54
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG (RTR)KAWASAN STRATEGIS AGROPOLITAN Kabupaten Lumajang Tahun 2017 Laporan Akhir |I - 1 B B B A A A B B B I I I P P P e e e n n n d d d a a a h h h u u u l l l u u u a a a n n n 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dalam pasal 24 ayat (2) dan Pasal 27 ayat (2) mengatur akan perlunya disusun rencana rinci tata ruang, yang salah satu diantaranya adalah Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (RTR KSK). Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang Tahun 2012-2032 telah menetapkan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten. Kawasan strategis di wilayah kabupaten meliputi (1) Kawasan Strategis Provinsi (KSP), yakni Kawasan Agropolitan Regional Bromo Tengger Semeru (BTS) sebagai kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe, dan (2) KSK yang salah satunya dari sudut kepentingan ekonomi, berupa Kawasan Strategis Agropolitan Seroja meliputi Desa Senduro, Desa Kandangtepus, Desa Kandangan, Desa Burno, dan Desa Argosari yang berada di Kecamatan Senduro serta Desa Jambekumbu, Desa Pasrujambe, dan Desa Jambearum berada di Kecamatan Pasrujambe. Dengan demikian maka KSK Agropolitan Seroja berhimpit dengan KSP lintas kabupaten. Perwujudan rencana rinci tata ruang lainnya, berupa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) juga telah dilaksanakan penyusunannnya, walaupun masih dalam proses legislasi tetapi telah dapat dipastikan informasi penetapan desa-desa yang dideliniasi sebagai Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) untuk Kecamatan Senduro maupun Kecamatan Pasrujambe. Latar belakang yang telah diuraikan menjadikan penyusunan RTR KSK Agropolitan sangat diperlukan dalam menjamin terjaganya keberlanjutan nilai strategis kawasan serta sebagai upaya konkrit dalam mewujudkan penataan dan pemanfaatan ruang yang terpadu dan terkendali di Kabupaten Lumajang.

Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 1

BBBAAA BBB III PPP eee nnn ddd aaa hhh uuu lll uuu aaa nnn

1.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dalam pasal 24 ayat (2)

dan Pasal 27 ayat (2) mengatur akan perlunya disusun rencana rinci tata ruang, yang salah

satu diantaranya adalah Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (RTR KSK).

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi,

sosial, budaya, lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi.

Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang Tahun 2012-2032 telah menetapkan Kawasan Strategis

Wilayah Kabupaten. Kawasan strategis di wilayah kabupaten meliputi (1) Kawasan Strategis

Provinsi (KSP), yakni Kawasan Agropolitan Regional Bromo Tengger Semeru (BTS) sebagai

kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten

Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe, dan (2) KSK yang salah

satunya dari sudut kepentingan ekonomi, berupa Kawasan Strategis Agropolitan Seroja

meliputi Desa Senduro, Desa Kandangtepus, Desa Kandangan, Desa Burno, dan Desa Argosari

yang berada di Kecamatan Senduro serta Desa Jambekumbu, Desa Pasrujambe, dan Desa

Jambearum berada di Kecamatan Pasrujambe. Dengan demikian maka KSK Agropolitan

Seroja berhimpit dengan KSP lintas kabupaten. Perwujudan rencana rinci tata ruang lainnya,

berupa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) juga telah dilaksanakan penyusunannnya,

walaupun masih dalam proses legislasi tetapi telah dapat dipastikan informasi penetapan

desa-desa yang dideliniasi sebagai Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) untuk Kecamatan

Senduro maupun Kecamatan Pasrujambe.

Latar belakang yang telah diuraikan menjadikan penyusunan RTR KSK Agropolitan

sangat diperlukan dalam menjamin terjaganya keberlanjutan nilai strategis kawasan serta

sebagai upaya konkrit dalam mewujudkan penataan dan pemanfaatan ruang yang terpadu dan

terkendali di Kabupaten Lumajang.

Page 2: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 2

1.2. TUJUAN

Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan

Strategis Kabupaten (RTR KSK) dalam hal ini KSK Agropolitan Lumajang yang memiliki

fungsi:

a. sebagai acuan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau

mengoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan dalam

mendukung penataan ruang wilayah kabupaten.

b. sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari

kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana diatur dalam RTRW Kabupaten.

c. sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang KSK.

Secara spesifik tujuan RTR KSK Agropolitan Lumajang dilihat berdasarkan

pertimbangan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, dimana potensi ekonomi, sumber

daya alam dan sektor-sektor unggulan yang ada dikembangkan dan dimanfaatkan menjadi

kawasan pusat-pusat pertumbuhan sehingga mampu mendorong perkembangan daerah

sekitar.

1.3. REFERENSI HUKUM

Perundangan dan peraturan hukum yang melandasi Penyusunan RTR KSK Agropolitan

adalah:

1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Nasional.

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

4. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaran Penataan

Ruang.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran

Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang Daerah.

6. Peraturan Menteri Petanian Nomor 50/Permentan/CT. 140/8/2012 tentang

Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian.

7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana

Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dan Rencana Tata Ruang Kawasan

Strategis Kabupaten (KSK).

Page 3: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 3

8. Surat Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 144/OT.210/A/V/2002

tentang Pengembangan Kawasan Agropolitan.

9. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Operasional

Pengembangan Kawasan Agropolitan Departemen Pertanian Tahun 2002.

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025.

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031.

12. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019.

13. Keputusan Gubernur Nomor 188/40/KPTS/013/2015 tanggal 20 Januari 2015

tentang Kelompok Kerja (POKJA) Pengembangan Kawasan Agropolitan dan

Minapolitan Provinsi Jawa Timur 2015.

14. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang tahun 2012 – 2032.

15. SK Bupati No. 520/10028.6/021/2004 tentang Penetapan Kawasan Agropolitan

Kabupaten Lumajang

1.4. RUANG LINGKUP PERENCANAAN

1.4.1. Lingkup Wilayah Perencanaan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 2 Tahun 2013 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang tahun 2012 – 2032 (Pasal 47 ayat 4) dan

Surat Keputusan Bupati Lumajang No. 520/10028.6/021/2004 tentang Penetapan Kawasan

Agropolitan Kabupaten Lumajang telah ditetapkan bahwa wilayah Agropolitan Kabupaten

Lumajang meliputi Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe yang terdiri

dari 19 Desa.

Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata

Ruang Kawasan Strategis Provinsi Dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten,

wilayah perencanaan KSK agar memperhatikan ketentuan yang mengatur terhadap kondisi

berhimpitan dengan KSP ataupun sebagian wilayah perencanaan KSK yang menjadi bagian

wilayah perencanaan kawasan yang disusun rencana detail tata ruangnya.

Page 4: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 4

Tabel 1.1. Kawasan Perencanaan RTR KSK Agropolitan Lumajang

No. Desa Luas Wilayah

(Ha) % terhadap Luas KSK

Agropolitan Seroja

A. Kecamatan Senduro 1 Senduro 622,00 2,01 2 Sarikemuning 597,17 1,93 3 Purworejo 312,24 1,01 4 Pandansari 843,68 2,72

5 Burno 4.072,42 13,13

6 Kandang Tepus 2.001,53 6,46 7 Kandangan 1.888,32 6,09 8 Bedayu 317,58 1,02 9 Bedayu Talang 291,40 0,94 10 Wono Cepoko Ayu 2.739,46 8,83 11 Argosari 5.603,68 18,07

12 Ranupani 3.578,75 11,54

Jumlah 22.868,23 73,75 B. Kecamatan Pasrujambe

1 Pasrujambe 2.159,16 6,96 2 Jambekumbu 1.668,14 5,38 3 Sukorejo 816,06 2,63 4 Jambearum 686,00 2,21 5 Kertosari 1.269,54 4,09 6 Pagowan 552,60 1,78 7 Karanganom 987,36 3,18

Jumlah 8.138,86 26,25 Jumlah 31.007,09 100,00

Sumber : Kecamatan Senduro dan Pasrujambe Dalam Angka 2016

1.4.2. Lingkup Materi

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata

Ruang Kawasan Strategis Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten,

pada Pasal 7 menyebutkan bahwa ketentuan teknis RTR KSK meliputi (a) tipologi KSK; (b)

delineasi KSK; (c) skala peta; dan (d) muatan RTR KSK.

Untuk tipologi KSK, yakni KSK Agropolitan, telah diatur dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Lumajang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Lumajang Tahun 2012-2032. Ketentuan teknis selanjutnya adalah delineasi KSK, dimana :

1. harus memiliki titik koordinat yang jelas

2. ditetapkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk yang berwenang di bidang

penataan ruang di kabupaten

Page 5: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 5

3. batas delineasi dapat berupa batas administrasi (berupa batas wilayah

desa/kelurahan, batas wilayah kecamatan atau batas wilayah kabupaten), batas

bentang alam (dapat berupa batas sungai, danau, dan/atau batas lainnya yang

merupakan bentang alam), dan batas buatan (dapat berupa jalan dan/atau batas

lainnya yang merupakan batas buatan)

4. mencakup kawasan inti dan kawasan penyangga, dalam hal perencanaan tata ruang

KSK tidak memerlukan adanya kawasan penyangga, delineasi KSK hanya mencakup

kawasan inti.

Ruang lingkup materi penyusunan RTR KSK ini terdiri dari :

1) tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang

2) rencana struktur ruang

3) rencana pola ruang

4) ketentuan pemanfaatan ruang

5) ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

Ruang lingkup materi/muatan RTR KSK ditentukan dengan mempertimbangkan (1)

orientasi pasar, (2) daya saing nasional dan internasional, (3) daya serap tenaga kerja, (4)

keterkaitan antara industri hulu dan industri hilir, (5) mobilitas, dan (6) kegiatan pendorong

sektor ekonomi.

1.4.2.1. Penjabaran Ruang Lingkup Materi

A. Tujuan, Kebijakan dan Strategi

1) Tujuan

Perumusan tujuan difokuskan pada perwujudan pengembangan kawasan yang

memiliki sektor unggulan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah.

2) Kebijakan

Kebijakan disusun sebagai arah tindakan dalam rangka mencapai tujuan. Perumusan

kebijakan difokuskan antara lain pada :

(1) Kebijakan penetapan sektor-sektor unggulan

(2) Kebijakan penyediaan prasarana dan sarana

(3) Kebijakan moda transportasi terpadu

(4) Kebijakan pengembangan antarsekttor ekonomi secara terpadu

(5) Kebijakan pengembangan ekonomi berbasis pengembangan ekonomi lokal dan

spesifik

Page 6: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 6

(6) Kebijakan pengembangan ramah lingkungan

(7) Kebijakan pemberian kemudahan investasi dan usaha

(8) Kebijakan pembangunan kawasan berbasis mitigasi bencana.

3) Strategi

Strategi disusun sebagai penjabaran kebijakan ke dalam langkah-langkah operasional

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perumusan strategi difokuskan antara

lain pada :

(1) arahan pengembangan perekonomian;

(2) arahan sistem pusat kegiatan ekonomi;

(3) arahan penetapan jenis kegiatan yang akan dikembangkan pada kawasan

ekonomi;

(4) arahan penyediaan permukiman para pekerja;

(5) arahan penyediaan prasarana dan sarana lingkungan (fasilitas olah raga, sistem

penyediaan air minum, drainase, persampahan, dan air limbah);

(6) arahan penyediaan sistem jaringan energi dan kelistrikan;

(7) arahan penyediaan sistem jaringan telekomunikasi;

(8) arahan penyediaan sistem jaringan transportasi terintegrasi;

(9) arahan penyediaan sistem jaringan sumber daya air;

(10) arahan mitigasi bencana pada kawasan bencana alam; dan/atau

(11) arahan pengembangan kawasan inti dan penyangga kawasan.

B. Rencana Struktur Ruang

Rencana struktur ruang terdiri atas :

1) sistem pusat kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan dalam

RTRW Kabupaten;

2) sistem jaringan prasarana dan sarana, terdiri atas :

(a) sistem prasarana dan sarana lingkungan ;

(b) penyediaan RTH dan taman bermain;

(c) penyediaan kolam pengendali banjir (retention pond);

(d) penyediaan sarana olah raga;

(e) penyediaan fasilitas pejalan kaki.

Page 7: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 7

3) sistem jaringan energi dan kelistrikan :

(a) perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan jenis energi (panas, mekanika,

cahaya, kimia, dan elektromagnet) yang berseumber dari energi terbarukan,

tidak terbarukan, dan hasil dari teknologi baru; dan

(b) perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan fungsi pembangkit listrik,

transmisi tenaga listrik, dan distribusi listrik terintegrasi.

4) sistem jaringan telekomunikasi :

pemanfaatan dan pengembangan prasarana dan sarana infromasi telekomunikasi

terintegrasi

5) sistem jaringan transportasi :

(a) penyelenggaraan sistem lalu-lintas dan angkutan jalan dan jembatan;

(b) penyediaan sistem lalu lintas dan angkutan jalan :

prasarana lalu lintas dan angkutan jalan (terminal, halte, dll); dan

penyelenggaraan moda transportasi umum terintegrasi.

6) Sistem jaringan sumber daya air :

(a) Perlindungan, pelestarian, pemanfaatan wilayah sungai, daerah aliran sungai,

dan cekungan air tanah (CAT); dan

(b) Penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,

dan pengendalian daya rusak air.

7) Sistem penyediaan air minum :

(a) Penyediaan jaringan air minum dengan sistem perpipaan terintegrasi dan/atau

jaringan bukan perpipaan;

(b) Penyediaan jaringan air minum pada kawasan permukiman dan kawasan non

permukiman; dan

(c) Perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber air minum.

8) Sistem persampahan

(a) Penyediaan prasarana dan sarana tempat penampungan sementara, tempat

pembuangan sampah terpadu, dan tempat pemrosesan akhir sampah;

(b) Perlindungan lingkungan dari bahaya tercemarnya tanah, air dan udara

(c) Penerapan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan; dan

(d) Perlindungan lingkungan melalui konsep 4R (reuse, reduce, recycle, replace).

9) Sistem jaringan air limbah

(a) Penyediaan jaringan air limbah dengan sistem perpipaan dan/atau jaringan

bukan perpipaan;

Page 8: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 8

(b) Penyediaan prasarana dan sarana instalasi pengolahan air limbah (IPAL);

(c) Perlindungan lingkungan dari bahaya pencemaran tanah, air, dan udara; dan

(d) Perlindungan tanah melalui konsep recycle.

10)Sistem jaringan drainase :

(a) Penyediaan jaringan drainase terintegrasi; dan

(b) Penyediaan drainase dengan sistem terbuka dan/atau tertutup

11)Penyediaan prasarana lainnya

(a) Fasilitas sosial dan fasilitas umum;

(b) Fasilitas utama pada lokasi evakuasi bencana

(c) Sistem pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3);

(d) Sistem pengolahan limbah rumah sakit; dan

(e) Sistem pengolahan limbah nuklir.

C. Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang dapat terdiri atas :

1) kawasan inti merupakan kawasan pengembangan potensi unggulan yang dapat

mendorong investasi sesuai dengan daya tampung dan daya dukung lingkungannya.

Kawasan inti ini dapat dilengkapi dengan kawasan publik yang dapat dimanfaatkan

sesuai dengan prinsip- prinsip fungsi utama kawasan inti untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi kawasan;

2) kawasan penyangga merupakan kawasan penunjang yang dapat menjadi pendorong

pengembangan kegiatan pada kawasan inti. Kawasan penyangga dapat dilengkapi

dengan kawasan publik yang berada pada kawasan diluar kawasan inti yang

diperbolehkan untuk mendukung fungsi utama kegiatan pada kawasan inti seperti

perdagangan dan jasa.

3) Pola ruang kawasan inti dan kawasan penyangga yang berada pada kawasan lindung,

mengikuti ketentuan pola ruang dalam RTRW;

4) Pola ruang kawasan inti dan kawasan penyangga yang berada pada kawasan budi

daya harus memuat pola ruang kawasan budi daya yang lebih rinci daripada pola

ruang kawasan budi daya yang termuat dalam RTRW provinsi atau RTRW

Kabupaten; dan

5) Pola ruang kawasan inti dan kawasan penyangga harus mencantumkan lokasi

relokasi akibat bencana alam serta jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara jika

terjadi bencana alam.

Page 9: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 9

D. Arahan/Ketentuan Pemanfaatan Ruang

Ketentuan pemanfaatan ruang KSK merupakan upaya perwujudan rencana tata ruang

yang dijabarkan ke dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir

tahun perencanaan.Ketentuan pemanfaatan ruang KSK berfungsi sebagai :

a. Acuan bagi pemerintah dan masayarakat dalam pemrograman

penataan/pengembangan wilayah;

b. Arahan untuk sektor dalam program;

c. Dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan;

d. Dasar estimasi penyusunan program tahunan untuk setiap jangka 5 (lima) tahun; dan

e. Acuan bagi masyarakat untuk melakukan investasi.

Ketentuan pemanfaatan ruang KSK disusun berdasarkan :

1) rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;

2) ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;

3) kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan;

4) prioritas pengembangan dan pentahapan rencana pelaksanaan program sesuai

dengan RPJPD; dan

5) ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Ketentuan pemanfaatan ruang KSK disusun dengan kriteria :

1) realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan;

2) konsistensi dan berkesinambungan terhadap program yang disusun;

3) sinkronisasi antar program harus terjaga dalam satu kerangka program terpadu;

4) memuat usulan program utama, lokasi, besaran, sumber pendanaan, instansi

pelaksana; dan

5) sekurang-kurangnya mencakup perwujudan rencana struktur ruang dan perwujudan

rencana pola ruang (kawasan inti dan kawasan penyangga) di KSK.

E. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSK

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang KSK memuat ketentuan umum peraturan

zonasi, ketentuan pemberian insentif dan disinsentif, serta ketentuan pengenaan sanksi.

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang KSK berfungsi :

a. menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;

b. menghindari penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang;

Page 10: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 10

c. menjaga keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;

d. mengendalikan pengembangan kawasan;

e. mencegah dampak pembangunan yang merugikan; dan

f. melindungi kepentingan umum.

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang KSK disusun dengan kriteria :

1) terukur, realistis, dan dapat diterapkan; dan

2) penetapannya melalui kesepakatan antar pemangku kepentingan.

1.4.2.2. Skala Peta

Kawasan inti KSK digambarkan dengan skala ketelitian peta 1:10.000 hingga 1:5.000,

sedangkan kawasan penyangga KSK digambarkan dengan skala ketelitian peta minimal

1:25.000.

1.4.2.3. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk keperluan pengenalan karakteristik KSK dan

penyusunan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana KSK dengan cara

pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dapat

dilakukan dengan penyebaran angket, temu wicara, wawancara orang perorang, dan

lain sebagainya untuk menjaring aspirasi masyarakat serta pihak yang melaksanakan

pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang serta observasi secara langsung

melalui peninjauan lapangan serta Metode Overlay guna memadukan data-data dasar

yang diperoleh dari hasil survey dan investigasi lapangan.

Data sekunder yang harus dikumpulkan meliputi :

a. Data terkait dengan nilai strategis dan isu strategis KSK;

b. Data kebijakan penataan ruang dan kebijakan sektor lainnya;

c. Data kondisi fisik lingkungan;

d. Data penggunaan lahan;

e. Data peruntukan lahan;

f. Data prasarana dan sarana;

g. Data kependudukan;

h. Data perekonomian, sosial dan budaya;

i. Data kelembagaan;

Page 11: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 11

j. Data dan informasi pertanahan;

k. Peta dasar; dan

l. Data lainnya sesuai dengan karakteristik KSK.

Tingkat akurasi data, sumber penyedia data, kewenangan sumber atau instansi

penyedia data, tingkat kesalahan, variabel ketidakpastian, serta variabel-variabel

lainnya yang mungkin ada, perlu diperhatikan dalam pengumpulan data. Data dalam

bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang dikumpulkan berupa data

tahunan (time series) minimal 5 (lima) tahun terakhir dengan kedalaman data

setingkat desa.

b. Pengolahan data dan analisis

Meliputi tahapan pelingkupan data, penentuan metode analisis; dan penyiapan peta

dasar.

Kegiatan analisis paling sedikit meliputi :

a. Review terhadap RTRW terkait dengan KSK;

b. Analisis penguatan nilai strategis dan isu strategis KSK;

c. Analisis delineasi kawasan;

d. Analisis konsep pengembangan kawasan

e. Analisis regional (Kawasan yang terpengaruh)

f. Analisis kebutuhan ruang

g. Analisis pembiayaan pembangunan; dan

h. Analisis lainnya sesuai dengan bentuk KSK

1.4.2.4. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana Kegiatan penyusunan RTR KSK Agropolitan yang ditunjuk sesuai mekanisme

pengadaan barang dan jasa pemerintah berkewajiban melakukan :

1. Koordinasidengan Tim Teknis dan instansi terkait;

2. Pengumpulan data dan Survey;

3. Penyusunan dokumen; dan

4. Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan

ketentuan perjanjian yang ditetapkan.

Page 12: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 12

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam Laporan Akhir Penyusunan RTR Kawasan Strategis Agropolitan

Kabupaten Lumajang ini, sistematika pembahasan diatur sesuai dengan tatanan adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, tujuan, Referensi hukum,

batasan ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup wilayah, ruang lingkup

waktu dan ruang lingkup pekerjaan serta sistematika pembahasan.

BAB II KETENTUAN UMUM

Bab ini ini berisi tentang istilah dan definisi, kesusukan KSK, fungsi dan

manfaat KSK, kriteria dan lingkup wilayah perencanaan RTR KSK dan masa

berlaku RTR KSK

BAB III TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Pada bab ini diuraikan mengenai profil KSK Agropolitan Seroja, isu-isu

strategis, tujuan penataan dan pengembangan, serta kebijakan dan strategi

penataan KSK Agropolitan Seroja.

BAB IV RENCANA STRUKTUR RUANG

Pada bab ini akan diuraikan rencana pengembangan jaringan prasarana

sebagai bagian dari pembentukan struktur ruang, yang meliputi: jaringan

pergerakan, rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan, rencana

pengembangan jaringan telekomunikasi, rencana pengembangan jaringan air

minum, rencana pengembangan jaringan drainase, rencana pengembangan air

limbah dan rencana pengembangan prasarana lainnya.

BAB V RENCANA POLA RUANG

Pada bab ini diuraikan mengenai konsep pengembangan KSK Agropolitan

Seroja, penetapan pola ruang, kode zona dan sub zona, serta rencana pola

ruang KSK Agropolitan Seroja yang meliputi rencana zona lindung dan rencana

zona budidaya.

BAB VI KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG

Bab ini berisi indikasi program dalam rangka perwujudan arahan rencana tata

ruang yang meliputi program perwujudan rencana pola ruang di KSK

Agropolitan Seroja dan program perwujudan rencana jaringan prasarana.

BAB VII KELEMBAGAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Bab ini berisi konsep pelibatan masyarakat dan keterlibatan lembaga dalam

penyelenggaraan penataan ruang.

Page 13: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 13

Peta 1.1. Orientasi Kabupaten Lumajang

Page 14: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |I - 14

Peta 1.2. Orientasi RTR KSK Agropolitan Seroja

Page 15: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |II - 1

BBBAAA BBB IIIIII KKK eee ttt eee nnn ttt uuu aaa nnn UUU mmm uuu mmm

2.1 ISTILAH DAN DEFINISI

Berikut akan dijelaskan mengenai istilah dan definisi yang ada dalam penyusunan RTR

Kawasan Strategis Agropolitan Lumajang, adalah :

1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan

makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya;

2. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang

3. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang

4. Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur

ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang

5. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional

6. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang

meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk

fungsi budi daya

7. Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola

ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan

program beserta pembiayaannya

8. Penggunaan Lahan adalah fungsi dominan dengan ketentuan khusus yang

ditetapkan pada suatu kawasan, blok peruntukan, dan/atau persil

9. Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten/kota adalah rencana tata

ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten/kota, yang merupakan

penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi

penataan ruang wilayah kabupaten/kota, rencana struktur ruang wilayah

kabupaten/kota, rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota, penetapan kawasan

strategis kabupaten/kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota, dan

ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota

Page 16: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |II - 2

10. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur

terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif

dan/atau aspek fungsional

11. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan

12. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan

13. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan

sumber daya buatan

2.2 KEDUDUKAN RTR KAWASAN STRATEGIS AGROPOLITAN LUMAJANG

RTR KSK merupakan rencana rinci sebagai tindak lanjut dari Perda RTRW Kabupaten.

Kedudukan RTR KSK terhadap sistem perencanaan tata ruang ditunjukkan pada Gambar 2.1.

sebagai berikut :

Gambar 2. 1 Kedudukan RTR KSK Dalam Sistem Penataan Ruang

Page 17: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |II - 3

2.3 FUNGSI DAN MANFAAT RTR KAWASAN STRATEGIS AGROPOLITAN

LUMAJANG

Fungsi dan manfaat RTR KSK diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Fungsi dan Manfaat RTR KSK RTR KSK

Fungsi

1. sebagai acuan pemerintah Kabupaten

untuk memastikan penyelenggaraan penataan ruang di kabupaten sudah mempertimbangkan nilai-nilai strategis Kabupaten yang ada di kabupaten tersebut;

2. sebagai acuan pemerintah kabupaten dalam penyusunan RTRW kabupaten dan rencana rincinya;

Manfaat

1. terakomodasinya nilai-nilai strategis

kabupaten yang terpadu dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana rincinya;

2.4 KRITERIA DAN LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN RTR KAWASAN

STRATEGIS AGROPOLITAN LUMAJANG

Kawasan strategis kabupaten ditetapkan dengan kriteria:

a. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang

memiliki kekhususan;

b. Memperhatikan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang berada di wilayah kabupaten;

c. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis provinsi, namun harus memiliki

kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan

antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten yang jelas;

d. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu

merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki:

1) Potensi ekonomi cepat tumbuh;

2) Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;

3) Potensi ekspor;

4) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;

5) Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

Page 18: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |II - 4

6) Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka

mewujudkan ketahanan pangan; atau

7) Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka

mewujudkan ketahanan energi.

e. Dapat merupakan kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan

tertinggal di dalam wilayah kabupaten;

f. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

sosial dan budaya antara lain kawasan yang:

1) Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;

2) Merupakan prioritas peningkatan kualitas social dan budaya;

3) Merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;

4) Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya;

5) Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau

6) Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

g. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber

daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain:

1) Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis, pengembangan

antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;

2) Memiliki sumber daya alam strategis;

3) Memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;

4) Memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau

5) Memiliki fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

h. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, seperti halnya kawasan yang:

1) Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

2) Merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora

dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus

dilindungi dan/atau dilestarikan;

3) Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun

berpeluang menimbulkan kerugian;

4) Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;

5) Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;

6) Merupakan kawasan rawan bencana alam; atau

Page 19: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |II - 5

7) Merupakan kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan

mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

i. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan

kepentingan pembangunan wilayah kabupaten.

2.5 MASA BERLAKU RTR – KSK

Masa berlaku RTR – KSK adalah:

a. RTR – KSK berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau

kembali setelah 5 (lima) tahun.

b. RTR – KSK berlaku saat ditetapkan menjadi Perda.

c. Peninjauan kembali RTR – KSK dimungkinkan, bila terjadi perubahan pada saat

peninjauan kembali Perda RTRW Kabupaten sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Page 20: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 1

BBBAAA BBB VVVIII KKK eee ttt eee nnn ttt uuu aaa nnn

PPP eee mmm aaa nnn fff aaa aaa ttt aaa nnn RRR uuu aaa nnn ggg

6.1. PROGRAM PEMANFAATAN RUANG

Rencana program pengembangan RTR KSK Agropolitan Seroja ini merupakan rencana

pengembangan agropolitan yang lebih mengedepankan potensi-potensi komoditas yang ada di

wilayah pengkajian. Rencana ini menerapkan keterpaduan dari beberapa aspek yang antara

lain adalah sumberdaya alam yang dimiliki, teknologi yang akan digunakan, kesiapan

sumberdaya manusianya, ekonomi, social budaya, dan kelembagaan adalah suatu hubungan

sinergi yang sangatprioritas.

Pembangunan dan pengembangan RTR KSK Agropolitan Seroja bersifat komprehensif

dan melibatkan berbagai sektor kehidupan serta membutuhkan sumberdaya modal yang

besar. Di sisilain, keterbatasan modal pembangunan (baik dalam pengertian dana,

sumberdaya manusia, maupun bahan baku pembangunan merupakan masalah umum yang

dihadapi dalam proses pelaksanaan pembangunan. Dengan adanya keterbatasan tersebut

menyebabkan pengembangan RTR KSK Agropolitan Seroja tidak dapat dikerjakan sekaligus,

tetapi dilakukan secara bertahap.

Program pengembangan RTR KSK Agropolitan Seroja disamping terdapat adanya faktor

keterbatasan tersebut, pada hakekatnya merupakan pembangunan yang berlangsung terus-

menerus sejalan dengan dinamika perkembangan kawasan, baik secara fisik, ekonomi,

maupun social budaya. Pembangunan tidak hanya berarti membangun sesuatu yang baru atau

merombak yang lama dan kemudian menggantinya dengan yang baru, tetapi juga merupakan

proses memperbaiki kondisi eksisiting sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih optimal.

Berikut tahap-tahap pelaksanaan pembangunan yang ditentukan berdasarkan skala

prioritas tertentu, antara lain:

1. Pengembangan dan pemantapan sentra industri pengolahan komoditas unggulan

KSK Agropolitan Seroja sebagai penunjang agroindustri.

2. Pemantapan kawasan usaha tani hortikultura, peternakan, dan perkebunan sebagai

sentra industri primer.

Page 21: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 2

3. Pengembangan dan pemantapan prasarana agropolis yang terintegrasi dengan

prasarana wilayah.

4. Pengembangan dan pemantapan sarana agropolis.

5. Pengembangan pariwisata.

6. Pemantapan dan pelestarian kawasan lindung.

7. Pengembangan permodalan dan kelembagaan ekonomi rakyat melalui sistem

agribisnis.

8. Pengembangan kawasan permukiman.

9. Optimalisasi peranan Pasar Agropolitan Seroja.

6.2. INDIKASI PROGRAM

Konsep agropolitan ini mencoba mensinergikan pola kehidupan masyarakat yang

semakin tidak dapat lepas dari modernisasi dengan penyebaran pembangunan yang berbasis

pada pengembangan terpadu sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang terbarukan

secara bersamaan dalam implementasi teknis operasionalnya. Indikator keberhasilan

pembangunan KSK Agropolitan Seroja ru akan memberikan dampak teknis dan ekonomis

secara nyata terhadap pembangunan wilayah yang dapat diukur dengan adanya:

1. Harmonisasi dan keterkaitan hubungan yang saling menguntungkan antara daerah

pedesaan dan perkotaan di dalam KSK Agropolitan Seroja;

2. Peningkatan produksi, diversifikasi, dan nilai tambah pengembangan agribisnis

yang dinikmati secara bersama-sama oleh masyarakat dalam kawasan

pengembangan KSK Agropolitan Seroja;

3. Peningkatan pendapatan, pemerataan kesejahteraan, perbaikan penanganan

lingkungan, dan keberlanjutan pembangunan pertanian dan pedesaan; dan

4. Dalam konteks regional akan terjadi efisiensi pemanfaatan sumberdaya,

peningkatan keunggulan komparatif wilayah, perdagangan antar daerah, dan

pemantapan pelaksanaan desentralisasi pembangunan.

Pembangunan dan pengembangan KSK Agropolitan Seroja secara bertahap dengan

pendekatan program jangka menengah 5 (lima) tahunan, dengan memperhatikan prinsip-

prinsip:

1. Berdasarkan aspirasi masyarakat petani KSK Agropolitan Seroja (bottom up)

melalui “community action partisipatif” (CAP).

2. Bertahap sesuai kepentingan kebutuhan aktivitas agropolitan dan mendukung

terwujudnya struktur tata ruang KSK Agropolitan Seroja.

Page 22: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 3

3. Konsolidasi kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang terkait

dengan aktivitas agropolitan di KSK Agropolitan Seroja u agar memiliki sinergitas

kinerja.

4. Berdasarkan tahapan kemampuan anggaran daerah, propinsi dan nasional yang

tersedia serta bantuan dan hibah yang tidakmengikat.

Berdasarkan rencana pengembangan KSK yang terdiri dari rencana struktur ruang dan

pola ruang kawasan, dapat disusun suatu indikasi program pengembangan KSK Agropolitan

Seroja yang terdiri dari banyak program dan seluruhnya dilakukan secara bertahap dan

bersifat saling mendukung antar program yang satu dengan program lainnya untuk

mewujudkan tujuan-tujuan rencana pengembangan KSK Agropolitan Seroja. Untuk lebih jelas

mengenai indikasi program dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 23: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 4

Tabel 6.1 Indikasi Program Pengembangan Pola Ruang KSK Agropolitan Seroja

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

A. PERWUJUDAN KAWASAN LINDUNG

I. Taman Nasional

Pemantapan fungsi kawasan lindung termasuk pengembangan flora fauna khas Ds. Burno,

Kadangtepus, Wonocepoko

Ayu, Argosari, Ranupane, Pasrujambe

dan Jambekumbu

Bappeda Provinsi dan Kabupaten,

Dinas Kehutanan Provinsi,

Balai Besar TN NTS

x x

Perencanaan pengembangan taman nasional dengan partisipasi masyarakat sekitar

x x

Pengembangan kawasan penelitian terbatas untuk pengembangan fungsi pendidikan

x x x

Pengelolaan secara terpadu lintas Kabupaten

x x x

II. Hutan Lindung

Penetapan sistem deliniasi persebaran hutan lindung Ds.

Kadangtepus, Wonocepoko

Ayu, Argosari, Ranupane, Pasrujambe

dan Jambekumbu

Bappeda Provinsi dan Kabupaten,

Dinas Kehutanan

Provinsi

x x x

Penetapan wilayah prioritas rehabilitasi hutan

x x x

Peningkatan kapasitas, kelembagaan, sarana dan prasarana rehabilitasi hutan x x x x

Peningkatan teknologi konservasi x x x x

Pengembangan kawasan hutan lindung untuk mendukung fungsi perlindungan lingkungan

x x x x

III. Kawasan Perlindungan Setempat

III.1 Sempadan Sungai

Page 24: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 5

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Penetapan deliniasi kawasan sempadan sungai

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda Provinsi dan Kabupaten, Dinas PU

Sumber Daya Air Provinsi

dan Kabupaten

x x x

Penertiban kawasan bantaran sungai x x x

Perencanaan kawasan sempadan sungai untuk kegiatan yang menunjang fungsi lingkungan hidup

x x x

Pengembangan kawasan sempadan sungai untuk kegiatan non budidaya dan penelitian

x x x

III.2 Kawasan Sekitar Danau atau Embung

Penetapan deliniasi kawasan sekitar danau atau embung

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda Provinsi dan Kabupaten, Dinas PU

Sumber Daya Air Provinsi

dan Kabupaten

x x x

Perencanaan pembatasan kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan kawasan sekitar danau atau embung

x x x

Pengembangan kawasan sekitar danau atau embung untuk peningkatan nilai ekonomis kawasan

x x x x

III.3 Kawasan Sekitar Mata Air

Penetapan deliniasi kawasan sekitar mata air KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda Provinsi dan Kabupaten, Dinas PU

Sumber Daya

x x x

Perencanaan pembatasan kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan kawasan sekitar mata air

x x x

Page 25: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 6

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pengembangan kawasan sekitar mata air untuk peningkatan nilai ekonomis kawasan

Air Provinsi dan

Kabupaten, Dinas

Kehutanan Provinsi, Perhutani

x x x x

IV. Kawasan Suaka Alam

Penetapan kawasan suaka alam

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda Provinsi dan Kabupaten,

Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata

Provinsi dan Kabupaten

x x x x

Perencanaan pembatasan perubahan keaslian kawasan dengan modrenisasi ke bentuk lain

x x x

Perlindungan terhadap kawasan suaka alam

x x x x x

V. Kawasan Rawan Bencana

V.1 Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi

Penetapan zona bahaya

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda Provinsi dan Kabupaten,

BPBD, Dinas Kehutanan

Provinsi

x x x

Pemantapan strategi mitigasi bencana x x x

Penanganan pasca bencana x x x x

Peningkatan tanggap darurat x x x x

V.2 Kawasan Rawan Longsor

Penetapan zona bahaya KSK Bappeda x x x

Page 26: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 7

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pemantapan dan penanggulangan bencana longsor

Agropolitan Seroja

Provinsi dan Kabupaten,

BPBD, Dinas Kehutanan

Provinsi

x x x x

Penanganan pasca bencana longsor x x x x

Peningkatan tanggap darurat x x x x

B. PERWUJUDAN KAWASAN BUDIDAYA

I. Hutan Produksi

Mempertahankan luasan hutan produksi Ds. Burno,

Kadangtepus, Kandangan,

Bedayu, Bedayutalang, Wonocepoko

Ayu, Pasrujambe,

Jambekumbu, Jambearum

dan Kertosari

Bappeda, Dinas PUPR,

Dinas Kehutanan

Provinsi

x x x

Pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperluas kesempatan kerja dgn melibatkan peran serta masyarakat sekitar

x x x x x

Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan serta gangguan keamanan hutan lainnya x x x x

II. Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Pertanian (Hortikultura, Peternakan, dan Perkebunan)

KOMODITAS HORTIKULTURA Penetapan sentra produksi primer Kawasan

Penyangga KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas

Pertanian (provinsi dan Kabupaten)

x

Page 27: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 8

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pengembangan kawasan pertanian hortikultura terpadu dan ramah lingkungan

Kawasan Penyangga

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda Bidang

Ekonomi, Dinas

Pertanian (Provinsi dan kabupaten)

x x x x

Pengembangan sarana pembenihan

bibit unggul hortikultura Kawasan Inti

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda Bidang

Ekonomi, Dinas

Pertanian (Provinsi dan kabupaten)

x x

Pengembangan prasarana pra produksi

pertanian hortikultura KSK

Agropolitan Seroja

Dinas Pertanian,

Dinas Pengairan,

Dinas ESDM, Dinas PU

Bina Marga (Provinsi dan kabupaten)

x x x

Pengembangan sarana prasarana usaha tani pertanian hortikultura

KSK Agropolitan

Seroja x x x

Page 28: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 9

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pembangunan balai informasi usaha tani hortikultura

Kawasan Inti KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Pertanian (provinsi dan Kabupaten)

x x

KOMODITAS PERKEBUNAN Penetapan sentra produksi primer Kawasan

Penyangga KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas

Perkebunan (provinsi dan Kabupaten)

x

Pengembangan kawasan perkebunan

terpadu

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Perkebunan (Provinsi dan kabupaten)

x x x x

Pengembangan sarana pembenihan

bibit unggul tanaman perkebunan Kawasan Inti

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Perkebunan Provinsi dan kabupaten

x x

Page 29: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 10

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pengembangan prasarana pra produksi perkebunan

KSK Agropolitan

Seroja

Dinas Perkebunan,

Dinas Pengairan,

Dinas ESDM, Dinas PU

Bina Marga (Provinsi dan kabupaten)

x x x x

Pengembangan sarana prasarana usaha

tani perkebunan

KSK Agropolitan

Seroja x x x

Pembangunan balai informasi hasil

perkebunan Kawasan Inti

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Perkebunan (provinsi dan Kabupaten)

x x

KOMODITAS PETERNAKAN

Penetapan sentra produksi primer Kawasan Penyangga

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda, Dinas

Peternakan (provinsi dan Kabupaten)

x

Pembangunan kawasan peternakan

terpadu modern KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, x x x x

Page 30: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 11

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pengembangan sarana pembenihan bibit unggul ternak

Kawasan Penyangga

KSK Agropolitan

Seroja

Dinas Peternakan

(Provinsi dan kabupaten)

x

Pengembangan prasarana pra produksi

ternak KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Peternakan, Dinas PU

Bina Marga, Dinas ESDM, (Provinsi dan kabupaten)

x x x

Pengembangan sarana prasarana

kegiatan peternakan

KSK Agropolitan

Seroja x

Pembangunan balai informasi hasil

peternakan Kawasan Inti

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Peternakan (provinsi dan Kabupaten)

x x

III. Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Peruntukan Industri (Agroindustri)

Page 31: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 12

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Penetapan sentra produksi sekunder

Kawasan Inti KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas

Perindustrian dan

Perdagangan, Dinas

Pertanian, Dinas

Perkebunan, Dinas

Peternakan (Provinsi dan Kabupaten)

x

Pengembangan kawasan sentra industri

pengolahan hasil pertanian hortikultura

Kawasan Inti KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Perindustrian dan

Perdagangan, Dinas

Pertanian (Provinsi dan Kabupaten)

x x x x

Page 32: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 13

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pengembangan industri pupuk kandang

Kawasan Penyangga

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda bidang

ekonomi, Dinas

Perindustrian, Dinas

Peternakan, Dinas

Pertanian (Provinsi dan Kabupaten)

x x x x

Pengembangan industri pakan ternak

x x x x

Pembuatan DED pengolahan limbah

sentra industri Kawasan

Penyangga KSK

Agropolitan Seroja

Bappeda, BLH

(Provinsi)

x x

Pembangunan pengolahan limbah olahan hortikultura (cair dan padat) x x

Pembangunan kantor pengelola sentra

industri pengolahan hortikultura Kawasan Inti

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda provinsi bidang

ekonomi

x

IV. Pengembangan Kawasan Pariwisata

Pengembangan pasar wisata Desa Senduro Bappeda,

Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata

(provinsi dan kabupaten)

x x

Pengembangan Desa Wisata Desa Burno x x x x

Pengembangan obyek wisata Agrowisata royal family

di Desa Pasrujambe

x x

Pengembangan paket wisata KSK Agropolitan

x x x

Page 33: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 14

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Seroja

Pengembangan usaha sarana pariwisata (penginapan/homestay, rumah makan, persewaan kendaraan, toko peralatan pendakian, dan lainnya)

KSK Agropolitan

Seroja x x x x

Pengembangan jasa pelayanan dan prasarana pariwisata (pusat informasi wisata, terminal antara/Area Pangkalan Kendaraan (APK) umum, pasar wisata, dan lainnya)

KSK Agropolitan

Seroja

Bappeda, Dinas

Kebudayaan dan

Pariwisata, Dinas

Perhubungan, Dinas DLLAJ (Provinsi dan Kabupaten)

x x x x

V. Pengembangan Kawasan Permukiman

Penataan ruang dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan kecamatan

Kawasan Inti KSK

Agropolitan Seroja Bappeda,

Dinas PUPR, Dinas

Perumahan dan Kawasan Pemukiman

x x

Penataan ruang dan pengembangan kawasan permukiman perdesaan

Kawasan Penyangga

KSK Agropolitan

Seroja

x x

Pengendalian pertumbuhan pembangunan permukiman pada lahan pertanian produktif

KSK Agropolitan

Seroja x x

Page 34: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 15

No Indikasi Program Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana

Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Penataan dan rehabilitasi kawasan permukiman

x x x

Peningkatan sanitasi lingkungan permukiman

x x x

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana permukiman

x x x x

Sumber : Hasil Rencana, 2017

Keterangan : I II III IV V VI

APBD KAB

APBD PROV

APBN BUMN SWASTA MASYARAKAT

Page 35: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 16

Tabel 6.2 Indikasi Program Pengembangan Struktur Ruang KSK Agropolitan Seroja

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

I. Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan

I.1 Pengembangan Pusat Permukiman Peningkatan sarana

perkantoran pemerintahan

Kawasan perkotaan KSK Agropolitan Seroja

Dinas PUPR Kabupaten, SKPD terkait

x x

Pembangunan dan

peningkatan fasilitas pelayanan sosial

Kawasan perkotaan KSK Agropolitan Seroja

Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan (Kabupaten), SKPD terkait

x x

Pengembangan

sarana perdagangan dan jasa

Kawasan perkotaan KSK Agropolitan Seroja

Dinas PUPR, Dinas Pasar (Kabupaten), SKPD terkait

x x

Perencanaan zonasi

KSK Agropolitan KSK Agropolitan Seroja

Dinas PUPR, Bappeda (Kabupaten), SKPD terkait

x x x

I.2 Pengembangan Pusat Kegiatan Agropolitan

Penetapan sentra produksi primer

Kawasan Penyangga KSK Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan (Kabupaten)

x x

Page 36: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 17

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Penetapan sentra produksi sekunder

Kawasan Inti KSK Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kabupaten)

x x

Penyediaan sarana dan prasarana sentra produksi primer dan sekunder

KSK Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas PU Sumber daya Air (provinsi dan kabupaten)

x x x x x

I.3 Pengembangan Pusat Kegiatan Pariwisata

Penetapan desa wisata

Desa Burno Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Pariwisata & Kebudayaan (Provinsi dan kabupaten)

x x

Page 37: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 18

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Penyediaan usaha sarana dan prasarana wisata

KSK Agropolitan Seroja

Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Pariwisata & Kebudayaan (Provinsi dan kabupaten)

x x x x x

II. Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

II.1 Sistem Jaringan Transportasi

A Transportasi Darat

Pengembangan jalan kolektor primer 3

Ruas jalan Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko – Desa Sarikemuning – Desa Senduro – Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro

PU Bina Marga, Dinas Perhubungan (Provinsi)

x x

Pengembangan jaringan jalan Lokal Primer

Jaringan jalan dari Kecamatan Tempeh – Perkotaan Pasrujambe

PU Bina Marga, Dinas Perhubungan (kabupaten)

x

Page 38: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 19

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Jalan lingkar luar bagian Barat di Kabupaten Lumajang yang melewati Perkotaan Candipuro – Perkotaan Pasrujambe – Perkotaan Senduro – Perkotaan Gucialit – Perkotaan Kedungjajang.

x

Pengembangan jaringan jalan Lokal Sekunder

Penghubung dari Desa Jambekumbu Kecamatan Pasrujambe ke Desa Senduro Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang

PU Bina Marga, Dinas Perhubungan (kabupaten) x

Penghubung dari Desa Kandangan - Desa Bedayu - Desa Bedayu Talang Kecamatan Senduro ke Desa Wonokerto - Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang

Pengembangan sub terminal

Desa Senduro Dinas Perhubungan,

DLLAJ (Kabupaten)

x

Pengembangan tempat parkir

x

Page 39: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 20

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Peningkatan perlengkapan jalan

KSK Agropolitan Seroja

x

II.2 Sistem Jaringan Energi

Peningkatan pelayanan listrik

KSK Agropolitan Seroja

PLN x

Pengembangan energi alternatif mikrohidro (PLTMH)

Dinas ESDM Provinsi dan kabupaten, SKPD terkait

x x x x

Pengembangan energi alternatif tenaga surya untuk prasarana umum

Dinas ESDM kabupaten, SKPD terkait

x x x x

Pengembangan PJU pada perumahan baru dan akses menuju obyek wisata.

Dinas Perindustrian, SKPD terkait x x x x

II.3 Sistem Jaringan telekomunikasi

Pengembangan jaringan terestrial menggunakan sistem kabel

KSK Agropolitan Seroja

Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi dan Kabupaten, PT. Telkom

x x

Pengembangan tower dengan sistem nirkabel atau BTS Terpadu

Dinas Informasi dan Komunikasi

Provinsi dan Kabupaten

x x x

Pengembangan Jaringan Satelit

x x x

II.4 Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Page 40: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 21

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pelestarian fungsi hidrologis sumberdaya air dan daerah hulu

KSK Agropolitan Seroja

Dinas Kehutanan, Dinas PU Sumber Daya Air, Badan Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten, Dinas ESDM provinsi

x x

x

Pemanfaatan potensi sumber daya air yang ada untuk penyediaan bahan baku air bersih

Dinas PU Cipta Karya, Dinas PU Sumber Daya Air (Provinsi dan Kabupaten), PDAM, Jasa Tirta

x x x x x x

Pengembangan sistem pengairan sesuai karakteristik wilayah dan potensi sumberdaya air yang tersedia

Dinas PU Sumber daya Air Provinsi dan Kabupaten, Jasa Tirta

x x x x

II.5 Sistem Penyediaan Air Minum

Peningkatan pelayanan jaringan distribusi yang ada

KSK Agropolitan Seroja

PDAM, HIPAM, Dinas PUPR Kabupaten

x

x

x

Pengembangan upaya penyediaan air minum non PDAM

HIPAM, Dinas PUPR Kabupaten

x x x

x

Page 41: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VI - 22

No Indikasi Program

Lokasi Instansi

Pelaksana

Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

Tahap I Tahap

II Tahap

III Tahap

IV

I II III IV V VI 2018 2019 2020 2021 2022 2023-2027

2028-2032

2033-2037

Pengembangan sumberdaya air untuk bahan baku air bersih

Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas PUPR (Provinsi dan Kabupaten)

x x x

II.6 Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan

Perencanaan, pengembangan, serta peningkatan pelayanan drainase secara terintegrasi hingga ke saluran pembuangan primer

KSK Agropolitan Seroja

Dinas PUPR Kabupaten, SKPD terkait

x x

Pengembangan dan peningkatan dalam pengelolaan limbah rumah tangga

Dinas PUPR Kabupaten, SKPD terkait

x x

x

Penanganan persampahan secara terkoordinir & ramah lingkungan

Dinas PUPR, BLH Kabupaten, SKPD terkait x x x

Sumber : Hasil Rencana, 2017

Keterangan : I II III IV V VI

APBD KAB

APBD PROV

APBN BUMN SWASTA MASYARAKAT

Page 42: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 1

BBBAAA BBB VVVIIIIII KKK eee lll eee mmm bbb aaa ggg aaa aaa nnn ddd aaa nnn

PPP eee rrr aaa nnn SSS eee rrr ttt aaa MMM aaa sss yyy aaa rrr aaa kkk aaa ttt

7.1 KELEMBAGAAN

Sistem kelembagaan penataan ruang tingkat Nasional dikoordinasikan oleh BKPRN

(Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional), sedangkan pada tingkat provinsi

dikoordinasikan oleh BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah) Provinsi, dan pada

tingkat Kabupaten/ Kota dikoordinasikan oleh BPKRD Kabupaten/ Kota. Bupati yang dibantu

oleh Bappeda Kabupaten Lumajang dan BKPRD dengan melibatkan seluruh stakeholder

dalam proses penataan ruang Kawasan Strategis Kabupaten Agropolitan Seroja, berperan

dalam level dan tanggung jawab masing-masing untuk :

1. Mengkoordinasikan proses sosialisasi dan adaptasi produk rencana tata ruang KSK

Agropolitan Seroja kepada masyarakat di setiap daerah

2. Menerima dan memperhatikan saran, pertimbangan, pendapat, tangapan,

keberatan, atau masukan yang disampaikan oleh masyarakat dalam penyelenggaraan

penataan ruang KSK Agropolitan Seroja

3. Menindaklanjuti saran, pertimbangan, pendapat, tangapan, keberatan, atau

masukan pada setiap proses penyelenggaraan penataan ruang KSK Agropolitan

Seroja

4. Meningkatkan komunikasi yang efektif dengan masyarakat dalam penyelenggaraan

penataan ruang Peran serta masyarakat dalam penataan ruang KSK Agropolitan

Seroja menjadi hal yang sangat penting dalam rangka mencipatakan wilayah yang

aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dengan dibangun berdasarkan kearifan

lokal yang mengutamakan kepentingan masyarakat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Menempatkan posisi masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai

pelaku pembangunan wilayah dengan difasilitasi oleh pemerintah

2. Meningkatkan upaya-upaya untuk mendorong public awareness, public services, dan

public campaign

3. Mendorong dan meningkatkan terus fungsi kelembagaan penataan ruang KSK

Agropolitan Seroja yang efektif, yang dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat

Page 43: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 2

dalam penyelenggaraan penataan ruang”, dan pada tingkat Kabupaten/ Kota

dikoordinasikan oleh BPKRD Kabupaten/ Kota. Pada tingkat masyarakat dapat

diwakili oleh LSM atau Forum/ Kelompok Masyarakat.

7.1.1 Lembaga Formal Pemerintah

Pada tingkat provinsi, lembaga formal pemerintahan yang menangani penataan ruang

KSK Agropolitan Seroja adalah Bappeda dan Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.

Kedua lembaga ini mempunyai pembagian kewenangan untuk menangani kegiatan penataan

ruang di Provinsi Jawa Timur. Pada tingkat kabupaten, lembaga formal yang menangani

penataan ruang KSK Agropolitan Seroja adalah Bappeda dan SKPD yang terkait dengan tata

ruang masing-masing kabupaten disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah.

A. Lembaga Fungsional

Selain adanya lembaga formal pemerintah, diperlukan pula suatu lembaga

fungsional untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang KSK

Agropolitan Seroja dan kerjasama antar sektor/antar daerah bidang penataan

ruang, Lembaga fungsional yang dimaksud yaitu Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah yang selanjutnya disebut BKPRD, yang bersifat ad hoc. Pada tingkat

kabupaten Lumajang, Tugas, susunan organisasi, dan tata kerja BKPRD diatur

dengan Peraturan Bupati dan disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.

1. BKPRD Kabupaten Lumjang

Susunan keanggotaan BKPRD Kabupaten Lumajang terdiri atas:

Penanggung jawab : Bupati dan Wakil Bupati

Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten

Sekretaris : Kepala Bappeda Kabupaten

Anggota : SKPD terkait penataan ruang yang disesuaikan dengan

kebutuhan dan kemampuan daerah.

Dalam kondisi tertentu yang berkaitan dengan penyesuaian pelaksanaan

program perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan KSK

Agropolitan Seroja, ketetapan mengenai susunan dari BKPRD dapat berubah

sesuai dengan kebutuhan program yang disesuaikan dengan peraturan

perundangan yang berlaku.

Page 44: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 3

B. Kelompok Kerja (POKJA) Pengembangan KSK Agropolitan Seroja

Mengingat pengembangan KSK Agropolitan Seroja melibatkan berbagai unsur dan

membutuhkan sinergi dan keterkaitan berbagai kegiatan dalam pengembangan

potensi yang ada, maka perlu pengelolaan dengan manajemen yang disesuaikan

dengan kondisi dan karakteristik masing-masing daerah.

Untuk hal tersebut maka diperlukan Kelompok Kerja di tingkat Provinsi dan

Kabupaten/kota yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Kelompok Kerja Kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Timur,

meliputi:

Ketua : Bappeda Provinsi Jawa Timur sebagai ketua Tim POKJA,

Anggota :

a. Dinas PU Penataan Ruang Provinsi Jawa Timur

b. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

c. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

d. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur

e. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur

g. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Jawa Timur

h. Dinas Koperasi daerah UMKM Provinsi Jawa Timur

i. Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

j. Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

k. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

m. Biro Administrasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Timur

n. Bidang Pengembangan Regional Bappeda Provinsi Jawa Timur

o. Bidang Praswil Bappeda Provinsi Provinsi Jawa Timur

p. Bidang Pemas Bappeda Provinsi Provinsi Jawa Timur

Dalam pelaksanaan kegiatan POKJA Pengembangan Agropolitan Provinsi Jawa

Timur dibantu olehSekretariat POKJA yang berada di Bappeda Prov dan

Konsultan Manajemen Pengembangan Kawasan Agropolitan Jawa Timur

(KM–PKA Jatim).

Tugas POKJA Pengembangan Agropolitan Provinsi Jawa Timur:

a. Merumuskan Pengembangan Kawasan Agropolitan Jawa Timur

Page 45: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 4

b. Mempersiapkan dan melaksanakan sosialisasi pengembangan kawasan

agropolitan

c. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi baik perencanaan, pelatihan

maupun pelaksanaan pengembangan kawasan agropolitan

d. Memberikan pelayanan informasi pengembangan kawasan agropolitan

2. Kelompok Kerja Kawasan Agropolitan Kabupaten, meliputi:

Ketua : BAPPEDA Kabupaten

Anggota :

a. Dinas PU Penataan Ruang Kabupaten Lumajang

b. Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang

c. Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang

d. Dinas Perkebunan Kabupaten Lumajang

e. Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang

f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang

g. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Lumajang

h. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lumajang

i. Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lumajang

j. Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Lumajang

k. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang

l. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lumajang

m. Bagian Perekonomian

n. Bidang Praswil Bappeda Kabupaten

o. Bidang Sosial Budaya

Dalam pelaksanaan kegiatan POKJA Pengembangan Agropolitan Kabupaten

dibantu sekretariat POKJA yang berada di Bappeda Kabupaten dan Konsultan

Manajemen Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten (KM–PKA

Kabupaten).

7.1.2 Kelembagaan dalam Sistem Usaha Tani (SUT)

Yang dimaksud dengan kelembagaan dalam sistem usaha tani adalah kelembagaan

formal dan institusi yang berkaitan dengan semua tahapan kegiatan sistem usaha tani, mulai

dari penyiapan lahan hingga pemasaran hasil pertanian.

Page 46: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 5

Kelembagaan yang berkaitan dengan sistem usaha tani, antara lain:

a. Kelompok tani

b. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

c. Pedagang Pengumpul/tengkulak

d. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

e. Koperasi Tani

f. Koperasi Unit Desa

g. Kios Saprodi

h. Pasar

i. Jasa Angkutan

j. Lembaga Swadaya Masyarakat

Gambar 7.1 Skematik Pokja Pengembangan Kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Timur

Page 47: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 6

A. Kelompok Tani

Kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan Kawasan

Agropolitan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten. Pengembangan

Kawasan Agropolitan tidak lepas dari partisipasi masyarakat khususnya kelompok

tani. Proses pengembangan kawasan agropolitan merupakan suatu rangkain proses

yang panjang yang dimana peran tokoh masyarakat sangat berpengaruh dalam

pengembangan Kawasan Agropolitan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam

perencanaan bentuk partisipasinya lebih pada kehadiran dan pemikiran dalam

penyusunan proposal perencanaan, bentuk partisipasi partisipasi masyarakat dalam

pembangunan fisik masyarakat berupa tenaga pengerjaan, biaya dan kerelaan

masyarakat dalam pembebasan lahan serta partisipasi masyarakat dalam

pemasaran.

Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja di Kabupaten Lumajang tidak lepas

dari partisipasi masyarakat khususnya petani pisang Mas Kirana. Kelompok tani

yang dibentuk di kawasan lereng bromo-semeru Kabupaten Lumajang, antara lain

Tani Jaya, Margomulyo, Harapan Jaya, Surojoyo, Sekarmaju, Tani Makmur, Tani

Muda, Sukamaju dan lain-lain.

B. Pedagang

Pedagang hasil pertanian sangat berperan dalam pengembangan produk pertanian

di Kawasan Agropolitan Seroja. Termasuk dalam katagori pedagang adalah

pengepul, tengkulak, pedagang pasar, eksportir. Jalur pemasaran melalui pedagang

biasanya dilakukan pada saat panen dimana pedagang yang datang ke lahan

pertanian atau lahan panenan.

Pada saat itu, pedagang melakukan tawar menawar dimana yang menentukan harga

umumnya pedagang tersebut sehingga petani biasanya menerima saja harga yang

ditentukan oleh pedagang. Hal ini tidak menjadi masalah asalkan ke dua belah

pihak sudah merasa sama-sama untung. Tempat pertemuan yang antara pedagang-

petani, pedagang-pedagang, pedagang-tengkulak dan pedagang-eksportir seringkali

memunculkan adanya pasar desa, pasar kecamatan, pasar khusus agrobis yang

keberadaannya diperhitungkan dalam rencana tata ruang KSK Agropolitan Seroja.

Di Kabupaten Lumajang, sentra produksi pertanian terdapat beberapa perusahaan

eksportir pisang dan produk olahan pisang, antara lain UD Shabrina (kripik

pisang), CV Seroja Media Kreatif (pisang mas kirana). Selain itu banyak perusahaan

Page 48: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 7

perdagangan yang mengirim pisang dari Lumajang menuju kota-kota besar di Jawa,

Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Produksi pisang mas kirana di Kecamatan

Senduro dipasarkan oleh dua distributor besar yakni CV Sewu Segar Nusantara di

Tangerang dan PT Mulya Raya di Jakarta, selanjutnya didistribusikan ke sejumlah

pasar swalayan di sejumlah daerah.

C. Pasar Agrobis

Fasilitas perdagangan dan jasa yang direncanakan dalam menunjang perencanaan

KSK Agropolitan Seroja salah satunya adalah pasar agrobis berupa pasar induk

agrobis yang merupakan pusat perdagangan komoditas agroindustri seluruh

provinsi serta sub terminal agrobis yang berada di pusat-pusat produksi pertanian

di setiap kabupaten di kawasan Agropolitan Seroja.

1. Pasar Induk Agrobis Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo

Pasar Induk Modern Agrobis Puspa Agro dikembangkan dengan lahan seluas

50 hektar. Diproyeksikan sebagai pasar induk agrobis wilayah Jawa Timur,

Puspa Agro dikelola dengan konsep mengintegrasikan berbagai produk agro

dalam satu kawasan yang tertata. Bahkan, untuk mengoptimalkan pengelolaan

Puspa Agro, PT Puspa Agro, selaku pengelola megaproyek ini melengkapinya

dengan berbagai fasilitas yang memadai.

Latar belakang dibangunnya Puspa Agro, setidaknya terdapat empat hal yang

mendasarinya. Pertama, melimpahnya produksi pangan dan hortikultura

Jatim. Indikasinya, Jatim mampu memasok produk pangan dan hortikultura

sekitar 35% terhadap stok nasional. Kedua, masih terbatasnya akses dan

kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan produksi atau hasil

panen petani di Jatim. Ketiga, belum tersedianya tempat atau pasar khusus

untuk memasarkan produk pangan dan hortilultura (agrobis) dalam skala

besar. Dan keempat, masih terbukanya peluang untuk meningkatkan

penjualan hasil pertanian, baik untuk skala regional, nasional, maupun

internasional (ekspor).

Puspa Agro juga dimaksudkan mengubah pola pikir dan pola kerja petani yang

sederhana menjadi petani modern, melalui akses pasar yang lebih luas. Selain

itu, keberadaan Puspa Agro juga bisa dijadikan sarana untuk mendidik petani

memperbaiki mutu produksinya. Pada gilirannya, hal itu akan berdampak pada

peningkatan nilai tambah dan pendapatan mereka.

Page 49: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 8

Puspa Agro ke depan juga diproyeksikan memberikan dampak dan kontribusi

positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Jatim. Selain itu, juga

bisa meningkatkan devisa dari hasil ekspor dan menciptakan lapangan kerja

baru di sektor ini.

Berbagai produk pangan dan hortikultura mengisi lapak-lapak dan kios di

Puspa Agro. Di antaranya, beras dan palawija, buah-buahan, sayur, daging,

ikan, ayam potong, dan aneka komoditas penunjang lainnya. Semuanya tertata

rapi dengan proyeksi mampu menampung sekitar 5.000 petani dan pedagang.

Puspa Agro dibangun dan dikelola oleh manajemen yang bekerja secara

profesional.

Berbagai fasilitas melengkapi pengelolaan Pasar Induk Modern Agrobis Puspa

Agro. Di antaranya, tersedianya kawasan pergudangan, cold storage dan chiller,

gedung pertemuan petani/serba guna, balai lelang, apartemen sederhana,

jembatan timbang, perkantoran, kantin/resto dan pujasera, area bermain

untuk anak-anak, area parkir yang sangat luas dengan kapasitas 1.500 truk,

500 pick up, dan 2.000 rengkek. Puspa Agro juga dilengkapi rumah potong

hewan modern yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektar, serta pusat

karantina dan uji mutu produk perikanan yang memberikan jaminan aman

untuk dikonsumsi.

Selain itu, Puspa Agro juga menyiapkan komposter yang akan mengolah

sampah dari pasar menjadi barang yang lebih bernilai. Masjid yang megah

sebagai sarana ibadah juga dibangun di area Puspa Agro. Demikian juga

Pusdiklat untuk petani dibangun di Puspa Agro. Untuk kepentingan penelitian

dan uji mutu produk agro, di pasar induk ini juga berdiri Puspa Biotech, yakni

pusat studi dan laboratorium bioteknologi, serta uji mutu produk pertanian,

termasuk perikanan dan peternakan. Kawasan tanaman hias dengan lahan 1,2

hektar juga melengkapi Puspa Agro. Berbagai fasilitas tersebut dibangun secara

integral dan menyatu di kawasan yang lapang dan nyaman.

2. Pasar Agro Senduro, Lumajang

Wilayah Kecamatan Senduro yang berada di lereng Gunung Semeru selama ini

dikenal sebagai sentra hortikultura dengan potensinya yang besar. Tidak hanya

potensi pisang saja yang dibudidayakan para petani di kawasan ini, namun

masih ada sejumlah potensi hortikultura lainnya seperti sayur-mayur dan juga

buah dengan varietas beragam.

Page 50: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 9

Pasar agro Senduro menjadi sentra perdagangan hortikultura di Kota Pisang

ini. Keberadaan pasar Agro di wilayah Senduro yang notabenenya merupakan

sentra holtikultura buah diharapkan mampu membantu arus distribusi hasil

holtikultura dari wilayah Senduro dan sekitarnya kepada para pembeli yang

kebanyakan dari luar kota Lumajang.

Di pasar Agro inilah yang menjadi lokasi transaksi jual-beli antara petani dan

pedagang yang kebanyakan berasal dari luar Lumajang. Saat ini hasil dari

produk holtikultura dan wilayah Senduro ini tidak hanya memenuhi kebutuhan

pasar di Lumajang saja akan tetapi juga memenuhi kebutuhan di luar pasar

Lumajang seperti Surabaya, Bali dan beberapa wilayah di luar Pulau Jawa.

D. Lembaga Keuangan

Di kecamatan senduro adalah terdapat beberapa bank yang beroperasi, antara lain:

Bank Jatim , Bank SAA, Bank BRI, dan fasilitas loket tarik ATM dari Bank BNI.

Selain itu terdapat koperasi-koperasi, antara lain KUD, Koperasi Syariah BMT-UGT

Sidogiri, dan koperasi simpan-pinjam yang tumbuh subur di kecamatan ini.

Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah terbesar di wilayah Kabupaten Lumajang

yaitu di KUD.TANI MAKMUR yang ada di Kecamatan Senduro Kabupaten

Lumajang.

7.2 PERAN MASYARAKAT

Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan PP No.26 Tahun

2007 tentang Tata Cara peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang, masyarakat

mempunyai peran sebagai berikut:

a. Pemanfaatan ruang baik darat, laut, maupun udara;

b. Bantuan pemikiran dan pertimbangan;

c. Menjaga, memelihara, dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup;

d. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang.

Hak masyarakat dalam penataan ruang adalah :

1. Mengetahui rencana tata ruang;

2. Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;

3. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian akibat pelaksanaan kegiatan

pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;

Page 51: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 10

4. Mengajukan keberatan terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana

tata ruang wilayah;

5. Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak

sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;

6. Mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintah dan atau pemegang izin apabila

pembangunannya tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

Adapun kewajiban masyarakat :

1. Mentaati rencana tata ruang yang ditetapkan;

2. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang

berwenang;

3. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfatan ruang;

4. Memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan

perundangundangan dinyatakan sebagai milik umum.

7.2.1 Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi sebagai center of excellence akan menjadi mitra pemerintah baik

ditingkat pusat maupun daerah dalam pengembangan riset dibidang tata ruang KSK

Agropolitan Seroja. Perguruan tinggi diharapkan memberikan masukan dan saran

pengembangan kawasan agropolitan dari berbagai aspek, antara lain: tata ruang, ekonomi,

pertanian, social, hokum dan lain-lain; dapat mengkaitkannya dengan teori-teori dan

perbandingan dengan kawasan agropolitan lain baik di dalam maupun luar negeri. Perguruan

tinggi juga diharapkan menjadi menjadi soko guru bagi pengembangan pendidikan dan

pelatihan agribisnis kepada masyarakat petani dan dunia usaha.

Dalam hal pengembangan SDM bidang tata ruang kawasan agropolitan, perguruan

tinggi menjadi mitra mengembangkan pelatihan yang bersifat mandiri aparatur dan non-

aparatur. Substansi pelatihan tidak hanya mencakup aspek perencanaan saja, namun juga

konteks pemanfaatan dan pengendalian, serta dapat menjawab permasalahan yang ada di

masing-masing kabupaten kawasan Agropolitan Seroja yang memiliki karakteristik berbeda

satu sama lain.

7.2.2 Lembaga Swadaya Masyarakat

Sebagai mitra pemerintah untuk mewujudkan good governance, serta pemerintahan

yang bersih, dan berwibawa akan selalu bersikap kooperatif dan kritis, sehingga diharapkan:

Page 52: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 11

a. Akan terjadi mekanisme kontrol atas program-program pemerintah khususnya tata

ruang kawasan agropolitan.

b. LSM akan memberikan masukan, kritik dan saran atas pedoman tata ruang kawasan

agropolitan yang ada dan sedang berjalan, sehingga diharapkan akan memberikan

feed back yang baik untuk perbaikan di masa yang akan datang.

7.2.3 Masyarakat dan Dunia Usaha

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang perlu terus didorong

keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dengan pendekatan community driven planning,

dengan pendekatan ini diharapkan:

a. Terciptanya kesadaran, kesepakatan dan ketaatan masyarakat dan dunia usaha

terhadap aturan tata ruang kawasan sentra produksi pangan nasional dan daerah

(agropolitan).

b. Masyarakat dan dunia usaha ikut merencanakan, menggerakkan, melaksanakan dan

juga mengontrol pelaksanaan program agropolitan dan penataan ruang kawasannya.

c. Adanya kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya tata ruang kawasan sentra

produksi pangan (agropolitan), sehingga masyarakat dan dunia usaha selalu

berkoordinasi dan berhubungan dengan instansi pemerintah terkait jika melakukan

kegiatan yang berkaitan dan berhubungan dengan usaha agribisnis dan agroindustri.

d. Meningkatkan legitimasi program pembangunan kawasan sentra produksi pangan

(agropolitan).

e. Masyarakat dan dunia usaha menjadi pelaku langsung dan objek dari program

pengembangan kawasan sentra produksi pangan (agropolitan).

A. Peran masyarakat dan dunia usaha

Peran serta masyarakat dalam penataan ruang, tidak hanya diwujudkan dalam

kegiatan penyampaian aspirasi dan informasi pada tahap penyusunan rencana

RTR KSK Agropolitan Seroja. Namun upaya penjaringan aspirasi masyarakat

dilakukan sebelum rencana ditetapkan. Melalui Focus Group Discussion

masyarakat diminta untuk mengusulkan rencana. Sistem bottom up mulai

dibangun. Setelah Rencana Tata Ruang KSK Agropolitan Seroja ini disahkan

melalui Surat Keputusan Bupati atau Peratuaran Daerah, maka RTR KSK

Agropolitan Seroja siap diimplementasikan dan menjadi dokumen perencanaan

yang harus dijadikan pegangan atau acuan bagi masyarakat, dunia usaha dan

pemerintah kabupaten dalam melakukan berbagai kegiatan pembangunan di

Page 53: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 12

Provinsi Jawa Timur. Untuk memperoleh efektivitas dalam implementasi RTR

KSK Agropolitan Seroja ini, maka dibutuhkan peran serta masyarakat, baik dalam

pelaksanaan maupun pengendaliannya. Dalam hal ini pengertian masyarakat,

adalah orang per orang (individu), keluarga, lembaga yang berbadan hukum

maupun yang tidak berbadan hukum, perguruan tinggi dan pengusaha.Sesuai

dengan Undang-Undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007, disebutkan hak,

kewajiban dan peran serta masyarakat dalam penataan ruang.

Bentuk peran serta masyarakat, sesuai pasal 65 Undang-Undang Penataan Ruang

No 26 Tahun 2007 yaitu:

1. Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang.

2. Partisipasi dalam pemanfaatan ruang.

3. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

Dari tiga (3) poin peran masyarakat dan dunia usaha, secara implisit maupun

eksplisit juga terkandung:

1. Menyampaikan usulan rencana.

2. Menyebarluaskan hasil rencana.

3. Melakukan persiapan-persiapan untuk mendukung upaya mewujudkan

rencana penataan kawasan seperti yang termuat dalam RTR KSK Agropolitan

Seroja.

4. Memanfaatkan RTR KSK Agropolitan Seroja sebagai acuan atau pedoman

dalam melakukan kegiatan pembangunan fisik.

5. Memanfaatkan RTR KSK Agropolitan Seroja sebagai pedoman dalam

melakukan kegiatan investasi.

6. Melakukan kontrol terhadap berbagai bentuk pembangunan fisik yang

dilakukan.

7. Memenuhi ketentuan pembangunan yang termuat dalam dokumen RTR KSK

Agropolitan Seroja.

B. Hak masyarakat dan dunia usaha

Hak masyarakat dan dunia usaha dalam penataan ruang sesuai yang tertera pada

pasal 60 Undang-Undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007, dalam penataan

ruang, setiap orang berhak untuk:

1. Mengetahui rencana tata ruang.

2. Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang.

Page 54: Kabupaten Lumajang Tahun 2017 B BBAAABB III filekawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe,

P E N Y U S U N A N R E N C A N A T A T A R U A N G ( R T R ) K A W A S A N S T R A T E G I S A G R O P O L I T A N

Kabupaten Lumajang Tahun 2017

Laporan Akhir |VII - 13

3. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yangn timbul akibat

pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang.

4. Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan

yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya.

5. Mengajukan tuntutan pembatalan ijin dan penghentian pembangunan yang

tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang.

6. Mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintah dan/atau pemegang ijin

apabila suatu kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan

menimbulkan kerugian.

C. Kewajiban

Pada Pasal 61 Undang-Undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007, setiap orang

wajib untuk:

1. Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

2. Memanfaatkan ruang sesuai dengan ijin pemanfaatan ruang dari pejabat yang

berwenang.

3. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan ijin pemanfaatan

ruang.

4. Memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan

perundangundangan dinyatakan sebagai milik umum.

Selain memiliki hak dan kewajiban, setiap orang yang melanggar rencana berhak

menerima segala sanksi berupa saksi administratif yang meliputi:

1. Peringatan tertulis.

2. Penghentian sementara kegiatan.

3. Penghentian sementara pelayanan umum.

4. Penutupan lokasi.

5. Pencabutan ijin.

6. Pembatalan ijin.

7. Pembongkaran bangunan.

8. Pemulihan fungsi ruang.

9. Denda administratif.