Upload
egu-jason-voorhes
View
71
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
NOMOR 12 TAHUN 2008
TENTANG
RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU KELUARGA,
KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TIMOR TENGAH UTARA,
Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Timor Tengah Utara Nomor 1 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Pendaftran Penduduk Dalam Kerangka Sistim Informasi
Manajemen Kependudukan di Kabupaten Daerah Tingkat II Timor Tengah
Utara tidak sesuai lagi dengan perkembangan dewasa ini sehingga perlu
menetapkan Peraturan Daerah yang baru;
b. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan pencatatan dan penerbitan
dokumen kependudukan serta peningkatan penerimaan asli daerah, maka
perlu mengatur Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu
Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi
Penggantian Biaya Cetak Kartu Kaluarga, Kartu Tanda Penduduk dan
Akta Catatan Sipil;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3029);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3638)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4048);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
2
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4634);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4674);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4736);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
15. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan
Informasi Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 119);
16. Peraturan Presiden Nomor 25 ahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan
Bentuk Produk Hukum Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur
Penyusunan Produk Hukum Daerah ;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
3
20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 117 Tahun 1992 tentang Biaya
Pelayanan Catatan Sipil;
21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang
Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah;
22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang
Pedoman Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
dan
BUPATI TIMOR TENGAH UTARA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA
CETAK KARTU KELUARGA, KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA
CATATAN SIPIL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Timor Tengah Utara
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara.
3. Bupati adalah Bupati Timor Tengah Utara
4. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Kabupaten
Timor Tengah Utara.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan
Kabupaten Timor Tengah Utara.
6. Pejabat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan
daerah dan atau retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
7. Badan adalah sekumpulan orang dan atau persekutuan hukum yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan comanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau
Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau
organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.
4
8. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
9. Warga Negara Indonesia selanjutnya disebut WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai Warga
Negara Indonesia.
10. Warga Negara Asing selanjutnya disebut WNA adalah orang asing atau bukan Warga
Negara Indonesia.
11. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana
yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari
pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.
12. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
13. Retribusi penggantian biaya cetak Kartu Keluarga adalah sejumlah pembayaran atas jasa
penerbitan berupa penggantian biaya cetak Kartu Keluarga.
14. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk adalah sejumlah pembayaran
atas jasa penerbitan berupa penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk;
15. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Akta Catatan Sipil adalah sejumlah pembayaran atas
jasa pencatatan dan penerbitan berupa penggantian biaya cetak Akta Catatan Sipil;
16. Nomor Induk Kependudukan selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas penduduk
yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
penduduk indonesia.
17. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah kartu identitas keluarga yang
memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identias
anggota keluarga.
18. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah bukti diri sebagai legitimasi
penduduk yang diterbitkan oleh pemerintah kabupaten/kota yang berlaku diseluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
19. Akta Catatan Sipil adalah data otentik yang berisi catatan lengkap seseorang mengenai
kelahiran, lahir mati, kematian, perkawinan, perceraian, pembatalan perkawinan,
pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak, perubahan nama, perubahan
kewarganegaraan dan peristiwa penting lainnya;
20. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran,
kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak,
pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.
21. Surat Keterangan Kependudukan adalah keterangan tertulis hasil pendaftaran penduduk
dan pencatatan sipil yang meliputi keterangan tentang mutasi data, mutasi biodata dan
mutasi status penduduk, penduduk sementara maupun tamu.
5
22. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data atau informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa
yang ditutup dengan m,enyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi
pada setiap tahun pajak berakhir.
23. Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data
dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi
Daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
Perundang-Undangan Retribusi Daerah yang berlaku.
24. Surat Keterangan Reribusi Daerah selanjutnya disebut SKRD adalah surat ketetapan yang
menentukan besarnya jumlah retribusi yang terhutang
25. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut “Penyidik” untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana
dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
BAB II
NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
(1) Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya cetak KK, KTP dan Akta Catatan
Sipil,dipungut retribusi atas jasa pencatatan dan penerbitan KK, KTP dan Akta Catatan
Sipil.
(2) Pencatatan dan penerbitan Akta kelahiran usia dibawah 60 (enam puluh) hari tidak
dikenakan retribusi.
Pasal 3
Obyek Retribusi penggantian biaya cetak KK, KTP dan Akta Catatan Sipil adalah pelayanan
dan fasilitas kantor yang digunakan dalam kegiatan pemrosesan KK, KTP dan Akta Catatan
Sipil.
Pasal 4
Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa pelayanan dan
fasilitas kantor yang digunakan dalam kegiatan pemrosesan KK, KTP dan Akta Catatan Sipil.
BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi penggantian biaya cetak KK, KTP dan Akta Catatan Sipil digolongkan sebagai
retribusi jasa umum.
6
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Tingkat penggunaan jasa pelayanan diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan unuk
menerbitkan KK, KTP dan Akta Catatan Sipil.
BAB V
PRINSIP DAN SASARAN PENETAPAN TARIF RETRIBUSI
Pasal 7
Prinsip dan sasaran dalam menetapkan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan
untuk menutup biaya pendaftaran penduduk dan penerbitan KK, KTP dan Akta Catatan Sipil
dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 8
(1) Struktur tarif retribusi penggantian biaya cetak digolongkan berdasarkan jenis dokumen
kependudukan yang terdiri atas KK, KTP dan Akta Catatan Sipil.
(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi penggantian biaya cetak KK, KTP dan Aka Catatan
Sipil ditetapkan sebagai berikut:
No. Jenis Pelayanan Administrasi Tarif ( Rp )1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kartu Keluarga
Kartu Tanda Penduduk
Akta Kelahiran WNI yang melampaui batas waktu 60 (enam
puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran
Akta Kelahiran WNI yang melampaui batas waktu 1 (satu) tahun
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun sejak tanggal kelahiran
Akta Kelahiran WNI usia 18 (delapan belas) tahun keatas
Akta Perkawinan WNI :
a. di gereja/kantor
b. di luar kantor
c. di kantor setelah 60 (enam puluh) hari
d. di luar kantor setelah 60 (enam puluh) hari
5.000,-
7.500,-
12.500,-
15.000,-
20.000,-
20.000,-
30.000,-
25.000,-
50.000,-
10.000,-
7
No. Jenis Pelayanan Administrasi Tarif ( Rp )1 2 3
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Akta Kematian WNI
Akta Perceraian WNI :
a. sebelum 60 (enam puluh) hari penetapan pengadilan
b. setelah 60 (enam puluh) hari penetapan pengadilan
Akta Pengesahan Anak WNI
Akta Pengakuan Anak WNI
Akta Pengangkatan Anak WNI :
a. sebelum 1 (satu) bulan penetapan pengadilan
b. setelah 1 (satu) bulan penetapan pengadilan
Salinan Akta dan/atau Kutipan II Akta WNI :
a. Kelahiran
b. Perkawinan
c. Kematian
d. Perceraian
e. Pengakuan dan Pengesahan
f. Pengangkatan Anak
g. Catatan pinggir
Akta Kelahiran WNA yang melampaui batas waktu 60 (enam
puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran
Akta Kelahiran WNA yang melampaui batas waktu 1 (satu) tahun
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun sejak tanggal kelahiran
Akta Kelahiran WNA usia 18 (delapan belas) tahun keatas
Akta Perkawinan WNA :
a. di gereja/kantor
b. di luar kantor
c. di kantor setelah 60 (enam puluh)
d. di luar kantor setelah 60 (enam puluh) hari
Akta Kematian WNA
Akta Perceraian WNA :
a. sebelum 60 (enam puluh) hari penetapan pengadilan
b. setelah 60 (enam puluh) hari penetapan pengadilan
Akta Pengesahan Anak WNA
Akta Pengakuan Anak WNA
30.000,-
50.000,-
25.000,-
25.000,-
30.000,-
55.000,-
25.000,-
25.000,-
10.000,-
25.000,-
25.000,-
25.000,-
10.000,-
35.000,-
45.000,-
60.000,-
60.000,-
90.000,-
75.000,-
150.000,-
30.000,-
90.000,-
150.000,-
90.000,-
90.000,-
8
1 2 3
21.
22.
Akta Pengangkatan Anak WNA :
a. sebelum 1 (satu) bulan penetapan pengadilan
b. setelah 1 (satu) bulan penetapan pengadilan
Salinan Akta dan/atau Kutipan II Akta WNA :
a. Kelahiran
b. Perkawinan
c. Kematian
d. Perceraian
e. Pengakuan dan pengesahan
f. Pengangkatan Anak
g. Catatan pinggir
90.000,-
160.000,-
90.000,-
100.000,-
45.000,-
100.000,-
100.000,-
100.000,-25.000,-
BAB VIITATA CARA PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 9
(1) Retribusi yang terhutang ditetapkan dengan menerbitkan dokumen kependudukan (KK,
KTP dan Akta Catatan Sipil) atau dokumen lain yang dipersamakan.
(2) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan dokumen kependudukan atau dokumen lain yang
dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati.
BAB VIII
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 10
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
(3) Tata cara pemungutan retribusi diatur lebih lanjut oleh Bupati.
BAB IX
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 11
Retribusi penggantian biaya cetak KK, KTP dan Akta Catatan Sipil dipungut di wilayah
Daerah.
9
BAB X
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 12
(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi.
(2) Pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dengan mempertimbangkan kemampuan wajib retribusi.
(3) Tata cara pengurangan, pemberian keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 13
(1) Setiap penduduk yang dengan sengaja membuat keterangan palsu yang berakibat
mengurangi atau menghilangkan tarif retribusi penggantian biaya cetak KK dan KTP dapat
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
50 (lima puluh) kali jumlah retribusi yang terhutang.
(2) Setiap penduduk yang dengan sengaja membuat keterangan palsu yang berakibat
mengurangi atau menghilangkan tarif retribusi penggantian biaya cetak Akta Catatan Sipil
dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak 100 (seratus) kali jumlah retribusi yang terhutang.
BAB XII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 14
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberikan
wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang
Retribusi Daerah.
(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut
menjadi lengkap dan jelas;
10
b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan
tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana
dibidang retribusi daerah;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dan orang pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah;
d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan
tindak pidana dibidang retribusi daerah;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan
dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dala rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana
dibidang retribusi daerah;
g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau
dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf c;
h. memotret seseorang berkaitan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah;
1. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi;
j. menghentikan penyidikan;
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindan pidana dibidang
retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyelidikan
dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kiab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Timor Tengah Utara Nomor 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk
Dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan di Kabupaten Daerah Tingkat II
Timor Tengah Utara ( Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Timor Tengah Utara
Nomor 4 Tahun 1998 Seri B Nomor 4), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
11
Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.
Ditetapkan di Kefamenanu
pada tanggal ..........................2008
BUPATI TIMOR TENGAH UTARA,
GABRIEL MANEK
Diundangkan di Kefamenanupada tanggal ......................2008
SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA,
YAKOBUS TAEK
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA TAHUN 2008NOMOR................
11
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
NOMOR. ........ TAHUN 2008
TENTANG
RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU KELUARGA,
KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL
I. UMUM
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah, perlu melakukan perubahan yang mengatur tentang Retribusi Penggantian
Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil.
Bahwa penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan dokumen kependudukan
sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk melakukan pelayanan, pengawasan,
penertiban Administrasi Kependudukan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Sehubungan dengan itu, untuk keseragaman pemungutan Retribusi Penggantian
Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Kabupaten
Timor Tengah Utara, perlu dilakukan Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Timor Tengah Utara Nomor 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan
di Kabupaten Daerah Tingkat II Timor Tengah Utara menjadi Peraturan Daerah tentang
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akta
Catatan Sipil.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1Cukup jelas
Pasal 2Ayat (2) :
Penerbitan kutipan Akta Kelahiran bagi anak yang lahir sebelum 60(enam puluh) hari tidak dipungut biaya
Pasal 3Cukup jelas
Pasal 4Cukup jelas
Pasal 5Cukup jelas
12
Pasal 6Cukup jelas
Pasal 7Cukup jelas
Pasal 8Ayat (2)
Angka 1: Struktur Tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga
terdiri dari:
- biaya blangko permohonan;
- biaya blangko Kartu Keluarga;
- biaya cetak Kartu Keluarga.
Angka 2 : Struktur Tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Penduduk terdiri dari:
- biaya blangko permohonan;
- biaya blangko Kartu Tanda Penduduk;
- biaya cetak Kartu Tanda Penduduk.
Angka 3 s/d angka 5 : Struktur Tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak
Akta Kelahiran terdiri dari:
- biaya blangko permohonan;
- biaya blangko Akta Kelahiran;
- biaya register Kelahiran;
- biaya cetak Akta Kelahiran.
Angka 6 : Struktur Tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Akta
Perkawinan terdiri dari:
- biaya blangko permohonan;
- biaya blangko Akta Perkawinan;
- biaya register Perkawinan;
- biaya Pencatatan Perkawinan;
- biaya cetak Akta Perkawinan.
Pasal 9Cukup jelas
Pasal 10Cukup jelas
Pasal 11Cukup jelas
Pasal 12Ayat (2) : Pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi
penggantian biaya cetak KK, KTP dan Akta Catatan Sipil dapatdiberikan secara kolektif kepada perseorangan maupunkelompok melalui kerja sama dengan pihak swasta lainnya.
Pasal 13Cukup jelas
13
Pasal 14
Ayat (1): Yang dimaksud dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dibidang
Administrasi Kependudukan adalah Pegawai Negeri yang
diberikan kewenangan khusus oleh Undang-Undang untuk
melakukan penyidikan di bidang Admnistrasi Kependudukan.
Pasal 15Cukup jelas
Pasal 16Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR .........
14