21
3 SELAYANG PANDANG KABUPATEN KONAWE Kabupaten Konawe merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara hasil pemekaran Kabupaten Kendari dengan ibu kota kabupaten di Unaaha (UU Nomor : 6 tahun 1995). Secara administrative Kabupaten Konawe meliputi Kecamatan Asera, Wiwirano, Lasolo, Sawa, Abuki, dan Lambuya. Berdasarkan arah dan kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe termasuk sebagai kawasan andalan penyangga Kota Kendari, yang diperuntukkan menjadi kawasan pertanian dan agroindustri. Sedangkan berdasarkan RTRW Kabupaten Konawe, pembangunan wilayah dilakukan dengan pendekatan kawasan prioritas yaitu : Kawasan Andalan meliputi kota Unaaha dan Wawotobi dengan fungsi sebagai pusat pelayanan antar wilayah. Kawasan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, meliputi kecamatan Lambuya, Pindidaha, Wawotobi, Abuki, Lainea, Unaaha sebagai wilayah pengembangan tanaman pangan. Sedangkan Kecamatan Asera, Wiwirano, Lasolo, Sawa, Abuki, Lambuya sebagai wilayah pengembangan perkebuan. Kawasan Sentra Produksi, meliputi kecamatan Moramo, Lainea, Unaaha, Lasolo, Wawonii dan Waworete. Sebagai wilayah produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura, perternakan, perikanan, industri, pariwisata, kehutanan, pertambangan. Kawasan Lahan Kritis, meliputi kecamatan Soropia, Waworete, Wawonii, Wiwirano, Latoma, Tanggauna, Unaaha, Lambuya, Longgeduku, Wawotobi, Abuki, Pondidaha, Lasolo dan Asera. sebagai kawasan penyangga bawahannya. Kawasan pulau-pulau kecil, meliputi Pulau Wasonii, Pulau Bahubulu, Pulau Labengke. Diperuntukan sebagai kawasan pengembangan perikanan, perdagangan dan jasa, transportasi, pariwisata, tambang dan industri.

Kabupaten Konawe

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Selayang Pandang

Citation preview

3

SELAYANG PANDANG

KABUPATEN KONAWE

Kabupaten Konawe merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara hasil pemekaran Kabupaten Kendari dengan ibu kota kabupaten di Unaaha (UU Nomor : 6 tahun 1995). Secara administrative Kabupaten Konawe meliputi Kecamatan Asera, Wiwirano, Lasolo, Sawa, Abuki, dan Lambuya.

Berdasarkan arah dan kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe termasuk sebagai kawasan andalan penyangga Kota Kendari, yang diperuntukkan menjadi kawasan pertanian dan agroindustri. Sedangkan berdasarkan RTRW Kabupaten Konawe, pembangunan wilayah dilakukan dengan pendekatan kawasan prioritas yaitu :

Kawasan Andalan meliputi kota Unaaha dan Wawotobi dengan fungsi sebagai pusat pelayanan antar wilayah.

Kawasan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, meliputi kecamatan Lambuya, Pindidaha, Wawotobi, Abuki, Lainea, Unaaha sebagai wilayah pengembangan tanaman pangan. Sedangkan Kecamatan Asera, Wiwirano, Lasolo, Sawa, Abuki, Lambuya sebagai wilayah pengembangan perkebuan.

Kawasan Sentra Produksi, meliputi kecamatan Moramo, Lainea, Unaaha, Lasolo, Wawonii dan Waworete. Sebagai wilayah produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura, perternakan, perikanan, industri, pariwisata, kehutanan, pertambangan.

Kawasan Lahan Kritis, meliputi kecamatan Soropia, Waworete, Wawonii, Wiwirano, Latoma, Tanggauna, Unaaha, Lambuya, Longgeduku, Wawotobi, Abuki, Pondidaha, Lasolo dan Asera. sebagai kawasan penyangga bawahannya.

Kawasan pulau-pulau kecil, meliputi Pulau Wasonii, Pulau Bahubulu, Pulau Labengke. Diperuntukan sebagai kawasan pengembangan perikanan, perdagangan dan jasa, transportasi, pariwisata, tambang dan industri.

GAMBARAN UMUM

KTM HIALU

1. KONDISI GEOGRAFI Secara administratif kawasan KTM Hialu terletak di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Kawasan tersebut meliputi 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Asera, dengan total luas daratan 40.505 Ha. Secara Geografis Kawasan Hialu terletak di antara 122°01’ - 122°18’ garis Bujur Timur dan 03°03’ – 03°19’ garis Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Sebelah Selatan : Kecamatan Asera. Sebelah Barat : Kecamatan Latoma. Sebelah Timur : Laut Banda dan Sulawesi Tengah.

Aksesibilitas Darat Menuju Kawasan HialuJalur

Aksesibilitas Jarak (Km)

Waktu Tempuh

Kendari– Lamonae Utama

181,30 6 jam

Unaaha– Lamonae Utama

143,40 5 Jam

Aksesibilitas Laut Menuju Kawasan Hialu

Jalur Aksesibilitas Sarana Waktu Tempuh

Kendari – Andowia Laut Andowia - Hilau sungai 4 JamKendari – Morombo Laut 8 JamKendari – Molore Laut 9 Jam

4

GAMBARAN UMUM

KTM HIALU

f kawasan KTM Hialu terletak Sulawesi Tenggara.

Kawasan tersebut meliputi 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Asera, dengan total

Secara Geografis Kawasan Hialu terletak di 122°18’ garis Bujur Timur dan

03°19’ garis Lintang Selatan, dengan

Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan Kecamatan Asera. Kecamatan Latoma. Laut Banda dan Sulawesi Tengah.

ksesibilitas Darat Menuju Kawasan Hialu

Tempuh Struktur Jalan

Sarana Transportasi

Biaya PP (Rp./Org)

Hot Mix/Sirtu

Travel AVP Bus Reguler

110.000 80.000

Hot Mix / Sirtu

Bus Reguler 100.000

Aksesibilitas Laut Menuju Kawasan Hialu Waktu Tempuh

Sarana Transportasi

Biaya PP (Rp./Org)

6 jam Kapal Motor - 4 Jam Ketinting - 8 Jam Kapal Motor - 9 Jam Kapal Motor -

Komposisi Luas Kawasan KTM Hialu

5

2. KONDISI FISIK Topografi

• Landai sebagian besar areal yang masuk kecamatan Asera seperti desa Linomoyo (bagian selatan) adalah < 3 %.

• Bergelombang dibagian tengah kawasan sekitar desa Hialu Utama dan sekitarnya adalah > 8 % - 15 %.

• Bergelombang-Berbukit dibagian timur arah pantai yang masuk ke dalam Kecamatan Langgikima (Bagian Tenggara Kawasan Hialu) > 8 % - 25 %.

• Landai-Bergelombang dibagian utara kawasan adalah > 3% - 8 % Kondisi Geologi

Kawasan KTM Hialu termasuk kawasan Mandala Geologi Sulawesi Timur, yang dicirikan oleh himpunan batuan malihan, serpentinit, gabro, basal, dan batuan sedimen pelagos Mesozoikum. Kondisi Iklim

Curah hujan rata-rata per tahun 1.466,96 mm Suhu udara rata-rata per tahun 28,016 ºC Kelembaban udara relatif (RH) rata-rata per bulan 74,09% Kondisi Hidrologi

Kawasan Hialu di lalui oleh beberapa aliran sungai (sungai dalam bahasa setempat adalah Aalaa), yaitu: Sungai Solo, Sungai Lindu, Sungai Landawe, dan beberapa sungai kecil seperti Sungai Tapusolo, Sungai Warano, dan Sungai Enggo Solu. Penggunaan Lahan

Kecamatan

Luas (Ha)

Sawah Ladang Kebun Permu-kiman

Lahan Umum

Luas Total

Wiwirano 325 3.587 9.076 2.079 7.781 22.848

Langgikima 0 1.743 2.317 469 3.113 7.642

Asera 1.983 1.835 2.062 621 3.514 10.015

Luas Total 2.308 7.165 13.455 3.169 14.408 40.505

6

3. KONDISI SOSIAL-DEMOGRAFIS

Kependudukan

Jumlah penduduk KTM Hialu berjumlah 17067 jiwa (3.977 KK), dengan jumlah penduduk di kecamatan Wiwirano 9.621 jiwa (2.312 kk), Langgikima 3.698 jiwa (795 kk) dan Asera 3748 jiwa (870 kk).

Tingkat Kepadatan Penduduk di KTM Hialu

Berdasarkan produktivitas usia, penduduk KTM Hialu didominasi oleh kelompok usia produktif (15 – 55 th) yaitu 62 % dan kelompok usia non-produktif (<15 - > 55 th) sebanyak 38 %. Jika berdasarkan jenis kelamin, penduduk KTM Hialu di dominasi oleh jenis kelamin laki laki 53,61% dan perempuan 46,39 %.

Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk pada umumnya bertumpu pada sektor pertanian, dan sebagian kecil menjadi PNS atau pensiunan PNS. Sedangkan profesi pedagang, buruh/tenaga proyek, nelayan sungai/laut, pandai besi, hanya bersifat sampingan

Pendidikan

42.20

48.66

37.48

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

Kepadata

n P

enduduk

(Jw/K

m2)

Wiwirano Laggikima Asera

Kecamatan

7

Agama

Sebagian besar penduduk dalam kawasan Hialu pada tahun 2006 memeluk agama Islam 16.066 orang (94,13 %) dan sisanya beragama Protestan 134 orang (0,79 %), Katolik 2 orang (0,01 %) dan Hindu 865 orang (5,07 %).

Adat Budaya

Ada 3 macam etnis di Kawasan Hialu, yaitu Pancana, Maronene, dan Tolaki. Etnis Tolaki adalah etnis yang dominan. Etnis ini terdiri atas beberapa sub-kelompok, termasuk Bingkokak. Budaya dan seni budaya masyarakat setempat cukup tinggi dan sangat beragam, antara lain berbagai jenis tarian (Tarian Lulo, Tarian Mondotambe, Tari Mekindohosi, Tari Moana), musik (musik Bambu) dan upacara adapt (upacara Mosehe).

4. KONDISI PEREKONOMIAN Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Jenis Komoditi

Luas

Panen

(Ha)

Produktifitas

(Ton/Ha)

Produksi

(Ton)

Nilai Produksi

(Rp.)

Perkebunan : 18.548.148.000

1. Coklat 1.799 0,978 1.759,422 14.075.376.000

2. Jambu Mete 518 0,237 122,766 3.682.980.000

3. Kelapa Dalam 310 0,384 119,040 476.160.000

4. Kopi 108 0,242 26,136 313.632.000

5. Kelapa sawit 2.500 - - .-

Tan. Pangan : 16.379.709.200

1. Padi Sawah 828 3,120 2.583,360 5.166.720.000

2. Padi Gogo 1.321 2,705 3.573.305 7.146.610.000

3. Ubi kayu 912 13,638 12.437,856 2.487.571.200

4. Kc. Hijau 466 0,847 394,702 1.578.808.000

Jumlah 34.927.857.200

8

Perekonomian kawasan KTM Hialu didominasi dan bertumpu pada sektor pertanian, dengan komoditas unggulan adalah padi dan coklat. Tanaman padi sawah dan padi gogo pada umumnya diusahakan pada areal dataran dan cekungan di sepanjang aliran sungai Lindu, sungai Matarowacu dan Landawe. Tanaman coklat ditanam di lahan pekarangan dan tegalan yang mempunyai topografi datar sampai bergelombang.

Selain padi dan coklat, tanaman pertanian dan perkebunan yang banyak diusahakan adalah: kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, coklat, jambu mete, kelapa dalam, kopi dan kelapa sawit.

Sebagi penunjang pertanian, sebagian masyarakat di kawasan KTM Hialu juga memelihara berbagai jenis ternak dalam sekala rumah tangga. Adapun jenis ternak yang di pelihara adalah ayam, kambing, itik, sapi dan kerbau. Pengolahan Hasil Pasca Panen

Kegiatan pengolahan hasil pasca panen, meliputi: Pedal thresher untuk perontokan gabah padi Plastik jemur untuk penjemuran gabah padi dan pengeringan biji coklat Fasilitas mesin Rice Milling Unit (RMU) untuk penggilingan gabah menjadi beras.

Kegiatan pemasakan hasil rotan.

Fasilitas Pengelolaan Pasca Panen Pemasaran dan Harga Produk

Sistem pemasaran hasil pertanian di kawasan KTM Hialu pada umumnya masih menggunakan sistem perseorangan. Hal tersebut menyebabkan petani hanya mampu menjangkau pasar local (maksimal pasar kecamatan) sehingga harga barang sangat rendah di banding di pasar besar (pasar kabupaten maupun Provinsi).

9

Kelembagaan Usaha Petani

Kegiatan kelompok tani umumnya meliputi kegiatan penunjang produksi, pembinaan petani berupa penyampaian pesan introduksi teknologi, manajemen, ataupun kepentingan lainnya. Lembaga kelompok tani yang terbentuk tidak berdasarkan hamparan lahan melainkan berdasarkan blok rumah (domisili). Kemitraan Usaha

Kemitraan usaha dalam rangka pengembangan usaha pertanian berskala agribisnis telah dilakukan oleh beberapa kelompok tani, gabungan kelompok tani dengan bentuk kemitraan usaha yang sudah ada adalah: Bapak Angkat, Perkebunan Rakyat, dan Agroestate Kondisi Pariwisata Kawasan

Potensi pariwisata, antara lain: pariwisata budaya (tarian dan upacara adat lokal), pariwisata alam (Air Terjun & Goa Tetewatu di Desa Tetewatu), dan pariwisata arkeologi (Goa-goa tengkorak).

4. KONDISI PRASARANA DAN SARANA Pendidikan

Kecamatan SD SMP SMA

Asera 10 1 1

Wiwirano 13 1 1

Langgikima 7 1 0

Jumlah 30 3 2

Kesehatan

Kecamatan Puskesmas Induk

Puskesmas pembantu

Poliklinik Desa

Asera - 4 7

Wiwirano 2 6 9

Langgikima 1 2 4

Jumlah 3 12 20

Aset Pariwisata Kawasan KTM Hialu

10

Peribadatan

Kecamatan Masjid Gereja Pura

Asera 11 3 2

Wiwirano 17 9 9

Langgikima 7 3 3

Jumlah 35 15 14

Perdagangan

Pada Kawasan Hialu terdapat 10 unit pasar lokal serta terdapat 1 unit pasar sentral. Pasar central terletak di Kecamatan Wiwirono tepatnya di desa Wawokeo (eks SP2 Lamonae), sedangkan pasar lokal terletak di Kelurahan Lamonae (eks Lamonae Induk), desa Kuratau, desa Padalere, desa Langgikina, desa Molore, desa Morombo, desa Wewerano, desa Tandoloyo, desa Linomoyo serta desa Paka Indah. Pasar sentral, hanya buka 2 kali dalam satu minggu yaitu pada hari Kamis serta hari Minggu. Sedangkan untuk pasar lokal hanya berlangsung satu kali dalam seminggu. Lembaga keuangan seperti KUD terdapat pada desa eks UPT seperti desa Hialu Utama, desa mata Benoa, desa Wacumelewe, desa Culambatu, desa Laparingga, desa Langgikima, desa Sari Mukti, desa Morambo, desa Kotamaju serta desa Paka Indah.

Jaringan Transportasi

Jalur Darat; 60 % jalan (trans Sulawesi/jalan nasional) menju kawasan kondisi baik sedangkan jalan dan jembatan di dalam kawasan sebagian besar rusak sedang sampai rusak berat.

Jalur Laut atau Sungai; Terdapat pelabuhan rakyat Andowia (dari Kendari ke Kawasan), Pelabuhan Rakyat Molore dan Pelabuhan Morombo.

MESJID HIALU

Jaringan Listrik

Sampai saat ini belum ada jaringan listrik dari PLN. Untuk penerangan, sebagian masyarakat kawasan Hialu menggunakan ”Genset” kapasitas kecil 2 PK untuk 1 KK. Sedangkan untuk 5 - 10 KK menggunakan ”Genset” kapasitas 10 PK. Dalam kawasan Hialu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan Pemerintah Prancis tahun 1998, yang terletak di Hialu Utama, tetapi tidak berfungs Jaringan Telekomunikasi

Jaringan Telekomunikasi dari Telkom dan jaringan telekomunikasi Ponsel (telepon genggam) di kawasan ini belum tersedia. Hanya jaringan Telekomunikasi Satelit yang bisa. Air Bersih

Sebagian besar masyarakat pada kawasan Hialu menggunakan sumber air bersih dari sumur gali, dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu membuat sumur bor dengan kedalaman sampai 30 meter. Untuk Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Langgikima, sudah jarang sungai untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan untuk Kecamatan Asera masih dijumpai masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan sehariterutama untuk mencuci. Drainasi dan Irigasi

Jaringan drainase di seluruh kawasan Hialu menggunakan sungai sebagai saluran primer dan untuk kawasan permukiman menggunakan jaringan drainase jalan yang strukturnya masih belum permanen atau struktur tanah. Jaringan irigasi hanya terdapat di daerah Linomoyo kecamatan Asera, karenatersebut merupakan daerah pertanian. Di Kota Maju (eks UPT Wiwirano Bawah) terdapat bendungan teknis yang berfungsi sebagai irigasi kecil yang baru bisa mengairi sawah seluas ± 100 Ha. Di daerah Linomoyo sedang di dibangun irigasi teknis seluas ± 700 ha.

11

Sampai saat ini belum ada jaringan listrik dari PLN. Untuk penerangan, sebagian masyarakat kawasan Hialu menggunakan

kapasitas kecil 2 PK untuk 1 10 KK

menggunakan ”Genset” kapasitas 10 PK. Dalam kawasan Hialu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan Pemerintah Prancis tahun 1998,

tidak berfungsi.

Jaringan Telekomunikasi dari Telkom dan jaringan telekomunikasi Ponsel (telepon genggam) di kawasan ini belum tersedia. Hanya jaringan

Sebagian besar masyarakat pada kawasan Hialu menggunakan sumber air bersih dari sumur gali, dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu membuat sumur bor dengan kedalaman sampai 30 meter. Untuk Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Langgikima, sudah jarang sekali masyarakat menggunakan air

hari. Sedangkan untuk Kecamatan Asera masih dijumpai masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari

awasan Hialu menggunakan sungai sebagai saluran primer dan untuk kawasan permukiman menggunakan jaringan drainase jalan yang strukturnya masih belum permanen atau struktur tanah.

Jaringan irigasi hanya terdapat di daerah Linomoyo kecamatan Asera, karena daerah tersebut merupakan daerah pertanian. Di Kota Maju (eks UPT Wiwirano Bawah) terdapat bendungan teknis yang berfungsi sebagai irigasi kecil yang baru bisa mengairi sawah seluas ± 100

Di daerah Linomoyo sedang di dibangun

12

RENCANA PENGEMBANGAN

KTM HIALU

Kecamatan Wiwirano diarahkan sebagai salah satu kawasan untuk

pengembangan Kawasan Transmigrasi, Industri dan perdagangan

Kawasan Hialu masuk ke dalam Wilayah Pengembangan 2 (WP 2).

Pengembangan Kawasan Hutan Produksi.

pengembangan Perkebunan dan Pertanian Lahan Kering.

DAS Lasolo Rencana

dibangun PLTA

Posisi Kawasan Hialu yang terletak di Kab. Konawe merupakan Wilayah Pengembangan 2 yang diarahkan sebagai Kawasan:

• Kawasan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan.

• Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

• Pengembangan Kawasan Industri & Perdagangan.

Danau Towuti di Kab. Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan sebagai kawasan Pengembangan Pariwisata yang dapat di Integrasikan dengan Pembentukan Kota

Terpadu Mandiri di Kawasan Hialu

Kota Unaaha, Sebagai

Ibukota Kab. Konawe

Kota Kendari, Sebagai Ibukota Prov. Sulawesi Tenggara

13

1. RENCANA PENGEMBANGAN RUANG

10 Unit pemukiman Transmigrasi Permukiman yang sudah diserahkan (PTD) dan pemekaran desanya.

1 Unit Permukiman Transmigrasi yang sedang dibina ( PTA), 5 calon unit permukiman transmigrasi yang sudah dibuat RTSP/RT-UPT (PTC) dan

16 desa sekitar (PDS) dan areal-areal potensial seluas + 40.000 Ha.

.

2. RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

Rencana Pengembangan Pendidikan

Rencana pengembangan infrastruktur pendidikan sampai Tahun 2015 di kawasan KTM Hialu, meliputi: SD, SMP, SMA dan PT.

Lokasi Infrastruktur (Unit)

SD SMP SMA PT SKP III/PPE 4 2 1 1 SKP I 2 1 1 - SKP II 2 1 1 - SKP IV 2 1 1 - Jumlah 10 5 4 1

SKP I: desa Linomoyo, Bandaeha, Kotamaju, Walandawe, Wiwirono, Mopute, Tondoloyo, Puu Hialu, Linomoyo, Sambandete, Paka Indah serta 7 calon lokasi baru yang sudah ada RTSPnya.

SKP II: desa Sari Mukti, Langgikima, Molore, Lamoruru, Polora Indah, Pariama, Morombo

SKP III/PPE: desa Hialu Utama, Wawoheo . desa Polo-Polara, desa Kolusua, desa Kuratau, desa Mata Benua, Desa Lamonae, Landawe Utama, Wacumelewe, Mata Osole, Culambatu, Padalere, Lamonae Utama, Laparingga,

SKP IV: Desa-desa Tetewacu, Pondowa, Lalomerui serta calon lokasi yang akan dikembangkan investor perkebunan (dengan catatan; sesuai dengan perubahan batas Kawasan hutan

14

Rencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan

Infrastruktur Kesehatan

Lokasi Pengembangan SKP

III/PPE SKP I SKP II SKP IV

Pustu 4 2 2 2 Puskesmas 2 1 1 1 Poliklinik 1 1 1 1 BKIA 1 - - - Apotik 2 1 1 - Rumah Sakit C 1 - -

Rencana Pengembangan Peribadatan

Karena sebagian besar penduduk beragama Isalam maka rencana pembangunan infarastruktur masjid dan mushola paling banyak diantara tempat peribadatan yang lain (Gereja dan Pura) dan ada hampir disetiap desa.

Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi Darat

NO RENCANA KEGIATAN VOLUME (KM)

Jalan Nasional 109,5

1. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Lasolo – Andowia 23,3

2. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Andowia - Linomoiyo 21,20

3. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Linomoiyo – Hialu Utama 33,8

4. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Hialu Utama – Lamonae Utama 7

5. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Lamonae Utama - Tetewatu 11

6. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Tetewatu – Perbatasan Sulteng 13,2

Jalan Kabupaten 101,00

1. Peningkatan Jalan Ruas Polo Polora – Molore/Pelabuhan 11,80

2. Peningkatan Jalan Ruas Langgikima – Morombo/Pelabuhan 13,50

3. Peningkatan Jalan Ruas Kuratau – Mata Benua 1,70

4. Peningkatan Jalan Ruas Tetewatu - Routa 19,00

5. Pembangunan Jalan Ruas Tetewatu - Routa 55,00

Jalan KTM 19,00

1. Peningkatan Jalan Ruas Trans Sulawesi – Kades Linomoiyo 2,00

2. Peningkatan Jalan Ruas Lamonae - Culambacu 2,00

3. Peningkatan Jalan Menuju Pembibitan PT. Damai Jaya Lestari 5,00

4. Peningkatan Jalan Ruas Lamonae – Padelere Induk 3,00

5. Peningkatan Jalan Ruas Kuratau – Pasar Kuratau 1,50

6. Peningkatan Jalan Tetewatu - Pabrik Mini 1,50

7. Peningkatan Jalan Tetewatu – Goa Air Terjun 0,50

8. Pembangunan Jalan Ruas Linomoiyo – Air Terjun Lameruru 3,50

15

Rencana Pembangunan Jembatan di Kawasan KTM Hialu

NO. RENCANA KEGIATAN JUMLAH (BUAH)

TOTAL BENTANG

(M)

Jembatan Pada Ruas Jalan Nasional

1. Pembangunan Jbt Pada Ruas Kuratau – Lamonae Utama

1 6

Jembatan Pada Ruas Jalan Kabupaten

1. Pembangunan Jbt Ruas Polo Polora – Molore/Pelabuhan

8 66

2. Pembangunan Jbt Ruas Langgikima – Morombo/Pelabuhan

4 44

3. Pembangunan Jbt Ruas Kuratau – Mata Benua 2 12

Jembatan Pada Ruas Jalan KTM 19,00

1. Pembuatan Jbt Ruas Lamonae - Pt. Damai Jaya Lestari

3 18

2. Peningkatan Jalan Ruas Lamonae – Padelere Induk

2 12

Rencana pengembangan infrastruktur transportasi laut

Pembangunan Dermaga Kapasitas 2000 DWT dengan 500 m2. Pembangunan 1 unit Fasilitas Bongkar Muat Pembangunan Tempat Parkir dengan luas 1000 m2 Pembangunan 1 unit Pergudangan

Rencana Pengembangan Industri, Perdagangan dan Jasa

Pembangunan Pabrik CPO untuk mengolah Tandan Buah Segar Kelapa sawit yang sudah dihasilkan di SKP IV ( Tetewatu)

Pembangunan pabrik pengolah biji Kakao SKP II (Langgikima). Pembangunan Balai Benih umum (BBU) Padi seluas 20 ha di desa Linomoyo.

Pengembangan saluran irigasi di desa Kota Maju dan desa-desa SKP I seluas 750 Ha pada lahan yang potensial dikembangkan padi sawah dan desa Kuratau, lamone Induk dan desa Padalere. Air sungai yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan saluran irigasi adalah sungai Lindu.

Pembangunan Rice Milling unit di tiap desa Laronaha, Kotamaju, Pondoa, Wiwirano, Linomoyo, Sabandete, Kuratau dan Padalere.

Pembangunan Toko Saprotan dan Alsintan di Desa-desa Utama linomoyo, langgikima, Lamonae Utama dan Tetewatu.

Penyediaan Kios tani untuk memudahkan penduduk dalam memenuhi kebutuhan Saprotan prioritas di Pusat KTM dan Desa-desa Utama, selanjutnya di tiap desa.

16

Penyedia Alsintan (Hand Tractor Rotary, Hand Sprayer, Power Threser, Dryer Kubota 7,4 PK) di tiap desa potensial padi sawah

Pembangunan lantai jemur di tiap desa potensial padi sawah (16 unit). Pembangunan Rumah Entrys coklat dan Lada di Kuratau Pembangunan Seed farm (pembibitan) coklat dan lada seluas 5 ha di Kuratau.

Pembangunan Statsiun Pengukur Curah Hujan di desa linomoyo dan desa Kuratau masing-masing 1 unit.

Pembangunan Gudang Pupuk dan Gudang hasil produksi. Pembangunan Balai Pelatihan dan Penyuluhan di Hialu Utama.

Rencana Pengembangan Listrik

No. Fasilitas Standar

Kebutuhan (Watt)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jumlah Kebutuhan (Watt)

1. Rumah Tangga 180 60.000 10.800.000 2. Penerangan Umum 10 % kebutuhan rumah tangga 1.080.000 3. Industri, Perdagangan,

Fasos dan Fasum 20 % kebutuhan rumah tangga 2.160.000

Jumlah kebutuhan jaringan listrik pada tahun 2015 14.040.000

Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Telepon

Pembangunan 1 unit gardu induk. Pemasangan 120 tiang telpon di sepanjang jalan dgn status jalan Provinsi dan jalan kota dan jalan lingkungan.

Penyambungan kabel telepon sepanjang 12.000 meter sesuai dengan jumlah tiang.

Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih.

Pembangunan instalasi Pengolah Air bersih di Hialu Utama, Langgikima, Linomoyo dan Tetewatu, yang dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 3,6 juta liter/hari pada tahun 2015.

Rencana Pengembangan Jaringan Drainase & Irigasi

Pembangunan Jaringan Drainase Jalan di seluruh kawasan sepanjang 20 km. Pengembangan Irigasi Teknis seluas 700 ha di Linomoyo Pencetakan sawah seluas 500 ha di Linomoyo

Rencana Pengembangan Permukiman

Kebutuhan rumah dan kebutuhan ruang di kawasan KTM Hialu meliputi rencana kebutuhan rumah sampai tahun 2015 adalah sebesar 12.000 unit dengan kebutuhan ruang sebesar 1.501.850 m² (150,185 Ha).

17

3. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA Rencana Pengembangan Budidaya Tanaman Unggulan

Komoditas unggulan di kawasan KTM Hialu adalah lada dan sawit sedangkan komoditas penunjang adalah coklat dan padi.

Rencana pengembangan budidaya tanaman unggulan di kawasan Hialu, dilakukan melalui :

Peningkatan produktifitas lahan dengan menggunakan teknik pertanian yang tepat-guna, efektif dan ramah lingkungan.

Diversifikasi pertanaman dilakukan melalui pengaturan pola tanam dan pola produksi komoditas unggulan.

Rehabilitasi lahan marginal dilakukan dengan tindakan khusus termasuk pemberian input teknologi pertanian.

Pengembangan cara-cara terasering lahan sesuai garis kontour yang disertai dengan budidaya tanaman lorong bertujuan untuk mencegah erosi lahan.

Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian

Pembangunan jaringan irigasi Pembangunan Balai Benih padi, coklat dan lada Pembangunan stasiun pengukur curah hujan Sarana budidaya tanaman Penguatan kelembagaan usaha petani baik kelembagaan produksi kelembagaan ekonomi dalam bentuk koperasi.

Rencana Pengembangan Penguatan Sistem Pemasaran

Penguatan kelembagaan ekonomi petani Persingkat rantai pemasaran Minimalkan persaingan pasar Pemantauan dan pengendalian pasar untuk memperkecil resiko persaingan pasar.

Rencana Pengembangan Kemitraan Usaha

Pola kemitraan yang akan dikembangkan antara lain: Kemitaan Inti-Plasma, Agroestate, Perkebunan Rakyat dan Bapak Angkat. Rencana Pengembangan Kelembagaan Pengkajian Alih Teknologi

Pengembangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Pengembangan Balai Konsultasi Agribisnis Pengembangan Balai Pelatihan dan Penyuluhan lapangan pertanian

18

Rencana Pengembangan Kelembagaan Keuangan dan Permodalan

Bentuk lembaga keuangan,dan permodalan antara lain: Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Lembaga Keuangan Mikro-BMT, BRI-Unit Bank Desa, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Permodalan Nasional Madani (PNM), dan atau Lembaga Dana dan Kredit Perdesaan (LDKP). Rencana Pengembangan Pasca Panen dan Agroindustri

Rencana pengembangan pengolahan pasca panen dan agroindustri diarahkan dalam skala usaha agribisnis yang sesuai dengan potensi kawasan Hialu, antara lain :

Pengadaan Power Thresher (kapasitas 1200 kg/jam) Pembangunan Lantai jemur produk pertanian Pengadaan Mesin Dryer (kapasita 1200 kg/10 jam) Pengadaan Mesin Giling tepung Coklat (kapasitas 25 kg/jam) Pengadaan Mesin Rice Huller (kapasitas 2500 kg/jam) Pembangunan Pabrik Pengolahan Sawit menjadi CPO (kapasitas 10 ton/jam)

Pembangunan Gudang pengumpul bahan baku Pembangunan Fasilitas pengolahan limbah Pebangunan Gudang penyimpanan hasil

4. RENCANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Rencana pengembangan dan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dengan cara: � Pelatihan dan pendampingan usaha, � Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pada tingkat

kecamatan. � Penyaluran modal stimulan yang tidak menimbulkan ketergantungan.

Rencana pengembangan sosial budaya, meliputi:

� Peningkatan Puskesmas Rawat Inap, Polindes, dan Pustu dgn tenaga Dokter, Mantri, Bidan.

� Peningkatan kualitas pendidikan SD, SMP, SMA, dgn fasilitas perpustakaan, komputer dan laboratorium.

� Pembentukan dan pemberdayaan Sanggar seni budaya serta pengadaan alat-alat kesenian.

Rencana pengembangan mental spiritual masyarakat, meliputi kegiatan: Pengadaan guru agama, alkitab dan buku masing-masing agama yang dianut oleh masyarakat.

19

6. INSTITUSI PENGELOLA Hasil dari rencana program pengembangan dan pembangunan KTM Hialu sebagaimana yang tertuang dalam Perencanaan Teknis Pengembangan masyarakat dan Kawasan Hialu yang dapat dijadikan “Master Plan” dalam pengembangan kawasan ini pada tahap berikutnya ditindak lanjuti dengan aspek yang paling prioritas yaitu adanya manajemen pembangunan dan pembiayaan pembangunan dengan pengelolaan :

Tingkat Provinsi, dibentuk POKJA Provinsi melalui Keputusan Gubernur dengan unsur anggotanya terdiri dari para profesional dibidangnya, diambil dari jajaran Dinas tingkat Provinsi yang terkait dengan Pembangunan dan Pengembangan KTM Hialu.

Tingkat Kabupaten, dibentuk POKJA Kabupaten melalui Keputusan Bupati dengan unsur anggotanya terdiri dari para profesional dibidangnya, diambil dari jajaran Dinas Tingkat Kabupaten yang terkait dengan Pembangunan dan Pengembangan KTM Hialu.

Tingkat Lapangan, dibentuk Organisasi Pelaksana melalui Keputusan Bupati dengan unsur anggotanya terdiri dari para profesional dibidangnya dibantu oleh seorang sekretaris dan 4 orang koordinator bidang.

20

INDIKASI PROGRAM

KTM HIALU

21

INDIKASI PROGRAM

KTM HIALU

22

INDIKASI PROGRAM

KTM HIALU

23

INDIKASI PROGRAM

KTM HIALU