14
1 SUMATERA KALIMANTAN JAVA IRIAN JAYA KURIKULUM 2013: Meretas Jalan Menuju Indonesia yang Berkarakter dan Bermartabat

K13 MI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

K13 EKSKUL

Citation preview

Page 1: K13 MI

1

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA

KURIKULUM 2013:Meretas Jalan Menuju Indonesia yang Berkarakter dan Bermartabat

Page 2: K13 MI

TUJUAN

MEMFASILITASI PESERTA DIDIK SELAMAT DUNIA AKHIRAT

MEMFASILITASI GURU SEHINGGA DAPAT SELAMAT DAN MENYELAMATKAN DI DUNIA DAN AKHIRATNYA

MEMFASILITASI KEPALA MADRASAH SEHINGGA DAPAT SELAMAT DAN MENYELAMATKAN DI DUNIA DAN AKHIRATNYA

Page 3: K13 MI

PELIBATAN

• PESERTA DIDIK

• ORANG TUA

• GURU

• WARGA SEKOLAH (PEGAWAI KEPENDIDIKAN)

• WARGA SEKOLAH (PEGAWAI NONPENDIDIKAN) ORANG YANG INSIDENTAL BERTAMU/ BERKUNJUNG KE SEKOLAH

Page 4: K13 MI
Page 5: K13 MI

DOK 1 KTSP DALAM KONTEKS KURIKULUM 2013

• A. VISI MISI, TUJUAN PENDIDIKAN

• B. MUATAN KURIKULUM

• C. BEBAN BELAJAR

• D. KALENDER PENDIDIKAN

EMAIL [email protected]

081252670462

Page 6: K13 MI

MUATAN LOKAL DALAM KONTEKS K 13Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah

• Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

• Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan untuk:

• a. melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah; • b. meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang

tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah; • c. meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk keperluan

peserta didik dan untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata; dan

• d. meningkatkan kemampuan berwirausaha.

Page 7: K13 MI

Lingkup isi/jenis muatan lokal

• Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.

• Komponen bahasa Inggris ini masih debatable karena: 1) di jenjang SD/MI bahasa Inggris menjadi ekstrakurikuler pilihan. Bagaimana dengan SD/MI yang tidak mengajarkan bahasa inggris, 2) Tidak semua daerah memiliki potensi pariwisata yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris

Page 8: K13 MI

Rambu-rambu pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan

pendidikan

• 1. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.

• 2. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.

• 3. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan lokal.

Page 9: K13 MI

KEGIATAN EKSKUL

• Visi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.

• Misi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah sebagai berikut.

• a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.

• b. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

Page 10: K13 MI

PRINSIP EKSKUL

• 1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

• 2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela .

• 3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.

• 4) MenyenangkaN DAN MENYELAMATKAN yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik dan tidak membahayakan.

• 5) Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.

• 6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

• Sifat “pilihan” belum sepenuhnya dijelaskan di sini. Idealnya kata “pilihan” mengandung makna “kebebasan dan otoritas bagi peserta didik untuk memilih”. Contoh kalimatnya misalnya “peserta didik memiliki kebebasan untuk menentukan jenis kegiatan ekstrakurikuler apayang akan diikutinya”

Page 11: K13 MI

PRINSIP PEMILIHAN EKSKUL

• aktif dan selektif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta didik.

Page 12: K13 MI

JENIS EKSKUL

• 1) Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan lainnya;

• 2) Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

• 3) Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya; a

Page 13: K13 MI

ISI PANDUAN

• (a) program ekstrakurikuler; (b) rasional dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler; (c) deskripsi program ekstrakurikuler meliputi ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan; tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler; keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan; jadwal kegiatan; dan level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik), (d) manajemen program ekstrakurikuler meliputi (struktur organisasi pengelolaan program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan; level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler; dan level asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler), (e) pendanaan program ekstrakurikuler.

Page 14: K13 MI

FORMAT KEGIATAN EKSKUL

• Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk . • 1) Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang

diikuti oleh peserta didik secara perorangan. • 2) Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang

diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik. • 3) Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang

diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas. • 4) Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang

diikuti oleh peserta didik antarkelas. • 5) Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang

diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar madrasah atau kegiatan lapangan.

• Logika pembagian ini tidak pararel. Format 1, 2 dan 4 menunjukkan jumlah peserta, sedangkan format 3 dan 5 menjelaskan lokasi pelaksanaan kegiatan. Harusnya tidak dapat disatukan. Atau jika tetap disatukan maka masing-masing harus mencakup jumlah peserta dan lokasi