menjelaskan

perubahan-perubahan

al fi'il Amr karena

dimasuki beberapa

fungsi

d. Mengevaluasi

penerapan macam-

macam al fi'il Amr

dalam bentuk soal-soal.

- Mahasiswa tentang


al-fi'lu Amr

- Mahaiswa mengetahui


fi'lu Amr.


tentang perubahan-

perubahan al fi'il Amr

karena dimasuki

beberapa fungsi

- Mahasiswa dapat


macam-macam al fi'il

Amr dalam bentuk soal-

soal.

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in


memahami Al-fa'il

waanwa'uhu,

pengertiannya,

fungsi serta contoh-

contohnya.


pengertian Al-fa'il


fungsi fa'il dan

kedudukannya dalam

kalimat.


tentang pengertian Al-

fa'il


tentang fungsi fa'il dan

kedudukannya dalam

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih




ciri-ciri Al-Fa'il

d. Menjelaskan tentang

contoh-contoh al-fa'il

dalam kalimat

e. Mengevaluasi

penerapan Al-Fa'il


kalimat.

- Mahasiwa dapat

mengetahui tentang ciri-

ciri Al-Fa'il

- Mahasiswa dapat

membuat tentang

contoh-contoh al-fa'il

dalam kalima.

- Mahasiswa dapat


Al-Fa'il dalam bentuk

soal-soal





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in

16 Ujian Akhir Semester (UAS) Test

tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu memahami aspek-aspek kebahasaan, seperti grammer, structure serta pengembangan vocabulary

dalam teks Inggris dengan baik dan benar.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif.

- Silabus/ Katalog

-


me-mahami dan

menge-tahui topik

Propeth

Muhammad

1. Membaca, memahami

teks bacaan

2. Struktur kalimat da-

lam teks bacaan

- Mahasiswa mampu mem-

baca, memahami teks

bacaan


struktur kalimat dalam teks

bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Djamaluddin Darwis, English for

Islamic Studies.

Murphy, Grammar in Use

Reference and Practice for

Intermediate Studies of

English.


me-mahami dan

menge-tahui topik


teks bacaan

2. Struktur kalimat da-


baca, memahami teks

bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


Islamic Studies.




Allah The God lam teks bacaan - Mahasiswa memahami


bacaan

- Tanya jawab Reference and Practice for


English.


memahami dan

mengetahui topik

Allah Know

everything


teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu

membaca, memahami teks

bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 Mahasiswa dapat

memahami dan

mengetahui topik

Faith In Islam

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


memahami dan

mengetahui topik

The Sources of

Islam

1. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan



bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


memahami dan

mengetahui topik

Book of Allah

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.



14 Mahasiswa dapat

memahami dan

mengetahui topik

The Angels

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.

15 Mahasiswa dapat

memahami dan

mengetahui topik

Life After Death

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


- Test Lisan/

Tertulis

40 %



Nama Mata Kuliah : Islam dan Ilmu Pengetahuan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami nilai-nilai filosofis keilmuan yang sedang digelutinya.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.

- Mahasiswa memahami tujuan

perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami

definisi, metode

dan ruang lingkup

filsafat Ilmu

1. Definisi filsafat

ilmu.

2. Ruang lingkup

filsafat ilmu.


jelaskan definisi filsafat

ilmu


jelaskan ruang lingkup

filsafat ilmu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Suriasumantri, jujun, s. 1994. Filsafat ilmu: sebuah

pengantar popular. Jakarta,

sinar pustaka harapan Tafsir, Ahmad, 1994. Filsafat umum.

Bandung: Remaja Rosda

Karya

5 - 7 Mahasiswa dapat

memahami dasar-

1. Konsep penalaran. - Mahasiswa mampu menje- - Pembelajaran

Interaktif

Suriasumantri, jujun, s. 1994. Filsafat ilmu: sebuah



dasar pengetahuan 2. Konsep logika.

3. Konsep sumber

pengetahuan.

4. Kriteria kebenaran.

laskan konsep penalaran

- Mahasiswa mampu menje-

laskan konsep logika


laskan konsep sumber

pengetahuan


laskan kriteria kebenaran

- Diskusi.

- Tanya jawab

pengantar popular. Jakarta, sinar pustaka harapan

Tafsir, Ahmad, 1994. Filsafat umum.

Bandung: Remaja Rosda Karya


- Test Lisan/

Tertulis

30 %


memahami konsep

ontologi hukum

1. Konsep metafisika.

2. Konsep asumsi.

3. Konsep peluang.

4. Asumsi dalam ilmu

serta batas pen-

jelajahanya.


laskan konsep metafisika


laskan konsep asumsi


laskan konsep peluang


laskan asumsi dalam ilmu

sereta batas penjelajahanya

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Suriasumantri, jujun, s. 1994.

Filsafat ilmu: sebuah


Tafsir, Ahmad, 1994. Filsafat umum.


Karya

12 – 14 Mahasiswa mema-

hami konsep epis-

temologi ilmu

1. Perkembangan

pengetahuan.

2. Metode ilmiah.


jelaskan perkembangan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.






3. Struktur penge-

tahuan ilmiah.

penge-tahuan


laskan metode ilmiah


struktur pengetahuan

ilmiah

- Tanya jawab Tafsir, Ahmad, 1994. Filsafat umum. Bandung: Remaja Rosda

Karya

15 Mahasiswa mema-

hami konsep aksio-

logi ilmu

1. Korelasi ilmu dan

moral.

2. Tanggung jawab

so-sial ilmuan.

3. Pilihan–pilihan

moral.


laskan korelasi ilmu dan

moral


laskan tanggungjawab

sosial ilmuan


laskan pilihan–pilihan

moral

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



pengantar popular. Jakarta,

sinar pustaka harapan Tafsir, Ahmad, 1994. Filsafat umum.


Karya


- Test Lisan/

Tertulis

40 %



Nama Mata Kuliah : Islam dan Peradaban Melayu


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan mahasiswa mengetahui proses pembentukan dan pengembangan peradaban Islam tidak terlepas dari

dasar-dasar petunjuk peradaban Islam serta memahami Peradaban Melayu dan Pengaruh Islam terhadap Dunia Melayu.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


tahui tentang pera-

daban Islam, karak-

teristiknya.

1. Makna Peradaban

2. Dasar-dasar

petunjuk Peradaban

Islam

3. Karakteristik

Peradaban Islam


hami makna Peradaban


dasar-dasar petunjuk Pera-

daban Islam


karakteristik Peradaban

Islam

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Raghib al-Sirjani, Sumbangan

Peradaban Islam Pada Dunia

(Jakarta: Pustaka al-Kautsar,

2014)

M. Abdul Karim, Sejarah

Pemikiran dan Peradaban

Islam, cet. 2. (Yogyakarta:

Pustaka Book Publisher,

2009)

Mulyadhi Kartanegara,



Reaktualisasi Tradisi Ilmiah

Islam (Jakarta: Baitul Ihsan,

2006)

J. Suyuthi Pulungan. 2009. Sejarah

Peradaban Islam (Palembang:

Grafindo Telindo Press, 2009)

Philip K. Hitti, Historyo of The

Arabs, terj. Cecep Lukman

Yasindan Dedi Slamet Riyadi

(Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta, 2010)

Mustafa al-Siba„i, Peradaban Islam

Dulu, Kini dan Esok (Jakarta:

Gema Insani Press, 1993)


tahui proses penye-

baran Islam di

kawasan Melayu.

1. Proses Masuknya

Islam Di Kawasan

Melayu

2. Teori yang digu-

nakan dalam proses

penyebaran islam

di kawasan melayu.


Proses Masuknya Islam Di

Kawasan Melayu


Teori yang digunakan

dalam proses penyebaran

islam di kawasan melayu.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

C. Ricklefs, Sejarah Indonesia

Modem (Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press,1991),

him.

Hasbullah, Islam dan Tamadun

Melayu, Riau: Daulat Riau,

2009.

Helmiati, Islam dalam Masyarakat

& Politik

Malaysia, Pekanbaru: Suska

Press UIN Suska Riau, 2007.

Roza Ellya, Islam dan Tamadun

Melayu, Pekanbaru-Riau:

Daulat Riau, 2013.

Thohir Ajid, Studi Kawasan Dunia

Islam Perspektif Etno-

Linguistik dan Geo-

Politik, Jakarta: Raja Pers,



2011.

8 Ujian Tengah Semester (UTS)

- Test Lisan/

Tertulis 30 %


tahui tentang

Pengaruh Islam

terhadap Pera-daban

Melayu

1. Pengaruh Islam

terhadap Peradaban

Melayu

2. Faktor –faktor yang

menyebabkan orang

Melayu mengiden-

tifikasikan diri dan

peradabannya de-

ngan Islam

3. Perkembangan pe-

radaban Melayu

yang dipengaruhi

oleh Islam

(a) Bidang Aki-

dah, Undang-

Undang dan

Pemerintahan

(b) Bidang Eko-

nomi

(c) Bidang Bahasa

dan Sastra

d) Bidang Seni

dan Arsitektur


Pengaruh Islam terhadap

Peradaban Melayu


Faktor –faktor yang me-

nyebabkan orang Melayu

mengidentifikasikan diri

dan peradabannya dengan

Islam


Perkembangan peradaban

Melayu yang dipengaruhi

oleh Islam

(a) Bidang Akidah,

Undang-Undang dan

Pemerintahan

(b) Bidang Ekonomi

(c) Bidang Bahasa dan

Sastra

(d) Bidang Seni dan

Arsitektur

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

J. Suyuthi Pulungan. 2009. Sejarah

Peradaban Islam (Palembang:

Grafindo Telindo Press, 2009)

Philip K. Hitti, Historyo of The

Arabs, terj. Cecep Lukman

Yasindan Dedi Slamet Riyadi

(Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta, 2010)

Mustafa al-Siba„i, Peradaban Islam

Dulu, Kini dan Esok (Jakarta:

Gema Insani Press, 1993)

Mohd. Koharuddin Mohd.Balwi,

Peradaban Melayu.

(Malaysia: UTM, 2005)

Muhammad Naquib Al-Attas, Islam

dalam Sejarah dan

Kebudayaan Melayu (Jakarta:

Mizan, 1990)

Ismail Hamid, Masyarakat dan

Budaya Melayu (Kuala

Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 1988)

Mestika Zed, Budaya Melayu Islam

Nusantara (Catatan Pengantar,

2013

Abdul Hadi W. M., Tasawuf Yang

Tertindas: Kajian

Hermeneutik Terhadap



Karya-karya

Hamzah Fansur (Jakarta:

Paramadina, 2000)


tahui Peranan Islam

dalam pembentukan

manusia melayu

Moden di Malaysia

1. Islam dan jati diri

keagamaan manusia

Melayu moden

2. Islam dan kesedaran

politik Melayu

moden

3. Islam dan pem-

bentukan golongan

intelektual Melayu

moden


Islam dan jati diri

keagamaan manusia

Melayu moden


Islam dan kesedaran

politik Melayu moden


Islam dan pem-bentukan

golongan intelektual

Melayu moden

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Lukman Z. Mohamad, Globalisasi

Dan Budaya Global: Ancaman

Baru Kepada Masyarakat

Dunia", dalam Globalisasi Di

Malaysia, Kuala Lumpur:

Utusan Publication, 2003

Asep Syamsul M. Romli,

Demonologi Islam: upaya

Barat membasmi kekuatan

Islam, Jakarta, 2000

Muhammad Yusoff Hashim,

Pensejarahan Melayu: Kajian

Terhadap Tradisi Sejarah

Melayu Nusantara, Kuala

Lumpur: DBP, 1992

Zainal Abidin Borhan, "Pantun Dan

Peribahasa Melayu: Persoalan

Jati Diri Dan Patriotisme",

dalam (ed.) Abdul

LatiffBakar, Globalisme Dan

Patriotisme Dalam Sastera

Melayu, Kuala Lumpur:

APMUM, 2000

Rahimin Affandi Abdul Rahim,

"Kebudayaan Melayu Dan

Islam Di Nusantara: Satu

Analisa Pengkaedahan",

dalam Seminar Hukum Islam

Semasa 111 Peringkat



Kebangsaan 2000, Anjuran

Jabatan Fiqh clan Usu!,

Akademi Pengajian Islam

Universiti Malaya, pada 7-

8hb. November 2000

Zahir Ahmad, "Kesusasteraan

Melayu: Moden, Tradisional

atau Klasik", dalam (ed. Zahir

Ahmad) Pengajian Kesusas-

teraan Melayu di Ala/ baru,

Siri Monograf Jabatan

Kesusas-teraan Melayu, Kuala

Lumpur: APMUM, 2000,

16 Ujian Akhir Semester (UAS)

- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Kuliah Kerja Nyata ( KKN )


Bobot SKS : 4 (Empat)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah melakukan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dapat mengetahui aspek – aspek yang terkandung dalam kehidupan

masyarakat, memahami kekurangan serta kelebihan pola hidup masyarakat di suatu daerah sehingga menimbulkan

impact positif yang baru dan membangun bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat di daerah yang dikunjungi.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

Mahasiswa meng-

aplikasikan ilmu-

ilmu yang telah

diperoleh selama

perkuliahan untuk

dikembangkan

dalam kehidupan

masyarakat di suatu

daerah.

1. Konsep Pemberda-

yaan Masyarakat

2. Penuangan ide – ide

guna menciptakan

Pembangunan di

daerah yang di-

kunjungi

- Mahasiswa berperan aktif,

melakukan pendekatan

secara personal, spiritual

agar dapat bersama-sama

dengan masyarakat mela-

kukan pemberdayaan di

segala lini.

- Mahasiswa membuat

program-program berjangka

- -



yang bertujuan untuk

memotivasi warga ma-

syarakat melalui pem-

bangunan supaya dapat

memperoleh kehidupan

yang lebih baik di segala

sektor yakni : pendidikan,

ekonomi, dan sosial

keagamaan.

Mahasiswa mem-

peroleh impact baru

yang bermanfaat

bagi diri sendiri

sebagai bekal

pengabdian sebagai

seorang sarjana yang

akan kembali

berpartisipasi dalam

kehidupan

bermasyarakat.

Membuat Laporan

Ke-giatan.

- Mahasiswa wajib mena-

rasikan hasil akhir kegiatan

selama pelak-sanaan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di

daerah yang telah

ditentukan dalam bentuk

laporan/ mini riset tertentu

secara individu atau secara

berkelompok.

- -



Nama Mata Kuliah : Skripsi


Bobot SKS : 6 (Enam)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat membuat tulisan dalam bentuk karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isi, data,

dan segala unsur yang melekat dalam karangan tersebut sebagai syarat memperoleh gelar kesarjanaan sesuai dengan

disiplin ilmu masing-masing.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.


rincian materi


semester.

- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

Mahasiswa dapat

membuat tulisan da-

lam bentuk karya

ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan

kebenaran isi, data, dan

segala unsur yang

melekat dalam kara-

ngan tersebut.

1. Penentuan Tema,

Lokasi, bentuk

pene-litian yang

dipakai dalam

melakukan riset atau

karya ilmiah.

2. Pengaplikasian ilmu

metodologi pene-

litian hukum yang

- Mahasiswa menentukan

Tema, Lokasi, bentuk

penelitian yang dipakai

dalam melakukan riset.

- Mahasiswa mengapli-

kasikan ilmu yang telah

diperoleh pada perku-

liahan metodologi pene-

litian dan metodologi

- -



telah diperoleh yang

kemudian dituang-

kan dalam bentuk

sebuah karya ilmiah.

penelitian hukum se-

hingga mampu membuat

karya ilmiah yang baik

dan benar sebagai

sumbangsih ilmu penge-

tahuan baru bagi semua

pembaca dan bermanfaat

bagi dunia akademisi.



C. MATA KULIAH PROGRAM STUDI

Nama Mata Kuliah : Bahasa Arab Menengah

Kode Mata Kuliah : MPM 2012

Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran :

Mahasiswa dapat memahami Nahwu Sharaf tingkat dasar serta mampu

mengaplikasikannya ke dalam tulisan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan

- Mahasiswa menyepakati sistem penilaian





2-4 Mahasiswa dapat

memahami macam-

macam fi'il

pengertiannya,


cirinya, perubahan-


1. Menerangkan tentang

macam-macam fi'il,


Al-Fi'lu

2. Menjelaskan tentang

penggunaan Al Fi'lu

3. Menjelaskan


tentang macam-macam

fi'il, pengertian dan ciri-

ciri Al-Fi'lu


tentang penggunaan Al

Fi'lu

Ceramah/

Diskusi



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-Wadih

- Ma‟had Ta‟lim al-Lughah



karena dimasuki

beberapa fungsi.

perubahan-perubahan

Al Fi'il karena

dimasuki beberapa

fungsi.

4. Mengevaluasi

penerapan macam-

macam al fi'il dalam

bentuk soal-soal.


perubahan-perubahan Al

Fi'il karena dimasuki

beberapa fungsi. - Mahasiswa mengetahui

dan mengevaluasi

penerapan macam-macam

al fi'il dalam bentuk soal-soal.

al-Àrabiyah,



-------------, al-Àrabiyah Li

an-Nasyi’in

5-7 Mahasiswa dapat

mengerjakan

tadhribath berupa

latihan-latihan baik

tulisan maupun lisan.

1. Mengevaluasi

pengertian dan ciri-ciri,

macam-macam fi'il.

2. Mengevaluasi fungsi

fi'il dan kedudukannya

dalam kalimat.

3. Mengevaluasi tentang

cirri-ciri Al-Fa'il

4. Mengevaluasi tentang

contoh-contoh Al-Fa'il

dalam kalimat.

5. Mengevaluasi

penerapan Al-Fa'il

dalam bentuk soal-

soal.


pengertian dan ciri-ciri,

macam-macam fi'il.


fungsi fi'il dan

kedudukannya dalam

kalimat.


tentang cirri-ciri Al-Fa'il


tentang contoh-contoh

Al-Fa'il dalam kalimat. - Mahasiswa mengetahui

penerapan Al-Fa'il dalam

bentuk soal-soal.

Ceramah/

Diskusi



Lughah al-Arabiyah




al-Àrabiyah,



-------------, al-Àrabiyah Li

an-Nasyi’in


tertulis/Lisan 30%

Mahasiswa dapat

memahami Raf'ul al

fi'il al mudhari',

pengertiannya,

penggunaannya,

perubahan-

1. Menerangkan tentang

pengertian Raf'ul al

fi'il al mudhari


penggunaan Raf'ul al

fi'il al mudhari


tentang pengertian Raf'ul

al fi'il al mudhari


tentang tentang

penggunaan Raf'ul al fi'il

Ceramah/

Diskusi



Lughah al-Arabiyah






mudhari', karena

dimasuki beberapa

fungsi.

3. Menjelaskan

perubahan-perubahan

Raf'ul al fi'il al

mudhari karena

dimasuki beberapa

fungsi

4. Mengevaluasi

penerapan Raf'ul al fi'il

al mudhari dalam

bentuk soal-soal.

al mudhari


tentang perubahan-

perubahan Raf'ul al fi'il

al mudhari karena

dimasuki beberapa

fungsi


tentang penerapan Raf'ul

al fi'il al mudhari dalam

bentuk soal-soal.


al-Àrabiyah,



- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in

Mahasiswa mampu

berbicara dalam

bahasa Arab dengan

latihan-latihan lisan.

1. Mengajak mahasiswa

muhadatsah

menggunakan bahasa

Arab.


memberikan contoh-

contoh fi'il, fa'il, isim,

dan mafululbihi dalam

percakapan dikelas


memberikan contoh-

contoh nasbu, jazm wa

fi'lu mudhari'

perubahan-

perubahannya dalam

kalimat apabila

dimasuki fungsi kata

lainnya dalam kalimat

apabila dimasuki

fungsi kata lainnya

- Mahasiswa mampu

muhadatsah

menggunakan bahasa

Arab.

- Mahasiswa mampu

memberikan contoh-

contoh fi'il, fa'il, isim,

dan mafululbihi dalam

percakapan dikelas

- Mahasiswa mampu

membuat contoh-contoh

nasbu, jazm wa fi'lu

mudhari' perubahan-

perubahannya dalam

kalimat apabila dimasuki

fungsi kata lainnya

dalam kalimat apabila

dimasuki fungsi kata

lainnya dalam kalimat

dalam percakapan.

Ceramah/

Diskusi



Lughah al-Arabiyah




al-Àrabiyah,



- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in



dalam kalimat dalam

percakapan.


memberikan contoh-


fi'lu mudhari' dalam

percakapan.

- Mahasiswa mampu

memberikan contoh-


fi'lu mudhari' dalam

percakapan.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Bahasa Arab Lanjutan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami Nahwu Sharaf tingkat dasar serta mampu mengaplikasikannya ke dalam tulisan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan

- Mahasiswa memahami tujuan perkuliahan


sistem penilaian




2-3 Mahasiswa memahami bentuk-bentuk huruf

dan penulisannya

Kulliyaty (my fakulty)

Al-Usrah (my family

Menjelaskan bentuk-bentuk huruf dan penulisannya

Kulliyaty (my fakulty) Al-

Usrah (my family)

- Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk

huruf dan penulisannya

Kulliyaty (my fakulty) Al-

Usrah (my family)

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah



Li an-Nasyi’in

- Tharaiq al-Tadris al-

Lughah al-Arabiyah,

H.A. Syu‟aib, Dar al-

Ulum al-Arabiyah Bairut

Libanon, 2011 .

4-5 Mahasiswa mampu

menjelaskan Adawat

al-Istifham

Menjelaskan tentang Adawat

al-Istifham Muhadatsah min

Kulliyaty

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

Adawat al-Istifham

Muhadatsah min

Kulliyaty

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in



6-7 Mahasiswa mampu menjelaskan

Muraja‟ah dan tadribat

Menjelaskan muraja‟ah dan tadribat

Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

muraja‟ah dan tadribat

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in


tertulis/Lisan 30%

9-11 Mahasiswa memahami

Asasiyat min at

tarjamah min Arabiyah ila Indonesia

Menjelaskan tentang

Asasiyat min at tarjamah min

Arabiyah ila Indonesia

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

Asasiyat min at tarjamah

min Arabiyah ila

Indonesia

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan



Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in

12-13 Mahasiswa memahami Asasiyat

Menjelaskan tentang sasiyat min at tarjamah min

Mahasiswa dapat

mengetahui tentang sasiyat

Ceramah/

Diskusi/ Test





Arabiyah min at tarjamah min

Arabiyah

lisan

Lughah al-Arabiyah


Amin, al-Nahwu al-

Wadih





- -------------, al-Àrabiyah

Li an-Nasyi’in


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris lanjutan

Kode Mata Muliah : MPM 2042

Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu memahami aspek-aspek kebahasaan, seperti grammer, structure serta pengembangan vocabulary

dalam teks Inggris dengan baik dan benar.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami dan me-

ngetahui topik

reading text

Pilgrimage

1. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan



bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.

4 Mahasiswa dapat

memahami dan me-

ngetahui topik

reading text Equality

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

- Mahasiswa mampu


bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


Islamic Studies.





in Islam dalam teks bacaan - Mahasiswa memahami


bacaan

- Tanya jawab Intermediate Studies of

English.

5 Mahasiswa dapat

memahami dan me-

ngetahui topik

reading text Culture

in Islam

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


memahami dan me-

ngetahui topik

reading text Culture

Shock

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


- Test Lisan/

Tertulis

30 %


memahami dan

mengetahui topik

reading text The

Rule Women in

United States

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


memahami dan

mengetahui topik

reading text The

Energy Craisis

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.




memahami dan

mengetahui topik

reading text Living a

Long Life

1. Membaca, mema-

hami teks bacaan

2. Struktur kalimat

dalam teks bacaan

- Mahasiswa mampu


bacaan



bacaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Islamic Studies.




English.


- Test Lisan/

Tertulis

40 %



Nama Mata Kuliah : Ulumul Qur'an


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memiliki kemampuan memahami Al-Qur‟an dengan Ilmu-llmu alat (Ulumul Qur'an)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2-7 Mengetahui ruang

lingkup Ulumul

Qur'an

1. Menjelaskan

pengertian Ulumul

Qur'an

2. Menceritakan

sejarah munculnya

ilmu-ilmu Al-

Qur'an serta

perkembangannya

3. Mengethui objek

pembahasan dan

tujuan mempelajari

Ulumul Qur'an

4. Menjelaskan


pengertian Ulumul

Qur'an

- Mahasiswa mampu

menceritakan atau

mengetahui sejarah

munculnya ilmu-ilmu

Al-Qur'an serta

perkembangannya


objek pembahasan dan

tujuan mempelajari

Ulumul Qur'an

Ceramah/

Diskusi

- Qaththan,Manna Khalil, Al-

Mabahits fi „Ulum Al-

Qur‟an, Riadh: Mansyurat

al- Ashr al-Hadits, t.th, cet

ke-2

- Al-Sabuni, Muhammad Ali,

Al-Tibyan fi Ulum al-

Qur'an, Beirut: (t.p), 1985,

cet. Ke-1

- ________, Pengantar ilmu-

ilmu Al-Qur-an.



hubungan Ulumul

Qur'an dengan Al-

Qur'an sebagai

sumber Hukum

Islam


hubungan Ulumul

Qur'an dengan Al-Qur'an

sebagai sumber Hukum

Islam

Penterjemah: Saiful Islam,

judul asli : Dirasat fi Ulum

al-Qur'an, Surabaya: ikhlas,

1993

- Az-Zarkasyi, Al Burhan fi

‘Ulum Al-Qur’an, Beirut:

Dar al –fikr 1988. cet. Ke-1

- Ash-Shieddieqy, M. Hasbi,

Ilmu-ilmu Al-Qur'an Media-

media pokok dalam

menafsirkan Al-Qur'an,

Jakarta : Bulan Bintang,

1972

- Thabathaba'I, Allamah

M.H, Mengungkap Rahasia

Al-Qur'an, Bandung, 1993,

cet.Ke-6

- Al-Sayuthi, Al-Itqan fi

„Ulum Al- Qur‟an, Beirut:

Dar al-fikr, 1979,Jilid Ke-1

- Shihab, Quraish,

Membumikan Al-Qur'an,

Bandung: Mizan, 1994, cet.

Ke-6


tertulis/Lisan 30%

9-12 Memahami seluk

beluk Al-Qur'an

1. Menerangkan

hubungan ilmu-ilmu


hubungan ilmu-ilmu alat

Ceramah/

Diskusi/





alat sebagai dasar

untuk memahami

Al-Qur'an

2. Menjelaskan:

Ilmu Asbabun

Nuzul

Ilmu al-Makkiyi

wa al-Madiniiyi

Ilmu Nasikh wa

al-Mansukh

Ilmu al-Muhkam

wa al-

Mustsayabih

Ilmu Tafsir

Ilmu Munasabah

sebagai dasar untuk

memahami Al-Qur'an


dan mengetahui

Ilmu Asbabun Nuzul

Ilmu al-Makkiyi wa

al-Madiniiyi

Ilmu Nasikh wa al-

Mansukh

Ilmu al-Muhkam wa

al-Mustsayabih

Ilmu Tafsir

Ilmu Munasabah



ke-2




cet. Ke-1

- ________, Pengantar ilmu-

ilmu Al-Qur-an.

Penterjemah: Saiful Islam,

judul asli : Dirasat fi Ulum

al-Qur'an, Surabaya: ikhlas,

1993




- Shihab, Quraish,

Membumikan Al-Qur'an,

Bandung: Mizan, 1994, cet.

Ke-6

13-15 Memahami dan

Menafsirkan Al-

Qur'an

1. Menjelaskan tafsir

Al-Qur'an

2. Menjelaskan jenis

makna Al-Qur'an

dan berbagai

tafsirannya

- Mahasiswa mampu

memahami tafsir Al-

Qur'an


jenis makna Al-Qur'an

dan berbagai tafsirannya

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan





ke-2






cet. Ke-1

- Az-Zarkasyi, Al Burhan fi

‘Ulum Al-Qur’an, Beirut:

Dar al –fikr 1988. cet. Ke-1





tertulis/Lisan 30%



Nama Mata Kuliah : Ulumul Hadits


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami berbagai aspek pokok bahasan ilmu hadis yang mencakup pengertian ulumul hadist,

fungsi, pengertian hadist, beda hadist dengan sunnah, kwalitas hadist, istilah dalam ilmu hadits, cabang ilmu hadis,

biografi ulama hadits sehingga dapat memahami keadaan dan kandungan sebuah hadits.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2-4 Mengetahui batasan

hadist, batasan

sunnah, beda hadits

dan sunnah, dan

unsur-unsur yang

terkandung dalam

hadits.

1. Menerangkan

batasan hadits dan

batasan sunnah

(menurut ahli

hadits, ahli fiqh, dan

ahli ushul fiqh), dan

beda hadist dan

sunnah (menurut

ahli fiqh, ahli

hadits).


batasan hadits dan

batasan sunnah (menurut

ahli hadits, ahli fiqh, dan

ahli ushul fiqh), dan

beda hadist dan sunnah

(menurut ahli fiqh, ahli

hadits).


unsur-unsur yang

Ceramah/

Diskusi

- Dr. Muhammad „Ajaj al-

Khatib, Ushul al-Hadits

- Mahmud Thahan, Taisir

Musthalahu al-Hadits

- Prof. Dr. Amin Suyitno,

M.Ag, Studi Ilmu-Ilmu

Hadits

- M.M Azami, Hadis Nabai

dan Sejarah

kodifikasinya.Shihab,



2. Menerangkan

unsur-unsur yang

terkandung dalam

hadits; Sanad dan

permasalahannya,

matan dan

permasalahannya,

rawi dan macam

istilah untuk

penyebutan rawi.

terkandung dalam hadits;

Sanad dan

permasalahannya, matan

dan permasalahannya,

rawi dan macam istilah

untuk penyebutan rawi.

Quraish, Membumikan Al-

Qur'an, Bandung: Mizan,

1994, cet. Ke-6

- Prof. DR. T.M. Hasbi Ash-

Shiddieqy, Sejarah dan

Pengantar Ilmu Hadis.

- DR. Syuhudi Isma‟il, Ilmu

Hadits; Pengantar, Sejarah

dan Istilah.

- M.M Azami, Memahami

Ilmu Hadits.

5-7 Mengetahui dan

memahami

kedudukan hadits,

macam-macam

hadits, dan perkem-

bangan hadits.

1. Menerangkan

kedudukan hadits

Dalam hukum

Islam.

Terhadap al-

Qur‟an, beda

hadits dengan al-

Qur‟an.

2. Menerangkan

macam-macam

hadits:

Dari sisi rawi.

Dari sisi kadaan

sanad.

Dari sisi Kuwalitas

hadits.

3. Menerangkan

Sejarah

- Menerangkan kedudukan

hadits

Dalam hukum Islam.

Terhadap al-Qur‟an,

beda hadits dengan al-

Qur‟an

- Menerangkan macam-

macam hadits:

Dari sisi rawi.

Dari sisi kadaan sanad.

Dari sisi Kuwalitas

hadits.

- Menerangkan Sejarah

perkembangan penulisan

dan pengkodifikasian

hadits.







Hadits

- Dr. Syuhudi Isma‟il, Kaedah

Kesahihan Sanad Hadits.

- DR. Syuhudi Isma‟il, Ilmu

Hadits; Pengantar, Sejarah

dan Istilah.


Ilmu Hadits.



perkembangan

penulisan dan

pengkodifikasian

hadits.


tertulis/Lisan 30%

9-12 Mengetahui dan

memahami

pengertian ulumul

hadits dan object

kajiannya, cabang-

cabang ulumul

hadits dan fungsi

masing-masing.

1. Menerangkan

pengertian ulumul

hadits, object

kajiannya, dan alas

an hadis ahad

menjadi kajian

pokok ulumul

hadits.

2. Menerangkan

cabang-cabang

ulumul hadits dan

fungsi masing-

masing secara

ijmali(ilmu riwaah

dan ilmu Dirayah),

dan secara

tafsili(bagian dari

cabang-cabang ilmu

dirayah).

3. Menerangkan

secara khusus

cabang-cabang ilmu

hadits dari sisi

sanad(ilmu „ilalu al-

Hadits dan ilmu fani


pengertian ulumul

hadits, object kajiannya,

dan alas an hadis ahad

menjadi kajian pokok

ulumul hadits.


cabang-cabang ulumul

hadits dan fungsi

masing-masing secara

ijmali(ilmu riwaah dan

ilmu Dirayah), dan

secara tafsili(bagian dari

cabang-cabang ilmu

dirayah).


secara khusus cabang-

cabang ilmu hadits dari

sisi sanad(ilmu „ilalu al-

Hadits dan ilmu fani al-

mubhamat) dan fungsi

masing-masing.

Ceramah/

Diskusi/







Hadits



- M.M Azami, Hadis Nabai

dan Sejarah

kodifikasinya.Shihab,

Quraish, Membumikan Al-

Qur'an, Bandung: Mizan,

1994, cet. Ke-6


Ilmu Hadits.



al-mubhamat) dan

fungsi masing-

masing.

13-15 Mengetahui dan

memahami biografi

sing-kat kehidupan

beberapa ulama

hadits yang masyhur

berupa

kepribadiannya,

perjalanan

akademisnya, karya-

karyanya dan lainya.

1. Menerangkan

biografi kehidupan

Imam Malik bin

Anas.

2. Menerangkan

biografi kehidupan

Imam Ah-mad Ibn

Hanbal.

3. Menerangkan

biografi kehidupan

Imam Abi Daud.

4. Menerangkan

biogafi kehidupan

Imam Bu-khari.

5. Menerangkan

biografi kehidupan

Imam Muslim.


biografi kehidupan Imam

Malik bin Anas.

- Mahasiswa mengenal


Ah-mad Ibn Hanbal.



Abi Daud.


biogafi kehidupan Imam

Bu-khari.



Muslim.

Ceramah/

Diskusi/ Test

lisan







Hadits




Ilmu Hadits.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Ayat Ahkam


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui kandungan dan tafsiran ayat-ayat al Qur'an yang berkenaan dengan

masalah ibadah, munakahat, mawarits, muamalah, jinayah dan siyasah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan



rincian materi perkuliahan selama satu semester


2-3 Mahasiswa dapat

memahami

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat

yang berkenaan

dengan ibadah dan

hal lain sebagai

penunjang ibadah

1. Menjelaskan tafsiran

dan kandungan ayat-

ayat tentang thaharah, azan, kiblat dan

sholat; ayat 6 dan 58

al Maidah; ayat 142-

144, 148 dan 50 al Baqarah; ayat 78 al

isra'; ayat 114 Hud;

238-239 al Baqarah, 101-103 an Nisa'; dan

al Jumu'ah 9-11.

2. Menjelaskan

- Mahasiswa dapat

memahami dan mengahafal

tentang tafsiran dan kandungan ayat-ayat

tentang thaharah, azan,

kiblat dan sholat; ayat 6

dan 58 al Maidah; ayat 142-144, 148 dan 50 al

Baqarah; ayat 78 al isra';

ayat 114 Hud; 238-239 al Baqarah, 101-103 an Nisa';

dan al Jumu'ah 9-11.

- Mahasiswa dapat

Ceramah/

Diskusi

- Muhammad ali al syais,

Tafsir Ayat Ahkam

- Mustafa al Maghari, Tafsir al

Maghari

- Asy Syaukani, Fathul Qadir.

- Muhammad Ali al Shabuni,

Rawa'I al Bayan; Tafsir Ayat

Ahkam.

- Al Jashash, Ahkamul Qur'an.

- Al Qasimi, Mahassin al

Ta'wil.

- Ibnu al "Arabi, Ahkam al



kandungan dan tafsiran ayat-ayat

tentang puasa, zakat

dan infaq; ayat 183-187 al Baqarah; ayat

60 & 103 at Taubah;

ayat 267 & 271 al

baqarah. 3. Menjelaskan

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat tentang haji, makanan

dan minuman; ayat

27-29 al Haj; ayat 158

dan 198-200 al baqarah; ayat 172-173

dan 219 al baqarah,

ayat 118-119 dan 121 al an'am; dan ayat 90-

91 al maidah.

memahami dan mengahafal tentang kandungan dan

tafsiran ayat-ayat tentang

puasa, zakat dan infaq; ayat 183-187 al Baqarah;

ayat 60 & 103 at Taubah;

ayat 267 & 271 al baqarah.

- Mahasiswa dapat memahami dan mengahafal

tentang kandungan dan

tafsiran ayat-ayat tentang haji, makanan dan

minuman; ayat 27-29 al

Haj; ayat 158 dan 198-200

al baqarah; ayat 172-173 dan 219 al baqarah, ayat

118-119 dan 121 al an'am;

dan ayat 90-91 al maidah.

Qur'an

4-5 Mahasiswa dapat

memahami isi

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat

yang berkenaan

dengan nikah dan

permasalahannya.

1. Menjelaskan

kandungan ayat tentang nikah sebagai

sunnah allah dan

anjuran nikah: ayat 21 ar Rum; ayat 32-33 an

Nur.

2. Menjelaskan kandungan dan

tafsiran ayat tentang

beristri lebih dari

satu, mahar dan aturan hidup berumah

tangga; ayat 3-4 an

Nisa'; ayat 34-35 an

- Mahasiswa dapat

memahami kandungan ayat tentang nikah sebagai

sunnah allah dan anjuran

nikah: ayat 21 ar Rum; ayat 32-33 an Nur.

- Mahasiswa dapat

memahami kandungan dan tafsiran ayat tentang

beristri lebih dari satu,

mahar dan aturan hidup

berumah tangga; ayat 3-4 an Nisa'; ayat 34-35 an

Nisa'.

- Mahasiswa dapat

Ceramah/

Diskusi


Tafsir Ayat Ahkam


Maghari




Ahkam.



Ta'wil.


Qur'an



Nisa'. 3. Menjelaskan

kandungan dan

tafsiran ayat tentang thalaq, iddah, illa',

dan zihar; ayat 1 & 6-

7 ath Thalaq, ayat

228-229, 232-235 al Baqarah ayat 2-4 al

mujadalah.



hadanah dan adopsi;

ayat 220 al Baqarah; ayat 2,5,6,10 an Nisa';

ayat 4-5 al Ahzab.

memahami kandungan dan tafsiran ayat tentang thalaq,

iddah, illa', dan zihar; ayat

1 & 6-7 ath Thalaq, ayat 228-229, 232-235 al

Baqarah ayat 2-4 al

mujadalah.

- Mahasiswa dapat memahami kandungan dan


hadanah dan adopsi; ayat 220 al Baqarah; ayat

2,5,6,10 an Nisa'; ayat 4-5

al Ahzab

5-6 Mahasiswa dapat

memahami isi

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat al

Qur'an tentang waris

dan wasiat



waris; ayat 8-9, 13-14

dan 32 an Nisa'. 2. Menjelaskan

kandungan dan

tafsiran ayat tentang wasiat; ayat 180-181

al Baqarah dan ayat

106-108 al Maidah.

- Mahasiswa dapat memahami kandungan dan

tafsiran ayat tentang waris;

ayat 8-9, 13-14 dan 32 an

Nisa' - Mahasiswa dapat

memahami kandungan dan

tafsiran ayat tentang wasiat; ayat 180-181 al

Baqarah dan ayat 106-108

al Maidah

Ceramah/

Diskusi


Tafsir Ayat Ahkam


Maghari




Ahkam.



Ta'wil. - Ibnu al "Arabi, Ahkam al

Qur'an


tertulis/Lisan 30%

9-11 Mahasiswa dapat 1. Menjelaskan - Mahasiswa mengetahui Ceramah/ - Muhammad ali al syais,



memahami

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat

yang berkenaan

dengan muamalah

dan

permasalahannya

tafsiran dan

kandungan ayat-

ayat yang berkenaan

dengan:

Dasar-dasar

ekonomi: ayat 14

Ali Imran; ayat 5 &

32 an Nisa'; ayat

38-39 ar Rum; ayat

10 al Jumu'ah.,b.

Moral ekonomi:

ayat 26, 29, 34-35 al

isra'; ayat 34-35 at

Taubah.

tanggung jawab

social: ayat 19 az

Zariyat, ayat 177,

195 al Baqarah, ayat

60 & 103 at

Taubah.

2. Menjelaskan

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat

yang berkenaan

dengan:

Hubungan fuqara'

dan masakin: ayat

262 – 264, 273 al

Baqarah; ayat 36 an

Nisa' dan ayat 92

Ali Imran.b. Politik

ekonomi: ayat 47-

tafsiran dan kandungan

ayat-ayat yang

berkenaan dengan:

Dasar-dasar ekonomi:

ayat 14 Ali Imran; ayat

5 & 32 an Nisa'; ayat

38-39 ar Rum; ayat 10

al Jumu'ah.,b. Moral

ekonomi: ayat 26, 29,

34-35 al isra'; ayat 34-

35 at Taubah.

tanggung jawab social:

ayat 19 az Zariyat, ayat

177, 195 al Baqarah,

ayat 60 & 103 at

Taubah.


kandungan dan tafsiran

ayat-ayat yang

berkenaan dengan:

Hubungan fuqara' dan

masakin: ayat 262 –

264, 273 al Baqarah;

ayat 36 an Nisa' dan

ayat 92 Ali Imran.b.

Politik ekonomi: ayat

47-49, 54-55 Yusuf,

ayat 261-262 al

Baqarah.c. Tentang

produksi: ayat 5-9, 14,

80-81 an Nahl; ayat

62-63 al Maidah.d.

Diskusi Tafsir Ayat Ahkam


Maghari




Ahkam.




Qur'an



49, 54-55 Yusuf,

ayat 261-262 al

Baqarah.c. Tentang

produksi: ayat 5-9,

14, 80-81 an Nahl;

ayat 62-63 al

Maidah.d. Pajak dan

asuransi: ayat 7 al

hasyr, ayat 2 al

maidah dan ayat 4

al Anfal.

3. Menjelaskan

kandungan dan

tafsiran ayat yang

berkenaan dengan :

Jual beli: ayat 275

al Baqarah; ayat 9-

10 al Jumu'ah.

Hutang piutang:

ayat 1 al Maidah;

ayat 9-10 al

Baqarah.

Riba: ayat 130 Ali

Imran, ayat 275,

278-279 al Baqarah.

Pajak dan asuransi:

ayat 7 al hasyr, ayat 2

al maidah dan ayat 4 al

Anfal.



ayat yang berkenaan

dengan :

Jual beli: ayat 275 al

Baqarah; ayat 9-10 al

Jumu'ah.

Hutang piutang: ayat 1

al Maidah; ayat 9-10 al

Baqarah.

Riba: ayat 130 Ali

Imran, ayat 275, 278-

279 al Baqarah.


memahami isi

kandungan dan

tafsiran ayat-ayat

yang berkenaan

dengan masalah

jinayah

1. Menjelaskan

kandungan dan


Qur'an yang

berkenaan dengan:

Pembunuhan: ayat

31, 33, 92-93 al



ayat-ayat al Qur'an yang

berkenaan dengan:

Pembunuhan: ayat 31,

33, 92-93 al isra'; ayat

137, 144, 151 al an'am.

Ceramah/

Diskusi


Tafsir Ayat Ahkam


Maghari






isra'; ayat 137, 144,

151 al an'am.

Qishash: ayat 178-

179, 194 al

Baqarah, ayat 45 al

Maidah.

Pencurian: ayat 38-

39 al maidah; ayat

73-75 Yusuf.

2. Menjelaskan

kandungan dan


:

Zina: ayat 32 al

Isra'; ayat 15-16 an

Nisa'; dan ayat 2-3

an Nur.

Qadzaf; ayat 4-9

dan 19, 23 an Nur.

Muharabah: ayat

33-34 al Maidah,

ayat 9 al Hujurat.

Qishash: ayat 178-179,

194 al Baqarah, ayat

45 al Maidah.

Pencurian: ayat 38-39

al maidah; ayat 73-75

Yusuf.



ayat tentang :

Zina: ayat 32 al Isra';

ayat 15-16 an Nisa';

dan ayat 2-3 an Nur.

Qadzaf; ayat 4-9 dan

19, 23 an Nur.

Muharabah: ayat 33-34

al Maidah, ayat 9 al

Hujurat.

Ahkam.




Qur'an


memahami isi

kandungan dan


Qur'an yang khusus

berkaitan dengan

siyasah dan

permasalahannya.

1. Menjelaskan

kandungan dan

tafsiran ayat yang

berkenaan dengan:

Prinsip bernegara;

ayat 55 an Nur, ayat

40-41 al Maidah,

ayat 58 al 'A'raf.

Kepemimpinan:

ayat 57 al Maidah,



ayat yang berkenaan

dengan:

Prinsip bernegara; ayat

55 an Nur, ayat 40-41

al Maidah, ayat 58 al

'A'raf.

Kepemimpinan: ayat

57 al Maidah, ayat 159

Ceramah/

Diskusi


Tafsir Ayat Ahkam


Maghari




Ahkam.





ayat 159 Ali Imran,

dan ayat 58-59 an

Nisa'.

Musyawarah: ayat

159 Ali Imran, ayat

38 asy Syurah, ayat

59 an Nisa'.

2. Menjelaskan

kandungan dan


Qur'an yang

berkaitan dengan:

Hubungan antar

golongan: ayat 7-9

al Mumtahanah, dan

ayat 6-7 at Taubah.

Perang: ayat 57-58,

69-72 al Anfal, ayat

5-6 at Taubah.

Ali Imran, dan ayat 58-

59 an Nisa'.

Musyawarah: ayat 159

Ali Imran, ayat 38 asy

Syurah, ayat 59 an

Nisa'.



ayat-ayat al Qur'an yang

berkaitan dengan:

Hubungan antar

golongan: ayat 7-9 al

Mumtahanah, dan ayat

6-7 at Taubah.

Perang: ayat 57-58, 69-

72 al Anfal, ayat 5-6 at

Taubah.

Ta'wil.


Qur'an


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Hadits Ahkam


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui berbagai kandungan hadits yang berkenaan dengan masalah ibadah,

munakahat dan mawarits

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan

- Mahasiswa memahami tujuan

perkuliahan


- Mahasiswa memahami rincian

materi perkuliahan selama satu semester


2-3 Mahasiswa dapat

memahami

kandungan dan

syarah hadits-hadits

yang khusus

berkenaan dengan

ibadah dari masalah

thaharah, niat, shalat,

puasa, zakat dan

shadaqah, haji dan

penyembelihan.

Menjelaskan syarah hadits

yang berkenanaan dengan: a. thaharah: membersihkan

air kencing (LM. 167),

membersihkan jilatan anjing (LM. 160),

bersuci (berwudhu') salah

satu syarat sah sholat 9lm. 134), dan tayamum

(LM. 208, BM. 139,

140), serta mandi wajib

(LM. 131, 181, 199).b. Niat: kedudukan niat

Mahasiswa mampu dan

mengetahui tentang syarah

hadits yang berkenanaan

dengan: a. thaharah: membersihkan air

kencing (LM. 167),

membersihkan jilatan anjing (LM. 160), bersuci

(berwudhu') salah satu

syarat sah sholat 9lm. 134), dan tayamum (LM. 208,

BM. 139, 140), serta mandi

wajib (LM. 131, 181,

Ceramah/

Diskusi

- Muhammad Fuad Abdu

al Baqi, al lu'lu wa al

Marjan

- Al Nawawi, Riyhadu al

Sholihin.

- Ibn Hajar al Asqalani,

Bulughul al Maami

- An Nawawi, Syarah

Musli

- Muhammad Ibn ismail

al shan'ani, subulu al

salam.



dalam beramal (RS. 1) b. Sholat: Tatacara sholat

(LM. 200), keutamaan

sholat jama'ah (LM. 381), sholat Qashar dan

Jama' 9LM. 401 & 410),

dan sholat sunnat (LM.

414, 423 dan 428). c. Menjelaskan sarah hadits

yang berkenaan

dengan:a. Puasa: awal puasa Ramadhan dan

puasa musafir (LM. 653,

684), dan puasa sunat

yang utama (LM. 714).b. Zakat dan shadaqah:

Zakat Fitrah dan zakat

mal (LM. 570, BM. 621), semua amal kebajikan

adalah shadaqah (LM.

589). d. Menjelaskan kandungan

dan sarah hadits yang

berkaitan dengan: a.

Haji: kewajiban haji hanya satu kali (BM.

737), macam-macam haji

(LM. 7560 dan menghajikan orang lain

(BM. 733).

e. Penyembelihan: tatacara penyembelihan binatang

(LM. 1258), dan

penyembelihan hewan

qurban (LM. 1280, 1281,

199).b. Niat: kedudukan niat dalam beramal (RS. 1)

b. Sholat: Tatacara sholat (LM.

200), keutamaan sholat jama'ah (LM. 381), sholat

Qashar dan Jama' 9LM. 401

& 410), dan sholat sunnat

(LM. 414, 423 dan 428). c. Menjelaskan sarah hadits

yang berkenaan dengan:a.

Puasa: awal puasa Ramadhan dan puasa

musafir (LM. 653, 684), dan

puasa sunat yang utama

(LM. 714).b. Zakat dan shadaqah: Zakat Fitrah dan

zakat mal (LM. 570, BM.

621), semua amal kebajikan adalah shadaqah (LM. 589).

d. Menjelaskan kandungan dan

sarah hadits yang berkaitan dengan: a. Haji: kewajiban

haji hanya satu kali (BM.

737), macam-macam haji

(LM. 7560 dan menghajikan orang lain (BM. 733).

e. Penyembelihan: tatacara

penyembelihan binatang (LM. 1258), dan

penyembelihan hewan

qurban (LM. 1280, 1281, 1284).


Fath al Barri - Manshur "Ali Nashif, al

Taj al Jami' li al ushul fi

ahadisi al rasul.



1284).

4-5 Mahasiswa dapat

memahami isi

kandungan dan

syarah hadits yang

berkenaan dengan

munakahat.

1. Menjelaskan hadits

yang berkaitan

dengan;a. Nikah dan

Memilih jodoh:

Nikah sebagi sunnah

nabi dan anjuran nikah:

(LM. 885 dan bm.

884), memilih jodoh

(BM. 997). Pernikahan

yang dilarang: nikah

mut'ah (LM. 889),

nikah sighar (BM.

1027), mahram karena

susuan (LM. 916),

memadu istrinya

dengan bibi (LM. 890).

2. Menjelaskan

kandungan hadits yang

berkenaan dengan;

Peminangan dan

mahar: larangan

meminang wanita yang

telah dilamar (BM.

1004), dan mahar

9LM. 898).b. Wali dan

syarat pernikahan;

nikah tanpa wali (BM.

1010), pernikahan

gadis dan janda (LM.

895), dan syarat-syarat

pernikahan (LM. 894).

- Mahasiswa dapat menjelaskan

kaidah-kaidah furu’ yang

disepakati

Ceramah/

Diskusi



Marjan


Sholihin.


Bulughul al Maami

- An Nawawi, Syarah

Musli



salam.




ahadisi al rasul.



3. Menjelaskan


berkenaan dengan;

Walimah: pelaksanaan

walimah (BM. 1067),

dan menghadiri

walimah (BM. 1068).

Thalaq dan Iddah:

Menthalaq isteri yang

sedang haid (LM. 936),

iddah wanita hamil

yang kematian suami

(LM. 948).

6-7 Mahasiswa dapat

memaham

kandungan dan

syarah hadits-

hadits yang

berkenaan dengan

waris, hibah, wasiat

dan wakaf.

1. Menjelaskan hadis-

hadis yang berkenaan

dengan:

waris; harta warisan

untuk ahli waris (LM.

1041), waris yang

berhutang (LM. 1044).

Hibah: adil dalam

berhibah kepada anak

(LM. 1049)

2. Menjelaskan hadits-

hadits yang berkenaan

dengan:

wasiat: jumlah harta

wasiat (LM. 1053).,b.

Wakaf: wakaf hasil

tanaman tanah milik

(LM. 1056).

- Menjelaskan hadis-hadis

yang berkenaan dengan:

waris; harta warisan untuk

ahli waris (LM. 1041),

waris yang berhutang

(LM. 1044)

Hibah: adil dalam

berhibah kepada anak

(LM. 1049)

- Menjelaskan hadits-hadits


wasiat: jumlah harta

wasiat (LM. 1053).,b.

Wakaf: wakaf hasil

tanaman tanah milik (LM.

1056).

Ceramah/

Diskusi



Marjan


Sholihin.


Bulughul al Maami

- An Nawawi, Syarah

Musli



salam.


Fath al Barri

- Manshur "Ali Nashif,

al Taj al Jami' li al

ushul fi ahadisi al

rasul.




tertulis/Lisan 30%


memahami

kandungan dan


yang khusus

berkenaan dengan

muamalah

1. Menjelaskan syarah

hadits yang

berkenanaan

dengan:

usaha dan jual beli

yang paling baik

(SS. 1 juz 3);

larangan jual beli

dan makan uang

barang yang telah

diharamkan (SS. 2

juz 3).

Kebaikan

meninggalkan

muamalah yang

subhat (LM. 1028).

2. Menjelaskan sarah

hadits yang

berkenaan dengan:

khiyar (SS. 1 Juz. 3)

jual beli ijon (SS. 3

hal 46 juz. 3),

larangan jual beli

tengkulak dan

percaloan (SS. 27

hal. 21)

3. Menjelaskan

kandungan dan

sarah hadits yang

berkaitan dengan:


tentang sarah hadits yang

berkenanaan dengan:

usaha dan jual beli yang

paling baik (SS. 1 juz 3);

larangan jual beli dan makan

uang barang yang telah

diharamkan (SS. 2 juz 3).

Kebaikan meninggalkan

muamalah yang subhat (LM.

1028).


tentang sarah hadits yang

berkenaan dengan:

khiyar (SS. 1 Juz. 3)

jual beli ijon (SS. 3 hal 46

juz. 3),

larangan jual beli tengkulak

dan percaloan (SS. 27 hal.

21)


tentang kandungan dan sarah

hadits yang berkaitan dengan:

Riba': sanksi untuk pelaku

riba' (SS. 1 hal. 36), riba fadl

(SS. 3 hal. 37),

Keharaman penundaan

pembayaran hutang (kredit

macet), penjaminan dan

pemindahan tanggungan (SS.

Ceramah/

Diskusi



Marjan


Sholihin.


Bulughul al Maami

- An Nawawi, Syarah

Musli



salam.




ahadisi al rasul



Riba': sanksi untuk

pelaku riba' (SS. 1

hal. 36), riba fadl

(SS. 3 hal. 37),

Keharaman

penundaan

pembayaran hutang

(kredit macet),

penjaminan dan

pemindahan

tanggungan (SS. 1

hal. 61 Juz. 3, LM.

1008),

larangan sumpah

dalam jual beli

(LM. 1035)

4. Menjelaskan

kandungan hadits

yang berkenaan

dengan:a.

penyerobotan tanah

(LM. 1038).b.

penyerobotan

pembeli (SS. 29 hal.

22 Juz. 3).c. Salam

(SS. 1 hal 49 juz. 3)

1 hal. 61 Juz. 3, LM. 1008),

larangan sumpah dalam jual

beli (LM. 1035)


tentang kandungan hadits yang

berkenaan dengan:a.

penyerobotan tanah (LM.

1038).b. penyerobotan pembeli

(SS. 29 hal. 22 Juz. 3).c. Salam

(SS. 1 hal 49 juz. 3)


memahami isi

kandungan dan

syarah hadits yang

berkenaan dengan

1. Menjelaskan hadits

yang berkaitan

dengan;

larangan melakukan

pembunuhan

- Mahasiswa mengertahui hadits

yang berkaitan dengan;

larangan melakukan

pembunuhan kepada muslim

kecuali dalam 3 hal (SS. 1

Ceramah/

Diskusi



Marjan


Sholihin.



jinayah kepada muslim

kecuali dalam 3 hal

(SS. 1 hal 231 juz.

3).

wajib qishash untuk

jenis penganiayaan

(SS. 7 hal 236 juz.

3).

orang yang diserang

bebas dari hukuman

(LM. 1088).

2. Menjelaskan

kandungan hadits

yang berkenaan

dengan;

hukuman diat bagi

pembunuh janin

tanpa sengaja (BM.

1095),

hukuman bagi

wanita hamil zina

(BM. 1238),

pencurian dan batas

barang curian yang

dipotong tangan

(LM. 1097 dan

1098).

3. Menjelaskan

kandungan hadits

yang berkenaan

dengan;

hukuman bagi

hal 231 juz. 3).

wajib qishash untuk jenis

penganiayaan (SS. 7 hal 236

juz. 3).

orang yang diserang bebas

dari hukuman (LM. 1088).

Mahasiswa mengertahui


berkenaan dengan;

hukuman diat bagi

pembunuh janin tanpa

sengaja (BM. 1095),

hukuman bagi wanita hamil

zina (BM. 1238),

pencurian dan batas barang

curian yang dipotong tangan

(LM. 1097 dan 1098). - Mahasiswa mengertahui

kandungan hadits yang berkenaan dengan;

hukuman bagi pezina

mukhshan (LM. 1102,

hukuman bagi pezina ghairu

mukhshan (LM. 1103)


Bulughul al Maami

- An Nawawi, Syarah

Musli



salam.


Fath al Barri



ushul fi ahadisi al rasul



pezina mukhshan

(LM. 1102,

hukuman bagi

pezina ghairu

mukhshan (LM.

1103)


memaham

kandungan dan


yang berkenaan

dengan siyasah

1. Menjelaskan hadis-

hadis yang

berkenaan dengan:

cara penetapan

kepala Negara dan

wanita menjadi

kepala Negara (LM.

1196, dan BM.

1422).

tanggung jawab

pemimpin (LM.

1199), dan

pemimpin sebagai

pelayan masyarakat

(LM. 1200).

batas ketaatan pada

pemimpin (LM.

1205, 1206)

2. Menjelaskan hadits-

hadits yang

berkenaan dengan:

sikap menghadapi

penguasa dan

masyarakat yang

kuffar atau zhalim

(LM. 1212, 1211).

- Menjelaskan hadis-hadis yang

berkenaan dengan:

cara penetapan kepala

Negara dan wanita menjadi

kepala Negara (LM. 1196,

dan BM. 1422).

tanggung jawab pemimpin

(LM. 1199), dan pemimpin

sebagai pelayan masyarakat

(LM. 1200).

batas ketaatan pada

pemimpin (LM. 1205, 1206)

- Menjelaskan hadits-hadits


sikap menghadapi penguasa

dan masyarakat yang kuffar

atau zhalim (LM. 1212,

1211).

sikap menghadapi

masyarakat yang

individualistis dan nepotisme

hlm. 1209, 1210).

meminta jabatan (LM. 1197,

1198)

- Menjelaskan kandungan hadis

yang berkenaan dengan :

Ceramah/

Diskusi



Marjan


Sholihin.


Bulughul al Maami

- An Nawawi, Syarah

Musli



salam.


Fath al Barri



ushul fi ahadisi al rasul



sikap menghadapi

masyarakat yang

individualistis dan

nepotisme hlm.

1209, 1210).

meminta jabatan

(LM. 1197, 1198)

3. Menjelaskan

kandungan hadis

yang berkenaan

dengan :

tipu muslihat dalam

peperangan (lM.

1134, BM. 1294)

membunuh wanita

dan anak-anak

dalam peperangan

(LM. 1138, 1139)

tugas wanita dalam

peperangan (LM.

1187)

tipu muslihat dalam

peperangan (lM. 1134, BM.

1294)

membunuh wanita dan anak-

anak dalam peperangan (LM.

1138, 1139)

tugas wanita dalam

peperangan (LM. 1187)


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Tarikh Tasyri‟


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memiliki kemampuan memahami pertumbuhan dan

perkembangan tarekh tasyri‟ al-Islamy dan tokok-tokohnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-7 Mahasiswa

Mengetahui ruang

lingkup studi Tarikh

Tasyri‟

1. Menjelaskan

pengertian tarikh

tasyri‟ dan kegunaan

mempelajari nya.

2. Menjelaskan macam-

macam tarikh tasyri‟

dan prinsip-prinsip

tarikh tasyri‟.

3. Menjelaskan

priodeisasi tarikh

tasyri‟

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

pengertian tarikh tasyri‟

dan kegunaan

mempelajari nya.


tentang macam-macam

tarikh tasyri‟ dan

prinsip-prinsip tarikh

tasyri‟.

- Mahasiswa dapat

mengetahui priodeisasi

Ceramah/

Diskusi

- Ahamd Ibrahim Beik,

Tarekh Tasyri’ al-

Islamy, Dar al anshaar ,

kairo. 1939.

- Muhammad Abu Zahrah

Syeikh, Tarekh al –

Mazahib al-Fiqhiyah,

Al-Madany, Kairo.

- Hudhari Beik, Tarekh

Tasyri’ al Islamy,

Istiqomah Kairo, 1939.



tarikh


tertulis/Lisan 30%

9-15 Mahasiswa

Mengetahui dan

dapat menjelaskan

perkembangan

tasyri‟ tiap priode

untuk priodeisasi

dari zaman

Rasulullah sampai

priode kontemporer

1. Menjelaskan priode

Rasulullah.

2. Bangsa Arab sebelum

Islam.

3. Tasyri‟ Mekkah dan

madinah.

4. Sumber-sumber

tasyri‟ pada masa

Rasul.

5. Priode

Khulafaurrasyidin

(masa penafsiran dan

fatwa).

6. Pengertian Fatwa dan

pengaruh fatwa

terhadap

perkembangan

tasyri‟.

7. Sumber-sumber

tasyri‟, pengaruh ahli

Hadist dan ahli ra‟yu

terhadap tasyri‟.

8. Khawarij, Syi‟ah,

jumhur dan

pemikirannya dalam

tasyri‟.

9. Priode Tabi‟in

pertumbyhan dan

perkembangan

- Mahasiswa dapat

mengetahui

perkembangan tiap,

- Priode Rasulullah.

- Bangsa Arab sebelum

Islam.

- Tasyri‟ Mekkah dan

madinah.

- Sumber-sumber tasyri‟

pada masa Rasul.

- Priode

Khulafaurrasyidin

(masa penafsiran dan

fatwa).

- Pengertian Fatwa dan

pengaruh fatwa

terhadap perkembangan

tasyri‟.

- Sumber-sumber tasyri‟,

pengaruh ahli Hadist

dan ahli ra‟yu terhadap

tasyri‟.

- Khawarij, Syi‟ah,

jumhur dan

pemikirannya dalam

tasyri‟.

- Priode Tabi‟in

pertumbyhan dan

perkembangan

Ceramah/

Diskusi



Islamy, Dar al anshaar ,

kairo. 1939.

- Muhammad Abu Zahrah

Syeikh, Tarekh al –

Mazahib al-Fiqhiyah,

Al-Madany, Kairo.

- Hudhari Beik, Tarekh

Tasyri’ al Islamy,

Istiqomah Kairo, 1939.



golongan politik dan

sekte).

10. Faktor Perkembangan

Tasyri‟.

11. Sumber-sumber

Tasyri‟ pengaruh

ahli, Hadist dan ahli

ra‟yu terhadap

tasyri‟.

12. Khawarij. Syi‟ah,

Jumhur dan

pemikirannya dalam

tasyri‟.

13. Priode atba‟ al

Fuqaha

(perkembangan

mazhab dan

pembukuan hadist).

14. Faktor Perkembangan

tasyri‟.

15. Mazhab-mazhab fiqh,

dasar pemikiran dan

perkembangannya.

16. Pengaruh pembukuan

hadist terhadap

tasyri‟.

17. Pengaruh pembukuan

ushul fiqh dan fiqh

terhadap

perkembangan

tasyri‟.

18. Priode Ulama

golongan politik dan

sekte).

- Faktor Perkembangan

Tasyri‟.

- Sumber-sumber Tasyri‟

pengaruh ahli, Hadist

dan ahli ra‟yu terhadap

tasyri‟.

- Khawarij. Syi‟ah,

Jumhur dan

pemikirannya dalam

tasyri‟.

- Priode atba‟ al Fuqaha

(perkembangan mazhab

dan pembukuan hadist).

- Faktor Perkembangan

tasyri‟.

- Mazhab-mazhab fiqh,

dasar pemikiran dan

perkembangannya.

- Pengaruh pembukuan

hadist terhadap tasyri‟.

- Pengaruh pembukuan

ushul fiqh dan fiqh

terhadap perkembangan

tasyri‟.

- Priode Ulama

Muhajirin(masa taqlid

dan jumud).

- Faktor terhentinya

ijtihat.

- Peranan ulama dari



Muhajirin(masa

taqlid dan jumud).

19. Faktor terhentinya

ijtihat.

20. Peranan ulama dari

aliran-aliran yang

tumbuh.

21. Tabaqat para ulama

mazhab.

22. Usaha-usaha ulama

dalam mengatasi

taqlid dan jumud.

23. Priode Kebangunan

Tasyri‟ (Kebangunan

fiqh Islam).

24. Peranan ulama dalam

kebangunan kembali

tasyri‟.

25. Kegiatan kebangunan

fiqh modern.

26. Perkembangan tasyri‟

di beberapa negara

Islam dan negeri

muslim.

27. Transportasi fiqh

melalui per UUD-an .

28. Perkembangan studi

fiqh secara Muqaran.

29. Priode Kotemporer

(Hukum Islam

Modern).

30. Hukum Islam dan

aliran-aliran yang

tumbuh.

- Tabaqat para ulama

mazhab.

- Usaha-usaha ulama

dalam mengatasi taqlid

dan jumud.

- Priode Kebangunan

Tasyri‟ (Kebangunan

fiqh Islam).Peranan

ulama dalam

kebangunan kembali

tasyri‟.

- Kegiatan kebangunan

fiqh modern.

- Perkembangan tasyri‟

di beberapa negara

Islam dan negeri

muslim.

- Transportasi fiqh

melalui per UUD-an .

- Perkembangan studi

fiqh secara Muqaran.

- Priode Kotemporer

(Hukum Islam

Modern).

- Hukum Islam dan

perubahan sosial.

- Penyerapan hukum

Eropa di negara Islam

dan Menegi Muslim.

- Hukum Islam di



perubahan sosial.

31. Penyerapan hukum

Eropa di negara Islam

dan Menegi Muslim.

32. Hukum Islam di

Indonesia pada masa

penjajahan Belanda.

33. Hukum Islam di

Indonesia pada masa

penjajahan Jepang.

34. Hukum Islam di

Indonesia pada masa

setelah kemerdekaan.

35. Pembentukan dan

penyebar an KHI.

36. Sekilas tentang

hukum Islam di

Negara-negara

Asean.

37. Perbandingan per-

UU-an tertentu

negara-negara Islam

Indonesia pada masa

penjajahan Belanda.

- Hukum Islam di

Indonesia pada masa

penjajahan Jepang.

- Hukum Islam di

Indonesia pada masa

setelah kemerdekaan.

- Pembentukan dan

penyebar an KHI.

- Sekilas tentang hukum

Islam di Negara-negara

Asean.

- Perbandingan per-UU-

an tertentu negara-

negara Islam


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Pengantar Ushul Fiqh


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mata kuliah mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengistimbatkan hukum dengan berbagai kaidah-kaidah

fiqhiyah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2 Mahasiswa dapat

Mengetahui ruang

lingkup Ushul Fiqh

serta sumbernya

1. Menjelaskan

pengertian ushul fiqh

2. Menceritakan sejarah pemikiran fiqh dan

ushul fiqh serta

perkembangannya.

3. Mengetahui objek pembahasan dan

tujuan mempelajari

fiqh dan ushul fiqh


pengertian ushul fiqh

- Mahasiswa mengetahui sejarah pemikiran fiqh dan

ushul fiqh serta

perkembangannya.

- Mahasiswa mengetahui objek pembahasan dan

tujuan mempelajari fiqh

dan ushul fiqh

Ceramah/

Diskusi

- Al-Jawziyyah, Syams al-Din

ibn al-Qayyim. I’lam al-

Muwaqqi’in, Dar al-Fikr, Beirut, 1973.

- Al-Suyuthi, al-ijtihad,

(Iskandariyah: Muassasah

Syabab al-Jami‟ah, 1985) - Ahmad Hasan dalam

bukunya Pintu Ijtihad

Sebelum Tertutup, terj. Agah Garnadi, (Bandung: Pustaka,

1984).

3 Mahasiswa 1. Menjelaskan sumber- - Menjelaskan sumber- Ceramah/ - Al-Suyuthi, al-ijtihad,



memahami sumber

hukum Islam yang

disepakati dan yang

tidak disepakati

sumber hukum Islam yang disepakati.

2. Menjelaskan sumber-

sumber hukum Islam yang tidak disepakati

sumber hukum Islam yang disepakati.

- Menjelaskan sumber-

sumber hukum Islam yang tidak disepakati

Diskusi (Iskandariyah: Muassasah Syabab al-Jami‟ah, 1985)

- Al-Syarbayni. Mughni al-

Muhtaj, jilid III. Mesir: Mustafa al-Babi al-Halabi

wa Awladuh, t. th .

- Harun Nasution, Teologi

Islam, Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan

4 Mahasiswa

memahami

pembagian hukum

Syari‟ah: Taklifi dan

Wad’i

Menjelaskan

pembagian hukum

Syari‟ah: Taklifi dan

Wad’i

Mahasiswa dapat

menjelaskan pembagian

hukum Syari‟ah: Taklifi

dan Wad’i

Ceramah/

Diskusi


ibn al-Qayyim. I’lam al-Muwaqqi’in, Dar al-Fikr,

Beirut, 1973.


(Iskandariyah: Muassasah Syabab al-Jami‟ah, 1985)

- Al-Syarbayni. Mughni al-

Muhtaj, jilid III. Mesir: Mustafa al-Babi al-Halabi

wa Awladuh, t. th .

5-6 Mahasiswa

memahami kaidah-

kaidah kebahasaan

Menjelaskan lafaz

ditinjau dari makna

yang diciptakan ‘am

dan qasrul ‘am a. Am; pengertian,

macam lafaz b. Khas, pengertian

dan criteria lafaz

yang didkategorikan lafaz khas

c. Khas: lafaz amr dan

Nahy, mutlaq dan

muqayyad d. Lafaz muradif dan

Mahasiswa dapat

menjelaskan lafaz

ditinjau dari makna yang

diciptakan ‘am dan

qasrul ‘am a. Am; pengertian,

macam lafaz

b. Khas, pengertian dan criteria lafaz yang

didkategorikan lafaz

khas

c. Khas: lafaz amr dan Nahy, mutlaq dan

muqayyad

Ceramah/

Diskusi

- Ahmad ibn Nasir Ahmad,

“Ibn Hazm wa Mawqifuh min al-Ilahiyyat”, (makkah:

Universitas Umm al-Qura,

t.th.) - Ahmad Hasan dalam


Sebelum Tertutup, terj. Agah

Garnadi, (Bandung: Pustaka, 1984)

- Arif Khalil;, „al_imam

Dawud al-Zahiri wa Atharuhu fi al-Fiqh al-

Islami”, (Kuwait: Dar al-

Arqam, 1984



musytarak d. Lafaz muradif dan musytarak

7 Mahasiswa

memahami Lafaz

ditinjau dari segi

terang dan tidak

terangnya makna

1. Menjelaskan Zahirud

Dalallah

2. Menjelaskan dapat menjelaskan khafiyud

Dalallah

- Mahasiswa dapat

menjelaskan Zahirud

Dalallah - Mahasiswa dapat

menjelaskan khafiyud

Dalallah

Ceramah/

Diskusi


“Ibn Hazm wa Mawqifuh

min al-Ilahiyyat”, (makkah: Universitas Umm al-Qura,

t.th.)

- Ahmad Hasan dalam bukunya Pintu Ijtihad

Sebelum Tertutup, terj. Agah

Garnadi, (Bandung: Pustaka, 1984)


tertulis/Lisan 30%

9 Mahasiswa

memahami teori

Dalalah

1. Menjelaskan dapat

menjelaskan dalalah

lafaz dan bukan lafaz menurut Hanafiiyah

2. Menjelaskan dapat

menjelaskan dalalah

mantuq dan mafhum menurut Syafi‟iyyah

- Mahasiswa dapat

menjelaskan dalalah lafaz

dan bukan lafaz menurut Hanafiiyah

- Mahasiswa dapat

menjelaskan dalalah

mantuq dan mafhum

menurut Syafi‟iyyah

Ceramah/

Diskusi




t.th.)

- Ahmad Hasan dalam

bukunya Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup, terj. Agah

Garnadi, (Bandung: Pustaka,

1984)

10-11 Mahasiswa

memahami teori

Ta’arud al-Adillah,

dan cara-cara

penyelesaiannya

1. Menjelaskan teori

Ta’arud al-Adillah

2. Menjelaskan

penyelesaian Taàrud al-Àdilla dengan cara

al-jamù wa al-taufiq

3. Menjelaskan penyelesaian Taàrud

al-Àdilla dengan cara

tarjih dan nasikh

- Mahasiswa dapat

menjelaskan teori Ta’arud

al-Adillah

- Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian

Taàrud al-Àdilla dengan

cara al-jamù wa al-taufiq

- Mahasiswa dapat

menjelaskan

penyelesaian Taàrud al-

Ceramah/

Diskusi/



min al-Ilahiyyat”, (makkah:

Universitas Umm al-Qura, t.th.)

- Ahmad Hasan dalam


Sebelum Tertutup, terj.

Agah Garnadi, (Bandung:



Àdilla dengan cara

tarjih dan nasikh

Pustaka, 1984)

12-13 Mahasiswa

memahami teori

Ijtihad

1. Menjelaskan

pengertian dan perkembangan Ijtihad

2. Menjelaskan macam

tingkatan dan

perkembangan Ijtihad

- Mahasiswa dapat

menjelaskan pengertian dan perkembangan Ijtihad

- Mahasiswa dapat

menjelaskan macam

tingkatan dan

perkembangan Ijtihad


“Ibn Hazm wa Mawqifuh min al-Ilahiyyat”, (makkah:


t.th.)

- Ahmad Hasan dalam




Pustaka, 1984)

14 Mahasiswa

memahami dimensi

Taqlid, Ittiba’ dan

Talfiq

Menjelaskan pengertian

Taqlid, Ittiba’ dan

Talfiq

- Mahasiswa dapat


Taqlid, Ittiba’ dan Talfiq




t.th.)

- Ahmad Hasan dalam




Pustaka, 1984)

15 Mahasiswa

memahami teori

Istifta’

Menjelaskan teori

Istifta’

- Mahasiswa dapat

menjelaskan teori Istifta




t.th.)

- Ahmad Hasan dalam




Pustaka, 1984)




tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Ushul Fiqh Lanjutan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mata kuliah mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengistimbatkan hukum dengan berbagai kaidah-kaidah

fiqhiyah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2 Mahasiswa

memahami

pengertian dan

cakupan Qawaid al-

Fiqhiyah

1. Menjelaskan

pengertian Qawaid

al-Fiqhiyah 2. Menjelaskan

pengertian Qawaid

al-Fiqhiyah.

3. Menjelaskan perbedaan antara

Qawaid al-Fiqhiyyah

dengan Qawaid al-Usuliyyah

- Mahasiswa dapat


Qawaid al-Fiqhiyah - Mahasiswa dapat


Qawaid al-Fiqhiyah.

- Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan

antara Qawaid al-

Fiqhiyyah dengan Qawaid al-Usuliyyah

Ceramah/

Diskusi






Syabab al-Jami‟ah, 1985) - Ahmad Hasan dalam bukunya

Pintu Ijtihad Sebelum

Tertutup, terj. Agah Garnadi, (Bandung: Pustaka, 1984).

3 Mahasiswa

memahami urgensi

Menjelaskan urgensi

dan kegunaan qawaid

Mahasiswa dapat

menjelaskan urgensi dan

Ceramah/

Diskusi





dan kegunaan

Qawaid al-

Fiqhiyyah

al-Fiqhiyyah kegunaan qawaid

al-Fiqhiyyah

Syabab al-Jami‟ah, 1985) - Al-Syarbayni. Mughni al-

Muhtaj, jilid III. Mesir:

Mustafa al-Babi al-Halabi wa Awladuh, t. th .

- Harun Nasution, Teologi

Islam, Aliran-Aliran Sejarah

Analisa Perbandingan

4 Mahasiswa

memahami sejarah

pertumbuhan dan

perkembangan

Qawaid Usuliyyah

Menjelaskan

pertumbuhan dan

perkembangan Qawaid

Usuliyyah

Mahasiswa dapat

menjelaskan pertumbuhan

dan perkembangan

Qawaid Usuliyyah

Ceramah/

Diskusi - Al-Jawziyyah, Syams al-Din





Syabab al-Jami‟ah, 1985) - Al-Syarbayni. Mughni al-

Muhtaj, jilid III. Mesir:

Mustafa al-Babi al-Halabi wa Awladuh, t. th .

5-6 Mahasiswa

memahami metode

pembentukan

Qawaid al-

Fiqhiyyah

Menjelaskan metode

pembentukan Qawaid

al-Fiqhiyyah dalam satu

contoh kasus

Mahasiswa dapat

menjelaskan metode

pembentukan Qawaid al-

Fiqhiyyah dalam satu

contoh kasus

Ceramah/

Diskusi - Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn

Hazm wa Mawqifuh min al-

Ilahiyyat”, (makkah: Universitas Umm al-Qura,

t.th.)

- Ahmad Hasan dalam bukunya Pintu Ijtihad Sebelum

Tertutup, terj. Agah Garnadi,

(Bandung: Pustaka, 1984)

- Arif Khalil;, „al_imam Dawud al-Zahiri wa Atharuhu fi al-

Fiqh al-Islami”, (Kuwait: Dar

al-Arqam, 1984

7 Mahasiswa

memahami Qawaid

Mahasiswa dapat

menjelaskan Qawaid

- Mahasiswa dapat

menjelaskan Zahirud

Dalallah

Ceramah/

Diskusi - Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn


Ilahiyyat”, (makkah:



al-Fiqhiyyah al-

Asasiyyah

al-Fiqhiyyah al-

Asasiyyah

- Mahasiswa dapat menjelaskan khafiyud

Dalallah


- Ahmad Hasan dalam bukunya

Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup, terj. Agah Garnadi,



tertulis/Lisan 30%

9 Mahasiswa

memahami kaidah-

kaidah furu’ yang

disepakati

Menjelaskan kaidah-

kaidah furu’ yang

disepakati

Mahasiswa dapat

menjelaskan kaidah-

kaidah furu’ yang

disepakati

Ceramah/

Diskusi

- Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn

Hazm wa Mawqifuh min al-Ilahiyyat”, (makkah:


t.th.)

- Ahmad Hasan dalam bukunya Pintu Ijtihad Sebelum

Tertutup, terj. Agah Garnadi,


10-11 Mahasiswa

memahami kaidah-

kaidah furu’ yang

tidak disepakati

Menjelaskan kaidah-

kaidah furu’ yang tidak

disepakati

Mahasiswa dapat

menjelaskan kaidah-

kaidah furu’ yang tidak

disepakati

Ceramah/

Diskusi

- Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn




- Ahmad Hasan dalam




Pustaka, 1984)

12-13 Mahasiswa

memahami

penerapan kaidah-

kaidah Fiqh dalam

kasus-kasus

kontemporer

Menerapkan kaidah-

kaidah Fiqh dalam

kasus-kasus

kontemporer

Mahasiswa dapat

menerapkan kaidah-kaidah

Fiqh dalam kasus-kasus

kontemporer

Ceramah/

Diskusi

- Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn Hazm wa Mawqifuh min al-



- Ahmad Hasan dalam






Pustaka, 1984)

14 Mahasiswa

memahami maqasid

al-Syari’ah

Menjelaskan tentang

maqasid al-Syari’ah

Mahasiswa dapat

menjelaskan maqasid al-

Syari’ah




- Ahmad Hasan dalam




Pustaka, 1984)

15 Mahasiswa

memahami dinamika

dan elastisitas

hukum syari‟ah

Menjelaskan dinamika

dan elastisitas hukum

syari‟ah

Mahasiswa dapat

menjelaskan dinamika dan

elastisitas hukum syari‟ah




- Ahmad Hasan dalam




Pustaka, 1984)


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Qowaid Fiqhiyah


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami dan mengetahui perbedaan pendapat ulama

mazhab dan argumentasinya dalam masalah Fiqh Munakahat.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





Mahasiswa mampu

menerapkan

pengertian Qawaid

Fiqhiyyah dalam

Menunjang

pengembangan

ilmu fiqh

Pengertian qawaid

fiqhiyyah dan ruang

lingkup pembahasannya

dan tujuan

mempelajarinya


pengertian Qawaid

Fiqhiyyah dari segi

bahasa dan istilah

menurut pendapat

fuqaha menerapkannya

dalam ilmu fiqih,

lengkap dengan contoh


dan mampu

membedakan

- antara Qawaid Fiqhiyyah

Ceramah/

Diskusi

- Jalaluddin al-Suyuthi,

al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur



dan Dhawabith

Fiqhiyyah


dan mampu

membedakan Qawaid

Fiqhiyyah dan Qaidah

Ushuliyyah


dan mampu

membedakan Qawaid

Fiqhiyyah dan

Nadhariyyah Fiqhiyyah

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh

Mahasiswa mampu

menganalisis

periodisasi sejarah

kemunculan,

perkembangan dan

kematangan Qawaid

Fiqhiyyah.

Sejarah munculnya dan

perkembangan Qawaid

Fiqhiyyah


dan mendeskripsikan

periodisasi sejarah

munculnya Qawaid

Fiqhiyyah,

perkembangannya,

kematangannya


dan memberikan

beberapa contoh faktor-

faktor pendorong

penyusunannya

menunjukkan tokoh dan

karya-karyanya dalam

bidang Qaidah

Fiqhiyyah

Ceramah/

Diskusi


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh

Mahasiswa mampu

memilah beberapa

aliran dalam Qawaid

Aliran-aliran dalam

Qaidah Fiqhiyyah


dan menjelaskan

masing-masing aliran

Ceramah/

Diskusi


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa



Fiqhiyyah

dalam Qawaid

Fiqhiyyah.


dan menganalisis

persamaan dan

perbedaan yang ada

dalam berbagai

aliran/mazhab mengenal

kitab-kitab Qawaid

Fiqhiyyah sebagai

produk dari

aliran/mazhab masing-

masing

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh

Mahasiswa mampu

menerapkan fungsi

Qawaid Fiqhiyyah

dalam hukum fiqih

dan hubungannya

dengan Ushul Fiqh

Fungsi Qawaid

Fiqhiyyah

dalam hukum fiqih

Hubungan Qawaid

Fiqhiyyah dengan

Ushul

Fiqh


dan menjelaskan fungsi

Qawaid Fiqhiyyah dalam

hukum fiqh


dan mencontohkan

fungsi Qawaid

Fiqhiyyah dalam hukum

fiqh tersebut


dan menganalisis

hubungan antara Qawaid

Fiqhiyyah dengan ushul

fiqh.

Ceramah/

Diskusi


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh


tertulis/Lisan 30%



Mahasiswa mampu

menerapkan lima

Qaidah pokok,

sumber dalilnya dan

contoh- contohnya

Lima qaidah pokok

Sumber dalilnya

Contoh- contohnya


dan mengidentifikasi

lima qaidah pokok yang

menjadi induk dari

beberapa qaidah yang

Lain


dan menyebutkan

sumber pembentukan

contohnya.

Ceramah/

Diskusi/


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh

Mahasiswa mampu

mengembalikan

beberapa qaidah

furu‟ kepada lima

qaidah pokok yang

menjadi induknya

dan memberikan

contohnya

40 qaidah furu


dan mengidentifikasi 40

qaidah furu‟ secara

keseluruhan


dan mengkategorisasikan

ke 40 qaidah furu‟ ke

dalam lima kategori,

sesuai dengan qaidah

pokok


dan menyebutkan contoh

contoh yang diperlukan

Ceramah/

Diskusi


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh



-

Mahasiswa mampu

menyimpulkan

qaidah yang paling

pokok dari lima

qaidah pokok

Ringkasan dari lima

qaidah pokok (menurut

sebagian ulama



lima kadiah pokok


dan menganalisis lima

qaidah pokok


dan menyimpulkan lima

qaidah pokok

Ceramah/

Diskusi


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih

Mubarak, Kaidah

Fiqh

Mahasiswa mampu

mengaplikasikan

Qawaid Fiqhiyyah

ke dalam masalah-

masalah fiqh

kontemporer

Contoh terapan



masalah-masalah fiqh

kotemporer


dan

menentukanmasalah-

masalah tersebut pada

kategori qaidah tertentu


dan menjelaskan/

memberikan argumen

mengapa masalah

tersebut masuk dalam

Ceramah/

Diskusi


al-Asybah wa al-

Nazhair fi Qawaidwa

Furu’ Fiqh al-

Syafi’iyyat

- Ahmad Sudirman

Abbas: Sejarah

Qawaid Fiqhiyyah

- Abdul Mujib:

Kaidah-kaidah Ilmu

Fiqih

- Asmuni Abdur

rahman, Qawaid Fiq

hiyyah, Jaih



wilayah qaidah yang

dimaksud

Mubarak, Kaidah

Fiqh


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Pengantar Perbandingan Mazhab


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memiliki kemampuan untuk memahami berbagai mazhab

dalam fiqh dan mengetahui dasar-dasar istinbath hukum masing-masing mazhab dalam rangka mengembangkan

wawasan pemahaman fiqih

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2-4 Mahasiswa

memahami ruang

lingkup studi

perbandingan

mazhab

1. Menjelaskan

mazhab fiqh,

macam dan unsur-

unsurnya

2. Menjelaskan

pengertian, tujuan,

manfaat ruang

lingkup dan metode

studi perbandingan

mazhab, serta

perbedaan dengan

- Mahasiswa mampu

memahami mazhab fiqh,

macam dan unsur-

unsurnya


pengertian, tujuan,

manfaat ruang lingkup

dan metode studi

perbandingan mazhab,

serta perbedaan dengan

ilmu alKhilaf.

Ceramah/

Diskusi

- Ahmad Asy-Syurbasi.

Sejarah dan Biografi

empat Imam Mazhab

(Terjemahan Drs.

Sabil Huda dan Drs,

JH. A. Ahmad) Bumi

Aksara Jakarta 1991.

- Hasbi Ash-Shiddieqy,

Pokok-pokok

pegangan Imam-



ilmu alKhilaf.

3. Menjelaskan asal-

usul dan

perkembangan studi

perbandingan

mazhab dan kitab-

kitabnya.

4. Menjelaskan sebab-

sebab terjadinya

perbedaan pendapat

dalam fiqh dan

hikmah adanya

perbedaan pendapat.

- Mahasiswa mampu

memahami asal-usul

dan perkembangan studi

perbandingan mazhab

dan kitab-kitabnya.


dan mengetahui sebab-

sebab terjadinya

perbedaan pendapat

dalam fiqh dan hikmah

adanya perbedaan

pendapat.

imam Mazhab dalam

membina Hukum

Islam, Bulan

Bintang, Jakarta,

1973.

- Muhammad Abu

Zahrah Syeikh,

Tarekh al –Mazahib

al-Fiqhiyah, Al-

Madany, Kairo.

- Munawar Cholil K.

H., Biografi Empat

Serangkai Imam

Mazhab, Bulan

Bingtang, Jakarta,

1986

- Hudhari Beik,

Tarekh Tasyri’ al

Islamy, Istiqomah

Kairo, 1939.

5-7 Mahasiswa

memahami dan

mengetahui mazhab-

mazhab fiqh dan

tokoh-tokohnya serta

para pendukung

mazhab dan

penyebarannya

1. Menjelaskan

mazhab-mazhab

fiqh dan tokoh-

tokohnya

2. Menjelaskan imam-

imam mazhab

sunni, biografi dan

karya-karyanya

3. Menjelaskan imam-


mazhab-mazhab fiqh dan

tokoh-tokohnya


imam-imam mazhab

sunni, biografi dan

karya-karyanya


imam-imam mazhab

Ceramah/

Diskusi



empat Imam Mazhab

(Terjemahan Drs.

Sabil Huda dan Drs,

JH. A. Ahmad) Bumi





imam mazhab syi‟i,

biografi dan karya-

karyanya

4. Menjelaskan para

pendukung mazhab

dan karya-karyanya

5. Menjelaskan

penyebaran mazhab

dan istilah-istilah

khusus dalam

mazhab-mazhab

syi‟i, biografi dan karya-

karyanya

- Mahasiswa dapat

mengetahui para

pendukung mazhab dan

karya-karyanya

- Mahasiswa dapat

mengetahui penyebaran

mazhab dan istilah-

istilah khusus dalam

mazhab-mazhab

Pokok-pokok

pegangan Imam-

imam Mazhab dalam

membina Hukum

Islam, Bulan

Bintang, Jakarta,

1973.

- Sayyid Muhibbiddin

al-Khatib, Mengenai

Pokok-pokok Syi’ah

al-Imamiyah dan

Perbedaannya

dengan Ahlus Sunnah,

Bina Ilmu Surabaya,

1985

- Hudhari Beik,

Tarekh Tasyri’ al

Islamy, Istiqomah

Kairo, 1939.


tertulis/Lisan 30%


memahami metode

istinbath para imam

mazhab

1. Menjelaskan

metode istimbath

mazhab Hanafi.

2. Menjelaskan

metode istimbath

mazhab Maliki.

3. Menjelaskan

metode istimbath


metode istimbath

mazhab Hanafi.


metode istimbath

mazhab Maliki.

- Mahasiswa Mengetahui

metode istimbath

Ceramah/

Diskusi



empat Imam Mazhab

(Terjemahan Drs.

Sabil Huda dan Drs,

JH. A. Ahmad) Bumi




mazhab Syafe‟i.

4. Menjelaskan

metode istimbath

mazhab Hambali.

5. Menjelaskan

metode istimbath

mazhab Zhahiri.

6. Menjelaskan

metode istimbath

mazhab Syafi‟i

mazhab Syafe‟i.


metode istimbath

mazhab Hambali.


metode istimbath

mazhab Zhahiri.


metode istimbath

mazhab Syafi‟i



Islamy, Dar al anshaar

, kairo. 1939


Pokok-pokok

pegangan Imam-

imam Mazhab dalam

membina Hukum

Islam, Bulan

Bintang, Jakarta,

1973.

- Muhammad Abu

Zahrah Syeikh,


al-Fiqhiyah, Al-

Madany, Kairo.

- Munawar Cholil K.

H., Biografi Empat

Serangkai Imam

Mazhab, Bulan

Bingtang, Jakarta,

1986


memahami

karekteristik fiqh

imam mazhab, talfik

dan perdebatan

1. Menjelaskan

kerakteristik afiqh

Hanafi, Maliki,

Syafe‟i, Hambali,

dan Syi‟ah (imami


kerakteristik fiqh Hanafi,

Maliki, Syafe‟i,

Hambali, dan Syi‟ah

(imami dan Zaidi).

Ceramah/

Diskusi/



empat Imam Mazhab

(Terjemahan Drs.

Sabil Huda dan Drs,



antara berbagai

mazhab

dan Zaidi).

2. Menjelaskan Sikap

Imam mazhab

terhadap mazhab

lainnya dan pesan-

pesan mereka

3. Menjelaskan talfik

antara berbagai

mazhab, dan

legislasi hukum

Islam di zaman

modern

4. Menjelaskan arah

perdebatan antar

berbagai mazhab

- Mahasiswa memamhami

Sikap Imam mazhab

terhadap mazhab lainnya

dan pesan-pesan mereka

- Mahasiswa mengatahui

talfik antara berbagai

mazhab, dan legislasi

hukum Islam di zaman

modern


arah perdebatan antar

berbagai mazhab

JH. A. Ahmad) Bumi




Islamy, Dar al anshaar

, kairo. 1939


Pokok-pokok

pegangan Imam-

imam Mazhab dalam

membina Hukum

Islam, Bulan

Bintang, Jakarta,

1973.

- Murtsdhs

Muththshsri, Prinsip-

prinsip Ijtihad Antara

Sunnah dan Syi’ah,

Pustaka Hidayah,

1990.

- Sayyid Muhibbiddin

al-Khatib, Mengenai

Pokok-pokok Syi’ah

al-Imamiyah dan

Perbedaannya

dengan Ahlus Sunnah,

Bina Ilmu Surabaya,

1985



- Muhammad Abu

Zahrah Syeikh,


al-Fiqhiyah, Al-

Madany, Kairo.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami Prinsip-prinsip studi ilmu hukum dan aspek-aspek sistem hukum Indonesia secara global

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 Mahasiswa dapat

memahami Norma-

norma dalam

masyarakat dan

hukum sebagai

kaedah (norma)

1. Pengertian norma

2. Norma kesusilaan,

norma kesopanan,

norma agama, dan

norma hukum

3. Perbedaan antara

norma kesusilaan

- Mahasiswa mampu

menjelaskan penger-tian

norma

- Mahasiswa mampu

menjelaskan norma

kesusilaan, norma

kesopanan, norma

agama, dan norma

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Soejono D, Pengantar Ilmu

Hukum,

Purnadi Purbacaroko dan Soerjono

Soekanto, Perihal Kaidah Hukum,

-------. Yurisprudensi dan

Peundang-undangan,

Sudirman Kartohadiprojo,

Pengantar tata Hukum

Indonesia,

Kusumadi Pudjosewojo, Pedoman



dan norma

kesopanan, norma

agama, dan norma

hukum

4. Pengertian Hukum,

hukum objektif,

hukum subjektif

5. Tujuan hukum

6. Fungsi hukum

hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan perbedaan

antara norma kesusilaan

dan norma kesopanan,

norma agama, dan

norma hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan pengertian

Hukum, hukum objektif,

hukum subjektif

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tujuan

hukum


hami fungsi hukum

Pelajaran tata Hukum

Indonesia

E. Utrecht, Pengantar dalam

hukum Indonesia,

Van Aperdoorn, Pengantar Ilmu

Hukum (Terjemahan)

Soedikno Metro Kusumo,

Mengenal Hukum suatu

Pengantar

Sutjipto Raharjo, Ilmu Hukum,

Ridwan Syahroni, Rangkuman

Intisari Ilmu Hukum


memahami Disiplin

hukum, Istilah-

Istilah dan

pengertian dalam

ilmu hukum

1. Pengertian disiplin

hukum

2. Cakupan disiplin

hukum

3. Politik hukum

4. Masayarakat hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan pengertian

disiplin hukum


hami cakupan disiplin

hukum


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,




Peundang-undangan,



Indonesia,





5. Subjek Hukum

6. Objek Hukum

7. Peristiwa Hukum

8. Hubungan Hukum

dan akibat hukum

9. Lembaga Hukum

hami politik hukum


hami masyarakat hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan subjek

hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan objek

hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan peristiwa

hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan hubungan

hu-kum dan akibat

hukum


hami lembaga hukum

Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar



Intisari Ilmu Hukum

5 Mahasiswa dapat

memahami Asas

hukum, Sistem

hukum, dan unsur-

unsur hukum

1. Pengertian asas

hukum, asas hukum

nasional, asas hukum

lainnya

2. Pengertian sistem

hukum, macam-


hami pengertian asas

hukum, asas hukum

nasional, asas hukum

lainnya

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,




Peundang-undangan,




macam sistem hukum

3. Unsur-unsur hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pengertian sistem

hukum, macam-macam

sistem hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan unsur-

unsur hukum


Indonesia,



Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar



Intisari Ilmu Hukum


memahami mazhab

ilmu hukum dan

klasifikasi hukum

1. Mazhab hukum alam/

kodrat,

2. Mazhab sejarah

3. Mazhab positivisme

4. Mazhab Sosiologis

5. Teori murni Hans

Kalsen

6. Klasifikasi hukum

publik dan hukum

privat


mahami mazhab hukum

alam/ kodrat.


hami mazhab sejarah

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan mazhab

positi-visme

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan mazhab

Sosio-logis

- Mahasiswa mampu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,





Indonesia,



Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar



men-jelaskan teori

murni Hans Kalsen

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan klasifikasi

hukum publik dan

hukum privat



Intisari Ilmu Hukum


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 Mahasiswa dapat

memahami Ilmu

tentang kenyataan

1. Ilmu tentang kenya-

taan dan cakupannya

2. Sosiologi hukum

3. Antropologi hukum

4. Psikology hukum

5. Perbandingan hukum

6. Sejarah hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan ilmu

tentang kenyataan dan

cakupannya

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Sosiologi

hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

Antropologi hu-kum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Psikology

hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,




Peundang-undangan,



Indonesia,



Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum (Terjemahan)



Pengantar




Perbandingan hukum


hami Sejarah hukum


Intisari Ilmu Hukum


memahami Sumber-

sumber hukum

1. Sumber hukum

dalam arti material

2. Sumber hukum

dalam arti formal

3. Perundang-

undangan

4. Yurisprudensi

5. Traktat

6. Doktrin

7. Hukum Kebiasaan

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Sumber

hukum dalam arti

Material

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Sumber

hukum dalam arti

Formal

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Perun-

dang-undangan

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Yuris-

prudensi

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Traktat

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Doktrin

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,




Peundang-undangan,



Indonesia,



Indonesia

E. Utrecht, Pengantardalam

hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar



Intisari Ilmu Hukum



Kebiasaan

12 Mahasiswa dapat

memahami

Penemuan hukum

1. Pengertian pene-

muan Hukum

2. Aliran-aliran dalam

penemuan Hukum

3. Metode Penemuan

Hukum

4. Metode Interpretasi/

Penafsiran

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Penger-tian

penemuan Hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Aliran-

aliran dalam penemuan

Hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Metode

Pene-muan Hukum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Metode

Inter-pretasi/ Penafsiran

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,




Peundang-undangan,



Indonesia,



Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar



Intisari Ilmu Hukum

13 Mahasiswa dapat

memahami Tata

Hukum di Indonesia

1. Sejarah tata Hukum

Indonesia

2. Perkembangan Tata

Hukum Indonesia

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Sejarah tata

Hukum Indonesia

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Perkem-

bangan Tata Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,





Indonesia,





Indonesia Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar



Intisari Ilmu Hukum

14 Mahasiswa dapat

memahami Kekua-

saan Kehakiman

1. Kekuasaan Keha-

kiman

2. Lingkungan Pera-

dilan Umum

3. Lingkungan Pera-

dilan Agama

4. Lingkungan Pera-

dilan Militer

5. Lingkungan Pera-

dilan Tata Usaha

Negara

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Kekua-

saan Kehakiman

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Ling-

kungan Peradilan

Umum

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Ling-

kungan Peradilan

Agama

- Mahasiswa mampu

menjelaskan Ling-

kungan Peradilan

Militer

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,


Soekanto, Perihak Kaidah Hukum,

-------. Yurisprodensi dan

Peundang-undangan,



Indonesia,



Indonesia



Pengantar



Intisari Ilmu Hukum



- Mahasiswa mampu

menjelaskan Ling-

kungan Peradilan Tata

Usaha Negara

15 Mahasiswa dapat

memahami Jenis-

jenis lapangan

Hukum

1. Pengertian HTN,

Hukum Pidana,

Hukum Perdata,

hukum dagang,

hukum pajak,

hukum

Internasional HAN,

dll

2. Masalah pokok

masing-masing

jenis lapangan

hukum


Pengertian HTN,

Hukum Pidana, Hukum

Perdata, hukum

dagang, hukum pajak,

hukum Internasional

HAN, dll

- Mahasiswa mampu

menjelaskan masalah

pokok masing-masing

jenis lapangan hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Hukum,




Peundang-undangan,



Indonesia,



Indonesia


hukum Indonesia,


Hukum(Terjemahan)



Pengantar


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Fiqh Ibadah


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memahami aturan dan Hukum-hukum Fiqh yang berkaitan

dengan ibadah sehari-hari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Memahami tentang

Seluk-beluk Ibadah

1. Menjelaskan

pengertian, dan

Hakihat Ibadah

2. Menjelaskan

ruanglingkup,

rahasia, dan tujuan

ibadah.

3. Menjelaskan

macam-macam

ibadah dari berbagai

aspek.

4. Menjelaskan


pengertian, dan Hakihat

Ibadah


ruanglingkup, rahasia,

dan tujuan ibadah.

- Mahasiswa dapat

memahami macam-

macam ibadah dari

berbagai aspek.

- Mahasiswa dapat

memahami hubungan

Ceramah/

Diskusi

- Al-Qurdlawi, Yusuf.

Fiqih Ibadah. Jakarta

: PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.

- Bakar, Imam

Taqyuddin Abi, bin



hubungan ibadah

dengan iman

ibadah dengan iman Muhammad Al

Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1,

Surabaya: Darul

Abidin, tth.

- Daradjat, Zakiah,

Shalat Menjadikan

Hidup Bermakna,

Jakarta: Ruhama,

1996.

- El-Jazairi, Abu Bakar

Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991.

- Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka

Setia, 2009.

5 Memahami tentang

masalah Thaharoh

1. Menjelaskan

tentang Pengertian

Thaharah

2. Menjelaskan

tentang macam-

macam thaharah.

3. Menjelaskan

tentang tata cara

thaharah


tentang Pengertian

Thaharah

- Mahasiswa mengatahui

tentang macam-macam

thaharah. - Mahasiswa dapat

mengetahui tentang tata

cara thaharah



: PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.

- Bakar, Imam



Taqyuddin Abi, bin

Muhammad Al

Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1,

Surabaya: Darul

Abidin, tth.

- Daradjat, Zakiah,

Shalat Menjadikan

Hidup Bermakna,

Jakarta: Ruhama,

1996.


Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991.

- Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka

Setia, 2009.

6 Memahami tentang

masalah shalat dan

jenazah

1. Menjelaskan

pengertian dan

kewajiban shalat

2. Menjelaskan

tentang syarat,

rukun-rukun, dan

sunnat-sunnat shalat

3. Menjelaskan hak-

hal yang

membatalkan shalat,


pengertian dan

kewajiban shalat


tentang syarat, rukun-

rukun, dan sunnat-sunnat

shalat

- Mahasiswa memeahami

hak-hal yang

membatalkan shalat, dan

Ceramah/

Diskusi



: PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.



dan hikmah shalat.

4. Menjelaskan

macam-macam

shalat dari berbagai

aspek

5. Menjelaskan

tentang shalat

jama‟ah dan

keutamannya.

hikmah shalat.


macam-macam shalat

dari berbagai aspek


tentang shalat jama‟ah

dan keutamannya.

- Bakar, Imam

Taqyuddin Abi, bin

Muhammad Al

Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1,

Surabaya: Darul

Abidin, tth. .


Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991.

Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah, Bandung:

Pustaka Setia, 2009.

7 Memahami seluk

beluk tentang

pengurusan jenazah

1. Menjelaskan hal-

hal yang dianjurkan

dalam menghadapi

orang yang sakratul

maut.

2. Menjelaskan

tentang hal-hal

yang berkaitan

dengan

penyelenggaraan

jenazah

- Menjelaskan hal-hal

yang dianjurkan dalam

menghadapi orang yang

sakratul maut.

- Menjelaskan tentang

hal-hal yang berkaitan

dengan



: PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.

- Bakar, Imam

Taqyuddin Abi, bin

Muhammad Al

Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1,



Surabaya: Darul

Abidin, tth.

- Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka

Setia, 2009.


tertulis/Lisan 30%


seluk beluk Puasa

1. Menjelaskan

tentang pengertian

hukum dan hikmah

puasa.

2. Menjelaskan

tentang syarat,

rukun-rukun dan

sunat-sunat puasa.

3. Menjelaskan

tentang cara

melaksanakan puasa

dan hal-hal yang

membatalkan puasa.

4. Menjelaskan

tentang macam-

macam puasa

sunnat

- Mahasiswa Memahami

tentang pengertian

hukum dan hikmah

puasa.


tentang syarat, rukun-

rukun dan sunat-sunat

puasa.


tentang tentang cara

melaksanakan puasa dan

hal-hal yang

membatalkan puasa.


tentang macam-macam

puasa sunnat

Ceramah/

Diskusi



: PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.


Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991.

- Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka

Setia, 2009.




seluk-beluk zakat

1. Menjelaskan

tentang pengertian

zakat dan

perbedaannya

dengak pajak..

2. Menjelaskan

tentang wajib zakat,

dan mustahik zakat

3. Menjelaskan

tentang harta yang

wajib dizakati,

hikmah, dan fungsi

sosial zakat

4. Menjelaskan

penyelesaian

warisan orang yang

punahtentang

pengelola dan

pengguna zakat


tentang pengertian zakat

dan perbedaannya

dengak pajak..


tentang wajib zakat, dan

mustahik zakat


tentang harta yang wajib

dizakati, hikmah, dan

fungsi sosial zakat


penyelesaian warisan

orang yang punahtentang

arah perdebatan antar

berbagai mazhab



: PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.

- Bakar, Imam

Taqyuddin Abi, bin

Muhammad Al

Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1,

Surabaya: Darul

Abidin, tth.


Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991.

- Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka

Setia, 2009.


seluk-beluk Haji dan

Umrah.

1. Menjelaskan

pengertian haji dan

Umrah, macam-

- Mmahasiswa

mengatahui pengertian

haji dan Umrah, macam-

Ceramah/

Diskusi/



: PT.Raja Grafindo



macam haji dan

cara melaksanakan

haji.

2. Menjelaskan syarat,

rukun dan hikmah

haji.

3. Menjelaskna

tentang wajib haji,

sunat haji, dan hal-

hal yang

membatalkan haji

macam haji dan cara

melaksanakan haji.


syarat, rukun dan

hikmah haji.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang wajib

haji, sunat haji, dan hal-

hal yang membatalkan

haji

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan

Abdul Wahab Sayyed

Hawwas, Fiqh

Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.

- Bakar, Imam

Taqyuddin Abi, bin

Muhammad Al

Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1,

Surabaya: Darul

Abidin, tth.

- Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991.

- Hamid, Abdul, dan

Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka

Setia, 2009.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Muamalah


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memiliki konsep-konsep pemahaman tentang pengaturan kewajiban dan hak atas benda serta aktivitasnya

menurut syariat Islam untuk menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan



rincian materi perkuliahan selama satu

semester


2 Mahasiswa dapat

memahami pengertian

dan sistematika fiqh

muamalah

1. Menyebutkan

pengertian fiqh

muamalah

2. Menjelaskan

sistematika fiqh

muamalah

3. Menjelaskan

hubungan fiqh

muamalah dan fiqh

lainnya.


pengertian fiqh

muamalah


sistematika fiqh

muamalah - Mahasiswa mengetahui

hubungan fiqh muamalah dan fiqh lainnya.

Ceramah/

Diskusi

- Djazuli dan Janwari,

Lembaga-lembaga Perekonomian Umat

(Sebuah Pengenalan). Raja

Grafindo, Jakarta, 2002.

- Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan

Syari'ah Deskripsi dan

Illustrasi, cet. 1. Ekonisia, Yogyakarta, 2003.

- Karnaen A. Purwaatmaja,

membumikan Ekonomi



Islam di Indonesia, Usaha Kamil, Depok, 1996.

3-4 Mahasiswa dapat

memahami mengenai

kedudukan harta

1. Menjelaskan

pengertian harta

2. Menjelaskan

kedudukan, fungsi

dan pembagian harta

menurut syariat

Islam.


pengertian harta - Mahasiswa mengetahui

kedudukan, fungsi dan

pembagian harta menurut syariat Islam

Ceramah/

Diskusi

- Al-Jawziyyah, Syams al-

Din ibn al-Qayyim. I’lam

al-Muwaqqi’in, Dar al-Fikr, Beirut, 1973.


(Iskandariyah: Muassasah Syabab al-Jami‟ah, 1985)

- Djazuli dan Janwari,

Lembaga-lembaga Perekonomian Umat

(Sebuah Pengenalan). Raja

Grafindo, Jakarta, 2002.

- Elsi. Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, Grasindo,

PT. Gramedia, Jakarta,

2005.

5 Mahasiswa dapat

memahami tentang

akad dalam syariat

Islam

1. Menjelaskan

pengertian akad.

2. Menjelaskan

kedudukan dan sifat

akad.


ta’liq, taqyid dan

ifahah.


pengertian akad.


kedudukan dan sifat

akad. - Mahasiswa mengetahui

tentang ta’liq, taqyid dan ifahah.

Ceramah/

Diskusi

- Abdul R. Saliman, Esensi Hukum Bisnis di Indonesia,

Teori dan Contoh Kasus,

Prenada Media, Jakarta, 2004

- Abdullah Syukri Zarkasyi,

Etika Bisnis Dalam Islam, Mahabah Studi Pondok

Modern Darussalam,

Gontor, tt.

- Ali Ridho, Badan Hukum dan Kedudukan Badan

Hukum Perseroan, Alumni

Alumni, Bandung, 1977.

6-7 Mahasiswa dapat

memahami bentuk-


hukum jual beli


tentang hukum jual beli

Ceramah/

Diskusi

- Abdul R. Saliman, Esensi

Hukum Bisnis di Indonesia,

Teori dan Contoh Kasus,



bentuk akad dalam syariat Islam


hukum sewa

menyewa


hukum pinjam

meminjam


hukum perkongsian.

dalam syariat Islam


tentang hukum sewa

menyewa


tentang hukum pinjam

meminjam - Mahasiswa mengetahui

tentang hukum

perkongsian.

Prenada Media, Jakarta, 2004

- Ali Ridho, Badan Hukum

dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Alumni


- Joni Emirzon, Hukum

Surat Berharga dan Perkembangannya di

Indonesia, PT.

Prunhallindo, Jakarta, 2002.

- Karnaen A. Purwaatmaja,

membumikan Ekonomi

Islam di Indonesia, Usaha Kamil, Depok, 1996.


tertulis/Lisan 30%


memahami riba

1. Menerangkan

pengertian riba

2. Menerangkan

macam-macam riba

3. Menerangkan

keduduan hukum riba

4. Menerangkan

hubungan riba

dengan bunga

deposito, kredit dan

asuransi.


tentang pengertian riba


tentang macam-macam

riba


tentang keduduan

hukum riba


tentang hubungan riba

dengan bunga deposito,

kredit dan asuransi.

Ceramah/

Diskusi


Hukum Bisnis di Indonesia, Teori dan Contoh Kasus,

Prenada Media, Jakarta,

2004

- Abdullah Syukri Zarkasyi, Etika Bisnis Dalam Islam,

Mahabah Studi Pondok

Modern Darussalam, Gontor, tt.

- Ali Ridho, Badan Hukum

dan Kedudukan Badan

Hukum Perseroan, Alumni Alumni, Bandung, 1977.

11 Mahasiswa dapat

memahami pemberian

1. Menjelaskan syarat

dan kuasa


tentang syarat dan

Ceramah/

Diskusi





kuasa 2. Menjelaskan hukum

pemberian kuasa dan

penyelesaian atas

perselisihan.

kuasa - Mahasiswa mengetahui

tentang hukum

pemberian kuasa dan penyelesaian atas

perselisihan.

Teori dan Contoh Kasus, Prenada Media, Jakarta,

2004




- Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan

Syari'ah Deskripsi dan

Illustrasi, cet. 1. Ekonisia, Yogyakarta, 2003.


memahami bagaimana

memanfaatkan tanah

non-produktif

Menjelaskan Tanah

mati (ihya’ al-

mawat).


tentang Tanah mati (ihya’

al-mawat).

Ceramah/

Diskusi



Teori dan Contoh Kasus, Prenada Media, Jakarta,

2004

- Abdullah Syukri Zarkasyi, Etika Bisnis Dalam Islam,

Mahabah Studi Pondok

Modern Darussalam,

Gontor, tt. - Ali Ridho, Badan Hukum

dan Kedudukan Badan

Hukum Perseroan, Alumni Alumni, Bandung, 1977.


memahami tentang

hibah, sadaqah dan

hadiah serta

permasalahannya


hibah menurut syariat

Islam.

2. Menjelaskan

kedudukan hukum

sadaqah dan hadiah.


tentang tentang hibah

menurut syariat Islam. - Mahasiswa mengetahui

tentang kedudukan

hukum sadaqah dan

hadiah.

Ceramah/

Diskusi

- Abdullah Syukri Zarkasyi,

Etika Bisnis Dalam Islam,

Mahabah Studi Pondok Modern Darussalam,

Gontor, tt.






- Al-Jawziyyah, Syams al-Din ibn al-Qayyim. I’lam

al-Muwaqqi’in, Dar al-

Fikr, Beirut, 1973..


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Munakahat


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan pokok hukum perkawinan Islam dalam pespektif perbandingan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2 Memahami kaidah-

kaidah dan dasar-dasar

Hukum Perkawinan

Islam.

Menjelaskan kaidah-


hukum perkawinan

Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan kaidah-


hukum perkawinan Islam.

Ceramah/

Diskusi

- bdul Rahman al-Jaziri, al-

Fiqh „Ala Mazahib al-

Arba‟ah

- Wahbah al-Zuhayli, al-

Fiqh al-Islam wa

Adillatuh.

- Ibn Rusyd, Bidayat al-

Mujtahid.

- Sayyid Sabiq, Fiqh al-

Sunnah.

- Khatib al-Syarbini,

Mughni al-Muhtaj.

- Ibrahim Husen, Fiqh



Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

- Hasan Ayyub, Fiqih

Keluarga.

3 Memahami kaidah-

kaidah dan proses

peminangan dalam

perkawinan Islam.

Menjelaskan kaidah-

kaidah dan proses

peminangan dalam

hukum perkawinan

Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan kaidah-

kaidah dan proses

peminangan dalam hukum

perkawinan Islam.

Ceramah/

Diskusi - Abdul Rahman al-Jaziri,

al-Fiqh „Ala Mazahib al-

Arba‟ah


Fiqh al-Islam wa

Adillatuh.


Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II

4 Memahami kaidah-

kaidah dalam hal

Mahram (orang-orang

yang haram dinikahi)

menurut hukum Islam.

Menjelaskan kaidah-

kaidah dalam hal

Mahram (orang-orang

yang haran dinikahi

menurut hukum Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan kaidah-

kaidah dalam hal Mahram

(orang-orang yang haran

dinikahi menurut hukum

Islam.

Ceramah/

Diskusi - bdul Rahman al-Jaziri, al-

Fiqh „Ala Mazahib al-

Arba‟ah


Fiqh al-Islam wa

Adillatuh.




Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

5 Memahami kaidah-

kaidah tentang wali

dalam hukum

perkawinan Islam.

Menjelaskan caída-

kaidah tentang wali

dalam hukum

perawinan Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan caída-kaidah

tentang wali dalam hukum

perawinan Islam.

Ceramah/



Arba‟ah


Fiqh al-Islam wa

Adillatuh.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

6 Memahami kaidah-

kaidah tentang saksi

dalam hukum

perkawinan Islam.

Menjelaskan kaidah-

kiadah tentang saksi

dalam hukum

perkawinan Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan kaidah-

kiadah tentang saksi dalam


Ceramah/



Arba‟ah


Fiqh al-Islam wa



Adillatuh.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan. - Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

7 Memahami kaidah-

kaidah tentang

Mahar/mas kawin

dalam hukum

perkawinan Islam.

Menjelaskan tentang

Mahar/mas kawin

dalam hukum

perkawinan Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan tentang

Mahar/mas kawin dalam


Ceramah/



Arba‟ah


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan. - Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.


tertulis/Lisan 30%

9 Memahami ketentuan

tentang izin

perkawinan.

Menjelaskan tentang

izin perkawinan.

Mahasiswa dapat

menjelaskan tentang izin

perkawinan.

Ceramah/

Diskusi

- Abdul Rahman al-Jaziri,


Arba‟ah


Sunnah.




Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

10 Memahami hak dan

kewajiban suami-istri.

Menjelaskan tentang

hak dan kewajiban

suami-istri.

mahasiswa dapat

menjelaskan tentang hak

dan kewajiban suami-istri.



Arba‟ah


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

11 Memahami ketentuan

tentang putusnya ikatan

perkawinan.

Menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan

putusnya ikatan

perkawinan.

Mahasiswa dapat

menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan

putusnya ikatan

perkawinan.



Arba‟ah


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

12 Memahami kaidah- Menjelaskan tentang Mahasiswa dapat - Abdul Rahman al-Jaziri,



kaidah tentang Rujuk

dalam perkawinan.

ketentuan-ketentuan

rujuk dan perkawinan.

menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan rujuk

dan perkawinan.


Arba‟ah


Sunnah.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

13 Memahami ketentuan-

ketentuan tentang Iddah

dalam hukum

perkawinan Islam.

Menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan

Iddah dalam hukum

perkawinan Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan Iddah

dalam hukum perkawinan

Islam.



Arba‟ah


Sunnah.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,

H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II.

14 Memahami tentang

ketentuan-ketentuan

Muhallil dalam hukum

perkawinan Islam.

Menjelaskan ketentuan-

ketentuan Muhallil

dalam hukum

perkawinan Islam.

Mahasiswa dapat

menjelaskan ketentuan-

ketentuan Muhallil dalam




Arba‟ah


Sunnah.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.

- Slamet Abidin,



H.Aminuddin, Fiqih

Munakahat I,II

15 Memahami tentang

ketentuan-ketentuan

pembatalan dalam

perkawinan.

Menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan

dalam perkawinan.

Mahasiswa dapat

menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan dalam

perkawinan.



Arba‟ah


Sunnah.


Perbandingan dalam

Masalah Pernikahan.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Siyasah


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memiliki kemampuan memahami fiqh siyasah secara mendasar serta mampu

mengambil nilai-nilainya implementif yang relevan dengan sistem kenegaraan dan pemerintahan pada zaman modern

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kreteria dan Bentuk


Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-3 Agar mahasiswa

memahami kajian fiqh

siyasah dan

perkembangannya.

1. Menjelaskan dan

mengetahui

katagori hukum

dalam islam.

2. Mengetahui

kedudukan fiqh

siyasah dalam

sistyematika

hukum islam.

3. Mengetahui dan

menjelaskan

ruanglingkup dan


dan mengetahui katagori

hukum dalam islam.


dan mengetahui

kedudukan fiqh siyasah

dalam sistyematika

hukum islam.


dan mengetahui

ruanglingkup kajian fiqh

siyasah.

Ceramah/

Diskusi

- „Abd. al-Wahab Khallaf,

al-Siyasah al-Syar’iyah

- Abu Ya‟la, al-Sultaniyah

- al-Mawardi, al-Ahkam al-

Shulthaniyah

- M. Dhiyah al Din al-

Rayis, al-Nazhariyah al-

Siyasah al-Islamiyah

- al-Maududi, The Islamic

Law and Constitution

- M. Jalal Syaraf, al-Fikr al

Siyasi fi al-Islam



sumber kajian fiqh

siyasah.

4. Menjelsakan

pendekatan kajian

fiqh siyasah.

5. Mengetahui dan

menjelaskan

perkembangan

kajian fiqh siyasah

periode klasik,

periode

pertengahan, dan

periode medoren.


dan mengetahui

pendekatan kajian fiqh

siyasah. - Mahasiswa memahami dan

mengetahui perkembangan

kajian fiqh siyasah periode

klasik, periode pertengahan, dan periode

medoren.

- Abu Zahro, al-Alaqat al-

Dauliyah fi al Islam

- Munawir Sadzali, Islam

dan Tata Negara : Ajaran

Sejarah dan Pemikiran

- Abu Ubaid bin Salam,

Kitab al-Amwal

4 Agar mahasiswa

memahami

ketatanegaraan sejarah

Islam.

1. Mengetahui

praktik kenegaraan

pada masa nabi

Muhammad saw.

2. Mengetahui

tentang

pemerintahan pada

masa al-khulafah

arrasyidun.

3. Mengetahui

tentang

ketatanegaraan

pada masa bani

umayyah.

4. Mengetahui

tentang

ketatanegaraan

pada masa Bani

Abbas tentang


dan mengetahui praktik

kenegaraan pada masa

nabi Muhammad saw.


dan mengetahui tentang

pemerintahan pada masa

al-khulafah arrasyidun.



ketatanegaraan pada

masa bani umayyah.



ketatanegaraan pada

masa Bani Abbas

tentang aspek khilafah,

aspek wijarah, aspek

kitabah, aspek khijabah.

Ceramah/

Diskusi



- al-Mawardi, al-Ahkam al-

Shulthaniyah




- al-Maududi, The Islamic

Law and Constitution


Siyasi fi al-Islam





Sejarah dan Pemikiran - Abu Ubaid bin Salam, Kitab

al-Amwal



aspek khilafah,

aspek wijarah,

aspek kitabah,

aspek khijabah.

5. Mengetahui

tentang

ketatanegaraan

Turki ismani.



-ketatanegaraan Turki

ismani


tertulis/Lisan 30%

Agar mahasiswa

memahami tentang

teori-teori

kenegaraan dalam

islam.

1. Mengetahui dan

Menjelaskan

pemikiran politik

sunni.

2. Mengetahui dan

menjelaskan

pemikiran politik

syi‟ah.

3. Mengetahui dan

menjelaskan

pemikiran politik

khawarij.

4. Mengetahui dan

menjelaskan

pemikiran politik

mu‟tazilah.


dan mengetahui

pemikiran politik sunni.


dan mengetahui

pemikiran politik syi‟ah.


dan mengetahui

pemikiran politik

khawarij. - Mahasiswa memahami dan

mengetahui pemikiran

politik mu‟tazilah.

Ceramah/

Diskusi







Siyasi fi al-Islam






Agar mahasiswa

memahami konsep-

konsep penting

dalam sejarah

pemerintahan Islam.

1. Mengetahui dan

menjelaskan tentang

imamah dan Negara.

2. Mengetahui dan

menjelaskan Ahl-al-

Hall wa-al-aqd.



imamah dan Negara.


dan mengetahui Ahl-al-

Hall wa-al-aqd.

Ceramah/

Diskusi




Siyasi fi al-Islam





3. Mengetahui dan

menjelaskan tentang

wizarah.

- Mahasiswa memahami dan mengetahui tentang

wizarah.

- Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara : Ajaran



tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Jinayah


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memiliki kemampuan memahami dan menguasai asas-asas dan bentuk jinayah

serta sanksinya dalam Islam dan mampu untuk mengaplikasikannya terhadap penyelesaian masalah pidana dalam

masyarakat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan



sistem penilaian




2-3 Memahami pengertian

jinayah dan jarimah,

rukun, unsur serta

hubungannya dengan

larangan

1. Menjelaskan pengertian jinayah dan jarimah

2. Mengetahui unsur

jinayah dan jarimah

3. Mengetahui rukun-rukun jinayah dan

jarimah

4. Mengetahui hubungan Jinayah dan jarimah

denagan larangannya

- Mahasiswa mengetahui tentang pengertian jinayah

dan jarimah


tentang unsur jinayah dan jarimah


tentang rukun-rukun jinayah dan jarimah


tentang hubungan Jinayah

dan jarimah denagan

Ceramah/

Diskusi

- A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.


Mujtahid

- 'Abd al Qadir Audah, al-Tasyri' al- Jina' i al Islami

- Muhammad Abu Zahrah,

al jarimah wa al 'uqubah fi Fiqh al Islami

- Sayid Sabiq, Fiqh al

Sunnah



larangannya

4 Memahami sumber dan

unsur-unsur hukum

pidana islam (Jinayah)


sumber fiqh Jinayah

2. Mengetahui dan

menjelaskan unsur-unsur hukum pidana

Islam

- Mahasiswa mengtahui

sumber-sumber fiqh

Jinayah

- Mahasiswa mengtahui dan menjelaskan unsur-unsur

hukum pidana Islam

Ceramah/

Diskusi

- A. Hanafi, Asas-asas

Hukum Pidana Islam.


Mujtahid - 'Abd al Qadir Audah, al-

Tasyri' al- Jina' i al Islami

- Muhammad Abu Sayid Sabiq, Fiqh al Sunnah

- Haliman, Hukum Pidana

Syari'at Islam - Kasim Bakri, Hukum

Pidana Islam

5 Memahami Asas

Legalitas, pengertian,

sumber dan

penerapannya

1. Menjelaskan asas

legalitas dan turut

serta dalam perbuatan

jarimah

2. Menjelaskan

pengertian asas

legalitas

3. Mengetahui dan

menjelaskan sumber

asas legalitas

4. Mengetahui dan

menjelaskan

penerapan asas

legalitas


asas legalitas dan turut

serta dalam perbuatan

jarimah

- Mahasiswa mengtahui

pengertian asas legalitas


dan menjelaskan sumber

asas legalitas - Mahasiswa mengetahui

dan menjelaskan penerapan

asas legalitas

Ceramah/

Diskusi


Hukum Pidana Islam. - Ibn Rusyd, Bidayat al-

Mujtahid




Sunnah - Haliman, Hukum Pidana

Syari'at Islam

- Kasim Bakri, Hukum Pidana Islam

7 Memahami tentang

turut serta berbuat

jarima: pengertian,

bentuk dan pertaliannya

dengan perbuatan

langsung dan tidak

1. Menjelaskan

pengertian turut serta

berbuat jarimah.

2. Mengetahui turut

serta berbuat jarimah.

3. Mengetahui dan


pengertian turut serta

berbuat jarimah.


turut serta berbuat

jarimah.

Ceramah/

Diskusi


Hukum Pidana Islam. - 'Abd al Qadir Audah, al-



al jarimah wa al 'uqubah fi



langsung. menjelaskan

pertaliannya dengan

perbuatan jarimah

yang langsung dan

tidak langsung.

- Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan

pertaliannya dengan

perbuatan jarimah yang langsung dan tidak

langsung.

Fiqh al Islami - Sayid Sabiq, Fiqh al

Sunnah


tertulis/Lisan 30%

9-10 Memahami hukum,

pengertian dasar,

macam-macam, dan

tujuan syubhat dan

hal-hal yang dapat

mempengaruhi

hukuman.


hukuman syubhat.

2. Mengetahui dan

menjelaskan

pengertian syubhat.


dasar-dasar syubhat.


macam-macam

syubhat.


tujuan syubhat.

6. Mengetahui dan

menjelaskan hal-hal

yang dapat

mempengaruhi

hukuman.


tentang hukuman syubhat.

- Mahasiswa mengetahui dan


syubhat.


tentang dasar-dasar syubhat.


tentang macam-macam

syubhat.


tentang tujuan syubhat.


menjelaskan hal-hal yang

dapat mempengaruhi

hukuman.

Ceramah/

Diskusi


Hukum Pidana Islam. - 'Abd al Qadir Audah, al-






Syari'at Islam


11 Memahami jarimah

zina dan tuduhan

zina: pengertian,

unsure, syarat,

pembuktian, dan

pelaksanaan

hukumannya.

1. Menjelaskan

pengertian jarimah

zina dan tuduhan

zina.

2. Menjelaskan unsur

jarimah zina dan

tuduhan zina.


pengertian jarimah zina dan

tuduhan zina.


unsur jarimah zina dan

tuduhan zina.


Ceramah/

Diskusi


- 'Abd al Qadir Audah, al-

Tasyri' al- Jina' i al Islami - Muhammad Abu Zahrah,


Fiqh al Islami - Sayid Sabiq, Fiqh al




jarimah zina dan

tuduhan zina.

4. Mengetahui dan

menjelaskan

pembuktian jarimah

zina dan tuduhan

zina.

5. Mengetahui dan

menjelaskan

pelaksanaan

hukuman jarimah

zina dan tuduhan

zina.

syarat jarimah zina dan

tuduhan zina.


menjelaskan pembuktian

jarimah zina dan tuduhan

zina.


menjelaskan pelaksanaan

hukuman jarimah zina dan

tuduhan zina.


Syari'at Islam


12-13 Memahami jarimah

pencurian dan

perampokan:

pengertian, unsure,

syarat, sanksi,

pembuktian, dan

pelaksanaan

hukumannya.

1. Menjelaskan

pengertian jarimah

pencurian dan

perampokan.


jarimah pencurian

dan perampokan.


jarimah pencurian

dan perampokan.

4. Menjelaskan sanksi

jarimah pencurian

dan perampokan.

5. Menjelaskan dan

menyebutkan

pembuktian jarimah

pencurian dan

perampokan.


pengertian jarimah

pencurian dan perampokan.


unsur jarimah pencurian

dan perampokan.


syarat jarimah pencurian

dan perampokan.


sanksi jarimah pencurian

dan perampokan.


menyebutkan pembuktian

jarimah pencurian dan

perampokan. - Mahasiswa mengetahui

pelaksanaan hukuman jarimah

Ceramah/

Diskusi


- 'Abd al Qadir Audah, al-

Tasyri' al- Jina' i al Islami - Muhammad Abu Zahrah,


Fiqh al Islami

- Sayid Sabiq, Fiqh al Sunnah

- Haliman, Hukum Pidana

Syari'at Islam - Kasim Bakri, Hukum

Pidana Islam



6. Menjelaskan

pelaksanaan

hukuman jarimah

pencurian dan

perampokan.

pencurian dan perampokan.

14-15 Memahami jarimah

minuman keras:

pengertian, unsur,

kejahatan, sanksi,

pembuktian, dan

pelaksanaan

hukumannya.

1. Menjelaskan

pengertian jarimah

minuman keras.


jarimah minuman

keras.


kejahatan jarimah

minuman keras.

4. Menjelaskan sanksi

jarimah minuman

keras.

5. Menjelaskan

pembuktian jarim,ah

minuman keras.

6. Menjelaskan dan

memahami

pelaksanaan

hukuman jarimah

minuman keras.


pengertian jarimah

minuman keras.


unsur jarimah minuman

keras.


tentang kejahatan jarimah

minuman keras.


sanksi jarimah minuman

keras.


pembuktian jarim,ah

minuman keras. - Menjelaskan dan memahami

pelaksanaan hukuman jarimah

minuman keras.

Ceramah/

Diskusi


Hukum Pidana Islam.

- 'Abd al Qadir Audah, al-Tasyri' al- Jina' i al Islami




Sunnah

- Haliman, Hukum Pidana Syari'at Islam

- Kasim Bakri, Hukum

Pidana Islam


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Mawarits


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa dapat memahami aturan tentang kewarisan Islam, mampu menyelesaikan

permasalahan kewarisan Islam dan dapat melakukan perhitungan kewarisan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)

Indikator Kreteria dan Bentuk

Penilaian

Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Materi Pembelajaran Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-3 Mahasiswa dapat

Memahami pengertian

asas-asas, sumber dan

hubungannya dengan

hukum waris nasional.

1. Menjelaskan

pengertian hukum

waris Islam.

2. Menjelaskan asas-asas

dalam hukum Islam.


sumber hukum waris

Islam.

4. Menjelaskan --

hubungan kewarisan

Islam dengan hukum

waris nasional.

- Mahasiswa dapat

mengetahui pengertian

hukum waris Islam.

- Mahasiswa dapat

mengetahui asas-asas

dalam hukum Islam.

- Mahasiswa dapat

mengetahui sumber-

sumber hukum waris

Islam. - Mahasiswa dapat

mengetahui hubungan

Ceramah/

Diskusi

- Fatchur Rahman, Ilmu

Waris

- Ahmad Azhar Basyir,

Hukum Waris Islam,

Cet. 14, (Yogyakarta:

UII Press, 2001).

- Abdul Ghofur

Anshori, Hukum

Kewarisan Islam di

Indonesia: Eksistensi

dan Adaptabilitasnya,

Cet. 1 (Yogyakarta:



kewarisan Islam dengan hukum waris nasional.

Ekonosia, 2002).

- Muhammad Musthafa

Syalaby, Ahkam Al-

Mawarits Baina Al-

Fiqh wa Al-Qanun,

(Beirut: Dar an-

Nahdhah al-

„Arabiyah, 1978).

4-5 Memahami subjek

hukum waris Isslam, hak

dan kewajiban serta

objek hukumnya.

1. Menjelaskan subjk

hukum waris Islam.

2. Menjelaskan objek

hukum waris Islam.

3. Menjelaskan zawil

furud.

4. Menjelaskan ashobah

dan penyelesaiannya.

5. Menjelaskan

kewajiban ahli waris

atas harta warisan.

- Mahasiswa dapat

mengetahui subjk hukum

waris Islam.

- Mahasiswa dapat

mengetahui objek

hukum waris Islam.

- Mahasiswa dapat

mengetahui zawil furud.

- Mahasiswa dapat

mengetahui ashobah dan

penyelesaiannya.

- Mahasiswa dapat

mengetahui kewajiban

ahli waris atas harta

warisan.

Ceramah/

Diskusi

- Muhammad Jawad

Mughniyah,Perbandi

ngan Hukum Waris

Syi’ah dan Sunnah,

terj. Syarmin Syukur

dan Luluk Rodliyah,

dari buku Al-Ahwal

Asy-Syakhshiyah ‘ala

Mazahib al-Arba’ah

bab Mirats,

(Surabaya: Al-Ikhlas,

1988).

- Sajuti Thalib, Hukum

Kewarisan Islam

Indonesia, Cet. 8,

(Jakarta: Sinar

Grafika Offset, 2004).

- Muhammad

Muhyiddin „Abdul

Hamid, Ahkam Al-

Mawarits fi Asy-

Syari’ah Al-Islamiyah

‘ala Mazahib li

A’immah Al-



Arba’ah,Cet. 1, (t.n.t:

Dar al-Kutub al-

„Araby, 1984).

6-7 Menerangkan dan

menyelesaikan warisan

yang berkenaan dengan

auld dan rad.

1. Menjelaskan aul dan

rad.

2. Menjelaskan cara

penyelesaian aul dan

rad.

- Mahasiswa dapat

menjelaskan aul dan rad.

- Mahasiswa dapat

mengetahu tentang cara

penyelesaian aul dan rad.

Ceramah/

Diskusi

- Muhammad Jawad

Mughniyah,Perbandi

ngan Hukum Waris



dan Luluk Rodliyah,

dari buku Al-Ahwal



bab Mirats,


1988). - Fatchur Rahman, Ilmu

Waris


Hukum Waris Islam,


UII Press, 2001).


tertulis/Lisan 30%

9-12 Memahami kewarisan

dalam garis kekerabatan

lainnya

1. Menjelaskan pembagian

warisan kakek bersama

saudara. 2. Menjelaskan gharawain

dan musyarakah serta

penyelesaiannya. 3. Menjelaskan kewarisan

bayi masih dalam

kandungan.

- Mahasiswa dapat

mengetahui pembagian

warisan kakek bersama saudara.

- Mahasiswa dapat

menegtahui gharawain dan musyarakah serta

penyelesaiannya.

- Mahasiswa dapat

Ceramah/

Diskusi

- Muhammad Jawad

Mughniyah,Perbandi

ngan Hukum Waris



dan Luluk Rodliyah,

dari buku Al-Ahwal




4. Menjelaskan kewarisan berganda & munasakhat.

memahami kewarisan bayi masih dalam kandungan.


kewarisan berganda & munasakhat.


bab Mirats,



Waris


Hukum Waris Islam,


UII Press, 2001).


wasiat dalam Islam

1. Menerangkan pengertian wasiat.

2. Menjelaskan batas-batas

wasiat dan wasiat wajibah.

- Mahasiswa dapat mengetahui pengertian

wasiat.

- Mahasiswa dapat memahami batas-batas

wasiat dan wasiat wajibah.

- Muhammad Jawad

Mughniyah,Perbandi

ngan Hukum Waris



dan Luluk Rodliyah,

dari buku Al-Ahwal



bab Mirats,



Waris


Hukum Waris Islam,


UII Press, 2001).


tertulis/Lisan

40%





Nama Mata Kuliah : Filsafat Hukum Islam


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami landasan filosofis Hukum Islam serta sturkturnya secara utuh dalam berbagai bidang.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


hami ruang lingkup

dan sejarah filsafat

hukum Islam.

1. Pengertian filsafat

hukum Islam.

2. Sejarah filsafat

hukum Islam.

- Menjelaskan pengertian

filsafat hukum Islam.

- Menceritakan sejarah

filsafat hukum Islam.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abd al-Hamid Hakim, Al-Bayan.

Abu Ya'la al-Baghdadi, al-

Uqubah.

Al-Amidi, al-Ahkam fi Ushul al-

Ahkam.

Al-Bukhari, Muhammad Ibn

Isma‟il. Sahih al-Bukhari,

(Riyad: Dar al-Salam, 1977)

Al-Jawziyyah, Syams al-Din ibn

al-Qayyim. I’lam al-

Muwaqqi’in, Dar al-Fikr,



Beirut, 1973.

Al-Suyuthi, al-ijtihad,


Syabab al-Jami‟ah, 1985)

Al-Syarbayni. Mughni al-Muhtaj,

jilid III. Mesir: Mustafa al-

Babi al-Halabi wa Awladuh,

t. th .

Al-Syahrastani. al-Milal wa al-

Nihal, (Mesir: Mustafa al-


1976)

Abu „Abdullah Muhammad ibn

Ahmad al-Magdisi, Ahsan

al-Taqasim, (Leiden: E.J.

Brill, 1909)

Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn




t.th.)

Ahmad Hasan dalam bukunya


Tertutup, terj. Agah


1984)

Arif Khalil;, „al_imam Dawud al-

Zahiri wa Atharuhu fi al-

Fiqh al-Islami”, (Kuwait:

Dar al-Arqam, 1984)

Fathi Ridwan, Min Falsafat al-

Tasyri al-Islami.



Fathurrahman Jamil, Filsafat

Hukum Islam.


hami hukum dan

kekuasaan Allah.

1. Hukum dan kekua-

saan Allah.

2. Hakekat dan kedu-

dukan manusia,

Allah dan Hukum

Islam.


hukum dan kekuasaan

Allah.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan hakekat

dan kedudukan manusia,

Allah dan Hukum Islam.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Uqubah.


Ahkam.







Beirut, 1973.







t. th .




1976)




Brill, 1909)

Ahmad ibn Nasir Ahmad, “Ibn






t.th.)

Ahmad Hasan dalam bukunya


Tertutup, terj. Agah


1984)




Dar al-Arqam, 1984)


Tasyri al-Islami.


Hukum Islam.

6 – 7 Mahasiswa

memahami sumber,

prinsip-prinsip serta

asas hukum Islam.

1. Sumber-sumber

hukum Islam

2. Prinsip-prinsip

hukum Islam

3. Asas-asas hukum

Islam.


sumber-sumber hukum

Islam


prinsip-prinsip hukum

Islam

- Mahasiswa dapat

menjelaskan asas-asas

hukum Islam.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Uqubah.


Ahkam.







Beirut, 1973.









t. th .




1976)


Tasyri al-Islami.


Hukum Islam.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


hami cara

menghitung waris

perdata.

1. Definisi hukum

waris

2. Syarat-syarat

pewarisan

3. Pembagian waris


definisi hukum waris

- Mahasiswa dapat

menjelaskan syarat-

syarat pewarisan


cara menghitung

pembagian waris

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Uqubah.


Ahkam.







Brill, 1909)




Dar al-Arqam, 1984)


Tasyri al-Islami.




Hukum Islam.

12 – 15 Mahasiswa mem-

ahami hukum Islam

hubungannya

dengan masyarakat

dan negara.

1. Hukum Islam dan

hubungannya

dengan masyarakat

dan negara.

2. Karakteristik

hukum Islam.

3. Proses

pembentukan dan

penerapan hukum

Islam.

- Mahasiswa dapat

menjelaskan hukum

Islam dan hubungannya

dengan masyarakat dan

negara.


karakteristik hukum

Islam.

- Mahasiswa dapat

menjelaskan proses

pembentukan dan

penerapan hukum Islam.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Uqubah.


Ahkam.







Brill, 1909)




Dar al-Arqam, 1984)


Tasyri al-Islami.


Hukum Islam.


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Logika Penalaran Hukum


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : 1. Mahasiswa mampu memahami hakekat dari logika hukum sebagai bagian dari filsafat yang memfokuskan kajian

pada bagaimana berfikir secara rasional, guna meningkatkan kemampuan berfikir secara objektif, tajam, abstrak,

dan terhindar dari kesesatan pikir dalam bidang hukum;

2. Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan logika hukum dalam membuat suatu putusan dan atau keputusan

hukum, serta penelitian hukum.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 Mahasiswa

memahami secara

paripurna lo-gika

hukum, persama-an

dan perbedaan

dengan logika

Logika hukum: kons-

truksi

- Mahasiswa dapat

menguraikan tentang

logika, logika hukum atau

logika yuridikal

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Philipus M. Hadjon, Argumentasi

Hukum, (Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2005).

Johnny Ibrahim, Teori dan

Metodologi Penelitian Hukum

Normatif, (Malang,



umum atau logika

biasa.

Bayumedia Publishing, 2006).

3 Mahasiwa

memahami secara

konseptual silo-

gisme dan silogisme

praktikal yang

berlaku pada hukum.

Logika hukum kons-

truksi (lanjutan):

Penerapan logika-

penalaran-

argumentasi

konstruksi dalam

putu-san


nguraikan tentang silo-

gisme dan silogisme

praktikal

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Normatif, (Malang,

Bayumedia Publishing, 2006),

Hans Kelsen, Hukum dan Logika,

(Bandung, Alumni, 2006),

I Dewa Gede Atmadja, dkk,

Filsafat Ilmu, (Malang,

Madani: 2014).

4 Mahasiswa mampu

menganalisa dan

me-nerapkan logika

silogisme dalam

suatu putusan.

Logika hokum: ratio

decidendi- ratio legis

putusan.


nguraikan cara penerapan

silogisme dan silogisme

praktikal dalam putusan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Putusan pengadilan dalam Perkara

Pidana.

Putusan pengadilan dalam Perkara

Perdata.

5 Mahasiswa

memahami apa yang

dimaksud dengan

logika konstruksi,

jenis-jenisnya, dan

menguasai logika

dasar yang

digunakan dalam

melakukan

konstruksi.

Logika hukum ratio

decidendi-ratio legis

putusan (lanjutan):

Penerapan logika ratio


dalam putusan.


nguraikan tentang, dalam

hal apa konstruksi harus

dilakukan hakim, jenis,

dan syaratnya.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Normatif, (Malang,

Bayumedia Publishing, 2006),

Ahmad Ali, Menguak Tabir

Hukum, (Bogor, Ghalia

Indonesia, 2008).

6 Mahasiwa mampu

neganalisa dan

menerapkan logika

konstruksi dalam

Logika Hukum:

derogasi.


nguraikan cara melakukan

konstruksi dalam

pertimbangan hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

Putusan pengadilan dalam perkara

perdata khusus.



suatu putusan

pengadilan

Hakim. - Tanya jawab

7 Mahasiswa

memahami ratio

legis-ratio decidendi

dari suatu putusan

pengadilan yang

dibuat Hakim, dalam

praktek penegakan

hukum.

Logika Hukum

derogasi (lanjutan):

Penerapan logika

derogasi dalam

putusan.


nguraikan tentang ratio

decidendi ratio legis dalam

suatu putusan Hakim.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian

Hukum, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010),


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 Mahasiwa mampu

menganalisa ratio

legis-ratio decidendi

dalam suatu putusan

pengadilan.

Kesesatan nalar atau

pikir (logical fallacy)


nguraikan cara mela-kukan

pertimbangan hukum yang

berintikan termuatnya

argumentasi hukum yang

logis dalam putusan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


perdata khusus.

10 Mahasiwa

memahami logika

derogasi, apakah

sebagai logika

hukum atau tidak,

dan kegunaannya

dalam hukum.

Kesesatan nlar atau

pikir (logical fallacy,

lanjutan).


nguraikan derogasi sebagai

alasan tidak

memberlakukan aturan

hukum yang berkaitan

dengan ruang dan waktu.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Hans Kelsen, Hukum dan Logika,

(Bandung, Alumni, 2006),


Metodologi Penelitian

Hukum Normatif, (Malang,

Bayumedia Publishing,

2006),

11 Mahasiswa mampu

menganalisa dan

menerapkan logika

derogasi dalam

Logika induktif - Mahasiswa dapat me-

nguraikan cara penerapan

derogasi dalam putusan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


perdata khusus



suatu putusan

pengadilan.

- Tanya jawab

12 Mahasiswa

memahami dan

dapat menghindari

kesesatan pikir

dalam penerapan

logika hukum.

Logika deduktif - Mahasiswa dapat me-

nguraikan jenis, dan dalam

hal apa terjadi kesesatan

pikir dalam logika hukum.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





2006).

Gensler, Harry, Introduction to

Logic (New York,

Routledge, 2010).

13 Mahasiswa

memahami dan

dapat menghindari

kesesatan pikir

dalam menerapkan

logika hukum.

Logika hukum :

kontruksi


nguraikan jenis, dan dalam

hal apa terjadi kesesatan

pikir dalam logika hukum.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





2006).

Gensler, Harry, Introduction to

Logic (New York,

Routledge, 2010).

14 Mahasiswa

mengetahui dan

memahami tentang

logika induktif dan

penerapannya dalam

penelitian hukum.

Logika hukum

konstruksi (lanjutan):

Penerapan logika-

penalaran -

argumentasi

konstruksi dalam

putusan


nguraikan tentang logika

induktif, penerapan, dan

kegunaannya.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Karomani, Logika (Yogyakarta,

Graha Ilmu, 2009).



Prenada Media Group,

2010).

15 Mahasiwa

mengetahui dan

memahami tentang

logika deduktif dan

penerapannya dalam

penelitian hukum.

Logika hukum: ratio


putusan.


nguraikan tentang logika

deduktif, penerapan, dan

kegunaannya.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Karomani, Logika (Yogyakarta,

Graha Ilmu, 2009).



Prenada Media Group,

2010).




- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Perbandingan Sistem Hukum


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbandingan sistem hukum yang digunakan di

berbagai negara termasuk Indonesia.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


tahui deskripsi

perban-dingan

sistem hukum

1. Pengertian perban-

dingan sistem hukum

2. Metode pendekatan

perbandingan sistem

hukum


hami tentang kajian

terminologi perbandingan

sistem hukum dan

pengertian perbandingan

sistem hukum.

- Mahasiswa dapat menge-

tahui tentang metode

pendekatan perbandingan

sistem hukum.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

John Henry Merryman, “Legal

Education There and Here: A

Comparison” dalam Stanford

Law Review, Vol. 27, No. 3.

(Feb., 1975),hal.859-878.

Rudolf B. Schlesinger, “The Role

of the „Basic Course‟ in the

Teaching of Foreign and

Comparative Law” dalam the

American Journal of



Comparative Law, Vol. 19,

No. 4. (Autumn, 1971), hal.

616-623

Arthur T. von Mehren, “An

Academic Tradition for

Comparative Law?” dalam the

American Journal of


No. 4.(Autumn,1971),hal.624-

632.

Hall, Comparative Law and Social

Theory, Baton Rouge, 1963,

hal. 9.

H. C. Gutteridge, “Comparative

Law as a Factor in English

Legal Education” dalam

Journal of Comparative

Legislation and International

Law, 3rd Ser., Vol. 23, No. 4.

(1941), hal. 130-144.

Arthur T. von Mehren, An


Comparative Law, supra note

no. 3.


tahui penggolongan

tradisi keluarga sis-

tem hukum dunia.

1. Penggolongan sis-

tem hukum di

dunia.

2. Kawanisasi negara

penganut sistem

hukum dunia

(a) Negara penga-

nut civil law system


penggolongan sistem

hukum di dunia.


Kawanisasi negara penga-

nut sistem hukum dunia

(a) Negara penganut civil

law system

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





(Feb., 1975),hal.859-878.






(b) Negara penganut common law

system

(c) Negara penga-nut mixed law

system

(b) Negara penganut com-mon law system

(c) Negara penganut mixed

law system

American Journal of


No. 4.(Autumn,1971),hal.624-

632.

George Winterton, “Comparative

Law Teaching” dalam the

American Journal of


No. 1. (Winter, 1975), hal.69-

118.

Hall, Comparative Law and Social

Theory, Baton Rouge, 1963,

hal. 9.







(1941), hal. 130-144.

Arthur T. von Mehren, An



no. 3.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 – 11 Mahasiswa mampu

menguraikan dan

men-jelaskan

Perbandingan

Sistem Hukum

1. Sejarah perkem-

bangan dan penye-

baran civil law

system dan common

law system.


tahui Sejarah perkem-

bangan dan penyebaran

civil law system


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





(Feb., 1975),hal.859-878.



2. Karakteristik civil

law system dan

common law

system.

tahui Sejarah perkem-

bangan dan penyebaran

common law system.


tahui Karakteristik civil

law system dan common

law system





American Journal of



616-623

George Winterton, “Comparative

Law Teaching” dalam the

American Journal of


No. 1. (Winter, 1975), hal.69-

118.







(1941), hal. 130-144.

Arthur T. Von Mehren, An



no. 3.

12 – 13 Mahasiswa mampu

memahami Sistem

peradilan civil law

dan common law.

Sistem peradilan civil

law dan common law.

Mahasiswa mampu mema-

hami dan menjelaskan

Sistem peradilan civil law

dan common law.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Qamar, Nurul. PerbandinganSistem

Hukum dan Peradilan Civil

Law dan Common Law.

Makassar: Pustaka Refleksi,

2010.


memahami

Perbedaan sistem

hukum di Indonesia

Mahasiswa dapat menge-

tahui dan memahami

- Pembelajaran

Interaktif





perbedaan sistem

hukum di Indonesia

dengan Negara lain

misalnya Cina,

Malaysia, Arab

Saudi.

dengan Negara lain

misalnya Cina,

Malay-sia, Arab

Saudi.

perbedaan sistem hukum

di Indonesia dengan

Negara lain misalnya Cina,

Malaysia, Arab Saudi.

- Diskusi.

- Tanya jawab



(Feb., 1975),hal.859-878.





American Journal of



616-623




American Journal of


No. 4.(Autumn,1971),hal.624-

632.

Education” dalam Journal of

Comparative Legislation and

International Law, 3rd Ser.,

Vol. 23, No. 4. (1941), hal.

130-144.


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami kedudukan dan prinsip-prinsip hukum perdata dalam sistem hukum secara umum.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mingg

u Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi

Bobot

Penilaia

n


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memberikan definisi

hukum perdata dengan

tepat dan ruang

lingkupnya.

1. Definisi hukum

perdata

2. Sejarah hukum

perdata

3. Sumber hukum

perdata

4. Kedudukan BW

dalam ilmu

hukum perdata.

5. Sistematika BW

- Mahasiswa mampu

menjelaskan definisi hukum

perdata

- Mahasiswa dapat men-

ceritakan sejarah hukum

perdata


jelaskan sumber hukum

perdata

- Mahasiswa mampu

menjelaskan kedudu-kan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Ahmad ihsan, Hukum Perdata Jilid I A dan I B

Riduan Syaharani, Seluk Beluk dan

Azas-azas Hukum Perdata. Bandung: Alumni, 1985.

Soebekti, Pokok-Pokok Hukum

Perdata. Jakarta, Intermasa,

2001.

----------- dan Tjitrosudibyo, KUH

Perdata

Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas

Hukum Perdata



BW dalam ilmu hukum

perdata.

- Mahasiswa bisa mema-hami

sistematika BW


menerangkan

pembagian hukum

perdata menurut KUH

Perdata berurutan dan

asas-asas yang ter-

kandung didalamnya

1. Pembagian

hukum perdata

2. Asas-asas dalam

hukum perdata

3. Bagian satu

dengan bagian

lain isi hukum

perdata yang

dialur di dalam

BW/KUH Perdata

- Mahasiswa dapat

menyebutkan pembagian

hukum perdata

- Mahasiswa mampu mene-

rangkan asas-asas dalam

hukum perdata

- Mahasiswa dapat meng-

hubungkan bagian satu

dengan bagian lain isi

hukum perdata yang dialur

di dalam BW/KUH Perdata

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Allan R, G., White Grounds Of

Liability, An Introduction of the

Philosophy of law, Oxford Clarendon, 1995

Ali Ridho, Badan Hukum, Perseroan

dan Perkumpulan Lev, Daniel S., The Transition to



Cornell University, 1966 Ian Brown lie, Principles of Public

International Law, Oxford



menjelaskan tentang

hukum orang, hukum

keluarga dan hukum

benda

1. Subjek hukum

2. Pengertian, syarat,

pencatatan, pen-

cegahan dan

pembatalan

perkawinan.

3. Harta perkawinan

dan putusnya

perkawinan

4. Pengertian benda,

macam-macam

benda dan

pembedaan hak

kebendaan.


jelaskan subjek hukum


jelaskan pengertian, syarat,

pencatatan, pencegahan dan

pembatalan perkawinan.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan harta

perkawinan dan putusnya

perkawinan

- Mahasiswa mampu


benda, macam-macam

benda dan pembedaan hak

kebendaan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Ahmad ihsan, Hukum Perdata Jilid I A

dan I B


dan Perkumpulan Hermaini Ibrahim, Pengantar Hukum

Tata Negara Indonesia.

Ian Brown lie, Principles of Public International Law, Oxford


Riduan Syaharani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata.

Bandung: Alumni, 1985.


Perdata. Jakarta, Intermasa, 2001.

----------, Aneka Hukum Perjanjian.

----------- dan Tjitrosudibyo, KUH



Perdata Sri Sudewi Mas Un Sofyan, Hukum

Badan Pribadi

-----------, Hukum Benda Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas

Hukum Perdata

------------, Hukum Perdata tentang

Persetujuan Tertentu UU No. 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan

PP No. 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 1

Tahun 1974

8 Ujian Tengah Semester (UTS) - Lisan/

Tertulis 30 %


memahami teori-teori

dan praktek perjanjian

1. Syarat-syarat

perjanjian /

kontrak.

2. Contoh cara

membuat

kontrak/

perjanjian.

3. Membuat surat-

surat perjanjian/

kontrak

- Mahasiswa mampu

menjelaskan syarat-syarat

perjanjian / kontrak.

- Mahasiswa mampu memberi

contoh cara membuat

kontrak/ perjanjian

- Mahasiswa dapat

mempraktekkan membuat

surat-surat

perjanjian/kontrak.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


dan I B

Ali Ridho, Badan Hukum, Perseroan dan Perkumpulan

Anisius Amanat, Membagi Warisan

Berdasarkan Pasal-Pasal Hukum Perdata BW, Jakarta,

Rajagrafindo Persada, 2000.

Casanove, Jose, Public Religion in the

Modern World, Chicago: The University of Chicago Press,

1994

Efffendi Perangin, Hukum Waris, Jakarta, Rajagrafindo Persada,

1999.

Freidman, L.M, Law and Society An Introduction, New Jersey :

Prestice – Hall Inc, 1975




Perdata. Jakarta, Intermasa, 2001.

----------, Aneka Hukum Perjanjian.


menjelaskan dan

menghitung sistem

waris perdata

1. Definisi hukum

waris

2. Syarat–syarat

pewarisan

3. Pembagian waris


definisi hukum waris

- Mahasiswa mampu

menjelaskan syarat –syarat

pewarisan

- Mahasiswa dapat

menghitung pembagian

waris

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


dan I B Ali Ridho, Badan Hukum, Perseroan

dan Perkumpulan

Anisius Amanat, Membagi Warisan Berdasarkan Pasal-Pasal Hukum

Perdata BW, Jakarta,

Rajagrafindo Persada, 2000. Efffendi Perangin, Hukum Waris,

Jakarta, Rajagrafindo Persada,

1999.


menerangkan

masalah-masalah

perdata yang

berkembang di dalam

masyarakat

1. Masalah-masalah

perdata yang

sedang hangat di

masyarakat

2. Cara penyelesaian

masalah perdata.


masalah-masalah perdata

yang sedang hangat di

masyarakat

- Mahasiswa mengetahui cara

penyelesaian masalah

perdata.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Ahmad ihsan, Hukum Perdata Jilid I A dan I B


dan Perkumpulan

Hermaini Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.

Ian Brown lie, Principles of Public

International Law, Oxford University Press, 1979

Riduan Syaharani, Seluk Beluk dan

Azas-azas Hukum Perdata. Bandung: Alumni, 1985.


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Pidana


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memiliki kemampuan memahami Hukum Pidana yang berlaku di Indonesia

sehingga memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan masalah-masalah kepidanaan dalam masyarakat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


hami konsep-konsep

dasar Hukum Pidana

dan Hubungannya

dengan Ilmu penge-

tahuan lain

1. Pengertian Hukum

Pidana dan kedudu-

kan Hukum Pidana

dalam Tata Hukum

Nasional

2. Subjek, fungsi,

Tujuan, jenis dan

ruang lingkup

Hukum Pidana

3. Asas-asas Hukum


pengertian Hukum

Pidana dan kedudukan

Hukum Pidana dalam

Tata Hukum Nasional


subjek, fungsi, Tujuan,

jenis dan ruang lingkup

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdullah, Mustafa, Intisari Hukum Pidana, Jakarta : Ghalia

Indonesia, 1983

Bawengan, Gerson W., Hukum Pidana dalam Teori dan

Praktek, Jakarta : Pradya

Parmita, 1979

Coutes, Asas-asas Hukum Pidana Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana

I dan II

Kulsman, Asas-asas Hukum Pidana



Pidana

4. Sejarah KUHP di

Indonesia.

5. Hubungan hukum

pidana dengan

kriminologi,

sosiologi,

fiktimologi

6. Norma dan sanksi.

7. Tindak pidana dan

pemidanaan

Hukum Pidana


asas-asas Hukum Pidana


sejarah KUHP di

Indonesia.


hubungan hukum pidana

dengan kriminologi,

sosiologi, fiktimologi


norma dan sanksi.


tindak pidana dan

pemidanaan

Kusumah, Mulyana W., Aneka Permasalahan dalam Ruang

Lingkup Kriminologi, Bandung

: Alumni, 1981 Mulyatno, Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana, Seksi Pidana

UGM, 1976

_______, Asas-asas Hukum Pidana _______, Perbuatan dan

pertanggungjawaban dalam

KUH Pidana Poernomo, Bambang, Asas-asas

Hukum Pidana, Jakarta : Ghalia

Indonesia, 1978

Saleh, Roeslan, Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan

Penjelasannya

_______, Sifat Melawan Hukum Perbuatan Pidana

_______, Beberapa asas Hukum

Pidana


hami locus delicti

dan tempus delicti

(tempat dan waktu

delik)

1. Teori perbuatan

materil.

2. Teori alat.

3. Teori akibat.

4. Tempus delicti.

5. Locus delicti.


jelaskan teori perbuatan

materil.


jelaskan teori alat.


jelaskan teori akibat.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Indonesia, 1983



Parmita, 1979 Coutes, Asas-asas Hukum Pidana

Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana

I dan II





jelaskan tempus delicti.


jelaskan locus delicti.





UGM, 1976





Indonesia, 1978


Penjelasannya



Pidana


Tertulis 30 %

9 – 10 Memahami konsep-

konsep pertanggung

jawaban pidana.

1. Kemampuan

bertanggung jawab.

2. Konsep

Kesengajaan.

3. Teori tentang

dwaling.

4. Unsur-unsur

kesengajaan.

5. Culpalata (kealpaan


jelaskan dan memahami

kemampuan

bertanggung jawab.


jelaskan tentang

kesengajaan.


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdullah, Mustafa, Intisari Hukum

Pidana, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1983

Bawengan, Gerson W., Hukum

Pidana dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Pradya

Parmita, 1979


I dan II




dan kelalaian) jelaskan teori tentang

dwaling.


jelaskan unsur-unsur

kesengajaan.


Culpalata (kealpaan dan

kelalaian)





UGM, 1976





Indonesia, 1978


Penjelasannya



Pidana


hami dasar penia-

daan pidana, dasar

pemberatan, dan

peringanan pidana.

1. Menjelaskan hal-

hal yang dapat

2. memberatkan dan

meringankan

pidana.

3. Menjelaskan dasar

peniadaan pada

pidana umum

4. Ketidakmampuan


jelaskan hal-hal yang

dapat memberatkan dan

meringankan pidana.


jelaskan dasar peniadaan

pada pidana umum


jelaskan

ketidakmampuan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Indonesia, 1983



Parmita, 1979 Coutes, Asas-asas Hukum Pidana

Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana

I dan II

Kulsman, Asas-asas Hukum Pidana Kusumah, Mulyana W., Aneka

Permasalahan dalam Ruang




bertanggung

jawab

5. Daya paksa

6. Pembelaan darurat

atau pembelaan

terpaksa

7. Perbedaan antara

nood weer dan

kelaupa

pembelaan

terpaksa

8. Menjelaskan dasar

peniadaan pidana

khusus.

bertanggung jawab


jelaskan Daya paksa


hami Pembelaan darurat

atau pembelaan terpaksa


hami Perbedaan antara

nood weer dan kelaupa

pembelaan terpaksa


jelaskan dasar peniadaan

pidana khusus.



UGM, 1976 _______, Asas-asas Hukum Pidana

_______, Perbuatan dan




Indonesia, 1978 Saleh, Roeslan, Kitab Undang-undang

Hukum Pidana dengan

Penjelasannya



Pidana

14 Mahasiswa mema-

hami teori-teori

tentang sebab dan

akibat (causa-liteit)

1. Menjelaskan

kausalitas pada

delik commisionis.

2. Menjelaskan

kausalitas pada

delik omminisius.


jelaskan kausalitas pada

delik commisionis.


jelaskan kausalitas pada

delik omminisius.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Indonesia, 1983

Bawengan, Gerson W., Hukum

Pidana dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Pradya

Parmita, 1979


I dan II

Kulsman, Asas-asas Hukum Pidana Kusumah, Mulyana W., Aneka

Permasalahan dalam Ruang



Lingkup Kriminologi, Bandung : Alumni, 1981

Mulyatno, Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana, Seksi Pidana UGM, 1976

_______, Asas-asas Hukum Pidana

_______, Perbuatan dan

pertanggungjawaban dalam KUH Pidana

Poernomo, Bambang, Asas-asas

Hukum Pidana, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1978

Saleh, Roeslan, Kitab Undang-undang

Hukum Pidana dengan

Penjelasannya _______, Sifat Melawan Hukum

Perbuatan Pidana

_______, Beberapa asas Hukum Pidana

15 Mahasiswa mema-

hami percobaan,

pembarengan dan

penyertaan pidana.

1. Menjelaskan

tentang percobaan

perbarengan.

2. Menjelaskan

tentang penyertaan

pidana.


jelaskan tentang

percobaan perbarengan.


jelaskan tentang

penyertaan pidana.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdullah, Mustafa, Intisari Hukum

Pidana, Jakarta : Ghalia

Indonesia, 1983 Bawengan, Gerson W., Hukum

Pidana dalam Teori dan

Praktek, Jakarta : Pradya Parmita, 1979

Coutes, Asas-asas Hukum Pidana

Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana I dan II


Kusumah, Mulyana W., Aneka

Permasalahan dalam Ruang Lingkup Kriminologi, Bandung

: Alumni, 1981

Mulyatno, Kitab Undang-Undang



Hukum Pidana, Seksi Pidana UGM, 1976

_______, Asas-asas Hukum Pidana

_______, Perbuatan dan pertanggungjawaban dalam

KUH Pidana

Poernomo, Bambang, Asas-asas

Hukum Pidana, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1978

Saleh, Roeslan, Kitab Undang-undang

Hukum Pidana dengan Penjelasannya


Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Internasional


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami secara menyeluruh tentang hukum Internasional Publik.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami

pengertian dan

ruang lingkup,

sejarah hukum Inter-

nasional dan

perkem-bangannya

1. Pengertian dan batas

Hukum Internasional

2. Istilah Hukum Inter-

nasional

3. Ruang lingkup Hu-

kum Internasional

4. Sejarah Hukum Inter-

nasional

5. Perkembangan

Hukum Internasional


pengertian dan batas

Hukum Internasional


jelaskan Istilah Hukum

Internasional



- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Muchtar Kusumaatmadja,

Pengertian Hukum

Internasional , Bina Cipta,

Bandung, 1987

J G. Starke. Pengantar Hukum

Internasional, Edisi

kesepuluh, Grafili Press,

Jakarta

D.J Harris, Cases and Marterial ,

on International law

D. Amato, Cases Material on



Hukum Internasional


jelaskan Sejarah Hukum

Internasional


jelaskan Perkembangan

Hukum Internasional

International law

D. Antoni, Is Internasional Law

Really law dalam

Internasinal law procese

dan prospekt

S. Tasrif, Pengertian dalam Tiori

dan praktek Internasional

4 Mahasiswa dapat

memahami Hakekat

dasar berlakunya HI

dan hubungan HI

dan Hak Hukum

Nasional

1. Hakekat dasar

berlakunya HI

2. Hubungan Hukum

Internasional dengan

hukum Nasional


jelaskan Hakekat dasar

berlakunya HI


jelaskan Hubungan

Hukum Internasional

dengan hukum Nasional

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Pengertian Hukum


Bandung, 1987




Jakarta




International law


Really law dalam


dan prospekt



5 Mahasiswa dapat

memahami sumber-

sumber; Subjek Hu-

1. Sumber-sumber

Hukum Internasional

2. Subjek Hukum


jelaskan sumber-sumber

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


Pengertian Hukum




kum Internasional

dan prinsip-prinsip ,

kedaulatan Teritorial

Negara

Internasional dan

perkembangnnya

dalam Hukum

Internasional

3. Kedaulatan Teritorial

Negara

4. Prinsip dan doktrin

Hukum Internasional

tentang kedaulatan

Teritorial Negara

Hukum Internasional


jelaskan Subjek Hukum

Internasional dan

perkembangnnya dalam

Hukum Internasional


jelaskan kedaulatan

Teritorial Negara


jelaskan prinsif dan

doktrin Hukum

Internasional ten-tang

kedaulatan Teritorial

Negara

- Tanya jawab Bandung, 1987




Jakarta




International law


Really law dalam


dan prospekt




memahami

pengertian, macam-

macam dan akibat

Hukum Penga-kuan

1. Pengertian Hukum

Pengakuan,

2. Macam-macam

Hukum Pengakuan

3. Akibat Hukum

Pengakuan


jelaskan pengertian Hu-

kum Pengakuan


jelaskan Macam-macam

Hukum Pengakuan


jelaskan Akibat Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Pengertian Hukum

Internasional, Bina Cipta,

Bandung, 1987




Jakarta




International law



Pengakuan D. Antoni, Is Internasional Law

Really law dalam


dan prospekt




- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 Mahasiswa dapat

memahami tentang

Yuridis

1. Pengertian Yuridis

2. Prinsif-prinsif

Yuridis

3. Yurisdiksi Teritorial

dan Yuridis personal


jelaskan pengertian

Yuridis


jelaskan prinsip-prinsip

Yuridis


jelaskan Yurisdiksi

Teritorial dan Yuridis

personal

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Pengertian Hukum


Bandung, 1987




Jakarta




International law


Really law dalam


dan prospekt




memahami

menganalisis contoh

kasus penerapan

prinsip-prinsip dan

1. Pengertian, prinsip

dan azas tanggung

jawab Nehara

dalam Hukum

- Mahasiswa mampu meng-

analisis pengertian, prinsip

dan asas tanggung jawab

Nehara dalam Hukum

Internasional

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Pengertian Hukum


Bandung, 1987




azas tanggung jawab

negara dalam

Hukum

Internasional

Internasional

2. Kasus pelaksanaan

tanggung jawab

negara dalam

Hukum

Internasional

- Mahasiswa mampu meng-

analisis Kasus pelaksanaan

tanggung jawab negara

dalam Hukum Inter-

nasional



Jakarta




International law


Really law dalam


dan prospekt




memahami Suksesi

Negara dan akibat

hukumnya

1. Suksesi Negara

2. Akibat hukum

suksesi Negara


jelaskan tentang suksesi

Negara


jelaskan akibat hukum

suksesi Negara

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Pengertian Hukum


Bandung, 1987




Jakarta




International law


Really law dalam


dan prospekt



14 – 15 Mahasiswa dapat 1. Sengketa - Mahasiswa dapat men- - Pembelajaran Muchtar Kusumaatmadja,



memahami tentang

sengketa

Internasional dan

mekanisme

penyelesaiannya

Internasional

2. Mekanisme

penyelesaian

sengketa

Internasional

jelaskan Sengketa Inter-

nasional


jelaskan mekanisme pe-

nyelesaian sengketa

Internasional

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Pengertian Hukum


Bandung, 1987




Jakarta




International law


Really law dalam


dan prospekt




- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Adat


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami sistem hukum adat dan pelbagai aspeknya dalam tata hukum Indonesia.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami sejarah

hukum adat

1. Penemuan hukum

Adat

2. Politik hukum adat

pada masa kolonial

Belanda

3. Perkembangan

hukum adat pada

masa


penemuan hukum Adat


politik hukum adat pada

masa kolonial Belanda


jelaskan perkembangan

hukum adat pada masa

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Hilman Hadikusuma; Pengantar

Ilmu Hukum adat Indonesia;

Mandor maju, Bandung,

2003

-------, Sejarah Hukum Adat

Indonesia ; Alumni;

Bandung, 1983.

-------, Pokok-pokok Pengertian

Hukum Adat, Alumni ;

Bandung 1980

-------, Hukum Perjanjian Adat,



Kemerdekaan Kemerdekaan Alumni ; Bandung 1982

-------, Hukum Pidana Adat, A

lumni ; Bandung 1984

Imam Sudiyat, Asas-Asas Hukum

adat Bekal penggantian,

Liberty,Yogyakarta, 1981

Bushar Muhammad, Asas hukum

Adat

Seorjono Soekanto, Hukum Adat

Indonesia, Raja Grafindo

Persada, Jakarta 1983

Albars Sobari, Pokok-pokok

Hukum Adat, UNSRI,

Palembang, 2004

Muhammad Koesnoe, Catatan

Tentang Hukum Adat

Dewasa ini, C. Hazairin, Tujuh Serangkai tentang

hukum


Memahami

pengertian

kebiasaan, adat dan

hukum adat serta

bidang-bidang

hukum adat

1. Pengertian

Kebiasaan

2. Pengertian adat

3. Pengertian Hukum

Adat

4. Bidang-bidang adat


jelaskan pengertian

Kebiasaan


jelaskan pengertian adat


jelaskan pengertian

Hukum Adat

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2003


Indonesia ; Alumni;

Bandung, 1983.



Bandung 1980


Alumni ; Bandung 1982




jelaskan bidang-bidang

adat







Adat





Hukum Adat, UNSRI,

Palembang, 2004


Tentang Hukum Adat

Dewasa ini, A. Hazairin, Tujuh Serangkai tentang

hukum


memahami dasar

hukum adat dalam

tata hukum

Indonesia

1. Landasaan fisolofis

hukum adat

2. Landasaan Yuridis

3. Landasaan Sosio-

logis


landasaan fisolofis

hukum adat


landasaan Yuridis


landasaan Sosiologis

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2003


Indonesia ; Alumni;

Bandung, 1983.



Bandung 1980











Adat





Hukum Adat, UNSRI,

Palembang, 2004


Tentang Hukum Adat

Dewasa ini,

A. Hazairin, Tujuh Serangkai

tentang hukum


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


memahami sistem

Hukum Adat

1. Hukum adat

mendekati sitem

hukum Inggris

2. Hukum publik dan

hukum privat

dalam hukum adat

3. Hak kebendaan dan

hak perorangan

dalam hukum adat

4. Pelanggaran perdata

dan pidana dalam


hukum adat mendekati

sitem hukum Inggris


jelaskan hukum publik

dan hukum privat dalam

hukum adat


jelaskan hak kebendaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2003


Indonesia ; Alumni;

Bandung, 1983.



Bandung 1980





hukum adat

5. Ciri-ciri hukum adat

dan hak perorangan

dalam hukum adat


jelaskan pelanggaran

perdata dan pidana

dalam hukum adat


jelaskan ciri-ciri hukum

adat







Adat





Hukum Adat, UNSRI,

Palembang, 2004


Tentang Hukum Adat

Dewasa ini,


tentang hukum


memahami hukum

materiil adat

1. Hukum tanah

2. Hukum utang

piutang

3. Hukum

perorangan

4. Hukum Keluarga

5. Hukum

perkawinan


hukum tanah


hukum utang piutang


hukum perorangan


hukum keluarga


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2003


Indonesia ; Alumni;

Bandung, 1983.



Bandung 1980







6. Hukum Waris hukum perkawinan


hukum waris





Adat





Hukum Adat, UNSRI,

Palembang, 2004


Tentang Hukum Adat

Dewasa ini,


tentang hukum


memahami hukum

adat delik

1. Pengertian delik

adat

2. Sifat-sifat hukum

adat

3. Macam delik adat

4. Cara penyelesaian

delik adat


jelaskan pengertian delik

adat


jelaskan sifat-sifat

hukum adat


jelaskan macam delik

adat


jelaskan cara penyelesaian

delik adat

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2003


Indonesia ; Alumni;

Bandung, 1983.



Bandung 1980









Hukum Adat, UNSRI,

Palembang, 2004


Tentang Hukum Adat

Dewasa ini,


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Tata Negara


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah Perkuliahaan mahasiswa dapat memahami beberapa konsep umum ketatanegaraan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


men-jelaskan

pengertian dan

lingkup Hukum Tata

Negara

1. Pengertian Hukum

Tata Negara

2. Hubungan Hukum

Tata Negara dengan

Ilmu Negara,

Hukum Politik dan

Hukum

Administrasi

Negara

3. Sumber-sumber


pengertian Hukum Tata

Negara


rangkan hubungan

Hukum Tata Negara

dengan Ilmu Negara,

Hukum Politik dan

Hukum Administrasi

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Assaat, Hukum Tata Negara RI,

Jakarta: Widjaja, tt.

Abu Daud Busroh, Hukum Tata Negara.

------------, Azas-azas Hukum Tata

Negara. Bachrach, Peter, The Teory of

Demeocratic Elitism: A

Critique, New York, London: Univ. Press, 1980

Freidman, L.M, Law and Society An

Introduction, New Jersey :



Hukum Tata Negara Negara

- Mahasiswa dapat

menye-butkan sumber-

sumber Hukum Tata

Negara

Prestice – Hall Inc, 1975 Hans Keelson, General Theory of Law

and State, Translate by Anders

Wedberg, New York, 1973 Hermaini Ibrahim, Pengantar Hukum


Lev, Daniel S., The Transition to

Guide Democracy, Ithaca: Cornell University, 1966

Ma‟arif, A. Syafi‟i, “Islam as the Basis

of State: A Study of the Islam Political Ideas as Reflected in

the Constituent Assembly

Debates in Indonesia,” Disertasi

Ph.D., University of Chicago, 1983

Mas‟oed, Mohtar dan Collin Mc

Andrews (eds), Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press,

1999 Ohmae, Kenichi, The End of the

Nation State: The Rise of

Regional Economies, London:

Harper Collin Publ. 1996 Rozikin Daman, Hukum Tata Negara.

UU No 22 Tahun 1999

UU No 31 Tahun 1999 UU No 20 Tahun 2001

UU No 25 Tahun 2004


menjelaskan tentang

konstitusi

1. Pengertian kons-

titusi

2. Bentuk-bentuk dan

sifat konstitusi


rangkan pengertian

konstitusi

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


Liability, An Introduction of the Philosophy of law, Oxford, 1995





3. Nilai-nilai yang

dianut suatu kons-

titusi

4. Sejarah konstitusi

yang pernah berlaku

di Indonesia

5. Asas-asas yang

dianut dalam UUD

1945


rangkan bentuk-bentuk

dan sifat konstitusi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan nilai-nilai

yang dianut suatu

konstitusi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan sejarah

konstitusi yang pernah

berlaku di Indonesia


Asas-asas yang dianut

dalam UUD 1945

- Tanya jawab Abu Daud Busroh, Hukum Tata Negara.




Critique, New York, London:

Univ. Press, 1980 Freidman, L.M, Law and Society An

Introduction, New Jersey :

Prestice – Hall Inc, 1975 Hans Keelson, General Theory of Law


Wedberg, New York, 1973




Ma‟arif, A. Syafi‟i, “Islam as the Basis

of State: A Study of the Islam Political Ideas as Reflected in

the Constituent Assembly

Debates in Indonesia,” Disertasi

Ph.D., University of Chicago, 1983

Mas‟oed, Mohtar dan Collin Mc

Andrews (eds), Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press,

1999 May, Brian, The Indonesia Tragedy,

London: Rotledge and Kegan

Paul, 1978

Rozikin Daman, Hukum Tata Negara.




Tertulis 30 %


menerangkan sistem

pemerintahan RI

1. Pengertian sistem

pemerintahan

2. Type-type

demokrasi modern

3. Sistem

pemerintahan

negara menurut

UUD 1945

4. Sistem

pemerintahan di

daerah (otonomi

daerah)

5. Lembaga-lembaga

negara menurut

UUD 1945


pengertian sistem peme-

rintahan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan type-type

demokrasi modern

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan sistem

pemerintahan negara

menurut UUD 1945

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan sistem

pemerintahan di daerah

(otonomi daerah)

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan lembaga-

lembaga negara menurut

UUD 1945

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Liability, An Introduction of the Philosophy of law, Oxford, 1995


Jakarta: Widjaja, tt. Abu Daud Busroh, Hukum Tata

Negara.




Critique, New York, London: Univ. Press, 1980

Casanove, Jose, Public Religion in the

Modern World, Chicago: The

University of Chicago Press, 1994

Endang Saifuddin Anshary, Piagam

Jakarta, Bandung: Pustaka Mesjid Salman, 1981

Hans Keelson, General Theory of Law

and State, Translate by Anders Wedberg, New York, 1973

Hermaini Ibrahim, Pengantar Hukum


Holt, Claire, ed., Culture and Politics in Indonesia, Ithaca: Cornell


Imawan, Riswandha, et. al., Fungsi Legislatif dalam Sistem Politik

Indonesia, Jakarta: Rajawali

Press dan AIPI, 1993



Lee, Oey Hong, ed., Indonesia After the 1971 Election, Kuala

Lumpur: Oxford University

Press, 1974 Lev, Daniel S., The Transition to



May, Brian, The Indonesia Tragedy, London: Rotledge and Kegan

Paul, 1978

Ohmae, Kenichi, The End of the Nation State: The Rise of

Regional Economies, London:

Harper Collin Publ. 1996

Rozikin Daman, Hukum Tata Negara.


memahami seluk

beluk pemilu

1. Asas-asas pemilu di

Indonesia

2. Tata cara pemilihan

presiden


kepala daerah


anggota dewan

5. KPU

6. Panwaslu


asas-asas pemilu di

Indonesia


tata cara pemilihan

presiden


tata cara pemilihan

kepala daerah


tata cara pemilihan

anggota dewan


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Abu Daud Busroh, Hukum Tata Negara.


Negara.

Bachrach, Peter, The Teory of Demeocratic Elitism: A

Critique, New York, London:

Univ. Press, 1980 Endang Saifuddin Anshary, Piagam

Jakarta, Bandung: Pustaka

Mesjid Salman, 1981 Hans Keelson, General Theory of Law


Wedberg, New York, 1973


Holt, Claire, ed., Culture and Politics

in Indonesia, Ithaca: Cornell



tentang KPU


tentang Panwaslu

University Press, 1972 Imawan, Riswandha, et. al., Fungsi

Legislatif dalam Sistem Politik

Indonesia, Jakarta: Rajawali Press dan AIPI, 1993

Lee, Oey Hong, ed., Indonesia After

the 1971 Election, Kuala

Lumpur: Oxford University Press, 1974



Liddle, William, Pemilu-Pemilu Orde

Baru: Pasang Surut Kekuasaan

Politik, Jakarta: LP3ES, 1994 Mas‟oed, Mohtar dan Collin Mc

Andrews (eds), Perbandingan

Sistem Politik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

1999

Rozikin Daman, Hukum Tata Negara. UU No 22 Tahun 1999

UU No 31 Tahun 1999

UU No 20 Tahun 2001

UU No 25 Tahun 2004


Tertulis -

40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Acara Perdata


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menguasai hukum acara perdata yang berlaku di lingkungan peradilan umum dan mampu

mengaplikasikan dalam simulasi beracara.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 Mahasiswa dapat

menerangkan

pengantar hukum

acara perdata

1. Pengertian hukum

acara perdata.

2. Sumber-sumber

hukum acara per-

data.

3. Asas-asas hukum

acara perdata


pengertian hukum acara

perdata.



hukum acara perdata.


jelaskan asas-asas hukum

acara perdata

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

M. Yahya Harahap, Hukum Acara

Perdata, Jakarta, Sinar

Grafika, 2004.

Retnowulan Sutantio dan Iskandar

Oeripkartawinata, Hukum

Acara Perdata Dalam Teori

dan Praktek, Bandung,

Mandar Madju, 1989.

Ridwan Syahrani, Hukum Acara

Perdata di Lingkungan



Peradilan Umum, Jakarta,

pustaka Kartini, 1988.

R. Soeroso, Tatacara dan Proses

Persidangan, Jakarta, Sinar

Grafika, 1994.

Subekti, Hukum Acara Perdata,

Bandung, Bina Cipta, 1977.

Soedikno Mertokusumo, Hukum

Acara Perdata di Indonesia,

Yogyakarta, Liberty, 1988.

Soepomo, Hukum Acara Perdata

Pengadilan Negeri, Jakarta,

Pradnya Paramitha, 1967.

Wirjono Prodjodikoro, Hukum

Acara Perdata Indonesia,

Jakarta, Sumur Bandung,

1980.

3 Mahasiswa dapat

menerangkan

tentang gugatan dan

permohonan.

1. Pengertian gugatan

dan permohonan.

2. Macam-macam

gugatan yang terjadi

pada proses per-

sidangan (Voluntaria,

Contentiosa, gugatan

Class Action, citizen

law suit, gugatan

legal standing)

3. Bentuk dan isi surat

gugatan dan surat

permohonan.

4. Kelengkapan surat


jelaskan pengertian

gugatan dan

permohonan.


jelaskan macam-macam

gugatan yang terjadi pada

proses persidangan

(Voluntaria, Contentiosa,

gugatan Class Action,

citizen law suit, gugatan

legal standing)

- Mahasiswa dapat mengu-

raikan bentuk dan isi

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Darwan Prinst, Strategi Menyusun

dan Menangani Gugatan

Perdata, Bandung, Citra

Aditya Bakti, 1992.

Mukti Arto, Praktek Perkara

Perdata, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.

----------, Ruang lingkup

Permasalahan Eksekusi

Bidang Perdata, Jakarta, Sinar

Grafika, 2005.




gugatan dan surat

permohonan.

surat gugatan dan surat

permohonan.


jelaskan kelengkapan


permohonan.




Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.










1980.

4 Mahasiswa dapat

menerangkan

Peranan bantuan

hukum dalam

gugatan perdata

1. Pengertian bantuan

hukum.

2. Subjek yang dapat

menerima bantuan

hukum.

3. Kuasa para pihak

yang berperkara.

4. Surat kuasa


jelaskan pengertian

bantuan hukum.


jelaskan subjek yang

dapat menerima bantuan

hukum.


jelaskan kuasa para pihak

yang berperkara.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.





jelaskan surat kuasa




Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.



--------, Hukum Pembuktian,

Jakarta, Pradnya Paramitha,

1975




1980.

UU No. 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Umum

5 Mahasiswa dapat

menerangkan proses

pendaftaran perkara

dan persiapan sidang

1. Proses pendaftaran

perkara perdata.

2. Proses Penunjukan

Majelis Hakim dan

Penetapan Hari


jelaskan proses pendaf-

taran perkara perdata.


jelaskan proses penun-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.





Sidang.

3. Proses pemanggilan

para pihak yang

berperkara.

4. Tata ruang dan

protokoler

persidangan.

5. Berita acara

persidangan.

jukan Majelis Hakim dan

Penetapan Hari Sidang.


jelaskan proses pemang-

gilan para pihak yang

berperkara.


jelaskan tata ruang dan

protokoler persidangan.


jelaskan berita acara

persidangan.

Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.










1980.


Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Umum



6 Mahasiswa dapat

menguasai

pelaksanaan

persidangan

1. Pengertian sidang

pertama.

2. Prinsip-prinsip

persidangan.

3. Jenis acara

persidangan.

4. Tahapan pemeriksaan

perkara di pengadilan

tingkat pertama.


jelaskan pengertian

sidang pertama.


jelaskan tentang prinsip-

prinsip persidangan.


jelaskan jenis acara

persidangan.


jelaskan tahapan

pemeriksaan perkara di

pengadilan tingkat

pertama.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.





1975












1980.


Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Umum

7 Mahasiswa dapat

menerangkan upaya

perdamaian

1. Menjelaskan

pengertian

perdamaian


formal dalam upaya

perdamaian.

3. Menguraikan

manfaat upaya

perdamaian dalam

gugatan perdata.

4. Menjelaskan

penerapan

Alternatif Dispute

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pengertian perdamaian

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan syarat

formal dalam upaya

perdamaian.

- Mahasiswa dapat

menguraikan manfaat

upaya perdamaian

dalam gugatan perdata.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.






Resolution (ADR)

dalam proses

penyelesaian

perkara

penerapan Alternatif

Dispute Resolution

(ADR) dalam proses

penyelesaian perkara


Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.





1975










1980.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 Mahasiswa dapat

menerangkan hal-hal

yang mungkin

terjadi pada proses

persidangan

1. Menjelaskan akibat

dari ketidak hadiran

para pihak yang

berperkara.


- Mahasiswa mampu

men-jelaskan akibat

dari ketidak hadiran

para pihak yang

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.




exceptie

3. Menjelaskan proses

perkara dengan tiga

pihak.


penggabungan

gugatan


pencabutan gugatan


perubahan gugatan.

berperkara.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tentang

exceptie

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan proses

perkara dengan tiga

pihak

- Mahasiswa mampu


peng-gabungan

gugatan

- Mahasiswa mampu


penca-butan gugatan

- Mahasiswa mampu


peru-bahan gugatan.


Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.





1975












1980.

10 Mahasiswa dapat

menerangkan

masalah sita dan

penyitaan dalam

gugatan perdata

1. Menjelaskan

pengertian sita dan

penyitaan.

2. Menguraikan macam-

macam sita dalam

gugatan perdata.

3. Menjelaskan

pelaksanaan sita dan

penyitaan

4. Menjelaskan

pendelegasian sita

dan penyitaan.

5. Menjelaskan hal-hal

yang tidak boleh

dilakukan dalam

penyitaan.


pengertian sita dan

penyitaan.

- Mahasiswa

menguraikan macam-

macam sita dalam

gugatan perdata.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pelaksanaan sita dan

penyitaan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pendelegasian sita dan

penyitaan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan hal-hal

yg tidak boleh

dilakukan dalam

penyitaan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.





Mandar Madju, 1989.





1975












1980.

11 Mahasiswa dapat

menerangkan

tentang pembuktian

1. Menjelaskan

pengertian

pembuktian.

2. Menjelaskan urgensi

pembuktian dalam

perkara perdata.

3. Menjelaskan system

pembuktian

4. Menjelaskan hal-hal

yang tidak perlu

dibuktikan.


macam alat bukti.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pengertian pem-

buktian.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan urgensi

pem-buktian dalam

perkara perdata.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan system

pem-buktian

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan hal-hal

yang tidak perlu

dibuktikan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan macam-

macam alat bukti.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.







1975










1980.

12 Mahasiswa dapat

menerangkan proses

pengambilan

putusan

1. Menjelaskan

musyawarah majelis

hakim

2. Menjelaskan metode

penemuan hukum.

3. Menjelaskan tehnik

pengambilan putusan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

musyawarah majelis

hakim

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan metode

penemuan hukum.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tehnik

pengambilan putusan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.









13 Mahasiswa dapat

menerangkan

produk pengadilan

1. Menjelaskan

pengertian putusan

dan penetapan.

2. Menjelaskan

susunan dan isi

putusan

3. Menguraikan

macam-macam

putusan pengadilan

4. Menjelaskan

kekuatan hukum

putusan pengadilan.

5. Menjelaskan tehnik

membuat putusan

dan salinannnya.

- Menjelaskan

pengertian putusan dan

penetapan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan susunan

dan isi putusan

- Mahasiswa dapat

mengu-raikan macam-

macam putusan

pengadilan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan kekuatan

hukum putusan

pengadilan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tehnik

membuat putusan dan

salinannnya.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.












1980.

14 Mahasiswa dapat

menerangkan upaya

hukum putusan

pengadilan

1. Menjelaskan upaya

hukum banding dan

tatacaranya


hukum kasasi dan

tatacaranya


hukum Peninjauan

kembali dan

tatacaranya

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan upaya

hukum banding dan

tatacaranya

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan upaya

hukum kasasi dan

tatacaranya

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan upaya

hukum Peninjauan

kembali dan

tatacaranya

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.










1980.

15 Mahasiswa dapat

menerangkan

1. Menjelaskan

pengertian eksekusi

- Mahasiswa memahami - Pembelajaran

Interaktif





eksekusi dan lelang 2. Menjelaskan macam-

macam eksekusi

3. Menjelaskan tata

cara eksekusi riil,

4. Menjelaskan eksekusi

pembayaran sejumlah

uang.

5. Menjelaskan

beberapa

permasalahan hukum

dalam pelaksanaan

eksekusi

6. Menjelaskan lelang

eksekusi putusan

pengadilan.

pengertian eksekusi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan macam-

macam eksekusi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tata cara

eksekusi riil

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan eksekusi

pem-bayaran sejumlah

uang.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan beberapa

per-masalahan hukum

dalam pelaksanaan

eksekusi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan lelang

eksekusi putusan

pengadilan.

- Diskusi.

- Tanya jawab


Aditya Bakti, 1992.



Pelajar, 1996.



Grafika, 2004.




Grafika, 2005.





Mandar Madju, 1989.







Grafika, 1994.





Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung




Peradilan Umum


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memiliki kemampuan memahami pokok-pokok Hukum Acara Pidana yang berlaku di Indonesia dan

memiliki kemampuan menerapkan ketentuan-ketentuan yang ada pada Hukum Acara Pidana dalam beracara di Peradilan

Pidana.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 Mahasiswa dapat

menguraikan sejarah

perkembangan

hukum acara pidana

di Indonesia.

1. Perubahan

Perundang-

undangan di negeri

Belanda

berdasarkan asas

konkordansi.

2. Hukum acara

pidana pada masa

IR dan HIR.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan perubahan

Perundang-undangan di

negeri Belanda

berdasarkan asas

konkordansi.

- Mahasiswa mampu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Wirjono Projodikoro, Hukum acara

Pidana di Indonesia.

Bambang Purnomo, hukum Acara


R.A.S. Sumadipradja, Pokok-pokok

Hukum Acara Pidana di

Indonesia.

Bismar Siregar, Hukum Acara

Pidana.



3. Hukum acara

pidana pada masa

penjajahan Jepang

dan sesudah

proklamasi.

4. Hukum acara

pidana menurut UU

Darurat No. 1

Tahun 1951.

5. Proses

pembentukan

KUHAP.

men-jelaskan Hukum

Acara Pidana pada masa

IR dan HIR.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan hukum

acara pidana pada masa

penjajahan Jepang dan

sesudah proklamasi.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan hukum

acara pidana menurut

UU Darurat No. 1

Tahun 1951.


jelaskan proses

pembentukan KUHAP.

Ramli Atmasasmita, Bunga Rampai

Acara Pidana.

Andi Hamzah, Hukum Acara

Pidana Indonesia.

P.A.F. Lumitang, KUHP dengan

Pembahasan Secara Yuridis

Menurut Yurisprudensi dan

Ilmu Pengetahuan Hukum

Pidana.

Bambang Purnomo, Orientasi


Indonesia.

Darmawan Print, Hukum Acara

Pidana Suatu Pengantar.

Hendratanto, Kapita Selekta


Indonesia.

3 Mahasiswa dapat

Menerangkan

pengantar hukum

acara pidana

1. Pengertian, tujuan

dan fungsi hukum

acara pidana.

2. Orang-orang yang

dapat terlibat dalam

hukum acara pidana

3. Ilmu-ilmu

pengetahuan

pembantu hukum

acara pidana

4. Kepentingan


pengertian, tujuan dan

fungsi hukum acara

pidana.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan orang-

orang yang dapat terlibat

dalam hukum acara

pidana

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.



masyarakat dan

kepentingan

individu dalam

hukum acara pidana

5. Asas-asas hukum

acara pidana.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan ilmu-ilmu

pengetahuan pembantu

hukum acara pidana

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

kepentingan masyarakat

dan kepentingan

individu dalam hukum

acara pidana

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan asas-asas

hukum acara pidana.


Pidana Indonesia.





Pidana.



Indonesia.





Indonesia.


menguraikan tahap-

tahap pemeriksaan

dalam hukum acara

pidana

1. Proses penyelidikan

dan penyidikan.

2. Petugas-petugas

penyelidik dan

penyidik.

3. Pelaksanaan

penyelidikan dan

penyidikan.

4. Penangkapan dan

penahanan

5. Jangka waktu

penahanan

6. Penangguhan

penahanan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan proses

penyelidikan dan

penyidikan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan petugas-

petugas penyelidik dan

penyidik.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pelaksanaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.





7. Penggeledahan

badan dan rumah

8. Penyitaan

9. Pemeriksaan Surat,

tersangka, saksi.

10. Pemeriksaan dan

keterangan ahli.

11. Penyelesaian dan

penghentian

penyidikan.

12. Penyidikan perkara

koneksitas

penyelidikan dan

penyidi-kan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penangkapan dan

penahanan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan jangka

waktu penahanan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penangguhan penahanan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penggeledahan badan

dan rumah

- Mahasiswa mampu


penyi-taan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pemeriksaan Surat,

tersangka, saksi.



Pidana.



Indonesia.





Indonesia.



- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pemeriksaan dan

keterangan ahli.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penyelesaian dan

penghentian penyidikan.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penyidikan perkara

koneksitas

7 Mahasiswa dapat

menguraikan proses

penuntutan

1. Lembaga

Penuntut Umum.

2. Tugas dan

wewnang

Penuntut Umum

3. Isi surat dakwaan

4. Perubahan surat

dakwaan

5. Penggabungan

perkara

- Mahasiswa mampu


Lembaga Penuntut

Umum.

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tugas dan

wewnang Penuntut

Umum

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan isi surat

dakwaan

- Mahasiswa mampu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.






6. Penghentian

penuntutan,

penyampingan

dan penutupan

perkara

7. Cara pengajuan

perkara oleh

Penuntut Umum

men-jelaskan perubahan

surat dakwaan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penggabungan perkara

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penghentian penuntutan,

penyampingan dan

penutupan perkara

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan cara

pengajuan perkara oleh

Penuntut Umum


Pidana.



Indonesia.





Indonesia.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

Mahasiswa dapat

menguraikan tentang

kewenangan

pengadilan

1. Kewenangan

absolut pengadilan

pidana

2. Kompetensi relatif

pengadilan pidana

- Mahasiswa mampu


kewenangan absolut

pengadilan pidana

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

kompetensi relatif

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.




pengadilan pidana Acara Pidana.


Pidana Indonesia.





Pidana.



Indonesia.





Indonesia.

Mahasiswa dapat

menerangkan

tentang ganti

kerugian,

rehabilitasi dan

penggabungan

gugatan ganti

kerugian.

1. Ganti kerugian

2. Rehabilitasi

3. Penggabungan

gugatan ganti ke-

rugian.

- Mahasiswa mampu


ganti kerugian

- Mahasiswa mampu


rehabilitasi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

penggabungan gugatan

ganti kerugian.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.







Pidana.



Indonesia.





Indonesia.

Mahasiswa dapat

menguraikan proses

pemeriksaan perkara

di pengadilan

1. Pemeriksaan saksi

2. Pemeriksaan

terdakwa

3. Pemeriksaan ahli

4. Barang bukti

5. Tuntutan pidana

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pemeriksaan saksi

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pemeriksaan terdakwa

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan

pemeriksaan ahli

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan barang

bukti

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan tuntutan

pidana

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.





Pidana.



Indonesia.







Indonesia.

Mahasiswa dapat

menerangkan perihal

pembuktian

1. Pengertian

pembuktian

2. Teori pembuktian

3. Teori pembuktian

menurut UU yang

negatif.


tentang pengertian

pembuktian

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan teori

pembuktian

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan teori

pembuktian menurut UU

yang negatif.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.





Pidana.



Indonesia.





Indonesia.

Mahasiswa dapat

menerangkan

1. Pengertian putusan

pengadilan

- Mahasiswa memahami - Pembelajaran

Interaktif





putusan pengadilan 2. Jenis-jenis putusan

pengadilan

3. Unsur-unsur dalam

putusan

Pengertian putusan

pengadilan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan Jenis-jenis

putusan pengadilan

- Mahasiswa mampu

men-jelaskan unsure-

unsur dalam putusan

- Diskusi.

- Tanya jawab





Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.





Pidana.



Indonesia.





Indonesia.

Mahasiswa dapat

menerangkan

tentang upaya

hukum

1. Pengertian upaya

hukum

2. Macam-macam

upaya hukum

3. Upaya hukum

1. Mahasiswa memahami

pengertian upaya hukum

2. Mahasiswa mampu

men-jelaskan macam-

macam upaya hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.




ban-ding

4. Upaya hukum

kasa-si

5. Upaya hukum

Peninjauan

kembali


hukum banding

4. Mahasiswa mampu

men-jelaskan upaya

hukum kasasi

5. Mahasiswa mampu

men-jelaskan upaya

hukum Peninjauan

kembali

Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.





Pidana.



Indonesia.





Indonesia.

Mahasiswa dapat

menerangkan

tentang eksekusi

1. Pengertian eksekusi

2. Macam-macam

ekseskusi

3. Tatacara

pelaksanaan

eksekusi.


pengertian eksekusi



ekseskusi


jelaskan tatacara pelak-

sanaan eksekusi.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







Indonesia.


Pidana.


Acara Pidana.


Pidana Indonesia.







Pidana.



Indonesia.





Indonesia.


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Acara Peradilan Agama


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menguasai hukum acara yang berlaku di lingkungan pengadilan agama dan mampu


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 Mahasiswa dapat

menerangkan hukum

acara di pengadilan

agama.

1. Pengertian hukum

acara peradilan

agama.

2. Sumber-sumber

hukum acara pera-

dilan agama.

3. Hubungan hukum

acara perdata dengan

hukum acara

peradilan agama.


pengertian hukum acara

peradilan agama.



hukum acara peradilan

agama.


jelaskan hubungan hukum

acara perdata dengan hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

------------ dan M. Fauzan, Pokok-

pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan

Agama, Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada, 2002.



Grafika, 1994.

Roihan A. Rasyid, Hukum Acara

Peradilan Agama, Jakarta,

Rajawali Pers, 1991.



4. Kekuasaan peradilan

agama.

acara peradilan agama.


jelaskan kekuasaan peradilan

agama.

M. Yahya Harahap, Kedudukan

Kewenangan dan Acara


Pustaka Kartini, 1993.

-------------, Ruang lingkup


Bidang Perdata, Jakarta,

Sinar Grafika, 2005.


Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama


Perubahan atas UU No. 7

Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan

PP No. 9 Tahun 1975 tentang

Peraturan Pelaksanaan UU

Perkawinan.

3 Mahasiswa dapat

menerangkan tentang

gugatan dan

permohonan.

1. Pengertian gugatan

dan permohonan.

2. Macam-macam

gugatan yang terjadi

pada proses

persidangan.

3. Bentuk dan isi surat

gugatan dan surat


pengertian gugatan dan

permohonan.



gugatan yang terjadi pada

proses persidangan.

- Mahasiswa dapat

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.




permohonan.

4. Kelengkapan surat

gugatan dan surat

permohonan.

menguraikan bentuk dan isi


permohonan.


jelaskan kelengkapan surat

gugatan dan surat

permohonan.












Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.

4 Mahasiswa dapat

menerangkan Peranan

bantuan hukum

dalam gugatan

perdata

5. Pengertian bantuan

hukum.

6. Subjek yang dapat

menerima bantuan

hukum.

7. Kuasa para pihak


jelaskan pengertian bantuan

hukum.


jelaskan subjek yang dapat

menerima bantuan hukum.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan







yang berperkara.

8. Surat kuasa


jelaskan kuasa para pihak

yang berperkara.


jelaskan surat kuasa

Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.

5 Mahasiswa dapat

menerankan proses

pendaftaran perkara

dan persiapan sidang

1. Proses pendaftaran

perkara di

pengadilan agama.

2. Proses Penunjukan


jelaskan proses pendaftaran


agama.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Majelis Hakim dan

Penetapan Hari

Sidang.

3. Proses pemanggilan

para pihak yang

berperkara.

4. Tata ruang dan

protokoler

persidangan.

5. Berita acara persi-

dangan.


jelaskan proses Penunjukan

Majelis Hakim dan

Penetapan Hari Sidang.


jelaskan proses pemang-

gilan para pihak yang

berperkara.


jelaskan tata ruang dan

protokoler persidangan.


jelaskan berita acara

persidangan.



Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.

6 Mahasiswa dapat

menguasai

pelaksanaan

1. Pengertian sidang

pertama.

2. Prinsip-prinsip

- Menjelaskan pengertian

sidang pertama.


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan



persidangan persidangan.

3. Jenis acara persi-

dangan.

4. Tahapan pemeriksa-

an perkara di

pengadilan tingkat

pertama.

jelaskan tentang prinsip-

prinsip persidangan.


jelaskan jenis acara

persidangan.


jelaskan tahapan


pengadilan tingkat pertama.

- Tanya jawab Agama, Jakarta, PT. Raja




Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.

7 Mahasiswa dapat 1. Pengertian - Mmahasiswa memahami - Pembelajaran ------------ dan M. Fauzan, Pokok-



menerangkan upaya

perdamaian

perdamaian

2. Syarat formal dalam

upaya perdamaian.

3. Manfaat upaya

perdamaian dalam

gugatan perdata.

4. Penerapan Alternatif

Dispute Resolution

(ADR) dalam proses


pengertian perdamaian


jelaskan syarat formal

dalam upaya perdamaian.


raikan manfaat upaya

perdamaian dalam

gugatan perdata.


jelaskan penerapan Alter-

natif Dispute Resolution

(ADR) dalam proses


Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan





Perkawinan.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 Mahasiswa dapat

menerangkan hal-hal

yang mungkin terjadi

pada proses

persidangan

1. Akibat dari ketidak

hadiran para pihak

yang berperkara.

2. Exceptie

3. Proses perkara

dengan tiga pihak

4. Penggabungan

gugatan.

5. Pencabutan gugatan.

6. Perubahan gugatan.


jelaskan akibat dari

ketidak hadiran para pihak

yang berperkara.


jelaskan tentang exceptie


jelaskan proses perkara

dengan tiga pihak


jelaskan tentang

penggabungan gugatan.


jelaskan tentang pencabutan

gugatan.


jelaskan tentang perubahan

gugatan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan





Perkawinan.

10 Mahasiswa dapat

menerangkan

masalah sita dan

penyitaan dalam

gugatan perdata

1. Pengertian sita dan

penyitaan.

2. Macam-macam sita

di lingkungan pera-

dilan agama.

3. Pelaksanaan sita

dan penyitaan

4. Pendelegasian sita

dan penyitaan.

5. Hal-hal yang tidak

boleh dilakukan

dalam penyitaan.


pengertian sita dan

penyitaan.


raikan macam-macam sita

di lingkungan peradilan

agama.


jelaskan pelaksanaan sita

dan penyitaan


jelaskan pendelegasian sita

dan penyitaan.


jelaskan hal-hal yang tidak

boleh dilakukan dalam

penyitaan.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.



11 Mahasiswa dapat

menerangkan tentang

pembuktian

1. Pengertian

pembuktian.

2. Urgensi

pembuktian dalam

perkara perdata.

3. Sistem pembuktian

4. Hal-hal yang tidak

perlu dibuktikan.

5. Macam-macam

alat bukti.


pengertian pembuktian.


jelaskan urgensi pembuk-

tian dalam perkara

perdata.


jelaskan system pembuk-

tian


jelaskan hal-hal yang

tidak perlu dibuktikan.



alat bukti.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan





Perkawinan.

12 Mahasiswa dapat

menerangkan proses

pengambilan putusan

1. Musyawarah majelis

hakim

2. Metode penemuan

hukum.

3. Tehnik pengambilan

putusan


jelaskan musyawarah

majelis hakim


jelaskan metode

penemuan hukum.


jelaskan tehnik

pengambilan putusan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama




Perkawinan



Perkawinan.

13 Mahasiswa dapat

menerangkan produk

pengadilan

1. Pengertian putusan

dan penetapan.

2. Susunan dan isi

putusan.

3. Macam-macam

putusan pengadilan

menjelaskan

kekuatan hukum

putusan

pengadilan.

4. Tehnik membuat

putusan dan

salinannnya.


pengertian putusan dan

penetapan.


jelaskan susunan dan isi

putusan.


raikan macam-macam

putu-san pengadilan

menjelaskan kekuatan

hukum putusan

pengadilan.


jelaskan tehnik membuat

putusan dan salinannnya.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang



Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.

14 Mahasiswa dapat

menerangkan upaya

hukum putusan

pengadilan agama

1. Upaya hukum ban-

ding dan tatacaranya

2. Upaya hukum kasasi

dan tatacaranya

3. Upaya hukum penin-

jauan kembali dan

tatacaranya


jelaskan upaya hukum

banding dan tatacaranya


jelaskan upaya hukum kasasi

dan tatacaranya



peninjauan kembali dan

tatacaranya

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Peradilan Agama





Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.

15 Mahasiswa dapat

menerangkan

eksekusi dan lelang

1. Pengertian eksekusi

2. Macam-macam

eksekusi.

3. Tatacara eksekusi riil

4. Eksekusi pemba-

yaran sejumlah uang

5. Beberapa permasala-

han hukum dalam

pelaksanaan eksekusi

6. Lelang eksekusi

putusan pengadilan

agama.


pengertian eksekusi



eksekusi.


jelaskan tatacara eksekusi

riil


jelaskan eksekusi

pembayaran sejumlah

uang


jelaskan beberapa

permasalahan hukum

dalam pelaksanaan

eksekusi

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


pokok Hukum Perdata

Wewenang Peradilan





Grafika, 1994.













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung





jelaskan lelang eksekusi

putusan pengadilan

agama.

Peradilan Agama



Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama


Perkawinan



Perkawinan.


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Acara Tata Usaha Negara (TUN)


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menguasai hukum acara yang berlaku di lingkungan pengadilan Tata Usaha Negara dan mampu


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


menerangkan

pengantar hukum

acara tata usaha

negara

1. Pengertian, dasar

hukum dan tujuan

hukum acara

peradilan tata usaha

negara.

2. Asas-asas dan

sumber-sumber

hukum acara


negara


pengertian, dasar hukum

dan tujuan hukum acara


negara.


jelaskan asas-asas dan

sumber-sumber hukum

acara peradilan tata usaha

negara

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

E. Utrech, Pengantar Hukum

Administrasi Republik

Indonesia, Surabaya, Pustaka

Tinta Mas, 1986

Indroharto, Usaha Memahami

Undang-undang tentang

Peradilan Tata Usaha

Negara, Buku I, Jakarta,

Pustaka Sinar Harapan, 1986

------------, Usaha Memahami



3. Kompetensi

absolute dan relatif


negara

4. Subjek dan objek


negara.


jelaskan kompetensi

absolute dan relatif

peradilan tata usaha negara


jelaskan subjek dan objek


negara.



Negara, Buku II, Jakarta,


Proyek Peningkatan Tertib Hukum

dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,

Himpunan Karangan di

Bidang Hukum Tata Usaha

Negara, Jakarta, 1993.

Rozali Abdullah, Hukum Acara


Negara, Jakarta, pt Raja


Syachran Basah, Eksistensi dan

Tolak Ukur Badan Peradilan

Administrasi di Indonesia,

Bandung, Alumni, 1985.

-----------, Hukum Acara

Pengadilan dalam

Lingkungan Peradilan

administrasi (HAPLA),

Jakarta, Rajawali Press,

1989.

Wicipto Setiadi, Hukum Acara

Pengadilan Tata Usaha

Negara suatu Perbandingan,

Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada,

Zairin Harahap, Hukum Acara


Negara, Jakarta, PT. Raja



Grafindo Persada, 2005


Peradilan Tata Usaha Negara



Tahun 1986 tentang PTUN


Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


menguraikan

persamaan dan

perbedaan Hukum

Acara PTUN dan

Hukum Acara

Perdata

1. Persamaan antara

Hukum Acara

PTUN dengan

Hukum acara

Perdata yang

meliputi :

Pengajuan Gugatan,

Isi gugatan,

Pendaftaran

perkara, Penetapan

Hari Sidang,

Pemanggilan para

pihak, Pemberian

kuasa, Hakim

majelis,

Persidangan terbuka

untuk umum,

mendengar kedua

belah pihak,

Pencabutan dan

perubahan gugatan,


persamaan antara Hukum

Acara PTUN dengan

Hukum acara Perdata yang

meliputi : Pengajuan

Gugatan, Isi gugatan,

Pendaftaran perkara,

Penetapan Hari Sidang,

Pemanggilan para pihak,

Pemberian kuasa, Hakim

majelis, Persidangan

terbuka untuk umum,

mendengar kedua belah

pihak, Pencabutan dan

perubahan gugatan, Hak

ingkar, Pengikut sertaan

pihak ketiga, pembuktian,

pelaksanaan putusan dan

juru sita.


persamaan antara Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab












dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,












Hak ingkar,

Pengikut sertaan

pihak ketiga,

pembuktian,

pelaksanaan

putusan dan juru

sita.

2. Persamaan antara

Hukum Acara

PTUN dengan

Hukum Acara

Perdata yang

meliputi: Objek

gugatan, kedudukan

para pihak, gugat

rekonvensi,

tenggang waktu

pengajuan gugatan,

petitum, rapat

permusyawaratan,

pemeriksaan

persiapan , putusan

verstek, pemerik-

saan acara cepat,

system hukum

pembuktian, sifat

erga omnesnya

putusan pengadilan,

pelaksanaan serta

merta, upaya

Acara PTUN dengan

Hukum Acara Perdata

yang meliputi: Objek

gugatan, kedudukan para

pihak, gugat rekonvensi,

tenggang waktu pengajuan

gugatan, petitum, rapat

permusyawaratan,

pemeriksaan persiapan ,

putusan verstek, pemerik-

saan acara cepat, sistem

hukum pembuk-tian, sifat

erga omnesnya putusan

pengadilan, pelaksanaan

serta merta, upaya

pemaksa agar putusan

dilaksanakan, kedudukan

pengadilan Tinggi, hakim

Ad Hoc.




Pengadilan dalam




1989.





Persada,







Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung



pemaksa agar putu-

san dilaksanakan,

kedudukan penga-

dilan Tinggi, hakim

Ad Hoc.


menerangkan

penyelesaian

sengketa Tata Usaha

Negara

1. Sebab-sebab

terjadinya sengketa

TUN

2. Kedudukan para

pihak dalam

sengketa TUN

3. Para pihak dalam

sengketa TUN

4. Jalur penyelesaian

sengketa TUN


jelaskan sebab-sebab

terjadinya sengketa TUN


jelaskan kedudukan para

pihak dalam sengketa

TUN


jelaskan para pihak dalam

sengketa TUN


jelaskan jalur

penyelesaian sengketa

TUN

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab












dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,












Persada,













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


menerangkan

gugatan ke

Pengadilan TUN

1. Alasan mengajukan

gugatan

2. Tenggang waktu

mengajukan

gugatan

3. Syarat-syarat

gugatan TUN

4. Tuntutan dalam

gugatan TUN

5. Tatacara

permohonan

beracara secara

prodeo di penga-

dilan TUN.


jelaskan alas an

mengajukan gugatan


jelaskan tenggang waktu

mengajukan gugatan


jelaskan syarat-syarat

gugatan TUN


jelaskan tuntutan dalam

gugatan TUN


jelaskan tatacara permo-

honan beracara secara

prodeo di pengadilan TUN.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Tinta Mas, 1986







dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,















Pengadilan dalam




1989.











Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


menguraikan acara

pemeriksaan perkara

di Pengadilan TUN

1. Cara pemeriksaan

dengan acara sing-

kat.

2. Pemeriksaan per-

siapan


jelaskan cara pemerik-

saan dengan acara

singkat.


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab










3. Cara pemeriksaan

permohonan pe-

nangguhan pelak-

sanaan KTUN

4. Pemeriksaan

dengan acara

cepat

5. Pemeriksaan

dengan acara

biasa

jelaskan pemeriksaan

persiapan


jelaskan cara pemerik-

saan permohonan pe-

nangguhan pelaksanaan

KTUN



dengan acara cepat



dengan acara biasa













Pengadilan dalam




1989.





Persada,













Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung

13 Mahasiswa dapat

menerangkan

tentang pembuktian

1. Pengertian

pembuktian

2. Beban pembuktian

3. Macam-macam

alat bukti


pengertian pembuktian


jelaskan beban

pembuktian



alat bukti

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Tinta Mas, 1986












dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,















Pengadilan dalam




1989.





Persada,











Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung

14 Mahasiswa dapat

menerangkan

putusan PTUN

1. Pengertian

putusan

2. Isi putusan PTUN

3. Susunan isi

putusan PTUN

4. Pelaksanaan


pengertian putusan


jelaskan isi putusan

PTUN


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




Tinta Mas, 1986








putusan PTUN. jelaskan susunan isi

putusan PTUN


jelaskan pelaksanaan

putusan PTUN.







dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,


















Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung

15 Mahasiswa dapat

menerangkan upaya

hukum PTUN

1. Upaya hukum per-

lawanan dan tata-

caranya.



perlawanan dan tata-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.




Tinta Mas, 1986



2. Upaya hukum

ban-ding dan tata-

caranya.

3. Upaya hukum

Kasa-si dan

tatacaranya

4. Upaya hukum pe-

ninjauan kembali

dan tatacaranya.

caranya.



banding dan tatacaranya.



Kasasi dan tatacaranya



peninjauan kembali dan

tatacaranya.

- Tanya jawab Indroharto, Usaha Memahami











dan Pembinaan Hukum

Mahkamah Agung RI,













Pengadilan dalam




1989.







Persada,






- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Ushul Fiqh dan Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini, mahasiswa memahami tentang persamaan dan perbedaan pendapat serta

argumentasi nya dalam masalah ushul fiqh sehingga menumbuhkan daya nalar dan sikap kritis, toleran serta kesadaran

adanya partikularitas dalam berijtihad atau beristinbat di dunia kajian ushul fiqh.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan



sistem penilaian

- Mahasiswa memahami rincian materi


semester



dan mengetahui

pengertian, ruang

lingkup, dan hal-hal yang

berkaitan dengan ushul

fiqh perbandingan.

1. Menjelaskan

pengertain, tujuan, dan

ruang lingkup bahasan

Ushul Fiqh Perbandingan.

2. Menjelaskan aliran-

aliran dalam ushulfiqh, para tokoh dan karya-

karya mereka.

3. Menjelaskan sistem

istinbath hukum dan

- Mahasiswa dapat

mengetahui pengertian,

tujuan, dan ruang lingkup

bahasan Ushul Fiqh Perbandingan.

- Mahasiswa dapat

mengetahui aliran-aliran dalam ushulfiqh, para

tokoh dan karya-karya

mereka.

- Mahasiswa dapat

Ceramah/

Diskusi

- Al-Amidi, al-Ihkam fi

Ushul al-Ahkam.


Ushul Fiqh. - Taqil al-Hakim, al-

Madkhal ‘ila Ushul al-

Fiqhal-Muqarran. - Muhammad Ibrahim al-

Zulmi, Asbab Ikhtilaf al-

Fuqaha’ fi Ahkam al-

Syar’iyah.



sistimatik sumber hukum dalam

pandangan ulama ushul

dari aliran-aliran ushul fiqh.

mengetahui sistem istinbath hukum dan

sistimatik sumber hukum

dalam pandangan ulama ushul dari aliran-aliran

ushul fiqh.

- Muhammad Adib Shalih, Tafsir al-Nushush.

- Wahbah Zuhaily, ‘Ilm

Ushul al-Fiqh.


berbagai pandangan

ulama ushul fiqh tentang

kedudukan al-qur‟an,

sunnah, ijma‟, qiyas,

nasakh dan tarjih.

1. Menjelaskan berbagai

pandangan ulama ushul fiqh tentang keudukan

al-Qur‟an sebagai

sumber dan dalalahnya. 2. Menjelaskan berbagai


fiqh tentang kedudukan

sunnah sebagai sumber dan dalalahnya.


pandangan ulama ushul fiqh tentang kedudukan

ijma‟ dan qiyas sebagai

dalil.

4. Menjelaskan berbagai pendapat ulama ushul

fiqh tentang nasakh dan

tarjih.

- Mahasiswa dapat

mengetahui berbagai pandangan ulama ushul

fiqh tentang keudukan al-

Qur‟an sebagai sumber dan dalalahnya.

- Mahasiswa dapat

mengetahui berbagai

pandangan ulama ushul fiqh tentang kedudukan

sunnah sebagai sumber

dan dalalahnya. - Mahasiswa dapat

mengetahui berbagai


fiqh tentang kedudukan ijma‟ dan qiyas sebagai

dalil.

- Mahasiswa dapat mengetahui berbagai

pendapat ulama ushul

fiqh tentang nasakh dan

Ceramah/

Diskusi


Ushul al-Ahkam. - Muhammad Abu Zahrah,

Ushul Fiqh.

- Taqil al-Hakim, al-Madkhal ‘ilaUshul al-

Fiqhal-Muqarran.

- Ibn Subki, Jam’u al-

Jawami’.. - Muhammad Ibrahim al-

Zulmi, Asbab Ikhtilaf al-

Fuqaha’ fi Ahkam al-Syar’iyah.

- Muhammad Salam

Madkur, Mabahits al-

Hukmi ‘inda al-Ushuliyyin. - Muhammad Adib Shalih,

Tafsir al-Nushush.

- Wahbah Zuhaily, ‘Ilm Ushul al-Fiqh.


tertulis/Lisan 30%


berbagai pendapat ulama

fiqh tentang peng-gunaan

konsep ihtisan dan


fiqh tentang

penggunaan konsep



fiqh tentang penggunaan

Ceramah/

Diskusi

- Al-Qadhi Abu Ya‟la al-Baghdadi, al-Uqubah.


Ushul al-Ahkam.



masalah mursalah, sighat

amar dan nahi, dan

dalalah lafazh.

ihtihsan dan masalah mursalah dalam

beristinbath.


fiqh tentang

penggunaan sighat

amar dan sighat nahi. 3. Menjelaskan berbagai


fiqh tentang penggunaan dalalah

lafazh „am dan khas,

penggunaan dalalah

lafazh mutlaq dan muqayyad.

konsep ihtihsan dan masalah mursalah dalam

beristinbath.




sighat amar dan sighat nahi.

- Mahasiswa dapat

mengetahui berbagai


fiqh tentang

penggunaan dalalah

lafazh „am dan khas,

penggunaan dalalah

lafazh mutlaq dan

muqayyad.

- Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh.

- Ibn Subki, Jam’u al-

Jawami’. - Muhammad Hudhari Beik,

Ushul Fiqh.

- Muhammad Ibrahim al-

Zulmi, Asbab Ikhtilaf al-Fuqaha’ fi Ahkam al-

Syar’iyah.

- Muhammad Salam Madkur, Mabahits al-

Hukmi ‘inda al-Ushuliyyin.

- Wahbah Zuhaily, ‘Ilm

Ushul al-Fiqh.



ushul fiqh tentang

penggunan dalalah nash,

dalalah takhsis dan

ta’wil.


fiqh tentang pnggunaan

dalalah nash dalam bistinbath.


pendapat ulama ushul fiqh tentang

penggunaan dalalah

takhsis dan ta‟wil

dalam beristinbath.



fiqh tentang penggunaan dalalah nash dalam

bistinbath.




dalalah takhsis dan ta’wil dalam beristinbath.

Ceramah/

Diskusi

- Al-Amidi, al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam.


Ushul Fiqh. - Ibn Subki, Jam’u al-

Jawami’.

- Muhammad Ibrahim al-Zulmi, Asbab Ikhtilaf al-

Fuqaha’ fi Ahkam al-

Syar’iyah.

- Wahbah Zuhaily, ‘Ilm Ushul al-Fiqh.


tertulis/Lisan

40%





Nama Mata Kuliah : Fiqh Ibadah dan Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan membahas perbedaaan pokok dan

faktor penyebab terjadinya perbedaan pendapat ulama dalam masalah fiqh ibadah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan




semester



perbedaan pokok ulama

mazhab dalam masalah

thoharoh.

1. Menjelaskan pendapat

berbagai mazhab mengenai niat dalam

wudhu‟.

2. Menjelaskan faktor

penyebab terjadinya silang pendapat

mengenai niat dalam

wudhu‟ dan mencuci kedua kaki.

- Mahasiswa mampu

mengatahui pendapat berbagai mazhab

mengenai niat dalam

wudhu‟.

- Mahasiswa mampu mengatahui faktor

penyebab terjadinya

silang pendapat mengenai niat dalam wudhu‟ dan

mencuci kedua kaki.

Ceramah/

Diskusi


Fiqih Ibadah. Jakarta :

PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan Abdul

Wahab Sayyed Hawwas,

Fiqh Ibadah, Jakarta:

Amzah, 2009.

- Bakar, Imam Taqyuddin

Abi, bin Muhammad Al



Husaini, Kifayatul

Akhyar Juz 1, Surabaya:

Darul Abidin, tth.

- Daradjat, Zakiah, Shalat

Menjadikan Hidup

Bermakna, Jakarta:

Ruhama, 1996.


Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991. - Hamid, Abdul, dan Beni

Ahmad Saebani, Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka Setia,

2009.


perbedaan pokok dalam

masalah shalat.

1. Menjelaskan

pendapat berbagai

mazhab tentang;

a. Membaca

basmalah dan al-

Fatihah dalam

shalat.

b. Ijtima‟ul dain dan

ketentuan takbir

dalam shalat „ied.

c. Shalat jama‟ dan

qashar.

d. Dua kali witir

dalam satu

malam.

- Mahasiswa mampu

mengatahui pendapat

berbagai mazhab

tentang;

a. Membaca basmalah

dan al-Fatihah

dalam shalat.

b. Ijtima‟ul dain dan

ketentuan takbir

dalam shalat „ied.

c. Shalat jama‟ dan

qashar.

d. Dua kali witir

dalam satu malam. - Mahasiswa mampu

mengatahui fakto

Ceramah/

Diskusi



PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan Abdul



Amzah, 2009.



Husaini, Kifayatul


Darul Abidin, tth.




2. Menjelaskan fakto

penyebab silang

pendapat dalam

masalah tersebut.

penyebab silang pendapat dalam masalah tersebut.

Menjadikan Hidup

Bermakna, Jakarta:

Ruhama, 1996.


Jabir, Pola Hidup

Muslim: Thaharah,

Ibadah dan Akhlak,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1991. Hamid, Abdul, dan Beni Ahmad

Saebani, Fiqh Ibadah,

Bandung: Pustaka Setia,

2009.


tertulis/Lisan 30%



masalah zakat.

1. Menjelaskan pendapat

macam-macam mazhab mengenai zakat harta

anak kecil / Yatim.

2. Menjelaskan pndapat berbagai mazhab

mengenai hal mu‟allaf

dan fisabilillah.

- Mahasiswa mampu

mengatahui pendapat macam-macam mazhab

mengenai zakat harta

anak kecil / Yatim.

- Mahasiswa mampu

mengatahui pndapat

berbagai mazhab

mengenai hal mu‟allaf

dan fisabilillah.

Ceramah/

Diskusi



PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan Abdul



Amzah, 2009.



Husaini, Kifayatul


Darul Abidin, tth.


Menjadikan Hidup

Bermakna, Jakarta:



Ruhama, 1996. -

13-15 Mahasisa memahami


masalah puasa.


macam pendapat mazhab mengenai

orang yang berhak

membayar fidyah (wanita hamil dan yang

sedang menyusui

2. Menjelaskan perbedaan

pendapat mengenai kadar fidyah.


penyebab silang pendapat tersebut.

- Mahasiswa mampu

mengatahui berbagai macam pendapat mazhab

mengenai orang yang

berhak membayar fidyah (wanita hamil dan yang

sedang menyusui

- Mahasiswa mampu

mengatahui perbedaan pendapat mengenai kadar

fidyah.

- Mahasiswa mampu mengatahui faktor

penyebab silang pendapat

tersebut.

Ceramah/

Diskusi



PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan Abdul



Amzah, 2009.



Husaini, Kifayatul


Darul Abidin, tth.


Menjadikan Hidup

Bermakna, Jakarta:

Ruhama, 1996.

Mahasiswa memahami

perbedaan

pokok pendapat berbagai

mazhab mengenai Haji.

1. Menjelaskan

pendapat berbagai

mazhab dan sebab

terjadinya silang

pendapat mengenai;

a. Ihram dan Miqat.

b. Meninggalkan

„Arafah(ifadah)

sebelum matahari

terbenam.

c. Wukuf di

Musdalifah

- Mahasiswa mampu

mengatahui pendapat

berbagai mazhab dan

sebab terjadinya silang

pendapat mengenai;

a. Ihram dan Miqat.

b. Meninggalkan

„Arafah(ifadah)

sebelum matahari

terbenam.

c. Wukuf di

Musdalifah



PT.Raja Grafindo

Persada. 2000

- Azzam, Abdul Aziz

Muhammad, dan Abdul



Amzah, 2009.



Husaini, Kifayatul



sebelum shalat

shubuh.

d. Bemalam di

Mina.

e. Ketentuan

membayar dam.

sebelum shalat

shubuh.

d. Bemalam di Mina.

e. Ketentuan

membayar dam.


Darul Abidin, tth.


Menjadikan Hidup

Bermakna, Jakarta:

Ruhama, 1996. -


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Munakahat Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :


mazhab dan argumentasinya dalam masalah Fiqh Munakahat.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-3 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelaskan

pengertian nikah,

kedudu-kan mahar,

wali dan saksi dalam

pernikahan menurut

pandangan para

fuqaha‟.

1. Menjelaskan

pengertian nikah

menurut para

fuqaha‟ dan faktor

penyebab terjadinya

silang pendapat.

2. Menjelaskan

kedudukan mahar

dalam pernikahan

menurut para


penyebab terjadina

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pengertian nikah

menurut para fuqaha‟

dan faktor penyebab

terjadinya silang

pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

kedudukan mahar dalam

pernikahan menurut para


Ceramah/

Diskusi

- „Abdul al-Rahman al-

Jaziri, al-Fiqh’ala

Mazahibi al-Arba’ah.

- Ibn Rusyd, Bidayatu al-

Mujtahid.

- Sayyid Sabiq, Fiqh as-

Sunnah.

- Khatib al-Sarbini, Mughni

al-Muhtaj.

- Ahbah al-Zuhaily, al-fiqh

al-Islami wa ‘Adillatuh.

- Mahmud Syaltout dan „Ali



silang pendapat.

3. Menjelaskan

keddudkan wali

dalam pernikahan

menurut para


penyebab terjadinya

silang pendapat.

4. Menjelaskan

Kedudukan saksi

dalam perni-kahan

menurut para


penyebabb

terjadinya silang

pendapat.

penyebab terjadina

silang pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

keddudkan wali dalam

pernikahan menurut para


penyebab terjadinya

silang pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

Kedudukan saksi dalam

perni-kahan menurut

para fuqaha‟ dan faktor

penyebab terjadinya

silang pendapat.

al-Syais, Muqarranatu al-

Mazahib.

4-5 Mahasiswa mampu

memahami masalah

thalaq dan cara ruju‟

menurut paa fuqaha‟.

1. Menjelaskan thalaq

menurut para fuqaha‟ dan faktor penyebab

terjadinya silang

pendapat.

2. Membahas masalah cara ruju‟ menurut

pendapat para fuqaha‟

dan faktor penyebab terjadinya silang

pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang thalaq menurut para fuqaha‟ dan

faktor penyebab terjadinya

silang pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

masalah cara ruju‟

menurut pendapat para


penyebab terjadinya

silang pendapat.

Ceramah/

Diskusi





Mujtahid.


Sunnah.


al-Muhtaj.



- Mahmud Syaltout dan „Ali

al-Syais, Muqarranatu al-

Mazahib.

6-7 Mahasiswa mampu 1. Menjelaskan - Mahasiswa dapat - „Abdul al-Rahman al-



menjelaskan masa-

lah perkawinan

antara muslim

dengan non-muslim

dalam pandangan

para fuqaha‟.

pendapat fuqaha‟

mengenai perkainan

antar agama.


penyebab

terjadinyyan silang

pendapat di

kalangan fuqaha‟

mengenai kawin

beda agama.

memahami tentang

pendapat fuqaha‟

mengenai perkainan

antar agama.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

faktor penyebab

terjadinyyan silang

pendapat di kalangan

fuqaha‟ mengenai kawin

beda agama.




Mujtahid.


Sunnah.


al-Muhtaj.




tertulis/Lisan 30%

9-10 Mahasiswa mampu

menjelaskan hukum

thalaq tiga sekaligus

menurut pandangan

para fuqaha‟.

1. Menjelaskan hukum

thalaq tiga sekaligus

menurut para

fuqaha‟.


penyebab tejanya

silang pendapat

dalam masalah

thalaq tiga

sekaligus.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

hukum thalaq tiga

sekaligus menurut para

fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

faktor penyebab tejanya

silang pendapat dalam

masalah thalaq tiga

sekaligus

Ceramah/

Diskusi




- Ibn Rusyd, Bidayatu

al-Mujtahid.

- Sayyid Sabiq, Fiqh

as-Sunnah.

- Khatib al-Sarbini,

Mughni al-Muhtaj.

- Ahbah al-Zuhaily, al-

fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.

- Mahmud Syaltout dan

„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.

11-12 Mahasiswa dapat 1. Menjelaskan hukum - Mahasiswa dapat Ceramah/ - „Abdul al-Rahman al-



menjelaskan dan

memahami masalah

menikahi wanita

hamil dan

permasalahnnya

menurut para

fuqaha‟.

menikahi wanita

hamil dan

permasalahannya

menurut para

fuqaha‟.


penyebab terjadinya

silang pendapat

mengenai menikahi

wanita hamil.

memahami tentang

hukum menikahi wanita

hamil dan

permasalahannya

menurut para fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

faktor penyebab

terjadinya silang

pendapat mengenai

menikahi wanita hamil.

Diskusi/ Jaziri, al-Fiqh’ala



fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.


menjelaskan masalah

nikah mut‟ah dalam

pandangan para

fuqaha‟.


nikah mut‟ah dalam

pandangan fuqaha‟.


penyebab silang

pendapat dalam

masalah nikah

mut‟ah.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

hukum nikah mut‟ah

dalam pandangan

fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

faktor penyebab silang

pendapat dalam masalah

nikah mut‟ah.

Ceramah/

Diskusi/




- Ibn Rusyd, Bidayatu

al-Mujtahid.

- Sayyid Sabiq, Fiqh

as-Sunnah.


fiqh al-Islam wa

‘Adillatuh.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Mu‟amalah Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :


mazhab dan argumentasinya dalam masalah fiqh mu‟amalah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Mahasiswa mampu

menjelaskan masalah jual

beli dalam pandangan

para fuqaha‟ dan faktor

penyebab terjadinya

perbedaan pendapat.

1. Menjelaskan

pendapat para

fuqaha‟ mengenai

jual beli anjing,

kotoran, sperma

hewan dan barang

yang tidak jelas.

2. Menjelaskan jual

beli patung dan

benda yang tidak

bernilai material

dalam panda-ngan

- Mahasiswa dapat

memahami tentang para

fuqaha‟ mengenai jual

beli anjing, kotoran,

sperma hewan dan

barang yang tidak jelas.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang jual

beli patung dan benda

yang tidak bernilai

material dalam panda-

ngan para fuqaha‟.

Ceramah/

Diskusi





Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.



para fuqaha‟.

3. Menjelaskan

masalah khiyar

dalam jual beli

menurut para

fuqaha‟.

4. Menjelaskan

pandangan fuqaha‟

mengenai menjual

dan menukar harta

akaf.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

masalah khiyar dalam

jual beli menurut para

fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pandangan fuqaha‟

mengenai menjual dan

menukar harta akaf.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.

5-7 Mahasiswa mampu

menjelaskan masalah

syirkah menurut para


penyebab terjadinya

pebedaan pendapat.

1. Menjelaskan

syirkah abdan

menurut fuqaha‟.

2. Menjelaskan

pandangan fuqaha‟

mengenai kerjasama

atas tanah

(muzara‟ah,

mukhabarah, dan

munasakhah).

3. Menjelaskan

pandangan fuqaha‟

tentang

mudharabah(joint

venture).

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

syirkah abdan menurut

fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pandangan fuqaha‟

mengenai kerjasama atas

tanah (muzara‟ah,

mukhabarah, dan

munasakhah).

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pandangan fuqaha‟

tentang

mudharabah(joint

venture).

Ceramah/

Diskusi





Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.


tertulis/Lisan 30%

Mahasisa mampu 1. Menjelaskan - Mahasiswa dapat Ceramah/ - „Abdul al-Rahman al-



menjelaskan hal-hal yang

berkaitan dengan gadai,

riba fadl, dan jual beli

kredit dalam pandanagan

ulama fiqh.

pendapat ulama fiqh

tentang

pemanfaatan barang

gadai.

2. Menjelaskan

pandanagan ulama

tentang menukarkan

barang dengan

barang yang

sejenis(riba fadl).

3. Menjelaskan

pendapat ulama

tentang jual beli

kredit.

memahami tentang

pendapat ulama fiqh

tentang pemanfaatan

barang gadai.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pandangan ulama

tentang menukarkan

barang dengan barang

yang sejenis(riba fadl).

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pendapat ulama tentang

jual beli kredit.

Diskusi Jaziri, al-Fiqh’ala



Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.

Mahasiswa mampu

menjelaskan pinjam

meminjam dan

pengembalian dalam

pandangan para fuqaha‟.

1. Menjelaskan

pandangan ulama

mengenai masalah

pinjam meminjam

dan pengem-

baliannya.

2. Menjelaskan

persamaan dan

perbedaan pendapat

para fuqaha‟

mengenai pinjam

meminjam dan

pengembaliannya

serta faktor

terjadinya

perbedaan pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pandangan ulama

mengenai masalah

pinjam meminjam dan

pengem-baliannya.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

persamaan dan

perbedaan pendapat para

fuqaha‟ mengenai

pinjam meminjam dan

pengembaliannya serta

faktor terjadinya

perbedaan pendapat.

Ceramah/

Diskusi/





Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.




menjelaskan pendapat

para ulama mazhab dan

fuqaha‟ mengenai

mengambil upah dalam

mengajarkan al-Qur‟an

dan pengetahuan agama.

1. Menjelaskan

pendapat para

fuqaha‟ tentang

mengambil upah

dalam mengajarkan

al-Qur‟an dan

pengetahuan agama.

2. Menjelaskan

persamaan dan

perbedaan pendapat

para fuqaha‟ dan

faktor penyebab

terjadinya

perbedaan pendapat.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pendapat para fuqaha‟

tentang mengambil upah

dalam mengajarkan al-

Qur‟an dan pengetahuan

agama.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

persamaan dan

perbedaan pendapat para


penyebab terjadinya

perbedaan pendapat.

Ceramah/

Diskusi/





Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Mawarist Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami dan mengetahui berbagai perbedaan dan

persamaan pandangan ulama mazhab dan fuqaha‟ dalam melihat setiap pokok kajian mawarits.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-3 Mahasiswa dapat

memahami dan

mengetahui perbedaan

dan persamaan pendapat

ulama mazhab dan

fuqaha tentang hal yang

berkaitan erat dengan

kewarisan.


kewarisan, asas, dan

sumbernya ditinjau

dari pandangan

ulama mazhab atau

fuqaha‟.

2. Menjelaskan

penyebab hubungan

kewarisan dan

penghalang

kewarisian ditinjau

dari pandangan

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

hukum kewarisan, asas,

dan sumbernya ditinjau

dari pandangan ulama

mazhab atau fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

penyebab hubungan

kewarisan dan

penghalang kewarisian

ditinjau dari pandangan

Ceramah/

Diskusi





Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.



berbagai ulama

mazhab atau

fuqaha‟.

3. Menjelaskan

pengertian dan

persyaratan pewaris,

harta warisan, dan

ahli waris dalam

pandangan ulama-

ulama mazhab dan

fuqaha‟.

4. Menjelaskan

pengertian, urutan-

urutan, dan hak-hak

kewarisan dari ahli

waris dzul furud,

dzul arham, dan

ashobah dalam

pandangan para

ulama mazhab atau

fuqaha‟.

berbagai ulama mazhab

atau fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pengertian dan

persyaratan pewaris,

harta warisan, dan ahli

waris dalam pandangan

ulama-ulama mazhab

dan fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pengertian, urutan-

urutan, dan hak-hak

kewarisan dari ahli waris

dzul furud, dzul arham,

dan ashobah dalam

pandangan para ulama

mazhab atau fuqaha‟.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.


tertulis/Lisan 30%


memahami dan

mengetahui pandangan

berbagai ulama mazhab

tentang kewajiban yang

menanyangkut harta

warisan, urutan dan cara

penyelesaian harta

warisan untuk suatu

1. Menjelaskan

kewajiban yang

menyangkut harta

warisan, dan

penyelesaian

warisan secara auld

dan radd, dan

penyelesaian

warisan orang yang

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

kewajiban yang

menyangkut harta

warisan, dan


secara auld dan radd, dan


orang yang punah dalam

Ceramah/

Diskusi





Mujtahid.


Sunnah.


Mughni al-Muhtaj.



kasus waris secara tafsili. punah dalam

pandangan berbagai

ulama mazhab dan

atau fuqaha‟.

2. Menjelaskan

penyelesaian kasus

kewarisan kakek

besama saudara,

kewarisan berganda

dan munasakhat,

kewarisan bayi yang

masih dalam

kandungan dan

orang mafqud

dalam pandangan

ulama mazhab dan

fuqaha‟.

3. Menjelaskan

masalah gharawain

dan musyarakah

serta

penyelesaiannya

menurut masing-

masing ulama

mazhab atau

fuqaha‟.

pandangan berbagai

ulama mazhab dan atau

fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

penyelesaian kasus

kewarisan kakek besama

saudara, kewarisan

berganda dan

munasakhat, kewarisan

bayi yang masih dalam

kandungan dan orang

mafqud dalam

pandangan ulama

mazhab dan fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

masalah gharawain dan

musyarakah serta

penyelesaiannya

menurut masing-masing

ulama mazhab atau

fuqaha‟.


fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.


memahami pandangan

dan pendapat ulama

mazhab dan fuqa-ha‟

tentang wasiat dan

permasalahan-nya, serta

1. Menjelaskan

pengertian wasiat,

hukum wasiat,

batasan wasiat, dan

wasiat wajib dalam

pandangan ulama-

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

pengertian wasiat,

hukum wasiat, batasan

wasiat, dan wasiat wajib

dalam pandangan ulama-

Ceramah/

Diskusi/





fiqh al-Islami wa

‘Adillatuh.



hubungan waris dengan

hu-kum waris nasional.

ulama mazhab dan

fuqaha‟.

2. Menjelaskan

bagaimana

hubungan hukum

waris dengan

hukum waris

nasional dalam

pandangan ulama

atau pemikir Islam

(Pakar hukum

waris).

ulama mazhab dan

fuqaha‟.

- Mahasiswa dapat

memahami tentang

bagaimana hubungan

hukum waris dengan

hukum waris nasional

dalam pandangan ulama

atau pemikir Islam

(Pakar hukum waris).


„Ali al-Syais,

Muqarranatu al-

Mazahib.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Jinayah Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti pekuliahan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami perbedaan dan persamaan pandangan

berbagai ulama mazhab tentang jinayah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan






berbagai pandangan

ulama mazhab(fuqaha)

dalam masalah Jarimah,

dan penggabungan

hukuman.

1. Menjelaskan

perbedaan

pandangan ulama

mazhab tentang

batasan dikatakan

melaku-kan

pecobaan

melakukan jarimah.

2. Menjelaskan

perbedaan pendapat

fuqaha‟ tentang

yang dikatakan ikut

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pandangan

ulama mazhab tentang

batasan dikatakan

melaku-kan pecobaan

melakukan jarimah.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pendapat

fuqaha‟ tentang yang

dikatakan ikut serta

Ceramah/

Diskusi

- Abdu al-Qadir Audah,

al-Tasyri’ al-Jina’i al-

Islami.

- Abdu al-Aziz Amir, al-

Ta’zir fi al-Sari’at al-

Islamiyah.

- Fathi Bahansi, al-

Siyasah al-Jinayah fi al-

Syari’ati al-Islamiyah.

- Hanafi, Asas-Asas

Hukum Pidana Islam.

- Ibn Rusyd, Bidayah al-



serta melakukan

jarimah.

3. Menjelaskan

perbedaan

pandangan ulama

mazhab tentang

penggabungan

hukuman.

melakukan jarimah. - Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pandangan ulama mazhab tentang

penggabungan hukuman.

Mujtahid

- Abdu al-Rahman al-

Jaziri, al-Fiqh ‘ala



tentang berbagai

perbedaan pendapat

dalam masalah sanksi

dan hukuman ta‟zir.

1. Menjelaskan

pebedaan

pandangan ulama

tentang bagaimana

sanksi qishash,

diyat dan kafaah

dalam masalah

pembunuhan.

2. Menjelaskan

perbedangan

pandangan ulama

tentang sanksi

meminum khamar.

3. Menjelaskan

perbedaan

pandangan ulama

mazhab(fuqaha‟)

tentang sanksi dan

pelaksanaan

hukuman ta‟zir;

Hukuman mati,

jilid, perampasan

alat yang dipakai

dalam kejahatan,

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

pebedaan pandangan

ulama tentang

bagaimana sanksi

qishash, diyat dan kafaah

dalam masalah

pembunuhan.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedangan pandangan

ulama tentang sanksi

meminum khamar.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pandangan

ulama mazhab(fuqaha‟)

tentang sanksi dan

pelaksanaan hukuman

ta‟zir; Hukuman mati,

jilid, perampasan alat

yang dipakai dalam

kejahatan, dan hukuman

penjara.

Ceramah/

Diskusi

- Ibn Qudamah, al-

Mughni.



Islami.



Islamiyah.




- Hanafi, Asas-Asas

Hukum Pidana Islam.


Mujtahid






dan hukuman

penjara.

4. Menjelaskan

perbedaan

pandangan ulam

tentang

penghapusan

hukuman ta‟zir.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pandangan

ulama tentang

penghapusan hukuman

ta‟zir.


tertulis/Lisan 30%


berbagai persaman dan

perbedaan pendapat

ulama mazhab (fuqaha)

tentang pengajuan, pem-

buktian, dan kesaksian,

serta tanggung jawab

dalam masalah jinayah.

1. Menjelaskan

perbedaan pendapat

fuqaha‟ tentang

pengajuan,

pembuktian dan

kesak-sian dalam

jarimah zina.

2. Menjelaskan

perbedaan

pandangan ulama

mazhab tentang

pengajuan dan

pembuktian jarimah

qazhaf.

3. Menjelaskan

berbagai padangan

ulama tentang

tangung jawab

pencuri terhadap

barang curian.

4. Menjelaskan

berbagai pendapat

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pendapat

fuqaha‟ tentang

pengajuan, pembuktian

dan kesak-sian dalam

jarimah zina.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

perbedaan pandangan

ulama mazhab tentang

pengajuan dan

pembuktian jarimah

qazhaf.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

berbagai padangan

ulama tentang tangung

jawab pencuri terhadap

barang curian.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

Ceramah/

Diskusi

- Ibn Qudamah, al-

Mughni.



Islami.



Islamiyah.




- Hanafi, Asas-Asas

Hukum Pidana Islam.


Mujtahid






ulama tentang

tanggung jawab

pidana dalam

pemberontakan.


tentang tanggung jawab

pidana dalam

pemberontakan.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Siyasah Perbandingan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami berbagai pandangan ulama mazhab dan

fuqaha‟ dan pemikir Islam tentang Siyasah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Mahasiswa dapat

memahami pengertian,

lingkup kajian, metode,

dan kegu-naan Fiqh

Siyasah dan

perbandingan, serta hal

dasar yang berkaitan

dengan siyasah.

1. Menjelaskan

pengertian, lingkup

kajian, metode dan

kegunaan Fiqh

Siyasah dan

Perbandingan.

2. Menjelaskan

beberapa

pendekatan dalam

studi Politik Islam.

3. Menjelaskan

sumber-sumber


tentang pengertian,

lingkup kajian, metode

dan kegunaan Fiqh

Siyasah dan

Perbandingan.


tentang beberapa

pendekatan dalam studi

Politik Islam. - Mahasiswa Memahami

tentang sumber-sumber

Ceramah/

Diskusi

- al-Mutawali, Mabadi’

al-Hukm fi al-Islam.

- Ali Abdu al-aziq, al-

Islam wa al-Ushul al-

Hukm.

- Muhammad Thaha

Baidawi, Ushul ‘Ulum

al-Siyasah.

- M.Husen Haikal, al-

Hukumat al-Islamiyah.

- Abdu al-Wahab Khalaf,

al-Siyasah al-Syar’iyah.



perbedaan pendapat

dalam aliran politik

Islam.

perbedaan pendapat dalam aliran politik Islam.

- Ibn Taimiyah, al-Siyasah

al-Syar’iyah.

- Muh al-Bahi, al-din wa

al-Daulah.


bagaimana ragam konsep

politik pemerintahan

Islam dalam aliran politik

Islam, pelaksanaan

konsep, dan ragam aliran

dan gerakan politik Islam

dari masa klasik hingga

modern.

1. Menjelaskan

konsep-konsep

politik

pemerintahan aliran

politik Islam

berupa;

a. Konsep Khilafah

Sunni.

b. Konsep Imamah

Syi‟i. 2. Menjelaskan

Mekanisme

pengangkatan dan

pemberhentian kepala Negara pada aliran

Sunni dan Syi‟i.

3. Menjelaskan

Penerapan konsep khilafah pada masa

klasik, pertengahan,

dan modern. 4. Menjelaskan

Penerapan konsep

imamah pada masa

Pathimiyah, Safawi, dan Negara Islam Iran

Modern.

5. Menjelaskan aliran-aliran politik Islam


tentang konsep-konsep


aliran politik Islam

berupa;

a. Konsep Khilafah

Sunni.

b. Konsep Imamah

Syi‟i. - Mahasiswa Memahami

tentang Mekanisme

pengangkatan dan pemberhentian kepala

Negara pada aliran Sunni

dan Syi‟i. - Mahasiswa Memahami

tentang Penerapan konsep

khilafah pada masa klasik,

pertengahan, dan modern. - Mahasiswa Memahami


imamah pada masa Pathimiyah, Safawi, dan

Negara Islam Iran Modern.

- Mahasiswa Memahami tentang aliran-aliran politik

Islam klasik hinga Modern;

a. Aliran Idealisme

Islam(Rasyid Ridha,

Ceramah/

Diskusi

- al-Mutawali, Mabadi’


- Isma‟il al-Faruqi,

Organisation of Islamic

Conference.



Hukm.

- Komaili, al-Hukumah al-

Islam wa Ushul al-

Hukm.

- Abu Sulaiman, Toward

the New Methodelogy of

International Relation.

- Muhammad Thaha


al-Siyasah.



- Muhammad Yusuf

Musa, Nizham al-Hukm

fi al-Islam.

- Al-Qadhi Abu Ya‟la,

Khilafah dan Imamah.

- Ibn Khaldun,

Muqaddimah.





klasik hinga Modern; a. Aliran Idealisme

Islam(Rasyid

Ridha, Hasan al-Bana, al-

Maududi, dan

Sayyid Qutb).

b. Aliran Sekuler(Ali Abdu

al-aziq, dan

Thaha Husein). c. Aliran Rasional

Modern(Muh.

Husen Haikal dan

lainnya). 6. Menjelaskan

Gerakan-gerakan

politik Islam; a. Gerakan

Arabisme (al-

kawakibi, Jamal abdu al-Nasser).

b. Gerakan

Nasionalisme(

Rif‟at Tahtawi, Mustafa Kamil,

Zia Golkap, dan

Moh Nasir). c. Geakan pan-

Islamisme dan

Gerakan Organisasi

Konperensi Islam

(OKI).

Hasan al-Bana, al-Maududi, dan Sayyid

Qutb).

b. Aliran Sekuler(Ali Abdu al-aziq, dan

Thaha Husein).

c. Aliran Rasional

Modern(Muh. Husen Haikal dan lainnya).


tentang Gerakan-gerakan politik Islam;

a. Gerakan Arabisme (al-

kawakibi, Jamal abdu

al-Nasser). b. Gerakan Nasionalisme

(Rif‟at Tahtawi,

Mustafa Kamil, Zia Golkap, dan Moh

Nasir).

c. Geakan pan-Islamisme dan Gerakan

Organisasi Konperensi

Islam (OKI).


al-Syar’iyah.


dan Tata Negara.

- Al-Maududi, Khilafah

dan Kerajaan.

- Mahdi Fadudullah, Titik

Temu Agama dan

Politik; Analisis

Pemikiran Sayyid Qutb

- David E Apter, the

Politics of

Modernization


al-Daulah.




tertulis/Lisan 30%


memahami Konsep


Ummah dan

penerapannya, beda

system kenegaraan Barat

dan Islam, beda sitem

kenegraan Islam dan

Pancasila, dan

menjelaskan peranan

Fiqh Siyasah dan

Pebandingan dalam

wawasan Ilmu Politik

Islam.

1. Menjelaskan

Konsep Ummah dan

penerapannya;

a. Di Negeri-

Negeri Muslim.

b. Di Organisasi

Konperensi

Islam(OKI).

c. Di kelembagaan

OKI.

2. Menjelaskan beda

Sistem kenegaraan

Barat dan Islam,

seperti; Feodalisme,

Liberalisme,

Konsrvatisme,

Sosialisme,

Komunisme,

Demokasi, Negara

Syari‟ah, Negara

Islam modern, dan

Demokrasi Islam.

3. Menjelaskan

perbedaan system

kenegaran Islam

dan Pancasila.

4. Menjelaskan

peranan Fiqh

Siyasah dan

pebandingan dalam


tentang konsep-konsep


aliran politik Islam

berupa;

a. Konsep Khilafah

Sunni.

b. Konsep Imamah

Syi‟i. - Mahasiswa Memahami

tentang Mekanisme

pengangkatan dan pemberhentian kepala

Negara pada aliran Sunni

dan Syi‟i. - Mahasiswa Memahami


khilafah pada masa klasik,

pertengahan, dan modern. - Menjelaskan Penerapan

konsep imamah pada masa

Pathimiyah, Safawi, dan Negara Islam Iran Modern.

- Menjelaskan aliran-aliran

politik Islam klasik hinga Modern;

a. Aliran Idealisme

Islam(Rasyid Ridha,

Hasan al-Bana, al-Maududi, dan Sayyid

Qutb).

b. Aliran Sekuler(Ali

Ceramah/

Diskusi

- „al-Mutawali, Mabadi’


- Isma‟il al-Faruqi,

Organisation of Islamic

Conference.



Hukm.

- Komaili, al-Hukumah al-

Islam wa Ushul al-

Hukm.

- Abu Sulaiman, Toward

the New Methodelogy of

International Relation.

- Muhammad Thaha


al-Siyasah.



- Muhammad Yusuf

Musa, Nizham al-Hukm

fi al-Islam.

- Al-Qadhi Abu Ya‟la,

Khilafah dan Imamah.

- Ibn Khaldun,

Muqaddimah.




al-Syar’iyah.



wawasan ilmu

politik Islam.

Abdu al-aziq, dan Thaha Husein).

c. Aliran Rasional

Modern(Muh. Husen Haikal dan lainnya).


tentang Gerakan-gerakan

politik Islam; a. Gerakan Arabisme (al-

kawakibi, Jamal abdu

al-Nasser). b. Gerakan Nasionalisme(

Rif‟at Tahtawi,

Mustafa Kamil, Zia

Golkap, dan Moh Nasir).

- Geakan pan-Islamisme

dan Gerakan Organisasi

Konperensi Islam (OKI).


dan Tata Negara.

- Al-Maududi, Khilafah

dan Kerajaan.

- Mahdi Fadudullah, Titik

Temu Agama dan

Politik; Analisis

Pemikiran Sayyid Qutb

- David E Apter, the

Politics of

Modernization


al-Daulah.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Ibadah Kontemporer


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memahami aturan dan Hukum-hukum Fiqh yang berkaitan

dengan ibadah sehari-hari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan






persoalan-persoalan fiqh

ibadah kontemporer

5. Menjelaskan

pengertian fiqh

ibadah kontemporer

6. Menjelaskan

persoalan-persoalan

fiqh ibadah

kontemporer


tentang pengertian fiqh

ibadah kontemporer


tentang persoalan-

persoalan fiqh ibadah

kontemporer

- Ceramah/

Diskusi

- Imam Syafi‟i. Kitab al

umm

- Syaik al Bani dan Ulama

dan Ulama hadist. Fiqh

Muyassasr

- Tim Tadwin Grup Fiqh

Kontemporer. Fiqh

Ibadah Kompilasi Tanya

Jawab Seputar Hukum-

hukum Ibadah

5 Memahami tentang

persoalan-persoalan

1. Menjelaskan

tentang Bersuci


bersuci dengan air yang

- - Imam Syafi‟i. Kitab al

umm



kontemporer mengenai

thaharoh

dengan air yang

direbus

2. Menjelaskan

tentang Solusi

ketika najis sulit

dihilangkan

3. Menjelaskan

tentang Bolehkah

membawa ponsel

yang ada mp3 atau

aplikasi al

qur'annya kedalam

kamar mandi

4. Menjelaskan

tentang Hukum

memotong rambut

dan kuku ketika

haid

direbus


tentang solusi ketika

najis sulit dihilangkan


tentang bolehkah

membawa ponsel yang

ada mp3 atau aplikasi al

qur'annya kedalam

kamar mandi


tentang hukum

memotong rambut dan

kuku ketika haid

6 Memahami tentang

persoalan kontemporer

mengenai sholat jenazah

1. Menjelaskan

tentang persoalan

kontemporer

mengenai sholat

jenazah

a. Bolehkah

memandikan

orang tua non

muslim yang

meninggal dunia

b. Sholat jenazah

untuk jenazah

yang belum

ditemukan

- Menjelaskan tentang


mengenai sholat jenazah

o Bolehkah

memandikan orang

tua non muslim yang

meninggal dunia

o Sholat jenazah untuk

jenazah yang belum

ditemukan

o Hukum menabur

bunga diatas makam

masalah shalat dan

jenazah

Ceramah/

Diskusi


umm

- Syaik al Bani dan Ulama

dan Ulama hadist. Fiqh

Muyassasr


Kontemporer. Fiqh

Ibadah Kompilasi Tanya

Jawab Seputar Hukum-

hukum Ibadah



c. Hukum

menabur bunga

diatas makam

masalah shalat

dan jenazah

8 Ujian Tengah Semester ( UTS)

Test

tertulis/Lisan 30%



mengenai Puasa

a. Menjelaskan

tentang persoalan

kontemporer

mengenai Puasa

a. Niat satu kali

untuk puasa

satu bulan

b. Syarat

diperbolehkann

ya pekerja berat

tidak berpuasa

c. Hukum menjual

makanan

disiang hari

bulan ramadhan

d. Setan sudah

diikat selama

romadhon,

tetapi masih

banyak yang

berbuat maksiat


tentang persoalan


Puasa

Niat satu kali untuk

puasa satu bulan

Syarat

diperbolehkannya

pekerja berat tidak

berpuasa

Hukum menjual

makanan disiang hari

bulan ramadhan

Setan sudah diikat

selama romadhon,

tetapi masih banyak

yang berbuat maksiat

Ceramah/

Diskusi


umm

- Syaik al Bani dan

Ulama dan Ulama

hadist. Fiqh Muyassasr


Kontemporer. Fiqh

Ibadah Kompilasi

Tanya Jawab Seputar

Hukum-hukum Ibadah



mengenai zakat

5. Menjelaskan

tentang

kontemporer

mengenai zakat.


tentang kontemporer

mengenai zakat. Kewajiban zakat profesi,

Ceramah/

Diskusi


umm

- Syaik al Bani dan

Ulama dan Ulama



a. Kewajiban zakat profesi, nishob &

kadar zakatnya

b. Zakat tanaman selain makanan

pokok

c. Membayar zakat

dengan uang

nishob & kadar zakatnya Zakat tanaman selain

makanan

pokokMembayar zakat dengan uang

hadist. Fiqh Muyassasr


Kontemporer. Fiqh

Ibadah Kompilasi

Tanya Jawab Seputar

Hukum-hukum Ibadah



mengenai haji dan

umrah.

1. Menjelaskan

tentang persoalan

kontemporer

mengenai haji dan

umrah.

a. Batal

menunaikan haji

karena

pembatasan

kuota

b. Hukum dan

syarat-syarat

mewakilkan haji

c. Bolehkah orang

yang belum haji

menunaikan

umroh

2. Mahasiswa

mengatahui persoalan


haji dan umrah.

o Batal menunaikan

haji karena

pembatasan kuota

o Hukum dan syarat-

syarat mewakilkan

haji

o Bolehkah orang

yang belum haji

menunaikan umroh

Ceramah/

Diskusi/

Tim Tadwin Grup Fiqh

Kontemporer. Fiqh Ibadah

Kompilasi Tanya Jawab

Seputar Hukum-hukum

Ibadah


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Fiqh Muamalah Kontemporer


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa menemukan model pemahaman Fiqh Muamalah Kontemporer dalam dunia modern

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2 Mendeskripsikan konsep

dasar Fiqh muamalah

kontemporer

Pengertian Fiqh

muamalah

kontemporer, Ruang

Lingkup

Pembahasannya,

Hubungan Fiqh

muamalah

kontemporer dengan

Ilmu Lain, & manfaat

mempelajarinya

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian

Fiqh muamalah

kontemporer, ruang

lingkup pembahasannya, hubungannya dengan ilmu

lain, dan manfaat

mempelajarinya

Ceramah/

Diskusi

- Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah - Ibnu Rusyd, Bidayatul

Mujtahid

- Ali Fikri, Ahkam al-Mu‟amalah, Wahbah

Zuhaily, al Fiqhul Islam wa

adillatuhu, - TM. Hasbi Ash Shiddieqy,

Pengantar Fiqh Mu‟amalah

- Karnaen A. Perwiraatmadja dan Syafi‟I

Antonio, Bank Islam

3 Menemukan beberapa

macam bentuk pengertian

Menjelaskan tentang

mudharabah : Konsep,

Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai




tentang Mudlarabah Aplikasi, dan

problemnya

macam pengertian Mudlarabah dari beberapa

tokoh Fiqh muamalah

kontemporer

Mujtahid - Ali Fikri, Ahkam al-

Mu‟amalah, Wahbah

Zuhaily, al Fiqhul Islam wa adillatuhu,

- TM. Hasbi Ash Shiddieqy,

Pengantar Fiqh Mu‟amalah - Karnaen A.

Perwiraatmadja dan Syafi‟I

Antonio, Bank Islam

4 Merumuskan konsep

Musyarakah dalam Fiqh

muamalah kontemporer

Menjelaskan tentang

musyarakah : Konsep,

Aplikasi, dan

problemnya

- Mahasiswa mampu

menguraikan nilai-nilai

Musyarakah sesuai

dengan status individu

dalam hidup dan

kehidupannya yang

sesuai dengan pesan-

pesan Fiqh muamalah

kontemporer

- Mahasiswa mampu

merumuskan model

Musyarakah dalam

bentuk tulisan

- Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah

- Ibnu Rusyd, Bidayatul


Mu‟amalah, Wahbah





Antonio, Bank Islam

5 Menganalisis konsep

murabahah dalam Fiqh


Menjelaskan tentang

murabahah : Konsep,

Aplikasi, dan

problemnya

- Mahasiswa mampu

membandingkan antara

konsep Murabahah

dalam Fiqh muamalah

kontemporer dan konsep

lain tentang Murabahah.

- Mahasiswa mampu

mengombinasikan


Mujtahid







konsep Murabahah

dalam Islam dan konsep

lain tentang Murabahah.

- Mahasiswa mampu

mengorganisasikan

pemikirannya tentang

Murabahah.


Antonio, Bank Islam

6 Menganalisis Ijarah

dalam Fiqh muamalah

kontemporer

Menjelaskan tentang

ijarah : konsep,

aplikasi, dan

problemnya

Mahasiswa mampu


Ijarah dalam Fiqh


dan konsep lain tentang

Ijarah.

Mahasiswa mampu

mengombinasikan konsep

Ijarah dalam Fiqh



Ijarah

Mengorganisasikan


Ijarah


- Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid

- Ali Fikri, Ahkam al-

Mu‟amalah, Wahbah Zuhaily, al Fiqhul Islam wa

adillatuhu,

- TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu‟amalah

- Karnaen A.

Perwiraatmadja dan Syafi‟I Antonio, Bank Islam

7 Mahasiswa dapat

mendeskripsikan konsep

Wakalah dalam Fiqh

muamalah kontemporer,

dan mampu

mengkategorikan corak

pemikiran,

membandingkan dan

mengkritik pemikiran

Menjelaskan tentang

wakalah : konsep,

aplikasi, dan

problemnya

Mahasiswa mampu


Wakalah dalam Fiqh


Mahasiswa mampu

mengkategorikan tokoh-

tokoh Wakalah.

Mahasiswa mampu

membandingkan




Mu‟amalah, Wahbah






tokoh-tokoh tentang

Wakalah

kelemahan dan kelebihan

pemikiran satu tokoh dan

tokoh lain dalam Wakalah

Mahasiswa mampu

mengkritik -


Antonio, Bank Islam


tertulis/Lisan 30%

9 Mendeskripsikan konsep

dasar Qardl dalam Fiqh


Menjelaskan tentang

qardl : konsep, aplikasi,

dan problemnya

- Mahasiswa mampu

menjelaskan pengertian Qardl dalam Fiqh


ruang lingkup

pembahasannya, hubungannya dengan ilmu

lain, dan hubungannya

dengan bunga





adillatuhu,



Antonio, Bank Islam

10 Mahasiswa dapat


Wadi‟ah dalam Fiqh


dan mampu

mengkategorikan corak

pemikiran,

membandingkan dan


tokoh-tokoh tentang

Wadi‟ah

Menjelaskan tentang

wadiah : konsep,

aplikasi, dan

problemnya

- Mahasiswa mampu


Wadi‟ah dalam Fiqh


- Mahasiswa mampu

mengkategorikan tokoh-

tokoh Wadi‟ah.

- Mahasiswa mampu

membandingkan

kelemahan dan

kelebihan pemikiran satu

tokoh dan tokoh lain





adillatuhu,


- Karnaen A.




dalam Wadi‟ah

- Mahasiswa mampu


tokoh-tokoh Wadi‟ah

11 Menemukan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

pembentukan Kafalah

Menjelaskan tentang

kafalah: konsep,

aplikasi, dan

problemnya

- Mahasiswa mampu

mengidentifikasi faktor-

faktor yang

mempengaruhi

pembentukan Kafalah.

- Mahasiswa mampu

merumuskan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

pembentukan Kafalah


Mujtahid






Antonio, Bank Islam

12 Menganalisis

konsep Rahn dalam Fiqh


Menjelaskan tentang

rahn : konsep, aplikasi,

dan problemnya

- Mahasiswa mampu


konsep Rahn.

- Mahasiswa mampu

mengombinasikan

konsep Rahn dalam

Fiqh muamalah

kontemporer.

- Mahasiswa mampu

mengorganisasikan


Rah


Mujtahid






Antonio, Bank Islam

13 Merumuskan konsep

Salam dan Istishna‟

dalam Fiqh muamalah

Menjelaskan tentang

salam dan istishna‟ :

konsep, aplikasi, dan

- Mahasiswa mampu

menguraikan nilai-nilai







kontemporer problemnya sesuai dengan status

individu dalam hidup

dan kehidupannya yang

sesuai dengan pesan-

pesan Fiqh muamalah

kontemporer

- Mahasiswa mampu

merumuskan model


dalam bentuk tulisan


adillatuhu,


- Karnaen A.


14 Menganalisis

konsep Wakaf Tunai

(Uang) dan Produktif

dalam Fiqh muamalah

kontemporer

Menjelaskan tentang

wakaf tunai (uang) dan

produktif : konsep,

aplikasi, dan

problemnya

- Mahasiswa mampu


konsep Wakaf Tunai



Wakaf Tunai (Uang) dan

Produktif .

- Mahasiswa mampu

mengombinasikan

konsep Wakaf Tunai


dalam Fiqh muamalah

kontemporer dan konsep

lain tentang Wakaf

Tunai (Uang) dan

Produktif.

- Mahasiswa mampu

mengorganisasikan


Wakaf Tunai (Uang) dan

Produktif



- Ali Fikri, Ahkam al-


adillatuhu,


- Karnaen A.




15 Menganalisis

konsep LKSNB dalam

Fiqh muamalah

kontemporer

Menjelaskan tentang

LKSNB : konsep,

aplikasi, dan

problemnya

- Mahasiswa mampu


konsep LKSNB.

- Mahasiswa mampu

mengorganisasikan

pemikiran tentang

LKSNB


Mujtahid






Antonio, Bank Islam


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Kompilasi Fatwa


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memahami tentang fatwa-fatwa yang ada di Indonesia.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi

Bobot

Penilai

an


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian





pengertian fatwa dan

macam-macam fatwa

7. Menjelaskan

pengertian fatwa,

dan dan macam-

macam fatwa

8. Menjelaskan ruang

lingkup dan tujuan

mempelajarinya

kompilasi fatwa


pengertian fatwa, dan

dan macam-macam

fatwa


ruang lingkup dan tujuan

mempelajarinya

kompilasi fatwa

Ceramah/

Diskusi

- K.H. Ma‟ruf Amin, dkk. Himpunan Fatwa Majelis

Ulama Indonesia Sejak 1975.

Erlangga

- Imam Ali Khamenei. Fatwa-fatwa.

- Badan Litbag dan Diklat

Kementrian Agama RI Fatwa MUI dalam Perspektif Hukum

dan Perundang-undangan

5 Memahami tentang

lembaga-lembaga fatwa di asia tenggara

4. Menjelaskan

tentang lembaga-

lembaga fatwa di

asia tenggara

Mahasiswa mengetahui

tentang lembaga-lembaga fatwa di asia tenggara

- K.H. Ma‟ruf Amin, dkk.

Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975.

Erlangga





Kementrian Agama RI

Fatwa MUI dalam

Perspektif Hukum dan

Perundang-undangan

6 Memahami tentang fatwa-fatwa majelis ulama

indonesia

6. Menjelaskan

tentang Fatwa-fatwa

Majelis Ulama

Indonesia a. Fatwa-fatwa

majelis ulama

indonesia bidang

ibadah. a. Fatwa-fatwa

majelis ulama

indonesia bidang

muamalah b. Fatwa-fatwa

majelis ulama

indonesia bidang ekonomi


tentang Fatwa-fatwa

Majelis Ulama Indonesia Fatwa-fatwa majelis

ulama indonesia bidang

ibadah. Fatwa-fatwa majelis


muamalah Fatwa-fatwa majelis


ekonomi

Ceramah/

Diskusi

- K.H. Ma‟ruf Amin, dkk. Himpunan Fatwa Majelis

Ulama Indonesia Sejak 1975.

Erlangga - Imam Ali Khamenei. Fatwa-

fatwa.


Kementrian Agama RI

Fatwa MUI dalam

Perspektif Hukum dan

Perundang-undangan

- Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari‟ah

- Kompilasi Hukum Islam


tertulis/Lisan 30%


fatwa-fatwa bahtsul

masail nahdlatul ulama bidang ibadah


fatwa-fatwa bahtsul

masail nahdlatul ulama

bidang ibadah


tentang fatwa-fatwa

bahtsul masail nahdlatul

ulama bidang ibadah

Ceramah/

Diskusi

- K.H. Ma‟ruf Amin,

dkk. Himpunan Fatwa

Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975.

Erlangga


- Badan Litbag dan



Diklat Kementrian

Agama RI Fatwa

MUI dalam Perspektif

Hukum dan

Perundang-undangan


fatwa-fatwa majlis

tarjih

muhammadiyah

bidang muamalah


fatwa-fatwa majlis tarjih

muhammadiyah bidang

muamalah


tentang fatwa-fatwa

majlis tarjih

muhammadiyah bidang

muamalah.


dkk. Himpunan Fatwa


Erlangga


- Badan Litbag dan

Diklat Kementrian

Agama RI Fatwa


Hukum dan

Perundang

- Muhammadiyah.

Himpunan Putusan

Tarjih


fatwa-fatwa persatuan

Islam


fatwa-fatwa persatuan

Islam a. Fatwa-fatwa

persatuanfatwa-fatwa

persatuan Islam

tentang ibadah b. Fatwa-fatwa persatuan

islam tentang

muamalah

2. Mahasiswa mengetahui

tentang fatwa-fatwa

persatuan Islam Fatwa-fatwa

persatuanfatwa-fatwa

persatuan Islam

tentang ibadah Fatwa-fatwa persatuan

Islam tentang

muamalah

Ceramah/

Diskusi/


dkk. Himpunan Fatwa


Erlangga

- Imam Ali Khamenei.

Fatwa-fatwa.

- Badan Litbag dan

Diklat Kementrian

Agama RI Fatwa




Hukum dan

Perundang

-


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Ibadah Kemasyarakatan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memiliki kemampuan memimpin dan melaksanakan ibadah-

ibadah yang terpakai dalam masyarakat secara baik dan tertib

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Mahasiswa

Mengetahui dan

memiliki

kemampuan untuk

shalat dan khutbah

jum‟at

1. Mampu dan atau

Menjelaskan bilal, dan

membaca Al-qur‟an

2. Mampu atau dapat

Menjelaskan tentang

Muazin, khotib

(Khutbah) dan Imam

Shalat

- Mahasiswa dapat

memahambilal, dan

membaca Al-qur‟an - Mahasiswa dapat

memahami tentang

Muazin, khotib (Khutbah)

dan Imam Shalat

Ceramah/

Diskusi

- Al-Hafizh Ibnu Hajr Al-

Asqalani, Terjemahan

Bulughul Maram,

Bandung : Cv.

Diponegoro, 1991.

- H. Sulaiman Rasjid,

Fiqh Islam (Hukum Fiqh

Lengkap), Bandung :

Sinar Baru Algensindo,

1994.

- Sayyid Sabiq, Fiqih

Sunnah Jilid I Dan Iv,



Bandung : Pt. Alma'arif,

1993.

- Teungku Muhammad

Hasbi Ash Shiddieqy,

Pedoman Shalat,

Semarang : Pt. Pustaka

Rizki Putra, 2001.

5-7 Mahasiswa

mengetahui dan

dapat memimpin

shalat Taraweh,

witir, dan shalat Ied

1. Dapat melakukan dan

Menjelaskan Seluk

beluk tentang shalat

Taraweh dan witir serta

dua shalat ied

2. Dapat melakukan dan

menjelaskan serta

mempraktekkan,

khutbah Ied al-Fitri dan

Al Adha, serta bilal

- Mahasiswa dapat

memahami seluk beluk

tentang shalat Taraweh

dan witir serta dua shalat

ied,

- Mahasiswa dapat

melakukan, dan

mempraktekkan,

khutbah Ied al-Fitri dan

Al Adha, serta bilal

Ceramah/

Diskusi



Bulughul Maram,

Bandung : Cv.

Diponegoro, 1991.

- Asy Syekh Faishal Bin

H. Sulaiman Rasjid,


Lengkap), Bandung :


1994.




1993.

- Teungku Muhammad


Pedoman Shalat,


Rizki Putra, 2001.

- Zainal Muttaqin & H.

Ghazali Mukri, Do'a

Dan Dzikir Menurut Al-

Qur'an Dan As-Sunnah,

Yogyakarta : Mitra



Pustaka, 1999.


tertulis/Lisan 30%

9-12 Mahasiswa

mengetahui cara

melakukan sholat jenazah, tasbih, istisqa

dan gerhana

Dapat melakukan,

menjelaskan dan

mempraktekkan sholat

jenazah, tasbih, istisqa dan

gerhana

Mahasiswa dapat

melakukan, dan

mempraktekkan sholat

jenazah, tasbih, istisqa dan

gerhana

Ceramah/

Diskusi



Bulughul Maram,

Bandung : Cv.

Diponegoro, 1991.



Lengkap), Bandung :


1994.




1993.

- Teungku Muhammad


Pedoman Shalat,


Rizki Putra, 2001.

13-15 Mahasiswa

mengetahui hukum bilal, nisfu sya‟ban,

ruwahan, talqin

tahlilan dan ta‟ziyah

Dapat melakukan,

menjelaskan dan

mempraktekkan hukum

bilal, nisfu sya‟ban,

ruwahan, talqin tahlilan dan

ta‟ziyah

Mahasiswa dapat

melakukan, dan

mempraktekkan hukum

bilal, nisfu sya‟ban,

ruwahan, talqin tahlilan

dan ta‟ziyah

Ceramah/

Diskusi



Bulughul Maram,

Bandung : Cv.

Diponegoro, 1991.



Lengkap), Bandung :


1994.






1993.

- Teungku Muhammad


Pedoman Shalat,


Rizki Putra, 2001.

- Zainal Muttaqin & H.

Ghazali Mukri, Do'a

Dan Dzikir Menurut Al-

Qur'an Dan As-Sunnah,

Yogyakarta : Mitra

Pustaka, 1999.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata Islam di Indonesia


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami berbagai hukum keperdataan Islam yang berlaku di Indonesia sehingga memiliki apresiasi

tinggi untuk dijadikan pedoman dan memecahkan masalah-masalah hukum keperdataan Islam di Indonesia.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester


Perkenalan


tujuan perkuliahan




semester


2-3 Mahasiswa dapat

menerangkan

pengertian dan ruang

lingkup Hukum

Perdata Islam di

Indonesia.

1. Menjelaskan

pengertian Hukum

Perdata Islam di

Indonesia (HPII).

2. Menceritakan latar

belakang dan

kekuatan hukum

HPII.

3. Menjelaskan

Kompilasi Hukum

Islam

- Mahasiswa dapat

mengetahui pengertian

Hukum Perdata Islam

di Indonesia (HPII).

- Mahasiswa dapat

mengetahui

menceritakan latar

belakang dan kekuatan

hukum HPII. - Mahasiswa dapat

mengetahui menjelaskan

Kompilasi Hukum Islam

Ceramah/

Diskusi

- Abdul Gani Abdullah,

Himpunan Perundang-Undangan dan

Peraturan Peradilan

Agama.

- Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia,

Jakarta: Rajawali Press,

1998. - Amiur Nuruddin dan

Azhari Akmal Tarigan,

Hukum Perdata Islam



di Indonesia, Jakarta: Pranadya Media, 2004.

- Departemen Agama RI,

Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.

- Soebekti, Hukum

Perdata.

- Suparman Usman, Hukum Perwakafan di

Indonesia.

- UU No 22 Tahun 1999 - UU No 31 Tahun 1999

- UU No 20 Tahun 2001


4-5 Mahasiswa dapat

memahami prinsip-

prinsip perkawinan.

1. Menyebutkan

pengertian, syarat dan

rukun perkawinan

2. Menjelaskan mahar.

3. Menjelaskan

prosedur perkawinan.

4. Menjelaskan

pencegahan dan

pembatalan

perkawinan.

5. Menjelaskan

prosedur poligami.

6. Menerangkan hak,

kewajiban suami

isteri, harta gono gini

dan tanggung jawab

terhadap anak.

7. Menjelaskan

putusnya perkawinan

- Mahasiswa mampu

mengetahui pengertian,

syarat dan rukun

perkawinan.

- Mahasiswa mampu

mengetahui mahar.

- Mahasiswa mampu

mengetahui prosedur

perkawinan.

- Mahasiswa mampu

mengetahui

pencegahan dan

pembatalan

perkawinan.

- Mahasiswa mampu

mengetahui prosedur

poligami.

- Mahasiswa mampu

mengetahui hak,

Ceramah/

Diskusi

- M. Yahya Harahap,

Hukum Perkawinan Nasional.

- Mahkamah Agung RI,

Yurisprudensi Inddonesia:

Putusan-Putusan

Pengadilan Agama.

- Rozikin Daman, Hukum

Tata Negara.

- Soedarsono, Hukum

Perkawinan Nasional. - Abdurrahman,


di Indonesia. - UU Nomor 1 Tahun

1974



dan

8. Menjelaskan

perkawinan antar

agama.

kewajiban suami isteri,

harta gono gini dan

tanggung jawab

terhadap anak.

- Mahasiswa mampu

mengetahui putusnya

perkawinan dan

- Mahasiswa mampu

mengetahui

perkawinan antar

agama.


tertulis/Lisan 30%


memahami tentang

kewarisan.

1. Menjelaskan

timbulnya pewarisan

.

2. Menjelaskan hak,

kewajiban pewaris

dan ahli waris.

3. Memberi contoh

pembagian harta

masing-masing ahli

waris dalam

penyelesaian Aul dan

Raad.dan

menjelaskan sistem

penggantian tempat

(ahli waris

pengganti).

- Mahasiswa dapat

memahami timbulnya

pewarisan.

- Mahasiswa dapat

memahami hak,

kewajiban pewaris dan

ahli waris.

- Mahasiswa dapat

memahami dan

membuat contoh

pembagian harta

masing-masing ahli

waris dalam

penyelesaian Aul dan

Raad.dan menjelaskan

sistem penggantian

tempat (ahli waris

pengganti).

Ceramah/

Diskusi

- Hazairin, Hukum

Kewarisan Bilateral

Menurut al Qur'an dan Hadits.

- Ahmad Rafiq, Hukum

Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press,

1998.

- Amiur Nuruddin dan

Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam

di Indonesia, Jakarta:

Pranadya Media, 2004. - Departemen Agama RI,


di Indonesia.

- Soebekti, Hukum Perdata.

13-15 Mahasiswa dapat 1. Menjelaskan - Mahasiswa dapat - Azhari Akmal Tarigan,



memahami wasiat

dan hibah

pengertian dan syarat

wasiat, hibah.

2. Menjelaskan

penghalang dan

pembatalan/pencabut

an wasiat dan hibah

dan Menjelaskan

tentang wasiat

wajibah.

memahami pengertian

dan syarat wasiat,

hibah. - Mahasiswa dapat

memahami penghalang

dan pembatalan/pencabutan

wasiat dan hibah dan

Menjelaskan tentang wasiat wajibah.

Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta:

Pranadya Media, 2004.

- Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam

di Indonesia.

Mahasiswa dapat

memahami tentang

perwakafan.

1. Menjelaskan

ketentuan-ketentuan

umum perwakafan.

2. Menerangkan tata

cara perwakafan dan

penyelesaian

sengketa wakaf.


kewajiban dan hak

nazir.

- Mahasiswa dapat

memahami ketentuan-

ketentuan umum

perwakafan.

- Mahasiswa dapat

memahami tata cara

perwakafan dan

penyelesaian sengketa

wakaf. - Menjelaskan tentang

kewajiban dan hak nazir.

- Amiur Nuruddin dan

Azhari Akmal Tarigan,

Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta:

Pranadya Media, 2004.

- Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam

di Indonesia.

- Soebekti, Hukum Perdata.

- Suparman Usman,

Hukum Perwakafan di

Indonesia. - UU No 22 Tahun 1999



- UU No 25 Tahun

2004


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Peradilan Agama di Indonesia


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memahami kedudukan dan perkembangan peradilan agama Islam sebagai salah

satu sistem peradilan di Indonesia.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)

Indikator Kreteria dan Bentuk

Penilaian

Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Materi Pembelajaran Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Mahasiswa dapat

menjelaskan ruang

lingkup Peradilan

Agama Islam di

Indonesia

1. Menjelaskan

keberadaan

peradilan agama

dalam sistem

peradilan di

Indonesia.

2. Menceritakan

sejarah

perkembangan

peradilan agama

Islam di Indonesia

- Mahasiswa dapat

mengetahui keberadaan

peradilan agama dalam

sistem peradilan di

Indonesia.

- Mahasiswa dapat

memahami sejarah

perkembangan peradilan

agama Islam di

Indonesia.

Ceramah/

Diskusi

- Daniel S. Lev,

Peradilan Agama di

Indonesia. - Idris Gumulyo,

Beberapa Masalah

tentang Hukum Acara

Perdata Peradilan Agama dan Hukum

Perkawinan Islam.

- Roihan Rasyid, Hukum Acara Peradilan

Agama.

- Zaini Ahmad Noeh,



Sejarah Singkat Peradilan Agama di

Indonesia.

- UU Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama.

- UU Nomor 4 Tahun

2004 Tentang Pokok-pokok Kekuasaan

Hakim.

- UU Nomor 5 tahun 2004 Tentang

Mahkamah Agung.

5-7 Mahasiswa dapat

menerangkan

hubungan antara

peradilan agama

dengan peradilan

lainnya.

1. Menjelaskan

hubungan peradilan

agama dengaan

peradilan lainnya.

- Menjelaskan hubungan

peradilan agama dengaan

peradilan lainnya.

Ceramah/

Diskusi

- Daniel S. Lev,

Peradilan Agama di Indonesia.

- Notosusanto,

Organisasi dan Yurispudensi

Pengadilan Agama di

Indonesia.


Agama.

- Yahya Harahap, Kedudukan dan


Peradilan Agama. - UU Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan

Agama.


tertulis/Lisan 30%

9-11 Mahasiswa dapat 1. Menjelaskan - Mahasiswa dapat Ceramah/ - Daniel S. Lev,



menjelaskan susunan

tata peradilan agama

peradilan tingkat

pertama dan tingkat

banding.

2. Menerangkan

tentang hakim,

syarat-syarat, tugas

dan wewenangnya

3. Menjelaskan

pengangkatan

panitera, juru sita,

kepaniteraan dan

kesekretariatan.

mengetahui peradilan

tingkat pertama dan

tingkat banding.

- Mahasiswa dapat

mengetahui tentang

hakim, syarat-syarat,

tugas dan wewenangnya

- Mahasiswa dapat

mengetahui

pengangkatan panitera,

juru sita, kepaniteraan

dan kesekretariatan.

Diskusi Peradilan Agama di Indonesia.

- Idris Gumulyo,

Beberapa Masalah tentang Hukum Acara

Perdata Peradilan

Agama dan Hukum

Perkawinan Islam. - Roihan Rasyid, Hukum

Acara Peradilan

Agama. - Yahya Harahap,

Kedudukan dan




Agama. - UU Nomor 4 Tahun

2004 Tentang Pokok-

pokok Kekuasaan Hakim.

- UU Nomor 5 tahun

2004 Tentang

Mahkamah Agung.


menjelaskan

kekuasaan badan

peradilan agama

1. Menjelaskan

kekuasaan mutlak

badaan peradilan

agama.

2. Menjelaskan

kekuasaan relatif

badan peradilan

agama.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan tentang

kekuasaan mutlak

badaan peradilan agama.


kekuasaan relatif badan

peradilan agama.


Ceramah/

Diskusi

- Daniel S. Lev, Peradilan Agama di

Indonesia.


Agama.

- Yahya Harahap,

Kedudukan dan Kewenangan dan Acara



3. Menyebutkan

sumber hukum

material dan hukum

formal.

sumber hukum material

dan hukum formal.



Agama. - UU Nomor 4 Tahun

2004 Tentang Pokok-

pokok Kekuasaan

Hakim.

- UU Nomor 5 tahun

2004 Tentang

Mahkamah Agung.


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Metodologi Penelitian


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami

metodologi ilmiah

dalam penelitian.

1. Pengertian, cakupan

dan kegunaan

penelitian.

2. Sifat penelitian.

3. Jenis penelitian.

4. Analisis konsep/isi.

5. Analisis data

primer, sekunder.

6. Studi kasus.

7. Evaluasi.


pengertian, cakupan dan

kegunaan penelitian.


jelaskan sifat penelitian.


jelaskan jenis penelitian.


jelaskan analisis konsep/

isi.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Kontjoroningrat, Metode-metode

Penelitian Masyarakat,

Jakarta, Gramedia, 1997

Lexy J. Moeloeng, Metodologi

Penelitian Kualitatif,

Jakarta, Ditjen Dikti

P2LPTK, 1988

Noeng Muhadjir, Metodologi


Yogyakarta, Rake Sarasin,

1996



- Mahasiswa dapat

menguraikan analisis

data primer, sekunder.

- Mahasiswa dapat mem-

buat/ menyelesaikan

studi kasus.

- Mahasiswa dapat melak-

sanakan evaluasi.

Moh. Nazir, Metode Penelitian,

Jakarta, Ghalia Indonesia,

1988

Soerjono Soekamto dan Sri

Mamudji, Penelitian

Hukum Normatif, Jakarta,

Rajawali, 1986


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


memahami langkah-

langkah penelitian .

1. Perumusan

masalah.

2. Perumusan

kerangka teori.

3. Perumusan

hipotesis.

4. Langkah-langkah

pengumpulan data.

5. Pengelolaan dan

analisis data.

6. Penyusunan laporan

penelitian.


jelaskan perumusan

masalah.


jelaskan perumusan

kerangka teori.


rangkan perumusan

hipotesis.

- Mahasiswa mampu me-

mahami langkah-langkah

pengumpulan data.

- Mahasiswa mampu

melakukan pengelolaan

dan analisis data.

- Mahasiswa mampu

menguraikan penyusunan

laporan penelitian.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab







P2LPTK, 1988




1996



1988


Mamudji, Penelitian


Rajawali, 1986

13 – 15 Mahasiswa dapat 1. Pembuatan proposal - Mahasiswa mampu - Pembelajaran Kontjoroningrat, Metode-metode



memahami

pembuatan proposal

penelitian dan

penulisan karya

ilmiah

penelitian.

2. Penulisan karya

ilmiah

melakukan pembuatan

proposal penelitian.


penulisan karya ilmiah

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab






P2LPTK, 1988




1996



1988


Mamudji, Penelitian


Rajawali, 1986


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Hukum


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian hukum.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan

Akhir yang

diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami metodo-

logi ilmiah dalam

penelitian hukum.

1. Pengertian,

cakupan dan

kegunaan pene-

litian hukum.

2. Sifat penelitian

hukum.

3. Jenis penelitian

hukum.

4. Analisis konsep/isi.

5. Analisis data


pengertian, cakupan dan

kegunaan penelitian hukum.


jelaskan sifat penelitian

hukum.


jelaskan jenis penelitian

hukum.


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





Penelitian Kualitatif, Jakarta,

Ditjen Dikti P2LPTK, 1988




1996



primer, sekunder.

6. Studi kasus.

7. Evaluasi.

jelaskan analisis konsep/

isi.


jelaskan analisis data

primer, sekunder.


jelaskan studi kasus.


jelaskan evaluasi.



1988


Mamudji, Penelitian Hukum

Normatif, Jakarta, Rajawali,

1986


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


memahami langkah-

langkah penelitian

hukum.

1. Perumusan

masalah.

2. Perumusan

kerangka teori.

3. Perumusan

hipotesis.

4. Langkah-langkah

pengumpulan data.

5. Pengelolaan dan

analisis data.

6. Penyusunan laporan

penelitian.


jelaskan perumusan

masalah.


jelaskan perumusan

kerangka teori.


rangkan perumusan hipo-

tesis.


jelaskan langkah-langkah

pengumpulan data.

- Mahasiswa mampu mela-

kukan pengelolaan dan

analisis data.

- Mahasiswa mampu mela-

kukan penyusunan lapo-

ran penelitian.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





Penelitian Kualitatif, Jakarta,

Ditjen Dikti P2LPTK, 1988




1996



1988


Mamudji, Penelitian Hukum

Normatif, Jakarta, Rajawali,

1986




- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Falak


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memiliki kemampuan memahami Ilmu Falak secara mendasar dan hubungan

nya dengan ibadah serta mampu melakukan perhitungan untuk menentukan awal waktu shalat, azimuth kiblat dan saat

terjadinya bayang-bayang kiblat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2-7 Agar mahasiswa mampu memahami

Ilmu Falak dan

kaitannya dengan

ibadah

1. Mengetahui,

memahami dan

menjelaskan

pengertian Ilmu Falak

2. Mengetahui,

memahami dan

menjelaskan kaitan

Ilmu Falak dengan

ibadah

- Mahasiswa memahami dan


Ilmu Falak

- Mahasiswa mengetahu, memahami dan

menjelaskan kaitan Ilmu

Falak dengan ibadah

Ceramah/

Diskusi/ Test

- Admiranto, A. Gunawan. 2000. Tata Surya dan Alam Semesta.

Yogyakarta: Kanisius.

- Ali, M. Sayuthi. 1997. Ilmu

Falak I. Jakarta: Raja Grafindo Persada

- Badan Hisab & Rukyat Dep.

Agama. 1981. Almanak Hisab Rukyat Djambek, Saadoe'ddin.

1958. Arah Qiblat. Jakarta:

Tintamas

- ---. 1974. Pedoman Waktu



Shalat (Sepanjang Masa). Jakarta: Bulan Bintang

- Ephemeris Hisab Rukyat.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam

Departemen Agama

- Ibrahim, Salamun. 1995. Ilmu

Falak. Surabaya: Pustaka Progressif

- Rachim, Abd. 1983. Ilmu

Falak. Yogyakarta: Liberty - Shobri, M. Teguh. 1987. Hisab

Waktu Sholat dan Arah Kiblat.

Palembang: t.p


tertulis/Lisan 30%

9-15 Agar mahasiswa

mampu melakukan

perhitungan untuk

menentukan awal

waktu shalat,

azimuth kiblat dan

saat terjadinya

bayang-bayang

kiblat

1. Mengetahui, memahami dan

mampu melakukan

perhitungan untuk menentukan awal

waktu shalat.

2. Mengetahui,

memahami dan mampu melakukan

perhitungan untuk

menentukan azimuth kiblat.

3. Mengetahui,

memahami dan

mampu melakukan perhitungan untuk

menentukan saat

terjadinya bayang-

- Mahasiswa dapat memahami dan mampu

melakukan perhitungan

untuk menentukan awal waktu shalat.

- Mahasiswa dapat

memahami dan mampu

melakukan perhitungan untuk menentukan azimuth

kiblat.

- Mahasiswa dapat

mengetahu, memahami

dan mampu melakukan

perhitungan untuk

menentukan saat

terjadinya bayang-

bayang kiblat

Ceramah/

Diskusi/ Test

- Admiranto, A. Gunawan. 2000. Tata Surya dan Alam Semesta.

Yogyakarta: Kanisius.

- Ali, M. Sayuthi. 1997. Ilmu Falak I. Jakarta: Raja Grafindo

Persada


Agama. 1981. Almanak Hisab Rukyat Djambek, Saadoe'ddin.


Tintamas - Ephemeris Hisab Rukyat.

Jakarta: Direktorat Pembinaan

Badan Peradilan Agama Islam

Departemen Agama - Rachim, Abd. 1983. Ilmu

Falak. Yogyakarta: Liberty

- Shobri, M. Teguh. 1987.



bayang kiblat Hisab Waktu Sholat dan

Arah Kiblat. Palembang: t.p


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Ilmu Falak Lanjutan

Kode Mata Kuliah : D. MPM 4482

Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memiliki kemampuan memahami pengertian kalender, macam-macam sistem

kalender, metode penentuan awal Bulan Qamariah, konversi kalender, penyusunan kalender dan Gerhana Matahari dan

Gerhana Bulan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan



sistem penilaian




2-7 Agar mahasiswa mampu memahami

pengertian kalender,

macam-macam sistem

kalender, metode penentuan awal Bulan

Qamariah, konversi

kalender, penyusunan kalender

1. Mengetahui,

memahami dan

menjelaskan

pengertian kalender

2. Mengetahui,

memahami dan

menjelaskan

macam-macam

sistem kalender

3. Mengetahui,

memahami dan

- Mahasiswa mampu

mengetahui, memahami

dan menjelaskan

pengertian kalender.

- Mahasiswa mampu,

memahami dan

menjelaskan macam-

macam sistem kalender.

- Mahasiswa mampu,

memahami dan

menjelaskan metode

Ceramah/

Diskusi/Prakte

k

- Ali, M. Sayuthi. 1997. Ilmu

Falak I. Jakarta: Raja

Grafindo Persada


Agama. 1981. Almanak

Hisab Rukyat. Jakarta:

Proyek Pembinaan Badan

Peradilan Agama Islam

- Djambek, Saadoe'ddin.

1974. Hisab Awal Bulan.

Jakarta: Bulan Bintang



menjelaskan metode

penentuan awal

Bulan Qamariah.

4. Mengetahui,

memahami dan

menjelaskan

konversi kalender.

5. Mengetahui,

memahami dan

menjelaskan

penyusunan

kalender

penentuan awal Bulan

Qamariah.

- Mahasiswa mampu,

memahami dan

menjelaskan konversi

kalender.

- Mahasiswa mampu,

memahami dan

menjelaskan penyusunan

kalender

- Ibrahim, Salamun. 1995.

Ilmu Falak. Surabaya:

Pustaka Progressif

- Katsir, A. 1979. Matahari

dan Bulan dengan Hisab.

Surabaya: PT. Bina Ilmu

- Pedoman Perhitungan Awal

Bulan Qamariyah. 1983.

Jakarta: Bagian Proyek

Pembinaan

- Rachim, Abd. 1983. Ilmu

Falak. Yogyakarta: Liberty

- Ruskanda, H.S. Farid. 1996.

100 Masalah Hisab dan

Rukyat. Jakarta: Gema

Insani Press

- Solihat, M. dan Subhan ed.

1994. Rukyat dengan

Teknologi (Upaya Mencari

Kesamaan Pandangan

tentang Penentuan Ramadhan


tertulis/Lisan 30%

9-15 Agar mahasiswa

mampu melakukan

perhitungan untuk menentukan saat

terjadinya Gerhana

Matahari dan Gerhana Bulan

1. Mengetahui,

memahami dan

mampu melakukan

perhitungan untuk

menentukan saat

terjadinya Gerhana

Matahari

2. Mengetahui,

memahami dan

- Mahasiswa mengetahui,

memahami dan mampu


untuk menentukan saat

terjadinya Gerhana

Matahari.

- Mahasiswa mengetahui,

memahami dan mampu


Ceramah/

Diskusi/


1974. Hisab Awal Bulan.

Jakarta: Bulan Bintang

- Ibrahim, Salamun. 1995.

Ilmu Falak. Surabaya:

Pustaka Progressif






mampu melakukan

perhitungan untuk

menentukan saat

terjadinya Gerhana

Bulan

untuk menentukan saat

terjadinya Gerhana

Bulan




Pembinaan




Insani Press


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Praktikum Ilmu Falak Kode Mata Kuliah : MPM 5492

Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memiliki kemampuan menerapkan keterampilan praktis dalam penyusunan

Jadwal Waktu Shalat, penyusunan Kalender, penentuan Arah Kiblat dan Rukyah al-Hilal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Agar mahasiswa

mampu menyusun

Jadwal Waktu Shalat

1. Mampu menyusun

Jadwal Waktu

Shalat per hari

2. Mampu menyusun

Jadwal Waktu

Shalat per minggu

3. Mampu menyusun

Jadwal Waktu

Shalat per bulan

4. Mampu menyusun

Jadwal Waktu

Shalat per tahun

- Mahasiswa mampu

menyusun Jadwal Waktu

Shalat per hari

- Mahasiswa mampu


Shalat per minggu

- Mahasiswa mampu


Shalat per bulan - Mahasiswa mampu


Shalat per tahun

Ceramah/

Diskusi






- -----. 1974. Hisab Awal

Bulan. Jakarta: Bulan

Bintang




- 11. Shobri, M. Teguh. 1987.



Hisab Waktu Sholat dan


5-7 Agar mahasiswa mampu menyusun

Kalender

1. Mampu menyusun

Kalender Syamsiah,

2. Mampu menyusun

Kalender

Qamariah/Hijriah,

3. Mampu menyusun

Kalender Gabungan

- Mahasiswa mampu

menyusun Kalender

Syamsiah,

- Mahasiswa mampu

menyusun Kalender

Qamariah/Hijriah,

- Mahasiswa mampu

menyusun Kalender

Gabungan

Ceramah/

Diskusi

- -----. 1974. Hisab Awal

Bulan. Jakarta: Bulan

Bintang







Pembinaan Administrasi

Hukum dan Peradilan Agama





tertulis/Lisan 30%

9-12 Agar mahasiswa

mampu menentukan Arah Kiblat

1. Mampu

menentukan Arah

Kiblat dengan

Kompas.

2. Mampu

menentukan Arah

Kiblat dengan Titik

Utara Sejati..

3. Mampu

menentukan Arah

Kiblat dgn Byg 2

Matahari

- Mahasiswa mampu

menentukan Arah Kiblat

dengan Kompas.

- Mahasiswa mampu


dengan Titik Utara

Sejati..

- Mahasiswa mampu


dgn Byg 2 Matahari

Ceramah/

Diskusi



Tintamas







13-15 Agar mahasiswa

mampu melakukan 1. Mampu melakukan

Rukyah al-Hilal

- Mampu melakukan

Rukyah al-Hilal secara

Ceramah/

Diskusi





Rukyah al-Hilal secara mandiri

2. Mampu melakukan

Rukyah al-Hilal

secara kelompok

mandiri

- Mampu melakukan

Rukyah al-Hilal secara

kelompok




- Ephemeris Hisab Rukyat.

2006, Jakarta: Direktorat

Pembinaan Badan Peradilan

Agama Islam Departemen

Agama




Insani Press


tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Praktek Membahas Kitab Fiqh


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampuh :

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliaham Mata Kuliah ini, Mahasiswa memiliki kemampuan membaca, memahami dan mengambil

kesimpulan kandungan kitab-kitab fiqh di bidang munakahat, mawaris dan qadla

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (Sebagai

Kemampuan Akhir

yang Diharapkan)



Motede

Pembelajaran

(Estimasi

Waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester

Kontrak Perkuliahan

dan Perkenalan


tujuan perkuliahan





2-4 Mahasiswa

memahami metode

pembahasan tentang

pemahaman

sistematik

1. Memahami metode

pembahasan kitab

Munakahat

2. Memahami metode

pembahasan kitab

Mawaris

3. Memahami metode

pembahasan kitab

fiqh Qadha


metode pembahasan

kitab Munakahat


metode pembahasan

kitab Mawaris - Mahasiswa memahami

metode pembahasan kitab

fiqh Qadha

Ceramah/

Diskusi

- Abd ar-Rahman al-Jaziri, Kitab

al-Fiqih’ala, al Mazahib al-

Arba’ah (Mesir: Maktabah Tijariyah Kubra t.t) III : 1996.

- Imam Al-Nawawi, Al-Majmu‟

Syarh Al-Muhazzab, Jilid IX,

Darul Fikr, Libanon-Bairut, 657 Hijriyah.

5-7 Mahasiswa

memahami metode

pembahasan tentang

1. Memahami metode

pembahasan kitab

Munakahat


metode pembahasan

kitab Munakahat

Ceramah/

Diskusi


al-Fiqih’ala, al Mazahib al-Arba’ah (Mesir: Maktabah

Tijariyah Kubra t.t) III : 1996.



pemahaman isi 2. Memahami metode

pembahasan kitab

Mawaris

3. Memahami metode

pembahasan kitab

fiqh Qadha


metode pembahasan

kitab Mawaris


metode pembahasan

kitab fiqh Qadha

- Imam Al-Nawawi, Al-

Majmu‟ Syarh Al-Muhazzab,

Jilid IX, Darul Fikr, Libanon-

Bairut, 657 Hijriyah


tertulis/Lisan 30%

9-12 Mahasiswa

memahami tentang

hubungan antar kitab

dan perbandingan

sistemik antar kitab

1. Memahami metode

pembahasan kitab

Munakahat

2. Memahami metode

pembahasan kitab

Mawaris

3. Memahami metode

pembahasan kitab

fiqh Qadha


metode pembahasan

kitab Munakahat


metode pembahasan

kitab Mawaris


metode pembahasan

kitab fiqh Qadha

Ceramah/

Diskusi

- Abd ar-Rahman al-Jaziri, Kitab al-Fiqih’ala, al Mazahib al-

Arba’ah (Mesir: Maktabah

Tijariyah Kubra t.t) III : 1996.






memahami

karekteristik fiqh

imam mazhab, talfik

dan perdebatan

antara berbagai

mazhab

1. Memahami metode

pembahasan kitab

Munakahat

2. Memahami metode

pembahasan kitab

Mawaris

3. Memahami metode

pembahasan kitab

fiqh Qadha

- Memahami metode

pembahasan kitab

Munakahat

- Memahami metode

pembahasan kitab

Mawaris

- Memahami metode

pembahasan kitab fiqh

Qadha

Ceramah/

Diskusi


al-Fiqih’ala, al Mazahib al-

Arba’ah (Mesir: Maktabah Tijariyah Kubra t.t) III : 1996.






tertulis/Lisan

40%



Nama Mata Kuliah : Komputer


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memahami dan dapat menggunakan aplikasi-aplikasi komputer untuk bisnis.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 4 Memahami dan

menggunakan

aplikasi Ms

Windows

1. Control panel dan

window explorer.

2. Manajemen file dan

folder.


dan mengaplikasikan

control panel & window

explorer.


dan mengaplikasikan

Manajemen file dan

folder.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Modul Word Star

Modul MS. Excel




menggunakan

aplikasi Ms Word

1. Layout Dokumen

dan tata letak

halaman.

2. Tabel dan mail

merge.


dan mengaplikasikan

Layout dokumen dan

tata letak halaman.


dan mengaplikasikan

tabel dan mail merge.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Modul Word Star

Modul MS. Excel


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


menggunakan

aplikasi Ms Excel

1. Workbook dan

worksheet. 2. Input dan edit data.

3. Formula

khususnya dengan

disiplin ilmu

perbankan


mengaplikasikan workbook dan worksheet.


mengaplikasikan input dan edit data.


mengaplikasikan berbagai

formula khususnya dengan disiplin ilmu perbankan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Modul Word Star

Modul MS. Excel


menggunakan

aplikasi Ms Power

Point

1. Penyuntingan

judul dan isi slide.

2. Tampilan slide,

penempatan

objek,

menjalankan

presentasi.


mengaplikasikan

penyuntingan judul dan isi slide.


mengaplikasikan tampilan

slide, penempatan objek, menjalankan presentasi.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Modul Word Star

Modul MS. Excel



15 Memahami dan

menggunakan

aplikasi Ms Access

1. Tabel dan query

2. Form, report,

macro dan

modules.

- Mahasiswa memahami dan mengaplikasikan tabel dan

query

- Mahasiswa memahami dan mengaplikasikan form,

report, macro dan

modules.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Modul Word Star

Modul MS. Excel


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan, mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana berwirausaha.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 4 Memahami tentang

UMKM

1. Pengertian, dasar,

fungsi dan tujuan

Usaha Mikro Kecil

dan Menengah


jelaskan pengertian, dasar,

fungsi dan tujuan Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Yusuf al-Qardawi. 1982. Problem

Kemiskinan Apa Konsep Islam.

Surabaya: Bina Ilmu Soedjatmoko. 1983. Dimensi Manusia

Dalam Pembangunan, Jakarta:

LP3ES Pinbuk. 1999. Kajian Evaluasi

Pengembangan Koperasi

Pondok Pesantren dan BMT. Budi Sujiono. 1996. Informal

Interview. Yogyakarta.

Nanat Fatah Nasir. 1999. Etos



Kerja Wirausahawan Muslim.

Bandung: Gunung Jati Press

5 – 7 Memahami

bagaimana mencari

peluang usaha

1. Teknik mencari

peluang usaha


jelaskan bagaimana cara

mencari peluang usaha

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Yusuf al-Qardawi. 1982. Problem Kemiskinan Apa Konsep Islam.

Surabaya: Bina Ilmu

Soedjatmoko. 1983. Dimensi Manusia

Dalam Pembangunan, Jakarta: LP3ES

Pinbuk. 1999. Kajian Evaluasi

Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren dan BMT.

Budi Sujiono. 1996. Informal






- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 – 12 Memahami aspek-

aspek dalam kewira-

usahaan

1. Aspek Produksi

dalam kewirausahaan

2. Aspek SDM dalam

kewirausahaan

3. Aspek Pasar dalam

kewirausahaan

4. Aspek Keuangan

dalam kewirausahaan

5. Aspek Hukum/Legal

dalam kewirausahaan

6. Aspek Pendanaan

dalam kewirausahaan


jelaskan aspek Produksi

dalam kewirausahaan


jelaskan aspek SDM dalam

kewirausahaan

- Mampu menjelaskan

aspek Pasar dalam

kewirausahaan


jelaskan aspek Keuangan

dalam kewirausahaan


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Kemiskinan Apa Konsep Islam. Surabaya: Bina Ilmu

Soedjatmoko. 1983. Dimensi Manusia

Dalam Pembangunan, Jakarta:

LP3ES Pinbuk. 1999. Kajian Evaluasi

Pengembangan Koperasi

Pondok Pesantren dan BMT. Budi Sujiono. 1996. Informal







jelaskan aspek Hukum/

Legal dalam kewira-

usahaan


jelaskan aspek Pendanaan

dalam kewirausahaan

13 – 15 Memahami Studi

Kelayakan dalam

membuat dan

mengembangkan

usaha baru

1. Studi Kelayakan

dalam membuat dan

mengem-bangkan

usaha baru

Mahasiswa mampu

mendes-kripsikan Studi

Kelayakan dalam membuat

dan mengembangkan

usaha baru

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Kemiskinan Apa Konsep Islam.

Surabaya: Bina Ilmu

Soedjatmoko. 1983. Dimensi Manusia Dalam Pembangunan, Jakarta:

LP3ES

Pinbuk. 1999. Kajian Evaluasi Pengembangan Koperasi

Pondok Pesantren dan BMT.

Budi Sujiono. 1996. Informal Interview. Yogyakarta.





- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Konseling Keluarga


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami pola pembinaan keluarga sakinah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami

pengertian konseling

keluarga, ruang

lingkup dan

eksistensinya dalam

pembinaan keluarga

sakinah.

1. Pengertian Konseling

Keluarga

2. Ruang lingkup

konseling keluarga

3. Urgensi pendidikan

konseling keluarga

dalam membangun

keluarga.


Pengertian Konseling

Keluarga


Ruang lingkup konseling

keluarga


Urgensi pendidikan kon-

seling keluarga dalam

membangun keluarga.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

UU KHA

UU No. 9 Tahun tentang Perkawinan

Kompilasi Hukum Islam Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu;

lu‟ wa Marjan

Muhammad bin Ismail as Shan‟ani, Subul as Salam

Muhammad bin Ali Muhammad bin

Asy-Syaukani, Nail al-Authar An-Nawawi, Riyadh as Shalihin

Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari

Abdul al-Aziz al-Kuhdi, Al-Adab an-



Nabawi Abu al-Thayyib „Abad, „Aun al-

Ma‟bud

Mansur Ali Nashif, At-Tajul al-Jami‟li al-Ushul fi Ahadits ar-Rasul


memahami

indikator-indikator

yang men-jadi

penyebab dis-

harmoni dalam kelu-

arga.

1. Pola hubungan

interaktif (kompromi)

dalam membangun

keluarga.

2. Pola hubungan an-

interaktif (otoriter)

dalam pembangunan

keluarga.

3. Keluarga adalah

kumpulan individu-

individu yang me-

miliki hak untuk

dihargai.

- Mahasiswa mampu

menjelaskan pola hubu-

ngan interaktif (kom-

promi) dalam mem-bangun

keluarga.


jelaskan pola hubungan

aninteraktif (otoriter)

dalam pembangunan

keluarga.


jelaskan bahwa keluarga

adalah kumpulan in-

dividu- individu yang

memiliki hak untuk

dihargai.

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

UU KHA

UU No. 9 Tahun tentang Perkawinan

Kompilasi Hukum Islam Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu;

lu‟ wa Marjan



Asy-Syaukani, Nail al-Authar

An-Nawawi, Riyadh as Shalihin Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari

Abdul al-Aziz al-Kuhdi, Al-Adab an-

Nabawi Abu al-Thayyib „Abad, „Aun al-

Ma‟bud

Mansur Ali Nashif, At-Tajul al-

Jami‟li al-Ushul fi Ahadits ar-Rasul


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


mengetahui lembaga

yang berwenang

mengurus persoalan

konseling keluarga.

1. Menjelaskan fungsi

BP4 dalam Kemen-

terian Agama.


BKKBN dalam

konstelasi

pemerintahan untuk


jelaskan fungsi BP4 dalam

Kementerian Agama.


jelaskan fungsi BKKBN

dalam konstelasi

pemerintahan untuk

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

UU KHA

UU No. 9 Tahun tentang Perkawinan Kompilasi Hukum Islam

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu;

lu‟ wa Marjan





mengurusi keluarga.

3. Menjelaskan KHA

(Konvensi Hak

Anak) sebagai upaya

pre-ventif

perlindungan hak

anak.

mengurusi keluarga.


jelaskan KHA (Konvensi

Hak Anak) sebagai upaya

preventif perlindungan hak

anak.

Asy-Syaukani, Nail al-Authar An-Nawawi, Riyadh as Shalihin

Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari

Abdul al-Aziz al-Kuhdi, Al-Adab an-Nabawi

Abu al-Thayyib „Abad, „Aun al-

Ma‟bud

Mansur Ali Nashif, At-Tajul al-Jami‟li al-Ushul fi Ahadits ar-Rasul


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Agar Mahasiswa mengerti dan memahami tentang berbagai masalah yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan

keilmuan syariah serta dapat mengaktualisasikan keilmuan yang telah diperoleh di perkuliahan klasikal di masyarakat

baik di kahidupan masyarak Umum maupun di Institusi-Institusi yang ditunjuk.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

Memahami pola

kehidupan /

stratifikasi

kehidupan

kehidupan

masyarakat

Pola tata kehidupan

masyarakat, struktur adat

istiadat dan struktur pemerintahan masyarakat.

Mahasiswa mengenal pola

tata kehidupan masyarakat,

struktur adat istiadat dan struktur pemerintahan ma-

syarakat.

Yang Wajib: 1. Kitab – kitab perukunan

2. Kitab-kitab Fiqh

3. Kitab- Berzanji

Anjuran

Catatan praktek kemasyarakat

dalam masyarakat



Memahami tingkat

keagamaan

masyarakat , kondisi

rumah ibaah , dan

kegiatan keagamaan

lainnya.

Diskusi keagamaan, Hu-kum dan KHI, kelom-pok

pengajian, sekolah-

sekolah dan PKK.

Mahasiswa mengadakan diskusi keagamaan, Hukum

dan KHI, kelompok

pengajian, sekolah- sekolah dan PKK.

Menentukan arah

kiblat di masjid-

masjid atau

mushollah.

1. Mengukur arah

kiblat Masjid atau

Mushollah

2. Letak arah kiblat yang telah ditemukan

kepada pimpinan

pemerintah setempat,

ketua masjid atau muhollah ataupun

jamaah masjid/

mushollah.

- Mahasiswa dapat me-ngukur arah kiblat Masjid

atau Mushollah


jelaskan letak arah kiblat yang telah di-temukan

kepada pim-pinan

pemerintah setempat, ketua masjid atau

muhollah ataupun jamaah

masjid/ mushollah.

Memahami tentang

praktek dunia

Hukum pada

berbagai Institusi

yang ditentukan.

1. Proses jalannya ber-

acara di setiap pe-

ngadilan.

2. Proses mekanisme kerja dan produk-

produk lembaga-

lembaga keuangan Islam Bank maupun

non Bank.

3. Perkembangan Zakat dan Wakaf di Kota

Palembang khusus-

nya dan Sumatera

Selatan Khususnya.

- Mahasiswa mampu

mengenali proses jalan-

nya beracara di setiap

pengadilan. - Mahasiswa mampu me-

ngenali proses meka-

nisme kerja dan produk-produk lembaga-lembaga

keuangan Islam Bank

maupun non Bank. - Mahasiswa mampu

mengenali perkemba-

ngan Zakat dan Wakaf di

Kota Palembang khu-susnya dan Sumatera

Selatan Khususnya.



Trend Teknologi komputer di berbagai

Institusi yang dituju.

Perkembangan

teknologi komputer

yang ada di tempat

yang dituju serta

mengetahui sistem ke-

amanan dan

pengawasan internal

pada tingkat

aplikasinya.

Mahasiswa mampu mengenal dan memahami

perkembangan teknologi

komputer yang ada di tempat yang dituju serta mengetahui

sistem keamanan dan

pengawasan internal pada

tingkat aplikasinya.

Memahami pola

kehidupan /

stratifikasi

kehidupan

kehidupan

masyarakat

Pola tata kehidupan

masyarakat, struktur

adat istiadat dan

struktur pemerintahan

masyarakat.

Mahasiswa mampu mengenal

pola tata kehidupan

masyarakat, struktur adat istiadat dan struktur

pemerintahan masyarakat.

Memahami tingkat

keagamaan

masyarakat , kondisi

rumah ibaah , dan

kegiatan keagamaan

lainnya.

Diskusi keagamaan,

Hu-kum dan KHI,

kelompok pengajian,

sekolah- sekolah dan

PKK.

Mahasiswa mampu mengada-

kan diskusi keagamaan,

Hukum dan KHI, kelompok pengajian, sekolah- sekolah

dan PKK.

Laporan Hasil Kuliah Kerja Lapangan

- Tertulis/

Makalah

Kelompok/

Individu



Nama Mata Kuliah : Praktek Latihan Kemahiran Hukum


Bobot SKS : 6 (Enam)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menguasai tehnik acara peradilan agama, tehnik acara pidana, tehnik acara perdata, tehnik acara

peradilan tata usaha negara, tehnik acara peradilan militer, tehnik perancangan kontrak, tehnik perancangan perundang-

undangan, tehnik acara penyelesaian sengketa di luar pengadilan (ADR/CDR), tehnik pengujian peraturan perundanga-

undangan dan mampu mengaplikasikannya dalam praktek.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)



Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian

1 Kesepakatan

kontrak belajar

selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan dan

perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

acara peradilan

agama.

1. Pembuatan surat kuasa,

surat gugatan/

permohonan

2. Cara pemanggilan para

pihak di per-sidangan

3. Cara mediasi/

perdamaian perkara di

pengadilan agama

- Mahasiswa

mempraktekkan pem-

buatan surat kuasa, surat

gugatan/permohonan


jelaskan cara pemang-

gilan para pihak di

persidangan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara

Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta, Prenada Media,

2005.

----------- dan M. Fauzan, Pokok-pokok

Hukum Perdata Wewenang

Peradilan Agama, Jakarta, PT.

Raja Grafindo Persada, 2002.

Amran Muslimin, Beberapa Asas dan

Pengertian Pokok tentang





tingkat pertama

5. Macam-macam upaya

hukum

6. Contoh-contoh kasus

perdata peradilan

agama

7. Skenario persidangan

kasus perdata pera-dilan

agama

8. Simulasi Sidang kasus

perdata pera-dilan

agama


jelaskan cara mediasi/

perdamaian perkara di

pengadilan agama


jelaskan tahapan peme-

riksaan perkara di

pengadilan tingkat per-

tama



upaya hukum


analisis contoh-contoh

kasus perdata peradilan

agama


buat skenario

persidangan kasus

perdata peradilan agama


praktekkan simulasi

Sidang kasus perdata

peradilan agama

Administrasi dan Hukum

Administrasi, Bandung, Alumni, 1985.

Fatmawati, Hak Menguji

(Toetsingsrecht) yang dimiliki

Hakim dalam Sistim Hukum

Indonesia, Jakarta, Raja Grafindo

Persada, 2005

Miftah Thoha, Dimensi-dimensi Prima

Ilmu Administrasi Negara,

Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2005.

M. Solly Lubis, Landasan dan Tehnik

Perundang-undanan, Bandung, Alumni, 1977.

Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata,

Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

1996.





----------, Pembahasan Permasalahan

dan Penerapan KUHAP, Jilid 1

dan 2, Jakarta, Sinar Grafika, 2001.

----------, Hukum Acara Perdata,

Jakarta, Sinar Grafika, 2004.

----------, Ruang lingkup Permasalahan

Eksekusi Bidang Perdata,


Philipus M. Hadjon et. All, Pengantar

Hokum Adminstrasi Indonesia,

Yogyakarta, Gadjah Mada

University Press, 1995.

Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta,




Rosjidi Ranggawidjaya, Pengantar Ilmu Perundang-undangan, Bandung,

Mandar Maju, 1998.

Soedikno Mertokusumo, Hukum Acara

Perdata di Indonesia,

Yogyakarta, Liberty.

Zairin Harahap, Hokum Acara Peradilan

Tata Usaha Negara, Jakarta, PT.

RajaGrafindo Persada, 1997.


Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama

UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara


Umum


Perubahan atas UU No. 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama.


Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara

UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat


Perkawinan

- PP No. 5 Tahun 1975 tentang

Peraturan Pelaksanaan UU No. 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan

Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

1. Pembuatan surat pang-

gilan.


cara pembuatan surat

- Pembelajaran Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara

Perdata di Lingkungan Peradilan

Agama, Jakarta, Prenada Media,



acara pidana. 2. Pembuatan surat kuasa

penyidikan.

3. Pembuatan Berita

Acara Pemeriksaan

(BAP) saksi tersangka

4. Mempraktekkan

pembuatan surat

penangguhan

penahanan (dalam klien

akan ditahan) dengan

kemungkinan adanya

pra-peradilan.

5. Acara persidangan ka-

sus pidana, meliputi:

a. Surat kuasa

b. Panggilan siding

c. Pembacaan dakwaan

d. Eksepsi

e. Acara pemeriksaan:

Formalitas

persidangan;

- Tahapan cara pemeriksaan

persidangan;

- Cara pengajuan keberatan;

- Mencatat

pemeriksaan saksi

dan saksi ahli f. Pembacaan tuntutan

g. Pledoi

panggilan.


cara pembuatan surat

kuasa penyidikan.


cara pembuatan Berita

Acara Pemeriksaan

(BAP) saksi tersangka


praktekkan pembuatan

surat penangguhan



kemungkinan adanya

pra-peradilan.


praktekkan acara per-

sidangan kasus pidana,

meliputi:

a. Surat kuasa

b. Panggilan siding

c. Pembacaan dakwaan

d. Eksepsi

e. Acara pemeriksaan:

- Formalitas persi-

dangan

- Tahapan cara pe-

meriksaan

persidangan

- Cara mengajukan

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

2005.

----------- dan M. Fauzan, Pokok-pokok Hukum Perdata Wewenang






Administrasi, Bandung, Alumni,

1985.




Indonesia, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2005




2005.


Perundang-undanan, Bandung,

Alumni, 1977.



1996. M. Yahya Harahap, Kedudukan






dan 2, Jakarta, Sinar Grafika,

2001.



----------, Ruang lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata,



h. Replik (oleh jaksa)

i. Duplik (oleh

terdakwa atau kuasa)

j. Acara pembacaan

putusan

k. Pengambilan

putusan

l. Menyatakan banding


macam upaya hukum

7. Menganalisis contoh-

contoh kasus pidana

8. Membuat skenario

persidangan kasus

pidana

9. Simulasi Sidang Kasus

Pidana

keberatan

- Mencatat pemerik-

saan saksi dan

saksi ahli f. Pembacaan tuntutan

g. Pledoi

h. Replik (oleh jaksa)

i. Duplik (oleh terdak-

wa atau kuasa)

j. Acara pembacaan

putusan

k. Pengambilan putusan

l. Menyatakan banding



upaya hukum



kasus pidana


buat skenario persi-

dangan kasus pidana


praktekkan simulasi

Sidang Kasus Pidana


Philipus M. Hadjon et. All, Pengantar Hokum Adminstrasi Indonesia,






Rosjidi Ranggawidjaya, Pengantar Ilmu

Perundang-undangan, Bandung,

Mandar Maju, 1998.



Yogyakarta, Liberty. Zairin Harahap, Hokum Acara Peradilan




Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Agama


Tata Usaha Negara UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan

Umum






1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara



UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan






Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

acara perdata.

1. Membuat surat kuasa.

2. Macam-macam gugatan:

gugatan perdata biasa,

gugatan class

action/perwakilan,

gugatan legal standing,

gugatan citizen law suit.

3. Acara mediasi/ per-

damaian


perkara pada pengadilan

tingkat pertama.


hukum


perdata


kasus perdata

8. Simulasi Sidang kasus

perdata


praktekkan pem-buatan

surat kuasa.



gugatan: gugatan perdata

biasa, gugatan class

action/perwakilan,

gugatan legal standing,

gugatan citizen law suit.


jelaskan acara

mediasi/perdamaian


jelaskan tahapan

pemeriksaan perkara

pada pengadilan tingkat

pertama.



upaya hokum



kasus perdata


buat scenario persi-

dangan kasus perdata

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta, Prenada Media,

2005.









1985. Fatmawati, Hak Menguji




Persada, 2005




2005.



Alumni, 1977. Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata,


1996.










praktekkan simulasi

Sidang kasus perdata


2001. ----------, Hukum Acara Perdata,










Peradilan Agama, Jakarta, Rajawali Pers, 1991.



Mandar Maju, 1998.







UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Agama


Tata Usaha Negara


Umum



1989 tentang Peradilan Agama. UU No. 9 Tahun 2004 tentang




1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara




Perkawinan




Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

acara peradilan tata

usaha negara.

1. Mempraktekkan

pembuatan surat kuasa.

2. Mempraktekkan

pembuatan surat

gugatan ke PTUN

3. Menjelaskan

pemeriksaan persiapan

dan perbaikan gugatan

4. Menjelaskan cara

pemanggilan sidang

5. Menjelaskan proses atau

tahapan pemeriksaan

perkara TUN di

pengadilan tingkat

pertama.


macam upaya hukum

dalam kasus TUN

7. Menganalisis contoh-

contoh kasus Tata

Usaha Negara.



surat kuasa.



surat gugatan ke PTUN



persiapan dan perbaikan

gugatan


jelaskan cara

pemanggilan sidang


jelaskan proses atau

tahapan pemeriksaan

perkara TUN di

pengadilan tingkat

pertama.



- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2005.


Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama, Jakarta, PT.






1985.





Persada, 2005 Miftah Thoha, Dimensi-dimensi Prima



2005.



Alumni, 1977.





8. Membuat scenario

persidangan kasus Tata

Usaha Negara.

9. Simulasi siding kasus

Tata Usaha Negara.

upaya hukum dalam

kasus TUN



kasus Tata Usaha

Negara.


buat scenario persi-

dangan kasus Tata

Usaha Negara.


praktekkan simulasi

sidang kasus Tata Usaha

Negara.

1996.

M. Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan dan Acara






2001.




Eksekusi Bidang Perdata, Jakarta, Sinar Grafika, 2005.










Mandar Maju, 1998. Soedikno Mertokusumo, Hukum Acara







Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Agama UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan



Tata Usaha Negara

UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum







Usaha Negara




Perkawinan




Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

acara peradilan

militer.

1. Pembuatan surat pang-

gilan.

2. Pembuatan surat kuasa

penyidikan.

3. Pembuatan Berita Acara

Pemeriksaan (BAP)

saksi tersangka

4. Pembuatan surat

penangguhan penahanan

(dalam klien akan

ditahan) dengan

kemungkinan adanya

pra-peradilan.



tingkat pertama



surat panggilan.



surat kuasa penyidikan.



Berita Acara

Pemeriksaan (BAP)

saksi tersangka



surat penangguhan



- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2005.







Administrasi dan Hukum Administrasi, Bandung, Alumni,

1985.





Persada, 2005






hukum


pidana militer


kasus pidana militer

9. Simulasi Sidang Kasus

Pidana militer

kemungkinan adanya

pra-peradilan.


jelaskan tahapan


pengadilan tingkat

pertama



upaya hukum



kasus pidana militer


buat skenario persi-

dangan kasus pidana

militer


praktekkan simulasi

Sidang Kasus Pidana

militer


2005. M. Solly Lubis, Landasan dan Tehnik


Alumni, 1977.



1996.






dan Penerapan KUHAP, Jilid 1 dan 2, Jakarta, Sinar Grafika,

2001.








Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1995.






Mandar Maju, 1998.





Tata Usaha Negara, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 1997.




Kekuasaan Kehakiman UU No. 5 Tahun 2005 tentang

Mahkamah Agung


Agama


Tata Usaha Negara


Umum




UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun


Usaha Negara




Perkawinan




Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

perancangan

kontrak.

1. Pengertian, syarat dan

asas-asas kontrak bisnis

2. Bentuk-bentuk kontrak

bisnis.

3. Tahapan pembuatan

kontrak

4. Anatomi kontrak

5. Klausula kontrak yang

spesifik

6. Cara penyelesaian per-


pengertian, syarat dan

asas-asas kontrak bisnis


jelaskan bentuk-bentuk

kontrak bisnis.


jelaskan tahapan

pembuatan kontrak


- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2005. ----------- dan M. Fauzan, Pokok-pokok








1985.



masalahan dalam kon-

trak.

7. Contoh-contoh dalam

kontrak

8. Pembuatan suatu kon-

trak bisnis

jelaskan anatomi kontrak


jelaskan klausula kontrak

yang spesifik


jelaskan cara penye-

lesaian permasalahan

dalam kontrak.

- Mahasiswa mempelajari

contoh-contoh dalam

kontrak



suatu kontrak bisnis


(Toetsingsrecht) yang dimiliki Hakim dalam Sistim Hukum


Persada, 2005




2005.



Alumni, 1977.


Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996.








2001.
















Mandar Maju, 1998.

Soedikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata di Indonesia,






Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Agama

UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara


Umum







Usaha Negara

UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat


Perkawinan




Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

perancangan

undang-undang.

1. Dasar hukum pemben-

tukan peraturan Per-

undang-undangan

2. Materi muatan dalam


jelaskan dasar hukum

pembentukan peraturan

Perundang-undangan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.




2005.





peraturan perundang-

undangan

3. Perencanaan penyu-

sunan peraturan perun-

dang- undangan

4. Tahapan pembentukan


undangan.

5. Tehnik penyusunan


undangan

6. Tatacara pengujian


undangan.


jelaskan Materi muatan

dalam peraturan

perundang-undangan


jelaskan perencanaan

penyusunan peraturan

perundang-undangan.


jelaskan tahapan

pembentukan peraturan

perundang-undangan.


jelaskan tehnik penyu-

sunan peraturan perun-

dang-undangan


jelaskan tatacara pengu-

jian peraturan perun-

dang-undangan.

- Tanya jawab Peradilan Agama, Jakarta, PT.

Raja Grafindo Persada, 2002. Amran Muslimin, Beberapa Asas dan




1985.





Persada, 2005


Ilmu Administrasi Negara, Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2005.



Alumni, 1977.



1996.



Peradilan Agama, Jakarta, Pustaka Kartini, 1993.




2001.






Philipus M. Hadjon et. All, Pengantar Hokum Adminstrasi Indonesia,




University Press, 1995. Roihan A. Rasyid, Hukum Acara





Mandar Maju, 1998.






RajaGrafindo Persada, 1997. UU No. 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Agama


Tata Usaha Negara


Umum

UU No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun





Usaha Negara




Perkawinan






Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

penyelesaian

sengketa di luar

pengadilan

(ADR/CDR)

1. Pengertian ADR/CDR.

2. Macam-macam

penyelesaian sengketa di

luar siding pengadilan

3. Pengertian arbitrase,

dasar hukum, kewe-

nangan arbitrase.

4. Cara pembuatan surat

kuasa, surat gugatan ke

Badan Arbitrase.

5. Tahapan/proses


melalui badan arbitrase

6. Eksekusi putusan badan

Arbitrase

7. Pengertian mediasi

- Menjelaskan memahami

pengertian ADR/CDR.



penyelesaian sengketa di

luar siding pengadilan


jelaskan pengertian

arbitrase, dasar hukum,

kewenangan arbitrase.


jelaskan cara pembuatan

surat kuasa, surat

gugatan ke Badan

Arbitrase.


jelaskan tahapan/proses


melalui badan arbitrase


jelaskan Eksekusi putu-

san badan Arbitrase


pengertian mediasi

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan


2005.








Administrasi, Bandung, Alumni, 1985.





Persada, 2005




2005.


Perundang-undanan, Bandung, Alumni, 1977.



1996.







dan 2, Jakarta, Sinar Grafika, 2001.
















Mandar Maju, 1998.








Kekuasaan Kehakiman

UU No. 5 Tahun 2005 tentang Mahkamah Agung


Agama


Tata Usaha Negara


Umum





Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata



Usaha Negara

UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat


Perkawinan




Mahasiswa mampu

menguasai tehnik

pengujian peraturan

perundang-

undangan

1. Pengertian Hak

menguji

2. Hak menguji

Peraturan

Perundangan-

undangan di bawah

UU terhadap UU

3. Tahapan dan prosedur

pengajuan,

pemeriksaan dan

putusan gugatan serta

permohonan uji

materil.

4. Hak menguji UU

terhadap UUD RI

1945

5. Tahapan dan tatacara

beracara dalam


jelaskan pengertian

Hak menguji


jelaskan Hak menguji

Peraturan

Perundangan-

undangan di bawah

UU terhadap UU


jelaskan tahapan dan

prosedur pengajuan,

pemeriksaan dan

putusan gugatan serta

permohonan uji

materil.


jelaskan Hak menguji

UU terhadap UUD RI

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab




2005.




Raja Grafindo Persada, 2002. Amran Muslimin, Beberapa Asas dan




1985.





Persada, 2005


Ilmu Administrasi Negara, Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2005.



Alumni, 1977.



1996.




perkara pengujian UU

terhadap UUD.

1945


jelaskan tahapan dan

tatacara beracara

dalam perkara

pengujian UU terhadap

UUD.


Peradilan Agama, Jakarta, Pustaka Kartini, 1993.




2001.







Hokum Adminstrasi Indonesia, Yogyakarta, Gadjah Mada







Mandar Maju, 1998.



Yogyakarta, Liberty. Zairin Harahap, Hokum Acara Peradilan




Kekuasaan Kehakiman


Mahkamah Agung


Agama


Tata Usaha Negara

UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum




Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.




Usaha Negara




Perkawinan






D. MATA KULIAH PILIHAN (Wajib diambil minimal 2 (dua) mata kuliah setara dengan 4 SKS

Nama Mata Kuliah : Hukum Ketenagakerjaan

Kode Mata Muliah : MPP 6012

Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan mahasiswa mengetahui dan memahami aspek-aspek Hukum Ketenagakerjaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 4 Memahami Konsep

dasar sejarah dan

Hukum

Ketenagakerjaan

1. Sejarah hukum

ketenagakerjaan

2. Pengertian hukum

ketenagakerjaan


jelaskan sejarah hukum

ketenaagakerjaan


pengertian hukum kete-

nagakerjaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdul R. Saliman, Esensi Hukum Bisnis di Indonesia, Teori dan

Contoh Kasus, Prenada

Media, Jakarta, 2004

Arief, S. 1998. Teori dan

Kebijaksanaan

Pembangunan. Penerbit



CIDES. Jakarta. Kartasaputra, dkk. 1987. Hukum

Perburuhan di Indonesia.

Iman Soepomo. 1992. Pengantar Hukum Perburuhan. Jakarta:

PT. Ikrar Mandiriabadi.

-----------, 1993. Hukum

Perburuhan Undang-undang dan

Peraturan-peraturan

5 – 7 Memahami unsur-

unsur hukum

ketenagakerjaan

1. Pengertian buruh

dan hak-haknya,

serta kewajibannya

2. Pengertian majikan,

hak-hak dan

kewajibannya

3. Keselamatan Kerja

(K-3) dan Jaminan

Sosial Tenagakerja

(Jamsostek)


pengertian buruh dan

hak-haknya, serta

kewajibannya


pengertian majikan,

hak-hak dan

kewajibannya

- Keselamatan Kerja (K-

3) dan Jaminan Sosial

Tenagakerja

(Jamsostek)

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Abdul R. Saliman, Esensi Hukum

Bisnis di Indonesia, Teori dan

Contoh Kasus, Prenada Media, Jakarta, 2004


Kebijaksanaan



Perburuhan di Indonesia. Iman Soepomo. 1992. Pengantar

Hukum Perburuhan. Jakarta:


-----------, 1993. Hukum


Peraturan-peraturan


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 – 10 Memahami

penyelesaian

sengketa industrial

Cara-cara

penyelesaian

perselisihan Ketena-

gakerjaan


jelaskan cara-cara

penyelesaian per-

selisihan Ketenaga-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.







kerjaan - Tanya jawab Kebijaksanaan




Iman Soepomo. 1992. Pengantar Hukum Perburuhan. Jakarta:


-----------, 1993. Hukum


Peraturan-peraturan

11 – 12 Memahami fungsi

lembaga P-4D dan

P-4P

Fungsi dan peran

lembaga P-4D dan P-

4P dalam lapangan

ketena-gakerjaan


jelaskan fungsi dan peran

lembaga P-4D dan P-4P

dalam lapangan

ketenaga-kerjaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





Kebijaksanaan



Perburuhan di Indonesia. Iman Soepomo. 1992. Pengantar

Hukum Perburuhan. Jakarta:


-----------, 1993. Hukum


Peraturan-peraturan

13 – 14 Memahami fungsi

lembaga tripartet

dalam hubungan

ketenagakerjaan

Fungsi lembaga

tripartet dalam

hubungan ketena-

gakerjaan


jelaskan fungsi lembaga

tripartet dalam hubungan

ketenaga-kerjaan

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.





Kebijaksanaan



- Tanya jawab Pembangunan. Penerbit



Iman Soepomo. 1992. Pengantar

Hukum Perburuhan. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

-----------, 1993. Hukum


Peraturan-peraturan

15 Memahami

hubungan industrial

Hubungan industrial - Mahasiswa dapat men-

jelaskan hubungan indus-

trial

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab





Kebijaksanaan




Iman Soepomo. 1992. Pengantar

Hukum Perburuhan. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

-----------, 1993. Hukum


Peraturan-peraturan


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Agraria


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami sistem hukum tanah nasional.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-


memahami

pengertian sejarah

hukum Agraria serta

ruang lingkup

hukum Agraris

1. Pengertian hukum

Agraria

2. Sejarah hukum

Agraria

3. Sumber-sumber

Hukum Agraris

4. Asas-asas dan

ketentuan pokok

hukum agraria


jelaskan pengertian

hukum Agraria


jelaskan sejarah hukum

Agraria


jelaskan sumber-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Budi Harsono; Hukum Agraria

Indonesia Sejarah

pembentukan UUPA Isi dan

Pelaksanaanya; Jilid I

Hukum Tanah Nasional,

Djambatan, Jakarta 1999.

Effendi Perangin ; Hukum

Agraria di Indonesia

G. Kartasapoetra; Hukum Tanah

Rachmadi Usman; Pasal-pasal



sumber Hukum Agraris


jelaskan Asas-asas dan

ketentuan pokok

hukum agraria

tentang Hak Tanggung

Atasa Tanah , Djambatan,

Jakarta, 1999

Maria SW Sumardjono,

Kebijakan Pertanahan

antara Regulasi dan

Implementasi, Kompas,

Jakarta, 2001


memahami macam-

macam Hak Atas

Tanah

1. Pengertian

HM,HGB, HGU,

HP& Hk

Pengelola Hak

Sewa, Hak Gadai

2. Subjek HM HGB,

HGU, HP& Hk

Pengelola Hak

Sewa, Hak Gadai

3. Hapusnya HM

HGB, HGU, HP&

Hk Pengelola Hak

Sewa, Hak Gadai


pengertian HM,HGB,

HGU, HP& Hk

Pengelola Hak Sewa,

Hak Gadai


jelaskan Subjek HM

HGB, HGU, HP& Hk

Pengelola Hak Sewa,

Hak Gadai


jelaskan Hapusnya HM

HGB, HGU, HP& Hk

Pengelola Hak Sewa,

Hak Gadai

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Indonesia Sejarah











Jakarta, 1999



antara Regulasi dan


Jakarta, 2001


memahami Hak

tanggungan,

Pencabutan dan

1. Pengertian Hak

tanggungan,

2. Objek Hak


pengertian Hak tang-

gungan,

- Pembelajaran

Interaktif Budi Harsono; Hukum Agraria

Indonesia Sejarah





pelepasan HAT tanggungan

3. Mekanisme tanah

yang dibebani Hak

tanggungan

4. Pendaftaran Hak

tanggungan

5. Pencabutan dan

pelepasan HAT

6. Mekanisme

Pencabutan dan

pelepasan HAT


jelaskan objek Hak

tanggungan


jelaskan mekanisme

tanah yang dibebani

Hak tanggungan


jelaskan pendaftaran

Hak tanggungan


jelaskan Pencabutan

dan pelepasan HAT


jelaskan mekanisme

Pencabutan dan

pelepasan HAT

- Diskusi.

- Tanya jawab









Jakarta, 1999



antara Regulasi dan


Jakarta, 2001


- Test Lisan/

Tertulis 30 %


memahami Hukum

kondomanium

1. Pengertian rumah

susun, milik

sebuah rumah

susun


pengertian rumah

susun, milik sebuah

rumah susun

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.


Indonesia Sejarah






2. Pengertian Hak

milik Atas Satuan

Rumah Susun

3. Pendaftaran HM

SRS

4. Penjualan HM

SRS

5. Hak dan Kewajiab

pemilik SRS


pengertian Hak milik

Atas Satuan Rumah

Susun


jelaskan pendaftaran

HM SRS


jelaskan Penjualan HM

SRS


jelaskan Hak dan

Kewajiab pemilik SRS

- Tanya jawab Djambatan, Jakarta 1999.







Jakarta, 1999



antara Regulasi dan


Jakarta, 2001


memahami

Lanreform di

Indonesia

1. Pengertian dan

tujuan lanreform

2. Program-program

Lanreform

3. Larangan

menguasai tanah

melampaui batas

4. Penetapan luas

maksimum


pengertian dan tujuan

lanreform


jelaskan Program-

program Lanreform


jelaskan Larangan

menguasai tanah

melampaui batas

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Indonesia Sejarah











Jakarta, 1999



5. Absentee - Mahasiswa dapat men-

jelaskan penetapan luas

maksimum


jelaskan Absentee



antara Regulasi dan


Jakarta, 2001


membandingkan

UUPA dengan

Hukum Adat dan

Hukum Barat

Lanreform

1. Membandingkan

Hak Milik

menurut UUPA,

Hukum Adat dan

Hukum Barat

2. Membandingkan

macam-macam

HAT menurut

UUPA, Hukum

Adat dan Hukum

Barat

3. Membandingkan

Sistem Jual beli

HAT menurut

UUPA, Hukum

Adat dan Hk

Barat

- Mahasiswa dapat

mem-bandingkan Hak

Milik menurut UUPA,

Hukum Adat dan

Hukum Barat

- Mahasiswa dapat

mem-bandingkan

macam-macam HAT

menurut UUPA,

Hukum Adat dan

Hukum Barat

- Mahasiswa dapat

mem-bandingkan

Sistem Jual beli HAT

menurut UUPA,

Hukum Adat dan Hk

Barat

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Indonesia Sejarah











Jakarta, 1999



antara Regulasi dan


Jakarta, 2001


- Test Lisan/

Tertulis 40 %





Nama Mata Kuliah : Studi Fikih Melayu


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan mahasiswa memahami perkembangan studi fikih melayu.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 3 Mahasiswa

memahami

perkembangan fikih

melayu

Perkembangan fikih

melayu

Mahasiswa dapat mema-

hami dan menjelaskan

erkembangan fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Minhaj As-Salikin: Syaikh

„Abdurrahman bin Nashir

As-Sa‟di.

Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah wa Al-

Kitab Al-„Aziz: Syaikh

„Abdul „Azhim Badawi.

Fiqh As-Sunnah: Sayyid Sabiq.

Shahih Fiqh As-Sunnah: Abu Malik

Kamal bin As-Sayyid Salim.

Al-Mawsu‟ah Al-Fiqhiyyah Al-

Muyassarah: Syaikh Husain



bin „Audah Al-„Awaysyah.

Al-Mawsu‟ah Al-Fiqhiyyah,

terbitan Kementrian Agama

Kuwait.

4 – 5 Mahasiswa

memahami mazhab

yang berkem-bang

di melayu

Mazhab yang berkem-

bang di melayu


tahui mazhab yang

berkembang di melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.












Kuwait.

6 – 7 Mahasiswa

memahami budaya-

budaya dalam fikih

melayu

Budaya - budaya

dalam fikih melayu


tahui Budaya - budaya

dalam fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.














Kuwait.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 – 10 Mahasiswa

memahami

kewarisan fikih

melayu

Sistem Kewarisan

dalam fikih melayu


tahui Sistem Kewarisan

dalam fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.












Kuwait.

11 Mahasiswa

memahami fikih

wanita dalam

perspektif fikih

melayu

Fikih wanita dalam

perspektif fikih

melayu


tahui Fikih wanita dalam

perspektif fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.














Kuwait.

12 - 13 Mahasiswa

memahami tokoh-

tokoh fikih melayu

Tokoh- tokoh dalam

fikih melayu


tahui Tokoh- tokoh dalam

fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.












Kuwait.

14 Mahasiswa menge-

tahui kitab- kitab

fikih melayu

Kitab-kitab dalam

fikih melayu


tahui Kitab-kitab dalam

fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.














Kuwait.

15 Mahasiswa

memahami

karakteristik fikih

melayu

Karakteristik dalam

fikih melayu


tahui Karakteristik dalam

fikih melayu

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



As-Sa‟di.












Kuwait.


- Test Lisan/

Tertulis 40 %



Nama Mata Kuliah : Sosiologi dan Antropologi Hukum


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa memahami perihal pranata dan sistem hukum melalui penerapan konsep-konsep

sosiologi dan antropologi yang penting untuk telaah aspek-aspek sosiologi dan antropologi dari hukum dengan

menggunakan contoh-contoh empirik dari perkembangan Hukum Islam di Indonesia.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 3 Memahami sosiologi

hukum dan ruang

lingkupnya, mema-

hami Sistem Hukum

dan unsur-unsurnya

1. Menjelaskan

konsep dasar dan

pengertian

Sosiologi Hukum

2. Menjelaskan

ruang lingkup

Sosiologi Hukum


konsep dasar dan

pengertian Sosiologi

Hukum



Sosiologi Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Alvin S. Johnson, Sosiologi of Law.

Diterjemahkan oleh Rinaldi

Simora, SH. Soerjono Sukamto, Pokok-pokok

Sosiologi Hukum

Soerjono Sukamto, Faktor yang mempengaruhi penegak hukum



3. Menjelaskan

proses

terbentuknya

Sistem Hukum

4. Menjelaskan

Unsur-unsur

pembentuk Sistem

hukum


jelaskan proses terben-

tuknya Sistem Hukum


jelaskan Unsur-unsur

pembentuk Sistem

hukum

4 – 5 Memahami posisi

dan fungsi hukum

dalam masyarakat

1. Menjelaskan asal-

usul sosial dan

perkembangan

Hukum.


Sosial Hukum dan

Perubahan Sosial

3. Menjelaskan sistem

hukum dan unsur-

unsurnya


jelaskan asal-usul sosial

dan perkembangan

Hukum.


jelaskan fungsi Sosial

Hukum dan Perubahan

Sosial


jelaskan sistem hukum dan

unsur-unsurnya

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Diterjemahkan oleh Rinaldi Simora, SH.

Soerjono Sukamto, Pokok-pokok

Sosiologi Hukum


6 Memahami Hukum

dan Perubahan

Sosial

1. Menjelaskan

pengertian hukum

dan perubahan

sosial.

2. Menjelaskan teori-

teori hukum dan

perubahan sosial

3. Menjelaskan faktor-

faktor penyebab


hukum dan perubahan

sosial.


jelaskan teori-teori hukum

dan perubahan sosial


jelaskan faktor-faktor

penyebab terjadinya pe-

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Diterjemahkan oleh Rinaldi Simora, SH.

Soerjono Sukamto, Pokok-pokok

Sosiologi Hukum Soerjono Sukamto, Faktor yang

mempengaruhi penegak hukum



terjadinya

perubahan sosial.


pendorong

terjadinya

perubahan sosial


sebagai sarana

rekayasa sosial

rubahan sosial.


jelaskan faktor pendo-rong

terjadinya peru-bahan

sosial


jelaskan hukum sebagai

sarana rekayasa sosial

7 Memahami

Efektivitas dan

penegakan

1. Pengertian

2. Menganalisis UU

sebagai alat rekaya

sosial


Pengertian


analisis UU sebagai alat

rekaya sosial

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Diterjemahkan oleh Rinaldi

Simora, SH. Soerjono Sukamto, Pokok-pokok

Sosiologi Hukum



- Test Lisan/

Tertulis 30 %

9 – 10 Memahami konsep

Hukum dan Kebuda-

yaan serta

mengetahui Definisi

dan Ruang Lingkup

Antropologi Hukum

1. Konsep hukum dan

kebudayaan

2. Wujud Kebuda-

yaan

3. Pengertian Antro-

pologi Hukum

4. Ruang Lingkup

Antropologi Hukum


Konsep hukum dan

kebudayaan


Wujud Kebudayaan


Pengertian Antropologi

Hukum


Ruang Lingkup Antro-

pologi Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Soekanto, Soerjono. Mengenal

Antropologi Hukum.

Bandung: PT. Alumni, 1979

Benda-Beckmann, F. von et. al.,

Between Kinship anda State

Social Security and Law in

Developing Countries.

Dordrecht: Foris Publications,

1988.

Bohannan, Paul, "Hukum dan

Pranata Hukum, n

(terjemahan) dalam T.O.



Ihromi (peny.), Antropologi dan -

Hukum. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 1984, him.

54-64.

Hoebel, E. A., The Law of

Primitive Man. Cambridge,

Mass Harvard University

Press, 1954.

Ihromi, T. O. (peny.) Antropologi

dan Hukwn. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 1984.

Koentjaraningrat, "Antropologi

Hukum", makalah untuk

Seminar Antropologi Hukum.

Depok: Fakultas Hukum UI,

9-12 Januari 1989.

11 – 13 Memahami

perbedaan

Antropologi Hukum

dengan hukum

lainya.

1. Perbedaan Antro-

pologi Hukum

dengan Hukum

Adat

2. Perbedaan Antro-

pologi Hukum

dengan Sosiologi

Hukum

3. Pendekatan Antro-

pologi Hukum


Perbedaan Antropologi

Hukum dengan Hukum

Adat


Perbedaan Antropologi

Hukum dengan Sosiologi

Hukum


Pendekatan Antropologi

Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Antropologi Hukum.







1988.


Pranata Hukum, n





54-64.






Press, 1954.








9-12 Januari 1989.

14 – 15 Memahami Perkem-

bangan dan Teori-

teori Antropologi

Hukum

1. Perkembangan

Antropologi Hukum

2. Teori-teori

Antropologi Hukum


Perkembangan

Antropologi Hukum


Teori-teori Antropologi

Hukum

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab


Antropologi Hukum.







1988.


Pranata Hukum, n





54-64.




Press, 1954.










9-12 Januari 1989.


Tertulis -

40 %



Nama Mata Kuliah : Hukum Humaniter


Bobot SKS : 2 (Dua)

Dosen Pengampu :

Capaian Pembelajaran : Setelah perkuliahan selesai mahasiswa dapat memahami Kajian tentang Hukum

Humaniter.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Minggu

Ke-

Sub Capaian

Pembelajaran

Mata Kuliah

(Sebagai

Kemampuan Akhir

yang diharapkan)

Materi

Pembelajaran

Kriteria dan Bentuk


Metode

Pembelajaran

(Estimasi

waktu)

Referensi Bobot

Penilaian


belajar selama satu

semester.

Kontrak perkuliahan

dan perkenalan.


tujuan perkuliahan.


sistem penilaian.




- Pembelajaran

Interaktif

- Silabus/ Katalog

-

2 – 7 Memahami Kajian

tentang Hukum

Humaniter

1. Definisi Hukum

Humaniter

2. Tujuan Hukum

Humaniter

3. Asas-asas dan

prinsip hukum

humaniter


dan dapat menjelaskan

Definisi Hukum Huma-

niter


Tujuan Hukum Huma-

niter


Asas-asas dan prinsip

hukum humaniter

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab

Kusumaatmadja, Mochtar,

Konvensi-Konvensi Palang

Merah 1949, Alumni,

Bandung, 2002.

ICRC, Pengantar Hukum

Humaniter, ICRC, Jakarta,

1999.

-------------, Penghormatan

Terhadap Hukum Humaniter

Internasional : Buku



Pedoman untuk

Anggota Parlemen No. 1 tahun

1999

, ICRC, 1999.

C. de Rover, To Serve & To

Protect: Acuan Universal

Penegakan HAM

, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2000.

Brig. Jend TNI. (Purn). GPH.

Haryo Mataram, S.H, Bunga

Rampai Hukum Humaniter

(Hukum Perang), Bumi Nusantara

Jaya, Jakarta, 1988.

----------------, Konflik Bersenjata

dan Hukumnya, Universitas

Trisakti, Jakarta, 2002

Direktorat Jenderal Hukum dan

Perundang-undangan

Departemen Kehakiman RI,

Terjemahan Konvensi

Jenewa tahun 1949, Agustus

1999.

Geoffrey Robertson QC, Kejahatan

Terhadap Kemanusiaan :

Perjuangan untuk

Mewujudkan Keadilan

Global, Komnas HAM,

Jakarta, 2002.


- Test Lisan/

Tertulis 30 %



9 – 12 Memahami

Hubungan Hukum

Humaniter dengan

Hak Asasi Manusia

(HAM)

Hubungan Hukum

Humaniter dengan

Hak Asasi Manusia

(HAM)


tahui dan memahami

Hubungan Hukum Huma-

niter dengan Hak Asasi

Manusia (HAM)

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Merah 1949, Alumni,

Bandung, 2002.



1999.



Inter-nasional : Buku

Pedoman untuk


1999

, ICRC, 1999.



Penegakan HAM


Jakarta, 2000.










Perundang-undangan


Terjemahan Konvensi




1999.



Perjuangan untuk Me-

wujudkan Keadilan Global,

Komnas HAM, Jakarta,

2002. -

13 – 15 Memahami Perkem-

bangan dan

penegakan Hukum

Humaniter

1. Perkembangan

Hukum Humaniter

2. Penegakan Hukum

Humaniter

- Mahasiswa dapat

mengetahui Perkem-

bangan Hukum Humaniter


tahui penegakan Hukum

Humaniter

- Pembelajaran

Interaktif

- Diskusi.

- Tanya jawab



Merah 1949, Alumni,

Bandung, 2002.



1999.



Inter-nasional : Buku

Pedoman untuk


1999

, ICRC, 1999.



Penegakan HAM


Jakarta, 2000.












Perundang-undangan


Terjemahan Konvensi


1999.



Perjuangan untuk

Mewujudkan Keadilan

Global, Komnas HAM,

Jakarta, 2002.


Tertulis -

40 %



BAB V PENUTUP

Katalog Program Studi Perbandingan Mazhab Tahun 2017 ini merupakan panduan bagi sivitas akademika Program Studi Perbandingan Mazhab, khususnya dosen dan mahasiswa dalam menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar. Rangkaian kebutuhan mahasiswa dan dosen telah diupayakan semaksimal mungkin tersaji dengan baik dalam katalog ini. Olehkarena itu mentaatinya adalah sebuah keniscayaan sebagai jaminan penyelenggaraan Program Studi ini. Akhirnya, kepada tim penyusun kami ucapkan terimakasih. Semoga karya dan bakti ini tercatat sebagai amal jariyah yang baik dan bernilai. Serta menjadi amal shaleh bagi kita semua dalam rangka menjadikan mahasiswa yang kompeten dan ahli dalam bidang ilmu Perbandingan Mazhab.

Documents

K AATALLOOGG KKKKNNII PRROOGGRRAAMM SSTTUUDDII …pmsyariah.radenfatah.ac.id/tampung/pengumuman/KATALOG-KKNI-PM-2017.pdf · Di samping empat jurusan di atas, sejak tahun 2001 Fakultas