Upload
duongxuyen
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN
KREDIT PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI)
“KELUARGA TANI” DINAS PERTANIAN DAERAH
KABUPATEN NGANJUK
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
SHINTA SEPTIANA DEWI
F3309137
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN
KREDIT PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI)
“KELUARGA TANI” DINAS PERTANIAN DAERAH KABUPATEN
NGANJUK
SHINTA SEPTIANA DEWI
F 3309137
Objek penelitian ini adalah KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk. KPRI “Keluarga Tani” Dinas Petanian Daerah Kabupaten
Nganjuk merupakan koperasi khusus Pegawai Negeri Sipil yang berada di Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk dengan kegiatan operasional utamanya
adalah kredit uang maupun kredit barang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penerapan sistem pengendalian intern pemberian kredit uang
pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk telah
memadai dan mengetahui beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem
pengendalian intern pemberian kredit tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data
primer adalah data yang berasal dari hasil pengamatan langsung dari objek
penelitian, dan data sekunder adalah data yang dikeluarkan oleh objek penelitian.
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa
kelebihan dan kelemahan dalam sistem pengendalian intern pemberian kredit pada
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk.
Kelebihannya adalah sudah digunakannya dokumen bernomor urut tercetak,
otorisasi dari pihak yang berwenang, dan telah diadakannya pencocokan fisik
kekayaan dengan catatan akuntansi secara periodik. Sedangkan beberapa
kelemahannya antara lain, kurangnya sumber daya manusia yang seharusnya
menempati posisi bagian kredit, tidak diberikannya cuti untuk setiap karyawan.
Berdasarkan hasil temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem
pengendalian intern pemberian kredit pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah baik. Adapun saran yang diberikan
antara lain, penambahan karyawan pada bagian kredit dan diberikannya hak untuk
mendapatkan cuti agar karyawan tidak merasakan kejenuhan dalam bekerja.
Kata Kunci: KPRI “Keluarga Tani”, Sistem Pengendalian Intern, Pemberian
Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
We are not alone..
Semua yang kita lihat dari pandangan kita,
belum tentu itu yang sebenarnya.
Penulis persembahkan kepada:
ALLOH SWT.
Ibu’Q yang tercantik dan BapakQ yang
terganteng yang palingQ saaayyaaaaaangg.
Kakak-kakakQ yang ganteng, Mas Jhoni dan
Mas Yudha.
Kakak-kakak IparQ yang cantik, Mbak Awik
dan Mbak Nurra.
Calon keponakanQ.
Sahabat-sahabat terbaikQ.
Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyusun
Tugas Akhir (TA) ini dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas
Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk”. Segala puji bagi-Nya, yang
dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, apapun wujud kepentingan,
pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Penyususnan Tugas Akhir ini tidak
lepas dari segala bentuk bantuan, dorongan, dari bimbingan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung membantu tersusunnya Tugas Akhir ini :
1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku Ketua Program Diploma
III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak selaku pembimbing yang
telah memberikan arahan dan bimbingan.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori
selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,
bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian
umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
6. Bapak Ir. Istanto Winoto, MM selaku Kepala Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis
untuk melakukan kegiatan magang kerja.
7. Bapak Sarno, SP selaku Kepala Sub Bagian Umum Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk.
8. Bapak Ir. Kusno Hariyanto, MMA selaku Ketua Pengurus KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabuapten Nganjuk yang telah
memberikan bimbingan selama penulis melakukan kegiatan magang kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
9. Mbak Peni, Mbak Ika, serta pegawai Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan
informasi kepada penulis selama melakukan kegiatan magang kerja di
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk.
10. Kedua orang tua dan keempat kakak tersayang yang selalu memberikan
restu, doa, semangat, dukungan, serta nasehat yang mendukung kepada
penulis.
11. Teman-teman kos Nurul Fikri tercinta, Bunda Anik, Mamah Yayan, Tante
Vita, Artha’yaank, Prilly April, Nadia, Yuli, Hani, Lita, terimakasih atas
semuanya dan bersedia direpotkan. Aku akan merindukan kalian..
12. Buat “Peliharaan”ku, semoga slalu setia sama majikanmu yaa..hehee..
Amin..
13. Teman-teman cewek yang sudah bersedia direpotkan, Agsita, Agita,
Ancilla, Susi Nurjanah, Sesa, Tika, Yudith, Ajeng, Qiqi’ Fa’In, dan yang
lainnya,,trimakasih so much yaak..hehehee..
14. Teman-teman cowok yang pernah direpotkan juga, Mz Dhika, Mz Hero,
Semar, Hasbul, Ipin, Mz Kris, Satrio, dan mungkin masih ada yang
lain,,trimakasih banyak dan aku gag akan lupa sama kebaikan kalian..
15. Teman-teman angkatan 2009 lainnya yang “Awesome”, nice to be your
friend, guys..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun bagi pihak yang memerlukan.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
ABSTRAKSI ............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
DAFTAR SIMBOL .................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM INSTANSI................... .................................. 1
1. Sejarah berdirinya KPRI “Keluarga Tani”.. ................................... 1
2. Lokasi KPRI “Keluarga Tani” ....................................................... 2
3. Tujuan Koperasi ............................................................................. 2
B. PERMODALAN .................................................................................. 3
C. KEANGGOTAAN... ............................................................................ 3
D. SISA HASIL USAHA .......................................................................... 6
E. STRUKTUR ORGANISASI ................................................................ 8
F. DESKRIPSI JABATAN ...................................................................... 8
G. JENIS USAHA ..................................................................................... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
H. SUSUNAN PENGURUS DAN PENGAWAS .................................... 14
I. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................... 15
J. PERUMUSAN MASALAH ................................................................ 19
K. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................... 19
L. MANFAAT PENELITIAN .................................................................. 20
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA................. ...................................................... 21
1. Pengertian Koperasi..... .................................................................. 21
2. Tujuan Koperasi................. ........................................................... 22
3. Fungsi Koperasi.......... ................................................................... 22
4. Prinsip Koperasi............ ................................................................ 23
5. Pengertian Kredit........ ................................................................... 24
6. Tujuan Kredit ................................................................................. 25
7. Unsur-unsur Kredit ........................................................................ 25
8. Prinsip-prinsip Kredit .................................................................... 26
9. Fungsi Kredit ................................................................................. 28
10. Pengertian Sistem dan Prosedur .................................................... 28
11. Prosedur Pemberian Kredit ............................................................ 29
12. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ......................................... 30
13. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern ...................................... 32
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Ketentuan Mengenai Pemberian Kredit................. ........................ 37
2. Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit ......................................... 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
C. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1. Evaluasi SPI berdasar teori Mulyadi ............................................. 48
2. Evaluasi SPI berdasar teori Marshall B. Romney ......................... 50
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ....................................................................................... 54
B. KELEMAHAN …………. ................................................................... 55
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ..................................................................................... 57
B. SARAN ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
I.1 Kepengurusan KPRI “Keluarga Tani” .............................................................. 2
I.2 Susunan Pengurus Lama KPRI “Keluarga Tani” ............................................. 14
I.3 Susunan Pengawas Lama KPRI “Keluarga Tani” ............................................ 14
I.4 Susunan Pengurus Baru KPRI “Keluarga Tani” .............................................. 15
I.5 Susunan Pengawas Baru KPRI “Keluarga Tani” ............................................. 15
I.6 Susunan Pegawai KPRI “Keluarga Tani” ......................................................... 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
II.1 Struktur Organisasi KPRI “Keluarga Tani” ..................................................... 8
II.2 Bagan Alir Pengajuan Kredit ............................................................................ 43
II.3 Bagan Alir Persetujuan dan Penolakan Kredit ................................................. 44
II.4 Bagan Alir Pencairan Kredit ............................................................................. 45
II.5 Bagan Alir Pencatatan Kredit ........................................................................... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan
2. Surat Permohonan Pengajuan Amprah
3. Formulir Asuransi
4. Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar
5. Surat Pernyataan Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR SIMBOL
GAMBAR KETERANGAN
Mulai / Selesai
Kegiatan Manual
Catatan
Dokumen
Keputusan
Keterangan
Arsip Permanen
Arsip Sementara
Penghubung pada halaman yang
berbeda
Input data ke komputer
Untuk Anggota
Keluar ke sistem lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
INTERNAL CONTROL SYSTEM EVALUATION OF GIVING CREDIT FOR
STATE OFFICER OF INDONESIA COOPERATION “KELUARGA TANI”
DEPARTMENT OF AGRICULTURE, NGANJUK REGENCY
SHINTA SEPTIANA DEWI
F 3309137
The research object is State officer of Indonesia Cooperation (KPRI)
“Keluarga Tani”, Department of Agriculture, Nganjuk Regency. KPRI “Keluarga
Tani”, Department of Agriculture, Nganjuk Regency is special cooperation for
state Officer working at Department of Agriculture Nganjuk Regency with the
main operational activity is cash credit and goods credit. The goal of the research
is to know whether the applying of Internal Control System in giving cash credit
KPRI “Keluarga Tani” Department of Agriculture, Nganjuk Regency has been
proper and to know some strenght and weaknesses from that system.
This research had been performed by using observation method and
interview. The kind of the data that used is primary data and secondary data. The
primary data is the data that is from the result of direct observation to the
research object, and the secondary data is the data that is given by the research
object.
From the evaluation result that has been done, the writer find some
strenght and weaknesses in internal control system in giving credit in KPRI
“Keluarga Tani” Department of Agriculture, Nganjuk Regency. The strenght is
there is already used printed serial-number document, authorization from the
authorized side, and there is a compatibility of physical properties with
accountancy note periodically. In the other hand, the weaknesses are the lack of
human resources that should place credit part position, there is no furlough for
the employees.
Based on the those results, it can be concluded that Internal control system
of giving credit in Cooperation “Keluarga Tani” Department of Agriculture,
Nganjuk Regency is generally fine. But there are some suggestions, for example,
the adding of credit employees and the giving of right to have furlough so that the
employees don’t feel saturation much in work.
Keyword: KPRI “Keluarga Tani”, Internal Control System, Giving Credit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM INSTANSI
1. Sejarah Berdirinya KPRI “Keluarga Tani”
Pada awalnya, tanggal 24 Januari 1979 diadakan pendirian
Perkumpulan Koperasi Pegawai Negeri “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Rakyat Kabupaten Daerah Tingkat II Nganjuk, oleh:
a. Bp. Ir. Bambang Irawan,
b. Bp. Soeroto,
c. Bp. Abdul Hamid,
d. Bp. Djemari, dan
e. Bp. Sumariyadi.
Selanjutnya, pada tanggal 27 Mei 1980 Koperasi ini disahkan oleh Kepala
Kantor Wilayah Koperasi Propinsi Jawa Timur dengan Badan Hukum No.
4472 / BH / II / 1980.
Namun pada tanggal 5 September 1996 Koperasi Pegawai Negeri
Dinas Pertanian Keluarga Tani Kabupaten Dati II Nganjuk, dalam Rapat
Anggota Khusus koperasi merubah dan mengesahkan Perubahan
Anggaran Dasarnya. Rapat dihadiri 47 (empat puluh tujuh) orang anggota
dari 50 (lima puluh) anggota. Dalam rapat tersebut nama Koperasi
Pegawai Negeri “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Daerah Tingkat II Nganjuk berganti nama menjadi Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KP-RI) “Keluarga Tani” Kabupaten Nganjuk.
Adapun susunan kepengurusan dalam beberapa periode adalah:
Tabel I.1
Kepengurusan KPRI “Keluarga Tani”
Periode Ketua Pengurus
Periode 1997 – 1984
Periode 1985 – 1987
Periode 1988 – 1990
Periode 1991 – 1993
Periode 1994 – 1999
Periode 2000 – 2005
Periode 2006 – 2011
Periode 2012 – 2014
Bp. Suroto
Bp. Ir. Sumariadi S
Bp. Moerjono
Bp. Ir. Sumariadi S
Bp. Ir. Wijono
Bp. Rudju Lustamaji
Bp. Ir. Kusno Hariyanto M.MA
Bp. Agus Sulistyono
Sumber : KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
2. Lokasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk berada di selatan kota
Nganjuk, yang beralamat di Jalan Anjuk Ladang No. 37 Kotak Pos 6 No.
Telp / Fax : (0358) 321728 / (0358) 325874.
3. Tujuan Koperasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk mempunyai tujuan yaitu
memajukan Kesejahteraan Anggota beserta keluarganya pada khususnya
dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
B. PERMODALAN
Modal Koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri Koperasi berasal dari:
1. simpanan pokok sebesar Rp50.000,00,
2. simpanan wajib sebesar Rp50.000,00,
3. dana cadangan,
4. hibah dan atau sumabangan yang tidak mengikat (donasi).
Sedangkan modal pinjaman Koperasi berasal dari:
1. anggota,
2. koperasi lainnya dan atau anggotanya,
3. bank atau lembaga keuangan lainnya,
4. penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya,
5. sumber lain yang sah.
C. KEANGGOTAAN
1. Syarat Anggota
Adapun syarat-syarat menjadi anggota KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk adalah sebagai berikut.
a. Anggota yang telah tercatat sebagai anggota di KPRI “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk adalah pegawai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
(PNS, CPNS, Honorer) yang berada pada Kantor Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Daerah, Sekretariat Bimasm BIPP, BBI, BPSB,
PHP Kabupaten Daerah Tingkat II Nganjuk.
b. Bagi pegawai yang termasuk diatas dan belum menjadi anggota
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk, maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
secara tertulis menjadi anggota KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk dengan rekomendasi dari
Pimpinan Unit Kerja masing-masing.
c. Pegawai yang mengajukan permohonan menjadi anggota KPRI
“Keluarga Tani” akan dibahas dan diputuskan dalam Rapat
Pengurus dan Pengawas.
d. Setelah diterima menjadi anggota KPRI “Keluarga Tani”,
keanggotaannya dinyatakan sah apabila telah memenuhi Simpanan
Pokok dan Simpanan Wajib serta dicatat dalam Buku Daftar
Anggota Koperasi.
e. Mereka yang dapat diterima menjadi anggota koperasi adalah
pegawai Republik Indonesia beserta pensiunannya dalam Dinas
Pertanian se-Kabupaten Nganjuk.
2. Hak dan Kewajiban Anggota
a. Keanggotaan dinyatakan sah jika telah memenuhi Simpanan Pokok
dan dicatat dalam Buku Daftar Anggota Koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun
dengan cara apapun.
c. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
Koperasi.
d. Selain mereka yang tersebut diatas, perorangan yang ingin
mendapatkan pelayanan dari Koperasi atau diperlukan oleh
Koperasi dan ingin menjadi anggota, akan tetapi kurang memenuhi
persyaratan Anggaran Dasar, dapat diterima menjadi Anggota Luar
Biasa. Ketentuan tentang Anggota Luar Biasa ini akan diatur lebih
lanjut dengan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Lainnya.
3. Berakhirnya Keanggotaan Koperasi
a. Keanggotaan Koperasi berakhir karena:
1) meninggal dunia,
2) permintaan sendiri,
3) diberhentikan sementara oleh Pengurus,
4) diberhentikan oleh Rapat Anggota.
b. Anggota yang diberhentikan sementara oleh Pengurus berhak
membela diri dalam Rapat Anggota guna memperoleh keputusan.
c. Berakhirnya keanggotaan Koperasi sebagaimana disebut dalam
poin (a) tersebut mulai berlaku sah pada penghapusan dalam Buku
Daftar Anggota Koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
d. Akibat berakhirnya keanggotaan Koperasi sebagaimana tersebut
dalam poin (a) tersebut, akan diatur dengan Anggaran Rumah
Tangga atau Peraturan Lainnya.
D. SISA HASIL USAHA
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi diperuntukkan:
30% Dana Cadangan,
5% Dana Pendidikan,
10% Dana Pengurus,
5% Dana Kesejahteraan Karyawan,
5% Dana Sosial,
45% Anggota sebanding dengan jasa usahanya masing-masing,
dengan rincian:
25% Untuk anggota menurut perbandingan jasanya dalam usaha
Koperasi untuk memperoleh sisa pendapatan perusahaan.
20% Untuk anggota menurut perbandingan simpanannya.
2. Dana Cadangan
a. Penggunaan Dana Sosial diberikan kepada anggota yang
mengalami musibah,
b. Yang termasuk musibah dalam poin (a), dan besarnya yang
diberikan kepada anggota adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1) apabila anggota rawat inap di Rumah Sakit sedikitnya lima
(5) hari, kepada yang bersangkutan diterimakan Rp 50.000,
2) apabila istri/suami anggota rawat inap di Rumah Sakit
sedikitnya lima (5) hari, kepada yang bersangkutan
diterimakan Rp 40.000,
3) apabila anak dari anggota rawat inap di Rumah Sakit
sedikitnya lima (5) hari, kepada yang bersangkutan
diterimakan Rp 25.000,
4) apabila anggota mengalami operasi berat, kepada yang
bersangkutan diterimakan Rp 100.000,
5) apabila istri/suami anggota mengalami operasi berat, kepada
yang bersangkutan diterimakan Rp 75.000,
6) apabila anak dari anggota mengalami operasi berat, kepada
yang bersangkutan diterimakan Rp 50.000,
7) apabila anggota meninggal dunia, maka kepada ahli waris
anggota yang bersangkutan diterimakan Rp 200.000,
8) apabila istri/suami anggota meninggal dunia, maka kepada
ahli waris anggota yang bersangkutan diterimakan Rp
100.000,
9) apabila anak dari anggota meninggal dunia, maka kepada ahli
waris anggota yang bersangkutan diterimakan Rp 75.000.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
E. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar I.1 Struktur Oraganisasi KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk
Sumber : KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
F. DESKRIPSI JABATAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Pembina Koperasi
Pembina Koperasi terdiri dari:
a. Kepala Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk.
b. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
Pertambangan dan Energi Kabupaten Nganjuk.
c. Koperasi Pusat Pegawai Negeri Kabupaten Nganjuk.
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Rapat
Anggota
Pengurus Badan
Pengawas
Pembina
Pertokoan Simpan
Pinjam
Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Pembina Koperasi mempunyai tugas, yaitu memberi pengarahan,
bimbingan, atau nasehat kepada Pengurus dan Pengawas koperasi demi
kelancaran usaha dan perkembangan koperasi.
2. Anggota
Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk adalah seluruh pegawai
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk yang telah menjadi anggota
di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani” tersebut.
Kekuasaan tertinggi koperasi terletak pada suara para anggotanya.
3. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi
dan merupakan pencerminan dari ide dan gagasan anggota yang telah
disepakati bersama dalam mengatur dan mengelola Koperasi. Sehingga
anggota mempunyai hak penuh terhadap Koperasi dan segala sesuatu
harus berdasarkan pada Rapat Anggota.
Adapun tujuan dari Rapat Anggota adalah:
a. menetapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART),
b. kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha
koperasi,
c. pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian Pengurus dan
Pengawas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
d. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi
serta pengesahan laporan keuangan,
e. pengesahaan pertanggungjawaban Pengurus dalam melaksanakan
tugasnya,
f. pembagian Sisa Hasil Usaha,
g. penggabung, pembagian, dan pembubaran Koperasi.
Rapat Anggota yang dilaksanakan oleh KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk, antara lain:
a. Rapat Anggota Tahunan
Rapat Anggota Tahunan adalah Rapat Anggota yang
dilaksanakan dalam rangka tutup buku sebagai sarana untuk
membahas pertanggung jawaban Pengurus. Rapat Anggota Tahunan
dilaksanakan setiap tahun pada bulan Pebruari. Dalam Rapat
Anggota Tahunan ini membahas tentang semua kegiatan operasional
koperasi tersebut dalam satu tahun berlalu dan pembagian SHU.
Selain Rapat Anggota Tahunan, KPRI “Keluarga Tani” juga
mengadakan Rapat Anggota Bulanan yang dilakukan sekitar bulan
Nopember dan Desember di setiap tahunnya. Pada akhir periode
kepengurusan Pengurus KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk, yaitu setiap tiga tahun sekali melakukan
pergantian Pengurus lama dengan yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Rapat Rutin Pengurus dan Pengawas
Rapat Rutin Pengurus dan Pengawas dilaksanan setiap akhir
bulan. Dalam Rapat Rutin Pengurus dan Pengawas ini membahas
tentang rencana kerja bulan selanjutnya. Selain itu, dalam Rapat
Rutin Pengurus dan Pengawas ini juga membahas tentang realisasi
pemberian pinjaman uang yang diajukan oleh para anggota Koperasi
Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk.
4. Badan Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Persyaratan
untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditentukan
dalam Anggaran Dasar.
a. Pengawas bertugas:
1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi,
2) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
b. Pengawas berwenang:
1) meneliti catatan yang ada pada koperasi,
2) mendapatkan segala keterangan yang diperoleh,
3) pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya kepada
pihak ketiga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5. Pengurus
a. Ketua I
1) penanggung jawab secara umum,
2) koordinator Bidang Usaha.
b. Ketua II
1) mewakili Ketua I,
2) bidang unit simpan pinjam.
c. Sekretaris I
1) bidang Administrasi,
2) bidang Organisasi.
d. Sekretaris II
1) bidang simpan pinjam.
e. Bendahara I
1) bidang keuangan secara umum,
2) bidang usaha.
f. Bendahara II
1) membantu bidang administrasi dan organisasi.
g. Pembantu
1) membantu bidang usaha.
6. Karyawan
Karyawan mempunyai tanggung jawab atas semua kegiatan yang
terjadi pada jenis usaha KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk, yaitu: pertokoan dan simpan pinjam anggota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
G. JENIS USAHA
Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk dalam kegiatannya mempunyai jenis usaha
sebagai berikut:
1. Pertokoan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk dalam kegiatan usahanya
mempunyai jasa pertokoan. Barang dagang yang tersedia di KPRI
“Keluarga Tani” tersebut berupa barang-barang konsinyiasi dari pihak
luar dan beberapa jenis barang lainnya, seperti alat tulis kantor dan
kebutuhan koperasi lainnya. Barang-barang tersebut bisa dibeli secara
kredit maupun tunai.
2. Simpan Pinjam
Selain usaha pertokoan, KPRI “Keluarga Tani” juga
menyediakan jasa simpan pinjam bagi para anggota KPRI “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk tersebut. Bagi para
anggota yang ingin mengajukan permohonan pinjaman uang pada KPRI
“Keluarga Tani” ini mempunyai ketentuan dalam syarat
peminjamannya, yaitu 75% dari gaji anggota setelah dikurangi
pinjaman-pinjaman dari lembaga/bank lainnya. Dan angsuran
pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji karyawan.
Kebijakan bunga yang diberikan oleh KPRI “Keluarga Tani” adalah
1,8% dari sisa angsuran (bunga menurun).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
H. SUSUNAN PENGURUS DAN PENGAWAS KPRI “KELUARGA
TANI”
Susunan Pengurus pada periode 2006-2011 adalah sebagai berikut:
Tabel I. 2
Susunan Pengurus KPRI “Keluarga Tani”
Jabatan Nama
Ketua I
Ketua II
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
Pembantu
:
:
:
:
:
:
:
Ir. Kusno Hariyanto, MMA
Agus Sulistyono
Wibowo, SP
Sri Atiningsih, SP
Yani, SP
H. Sudarmadji, SP
Kukuh Indrayanto, SP
Sumber : KPRI “Keluarga Tani” periode 2006-2011
Tabel I. 3
Susunan Pengawas KPRI “Keluarga Tani”
Jabatan Nama
Koordinator Pengawas
Anggota Pengawas
Anggota Pengawas
:
:
:
Sarno, SP
Edy Setyono, SP
Ir. Riyono Susilo
Sumber : KPRI “Keluarga Tani” periode 2006-2011
Pada hari Kamis, tanggal 2 Pebruari 2012 KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk mengadakan Rapat Anggota Tahunan
yang menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya adalah pergantian
Pengurus dan Pengawas KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk yang baru, yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Tabel I. 4
Susunan Pengurus KPRI “Keluarga Tani”
Jabatan Nama
Ketua I
Ketua II
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
Pembantu
:
:
:
:
:
:
:
Agus Setyono
Edy Setyono, SP
Abdul Ghofur
Kukuh Indrayanto, SP
Asnanto
Nurnaningsih
V. Wasito
Sumber : KPRI “Keluarga Tani” periode 2012-2014
Tabel I. 5
Susunan Pengawas KPRI “Keluarga Tani”
Jabatan Nama
Koordinator Pengawas
Anggota Pengawas
Anggota Pengawas
:
:
:
Ir. Riyono Susilo
Sarno, SP
Gunawan
Sumber : KPRI “Keluarga Tani” periode 2012-2014
Tabel. I. 6
Susunan Pegawai KPRI “Keluarga Tani”
Jabatan Nama
Kasir
Akuntansi
:
:
F. Ika R, S.Sos
Peni Wulandari, SE
Sumber : KPRI “Keluarga Tani”
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai Badan Usaha
berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam tata
perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Koperasi Pegawai Republik Indonesia sebagai wadah perjuangan
ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota perorangan
beserta keluarganya pada khususnya dan pada mayarakat pada umumnya,
dengan Organiasasi yang disusun secara bertingkat, mulai dari koperasi
tingkat Primer sampai tingkat Induk dan merupakan satu kesatuan organisasi
dan kekuatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan
lainnya yang berperan dalam pembangunan Nasional.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi dapat melaksanakan
kegiatan usaha simpan pinjam sebagai salah satu ataupun satu-satunya
kegiatan usaha yang dilakukannya. Kegiatan usaha simpan pinjam ini
dilakukan dengan menghimpun dana dari anggota koperasi, kemudian
menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut kepada anggota koperasi
bersangkutan atau menghimpun dana dari koperasi lain dan/anggotanya.
Dalam hal perkreditan, KPRI tidak terlepas dari risiko kemacetan atau
kegagalan kredit. Kegagalan tersebut dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor ekstern dan faktor intern. Kegagalan kredit yang disebabkan oleh
faktor ekstern yaitu keadaan debitur (anggota yang mengajukan kredit) yang
tidak memungkinkan untuk memberikan pinjaman atau kredit yang diberikan.
Sedangkan kegagalan kredit yang disebabkan karena faktor intern yaitu
kegagalan yang disebabkan oleh pihak KPRI itu sendiri, misalnya lemahnya
sistem pengendalian intern pada KPRI tersebut.
Agar koperasi dapat sesuai dengan tujuan dan cita-citanya, maka
koperasi harus dikelola dengan manajemen yang baik dan benar, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
koperasi diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi para
anggotanya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan juga sistem pengendalian
intern yang baik pula sesuai dengan kondisi koperasi yang diharapkan
sehingga dapat menunjang kegiatan koperasi menjadi lebih baik.
Sistem pengendalian intern mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pengelolaan koperasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak terutama
pengurus untuk mengawasi dan mengontrol usahanya agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan koperasi itu sendiri. Dengan demikian
diharapkan tercapainya sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan sistem
pengendalian intern, yaitu: ketepatan data akuntansi, pengamanan harta
perusahaan, meningkatkan efisiensi dan ketaatan kebijakan koperasi.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk yang menjadi tempat Kuliah Magang Kerja
penulis merupakan koperasi yang tebentuk dari perkumpulan karyawan di
Dinas Pertanian Derah Kabupaten Nganjuk. Selain usaha pertokoan-baik
penjualan tunai maupun non tunai-juga menyalurkan kredit berupa uang
(modal) yang dibutuhkan untuk para anggotanya. Bidang usaha yang menjadi
tolok ukur kekayaan KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk adalah bidang usaha simpan pinjam, khususnya dalam
menyalurkan kredit berupa uang kepada anggotanya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
penyelewengan dana dalam pelaksanaan pemberian kredit, maka KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk harus benar-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
benar dan teliti dalam memberikan kredit kepada para anggotanya. Untuk itu
diperlukan adanya sistem pemberian kredit yang memadai agar dapat
meminimalkan adanya risiko kredit yang ditimbulkan. Pada pelaksanaanya,
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah
mempunyai sistem dan prosedur yang digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan transaksi pemberian kredit. Pemisahan fungsi yang terdapat
pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
sudah memadai dengan adanya fungsi kasir dan fungsi akuntansi, meskipun
seharusnya terdapat pula fungsi kredit yang bertanggungjawab lebih atas
transaksi kredit anggota.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengacu pada dua Tugas
Akhir yang telah disusun oleh Sasingky (2011), yang berjudul “Evaluasi
Sistem Pemberian Kredit Pada KPRI “Sejahtera P&K” Di Surakarta” dan
Kuncoro (2011) yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Pemberian Kredit Pada PD. BKK Mojosongo Boyolali”. Dalam penulisan
Tugas Akhir ini, penulis hanya membahas tentang pemberian kredit uang
kepada anggota, tidak membahas lebih lanjut tentang pemberian kredit
barang, karena anggota KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk mayoritas lebih banyak yang melakukan kegiatan kredit
uang ini, sehingga jika terjadi sedikit kesalahan dalam sistem pengendalian
internya, maka resiko yang akan didapat akan lebih besar pada kekayaan atau
pendapatan KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intern yang
dijalankan dan ketentuan apa saja yang ditetapkan dalam permohonan kredit
pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk,
maka penulis membahas tentang masalah ini secara rinci sebagai bahasan
dalam Tugas Akhir (TA) penulis yang berjudul: “EVALUASI SISTEM
PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI)
“KELUARGA TANI” DINAS PERTANIAN DAERAH KABUPATEN
NGANJUK”
J. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana prosedur dan sistem pemberian kredit pada anggota KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk?
2. Apakah penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern pada KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah
sesuai dan diterapkan dengan baik oleh KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk?
K. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan atas penelitian yang dilakukan adalah menemukan pemecahan
atas permasalahan yang telah diuraikan di atas, yaitu sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
1. Mengetahui bagaimana prosedur dan sistem pemberian kredit yang
terdapat pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk.
2. Untuk mengetahui apakah unsur-unsur sistem pengendalian intern pada
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
sudah sesuai dan terlaksana.
L. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
sebagai berikut.
1. Bagi KPRI “Keluarga Tani”
Dapat memberikan pertimbangan dan masukan mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan pemberian kredit yang dapat digunakan
sebagai bahan acuan dalam mengambil langkah yang tepat guna
meningkatkan kebijakan dalam sistem pemberian kredit.
2. Bagi Pembaca
Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan
pengetahuan, bahan informasi dan sebagai referensi bacaan dalam
pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Koperasi
Pada Undang-Undang No. 25 tahun 1992 dalam Reksohadiprojo
(1998: 1) menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Menurut Widiyanti (1990), koperasi berasal dara kata “co” atau
“ko” dan “operation” atau “operasi” yang mengandung pengertian kerja
sama untuk mencapai tujuan. Koperasi merupakan suatu perkumpulan
yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan
kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah suatu badan yang
beranggotakan para pegawai negeri yang bekerja untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu mensejahterakan anggotanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Tujuan Koperasi
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 dalam Reksohadiprojo (1998:
1) menyebutkan bahwa tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam SAK (1996: 27.1) menjelaskan bahwa keanggotaan koperasi
Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama
sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan
jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih
menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai
produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak
dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena
itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus
pelanggan.
3. Fungsi Koperasi
Dalam pasal 4 UU. No. 25 tahun 1992 dalam Sitio (2001: 20)
menyebutkan bahwa fungsi koperasi adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
a. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokoguru.
d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip Koperasi
Reksohadiprojo (1998: 1) menjelaskan bahwa prinsip koperasi
ialah:
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis,
c. pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota,
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,
e. kemandirian.
Akhirnya, dalam mengembangan koperasi, maka koperasi
melaksanakan pula prinsip:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
f. pendidikan koperasi,
g. kerja sama antar koperasi.
5. Pengertian Kredit
Pada hakekatnya pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi
yang beraneka ragam dimulai dari kata " kredit" yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu : "Credere" yang berarti "kepercayaan" atau dalam bahasa
latin "Creditum" yang berarti kepercayaan kebenaran. Menurut Muljono
(1991: 9) pengertian kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu
pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji
pembayaran akan dilakukan pada jangka waktu yang disepakati.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 pengertian
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara pihak bank
dan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang
ditetapkan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit adalah
persetujuan atau perjanjian pinjaman yang dilakukan antara pihak kreditur
dan pihak debitur dengan jangka waktu pembayaran dan jumlah bunga
yang telah disepakati.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
6. Tujuan Kredit
Adapun tujuan kredit menurut Suyatno (1992: 15), yaitu:
a. turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan,
b. meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan
fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat, dan
c. memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
dapat memperluas usahanya.
7. Unsur-Unsur Kredit
Menurut Suyatno (1992: 14) menerangkan bahwa unsur-unsur kredit
adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan
Keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang
diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan
diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang.
b. Waktu
Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi
dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan
datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c. Degree of risk
Suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari
adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi
dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari.
d. Prestasi
Objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang,
tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa.
8. Prinsip-Prinsip Kredit
Untuk melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah
dikenal adanya prinsip 5C. Menurut Rachmat Firdaus (2004: 83) prinsip
5C tersebut terdiri dari:
a. Character (Kepribadian)
Karakter berarti bahwa para peminjam adalah orang-orang
yang dapat memegang teguh setiap perkataan mereka. Mereka
harus memiliki kejujuran dan dapat dipercaya. Dan mereka akan
melakukan segala sesuatu untuk membayar kembali pinjaman
mereka baik hutang pokoknya maupun bunganya.
b. Capacity (Kemampuan)
Kapasitas digunakan untuk mengukur keuangan dan sejarah
seseorang secara menyeluruh. Penilaian terhadap kapasitas ini
dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh mana hasil usaha
(kemampuan) yang akan diperolehnya tersebut akan mampu untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
melunasi pinjamannya tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati antara pihak koperasi dengan pihak peminjam.
c. Capital (Modal)
Modal yang dimiliki oleh pengusaha di dalam perusahaannya
sangatlah penting. Untuk pertimbangan tersebut, para pejabat
koperasi akan lebih berkeyakinan untuk meminjamkan uangnya
kepada orang-orang yang mempunyai kekuatan keuangan yang
cukup kuat dibandingkan dengan mereka yang banyak berhutang.
Apabila keuangan yang dimiliki mereka cukup baik, akan
memberikan gambaran kelangsungan usahanya untuk
berkelanjutan dan juga dapat menjaga dalam menghadapi masalah
keuanagan.
d. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)
Situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-
lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat
dalam kurun waktu tertentu kemungkinan akan dapat
mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan (anggota) yang
memperoleh pinjaman.
e. Collateral (Agunan)
Agunan atau jaminan kebendaan merupakan salah satu
pengamanan untuk pengembalian pinjaman bilamana pinjaman
tersebut bermasalah dan macet. Oleh karena itu, peminjam uang
diminta untuk memberikan agunan atau jaminan kebendaan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
melengkapinya dengan perlindungan tambahan sebagai garansi
untuk koperasi. Jika peminjam mengalami kesulitan dalam
membayar kembali pinjamannya, maka jaminan tersebut akan
dijual dan uang yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut akan
digunakan untuk melunasi pinjamannya.
9. Fungsi Kredit
Menurut Kasmir (2000) kredit dalam kehidupan perekonomian
sekarang dan juga dalam perdagangan, mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. meningkatkan daya guna barang,
b. meningkatkan daya guna uang,
c. meningkatkan peredaran lalu lintas uang,
d. meningkatkan gairah usaha masyarakat,
e. menstabilkan ekonomi,
f. jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional, dan
g. meningkatkan hubungan internasional.
10. Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Mulyadi (2001: 31) sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara
rutin terjadi. Sistem terdiri dari jaringan prosedur.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5).
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah
satu kesatuan unsur yang bekerja sama untuk menjalankan suatu tujuan
tertentu. Sedangkan prosedur adalah suatu kegiatan atau tahapan-tahapan
yang dilakukan oleh orang dalam suatu perusahaan dalam menjalankan
suatu sistem.
11. Prosedur Pemberian Kredit
Menurut Firdaus (2004) pengertian prosedur pemberian kredit
adalah tahapan-tahapan yang dirancang oleh pihak Bank dengan maksud
mempermudah calon debitur melaksanakan kredit, dimana tahapan-
tahapan tersebut harus dilakukan oleh kedua belah pihak Bank maupun
calon debitur dengan ketentuan yang berlaku.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pemberian
kredit adalah struktur atau tata cara dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan oleh pihak Bank untuk mempermudah proses pemberian kredit
kepada calon nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
12. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut
menekan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian
intern tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah
informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan
komputer.
Tujuan dari sistem pengendalian intern adalah:
a. Menjaga kekayaan perusahaan:
1) penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem
otorisasi yang telah ditetapkan,
2) pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat
dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:
1) pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah
ditetapkan,
2) pencatatan transaksi yang terjadi di dalam catatan akuntansi.
c. mendorong efisiensi,
d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Sedangkan menurut Romney (2004: 229) pengendalian internal
adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong
dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong
kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Penelitian Committee Of Sponsoring Organizations (COSO) dalam
Romney (2004: 230) mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses
yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan
mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan
jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan
pertimbangan hal-hal berikut:
a. efektivitas dan efisiensi operasional organisasi,
b. keandalan pelaporan keuangan,
c. kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan COSO, pengendalian internal adalah proses karena hal
tersebut menembus kegiatan operasional organisasi dan merupakan
bagian internal dari kegiatan manajemen dasar.
Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan suatu perusahaan
untuk mengatur, menjaga, dan mengawasi semua kegiatan manajemen
suatu perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
13. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern menurut Mulyadi
(2001: 163) adalah sebagai berikut.
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan
dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang
memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan
(misalnya pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan
memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki
wewenang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi
penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk
menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah
fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa
keuangan perusahaan.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui
terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus
dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi
atas terlaksananya setiap transaksi.
c. Praktik yang sehat dan melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang
dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik
yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya
ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat
adalah:
1) penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang
berwenang.
2) pemeriksaan mendadak (surprised audit).
3) setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain.
4) perputaran jabatan (job rotation).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Bagaimana pun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi
dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk
mendorong praktik yang sehat, semua sangat tergantung kepada
manusia yang melaksanakannya. Untuk mendapatkan karyawan
yang kompeten dan dapat dipercaya, beberapa cara berikut ini dapat
ditempuh:
1) seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut
oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang sesuai
dengan tanggung jawab yang akan diterimanya, manajemen
harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan
dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon
karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut.
2) pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
Menurut Romney (2004: 236) secara umum, prosedur-prosedur
pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini.
a. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai.
Para pegawai melaksanakan tugas dan membuat keputusan
yang mempengaruhi aset perusahaan. Oleh karena pihak
manajemen kekurangan waktu dan sumber daya untuk melakukan
supervisi setiap aktivitas dan keputusan, mereka membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
kebijakan untuk diikuti oleh para pegawai, dan kemudian
memberdayakan mereka untuk melaksanakannya. Pemberdayaan
ini, yang disebut sebagai otorisasi (authorization), adalah bagian
penting dari pengendalian dan prosedur organisasi.
b. Pemisahan tugas.
Pemisahan tugas yang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi
berikut ini dipisahkan:
1) otorisasi. Menyetujui transaksi dan keputusan.
2) pencatatan. Mempersiapkan dokumen sumber; memelihara
catatan jurnal, buku besar, dan file lainnya; mempersiapkan
rekonsiliasi; serta mempersiapkan laporan kinerja.
3) penyimpanan. Menangani kas, memelihara tempat
penyimpanan persediaan, menerima cek yang masuk dari
pelanggan, menulis cek atas rekening bank organisasi.
c. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai.
Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu
untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas
seluruh data transasksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus
dijaga agar tetap sesederhana mungkin untuk mendukung
pencatatan yang efisien, meminimalkan kesalahan pencatatan, dan
memfasilitasi peninjauan serta verifikasi. Dokumen-dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk
otorisasi dan harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak
penerima aset. Dalam rangka mengurangi kesempatan penggunaan
dokumen untuk penipuan, dokumen harus diberikan nomor urut
yang telah dicetak lebih dahulu, agar setiap dokumen dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Penjagaan aset dan catatan yang memadai.
Beberapa prosedur berikut ini menjaga aset pencurian,
penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:
1) mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif.
2) memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat.
3) membatasi akses secara fisik ke aset (mesin kas, lemari
besi, kotak uang, dan akses terbatas ke safe deposit box kas,
sekuritas, dan aset dalam bentuk surat-surat berharga).
4) melindungi catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan
api, kabinet file yang terkunci, dan lokasi pendukung di luar
kantor, merupakan cara yang efektif untuk melindungi
catatan dan dokumen).
5) mengendalikan lingkungan (perlengkapan komputer yang
sensitif harus diletakkan dalam ruangan yang memiliki alat
pendingin dan perlindungan dari api, yang memadai).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
6) pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan
informasi.
e. Pemeriksaan independen atas kinerja.
Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh
transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian
lainnya yang paling penting. Pemeriksaan ini harus independen,
karena pemeriksaan umumnya akan lebih efektif apabila
dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas
jalannya operasi yang diperiksa.
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Ketentuan Mengenai Pemberian Kredit
a. Jenis Kredit KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk
1) Kredit Barang
Selain penjualan secara tunai, KPRI “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk juga melayani
penjualan barang milik koperasi sendiri maupun barang
konsinyasinya secara kredit. Jangka waktu yang diberikan jika
anggota melakukan pembelian secara kredit adalah tergantung
besarnya harga barang yang akan di beli dan atas kesanggupan
anggota yang melakukan pembelian kredit tersebut. Sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
contoh, seorang anggota membeli pakaian (barang konsinyasi)
dengan harga Rp100.000,00 jika anggota tersebut ingin
mengangsur pembayarannya, maka dengan kesanggupannya dan
atas persetujuan dari karyawan, barang tersebut bisa di angsur
selama dua kali pembayaran atau sesuai persetujuan dari kedua
belah pihak.
2) Kredit Uang
Selain penjualan barang, KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk juga melayani kredit uang
bagi para anggotanya. Jangka waktu pembayaran angsuran
kredit uang ini juga tergantung pada besarnya jumlah uang yang
akan dipinjam oleh anggota dan atas persetujuan dari kedua
belah pihak. Jangka waktu yang ditentukan oleh KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
adalah 5 (lima) kali untuk pinjaman jangka pendek, 10 (sepuluh)
kali untuk pinjaman jangka menengah, dan 20 (dua puluh)
hingga 40 (empat puluh) kali untuk pinjaman jangka panjang.
Sebagai contoh, jika seorang anggota mengajukan pinjaman
sebesar Rp10.000.000,00 maka anggota tersebut bisa meminta
angsuran selama 30 (tiga puluh) kali jika telah disetujui oleh
pengurus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Persyaratan Pengajuan Kredit Uang
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk mempunyai beberapa persyaratan dalam pengajuan kredit
uang bagi anggotanya, yaitu:
1) terdaftar sebagai anggota di KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk,
2) mengisi buku daftar pengajuan kredit,
3) mengisi formulir permohonan pinjaman,
4) gaji bersih yang diterima yaitu 75% setelah dikurangi pinjaman
dan potongan lainnya,
5) jika masih mempunyai pinjaman, maka saldo maksimal
pinjaman lama tersisa 40% atau telah melunasinya,
6) apabila pinjaman melebihi Rp5.000.000,00 maka anggota
diwajibkan mengisi kuisioner asuransi.
c. Ketentuan Mengenai Angsuran dan Bunga Kredit
Untuk pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang pada
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
ini tidak dibedakan dalam pemberian suku bunga. Suku bunga yang
diberikan oleh KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk adalah sebesar 1,8% dari sisa angsuran yang
telah dibayarkan anggota (bunga menurun).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Apabila anggota yang sudah mempunyai tanggungan pinjaman
sebelumnya di “KPRI “Keluaraga Tani”, kemudian ingin
mengajukan kembali pinjaman baru, maka anggota tersebut harus
melunasi dahulu pinjaman yang sebelumnya, atau pinjaman baru
akan dipotong sebesar angsuran yang belum terlunasi tersebut.
2. Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit
a. Fungsi yang Terkait
Adapun fungsi yang terkait dalam pemberian kredit pada KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
adalah sebagai berikut.
1) Pengurus
a) pemberi keputusan realisasi pinjaman,
b) mengotorisasi bukti-bukti pengajuan pinjaman,
c) mengotorisasi hasil keputusan realisasi pinjaman.
2) Kasir
a) membuat bukti kas keluar untuk pinjaman yang direalisasi,
b) menerima pembayaran angsuran pinjaman.
3) Bagian Akuntansi
a) menyelenggarakan pencatatan akuntansi terhadap
penerimaan maupun pengeluaran kas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
b. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit pada KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk,
sebagai berikut ini.
1) Formulir pengajuan pinjaman.
2) Formulir asuransi.
3) Bukti kas keluar.
4) Bukti kas masuk.
c. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian kredit
pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk adalah sebagai berikut.
1) Jurnal Kas.
2) Jurnal umum.
3) Buku besar.
4) Buku angsuran pinjaman anggota.
5) Buku pengajuan pinjaman.
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem yang digunakan
dalam pelaksanaan sistem pemberian kredit adalah sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
1) Prosedur pengajuan kredit.
a) Anggota yang ingin mengajukan kredit datang ke bagian
kasir dengan mengisi formulir pengajuan pinjaman dan
mengisi buku pengajuan pinjaman. Dalam buku pengajuan
pinjaman berisi nama pemohon, gaji bersih yang diterima,
besar pinjaman, bulan realisasi yang diinginkan pemohon.
b) Jika pinjaman anggota sebesar Rp5.000.000,00 atau lebih,
anggota wajib mengisi formulir asuransi.
c) Nama-nama pemohon pinjaman dalam buku pengajuan
pinjaman akan dibahas pada rapat rutin pengurus yang
diadakan setiap akhir bulan.
2) Prosedur persetujuan dan penolakan kredit.
a) Jika 75% dari gaji bersih yang diterima calon debitur masih
bisa dipotong untuk angsuran pinjaman di KPRI
“Keluarga Tani”, maka pengurus akan merealisasikan
pinjaman tersebut. Tetapi, jika gaji calon debitur tidak
mencukupi untuk potongan angsuran, pengurus tidak akan
merealisasikan pinjaman tersebut.
b) Kasir menerima hasil keputusan rapat rutin pengurus yang
telah diotorisasi dan menginformasikan kepada calon
debitur, apakah permohonan pinjaman mereka dapat
terrealisasi atau tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3) Prosedur pencairan kredit.
a) Kasir mengecek buku angsuran pinjaman anggota, jika
debitur masih mempunyai tanggungan di KPRI “Keluarga
Tani” maka pinjaman baru akan dipotong dahulu sebesar
sisa pinjaman lama
b) Debitur yang direalisasi, mendatangi KPRI “Keluarga
Tani” untuk menerima uang pinjaman dan bukti kas keluar
rangkap tiga bernomor urut tercetak yang telah diotorisasi
bagian kasir dan bendahara. Lembar satu untuk debitur,
lembar dua diarsip, dan lembar tiga untuk bagian
akuntansi.
4) Prosedur pencatatan kredit.
a) Bagian akuntansi menerima bukti kas keluar lembar tiga
dari kasir dan mengarsipnya.
b) Mencatat transaksi pencairan kredit ke dalam jurnal kas dan
memasukkan data debitur ke dalam komputer.
c) Kemudian bagian akuntansi juga mencatatnya ke dalam
buku besar dan buku angsuran pinjaman anggota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
e. Bagan Alir Sistem Akuntansi Pemberian Kredit
Kasir
Keterangan:
FPP : Formulir
Pengajuan
Pinjaman
BPP : Buku
Pengajuan
Pinjaman
FA : Formulir
Asuransi
Lebih
FPP
Mengecek
kelengkapan isi
FA
FPP
T
T
Dibahas di
Rapat
Rutin
Pengurus 2
Menerima formulir pengajuan
pinjaman dan mengecek buku
pengajuan pinjaman yang diisi
oleh anggota
Pinjaman
Rp
5.000.000
Kurang
Mengisi formulir
asuransi
FPP
Mulai
BPP
BPP
BPP
Gambar II.2 : Bagan alir pengajuan
kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Pengurus
Gambar II.3 : Bagan alir persetujuan
dan penolakan kredit
2
Menganalisa gaji
bersih anggota
75% gaji
bersih
Tidak
Selesai
Otorisasi BPP
dan FPP
FPP
Ya
BPP
BPP
T
Kasir
menginformasi
kan kepada
anggota 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Kasir
Gambar II.4 : Bagan alir pencairan
kredit
Keterangan:
BAPA : Buku
Angsuran
Pinjaman
Anggota
BKK : Bukti Kas
Keluar
Anggota
datang
menerima
uang
FPP
Membuat bukti
kas keluar
rangkap tiga
3
2
BKK 1 Untuk anggota
3 N
BPP
Mengecek
buku angsuran
pinjaman
anggota
BAPA
Pinjaman
lama
1
Tidak
Ada
Menerima
100%
pinjaman
Dipotong
sebesar sisa
pinjaman lama
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Akuntansi
Gambar II.5 : Bagan alir
pencatatan kredit
3
BKK 2
3
Mencatat
transaksi ke jurnal
umum
Jurnal Kas
Menambahkan nama
peminjam ke dalam buku
angsuran pinjaman anggota
Selesai
Input data ke
komputer
Mencatat di buku
besar
Buku Besar
N
BAPA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
C. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Berikut ini adalah evaluasi terhadap sistem pengendalian intern
pemberian kredit pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk menurut Mulyadi dan Romney:
1. Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pada KPRI “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk berdasarkan teori Mulyadi:
a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional
Secara Tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Untuk
melaksanakan kegiatan utamanya, KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk melakukan pembagian
fungsional, yaitu: pemisahan fungsi kas terhadap fungsi akuntansi.
Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, telah menunjukkan
adanya penerapan unsur sistem pengendalian intern yang cukup baik,
meskipun adanya kekurangan sumber daya manusia yang seharusnya
mengisi fungsi kredit.
b. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan
Perlindungan yang Cukup terhadap Kekayan, Utang, Pendapatan, dan
Biaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Dalam upaya untuk menjaga kekayaan perusahaan, setiap
dokumen yang digunakan untuk transaksi pemberian kredit dan
angsuran kredit di KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah
Kabupaten Nganjuk harus mendapat otorisasi dari pihak yang
berwenang dan bertanggung jawab. Dengan demikian sistem otorisasi
akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat
dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang handal bagi proses
akuntansi.
Dalam proses prosedur pemberian kredit pada KPRI “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah baik, yaitu
dengan adanya otorisasi dari Kasir dan Pengurus.
c. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap
Unit Organisasi.
Praktik yang sehat ditinjau dari dokumen yang digunakan, maka
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian dapat dikatakan sudah
memenuhi syarat sistem pengendalian intern yang baik karena
dokumen yang digunakan sudah bernomor urut tercetak.
Selain dokumen bernomor urut tercetak, Pengawas telah
melakukan pemeriksaan mendadak untuk memeriksa secara langsung
kegiatan pokok perusahaan. Secara periodik juga telah dilakukan
pencocokan catatan antara bagian kas dengan bagian akuntansi untuk
mencocokan jumlah pemberian dan angsuran kredit anggota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
d. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.
Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi
tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
efektif dan efisien, meskipun sedikit unsur sistem pengendalian intern
yang mendukungnya. Karyawan yang ada di KPRI “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk telah memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab
yang diberikan (lihat Tabel I. 6).
2. Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pada KPRI “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk berdasarkan teori Romney:
a. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Untuk menjaga keabsahan suatu transaksi perlu adanya otorisasi
dari pihak-pihak yang memiliki wewenang dalam setiap transaksi
yang dilakukan dalam sebuah perusahaan. Dalam proses pemberian
kredit di KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk, pihak yang memiliki wewenang dan bertanggungjawab telah
melakukan otorisasi pada setiap transaksi. Misalnya, pada bukti kas
masuk dan bukti kas keluar telah diotorisasi bagian kasir dan
bendahara. Selain melakukan otorisasi pada prosedur pemberian kredit
kepada anggota, Pengurus juga melakukan Rapat Rutin Pengurus yang
membahas tentang keputusan pemberian kredit kepada anggota,
dengan mempertimbangkan beberapa syarat, yaitu 75% dari gaji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
bersih yang diterima oleh anggota masih bisa dipotong untuk angsuran
pinjaman, ada atau tidaknya pinjaman lama oleh anggota, dan jumlah
pinjaman yang diajukan. Kemudian bagian kasir membuat catatan
akuntansi yang berkaitan dengan pemberian kredit, dan mengecek ada
atau tidak adanya pinjaman lama yang masih ditanggung oleh
anggota yang akan melakukan pinjaman baru, sedangkan pada bagian
akuntansi melakukan pencatatan transaksi yang terkait.
b. Pemisahan tugas
Dengan adanya pemisahan tugas secara efektif maka merupakan
hal yang sulit bagi seorang pegawai untuk melakukan kecurangan.
Dalam menjalankan kegiatannya, KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk telah menerapkan unsur
pengendalian intern, yaitu adanya pemisahan fungsi antara bagian
kasir dan bagian akuntansi. Walaupun masih ada kekurangan dalam
sumber daya manusia yang seharusnya ada untuk mengisi bagian
kredit, tetapi pemisahan fungsi kasir dan fungsi akuntansi tersebut
sudah cukup untuk mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam
pencatatan atau terjadinya kecurangan.
c. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
Untuk merekam transaksi-transaksi yang terjadi pada setiap
perusahaan, diperlukan adanya dokumen-dokumen yang mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
memasukkan semua informasi tentang transaksi tersebut. Desain dan
penggunaan dokumen dan catatan yang tersedia di KPRI “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah tepat untuk
mendukung pencatatan setiap transaksi dengan efisien. Catatan
akuntansi yang digunakan KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk dalam prosedur pemberian kredit antara
lain, jurnal kas, jurnal umum, buku besar, buku angsuran pinjaman
anggota, dan buku pengajuan pinjaman. Sedangkan dokumen yang
digunakan antara lain, formulir pengajuan pinjaman, formulir
asuransi, bukti kas keluar, dan bukti kas masuk.
d. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
Setiap perusahaan pasti memiliki aset kekayaan yang bernilai
tinggi. Aset-aset ini meliputi, perlengkapan, persediaan, dan aset yang
paling penting pada perusahaan adalah informasi. KPRI “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah baik dan
memfokuskan keamanan dalam penjagaan aset, catatan, dan dokumen
yang digunakan. Catatan dan dokumen tersebut disimpan dan
diarsipkan menurut nomor urut tercetak dan tanggal transaksi yang
tertulis pada catatan dan dokumen tersebut. Aset pada KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
disimpan pada almari brangkas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
e. Pemeriksaan independen atas kinerja
Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi
diproses secara akurat adalah elemen pengendalian intern lainnya
yang penting. Dalam praktiknya, KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah tepat, karena adanya
pemeriksaan yang independen (Pengawas) terhadap karyawan.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap saat secara mendadak. Selain
kinerja karyawan, catatan dan laporan akuntansi perusahaan juga
dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas
Koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pemberian
kredit pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk,
penulis menemukan beberapa temuan kelebihan dan kelemahan dalam sistem
pengendalian intern pemberian kredit di KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian
Daerah Kabupaten Nganjuk. Adapun beberapa kelebihan dan kelemahan dari
sistem pengendalian intern pemberian kredit pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk, antara lain:
A. KELEBIHAN
Sistem pengendalian intern pemberian kredit pada KPRI “Keluarga
Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk memiliki beberapa
temuan kelebihan, yaitu:
1. Sudah adanya pemisahan fungsi dalam proses pemberian kredit pada
KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk.
Pemisahan fungsi tersebut terbagi atas: fungsi kasir dan fungsi
akuntansi. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, kecil
kemungkinannya untuk terjadi kesalahan.
2. KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk
sudah menggunakan dokumen bernomor urut tercetak serta
pemanfaatan tembusan terkait dengan penerimaan dan pengeluaran
kas. Selain itu, otorisasi yang digunakan dalam dokumen sudah tegas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Keuntungan dari penggunaan dokumen bernomor urut tercetak antara
lain untuk menjamin semua transaksi yang terjadi telah dicatat oleh
bagian akuntansi sesuai dengan nomor urut dokumen sehingga
pemakaiannya harus dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
mempermudah pencarian dokumen bila dibutuhkan sewaktu-waktu.
3. Setiap transaksi yang dilakukan sudah mendapatkan otorisasi dari
pihak yang berwenang. Dengan adanya sistem wewenang yang tepat
maka akan menjamin keandalan catatan akuntansi dan meminimalkan
terjadinya penyimpangan serta memberikan perlindungan yang
memadai bagi kekayaan perusahaan.
4. Di KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan akuntansinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan
organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan
akuntansinya.
5. Dalam praktiknya, Badan Pengawas pada KPRI “Keluarga Tani”
Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk telah melakukan
tugasnya secara baik, yaitu dengan diadakannya pemeriksaan
independen secara mendadak.
B. KELEMAHAN
Berdasarkan hasil evaluasi sistem pemberian kredit pada KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk, penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
menemukan beberapa temuan kelemahan dalam sistem pengendalian intern.
Temuan kelemahan tersebut sebagai berikut.
1. Karena keterbatasan karyawan pada KPRI “Keluarga Tani” Dinas
Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk, maka fungsi yang ada pada
KPRI “Keluarga Tani” hanya ada dua fungsi yaitu fungsi kasir dan
fungsi akuntansi. Seharusnya pada KPRI “Keluarga Tani” terdapat
fungsi kredit yang bertugas untuk lebih mempermudah dalam
prosedur pemberian kredit kepada anggota.
2. Tidak diberikannya hak cuti untuk setiap karyawan. Seharusnya setiap
karyawan berhak mendapatkan cuti beberapa hari untuk mengurangi
kejenuhan karyawan dalam bekerja dan mengurangi adanya
penyelewengan. Karena dengan adanya cuti, maka akan terjadi
perputaran tanggung jawab atau pekerjaan sementara, dari karyawan
bagian lain yang menggantikan karyawan yang sedang cuti, sehingga
karyawan yang menggantikan tersebut dapat mengungkap ada atau
tidaknya penyelewengan pada bagian tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan penulis
mengambil kesimpulan bahwa pada sistem pemberian kredit di KPRI
“Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk sudah terdapat
pemisahan fungsi kasir dan fungsi akuntansi, telah menggunakan dokumen
bernomor urut tercetak serta pemanfaatan tembusan terkait dengan
penerimaan dan pengeluaran kas, adanya otorisasi dari pihak yang
berwenang, secara periodik telah dilakukan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatan akuntansinya, dan adanya pemeriksaan independen secara
mendadak oleh Badan Pengawas Koperasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kelemahan, seperti keterbatasan karyawan yang seharusnya
menduduki fungsi kredit yang bertugas untuk melayani pemberian kredit
kepada anggota. Selain itu, tidak diberikannya hak untuk mendapatkan cuti
bagi setiap karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
B. SARAN
1. Sebaiknya KPRI “Keluarga Tani” Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Nganjuk bisa menambahkan atau menggeser jabatan seorang
karyawan yang sudah ada dari bagian lain untuk ditugaskan sebagai
fungsi kredit yang bisa membantu tugas dari fungsi kasir dalam
pelaksanaan prosedur pemberian kredit kepada anggota.
2. Hak untuk mendapatkan cuti pada setiap karyawan sebaiknya
diberikan untuk beberapa hari agar setiap karyawan tidak jenuh dalam
bekerja.