117
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

  • Upload
    leque

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

KAJIAN EKONOMI

DAN

KEUANGAN REGIONAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

FEBRUARI 2018

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

Provinsi Kalimantan Timur

Page 2: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

1

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

www.bi.go.id/web/id/publikasi

Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di:

Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur

Jl. Gajah Mada No. 1

Samarinda 75122, Kalimantan Timur

Telp: 0542 – 741 022, 741 023

Fax : 0542 – 732 644

Page 3: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

2

KATA PENGANTAR

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

merupakan hasil asesmen rutin yang dilakukan setiap triwulan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Timur. Kajian ini berisi tentang informasi terkini mengenai

kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan

pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta

prospek perekonomian kedepan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi

stakeholders di wilayah Kaltim dalam melakukan perumusan kebijakan.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 mengalami perlambatan dibandingkan

periode sebelumnya, turun dari 3,5% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 1,6% (yoy).

Perlambatan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 dipengaruhi oleh kinerja lapangan usaha utama,

pertambangan dan industri pengolahan yang berdampak pada turunnya kinerja ekspor luar

negeri Kaltim. Namun demikian, lapangan usaha konstruksi tumbuh lebih baik pada triwulan IV

2017, sejalan dengan kinerja investasi Kaltim.

Analisa pada kajian ini menggunakan berbagai data dan informasi yang diperoleh secara

langsung dari kegiatan survei dan liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Timur. Kami juga menggunakan berbagai data dan informasi yang diperoleh dari pihak

eksternal, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta. Atas seluruh bantuan tersebut, kami

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan kajian ini. Besar

harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa

yang akan datang. Kami juga senantiasa mengharapkan kritikan, masukan, dan saran dalam

rangka peningkatan kualitas kajian ini sehingga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua

dalam upaya mengembangkan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi

nasional pada umumnya.

Samarinda, Februari 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Muhamad Nur Kepala Perwakilan

Page 4: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

3

VISI BANK INDONESIA

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-

nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

MISI BANK INDONESIA

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu

bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber

pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas

perekonomian nasional.

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi

terhadap perekonomian, stabilitas moneter, dan stabilitas sistem keuangan dengan

memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung

tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola

(governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan

Undang-Undang.

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA

Merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen, dan pegawai untuk

bertindak dan atau berperilaku, yang terdiri atas: Trust and Integrity – Professionalism –

Excellence – Public Interest – Coordination and Teamwork.

Page 5: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

VISI BANK INDONESIA .............................................................................................................. 3

MISI BANK INDONESIA ............................................................................................................. 3

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA ................................................................................. 3

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 4

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... 6

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................................... 7

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... 9

TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI ...................................................................................... 10

RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................................... 13

I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH ................................................................ 19

Gambaran Umum ................................................................................................... 19

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha ............................................ 22

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran .................................................. 35

BOKS I.1 - Alih Kelola Blok Mahakam dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Kaltim .... 49

BOKS I.2 - Perkembangan Proyek Peningkatan Kapasitas Kilang Minyak Balikpapan Serta

Dampaknya Terhadap PDRB ............................................................................................... 51

BOKS I.3 - Perbaikan Pertumbuhan Ekonomi Kaltim dan Pola Konsumsi Rumah Tangga ..... 55

BOKS I.4 - Dampak Pilkada Pada Perekonomian ................................................................. 60

II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ................................................................................. 63

APBD Pemerintah Provinsi ...................................................................................... 63

APBD Kabupaten/Kota ............................................................................................ 66

Dana Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat ................................................ 69

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH ............................................................................. 70

Gambaran Umum ................................................................................................... 70

Inflasi Bulanan ........................................................................................................ 72

Inflasi Triwulanan ................................................................................................... 76

Inflasi Tahunan ....................................................................................................... 76

Inflasi Kota Pembentuk ........................................................................................... 78

Disagregasi Inflasi ................................................................................................... 79

Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah .................................................................. 83

Page 6: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

5

BOKS III.1 - Peran TPID dalam Merespon Dampak Pergerakan Harga BBM.......................... 86

IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM .. 89

Gambaran Umum ................................................................................................... 89

Stabilitas Keuangan Daerah - Korporasi .................................................................. 91

Stabilitas Keuangan Daerah - Rumah Tangga .......................................................... 94

Stabilitas Keuangan Daerah - UMKM ...................................................................... 96

V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH ............ 98

Penyelenggaran Sistem Pembayaran ...................................................................... 98

Pengelolaan Uang Rupiah ..................................................................................... 100

VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ............................................................... 103

Ketenagakerjaan ................................................................................................... 103

Kesejahteraan....................................................................................................... 106

VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ......................................................................... 109

Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltim ................................................................. 109

Prospek Inflasi Kaltim ........................................................................................... 111

DAFTAR ISTILAH ................................................................................................................... 114

Page 7: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

6

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy) .......................... 22

Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Pengeluaran (yoy) ................................ 36

Tabel I.3 Komoditas Utama Ekspor Kaltim .............................................................................. 39

Tabel I.4 Negara Tujuan Utama Ekspor Kaltim ........................................................................ 40

Tabel I.5 Komoditas Utama Impor Kaltim ............................................................................... 42

Tabel I.6 Negara Asal Utama Impor Kaltim ............................................................................. 42

Tabel I.7 Belanja APBD dan APBN di Wilayah Kaltim ............................................................... 44

Tabel II.1 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp

Juta)....................................................................................................................................... 63

Tabel II.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta) 65

Tabel II.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta)

.............................................................................................................................................. 67

Tabel II.4 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta) ...... 68

Tabel II.5 Transfer Dana Desa Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2017 (Rp Juta) ................. 68

Tabel II.6 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltim Tahun 2016 dan 2017 ............................. 69

Tabel III.1 Perbandingan Rata-Rata Inflasi Bulanan Kaltim Triwulan III dan IV 2017 (mtm) ...... 72

Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltim Triwulan IV 2017 (mtm) ..... 75

Tabel III.3 Inflasi Kaltim (qtq) .................................................................................................. 76

Tabel III.4 Inflasi Kaltim (yoy) ................................................................................................. 77

Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltim Triwulan IV 2017 (yoy)..................... 78

Tabel III.6 Inflasi Kaltim dan Kota Pembentuk (qtq & yoy) ...................................................... 78

Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered prices Kaltim

Triwulan IV 2017 .................................................................................................................... 80

Tabel III.8 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Inti Kaltim Triwulan IV 2017 (yoy)

.............................................................................................................................................. 81

Tabel III.9 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltim Triwulan IV

2017 (yoy) .............................................................................................................................. 82

Tabel III.10 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltim Triwulan IV 2017 ..... 84

Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltim .............................................. 103

Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha ......................................... 104

Tabel VI.3 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Provinsi Kaltim ............. 105

Tabel VI.4 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Status Usaha Provinsi Kaltim ...................... 105

Tabel VI.5 Garis Kemiskinan di Kalimantan Timur ................................................................. 106

Tabel VI.6 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur (Ribu Jiwa) ......... 107

Tabel VII.1 Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Timur ...... 110

Tabel VII.2 Outlook Harga Komoditas Ekspor Utama Kalimantan Timur ................................ 111

Page 8: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

7

DAFTAR GRAFIK

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim & Nasional ............................................................... 19

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan IV 2017 ............................ 19

Grafik I.3 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Regional 2016 & 2017 .................................. 21

Grafik I.4 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Sektor Pertambangan ............................................ 23

Grafik I.5 Produksi Batubara Kaltim ........................................................................................ 24

Grafik I.6 DMO Batubara Kaltim ............................................................................................. 24

Grafik I.7 Lifting Minyak Kaltim .............................................................................................. 24

Grafik I.8 Lifting Gas Kaltim .................................................................................................... 24

Grafik I.9 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltim ............................................................. 25

Grafik I.10 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Pertambangan (Tahunan) ................................... 25

Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Industri Pengolahan ............................................. 27

Grafik I.12 Indeks Produksi LNG Kaltim ................................................................................... 27

Grafik I.13 Volume Ekspor CPO Kaltim .................................................................................... 27

Grafik I.14 Harga CPO Internasional ....................................................................................... 27

Grafik I.15 Volume Ekspor Pupuk Kaltim ................................................................................ 28

Grafik I.16 Volume Ekspor Bahan Kimia Kaltim ....................................................................... 28

Grafik I.17 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltim ........................................................... 29

Grafik I.18 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Industri Pengolahan (Tahunan) ........................... 29

Grafik I.19 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Pertanian ............................................................. 30

Grafik I.20 Harga CPO dan TBS Kaltim ..................................................................................... 30

Grafik I.21 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Pertanian Kaltim ................................................. 31

Grafik I.22 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Perikanan Kaltim ................................................. 31

Grafik I.23 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Pertanian (Tahunan) ........................................... 31

Grafik I.24 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Konstruksi ........................................................... 32

Grafik I.25 Penjualan Semen Kaltim ........................................................................................ 32

Grafik I.26 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konstruksi (Tahunan) .......................................... 33

Grafik I.27 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Akomodasi dan Makan Minum ............................ 33

Grafik I.28 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kaltim................................................................ 33

Grafik I.29 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Akomodasi dan Makan Minum (Tahunan) ........... 34

Grafik I.30 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Perdagangan Besar dan Eceran ........................... 35

Grafik I.31 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Perdagangan Besar dan Eceran (Tahunan) .......... 35

Grafik I.32 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Ekspor Luar Negeri .............................................. 36

Grafik I.33 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltim ............................................................... 36

Grafik I.34 Perkembangan Ekspor Migas Kaltim ...................................................................... 37

Grafik I.35 Perkembangan Ekspor Nonmigas Kaltim ............................................................... 37

Grafik I.36 Ekspor Batubara Kaltim ......................................................................................... 38

Grafik I.37 Harga Batubara Internasional ................................................................................ 38

Grafik I.38 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Ekspor Luar Negeri (Tahunan) ............................. 39

Grafik I.39 Harga Batubara Internasional (Tahunan) ............................................................... 39

Grafik I.40 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Impor Luar Negeri ............................................... 41

Grafik I.41 Perkembangan Impor Migas Kaltim ....................................................................... 41

Grafik I.42 Perkembangan Impor Nonmigas Kaltim ................................................................ 41

Grafik I.43 Impor Barang Modal dan Bahan Baku Kaltim ......................................................... 42

Page 9: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

8

Grafik I.44 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Impor Luar Negeri (Tahunan) .............................. 42

Grafik I.45 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Pemerintah ......................................... 43

Grafik I.46 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Pemerintah (Tahunan) ........................ 43

Grafik I.47 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Rumah Tangga .................................... 45

Grafik I.48 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltim ........................................................ 45

Grafik I.49 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Rumah Tangga (Tahunan) ................... 46

Grafik I.50 Tingkat Keyakinan Konsumen Kaltim ..................................................................... 46

Grafik I.51 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - PMTB .................................................................. 47

Grafik I.52 PMTB Kaltim – Bangunan dan NonBangunan ........................................................ 47

Grafik I.53 Penanaman Modal Asing Kaltim ............................................................................ 47

Grafik I.54 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltim ............................................................... 47

Grafik I.55 Kredit dan NPL Investasi Kaltim ............................................................................. 48

Grafik I.56 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – PMTB (Tahunan) ................................................. 48

Grafik I.58 Tujuan Kunjungan Pusat Perbelanjaan .................................................................. 57

Grafik I.59 Konsumsi Rumah Tangga ...................................................................................... 57

Grafik I.60 Perubahan Penghasilan Satu Tahun Terakhir ......................................................... 58

Grafik I.61 Perkembangan DPK Perseorangan ........................................................................ 58

Grafik I.62 Perekonomian Kaltim pada Periode Pilkada Serentak ............................................ 61

Grafik I.63 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT di periode Pilgub 2013 ......................................... 62

Grafik I.64 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT di periode Pilkada Serentak 2015 ......................... 62

Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan

2017 ...................................................................................................................................... 64

Grafik II.2 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017

.............................................................................................................................................. 66

Grafik III.1 Inflasi Kaltim & Nasional ....................................................................................... 71

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan ....................................................................... 71

Grafik III.3 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltim ................................................................ 79

Grafik III.4 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltim............................................................... 79

Grafik III.5 Perkembangan Inflasi Kelompok Administered prices Kaltim ................................. 80

Grafik III.6 Perkembangan Inflasi Kelompok Inti Kaltim........................................................... 81

Grafik III.7 Perkembangan Inflasi Kelompok Volatile food Kaltim ............................................ 82

Grafik III.8 Pergerakan Inflasi Kaltim dan disagregasinya pada tahun 2013-2017 .................... 86

Grafik III.9 Pergerakan Inflasi Kaltim dan harga BBM pada tahun 2013-2017 .......................... 86

Grafik III.10 Pergerakan harga minyak mentah dunia dan Indonesia serta harga BBM pada

tahun 2013-2017 ................................................................................................................... 87

Grafik III.11 Pergerakan dan peramalan harga minyak mentah dunia pada tahun 2015-2018 . 87

Grafik IV.1 Perkembangan DPK Kaltim dan Nasional ............................................................... 89

Grafik IV.2 Perkembangan Kredit Kaltim dan Nasional ............................................................ 89

Grafik IV.3 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan Penggunaan ................................................ 90

Grafik IV.4 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha .......................................... 90

Grafik IV.5 Perkembangan Kredit Spasial Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim .......................... 90

Grafik IV.6 Komposisi Kredit Spasial Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim ................................. 90

Grafik IV.7 Risiko Kredit Spasial Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim ........................................ 91

Grafik IV.8 Perkembangan DPK Korporasi Kaltim .................................................................... 92

Grafik IV.9 Komposisi DPK Korporasi Kaltim ........................................................................... 92

Page 10: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

9

Grafik IV.10 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim ............................................................... 93

Grafik IV.11 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha ................ 93

Grafik IV.12 Return on Asset dan Return on Equity Korporasi Subsektor Batubara .................. 93

Grafik IV.13 Asset Turn Over Korporasi Sektor Batubara ......................................................... 93

Grafik IV.14 Debt to Service Ratio Korporasi Sektor Pertambangan ........................................ 94

Grafik IV.15 Debt to Service Ratio dan Solvability Korporasi Sektor Pertambangan ................. 94

Grafik IV.16 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltim ....................................................... 95

Grafik IV.17 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltim Berdasarkan Jenisnya ..................... 95

Grafik IV.18 Perkembangan DPK Perseorangan Kaltim ........................................................... 95

Grafik IV.19 Komposisi DPK Perseorangan Kaltim ................................................................... 95

Grafik IV.20 Perkembangan Kredit UMKM Kaltim ................................................................... 96

Grafik IV.21 Perkembangan Rasio Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Kaltim ....................... 96

Grafik IV.22 Komposisi Kredit UMKM Kaltim Berdasarkan Jenis Penggunaan .......................... 97

Grafik IV.23 Komposisi Kredit UMKM Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha ............................ 97

Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltim .................................................... 98

Grafik V.2 Perkembangan Volume Transaksi Kliring Kaltim ..................................................... 98

Grafik V.3 Perkembangan RTGS Generasi II Kaltim ................................................................. 99

Grafik V.4 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltim .................................................... 99

Grafik V.5 Perkembangan Volume Transaksi Kliring Kaltim ..................................................... 99

Grafik V.6 Pengedaran Uang Kartal Kaltim ............................................................................ 101

Grafik V.7 Pengedaran Uang Kartal Kaltim – Spasial ............................................................. 101

Grafik V.8 Penarikan Uang Tidak Layak Edar Kaltim .............................................................. 101

Grafik V.9 Rasio Penarikan Uang Tidak Layak Edar terhadap Inflow Kaltim ........................... 101

Grafik VI.1 Perbandingan TPT Berdasarkan Provinsi ............................................................. 104

Grafik VI.2 Jumlah Penduduk Miskin Kalimantan Timur ........................................................ 106

Grafik VI.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kaltim ............................................................. 108

Grafik VI.4 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kaltim Berdasarkan Komponen....................... 108

Grafik VI.5 Gini Rasio Kalimantan ......................................................................................... 108

Grafik VII.1 Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan ke depan ........................................................... 113

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Regional ...................................... 20

Gambar I.2 Kilang Minyak Indonesia ...................................................................................... 52

Gambar I.3 Timeline Awal RDMP Kilang Minyak Balikpapan ................................................... 53

Gambar I.4 Hasil Riset Growth Diagnotic Dampak RDMP dan GRR di Kaltim ........................... 54

Page 11: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

10

TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI

EKSPOR DAN IMPOR

2015

TOTAL I II III IV TOTAL I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoyPDRB TOTAL -1.20 -0.53 -0.70 0.00 -0.21 -0.36 3.90 3.60 3.47 1.61 ↘ 3.13 ↗

Berdasarkan Lapangan Usaha

Pertanian 4.55 -2.35 -1.50 1.60 4.22 0.46 6.56 4.98 4.94 6.36 ↗ 5.70 ↗

Pertambangan -4.89 -4.85 -4.65 -2.88 -1.67 -3.52 2.56 2.78 1.39 -1.81 ↘ 1.21 ↗

Industri Pengolahan 2.66 9.49 6.57 5.18 1.19 5.46 6.79 2.56 3.97 0.72 ↘ 3.47 ↘

Listrik dan Gas 30.43 10.52 11.01 7.98 4.22 8.32 5.33 3.62 8.01 10.02 ↗ 6.78 ↘

Air 2.56 4.88 5.85 7.47 8.01 6.57 9.11 8.92 8.83 9.34 ↗ 9.05 ↗

Konstruksi -0.94 -4.88 -5.51 -1.23 -2.07 -3.41 3.83 8.56 6.94 9.89 ↗ 7.33 ↗

Perdagangan 1.42 3.75 3.58 1.99 1.69 2.74 3.52 6.11 7.85 8.57 ↗ 6.53 ↗

Transportasi dan Pergudangan 2.76 3.38 2.01 3.26 3.57 3.05 4.20 6.99 7.56 9.47 ↗ 7.08 ↗

Akomodasi dan Makan Minum 7.74 7.13 6.77 6.98 6.30 6.79 8.11 8.97 9.96 9.59 ↘ 9.17 ↗

Informasi dan Komunikasi 7.66 7.18 7.28 7.72 7.62 7.45 7.61 8.95 9.09 9.23 ↗ 8.73 ↗

Jasa Keuangan 2.05 1.51 8.01 -0.28 -1.50 1.83 -1.27 -0.45 -0.01 -0.73 ↘ -0.61 ↘

Real Estate 3.59 0.70 -0.44 -1.84 -1.74 -0.83 0.04 3.01 4.29 6.10 ↗ 3.35 ↗

Jasa Perusahaan -3.75 -4.76 -5.64 -4.20 -2.36 -4.25 0.74 3.92 5.07 4.45 ↘ 3.54 ↗

Adm. Pemerintahan 3.64 1.89 6.58 -8.61 -11.52 -3.25 -5.49 -5.62 4.48 6.25 ↗ -0.23 ↗

Jasa Pendidikan 9.88 7.35 9.23 7.07 5.75 7.33 7.13 7.49 7.56 8.34 ↗ 7.64 ↗

Jasa Kesehatan dan Sosial 10.53 9.43 9.66 9.49 8.70 9.31 8.43 6.41 6.97 6.90 ↘ 7.16 ↘

Jasa lainnya 8.81 8.93 10.12 10.10 9.44 9.65 9.71 9.63 7.28 5.52 ↘ 7.98 ↘

Berdasarkan Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga 1.46 2.16 1.78 -1.26 0.73 0.84 1.38 2.79 3.03 2.96 ↘ 2.54 ↗

Konsumsi LNPRT 8.30 5.90 -6.01 -6.33 -8.22 -4.04 6.32 4.26 4.55 4.49 ↘ 4.89 ↗

Konsumsi Pemerintah -4.93 5.67 -0.31 -17.95 -21.03 -13.44 8.40 -2.94 -8.70 -32.10 ↘ -15.28 ↘

PMTB -1.47 -8.96 -12.88 -4.30 -1.21 -6.91 2.70 -0.14 -0.37 9.83 ↗ 3.01 ↗

Perubahan Inventori -35.89 -60.67 -78.74 -58.52 -42.48 -65.19 -1.74 -5.14 -19.84 -37.96 ↘ -15.85 ↗

Ekspor Luar Negeri -16.07 -10.97 -6.82 -15.34 -6.05 -9.88 3.31 1.74 3.81 1.38 ↘ 2.55 ↗

Impor Luar Negeri 3.49 -15.51 -8.55 -14.61 -11.66 -12.70 -0.95 4.60 0.10 6.21 ↗ 2.51 ↗

Net Ekspor Antar Daerah 222.87 32.72 39.91 56.42 15.15 34.82 4.47 14.75 6.55 4.76 ↘ 7.57 ↘

2016

Komponen PDRB TOTAL

2017

IV

%yoy %yoy

2015

TOTAL I II III IV TOTAL I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoyEKSPOR TOTAL -32.31 -32.51 -25.15 -19.98 -1.38 -20.50 29.24 26.28 31.63 19.50 ↘ 26.31 ↗

Ekspor Migas -40.65 -46.33 -36.25 -45.69 -34.96 -41.37 1.87 6.98 23.10 20.05 ↘ 12.45 ↗

Ekspor Nonmigas -26.21 -23.25 -19.59 -3.98 17.38 -8.23 42.08 33.94 34.64 19.33 ↘ 31.53 ↗

TOTAL IMPOR -34.99 -39.60 -31.09 -32.41 -27.04 -32.59 -23.53 -19.24 -15.25 4.82 ↗ -12.98 ↗

Impor Migas -40.16 -45.68 -36.54 -31.91 -32.79 -36.83 -22.79 -13.75 -16.10 22.45 ↗ -8.05 ↗

Impor Nonmigas -12.06 -16.30 -14.36 -33.94 -13.76 -19.79 -25.39 -31.72 -12.53 -26.88 ↘ -24.68 ↘

2016

Ekspor dan Impor

2017

IV TOTAL

%yoy %yoy

Page 12: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

11

INFLASI

*)Sejak tahun 2016, inflasi Kaltim tidak lagi memperhitungkan inflasi Kota Tarakan

I II III IV I II III IV I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoyIHK UMUM 6.71 7.22 7.42 5.11 4.94 4.37 3.69 3.39 3.89 4.54 3.65 3.15 ↘

Core Inflation 5.11 5.55 5.86 4.32 3.64 3.71 3.50 2.98 3.06 2.56 2.47 2.46 ↘

Volatile Foods 8.59 8.42 8.36 10.15 7.98 5.49 2.35 1.43 0.54 1.26 0.94 -0.34 ↘

Administered Prices 9.85 11.22 11.28 2.74 5.97 5.23 5.56 6.47 9.56 13.53 9.66 8.35 ↘

IHK Samarinda 5.65 6.48 6.87 4.24 5.09 4.24 3.53 2.83 3.27 4.30 4.31 3.69 ↘

IHK Balikpapan 8.12 8.18 8.12 6.26 4.75 4.55 3.90 4.13 4.69 4.86 2.79 2.45 ↘

20162015

Inflasi

2017

IV

%yoy

Page 13: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

12

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

I II III IV I II III IV I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoyDPK dan ASET

Dana Pihak Ketiga (KC/KCP) 9.42 8.26 5.26 -3.67 -3.10 -5.47 -11.08 0.85 3.46 0.76 6.21 5.33 ↘

Giro 23.74 8.38 3.12 -20.54 -11.83 -11.47 -22.84 -0.97 4.97 -12.62 6.28 8.22 ↗

Tabungan -0.69 1.14 -2.36 2.15 4.13 9.34 4.23 2.39 2.81 0.43 4.22 6.17 ↗

Deposito 14.66 17.01 15.89 1.05 -6.04 -17.33 -19.62 -0.25 3.40 10.87 8.80 2.36 ↘

Aset 14.86 10.21 8.03 -7.18 -5.46 -10.78 -14.81 -0.97 1.29 2.25 8.69 4.11 ↘

KREDIT

Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) 1.69 3.22 4.70 -2.20 0.01 2.97 1.24 2.05 3.82 -0.35 -2.46 -5.44 ↘Non Performing Loans (Lokasi Proyek) 5.12 4.90 5.52 5.46 5.18 6.46 7.01 6.54 7.04 8.01 7.80 5.89 ↘

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Modal Kerja -5.16 2.60 2.33 -13.56 -3.24 0.99 -0.10 6.92 7.58 1.06 2.19 2.95 ↗

Investasi 4.90 2.20 5.55 4.28 0.94 4.50 2.18 -1.60 1.36 -3.58 -9.27 -16.85 ↘

Konsumsi 5.76 6.26 6.58 2.65 2.69 2.83 1.28 3.16 3.89 4.17 4.82 5.80 ↗

Berdasarkan Sektor Ekonomi

Pertanian dan Kehutanan 4.42 -1.90 2.36 1.86 6.18 8.75 13.16 9.90 20.75 19.91 14.99 -0.12 ↘

Perikanan 61.54 0.35 1.91 0.49 -10.13 -4.87 -3.13 28.37 11.85 26.44 36.41 11.60 ↘

Pertambangan 3.28 29.16 6.13 -29.81 -23.89 -12.38 -14.90 -2.58 -14.32 -25.11 -25.16 -33.82 ↘

Industri Pengolahan 9.44 4.25 27.81 23.05 17.39 16.45 15.18 -1.22 3.62 -0.86 -11.81 -14.20 ↘

Listrik, Gas dan Air -4.66 44.96 49.79 73.83 53.09 11.97 6.34 -8.16 3.36 -9.03 -27.36 -19.62 ↗

Konstruksi 11.92 8.43 3.76 2.33 5.99 6.82 2.69 0.55 0.82 -5.73 -2.70 11.60 ↗

Perdagangan Besar dan Eceran 9.48 5.39 8.83 4.63 2.37 6.96 1.11 5.02 7.94 -1.92 -0.16 2.93 ↗

Akomodasi dan Makan Minum 11.99 17.15 26.55 21.98 47.59 40.33 25.41 -5.59 -11.65 -14.98 -12.40 1.11 ↗

Transportasi, Gudang dan Komunikasi -16.61 -27.20 -22.33 -10.47 -9.76 -2.42 -3.90 -3.77 -4.93 -4.53 -11.69 -15.74 ↘

Jasa Keuangan -29.19 -21.87 -18.93 -28.33 4.73 -29.71 -31.88 -26.99 -39.83 -28.75 -23.39 -24.47 ↘

Real Estate dan Jasa Perusahaan -18.81 -9.94 -8.66 -19.83 -21.08 -12.13 -17.00 1.71 2.88 -3.51 -3.93 -4.76 ↘

Administrasi Pemerintahan -0.28 -4.65 18.01 -18.47 9.77 -6.38 -12.68 -10.59 5.43 12.24 20.23 24.98 ↗

Jasa Pendidikan 106.89 63.76 66.32 100.00 90.10 63.52 56.77 42.01 28.67 22.63 27.67 26.98 ↘

Jasa Kesehatan dan Sosial 17.62 9.21 13.05 -1.54 -11.99 -4.63 -10.83 3.54 9.32 8.27 20.42 18.43 ↘

Jasa Kemasyarakatan -12.35 8.79 -10.54 -8.72 -11.39 -12.21 -5.64 19.28 14.46 -0.69 5.88 -26.89 ↘

Jasa Perorangan 21.46 15.28 25.29 37.56 43.39 35.38 21.44 6.95 4.81 2.46 2.60 5.37 ↗

Badan Internasional 0.00 0.00 0.00 0.00 -100.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -100.00 -100.00 0.00 ↗

Lainnya 780.07 -65.13 -50.50 -65.52 -54.18 -44.24 -71.37 -65.15 -59.01 10.17 220.13 205.54 ↘

Rumah Tangga 5.76 6.26 6.58 2.65 2.69 2.83 1.28 3.16 3.89 4.17 4.82 5.80 ↗

SISTEM PEMBAYARAN

Inflow 28.27 0.52 8.17 -13.92 -3.42 16.37 27.07 32.05 -6.71 -5.99 7.82 6.20 ↘

Outflow -17.02 19.71 -4.81 -12.30 -2.18 39.05 -32.22 -20.36 54.76 12.53 -14.81 2.03 ↗

20162015Kinerja Perbankan

dan Sistem Pembayaran

2017

IV

%yoy

Page 14: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

13

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Februari 2018

Deselerasi ekonomi

Kaltim masih berlanjut

pada triwulan IV 2017

yang dipengaruhi oleh

penurunan kinerja

lapangan usaha

pertambangan sehingga

berdampak pada neraca

perdagangan luar negeri

Kaltim. Namun demikian,

secara kumulatif

tahunan, ekonomi Kaltim

tahun 2017 tercatat

tumbuh lebih baik

dibandingkan tahun

sebelumnya

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 tercatat tumbuh

1,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi

pada triwulan III 2017 sebesar 3,5% (yoy). Arah pertumbuhan

ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 sejalan dengan perkiraan Bank

Indonesia sebelumnya dengan capaian yang lebih rendah atau

bias bawah dari proyeksinya. Namun demikian, pergerakan

ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 tidak sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi nasional yang menunjukkan peningkatan

pada triwulan IV 2017.

Berdasarkan lapangan usaha, deselerasi pertumbuhan ekonomi

triwulan IV 2017 dipengaruhi oleh turunnya kinerja lapangan

usaha pertambangan yang disebabkan oleh anomali cuaca.

Kinerja industri pengolahan juga mengalami deselerasi

pertumbuhan pada triwulan IV 2017 yang dipengaruhi oleh

industri migas, khususnya industri LNG. Dari sisi pengeluaran,

penurunan ekspor luar negeri dipengaruhi oleh penurunan

permintaan batubara sebagai komoditas ekspor utama dari

negara-negara mitra dagang utama Kaltim serta perlambatan

pertumbuhan harga komoditas internasional.

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltim tahun 2017 tercatat

tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun

2017, ekonomi Kaltim mengalami peningkatan dari -0,4% (yoy)

di tahun 2016 menjadi 3,1% (yoy). Di sisi lapangan usaha, naiknya

pertumbuhan ekonomi Kaltim dipengaruhi oleh lapangan usaha

pertanian, pertambangan dan konstruksi. Peningkatan

permintaan dari negara-negara mitra dagang utama yang

didukung oleh naiknya tren harga komoditas internasional

menjadi pendorong utama tumbuhnya lapangan usaha

pertambangan. Dari sisi pengeluaran, tren harga komoditas yang

mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016 menjadi

penyebab utama naiknya kinerja ekspor luar negeri Kaltim tahun

2017.

Memasuki triwulan I 2018, ekonomi Kaltim diperkirakan kembali

tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekonomi

Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan tumbuh pada rentang 2,1-

Page 15: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

14

2,5% (yoy), bias atas dibandingkan perkiraan sebelumnya. Di sisi

lapangan usaha, kinerja lapangan usaha pertambangan

diperkirakan akan mendorong ekonomi Kaltim triwulan I 2018.

Dari sisi pengeluaran, peningkatan batubara Tiongkok seiring

dengan musim dingin yang masih terjadi dan naiknya kebutuhan

batubara India menjadi upside risk bagi kinerja ekspor luar negeri

Kaltim yang didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral.

Lebih lanjut, kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)

Provinsi Kaltim yang akan diselenggarakan di pertengahan tahun

2018 diperkirakan akan mendorong kinerja konsumsi Lembaga

Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah di

triwulan I 2018.

Kinerja keuangan

pemerintah daerah di

wilayah Kalimantan

Timur tahun 2017 pada

sisi pendapatan tidak

sebaik tahun

sebelumnya. Namun

demikian, realisasi

belanja pemerintah

daerah di wilayah

Kalimantan Timur

mengalami peningkatan

dibandingkan periode

sebelumnya

Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi pendapatan

tahun 2017 tercatat Rp7,45 triliun atau 90,63% dari target

penerimaan tahun 2017. Dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya, realisasi pendapatan terkontraksi -4,69% (yoy).

Penurunan pendapatan daerah Pemprov Kaltim tahun 2017

terutama disebabkan oleh pendapatan transfer yang

terkontraksi -24,33% (yoy). Di sisi lain, realisasi belanja Pemprov

Kaltim tahun 2017 tercatat Rp8,24 triliun atau 93,26% dari pagu

anggaran tahun 2017, di atas target yang ditetapkan sebelumnya

sebesar 88%.

Realisasi belanja 10 pemerintah kabupaten/kota di wilayah

Kaltim tahun 2017 mencapai Rp17,32 triliun atau 76,73% dari

pagu belanja tahun 2017. Capaian realisasi belanja pemerintah

kabupaten/kota di wilayah Kaltim tahun 2017 lebih rendah

dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya

sebesar Rp20,43 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya,

realisasi belanja pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim

tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 15,23% (yoy).

Secara tahunan, inflasi

Kalimantan Timur

triwulan III 2017 tercatat

lebih rendah

dibandingkan triwulan

sebelumnya. Adapun

inflasi Kalimantan Timur

periode ini masih

dipengaruhi oleh

Perkembangan Inflasi Daerah

Inflasi Kaltim turun dari 3,65% (yoy) pada triwulan III 2017

menjadi 3,15% (yoy) di triwulan IV 2017. Capaian inflasi Kaltim

triwulan IV 2017 masih lebih rendah jika dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,39% (yoy). Pergerakan

inflasi Kaltim triwulan IV 2017 sejalan dengan inflasi nasional

yang turun dari 3,72% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 3,61%

di triwulan IV 2017 (yoy). Inflasi Kaltim triwulan IV 2017 lebih

rendah jika dibandingkan dengan inflasi Kalimantan sebesar

3,45%, dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebesar 3,35% (yoy).

Page 16: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

15

kelompok administered

prices Kelompok volatile food mengalami deflasi pada triwulan IV 2017

sebesar -0,34% (yoy) setelah pada triwulan III 2017 mengalami

inflasi sebesar 0,94% (yoy) . Penurunan inflasi pada kelompok

volatile food dipicu oleh penurunan harga pada beberapa

komoditas pangan seperti bawang merah dan bawang putih. Di

sisi lain, Inflasi kelompok administered prices turun dari 9,66%

(yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 8,35% (yoy) di triwulan IV

2017. Penurunan inflasi kelompok administered prices dipicu

oleh meredanya tekanan inflasi dari komoditas tarif listrik yang

lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu,

kelompok inti (core inflation) cenderung stabil walaupun

arahnya menunjukan sedikit penurunan dari 2,47% (yoy) pada

triwulan III 2017 menjadi 2,46% (yoy) di triwulan IV 2017.

Pada triwulan I 2018, inflasi Kaltim diperkirakan lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni berada pada rentang

2,35%-2,75% (yoy). Sampai dengan Januari 2018, inflasi bulanan

Kaltim tercatat 0,32% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,41%

(yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulanan

periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,04% (mtm).

Tingkat inflasi Kaltim Januari 2018 lebih dipengaruhi oleh

kelompok volatile food, terutama pada komoditas beras dan

daging ayam ras.

Sejalan dengan

deselerasi ekonomi

Kaltim, indikator-

indikator stabilitas

keuangan daerah Kaltim

menunjukkan

perlambatan pada

triwulan IV 2017,

terutama dari sisi

penyaluran kredit

Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses

Keuangan dan UMKM

Pada triwulan IV 2017, DPK tumbuh sebesar 5,33% (yoy), turun

dari 6,21% (yoy) di triwulan sebelumnya. Berdasarkan jenis

simpanan, penurunan kinerja DPK disebabkan oleh deselerasi

pertumbuhan DPK dalam bentuk deposito. Pertumbuhan

deposito terdeselerasi ke 2,36% (yoy) pada triwulan IV 2017,

lebih rendah dibandingkan 8,80%(yoy) di triwulan III 2017.

Berdasarkan kempemilikan, DPK pemerintah mengalami

kontraksi cukup signifikan dari 18,75% (yoy) di periode

sebelumnya ke -4,82% (yoy) pada triwulan IV 2017. Penyaluran

kredit yang berlokasi proyek di Kaltim pada triwulan IV 2017

mengalami kontraksi sebesar -5,44% (yoy), lebih dalam

dibandingkan periode sebelumnya sebesar -2,46% (yoy). Tren

pertumbuhan kredit Kaltim triwulan IV 2017 tidak sejalan dengan

pergerakan pertumbuhan kredit nasional yang tumbuh sebesar

7,93% (yoy) (Grafik IV.2). Penurunan kinerja kredit Kaltim

dipengaruhi oleh kredit investasi yang terkontraksi -16,85%

(yoy).

Page 17: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

16

Kredit UMKM Kaltim triwulan IV 2017 tumbuh 4,2% (yoy), atau

sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya yang

tumbuh 4,62% (yoy). Kredit UMKM memiliki pangsa sebesar

22,85% pada total kredit Kaltim. NPL kredit UMKM Kaltim turun

dari 6,56% di triwulan III 2017 menjadi 5,63%. Berdasarkan

lapangan usaha, NPL kredit UMKM tertinggi dialami oleh sektor

listrik, gas, dan air sebesar 13,36%.

Transaksi keuangan

nontunai mengalami

peningkatan pada

triwulan IV 2017

dibandingkan periode

sebelumnya. Di sisi lalin,

arus kas yang tercermin

dari inflow dan outflow

mengalami penurunan

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan

Pengelolaan Uang Rupiah

Pada triwulan IV 2017, jumlah transaksi yang menggunakan

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) mengalami

peningkatan. Nominal transaksi SKNBI triwulan IV 2017 tercatat

Rp9,75 triliun atau naik sebesar 45,68% (yoy), lebih baik

dibandingkan triwulan III 2017 yang tumbuh 2,93% (yoy) dengan

nominal sebesar Rp9,06 triliun. Sejalan dengan kondisi tersebut,

nominal transaksi RTGS Generasi II di wilayah Kaltim terus

mengalami peningkatan selama periode Okt-Des 2017. Kondisi

serupa terjadi pada volume transaksi yang juga mengalami

peningkatan selama triwulan IV 2017. Sementara itu, kinerja

Layanan Keuangan Digital (LKD) Kaltim terus menunjukkan

peningkatan hingga akhir tahun 2017.

Jumlah uang kartal yang keluar dan masuk ke Bank Indonesia

(inflow dan outflow) di wilayah Kaltim pada triwulan IV 2017

mengalami kenaikan. Secara nominal, nilai uang kartal yang

diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) tercatat Rp4,53 triliun,

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,79

triliun, atau mengalami kenaikan 2,03% (yoy). Sementara itu,

nilai uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) tercatat

Rp1,99 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar Rp4,02 triliun namun tetap tumbuh 6,20% (yoy).

Kondisi ketenagakerjaan

Kaltim mengalami

perbaikan meskipun

beberapa indikator

masih menunjukkan

penurunan.

Kesejahteraan yang

terefleksi melalui Nilai

Tukar Petani mengalami

peningkatan

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Jumlah angkatan kerja Kaltim tahun 2017 tercatat sebanyak 1,65

juta jiwa, mengalami penurunan sebesar 3,66% (yoy) atau terjadi

pengurangan sebesar 62,9 ribu jiwa dibanding angkatan kerja

tahun 2016 yang tercatat 1,72 juta jiwa. Di sisi lain, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2017 mencapai 6,91% atau

sebanyak 114,29 ribu jiwa, lebih baik dibandingkan tahun 2016

yang tercatat 7,95%. Penurunan TPT disebabkan oleh jumlah

pengangguran turun lebih banyak dibandingkan jumlah

angkatan kerja. Sementara itu, TPAK tahun 2017 tercatat 63,75%

atau lebih rendah dibandingkan tahun 2016 sebesar 67,79%.

Page 18: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

17

Jumlah penduduk miskin Kaltim tahun 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Wilayah

perkotaan mengalami peningkatan penduduk miskin cukup

signifikan, dari 89,64 ribu jiwa pada tahun 2016 menjadi 102,39

ribu jiwa atau naik 14,22% (yoy). Di sisi lain, jumlah penduduk

miskin di wilayah pedesaan mengalami penurunan dari 121,60

ribu jiwa di tahun 2016 menjadi 116,28 ribu jiwa pada tahun

2017 atau turun -4,38% (yoy). Peningkatan jumlah penduduk

miskin di wilayah perkotaan menyebabkan tingkat kemiskinan

Kaltim tahun 2017 meningkat dari 6,00% pada tahun 2016

menjadi 6,08%.

Ekonomi Kaltim triwulan

II 2018 diperkirakan

tumbuh lebih baik

dibandingkan periode

sebelumnya yang

didorong oleh

peningkatan kinerja

lapangan usaha utama

yang berorientasi ekspor.

Secara kumulatif

tahunan ekonomi Kaltim

2018 diperkirakan tetap

tumbuh positif namun

tidak sebaik tahun

sebelumnya

Prospek Perekonomian Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan

tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi

lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim

terutama bersumber dari lapangan usaha pertambangan dan

industri pengolahan. Peningkatan input bahan baku industri LNG

pasca bertambahnya kapasitas produksi lifting gas Blok Jangkrik

dari semula 450 menjadi 600 mmscfd diperkirakan akan

mendorong kinerja industri LNG selama tahun 2018. Sejalan

dengan peningkatan kinerja lapangan usaha utama, ekspor luar

negeri Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan akan menjadi

pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi pengeluaran.

Peningkatan permintaan dari negara mitra dagang utama yang

didukung oleh harga komoditas internasional yang masih berada

pada level yang tinggi menjadi pendorong utama peningkatan

ekspor luar negeri Kaltim triwulan II 2018. Berdasarkan hasil

asesmen terhadap indikator-indikator makroekonomi di atas,

pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan

berada pada kisaran 2,8-3,2% (yoy).

Secara kumulatif, ekonomi Kaltim 2018 diperkirakan masih

tumbuh positif walaupun tidak sebaik tahun sebelumnya.

Deselerasi kinerja lapangan usaha utama, pertambangan dan

industri pengolahan menjadi penyebab utama perlambatan

pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2018. Masih rendahnya

permintaan batubara domestik atau Domestic Market Obligation

(DMO) Kaltim menyebabkan kinerja lapangan usaha

pertambangan sangat bergantung pada kondisi ekonomi global.

Di sisi pengeluaran, deselerasi pertumbuhan ekspor luar negeri

pasca turunnya output lapangan usaha utama diperkirakan

menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi Kaltim tahun

2018. Melihat asesmen sampai dengan triwulan II dan beberapa

indikator makro serta perekembangan ekonomi global terkini,

Page 19: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

18

ekonomi Kaltim tahun 2018 diperkirakan tumbuh pada kisaran

2,6-3,0% (yoy).

Tekanan inflasi Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan lebih tinggi

dibandingkan periode sebelumnya, dipengaruhi oleh kelompok

volatile food dan inflasi inti. Peningkatan tekanan inflasi

kelompok volatile food dipengaruhi oleh naiknya permintaan

selama periode Lebaran dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada

triwulan II 2018. Pembayaran tunjangan kinerja dan tunjangan

hari raya (THR) diperkirakan akan mendorong tekanan pada

kelompok inflasi inti. Selain permintaan terhadap kebutuhan

primer, selama masa periode HBKN masyarakat cenderung

melakukan pembelian barang-barang yang tergolong dalam

kebutuhan sekunder dan tersier. Pada kelompok administered

prices, terdapat risiko tekanan inflasi yang bersumber dari tarif

angkutan udara seiring dengan peningkatan permintaan pada

periode Ramadhan dan HBKN. Berdasarkan asesmen terhadap

risiko-risiko selama triwulan II 2018, inflasi Kaltim diperkirakan

berada pada kisaran 2,63-3,03% (yoy).

Secara kumulatif tahunan, inflasi Kaltim tahun 2018 diperkirakan

mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Tekanan inflasi Kaltim tahun 2018 diperkirakan bersumber dari

kelompok volatile food yang dipengaruhi oleh ketergantungan

terhadap pasokan dari luar Kaltim, sistem pasar yang belum

optimal serta anomali cuaca. Sementara itu, perbaikan daya beli

masyarakat seiring dengan peningkatan pertumbuhan konsumsi

rumah tangga menjadi risiko tekanan bagi kelompok inflasi inti.

Di sisi lain, tren peningkatan harga minyak mentah dunia

diperkirakan masih terus terjadi di tahun 2018 dan menjadi

downside risk bagi kelompok administered prices. Berdasarkan

asesmen tersebut, inflasi Kaltim tahun 2018 diperkirakan berada

pada kisaran 3,58-3,98% yoy), masih berada didalam target

inflasi nasional tahun 2018 sebesar 3,50±1% (yoy).

Page 20: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

19

I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH

Deselerasi ekonomi Kaltim masih berlanjut pada triwulan IV 2017 yang dipengaruhi oleh

penurunan kinerja lapangan usaha pertambangan sehingga berdampak pada neraca

perdagangan luar negeri Kaltim. Namun demikian, secara kumulatif tahunan, ekonomi

Kaltim tahun 2017 tercatat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya

Gambaran Umum

Ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 tetap tumbuh positif walaupun tidak sekuat periode

sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 tercatat tumbuh 1,6% (yoy), lebih

rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2017 sebesar 3,5% (yoy). Arah

pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia

sebelumnya dengan capaian yang lebih rendah atau bias bawah dari proyeksinya. Di tingkat

nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV 2017 tercatat mengalami peningkatan

dari 5,1% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi 5,2% (yoy) (Grafik I.1).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan IV 2017

Capaian ekonomi Kaltim triwulan IV 2017 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan

pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI)1 (Grafik I.2). Ekonomi KTI triwulan IV

2017 tercatat tumbuh 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan capaian triwulan sebelumnya

sebesar 5,4% (yoy). Deselerasi pertumbuhan ekonomi kawasan Kalimantan dan Balinusra

menjadi penyebab utama melambatnya ekonomi KTI triwulan IV 2017. Belum pulihnya kinerja

lapangan usaha utama di Kalimantan dan turunnya kuota ekspor mineral di Balinusra menjadi

penyebab utama deselerasi pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Di sisi lain, ekonomi kawasan

1 Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Balinusra dan Maluku-Papua

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Nasional Kaltim

%yoyWilayah

2017-I

(%yoy)

2017-II

(%yoy)

2017-III

(%yoy)

2017-IV

(%yoy)

Kaltim 3.9 3.6 3.5 1.6

Nasional 5.0 5.0 5.1 5.2

1.6

3.4 3.2

7.5

5.44.8

%yoy

Page 21: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

20

Sulawesi dan Maluku-Papua mengalami peningkatan pertumbuhan dan menjadi penahan

perlambatan ekonomi KTI triwulan IV 2017 (Gambar I.1). Berdasasrkan pangsanya, ekonomi

Kalimantan tetap mendominasi perekonomian KTI triwulan IV 2017 sebesar 40,3%, disusul oleh

ekonomi Sulawesi sebesar 30,6%, Balinusra sebesar 15,4% dan Maluku-Papua sebesar 13,3%.

Gambar I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Regional2

Sumber: BPS, diolah

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltim tahun 2017 tercatat tumbuh lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, ekonomi Kaltim mengalami peningkatan

dari -0,4% (yoy) di tahun 2016 menjadi 3,1% (yoy). Di sisi lapangan usaha, naiknya pertumbuhan

ekonomi Kaltim dipengaruhi oleh lapangan usaha pertanian, pertambangan dan konstruksi.

Peningkatan permintaan dari negara-negara mitra dagang utama yang didukung oleh naiknya

tren harga komoditas internasional menjadi pendorong utama tumbuhnya lapangan usaha

pertambangan. Di sisi lain, lapangan usaha industri pengolahan tahun 2017 tumbuh lebih

rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan terutama oleh perlambatan kinerja

industri pengolahan LNG. Dari sisi pengeluaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim

tahun 2017 tercermin dari laju pertumbuhan ekspor luar negeri yang tumbuh lebih baik

2 Gambar I.1 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan regional, sedangkan tabel menunjukkan pangsa perekonomian regional terhadap ekonomi Nasional dan Kawasan Timur Indonesia.

KALIMANTAN

2017-III 4,6% (yoy)

2017-IV 3,4% (yoy)

2016 2,0% (yoy)

2017 4,3% (yoy) ▲

SUMATERA

2017-III 4,4% (yoy)

2017-IV 4,4% (yoy) ▲

2016 4,3% (yoy)

2017 4,3% (yoy) ►

JAWA

2017-III 5,7% (yoy)

2017-IV 5,6% (yoy)

2016 5,6% (yoy)

2017 5,6% (yoy) ►

BALINUSRA

2017-III 5,3% (yoy)

2017-IV 3,2% (yoy)

2016 5,9% (yoy)

2017 3,7% (yoy)

SULAWESI

2017-III 6,9% (yoy)

2017-IV 7,5% (yoy) ▲

2016 7,4% (yoy)

2017 7,0% (yoy)

MALUKU-PAPUA

2017-III 4,4% (yoy)

2017-IV 5,4% (yoy) ▲

2016 7,4% (yoy)

2017 4,9% (yoy)

NASIONAL

2017-III 5,1% (yoy)

2017-IV 5,2% (yoy) ▲

2016 5,0% (yoy)

2017 5,1% (yoy)▲

Wilayah

2017-IV 2017 2017-IV 2017

Kaltim 4.3% 4.3% 4.3% 4.3%

Kalimantan 8.2% 8.2% 40.7% 41.3%

Balinusra 3.1% 3.1% 15.4% 15.7%

Sulawesi 6.2% 6.1% 30.6% 30.8%

Maluku-Papua 2.7% 2.4% 13.3% 12.2%

Pangsa thdp

NasionalPangsa thdp KTI

Page 22: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

21

dibandingkan tahun sebelumnya. Tren harga komoditas yang mengalami peningkatan

sepanjang tahun 2016 menjadi penyebab utama naiknya kinerja ekspor luar negeri Kaltim tahun

2017. Komponen lainnya yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2017

adalah investasi yang tercermin dari laju pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB).

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi kawasan KTI tahun 2017 tumbuh lebih baik

dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi KTI meningkat dari 4,8% (yoy) di

tahun 2016 menjadi 5,1% (yoy) pada tahun 2017. Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan

Kalimantan menjadi pendorong utama naiknya ekonomi KTI 2017. Di sisi lain, pertumbuhan

ekonomi kawasan Balinusra, Sulawesi dan Maluku-Papua tahun 2017 tercatat lebih rendah

dibandingkan capaian tahun sebelumnya.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.3 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Regional 2016 & 2017

Memasuki triwulan I 2018, ekonomi Kaltim diperkirakan kembali tumbuh lebih baik

dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekonomi Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan tumbuh pada

rentang 2,1-2,5% (yoy), bias atas dibandingkan perkiraan sebelumnya. Di sisi lapangan usaha,

kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan mendorong ekonomi Kaltim triwulan

I 2018. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan

target produksi batubara tahun 2018 sebesar 477 ton. Angka ini lebih tinggi dibandingkan

realisasi produksi batubara nasional tahun 2017 sebesar 461 juta ton. Di tengah peningkatan

tren harga komoditas dan cuaca yang baik, pelaku usaha pertambangan diperkirakan akan

menggenjot level produksinya pada awal tahun 2018. Dari sisi pengeluaran, peningkatan

batubara Tiongkok seiring dengan musim dingin yang masih terjadi dan naiknya kebutuhan

batubara India menjadi upside risk bagi kinerja ekspor luar negeri Kaltim yang didominasi oleh

komoditas bahan bakar mineral. Lebih lanjut, kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)

Provinsi Kaltim yang akan diselenggarakan di pertengahan tahun 2018 diperkirakan akan

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2016 2017

%yoy

Page 23: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

22

mendorong kinerja konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi

pemerintah di triwulan I 2018.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha

Berdasarkan lapangan usaha, deselerasi pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2017

dipengaruhi oleh turunnya kinerja lapangan usaha pertambangan. Turunnya kinerja lapangan

usaha pertambangan triwulan IV 2017 disebabkan oleh anomali cuaca yang menyebabkan

terganggunya proses produksi. Kinerja industri pengolahan juga mengalami deselerasi

pertumbuhan pada triwulan IV 2017 yang dipengaruhi oleh industri migas, khususnya industri

LNG. Beberapa lapangan usaha lainnya yang turut mempengaruhi perlambatan ekonomi Kaltim

triwulan IV 2017 adalah jasa keuangan, jasa perusahaan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan

jasa lainnya. Di sisi lain, kinerja positif dari lapangan usaha pertanian, konstruksi dan

perdagangan mampu menahan laju perlambatan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017.

Berdasarkan pangsanya, lapangan usaha pertambangan tetap menjadi penyumbang

pangsa utama bagi perekonomian Kaltim triwulan IV 2017. Berdasarkan data PDRB Atas Dasar

Harga Berlaku (ADHB), pangsa lapangan usaha pertambangan triwulan IV 2017 sebesar 46,0%.

Selanjutnya, industri pengolahan menyumbang pangsa sebesar 18,8%, disusul oleh konstruksi

dan pertanian masing-masing sebesar 8,4% dan 8,0%. Secara tahunan, pangsa lapangan usaha

pertambangan tahun 2017 sebesar 43,2%. Lapangan usaha yang menyumbang pangsa terbesar

kedua adalah industri pengolahan sebesar 20,6%, disusul oleh konstruksi sebesar 8,3% dan

pertanian sebesar 8,2% (Tabel I.1).

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy)

*pangsa diperoleh dari angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber: BPS, diolah

I II III IV TOTAL I II III

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

andil

(%)

pangsa*

(%)

andil

(%)

pangsa*

(%)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -2.3 -1.5 1.6 4.2 0.5 6.6 5.0 4.9 6.4 ↗ 0.4 8.0 5.7 ↗ 0.4 8.2

Pertambangan dan Penggalian -4.9 -4.6 -2.9 -1.7 -3.5 2.6 2.8 1.4 -1.8 ↘ -0.9 46.0 1.2 ↗ 0.6 43.2

Industri Pengolahan 9.5 6.6 5.2 1.2 5.5 6.8 2.6 4.0 0.7 ↘ 0.2 18.8 3.5 ↘ 0.7 20.6

Pengadaan Listrik, Gas 10.5 11.0 8.0 4.2 8.3 5.3 3.6 8.0 10.0 ↗ 0.0 0.0 6.8 ↘ 0.0 0.0

Pengadaan Air 4.9 5.8 7.5 8.0 6.6 9.1 8.9 8.8 9.3 ↗ 0.0 0.0 9.0 ↗ 0.0 0.0

Konstruksi -4.9 -5.5 -1.2 -2.1 -3.4 3.8 8.6 6.9 9.9 ↗ 0.7 8.4 7.3 ↗ 0.5 8.3

Perdagangan Besar & Eceran 3.7 3.6 2.0 1.7 2.7 3.5 6.1 7.8 8.6 ↗ 0.4 5.3 6.5 ↗ 0.3 5.5

Transportasi dan Pergudangan 3.4 2.0 3.3 3.6 3.1 4.2 7.0 7.6 9.5 ↗ 0.3 3.7 7.1 ↗ 0.2 3.7

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.1 6.8 7.0 6.3 6.8 8.1 9.0 10.0 9.6 ↘ 0.1 0.9 9.2 ↗ 0.1 1.0

Informasi dan Komunikasi 7.2 7.3 7.7 7.6 7.5 7.6 8.9 9.1 9.2 ↗ 0.1 1.3 8.7 ↗ 0.1 1.3

Jasa Keuangan 1.5 8.0 -0.3 -1.5 1.8 -1.3 -0.4 0.0 -0.7 ↘ 0.0 1.5 -0.6 ↘ 0.0 1.7

Real Estate 0.7 -0.4 -1.8 -1.7 -0.8 0.0 3.0 4.3 6.1 ↗ 0.1 0.9 3.3 ↗ 0.0 1.0

Jasa Perusahaan -4.8 -5.6 -4.2 -2.4 -4.2 0.7 3.9 5.1 4.4 ↘ 0.0 0.2 3.5 ↗ 0.0 0.2

Administrasi Pemerintahan 1.9 6.6 -8.6 -11.5 -3.3 -5.5 -5.6 4.5 6.2 ↗ 0.1 2.1 -0.2 ↗ 0.0 2.3

Jasa Pendidikan 7.4 9.2 7.1 5.8 7.3 7.1 7.5 7.6 8.3 ↗ 0.1 1.6 7.6 ↗ 0.1 1.6

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.4 9.7 9.5 8.7 9.3 8.4 6.4 7.0 6.9 ↘ 0.0 0.6 7.2 ↘ 0.0 0.6

Jasa lainnya 8.9 10.1 10.1 9.4 9.6 9.7 9.6 7.3 5.5 ↘ 0.0 0.6 8.0 ↘ 0.0 0.6

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -0.5 -0.7 0.0 -0.2 -0.4 3.9 3.6 3.5 1.6 ↘ 1.6 100.0 3.1 ↗ 3.1 100.0

Berdasarkan Lapangan Usaha

2016

IV

yoy

(%)

yoy

(%)

TOTAL

2017

Page 24: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

23

Pertambangan dan Penggalian

Kinerja lapangan usaha pertambangan triwulan IV 2017 kembali mengalami

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi lapangan usaha

pertambangan turun dari 1,4% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi terkontraksi -1,8% (yoy) pada

triwulan IV 2017 (Grafik I.4). Penurunan pertumbuhan pertambangan memberikan andil

pertumbuhan negatif sebesar -0,9% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV

2017. Capaian andil pertumbuhan lapangan usaha pertambangan triwulan IV 2017 lebih rendah

jika dibandingkan andil pertumbuhan triwulan III 2017 sebesar 0,7% (yoy). Kontraksi

pertumbuhan lapangan usaha pertambangan triwulan IV 2017 dipengaruhi oleh anomali cuaca

yang mengakibatkan terganggunya proses produksi.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.4 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Sektor Pertambangan

Produksi batubara Kaltim triwulan IV 2017 mengalami penurunan dibandingkan

periode sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari HIS Energy periode Februari 2018,

produksi batubara Kaltim triwulan IV 2017 tercatat 49,4 juta metrik ton atau terkontraksi -5,3%

(yoy), turun dibandingkan triwulan III 2017 sebesar 5,8% (yoy) (Grafik I.5). Penurunan produksi

batubara Kaltim triwulan IV 2017 dipengaruhi oleh anomali cuaca di wilayah Kaltim pada tahun

2017. Berdasarkan data yang dihimpun dari BMKG, rata-rata curah hujan Kaltim selama tahun

2017 sebesar 9,7 mm, meningkat dibandingkan rata-rata curah hujan tahun sebelumnya

sebesar 9,3 mm. Pengaruh anomali cuaca terhadap kinerja lapangan usaha pertambangan juga

terkonfirmasi dari hasil liaison Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Beberapa kontak liaison pada

lapangan usaha pertambangan menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi mengakibatkan

banjir di situs penggalian dan terhambatnya proses hauling atau proses pengangkutan batubara

dari situs pertambangan menuju pelabuhan.

Konsumsi batubara domestik Kaltim triwulan IV 2017 masih dibawah target yang

ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan data IHS Energy periode Februari 2018, konsumsi

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertambangan dan Penggalian

%yoy 2017-III: 1,4% (yoy)2017-IV: -1,8% (yoy)

Page 25: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

24

domestik batubara Kaltim triwulan IV 2017 sebesar 5,2 juta metrik ton atau 10,4% dari total

produksi batubara Kaltim. Capaian ini masih dibawah target pemerintah sebesar 26,1%

sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

No.2183 K/30/MEM/2017 tentang Penetapan Kebutuhan dan Presentase Minimal Penjualan

Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2017. Proses pembangunan PLTU yang

berjalan lambat dan belum optimalnya penggunaan batubara oleh industri pengolahan menjadi

tantangan bagi peningkatan konsumsi batubara domestik Kaltim.

Sumber: Mc Closkey-Indonesian Coal Report, diolah

Grafik I.5 Produksi Batubara Kaltim

Sumber: Mc Closkey-Indonesian Coal Report, diolah

Grafik I.6 DMO Batubara Kaltim

Kinerja pertambangan migas yang tercermin dari lifting juga mengalami penurunan

pada triwulan III 2017. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM) dan Dinas Pertambangan dan Energi Mineral (Distamben) Provinsi Kaltim,

realisasi lifting minyak Kaltim triwulan III 2017 sebesar 7,1 juta barel atau terkontraksi -12,8%

(yoy), turun dibandingkan triwulan II 2017 yang tumbuh 3,1% (yoy) (Grafik I.6). Sejalan dengan

kondisi tersebut, lifting gas terkontraksi lebih dalam dari -13,4% (yoy) di triwulan II 2017

menjadi -21,1% (yoy) pada triwulan III 2017 (Grafik I.7).

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.7 Lifting Minyak Kaltim

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.8 Lifting Gas Kaltim

-40

-20

0

20

40

60

80

100

-

10

20

30

40

50

60

70

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Produksi g.Produksi (Rhs)

Juta ton %yoy

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

DMO g.DMO (Rhs)

Juta ton %yoy

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

-

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Lifting Minyak g.Lifting Minyak (Rhs)

Juta barel %yoy

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

-

50

100

150

200

250

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Lifting Gas g.Lifting Gas (Rhs)

Juta mmbtu %yoy

Page 26: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

25

Penurunan pertumbuhan lapangan usaha pertambangan juga tercermin dari kinerja

pertumbuhan kredit triwulan IV 2017. Pertumbuhan kredit pertambangan terkontraksi lebih

dalam pada triwulan IV 2017, dari -25,2% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi -33,8% (yoy).

Kontraksi pertumbuhan kredit pertambangan Kaltim sejalan dengan tingginya risiko kredit yang

tercemin dari Non Performing Loans (NPL) pertambangan triwulan IV 2017 sebesar 20,49%

(Grafik I.9). Penurunan harga komoditas selama periode 2014-2016 berdampak pada turunnya

kinerja lapangan usaha pertambangan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Energi

dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kaltim, sebagian besar pelaku usaha pertambagan Kaltim

banyak yang memilih untuk tidak melakukan kegiatan operasional selama 2014-2016, bahkan

ada beberapa pelaku usaha yang memilih untuk menutup usahanya. Kondisi ini menjadi

penyebab utama rendahnya kinerja pertumbuhan kredit dan tingginya risiko kredit

pertambangan Kaltim.

Grafik I.9 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.10 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Pertambangan (Tahunan)

Secara kumulatif tahunan, pertambangan Kaltim tahun 2017 tumbuh lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan lapangan usaha pertambangan Kaltim tahun

2017 sebesar 1,2% (yoy), meningkat dibandingkan tahun 2016 yang terkontraksi -3,5% (yoy)

(Grafik I.10). Harga komoditas batubara pada tahun 2017 yang tercatat lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya menjadi pendorong utama kinerja lapangan usaha pertambangan,

khususnya pertambangan nonmigas dengan komoditas utama batubara. Rata-rata harga

batubara internasional3 tahun 2017 tercatat US$82,7 per metrik ton, tumbuh 32,3% (yoy)

dibandingkan rata-rata harga batubara internasional tahun 2016 sebesar US$62,5 per metrik

3 Harga batubara internasional merupakan rata-rata harga batubara Australia, Kolombia dan Afrika Selatan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Pertambangan NPL (Rhs)

%yoy %

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertambangan dan Penggalian

%yoy2016: -3,5% (yoy)2017: 1,2% (yoy)

Page 27: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

26

ton. Tingginya pengaruh harga komoditas terhadap kinerja lapangan usaha pertambangan

Kaltim menyebabkan peningkatan kinerja pertambangan masih belum bersifat struktural.

Memasuki triwulan I 2018, kinerja pertambangan diperkirakan mengalami

peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral menetapkan target produksi batubara nasional pada tahun 2018 sebesar 485 juta

metrik ton atau naik sebesar 5% dari realisasi produksi tahun 2017 sebesar 461 juta metrik ton.

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 23 K/30/MEM/2018

tentang Penetepan Presentase Minimal Penjualan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri

Tahun 2018, pemerintah menargetkan 114 juta metrik ton atau 25% dapat dimanfaatkan oleh

konsumen domestik (Domestic Market Obligation). Pemerintah memperkirakan kebutuhan

batubara untuk pemenuhan kebutuhan energi akan mengalami peningkatan yang lebih besar

dibandingkan tahun 2017. Peningkatan permintaan juga diperkirakan bersumber dari

permintaan impor dari negara mitra dagang utama. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari

Mc Closkey Coal Report #428, kebutuhan batubara India akan mengalami peningkatan seiring

dengan naiknya konsumsi energi. Lebih lanjut, impor Tiongkok triwulan I 2018 akan mengalami

peningkatan pasca rendahnya pasokan batubara untuk kebutuhan energi domestik selama

musim dingin.

Industri Pengolahan

Kinerja industri pengolahan Kaltim triwulan IV 2017 tumbuh lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya. Industri pengolahan Kaltim tumbuh 0,7% (yoy) pada

triwulan IV 2017, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2017 yang tumbuh 4,9% (yoy) (Grafik

I.11). Sebagai salah satu lapangan usaha dengan pnagsa terbesar, industri pengolahan

menyumbang andil positif sebesar 0,2% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan

IV 2017. Deselerasi pertumbuhan industri pengolahan terutama disebabkan oleh kinerja

industri LNG yang melambat pada triwulan laporan.

Page 28: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

27

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Industri Pengolahan

Grafik I.12 Indeks Produksi LNG Kaltim

Perlambatan kinerja industri migas menjadi penyebab utama deselerasi

pertumbuhan industri pengolahan Kaltim triwulan IV 2017. Indeks produksi industri Liquefied

Natural Gas (LNG) mengalami penurunan dari 74,8 pada triwulan III 2017 menjadi 72,5 di

triwulan IV 2017 atau secara tahunan terkontraksi -5,0% (yoy) (Grafik I.12). Berdasarkan

informasi anekdotal yang diperoleh dari reuters.com, kontraksi pertumbuhan industri LNG

Kaltim triwulan IV 2017 disebabkan karena adanya permasalahan pada salah satu fasilitas

pabrik LPG pada November 2017 yang berdampak pada turunnya output produksi LNG Kaltim.

Grafik I.13 Volume Ekspor CPO Kaltim

Sumber: Worldbank dan Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.14 Harga CPO Internasional

Sementara itu, industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) Kaltim triwulan IV 2017 juga

mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Perlambatan kinerja industri

CPO Kaltim triwulan IV 2017 tercermin dari turunnya volume ekspor CPO Kaltim dari 215,6%

(yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 109,8% (yoy) (Grafik I.13). Perlambatan ekspor CPO Kaltim

terutama disebabkan oleh deselerasi impor dari negara Malaysia dan Tiongkok. Berdasarkan

informasi yang diperoleh dari Malaysian Palm Oil Council (MPOC), impor CPO Malaysia

terkontraksi -56,6% (yoy) pada triwulan IV 2017, lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tumbuh 505,6% (yoy). Penurunan impor CPO Malaysia disebabkan karena

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Industri Pengolahan

%yoy 2017-III: 4,0% (yoy)2017-IV: 0,7% (yoy)

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

Indeks Produksi Pertumbuhan (Rhs)

Indeks %yoy

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

0

50

100

150

200

250

300

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

CPO g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

200

400

600

800

1,000

1,200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

CPO International Growth (Rhs)

US$/mt %yoy

Page 29: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

28

tingginya produksi CPO Malaysia yang berdampak pada tingginya level persediaan CPO

Malaysia triwulan IV 2017. Sementara itu, harga CPO internasional triwulan IV 2017

terkontraksi -6,8% (yoy) pada level US$687,0/mt, lebih dalam dibandingkan kontraksi triwulan

III 2017 sebesar -3,9% (yoy) (Grafik I.14).

Grafik I.15 Volume Ekspor Pupuk Kaltim

Grafik I.16 Volume Ekspor Bahan Kimia Kaltim

Sejalan dengan perkembangan industri pengolahan secara umum, industri pupuk dan

industri bahan kimia Kaltim triwulan IV 2017 juga mengalami penurunan. Kinerja industri

pupuk Kaltim triwulan IV 2017 yang tercermin dari volume ekspor pupuk terkontraksi -84,7%

(yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -2,3% (yoy) (Grafik I.15).

Tingginya harga gas dalam negeri sebagai bahan baku utama industri pupuk menjadi hambatan

utama bagi industri ini untuk bersaing di pasar pupuk internasional. Berdasarkan Perpres

Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi dan Peraturan Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral Nomor 40 Tahun 2016 tentang Harga Gas Bumi Untuk Industri Tertentu,

harga gas dalam negeri untuk kebutuhan industri pupuk berada pada kisaran US$6,0 per

MMBTU sementara harga gas untuk kebutuhan industri di negara lain hanya sebesar US$1-3

per MMBTU. Sementara itu, industri bahan kimia menunjukkan adanya penurunan pada

triwulan IV 2017. Ekspor bahan kimia Kaltim triwulan IV 2017 terkontraksi -15,5% (yoy), namun

tidak sedalam triwulan sebelumnya yang tercatat -29,7% (yoy) (Grafik I.16).

Penyaluran kredit Kaltim kepada industri pengolahan terkontraksi lebih dalam pada

triwulan IV 2017. Penyaluran kredit industri pengolahan terkontraksi -14,2% (yoy) pada

triwulan IV 2017, turun lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi

-11,8% (yoy) (Grafik I.17). Meski demikian, risiko kredit industri pengolahan masih terjaga yang

tercermin dari tingkat NPL sebesar 2,8% pada triwulan IV 2017, lebih rendah dibandingkan

tingkat NPL triwulan sebelumnya sebesar 3,8%.

-200

-100

0

100

200

300

400

500

0

100

200

300

400

500

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

Pupuk g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bahan Kimia g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

Page 30: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

29

Grafik I.17 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.18 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Industri Pengolahan (Tahunan)

Secara tahunan, kinerja lapangan usaha industri pengolahan tahun 2017 tercatat

lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan industri pengolahan Kaltim

tahun 2017 sebesar 3,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun 2016 sebesar 5,5% (yoy).

Deselerasi pertumbuhan industri pengolahan Kaltim tahun 2017 terutama dipengaruhi oleh

kinerja lapangan usaha industri LNG. Indeks produksi LNG Kaltim tahun 2017 tercatat 69,6,

mengalami penurunan dibandingkan indeks produksi tahun 2016 sebesar 74,3 atau terkontraksi

-6,3% (yoy). Penurunan produksi LNG Kaltim terutama dipengaruhi oleh jumlah pasokan gas

alam sebagai bahan baku utama. Pasokan utama gas alam untuk industri LNG Kaltim bersumber

dari Blok Mahakam, Blok East Kalimantan dan Blok Sanga-Sanga. Sejak pertengahan Mei 2017,

Blok Jangkrik mulai beroperasi dengan kapasitas 450 mmscfd. Namun demikian, pada Oktober

2017 terdapat peningkatan sebesar 33% pada kapasitas produksi Blok Jangkrik menjadi 600

mmscfd.

Perlambatan lapangan industri pengolahan Kaltim diperkirakan akan berlanjut pada

triwulan I 2018. Berakhirnya kontrak pembelian LNG dengan Taiwan dan Korea Selatan di tahun

2018 diperkirakan akan berdampak pada kinerja industri pengolahan Kaltim triwulan I 2018.

Pada tahun 2017, Taiwan dan Korea Selatan menyumbang pangsa sebesar 30,0% terhadap

ekspor LNG Kaltim. Permintaan Jepang sebagai importir utama LNG Kaltim diperkirakan juga

akan mengalami penurunan di tahun 2018. The Institute of Energy Economics Japan (IEEJ)

memperkirakan kebutuhan LNG Jepang akan berkurang 2,2% di tahun 2018. Penurunan ini

diperkirakan dengan asumsi bertambahnya jumlah reaktor nuklir yang akan beroperasi di

Jepang. Saat ini terdapat 5 buah reaktor nuklir yang telah beroperasi, yaitu 2 reaktor di Kyushu,

2 reaktor di Kansai dan 1 reaktor di Shikoku. Pada akhir tahun 2018, reaktor nuklir yang akan

beroperasi diperkirakan akan berjumlah 9 reaktor. Di sisi lain, industri nonmigas yang

didominasi oleh komoditas CPO diperkirakan akan terus melanjutkan peningkatannya di

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

-50

0

50

100

150

200

250

300

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Industri Pengolahan NPL (Rhs)

%yoy %

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Industri Pengolahan

%yoy2016: 5,5% (yoy)2017: 3,5% (yoy)

Page 31: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

30

triwulan IV 2017. Kebijakan pemerintah Tiongkok dalam menetapkan program biodiesel

campuran 5% dengan solar (B5) menjadi sumber potensi pasar baru bagi CPO Kaltim.

Peningkatan kinerja industri CPO juga didukung oleh penambahan 17 pabrik CPO baru dengan

kapasitas 885 ton tbs/jam dan tren harga CPO yang terus membaik. Namun demikian,

rendahnya pangsa industri nonmigas terhadap total industri pengolahan Kaltim mengakibatkan

dampak peningkatan kinerja industri nonmigas terhadap kinerja industri pengolahan menjadi

tidak signifikan.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Ditengah deselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim, lapangan usaha pertanian,

kehutanan dan perikanan atau pertanian dalam arti luas mengalami peningkatan pada

triwulan IV 2017. Pertumbuhan pertanian Kaltim naik dari 4,9% (yoy) di triwulan III 2017

menjadi 6,4% (yoy) di triwulan IV 2017 (Grafik I.19). Peningkatan pertumbuhan pertanian Kaltim

menyumbang andil pertumbuhan sebesar 0,4% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim

triwulan IV 2017. Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha pertanian Kaltim triwulan IV 2017

didorong oleh kinerja sublapangan usaha perkebunan yang dipengaruhi oleh naiknya harga

komoditas. Rerata harga TBS Kaltim triwulan IV 2017 tercatat Rp1.655,7/Kg, meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp1.486,6/Kg (Grafik I.20).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.19 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Pertanian

Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.20 Harga CPO dan TBS Kaltim

Peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian belum berdampak pada kinerja

pembiayaan perbankan triwulan IV 2017. Kredit pertanian terkontraksi -0,12% (yoy) pada

triwulan IV 2017, turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,0% (yoy). Namun

demikian, tingkat risiko kredit (NPL) pertanian masih terjaga pada level yang rendah sebesar

0,2% (Grafik I.21). Sejalan dengan hal tersebut, kredit perikanan melambat dari 36,4% (yoy) di

triwulan III 2017 menjadi 11,6% (yoy) pada triwulan IV 2017. Risiko kredit di sektor perikanan

triwulan IV 2017 sebesar 3,1%, masih berada dibawah batas normal 5% (Grafik I.22).

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

%yoy 2017-III: 4,9% (yoy)2017-IV: 6,4% (yoy)

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

CPO Kaltim TBS Kaltim (Rhs)

Rp/Kg Rp/Kg

Page 32: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

31

Grafik I.21 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Pertanian

Kaltim

Grafik I.22 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Perikanan

Kaltim

Secara kumulatif tahunan, lapangan usaha pertanian Kaltim 2017 tumbuh lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya. Lapangan usaha pertanian tumbuh 5,7% (yoy) pada tahun

2017, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 0,5% (yoy) (Grafik I.23).

Perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian Kaltim 2017 terutama dipengaruhi oleh

peningkatan harga komoditas. Selama periode Jan-Des 2017, rata-rata harga TBS Kaltim

tercatat Rp8.057,3/Kg, meningkat 11,2% (yoy) dibandingkan periode Jan-Des 2016 sebesar

Rp7.243,3/Kg. Peningkatan produksi sublapangan usaha perkebunan tahun 2017 juga

dipengaruhi oleh berkurangnya dampak bencana El Nino yang terjadi pada 2015 silam.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.23 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Pertanian (Tahunan)

Kinerja pertanian Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan tetap tumbuh positif, namun

sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Dampak fenomena El Nino pada

tahun 2015 diperkirakan akan berdampak pada output pertanian selama 2 tahun. Dengan

demikian, produksi pertanian di tahun 2018 akan kembali normal dan meningkat dibandingkan

tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian triwulan I 2018. Gabungan

Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memperkirakan produksi CPO tahun 2018 sebesar 37,8 juta

ton, meningkat 3,5% (yoy) dibandingkan tahun produksi tahun 2017 sebesar 36,5 juta ton. Lebih

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Pertanian dan Kehutanan NPL (Rhs)

%yoy %

0

5

10

15

20

25

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Perikanan NPL (Rhs)

%yoy %

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

%yoy2016: 0,5% (yoy)2017: 5,7% (yoy)

Page 33: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

32

lanjut, kenaikan harga minyak mentah dunia akan berdampak pada naiknya permintaan

terhadap CPO dari negara-negara produsen biodiesel dan berkontribusi terhadap kenaikan

permintaan CPO global sebesar 4-5%. Kenaikan minyak mentah dunia lebih dari 40% sejak

pertengahan tahun 2017 membuat biodiesel menjadi lebih kompetitif sebagai energi alternatif.

Lapangan Usaha Lainnya

Konstruksi sebagai salah satu lapangan usaha terbesar di Kaltim mengalami

peningkatan pertumbuhan pada triwulan IV 2017. Pertumbuhan lapangan usaha konstruksi

Kaltim tumbuh dari 6,9% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi 9,9% (yoy) pada triwulan IV 2017

(Grafik I.24). Dengan pangsa sebesar 8,4%, lapangan usaha konstruksi merupakan penyumbang

andil tertinggi terhadap perekonomian Kaltim triwulan IV 2017 sebesar 0,7% (yoy). Peningkatan

pertumbuhan konstruksi Kaltim triwulan IV 2017 sejalan dengan kinerja investasi-bangunan

Kaltim. Naiknya kinerja konstruksi Kaltim didorong oleh penyelesaian proyek-proyek

infrastruktur pemerintah yang tercemin dari naiknya realisasi belanja Kementerian/Lembaga

(APBN) di wilayah Kaltim tahun 2017. Lebih lanjut, peningkatan kinerja konstruksi Kaltim

triwulan IV 2017 juga tercermin dari naiknya penjualan semen Kaltim. Penjualan semen Kaltim

tumbuh 7,2% (yoy) pada triwulan IV 2017, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi -14,1% (yoy) (Grafik I.25).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.24 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Konstruksi

Sumber: Asosiasi Semen, diolah

Grafik I.25 Penjualan Semen Kaltim

Secara kumulatif tahunan, pertumbuhan lapangan usaha konstruksi meningkat

signifikan dari terkontraksi -3,4% (yoy) di tahun 2016 menjadi tumbuh 7,3% (yoy) pada tahun

2017 (Grafik I.26). Masuknya 10 proyek pembangunan Kaltim ke dalam proyek strategis

nasional (PSN) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun

2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan

Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, menjadi pendorong utama kinerja konstruksi Kaltim

tahun 2017. Memasuki triwulan I 2018, kinerja konstruksi diperkirakan tumbuh lebih rendah

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konstruksi

%yoy

2017-III: 6,9% (yoy)2017-IV: 9,9% (yoy)

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

-

100

200

300

400

500

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Penjualan Semen g.Penjualan Semen (Rhs)

Ribu ton %yoy

Page 34: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

33

seiring dengan relaksasi pekerjaan konstruksi di awal tahun, terutama untuk proyek

pemerintah.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.26 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konstruksi (Tahunan)

Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum (akmamin) Kaltim

triwulan IV 2017 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV

2017, lapangan usaha akmamin tumbuh 9,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

triwulan sebelumnya sebesar 10,0% (yoy) (Grafik I.27). Lapangan usaha akmamin memberikan

andil pertumbuhan positif sebesar 0,1% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan

IV 2017. Peningkatan kinerja akmamin Kaltim sejalan dengan naiknya tingkat penghunian kamar

(TPK) hotel Kaltim triwulan IV 2017. Pada triwulan IV 2017, TPK hotel Kaltim mengalami

peningkatan dari 51,6 di triwulan III 2017 menjadi 52,1 (Grafik I.28). Peningkatan TPK hotel

Kaltim dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing and

Exhibitions (MICE), baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Namun

demikian, rata-rata lama inap Kaltim triwulan IV 2017 mengalami penurunan dibandingkan

triwulan sebelumnya. Kondis ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan efisiensi

melalui kebijakan pengetatan anggaran.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.27 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Akomodasi dan Makan Minum

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.28 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kaltim

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konstruksi

%yoy

2016: -3,4% (yoy)2017: 7,3% (yoy)

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

%yoy 2017-III: 10,0% (yoy)2017-IV: 9,6% (yoy)

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

2.0

2.2

2.4

0

10

20

30

40

50

60

70

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017

TPK Rata-rata hari inap (Rhs)

HariIndeks

Page 35: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

34

Secara kumulatif tahunan, akmamin Kaltim tumbuh 9,2% (yoy) pada tahun 2017, lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,8% (yoy) (Grafik I.29).

Peningkatan ini dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemerintah selama tahun

2017. Lebih lanjut, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan menjelang PILKADA 2018 juga turut

mendorong kinerja lapangan usaha akmamin tahun 2017. Pada triwulan I 2018, kinerja

lapangan usaha akmamin diperkirakan kembali normal sesuai dengan pola historisnya. Belum

banyak kegiatan-kegiatan pemerintah yang dilaksanakan pada awal tahun menjadi penyebab

utama melambatnya kinerja akmamin di triwulan I 2018.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.29 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Akomodasi dan Makan Minum (Tahunan)

Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Kaltim triwulan IV 2017 mengalami

akselerasi pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan perdagangan

Kaltim pada triwulan IV 2017 tercatat 8,6% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar 7,8% (yoy) (Grafik I.30). Lapangan usaha perdagangan menyumbang andil

pertumbuhan positif sebesar 0,4% (yoy) terhadap ekonomi Kaltim triwulan IV 2017.

Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan Kaltim sejalan dengan naiknya

optimisme masyarakat Kaltim. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh

Bank Indonesia Provinsi Kaltim, optimisme masyarakat yang tercermin dari Indeks Keyakinan

Konsumen (IKK) mengalami peningkatan dari 91,2 pada triwulan III 2017 menjadi 108,3 di

triwulan IV 2017. Lebih lanjut, peningkatan belanja Pemerintah Provinsi Kaltim tahun 2017 turut

mendorong kinerja perdagangan Kaltim.

-2

0

2

4

6

8

10

12

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

%yoy 2016: 6,8% (yoy)2017: 9,2% (yoy)

Page 36: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

35

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.30 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Perdagangan Besar dan Eceran

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.31 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Perdagangan Besar dan Eceran (Tahunan)

Secara tahunan, kinerja perdagangan Kaltim tahun 2017 tumbuh 6,5% (yoy), meningkat

dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,7% (yoy) (Grafik I.31). Peningkatan kinerja

perdagangan sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi Kaltim di tahun 2017. Lebih lanjut,

perbaikan perdagangan juga didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga yang tumbuh lebih

baik pada tahun 2017. Memasuki triwulan I 2018, kinerja perdagangan diperkirakan tetap

tumbuh positif walaupun tidak sebaik triwulan sebelumnya. Normalisasi permintaan pasca

perayaan Hari Natal dan tahun baru menjadi penyebab utama perlambatan lapangan usaha ini.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran

Perlambatan kinerja ekspor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017 menjadi penyebab

utama deselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi pengeluaran. Penurunan ekspor luar

negeri dipengaruhi oleh penurunan permintaan batubara sebagai komoditas ekspor utama dari

negara-negara mitra dagang utama Kaltim serta perlambatan pertumbuhan harga komoditas

internasional. Sementara itu, konsumsi pemerintah juga mengalami penurunan yang tercermin

dari penurunan belanja pemerintah daerah di wilayah Kaltim tahun 2017. Sementara itu,

konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya walaupun masih relatif stabil. Di sisi lain, kinerja investasi yang tercermin dari

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami peningkatan yang signifikan pada triwulan

IV 2017 sehingga mampu menahan laju perlambatan ekonomi Kaltim (Tabel I.2).

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Perdagangan Besar & Eceran

%yoy

2017-III: 7,8% (yoy)2017-IV: 8,6% (yoy)

-2

0

2

4

6

8

10

12

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Perdagangan Besar & Eceran

%yoy 2016: 2,7% (yoy)2017: 6,5% (yoy)

Page 37: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

36

Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Pengeluaran (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Ekspor luar negeri tetap menyumbang pangsa ekonomi terbesar dalam

perekonomian Kaltim triwulan IV 2017. Pangsa ekspor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017

tercatat 41,6% terhadap ekonomi Kaltim. Pangsa terbesar kedua dimiliki oleh PMTB sebesar

28,0%, disusul oleh net ekspor antar daerah sebesar 21,3% dan konsumsi rumah tangga sebesar

16,1%. Secara tahunan, ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017 menyumbang pangsa tertinggi

terhadap ekonomi Kaltim sebesar 40,7%. Sementara itu, PMTB menduduki peringkat kedua

dengan pangsa sebesar 26,3%, disusul oleh net ekspor antar daerah dan konsumsi rumah

tangga dengan pangsa masing-masing sebesar 24,0% dan 16,4%.

Ekspor Luar Negeri

Pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017 mengalami deselerasi

dibandingkan triwulan III 2017. Ekspor luar negeri Kaltim tumbuh 1,4% (yoy) pada triwulan IV

2017, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,8% (yoy) (Grafik

I.32). Dengan pangsa sebesar 41,6, ekspor luar negeri menyumbang andil pertumbuhan positif

sebesar 0,7% (yoy) terhadap ekonomi Kaltim triwulan IV 2017. Perlambatan ekspor luar negeri

Kaltim terutama disebabkan oleh deselerasi pertumbuhan harga komoditas.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.32 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Ekspor Luar Negeri

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.33 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltim

I II III IV TOTAL I II III

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

andil

(%)

pangsa*

(%)

andil

(%)

pangsa*

(%)

Konsumsi RT 2.2 1.8 -1.3 0.7 0.8 1.4 2.8 3.0 3.0 ↘ 0.4 16.1 2.5 ↗ 11.2 16.4

Konsumsi LNPRT 5.9 -6.0 -6.3 -8.2 -4.0 6.3 4.3 4.5 4.5 ↘ 0.0 0.4 4.9 ↗ 0.3 0.4

Konsumsi Pemerintah 5.7 -0.3 -17.9 -21.0 -13.4 8.4 -2.9 -8.7 -32.1 ↘ -1.8 4.7 -15.3 ↘ 2.1 3.5

PMTB -9.0 -12.9 -4.3 -1.2 -6.9 2.7 -0.1 -0.4 9.8 ↗ 2.4 28.0 3.0 ↗ 18.7 26.3

Perubahan Inventori -60.7 -78.7 -58.5 -42.5 -65.2 -1.7 -5.1 -19.8 -38.0 ↘ -0.1 0.2 -15.8 ↗ 0.2 0.3

Ekspor LN -11.0 -6.8 -15.3 -6.0 -9.9 3.3 1.7 3.8 1.4 ↘ 0.7 41.6 2.5 ↗ 39.2 40.7

Impor LN -15.5 -8.5 -14.6 -11.7 -12.7 -1.0 4.6 0.1 6.2 ↗ 1.1 12.3 2.5 ↗ 12.6 11.7

Net Ekspor Antar Daerah 32.7 39.9 56.4 15.1 34.8 4.5 14.7 6.6 4.8 ↘ 1.0 21.3 7.6 ↘ 17.4 24.0

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -0.5 -0.7 0.0 -0.2 -0.4 3.9 3.6 3.5 1.6 ↘ 1.6 100.0 3.1 ↗ 76.4 100.0

Berdasarkan Pengeluaran

2016 2017

IV TOTAL

yoy

(%)

yoy

(%)

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Ekspor LN

%yoy 2017-III: 3,8% (yoy)2017-IV: 1,4% (yoy)

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Impor Net Ekspor

US$ miliar

Page 38: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

37

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai4, surplus perdagangan luar

negeri Kaltim triwulan IV 2017 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Nilai ekspor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017 tercatat US$4.759 juta, meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar US$4.336 juta. Sementara itu, nilai impor luar negeri Kaltim

triwulan IV 2017 meningkat dari US$857 juta pada triwulan III 2017 menjadi US$991 juta.

Dengan demikian, surplus perdagangan luar negeri Kaltim naik dari US$3.479 juta di triwulan III

2017 menjadi US$3.768 juta pada triwulan IV 2017 (Grafik I.33).

Perlambatan kinerja ekspor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017 terjadi pada ekspor

migas dan nonmigas. Pertumbuhan ekspor migas Kaltim triwulan IV 2017 tercatat 20,0% (yoy),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 23,1% (yoy) (Grafik I.34). Penurunan

kinerja ekspor migas Kaltim dipengaruhi oleh perlambatan ekspor gas, sejalan dengan kinerja

industri LNG triwulan IV 2017. Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada ekspor nonmigas

Kaltim triwulan IV 2017 yang turun dari 34,6% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi 19,3% (yoy)

(Grafik I.35). Turunnya kinerja ekspor luar negeri nonmigas Kaltim triwulan IV 2017 disebabkan

oleh kontraksi pada lapangan usaha pertambangan, terutama pertambangan nonmigas dan

pengaruh melambatnya harga komoditas internasional.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.34 Perkembangan Ekspor Migas Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.35 Perkembangan Ekspor Nonmigas Kaltim

Pertumbuhan ekspor batubara Kaltim triwulan IV 2017 mengalami perlambatan

dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekspor batubara Kaltim triwulan IV 2017 tumbuh 24,8%

(yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekspor batubara triwulan III 2017 yang tercatat

31,0% (yoy) (Grafik I.36). Perlambatan ekspor batubara Kaltim triwulan IV 2017 disebabkan oleh

penurunan permintaan batubara dari Tiongkok, Korea Selatan dan negara-negara di kawasan

ASEAN. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Mc Closkey Coal Report #423, terdapat

4 Dipublikasikan melalui Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor Kaltim oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim secara bulanan

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ Juta %yoy

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Nonmigas Pertumbuhan (rhs)

US$ Juta %yoy

Page 39: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

38

beberapa pembatalan pengiriman batubara karena permasalahan di beberapa pelabuhan di

Tiongkok. Kendala yang terjadi beberapa pelabuhan di Tiongkok Selatan timbul karena adanya

inspeksi bea cukai yang lebih ketat dan memakan banyak waktu. Kondisi ini mengakibatkan

waktu sandar kapal menjadi lebih lama dan biaya yang harus dikeluarkan importir meningkat.

Rata-rata proses bongkar muat pelabuhan di Tiongkok Selatan mencapai 25 hari untuk 1 buah

kargo. Kebijakan ini juga berlaku bagi impor batubara yang dilakukan oleh perusahaan

pembangkit listrik di Tiongkok.

Penurunan kinerja ekspor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017 juga dipengaruhi oleh

deselerasi pertumbuhan harga komoditas batubara internasional. Pertumbuhan harga

komoditas batubara internasional triwulan IV 2017 tercatat sebesar 2,5% (yoy), jauh lebih

rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III 2017 sebesar 35,3% (yoy) (Grafik

I.37). Sejalan dengan perlambatan harga batubara internasional, Harga Batubara Acuan (HBA)

yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga mengalami deselerasi.

Pertumbuhan HBA triwulan IV 2017 turun dari 45,4% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi 10,6%

(yoy). Penurunan permintaan batubara Tiongkok akibat pengetatan kebijakan impor di

beberapa pelabuhan berdampak pada tertahannya laju peningkatan harga batubara

internasional di triwulan IV 2017.

Grafik I.36 Ekspor Batubara Kaltim

Sumber: Worldbank dan ESDM, diolah

Grafik I.37 Harga Batubara Internasional

Pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017 mengalami peningkatan

dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017 sebesar

2,5% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang terkontraksi -9,9%

(yoy) (Grafik I.38). Peningkatan ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017 didorong oleh naiknya

ekspor dari India, Jepang dan negara-negara di kawasan ASEAN. Naiknya permintaan batubara

India lebih disebabkan karena pasokan batubara domestik India belum mampu memenuhi

kebutuhan energi India. Selain peningkatan permintaan batubara dari negara mitra dagang

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Batubara g.Nilai Ekspor (Rhs)

US$ juta %yoy

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Coal, International Growth (Rhs)

US$/mt %yoy

Page 40: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

39

utama, pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017 juga didorong oleh harga komoditas

batubara internasional. Rata-rata harga batubara internasional tahun 2017 tercatat US$82,7

per metrik ton, atau meningkat 32,3% (yoy) dibandingkan tahun 2016 yang berada pada level

US$62,5 per metrik ton (Grafik I.39).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.38 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Ekspor Luar Negeri (Tahunan)

Sumber: Worldbank dan ESDM, diolah

Grafik I.39 Harga Batubara Internasional (Tahunan)

Berdasarkan pangsanya, komoditas utama ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017

didominasi oleh bahan bakar mineral dan batubara (minerba). Pangsa ekspor bahan bakar

mineral Kaltim tahun 2017 sebesar 92,7%, disusul oleh ekspor CPO sebesar 3,4%, ekspor bahan

kimia anorganik (1,5%) dan ekspor kayu (1,1)% (Tabel I.3). Selama tahun 2017, lebih dari 90%

ekspor luar negeri Kaltim merupakan komoditas hasil sumber daya alam dalam bentuk barang

mentah atau raw material. Berdasarkan negara tujuannya, Jepang dan India merupakan negara

tujuan utama ekspor luar negeri Kaltim tahun 2017 dengan pangsa masing-masing sebesar

17,8% dan 17,5%, disusul oleh Tiongkok dengan pangsa 17,3% dan Republik Korea dengan

pangsa 12,5% (Tabel I.4).

Tabel I.3 Komoditas Utama Ekspor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Ekspor LN

%yoy2016: -9,9% (yoy)2017: 2,5% (yoy)

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

20

40

60

80

100

120

140

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Coal, International Growth (Rhs)

US$/mt %yoy

No Komoditas Ekspor Utama Pangsa (%)

1 Bahan Bakar Mineral dan Batubara (27) 92.7

2 CPO (15) 3.4

3 Bahan Kimia Anorganik (28) 1.5

4 Kayu (44) 1.1

5 Pupuk (31) 0.7

99.4Total 5 Komoditas

Page 41: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

40

Tabel I.4 Negara Tujuan Utama Ekspor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Ekspor luar negeri Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan sedikit lebih tinggi

dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Mc Closkey Coal

Report #428, permintaan batubara India tahun 2018 diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Salah satu importir batubara utama India memperkirakan kebutuhan batubara India di tahun

2022 akan mencapai level 200 metrik ton atau meningkat sekitar 30% dari konsumsi batubara

tahun 2017 seiring dengan peningkatan konsumsi energi sebesar 50%. Dari 200 metrik ton

batubara yang digunakan oleh India, 30 metrik ton dipasok dari produksi domestik, 75 metrik

ton diimpor dari Afrika Selatan dan 95 metrik ton lainnya dipenuhi melalui impor dari negara

produsen batubara lainnya. Sementara itu, Tiongkok sebagai salah satu mitra dagang utama

Kaltim juga menunjukkan indikasi peningkatan permintaan. Jumlah persediaan batubara untuk

kebutuhan energi di Tiongkok Tengah dan Selatan saat ini sudah berada pada level yang rendah,

8,6 metrik ton atau merupakan level terendah selama enam tahun terakhir. Kebutuhan

batubara untuk pembangkit listrik lebih tinggi dibandingkan perkiraan yang dipengaruhi oleh

musim dingin. Lebih lanjut, penguatan mata uang Yuan mendorong importir untuk melakukan

pembelian impor.

Impor Luar Negeri

Pertumbuhan impor luar negeri Kaltim triwulan IV 2017 mengalami akselerasi

dibandingkan periode sebelumnya. Impor luar negeri Kaltim tumbuh 6,2% (yoy) pada triwulan

IV 2017, meningkat dibandingkan triwulan III 2017 yang tumbuh sebesar 0,1% (yoy) (Grafik

I.40). Hubungan antara impor luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi yang berkorelasi

negatif mengakibatkan impor luar negeri menyumbang andil negatif sebesar – 1,1% (yoy).

Akselerasi pertumbuhan impor luar negeri Kaltim terutama didorong oleh naiknya impor migas

Kaltim triwulan IV 2017, terutama impor gas.

No Negara Tujuan Ekspor Utama Pangsa (%)

1 Jepang 17.8

2 India 17.5

3 Tiongkok 17.3

4 Korea Selatan 12.5

5 Taiwan 5.2

70.4Total 5 Negara

Page 42: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

41

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.40 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Impor Luar Negeri

Peningkatan impor migas Kaltim menjadi pendorong utama kinerja impor luar negeri

Kaltim triwulan IV 2017. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai5, impor migas

Kaltim meningkat dari -16,1% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi 22,4% (yoy) pada triwulan IV

2017 (Grafik I.41). Naiknya impor migas Kaltim triwulan IV 2017 didorong oleh seluruh

komoditasnya (minyak mentah, hasil minyak dan gas). Peningkatan impor gas Kaltim triwulan

IV 2017 sejalan dengan rendahnya output produksi industri LNG yang disebabkan karena

adanya gangguan pada salah satu pabrik LPG. Di sisi lain, impor nonmigas Kaltim triwulan IV

2017 mengalami penurunan dari -12,5% (yoy) di triwulan III 2017 menjadi terkontraksi -26,9%

(yoy) (Grafik I.42). Turunnya impor nonmigas Kaltim dipengaruhi oleh kinerja impor barang

modal yang terkontraksi lebih dalam pada triwulan IV 2017 (Grafik I.43).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.41 Perkembangan Impor Migas Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.42 Perkembangan Impor Nonmigas Kaltim

Secara kumulatif tahunan, impor luar negeri Kaltim tahun 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan impor luar negeri Kaltim tahun

2017 tercatat 2,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang

5 Dipublikasikan melalui Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor Kaltim oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim secara bulanan

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Impor LN

%yoy 2017-III: 0,1% (yoy)2017-IV: 6,2% (yoy)

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Impor Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ Juta %yoy

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Impor Non Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ Juta %yoy

Page 43: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

42

terkontraksi -12,7% (yoy) (Grafik I.44). Peningkatan impor luar negeri Kaltim tahun 2017

didorong oleh membaiknya komponen impor migas, terutama impor hasil minyak dan impor

gas.

Grafik I.43 Impor Barang Modal dan Bahan Baku Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.44 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Impor Luar Negeri (Tahunan)

Berdasarkan komoditasnya, impor luar negeri Kaltim tahun 2017 tetap didominasi

oleh bahan bakar mineral dan batubara (minerba). Impor bahan bakar mineral menyumbang

pangsa sebesar 74,5% dari total impor luar negeri Kaltim tahun 2017, disusul oleh reaktor nuklir

dengan pangsa sebesar 11,0%, mesin dan perlengkapan elektris (3,0%) serta kendaraan selain

kereta (2,4%) (Tabel I.5). Berdasarkan asal negaranya, Nigeria mendominasi pasar impor luar

negeri Kaltim tahun 2017 dengan pangsa 22,5%, disusul oleh Azerbaijan, Korea Selatan dan

Turki dengan pangsa masing-masing sebesar 12,6%, 9,4% dan 5,0% (Tabel I.6).

Tabel I.5 Komoditas Utama Impor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Tabel I.6 Negara Asal Utama Impor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

-60

-40

-20

0

20

40

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

Impor Nonmigas Modal Bahan Baku

%yoy

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Impor LN

%yoy2016: -12,7% (yoy)2017: 2,5% (yoy)

No Komoditas Impor Utama Pangsa (%)

1 Bahan Bakar Mineral dan Batubara (27) 74.5

2 Reaktor Nuklir (84) 11.0

3 Mesin dan Perlengkapan Elektris (85) 3.0

4 Kendaraan Selain Kereta (87) 2.4

5 Karet (40) 2.3

93.2Total 5 Komoditas

No Negara Asal Impor Utama Pangsa (%)

1 Nigeria 22.5

2 Azerbaijan 12.6

3 Korea Selatan 9.4

4 Turki 5.0

5 Jepang 3.8

53.4Total 5 Negara

Page 44: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

43

Memasuki triwulan I 2018, impor luar negeri Kaltim diperkirakan akan mengalami

deselerasi pertumbuhan. Perlambatan impor luar negeri Kaltim diperkirakan terjadi pada

impor bahan baku seiring dengan terbatasnya pertumbuhan lapangan usaha industri

pengolahan. Impor barang konsumsi diperkirakan akan juga mengalami perlambatan pada

triwulan I 2018 seiring dengan normalisasi pasca naiknya permintaan pada periode akhir tahun.

Penurunan permintaan terhadap barang-barang konsumsi pada triwulan I 2018 tercermin dari

menurunnya Indeks Ekspektasi Konsumen Kaltim yang bersumber dari SK Bank Indonesia

Provinsi Kaltim periode Januari 2018.

Konsumsi Pemerintah

Konsumsi pemerintah Kaltim triwulan IV 2017 terkontraksi lebih dalam dibandingkan

triwulan sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi pemerintah Kaltim triwulan IV 2017 terkontraksi

-32,1% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -8,7% (yoy) (Grafik I.45).

Kontraksi pertumbuhan konsumsi pemerintah Kaltim triwulan IV 2017 menyumbang andil

negatif pertumbuhan sebesar -1,8% (yoy) terhadap ekonomi Kaltim. Secara kumulatif tahunan,

pertumbuhan konsumsi pemerintah Kaltim tahun 2017 terkontraksi -15,3% (yoy), lebih dalam

dibandingkan tahun 2016 yang terkontraksi -13,4% (yoy) (Grafik I.46). Penurunan kinerja

konsumsi pemerintah Kaltim tahun 2017 terutama disebabkan oleh penurunan realisasi belanja

pemerintah daerah di wilayah Kaltim.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.45 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Pemerintah

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.46 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Pemerintah (Tahunan)

Penurunan realisasi belanja pemerintah daerah tahun 2017 di wilayah Kaltim terjadi

pada belanja APBD pemerintah daerah kabupaten/kota. Pada tahun 2017, belanja pemerintah

kabupaten/kota di wilayah Kaltim tercatat Rp17.321 miliar atau terkontraksi -15,2% (yoy)

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi belanja pemerintah provinsi

tahun 2017 naik dari Rp7.286 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp8.239 miliar atau meningkat

13,1% (yoy). Namun demikian, belanja APBD tahun 2017 di wilayah Kaltim secara total

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi Pemerintah

%yoy 2017-III: -8,7% (yoy)2017-IV: -32,1% (yoy)

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi Pemerintah

%yoy2016: -13,4% (yoy)2017: -15,3% (yoy)

Page 45: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

44

mengalami penurunan sebesar -7,8% (yoy). Penurunan realisasi belanja pemerintah daerah

kabupaten/kota di wilayah Kaltim paling tinggi terjadi di Kabupaten Kutai Timur yang realisasi

belanjanya turun Rp868 miliar atau terkontraksi -27,8% (yoy). Di sisi lain, belanja APBN di

wilayah Kaltim mengalami peningkatan pada tahun 2017, naik dari Rp6.821 miliar menjadi

Rp7.278 miliar atau tumbuh 6,7% (yoy). Peran pemerintah pusat dalam penyelesaian proyek-

proyek infrastruktur di wilayah Kaltim yang masuk kedalam kategori Proyek Strategis Nasional

(PSN) menjadi pendorong utama naiknya belanja APBN di wilayah Kaltim tahun 2017. Secara

total, belanja APBD dan APBN Kaltim terkontraksi -4,9% (yoy) (Tabel I.7).

Tabel I.7 Belanja APBD dan APBN di Wilayah Kaltim

Sumber: BPKAD Provinsi Kaltim dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur (diolah)

Konsumsi pemerintah Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik

dibandingkan periode sebelumnya. APBD pemerintah daerah di wilayah Kaltim tahun 2018

ditetapkan sebesar Rp28.095 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan anggaran tahun

sebelumnya sebesar Rp28.070 miliar. Sementara itu, anggaran belanja kementerian/lembaga

(APBN) tahun 2018 naik dari Rp39.525 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp40.323 miliar atau

meningkat 2,0% (yoy). Berdasarkan realisasi aplikasi Sistem Monitoring Tim Evaluasi dan

Pengawasan Realisasi Anggaran (SismonTEPRA) periode Januari 2018, realisasi belanja

Pemerintah Provinsi Kaltim sebesar Rp329 miliar atau 3,8% dari pagu APBD TA 2018, meningkat

dibandingkan Januari 2017 dengan capaian realisasi 0%. Rangkaian kegiatan Pemilihan Kepala

Daerah (PILKADA) Provinsi Kaltim tahun 2018 yang berlangsung dari Januari-Juni 2018

diperkirakan akan mendorong konsumsi pemerintah Kaltim triwulan I 2018.

Konsumsi Rumah Tangga

Di tengah deselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017, konsumsi rumah

tangga tumbuh stabil. Konsumsi rumah tangga triwulan IV 2017 tumbuh 3,0% (yoy), relatif

stabil dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik I.47). Konsumsi rumah tangga memberikan

andil sebesar 0,4% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan IV 2017.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang stabil pada triwulan IV 2017 tercermin dari Indeks

Tendensi Konsumen (ITK) yang menunjukkan adanya penurunan tingkat optimisme masyarakat

2016 2017 2016 2017 2016 2017

Provinsi 7,286 8,239 13.1 1,137 1,257 10.5 8,424 9,496 12.7

Kabupaten Kota 20,433 17,321 -15.2 5,684 6,022 5.9 26,117 23,343 -10.6

TOTAL KALTIM 27,719 25,560 -7.8 6,821 7,278 6.7 34,540 32,839 -4.9

BELANJA

APBD

BELANJA

APBN

BELANJA TOTAL

(APBD+APBN)

% % %

Wilayah

Rp Miliar Rp Miliar Rp Miliar

Page 46: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

45

Kaltim. ITK Kaltim triwulan IV 2017 tercatat mengalami penurunan dari 105,7 di triwulan III 2017

menjadi 97,9 (Grafik I.48). Penurunan ITK Kaltim triwulan IV 2017 dipengaruhi oleh turunnya

tingkat konsumsi masyarakat walaupun terdapat peningkatan pendapatan pada periode

laporan. Penurunan tingkat konsumsi masyarakat bukan disebabkan oleh penurunan daya beli

masyarakat, namun masyarakat lebih memilih untuk melakukan wait and see terhadap kondisi

perekonomian Kaltim dan menyimpan dananya di perbankan. Kondisi ini terkonfirmasi dari

peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perorangan Kaltim yang meningkat pada

triwulan IV 2017.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.47 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Rumah Tangga

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.48 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltim

Secara tahunan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun

2017 naik dari 0,8% (yoy) pada tahun 2016 menjadi 2,5% (yoy) (Grafik I.49). Peningkatan

konsumsi rumah tangga tahun 2017 terkonfirmasi dari hasil SK Bank Indonesia Provinsi Kaltim

periode Desember 2017. IKK pada triwulan IV 2017 tercatat 108,3, lebih tinggi dibandingkan

triwulan IV 2016 sebesar 96,3. Peningkatan IKK triwulan IV 2017 terutama didorong oleh

naiknya optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi Kaltim kedepan. Indeks Ekspektasi

Ekonomi (IEK) triwulan IV 2017 meningkat dari 107,9 di triwulan IV 2016 menjadi 130,1.

Sementara itu, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) triwulan IV 2017 juga mengalami peningkatan dari

84,7 di triwulan IV 2016 menjadi 86,5 (Grafik I.50).

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi RT

%yoy 2017-III: 3,0% (yoy)2017-IV: 3,0% (yoy)

80

85

90

95

100

105

110

115

120

125

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2014 2015 2016 2017 2018p

ITK Pendapatan Tingkat Konsumsi

Indeks

Page 47: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

46

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.49 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Rumah Tangga (Tahunan)

Grafik I.50 Tingkat Keyakinan Konsumen Kaltim

Konsumsi rumah tangga Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan mengalami deselerasi

pertumbuhan. Pasca libur Hari Raya Natal dan perayaan tahun baru di akhir tahun 2017,

permintaan masyarakat diperkirakan akan kembali normal. Perlambatan konsumsi rumah

tangga Kaltim triwulan juga terkonfirmasi dari SK Bank Indonesia Provinsi Kaltim periode Januari

2018. IEK Kaltim mengalami penurunan dari 139,0 di Desember 2017 menjadi 135,5 pada

Januari 2018. Penurunan IEK Januari 2018 terjadi pada seluruh komponennya, dengan

penurunan terbesar terdapat pada komponen ekspektasi penghasilan. Tahun 2018 merupakan

tahun politik bagi masyarakat Kaltim dimana akan dilaksanakan PILKADA Provinsi Kaltim pada

Juni 2018. Masyarakat Kaltim diperkirakan masih akan menahan tingkat konsumsi sambil

menunggu kepastian kondisi ekonomi pasca terpilihnya kepala daerah baru.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) - Investasi

Ditengah kondisi ekonomi Kaltim yang mengalami perlambatan pada triwulan IV

2017, pertumbuhan PMTB Kaltim mengalami peningkatan yang signifikan. PMTB Kaltim

triwulan IV 2017 meningkat dari -0,4% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 9,8% (yoy) (Grafik

I.51). Peningkatan kinerja PMTB Kaltim triwulan IV 2017 memberikan andil positif terhadap

pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 2,4% (yoy). Meningkatnya pertumbuhan PMTB Kaltim

triwulan IV 2017 didorong oleh naiknya kinerja investasi bangunan dan investasi nonbangunan

(Grafik I.52). Peningkatan investasi bangunan Kaltim triwulan IV 2017 sejalan dengan kinerja

lapangan usaha konstruksi yang juga meningkat pada triwulan laporan. Penyelesaian proyek

strategis nasional (PSN) dan proyek strategis daerah (PSD) menjadi pendorong utama naiknya

pertumbuhan investasi bangunan Kaltim triwulan IV 2017. Dari pihak swasta, peningkatan

investasi Kaltim triwulan IV 2017 bersumber dari Penamanan Modal Asing (PMA).

-2

0

2

4

6

8

10

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi RT

%yoy2016: 0,8% (yoy)2017: 2,5% (yoy)

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

IKK IKE IEK

Indeks

Page 48: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

47

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.51 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - PMTB

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.52 PMTB Kaltim – Bangunan dan NonBangunan

Sejalan dengan kinerja PMTB, investasi swasta Kaltim juga mengalami akselerasi pada

triwulan IV 2017. Kinerja Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh 63,5% (yoy) pada triwulan IV

2017, meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 47,8% (yoy)

(Grafik I.53). Peningkatan realisasi PMA Kaltim triwulan IV 2017 terutama bersumber dari

investasi di sektor primer dan tersier. Adapun investasi sektor primer yang mengalami

peningkatan adalah sektor pertambangan. Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

terkontraksi -28,7% (yoy) pada triwulan IV 2017, turun dibandingkan triwulan III 2017 sebesar

79,8% (yoy) (Grafik I.54). Penurunan pertumbuhan PMDN Kaltim triwulan IV 2017 dipengaruhi

oleh investasi pada sektor primer dan tersier. Namun demikian, pertumbuhan PMDN pada

sektor industri pengolahan tercatat mengalami peningkatan pada triwulan IV 2017

dibandingkan periode sebelumnya.

Sumber: DPMPTSP Kaltim, diolah

Grafik I.53 Penanaman Modal Asing Kaltim

Sumber: DPMPTSP Kaltim, diolah

Grafik I.54 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltim

Peningkatan kinerja investasi Kaltim triwulan IV 2017 belum tercermin dari

pertumbuhan penyaluran kredit Kaltim. Pertumbuhan kredit investasi turun dari -9,3% (yoy)

pada triwulan III 2017 menjadi terkontraksi -16,9% (yoy) di triwulan IV 2017 (Grafik I.55). Lebih

lanjut, risiko kredit investasi triwulan IV 2017 tercatat 5,5%, turun dibandingkan NPL triwulan

-15

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB PMTB

%yoy

2017-III: -0,4% (yoy)2017-IV: 9,8% (yoy)

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PMTB Bangunan Non Bangunan

%yoy

-400

-200

0

200

400

600

800

1000

1200

0

100

200

300

400

500

600

700

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

PMA g.PMA (Rhs)

US$ juta %yoy

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

PMDN g.PMDN (Rhs)

Rp miliar %yoy

Page 49: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

48

sebelumnya sebesar 8,2%. Tingginya risiko kredit investasi triwulan III 2017 berdampak pada

kinerja perbankan yang cenderung lebih selektif dalam memilih calon debitur, terlebih tingkat

risiko kredit untuk tujuan investasi telah melampaui batasan 5%.

Grafik I.55 Kredit dan NPL Investasi Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.56 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – PMTB (Tahunan)

Secara kumulatif tahunan, kinerja investasi Kaltim tahun 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan PMTB Kaltim mengalami

peningkatan dari terkontraksi -6,9% (yoy) pada tahun 2016 menjadi 3,0% (yoy) di tahun 2017

(Grafik I.56). Peningkatan investasi tahun 2017 dipengaruhi oleh naiknya investasi bangunan

dan nonbangunan. Dari investasi bangunan, percepatan pembanguan PSN dan proyek strategis

daerah di wilayah Kaltim. Sementara itu, early works peningkatan kapasitas industri pengolahan

migas di Kota Balikpapan dan transisi blok migas Kaltim menjadi pendorong kinerja investasi

nonbangunan.

PMTB Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan tetap tumbuh positif namun lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya. Sesuai dengan pola historinya, perlambatan investasi di

triwulan I 2018 lebih disebabkan karena belum banyaknya realisasi investasi di awal tahun. Dari

investasi bangunan, penyelesaian proyek-proyek infrastruktur dengan skema Multi Years

Contract (MYC). Beberapa proyek infrastruktur yang direncanakan selesai pada tahun 2018

adalah pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan dan Bandara Samarinda Baru (BSB).

Sementara itu, penyesuaian jadwal pengerjaan proyek peningkatan kapasitas kilang minyak di

Balikpapan di perkirakan akan menjadi downside risk bagi pengembangan kinerja investasi di

triwulan I 2018.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Investasi NPL (Rhs)

%yoy %

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB PMTB

%yoy2016: -6,9% (yoy)2017: 3,0% (yoy)

Page 50: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

49

BOKS I.1

“Alih Kelola Blok Mahakam dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian

Kaltim”

Pertambangan migas memiliki pangsa sebesar 12% dalam perekonomian Kaltim. Kontribusi

sektor migas dalam perekonomian Kaltim terus menunjukkan penurunan karena tren lifting

yang menurun akibat umur sumur dan harga minyak. Pada tahun 2010, ketika harga minyak

berada dalam tren peningkatan, pangsa tambang migas dalam ekonomi Kaltim sebesar 17%.

Sebagai perbandingan, lifting minyak Kaltim tahun 2010 mencapai 56,79 ribu barel per hari

dan lifting gas sebanyak 1,01 juta mmscf per hari. Di tahun 2016, lifting minyak turun menjadi

34,32 ribu barel per hari dan lifting gas turun menjadi 548,23 mmscf per hari. Produksi migas

Kaltim merupakan yang tertinggi ketiga nasional setelah Riau dan Jawa Timur.

Sebelum tahun 2017, pengelolaan migas di Kaltim didominasi oleh perusahaan multinasional

yang menguasai 88% produksi migas Kaltim. Blok dengan produksi migas terbesar adalah

Blok Mahakam yang sejak 1 Januari 2018 telah dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara. Blok

lainnya yang terdapat di wilayah Kaltim adalah Blok Attaka, Sanga-sanga, dan East Kalimantan

(EastKal). Keseluruhan blok tersebut nantinya akan dialih kelola kepada BUMN yang bergerak

di bidang pertambangan migas pada tahun 2018.

Blok Mahakam terdiri dari 2 lapangan migas (Handil dan Bekapai), 4 lapangan gas (sisi nubi,

tunu, peciko dan tambora) dan 1 lapangan kondensat gas yang terletak di Delta Sungai

Mahakam dan laut lepas di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. lifting tahun 2017 tercatat

sebesar 52 ribu barel minyak per hari atau sekitar 2% dari lifting nasional. Sementara lifting

gas mencapai 1,36 juta mmscf per hari atau 20% dari total produksi nasional. Adapun

cadangan migas Kaltim untuk jangka waktu 2018-2035 tercatat sebesar 105 juta barel

(minyak dan kondensat) dan 4,9 triliun kaki kubik (tscf). Dengan kapasitas produksi saat ini,

Blok Mahakam diperkirakan akan bertahan hingga 20 tahun ke depan. Saat ini, 90% hak

pengelolaan Blok Mahakam dimiliki oleh BUMN dan 10% sisanya diberikan kepada

pemerintah daerah melalui BUMD. Merujuk pada Surat Kesepakatan Bersama Nomor

119/1844/BPPKW-A/2012 dan Nomor 541/22/TU/UM/2012, dari 10% participation interest

yang dimiliki oleh pemerintah daerah, 60% diantaranya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi

Kaltim dan 40% sisanya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 51: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

50

Alih kelola Blok Mahakam antara pihak swasta dan pemerintah diperkirakan tidak akan

berdampak banyak terhadap perekonomian Kaltim. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, 98%

dari karyawan pengelola sebelumnya akan tetap dipekerjakan oleh pengelola baru. Skema

tersebut dilakukan untuk memastikan tidak terdapat lag kegiatan operasional karena tenaga

kerja baru dan. Metode ini juga dilakukan untuk menghemat waktu transfer knowledge dan

learning curve tenaga kerja.

Dampak alih kelola Blok Mahakam akan tampak pada kondisi keuangan daerah. Pendapatan

BUMD yang memiliki participation interest sebesar 10% di blok Mahakam berpotensi

meningkatkan penerimaan daerah. BUMD Kaltim berpotensi memperoleh keuntungan lebih

dari Rp500 miliar setiap tahunnya. Jumlah yang di setor ke daerah tergantung pada skema

keuangan yang nantinya akan diterapkan oleh pemerintah daerah. BUMN sebagai pengelola

baru akan berperan penuh sebagai operator, sementara BUMD memiliki “saham” di Blok

Mahakam. Berdasarkan Permen ESDM Nomor 37 tahun 2016 pasal 12, skema kerja sama

kontraktor dan BUMD/Perusda dilakukan denggaan cara pembiayaan terlebih dahulu oleh

kontraktor terhadap besaran kewajiban BUMD atau Perusda.

Kementerian keuangan tidak menyarankan penggunaan APBD untuk setoran migas Pemda

karena APBD sudah memiliki peruntukkannya masing-masing. Terlebih untuk Kaltim, banyak

proyek infrastruktur yang pendanaannya 100% mengandalkan APBD. Terkait hal tersebut,

terdapat beberapa alternatif pendanaan, seperti syndicated loan (pinjaman yang terhimpun

dari beberapa debitur, penerbitan surat hutang (obligasi daerah) dan pendanaan dari

pengelola utama.

Dengan pertimbangan kontribusi pertambangan migas yang signifikan dalam ekonomi

Kaltim, Bank Indonesia Provinsi Kaltim melakukan analisis perhitungan dampak penurunan

lifting migas terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim. Dalam perhitungan ini, sampel yang

digunakan adalah Blok Mahakam yang pada awal tahun 2018 dilakukan alih kelola, Blok

EastKal dan Blok Attaka pada pertengahan tahun 2018. Adapun penurunan lifting migas

diasumsikan sebesar 5,0% pertahun selama 3 tahun sejak masa transisi. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat perkirakan bahwa proses alih kelola blok migas di Kaltim akan berdampak

pada penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,48% (yoy) pada tahun 2017, -0,53% (yoy)

pada tahun 2018 dan 2019 dan -0,29% (yoy) pada tahun 2020.

Page 52: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

51

BOKS I.2

“Perkembangan Proyek Peningkatan Kapasitas Kilang Minyak Balikpapan

Serta Dampaknya Terhadap PDRB”

Kaltim merupakan provinsi yang didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan industri

pengolahan yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 43,2% dan 20,6% dari PDRB Kaltim

tahun 2017. Kota Balikpapan memiliki industri pengolahan berupa kilang minyak dengan

kapasitas terbesar kedua nasional setelah kilang Cilacap. Kilang minyak ini menjadi penggerak

ekonomi utama Kota Balikpapan dan juga Provinsi Kaltim. Namun demikian, secara nasional

kebutuhan BBM dalam negeri masih belum mampu dipenuhi seluruhnya oleh kilang minyak

dalam negeri. Saat ini produksi BBM nasional hanya mencapai 853 ribu barel per hari, jauh

lebih rendah dibandingkan kebutuhan BBM nasional sebesar 1,5 juta barel per hari.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan domestik yang semakin tinggi, pemerintah melakukan

perluasan kapasitas terhadap 4 kilang eksisting atau yang dikenal dengan istilah proyek

Refinery Development Master Plan (RDMP) serta pembangunan kilang baru (Grass Root

Refinery) yang berlokasi di kota Bontang dan Tuban. Adapun proyek perluasan kilang minyak

eksisting pertamina akan dilakukan untuk:

1. Kilang minyak Balikpapan yang akan meningkatkan kapasitas produksi dari 260.000

barel/hari menjadi 360.000 barel/hari,

2. Kilang minyak Cilacap akan di-upgrade untuk dapat memproduksi minyak olahan

sebesar 400.000 barel/hari. Saat ini, kilang minyak Cilacap adalah produsen minyak

olahan terbesar Pertamina dengan produksi 348.000 barel/hari,

3. Kilang minyak Balongan akan mengalami peningkatan produksi dari 125.000 barel/hari

menjadi 240.000 barel/hari,

4. Kilang minyak Dumai akan dtingkatkan dari 170.000 barel/hari menjadi 300.000

barel/hari.

Page 53: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

52

Gambar I.2 Kilang Minyak Indonesia

Kilang minyak Balikpapan yang memiliki luas area 283,56 ha adalah kilang terbesar kedua

milik Pertamina dengan hasil olahan berupa BBM (Premium, Pertamax, Avtur, Kerosene,

Pertadex, LPG, Smooth Fluid 05, dan LAWS 05) yang sebagian besar didistribusikan ke

kawasan timur Indonesia (KTI) seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Adapun minyak

mentah bahan baku pengolahan berasal dari minyak lokal ataupun impor. Salah satu dari 2

Crude Distilation Unit (CDU) milik kilang minyak Balikpapan pada awalnya dirancang untuk

mengolah campuran minyak mentah yang berasal dari Blok Mahakam (Minyak Handil dan

Minyak Bekapai) yang memiliki kandungan sulfur relatif terbatas. Namun demikian, suplai

minyak mentah dari Bok Mahakam tidak mencukupi kapasitas CDU yang mencapai 200.000

barel/hari sehingga dalam pengolahannya kedua minyak tersebut dicampur dengan minyak-

minyak impor berjenis sweet crude oil.

Pada umumnya proyek pengembangan atau pembangunan kilang dilakukan dengan tahapan

pekerjaan secara bertahap yang meliputi Feasibility Study (FS), Basic Enginering Design (BED),

Front End Enginering Design (FEED) kemudian dilanjutkan dengan tahap Enginering

Procurement and Construction (EPC) yang secara keseluruhan akan memakan waktu sekitar

5 sampai dengan 6 tahun. RDMP kilang minyak Balikpapan dibangun dalam dua tahap. Tahap

pertama adalah peningkatan kapasitas pengolahan dari 260.000 menjadi 360.000 barel per

hari dengan kualitas produk sesuai EURO II. Sementara pada tahap kedua akan meningkatkan

fleksibilitas minyak mentah untuk menangani kadar minyak mentah yang lebih asam, dengan

meningkatkan kualitas produksi menjadi EURO V. EURO II memiliki kadar oktan sebesar 88

(atau setara dengan premium) dan EURO V sebesar 98 oktan atau setara dengan Pertamax

Page 54: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

53

Turbo. Banyak negara-negara yang telah meninggalkan EURO II karena hasil pembakarannya

dapat berbahaya bagi lingkungan hidup. Sebagai perbandingan, negara-negara tetangga di

ASEAN tidak lagi menggunakan EURO II sebagai standarnya. Thailand telah beralih ke EURO

IV sejak tahun 2012. Sementara Malaysia, Vietnam, dan Singapura menyusul peralihan di

tahun 2014. Terakhir, Philipina berpindah menggunakan EURO IV di tahun 2016. Setelah

proyek RDMP selesai, kilang minyak Balikpapan dapat mengolah 360.000 barel minyak

mentah setiap harinya, bertambah 38% dari kapasitas saat ini.

Rencana awal pengembangan kilang minyak Pertamina RU V Balikpapan di mulai tahun 2016

dan selesai di tahun 2022. Pembangunan tahap I dan II akan beririsan di tahun ketiga.

Gambar I.3 Timeline Awal RDMP Kilang Minyak Balikpapan

Namun demikian, pengerjaan proyek RDMP kilang minyak Balikpapan diundur karena Final

Investment Decission (FID) yang belum disetujui oleh Board of Director (BoD). Mundurnya

finalisasi FID disebabkan peninjauan ulang untuk aspek finansial keuangan pertamina, risiko

perusahaan, serta ekonomi dunia. Perkembangan saat ini, proyek RDMP kilang minyak

Balikpapan telah selesai pada tahap FEED yang kemudian dapat dilanjutkan dengan tahap

Enginering Procurement and Construction (EPC) setelah mendapatkan FID. Proyek RDMP

kilang minyak Balikpapan ini diperkirakan akan mundur 2 tahun dikarenakan baru dimulai

pengerjaan tahap I pada tahun 2018 namun selama tahun 2017 Pertamina telah melakukan

early works dan land clearing untuk persiapan pengerjaan proyek RDMP tahap I.

Page 55: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

54

Gambar I.4 Hasil Riset Growth Diagnotic Dampak RDMP dan GRR di Kaltim

Proyek perluasan kilang minyak eksisting dan pembangunan kilang minyak baru yang

berlokasi di Kalimantan Timur yaitu RDPM kilang minyak Balikpapan dan pembangunan

kilang baru di Bontang akan berdampak pada perekomomian Kaltim. Dengan asumsi produksi

minyak olahan Kaltim di tahun 2022 sebesar 500.000 bph yang bersumber dari upgrade

kilang minyak Balikpapan & pembangunan kilang minyak Bontang, sepanjang tahun 2017-

2022 terdapat peningkatan pertumbuhan ekonomi rata-rata 0,51% per tahunnya. Sementara

itu, secara sektoral dampak peningkatan terbesar akan dirasakan oleh sektor industri

pengolahan migas yang diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 0,77%, diikuti

oleh sektor konstruksi dan real estate yang masing-masing akan meningkat sebesar 0,08%

dan 0,02%.

Page 56: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

55

BOKS I.3

“Perbaikan Pertumbuhan Ekonomi Kaltim dan Pola Konsumsi Rumah Tangga”

Kinerja ekonomi Kaltim selama tahun 2017 menunjukkan perbaikan yaitu tumbuh 3,1% (yoy),

setelah sebelumnya mengalami kontraksi di tahun 2016 yaitu -0,4% (yoy) dan tahun 2015

yaitu -1,2% (yoy). Akselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim terutama dikontribusi oleh

Pertambangan, Konstruksi dan Pertanian. Setelah berada dalam fase kontraksi sejak awal

tahun 2015, lapangan usaha pertambangan tumbuh positif pada tahun 2017 seiring dengan

perbaikan harga komoditas energi khususnya harga komoditas batubara internasional.

Sementara itu, lapangan usaha Konstruksi dan Pertanian tumbuh lebih tinggi dari tahun 2016

didorong oleh realisasi proyek infrastruktur nasional dan peningkatan produksi tandan buah

segar sawit.

Dari sisi permintaan, perbaikan ekspor luar negeri memberikan andil terbesar dalam

pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2017. Ekspor Luar Negeri selama tahun 2017 tumbuh

positif sebesar 2,5% (yoy) setelah berada dalam fase kontraksi selama 3 tahun terakhir seiring

dengan peningkatan harga komoditas batubara di pasar internasional. Selain itu,

peningkatan kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh mencapai 3,0%

didorong oleh peningkatan investasi swasta turut memberikan andil positif sebesar 18,7%

terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim. Konsumsi rumah tangga (RT) juga mengalami

pertumbuhan dari 0,8% pada tahun 2016 menjadi sebesar 2,5% selama tahun 2017 yang

didorong oleh peningkatan konsumsi khususnya pada hari raya keagamaan dan tahun baru.

Konsumsi RT memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 11,2%.

Secara teoritis, tingkat konsumsi seseorang sejalan dengan tingkat pendapatannya (Keynes).

Hal tersebut dapat dituliskan dalam persamaan Keynesian sebagai berikut:

c = co + byd

c : konsumsi c0 : konsumsi otonomus B : marginal prospensity to consume (MPC) yd : pendapatan disposable (pendapatan yang dapat dibelanjakan setelah dikurangi

pajak) 0 ≤ b ≤ 1

Page 57: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

56

Dari persamaan tersebut di atas, dapat diartikan bahwa peningkatan pendapatan akan

meningkatkan konsumsi atau belanja. Sebaliknya, penurunan tingkat pendapatan akan

menyebabkan konsumsi yang menurun. Jika suatu daerah mengalami peningkatan

pertumbuhan ekonomi, hal tersebut berarti bahwa terjadi peningkatan pendapatan secara

agregat yang selanjutnya dapat meingkatkan konsumsi secara agregat. Namun demikian,

terdapat indikasi peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2017 belum berdampak

terhadap peningkatan konsumsi masyarakat. Hal tersebut terlihat dari menurunnya

penjualan beberapa perusahaan ritel di Kaltim.

Berdasarkan hasil liaison yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim terhadap

beberapa perusahaan ritel di Kota Samarinda dan Balikpapan, ditemukan bahwa selama

tahun 2017 terjadi penurunan penjualan dari tahun sebelumnya. Menurut responden,

penurunan kinerja penjualan ritel ini tercermin dari berkurangnya jumlah pengunjung hingga

12% pada tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya. Sebagai contoh, salah satu responden

yang bergerak di bidang perdagangan pakaian jadi mengalami penurunan jumlah pengunjung

dari 910 ribu pengunjung pada tahun 2016 menjadi 800 ribu pengunjung pada tahun 2017.

Mayoritas responden menyampaikan bahwa penurunan penjualan ritel diduga sebagai

dampak dari menurunnya daya beli masyarakat dan pergeseran pola konsumsi masyarakat

menuju trend belanja secara online (e-commerce). Guna memperoleh informasi yang lebih

dalam tentang fenomena penurunan kinerja dan pola konsumsi masyarakat secara ritel, Bank

Indonesia Provinsi Kaltim telah melakukan survei mengenai perilaku kunjungan masyarakat

ke pusat perbelanjaan modern (mall). Survei dilakukan terhadap 300 responden yang terdiri

dari berbagai lapisan masyarakat di kota Samarinda dan Balikpapan.

Hasil survei menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 frekuensi

kunjungan masyarakat ke mall relatif sama yaitu rata-rata di kisaran 2 sampai dengan 3 kali

dalam sebulan. Tujuan kunjungan beraneka ragam dengan prioritas kunjungan utama adalah

Jalan-jalan, Makan dan Mencari Hiburan (bioskop, pusat permainan/games). Sedangkan

belanja pakaian, barang kebutuhan sehari-hari, perangkat elektronik dan perabot RT sudah

tidak menjadi tujuan utama masyarakat dalam melakukan kunjungan ke pusat perbelanjaan

(Grafik I.58). Hal ini mengindikasikan terdapat kecenderungan terjadinya pergeseran pola

berbelanja masyarakat di pusat perbelanjaan modern yaitu dari goods based consumption

menjadi experience based consumption.

Page 58: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

57

Grafik I.57 Tujuan Kunjungan Pusat Perbelanjaan

Grafik I.58 Konsumsi Rumah Tangga

Indikasi pergeseran pola konsumsi masyarakat juga tercermin dari data PDRB Konsumsi RT,

dimana pertumbuhan tertinggi terutama dari konsumsi makanan & minuman sebesar 4,3%,

diikuti konsumsi transportasi & komunikasi sebesar 3,5% dan konsumsi restoran & hotel

sebesar 3,4%. Sedangkan konsumsi pakaian & alas kaki serta konsumsi perumahan &

perlengkapan RT mengalami kontraksi yaitu masing-masing sebesar -4,7% dan -0,1% (Grafik

I.59). Di sisi lain, hasil survei menunjukkan bahwa perpindahan pola konsumsi dari belanja di

toko/pusat perbelanjaan (offline) ke e-commerce (online) bukan merupakan faktor utama

penurunan penjualan ritel. Meskipun pertumbuhan e-commerce semakin meningkat dalam

beberapa tahun terakhir, masyarakat masih memilih toko offline dalam berbelanja.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 65,7% dari seluruh responden masih memilih berbelanja

langsung ke pusat perbelanjaan daripada berbelanja secara online. Alasan utama yang

disampaikan diantaranya adalah kekhawatiran mengenai keamanan bertransaksi,

ketidaksesuaian pengiriman barang dan risiko penipuan.

Dari sisi penghasilan, hasil survei menyimpulkan bahwa secara umum penghasilan

masyarakat relatif stabil dengan kecenderungan sedikit meningkat. Sejalan dengan hal

tersebut, hasil survei menunjukkan bahwa pengeluaran RT mayoritas masyarakat sedikit

meningkat terutama untuk pengeluaran nonmakanan yang naik dari tahun sebelumnya

khususnya biaya utilitas (sewa rumah, listrik, air, gas, biaya pendidikan, biaya kesehatan).

Peningkatan pengeluaran tersebut seiring dengan penyesuaian tarif dasar listrik dan

kebutuhan biaya masuk sekolah ajaran baru.

9%

12%

12%

13%

15%

15%

25%

9%

12%

12%

13%

14%

15%

23%

Belanja Pakaian

Belanja Perangkat Elektronik

Belanja Furniture dan Perabot RT

Belanja Kebutuhan Sehari hari

Mencari Hiburan

Makan

Jalan-Jalan

2016 2017-8.00

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pakaian & Alas Kaki Perumahan dan Perl. RTMamin Restoran dan HotelTrans. & Komunikasi Konsumsi RT

Page 59: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

58

Grafik I.59 Perubahan Penghasilan Satu Tahun Terakhir

Grafik I.60 Perkembangan DPK Perseorangan

Dana simpanan masyarakat yang tercermin dari dana pihak ketiga (DPK) perseorangan

menunjukkan pertumbuhan selama tahun 2017, yakni tumbuh 6,1% dari sebesar Rp53,5

triliun di tahun 2016. Seluruh komponen DPK mengalami pertumbuhan yaitu Tabungan

sebesar 6,2%, deposito sebesar 6,1% dan giro sebesar 2,6%. Komposisi DPK Perseorangan

didominasi oleh tabungan sebesar 63%, diikuti deposito sebesar 34% dan giro sebesar 3%.

Pertumbuhan DPK terjadi di tengah tren suku bunga DPK yang cenderung rendah (suku bunga

di kisaran 2,5% s.d 2,9%). Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat cenderung untuk

menahan belanja dan mengalokasikan sebagian penghasilannya dalam bentuk simpanan

(tabungan dan deposito).

Data lainnya yang mengkonfirmasi fenomena ini adalah Indeks Tendensi Konsumen (ITK)

Provinsi Kaltim yang menunjukkan penurunan terutama pada triwulan IV 2017 yaitu sebesar

97,9 atau lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar 101,2. Apabila dilihat dari

variabel pembentuknya, penurunan ITK lebih disebabkan oleh penurunan tingkat konsumsi

barang/jasa masyarakat, sedangkan pendapatan RT relatif stabil. Penurunan volume

konsumsi barang/jasa RT ditandai dengan nilai indeks komponen di bawah 100, yaitu sebesar

97,3 turun dari triwulan sebelumnya sebesar 109,0.

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum konsumsi

RT tidak mengalami penurunan yang tercermin dari data PDRB konsumsi RT yang tumbuh

sejalan dengan pertumbuhan PDRB tahun 2017. Pertumbuhan konsumsi RT terutama

didorong oleh pertumbuhan konsumsi makanan & minuman, diikuti konsumsi transportasi &

komunikasi dan konsumsi restoran & hotel. Namun demikian, laju pertumbuhan konsumsi

RT tertahan pada konsumsi pakaian & alas kaki serta konsumsi perumahan & perlengkapan

RT yang mengalami kontraksi yang berdampak pada penurunan penjualan ritel khususnya

di bidang fashion dan perlengkapan RT.

1.33% 4.00%

46.67%30.33%

17.67%Meningkat cukup banyak

menurun cukup banyak

Sama

Sedikit Meningkat

Sedikit menurun0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017

Axi

s Ti

tle

dalam Miliar Rp

Giro Tabungan Deposito Total DPK DPK Growth (yoy)

Page 60: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

59

Sejalan dengan data PDRB, hasil survei menyatakan bahwa tujuan kunjungan ke pusat

perbelanjaan terutama adalah jalan-jalan, makan dan mencari hiburan. Sedangkan belanja

pakaian, barang kebutuhan sehari-hari, perangkat elektronik dan perabot RT sudah tidak

menjadi tujuan utama masyarakat dalam melakukan kunjungan ke pusat perbelanjaan.

Berdasarkan hasil survei dan data ekonomi dimaksud, terdapat indikasi bahwa penurunan

kinerja penjualan ritel lebih disebabkan karena terdapat pergeseran pola konsumsi RT yaitu

dari goods based consumption menjadi experience based consumption. Dengan demikian,

penurunan penjualan ritel tidak mencerminkan penurunan konsumsi masyarakat di tengah

perbaikan pertumbuhan ekonomi Kaltim.

Di samping itu, sesuai dengan data ITK dan hasil survei, tingkat penghasilan/pendapatan RT

di Kaltim secara umum tidak mengalami penurunan, bahkan terdapat kecenderungan sedikit

meningkat. Data lainnya yang mengkonfirmasi hal ini adalah pertumbuhan DPK

perseorangan yang cenderung meningkat selama tahun 2017. Peningkatan pertumbuhan

DPK terjadi di tengah rendahnya suku bunga simpanan. Terdapat indikasi bahwa masyarakat

cenderung untuk menahan konsumsi dan mengalokasikan sebagian penghasilan dalam

bentuk simpanan (deposito dan tabungan).

Page 61: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

60

BOKS I.4

“Dampak Pilkada Pada Perekonomian”

Pemilihan umum langsung yang melibatkan suara dari seluruh rakyat Indonesia pertama kali

diselenggarakan pada pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2005. Komisi Pemilihan Umum

(KPU) menekankan bahwa Pemilu adalah salah satu bentuk partisipasi rakyat di sebuah

negara. Meskipun, rakyat tidak secara langsung terlibat dalam pemerintahan, melalui

Pemilulah rakyat dapat menyuarakan aspirasinya untuk Indonesia. Demokrasi memiliki arti

penting yang lebih luas dari kedudukan rakyat di parlemen. Di sisi ekonomi, Acemoglu (2014)

menemukan bahwa demokrasi berpengaruh pada ekonomi melalui jalur kebebasan individu

dalam mengekspresikan pendapat ataupun beraksi. Selain itu, demokrasi juga akan

meningkatkan keterlibatan rakyat dalam mengawal jalannya pemerintahan sehingga

reformasi ekonomi berjalan lebih cepat dan minim penyimpangan, investasi swasta, serta

menurunkan konflik sosial.

Pilkada serentak mulai diselenggarakan di Indonesia tahun 2015. Tercatat sebanyak 8

Provinsi dan 196 kabupaten/kota di Indonesia menyelenggarakan Pilkada serentak termasuk

di dalamnya adalah 6 kabupaten dan 3 kota di Provinsi Kalimantan Timur. Pada pilkada

serentak di tahun 2018, Provinsi Kaltim menjadi salah satu dari 17 provinsi yang

menyelenggarakan Pilkada. Selain demokrasi yang mempengaruhi ekonomi,

penyelenggaraan Pilkada/Pilpres di periode – periode lalu turut mendorong konsumsi

terutama di periode kampanye.

Di Kaltim, penyelenggaraan Pilkada tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara

signifikan. Pada triwulan IV 2013 (Pilgub Kaltim) perekonomian terdeselerasi ke 0,8% (yoy).

Kondisi serupa terjadi pada Pilkada serentak 2015 dimana perekonomian Kaltim terkontraksi

-0,8% (yoy). Indikator makroekonomi lainnya, inflasi juga tidak terpengaruh oleh momen

Pilkada. Inflasi pada triwulan IV 2013 tercatat 9,7% (yoy). Akan tetapi, inflasi saat itu lebih

didorong oleh kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah pada triwulan II 2017

sehingga base effect dari tahun sebelumnya cukup tinggi. Kondisi inflasi di pilkada serentak

2015 juga menegaskan keadaan tersebut karena di triwulan IV 2015, inflasi mengalami

penurunan dari periode sebelumnya. Adapun konsumsi pemerintah mengalami sedikit

peningkatan di triwulan IV-2017 tetapi tidak di tahun 2015.

Page 62: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

61

Grafik I.61 Perekonomian Kaltim pada Periode Pilkada Serentak

Komponen PDRB yang menunjukkan perubahan signifikan seiring dengan penyelenggaraan

Pilkada adalah Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT).

Peningkatan konsumsi LNPRT di periode pilkada disebabkan oleh peningkatan keterlibatan

organisasi kemasyarakatan dan sosial, perkumpulan sosial/budaya, serta lembaga swadaya

masyarakat dan keagamaan dalam mendukung pasangan calon yang akan maju di Pilkada.

Adapun konsumsi tersebut digunakan untuk pembelian danpemasangan atribut kampanye,

bantuan sosial ke masyarakat dalam rangka kampanye, serta kegiatan – kegiatan kampanye

oleh pasangan calon.

Pilgub memiliki pengaruh waktu yang lebih panjang dibandingkan Pilkada serentak.

Meskipun, target pemilih di kedua periode tersebut sama karena keterlibatan seluruh DATI

II Kaltim di tahun 2015 tetapi pengaruh pilgub lebih tinggi karena jabatan yang diperebutkan

lebih tinggi. Dengan demikian, menyebabkan keterlibatan pihak pendukung dengan skala

yang lebih besar dan frekuensi kampanya yang lebih tinggi.

Konsumsi LNPRT Kaltim mulai mengalami peningkatan satu tahun sebelum Pilgub. Meskipun

masa kampanye tidak dimulai satu tahun sebelum Pilkada tetapi di awal periode para

pasangan calon (paslon) melakukan branding pada masyarakat sebagai pengenalan awal

keikutsertaan dalam Pilkada. Atribut bernadakan dukungan pada para paslon juga mulai

tampak satu tahun sebelum hari pencoblosan. Pada masa kampanye di tahun 2013,

konsumsi LNPRT meningkat hingga 34,8% (yoy) (Grafik 2). Sementara di periode kampanya

Pilkada serentak 2015, pertumbuhan konsumsi LNPRT mencapai 17,6% (yoy) (Grafik 3).

Namun demikian, konsumsi LNPRT langsung ternormalisasi di periode berikutnya seiring

dengan penggunaan atribut kampanye yang telah selesai.

Bila membandingkan dengan kondisi pilgub tahun 2013, konsumsi LNPRT menjelang Pilkada

2018 belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Timur memperkirakan pertumbuhan konsumsi LNPRT pada periode

Page 63: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

62

Pilkada 2018 akan mencapai puncaknya di triwulan II 2018, sebesar 10,6% (yoy). Proyeksi

pertumbuhan konsumsi LNPRT yang lebih rendah dibandingkan pilgub 2018 disebabkan oleh

semakin besarnya penggunaan teknologi dalam kampanye periode ini sehingga biaya untuk

pembuatan atribut kampanye dapat lebih rendah.

Grafik I.62 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT di periode Pilgub 2013

Grafik I.63 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT di periode Pilkada Serentak 2015

Page 64: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

63

II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Kinerja keuangan pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Timur tahun 2017 pada sisi

pendapatan tidak sebaik tahun sebelumnya. Namun demikian, realisasi belanja

pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Timur mengalami peningkatan dibandingkan

periode sebelumnya

APBD Pemerintah Provinsi

Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) di

tahun 2017 lebih rendah dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi pendapatan

tahun 2017 tercatat Rp7,45 triliun atau 90,63% dari target penerimaan tahun 2017.

Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi pendapatan terkontraksi -4,69%

(yoy). Penurunan pendapatan daerah Pemprov Kaltim tahun 2017 terutama disebabkan oleh

pendapatan transfer yang terkontraksi -24,33% (yoy) (Tabel II.1).

Tabel II.1 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Pada tahun 2017 realisasi PAD mencatatkan pencapaian sebesar 106,58% dari target

tahun 2017 atau senilai Rp4,44 triliun, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar

Rp3,86 triliun (Tabel II.1). Kontributor utama peningkatan realisasi PAD dengan pencapaian di

atas 100% dari target tahun 2017 adalah pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

APBD-P APBD-P

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN (I+II+III) 7,762,674 7,820,121 100.74 8,223,731 7,453,350 90.63

I. PAD 3,921,365 3,864,007 98.54 4,167,590 4,441,795 106.58

Pajak daerah 2,942,500 3,080,601 104.69 3,275,137 3,433,754 104.84

Retribusi daerah 16,454 19,636 119.33 19,565 16,617 84.94

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan

168,328 167,052 99.24 212,334 217,807 102.58

Lain-lain PAD yang sah 794,082 596,718 75.15 660,553 773,617 117.12

II. Pendapatan Transfer (a+b) 3,818,128 3,946,627 103.37 4,032,147 2,986,271 74.06

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana

Perimbangan 3,813,128 3,941,627 103.37 4,024,647 2,978,771 74.01

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 2,700,201 2,844,821 105.36 2,166,182 1,710,695 78.97

Dana alokasi umum 65,298 80,402 123.13 714,907 714,907 100.00

Dana alokasi khusus 1,047,628 1,016,403 97.02 1,143,559 553,170 48.37

b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 5,000 5,000 100.00 7,500 7,500 100.00

Dana Penyesuaian 5,000 5,000 100.00 7,500 7,500 100.00

III. Lain-lain Pendapatan yang sah 23,182 9,488 40.93 23,994 25,284 105.37

Pendapatan Hibah 7,978 3,004 37.66 8,630 10,235 118.60

Pendapatan Lainnya 15,204 6,483 42.64 15,365 15,049 97.94

2016 2017

Realisasi Realisasi

Page 65: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

64

dipisahkan, dan PAD lainnya yang sah dengan masing-masing peningkatan sebesar Rp353,15

miliar, Rp50,76 miliar dan Rp 176,90 miliar. Sementara itu, subkomponen realisasi retribusi

daerah tercatat Rp16,62 miliar pada tahun 2017, lebih rendah jika dibandingkan tahun 2016

sebesar Rp19,64 miliar. Sumber pendapatan daerah terbesar bagi Pemprov Kaltim bersumber

dari pajak daerah. Adapun pajak daerah masih dapat dioptimalisasi melalui pajak air permukaan

mengingat kondisi geografis Kaltim yang sebagian besar distribusi barang banyak dilakukan

menggunakan angkutan sungai.

Realisasi pendapatan transfer Pemprov Kaltim tahun 2017 mengalami penurunan yang

signifikan dibandingkan tahun 2016, hanya sebesar 74,06% dari target tahun 2017. Penurunan

ini dipengaruhi oleh turunnya penerimaan DBH dan DAK yang masing-masing terkontraksi

-39,87% (yoy) dan -45,58% (yoy). Realisasi DBH yang rendah juga disebabkan oleh perubahan

skema transfer anggaran dengan cara nontunai untuk DBH dan DAU, sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan No. 18/PMK.07/2017 tentang Konversi Penyaluran DBH dan/atau DAU

dalam bentuk nontunai.

Kontributor utama pendapatan Pemprov Kaltim tahun 2017 beralih dari pendapatan

transfer ke PAD. Pada tahun 2016, 50,47% pendapatan Pemprov Kaltim bersumber dari

pendapatan transfer, sementara di periode ini kontribusi pendapatan transfer menurun hingga

40,07% (Grafik II.1). Pergeseran kontributor pendapatan berasal dari penurunan turunnya DBH

yang dipengaruhi oleh produksi batubara dan lifting migas. Pemprov Kaltim tengah melakukan

upaya transformasi ekonomi dalam rangka menggali potensi pendapatan melalui lapangan

usaha nonekstraktif. Ke depan, APBD Pemprov Kaltim diharapkan dapat lebih resilience

terhadap shock atau gejolak yang terjadi pada kondisi perekonomian global.

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017

49.41 59.59

50.47 40.07

0.12 0.34

2016 2017

PAD Pendapatan Transfer Lain-Lain Pendapatan yang Sah

Page 66: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

65

Realisasi Belanja

Penyerapan anggaran Pemprov Kaltim di tahun 2017 sedikit meningkat dibandingkan

tahun sebelumnya. Realisasi belanja Pemprov Kaltim tahun 2017 tercatat Rp8,24 triliun atau

93,26% dari pagu anggaran tahun 2017, di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar

88%6. Pada tahun 2016, realiasi belanja Pemprov Kaltim tercatat lebih rendah, sebesar Rp7,29

triliun atau 91,20% dari total pagu anggaran tahun 2016 (Tabel II.2).

Tabel II.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi belanja operasional tahun 2017 sebesar Rp5,22 triliun atau sebesar 91,64%

dari pagu anggaran belanja operasional tahun 2017. Peningkatan belanja operasional

disebabkan oleh meningkatnya realisasi setiap subkomponen jika dibandingkan dengan

realisasi tahun 2016. Namun demikian, komponen belanja bantuan keuangan tercatat

mengalami penurunan realisasi dibandingkan tahun sebelumnya walaupun memiliki porsi

terbesar dari sisi pencapaian dari pagu anggaran belanja operasional tahun 2017 yang mencapai

98,34%.

Realisasi belanja modal di tahun 2017 tercatat Rp938,34 miliar atau 92,06% dari pagu

belanja modal tahun 2017. Capaian ini jauh dibawah realisasi belanja modal di tahun 2016 yang

tercatat Rp1,56 triliun. Rendahnya realisasi belanja modal Pemprov Kaltim di tahun 2017 salah

satunya disumbang oleh penurunan yang cukup signifikan pada belanja tanah yang tercatat

6 Target realisasi belanja Pemprov Kaltim secara bulanan diperoleh dari situs Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (monev.lkpp.go.id)

APBD-P APBD-P

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA (I+II+III+IV) 7,989,359 7,286,217 91.20 8,834,897 8,239,373 93.26

I. Belanja Operasional 4,851,581 4,280,259 88.22 5,705,336 5,228,647 91.64

Belanja Pegawai 992,500 875,391 88.20 1,942,639 1,674,524 86.20

Belanja Barang 2,144,941 1,695,571 79.05 2,001,135 1,893,270 94.61

Belanja Hibah 849,121 844,687 99.48 1,035,432 947,493 91.51

Belanja Bantuan sosial 3,870 3,460 89.40 5,010 4,188 83.58

Belanja Bantuan Keuangan 861,149 861,149 100.00 721,121 709,172 98.34

II. Belanja Modal 1,646,255 1,559,606 94.74 1,019,251 938,335 92.06

Belanja Tanah 63,470 37,280 58.74 730 575 78.76

Belanja Peralatan Mesin 158,948 112,874 71.01 220,471 186,435 84.56

Belanja Bangunan dan Gedung 143,029 139,358 97.43 133,550 107,332 80.37

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 1,263,028 1,251,513 99.09 658,767 639,851 97.13

Belanja Aset Tetap Lainnya 17,782 12,072 67.89 5,732 4,142 72.26

Belanja Modal BLUD 6,509 - - - -

III. Belanja tidak terduga 13,000 - - 6,300 17 0.27

Belanja tidak terduga 13,000 - 6,300 17 0.27

IV. Transfer 1,478,523 1,446,352 97.82 2,104,010 2,072,374 98.50

Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa 1,478,523 1,446,352 97.82 2,104,010 2,072,374 98.50

2016 2017

Realisasi Realisasi

Page 67: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

66

sebesar Rp575 juta, jauh lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp37,28

miliar. Belanja tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembebasan lahan masih terkendala

permasalahan tumpang tindih status kepemilikan lahan. Di sisi lain, realisasi untuk bangunan

dan gedung masih relatif rendah karena perkembangan proyek infrastruktur yang berjalan

lambat.

Berdasarkan kontribusinya, belanja operasional masih mendominasi komponen

realisasi belanja Pemprov Kaltim tahun 2017 sebesar 63,46%. Komponen terbesar kedua

dimiliki oleh belanja transfer sebesar 25,15% dan terakhir belanja modal dengan pangsa

11,39%. Pangsa komponen belanja operasional dan belanja transfer di tahun 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, pangsa komponen belanja modal

mengalami penurunan tahun 2017 (Grafik III.2).

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Grafik II.2 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2016 dan 2017

APBD Kabupaten/Kota

Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan 10 pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim pada tahun

2017 mencapai Rp17,28 triliun atau 86,53% dari target pendapatan tahun 2017. Capaian

realisasi pendapatan tahun 2017 lebih rendah dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp20,73 triliun

atau 97,68% dari target pendapatan tahun 2016. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 16,67% (yoy) pada tahun 2017 (Tabel II.3). Adapun

penurunan realisasi pendapatan tertinggi dialami oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser

Utara (Pemkab PPU) sebesar -29,17% (yoy) dibandingkan realisasi pendapatan tahun

sebelumnya atau sebesar Rp390,43 miliar. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim)

menempati urutan kedua dengan tingkat penurunan sebesar -27,38% (yoy) atau sebesar

Rp855,17 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

58.74 63.46

21.40 11.39

19.85 25.15

2016 2017

Belanja Operasional Belanja Modal Transfer

Page 68: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

67

Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar)

sebagai pemilik anggaran tertinggi tercatat Rp3,21 triliun pada tahun 2017 atau 79,48% dari

target pendapatan tahun 2017. Capaian ini lebih rendah Rp891,23 miliar dari pencapaian

realisasi tahun 2016. Penurunan realisasi pendapatan Pemkab Kukar dibandingkan tahun 2016

dipengaruhi oleh DBH yang mengalami penurunan sejak tahun 2015 sebagai dampak dari

penurunan kinerja pertambangan sebagai penggerak utama ekonomi Kukar.

Tabel II.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi Belanja

Realisasi belanja 10 pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim tahun 2017

mencapai Rp17,32 triliun atau 76,73% dari pagu belanja tahun 2017, lebih rendah dibandingkan

realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp20,43 triliun. Dibandingkan tahun

sebelumnya, realisasi belanja pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim tahun 2017

mengalami penurunan sebesar 15,23% (yoy). Penurunan realisasi belanja tertinggi dialami oleh

Pemkab Kutim dan Pemkab PPU yang masing-masing terkontraksi -27,79% (yoy) dan -24,25%

(yoy), sejalan dengan penurunan realisasi pendapatan pada tahun 2017 terbesar yang juga

dialami oleh kedua daerah tersebut. Dari 10 pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim,

hanya Pemerintah Kabupaten Paser (Pemkab Paser) yang mencatat kenaikan realisasi belanja

di tahun 2017 (Tabel II.4).

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) merupakan daerah dengan

penyerapan anggaran tertinggi sebesar Rp3,36 triliun atau 70,16% dari pagu belanja tahun

2017. Daerah lainnya yang memiliki penyerapan anggaran tinggi adalah Pemkab Kutim sebesar

Rp2,26 triliun dan Pemerintah Kota Samarinda (Pemkot Samarinda) sebesar Rp2,19 triliun. Di

sisi lain, realisasi belanja Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) dan

APBD-P APBD-P

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATANKota Samarinda 2,613,862 2,410,683 92.23 2,363,197 2,193,651 92.83

Kota Balikpapan 1,938,310 1,912,418 98.66 1,938,310 1,705,207 87.97

Kota Bontang 1,143,716 1,008,093 88.14 1,021,576 1,046,829 102.47

Kab. Kutai Kartanegara 4,378,245 4,098,404 93.61 4,035,145 3,207,177 79.48

Kab. Kutai Barat 2,051,096 1,847,073 90.05 1,878,150 1,650,505 87.88

Kab. Kutai Timur 2,812,044 3,122,653 111.05 2,763,781 2,267,517 82.04

Kab. Paser 1,819,348 1,835,915 100.91 1,652,773 1,486,305 89.93

Kab. Penajam Paser Utara 1,426,858 1,338,439 93.80 1,222,406 948,011 77.55

Kab. Berau 1,927,800 2,036,454 105.64 1,945,596 1,818,927 93.49

Kab. Mahakam Ulu 1,117,063 1,126,388 100.83 1,149,881 955,841 83.13

Total Kab/Kota Kaltim 21,228,341 20,736,520 97.68 19,970,813 17,279,970 86.53

Kabupaten/Kota

2016 2017

Realisasi Realisasi

Page 69: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

68

Pemerintah Kota Bontang (Pemkot Bontang) merupakan yang terendah di wilayah Kaltim

masing-masing sebesar Rp927,45 miliar dan Rp932,35 miliar.

Tabel II.4 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltim Tahun 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Transfer Dana Desa

Pada tahun 2017, Provinsi Kaltim memperoleh alokasi anggaran dana desa sebesar

Rp692,42 miliar yang tersebar di 841 desa dari total Rp60 triliun anggaran dana desa yang

tercantum di APBN 2017. Alokasi dana desa Provinsi Kaltim tahun 2017 meningkat 27%

dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kutai Kartanegara adalah daerah dengan alokasi

dana desa terbesar sebesar Rp154,65 miliar yang tersebar di 193 desa. Di sisi lain, Kabupaten

Penajam Paser Utara mendapatkan alokasi dana desa paling rendah di tahun 2017 sebesar

Rp27,74 miliar (Tabel II.5).

Tabel II.5 Transfer Dana Desa Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2017 (Rp Juta)

Sumber: DPMPD Prov Kaltim

APBD-P APBD-P

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJAKota Samarinda 2,642,919 2,300,716 87.05 2,541,345 2,190,164 86.18

Kota Balikpapan 2,459,642 2,060,662 83.78 2,022,018 1,649,877 81.60

Kota Bontang 1,347,204 1,136,527 84.36 1,096,221 932,346 85.05

Kab. Kutai Kartanegara 4,580,444 3,923,292 85.65 4,792,728 3,362,597 70.16

Kab. Kutai Barat 2,104,509 1,808,270 85.92 1,967,333 1,518,747 77.20

Kab. Kutai Timur 3,178,823 3,123,178 98.25 2,823,887 2,255,154 79.86

Kab. Paser 1,835,879 1,516,909 82.63 1,980,401 1,638,325 82.73

Kab. Penajam Paser Utara 1,451,460 1,307,231 90.06 1,616,489 990,255 61.26

Kab. Berau 2,867,552 2,291,236 79.90 2,582,025 1,855,986 71.88

Kab. Mahakam Ulu 1,253,467 964,748 76.97 1,150,908 927,445 80.58

Total Kab/Kota Kaltim 23,721,899 20,432,769 86.13 22,573,355 17,320,896 76.73

Kabupaten/Kota

2016 2017

Realisasi Realisasi

Pempus-Pemda Pemda-Pemdes Pempus-Pemda Pemda-Pemdes

Kab. Paser 139 110,046 66,027 63,668 44,018 38,405

Kab. Kutai Kartanegara 193 154,652 92,291 90,847 61,861 60,130

Kab. Berau 100 84,106 49,564 49,564 33,643 33,098

Kab. Kutai Barat 190 149,710 89,826 89,826 59,884 59,884

Kab. Kutai Timur 139 119,762 69,431 69,431 47,905 45,638

Kab. Penajam Paser Utara 30 27,736 16,642 16,642 11,094 11,094

Kab. Mahakam Ulu 50 46,408 27,845 27,845 18,563 18,144

TOTAL 841 692,420 411,625 407,822 276,968 266,394

Kabupaten/KotaJumlah

Desa

Alokasi Dana

Desa 2017

Tahap I Tahap II

Page 70: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

69

Dana Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kalimantan Timur, realisasi belanja APBN tahun 2017 sebesar Rp7,28 triliun atau 89,68% dari

pagu belanja APBN di wilayah Kaltim tahun 2017. Kota Samarinda adalah wilayah dengan

nominal penyerapan belanja APBN tertinggi di wilayah Kaltim sebesar Rp 2,90 triliun atau

92,41% dari pagu belanja tahun 2017. Kota Balikpapan merupakan daerah dengan realisasi

belanja APBN tertinggi kedua dengan nominal realisasi sebesar Rp2,03 triliun atau 82,19% dari

pagu belanja tahun 2017 disusul oleh Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp223,88 miliar

atau 96,4% dari pagu belanja tahun 2017. Sementara itu, Kabupaten Mahakam Ulu merupakan

daerah dengan realisasi belanja paling rendah sebesar Rp3,51 miliar atau 69,16% dari pagu

belanja tahun 2017 (Tabel II.5).

Tabel II.6 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltim Tahun 2016 dan 2017

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

Kota Samarinda Smr 3,129,374 2,793,330 89.26 3,141,397 2,902,907 92.41 Kota Balikpapan Bpp 2,281,088 1,806,591 79.20 2,474,181 2,033,588 82.19

Kota Bontang Btg 159,581 135,526 84.93 162,213 148,858 91.77

Kab. Kutai Kartanegara Kkr 251,974 229,120 90.93 232,238 223,879 96.40

Kab. Paser Psr 175,736 149,840 85.26 165,275 152,622 92.34

Kab. Penajam Paser Utara Ppu 95,486 88,026 92.19 99,488 88,550 89.00

Kab. Berau Ber 235,059 219,260 93.28 207,993 184,995 88.94

Kab. Kutai Barat Kbr 145,247 131,392 90.46 170,126 160,293 94.22

Kab. Kutai Timur Ktm 144,399 123,218 85.33 136,080 122,592 90.09

Kab. Mahakam Ulu Mhl 11,955 7,689 64.31 5,080 3,513 69.16

Prov. Kalimantan Timur Prov 1,316,044 1,137,350 86.42 1,322,354 1,256,698 95.03

Total Kalimantan Timur Total KT 7,945,943 6,821,342 85.85 8,116,425 7,278,494 89.68

2016 2017

Realisasi RealisasiKabupaten/Kota

Page 71: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

70

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Secara tahunan, inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan IV 2017 mengalami

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya dan masih dipengaruhi oleh kelompok

administered prices

Gambaran Umum

Dibandingkan triwulan sebelumnya, inflasi Kaltim pada triwulan IV 2017 mengalami

penurunan. Inflasi Kaltim turun dari 3,65% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 3,15% (yoy) di

triwulan IV 2017. Capaian inflasi Kaltim triwulan IV 2017 masih lebih rendah jika dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,39% (yoy). Pergerakan inflasi Kaltim triwulan

IV 2017 sejalan dengan inflasi nasional yang turun dari 3,72% (yoy) pada triwulan III 2017

menjadi 3,61% di triwulan IV 2017 (yoy) (Grafik III.1). Inflasi Kaltim triwulan IV 2017 lebih rendah

jika dibandingkan dengan inflasi Kalimantan sebesar 3,45%, dan Kawasan Timur Indonesia (KTI)7

sebesar 3,35% (yoy) (Grafik III.2).

Berdasarkan disagregasinya, inflasi kelompok volatile food mengalami penurunan

paling signifikan pada triwulan IV 2017. Kelompok volatile food mengalami deflasi pada

triwulan IV 2017 sebesar -0,34% (yoy) setelah pada triwulan III 2017 mengalami inflasi sebesar

0,94% (yoy) . Penurunan inflasi pada kelompok volatile food dipicu oleh penurunan harga pada

beberapa komoditas pangan seperti bawang merah dan bawang putih. Secara umum

penurunan harga tersebut dipicu oleh melimpahnya stok karena masih berlangsungnya musim

panen di daerah sentra produksi. Selain itu, gerakan menanam yang dilakukan di beberapa

daerah turut berkontribusi dalam penurunan harga yang terjadi pada beberapa harga

komoditas pangan seperti bawang merah dan cabai. Di sisi lain, Inflasi kelompok administered

prices turun dari 9,66% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 8,35% (yoy) di triwulan IV 2017.

Penurunan inflasi kelompok administered prices dipicu oleh meredanya tekanan inflasi dari

komoditas tarif listrik yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu,

kelompok inti (core inflation) cenderung stabil walaupun arahnya menunjukan sedikit

penurunan dari 2,47% (yoy) pada triwulan III 2017 menjadi 2,46% (yoy) di triwulan IV 2017. Hal

tersebut disebabkan andil tekanan inflasi yang diberikan komoditas nasi dengan lauk pada

triwulan IV 2017 relatif lebih rendah dibandingkan triwulan III 2017.

7 Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

Page 72: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

71

Secara umum pada tahun 2017, tingkat inflasi Kaltim relatif terkendali. Pergerakan

tingkat inflasi Kaltim searah dengan pergerakan tingkat inflasi nasional, KTI, maupun Kalimantan

di setiap triwulannya. Rata-rata inflasi triwulanan Kaltim selama tahun 2017 tercatat sebesar

3,81% (yoy), di bawah rata-rata nasional dan Kalimantan yang masing-masing sebesar 3,83%

(yoy) dan 4,04% (yoy). Namun demikian, rata-rata inflasi Kaltim tahun 2017 berada di atas rata-

rata KTI yang tercatat sebesar 3,75% (yoy). Tingkat inflasi Kaltim tertinggi terjadi pada triwulan

II 2017 sebesar 4,54% (yoy), dimana capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2016

yang berada pada angka 4,37% (yoy). Tingginya tingkat inflasi tersebut disebabkan oleh

kelompok administered prices yang mengalami kenaikan dari 9,48% (yoy) pada triwulan I 2017

menjadi 13,46% (yoy) di triwulan II 2017. Kenaikan inflasi kelompok administered prices

tersebut dipicu oleh tingginya permintaan angkutan udara selama masa Ramadhan dan Idul

Fitri serta penghapusan subsidi listrik pelanggan golongan 900VA tahap ketiga. Di lain sisi,

tingkat inflasi Kaltim terendah terjadi pada triwulan IV 2017 dengan persentase sebesar 3,15%

(yoy), dimana capaian tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2016 yang berada pada

angka 3,15% (yoy). Rendahya persentase tersebut didorong oleh kelompok volatile food yang

mengalami deflasi sebesar -0,34% (yoy) pada triwulan IV 2017 setelah di triwulan III 2017

mengalami inflasi sebesar 0,94% (yoy). Penurunan tingkat inflasi pada kelompok volatile food

tersebut didorong oleh penurunan harga pada beberapa komoditas pangan seperti bawang

merah dan bawang putih.

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.1 Inflasi Kaltim & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan

Pada triwulan I 2018, inflasi Kaltim diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya, yakni berada pada rentang 2,35%-2,75% (yoy). Sampai dengan Januari 2018,

inflasi bulanan Kaltim tercatat 0,32% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,41% (yoy). Angka ini

lebih rendah dibandingkan inflasi bulanan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,04%

(mtm). Tingkat inflasi Kaltim Januari 2018 lebih dipengaruhi oleh kelompok volatile food,

Page 73: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

72

terutama pada komoditas beras dan daging ayam ras. Kenaikan harga beras tersebut terjadi

dalam skala nasional dimana inflasi beras yang terjadi sejak Desember 2017 berlanjut di Januari

2018 dan mencapai ke level tertingginya, jauh di atas rata-rata Januari tahun 2014-2017 (1,02%,

mtm). Inflasi beras bulan Januari 2018 sejalan dengan kenaikan harga gabah yang disebabkan

masih berlangsungnya musim tanam utama untuk panen raya bulan Feb-Jun 2018, di tengah

belum optimalnya implementasi kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras serta pasokan

beras medium yang berkurang. Tekanan harga komoditas daging ayam ras disebabkan oleh

tingginya biaya produksi serta adanya isu kurang efektifnya mekanisme pasar sehingga

menyebabkan kenaikan daging ayam ras di Kaltim, khususnya di Samarinda.

Inflasi Bulanan

Inflasi bulanan Kaltim pada triwulan IV 2017 secara rata-rata lebih tinggi

dibandingkan rata-rata inflasi pada triwulan sebelumnya. Rata-rata inflasi bulanan Kaltim

selama triwulan IV 2017 sebesar 0,22% (mtm), lebih tinggi dibandingkan pada triwulan

sebelumnya sebesar -0,06% (mtm). Kenaikan rata-rata inflasi bulanan pada triwulan IV 2017

secara umum disebabkan oleh tekanan inflasi pada kelompok transpor, komunikasi , dan jasa

keuangan dan kelompok bahan makanan yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar

0,74% (mtm) dan 0,05% (mtm) (Tabel III.1). Kenaikan tingkat inflasi pada kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan terjadi secara musiman dimana pada triwulan IV terjadi kenaikan

traffic angkutan udara yang disebabkan banyaknya hari libur nasional diakhir tahun. Selain itu,

kenaikan tingkat inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh kenaikan harga

komoditas bahan pangan seperti daging ayam ras dan ikan layang/benggol yang meningkat di

akhir tahun. Namun kenaikan pada kedua kelompok tersebut mampu diredam oleh kelima

kelompok inflasi lainnya yang mengalami penurunan pada triwulan IV 2017.

Tabel III.1 Perbandingan Rata-Rata Inflasi Bulanan Kaltim Triwulan III dan IV 2017 (mtm)

Sumber: BPS, diolah

Jul Aug SepRata-

RataOct Nov Dec

U M U M / T O T A L 0.11 -0.29 -0.01 -0.06 -0.19 -0.16 1.02 0.22 ↗

1 Bahan Makanan 0.26 -0.69 -0.85 -0.42 -1.58 -1.04 2.78 0.05 ↗

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 0.89 0.20 0.31 0.47 0.08 0.05 0.32 0.15 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 0.29 0.13 0.24 0.22 0.27 0.10 0.08 0.15 ↘

4 Sandang 0.10 0.32 0.25 0.22 0.06 0.03 0.51 0.20 ↘

5 Kesehatan 0.35 0.46 0.22 0.34 0.35 -0.19 0.16 0.11 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 0.92 0.79 0.00 0.57 -0.02 0.07 0.07 0.04 ↘

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -1.49 -1.80 0.03 -1.08 0.02 0.07 2.14 0.74 ↗

No Kelompok Barang

Triwulan III-2017 Triwulan IV-2017

Rata-Rata

Page 74: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

73

Oktober 2017

▪ Pada Oktober 2017 Kaltim mengalami deflasi sebesar -0,19% (mtm), terkontraksi cukup

dalam jika dibandingkan inflasi September 2017 sebesar -0,01% (mtm). Inflasi Kaltim

Oktober 2017 lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,01% (mtm).

▪ Tekanan inflasi pada kelompok inti memiliki nilai yang sama dengan bulan sebelumnya

yang disebabkan oleh kenaikan harga upah pembantu rumah tangga dan harga tukang

bukan mandor masing-masing sebesar 3,17% (mtm) dan 1,16% (mtm) dengan andil

masing-masing sebesar 0,03% (mtm) .

▪ Kelompok volatile food tercatat turun lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya, hal

tersebut disebabkan penurunan harga bawang merah sebesar -15,03% (mtm) dengan

andil -0,07% (mtm). Namun laju penurunan yang lebih dalam dapat tertahan oleh

peningkatan harga daging sapi sebesar 2,13% (mtm) yang memberikan andil sebesar

0,01% (mtm). Selain itu, harga kangkung juga mengalami kenaikan sebesar 4,01%

(mtm) dengan andil sebesar 0,01% (mtm).

▪ Salah satu penyumbang utama tingkat inflasi pada kelompok administered prices

adalah kenaikan harga rokok kretek sebesar 0,87% (mtm) dengan andil 0,01% (mtm)

pasca implementasi kebijakan penyesuaian tarif cukai rokok. Namun laju inflasi

tersebut tertahan oleh normalisasi tarif angkutan udara yang disebabkan oleh

penurunan jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Sultan Aji Muhammad

Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Penurunan tersebut disebabkan karena tidak adanya

hari libur nasional pada bulan Oktober 2017, tidak seperti pada bulan sebelumnya yang

terdapat 2 hari libur nasional.

November 2017

▪ Pada November 2017 Kaltim mengalami deflasi sebesar -0,16% (mtm), namun tidak

sedalam bulan sebelumnya. Selain itu, capaian inflasi Kaltim November 2017 tercatat

lebih rendah dibandingkan capaian nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar

0,20% (mtm).

▪ Tekanan inflasi pada kelompok inti relatif melambat dibandingkan bulan sebelumnya

yang disumbang oleh kenaikan harga sepeda motor dan kayu balokan masing-masing

sebesar 0,87% (mtm) dan 0,83% (mtm) dengan andil masing-masing sebesar 0,01%.

▪ Tekanan inflasi pada kelompok volatile food umumnya disumbang oleh kenaikan harga

ikan layang/benggol sebesar 7,25% (mtm) dengan andil 0,06% (mtm), komoditas

tongkol/ambu-ambu sebesar 5,06% (mtm) dengan andil 0,02% (mtm) dan komoditas

selar tude sebesar 5,11% (mtm) dengan andil 0,01% (mtm). Kenaikan harga pada

Page 75: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

74

beberapa komoditas tersebut menjadi pendorong meningkatnya tekanan pada

kelompok volatile food.

▪ Tekanan inflasi pada kelompok administered prices cenderung stabil dibandingkan

bulan sebelumnya. Sumber tekanan inflasi kelompok administered prices disumbang

oleh kenaikan harga rokok putih sebesar 0,78% (mtm) dengan andil sebesar 0,01%

(mtm). Selain itu, tekanan inflasi pada kelompok ini pun turut didorong oleh kenaikan

harga pada bensin dan bahan bakar rumah tangga dengan masing-masing sebesar

0,12% (mtm) dan 0,27% (mtm). Kenaikan tersebut terjadi dalam skala nasional yang

disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga bahan bakar khusus seperti Pertamax,

Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex masing-masing sebesar Rp150/liter, Rp100/liter,

dan Rp300/liter.

Desember 2017

▪ Kaltim mengalami inflasi sebesar 1,02% (mtm) di bulan Desember 2017, meningkat

dibandingkan bulan sebelumnya. Capaian inflasi Kaltim tersebut berada di atas level

nasional yang tercatat sebesar 0,71% (mtm).

▪ Tekanan Inflasi yang terjadi pada kelompok inti relatif meningkat dibandingkan bulan

sebelumnya dan secara umum disumbang oleh kenaikan harga kue basah sebesar

5,45% (mtm) dengan andil 0,02% (mtm).

▪ Tekanan inflasi pada kelompok volatile food relatif meningkat dibandingkan bulan

sebelumnya. Peningkatan inflasi kelompok volatile food disebabkan oleh kenaikan

harga daging ayam ras dan layang/benggol masing-masing sebesar 14,65% (mtm) dan

12,95% (mtm) serta memiliki andil sebesar 0,17% (mtm) dan 0,11% (mtm). Peningkatan

harga daging ayam ras yang terjadi lebih disebabkan karena meningkatnya permintaan

di akhir tahun serta naiknya harga pakan ternak ayam, setelah pada bulan sebelumnya

mengalami penurunan harga.

▪ Tekanan inflasi pada kelompok administered prices relatif meningkat dibandingkan

bulan sebelumnya dan secara umum disumbang oleh peningkatan tarif angkutan udara

sebesar 15,89% (mtm) dan memiliki andil sebesar 0,38% (mtm). Hal tersebut didorong

oleh meningkatnya traffic penerbangan domestik dikarenakan adanya hari libur

nasional pada akhir tahun.

Secara ringkas, komoditas-komoditas penyumbang inflasi bulanan Kaltim selama

triwulan IV 2017 adalah sebagai berikut (Tabel III.2)

Page 76: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

75

Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltim Triwulan IV 2017 (mtm)

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Januari 2018

▪ Pada Januari 2018, Kaltim tercatat mengalami inflasi sebesar 0,32% (mtm), lebih rendah

dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Angka inflasi bulanan Kaltim tersebut berada

di bawah level nasional yang tercatat sebesar 0,62% (mtm).

▪ Tekanan inflasi pada kelompok inti mengalami kenaikan dibandingkan bulan

sebelumnya yang didorong oleh kenaikan harga shampo dan sewa rumah dengan andil

masing-masing 0,01% (mtm). Kenaikan inflasi inti tersebut juga searah dengan tekanan

inflasi inti nasional yang mengalami peningkatan dari 0,13% (mtm) pada bulan

Desember 2017 menjadi 0,31% (mtm) di bulan Januari 2018.

▪ Pada bulan Januari 2018 tercatat inflasi kelompok volatile food lebih rendah

dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok

volatile food adalah kenaikan harga beras dan daging ayam ras masing-masing sebesar

4,62% (mtm) dan 2,80% (mtm) dengan andil masing-masing sebesar 0,16% (mtm) dan

0,04% (mtm). Terkait dengan kenaikan harga beras, hal tersebut terjadi dalam skala

nasional dimana inflasi beras yang terjadi sejak September 2017 berlanjut di Januari

2018 dan mencapai ke level tertingginya, jauh di atas rata-rata Januari tahun 2014-2017

(1,02%, mtm). Untuk kenaikan harga daging ayam ras, diindikasikan tingginya biaya

produksi serta adanya isu pada mekanisme pasar yang kurang efektif menyebabkan

kenaikan harga tersebut, khususnya di Samarinda.

▪ Kelompok administered prices mengalami deflasi setelah pada bulan sebelumnya

mengalami inflasi. Terjadinya deflasi pada kelompok administered prices didorong oleh

penurunan tarif angkutan udara sebesar -0,83% dengan andil sebesar -0,23% (mtm).

Penurunan tarif angkutan udara tersebut terjadi karena adanya normalisasi tarif pasca

hari libur nasional di Bulan Desember 2017.

Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil

Upah Pembantu RT 3.17 0.03 Layang/Benggol 7.25 0.06 Angkutan Udara 15.89 0.38

Tukang Bukan Mandor 1.16 0.03 Tongkol/Ambu-ambu 5.06 0.02 Daging Ayam Ras 14.65 0.17

Makanan Ringan/Snack 3.48 0.01 Sepeda Motor 0.87 0.01 Layang/Benggol 12.95 0.11

Daging Sapi 2.13 0.01 Kayu Balokan 0.83 0.01 Telur Ayam Ras 6.98 0.05

Kangkung 4.01 0.01 Sewa Rumah 0.13 0.01 Sawi Hijau 41.70 0.04

Minyak Goreng 1.09 0.01 Selar/Tude 5.11 0.01 Tomat Sayur 8.69 0.03

Sabun Mandi 4.61 0.01 Rokok Putih 0.78 0.01 Bayam 20.01 0.02

Mobil 0.37 0.01 Ayam Hidup 8.78 0.01 Rokok Kretek 2.48 0.02

Rokok Kretek 0.87 0.01 Batu Bata/Batu Tela 1.13 0.01 Kangkung 7.78 0.02

Sewa Rumah 0.12 0.01 Makanan Ringan/Snack 1.56 0.00 Kue Basah 5.45 0.02

Oktober 2017 November 2017 Desember 2017

Page 77: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

76

Inflasi Triwulanan

Secara triwulanan, inflasi Kaltim triwulan IV 2017 mengalami penurunan

dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi Kaltim triwulan IV 2017 tercatat sebesar 0,67%

(qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2017 yang tercatat -0,19% (qtq). Peningkatan inflasi

Kaltim triwulan IV 2017 dipengaruhi oleh semua kelompok utamanya kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok bahan makanan (Tabel III.3).

Tabel III.3 Inflasi Kaltim (qtq)

Sumber: BPS, diolah

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil paling besar

terhadap pembentukan inflasi triwulanan Kaltim di triwulan IV 2017. Kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang andil inflasi sebesar 0,38% (qtq) pada triwulan IV

2017, meningkat dibandingkan triwulan III 2017 yang berada pada angka -0,57% (qtq). Kenaikan

tersebut didorong oleh peningkatan tarif angkutan udara yang disebabkan oleh meningkatnya

traffic penerbangan domestik menjelang hari libur nasional pada akhir tahun 2017. Sementara

itu, andil terbesar kedua disumbang oleh peningkatan tekanan inflasi pada kelompok bahan

makanan di triwulan IV 2017 yang mencapai 0,02% (qtq) setelah pada triwulan III 2017 berada

pada angka -0,25% (qtq). Hal tersebut didorong oleh kenaikan harga yang konsisten terjadi pada

komoditas layang/benggol di dua bulan terakhir triwulan IV 2017 serta kenaikan harga daging

ayam ras yang relatif siginifikan pada Desember 2017.

Inflasi Tahunan

Secara tahunan, inflasi Kaltim triwulan IV 2017 tercatat lebih rendah dibandingkan

periode sebelumnya. Inflasi tahunan Kaltim tercatat mengalami penurunan dari 3,65% (yoy)

pada triwulan III 2017 menjadi 3,15% (yoy) di triwulan IV 2017. Penurunan tersebut terjadi

merata di semua kelompok terkecuali kelompok sandang yang mengalami kenaikan sebesar

0,14% (yoy). Andil terbesar dalam menyumbang tingkat inflasi pada triwulan IV 2017 masih

berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga (Tabel III.4).

I II III IV I II III IV I II III III

U M U M / T O T A L 0,83 1,39 1,34 1,46 0,67 0,84 0,68 1,16 1,15 1,48 -0,19 0,67 ↘ -0,19 0,67 ↗

1 Bahan Makanan 2,59 2,87 2,04 2,30 0,56 0,52 -1,02 1,39 -0,33 1,28 -1,29 0,11 ↘ -0,25 0,02 ↗

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 2,64 1,31 2,20 2,26 2,01 1,60 0,95 0,66 0,90 0,32 1,38 0,44 ↘ 0,27 0,09 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 1,75 0,44 0,37 0,59 0,29 0,20 0,67 0,98 2,10 2,21 0,66 0,46 ↘ 0,17 0,12 ↘

4 Sandang -0,23 0,87 0,37 0,08 0,76 1,25 0,53 0,04 0,25 1,36 0,64 0,60 ↗ 0,03 0,03 ↘

5 Kesehatan 2,00 0,91 1,94 0,55 1,47 1,18 1,54 0,80 1,22 0,20 1,07 0,32 ↘ 0,06 0,02 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 1,83 0,26 2,23 0,84 0,43 0,23 1,86 0,14 0,14 0,24 1,85 0,13 ↘ 0,12 0,01 ↘

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -4,72 2,01 0,75 1,87 -0,33 1,26 1,68 2,61 2,38 2,83 -3,17 2,21 ↘ -0,57 0,38 ↗

No Kelompok Barang

Inflasi QTQ

IV

Andil

2015 2016

IV

20172017

Page 78: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

77

Hal tersebut disebabkan telah selesainya penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan daya 900 VA

nonsubsidi pada akhir bulan Oktober 2017. Namun penurunan terbesar berada pada kelompok

bahan makanan yang tercatat sebesar -0,05% (yoy) di triwulan IV 2017 setelah pada triwulan

sebelumnya berada pada angka 0,22% (yoy). Penurunan tersebut disebabkan oleh bawang

merah serta bawang putih yang mengalami deflasi sebesar -45,75% (yoy) dan -41,21% (yoy)

dengan masing masing andil sebesar -0,32% (yoy) dan -0,10% (yoy). Hal tersebut didorong oleh

melimpahnya pasokan karena berlanjutnya panen di daerah sentra produksi. Lebih lanjut, hasil

survei KPw BI Provinsi Kaltim, kenaikan kelompok sandang disebabkan oleh meningkatnya

konsumsi pakaian khususnya pada beberapa pusat perbelanjaan (mall) yang mempunyai

bioskop di Samarinda. Peningkatan konsumsi pakaian tersebut terjadi khususnya pada segmen

masyarakat dengan taraf ekonomi menengah kebawah.

Tabel III.4 Inflasi Kaltim (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan andil komoditas, tarif listrik merupakan komoditas utama penyumbang

inflasi Kaltim pada triwulan IV 2017. Inflasi tarif listrik tercatat sebesar 33,15% (yoy) pada

triwulan IV 2017 dengan andil inflasi sebesar 1,02% (yoy). Komoditas penyumbang andil inflasi

kedua terbesar adalah tarif pulsa ponsel sebesar 0,22% (yoy). Di sisi lain, komoditas bawang

merah menjadi komoditas utama yang menyumbang deflasi pada triwulan IV 2017 dengan andil

sebesar -0,32% (yoy) terhadap pembentukan inflasi Kaltim. Komoditas lainnya yang turut

menyumbang deflasi adalah bawang putih, gula pasir, dan telepon seluler (Tabel III.5).

Secara umum, tarif listrik menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Kaltim pada

tahun 2017. Andil terbesar tarif listrik terhadap tingkat inflasi Kaltim terjadi pada triwulan II

2017 dengan persentase sebesar 1,20% (yoy) dan mengalami kenaikan sebesar 40,47% (yoy).

Hal tersebut disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik yang bersumber dari dihapusnya subsidi

listrik tahap ketiga bagi pelanggan golongan 900VA, dimana penyesuaian tarif listrik ini pun

turut memicu kenaikan harga beberapa komoditas lain. Namun kenaikan pada tarif listrik

tersebut dapat diredam oleh penurunan harga komoditas bawang merah yang tercatat cukup

dalam sepanjang tahun 2017. Andil terbesar bawang merah terhadap tingkat inflasi Kaltim

I II III IV I II III IV I II III III

U M U M / T O T A L 7,08 7,55 7,33 4,89 4,94 4,37 3,69 3,39 3,89 4,54 3,65 3,15 ↘ 3,65 3,15 ↘

1 Bahan Makanan 8,56 8,53 8,11 9,28 8,00 5,60 2,51 1,50 0,61 1,38 1,10 -0,24 ↘ 0,22 -0,05 ↘

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 8,62 9,50 10,92 8,48 8,00 8,31 7,00 5,31 4,17 2,86 3,30 3,11 ↘ 0,67 0,63 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 7,24 7,55 5,45 3,09 1,70 1,46 1,77 2,18 4,01 6,09 6,11 5,51 ↗ 1,56 1,40 ↘

4 Sandang 1,57 3,49 1,94 1,45 2,07 2,61 2,70 2,63 2,12 2,01 2,18 2,77 ↗ 0,11 0,14 ↗

5 Kesehatan 7,16 5,86 7,46 5,82 4,93 5,31 4,83 5,10 4,85 3,81 3,34 2,74 ↘ 0,18 0,14 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 6,25 5,94 5,32 5,04 3,82 3,79 3,42 2,71 2,41 2,40 2,43 2,24 ↘ 0,16 0,15 ↘

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 5,59 6,74 8,16 -0,30 4,35 3,58 4,52 5,29 8,14 9,82 4,51 4,12 ↘ 0,78 0,72 ↘

IV

Inflasi YOY

No Kelompok Barang

IV

Andil

2015 2016 20172017

Page 79: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

78

terjadi pada triwulan IV 2017 dengan persentase sebesar -0,32% (yoy) dan mengalami

penurunan cukup dalam sebesar -45,75% (yoy). Hal tersebut disebabkan oleh melimpahnya

stok dikarenakan masih berlangsungnya musim panen pada daerah sentra produksi.

Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltim Triwulan IV 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Inflasi Kota Pembentuk

Penurunan inflasi Kaltim pada triwulan IV 2017 didorong oleh penurunan tekanan

inflasi di kedua kota pembentuk. Inflasi Kota Balikpapan triwulan IV 2017 tercatat 2,45% (yoy),

menurun dibandingkan triwulan III 2017 sebesar 2,79% (yoy). Kondisi serupa pun terjadi di Kota

Samarinda, dimana tingkat inflasi pada triwulan IV 2017 tercatat sebesar 3,69% (yoy) menurun

dibandingkan triwulan III 2017 sebesar 4,31% (yoy). Penurunan tingkat inflasi di kedua kota

tersebut lebih disebabkan oleh normalisasi tarif listrik, tercatat kenaikan tarif listrik di

Balikpapan pada triwulan IV 2017 sebesar 28,49% (yoy) dengan andil 0,85% (yoy) lebih rendah

dibandingkan kenaikan di triwulan III 2017 yang mencapai 31,15% (yoy) dengan andil 0,92%

(yoy), sedangkan di Samarinda tercatat kenaikan tarif listrik pada triwulan IV 2017 sebesar

36,84% (yoy) dengan andil 1,16% (yoy) lebih rendah dibandingkan kenaikan di triwulan III 2017

yang mencapai 39,43% (yoy) dengan andil 1,23% (yoy).

Tabel III.6 Inflasi Kaltim dan Kota Pembentuk (qtq & yoy)

Sumber: BPS, diolah

Pada Januari 2018, tercatat kota Balikpapan dan Samarinda mengalami inflasi masing-

masing sebesar 1,55% (yoy) dan 3,08% (yoy). Capaian tersebut lebih rendah darpada bulan

sebelumnya yang mencapai 2,45% (yoy) untuk Balikpapan dan 3,69% (yoy) untuk Samarinda,

Komoditas yoy andil Komoditas yoy andil

Tarip Listrik 33,15 1,02 Bawang Merah -45,75 -0,32

Tarip Pulsa Ponsel 9,52 0,22 Bawang Putih -41,21 -0,10

Biaya Perpanjangan STNK 109,57 0,19 Telepon Seluler -13,88 -0,09

Layang/Benggol 22,59 0,19 Gula Pasir -15,14 -0,09

Nasi dengan Lauk 3,97 0,15 Cabai Merah -30,23 -0,07

Bensin 4,91 0,15 Cabai Rawit -20,28 -0,06

Rokok Kretek Filter 5,56 0,12 Kacang Panjang -11,79 -0,04

Mobil 4,33 0,09 Air Kemasan -3,82 -0,03

Sewa Rumah 1,29 0,08 Apel -8,14 -0,03

Rokok Putih 8,64 0,08 Semen -5,48 -0,02

Andil Inflasi Andil Deflasi

I II III IV I II III I II III IV I II III

Kaltim 0,13 0,85 0,67 1,17 1,15 1,48 -0,19 0,67 ↗ 4,94 4,37 3,69 3,39 3,89 4,54 3,65 3,15 ↘

Samarinda 1,00 0,36 0,39 1,05 1,44 1,35 0,41 0,44 ↗ 5,09 4,24 3,53 2,83 3,27 4,30 4,31 3,69 ↘

Balikpapan 0,25 1,47 1,05 1,31 0,78 1,64 -0,94 0,97 ↗ 4,75 4,55 3,90 4,13 4,69 4,86 2,79 2,45 ↘

IV

Wilayah

Inflasi YOY

2016 2016

IV

Inflasi QTQ

2017 2017

Page 80: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

79

selain itu angka tersebut berada dibawah level nasional yang tercatat sebesar 3,25% (yoy).

Faktor pendorong dari penurunan tingkat inflasi tersebut adalah mulai meredanya dampak dari

kenaikan tarif listrik yang sama-sama terjadi di kedua kota pembentuk. Tercatat kenaikan tarif

listrik di Balikpapan pada Januari 2018 sebesar 18,66% (yoy) dengan andil 0,60% (yoy) lebih

rendah dibandingkan kenaikan di Desember 2017 yang mencapai 28,49% (yoy) dengan andil

0,85% (yoy), sedangkan di Samarinda tercatat kenaikan tarif listrik pada Januari 2018 sebesar

21,40% (yoy) dengan andil 0,80% (yoy) lebih rendah dibandingkan kenaikan di Desember 2017

yang mencapai 36,84% (yoy) dengan andil 1,16% (yoy).

Disagregasi Inflasi

Berdasarkan disagregasinya, penurunan inflasi Kaltim triwulan IV 2017 umumnya

didorong oleh kelompok administered prices. Inflasi kelompok administered prices triwulan IV

2017 tercatat 8,35% (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 9,66% (yoy)

(Grafik III.5). Namun capaian inflasi administered prices Kaltim triwulan IV 2017 lebih tinggi

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,47% (yoy) maupun rata-rata

triwulan III selama lima tahun kebelakang (Grafik III.3 dan III.4).

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Grafik III.3 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltim

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Grafik III.4 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltim

Administered prices

Tekanan inflasi pada kelompok administered prices tercatat lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya (Grafik III.5), hal tersebut umumnya disebabkan oleh telah berakhirnya

penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan daya 900 VA nonsubsidi pada akhir Oktober 2017 serta

terjadi penurunan traffic penumpang angkutan udara di Bandara Sepinggan Balikpapan pada

tahun 2017 sebesar -2,91% (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Komoditas

utama penyumbang inflasi pada kelompok administered prices adalah penyesuaian tarif listrik

Page 81: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

80

yang memberikan andil sebesar 1,02% (yoy), disusul oleh biaya perpanjangan STNK sebesar

0,19% (yoy) dan biaya bensin sebesar 0,15% (yoy) (Tabel III.7). Serupa dengan triwulan

sebelumnya pasca penyesuaian biaya yang ditetapkan oleh pemerintah pusat pada awal tahun

2017, biaya perpanjangan STNK masih memberikan andil yang cukup besar terhadap

pembentukan inflasi Kaltim. Secara umum pada tahun 2017, tekanan inflasi pada kelompok

administered prices relatif lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2016. Tingkat inflasi kelompok

administered prices tertinggi terjadi pada triwulan II 2017 dimana hal tersebut didorong oleh

kenaikan tarif listrik yang memiliki andil sebesar 1,20% (yoy) dan mengalami kenaikan sebesar

40,47% (yoy). Tingginya andil tarif listrik tersebut disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik yang

bersumber dari dihapusnya subsidi listrik tahap ketiga bagi pelanggan golongan 900VA. Selain

tarif listrik, tingginya tekanan inflasi pada kelompok administered prices juga turut didorong

oleh kenaikan harga tarif pulsa ponsel serta biaya perpanjangan STNK.

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Grafik III.5 Perkembangan Inflasi Kelompok Administered prices Kaltim

Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered prices Kaltim Triwulan IV

2017

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Inflasi kelompok administered prices pada Januari 2018 tercatat mencapai 5,60% (yoy), lebih

rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,35% (yoy). Hal tersebut didorong kenaikan

tarif listrik di bulan Januari 2018 yang tercatat sebesar 20,22% (yoy) dengan andil 0,68% (yoy)

semakin mereda dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 33,15% (yoy) dengan andil

sebesar 1,02% (yoy).

Core inflation

Pergerakan inflasi kelompok inti Kaltim triwulan IV 2017 tetap terjaga pada level 2,46% (yoy),

lebih rendah dibandingkan triwulan III 2017 sebesar 2,47% (yoy) (Grafik III.6). Komoditas utama

yang menyumbang andil pada kelompok ini adalah kenaikan tarif pulsa ponsel sebesar 9,52%

(yoy) dengan andil 0,22% (yoy) dan kenaikan nasi dengan lauk sebesar 3,97% (yoy) dengan andil

0,15% (yoy). Namun tekanan inflasi tersebut mampu diredam oleh deflasi yang terjadi pada

Page 82: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

81

komoditas telepon seluler dan gula pasir masing-masing sebesar -13,88% (yoy) dan -15,14%

(yoy) dengan andil yang sama sebesar -0,09% (yoy) (Tabel III.8). Secara umum pada tahun 2017,

tekanan inflasi pada kelompok inti tercatat relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2016 dan

memiliki tren yang relatif menurun di setiap triwulannya. Komoditas utama penyumbang

tekanan inflasi pada kelompok inti di tahun 2017 adalah komoditas nasi dengan lauk yang

tercatat memiliki andil tertinggi pada triwulan III 2017 dengan andil sebesar 0,16% (yoy) dan

mengalami kenaikan sebesar 3,97% (yoy).

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Grafik III.6 Perkembangan Inflasi Kelompok Inti Kaltim

Tabel III.8 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Inti Kaltim Triwulan IV 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Secara tahunan inflasi kelompok inti Januari 2018 tercatat sebesar 1,98% (yoy), lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 2,46% (yoy). Penurunan tekanan

inflasi pada kelompok inti Januari 2018 didorong oleh meredanya kenaikan harga rokok kretek

filter dan sewa rumah dari angka 5,56% (yoy) dan 1,29% (yoy) di Desember 2017 menjadi 5,31%

(yoy) dan 1,20% (yoy) pada Januari 2018. Selain itu, penurunan tekanan inflasi inti Kaltim pada

Januari 2018 juga searah dengan tekanan inflasi inti nasional yang melambat dari 2,95% (yoy)

di Desember 2017 menjadi 2,69% (yoy) di Januari 2018.

Volatile food

Kelompok volatile food mengalami deflasi pada triwulan IV 2017 sebesar -0,34% (yoy) setelah

pada triwulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,94% (mtm) (Grafik III.7). Secara umum,

terjadinya deflasi pada kelompok volatile food disebabkan oleh kontraksi harga bawang merah

serta bawang putih yang masing-masing turun sebesar -45.75% (yoy) dan -41,25% (yoy) dengan

andil sebesar -0.32% (yoy) dan -0,10% (yoy). Penurunan tersebut lebih disebabkan karena

melimpahnya pasokan di daerah sentra produksi karena masih berlanjutnya musim panen serta

gencarnya gerakan menanam untuk beberapa komoditas yang dilakukan di beberapa daerah.

Namun laju deflasi yang lebih dalam mampu ditahan oleh kenaikan harga komoditas

layang/benggol dan telur ayam ras sebesar 22,59% (yoy) dan 10,56% (yoy) dengan andil masing-

Page 83: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

82

masing sebesar 0,19% (yoy) dan 0,07% (yoy) (Tabel III.9). Kenaikan tersebut lebih disebabkan

karena meningkatnya permintaan menjelang akhir tahun. Secara umum pada tahun 2017,

tekanan inflasi pada kelompok volatile food relatif lebih rendah dibandingkan pada tahun 2016.

Penurunan tersebut didorong oleh menurunnya harga pada beberapa komoditas seperti

bawang merah dan gula pasir. Andil terbesar bawang merah terhadap tingkat inflasi Kaltim

terjadi pada triwulan IV 2017 dengan persentase sebesar -0,32% (yoy) dan mengalami

penurunan cukup dalam sebesar -45,75% (yoy). Hal tersebut disebabkan oleh melimpahnya

stok dikarenakan masih berlangsungnya musim panen pada daerah sentra produksi. Dengan

adanya pergeseran pola panen di daerah sentra produksi, komoditas bawang merah dimana

hasil panen belum bisa dikeringkan secara maksimal sehingga menyebabkan penurunan harga

pada komoditas bawang merah. Sementara itu, andil terbesar gula pasir terhadap tingkat inflasi

Kaltim terjadi pada triwulan II 2017 dengan persentase sebesar -0,13% (yoy) dan mengalami

penurunan cukup dalam besar -20,43% (yoy). Hal tersebut disebabkan penurunan harga gula

pasir dunia, dimana harga gula di bursa ICE Futures Europe Commodities untuk kontrak Juli

2017 menurun 0,49 poin dan penurunan dalam delapan sesi berturut-turut.

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Grafik III.7 Perkembangan Inflasi Kelompok Volatile food Kaltim

Tabel III.9 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltim Triwulan IV 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

Secara tahunan pada Januari 2018, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,28%

(yoy) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi. Kenaikan harga beras sebesar 4,74%

(yoy) dengan andil 0,16% (yoy) menjadi kontributor utama kenaikan tingkat inflasi pada

kelompok ini. Terkait dengan kenaikan harga beras, hal tersebut terjadi dalam skala nasional

dimana inflasi beras yang terjadi sejak September 2017 berlanjut di Januari 2018 dan mencapai

ke level tertingginya, jauh di atas rata-rata Januari tahun 2014-2017 (1,02%, mtm). Inflasi beras

bulan Januari 2018 sejalan dengan kenaikan harga gabah yang disebabkan masih

berlangsungnya musim tanam utama untuk panen raya bulan Feb-Jun 2018, di tengah belum

optimalnya implementasi HET beras. Untuk Kaltim sendiri, dalam menanggapi kenaikan harga

Page 84: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

83

beras ini telah menempuh kebijakan pembentukan tim pengawasan operasi pasar beras

mengingat terindikasi adanya spekulan yang menyebabkan minimnya stok di Kaltim.

Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Koordinasi TPID se-Kaltim telah mampu menjaga tingkat inflasi berada pada rentang

target inflasi akhir tahun. Pada bulan Oktober 2017, TPID se-Kaltim fokus melakukan koordinasi

terkait evaluasi inflasi Triwulan III serta persiapan menghadapi akhir tahun. Rekomendasi

kebijakan diarahkan kepada upaya stabilisasi jangka pendek seperti pasar murah di akhir tahun

serta strategi yang bersifat struktural seperti rencana penguatan Perusda/BUMD sebagai

pengendali harga. Pada bulan November 2017, TPID Kaltim telah mengikuti capacity building

TPID di Jakarta yang diselenggarakan oleh Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP). Acara tersebut

meliputi kunjungan para peserta capacity building ke BUMD Jakarta dan sesi knowledge sharing

TPID Jakarta. Selain itu juga dilaksanakan RAKORWIL TPID Kaltim yang membahas rencana

pengendalian inflasi akhir tahun . Pada bulan Desember 2017, telah dilakukan Bimbingan Teknis

Petugas Penyedia Data/Informasi PIHPS Kaltim. Bimbingan teknis tersebut dilakukan agar

petugas mampu menjalankan kegiatan operasional dengan baik sehingga masyarakat mampu

mendapatkan informasi harga ter-update secara harian dan bisa diakses langsung. Selain itu

Pemprov Kaltim, BI Kaltim dan stakeholders terkait melakukan sidak ke pasar tradisional Segiri,

gudang beras, gudang gula dan hypermart bigmall samarinda. Hal tersebut dilakukan dalam

rangka mengantisipasi gejolak harga komoditas yang umumnya terjadi pada akhir tahun serta

pemantauan ketersediaan pasokan. Terakhir, TPID Balikpapan bersama para stakeholders

terkait juga melakukan beberapa kegiatan yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif

bagi inflasi di Balikpapan seperti: bazar/pasar murah akhir tahun, panen bawang merah di lahan

petani binaan BI Balikpapan, serta penutupan program sekolah peduli inflasi tahun 2017.

Pencapaian inflasi Kaltim yang mencapai target inflasi nasional tahun 2017 adalah buah dari

koordinasi yang dilakukan dengan sangat baik sehingga mampu menjaga kestabilan harga

komoditas di Kaltim (Tabel III.10).

Page 85: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

84

Tabel III.10 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltim Triwulan IV 2017

Sumber: TPID Provinsi Kaltim (diolah)

Pada bulan Januari 2018, TPID Kaltim telah melakukan beberapa kegiatan yang fokus utamanya

adalah mengendalikan gejolak harga pangan seperti daging ayam dan beras. Pada tanggal 4

Januari 2018 telah dilakukan Sidak ke peternak ayam di kawasan Lempake, Samarinda yang juga

dihadiri oleh Wakil Walikota Samarinda. Sidak tersebut dilakukan dalam rangka merespon

kenaikan komoditas daging ayam ras yang menjadi penyumbang inflasi utama pada bulan

Desember 2017. Tercatat pada PIHPS Nasional, harga daging ayam ras per kg di Kaltim pada

akhir tahun 2017 mencapai Rp. 42.350,- dan berada di atas rata-rata nasional. Sebagai tindak

lanjut dari sidak tersebut, pada 31 Januari 2018 telah dilaksanakan rapat koordinasi yang

didalamnya terdapat agenda untuk merumuskan kebijakan jangka panjang seperti

meningkatkan peran Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU), membuat

price leader, merumuskan sentralisasi pemotongan ayam dan Perda Larang pemotongan ayam

di Pasar. Tidak hanya komoditas daging ayam, sidak juga dilakukan terhadap komoditas beras

yang berlokasi di Pasar Klandasan, Balikpapan. Hal tersebut disebabkan untuk merespon

No TPID TANGGAL KEGIATAN KETERANGANPIMPINAN

KEGIATAN

1 Kota Sam arinda16 Oktober

2017Rapat Koordinasi

Rapat Koordinasi Triwulan III m em bahas

m engenai evaluasi TW -III dan persiapan TW -IV.

W akil W alikota

Sam arinda

2

Provinsi

Kalim antan

Tim ur

20-21

Novem ber

2017

Capacity Building

Capacity Building yang diselenggarakan oleh

TPIN yang bertujuan untuk m ensosialisasikan

Perpres Struktur Organisasi TPID terbaru serta

best practice peran BUM D dalam pengendalian

inflasi di derah (TPID DKI)

Asisten II Pem prov.

Kaltim

3 Kota Balikpapan21 Novem ber

2017Operasi Pasar

Stabilisasi harga m elalui operasi pasar oleh

BulogPim pinan Bulog

4

Provinsi

Kalim antan

Tim ur

22 Novem ber

2017

Rapat Koordinasi Antar

W ilayah

Pem bahasan strategi persiapan akhir tahun

serta pem bahasan rencana Bim bingan Teknis

PIHPS Kaltim

Kepala Biro

Ekonom i Pem prov

Kaltim

5 Kota Balikpapan6 Desem ber

2017Bazar Akhir Tahun

Norm alisasi harga m enjelang akhir tahun m elalui

pasar m urah oleh Disdag

Kepala Dinas

Perdagangan

6 Kota Balikpapan13 Desem ber

2017Operasi Pasar

Stabilisasi harga m elalui operasi pasar oleh

Bulog dengan DisdagPim pinan Bulog

7 Kota Balikpapan14 Desem ber

2017Panen Raya

Panen raya klaster bawang m erah di Kota

Balikpapan W alikota

8 Kota Sam arinda14 Desem ber

2017Sidak Sidak m enjelang Natal dan akhir tahun W akil W alikota

9

Provinsi

Kalim antan

Tim ur

14-15

Desem ber

2017

Capacity Building

Bim bingan Teknis (Training for Trainers) PIHPS

Kaltim yang diikuti oleh seluruh perwakilan TPID

Kab/Kota khususnya level teknis pencacah data.

Kegiatan ditujukan untuk pem bekalan setiap

TPID dalam pengoperasian PIHPS Kaltim

Kepala Biro

Ekonom i Pem prov

Kaltim

10 Kota Balikpapan16 Desem ber

2017

Penutupan Sekolah

Peduli Inflasi 2017

Penutupan program Sekolah Peduli Inflasi 2017,

yang telah m em bawa dam pak sbb:

1. M eningkatkan pem aham an siswa terhadap

inflasi dan kebanksentralan, hal ini teruji dari

hasil lom ba cerdas cerm at peserta SPI 2017 (2

Novem ber 2017)

2. Ketahanan pangan di tingkat sekolah dengan

total hasil produksi 2017 sebesar 817,54 Kg dan

m asih terus berlanjut

3. M em pengaruhi ekspektasi akan inflasi cabai

rawit di civitas akedem ik Kota Balikpapan dan

PPU

4. Pem belajaran budidaya cabai rawit untuk

siswa sekolah

W alikota

Page 86: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

85

kenaikan harga beras yang terjadi pada awal 2018. Selain itu juga dilakukan operasi pasar oleh

Bulog Divre Kaltimra pada pembukaan pasar rakyat Karang Joang Balikpapan yang dipimpin

langsung oleh Kepala Bulog. Kedepannya koordinasi akan terus dilakukan demi tercapainya

target inflasi nasional 2018 sebesar 3,5% ± 1%.

Page 87: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

86

BOKS III.1

“Peran TPID dalam Merespon Dampak Pergerakan Harga BBM”

Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat kelompok administered prices di Kaltim

memberikan tekanan inflasi yang cukup tinggi dibandingkan kelompok lainnya (Grafik

III.8).Tercatat pada tahun 2014 inflasi pada kelompok administered prices mengalami

kenaikan sebesar 14,82% (yoy) dan menjadi capaian tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Meningkatnya inflasi kelompok administered prices tersebut secara umum didorong oleh

kenaikan harga BBM bersubsidi (premium dan solar) yang masing-masing mengalami

kenaikan sebesar Rp2.000,- sejak 18 November 2014 (Grafik III.9). Hal ini mendorong

peningkatan tarif angkutan dalam kota di Kota Samarinda, Balikpapan dan Tarakan dengan

kenaikan antara Rp1.000,- hingga Rp1.500,-. Secara persentase, kenaikan tarif angkutan

tersebut mencapai 20%-25%. Sementara itu, tarif angkutan antar kota juga mengalami

kenaikan antara 10% sampai dengan 20%. Secara akumulasi pada triwulan IV 2014,

komoditas bensin menyumbang inflasi Kaltim sebesar 0,95% (yoy) dan komoditas angkutan

dalam kota sebesar 0,26% (yoy). Pada tahun 2017, tercatat BBM menjadi menjadi salah satu

dari 6 (enam) komoditas penyumbang terbesar inflasi Kaltim dengan kenaikan sebesar 4,91%

(yoy) dengan andil sebesar 0,15% (yoy).

sumber: BPS (diolah)

Grafik III.8 Pergerakan Inflasi Kaltim dan disagregasinya pada tahun 2013-2017

sumber: BPS (diolah)

Grafik III.9 Pergerakan Inflasi Kaltim dan harga BBM pada tahun 2013-2017

Pergerakan harga BBM yang terjadi di Indonesia didorong oleh pergerakan harga minyak

mentah dunia yang secara langsung mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah

Indonesia. Tercatat dalam 5 (lima) tahun terakhir harga minyak dunia cenderung memiliki

tren yang relatif menurun dari tahun ke tahun, hal tersebut berdampak kepada pengambilan

kebijakan pemerintah dalam menentukan harga BBM bersubsidi, seperti pada tahun 2014

Page 88: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

87

dimana pemerintah memutuskan untuk melakukan penyesuaian harga BBM dengan

melakukan pengurangan subsidi BBM yang dialihkan kepada sektor produktif seperti

pembiayaan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pengambilan kebijakan pengurangan

subsidi BBM dilakukan seiring dengan menurunnya harga minyak dunia secara signifikan

pada tahun 2014 yang dimana mampu memberikan keleluasaan di ruang fiskal untuk

mengubah subsidi BBM dari ‘konsumtif’ menjadi ‘produktif’. Seiring dengan tren harga

minyak dunia yang semakin menurun , pada tahun 2015 dilakukan penghapusan subsidi BBM

untuk jenis Premium dan ditetapkan subsidi sebesar Rp.1000,- untuk bahan bakar solar

(Grafik III.10). Namun setelah tahun 2015, harga minyak dunia mulai naik secara perlahan

dan tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 23,34% dari tahun 2016 ke tahun 2017.

Kedepan, Bloomberg8 memperkirakan harga minyak pada tahun 2018 akan mengalami

kenaikan dan berada pada rentang $80 USD -$90 USD (Grafik III.11).

sumber: Pertamina (diolah)

Grafik III.10 Pergerakan harga minyak mentah dunia dan Indonesia serta harga BBM pada tahun 2013-

2017

sumber: Bloomberg, Morgan Stanley Commodity Research

estimates

Grafik III.11 Pergerakan dan peramalan harga minyak mentah dunia pada tahun 2015-2018

Mengingat cukup signifikannya pengaruh harga BBM terhadap Inflasi di Kaltim, dibutuhkan

peran TPID Kaltim guna mengantisipasi tingkat inflasi yang diberikan dari pergerakan harga

BBM pada tahun 2018. Pengendalian inflasi sendiri memiliki empat fokus penting yaitu

memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan

komunikasi ekspektasi yang tepat sasaran. Dalam kaitannya dengan harga BBM, TPID Kaltim

akan berfokus kepada faktor kelancaran distribusi dimana perlu dilakukan kerjasama antara

TPID Kaltim dengan stakeholder terkait dalam rangka memastikan distribusi BBM terutama

bahan bakar rumah tangga berjalan secara lancar, efektif dan efisien. Lebih lanjut, peran

pengawasan TPID Kaltim bersama seluruh stakeholder terkait bisa dilakukan dengan

memastikan tidak terjadi penimbunan BBM yang menyebabkan terhambatnya produksi dan

berujung kepada kenaikan harga komoditas di pasar karena terbatasnya ketersediaan

8 Morgan Stanley Commodity Research

Page 89: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

88

pasokan. Selain itu, TPID Kaltim bersama seluruh stakeholder secara bersama-sama harus

mampu menekan dwelling time di pelabuhan dan meningkatkan kualitas jalur darat maupun

infrastruktur pendukung guna mendukung kelancaran distribusi BBM. Diharapkan koordinasi

akan terus berjalan dengan baik dan mampu merespon dampak dari pergerakan harga BBM

yang sewaktu-waktu bisa terjadi serta mengawal tingkat inflasi Kaltim berada pada target

inflasi nasional sebesar 3,5% ± 1%.

Page 90: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

89

IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN

AKSES KEUANGAN DAN UMKM

Sejalan dengan deselerasi ekonomi Kaltim, indikator-indikator stabilitas keuangan

daerah Kaltim menunjukkan perlambatan pada triwulan IV 2017, terutama dari sisi

penyaluran kredit

Gambaran Umum

Kinerja DPK Kaltim di triwulan IV 2017 tercatat mengalami penurunan. Pada periode

laporan DPK tumbuh sebesar 5,33% (yoy), turun dari 6,21% (yoy) di triwulan sebelumnya (Grafik

IV.1). Berdasarkan jenis simpanan, penurunan kinerja DPK disebabkan oleh deselerasi

pertumbuhan DPK dalam bentuk deposito. Pertumbuhan deposito terdeselerasi ke 2,36% (yoy)

pada triwulan IV 2017, lebih rendah dibandingkan 8,80%(yoy) di triwulan III 2017. Berdasarkan

kepemilikan, DPK pemerintah mengalami kontraksi cukup signifikan dari 18,75% (yoy) di

periode sebelumnya ke -4,82% (yoy) pada triwulan IV 2017.

Grafik IV.1 Perkembangan DPK Kaltim dan Nasional

Grafik IV.2 Perkembangan Kredit Kaltim dan Nasional

Penyaluran kredit yang berlokasi proyek di Kaltim pada triwulan IV 2017, masih

menunjukkan perlambatan. Tercatat pertumbuhan kredit di Kaltim mengalami kontraksi

sebesar -5,44% (yoy), lebih dalam dibandingkan periode sebelumnya sebesar -2,46% (yoy). Tren

pertumbuhan kredit Kaltim triwulan IV 2017 tidak sejalan dengan pergerakan pertumbuhan

kredit nasional yang tumbuh sebesar 8,24% (yoy) (Grafik IV.2). Penurunan kinerja kredit Kaltim

dipengaruhi oleh kredit investasi yang terkontraksi -16,85% (yoy). Kredit investasi memiliki

pangsa paling tinggi dalam penyaluran kredit di Kaltim, sebesar 40% (Grafik IV.3). Berdasarkan

jenis debitur, kredit rumah tangga tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya

sementara kredit korporasi terkontraksi lebih dalam ke -7,92% (yoy) pada triwulan IV 2017.

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim Nasional

%yoy Triwulan IV-2017Kaltim 5,33%

Nasional 9.36%

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim Nasional

%yoy Triwulan IV-2017Kaltim -5,44%

Nasional 8.24%

Page 91: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

90

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit Kaltim terbesar terdapat pada sektor

pertanian. Pada triwulan IV 2017, pangsa penyaluran kredit ke sektor pertanian sebesar 25,55%

dari total kredit. Sektor lain yang juga memiliki pangsa tinggi adalah sektor perdagangan, hotel,

dan restoran sebesar 22,80%, dan Industri pengolahan sebesar 13,83%. Adapun penyaluran

kredit ke pertambangan tercatat 10,55% (Grafik IV.4.).

Grafik IV.3 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan

Penggunaan

Grafik IV.4 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan

Lapangan Usaha

Secara spasial, kabupaten/kota di wilayah Kaltim masih mengalami perlambatan

penyaluran kinerja kredit di triwulan IV 2017, kecuali Kabupaten Kubar. Kabupaten/kota

dengan tingkat deselerasi kredit tertinggi adalah Kota Bontang sebesar -19,89% (yoy) (Grafik

IV.5). Penyaluran kredit terkonsentrasi di Kota Balikpapan dan Samarinda, kedua wilayah

tersebut menyumbang pangsa sebesar 56,63 % terhadap total kredit di Kaltim (Grafik IV.6).

Kondisi ini sejalan dengan keadaan kedua kota tersebut sebagai pusat jasa keuangan daerah.

Tingginya penyaluran kredit di Kota Balikpapan didorong oleh banyaknya perusahaan besar

asing ataupun nasional yang memiliki kantor cabang di Kota Balikpapan. Adapaun penyaluran

kredit di Kota Samarinda didominasi oleh sektor perdagangan.

Grafik IV.5 Perkembangan Kredit Spasial

Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim

Grafik IV.6 Komposisi Kredit Spasial Kabupaten/Kota di

Wilayah Kaltim

34.66%

40.10%

25.24%

Modal Kerja Investasi Konsumsi0.12

2.12

3.14

6.99

7.17

7.73

10.55

13.83

22.80

25.55

Lainnya

J. Lainnya

LGA

Trans & Kom

Konstruksi

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Pertambangan

Industri

PHR

Pertanian

%

Page 92: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

91

Berdasarkan risiko kredit, Kabupaten Penajam Paser Utara teteap menjadi daerah

dengan risiko kredit tertinggi di triwulan IV 2017. Non Performing Loans (NPL) di PPU triwulan

IV 2017 tercatat 48,43%. Kabupaten/kota lainnya yang memiliki angka NPL di atas treshold 5%

adalah Kota Balikpapan (8,31%) dan Kota Samarinda (7,51%). Angka NPL Kota Samarinda dan

Balikpapan yang berada di atas treshold menyebabkan eksposur risiko kredit di Kaltim masih

tinggi, 5,89% pada triwulan IV-2017.

Grafik IV.7 Risiko Kredit Spasial Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim

Stabilitas Keuangan Daerah - Korporasi

DPK korporasi Kaltim triwulan IV 2017 mengalami akselerasi pertumbuhan

dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV 2017, DPK korporasi meningkat dari

4,56% (yoy) ke 9,39% (yoy) (Grafik IV.8). Peningkatan pertumbuhan DPK korporasi bersumber

dari jenis simpanan giro yang mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 18,32% (yoy).

Sementara itu, deposito tercatat mengalami pertumbuhan -11,84% (yoy).

Peningkatan DPK korporasi Kaltim triwulan IV 2017 sejalan dengan hasil Survei

Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

kondisi usaha Kaltim triwulan IV 2017 tercatat 5,89%, lebih tinggi dibandingkan periode

sebelumnya sebesar 3,95%. Berdasarkan jenisnya, giro masih memiliki pangsa terbesar dalam

DPK korporasi Kaltim sebesar 66,31%, deposito dan tabungan masing – masing memiliki pangsa

sebesar 24,79% dan 8,89% (Grafik IV.9). Korporasi memiliki tendensi untuk menyimpan dana

dalam bentuk giro dengan tujuan memudahkan proses pembayaran kepada rekanan atau pihak

ketiga. Dengan menggunakan cek bilyet giro korporasi tidak perlu datang ke Bank, setelah cek

bilyet giro di issued proses pencairan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak penerima.

Page 93: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

92

Grafik IV.8 Perkembangan DPK Korporasi Kaltim

Grafik IV.9 Komposisi DPK Korporasi Kaltim

Penyaluran kredit korporasi Kaltim di triwulan IV 2017 masih menunjukkan

penurunan kinerja. Pada triwulan ini tercatat pertumbuhan kredit korporasi sebesar

-9,02%(yoy), terkontraksi lebih dalam dibandingkan triwulan III 2017 yang tercatat -6,79% (yoy)

(Grafik IV.10). Berdasarkan sektor usaha, kredit di sektor pertambangan menunjukkan

perlambatan paling dalam, sektor ini tumbuh -33,82% (yoy). Kondisi serupa juga dialami oleh

sektor konstruksi, perdagangan, hotel, dan retail, sektor lainnya yang juga mencatatkan

pertumbuhan negatif di triwulan IV 2017 (Grafik IV.11). Berdasarkan hasil liasion, kredit sektor

korporasi terdeselerasi karena industri perbankan yang relatif lebih selektif dalam menyalurkan

kredit ke sektor ini dengan tujuan memperbaiki rasio kredit. Korporasi tengah melakukan

perbaikan portofolio kredit melalui pembayaran hutang di periode sebelumnya serta

meminimalisir pinjaman dan menggunakan dana korporasi untuk menunjang kegiatan

operasional. Kondisi ini tercermin dari penurunan kinerja deposito dan kredit namun

pertumbuhan giro mengalami peningkatan.

Upaya industri perbankan dalam menjaga risiko kredit tampak dari NPL yang turun

pada triwulan IV 2017. NPL sektor korporasi megalami penurunan dari 10,94% di triwulan III

2017 ke 7,72% di triwulan IV 2017 (Grafik IV.10). Lapangan usaha dengan NPL tertinggi adalah

sektor pertambangan, namun risiko kredit pertambangan mengalami penurunan cukup

signifikan dari 38,73% di triwulan III 2017 ke 20,49% di triwulan IV 2017. Kondisi ini sejalan

dengan turunnya penyaluran kredit ke sektor pertambangan.

66.31%8.89%

24.79%

Giro Tabungan Deposito

Page 94: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

93

Grafik IV.10 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim

Grafik IV.11 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim

Berdasarkan Lapangan Usaha

Harga komoditas batubara yang mencapai US$84,98/mt di triwulan IV 2017

mendapatkan respon positif dari pasar modal. Return on Asset (ROA) industri batubara

mengalami peningkatan sementara Return on Equity (ROE) cenderung menurun di triwulan III

2017 (Grafik IV.12). Indikator lainnya, yaitu Asset Turnover Ratio (ATO) juga mengalami

peningkatan pada triwulan III 2017 (Grafik IV.13). ATO merupakan indikator yang digunakan

untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dari perputaran aset perusahaan dalam menghasilkan

penjualan tertentu.

Sumber: Bloomberg (dihitung oleh Staff Bank Indonesia)

Grafik IV.12 Return on Asset dan Return on Equity

Korporasi Subsektor Batubara

Sumber: Bloomberg (dihitung oleh Staff Bank Indonesia)

Grafik IV.13 Asset Turn Over Korporasi Sektor Batubara

Debt to Service Ratio (DSR) korporasi di subsektor batubara sedikit mengalami

peningkatan. Pada triwulan III 2017, DSR korporasi batubara sebesar 23,31%, meningkat

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 21,49%. Rasio DSR merefleksikan kemampuan

korporasi dalam melakukan pembayaran utang atas pendapatan yang diperoleh. Semakin besar

rasio DSR maka beban utang korporasi semakin tinggi. Korporasi-korporasi yang sedang

melakukan investasi akan memiliki rasio DSR tinggi, namun dalam batas tertentu rasio tersebut

diperbolehkan karena diinvestasikan dalam kegiatan yang produktif. Interest Coverage Ratio

Page 95: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

94

(ICR) korporasi subsektor batubara menalami penurunan dari 7,93% di triwulan II 2017 ke 4,17%

pada triwulan III 2017. ICR merupakan rasio hutang dan profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur kemudahan korporasi dalam membayar bunga pinjamannya. Semakin rendah ICR

korporasi, maka semakin besar porsi pembayaran bunga hutang tersebut dapat mempengaruhi

kesehatan keuangan perusahaan.

Sumber: Bloomberg (dihitung oleh Staff Bank Indonesia)

Grafik IV.14 Debt to Service Ratio Korporasi Sektor Pertambangan

Sumber: Bloomberg (dihitung oleh Staff Bank Indonesia)

Grafik IV.15 Debt to Service Ratio dan Solvability Korporasi Sektor Pertambangan

Stabilitas Keuangan Daerah - Rumah Tangga

Penyaluran kredit rumah tangga (RT) mengalami peningkatan pertumbuhan dari

4,82% (yoy) di periode sebelumnya ke 5,8% (yoy) di triwulan IV 2017. Laju pertumbuhan di

triwulan ini merupakan yang tertinggi di tahun 2017 (Grafik IV.16). Pertumbuhan kredit RT

Kaltim ditopang oleh kredit properti yang menunjukkan peningkatan. (Grafik IV.17). Kredit

properti mencatatkan pertumbuhan positif sebeasar 4,08% (yoy), sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,3% (yoy). Sementara itu, KKB masih

tumbuh negatif namun lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2017,

KKB terkontraksi -20,35% (yoy) sementara di triwulan IV 2017 sebesar -15,26% (yoy). Kredit

multiguna tumbuh 10,49% (yoy) di periode laporan, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2017

yang tercatat tumbuh sebesar 9,88% (yoy)..

Peningkatan pertumbuhan kredit RT Kaltim triwulan IV 2017 didukung oleh risiko

kredit yang tetap terjaga. Pada triwulan IV 2017, NPL kredit RT Kaltim sebesar 3,58%, turun

dibandingkan triwulan lalu sebesar 4,01% (Grafik IV.16). Risiko kredit untuk ketiga komponen

pembentuk kredit rumah tangga, yaitu kredit properti, KKB, dan kredit multiguna juga

mencatatkan penurunan risiko dalam penyaluran kredit. Risiko masing – masing komponen

adalah 7,3%, 2,88%, dan 1,27%. Kredit properti memiliki NPL tinggi karena dampak dari

deselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim beberapa periode lalu. Penurunan harga batubara

mencapai titik terendahnya di tahun 2015 dan 2016 berdampak pada pemutusan hubungan

Page 96: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

95

kerja (PHK) besar-besaran sektor tambang. Kondisi ini berdampak pada kondisi finansial

masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan jumlah kredit macet. Faktor lain yang juga

menyebakan tingginya risiko kredit properti adalah harga properti yang terlalu tinggi sehingga

ketika rumah agunan di lelang sulit untuk mendapatkan pembeli terlebih ketika ekonomi belum

sepenuhnya pulih.

Grafik IV.16 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Kaltim

Grafik IV.17 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Kaltim Berdasarkan Jenisnya

Kinerja DPK perseorangan (rumah tangga) Kaltim mencatatkan peningkatan pada

triwulan IV 2017. Pertumbuhan DPK perseorangan meningkat dari 1,07% (yoy) di triwulan III

2017 ke 4,75% (yoy) pada triwulan IV 2017 (Grafik IV.18). Ketiga komponen pembentuk DPK

mencatatkan pertumbuhan positif. DPK dalam bentuk giro tumbuh paling tinggi sebesar 8,16%

(yoy), meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi -10,2% (yoy).

Sementara itu, DPK dalam bentuk tabungan dan deposito masing-masing tumbuh sebesar

4,07% (yoy) dan 5,64% (yoy) pada triwulan IV 2017. Berdasarkan jenis DPK, tabungan

mendominasi DPK perseorangan Kaltim. Sebesar 62,95% dari keseluruhan DPK perseorangan

Kaltim disimpan dalam bentuk tabungan. DPK dalam bentuk deposito memiliki pangsa sebesar

33,89% dan giro sebesar 3,16% (Grafik IV.19).

Grafik IV.18 Perkembangan DPK Perseorangan Kaltim

Grafik IV.19 Komposisi DPK Perseorangan Kaltim

3.16%

62.95%

33.89%

Giro Tabungan Deposito

Page 97: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

96

Stabilitas Keuangan Daerah - UMKM

Kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kaltim kembali mengalami

perlambatan di triwulan IV 2017. Kredit UMKM Kaltim triwulan IV 2017 tumbuh 4,2% (yoy),

atau sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 4,62% (yoy) (Grafik

IV.20). Kredit UMKM memiliki pangsa sebesar 22,85% pada total kredit Kaltim. Pergerakan

pangsa kredit UMKM di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir belum menunjukkan

peningkatan yang signifikan, bergerak dalam rentang 21±2% (Grafik IV.21). Namun demikian,

rasio tersebut masih berada di atas level minimum rasio kredit UMKM sesuai Peraturan Bank

Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 yang mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total

portofolio kredit perbankan sebesar 15% pada tahun 2017.

Grafik IV.20 Perkembangan Kredit UMKM Kaltim

Grafik IV.21 Perkembangan Rasio Kredit UMKM

Terhadap Total Kredit Kaltim

Pada triwulan IV 2017, risiko kredit UMKM mengalami penurunan. NPL kredit UMKM

Kaltim turun dari 6,56% di triwulan III 2017 menjadi 5,63% (Grafik IV.20). Berdasarkan lapangan

usaha, NPL kredit UMKM tertinggi dialami oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar 13,36%. NPL

sektor ini juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,58%.

Sektor lain yang juga memiliki NPL tinggi adalah konstruksi. Namun demikian, NPL konstruksi

mengalami penurunan dari 13,00% pada triwulan III 2017 menjadi 10,43% di periode laporan.

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit UMKM di Kaltim pada triwulan III 2017

didominasi oleh jenis kredit modal kerja. Kredit modal kerja menyumbang pangsa 64%

terhadap total kredit UMKM Kaltim triwulan IV 2017. Adapun kredit investasi UMKM di triwulan

IV 2017 memiliki pangsa 36% (Grafik IV.22). Jenis usaha UMKM yang tidak capital intensive

menjadikan pembiayaan lebih besar untuk operasionalisasi UMKM ataupun pembelian bahan

baku. Selain itu, umumnya kredit investasi menyaratkan usaha telah berjalan 1- 2 tahun

sehingga sulit didapatkan oleh pengusaha baru. Berdasarkan lapangan usahanya, sebesar 43,2%

Page 98: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

97

dari kredit UMKM Kaltim disalurkan untuk sektor perdagangan hotel dan restoran. Pangsa

sektor ini mencapai 43,2%. Sektor yang memiliki pangsa terbesar kedua adalah pertanian.

Pangsa sektor pertanian mencapai 17,9% (Grafik IV.23).

Grafik IV.22 Komposisi Kredit UMKM Kaltim

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Grafik IV.23 Komposisi Kredit UMKM Kaltim

Berdasarkan Lapangan Usaha

64.00%

36.00%

Modal Kerja Investasi0.20

0.21

2.62

3.06

5.77

6.23

9.08

11.77

17.86

43.20

LGA

Lainnya

Pertambangan

Industri

Trans & Kom

J. Lainnya

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Konstruksi

Pertanian

PHR

%

Page 99: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

98

V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN

PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Transaksi keuangan nontunai mengalami peningkatan pada triwulan IV 2017

dibandingkan periode sebelumnya. Di sisi lalin, arus kas yang tercermin dari inflow dan

outflow mengalami penurunan

Penyelenggaran Sistem Pembayaran

Pada triwulan IV 2017, jumlah transaksi yang menggunakan Sistem Kliring Nasional

Bank Indonesia (SKNBI) mengalami peningkatan. Nominal transaksi SKNBI triwulan IV 2017

tercatat Rp9,75 triliun atau naik sebesar 45,68% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan III 2017

yang tumbuh 2,93% (yoy) dengan nominal sebesar Rp9,06 triliun (Grafik V.1). Peningkatan juga

terjadi secara volume transaksi, dimana transaksi via SKNBI di wilayah Kaltim triwulan IV 2017

mengalami kenaikan sebanyak 301,25 ribu transaksi, lebih baik dibandingkan triwulan III 2017

sebanyak 278,54 ribu transaksi atau naik sebesar 45,65% (yoy) (Grafik V.2).

Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring

Kaltim

Grafik V.2 Perkembangan Volume Transaksi Kliring

Kaltim

Transaksi RTGS Generasi II di wilayah Kaltim menunjukkan peningkatan selama

triwulan IV 2017, baik dari sisi nominal maupun volume transaksi. Nominal transaksi RTGS

Generasi II di wilayah Kaltim terus mengalami peningkatan selama periode Okt-Des 2017 (Grafik

V.1). Kondisi serupa terjadi pada volume transaksi yang juga mengalami peningkatan selama

triwulan IV 2017. Secara kumulatif tahunan, transaksi SKNBI di wilayah Kaltim mengalami

penurunan pada tahun 2017 dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan transaksi kliring

didorong oleh transisi pembayaran menggunakan BI-RTGS Generasi II yang mengalami

peningkatan transaksi pada tahun 2017.

Page 100: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

99

Grafik V.3 Perkembangan RTGS Generasi II Kaltim

Sementara itu, kinerja Layanan Keuangan Digital (LKD) Kaltim terus menunjukkan

peningkatan hingga akhir tahun 2017. Jumlah agen LKD yang ada di wilayah Kaltim juga

mengalami peningkatan pada Desember 2017 tercatat sebanyak 3.051 agen, atau lebih tinggi

65,19% (yoy) dibandingkan pada Desember 2016 yang tercatat sebanyak 1.847 agen (Grafik

V.5). Lebih lanjut, jumlah uang elektronik yang beredar di wilayah Kaltim sampai Desember

2017 mengalami peningkatan sebanyak 19.532 unit atau naik 19,26% (yoy) dibandingkan pada

periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 16.378 unit (Grafik V.6).

Grafik V.4 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring

Kaltim

Grafik V.5 Perkembangan Volume Transaksi Kliring

Kaltim

Berbagai program kerjasama telah dilakukan antara Bank Indonesia, pemerintah

daerah dan industri perbankan dalam rangka mengembangkan program elektronifikasi di

wilayah Kaltim sebagai implementasi dari Gerakan Nasional Nontunai (GNNT). Berbagai

layanan elektronifikasi yang terdiri dari produk-produk atau program perbankan seperti e-tax,

e-parking, hingga uang elektronik terus mengalami perkembangan di wilayah Kaltim, terutama

di Kota Samarinda dan Balikpapan. Bank Indonesia Provinsi Kaltim telah bekerjasama dengan

pemerintah daerah dan perbankan untuk pembelian bahan bakar khusus (BBK) di SPBU

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Jan

Feb

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

Jan

Feb

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

2016 2017

Nominal Transaksi Volume Transaksi (Rhs)

Rp mIliar transaksi

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

Jan

Feb

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

Jan

Feb

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

2016 2017

14,000

15,000

16,000

17,000

18,000

19,000

20,000

Jan

Feb

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

Jan

Feb

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

2016 2017

Jumlah Uang Elektronik

Page 101: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

100

Pertamina dengan menggunakan uang elektronik (E-Money). Sementara itu, penerapan GNNT

juga diimplementasikan untuk pembayaran tagihan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

melalui Loket Payment Point Online Bank (PPOB) yang sudah dilakukan kerjasama dengan pihak

swasta dan PDAM Kota Samarinda. Lebih lanjut, program elektronifikasi juga diterapkan untuk

pembayaran e-Samsat Kaltim dan pembayaran pajak daerah lainnya. Budaya transaksi

nontunai atau cashless society ini dilakukan dengan melihat efisiensi kegiatan perekonomian

dan meminimalisir peredaran uang palsu.

Pengelolaan Uang Rupiah

Jumlah uang kartal yang keluar dan masuk ke Bank Indonesia (inflow dan outflow) di

wilayah Kaltim pada triwulan IV 2017 mengalami kenaikan. Secara nominal, nilai uang kartal

yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) tercatat Rp4,53 triliun, lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar Rp2,79 triliun, atau mengalami kenaikan 2,03% (yoy). Sementara

itu, nilai uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) tercatat Rp1,99 triliun, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp4,02 triliun namun tetap tumbuh 6,20% (yoy)

(Grafik V.7).

Secara spasial, penurunan jumlah arus kas di triwulan IV 2017 terjadi di wilayah kerja

Bank Indonesia Provinsi Kaltim dan Bank Indonesia Balikpapan. Bank Indonesia Provinsi Kaltim

mencatat penurunan outflow hingga -2,02% (yoy), namun jumlah uang kartal yang keluar masih

lebih besar dibandingkan jumlah uang kartal yang masuk (inflow) sehingga di wilayah kerja Bank

Indonesia Provinsi Kaltim masih mencatat net outflow sebesar Rp 1,59 triliun. Lebih lanjut,

outflow Bank Indonesia Balikpapan mengalami kenaikan sebesar 42,13% (yoy) lebih baik

dibandingkan triwulan sebelumnya, sementara tingkat inflow mengalami kenaikan 27,40%

(yoy) sehingga tercatat net outflow sebesar Rp 1,61 triliun (Grafik V.8).

Page 102: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

101

Grafik V.6 Pengedaran Uang Kartal Kaltim

Grafik V.7 Pengedaran Uang Kartal Kaltim – Spasial

Sementara itu, dalam rangka menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat,

Bank Indonesia secara berkala melakukan penarikan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau

disebut juga Clean Money Policy (CMP). Pada triwulan IV 2017, penarikan UTLE yang dilakukan

Bank Indonesia di wilayah Kaltim mengalami kenaikan 11,49% (yoy), dibandingkan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi -3,16% (yoy) (Grafik V.9). Namun demikian, rasio penarikan UTLE

terhadap inflow pada triwulan laporan tumbuh sebesar 46,07% (yoy), lebih baik dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar 21,65% (yoy) (Grafik V.10).

Grafik V.8 Penarikan Uang Tidak Layak Edar Kaltim

Grafik V.9 Rasio Penarikan Uang Tidak Layak Edar

terhadap Inflow Kaltim

Bank Indonesia di wilayah Kaltim selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas uang

layak edar di masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah kas keliling yang dilakukan

oleh Bank Indonesia hingga ke wilayah terpencil di Kaltim. Kas keliling dilakukan di dalam kota

yaitu Samarinda dan Balikpapan, serta ke luar kota mulai dari Bontang, Tenggarong,

Sanga-Sanga hingga Sangkulirang yang sudah dilakukan sebanyak 58 kali selama tahun 2017

oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Selain itu, selama peride triwulan IV 2017, Bank Indonesia

Provinsi Kaltim telah melakukan peredaran uang kartal melalui 3 (tiga) lokasi kas titipan yaitu di

wilayah Sangatta (Kabupaten Kutai Timur), Tanjung Redeb (Kabupaten Berau) dan Sendawar

Page 103: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

102

(Kabupaten Kutai Barat). Adapun jumlah kas titipan di triwulan IV 2017 meningkat 0,98% (yoy)

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Bank Indonesia Balikpapan

telah melakukan peredaran uang kartal melalui kas titipan di wilayah Kabupaten Paser pada

triwulan III 2017 dengan jumlah yang terkontraksi -71,39% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Jumlah uang palsu yang ditemukan di wilayah Kaltim meningkat dibandingkan

periode sebelumnya. Pada triwulan IV 2017, uang palsu yang ditemukan oleh Bank Indonesia

Provinsi Kaltim mencapai 600 bilyet, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III 2017

sebesar 307 bilyet. Secara spasial, penemuan uang palsu oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim

mencapai 230 bilyet, lebih rendah dibandingkan temuan uang palsu Bank Indonesia Balikpapan

sebesar 370 bilyet pada triwulan IV 2017. Penemuan uang palsu yang paling banyak ditemui

yaitu pada jenis nominal 100.000 dan 50.000. Bank Indonesia Provinsi Kaltim dan Bank

Indonesia Balikpapan secara rutin terus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Ciri-ciri Keaslian

Uang Rupiah (CIKUR) di wilayah Kaltim dengan peserta mulai dari siswa sekolah, mahasiswa,

pelaku usaha maupun SKPD.

Page 104: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

103

VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenagakerjaan Kaltim mengalami perbaikan meskipun beberapa indikator

masih menunjukkan penurunan. Kesejahteraan yang terefleksi melalui Nilai Tukar

Petani mengalami peningkatan

Ketenagakerjaan

Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim,

kondisi ketenagakerjan Kaltim tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya. Jumlah angkatan kerja Kaltim tahun 2017 tercatat sebanyak 1,65 juta jiwa,

mengalami penurunan sebesar 3,66% (yoy) atau terjadi pengurangan sebesar 62,9 ribu jiwa

dibanding angkatan kerja tahun 2016 yang tercatat 1,72 juta jiwa. Kondisi serupa dialami oleh

jumlah penduduk yang bekerja yang turun 2,57% (yoy) atau berkurang 40,6 ribu dibanding

keadaan pada tahun 2016. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2017

mencapai 6,91% atau sebanyak 114,29 ribu jiwa, lebih baik dibandingkan tahun 2016 yang

tercatat 7,95%. Penurunan TPT disebabkan oleh jumlah pengangguran turun lebih banyak

dibandingkan jumlah angkatan kerja. Sementara itu, TPAK tahun 2017 tercatat 63,75% atau

lebih rendah dibandingkan tahun 2016 sebesar 67,79% (Tabel VI.1).

Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Dibandingkan capaian nasional dan beberapa provinsi di wilayah KTI, TPT Kaltim

tahun 2017 tercatat paling tinggi. TPT nasional tahun 2017 tercatat mengalami penurunan dari

5,61% menjadi 5,50%. Di wilayah KTI, TPT Maluku merupakan yang tertinggi dibandingkan

wilayah lainnya. TPT Maluku tahun 2017 mencapai angka 9,29%, meningkat dibandingkan

tahun 2016 sebesar 7,05%. Di sisi lain, Bali merupakan provinsi yang memiliki TPT terendah di

wilayah KTI maupun secara nasional sebesar 1,48% pada tahun 2017 (Grafik VI.1). TPT Kaltim

merupakan yang tertinggi kedua di wilayah KTI dan urutan ketujuh tertinggi secara nasional.

Orang %Jumlah Penduduk 15+ 2,534,113 2,595,992 61,879 2.44

Jumlah Angkatan Kerja 1,717,892 1,654,964 (62,928) -3.66

Jumlah Bekerja 1,581,239 1,540,675 (40,564) -2.57

Jumlah Penganggur 136,653 114,289 (22,364) -16.37

Bukan Angkatan Kerja 816,221 941,028 124,807 15.29

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 67.79 63.75

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 7.95 6.91

Kondisi KetenagakerjaanPertumbuhan

2016 2017

Page 105: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

104

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.1 Perbandingan TPT Berdasarkan Provinsi

Jasa kemasyarakatan merupakan sektor dengan peningkatan tenaga kerja tertinggi

pada tahun 2017. Penyerapan tenaga kerja sektor jasa kemasyarakatan tahun 2017 tercatat

sebanyak 356,74 ribu jiwa, meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 332,32 ribu

jiwa atau meningkat 7,35% (yoy). Peningkatan jumlah tenaga kerja terbesar kedua terdapat

pada sektor listrik, gas dan air yang mencapai 6,60 ribu jiwa atau naik 211,22% (yoy) dari tahun

sebelumnya. Berdasarkan pangsanya, penyerapan tenaga kerja terbesar terdapat pada sektor

perdagangan sebesar 25,23%, disusul oleh sektor jasa kemasyarakatan sebesar 23,16% dan

sektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan sebesar 21,32% (Tabel VI.2). Adapun

sektor utama Kaltim, pertambangan dan industri pengolahan menyerap tenaga kerja lebih

rendah dibandingkan sektor lainnya, masing-masing memiliki pangsa sebesar 8,16% dan 6,26%

pada tahun 2017. Karakteristik sektor pertambangan bersifat capital intensive atau padat modal

karena kegiatan operasional sehari-hari lebih banyak mengandalkan mesin atau alat berat.

Sementara itu, industri pengolahan yang dominan di Kaltim merupakan industri pengolahan

migas dimana karakteristik usahanya merupakan industri pada modal.

Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha

Sumber : BPS, diolah

5.61 5.45

1.89

3.35

7.05

7.95

5.504.77

1.48

3.62

9.29

6.91

Nasional Kalsel Bali Papua Maluku Kaltim

2016 2017

%

Pangsa

Orang % %

Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 345,522 328,448 (17,074) -4.94 21.32Pertambangan dan penggalian 130,114 125,663 (4,451) -3.42 8.16

Industri Pengolahan 100,317 96,378 (3,939) -3.93 6.26

Listrik, gas dan air 2,121 6,601 4,480 211.22 0.43

Bangunan 92,860 83,247 (9,613) -10.35 5.40

Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 418,754 388,637 (30,117) -7.19 25.23

Angkutan, pergudangan dan komunikasi 85,829 88,373 2,544 2.96 5.74

Keuangan, asuransi, sewa dan jasa perusahaan 73,397 66,583 (6,814) -9.28 4.32

Jasa kemasyarakatan 332,325 356,745 24,420 7.35 23.16

Total 1,581,239 1,540,675 (40,564) -2.57 100.00

Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan UsahaPertumbuhan

2016 2017

Page 106: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

105

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja Kaltim tahun 2017 masih didominasi

oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMTA. Jumlah penduduk yang bekerja dengan

tingkat pendidikan SMTA pada tahun 2017 mencapai 593,16 ribu jiwa atau turun 1,21% (yoy)

dibandingkan tahun sebelumnya. Penduduk yang bekerja dengan tingkat pendidikan SD

menduduki urutan kedua dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 443,48 ribu jiwa atau turun

5,76% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 470,61 ribu jiwa. Penduduk

dengan tingkat pendidikan SMTP mencapai 236,96 ribu jiwa pada tahun 2017 atau terkontraksi

-15,01% (yoy) dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 278,80 ribu jiwa (Tabel VI.3).

Tabel VI.3 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Berdasarkan status usahanya, peningkatan tenaga kerja sebagai buruh/karyawan

mengalami peningkatan paling tinggi pada tahun 2017. Tenaga kerja yang bekerja sebagai

buruh/karyawan tahun 2017 tercatat sebanyak 867,68 ribu jiwa, meningkat dibandingkan

periode sebelumnya sebesar 805,58 ribu jiwa atau meningkat 7,71% (yoy). Peningkatan jumlah

tenaga kerja terbesar kedua terdapat pada tenaga kerja dengan status pekerja bebas di

pertanian yang mencapai 59,94 ribu jiwa pada tahun 2017 atau naik 21,91% (yoy) dari tahun

sebelumnya sebesar 49,17 ribu jiwa. Berdasarkan pangsanya, status usaha tenaga kerja Kaltim

tahun 2017 paling banyak sebagai buruh/karyawan dengan pangsa sebesar 56,32%, disusul oleh

tenaga kerja yang berusaha sendiri sebesar 19,18% dan tenaga kerja yang berusaha dibantu

buruh tidak tetap sebesar 9,41% (Tabel VI.4).

Tabel VI.4 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Status Usaha Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Pangsa

Orang % %<SD 470,608 443,488 (27,120) -5.76 28.79

SMTP 278,802 236,959 (41,843) -15.01 15.38

SMTA 600,455 593,161 (7,294) -1.21 38.50

Diploma keatas 231,374 267,067 35,693 15.43 17.33

Total 1,581,239 1,540,675 (40,564) -2.57 100.00

Pertumbuhan2016 2017Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan

Pangsa

Orang % %Berusaha Sendiri 317,440 295,473 (21,967) -6.92 19.18

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 180,325 144,909 (35,416) -19.64 9.41

Berusaha dibantu buruh tetap 68,121 56,132 (11,989) -17.60 3.64

Buruh/Karyawan 805,575 867,684 62,109 7.71 56.32

Pekerja bebas di pertanian 49,168 59,940 10,772 21.91 3.89

Pekerja keluarga/tak dibayar 160,610 116,537 (44,073) -27.44 7.56

Total 1,581,239 1,540,675 (40,564) -2.57 100.00

Penduduk Yang Bekerja Menurut Status UsahaPertumbuhan

2016 2017

Page 107: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

106

Kesejahteraan

Jumlah penduduk miskin Kaltim tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan

tahun sebelumnya. Wilayah perkotaan mengalami peningkatan penduduk miskin cukup

signifikan, dari 89,64 ribu jiwa pada tahun 2016 menjadi 102,39 ribu jiwa atau naik 14,22% (yoy).

Di sisi lain, jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan mengalami penurunan dari 121,60 ribu

jiwa di tahun 2016 menjadi 116,28 ribu jiwa pada tahun 2017 atau turun -4,38% (yoy) (Grafik

VI.2). Peningkatan jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan menyebabkan tingkat

kemiskinan Kaltim tahun 2017 meningkat dari 6,00% pada tahun 2016 menjadi 6,08%.

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.2 Jumlah Penduduk Miskin Kalimantan Timur

Garis kemiskinan Kaltim mengalami peningkatan dari Rp526.686/kapita/bulan

menjadi Rp561.868/kapita/bulan pada tahun 2017. Peningkatan garis kemiskinan didorong

oleh kenaikan garis kemiskinan di wilayah pedesaan sebesar 8,72% (yoy). Sementara itu,

peningkatan garis kemiskinan di wilayah perkotaan juga mengalami peningkatan walaupun

tidak sebesar wilyah pedesaan (Tabel VI.5). Garis kemiskinan di sebuah wilayah menunjukkan

standar biaya hidup di daerah tersebut. Pada tahun 2017 perbedaan garis kemiskinan

perkotaan dan pedesaan hanya berkisar Rp10.000. Padahal di tahun sebelumnya perbedaan

mencapai Rp25.000.

Tabel VI.5 Garis Kemiskinan di Kalimantan Timur

Sumber: BPS, diolah

5.94

5.96

5.98

6.00

6.02

6.04

6.06

6.08

6.10

6.12

0

20

40

60

80

100

120

140

2015 2016 2017

Kota Desa Tingkat Kemiskinan Kaltim (Rhs)

Ribu jiwa %

2015 2016 2017 2016 2017

Kota 504,551 535,137 564,801 6.06 5.54

Desa 476,614 510,041 554,497 7.01 8.72

TOTAL 494,207 526,686 561,868 6.57 6.68

%Rp/Kapita/Bulan

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) Pertumbuhan (%)

Kaltim

Page 108: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

107

Secara spasial, wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten

Kutai Kartanegara (Kukar). Pada tahun 2017, terdapat 56,57 ribu jiwa penduduk miskin di Kukar

sehingga menyumbang pangsa sebesar 25,69% total penduduk miskin Kaltim (Tabel VI.6).

Daerah dengan jumlah penduduk miskin terbesar kedua adalah Kota Samarinda sebanyak 40,01

ribu penduduk dengan pangsa 18,17% dari total penduduk miskin Kaltim dan Kabupaten Kutai

Timur (Kutim) sebanyak 31,95 ribu jiwa dengan pangsa 14,51%. Daerah dengan jumlah

penduduk miskin paling rendah adalah 3,07 ribu jiwa atau 1,39% dari total penduduk miskin

Kaltim tahun 2017 (Grafik VI.6).

Tabel VI.6 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur (Ribu Jiwa)

Sumber: BPS, diolah

Penurunan kesejahteraan Kaltim tahun 2017 juga tercermin dari Nilai Tukar Petani

(NTP) Kaltim. NTP Kaltim tahun 2017 tercatat sebesar 97,16, lebih rendah dibandingkan tahun

2016 sebesar 98,15 (Grafik VI.3). Indeks diterima petani (IT) meningkat pada tahun 2017, dari

120,07 pada tahun 2016 menjadi 121,96. Namun demikian, Indeks yang dibayar petani (IB)

mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari 122,33 di tahun 2016 menjadi 125,53.

Berdasarkan jenisnya, penurunan NTP Kaltim dipengaruhi oleh sektor tanaman pangan,

holtikultura dan perkebunan (Grafik VI.4).

Kabupaten/Kota 2014 2015 2016 2017 %

Samarinda 36.65 39.25 38.95 40.01 18.17%

Balikpapan 15.02 17.89 17.55 17.86 8.11%

Bontang 8.21 8.02 8.60 8.75 3.97%

Berau 9.77 11.21 11.47 11.86 5.39%

Kutai Timur 28.30 29.57 30.17 31.95 14.51%

Kutai Kartanegara 52.53 56.99 55.82 56.57 25.69%

Kutai Barat 12.92 12.12 12.65 12.80 5.81%

Paser 20.34 22.82 23.17 25.30 11.49%

PPU 11.58 12.17 11.66 12.00 5.45%

Mahakam Ulu - 2.83 2.88 3.07 1.39%

Total 195.32 212.87 212.92 220.17 100.00%

Page 109: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

108

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.4 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kaltim Berdasarkan Komponen

Ketimpangan pendapatan Kaltim tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan

tahun sebelumnya. Ketimpangan pendapatan yang tercermin dari rasio gini mengalami

peningkatan dari 0,32 di tahun 2016 menjadi 0,33 pada tahun 2017. Dibandingkan dengan

provinsi lain di wilayah Kalimantan, Kaltim menempati peringkat dengan rasio gini tertinggi

setelah Kalimantan Selatan (Kalsel). Tercatat rasio gini Kalsel pada tahun 2017 sebesar 0,34

(Grafik VI.3). Adapun rasio gini Kaltim masih berada dibawah rasio gini nasional sebesar 0,39

pada tahun 2017. Rasio gini menunjukkan ketimpangan pendapatan yang terjadi di sebuah

wilayah. Sebuah wilayah dikategorikan mengalami ketimpangan pendapatan ketika angka rasio

gini mendekati 1. Sebaliknya, semakin mendekati 0 maka perbedaan pendapatan antara

golongan berpendatapatan tertinggi dan terendah semakin kecil.

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.5 Gini Rasio Kalimantan

80

90

100

110

120

130

140

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

IT IB NTP

Indeks

0.000

0.050

0.100

0.150

0.200

0.250

0.300

0.350

0.400

0.450

Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara Nasional

2016 2017

Page 110: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

109

VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

Ekonomi Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan periode

sebelumnya yang didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama yang

berorientasi ekspor. Secara kumulatif tahunan ekonomi Kaltim 2018 diperkirakan tetap

tumbuh positif namun tidak sebaik tahun sebelumnya

Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltim

Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik

dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan

ekonomi Kaltim terutama bersumber dari lapangan usaha pertambangan dan industri

pengolahan. Sejalan dengan peningkatan target produksi batubara nasional tahun 2018 yang

ditetapkan sebesar 477 juta metrik ton, lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi tahun 2017

sebesar 461 juta metrik ton atau tumbuh 2,6% (yoy). Pemerintah melalui Kementerian ESDM

memperkirakan kinerja lapangan usaha pertambangan masih tetap positif pada tahun 2018

yang didorong oleh permintaan ekspor yang masih positif serta peningkatan konsumsi batubara

domestik seiring dengan naiknya kebutuhan pembangkit listrik. Sementara itu, peningkatan

input bahan baku industri LNG pasca bertambahnya kapasitas produksi lifting gas Blok Jangkrik

dari semula 450 menjadi 600 mmscfd diperkirakan akan mendorong kinerja industri LNG selama

tahun 2018. Berdasarkan hasil liaison, salah satu pelaku usaha di sektor industri LNG

mengkonfirmasi adanya kontrak pembelian LNG yang berakhir di tahun 2017. Namun demikian,

kontak laison tersebut mengaku sudah mendapatkan pembeli baru yang bersumber dari dalam

negeri dan luar negeri (Italia dan Jepang).

Sejalan dengan peningkatan kinerja lapangan usaha utama, ekspor luar negeri Kaltim

triwulan II 2018 diperkirakan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi

pengeluaran. Peningkatan permintaan dari negara mitra dagang utama yang didukung oleh

harga komoditas internasional yang masih berada pada level yang tinggi menjadi pendorong

utama peningkatan ekspor luar negeri Kaltim triwulan II 2018. Pemerintah Tiongkok melakukan

relaksasi kebijakan pengetatan impor batubara di beberapa pelabuhan utamanya di awal tahun

2018. Relaksasi kebijakan ini diambil oleh Pemerintah Tiongkok dalam rangka memenuhi

peningkatan kebutuhan energi domestik di tengah menurunnya pasokan batubara domestik

Tiongkok. Peningkatan permintaan juga bersumber dari India seiring dengan peningkatan

batubara untuk kebutuhan energi domestik. Saat ini, pelaku usaha pertambangan domestik

India belum mampu memenuhi kebutuhan energi domestik. Lebih lanjut, pertumbuhan

Page 111: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

110

konsumsi rumah tangga diperkirakan juga mengalami peningkatan selama bulan Ramadhan dan

Iedul Fitri yang jatuh pada triwulan II 2018. Selain itu, Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)

Provinsi Kaltim yang akan dilaksanakan pada triwulan II 2017 diperkirakan juga akan mendorong

pertumbuhan konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LNPRT). Berdasarkan hasil asesmen

terhadap indikator-indikator makroekonomi di atas, pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II

2018 diperkirakan berada pada kisaran 2,8-3,2% (yoy).

Secara kumulatif, ekonomi Kaltim 2018 diperkirakan masih tumbuh positif walaupun

tidak sebaik tahun sebelumnya. Deselerasi kinerja lapangan usaha utama, pertambangan dan

industri pengolahan menjadi penyebab utama perlambatan pertumbuhan ekonomi Kaltim

tahun 2018. Masih rendahnya permintaan batubara domestik atau Domestic Market Obligation

(DMO) Kaltim menyebabkan kinerja lapangan usaha pertambangan sangat bergantung pada

kondisi ekonomi global. Pada sublapangan usaha pertambangan migas, natural declining blok

migas di wilayah Kaltim turut mempengaruhi perlambatan kinerja lapangan usaha utama

Kaltim. Pada lapangan usaha industri pengolahan, risiko penurunan permintaan LNG dari

Jepang pasca beroperasinya beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir diperkirakan akan

menjadi sumber pelambatan lapangan usaha ini. Di sisi pengeluaran, deselerasi pertumbuhan

ekspor luar negeri pasca turunnya output lapangan usaha utama diperkirakan menjadi

penyebab utama perlambatan ekonomi Kaltim tahun 2018.

Tabel VII.1 Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Timur9

Sumber : IMF dan Consensus Forecast, diolah

Koreksi angka pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama menjadi upside risk

bagi perekonomian Kaltim tahun 2018. International Monetary Fund (IMF) dalam World

Economic Outlook periode Januari 2018 merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun

2018 dari semula 3,7% (yoy) pada periode Oktober 2017 menjadi 3,9% (yoy). Pertumbuhan

9 IMF menggunakan negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam untuk mewakili ASEAN. Sementara itu, Consensus Forecast menggunakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

2014 2015 2016 2017 2018 2017 2019 2017 2018 2017 2019

World 3.6 3.4 3.2 3.6 3.7 3.7 3.9 ↗ 3.9 3.1 3.1 3.2 3.3 ↗ 3.1

Euro 1.3 2.0 1.8 2.1 1.9 2.4 2.2 ↗ 2.0 2.2 1.8 2.3 2.2 ↗ 1.8

Jepang 0.3 1.1 1.0 1.5 0.7 1.8 1.2 ↗ 0.9 1.6 1.2 1.8 1.4 ↗ 1.1

Tiongkok 7.3 6.9 6.7 6.8 6.5 6.8 6.6 ↗ 6.4 6.8 6.4 6.8 6.5 ↗ 6.3

India 7.5 8.0 7.1 6.7 7.4 6.7 7.4 → 7.8 6.8 7.5 6.6 7.4 ↘ 7.6

ASEAN-5 4.6 4.8 4.9 5.2 5.2 5.3 5.3 ↗ 5.3 4.9 4.8 5.1 5.0 ↗ 4.9

NegaraRealisasi*

WEO IMF Consensus Forecast

Oct-17 Jan-18 Oct-17 Jan-18

2018 2018

Page 112: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

111

ekonomi negara-negara di kawasan Eropa tahun 2018 juga direvisi ke atas dari 1,9% (yoy) pada

periode Oktober 2017 menjadi 2,2% (yoy). Koreksi positif pertumbuhan ekonomi juga terjadi

pada Jepang dan Tiongkok. Penyesuaian angka proyeksi pertumbuhan ekonomi negara mitra

dagang utama Kaltim tahun 2018 juga dikonfirmasi oleh Consensus Forecast periode Januari

2017. Di sisi lain, IMF tidak merubah angka proyeksi pertumbuhan ekonomi India tahun 2018

sementara Consensus Forecast merevisi kebawah pertumbuhan ekonomi India.

Tabel VII.2 Outlook Harga Komoditas Ekspor Utama Kalimantan Timur

Sumber : Worldbank, diolah

Dari sisi harga, indeks Harga Ekspor (IHEx) Kaltim tahun 2018 diperkirakan akan

mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan proyeksi harga yang

diperoleh dari Worldbank dalam Commodity Markets Outlook bulan April dan Oktober 2017,

IHEx Kaltim diperkirakan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -11,3% (yoy) pada tahun

2018, lebih baik dibandingkan proyeksi sebelumnya. Revisi pertumbuhan IHEx Kaltim tahun

2018 didorong oleh perbaikan perkiraan harga untuk komoditas Batubara dan LNG. Melihat

asesmen sampai dengan triwulan II dan beberapa indikator makro serta perekembangan

ekonomi global terkini, ekonomi Kaltim tahun 2018 diperkirakan tumbuh pada kisaran 2,6-3,0%

(yoy).

Prospek Inflasi Kaltim

Tekanan inflasi Kaltim triwulan II 2018 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode

sebelumnya, dipengaruhi oleh kelompok volatile food dan inflasi inti. Peningkatan tekanan

inflasi kelompok volatile food dipengaruhi oleh naiknya permintaan selama periode Lebaran

dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada triwulan II 2018. Sementara itu, persediaan bahan

makanan Kaltim diperkirakan mengalami penurunan pasca musim panen yang terjadi pada

triwulan I 2018. Berdasarkan komoditasnya, tekanan inflasi kelompok volatile food triwulan II

2018 bersumber dari daging ayam ras dan subkelompok bumbu-bumbuan. Sesuai dengan pola

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Coal Coal Australia -17.1 -18.0 14.5 29.1 -29.4 -8.3 -17.6 ↗ -14.3 ↘

LNG Japan LNG 0.5 -36.3 -32.6 19.0 -11.6 2.5 1.2 ↗ 2.4 ↘

Crude Oil Oil Brent, Dubai, WTI (Average) -7.5 -47.3 -15.6 23.8 13.2 2.5 5.7 ↘ 5.4 ↗

CPO Crude Palm Oil -4.1 -24.2 12.4 2.8 5.7 1.3 1.7 ↘ 1.8 ↗

Wood Logs Malaysia -7.7 -12.8 11.5 -1.6 3.7 1.4 1.9 ↘ 1.8 ↗

IHEx -12.5 -22.3 10.4 20.4 -18.4 -4.3 -11.3 ↗ -8.2 ↘

Realisasi*World Bank

Apr-17 Oct-17

2018 2019

Komoditas

Page 113: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

112

historisnya, tingginya permintaan komoditas daging ayam ras menjelang HBKN mendorong

peningkatan harga komoditas ini. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim dan

TPID kabupaten/kota di wilayah Kaltim terus melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi

yang bersumber dari kelompok volatile food, seperti operasi pasar murah dan penyediaan

informasi harga pangan melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang

terintergrasi antara kabupaten/kota.

Pembayaran tunjangan kinerja dan tunjangan hari raya (THR) diperkirakan akan

mendorong tekanan pada kelompok inflasi inti. Selain permintaan terhadap kebutuhan

primer, selama masa periode HBKN masyarakat cenderung melakukan pembelian barang-

barang yang tergolong dalam kebutuhan sekunder dan tersier. Tekanan pada kelompok inflasi

inti yang bersumber dari kelompok pendidikan diperkirakan akan menjadi salah satu pendorong

inflasi triwulan II 2018.

Di tengah peningkatan inflasi Kaltim triwulan II 2018, tekanan inflasi kelompok

administered prices berangsur normal. Penurunan tekanan inflasi kelompok administered

prices disebabkan oleh normalisasi tarif listrik bagi golongan 900VA pasca penghapusan subsidi

yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Namun demikian, terdapat risiko tekanan inflasi yang

bersumber dari tarif angkutan udara seiring dengan peningkatan permintaan pada periode

Ramadhan dan HBKN. Lebih lanjut, penyesuaian tarif cukai rokok pada awal tahun 2018 sesuai

dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil

Tembakau pada tanggal 24 Oktober 2017 turut menjadi risiko peningkatan tekanan inflasi

kelompok administered prices.

Peningkatan tekanan inflasi Kaltim triwulan II 2018 terkonfirmasi dari hasil Survei

Konsumen Bank Indonesia Provinsi Kaltim periode Januari 2018. Tingkat ekspektasi

masyarakat terhadap kondisi harga-harga komoditas 3 dan 6 bulan kedepan menunjukkan

adanya peningkatan (Grafik VII.1). Berdasarkan asesmen terhadap risiko-risiko selama triwulan

II 2018, inflasi Kaltim diperkirakan berada pada kisaran 2,63-3,03% (yoy).

Page 114: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

113

Grafik VII.1 Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan ke depan

Secara kumulatif tahunan, inflasi Kaltim tahun 2018 diperkirakan mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tekanan inflasi Kaltim tahun 2018 diperkirakan

bersumber dari kelompok volatile food yang dipengaruhi oleh ketergantungan terhadap

pasokan dari luar Kaltim, sistem pasar yang belum optimal serta anomali cuaca. Bank Indonesia

dan Pemerintah Daerah melalui TPID terus melakukan berbagai program kerja dalam rangka

mengendalikan laju inflasi, khususnya pada kelompok volatile food. Salah satunya adalah

pembentukan Perusahaan Daerah (Perusda) yang fokus untuk melakukan monitoring harga-

harga komoditas serta melakukan intervensi di dalam pasar jika diperlukan. Sementara itu,

perbaikan daya beli masyarakat seiring dengan peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah

tangga menjadi risiko tekanan bagi kelompok inflasi inti. Di sisi lain, tren peningkatan harga

minyak mentah dunia diperkirakan masih terus terjadi di tahun 2018 dan menjadi downside risk

bagi kelompok administered prices. Berdasarkan asesmen tersebut, inflasi Kaltim tahun 2018

diperkirakan berada pada kisaran 3,58-3,98% yoy), masih berada didalam target inflasi nasional

tahun 2018 sebesar 3,50±1% (yoy).

80

100

120

140

160

180

200

I III I III I III I III I III I III Jan

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekspektasi Harga 6bln yad Ekspektasi Harga 3bln yad

Indeks

Page 115: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

114

DAFTAR ISTILAH

Administered Prices

Kelompok komoditas yang perkembangan harganya diatur oleh pemerintah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh

pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

Clean Money Policy

Kebijakan Bank Indonesia untuk menarik uang tidak layak edar dan memusnahkannya serta

menyediakan uang layak edar bagi masyarakat.

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan

tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai

dengan prioritas nasional.

Dana Alokasi Umum (DAU)

Merupakan salah satu transfer dana Pemerintah kepada pemerintah daerah yang bersumber

dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan

antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Bagi Hasil (DBH)

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan

memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Perimbangan

Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan

kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana yang dihimpun perbankan dari masyarakat, yang berupa giro, tabungan atau deposito.

Ekspor-Impor

Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara dan antar

provinsi.

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Page 116: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

115

Indeks Ekspektasi Konsumen

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6

bulan mendatang dengan skala 1-100.

Inflasi

Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent).

Liaison

Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang

dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai

perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan

dalam bentuk laporan.

Month to month (mtm)

Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Non Performing Loan (NPL)

Kredit/pembiayaan yang bermasalah atau nonlancar yang terdiri dari kredit dengan klasifikasi

kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas

aktiva produktif.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah,

retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB)

Kegiatan pemusnahan uang bagi uang yang sudah tidak layak edar.

Pertumbuhan Ekonomi

Perubahan nilai PDRB atas harga konstan dalam suatu periode tertentu (triwulanan atau

tahunan).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu

wilayah tertentu.

Purchasing Managers Index (PMI)

Merupakan indeks gabungan dari berbagai indikator bertujuan untuk mengukur tingkat

produksi, mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.

Quarter to quarter (qtq)

Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Page 117: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran,

116

Volatile food

Kelompok barang konsumsi masyarakat yang pergerakan harganya harganya bergerak sangat

volatile (misalnya bahan makanan / beras).

Year on year (yoy)

Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.