20
KAJIAN ASPEK HUKUM LINGKUNGAN DALAM MENGHADAPI MASALAH SUTET OLEH : RAFICHA RACHMA (1091261005) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan g Manusia dalam menjalani kehidu panny a tidak bisa lepas dari yang namanya energi. Manusia agar tetap dapat bertahan hidup memerlukan e nergi kimia berup a makanan dimana energi tersebut akan diolah dalam bentuk metabolisme. Selain makanan manusia  juga memerlukan bentuk energi lain agar dapat menjala ni aktivita snya seperti energi  panas yang digunakan untuk me masak, energi mekanik yang digunakan dalam industry dan bentuk-bentuk energi yang lain. Dari sekian banyak bentuk energi yang ada, energi listriklah yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia, hal tersebut dikarenakan energi listrik sangat mud ah diubah menj adi bentu k ene rgi yang lain, sehi ngga hanya denga n meman faa tkan energi listrik maka kebutuhan energi yan g lain akan dapat terp enuhi, selain itu energi listrik  juga dapat disimpan dan digunakan sewaktu - waktu sesuai kebutuhan jadi akan lebih hemat. Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik yang begit u besar , maka sesuai dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “ Aset yang menyangkut harkat hidup orang banyakdikuasai oleh nega ra” , pemeri ntah mengambil alih pengelolaan listrik yang ada di Ind onesi a dalam sebuah Perus ahaan Listrik Neg ara (PLN). PLN  berkewajiban menyuplai listrik untuk kemudian dimanfaatkan sebesar-ba sarnya untuk kepentingan masyarakat dan negara. Untuk mengh asilk an listri k PLN memb uat b ebera pa pemb angkit li strik yang tersebar di berbagai d aerah. Beberapa jenis pembangkit listrik milik PLN antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pemb angkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) , Pembang kit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB), Pembangkit ListrikTenaga Nuklir (PLTN) serta beberapa sember pembangkit yang menggunakan energi alter natif lain seperti tenaga angin, tenaga sinar matahari , bah kan kini dikembangkan agar  samp ah mampu di olah ag ar mampu menghasilkan l is tri k dari ga s metan a yang dihasilkan. 1

Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

Citation preview

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 1/20

KAJIAN ASPEK HUKUM LINGKUNGAN DALAM MENGHADAPI MASALAH

SUTET

OLEH : RAFICHA RACHMA (1091261005)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak bisa lepas dari yang namanya energi.

Manusia agar tetap dapat bertahan hidup memerlukan energi kimia berupa makanan

dimana energi tersebut akan diolah dalam bentuk metabolisme. Selain makanan manusia juga memerlukan bentuk energi lain agar dapat menjalani aktivitasnya seperti energi

 panas yang digunakan untuk memasak, energi mekanik yang digunakan dalam industry

dan bentuk-bentuk energi yang lain.

Dari sekian banyak bentuk energi yang ada, energi listriklah yang paling banyak 

dimanfaatkan oleh manusia, hal tersebut dikarenakan energi listrik sangat mudah

diubah menjadi bentuk energi yang lain, sehingga hanya dengan memanfaatkan energi

listrik maka kebutuhan energi yang lain akan dapat terpenuhi, selain itu energi listrik 

 juga dapat disimpan dan digunakan sewaktu- waktu sesuai kebutuhan jadi akan lebih

hemat.

Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik yang begitu besar, maka sesuai

dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “ Aset yang menyangkut harkat hidup

orang banyakdikuasai oleh negara” , pemerintah mengambil alih pengelolaan listrik 

yang ada di Indonesia dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN

 berkewajiban menyuplai listrik untuk kemudian dimanfaatkan sebesar-basarnya untuk 

kepentingan masyarakat dan negara.

Untuk menghasilkan listrik PLN membuat beberapa pembangkit listrik yang

tersebar di berbagai daerah. Beberapa jenis pembangkit listrik milik PLN antara lain

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB), Pembangkit ListrikTenaga Nuklir 

(PLTN) serta beberapa sember pembangkit yang menggunakan energi alternatif lain

seperti tenaga angin, tenaga sinar matahari, bahkan kini dikembangkan agar 

sampah mampu diolah agar mampu menghasilkan listrik dari gas metana yang

dihasilkan

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 2/20

Dalam upaya terlaksananya pembangunan yang merata maka PLN

 bertugas untuk mendistribusikan listrik dari sumber pembangit listrik ke daerah-

daerah lain yang membutuhkan. Mengingat luas negara Indonesia yang sangat luas

sehingga jarak yang dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah tujuan juga

sangat jauh. Jika ditinjau maka ini merupakan suatu masalah, karena apabila listrik 

ditransmisikan pada jarak yang jauh melalui suatu konduktor, maka lama-kelamaan

energi listrik tersebut akan berkurang karena telah berubah menjadi energi panas pada

kabel listrik. Untuk menghindari hal tersebut maka salah satu cara yang dilakukan

oleh PLN yaitu dengan menaikan tegangan listrik, hal tersebut sesuai dengan hukum

fisika yaitu pada tegangan yang sangan tinggi dan kuat arus yang rendah maka listrik 

tidak akan berubah menjadi energi panas saat dilewatkan pada suatu konduktor. Makadari itulah dalam pendistribusian listrik dikenal istilah Saluran Udara Tegangan Tinggi

(SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Saluran tersebut

merupakan kabel-kabel yang dihubungkan pada menara yang sangat tinggi.

Pada awal-awal pembangunan SUTT maupun SUTET, tidak ada masyarakat

yang memprotes kehadirannya, namun sejak adanya kasus sengketa tanah pada areal

yang dilalui SUTET maka mulailah muncul isu bahwa SUTT dan SUTET adalah

 penyebab dari berbagai penyakit dari masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi masalah SUTET.

1.2.2 Penyebab timbulnya masalah SUTET.

1.2.3 Solusi dalam menghadapi masalah SUTET.

1.2.4 Solusi dalam menghadapi masalah SUTET melalui kajian aspek hukum

lingkungan.

1.3 Tujuan Masalah

Untuk mengetahui mengapa kajian hukum lingkungan dijadikan solusi dari masalah

dalam perencanaan SUTET.

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 3/20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.2.1 Identifikasi Masalah SUTET

SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media

 pendistribusian listrik oleh PLN berupa kabel dengan tegangan listriknya dinaikkanhingga mencapai 500kV yang ditunjukkan untuk menyalurkan listrik dari pusat

 pembangkit listrik menuju pusat-pusat beban yang jaraknya sangat  jauh.

Tujuan penaikan tegangan listrik tersebut adalah untuk mengurangi energi listrik 

yang terbuang akibat diubah menjadi energi panas saat melewati kabel listrik 

sehingga energi listrik bisa disalurkan secara efisien. Hal tersebut penting dilakukan

mengingat keadaan geografis dari Indonesia itu sendiri yang sangat luas dan terdiri atas

 pulau-pulau dimana tidak semua pulau memiliki sember daya alam yang mampu diolah

menjadi energi listrik sedangkan listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan

industri yang harus dibagi secara merata ke tiap-tiap daerah demi mewujudkan

“ Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

SUTET sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu SUTET pipa bawah

tanah atau bawah air, dan SUTET kontsruksi udara. Indonesia sebagai negara yang

 berbentuk kepulauan menggunakan kedua jenis SUTET ini, SUTET bawah air 

digunakaan untuk mendistribusikan listrik antar satu pulau dengan pulau lain,

sedangkan SUTET kontruksi udara digunakan untuk mendistribusikan listrik di darat.

Karena SUTET merupakan kawat yang berarus maka tentu saja SUTET

menghasilkan medan listrik dan medan magnet dalam bentuk gelombang

elektromagnetik. Berikut adalah dampak-dampak yang ditimbulkan oleh medan listrik 

 pada SUTET yang dapat dirasakan secara kasat mata:

Menimbulkan suara atau bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan

 penghantar (konduktor) yang kadang disertai cahaya keunguan,

  Bulu atau rambut berdiri pada bagian badan yang terpajan akibat gaya tarik 

medan listrik yang kecil

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 4/20

Lampu neon dan tes-pen dapat menyala tetapi redup, akibat mudahnya gas

neon di dalam tabung lampu dan tes-pen terionisasi,

Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah

menghantar listrik (seperti atap seng, pagar besi, kawat jemuran dan badan

mobil)

Dalam pembangunan SUTET juga dikenal ist ilah ruang bebas dan ruang

aman. Ruang bebas adalah ruang yang harus bebas dari benda-benda dan kegiatan

lainnya. Ruang bebas ditetapkan berdeda-beda dalam luas dan bentuk. Sementara

ruang aman adalah ruang yang berada di luar ruang bebas dimana pada ruang aman

lahan atau tanahnya yang masih dapat dimanfaatkan. Dalam ruang aman pengaruh

kuat medan listrik dan kuat medan magnet sudah dipertimbangkan denganmengacu kepada peraturan yang berlaku. Ruang bebas dan ruang aman dapat diatur 

 besarnya sesuai kebutuhan pada saat mempersiapkan rancang bangun. Ruang aman

dapat diperluas dengan cara meninggikan menara dan atau mempendek jarak antara

menara, sehingga bila ada pemukiman yang akan dilintasi SUTT / SUTET yang

akan dibangun berada di dalam ruang yang aman.

Oleh karena itu atas alasan keamanan maka pemerintah melalui Peraturan

Menteri Pertambangan dan Energi No.01.P/47/MPE/1992 mengatur tentang syarat

 pembangunan SUTET, yaitu agar jarak minimum titik tertinggi bangunan (pohon)

terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut:

Jarak minimum titik tertinggi bangunan tahan api terhadap titik 

terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m.

Jarak minimum titik tertinggi jembatan besi titik terendah kawat penghantar 

SUTET 500 kV adalah 8,5 m.

Jarak minimum jalan kereta api terhadap titik terendah kawat

 penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m.

Jarak minimum lapangan terbuka terhadap titik terendah kawat penghantar 

SUTET 500 kV adalah 11 m.

Jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api terhadap titik 

terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m.

Jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m.

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 5/20

Jarak minimum jalan raya terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET

500 kV adalah 15 m.

Kekhawatiran akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap

kesehatan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan

Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut menggambarkan adanya

hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal

yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Banyak ahli yang meragukan hasil

 penelitian tersebut dengan menunjuk berbagai kelemahannya, antara lain tidak adanya

data hasil pengukuran kuat medan listrik dan medan magnet yang mengenai kelompok 

anak-anak yang diteliti.

Koreksi yang dilakukan oleh peneliti lainnya seperti yang dilakukan oleh Savitzdan kawan-kawan serta temuan studi Fulton dan kawan-kawan, ternyata hubungan

tersebut tidak ada. Hasil penelitian dengan metoda yang lebih disempurnakan pernah

dilakukan oleh Maria Linett dan kawan-kawan dari National Cancer Institute -Amerika

tahun 1997. Penelitian yang melibatkan lebih kurang 1200 anak ini melaporkan bahwa

tidak ada hubungan antara kejadian leukemia pada anak yang terpajan medan listrik dan

medan magnet dengan anak-anak yang tidak terpajan. Temuan ini mengukuhkan

 penolakan terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper 

tersebut.

Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan pernah dilakukan sejak tahun

60-an dengan hasilnya bervariasi mulai dari gambaran yang tidak berpengaruh, adanya

 perubahan perilaku sampai pada pengaruh terjadinya cacat pada keturunan.

Sesungguhnya hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan adanya pengaruh buruk 

tersebut diakibatkan oleh penggunaan kuat medan listrik atau medan magnet yang sangat

 besar dalam percobaan tersebut. Percobaan dengan kuat medan listrik dan medan magnet

sampai pada tingkat yang menghasilkan kelainan tersebut memang diperlukan untuk 

mengetahui proses terjadinya gangguan tertentu sehingga dapat dipergunakan sebagai

dasar penanggulangannya.

Kuat medan listrik dan medan magnet yang digunakan pada percobaan tersebut

hampir mustahil dapat dihasilkan dan terjadi di lingkungan sekitar kehidupan manusia.

Pengaruh medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan sangat tergantung pada

dosis yang diterimanya. Dosis yang kecil tentu tidak akan berpengaruh, bahkan

 penelitian yang dilakukan oleh Piekarsi dari negara bekas Uni Sovyet menunjukkan efek 

positif terhadap penyambungan tulang yang patah pada anjing percobaan

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 6/20

Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan

listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi kemampuan

memindahkan energi sangat kecil, sehingga tidak mampu mempengaruhi ikatan kimia

 pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel tubuh manusia mempunyai kuat

medan listrik sekitar 10 juta Volt/m yang jauh lebih kuat dari medan listrik luar.

Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah ini juga tidak 

mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek medan

elektromagnet gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti

 pada telepon seluler. Adanya sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan

transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing, berdebar dan

susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena persepsi merekayang kurang tepat.

1.2.2 Penyebab Timbulnya Masalah SUTET

Secara garis besar, energi total yang diserap dan distribusi di dalam tubuh

manusia adalah tergantung beberapa hal:

Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik.

Polarisasi medan EMF. Konfigurasi (seperti jarak) antara badan dan sumber radiasi EMF.

Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain di sekitar sumber radiasi.

Selain itu juga sifat-sifat elektrik (listrik) tubuh (konstan dielektrik dan

konduktivitas). Hal ini sangat tergantung pada kadar air di dalam tubuh. Sehingga

radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektrik yang

tinggi, seperti otak, otot, dan jaringan lainnya dengan kadar air yang tinggi. Untuk 

mengetahui berapa kuat medan listrik dan medan magnet yang dihasilkan olehSUTET serta memastikan apakah SUTET berdampak pada kesehatan sesuai

standar yang ditetapkan oleh pemetintah dan WHO maka pengukuran terhadap

kuat medan listrik dan kuat medan magnet pada SUTET perlu dilakukan.

1.2.3 Solusi Dalam Menghadapi Masalah SUTET

Dari makalah yang sudah dilakukan, bahwa kuat medan listrik di halaman atau

luar rumah lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam rumah, sehingga dalam rangka

 peningkatan kondisi lingkungan akibat adanya SUTET perlu diperhatikan hal-hal sebagai

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 7/20

 berikut :

1. Mengusahakan agar rumah berlangit-langit.

2. Menanam popohonan sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan

yang kosong.

3. Bagian atap rumah yang terbuat dari atap logam sebaiknya

ditanahkan (digroundkan).

4. Penduduk disarankan tidak berada diluar rumah terutama pada malam hari

terutama antara jam 17-22 karena pada saat itu arus yang mengalir pada

kawat penghantar berada pada titik puncak beban puncak.

5. Sesering mungkin melakukan pengukuran tegangan pada peralatan

rumah yang terbuat dari logam jika ternyata tegangannya cukuptinggi maka diusahakan peralatan tersebut dijauhkan dari rumah atau lebih

 jarang dipakai.

6. Penduduk disarankan untuk tidak memasuki daerah sekitar pentanahan

kaki menara yang telah diberi pagar oleh PLN.

Pengamanan terhadap arus peluahan elektrostatis perlu dilakukan untuk 

menghindari adanya pengutupan muatan yang akan terjadi pada benda terbuat dari bahan

logam. Caranya yaitu dengan mentanahkan agar terjadi penetralan kembali semua benda

terbuat dari bahan logam dengan ukuran cukup besar (contohnya kawat jemuran, kabal

interkom, mobil dan sepeda motor), yang terletak dibawah SUTET.

Hal ini dikarenakan untuk menghindari adanya pengutupan muatan yang akan

terjadi pada objek tersebut, dengan mentanahkan maka akan terjadi penetralan kembali.

Akibat adanya arus peluahan ini pengamanan yang harus dilakukan oleh penduduk 

adalah: disarankan tidak membuat jemuran yang atasnya bebas sama sekali dari

 pepohonan dan disarankan membuat jemuran bukan berasal dari kawat dan tiang besi,

(contoh : kayu, bambu, tali plastik) dan jika terpaksa membuat jemuran yang

menggunakan bahan konduktor maka harus di tanahkan.

Saluran interkom harus jauh dari SUTET; bila atap bukan dari bahan logam

(genting, asbes, sirap) maka usahakan atap tersebut tidak terdapat bahan logam (misalnya

antena TV, talang seng) dan jangan memasang antena TV atau radio (ORARI) di atap

rumah sehingga harus diusahakan kendaraan bermotor (mobil, sepeda motor, dll)

ditanahkan untuk menghilangkan medan elektrostatis akibat induksi SUTET serta

usahakan tidak terdapat bahan-bahan yang bersifat konduktor berada di teras rumah yang

bertingkat di bawah SUTET Sesering mungkin melakukan pengukuran tegangan dengan

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 8/20

testpen pada objek yang dicurigai bertegangan.

Yang dimaksud dengan ditanahkan atau pentanahan adalah menghubungkan

 benda-benda yang terbuat dari logam seperti atap seng, kawat jemuran mobil, motor,

dengan tanah dengan menggunakan kabel. Tujuan dari pentanahan tersebut adalah

untuk menetralkan serta mencegah terjadinya pengkutuban muatan yang dapat terjadi

 pada objek-objek tersebut.

Dalam penanaman pohon disarankan agar puncak pohon berjarak minimum

15 M dari kabel SUTET terbawah. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari

 bersentuhnya bagian pohon dengan kabel SUTET yang dapat berakibat putusnya

kebel SUTET. Walaupun demikian bahaya putusnya kawat SUTET belum pernah

dijumpai, yang dijumpai adalah pecahnya isolator, oleh sebab itu PLN mulaimenggunakan isolator ganda.

Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat

arus yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat

dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari

nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak 

terganggu dan rapat fluks magnetik (B). Gampangnya misalnya saja suatu medan listrik 

yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus

efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah

kepada atau batang tubuh manusia (Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985).

Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi

rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang

 berjejari 10 cm. UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu

 pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang

ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi

50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak 

menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek 

 biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf, antara

100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat

dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000

mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung

(bahaya akut terhadap kesehatan).

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 9/20

1.2.4 Solusi Dalam Menghadapi Masalah SUTET Melalui Kajian Aspek Hukum

Lingkungan

Dalam pembangunan sarana ketenagalistrikan, dimanapun akan selalu mempunyai

dampak langsung dan tidak langsung. Dampak tidak langsung sarana transmisi yang

aman, dituangkan dalam UU No.15 tahun 1985 tentang kenagalistrikan. Peraturan

Menteri Pertambangan dan Energi No.01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT

dan SUTET. Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan Keputusan Menteri Pertambangan

dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan Menteri

Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas

SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET

500 kV juga sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET  dan

SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan Magnet

SUTT dan SUTET. Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari

 pengaruh medan listrik   dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah

yang aman untuk beraktivitas. Jarak aman ini diukur berdasarkan tingginya

tegangan listrik.

Untuk jaringan tegangan menengah dan rendah (JTM/JTR) di daerah tersebut

dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm. Artinya  jika tegangan di kawat

 jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya adalah 20 cm atau 0,2 m. Untuk transmisi

SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C) adalah untuk tegangan

70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan

untuk 500 kV adalah 9,5 m. Sedangkan jarak aman horizontal dari as/sumbu

menara (D) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m, untuk 

275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m. PLN sendiri telah membuat pagar 

 pembatas untuk menjaga ruang bebas dan jarak aman serta secara periodik 

melakukan pengukuran kuat medan listrik dengan menggunakan alat

 Elektromagnetic FieldMeter .

Menurut WHO (World Health Organization) ambang batas kekuatan medan

listrik dan medan magnet yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5 kV/m

untuk medan listrik dan 0,1 m Tesla untuk medan magnet. Dari hasil pengukuran yang

dilakukan PLN sampai saat ini, kekuatan medan listrik dan magnet di berbagai daerah

SUTT dan SUTET di Indonesia masih dibawah ambang batas tersebut. Selain

pengukuran berkala, PLN juga memberikan penyuluhan tentang aturan jarak aman

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 10/20

kepada   masyarakat. Penyuluhan inibertujuan memberikan pengertian yang benar 

tentang pengaruh medan listrik  dan  medanmagnet sehingga masyarakat yang bermikim

di sekitar sarana transmisi ini, Memiliki persepsi yang benar dan rasa aman tinggal

di sekitarnya. Penyuluhan ini biasanya diberikan PLN pada saat awal pengoperasian

SUTT dan SUTET, Tetapi penyuluhan ini dapat juga diberikan pada kesempatan

lain jika masyarakat membutuhkanya.

Hingga saat ini, belum ada kesepakatan dari para ahli kesehatan dunia mengenai

efek SUTET terhadap kesehatan, termasuk kanker dan tumor pada anak dan orang

dewasa. Karena penelitian yang dilakukan di seluruh dunia, tidak ada yang bersifat

eksperimental atau percobaan. Yang dilakukan selama ini biasanya hanya mempelajari

fakta yang berupa gejala, gangguan penyakit yang dialami masyarakatkemudian dikaji hubungannya dengan SUTET. Jadi, kemungkinan satu gejala

 penyakit terkait dengan banyak faktor. Contohnya penyakit kanker darah. Dapat

dihubungkan dengan factor genetik, gizi, perilaku atau zat berbahaya lainnya

dalam lingkungan. Sangat sulit membuktikan hubungan sebab akibat antara efek 

SUTET dengan kesehatan manusia karena manusia tidak    bisa dijadikan objek 

 penelitian yang bersifat percobaan (eksperimental). Di samping bertentangan

dengan kaidah dasar moral dan etika kedokteran, juga bisa melanggar HAM.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ini, gangguan kesehatan yang

sering dikeluhkan masyarakat, seperti pusing, nyeri otot, gatal-gatal pada kulit, sesak 

nafas, susah tidur, berdebar-debar, gangguan   penglihatan dan lain-lain, merupakan

gangguan psikosomatik yang bersifat subyektif. Gangguan psikis yang sangat populer 

dewasa ini berhubungan dengan SUTET disebut dengan elektromagnetik hipersensitiviti,

sebenarnya merupakan gangguan stres yang berlebihan yang dihubungkan dengan

 banyak faktor yangmempengaruhi, termasuk faktor sosial.

Adanya sinyalemen yang beredar selama ini, bahwa SUTET dapat menyebabkan

kanker dan tumor (terutama pada anak) sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara

 benar (berdasarkan hasil riset). ”Trias Anies” menyimpulkan bahwa pajanan medan

elektromagnetik yang berasal dari  SUTET 500 KV beresiko menimbulkan gangguan

kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal

dengan electrical sensitivity, yaitu berupa keluhan sakit kepala (headache),

 pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). Lebih jauh

menurut Anies (2006), Radiasi elektromagnetik merupakan faktor lingkungan fisik 

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 11/20

yang perlu dicermati. Karena itu, gangguan kesehatan bukan hanya berupa penyakit.

Berbagai keluhan atau gejala fisik yang dialami oleh seseorang, merupakan bentuk 

gangguan kesehatan. Bahkan berbagai fenomena yang menyebabkan seseorang merasa

tidak aman dan kurang nyaman, bahkan merasa cemas, pada hakikatnya tidak 

dalam kondisi sehat atau mengalami gangguan kesehatan.

BAB III

PEMBAHASAN

Pengaruh SUTET terhadap warga yang bermukim disekitarnya. Pengaruh ini

dianalisir berasal dari jaringan listrik yang menghasilkan efek medan listrik dan medan

maget yang membahayakan. Dampak yang dirasakan warga antara lain sakit kepala,

 pusing- pusing, sulit tidur, dll. Namun hal ini belum dapat dibenarkan setelah

dilakukan pengamatan melalui pengukuran kuat medan magnet dan medan listrik pada

lingkungan warga. Dan ternyata kapasitas medan magnet dan medan listrik pada

 permukiman warga tidak mencapai target atau tidak melebihi target yang dapat

menimbulkan efek gangguan pada kesehatan manusia.

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 12/20

Tidak menutup kemungkinan bagi warga yang bermukim di area SUTET

untuk berwaspada. Karena melalui penelitian tersebut ditemukan bahwa kuat medan

listrik lebih kuat di area luar rumah dibandingkan di dalam rumah. Hal ini disebabkan

karena rumah memiliki redaman. Untuk menghindarkan kondisi lingkungan dari

 pengaruh SUTET dapat dilakukan beberapa tindakan praktis sebagai berikut:

1. Atap bukan dari bahan logam (genting, asbes, sirap).

2. Jangan memasang antena TV atau radio (ORARI)di atap rumah.

3. Bagian atap rumah yang terbuat dari atap logam, seharusnya ditanahkan

(digroundkan).

4. Menanam popohonan sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan

yang kosong.

5. Penduduk disarankan tidak berada diluar rumah terutama pada malam hari,

karena pada saat itu arus yang mengalir pada kawat penghantar SUTET lebih

tinggi dari pada siang hari.

6. Usahakan tidak terdapat bahan-bahan yang bersifat konduktor berada di

teras rumah yang bertingkat di bawah SUTET.

7. Disarankan membuat jemuran bukan berasal dari kawat dan tiang besi, (contoh

: kayu, bambu, tali plastik).

BAB IV

KESIMPULAN dan SARAN

4.1 Kesimpulan

SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media

 pendistribusian listrik oleh PLN berupa kabel dengan tegangan listriknya

dinaikkan hingga mencapai 500kV yang ditunjukkan untuk menyalurkan listrik dari

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 13/20

 pusat pembangkit listrik menuju pusat-pusat beban yang jaraknya sangat jauh.

Tujuan penaikan tegangan listrik pada SUTET adalah untuk mengurangi energi

listrik yang terbuang akibat berubah manjadi penas saat dilewatkan pada konduktor 

yang dalam hal ini adalah kabel SUTET, sehingga energi listrik bisa disalurkan

secara efisien.

Karena SUTET berfungsi untuk mengalirkan listrik maka SUTET

mengandung tegangan listrik serta kuat arus. Sesuai dengan teori  Hans Cristian

Oersted  yang menyatakan bahwa “ Di sekitar kawat berarus timbul medan

megnetik ” maka secara t idak langsung SUTET juga menghasilkan medan

magnetik. Selain itu sesuai dengan teori  Faraday yang menyatakan bahwa

“ Perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan listrik berupa teganganinduksi ” maka SUTET juga menghasilkan medan magnetik. Perubahan medan

magnet dan medan listrik tersebut terjadi secara serentak sehingga menghasilkan

gelombang elektromagnetik, hal tersebut sesuai dengan teori  Maxwell  tantang

hubungan antara medan magnet dan medan listrik.

Dalam memancarkan gelombang elektromagnetik SUTET berdampak radiasi

terhadap tubuh manusia. Medan listrik dan medan magnet termasuk kelompok 

radiasi non-pengion. Radiasi ini relatif tidak berbahaya, berbeda sama sekali dengan

radiasi jenis pengion seperti radiasi nuklir atau radiasi sinar rontgen.

Untuk mengetahui dampak radiasi medan listrik dan medan magnetik yang

ditimbulkan oleh SUTET maka banyak ahli yang melakukan penelitian, namun hasil

yang diperoleh justru beragam dan cinderung kontroversial. Berikut adalah tabel dari

 beberapa hasil penelitian dari para ahli tentang berbagai dampak SUTET terhadap kesehatan

manusia.

Dampak SUTET Terhadap Kesehatan Manusia

Peneliti Tempat Tahun Hasil Meta Analisis

Wertheimer & Leeper Amerika 1979 Positif Kanker Otak  

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 14/20

Feyching & Ahlboum 1993 Positif Kanker Otak  

Dr. G e r a ld D r a p e r dkk  dari

C hi lh oo d C a n c e r R e s ea r c h

Ox f o r d

Positif Leukimia

Dr. J o h n S w a n s o n dari

Positif Leukimia

Dr. A n ie s , M.Kes. PKK dari

P e k a lo n g a n ,

P e m a la n g , dan 2004

Positif mengalami

Reiter  1997

Positif 

Mempengaruhi

Maria Linett dkk dari

Amerika 1997 Negatif Leukimia

Corrie Wawolumaya dari

Indonesia Negatif Leukimia

Savitz dkk Negatif  

Fulton dkk Negatif  Studi Kanada dan 1999, Negatif  

Studi Inggris 1999-2000 Negatif  

studi Selandia Baru Negatif  

John Moulder   Negatif 

Dari hasil penelitian tersebut WHO yang diwakili oleh berbagai ahli

menyatakan bahwa SUTET tidak berdampak terhadap kesehatan kerena medan yanglistrik dan medan magnet yang ditimbulkan masih jauh dari batas kekuatan tubuh

manusia dalam menerima radiasi elektromagnetik. Walaupun demikian, WHOtidak 

memungkiri adanya kemungkinan dampak SUTET terhadap kesehatan manusia

karena belum adanya penelitian yang objektif mengenai batas medan listrik dan

medan magnet bagi tubuh manusia. Hal tersebut karena selama ini metode yang

digunakan dalam penelitian hanya berdasarkan observasi dan subjektifitas orang

yang tinggal di areal SUTET bukan dari metode eksperimen.

Standar medan listrik dan medan magnet 50-60 Hz di beberapa negara maju

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 15/20

Standard

Medan Listrik (kV/m) Medan Magnet (mT)

MU KP MU KP

IRPA (1990) 5 10 0,1 0,5

Australia NHMRC (1989) 5 10 0,1 0,5

Jerman (1989) 20,6 20,6 5,024 5,024

UK NRPB (1989) 12,28 12,28 2,0 2,0

USSR (1975; 1978) . 5 - 10

USSR (1985) . - - 1,76

USA ACGIH (1991) - 25 - 1,0 (60 Hz)

Polandia - 15 - -

untuk tingkat pajanan terus menerus pada kelompok masyarakat umum (MU) dan

kelompok pekerja (KP) adalah sebagai berikut :

Sumber : IRPA, 1991; Pakpahan, 1992 ; WHO, 1987

Sedangkan batas radiasi gelombang elektromagnetik dari peralatan

elektronik yang masih dianggap aman sesuai standar  International Commision on

 Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) yang dihitung berdasarkan

 pengukuran  SAR atau  Specific Absorption Rate, adalah sebesar 2W/kg yangdirata-ratakan pada 10gram jaringan tubuh.

Untuk mengurangi dampak medan listrik dan medan magnet yang

dihasilkan oleh SUTET, ada beberapa cara yang dapat dilakukan:

Mengusahakan agar rumah berlangit-langit.

Menanam popohonan sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang

kosong.

Bagian atap rumah yang terbuat dari atap logam sebaiknya ditanahkan(digroundkan).

4.2 Saran

SUTET sebagai media pendistribusian listrik merupakan asset yang sangat penting

 bagi kehidupan manusia yang harus kita pelihara. Isu-isu mangenai dampak 

SUTET terhadap kesehatan sebaiknya jangan diterima begitu saja, apalagi sampai

emosi hingga merusak fasilitas umum milik PLN, sebab hal tersebut belum

terbukti kebenarannya, Hati boleh panas tapi hati tetapi kepala harus dingin begitu

 pepatah mengatakan.

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 16/20

Berita yang beredar serta pengakuan dari korban SUTET hanya berdasar pada

 perasaan mereka saja dan tentu saja hal tersebut tidak dapat diterima secara ilmiah,

apalagi tujuan mereka mengungkapkan hal tersebut adalah untuk meminta dana

kompensasi atau uang ganti terhadap PLN atas kerugian yang mereka alami. Bahkan

mereka mengancam akan melekukan aksi mogok makan sampai tuntutan mereka

dipenuhi. Jika diperhatikan hal tersebut akan terasa janggal, mungkin saja mereka

mengungkapkan kebohongan atas dasar ekonomi, atau politik dari pihak tertentu, atau

 bisa saja hal tersebut muncul akibat ketakutan meraka yang terlalu berlebihan akan

dampak SUTET sehingga lebih berpengaruh terhadap faktor  psikis.

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 17/20

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 18/20

Daftar Pustaka :

Anies. 2005, Gangguan Kesehatan akibat Radiasi Elektromagnetik. FK Universitas

Diponegoro,

h ttp :/ /www.ko m p a s.c o .id/, diakses 12 Februari 2011.

Hanif Guntoro, Saluran Transmisi. 12 Februari 2011.

<h tt p :// dun i a - li s tr ik.b log s po t.co m /2008 /10 /sa luran - tran s mi s i.h t m l >

Ir. Nanan Tribuana, PENGUKURAN MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET 

 DI BAWAH SUTET 500KV. 12 Februari 2011.

<h tt p :// dun i a - li s tr ik.b log s po t.co m/ >

PT. PLN., 2006. Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

500  kV Menjamin Keberlangsungan dan Kehandalan Pasokan Listrik,

htt p: // w ww .p ln.c o .id/, diakses 12 Februari 2011.

h tt p: //a d y w ir a w a n . b log s po t . c o m /2007 / 11/g e lo m b a n g - e le k t r o - m a g n e t ik-

d a n . h t m l

  h tt p: //a n a n t a . w o r dp r e ss . c o m /2007 /07/16 /r a d ia s i- p o n s e l/

  h tt p: //a t h a y a r id h a . m u lt ip ly . c o m / jo u r n a l/ it e m /7

h tt p: //id . w ik ip e d ia . o r g/w ik i/ S U T E T

h tt p: // o n e . in d o s k r ip s i. c o m / jud u l- s k r ip s i- t ug a s - m a k a la h /g e ja la - m e d a n -

t in g g i/r e s ik o - b a h a y a - o p e r a to r - g e n e r a to r - t e r h a d a p - r a d ia s i-

e le k t r o m a g n e t ik - d a n - e f e k n y a

h tt p: //r ee s aa . b lo g s p ir it . c o m /a r c h iv e /2006 / 01/08 / S U T E T . h t m l 

h tt p: //www . e le k t r o in d o n e s ia . c o m /e le k t r o/ S U T E T

h tt p: //ww w . d e t ik n e w s . c o m / S U T E T - b uk a n - p e mi c u - k a n k e r- caca t - d a n -

 b a y i- id io t

18

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 19/20

  h tt p: //ww w . it s . ac . id / b e r it a . p h p

h tt p: //ww w . k o m p a s . c o m /k e s e h a t a n / n e w s /0505 / 06 / 111355 . h t m

h tt p: //ww w .s in a r h a r a p a n . c o . id / h ib u r a n / in d e x . h t m l

  h tt p: //ww w . s u a r a m e r d e k a . c o m / h a r ia n /0602 / 13 / x _ r a g a m . h t m l

19

7/16/2019 Kajian Aspek Hukum Lingkungan Dalam Menghadapi Masalah Sutet

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-aspek-hukum-lingkungan-dalam-menghadapi-masalah-sutet 20/20

20